Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PERALIHAN MATAPENCAHARIAN DARI PETANI COKLAT

MENJADI PETANI SAWAH DALAM MENINGKATKAN STATUS SOSIAL EKONOMI


MASYARAKAT DESA KOLONO KECAMATAN BUNGKU TIMUR KABUPATEN
MOROWALI

Disusun oleh:

RIKNA
B20119020

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TADULAKO

2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Masyarakat merupakan mahluk sosial yang sering berinteraksi antara masyarakat satu
dengan masyarakat lainnya. Namun pada dasarnya masyarakat juga di bedakan oleh kelas sosial
atau status sosial yang ada di masyarakat.

Di dalam masyarakat desa umumnya berprofesi atau bekerja sebagai petani, hal ini
disebabkan oleh tanah yang ada di pedesaan masih sangat subur sehingga masyarakat desa
memungkinkan untuk membuka lahan pertanian dan sebagainya besar hasil alam di desa adalah
hasil pertanian. Jadi, sebagai besar penduduknya bekerja sebagai petani.

Sama halnya di desa Kolono Kec.Bungku Timur Kab.Morowali, sebagian besar


masyarakatnya juga bermatapencaharian petani. Dulunya matapencaharian masyarakat desa
Kolono dominan petani coklat. Namun seiring berjalannya waktu matapencaharian masyarakat
desa Kolono beralih menjadi petani sawah, sebab adanya program dari pemerintah daerah untuk
meningkatkan status sosial ekonomi masyarakat desa Kolono dan semua biaya atau alat yang di
perlukan masyarakat untuk membuka lahan persawahan di tanggung oleh pemerintah mulai dari
traktor atau mesin pembajak, bibit padi, mesin untuk panen dan lain sebagainya.

Hal inilah yang menyebabkan masyarakat desa Kolono memilih untuk beralih
matapencaharian karena semuanya di tanggung oleh pemerintah. Meskipun demikian,
masyarakat desa Kolono masih ada yang bermatapencaharian sebagai petani coklat.

Adapun fokus penelitian ini akan memberikan keterkaiatan antara pengaruh peralihan
matapencaharian dari petani coklat menjadi petani sawah dalam meningkatkan status sosial
ekonomi masyarakat di desa Kolono Kec.Bungku Timur Kab.Morowali .

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana dampak perubahan dari petani coklat menjadi petani sawah di desa Kolono
Kec.Bungku Timur Kab. Morowali ?

2. Apa saja faktor-faktor penyebab perubahan petani coklat menjadi petani sawah ?

3. Bagaimanakah pengaruh program pemerintah terhadap masyarakat desa Kolono ?


1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui dampak perubahan dari petani coklat menjadi petani sawah di desa
Kolono Kec.Bungku Timur Kab.Morowali

2. Untuk mengetahui faktor penyebab perubahan dari petani coklat menjadi petani sawah

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh program pemerintah terhadap masyarakat


desa Kolono

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan rujukan bagi masyarakat desa Kolono Kec.Bungku
Timur Kab.Morowali

2. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi dan informasi ilmiah bagi pengembang ilmu
sosiologi ekonomi

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENELITIAN TERDAHULU

1. Wati Sakiman, 2019. Jurusan Sosiologi Agama, Fakultas Ushuludin dan Dakwah,
Universitas Institut Agama Islam Negeri Ambon. Yang berjudul " Perubahan Mata
Pencarian Petani Pala Menjadi Nelayan Dalam Meningkatkan status sosial ekonomi
masyarakat desa Dender Kec.Banda Kab.Maluku Tengah ".

Dalam penyelesaian permasalahan di atas penulis menggunakan metode deskriptif


kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

2. Delmita Sari, 2019. Program studi ilmu sejarah, Fakultas ilmu budaya, Universitas
Sumatera Utara Medan. Yang berjudul " Dari petani menjadi buruh perkebunan peralihan
mata pencaharian desa Sikapas Kec.Muara Batang Gadis Kab.Mandailing Natal ".

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses peralihan mata pencaharian masyarakat
desa Sikapas dari petani menjadi buruh perkebunan. Penelitian ini menggunakan metode
sejarah, yaitu Heuristuk ( pengumpulan sumber ). Menggunakan studi lapangan dengan
melakukan tehnik wawancara.

2.2 TEORI YANG DIGUNAKAN

2.2.1 Teori Sosiologi Ekonomi

Max Weber, Sosiologi ekonomi adalah disiplin ilmu pengetahuan yang memfokuskan
diri dalam tindakan ekonomi dalam ruang lingkup dimensi sosialnya. Sehingga kajian
yang dilakukan dalam studi sosiologi ekonomi ini adalah hubungan manusia dan
kekuasaan.

Teori yang dikembangkan oleh Max Weber dalam sosiologi ekonomi adalah pandangan
mengenai etika protestan. Dalam pengembangannya ada semangat terendiri bagi agama
protestan untuk hidup sukses diduania karena akan bahagia setelah meninggal nanti,
sehingga dalam hal ini protestan akan memiliki semangat untuk mengendalikan ekonomi.

2.2.2 Teori Perubahan Sosial


Priorts Sztompkae menguraikan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi di
dalam atau mencakup sistem sosial, di mana adanya perbedaan antara keadaan sistem
tertentu dalam waktu berlainan.

Perubahan sosial ini juga berkaitan dengan tiga kriteria yaitu: studi tentang perbedaan,
pengamatan pada sistem sosial yang sama, dan dimensi ruang menunjuk pada wilayah
terjadi perubahan sosial.

2.3 HIPOTESIS

Menurut Suharismi Arikunto, hipotesis adalah, “suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai tebukti melalui data yang terkumpul”. Dengan
demikian yang dimaksud hipotesis adalah suatu kesimpulan tetapi kesimpulan ini masih lemah
sehingga harus diujikan kembali kebenarannya melalui penelitian.

Dengan demikian penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

1 Hipotesis Alternatif (Ha)

(Ha). Ada hubungan antara peralihan mata pencaharian dan meningkatkan status sosial
ekonomi masyarakat

2 Hipotesis Nihil (Ho)

(Ho). Tidak ada hubungan antara peralihan mata pencaharian dengan meningkatkan
status sosial ekonomi masyarakat

3.4 KERANGKA BERPIKIR


Kerangka pikir digunakan di dalam penelitian adalah untuk menentukan arah
penelitian sehingga dapat menghindari terjadinya perluasan pengertian yang
mengakibatkan suatu penelitian tidak terfokus. Kerangka pikir pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:

Masyarakat dalam kehidupan bermasyarakatnya memiliki pola kehidupan yang


beragam, salah satunya mata pencaharian. Mata pencaharian ini memiliki banyak bentuk
dan tersebar di berbagai daerah seperti di desa Kolono Kec.Bungku Timur Kab.Morowali
mayoritas adalah sebagai petani. pemerintah melakukan program pembangunan lahan
persawahan untuk meningkatkan sistem sosial ekonomi masyarakat desa Kolono.
Program pembangunan tersebut adalah dengan di tanggungya biaya untuk lahan
persawahan. Pembangunan merupakan suatu usaha terencana untuk mencapai perubahan
yang lebih baik.

Perubahan matapencaharian yang terjadi pada masyarakat pastinya disebabkan


oleh berbagai faktor yang mendorong masyarakat mengubah matapencahariannya.
Perubahan matapencaharian juga pasti memberikan dampak dalam kehidupan masyarakat
tersebut. Berikut gambaran kerangka pikir dari penelitian ini :

Mata pencaharian masyarakat


mayoritas petani

Petani Coklat Petani Sawah

Program Pemerintah
(Membangun dan membiayai
lahan peresawahan)
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe penelitian


Perubahan
Tipe penelitian yang digunakan dalamMatapencaharian
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode
kuantitatif. Menurut Koentjaraningrat (1985:29) metode deskriptif, jika penelitian yang bersifat
deskriptif mempunyai tujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu,
keadaan, gejala, atau kelompom tertentu atau untuk menentukan frekuensi atau penyebab suatu
Dampak
gejala atau frekuansi adanya hubungan tertentu antara satu gejala dengan gejalan lain dalam
masyarakat.

Melalui penjelasan diatas dapatlah disimpulkan bahwa deskriptif adalah dengan


mendeskripsikan secara terperinci tentang fenomena sosial yang ada. Sedangkan kuantitatif
merupakan suatu penyajian sebuah analisis dari fenomena yang disusun dengan data kuantitatif
serta membuat ketetapan pengukuranna dengan metode statistik sebagai alat ukurnya.

3.2 Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, lokasi penelitiannya yaitu di desa
Kolono Kec.Bungku Timur Kab.Morowali

3.3 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam proses
penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data.

Data adalah sebuah hasil yang diperoleh dari penelitian. Teknik pengumpulan data pada
penelitian menggunakan:

1. Wawancara

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti telah
mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperoleh. Dalam melakukan wawancara,
peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang
alternatif jawabannya sudah disiapkan.

2. Observasi

Suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala psikis dengan jalan
pengamatan dan pencatatan. Metode ini digunakan untuk mengamati keadaan responden yang
tidak secara mudah dapat ditangkap melalui metode wawancara dan kuesioner.

Observasi ini dapat dipakai untuk melengkapi data yang didapat dari kuesioner. Selain itu
diharapkan dari teknik ini akan didapatkan data yang lebih objektif, guna menunjang analisa dan
pembahasan yang akan dibuat berdasarkan beberapa pendekatan yang akan digunakan dalam
penelitian ini. Dari sini dapat diketahui keadaan sebenarnya dari kegiatan-kegiatan sehari-hari
responden penelitian.

Anda mungkin juga menyukai