Anda di halaman 1dari 2

Nama: Meisya Juwita Richma Yanti

NIM: I1022191039
Praktikum: Analisis Sediaan CSP
Pemeriksaan Asam Salisilat pada Sampel Bedak menggunakan Spektrofotometri UV/Vis

Spektrofotometri UV/Vis merupakan pemeriksaan atau identifikasi kandungan senyawa berdasarkan


adanya ikatan n dan phi. Pemeriksaan ini berdasarkan adanya ikatan n dan phi kemudian terbentuknya
warna antara analit dan dan pereaksi warna sehingga kita dapat melihat struktur kimia yang terdapat pada
ada anak yang diekstraksi. Pada praktikum ini, sampel yang digunakan adalah bedak asam salisilat, Hal
yang harus disiapkan yaitu kuvet yang berfungsi sebagai wadah yang digunakan sebagai pencuci larutan
uji asam salisilat 5 dan 10 ppm serta alat spektrofotometri uv-vis dan komponen komputernya.Langkah
pertama yang dilakukan adalah persiapan sampel. sampel dibuat dan disiapkan dengan melakukan
penimbangan terhadap sampel bedak asam salisilat seberat 1,5 gram kemudian dimasukkan kedalam
beaker dan dilarutkan dengan menggunakan methanol p.a sebanyak 40 ml. Setelah itu larutan disaring
dengan kertas saring,dan bagian yang jernih digunakan sebagai sampel pada pengukuran di
spektrofotometri. Metode analisis atau pengujian yang dilakukan pada praktikum ini adalah uji kualitatif
dan kuantitatif. Uji kualitatif dilakukan untuk memperoleh kurva baku dan nilai absorbansi asam salisilat
pada panjang gelombang maksimum. Tahapan pertama yang dilakukan pada uji kualitatif adalah
pembuatan larutan induk asam salisilat. Pada tahapan ini, asam salisilat ditimbang dengan seksama
seberat 10 mg dan dilarutkan dengan methanol sebanyak 25 ml. Setelah larutan induk selesai dibuat
dilanjutkan dengan tahapan kedua yaitu scaning pada panjang gelombang maksimum. Pada tahapan ini
dibuat larutan asam salisilat dengan konsentrasi 10 µg/ml yang diambil dari larutan induk, larutan dibuat
sebanyak 10 ml dan dilarutkan kembali dalam methanol. Larutan sampel diambil sebanyak 5 ml dan siap
dilakukan scaning pada panjang gelombang 200-400 nm. Setelah scaning pada panjang gelombang
maksimum dilakukan, dilanjutkan pembuatan kurva baku asam salisilat. Larutan asam salisilat dibuat
dalam berbagai konsentrasi yaitu 30,40,50,60 µg/ml dalam labu 10 ml dan ditambahkan methanol sampai
tanda batas. Selanjutnya diukur absorbansi pada panjang gelombang maksimum yang telah diperoleh.
Untuk pengujian secara kuantitatif dilakukan penetapan kadar terhadap asam salisilat dengan
menggunakan kurva baku yang diperoleh dari persamaan regresi linier yaitu y=bx + a. Kurva baku yang
digunakan adalah asam salisilat, perhitungan kadar dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :

konsentrasi ( µgml ) x volume ( ml) x faktor pengenceran


Berat asam salisilat %( bb ) dalam sampel= berat sampel (g)
Perlakuan sesuai dengan video yang diberikan, tahapan pertama yang dilakukan adalah pengukuran
panjang gelombang maksimum. Pada computer dipilih mode spectrum dan memilih method untuk
mencari panjang gelombang maksimum yang akan digunakan. Larutan blanko disiapkan dalam kuvet
yang telah dibersihkan tanpa adanya noda dan bahkan sidik jari. Kuvet dimasukkan dalam alat
spektrofotometri dan dilakukan baseline. Setelah baseline selesai dilakukan, dilanjutkan dengan tahapan
scaning panjang gelombang maksimum. Selanjutnya diambil sejumlah volume larutan dan dimasukkkan
dalam kuvet kemudian diukur panjang gelombang maksimumnya. Panjang gelombang maksimum yang
diperoleh berada pada 296,4 nm. Tahapan selanjutnya preparasi sampel asam salisilat dari bedak dan
ditimbang sebanyak 1,256 gram dan dilarutkan dengan methanol p.a sebanyak 20 ml lalu disaring dengan
kertas saring. Hasil tetesan dari penyaringan digunakan untuk pengukuran penetapan kadar. Tahapan
pengukuran penetapan kadar sampel dipilih UV photometric kemudian metode dengan panjang
gelombang 296,4 nm. File data metode yang sudah diatur disimpan baik dalam program. Asam salisilat
dilarutkan dalam metanol dimasukkan dalam kuvet dengan metanol sebagai blankonya.Masukkan ke
dalam spektro,lakukan baseline,Pada program ditulis sample ID (asam salisilat), kemudian di auto 0 kan
dengan WL 296,4. Setelah sampel dimasukkan dilakukan pengukuran sampel,pilih type read unknown
maka di dapatkan absorbansi pada sampel salisilat 1 sebesar 2,177. Pada prinsipnya jika didapatkan
absorbansinya sebesar sekian maka perlu dilakukan penurunan konsentrasi hingga didapatkan
absorbansinya pada rentang 0,2-0,8.

Anda mungkin juga menyukai