(RKS)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA V
BAB I
UMUM
1. Istilah-istilah
2. Pelaksana Tender adalah Panitia Tender Barang dan Jasa PT Perkebunan Nusantara V
Kantor Pusat yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 5/SDM/SK/31/VI/2020
tanggal 23 Juni 2020, untuk selanjutnya disebut sebagai Panitia.
3. Peserta Tender adalah Perusahaan yang terdaftar sebagai rekanan di PT Perkebunan Nusantara V
dibuktikan dengan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) yang masih berlaku dan atau perusahaan
yang sudah terdaftar di dalam system IPS Perkebunan Nusantara.
4. Lokasi Pekerjaan adalah Tempat penyerahan barang/ lokasi pekerjaan dari pelaksanaan pekerjaan
yang ditawarkan.
5. Pengawas Lapangan adalah petugas yang ditunjuk dan diberi wewenang penuh oleh Direksi untuk
melaksanakan pengawasan pelaksanaan pekerjaan.
2. Pedoman
a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tanggal 21 April 2008 Jo Nomor 19
Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
c) Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-08/MBU/12/2019 tanggal 12
Desember 2019 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha
Milik Negara.
BAB II
UNDANGAN TENDER
1. Tender Pascakualifikasi
Panitia Pengadaan Barang dan Jasa PT Perkebunan Nusantara V akan melaksanakan Tender
Pengadaan Barang dan Jasa dengan Pascakualifikasi untuk paket Pekerjaan Kebutuhan Sparepart
Pabrik SM II Tahun 2022 di PKS Sei Intan PT Perkebunan Nusantara V, sebagai berikut:
Paket pekerjaan ini terbuka untuk Penyedia Jasa Usaha dengan kualifikasi Kecil dan Klasifikasi
Perdagangan Eceran Mesin Lainnya dan Perlengkapannya sebagaimana diatur dalam
Dokumen Tender, dengan terlebih dahulu melakukan pendaftaran pada Sekretariat Panitia
Pengadaan Barang dan Jasa PT Perkebunan Nusantara V .
Pekerjaan Kebutuhan Sparepart Pabrik SM II Tahun 2022 di PKS Sei Intan PT Perkebunan
Nusantara V tersebut diatas dilaksanakan dalam jangka waktu sampuai dengan 31 Desember
2022 terhitung mulai tanggal Penandatanganan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
2. Peserta
Calon peserta adalah Perusahaan yang terdaftar sebagai rekanan di PT Perkebunan Nusantara V
dibuktikan dengan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) yang masih berlaku dan atau perusahaan yang
sudah terdaftar di dalam system IPS Perkebunan Nusantara, dengan :
Kualifikasi : Kecil
Klasifikasi : Perdagangan Eceran Mesin Lainnya dan Perlengkapannya.
Calon Peserta mengikuti proses Pengadaan Barang dan Jasa setelah melakukan pendaftaran dan
minat melalui system IPS Perkebunan Nusantara.
Jadwal dapat dilihat melalui sistem Integrated Procurement System (IPS) sesuai dengan paket
pekerjaan.
BAB III
KETENTUAN
1. U M U M
1.1.1. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa mengumumkan kepada para peserta untuk
menyampaikan penawaran atas paket Pekerjaan Kebutuhan Sparepart Pabrik SM II
Tahun 2022 di PKS Sei Intan PT Perkebunan Nusantara V sebagaimana tercantum
dalam Dokumen RKS.
1.1.2. Nama paket dan lingkup pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Dokumen RKS.
1.1.3. Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam Dokumen RKS, berdasarkan syarat umum dan syarat
khusus Surat Perjanjian dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan harga sesuai Surat
Perjanjian.
1.2.1. Peserta dan pihak yang terkait dengan Tender ini berkewajiban untuk mematuhi etika
Tender dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
a. Berusaha mempengaruhi anggota Panitia Pengadaan Barang dan Jasa dalam bentuk
dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan peserta yang bertentangan dengan
Dokumen Tender, dan/atau peraturan perundang-undangan;
c. Membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidak benar
untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen Tender ini.
1.2.2. Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1.2.1 di
atas, dikenakan sanksi sebagai berikut:
1.2.3. Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Panitia Pengadaan Barang dan Jasa kepada Direksi.
Dalam pelaksanaan pekerjaan Pengadaan Barang dan Jasa, Rekanan wajib memaksimalkan
penggunaan atau pemanfaatan barang/bahan, tenaga kerja dan tenaga ahli, peralatan-peralatan
serta teknologi yang merupakan Produksi Dalam Negeri sepanjang sesuai dengan spesifikasi dan
kualitas yang dipersyaratkan.
1.4.1. Yang dimaksud dengan Peserta Tender adalah Rekanan PT Perkebunan Nusantara V
dan atau perusahaan yang sudah terdaftar di dalam system IPS Perkebunan
Nusantara yang sudah mendaftarkan Perusahaannya untuk mengikuti Tender Obyek
Pekerjaan yang diumumkan melalui IPS Perkebunan Nusantara.
1.4.2. Peserta Tender yang terdaftar untuk mengikuti Tender Obyek Pekerjaan adalah dibuktikan
dengan sudah menyelesaikan Administrasi untuk mendapatkan RKS dan sudah divalidasi
oleh Panitia.
1.4.3. Jumlah Peserta Tender yang mendaftar adalah untuk menentukan jumlah minimum
persyaratan Tender.
1.5.1. Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota kemitraan/KSO hanya
boleh memasukkan satu penawaran untuk satu paket pekerjaan.
1.5.2. Setiap peserta yang termasuk dalam kemitraan/KSO dilarang menjadi peserta baik secara
sendiri maupun sebagai anggota kemitraan/KSO yang lain pada paket pekerjaan yang
sama
2. DOKUMEN TENDER
Dokumen Tender beserta seluruh korespondensi tertulis dalam proses Tender menggunakan
Bahasa Indonesia.
2.2.3. Hasil Penjelasan/Aanwijzing chating merupakan bukti yang sah sesuai dengan undang-
undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
2.2.4. Setelah Penjelasan/Aanwijzing tidak ada penjelasan lanjutan, peserta dianggap telah
memahami dan menyetujui penjelasan dimaksud dari poin No 2.2.2 di atas.
2.2.5. Peserta yang tidak mengikuti Penjelasan/Aanwijzing dianggap telah memahami isi dari
dokumen RKS dan dapat mengikuti proses penawaran.
2.3. Perubahan Dokumen
2.3.1. Sebelum batas akhir waktu Penjelasan/Aanwijzing, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
dapat menetapkan Addendum Dokumen Tender pada poin kesimpulan.
2.3.2. Setiap Addendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Dokumen Tender.
3.1.1. Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan penyampaian penawaran.
3.1.2. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa tidak bertanggung jawab atas kerugian apapun yang
ditanggung oleh peserta.
3.2.2. Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat menggunakan
Bahasa Indonesia atau bahasa asing.
3.2.3. Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai penjelasan dalam Bahasa
Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka yang berlaku adalah penjelasan
dalam Bahasa Indonesia.
Dokumen Penawaran terdiri dari Dokumen Administrasi, Teknis dan Harga. Pembukaan
Penawaran memakai sistem 1 File), sebagai berikut :
1. Pakta Integritas.
Adalah surat pernyataan dari Perusahaan peserta Tender yang ditandatangani oleh
pengurus perusahaan di atas Meterai Rp10.000,00 yang menyatakan integritas
korporasi menyangkut tidak melakukan praktek KKN dan Berperan aktif dalam
pencegahan dan pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta tidak melibatkan diri
dalam perbuatan curang, juga menyatakan bersedia menerima sanksi sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku di PT Perkebunan Nusantara V jika terjadi
pelanggaran. (Sesuai Lampiran)
9. Jaminan Penawaran.
Adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan (Bank atau Non Bank)
atas nama perusahaan peserta Tender yang ditujukan kepada Perusahaan Pemberi Kerja
pada saat pengajuan penawaran sebagai jaminan/ garansi apabila peserta Tender ditunjuk
sebagai pemenang dan bersedia menandatangani Surat Perjanjian. Jaminan Penawaran
sebesar 3 % (tiga persen) dari Nilai HPS, untuk nilai penawaran yang lebih rendah 80%
(delapan puluh persen) dari nilai HPS harus dalam bentuk Bank Garansi.
3.5.1. Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan huruf.
3.5.2. Surat perjanjian yang berlaku untuk pekerjaan ini adalah Surat Perjanjian Lump Sum,
yaitu surat perjanjian pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan tertentu
dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, semua resiko yang
mungkin terjadi ditanggung oleh pemborong.
3.5.3. Keuntungan serta semua pajak, bea, retribusi dan biaya asuransi yang harus dibayar oleh
penyedia untuk pelaksanaan paket pekerjaan pengadaan barang ini diperhitungkan dalam
total harga penawaran.
Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk mata uang rupiah.
Masa berlaku dan jangka waktu harga penawaran yang diajukan tetap berlaku untuk jangka waktu
30 (tiga puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal surat penawaran.
3.8. Pemasukan Penawaran dan Bentuk Dokumen Penawaran
3.8.1. Bentuk Dokumen Penawaran terdiri atas 1 (satu) File yang dibuat dalam bentuk format
PDF dan dikirimkan/di Upload melalui ips.holding-perkebunan.com/vendors
3.8.3. Bila Kapasitas di File 1 tidak cukup untuk mengupload, agar Dokumen di File 1 di bagi 2 :
(“ Dokumen Penawaran Syarat Administrasi Teknis 1 (2))
3.9.1. Peserta menyerahkan Jaminan Penawaran dalam mata uang rupiah yang diterbitkan
oleh Bank Umum atau Perusahaan Asuransi yang mempunyai program asuransi
kerugian (surety bond).
3.9.2. Besaran nilai Jaminan Penawaran minimal 3 % (tiga persen) dari nilai HPS yang
diterbitkan oleh Perusahaan Asuransi atau Bank Umum Nasional dan untuk nilai
penawaran yang lebih rendah 80% (delapan puluh persen) dari nilai HPS harus dalam
bentuk Bank Garansi.
3.9.3. Jaminan Penawaran dari pemenang Tender akan dikembalikan setelah pemenang
Tender menyerahkan Jaminan Pelaksanaan.
3.9.4. Jaminan Penawaran dari peserta yang tidak ditetapkan sebagai pemenang Tender akan
dikembalikan setelah pengumuman pemenang Tender.
b. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 tidak bersedia menambah
nilai Jaminan Pelaksanaan dalam hal harga penawarannya di bawah 80% HPS;
c. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 setelah dilakukan evaluasi,
tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dengan alasan yang tidak
dapat diterima; atau
d. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri atau
gagal tanda tangan Surat Perjanjian.
4.1.4. Pembukaan Penawaran Administrasi Teknis dilakukan oleh Panitia dan menseleksi
kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan.
4.1.5. Pembukaan Penawaran Harga dilakukan memeriksa Dokumen Penawaran Harga dengan
ketentuan sebagai berikut :
2. Penerima kuasa dari Direktur Utama/ pimpinan Perusahaan yang nama penerima
kuasanya tercantum dalam akta pendirian perusahaan;
3. Kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan
dokumen otentik;
4. Pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja
sama.
4.1.6. Panitia membuat Berita Acara Kelengkapan Dokumen Administrasi Teknis dan
lampirannya (Chek List).
4.1.7. Bila seluruh peserta tidak memenuhi persyaratan Administrasi Teknis maka Tender
dinyatakan gagal.
4.1.8. Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran, maka penyebab penundaan
tersebut harus dimuat dengan jelas dalam Berita Acara.
Evaluasi Dokumen Penawaran meliputi Evaluasi Administrasi Teknis dan Evaluasi Harga dilakukan
oleh Panitia. Sistem Evaluasi dilakukan pembobotan terhadap Evaluasi Administrasi Teknis dan
Evaluasi Harga.
Evaluasi Dokumen Penawaran meliputi Evaluasi Dokumen Administrasi, Dokumen Teknis dan
Dokumen Penawaran Harga dilakukan oleh Panitia.
c) Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar akibat terjadinya
persaingan usaha tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan), maka Tender dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat
dimasukkan dalam Daftar Hitam.
5. Penetapan Pemenang
5.2. Sanggahan
5.2.1. Untuk menjamin adanya tranparansi dan perlakuan yang sama (equal treatment) dalam
setiap Pengadaan Barang dan Jasa, maka pihak yang kalah pada saat pengumuman
pemenang berhak untuk mengajukan sanggahan. Sanggahan diajukan melalui sistem IPS
Perkebunan Nusantara.
5.2.2. Sanggahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berkaitan dengan kesesuaian
pelaksanaan Tender/seleksi dengan prosedur atau tata cara Tender /seleksi.
5.2.3. Sanggahan dapat diterima apabila diajukan dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) hari
kerja sejak diumumkan pemenang atau sebelum Surat Perjanjian ditandatangani, mana
yang lebih dahulu.
5.2.5. Sanggahan dapat dilayani dengan persyaratan pihak penyanggah menyetor uang jaminan
sanggahan sebesar minimal nilai jaminan penawaran (bid bond) atau pencairan jaminan
penawaran (bid bond), termasuk mensyaratkan adanya pembuktian dari pihak yang
menyanggah.
5.3.1. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa menyampaikan Laporan Hasil Tender kepada
Direksi/SEVP sebagai dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ).
5.3.2. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ), dengan ketentuan :
a. tidak ada sanggahan dari peserta ;
b. sanggahan terbukti tidak benar; atau
c. masa sanggah berakhir.
5.3.3. Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan tersebut, dengan ketentuan:
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih berlaku
dengan alasan yang dapat diterima secara obyektif oleh Panitia Pengadaan Barang
dan Jasa, maka Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana tercantum dalam Dokumen Tender;
b. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa penawarannya masih
berlaku, maka Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana tercantum dalam Dokumen Tender serta dimasukkan dalam Daftar
Hitam; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk karena masa penawarannya sudah
berakhir, maka Jaminan Penawaran yang bersangkutan tidak boleh dicairkan
5.3.4. Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka penunjukan pemenang dapat
dilakukan kepada pemenang cadangan sesuai dengan urutan peringkat, selama masa
surat penawaran dan Jaminan Penawaran pemenang cadangan masih berlaku atau sudah
diperpanjang masa berlakunya.
5.3.5. Apabila semua pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka Tender dinyatakan
gagal oleh Direksi setelah mendapat laporan dari Panitia Pengadaan Barang dan Jasa.
5.3.6. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) harus diterbitkan paling lambat 6
(enam) hari kerja setelah pengumuman penetapan pemenang, apabila tidak ada
sanggahan.
5.3.7. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) harus diterbitkan paling lambat 2 (dua)
hari kerja setelah semua sanggahan dijawab.
5.3.8. Dalam Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) disebutkan bahwa penyedia
harus menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan Surat Perjanjian.
5.3.9. Surat Perjanjian ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
5.3.10. Seluruh Administrasi dalam pembuatan Berita Acara yang membutuhkan pembubuhan
meterai, maka biaya materai ditanggung oleh Pemenang tender.
Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam dalam Dokumen Hasil Tender oleh Panitia
Pengadaan Barang dan Jasa bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman pemenang.
6. Tender gagal
6.1.2. Dalam evaluasi penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat;
6.1.3. Sanggahan dari peserta dinyatakan benar atas pelaksanaan Tender yang tidak sesuai
dengan ketentuan SOP PT Perkebunan Nusantara V.
6.1.4. Sanggahan dari peserta atas kesalahan substansi Dokumen Tender ternyata benar; atau
6.1.5. Calon pemenang dan calon pemenang cadangan, setelah dilakukan evaluasi dengan
sengaja tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau pembuktian kualifikasi.
6.2.3. dugaan KKN dan atau pelanggaran persaingan tidak sehat dalam pelaksanaan Tender
dinyatakan benar oleh pihak berwenang;
6.2.4. sanggahan dari Penyedia Barang/Jasa atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam
Dokumen Tender ternyata benar;
6.2.5. pelaksanaan Tender tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen Tender;
6.3. Setelah Tender dinyatakan gagal, maka Panitia Pengadaan Barang dan Jasa memberitahukan
kepada seluruh peserta.
6.4. Setelah pemberitahuan adanya Tender gagal, maka Panitia Pengadaan Barang dan Jasa meneliti
dan menganalisis penyebab terjadinya Tender gagal, menentukan langkah selanjutnya, yaitu
melakukan:
6.4.1. evaluasi ulang;
6.4.2. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
6.4.3. Tender ulang; atau
6.4.4. penghentian proses Tender.
7. Surat Jaminan Pelaksanaan
a. Minimal 5% (lima persen) dari nilai kontrak dan dalam bentuk bank garansi untuk
nilai penawaran terkoreksi lebih tinggi atau sama dengan 80% (delapan puluh persen)
dari nilai HPS.
b. Minimal 5 % (lima persen) dari nilai HPS dalam bentuk bank garansi untuk nilai
penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan puluh persen) dari nilai HPS.
7.1.5. Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan dicantumkan dalam angka dan huruf;
7.1.6. Paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang tercantum dalam Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
7.1.7. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
jaminan dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah surat
pernyataan wanprestasi dari Direksi diterima oleh penerbit Jaminan;
7.1.8. Jaminan Pelaksanaan atas nama Kemitraan/KSO harus ditulis atas nama Kemitraan/KSO;
dan
7.1.9. Memuat nama, alamat dan tanda tangan pihak penjamin.
7.2. Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan dipersamakan
dengan penolakan untuk menandatangani Surat Perjanjian.
BAB IV
SYARAT-SYARAT UMUM SURAT PERJANJIAN
1. Ketentuan Umum
Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Surat Perjanjian ini harus mempunyai arti
atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut:
1.1. Pekerjaan Pengadaan adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan
Pekerjaan Kebutuhan Sparepart Pabrik SM II Tahun 2022 di PKS Sei Intan PT Perkebunan
Nusantara V.
1.2. Penyedia adalah badan usaha yang melaksanakan Pekerjaan Kebutuhan Sparepart Pabrik
SM II Tahun 2022 di PKS Sei Intan PT Perkebunan Nusantara V.
1.3. Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan tertulis yang bersifat
mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank Umum atau
Perusahaan Asuransi yang memiliki program Surety Bond yang diserahkan oleh penyedia
kepada Panitia Pengadaan Barang dan Jasa untuk menjamin terpenuhinya kewajiban penyedia.
1.4. Surat Perjanjian Pengadaan Barang dan Jasa yang selanjutnya disebut Surat Perjanjian
adalah perjanjian tertulis antara Direksi Perusahaan dengan penyedia yang mencakup Syarat-
Syarat Surat Perjanjian serta dokumen lain yang merupakan bagian dari Surat Perjanjian.
1.5. Nilai Surat Perjanjian adalah total harga yang tercantum dalam Surat Perjanjian.
1.7. Daftar kuantitas dan harga (rincian harga penawaran) adalah daftar kuantitas yang telah diisi
harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran.
1.8. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta
digunakan oleh Panitia Pengadaan Barang dan Jasa untuk menilai kewajaran penawaran
termasuk rinciannya.
1.9. Masa Surat Perjanjian adalah jangka waktu berlakunya Surat Perjanjian ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan Surat Perjanjian .
1.10. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang dinyatakan pada Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) yang diterbitkan oleh Direksi.
1.11. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pertama pekerjaan selesai,
dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh Direksi.
2.3.3. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar dokumen dan/atau keterangan lain
yang disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan Surat Perjanjian ini.
2.3.4. Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan tidak pernah dan tidak akan melakukan
tindakan yang dilarang di atas.
2.3.5. Penyedia yang menurut penilaian Pemberi kerja terbukti melakukan larangan-larangan di
atas dapat dikenakan sanksi-sanksi administratif oleh pemberi kerja sebagai berikut:
a. pemutusan Surat Perjanjian;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan sebagaimana ditetapkan dalam Surat
Perjanjian;
c. pengenaan daftar hitam.
2.3.6. Pemberi kerja yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Perpajakan
Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar
semua pajak, bea dan retribusi yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan Surat
Perjanjian ini. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai Surat Perjanjian.
4.1. Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, pemberi kerja jika dipandang perlu dapat
mengangkat Pengawas Pekerjaan yang berasal dari personil Pemberi kerja. Pengawas Pekerjaan
berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
4.2. Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan selalu bertindak untuk kepentingan
Pemberi kerja. Jika tercantum dalam Surat Perjanjian, Pengawas Pekerjaan dapat bertindak
sebagai Wakil Sah Pemberi kerja.
5. Perintah
Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan
kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Surat Perjanjian ini.
6.1. Surat Perjanjian ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para
Pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian.
6.2. Waktu pelaksanaan Surat Perjanjian adalah jangka waktu yang ditentukan dalam syarat-syarat
Surat Perjanjian dihitung sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPPBJ.
6.3. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan dalam Surat Perjanjian.
6.4. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena
keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada
Pemberi kerja, maka Pemberi kerja dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas
penyedia dengan adendum Surat Perjanjian.
7.1. Kecuali Surat Perjanjian diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban untuk memulai
pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada Tanggal Penyelesaian
yang ditetapkan dalam SPPBJ.
7.2. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau
Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan
denda.
7.3. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PEMBERI
KERJA dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika
Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.
7.4. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam Pasal ini adalah tanggal penyelesaian semua
pekerjaan.
8. Perpanjangan Waktu
8.1. Penyedia dapat meminta perpanjangan tanggal penyelesaian berdasarkan data pendukung
(alasan keterlambatan) kepada Pemberi Kerja. Pemberi kerja dapat atau tidak menyetujui
perpanjangan waktu penyelesaian berdasarkan pertimbangan alasan keterlambatan dan
kebutuhan (delevery).
8.2. Pemberi kerja hanya memberikan 1 (satu) kali perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dan
pemberian waktu perpanjangan tidak melebihi jangka waktu untuk penyelesaian pekerjaan
dimaksud.
9.1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada Pemberi kerja untuk penyerahan pekerjaan.
9.2. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, Pemberi kerja menugaskan Panitia/Pejabat Penerima
Hasil Pekerjaan.
9.3. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang
telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil
pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya,atas perintah Pemberi kerja.
9.4. Pembayaran dilakukan 100 % (seratus persen) oleh PEMBERI KERJA setelah pekerjaan atau
barang dipasok seluruhnya sesuai Surat Perjanjian.
10. Addendum
10.1.1. Surat Perjanjian hanya dapat diubah melalui adendum Surat Perjanjian.
10.1.2. Perubahan Surat Perjanjian bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak
dalam Surat Perjanjian sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam Surat Perjanjian;
c. keadaan kahar.
10.2.3. PEMBERI KERJA dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas Surat
Perjanjian setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh
penyedia.
10.2.4. PEMBERI KERJA dapat menugaskan Petugas pemberi kerja untuk meneliti kelayakan
usulan perpanjangan waktu pelaksanaan.
11.1. Suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya,
sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Surat Perjanjian menjadi tidak dapat dipenuhi.
11.2. Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi:
11.2.1. bencana alam;
11.2.2. bencana non alam;
11.2.3. bencana sosial;
11.2.4. pemogokan;
11.2.5. kebakaran; dan/atau
11.2.6. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri
Keuangan dan menteri teknis terkait.
11.3. Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia memberitahukan kepada PEMBERI KERJA paling
lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan pernyataan
Keadaan Kahar dari pejabat yang berwenang.
11.4. Jangka waktu yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian untuk pemenuhan kewajiban Pihak yang
tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu
terhentinya Surat Perjanjian akibat Keadaan Kahar.
11.5. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan Kahar yang dilaporkan paling lambat 14
(empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan sanksi.
12.1.Penghentian Surat Perjanjian dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi
Keadaan Kahar.
12.2.Dalam hal Surat Perjanjian dihentikan, maka PEMBERI KERJA wajib membayar kepada penyedia
sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai.
12.3.Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, pemutusan Surat
Perjanjian melalui pemberitahuan tertulis dapat dilakukan apabila:
12.3.1. penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki
kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
12.3.4. penyedia selama Masa Surat Perjanjian gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan oleh PEMBERI KERJA;
12.3.7. penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses
Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh PEMBERI KERJA dan
penyedia dalam melaksanakan Surat Perjanjian, meliputi:
13.1.3. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Surat Perjanjian yang
telah ditetapkan kepada penyedia; dan
13.1.4. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh penyedia untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Surat Perjanjian.
13.2.1. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam Surat Perjanjian;
13.2.2. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PEMBERI
KERJA untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Surat Perjanjian;
13.2.6. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Surat Perjanjian; dan
Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan dokumen Surat Perjanjian atau
dokumen lainnya yang berhubungan dengan Surat Perjanjian untuk kepentingan pihak lain, misalnya
spesifikasi teknis, kecuali dengan ijin tertulis dari PEMBERI KERJA.
Penyedia wajib melindungi PEMBERI KERJA dari segala tuntutan atau klaim dari pihak ketiga yang
disebabkan penggunaan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) oleh penyedia.
16.1. Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan Personilnya pada Program
BPJS sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
16.2. Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan Personilnya untuk mematuhi
peraturan keselamatan kerja. Pada waktu pelaksanaan pekerjaan, penyedia beserta
Personilnya dianggap telah membaca dan memahami peraturan keselamatan kerja tersebut.
16.3. Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk menyediakan kepada setiap Personilnya
perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.
16.4. Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum
yang berlaku, penyedia akan melaporkan kepada PEMBERI KERJA mengenai setiap
kecelakaan yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Surat Perjanjian ini dalam waktu 2 x
24 jam setelah kejadian.
17.1. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan Surat Perjanjian untuk menetapkan
volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.
Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.
17.2. Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan semua pihak di lokasi kerja.
18.1. Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PEMBERI KERJA selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kerja setelah diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) sebelum
dilakukan penandatanganan Surat Perjanjian dengan Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan
sebagai berikut :
1. Minimal 5% (lima persen) dari nilai kontrak dan dalam bentuk bank garansi untuk nilai
penawaran terkoreksi lebih tinggi atau sama dengan 80% (delapan puluh persen) dari
nilai HPS.
2. Minimal 5 % (lima persen) dari nilai HPS dalam bentuk bank garansi untuk nilai
penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan puluh persen) dari nilai HPS.
18.3. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% dan
dituangkan pada Berita Acara Serah Terima Pekerjaan.
PEMBERI KERJA dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau kemudahan lainnya
(jika ada) yang tercantum dalam Surat Perjanjian untuk kelancaran pelaksanan pekerjaan ini.
20. Pembayaran Kepada Penyedia
20.1.1. PEMBERI KERJA membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam
Surat Perjanjian sebesar harga Surat Perjanjian.
20.1.2. Harga Surat Perjanjian telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya
overhead serta biaya asuransi yang meliputi juga biaya keselamatan dan kesehatan
kerja.
20.1.3. Rincian harga Surat Perjanjian sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga.
20.2. Pembayaran
Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati oleh PEMBERI KERJA, dengan
ketentuan:
20.2.2. Denda
21. Penangguhan
21.1. PEMBERI KERJA dapat menangguhkan pembayaran jika penyedia gagal atau lalai memenuhi
kewajiban Surat Perjanjian, termasuk penyerahan setiap Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.
21.2. PEMBERI KERJA secara tertulis memberitahukan kepada penyedia tentang penangguhan hak
pembayaran, disertai alasan-alasan yang jelas mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi
kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.
21.3. Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau kelalaian
penyedia.
21.4. Jika dipandang perlu oleh PEMBERI KERJA, penangguhan pembayaran akibat keterlambatan
penyerahan pekerjaan dapat dilakukan bersamaan dengan pengenaan denda kepada penyedia.
22. Penyerahan Pekerjaan Kebutuhan Sparepart Pabrik SM II Tahun 2022 di PKS Sei Intan PT
Perkebunan Nusantara V.
Jumlah dan jenis Pekerjaan Kebutuhan Sparepart Pabrik SM II Tahun 2022 di PKS Sei Intan PT
Perkebunan Nusantara V yang diserahkan adalah sesuai dengan jumlah dan jenis yang dipesan
berdasarkan spesifikasi Barang yang diminta.
23.1. Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua
perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan Surat Perjanjian ini atau interpretasinya
selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini.
23.2. Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam Surat Perjanjian dapat dilakukan
melalui musyawarah atau pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
23.3. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang
terdapat dalam Surat Perjanjian.
23.4. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan
masing-masing pihak. Apabila selama Surat Perjanjian, salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
LAMPIRAN
KOP SURAT PERUSAHAAN PESERTA TENDER
_________________________________________________________________________
PAKTA INTEGRITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini, dalam rangka tender :
……………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………*) ,
LAMPIRAN
KOP SURAT PERUSAHAAN PESERTA TENDER
_________________________________________________________________________
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN KEBUTUHAN SPAREPART PABRIK SM II TAHUN 2022 DI PKS SEI INTAN
YANG DITAWARKAN
PT/CV …………………………..
TTD
…………………………………
……………………
LAMPIRAN
KOP SURAT PERUSAHAAN PESERTA TENDER
JENIS TAHUN
No. PENGGUNA KUANTITAS NO. SURAT PERJANJIAN
PEKERJAAN PELAKSANAAN
Dst
PT/CV …………………………..
TTD
…………………………………
……………………
LAMPIRAN
SCHEDULE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Jadwal Pelaksanaan
No. Uraian Pekerjaan
Bulan I Bulan II Bulan III dst...
LAMPIRAN
Formulir Surat Penawaran :
KOP SURAT PERUSAHAAN PESERTA TENDER
_________________________________________________________________________
Kepada Yth,
Nomor : ……………………………………..
Lampiran : ……….. *) PANITIA TENDER
Hal : …………………………………….. PT PERKEBUNAN NUSANTARA V
di PEKANBARU.
Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini selaku Direktur dari Perusahaan PT/CV ………………….., setelah mempelajari dari
semua persyaratan yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat No. …………………… tanggal ………...,
serta penjelasan yang disampaikan oleh Panitia Tender PT Perkebunan Nusantara V, bersama ini kami sampaikan
penawaran untuk objek pekerjaan :
……………………………………………………………………………….
dengan jumlah harga sebagai berikut :
Jumlah Harga
No. Nama Barang dan Spesifikasi Teknis Satuan Total Harga (Rp)
Fisik Satuan
………………
Jumlah
PPN 11 %
Jumlah Keseluruhan
Terbilang :
Apabila perusahaan kami ditunjuk sebagai pemenang, maka pekerjaan tersebut segera akan kami laksanakan
setelah penandatanganan Surat Perjanjian.
Sanggup menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan dalam Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan
menyerahkan kepada PT Perkebunan Nusantara V dalam waktu paling lambat ….. (…………….………) hari kalender,
dengan spesifikasi serta jadual dan jumlah barang seperti yang terlampir dalam surat penawaran ini.
Jaminan pelaksanaan (Performance Bond) dari Bank Umum senilai minimal 5 % dari nilai Surat Perjanjian akan kami
serahkan pada waktu penandatanganan Surat Perjanjian.
Penawaran ini berlaku untuk masa ……………. (……………………….) hari kalender, terhitung dari tanggal surat
penawaran.
Terlampir kami sampaikan Jaminan Penawaran dari perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi
kerugian (surety bond), yaitu dari asuransi …………………. bernilai sebesar Rp. ……….………..
(………………………………………… rupiah) dalam bentuk asli.
Demikian penawaran ini kami sampaikan dan atas perhatian yang diberikan kepada perusahaan kami, kami ucapkan
terima kasih.
Hormat kami,
……………., …………….. 2022
PT/CV …………………………..
Meterai bernilai Rp10.000,00