1. Buatlah studi kasus setiap KB dalam modul ini dengan pendekatan berfikir kritis dan kreatif?
2. Buatlah kesimpulan terhadap kasus tersebut ?
JAWABAN.
Setelah mempelajari pelajari materi manajemen bandwidth, pada satu kelas ditemukan
masalah koneksi internet sangat lambat, pendidik memberikan study kasus ke peserta didik
berdasarkan masalah tersebut. Guru memberikan stimulus besarnya bandwidth di sekolah
sekitar 200Mbps. Bagaimana Peserta didik tersebut mengatasi hal tersebut agar koneksi dapat
stabil?
SOLUSI :
Peserta didik menganalisa permasalahan tersebut :
Biasanya permasalah terletak pada pengaturan bandwidth dan berdasarkan hasil analisa
ditemukan 3 cara untuk mengatasinya yaitu :
a. Membatasi kecepatan (speed)
b. Membatasi koneksi (device)
c. Membagi bandwidth supaya stabil
Dengan tiga cara tersebut bisa menggunakan mikrotik yang ada disekolah. Dalam pembagian
speed utuk setiap devices yang terhubung, bandwidth yang di punya speednya 200 Mbps, kita
bagi setiap devices dapat jatah 2 Mbps (ini cukup untuk browsing ), mau yang terkoneksi ada
5 atau 20, semuanya dapat jatah 2 Mbps. Artinya speednya bisa dibagi sampai 200 device
Penggunaan jadwal bandwidth bisa dijadwalkan penggunaan internetnya, mulai nyala jam 6
pagi dan mati jam 5 sore. Untuk Mac Address yang terdaftar ini lebih bagus menggunakan
manajemen bandwidth. Manajemen bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari suatu
bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan atau suatu layanan jaringan.
Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan
jaminan kualitas suatu layanan jaringan Quality Of Sevice (QoS).
Kesimpulan :
Studi kasus
Sebuah sekolah akan membangun sebuah Rancang Bangun Jaringan Berbasis Kabel
dan Nirkabel dengan VLAN dan Routing
Pada kasus ini anda diminta untuk membantu sekolah mebuat ransang bangun dengan
permintaan sebagai berikut :
merancang bangun dan mengkonfigurasi sebuah jaringan. Wifi Router berfungsi
sebagai Gateway Internet, Hotspot, DHCP server, dan Bandwidth Limiter, kemudian
internet tersebut dishare ke client melalui jalur kabel (non hotspot) dan wireless
(hotspot).
Solusi :
Dari studi kasus diatas ada beberapa langkah yang harus dikerjakan untuk
menyelesaikannya, adapun langkahny sebagai berikut :
1. Identifikasi dan daftar kebutuhan jaringan
2. spesifikasi perangkat yang dibutuhkan
1 2 3 4 5
Alat
1 2 3 4 5
Bahan
Membangun sebuah Jaringan Berbasis Kabel dan Nirkabel dengan VLAN dan Routing ada
beberapa aspek yang harus diperhatikan diantaranya:
1. Ketelitian, harus teliti ketika melakukan konfigurasi VLAN dan Routing sehingga tidak
terjadi kesalahan pada saat konfigurasi
2. kerapihan, komponen jaringan haruslah diapasang ditempat yang tidak terganggu oleh
aktifitas orang dan dipasang sacara rapi
3. spesifikasi alat, aspek ini sangat penting karena berpengaruh terhadap kecepatan akses
dari suatu jaringan
“Jika aspek diatas bisa terpenuhi maka jaringan yang dibangun akan bisa berjalan sesuain
dengan yang diinginkan”
Setelah dilakukan prembagian bandwidth peserta didik sudah stabil jaringan internet, tapi ada
masalah lain yang timbul yaitu peserta didik tiap terkoneksi harus memasukan ip address
secara manual, Bagaimana solusi agar peserta didik dapat secara otomatis menggunakan ip
address , Seperti biasa pendidik memberikan stimulus berupa keyword yaitu DHCP
SOLUSI :
DHCP ( Dynamic Host Konfiguration Protocol ) adalah protocol yang berbasis arsitektur
client/ server yang dipakai untuk memudahkan penempatan alamat IP dalam suatu jaringan.
Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua computer yang terhubung di jaringan
akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP, selain alamat IP banyak
parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan
“ alamat IP dan informasi TCP/ IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa
sistem operasi jaringan seperti windows NT server, windows 2000 server, window server
2003, atau GNU/ Linux memiliki layanan seperti ini. DHCP Client akan mencoba untuk
mendapatkan “ penyewaan atau memberikan “ alamat IP dari sebuah DHCP server dalam
proses empat langkah berikut :
a. DHCP Discover - Sebuah proses dimana client melakukan sebuah broadcast ke network
(local subnet) mereka untuk menemukan sebuah DHCP server. Broadcast message yang
dilakukan menggunakan IP Address 255.255.255.255 sebagai destination IP Address dan
source IP Address adalah 0.0.0.0.
b. DHCP Offering - Adalah sebuah message yang merupakan response dari DHCP discover
yang dilakukan oleh DHCP server ke client. DHCP offer adalah sebuah proses dimana
DHCP server mengirim sebuah unicast "offering", yaitu sebuah IP Address ke host/client.
Apabila kita membedah paket yang dikirim dalam DHCP offer ini, maka akan terlihat
bahwa paket ini berisi network configuration setting untuk host yang mengirim DHCP
Discover message.
c. DHCP Request - Sebuah message yang dikirim oleh si host/client yang menandakan
bahwa si host tersebut telah menerima offering atau network configuration pada proses
DHCP offer. Hal ini sekaligus menandakan bahwa IP Address tersebut sudah dipinjam
dan untuk sementara waktu tidak bisa lagi digunakan oleh orang lain sampai lease time
habis.
d. DHCP Acknowledge - Adalah sebuah kondisi dimana DHCP server mengirim sebuah
unicast message ke host/client. DHCP Acknowledge berisi pernyataan dari si DHCP
server bahwa saat itu juga si client/host telah memiliki authorisasi dan wewenang
menggunakan IP Address yang telah ditawarkan ketika proses DHCP offer dalam
network mereka.
Fungsi DHCP adalah untuk mendistribusikan IP address secara otomatis kepada client
yang terhubung dengan jaringan computer dan memberikan kemudahan bagi seorang
network administrator dalam mengelola jaringan computer.
Salah satu jenis DHCP server adalah DHCP scope , DHCP scope adalah alamat IP
yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh
seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server.
DHCP lease. DHCP lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP.
Kesimpulan :
Sebagai seorang Network System Administrator anda diminta oleh sekolah X. membangun
sebuah jaringan kabel dan nirkabel, membuat Hotspot dengan RADIUS,Web Proxy, dan
Firewall, kemudian internet tersebut di-share ke client melalui jalur kabel dan wireless secara
DHCP.
SOLUSI :
Langkah Kerja:
1 2 3 4 5
Alat
Komponen
2. Switch Unmanaged 1
3. Access Point 1
Bahan
1. Kabel UTP - 10 m
2. Konektor RJ 45 - 6
3. Koneksi internet
Menerapkan prosedur kesehatan, keselamatan kerja dan keamanan kerja yang diperlukan
Menggunakan peralatan sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure)
Melakukan pemasangan kabel UTP
Melakukan pemasangan dan konfigurasi jaringan lokal (LAN)
Melakukan pemasangan dan konfigurasi jaringan lokal (WAN)
Melakukan pemasangan dan konfigurasi jaringan lokal (WLAN)
Melakukan konfigurasi DHCP Server
Melakukan konfigurasi Firewall pada router
Melakukan instalasi dan konfigurasi Hotspot+RADIUS
Melakukan konfigurasi Server/Router (WebProxy)
9. IP Address = 192.168.100.1/25
10. DHCP Pool sebanyak 99 Client
11. Firewall agar IP 192.168.100.2-192.168.100.50 tidak dapat ping ke router
12. Firewall agar IP 192.168.100.51-192.168.100.100 tidak dapat ping ke client wireless
13. Rule agar setiap akses ke router tercatat di logging dan tersimpan di disk
Jaringan Wireless
Kesimpulan
Ketika membangun sebuah jaringan, maka tidak akan terleapas dari sebuah sistem keamanan
jaringan, karena ketika jaringan terbangun maka data otomatis akan di share, ketika sebuah data
di share tanpa adanya sebuah keamana jaringan maka data tersebut bisa hilang, dimanipulasi,
dirusak, digandakan dan lain sebagainya oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab.
Untuk itu ketika membangun sebuah jaringan haruslah dibangun pula sebuah sistem keamanan
jaringan.