Anda di halaman 1dari 9

Nama : Deddy Lumbantungkup

NIM/ KPS : 2031537/PTIN 614002


Prodi : Teknik Komputer dan Informatika
Kelas : TKI 3
Asal Sekolah : SMKNegeri 1Nainggolan

TUGAS AKHIR MODUL 4


MANAJEMEN DAN KEAMANAN JARINGAN

1. Buatlah studi kasus setiap KB dalam modul ini dengan pendekatan berfikir kritis dan kreatif?
2. Buatlah kesimpulan terhadap kasus tersebut ?

JAWABAN.

KB. 1 Managemen bandwidth mikrotik disekolah

Setelah mempelajari pelajari materi manajemen bandwidth, pada satu kelas ditemukan
masalah koneksi internet sangat lambat, pendidik memberikan study kasus ke peserta didik
berdasarkan masalah tersebut. Guru memberikan stimulus besarnya bandwidth di sekolah
sekitar 200Mbps. Bagaimana Peserta didik tersebut mengatasi hal tersebut agar koneksi dapat
stabil?

SOLUSI :
Peserta didik menganalisa permasalahan tersebut :
Biasanya permasalah terletak pada pengaturan bandwidth dan berdasarkan hasil analisa
ditemukan 3 cara untuk mengatasinya yaitu :
a. Membatasi kecepatan (speed)
b. Membatasi koneksi (device)
c. Membagi bandwidth supaya stabil

Dengan tiga cara tersebut bisa menggunakan mikrotik yang ada disekolah. Dalam pembagian
speed utuk setiap devices yang terhubung, bandwidth yang di punya speednya 200 Mbps, kita
bagi setiap devices dapat jatah 2 Mbps (ini cukup untuk browsing ), mau yang terkoneksi ada
5 atau 20, semuanya dapat jatah 2 Mbps. Artinya speednya bisa dibagi sampai 200 device

Penggunaan jadwal bandwidth bisa dijadwalkan penggunaan internetnya, mulai nyala jam 6
pagi dan mati jam 5 sore. Untuk Mac Address yang terdaftar ini lebih bagus menggunakan
manajemen bandwidth. Manajemen bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari suatu
bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan atau suatu layanan jaringan.
Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan
jaminan kualitas suatu layanan jaringan Quality Of Sevice (QoS).

Kesimpulan :

Dengan menggunakan manajemen bandwidth yang sesuai dengan pengguna , maka


pembatasan kecepatan, pembatasan koneksi device, dan pembagian bandwidth yang stabil
perlu diperhatikan di mikrotik yang sudah ada supaya pengguna lancer dalam menggunakan
koneksi internetnya.
KB2 VLAN DAN ROUTING

Studi kasus
Sebuah sekolah akan membangun sebuah Rancang Bangun Jaringan Berbasis Kabel
dan Nirkabel dengan VLAN dan Routing
Pada kasus ini anda diminta untuk membantu sekolah mebuat ransang bangun dengan
permintaan sebagai berikut :
merancang bangun dan mengkonfigurasi sebuah jaringan. Wifi Router berfungsi
sebagai Gateway Internet, Hotspot, DHCP server, dan Bandwidth Limiter, kemudian
internet tersebut dishare ke client melalui jalur kabel (non hotspot) dan wireless
(hotspot).

Solusi :
Dari studi kasus diatas ada beberapa langkah yang harus dikerjakan untuk
menyelesaikannya, adapun langkahny sebagai berikut :
1. Identifikasi dan daftar kebutuhan jaringan
2. spesifikasi perangkat yang dibutuhkan

hasil identifikasi dan perangkat jaringan yang dibutuhkan


Nama
No. Spesifikasi Minimal Jumlah Keterangan
Alat/Komponen/Bahan

1 2 3 4 5

Alat

1. PC Client Processor: Pentium Sesuai Digunakan


Dual Core kebutuhan sebagai client
RAM: 2 GB
Harddisk: 500 GB
NIC 100 Mbps
Monitor 14”
2. Laptop Processor: Pentium Sesuai Digunakan
Dual Core kebutuhan sebagai client
RAM: 2 GB
Harddisk: 500 GB
NIC 100 Mbps
Monitor 14”
3. Smartphone Android / iPhone Sesuai Digunakan
kebutuhan sebagai client
4. Crimping Tool 1 Buah Untuk kabel
RJ 45
5. Cable Tester 1 Buah Untuk kabel
RJ 45
Komponen

1. Wifi Routerboard RB-900 Series (Setara) 1 Buah


Nama
No. Spesifikasi Minimal Jumlah Keterangan
Alat/Komponen/Bahan

1 2 3 4 5

2. Routerboard RB-900 Series (Setara) 1 Buah Difungsikan


sebagai switch

Bahan

1. Kabel UTP Cat 5 10 Meter

2. Konektor RJ 45 Cat 5 10 Buah

3. Koneksi Internet 100 Mbps Minimal

3. spesifikasi topologi jaringan


4. menggunakan peralatan sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure)
5. Konfigurasi Wifi Routerboard dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Konfigurasi VLAN pada Ether2 dengan ketentuan:
1) VLAN 1
2. VLAN ID : 10
3. Name : siswa
2) VLAN 2
4. VLAN ID : 20
5. Name : guru
b. Konfigurasi
Ether 1:
6. IP Ether1 : Sesuai dengan Network yang diberikan ISP
7. Gateway : Sesuai dengan IP yang diberikan ISP
Ether 2 digunakan untuk jaringan LAN:
a) VLAN 1
8. IP VLAN 1 : 192.168.40.1/24
9. DHCP Pool : 192.168.40.10 – 192.168.20.50
b) VLAN 2
10. IP VLAN 2 : 192.168.60.1/24
11. DHCP Pool : 192.168.40.10 – 192.168.20.50
WLAN :
12. IP WLAN : 192.168.20.1/24
13. SSID : SMK XXX
14. Password : 12345678
15. DHCP Pool : 192.168.20.2 – 192.168.20.100
16. Hotspot : alamat login hotspot = portalsmk.sch.id
17. 100 user dengan ketentuan seperti berikut:
Username password kecepatan
Kepalasekolah 123 512 kbps
Guru 456 256 kbps
Siswa 789 128 kbps
6. Konfigurasi VLAN pada Routerboard dengan ketentuan seperti berikut:
1) Port 1 terhubung ke Wifi Routerboard dan difungsikan sebagai port trunk
2) Port 2 dan 3 terhubung ke VLAN 1
3) Port 4 terhubung ke VLAN 2
4) Gunakan mode VLAN secure dan logika “always-strip”
7. Konfigurasi routing statis untuk menghubungkan jaringan kabel dan jaringan
wireless ke internet
8. Pasang perangkat sesuai dengan desain topologi yang telah ditentukan
9. Lakukan pemasangan Routerboard
10. Lakukan persiapan dan pemasangan kabel jaringan
11. Lakukan pengujian pada seluruh client pada jaringan, dengan ketentuan sebagai
berikut:
Client PC jaringan kabel:
1. Terhubung dengan port 2
2. IP Address : DHCP
3. Sistem operasi : Windows
Client Laptop jaringan kabel:
4. Terhubung dengan port 4
5. IP Address : DHCP
6. Sistem operasi : Windows
Client jaringan wireless:
7. IP Address : DHCP
8. Sistem operasi : Android / IOS

12. Gambar Kerja


Kesimpulan

Membangun sebuah Jaringan Berbasis Kabel dan Nirkabel dengan VLAN dan Routing ada
beberapa aspek yang harus diperhatikan diantaranya:
1. Ketelitian, harus teliti ketika melakukan konfigurasi VLAN dan Routing sehingga tidak
terjadi kesalahan pada saat konfigurasi
2. kerapihan, komponen jaringan haruslah diapasang ditempat yang tidak terganggu oleh
aktifitas orang dan dipasang sacara rapi
3. spesifikasi alat, aspek ini sangat penting karena berpengaruh terhadap kecepatan akses
dari suatu jaringan

“Jika aspek diatas bisa terpenuhi maka jaringan yang dibangun akan bisa berjalan sesuain
dengan yang diinginkan”

KB. 3. Administrasi Sistem Jaringan di Sekolah

Study Kasus Pengembangan dari KB 1.

Setelah dilakukan prembagian bandwidth peserta didik sudah stabil jaringan internet, tapi ada
masalah lain yang timbul yaitu peserta didik tiap terkoneksi harus memasukan ip address
secara manual, Bagaimana solusi agar peserta didik dapat secara otomatis menggunakan ip
address , Seperti biasa pendidik memberikan stimulus berupa keyword yaitu DHCP

SOLUSI :

DHCP ( Dynamic Host Konfiguration Protocol ) adalah protocol yang berbasis arsitektur
client/ server yang dipakai untuk memudahkan penempatan alamat IP dalam suatu jaringan.
Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua computer yang terhubung di jaringan
akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP, selain alamat IP banyak
parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan
“ alamat IP dan informasi TCP/ IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa
sistem operasi jaringan seperti windows NT server, windows 2000 server, window server
2003, atau GNU/ Linux memiliki layanan seperti ini. DHCP Client akan mencoba untuk
mendapatkan “ penyewaan atau memberikan “ alamat IP dari sebuah DHCP server dalam
proses empat langkah berikut :

a. DHCP Discover - Sebuah proses dimana client melakukan sebuah broadcast ke network
(local subnet) mereka untuk menemukan sebuah DHCP server. Broadcast message yang
dilakukan menggunakan IP Address 255.255.255.255 sebagai destination IP Address dan
source IP Address adalah 0.0.0.0.
b. DHCP Offering - Adalah sebuah message yang merupakan response dari DHCP discover
yang dilakukan oleh DHCP server ke client. DHCP offer adalah sebuah proses dimana
DHCP server mengirim sebuah unicast "offering", yaitu sebuah IP Address ke host/client.
Apabila kita membedah paket yang dikirim dalam DHCP offer ini, maka akan terlihat
bahwa paket ini berisi network configuration setting untuk host yang mengirim DHCP
Discover message.
c. DHCP Request - Sebuah message yang dikirim oleh si host/client yang menandakan
bahwa si host tersebut telah menerima offering atau network configuration pada proses
DHCP offer. Hal ini sekaligus menandakan bahwa IP Address tersebut sudah dipinjam
dan untuk sementara waktu tidak bisa lagi digunakan oleh orang lain sampai lease time
habis.
d. DHCP Acknowledge - Adalah sebuah kondisi dimana DHCP server mengirim sebuah
unicast message ke host/client. DHCP Acknowledge berisi pernyataan dari si DHCP
server bahwa saat itu juga si client/host telah memiliki authorisasi dan wewenang
menggunakan IP Address yang telah ditawarkan ketika proses DHCP offer dalam
network mereka.

Fungsi DHCP adalah untuk mendistribusikan IP address secara otomatis kepada client
yang terhubung dengan jaringan computer dan memberikan kemudahan bagi seorang
network administrator dalam mengelola jaringan computer.

Salah satu jenis DHCP server adalah DHCP scope , DHCP scope adalah alamat IP
yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh
seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server.
DHCP lease. DHCP lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP.

Kesimpulan :

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya DHCP (Dynamic


Configuration Protocol ) adalah layanan yang secara otomatis memberikan alamat IP
kepada computer yang memintanya. Computer yang memberikan alamat IP disebut
sebagai DHCP server, sedangkan computer yang meminta alamat IP disebut dengan
DHCP client. DHCP adalah sebuah layanan yang secara otomatis memberikan nomor
IP kepada computer yang memintanya serta DHCP juga dapat mengetahui cara kerja
DHCP server dan DHCP umumnya memiliki sekumpulan alamat yang di izinkan
untuk mendistribusikan kepada client yang disebut sebagai DHCP pool.
KB4 SISTEM KEAMANAN JARINGAN

Sebagai seorang Network System Administrator anda diminta oleh sekolah X. membangun
sebuah jaringan kabel dan nirkabel, membuat Hotspot dengan RADIUS,Web Proxy, dan
Firewall, kemudian internet tersebut di-share ke client melalui jalur kabel dan wireless secara
DHCP.

SOLUSI :

Langkah Kerja:

Identifikasi dan daftar kebutuhan jaringan

spesifikasi perangkat yang dibutuhkan

Alat Dan Bahan Yang Dibutuhkan


Nama
No. Spesifikasi Minimal Jumlah Keterangan
Alat/Komponen/Bahan

1 2 3 4 5

Alat

1. Laptop client Minimal Pentium Dual Core


Processor , wireless b/g/n,
Min. Ram 2GB, Minimal HD
20 GB

2. Smartphone Android / IOS

3. Crimping tool RJ 45 Kondisi baik 1

4. Cable tester RJ 45 Kondisi baik 1

Komponen

1. Router RB-900 Series 1


(Setara/diatasnya)

2. Switch Unmanaged 1

3. Access Point 1

Bahan

1. Kabel UTP - 10 m

2. Konektor RJ 45 - 6

3. Koneksi internet
Menerapkan prosedur kesehatan, keselamatan kerja dan keamanan kerja yang diperlukan
Menggunakan peralatan sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure)
Melakukan pemasangan kabel UTP
Melakukan pemasangan dan konfigurasi jaringan lokal (LAN)
Melakukan pemasangan dan konfigurasi jaringan lokal (WAN)
Melakukan pemasangan dan konfigurasi jaringan lokal (WLAN)
Melakukan konfigurasi DHCP Server
Melakukan konfigurasi Firewall pada router
Melakukan instalasi dan konfigurasi Hotspot+RADIUS
Melakukan konfigurasi Server/Router (WebProxy)

Konfigurasi Wifi Router

4. DNS = Sesuai dengan DNS yang diberikan ISP


5. NTP = Yes
6. Web Proxy dengan Cache Administrator = nama seolah@sekolah.sch.id
Jaringan Internet

7. IP Address = Sesuai dengan Network yang diberikan ISP


8. Gateway = Sesuai dengan IP yang diberikan oleh ISP
Jaringan Lokal

9. IP Address = 192.168.100.1/25
10. DHCP Pool sebanyak 99 Client
11. Firewall agar IP 192.168.100.2-192.168.100.50 tidak dapat ping ke router
12. Firewall agar IP 192.168.100.51-192.168.100.100 tidak dapat ping ke client wireless
13. Rule agar setiap akses ke router tercatat di logging dan tersimpan di disk
Jaringan Wireless

14. IP Address = 192.168.200.1/24


15. SSID = SMK X
16. DHCP Pool sebanyak 99 client
17. Membuat 20 account hotspot secara random di RADIUS
18. Account hotspot hanya bisa menggunakan internet pada pukul 07.00 - 16.00
Firewall yang memblokir

19. Blocking Site = https://www.youtube.com


20. Blocking File = .mp3, .mkv

Pengujian dari PC Client yang terhubung kabel :


a. IP DHCP Client
b. Koneksi internet
c. Blocking ping dari client
d. Logging
Pengujian dari smartphone yang terhubung wireless:
a. Login user hotspot
b. Blocking Site/
c. Blocking File
d. Blocking akses internet pada waktu yang telah ditentukan
15 Gambar Kerja

Kesimpulan
Ketika membangun sebuah jaringan, maka tidak akan terleapas dari sebuah sistem keamanan
jaringan, karena ketika jaringan terbangun maka data otomatis akan di share, ketika sebuah data
di share tanpa adanya sebuah keamana jaringan maka data tersebut bisa hilang, dimanipulasi,
dirusak, digandakan dan lain sebagainya oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab.

Untuk itu ketika membangun sebuah jaringan haruslah dibangun pula sebuah sistem keamanan
jaringan.

Anda mungkin juga menyukai