Anda di halaman 1dari 1

PERNYATAAN UMUM

kunang adalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari. Cahaya ini dihasilkan oleh "sinar
dingin" yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah dan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670 nanometer,
dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, dengan efisiensi sinar sampai 96%.

Kunang-kunang termasuk dalam golongan Lampyridae yang merupakan famili dalam ordo kumbang Coleoptera. Ada lebih dari 2000
spesies kunang-kunang, yang dapat ditemukan di daerah empat musim dan tropis di seluruh dunia. Banyak sepesies ini yang ditemukan di
rawa atau hutan yang basah di mana tersedia banyak persediaan makanan untuk larvanya.

DESKRIPSI BAGIAN

kunang-kunang di dunia sedang mengalami ancaman kepunahan manusia. Kerusakan habitat, penggunaan pestisida dan cahaya buatan, menjadi tiga ancaman serius bagi serangga ini

LJSHHDU90SOKSJSKISJJNJZJNMJN

Untuk lebih memahami bahaya apa saja yang menghantui kunang-kunang, sekelompok tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Sara Lewis dari Tufts University, bersama dengan organisasi International Union for the Conservation of Nature, melakukan studi terhadap kelangsungan hidup

spesies kunang-kunang.  kunang-kunang di dunia sedang mengalami ancaman kepunahan akibat ulah manusia. Kerusakan habitat, penggunaan pestisida dan cahaya buatan, menjadi tiga
ancaman serius bagi serangga ini. 

Untuk lebih memahami bahaya apa saja yang menghantui kunang-kunang, sekelompok tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Sara Lewis dari Tufts
University, bersama dengan organisasi International Union for the Conservation of Nature, melakukan studi terhadap kelangsungan hidup
spesies kunang-kunang. 

Baca Juga: Puluhan Koala Terluka dan Mati Kelaparan di Perkebunan Australia

Penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Bioscience, "membunyikan bel peringatan" atas masa depan serangga--menyoroti ancaman khusus dan
kerentanan berbagai spesies berbeda di seluruh wilayah geografis.  

Menurut para ahli kunang-kunang, kehilangan habitat menjadi krisis yang paling mengancam keberlangsungan hidup kunang-kunang di sebagian besar
wilayah Bumi--diikuti oleh polusi cahaya dan penggunaan pestisida. 

"Banyak populasi satwa liar menurun akibat menyusutnya habitat mereka. Tidak heran jika rusaknya habitat menjadi ancaman terbesar," kata Profesor
Lewis. 

"Kunang-kunang menjadi yang paling terdampak karena mereka perlu kondisi khusus untuk melengkapi siklus kehidupannya," imbuhnya. 

Penurunan drastis tercatat pada spesies ini setelah habitat mangrove mereka dirusak untuk dibuat perkebunan sawit dan peternakan akuakultu

Penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Bioscience, "membunyikan bel peringatan" atas masa depan serangga--menyoroti ancaman khusus dan
kerentanan berbagai spesies berbeda di seluruh wilayah geografis.

Menurut para ahli kunang-kunang, kehilangan habitat menjadi krisis yang paling mengancam keberlangsungan hidup kunang-kunang di sebagian besar
wilayah Bumi--diikuti oleh polusi cahaya dan penggunaan pestisida.

"Banyak populasi satwa liar menurun akibat menyusutnya habitat mereka. Tidak heran jika rusaknya habitat menjadi ancaman terbesar

"Kunang-kunang menjadi yang paling terdampak karena mereka perlu kondisi khusus untuk melengkapi siklus kehidupannya," imbuhnya.

Penurunan drastis tercatat pada spesies ini setelah habitat mangrove mereka dirusak untuk dibuat perkebunan sawit dan peternakan

Anda mungkin juga menyukai