LogoType
Pembimbing
dr. M. Iqbal, Sp.M, M.Kes
Diana Putri Lestari I4061191019 Nabila Firyal Ananda I4061202074
Ade Elsa Sumitro Putri I4061191041 Arih Humairo I4061202055
Yuda Prawira I4061192002 Popy Puspidawati I4061202011
Agung Priasmoyo I4061192056 Lia Pramita I4061191023
Marisa I4061192080 Djalika Z I4061202037
Josephine Johan Liauw I4061192034
Name Here
Programmer
Pendahuluan
TIO pra-operasi dan pasca operasi, serta jumlah rata – rata obat
yang diperlukan dalam penanganan glaucoma Material
Data dikelola menggunakan EndNoteX7 dan diimpor ke
dan
perangkat luna sistematik DistillerSR untuk di skrining Metode
Referensi yang telah diimpor ke DistillerSR diskiring terlebih dahulu berdasarkan judul dan abstrak (level 1) :
(1) Pasien harus mempunyai dua hal ini yaitu POAG dan katarak dan setidaknya 1 kelompok harus menerima
fakoemulsifikasi saja sebagai pengobatannya; (2) Studi harus diterbitkan di Inggris; (3) salah satu dari studi
observasional atau uji coba terkontrol secara acak.
Meta analisis dilakukan dengan menggunakan Review manager (RevMan, versi 5.3).
Hasil utama yang di ambil adalah rata-rata dan standar deviasi dari TIO pra operasi
dan pasca operasi serta dosis obat glaukoma yang dibutuhkan pasien.
Hasil rata-rata dan standar deviasi nilai TIO pre dan post operasi digunakan untuk
menghitung rata-rata penurunan nilai TIO, persentase pengurangan nilai TIO (TIOR%)
dalam kelompok SE, menggunakan rumus berikut :
Analisis Data
Analisis Sub Kelompok
Nilai Z yang tinggi, nilai P yang rendah (<0,01), dan nilai X2 yang tinggi menunjukkan
heterogenitas yang signifikan dan dapat menggunakan model random-effect dengan
menggunakan metode DerSimonian dan Laird
HASIL
Hasil Pencarian
Strategi pencarian mengidentifikasi 1613 referensi termasuk 453 dari MEDLINE, 486 dari
EMBASE, 112 dari CINAHL, 77 dari Cochrane Library, 378 dari ISI Web jurnal, dan 107 dari
database BIOSIS. Setelah menyaring dan menghapus referensi duplikat, terdapat 957 hasil
pencarian.
• Penyaringan level 1, 893 artikel di keluarkan dan tersisa 64 referensi yang berpotensi relevan.
• Skrining level 2, 7 referensi dikeluarkan karena periode tindak lanjut yang tidak memadai, 2
referensi dikeluarkan karena ukuran sampel yang tidak memadai dan 23 referensi dikeluarkan
GAMBAR 1. Diagram alir prisma. Gambar 1 dapat dilihat secara online berwarna di www.glaucomajournal.com.
Armstrong dkk 4 | www.glaucomajournal.com penelitian (816 subyek) melaporkan penggunaan
Karakteristik studi
GAMBAR 2. Plot corong studi memeriksa pra operasi dan GAMBAR 3. Plot corong untuk studi pemeriksaan pra
tekanan intraokular pasca operasi dengan periode tindak operasi dan penggunaan obat glaukoma pasca operasi
lanjut. dengan periode tindak lanjut.
Main Outcomes
Temuan sebelumnya telah mendukung, tergantung pada tingkat keparahan dan stadium penyakit, target
minimum pengurangan TIO 20-30% untuk mencegah perkembangan kerusakan saraf optik glaukoma.
Meskipun hasil kami gagal mendukung fakoemulsifikasi saja sebagai strategi
pengurangan TIO yang efektif, pengurangan diamati tidak signifikan.
Perubahan TIO setelah fakoemulsifikasi menjamin, setidaknya, pertimbangan
dari fakoemulsifikasi sebagai prosedur penurunan TIO.
Keputusan untuk melakukan trabekulektomi atau pembedahan penurun TIO
lainnya harus dilakukan berdasarkan pasien, dengan mempertimbangkan
keparahan glaukoma, baseline dan target TIO serta beban pengobatan saat ini.
Potensi untuk fakoemulsifikasi menjadi terapi penurun TIO yang valid untuk
pasien tertentu harus dieksplorasi lebih lanjut.
MIGS => cara yang relative baru dalam mengontrol TIO, peran sebagai terapi
glaucoma belum sepenuhnya ditetapkan, variabilitas besar pada hasil MIGS
dengan penurunan TIO.
Terdapat hasil yang menunjukan penurunan TIO lebih besar pada penggunaan
implant iStent dibanding hanya fakoemuslifikasi. Dalam beberapa studi
ditemukan variabilitas besar pada hasil MIGS dengan penurunan TIO.
Diperlukan eksplorasi lebih lanjut pada variabilitas bedah, variabilitas pengukuran,
dan variabilitas pasien. Jika variabilitas hasil penurunan TIO merupakan faktor
yang disebabkan variabilitas pasien maka dapat ditentukan kemungkinan respon
pasien terhadap pembedahan dan menentukan populasi yang merespon tinggi
terhadap fakoemuksifikasi
Terdapat pengurangan signifikan dalam penggunaan obat
antiglaukoma setelah fakoemulsifikasi.
Hasil pasien dengan TIO awal yang lebih tinggi menunjukkan efek
2 penurunan TIO yang lebih besar daripada pasien dengan TIO awal yang lebih
rendah. Heterogenitas juga berkurang secara dramatis ketika studi
dikelompokkan dengan cara ini.
Hasil ini menunjukkan bahwa variabilitas yang diamati pada penurunan TIO
3 setelah fakoemulsifikasi dapat dijelaskan oleh variabilitas TIO awal. Diperlukan
investigasi lebih lanjut memprediksi respons pasien individu.
Discussion
Tren sebaliknya dicatat ketika Heterogenitas tetap tinggi di
2
memeriksa perubahan dalam
1
antara studi yang
penggunaan obat. dikelompokkan heterogenitas
Studi dengan penggunaan obat yang diamati tidak dapat
awal yang lebih tinggi melaporkan dijelaskan dengan penggunaan
penurunan obat yang lebih kecil obat awal.
setelah fakoemulsifikasi
dibandingkan studi dengan
penggunaan obat awal yang lebih
rendah.
4 3
Penjelasan lain dokter kurang
mengapa pasien tertentu mungkin bersedia untuk mengurangi
mengalami penurunan yang lebih pengobatan pasien
besar dalam pengobatan pasca pascaoperasi dengan
operasi setelah operasi kebutuhan pengobatan dasar
fakoemulsifikasi. yang lebih tinggi, atau mereka
yang memiliki penyakit yang
lebih lanjut.
Tinjauan sistematis dan meta-analisis pertama yang menghubungkan pengaruh
fakoemulsifikasi terhadap TIO penggunaan obat pada pasien dengan glaukoma
sudut terbuka primer pada 3 tahun setelah ekstraksi lensa.
Penelitian pertama yang memasukkan sampel yang cukup besar
Namun, penelitian ini bukan tanpa keterbatasan
Bias yang dapat mempengaruhi hasil meta-analisis
4. Apakah bias publikasi telah dicegah sejauh mungkin (misalnya, apakah ada v
upaya untuk mengumpulkan data yang tidak dipublikasikan)?
• Fakoemulsifikasi
Intervention