PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
TENTANG
3. Undang-Undang
SK No 096209 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2 -
MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN PRESIDEN TENTANG RENCANA KERJA
PEMERINTAH TAHUN 2022.
Pasal 1
Pasal 2
SK No 096345 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3 -
Pasal 2
c. Matriks
SK No 096346 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4 -
Pasal 3
(1) RKP Tahun 2022 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) dan ayat (2) digunakan, antara lain, untuk:
a. pedoman bagi Pemerintah dalam Menyusun
Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dan Nota Keuangan
Tahun Anggaran 2022; dan
b. pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam Menyusun
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2022.
(21 Dalam
SK No 096347 A
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-5 -
Pasal 4
Pasal 5
SK No 096348 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-6 -
Pasal 6
Pasal 7
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar
SK No 096349 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-7-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Presiden ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 September 2O2l
rtd
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 9 September 2O2l
ttd
YASONNA H. LAOLY
vanna Djaman
SK No 096210 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN I
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 85 TNIUN 2021
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTATI TNIUN 20/22
NARASI
RENCAI{A KER.'A PEMERINTATI TATIUN 20/22
SK No 096206 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-l-
DAF"TAR ISI
DAr-rAR ISI........... i
DAT"TAR GAMBAR iii
DAFTAR TABEL..... v
DAFTAR ISTILAII vii
SK No 098002 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-11 -
SK No 098003 A
PRES IDEN
REPUBLIK !NDONEStA
-111-
DAFTAR GAMBAR
SK No 098004 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-iv-
Gambar 4.5 Peta Pembangunan Wilayah Jawa-Bali IV.35
Gambar 4.6 Peta Pembangunan Wilayah Nusa Tenggara. .. .. .. .. .. w.37
Gambar 4.7 Peta Pembangunan Wilayah Kalimantan IV.38
Gambar 4.8 Peta Pembangunan Wilayah Sulawesi... IV.4O
Gambar 4.9 Peta Pembangunan Wilayah Maluku..... tv.42
Gambar 4.10 Peta Pembangunan Wilayah Papua....... IV.43
Gambar 4.11 Kerangka PN 3 Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas
dan Berdaya Saing IV.56
Gambar 4.12 Kerangka PN 4 Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan... IV.70
Gambar 4.13 Dukungan PN 4 Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
terhadap Pelaksanaan Major Project...... tY.73
Gambar 4.14 Kerangka PN 5 Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung
Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar rv.79
Gambar 4.15 Proyek Prioritas Strategis/Major Project PN 5 Memperkuat
Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan
Pelayanan Dasar IV.84
Gambar 4.16 Kerangka PN 6 Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan
Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim IV.96
Gambar 4.17 Kerangka PN 7 Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan Publik rv.103
Gambar 5.1 Alur Evaluasi RKP Tahap I (capaian hingga triwulan III)................ v.8
Gambar 5.2 Alur Evaluasi RKP Tahap II (capaian hingga triwulan IV)............... v.9
Gambar 5.3 Cakupan Pengendalian Pembangunan....... v.t2
Gambar 5.4 Mekanisme Pengendalian RKP..... v.13
SK No 098005 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-v-
DAT"TAR TABEL
SK No 098006 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-v1 -
SK No 098007 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-vll-
DAFTAR ISTILAH
Angka B
3R Reuse Reduce Recgcle B3 Bahan Berbahaya dan
Beracun
3T Tertinggal, Terdepan,
dan Terluar BAB Buang Air Besar
4K Ketersediaan Pasokan, BABS Buang Air Besar
Kelancaran Distribusi, Sembarangan
Kete{angkauan Harga, BBG Bahan Bakar Gas
dan Komunikasi Efektif
Fiue Case Model
BBM Bahan Bakar Minyak
5CM
BDI Baltic Dry Index
BHI Badan Hukum
A
Indonesia
ABMS Analisis Biaya Manfaat BI Bank Indonesia
Sosial
BITDRR 7-Dag Reuerse Repo
AI Artificial Intellig ence
Rate
AKB Angka Kematian Bayi BIM Building Information
AKE Angka Kecukupan Modeling
Energi BKPM Badan Koordinasi
AKI Angka Kematian Ibu Penanaman Modal
BLK Balai Latihan Kerja
AKN Angka Kematian
Neonatal BLPS Bantuan Biaya
AKP Angka Kecukupan Layanan Pengolahan
Protein Sampah
AKSI Asesmen Kompetensi BLU Badan Layanan Umum
Siswa Indonesia BLUD Badan Layanan Umum
Alpalkamla Alat Peralatan Daerah
Keamanan Laut BNPP Badan Nasional
APBD Anggaran Pendapatan Pengelolaan Perbatasan
dan Belanja Daerah BOK Bantuan Operasional
APBN Anggaran Pendapatan Kesehatan
dan Belanja Negara BOKB Bantuan Operasional
APIP Aparatur Pengawasan Keluarga Berencana
Intern Pemerintah BOP PAUD Bantuan Operasional
APK Angka Partisipasi Kasar Penyelenggaraan
Pendidikan Anak Usia
AS Amerika Serikat Dini
ASFR Age Specific Fertilitg BOS Bantuan Operasional
Rate Sekolah
ASN Aparatur Sipil Negara BPCD Barrel per Calendar Dag
ATS Anak Tidak Sekolah BPS Badan Pusat Statistik
BPJS Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial
SK No 098008 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- vlll -
SK No 098009 A
trRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-lx-
SK No 098010 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESlA
-x-
KEK Kawasan Ekonomi L
Khusus
LIN Lumbung Ikan Nasional
Keppres Keputusan Presiden
litbang Penelitian dan
KI Kawasan Industri Pengembangan
KIE Komunikasi, Informasi, LKPP Laporan Keuangan
dan Edukasi Pemerintah Pusat
KK Kerangka Kelembagaan LLAJ Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
KKB Kredit Kendaraan
Bermotor LNPRT Lembaga Non-Profit
Rumah Tangga
KLHK Kementerian
Lingkungan Hidup dan lokpri Lokasi Prioritas
Kehutanan LPDB Lembaga Pengelola
KMP Kemitraan Multi-Pihak Dana Bergulir
KP Kegiatan Prioritas LPI Lembaga Pengelola
Investasi
KPBPB Kawasan Perdagangan LPTK Lembaga Pendidikan
Bebas dan Pelabuhan Tenaga Kependidikan
Bebas
KPBU Kerjasama Pemerintah
dan Badan Usaha M
KPI Kerja Sama MA Madrasah Aliyah
Pembangunan
Internasional MBR Masyarakat
KPKPU Kepailitan dan Berpenghasilan Rendah
Penundaan Kewajiban mCPR modern Contraceptiue
Pembayaran Utang Preualence Rate
KPPN Kawasan Prioritas MI Madrasah Ibtidaiyah
Perdesaan Nasional
MICE Meeting, Incentiues,
KPPU Komisi Pengawas Conference, and
Persaingan Usaha Exhibition
KPR Kredit Pemilikan Migas Minyak Bumi dan Gas
Rumah
MIT Middle Income Trap
KR Kerangka Regulasi
MP Major Project
KRB Kawasan Rawan
Bencana MSCI ACWI Morgan Stanleg Copital
KSN Kawasan Strategis Index International All
Nasional Country World Index
KSPN Kawasan Strategis MTOE Millions of Tonnes of Oil
Pariwisata Nasional Equiuolent
KSST Kerja Sama Selatan- MTs Madrasah Tsanawiyah
Selatan dan Triangular
MVA Mega Volt Ampere
KTI Kawasan Timur
Indonesia MW Megawatt
KUHP Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana
KUR Kredit Usaha Ralryat
SK No 09801 I A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-xl -
SK No 098012 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-xll -
SK No 098013 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- xlll -
SK No 098014 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-xiv-
SPBE Sistem Pemerintahan TPT Tingkat Pengangguran
Berbasis Elektronik Terbuka
SPM Standar Pelayanan TQI Track Qualitg Index
Minimal
Trantibumlinmas Ketenteraman,
SPPN Sistem Perencanaan Ketertiban Umum, dan
Pembangunan Nasional Perlindungan
Masyarakat
SPPT-TI Sistem Peradilan
Pidana Terpadu U
Berbasis Teknologi
Informasi UKM Upaya Kesehatan
SSGBI Survei Status Gizi Masyarakat
Balita Indonesia ULaMM Unit Layanan Modal
STP Science Techno Park Mikro
UMB Usaha Menengah Besar
SUPAS Survei Penduduk Antar
Sensus UMi Usaha Ultra Mikro
Susenas Survei Sosial Ekonomi UMK Usaha Mikro Kecil
Nasional
UMKM Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah
T UU Undang-Undang
Tamsil Tambahan Penghasilan
TFR Total Fertilitg Rate v
THIS Tematik, Holistik, VaIas Valuta Asing
Integratif, dan Spasial
TIK Teknologi Informasi
dan Komunikasi w
TKDD Transfer ke Daerah dan
Dana Desa
wEo World Economic Outlook
SK No 098015 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
SK No 098016 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- I.1 -
BAB I
PENDAHI'LUAN
SK No 098017 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-r.2 -
Dampak pandemi COVID-19 masih mungkin berlanjut hingga tahun 2022, karena itu,
berbagai bentuk intervensi pemerintah baik secara promotif, preventif, maupun kuratif,
termasuk pelaksanaan vaksinasi untuk mencapai herdimmunity perlu dilanjutkan. Pandemi
COVID-l9 juga perlu dipandang sebagai momentum untuk penguatan sistem kesehatan
nasional dengan meningkatkan keamanan dan ketahanan kesehatan.
Kondisi pandemi COVID-19 tidak menyurutkan upaya untuk mewujudkan Visi Indonesia
2045 yaitu menjadi negara Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur. Pada tahun 2O4S,Indonesia
ditargetkan masuk dalam kelompok negara berpenghasilan tinggi dan lepas dari Middle
Income Trap.Untuk itu, pada tahun 2022 pemerintah akan melakukan transformasi ekonomi
melalui peningkatan produktivitas di seluruh sektor serta menemukan sumber penggerak
ekonomi dari sektor yang memiliki produktivitas lebih tinggi. Sektor manufaktur dan jasa
modern yang menghasilkan nilai tambah tinggi perlu dikembangkan dan diperkuat menjadi
basis perekonomian, sehingga dapat mengurangi ketergantungan ekonomi pada sumber
daya alam. Berbagai upaya dalam transformasi tersebut tetap dilakukan dalam koridor
pembangunan berkelanjutan. Selanjutnya dalam rangka mendukung transformasi ekonomi,
dilakukan pula reformasi struktural melalui reformasi iklim investasi, kelembagaan dan tata
kelola, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan perlindungan sosial.
Mengacu kepada RPJMN Tahun 2O2O-2O24, pembangunan nasional dilakukan dengan
memperhatikan tujuh Agenda Pembangunan yang tetap dipertahankan menjadi PN pada
RKP Tahun 2022. Hal ini untuk menjaga kesinambungan pembangunan serta
mengoptimalkan efektivitas pengendalian pembangunan dalam upaya pencapaian sasaran
pembangunan jangka menengah. Prioritas Nasional dalam RKP Tahun 2022 adalah
(1) memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan;
(2) mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan;
(3) meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing; (4) revolusi mental
dan pembangunan kebudayaan; (5) memperkuat infrastruktur untuk mendukung
pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar; (6) membangun lingkungan hidup,
meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim; serta (7) memperkuat stabilitas
polhukhankam dan transformasi pelayanan publik.
SK No 098018 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t.3-
Tema RKP Tahun 2022 disusun dengan memperhatikan sasaran RPJMN Tahun 2O2O-2O24,
arahan Presiden, hasil evaluasi kinerja pembangunan tahun 2O2O, kebijakan pembangunan
tahun 2021, serta berbagai isu strategis yang menjadi perhatian. Rencana Kerja Pemerintah
Tahun 2022 mengusung tema "Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural".
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24 memuat 41 Proyek
Prioritas Strategis/Ma7br Project (MP) yang memiliki daya ungkit tinggi dalam mendukung
pencapaian sasaran PN. Dalam RKP Tahun 2022, MP tersebut tidak hanya dilanjutkan
pelaksanaannya, namun juga dilakukan penajaman dan penambahan jumlah menjadi
45 MP. Keberlanjutan dan penambahan MP tersebut diperlukan untuk mendukung tema
RKP Tahun 2022 dan menjamin efektivitas pencapaian sasaran PN dalam RPJMN Tahun
2O2O-2O24. Penajaman MP dilakukan melalui mekanisme Cleaing House dalam
memastikan kesiapan pelaksanaan proyek, serta sinkronisasi perencanaan dan
penganggaran. Mekanisme ini juga dilakukan untuk menjamin pelaksanaan proyek
bermanfaat bagi masyarakat, atau dengan kata lain proyek tidak hanya sent, namun
deliuered.
Besarnya skala dan cakupan pembangunan tahunan nasional juga membutuhkan sinergi,
integrasi, dan koordinasi antarpemangku kepentingan. Sinergi perencanaan pembangunan
pusat dan daerah dilakukan melalui sinkronisasi berbagai rapat koordinasi dan musyawarah
perencanaan pembangunan. Di samping itu, pada RKP Tahun 2022 juga dilakukan integrasi
berbagai sumber daya pembangunan, termasuk dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal
ini dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya
nasional dalam pembangunan.
Dengan demikian, RKPTahun 2022yangmemuat arah kebijakan nasional tahunan, menjadi
acuan bagiKlL, pemerintah daerah, dan para pihak terkait dalam menyusun perencanaan
tahunan. Hal ini menjadi upaya bersama dari para pihak agar tujuan dan sasaran
pembangunan tahun 2022 dapat terwujud.
SK No 098019 A
IDEN
PRES.INDONESIA
REPUBLIK
-1.4 -
1.2 TuJuan
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022 disusun sebagai acuan perencanaan, peng€rnggaran,
dan pelaksanaan pembangunan bagi pemerintah pusat dan daerah dalam rangka mencapai
sasaran pembangunan nasional. Bagi pemerintah pusat, RKP menjadi acuan olehKlL dalam
penyusunan Rencana Kerja (Renjal KIL serta Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) KlL, yang
selanjutnya dituangkan dalam Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan Belanja
Negara. Bagi pemerintah daerah, RKP digunakan sebagai acuan penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD), yang kemudian dituangkan dalam Rancangan Peraturan Daerah
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.
1.3 Sistematika
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022 memuat enam bab yang terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini terdiri dari (1) latar belakang, (21tujuan, dan (3) sistematika. Latar belakang berisi
uraian kedudukan RKP Tahun 2022 dalam perencanaan pembangunan nasional, berbagai
isu dan acuan yang menjadi dasar pembentukan tema, pendekatan penyusunan RKP, dan
berbagai penguatan yang dilakukan dalam penyusunan RKP Tahun 2022. Sementara itu,
tujuan berisi uraian manfaat RKP sebagai acuan penyusunan perencanaan, penganggaran
dan pelaksanaan pembangunan nasional. Selanjutnya sistematika berisi uraian dari
dokumen RKP Tahun 2022.
BAB II SPEKTRUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Bagian ini terdiri dari (1) evaluasi RKP Tahun 2O2O, (2) kerangka ekonomi makro, (3) strategi
pengembangan wilayah, dan (4) strategi pendanaan pembangunan. Evaluasi RKP Tahun
2O2O berisi evaluasi ex-post yang difokuskan pada pencapaian lima PN RKP Tahun 2O2O.
Sementara itu kerangka ekonomi makro berisi uraian perkembangan ekonomi terkini,
perkiraan ekonomi tahun 2022, serta kebutuhan investasi dan sumber pembiayaan.
Selanjutnya strategi pengembangan wilayah menguraikan tujuan pengembangan wilayah,
serta menjabarkan strategi pengembangan wilayah per pulau besar yaitu pulau Sumatera,
Jawa-Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Sedangkan strategi
pendanaan pembangunan berisi uraian prioritas pendanaan, sumber pendanaan
pembangunan, dan optimalisasi pemanfaatan sumber pendanaan.
BAB III TEMA DAN SASARAN PEMBANGUNAN
Bagian ini terdiri dari (1) RPJMN Tahun 2O2O-2O24 dan arahan Presiden; (2) tema, sasaran,
arah kebijakan, dan strategi pembangunan; serta (3) prioritas nasional. Pembahasan RPJMN
Tahun 2O2O-2O24 dan arahan Presiden mencakup Visi dan Misi RPJMN Tahun 2O2O-2O24,
serta arahan Presiden yang menjadi landasan kebijakan pembangunan tahun 2022.
Selanjutnya tema, sasaran, arah kebijakan dan strategi pembangunan memuat uraian
terkait tema pembangunan, sasaran pembangunan, arah kebijakan dan strategi
pembangunan pada tahun 2022. Uraian prioritas nasional memuat tujuh prioritas nasional
beserta narasi sasarannya, dilengkapi dengan 13 Highlight Major Project.
BAB IV PRIORITAS NASIONAL DAN PENDANAANI{YA
Bagian ini terdiri dari (1) prioritas nasional dan (2) pendanaan prioritas nasional. Prioritas
nasional memuat uraian tujuh PN yang difokuskan pada sasaran dan indikator kinerja PN-
PP, strategilarah kebijakan, serta proyek prioritas strategisl Major Projectyang memiliki daya
ungkit signifrkan dalam pencapaian keberhasilan pada masing-masing PN. Selanjutnya
pendanaan prioritas nasional berisi penjabaran alokasi yang diperlukan dalam pelaksanaan
masing-masing PN.
SK No 098020 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t.5-
BAB V KAIDAH PELAKSANAAN
Bagian ini terdiri dari (1) kerangka kelembagaan, (21kerangka regulasi, serta (3) kerangka
evaluasi dan pengendalian pembangunan. Kerangka kelembagaan memuat kerangka
kelembagaan yang mendukung pencapaian prioritas nasional, dan pencapaian Major Project.
Selanjutnya kerangka regulasi memuat kerangka regulasi yang mendukung pencapaian
prioritas nasional, dan pencapaian Major Project. Kerangka evaluasi dan pengendalian
pembangunan memuat kaidah pelaksanaan tahap evaluasi dan pengendalian terhadap
pelaksanaan RKP.
BAB VI PENUTUP
Bagian ini berisi garis besar dari RKP Tahun 2022 dan harapan tentang pelaksanaan RKP
Tahun 2022 dalam mendukung pencapaian pembangunan pada RPJMN Tahun 2O2O-2O24.
SK No 098021 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
SK No 098022 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.1 -
BAB II
SPEKTRUM PERENCANAAT{ PEMBANGUNAN NASIONAL
Pencapaian sctsaran Prioitas Nasional (PN) Rencana Kerja Pemeintah (RKP) Tahun 2020
hingga tiu.rulan IV sebagian besor menunfukkan kinerja yang baik. Namun demikian, dengan
adanya pandemi COVID-19 kinerja efektiuitas pencapaian sa,so,ran PN 3 gaitu Nilai Tambah
Sektor Riil, Industialisasi, dan Kesempatan Kerja perlu terus didorong agar mempercepat
pemulihan ekonomi.
Pelaksanaan Evaluasi RKP Tahun 2O2O }ringga triwulan IV ditekankan untuk dapat
memberikan umpan balik dalam siklus perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
nasional. Evaluasi ini merupakan evaluasi ex-posf yang difokuskan pada pencapaian lima
PN RKP Tahun 2O2O yang dijabarkan sebagaimana Gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1
Prioritas Nasional RKP Tahun 2020
Secara umum, kinerja PN RKP Tahun 2O2Ohingga triwulan IV ditentukan melalui dua aspek
yaitu (1) kinerja efektivitas, yaitu kinerja pencapaian sasaran dan target pembangunan dan
(2) kinerja optimalisasi, yaitu kinerja implementasi/pelaksanaan pembangunan termasuk
kemampuan penyerapan anggaran. Penilaian atas kinerja efektivitas pelaksanaan PN
dilakukan dengan mengidentifikasi pencapaian sasaran dibandingkan dengan target yang
ditetapkan. Hampir seluruh PN RKP Tahun 2O2O telah memiliki efektivitas pencapaian
sasaran dan target pembangunan yang baik (kinerja >90 persen), yaitu pada PN 1
Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan, PN 2 Infrastruktur dan Pemerataan
Wilayah, PN 4 Ketahanan Pangan, Air, Energi dan Lingkungan Hidup, serta PN 5 Stabilitas
Pertahanan dan Keamanan. Sementara itu, pelaksanaan PN yang dinilai masih kurang
SK No 098023 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-|.2-
efektif dalam pencapaian sasaran dan target pembangunan adalah pada PN 3 Nilai Tambah
Sektor Riil, Industrialisasi, dan Kesempatan Ke{a.
Kineda optimalisasi pelaksanaan PN dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai
komponen kinerja, di antaranya capaian output kementerian/lembaga (KlLl, penyerapan
anggaran, dan juga aspek hasil/pemanfaatan (dilihat dari capaian sasaran pembangunan).
Berdasarkan penilaian optimalisasi tersebut, tiga PN telah menunjukkan kinerja yang baik
(kinerja di atas 90 persen), yaitu PN 1 Pembangunan Manusia dan Pengentasan Kemiskinan,
PN 2 Infrastruktur dan Pemerataan Wilayah, serta PN 5 Stabilitas Pertahanan dan
Keamanan. Dua PN lainnya masuk kategori cukup (kinerja berkisar 60-90 persen), yaitu
PN 3 Nilai Tambah Sektor Riil, Industrialisasi, dan Kesempatan Kerja, serta PN 4 Ketahanan
Pangan, Air, Energi dan Lingkungan Hidup.
Kinerja akhir pelaksanaan PN dilakukan dengan membandingkan dua aspek kineda tersebut
dalam bentuk rasio. Sebagian besar PN telah berhasil mencapai target sasaran
pembangunan relatif lebih baik dibandingkan dengan optimalisasi pelaksanaan
pembangunan (termasuk penyerapan anggaran yang digunakan) yang ditunjukkan dengan
empat PN memiliki nilai rasio lebih dari 1. Pencapaian seluruh PN RKP Tahun 2O2O hirrgga
triwulan IV dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Pencapaian Prioritas Nasional Tahun 2020
Kinerja Kinerja
Rasio
Efektivitas Optimalisasi
No. Prioritas Nasional Perbandingan
Pelaksanaan PN Pelaksanaan PN
(Nilai)
(Persen) (Persen)
Sumber Data: Diolah dari hasil self assessment pencapaian sasaran PN-PP-KP dan dukungan output K/L Pelaksana
serta data e-Monev.
Keterangan:
1. Kategori Kinerja: realisasi >90 persen target (kinerja baik);
realisasi 60–90 persen target (kinerja cukup);
realisasi <60 persen target (kinerja kurang);
2. Kategori Nilai Rasio: >1 menunjukkan kinerja efektivitas pelaksanaan PN relatif lebih baik dibandingkan kinerja
optimalisasi pelaksanaan PN (termasuk kemampuan penyerapan anggaran);
<1 menunjukkan kinerja optimalisasi pelaksanaan PN (termasuk kemampuan penyerapan
anggaran) relatif lebih baik dibandingkan kinerja efektivitas pelaksanaan PN; dan
=1 menunjukkan kinerja efektivitas pelaksanaan PN setara dengan kinerja optimalisasi
pelaksanaan PN (termasuk kemampuan penyerapan anggaran).
Pelaksanaan pembangunan pada tahun 2O2O dihadapkan pada pandemi COVID-19 yang
luar biasa memberikan dampak besar terhadap pencapaian target-target pembangunan.
Adanya pandemi COVID-19 membuat Pemerintah memberlakukan kebijakan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) dan refocasing anggaran sehingga berdampak pada kurang
SK No 098024 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.3 -
SK No 098025 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-il.4-
Prioritas Nasional 4 Ketahanan Pangan, Air, Energi, dan Lingkuugan Hidup pada
triwulan IV-2O2O menunjukkan pencapaian kinerja efektivitas pencapaian sasaran yang
baik. Dari 12 indikator sasaran PN 4, enam di antaranya telah tercapai, yaitu konsumsi
kalori sebesar 2.112 kkal/kapitafhari, konsumsi protein 62,1 gram/kapita/hari, luas
tutupan hutan dengan indeks jasa ekosistem tinggi sebesar 65 juta hektare, Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup (IKLH) sebesar 70,27, luas kawasan konservasi perairan sebesar
24,lljuta hektare, dan Indeks Risiko Bencana Indonesia sebesar 143,6. Sementara itu, satu
indikator lainnya masih belum tersedia datanya yaitu koefisien limpasan, sedangkan lima
indikator lainnya tidak tercapai yaitu pola pangan harapan sebesar 86,3, prevalensi
ketidakcukupan konsumsi pangan (Preualence of Undernouishment/PoU/ sebesar 7,66,
prevalensi penduduk dengan kerawanan pangan sedang atau berat (Food Insecuitg
Expeience Scale/FIES) sebesar 5,42, kapasitas tampungan air sebesar 12,42 m3, dan
pemenuhan kebutuhan energi nasional sebesar 106,38 Millions of Tonnes of Oil Equiualent
(MroE).
Prioritas Nasional 5 Stabilitas Pertahanan dan Keamanan pada triwulan IY-2O2O
menunjukkan pencapaian kinerja efektivitas pencapaian sasaran yang baik. Dari empat
indikator sasaran PN 5, dua di antaranya telah tercapai, yaitu cime rafe sebesar
103 orang/ 1OO.OO0 penduduk dan Indeks Pelayanan dan Perlindungan Warga Negara
Indonesia/Badan Hukum Indonesia (WNI/BHI) sebesar 88,35. Sementara itu, satu indikator
lainnya masih dalam tahap pengembangan dan perhitungan yaitu Indeks Pembangunan
Hukum, sedangkan satu indikator lainnya tidak tercapai namun kinerjanya sudah di atas
90 persen yaitu Indeks Kekuatan Militer sebesar 0,26.
Pandemt COVD-19 gang lebih larna dart berdanrpak lebih besar dan perkiraort rnertllebabkan
pemulihan ekotnrnt lndortesia masilr akan berlanlut pada talutrt 2022. Pada saat gan57
pro.ses
satne, pemenrialt akatt melanlutkan agenda refonnasi slntkhtrql untuk meningkatkan daga
sttittg perekonorruut pascLtpendemi COVID-19. Upaga akselerast pemrilihan dan refonnasi
strukturql perekononttan dtorahkarr untuk ntertdorong perekonomian kembali ke tingkat
sebelunt knsis dan terus tumbuh de-rry1art lebih ba*.
SK No 098026 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDCNESIA
- Ir.5 -
Seiring dengan belum berakhirnya pandemi COVID- 19 dan perkiraan vaksinasi yang
baru mencapai herd immunitg pada awal tahun 2022, agenda pemulihan ekonomi masih
menjadi bagian penting dalam rangka mencapai sasaran kerangka ekonomi makro
RKP Tahun 2022. Langkah kebijakan untuk memastikan terkendalinya pandemi COVID-19
masih akan menjadi prioritas. Demikian pula, bantuan terhadap dunia usaha dan rumah
tangga tetap perlu diberikan untuk mengakselerasi proses pemulihan ekonomi. Upaya
pemulihan ekonomi dilakukan terutama pada sektor yang terkena dampak besar dari
pandemi COVID-19.
Untuk mengejar sasaran yang telah ditetapkan dalam jangka menengah-panjang, upaya
meningkatkan daya saing perekonomian pascapandemi COVID-l9 harus dilakukan
bersamaan dengan agenda pemulihan ekonomi. Untuk itu, pemerintah akan kembali
melanjutkan agenda reformasi struktural pada tahun 2022, di antaranya melalui perbaikan
iklim investasi, reformasi kelembagaan, dan peningkatan kualitas SDM.
Dengan langkah kebijakan yang diarahkan untuk pemulihan ekonomi dan reformasi
struktural tersebut, tahun 2022 akan memberikan fondasi yang kuat bagi proses
transformasi ekonomi Indonesia dalam jangka menengah-panjang. Upaya redesain
transformasi ekonomi sangat dibutuhkan, mengingat dampak pandemi COVID-l9 telah
memberikan tantangan baru, yang menjadi perhatian khusus dalam penentuan sasaran
pembangunan jangka menengah-panjang.
SK No 098027 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rr.6 -
@m,bar 2.2
Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara Tahun 2O2O (Persen, yoy)
Taiwan 3.1
Vietnam 2.9
Cina 2.3
Korea Selatan -1.0
Indonesia -2.1
Australia -2.5
Rusia -3.1
AS -3.5
Belanda -3.8
Brasil -4.1
Arab Saudi -4.1
Jepang -4.8
Jerman -4.9
Kanada -5.0
Malaysia -5.6
Thailand -6.1
Hong Kong -6.1
Kolombia -6.8
Portugal -7.6
India -8.0
Meksiko -8.2
Italia -8.8
Sumber: CEIC,2O2l
Aktivitas dunia yang sempat mengalami gangguan besar dan menurun tajam akibat pandemi
COVID-l9 mulai menunjukkan sinyal pemulihan, tercermin dari peningkatan Baltic Dry
Indy @DI) dan htrchasing Managers' Index (PMI), baik PMI Manufacfi.rnng maupun Seruices.
Mulai meningkatnya BDI, yang sempat menurun tajam sejak Januari hingga pertengahan
Mei 2O2O, menunjukkan pemulihan aktivitas perdagangan dunia meski belum sepenuhnya
stabil. Volume perdagangan dunia diperkirakan akan naik 8,0 persen pada tahun 2O2l ,
setelah turun hingga 5,3 persen pada tahun 2O2Or. PII{I Manufactuing dan Seruices global
mulai meningkat di atas level 50 sejak Juli 2O2O, menggambarkan mulai adanya ekspansi
di sektor manufaktur dan jasa dunia. Sektor manufaktur dianggap cukup kuat dan mampu
beradaptasi di tengah pandemi. Meningkatnya angka PMI Manufacturing menunjukkan
bahwa output pabrik mulai kembali di atas prapandemi meski lockdounlanjutan di beberapa
negara kembali diterapkan. Sektor jasa juga mulai berekspansi meski masih di bawah level
prapandemi.
Meskipun terdapat sinyal pemulihan ekonomi, namun nilai investasi asing langsung (Foreign
Direct Inuestment/FDl) pada tahun 2O2l diperkirakan masih lemah dengan penurunan
sekitar 5-10 persen, setelah sempat turun 42 persen pada tahun 2O2O, 3O persen lebih
rendah dari FDI saat Global Financial Cnsis 2OO8lO92. Masih lemahnya investasi didorong
faktor utait and see investor dalam menanamkan modal seiring dengan penerapan lockdown
dan gelombang baru di beberapa negara yang memicu tingginya ketidakpastian. Namun dari
sisi pariwisata, perjalanan wisatawan (outboun@ internasional diperkirakan rebound hingga
48,7 persen pada tahun 2021, setelah turun hingga 72,4 persen pada tahun 2O2O3.
SK No 098028 A
PRES IDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- II.7 -
3,500 60.0
55.0
3,000
50.0
2,500 45.0
2,000 40.0
35.0 Manufacturing
1,500
30.0 Services
1,000
25.0
500 20.0 Sep-18
Sep-19
Sep-20
Mar-18
Jun-18
Mar-19
Jun-19
Mar-20
Jun-20
Mar-21
Jun-21
Dec-18
Dec-19
Dec-20
0
Jan-18 Jan-19 Jan-20 Jan-21
6.0
4.0
2.0
0.0
-2.0
-4.0
2003
2014
1980
1981
1982
1983
1984
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
SK No 098029 A
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- rr.8 -
Jul-19
Oct-19
Jul-20
Oct-20
Jul-21
Jan-18
Jan-19
Jan-20
Jan-21
Apr-18
Apr-19
Apr-20
Apr-21
5 350
Jan-18 Jan-19 Jan-20 Jan-21
Bank sentral utama dunia, seperti The Fed, Bank of Japan, dan European Central Bank
cenderung untuk menahan suku bunganya di level rendah setidaknya hingga tal:.un 2022
dan semakin memperkuat program quantitatiue easing melalui pembelian obligasi untuk
menginjeksi likuiditas ke sektor riil. Hal ini pun mendorong peningkatan likuiditas global,
tercermin dari peningkatan monetary basedi bank sentral utama dunia. Meskipun demikian,
bank sentral utama dunia juga mengambil langkah utait and see karena mulai mewaspadai
peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah jangka panjangyang memicu volatilitas di pasar
keuangan global sejak awal tahun 2021.
Dampak terhadap Harga Komoditas Dunia
Harga-harga komoditas kembali meningkat ke level tertinggi dalam delapan tahun terakhir,
seiring dengan optimisme pemulihan ekonomi global, utamanya AS dan Cina. Harga logam
memimpin peningkatan harga komoditas, tidak hanya dipicu oleh pemulihan ekonomi tetapi
juga dorongan penggunaan clean and green energA secara global yang mendorong tingginya
permintaan. Logam dasar menghasilkan keuntungan terbesar, dengan harga nikel naik ke
level tertinggi sejak tahun 2Ol4 dan harga tembaga terus mengalami kenaikan. Litium dan
timah juga terus mengalami peningkatan seiring penggunaannya pada mobil listrik.
Platinum menjadi logam mulia dengan kinerja terbaik, didorong penggunaannya dalam
konverter katalitik.
SK No 098030 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.9 -
Gambar 2.8
Harga Komoditas Internasional
160 1,400
140 1,200
120
1,000
100
800
80
600
60
Indeks Harga Logam (2010=100)
40
Batu Bara (USD/mt) 400
Minyak Mentah - Brent (USD/bbl)
CPO (USD/mt) - RHS
20 200
Sumber: World Bank Commodities Price Data (The Pink Sheet), 2021
SK No 098031 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.10 -
Dari sisi moneter, bank sentral di beberapa negara telah menetapkan kebijakan moneter
yang akomodatif dengan menggunakan beberapa saluran untuk menyuntikkan likuiditas ke
perekonomian seperti penurunan suku bunga dan quantitatiue easing melalui pembelian
aset. Sedangkan dari sisi keuangan, otoritas keuangan di beberapa negarajuga menyusun
stimulus untuk mendukung industri serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui
diskonto kredit.
Gambar 2.11
Tabel 2.2
Pembelian Aset oleh Bank Sentral
Respons Kebijakan Suku Bunga
Negara Dunia (Persen PDB)
Negara Dunia
SK No 098032 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-II.11 -
sebesar 4,9 persen, sejalan dengan pelemahan investasi swasta dan pemerintah. Ekspor dan
impor barang jasa terkena dampak negatif cukup besar dengan kontraksi masing-masing
sebesar 7,7 dan 14,7 persen, yang disebabkan oleh turunnya aktivitas perdagangan global
dan jumlah wisatawan secara signifikan.
Pada tahun 2O2l ekonomi Indonesia diharapkan tumbuh dengan kisaran 3,5-4,3 persen.
Namun, proses pemulihan ini berpotensi berjalan lambat, dipengaruhi oleh penambahan
kasus harian COVID-l9 yang tinggi serta munculnya varian baru virus Corona sehingga
kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali diterapkan.
Keberhasilan kebijakan penanganan COVID- 19 akan menjadi kunci meningkatnya
keyakinan masyarakat serta dunia usaha, yang kemudian dapat meningkatkan konsumsi
dan investasi. Pemberian vaksin COVID-19 juga akan memulihkan keyakinan masyarakat
dalam melakukan aktivitas ekonomi. Perkembangan vaksinasi Indonesia menunjukkan
perkembangan positif dan terus bergulir sejak Januari 2021.
Investasi diharapkan menjadi kunci pemulihan ekonomi agar mampu menciptakan lapangan
pekerjaan dan meningkatkan kapasitas produktif perekonomian. Pemulihan ekonomi secara
bertahap dan alokasi belanja modal yang lebih besar, diperkirakan mampu mendorong
pemulihan investasi pada kisaran 2,2-2,8 persen pada tahun 2021 .
Konsumsi masyarakat diperkirakan pulih seiring dengan perbaikan daya beli masyarakat
dan berangsur nonnalnya perekonomian sebagai dampak positif vaksinasi. Konsumsi
masyarakat diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,7-2,9 persen, sementara konsumsi
pemerintah diperkirakan tumbuh sebesar 5,2-5,4 persen. Hal ini dipengaruhi oleh stimulus
PEN serta program vaksinasi. Kinerja ekspor diperkirakan mengalami akselerasi seiring
dengan pemulihan ekonomi global, khususnya mitra dagang utama Indonesia, yaitu Cina,
dan peningkatan harga komoditas internasional. Pemanfaatan beberapa perjanjian
perdagangan bilateral maupun regional juga membantu kine{a ekspor Indonesia yang
diperkirakan meningkat sebesar 17,0-18,1 persen. Sementara itu, impor diperkirakan
tumbuh sebesar 16,8-17,0 persen, didorong oleh perbaikan permintaan domestik secara
bertahap.
Tabel2.3
Pertumbuhan PDB Sisi Permintaan Tahun 2O2G2O2L (Persenl
Outlook
Uraian 2020tt RPJMN2)
20213t
SK No 098033 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- il.t2 -
Dari sisi lapangan usaha, sektor dengan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2O2O adalah
jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 11,6 persen, diikuti sektor informasi dan
komunikasi sebesar 10,6 persen. Tingginya pertumbuhan kedua sektor tersebut didorong
oleh peningkatan permintaan selama masa pandemi COVID- 19. Adapun sektor lainnya yang
mampu tumbuh positif adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan; pengadaan air,
pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang; jasa keuangan dan asuransi; real estate; serta
jasa pendidikan.
Sementara itu, pertumbuhan tahunan terendah tahun 2O2O dialami oleh sektor transportasi
dan pergudangan serta sektor penyediaan akomodasi dan makan minum yang masing-
masing terkontraksi sebesar 15,0 persen dan lO,2 persen. Sektor transportasi dan
pergudangan terkontraksi karena adanya penutupan perbatasan serta penghentian sebagian
besar aktivitas penerbangan domestik dan internasional. Sementara sektor penyediaan
akomodasi makan dan minum hanya mampu melayani deliuery atan take-away, ditambah
dengan turunnya wisatawan, baik mancanegara dan domestik, yang terlihat salah satunya
dari tingkat okupansi hotel yang mengalami penurunan signifikan.
Selain itu, sektor industri pengolahan, yanB memiliki kontribusi paling tinggi terhadap PDB,
juga mengalami kontraksi di tahun 2020 sebesar 2,9 persen. Kontraksi ini lebih dalam
dibandingkan kontraksi pertumbuhan ekonomi nasional. Kondisi ini terjadi sebagai dampak
dari penurunan daya beli masyarakat, aktivitas perdagangan global, dan utilisasi produksi
sebagai dampak dari pandemi COVID-19.
Pada tahun 2021, kecepatan pemulihan antarsektor akan berbeda. Sektor industri
pengolahan diperkirakan mampu tumbuh mencapai 3,24,0 persen. Optimisme ditunjukkan
oleh indikator PMI Manufactuing yang mulai menunjukkan ekspansi sejak November 2020
dan terus berlanjut hingga Jluni 2021. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja industri
pengolahan menunjukkan perbaikan. Kineda positif tersebut diharapkan terus bertahan
hingga akhir tahun 2021.
Sektor pertambangan dan penggalian diperkirakan tumbuh sebesar 1,5-1,8 persen, yang
salah satunya didorong oleh peningkatan harga komoditas internasional dan program
hilirisasi pertambangan melalui pembangunan smelter serta implementasi UU Nomor 3
Tahun 2O2O tentang Perubahan atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batu bara, yang mengamanatkan agar tidak lagi melakukan ekspor bahan
mentah.
Pembangunan berbagai proyek infrastruktur yang sempat mengalami penundaan akibat
pandemi COVID-19, mulai dilanjutkan kembali pada tahun 2021. Keberlanjutan
pembangunan infrastruktur ini menunjukkan perbaikan kinerja sektor konstruksi yang
diharapkan mampu tumbuh mencapai 3,3-3,9 persen.
Sektor transportasi dan pergudangan; sektor penyediaan akomodasi makan dan minum; dan
sektor perdagangan yang terkena dampak pandemi COVID-19 diperkirakan berangsur-
angsur pulih pada semester ll-2o21 seiring dengan meluasnya vaksinasi.
Sektor yang tercatat mampu tumbuh tinggi di tengah kondisi pandemi COVID-19, yakni
sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, serta sektor informasi dan komunikasi,
diperkirakan masih akan tumbuh tinggi pada tahun 2021 dengan pertumbuhan masing-
masing sebesar 7,5-8,3 persen dan 6,G6,8 persen. Permintaan masyarakat terhadap sektor
jasa kesehatan seperti obat-obatan, alat kesehatan dan vaksinasi diperkirakan masih akan
tinggi. Sementara, tren perubahan pola kerja dan belajar ke arah digitalisasi terus berlanjut
dan masih akan membutuhkan dukungan sektor informasi dan komunikasi.
SK No 098034 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.13 -
Tabel2.4
Pertumbuhan PDB Sisi Lapangan Usaha Tahun 2O2O-2O2L (Persen, yoy)
Outlook
Uraian 2020rt RPJMN2I
20213t
Sumber: 1) BPS, 2O2O;21 RPJMN Tahun 2020-2024;3) Perkiraan Kementerian PPN/Bappenas, Agustus 2021
SK No 098035 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- ll.14 -
Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tahun 2O2O mengalami surplus, sehingga ketahanan
sektor eksternal tetap terjaga di tengah tekanan pandemi COVID-19. Neraca Pembayaran
Indonesia tahun 2O2O melanjutkan surplus sebesar US$2,6 miliar, sedikit lebih rendah dari
surplus pada tahun 2Ol9 sebesar US$4,7 miliar. Hal ini didorong oleh penurunan defisit
transaksi berjalan serta surplus transaksi modal dan finansial.
Defisit transaksi berjalan pada tahun 2020 sebesar US$4,3 miliar atau 0,4 persen dari PDB,
menurun signifikan dibandingkan defisit pada tahun 2019 sebesar US$30,3 miliar ata:u 2,7
persen dari PDB. Penurunan defisit tersebut didorong oleh kinerja ekspor yang terbatas
akibat melemahnya permintaan dari negara mitra dagang yang terdampak COVID-19,
sementara impor juga tertahan lebih dalam akibat belum kuatnya permintaan domestik.
Meskipun demikian, transaksi modal dan finansial pada tahun 2O2O tetap surplus sebesar
US$7,6 miliar, sejalan dengan optimisme investor terhadap pemulihan ekonomi domestik
yang terjaga dan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global, terutama pada
semester ll-2O2O. Upaya pemerintah melalui kebijakan PEN dan PSBB serta upaya untuk
tetap menjaga ams perdagangan barang dan logistik menjadi kunci ketahanan eksternal
tahun 2O2O.
Tabel2.5
Neraca Pembayaran Indonesia Tahun 2O2O-2O2L (US$ Miliar)
SK No 098036 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rr.15 -
Neraca Pembayaran Indonesia tahun 2O2l diperkirakan masih akan terus terjaga. Kinerja
tersebut ditopang oleh keberlanjutan surplus pada neraca barang, seiring dengan ekspor
yang lebih tinggi mencapai sekitar US$204,7-212,5 miliar dan peningkatan impor yang
terkelola sebesar US$176,3-182,9 miliar. Selanjutnya, neraca transaksi modal dan finansial
akan mengalami peningkatan, didorong aliran dana asing ke dalam perekonomian domestik,
terutama didukung oleh membaiknya kinerja investasi langsung dan portofolio yang sejalan
dengan pulihnya kondisi iklim dunia usaha dan pasar keuangan. Implementasi UU Nomor
11 Tahun 2O2O tentang Cipta Keda dan berdirinya l,embaga Pengelola Investasi (LPI) akan
menjadi akselerator meningkatnya investasi di Indonesia. Dengan perkembangan tersebut,
surplus neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan meningkat hingga US$16,8-19,6
miliar pada tahun 2021, dengan ditopang oleh investasi langsung dan portofolio berturut-
turut sebesar US$14,4-16,1 miliar dan US$S,1-6,3 miliar.
Seiring dengan mulainya pemulihan ekonomi secara bertahap, defisit neraca transaksi
berjalan diperkirakan masih akan terjadi namun relatif rendah mencapai 0,9-1,0 persen dari
PDB pada tahun 2021. Hal tersebut didorong oleh surplus neraca perdagangan barang yang
berada pada kisaran US$28,4-29,6 miliar. Selanjutnya, defisit neraca perdagangan jasa
akan meningkat pada kisaran US$13,7-14,4 miliar. Sementara itu, defisit neraca
pendapatan primer diperkirakan mencapai US$31,0-33,3 miliar. Pada akhir tahun 2021 NPI
diperkirakan akan mengalami surplus sebesar US$5,4-6,4 miliar. Adapun cadangan devisa
akan meningkat mencapai US$141,3-142,3 miliar.
Keuangan Negara
Pandemi COVID-19 memberikan tekanan terhadap pendapatan negara dan hibah
pada tahun 2O2O. Tekanan tersebut menyebabkan pendapatan negara dan hibah pada
tahun 2O2O }:ranya mencapai Rp 1.647,8 triliun, lebih rendah 16,0 persen dari realisasi tahun
2Ol9 yang sebesar Rp1.960,6 triliun, atau mencapai 96,9 persen dari target APBN (Perpres
Nomor 72 Tahun 2O2O). Dari sisi komponennya, penerimaan perpajakan mencapai
Rp1.285,1 triliun (8,3 persen PDB), turun sebesar 16,9 persen dibandingkan realisasi tahun
2019 sebesar Rp1.546,1 triliun.
Dari sisi belanja negara, pandemi COVID-19 berdampak pada peningkatan belanja negara
dalam rangka Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).
Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2O2O, telah dianggarkan
Rp695,2 triliun untuk penanganan pandemi COVID-19, menjaga daya beli masyarakat serta
upaya untuk memelihara keberlanjutan usaha terutama pada sektor-sektor terdampak.
Realisasi dari anggaran tersebut adalah sebesar Rp575,9 triliun.
Seiring dengan akselerasi PC-PEN tersebut di atas, realisasi belanja negara tahun 2020
mencapai Rp2.595,5 triliun (16,8 persen PDB) atau 94,8 persen dari pagu APBN, lebih tinggi
12,4 persen dari realisasi belanja negara tahun 2019. Berdasarkan komponennya, realisasi
belanja pemerintah pusat mencapai Rp 1.833,0 triliun atau 1 1,9 persen PDB, dan realisasi
Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) mencapaiRp762,5 triliun atan 4,9 persen PDB.
Selanjutnya, berdasarkan realisasi pendapatan dan belanja negara tersebut, realisasi defisit
APBN tahun 2O2O adalah sebesar Rp947,7 triliun, atau 6,1 persen PDB. Sementara itu,
realisasi pembiayaan anggaran mencapai Rp1.193,3 triliun. Realisasi pembiayaan anggaran
tersebut utamanya berasal dari pembiayaan utang sebesar Rp1.229,6 triliun, pembiayaan
investasi sebesar negatif Rp104,7 triliun dan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar
Rp7O,6 triliun. Dengan realisasi pembiayaan anggaran tersebut, terdapat kelebihan
pembiayaan pada tahun 2O2O sebesar Rp245,6 triliun. Pada tahun 2O2O dilaksanakan
mekanisme burden shaing antara pemerintah dan Bank Indonesia (BI). Skema tersebut
berdampak positif mengurangi beban bunga utang di kemudian hari akibat kebutuhan
pembiayaan besar dalam rangka mengatasi pandemi dan mendorong pemulihan ekonomi.
Pembiayaan terkait burden sharing dengan Bank Indonesia terealisasi 100 persen,
SK No 098037 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.16 -
meliputi pembiayaan Public Goods sebesar Rp397,56 triliun dan JVon Public Goods sebesar
Rp177,03 triliun.
Pada tahun 2021, fokus APBN diarahkan untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi
dan penguatan reformasi. Pendapatan negara dan hibah ditargetkan mencapai
Rp1.743,6 triliun. Penerimaan perpajakan pada tahun 2O2l ditargetkan sebesar
Rp1.444,5 triliun atau 8,2 persen PDB. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ditargetkan
mencapai Rp298,2 triliun atau 1,7 persen PDB. Belanja negara diperkirakan mencapai
Rp2.750,0 triliun atau 15,6 persen PDB, dengan belanja pemerintah pusat diperkirakan
sebesar Rp1.954,5 triliun atau 11,1 persen PDB dan belanja TKDD diperkirakan mencapai
Rp795,5 triliun atau 4,5 persen PDB. Program PC-PEN tetap dilakukan dan dialokasikan
sebesar Rp744,75 triliun, yang terbagi dalam lima klaster utama, yaitu (1) pendanaan
perlindungan sosial sebesar Rp186,64 triliun; (2) pendanaan kesehatan sebesar
Rp214,95 triliun; (3) pendanaan dukungan UMKM dan korporasi sebesar Rp162,40 triliun;
(4) pendanaan program prioritas sebesar Rp1 17,94 triliun; dan (5) pendanaan insentif usaha
sebesar Rp62,83 triliun. Dengan pendapatan dan belanja negara tersebut, defisit anggaran
pada tahun 2021 diperkirakan mencapai 5,7 persen PDB atau sebesar Rpl.006,4 triliun.
Pembiayaan anggaran masih didominasi oleh pembiayaan utang sebesar Rpl.l77,4 triliun,
pembiayaan investasi sebesar negatif Rp184,5 triliun dan SAL sekitar Rp15,8 triliun.
Tabel2.6
Gambaran APBN (Persen PDB)
Realisasi 202L
Uraian
2020 APBN
PNBP ,), 1 7
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2O2O (Auditedl dan UU No.9 Tahun 2020
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran2O2l, diolalr
Moneter
Di tengah tekanan besar akibat pandemi COVID-l9, stabilitas moneter terjaga dengan baik.
Hal tersebut tercermin dari realisasi inflasi sepanjang tahun 2O2O yang tercatat rendah serta
nilai tukar yang menguat pada akhir tahun 2O2O, setelah sempat mengalami depresiasi
cukup dalam dan bergerak fluktuatif pada Maret 2O2O. Tingkat inflasi yang rendah pada
tahun 2O2O dipengaruhi oleh lemahnya permintaan akibat pandemi COVID-l9, dengan
ketersediaan pasokan yang memadai. Di sisi lain, penguatan nilai tukar rupiah dipengaruhi
oleh meredanya ketidakpastian pasar keuangan global, rencana implementasi program
SK No 098038 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tr.l7 -
vaksinasi COVID-19, tingginya likuiditas global, serta pasar keuangan domestik yang masih
kompetitif untuk menarik arus modal masuk (capital infloutl di tengah rendahnya suku
bunga dan yield obligasi negara maju.
Inflasi umum tahun 2O2O terjaga rendah dan berada di bawah rentang target inflasi yang
ditetapkan oleh pemerintah bersama BI, yaitu sebesar 3,0 + 1 persen (gogl. Pada akhir tahun
2O2O, realisasi inflasi tahunan tercatat 1,68 persen (goAl, menurun dibandingkan inflasi
pada akhir tahun 2019 sebesar 2,72 persen (gogl. Perkembangan ini dipengaruhi oleh
rendahnya tiga komponen inflasi, yaitu inflasi inti, inflasi harga bergejolak, dan inflasi harga
diatur pemerintah. Penurunan inflasi inti sepanjang tahun 2O2O rr,enjadi sinyal terjadinya
pelemahan daya beli masyarakat akibat tekanan pandemi COVID- 19. Di sisi lain, rendahnya
inflasi bergejolak disebabkan oleh penurunan harga sejumlah komoditas pangan baik
domestik maupun global akibat turunnya permintaan, di tengah pasokan yang memadai,
serta te4'aganya kelancaran distribusi. Sementara itu, perkembangan inflasi harga diatur
pemerintah dipengaruhi oleh penyesuaian kebijakan tarif listrik dalam rangka perlindungan
sosial bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, kebijakan tarif cukai, dan
kebijakan tarif angkutan udara pada saat Hari Besar Keagamaan Nasional dan tahun baru.
Pada akhir triwulan l-2O21 inflasi tetap rendah mencapai 1,37 persen (yoy), lebih rendah
dari batas bawah sasaran inflasi 2O2l yaiiui 2,H,0 persen (gog). Memasuki triwulan II,
inflasi masih rendah walaupun sempat mengalami peningkatan pada periode Ramadan dan
Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri. Namun inflasi kembali mengalami
penurunan mencapai 1,33 persen (gog) pada Juni 2021, dipengaruhi penurunan inflasi inti,
inflasi harga bergejolak, dan inflasi harga diatur pemerintah, sejalan dengan normalisasi
permintaan dan penurunan tarif angkutan pasca HBKN Idul Fitri. Inflasi tahun 2O2l
dihadapkan pada risiko kenaikan (dounside-isk), di antaranya (1) kenaikan harga
komoditas global sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan keberhasilan
implementasi vaksinasi; (2) berlanjutnya stimulus fiskal dan moneter global yang akan
menambah likuiditas perekonomian; serta (3) faktor cuaca dan permasalahan struktural
inflasi (pola tanam, logistik, pengelolaan pascapanen, dan lain-lain). Di sisi lain, prospek
pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat dari perkiraan dan adanya rencana normalisasi
suku bunga kebijakan moneter di beberapa negara berpotensi menahan laju inflasi sejalan
dengan semakin terbatasnya ruang penurunan suku bunga acuan BI 7 Dags Repo Rate. Pada
tahun 2021 inflasi diperkirakan rendah dan terkendali pada kisaran 2,0 persen (gogl,yang
masih berada pada rentang sasaran inflasi yang ditetapkan yaitu sebesar 2,O-4,O persen
@oal.
4.00
3.50 6.10
3.00
4.10
2.50
2.00
2.10
1.50
1.00 0.10
0.50
0.00 -1.90
Jun-19
Jun-20
Jun-21
Feb-19
Feb-20
Feb-21
Oct-19
Oct-20
SK No 098039 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IL18 -
Nilairtukar rupiah terhadap dollar AS (US$) menguat pada akhir tahun 2O2O, secara rata-
rata mencapai Rpla.570/US$ setelah sempat terkoreksi tajam mencapai kisaran
Rp16.000/US$, pada saat awal merebaknya pandemi COVID-19 di Indonesia. Tekanan
tersebut disebabkan oleh meningkatnya aliran modal keluar sejalan dengan tingginya
ketidakpastian di pasar keuangan global akibat COVID-19. Dari sisi domestik, penguatan
nilai tukar rupiah pada akhir tahun 2O2O ditopang oleh berbagai bauran kebijakan yang
ditempuh pemerintah dan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas pasar valuta asing
(valas) sesuai dengan fundamental dan mekanisme pasar, serta didukung implementasi
program PEN. Dari sisi eksternal, penguatan Rupiah dikontribusikan oleh meredanya
ketidakpastian pasar keuangan global, sejalan dengan naiknya sentimen positif terhadap
karena ketersediaan vaksin dan tingginya likuiditas global.
Pada awal hingga pertengahan triwulan I-2O21, nilai tukar rupiah menguat didukung oleh
peningkatan aliran modal asing ke pasar keuangan domestik. Pada 1 Januari 2021 Rupiah
mencapai Rp1a.050/US$. Penguatan di sisi domestik didorong oleh tingginya daya tarik aset
keuangan dalam negeri dan sentimen positif investor terhadap prospek ekonomi Indonesia
yang mendorong aliran modal asing masuk. Dari sisi eksternal penguatan ini dipengaruhi
oleh meredanya ketidakpastian pasar keuangan dan tingginya likuiditas global. Namun
demikian, disetujuinya tambahan stimulus AS (American Rescue PIan) sebesar US$ 1,9 triliun
dan perbaikan prospek pertumbuhan ekonomi AS yang lebih cepat dari perkiraan semula,
telah mendorong pelemahan nilai tukar rupiah pada akhir triwulan I sebesar 3,38 persen
(gtdl, mencapai Rp14.525/US$ pada 31 Maret 2021.
Pada triwulanll-2O21 nilai tukar rupiah mengalami pelemahan, dipengaruhi oleh ekspektasi
investor terhadap peningkatan suku bunga The Fed yang memicu capital outJlou sehingga
menekan nilai tukar di sejumlah negara berkembang, termasuk Indonesia. Dari sisi
domestik, rencana pemerintah menerapkan Kebijakan PPKM Darurat untuk meredam
lonjakan kasus COVID-19 turut menekan nilai tukar rupiah. Pada 3O Jluni2O2l, nilai tukar
rupiah mencapai levet Rp14.500/US$, melemah sebesar 3,20 persen (yf@.
Gambar 2.14
Perkembangan Nilai Tukar Rupiah terhadap US$ (Rp/US$)
17,000.00
16,500.00
USD - IDR (Rupiah)
16,000.00
15,500.00
15,000.00
14,500.00
14,000.00
13,500.00
13,000.00
12,500.00
12,000.00
Jul-16
Jul-17
Jul-18
Jul-19
Jul-20
Jul-21
Apr-16
Okt-16
Apr-17
Okt-17
Apr-18
Okt-18
Apr-19
Okt-19
Apr-20
Okt-20
Apr-21
Jan-20
Jan-16
Jan-17
Jan-18
Jan-19
Jan-21
SK No 098040A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rr.19 -
Respons kebijakan moneter untuk mendorong pemulihan ekonomi ditempuh BI dengan cara
mempertahankan suku bunga acuan Bl, 7-Dag Reuerse Repo Rate (BITDRR) sebesar
3,50 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) 16-17 Juni 2021. Kebijakan
mempertahankan suku bunga acuan tersebut sejalan dengan perlunya antisipasi menjaga
stabilitas nilai tukar rupiah di tengah peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Selanjutnya, penurunan BITDRR diharapkan diikuti oleh penurunan suku bunga kredit
perbankan dan peningkatan penyaluran kredit, sehingga dapat menggerakkan aktivitas
perekonomian di sektor riil. Kebijakan pengendalian inflasi tahun 2027 tetap diarahkan
dalam kerangka 4K (ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga,
dan komunikasi efektif) dan didukung oleh perkuatan koordinasi dalam forum Tim
Pengendalian Inflasi Nasional (Pusat/Daerah).
Sejalan dengan upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, pemerintah bersama BI terus
berupaya menjaga ketahanan dan kecukupan likuiditas serta daya saing pasar keuangan
domestik. Setelah melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar perdana
sebesar Rp473,42 triliun untuk pendanaan APBN Tahun 2O2O, BI akan melanjutkan
pembelian SBN dari pasar perdana hingga Desember 2021 untuk mendukung pembiayaan
APBN Tahun 2021. Hal ini sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan
Gubernur Bank Indonesia tanggal 16 April 2O2O, yang telah diperpanjang kembali pada
tanggal 11 Desember 2O2O.
Sektor Keuangan
Sepanjang tahun 2020, sektor keuangan Indonesia juga mengalami tekanan akibat pandemi
COVID-19. Penyebaran COVID-19 dan laju peningkatan kasus positif yang terus meningkat
di Indonesia memicu adanya ketidakpastian yang memengaruhi stabilitas sistem keuangan,
sehingga mendorong adanya aksi sell-off para investor asing, volatilitas harga, dan
peningkatan risiko pada sektor keuangan domestik. Namun demikian, penemuan vaksin dan
rencana program vaksinasi nasional sejak pertengahan tahun 2O2O telah menimbulkan
optimisme positif, sehingga kondisi sektor keuangan perlahan membaik pada semester II-
2020.
Jika dibandingkan dengan kondisi saat kasus pertama COVID- 19 terkonfirmasi di Indonesia,
telah tedadi perbaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara signifikan pada akhir
tahun 2O2O. Akan tetapi, IHSG kembali mengalami tekanan pada awal hingga pertengahan
tahun 2021. Hal tersebut disebabkan oleh adanya sentimen negatif baik dari dalam negeri
fiumlah kasus aktif COVID-19 yang kembali meningkat, yang menyebabkan
diberlakukannya penerapan pembatasan kegiatan masyarakat, serta wacana pengurangan
investasi saham dan reksadana oleh BPJS Ketenagakerjaan dan BPJamsostek), maupun dari
luar negeri (sentimen negatif akibat penyebaran varian baru virus corona yang sangat
menular sehingga dikhawatirkan mengaburkan prospek pemulihan ekonomi di berbagai
negara). Sementara itu, setelah sebelumnya meningkat signilikan pada akhir bulan
Maret 2O2O, gield obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun telah mengalami perbaikan
dan nilainya relatif terus menurun pada awal hingga pertengahan tahun 2021. Kondisi
tersebut mencerminkan terjadinya penurunan premi risiko pada pasar. Selanjutnya,
tekanan pada pasar modal juga tercermin dari peningkatan aksi sell-off para investor asing.
Porsi kepemilikan asing masih terus mengalami penurunan yang cukup signifikan jika
dibandingkan dengan persentase pada awal Maret 2020 hingga berada di kisaran 22 persen
pada tengah tahun 2021. Sementara itu, Indonesia Composite Bond Index (ICBI)justru terus
mengalami tren peningkatan hingga pertengahan tahun 2021.
SK No 098041 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.20 -
17-Mar-21
8-Jun-20
5-Oct-20
8-Jun-21
11-Feb-19
24-Dec-19
9-Mar-20
23-Dec-20
2-Jan-19
3-May-19
26-Jul-19
15-Nov-19
13-Nov-20
3-Sep-19
15-Jul-20
19-Jun-19
10-Oct-19
27-Aug-20
4-Feb-21
26-Apr-21
13-Jan-21
09-Mar-21
26-Mei-20
04-Mei-21
30-Dec-19
20-Feb-20
21-Jul-20
17-Sep-20
09-Feb-21
02-Jul-21
01-Apr-20
14-Okt-20
13-Nov-20
11-Des-20
07-Apr-21
24-Jun-20
19-Agu-20
07-Jun-21
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia, dan IBPA, Juli 2021
Industri perbankan juga masih mengalami tekanan akibat pelemahan ekonomi dampak
COVID-19, yang tercermin dari penyaluran kredit perbankan konvensional yang terkontraksi
dan meningkatnya risiko kredit bermasalah pada perbankan konvensional. Sejak
kemunculan kasus positif COVID-19 di Indonesia, penyaluran kredit terus mengalami
penurunan. Walaupun sedikit mengalami perbaikan pada awal 2021, namun nilainya masih
lebih rendah apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari sisi permintaan,
pelemahan ekonomi mendorong berkurangnya permintaan kredit baru. Sementara dari sisi
penawaran, perbankan cenderung lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit seiring
dengan semakin tingginya risiko kredit bermasalah. Risiko kredit bermasalah tercatat terus
mengalami peningkatan hingga awal tahun 2021. Namun di sisi lain, pertumbuhan Dana
Pihak Ketiga (DPK) tercatat terus meningkat bahkan mencapai level double digit sejak
pertengahan tahun 2020 dan stabil selama beberapa bulan terakhir hingga awal tahun 2021.
Pertumbuhan DPK tersebut sejalan dengan konsumsi rumah tangga yang tertahan dan
perilaku berjaga-jaga (precautionary) masyarakat dalam menghadapi pandemi. Dalam
perspektif ke depan, industri perbankan akan dihadapkan oleh berbagai tantangan, salah
satunya yaitu risiko kredit pasca berakhirnya masa relaksasi atau restrukturisasi kredit
perbankan.
16.00 3.50
12.00
8.00
4.00
0.00 3.00
-4.00
-8.00
Mar Jun Sept Des Mar Apr
2.50
2020 2021
Mar Jun Sept Des Mar Apr
Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan DPK 2020 2021
SK No 098042A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tr.2t -
Sedikit berbeda dengan sektor keuangan konvensional, kondisi sektorjasa keuangan syariah
secara umum cukup terkendali, tercermin dari penghimpunan DPK dan penyaluran
pembiayaan perbankan syariah yang tetap tumbuh positif dengan rasio pembiayaan
bermasalah yang relatif rendah dan stabil, peningkatan total aset industri keuangan
nonbank syariah, serta sinyal pemulihan pada pasar modal syariah. Pertumbuhan yang
dihimpun oleh perbankan syariah mencapai double digit hingga triwulan l-2O21, dengan
pembiayaan yang disalurkan juga tetap tumbuh positif. Sinya1 positif juga mulai terlihat
pada pasar modal syariah sejak triwulanlll-2O2O, setelah melemah cukup dalam pada awal
tahun 2O2O karena kemunculan kasus positif pertama COVID- 19 di Indonesia.
Tekanan besar terhadap perekonomian termasuk sektor keuangan secara keseluruhan
mendorong pemerintah mengeluarkan beberapa stimulus kebijakan pada sektor jasa
keuangan. Stimulus kebijakan tersebut antara lain berupa 1) penurunan suku bunga acuan,
2) pemberian restrukturisasi kredit dan pembiayaar,,3) penetapan kualitas aset, 4) relaksasi
kredit usaha rakyat, 5) pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM), 6) pelonggaran kebijakan
Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan berbagai stimulus pada pasar modal dan Industri
Keuangan Non Bank UKNB). Stimulus kebijakan tersebut terus diperkuat untuk mendukung
pemulihan sektor keuangan dengan tetap menjaga stabilitas sistem keuangan, dengan
perpanjangan beberapa stimulus dilakukan hingga tahun 2022.
Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkesinambungan
Target Pembanguuan
Prospek pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-l9 pada tahun 2O2l diperkirakan
memberikan dampak positif bagi pencapaian sasaran pembangunan. Tingkat pengangguran
terbuka dan tingkat kemiskinan diperkirakan menurun, tingkat kesenjangan mengecil, dan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat.
Tabel2.7
Target dan Indikator Pembangunan Tahun 2O2L (Persen)
Target Pembangunaa
Indikator Pembaagunan
SK No 098043 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rr.22 -
SK No 098044 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-il.23 -
Rasio Gini
Rasio gini, seperti yang sudah diperkirakan, mengalami kenaikan akibat dari pandemi
COVID- 19. Pada September 2019 angka rasio gini sempat mencapai 0,380 namun pada akhir
tahun 2O2O angka rasio gini kembali naik ke angka 0,385. Peningkatan angka rasio gini
te{adi baik di perkotaan maupun perdesaan. Rasio gini perkotaan pada September 2O2O
adalah sebesar 0,399 atau mengalami kenaikan sebesar 0,008 poin dibanding rasio gini
September 2019 yang sebesar 0,391. Sedangkan rasio gini pedesaan pada Septernber 2O2O
tercatat sebesar 0,319, naik O,OO4 poin dibandingkan September 2019. Diperkirakan pada
tahun 2021, rasio gini akan mengalami penurunan pada kisaran angka O,377-0,382, seiring
dengan membaiknya kondisi perekonomian di Indonesia.
Indeks Pembangunan Manusla
Pada kuartal pertama tahun 2021, pandemi COVID-19 mulai menunjukkan kecendemngan
menurun, walaupun masih belum signifikan. Kasus baru COVID-19 masih terjadi dan
memberikan tekanan yang berat bagi perekonomian. Aktivitas ekonomi yang menurun
berimbas pada IPM, terutama komponen pengeluaran per kapita. Pembatasan aktivitas
penduduk menyebabkan banyaknya pemutusan hubungan kerja, terhentinya aktivitas
ekonomi pekerja informal, serta menurunnya konsumsi rumah tangga sebagai akibat
turunnya pendapatan dan daya beli.
Pelayanan kesehatan esensial, seperti pelayanan kesehatan ibu dan anak, gizi masyarakat
dan pengendalian penyakit juga terhambat selama pandemi. Kondisi ini dipengaruhi oleh
fokus utama sistem kesehatan untuk mencegah penularan dan menekan kematian akibat
COVID-l9. Di sisi lain, masyarakat juga membatasi kunjungan ke fasilitas pelayanan
kesehatan sebagai upaya untuk mengurangi potensi terpapar virus. Inovasi penggunaan
pelayanan kesehatan digital masih belum mampu mendongkrak capaian pelayanan
kesehatan. Apabila kondisi ini berlanjut, akan berdampak pada indikator kesehatan lainnya,
seperti peningkatan angka kematian ibu dan bayi, serta kematian akibat penyakit lainnya.
Pandemi COVID-19 juga berdampak pada penyelenggaraan pendidikan. Perubahan proses
belajar mengajar, yang semula dilakukan secara tatap muka menjadi Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ), baik luring maupun daring, belum sepenuhnya berjalan secara efektif. Selain
itu, ketidaksiapan keluarga untuk pendampingan anak dalam PJJ dan kapasitas keluarga
yang beragam, termasuk kemampuan finansial, memberikan pengaruh pada menurunnya
hasil belajar dan munculnya potensi putus sekolah.
Tekanan yang cukup besar bagi perekonomian dan pembangunan SDM ini dapat
diminimalisir jika sistem kesehatan mampu mengendalikan pandemi. Vaksinasi COVID-19
bagi seluruh penduduk dan penerapan protokol kesehatan yang ketat diharapkan dapat
menghentikan penularan serta mencegah jumlah kematian yang lebih besar. Oleh
karenanya, membangun sistem kesehatan yang kuat dan dukungan pembiayaan kesehatan
pemerintah (gouernment health expenditure) yang memadai, akan meningkatkan daya saing
SDM sekaligus bentuk perlindungan terhadap tekanan ekonomi akibat pandemi.
Ekonomi Hijau dan Rendah Karbon
Pada tahun 2021, aktivitas perekonomian diperkirakan mulai kembali berjalan normal
seiring dengan dilakukannya vaksinasi kepada masyarakat, dengan perkiraan perbaikan
pertumbuhan ekonomi. Adapun program dan kegiatan pemerintah pada tahun 2021 masih
difokuskan untuk menstimulasi dan mempercepat pemulihan ekonomi. Sementara itu, aksi
pembangunan rendah karbon dapat dikatakan belum berjalan secara optimal.
Proses pemulihan aktivitas ekonomi dan sosial di tahun 2O2l diperkirakan akan berdampak
pada meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di tahun tersebut, di mana penurunan
emisi diproyeksikan mengalami pelemahan dari 25,93 persen di tahun 2020 menjadi
23,55 persen di tahun 2021. Beberapa penyebabnya adalah sebagai berikut: Pertama,
pemulihan aktivitas ekonomi di tahun 2O2l tidak diiringi oleh peningkatan aksi
SK No 098045 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.24 -
pembangunan rendah karbon yang dapat menekan laju emisi GRK. Kedua, dampak dari
tidak optimalnya aksi pembangunan rendah karbon di tahun 2020 juga berlanjut hingga
2021, karena ada beberapa aksi pembangunan rendah karbon yang baru dapat dirasakan
dampaknya setelah beberapa tahun kemudian, seperti aksi restorasi gambut dan reforestasi.
Gambar 2.19
Proyeksi Penurunan Emisi GRK
-23,55
Persen
-25.93
-26.87 -27.02 -27.27
2020 2021
SK No 098046 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IL25 -
102.00
101.11 100.72 100.73 100.97
100.31 100.05 100.01 100.38
98.69 99.22
98.49
2020 2021
Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan aktivitas usaha perikanan dalam rangka
meningkatkan NTN, di antaranya adalah (1) peningkatan produksi perikanan tangkap
melalui bantuan input produksi (kapal di bawah 10 GT dan alat tangkap); (2) pemberian
asuransi untuk nelayan; (3) penyerapan produksi ikan melalui gerakan gemar makan ikan;
(4) sistem rantai dingin; (5) ke{a sama pemasaran digital; dan (6) kemudahan perizinan.
Pada tahun 2021, NTN menunjukkan peningkatan dari tahun 2O2O. Nilai Tukar Nelayan
diharapkan mampu mencapai target yang telah ditetapkan senilai lO2-lO4 pada akhir
tahun 2021.
Pembangunan Wilayah
Selama pandemi COVID-19, perekonomian Wilayah Jawa-Bali mengalami tekanan yang
terbesar dibandingkan wilayah lainnya di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Wilayah Jawa-
Bali pada tahun 2O2O tercatat kontraksi sebesar 2,67 persen. Tekanan ini terjadi pada
berbagai sektor di antaranya sektor perdagangan besar dan eceran serta industri pengolahan
akibat terhambatnya mobilitas dan aktivitas perdagangan. Tekanan yang besar terhadap
perekonomian Jawa-Bali menyebabkan peningkatan pada tingkat kemiskinan hingga
9,6 persen. Perlambatan aktivitas ekonomi di Jawa-Bali juga berdampak pada penurunan
penciptaan kesempatan kerja dan besarnya jumlah peke{a yang dirumahkan atau
diberhentikan. Hal ini menyebabkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa-Bali
meningkat menjadi 8,0 persen.
SK No 098047 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- \.26 -
Pada tahun 2021, Wilayah Jawa-Bali diperkirakan tumbuh sebesar 3,434,17 persen akibat
membaiknya ekspor, permintaan domestik, dan investasi. Pemulihan ekspor diperkirakan
sejalan dengan membaiknya aktivitas perdagangan dunia, sementara permintaan domestik
sejalan dengan peningkatan keyakinan konsumen, pemulihan aktivitas wisatei.wan
nusantara melalui program vaksinasi, dan berlanjutnya program bantuan sosial.
Peningkatan kinerja investasi, didorong oleh berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis
Nasional (PSN), di antaranya Kawasan Industri Wilmar, Kawasan Industri Terpadu Batang,
Pelabuhan Patimban, Tol Jogja-Bawen, dan Tol Serpong-Balaraja. Perbaikan kinerja
perekonomian juga diharapkan turut mendorong penurunan tingkat kemiskinan hingga
9,10 persen dan penurunan tingkat pengangguran hingga 7,51-7,87 persen.
Kontraksi juga terjadi di Wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, dan Kalimantan akibat
turunnya permintaan negara mitra dagang utama, penurunan harga komoditas (batu bara,
liquefied natural gas, nikel, minyak mentah), dan ketidakpastian global yang membuat aliran
investasi terhambat. Wilayah tersebut masing-masing terkontraksi sebesar 1,19 persen,
0,72 persen, dan 2,27 persen. Kondisi perekonomian yang memburuk menjadi salah satu
penyumbang kenaikan angka kemiskinan di tahun 2O2O dengan masing-masing menjadi
10,2 persen, 17,8 persen, dan 6,2 persen. Tekanan ini menyebabkan TPT meningkat
di Wilayah Sumatera (6,1 persen), Nusa Tenggara (4,3 persen), dan Kalimantan (5,5 persen).
Pada 2021 , pertumbuhan Wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan akan didorong
oleh peningkatan permintaan komoditas primer seiring dengan pemulihan ekonomi global
dan proyeksi harga yang positif untuk minyak kelapa sawit, karet olahan, dan batu bara.
Berlanjutnya proyek infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol lintas Sumatera,
pengembangan kawasan industri, dan realisasi investasi swasta yang tertunda sebelumnya
diperkirakan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera sebesar 2,92-3,80
persen. Membaiknya kondisi perekonomian yang diiringi oleh perbaikan akurasi data dan
perluasan program-program perlindungan sosial diharapkan dapat mencapai target
penurunan kemiskinan hingga 9,80 persen di Sumatera. Sejalan dengan pertumbuhan
ekonomi Sumatera, Wilayah Kalimantan juga diperkirakan akan tumbuh sebesar
2,97-3,99 persen yang didorong oleh beroperasinya Pelabuhan Kijing, pengembangan
kawasan sentra produksi pangan (Food Estatel, pembangunan Ibu Kota Negara Baru, dan
berlanjutnya hilirisasi olahan tambang. Aktivitas ekonomi tersebut diharapkan berdampak
secara inklusif sehingga menyumbang pada penurunan kemiskinan di Wilayah Kalimantan
menjadi 5,68 persen. Prospek pertumbuhan ekonomi tersebut diperkirakan dapat
menurunkan TPT Wilayah Sumatera pada kisaran 5,76-6,04 persen dan Wilayah Kalimantan
sekitar 5,I4-5,44 persen.
Sementara perekonomian Wilayah Nusa Tenggara diperkirakan tumbuh sebesar 3,07-3,88
persen yang didorong oleh program pemulihan ekonomi. Ekspor tembaga dari Nusa Tenggara
Barat (NTB) diperkirakan tetap solid seiring dengan tetap kuatnya permintaan dari Cina.
Pertumbuhan ekonomi tersebut juga sejalan dengan dilaksanakannya proyek investasi
pemerintah dan swasta yang sempat tertunda pada 2O2O, antara lain proyek jalan tol, hotel
di sejumlah destinasi wisata, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Bandara Komodo,
serta proyek hilirisasi pertambangan tembaga. Dampak dari berbagai kebijakan tersebut
diharapkan dapat menyumbang pada penurunan kemiskinan ke kondisi awal sebelum
pandemi yaitu di kisaran angka 17,21 persen. Seiring dengan pemulihan ekonomi di Wilayah
Nusa Tenggara, TPT di wilayah tersebut pun diperkirakan akan menurun hingga pada
kisaran 3,8U,16 persen.
SK No 098048 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- |.27 -
Di sisi lain, perekonomian Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua pada tahun 2020 tumbuh
positif yang masing-masing tumbuh sebesar 0,23 persen; 1,78 persen; dan 1,34 persen.
Sulawesi tumbuh positif ditopang oleh pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah karena
terjaganya kinerja industri baja dan besi, serta peningkatan produksi smelter baru nickel pig
iron (NPI). Pertumbuhan ekonomi yang positif tidak mampu membendung kenaikan angka
kemiskinan akibat dampak pandemi menjadi 10,4 persen. Sementara perekonomian Maluku
tumbuh positif didukung oleh pertumbuhan di Maluku Utara seiring dengan beroperasinya
smelter pirometalurgi. Namun demikian, angka kemiskinan masih meningkat sebesar
0,2 persen menjadi 13,5 persen. Pertumbuhan ekonomi Papua didorong oleh tumbuh
positifnya sektor pertambangan dan penggalian, khususnya peningkatan produksi tembaga.
Selain itu, kasus COVID-19 di tahun 2020 belum banyak terjadi di Wilayah Papua sehingga
aktivitas ekonomi khususnya penduduk miskin dan rentan belum secara signifikan
terpengaruh, walaupun demikian masih ada peningkatan kemiskinan sebesar -0,2 menjadi
25,7 persen. Tekanan pandemi COVID-19 menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah
pengangguran di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di Wilayah Sulawesi, Maluku, dan
Papua. Tingkat pengangguran terbuka meningkat masing-masing sebesar 5,5 persen;
6,6 persen; dan 4,8 persen.
Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua pada tahun 2021 diperkirakan tumbuh masing-
masing sebesar 5,02-5,86 persen; 7,25-8,34 persen; dan 8,93-9,55 persen. Pertumbuhan
Sulawesi didorong oleh prospek permintaan negara mitra dagang utama, khususnya Cina,
yang diperkirakan akan terus meningkat, baik untuk tembaga maupun besi baja. Progres
hilirisasi di Morowali juga masih berlanjut seiring dengan konstruksi usaha industri logam
dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya. Perbaikan konsumsi, peningkatan
kinerja ekspor komoditas utama, serta rencana pengembangan Lumbung Ikan Nasional
diperkirakan mampu mendorong pertumbuhan di Maluku. Sementara, pertumbuhan
ekonomi Papua diperkirakan akan didorong oleh perbaikan pada sektor tambang. Di
samping kegiatan ekonomi, Sulawesi, Maluku dan Papua merupakan wilayah-wilayah
dengan tingkat pemutakhiran data yang masih rendah. Dengan adanya perbaikan akurasi
data penyaluran bantuan pemerintah diharapkan dapat menurunkan angka kemiskinan
masing-masing menjadi 9,96 persen, 12,96 persen, dan 25,29 persen. Berbagai perbaikan
aktivitas ekonomi di Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua diperkirakan akan menurunkan
TPT di wilayah tersebut masing-masing sekitar 5,03-5,42 persen, 6,ll-6,46 persen, dan
4,18-4,54 persen. Untuk mendukung proses pemulihan ekonomi di berbagai wilayah di
Indonesia, upaya strategis ketenagakerjaan diarahkan pada program peningkatan keahlian
tenaga kerja melalui reformasi sistem pendidikan dan pelatihan vokasi, penguatan sistem
informasi pasar keq'a, dan penguatan sistem perlindungan sosial peke{a.
SK No 098049 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rr.28 -
Tabel2.8
Pembangunan Wilayah Tahun 2O2O-2O21
Sumatera
- Pertumbuhan Ekonomi (%o) - 1,19 2,92-3,80
- Tingkat Kemiskinan (%) to,22 9,80
- Tingkat Pengangguran (Yol 6,1 5,76-6,O4
Jawa-Bali
- Pertumbuhan Ekonomi (%o) -2,67 3,43-4,r7
- Tingkat Kemiskinan (7o) 9,56 9,10
- Tingkat Pengangguran (ohl 8,0 7,51-7,87
Iilusa Tenggara
- Pertumbuhan Ekonomi (%o) -o,72 3,07-3,88
- Tingkat Kemiskinan (%) t7,8t t7,21
- Tingkat Pengangguran (Yol 4,3 3,86-4,16
Kalimauten
- Pertumbuhan Ekonomi (%o) -2,27 2,97-3,99
- Tingkat Kemiskinan (%) 6,16 5,68
- Tingkat Pengangguran (o/ol 5,5 5,r4-5,44
Sul,awcei
SK No 09E050 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- il.29 -
SK No 098051 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.30 -
202t 2022
Uraian 2020
Outlook RPJMN Sasaran
lfcrecr Pcnbr5nnn
Kcueagu I[cgrn
PE[B/Iavcrterl
SK No 098052 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.31 -
2o2L 2022
Uraian 2020
Outlook RPJMN Sasaran
Trrgct Pcnbrnguaen
Iadllrtor Fcnbengunra
SK IJo 098053 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.32 -
Gambar 2.22
Tema RKP Tahun 2022: Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural
Arah Kebijakan
Tahun 2022 akan menjadi tahun kunci bagi pemulihan ekonomi dan akselerasi
pertumbuhan ekonomi untuk mencapai sasaran pembangunan jangka menengah-panjang,
menjadi negara berpendapatan tinggi sebelum tahun 2045. Pemulihan ekonomi diarahkan
untuk memulihkan daya beli masyarakat dan dunia usaha untuk meningkatkan permintaan
agregat. Upaya pemulihan juga dilakukan melalui diversifikasi ekonomi untuk
mengakselerasi pertumbuhan sektor-sektor yang terkena dampak besar dari COVID- 19 dan
mendorong sektor lain yang berpotensi tumbuh lebih cepat.
Di samping pemulihan ekonomi, peningkatan daya saing juga akan terus dilakukan melalui
reformasi struktural. Agenda reformasi struktural akan mempercepat pemulihan dan
membentuk perekonomian yang lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan.
(1) Pemulihan Daya Beli Masyarakat dan Dunia Usaha
Penuntasan krisis kesehatan. Terkendalinya pandemi COVID- 19 menjadi faktor utama
pemulihan ekonomi. Penurunan kasus COVID-19 dan vaksinasi yang berjalan cepat
akan mendorong tingkat keyakinan masyarakat dan dunia usaha untuk kembali
melakukan aktivitas ekonomi secara normal.
Pemberiau bautuan untuk pemulihan dunia usaha. Pandemi COVID-l9 berdampak
besar terhadap kondisi dunia usaha, terutama UMKM. Kondisi dunia usaha yang belum
sepenuhnya pulih masih perlu diberikan bantuan untuk mengakselerasi proses
pemulihan ekonomi. Bantuan diberikan terutama untuk mendorong peningkatan
investasi dan diarahkan pada sektor yang terkena dampak besar, seperti sektor
pariwisata dan industri.
Pemberian bantuan untuk menJaga daya beli mmah tangga. Bantuan sosial masih
dibutuhkan terutama untuk membantu masyarakat yang masih belum sepenuhnya
kembali bekerja dan mengalami penurunan pendapatan. Bantuan pelatihan prakerja
akan meningkatkan keterampilan dan menjaga tingkat produktivitas tenaga kerja yang
dapat membantu mempercepat pencarian pekerjaan.
SK No 098054 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.33 -
SK No 098055 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.34 -
Tabel 2.10
Sasaran Pertumbuhan PDB Sisi Pengeluaran Tahun 20122 (Persen, yoy)
Tabel2.11
Sasaran Pertumbuhan PDB Sisi Lapangan Usaha Tahun 2o22 (Persen, yoy)
Sektor industri mampu pulih karena didorong oleh aktivitas produksi yang kembali menuju
tingkat normal dan tren pertumbuhan positif beberapa subsektor esensial selama pandemi,
seperti industri makanan, minuman, dan farmasi. Faktor-faktor pendorong pertumbuhan
industri pengolahan pada tahun 2022 antara lain, (1) keberlanjutan pertumbuhan subsektor
industri makanan dan kimia farmasi, (2) peningkatan investasi di subsektor industri logam
dasar, khususnya yang terkait dengan produksi baterai untuk kendaraan listrik,
(3) pulihnya ekspor produk manufaktur Indonesia ke mitra dagang utama (ASEAN, Cina,
Jepang, dan AS), (4) percepatan transisi sektor industri pengolahan dalam beradaptasi
dengan otomasi, digitalisasi dan perluasan penerapan industri hijau (Circular Economg).
SK No 098057 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rr.36 -
Pemulihan sektor industri pengolahan dilaksanakan melalui strategi (1) peningkatan belanja
pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk produk dalam negeri,
(2) peningkatan ketersediaan bahan baku dan bahan penolong dalam tingkat yang
kompetitif, (3) penyediaan stimulus dunia usaha, (4) pemulihan tenaga kerja dan pemulihan
jam kerja melalui re-hiring dan re-training tenaga kerja, (5) percepatan pembangunan
Kawasan Industri prioritas untuk menampung relokasi investasi, dan (6) perluasan
pendanaan proyek industri prioritas.
Dalam rangka transformasi ekonomi, strategi yang akan dilaksanakan mencakup
(1) hilirisasi peningkatan nilai tambah SDA dan perbaikan rantai pasok berbasis investasi
teknologi maju dan orientasi ekspor/ Global Value Chain (GVC), (2) perluasan penerapan
industri 4.0 pada 6 subsektor prioritas, (3) peningkatan peran industri kecil dan menengah
dalam rantai pasok domestik dan global, (4) peningkatan kualitas SDM industri melalui
re-skitting dan upskilling lenaga kerja industri, (5) peningkatan dan perluasan ekspor,
(6) peningkatan standar kualitas, dan (7) konsolidasi logistik dan pemasaran yang didukung
oleh digitalisasi.
Sektor pertanian dan informasi dan komunikasi, sebagai sektor esensial dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat, tetap akan tumbuh positif. Sektor pertambangan akan pulih, karena
peningkatan harga komoditas di pasar internasional dan beroperasinya smelter nikel dan
alumina. Sektor konstruksi diperkirakan pulih ke level sebelum pandemi dengan didukung
peningkatan pembangunan infrastruktur. Sektor perdagangan akan pulih seiring dengan
pulihnya pasar ekspor. Sektor transportasi akan pulih pada tahun 2022, di mana
perekonomian baru akan relatif bebas dari COVID- 19.
Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum diperkirakan pulih pada 2022, seiring
dengan perekonomian yang relatif bebas dari COVID-l9. Modalitas pertumbuhan sektor
pariwisata pada tahun 2022 antara lain melalui, 1) Program Vaksinasi Nasional yang
dilaksanakan oleh pemerintah; 2) kondisi kesehatan yang membaik di Indonesia dan negara-
negara pasar wisatawan mancanegara; 3) meningkatnya mobilitas masyarakat dan aktivitas
ekonomi masyarakat dalam negeri; 4) kesiapan tata kelola dan pengembangan Destinasi
Pariwisata Prioritas dengan penerapan standar kebersihan, keamanan, keselamatan, dan
keberlanjutan lingkungan yang didukung penciptaan nilai tambah dari ekonomi kreatif;
5) pemasaran melalui branding, aduertising, selling serta pelaksanaan Meeting, Incentiue,
Conuention, and Exhibifion (MICE) dan euent minat khusus yang dapat menarik pasar
wisatawan baru dan meningkatkan lama tinggal dan pengeluaran dari wisatawan.
Pemulihan sektor pariwisata dilaksanakan melalui strategi (1) pemulihan pasar wisatawan
melalui pemberian insentif paket wisata, MICE pemerintah, dan pengembangan trauel
bubble/ corridor bilateral dan regional; (2) pemulihan lapangan kerja melalui pemulihan
tenaga kerja, pemulihan jam kerja serta re-hiring tenaga kerja; (3) pemutihan industri
pariwisata melalui hibah pemulihan dunia usaha, penerapan standar Cleanliness, Health"
Safetg and Enuironmental Sustainabilify (CHSE) di destinasi dan industri pariwisata,
penyelesaian pembangunan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP); serta
(4) pemulihan pariwisata Bali dan destinasi pariwisata unggulan lainnya (Batam-Bintan,
Bandung, dan Banyuwangi). Dalam rangka transformasi ekonomi, strategi yang akan
dilaksanakan mencakup (a) penguatan pasar pariwisata yang didukung pengembangan
touismhub, nichetourismpackage, pembuatan frlm di sebuah destinasi, bidding euent minat
khusus, MICE, sport touism, dan pemanfaatan big data; (b) perluasan ekspor gastronomi
melalui Indonesia Spice up th.e World; (c) peningkatan kualitas pariwisata melalui penataan
destinasi dan desa wisata, re-skilling dan upskilling tenaga kerja pariwisata dan ekonomi
kreatif; (d) regenerasi kota warisan yang mendukung aktivitas pariwisata dan ekonomi
kreatif; (e) penguatan konten dan kemasan dengan dukungan ekonomi kreatif; dan
(0 peningkatan vokasi geowisata untuk mendukung pengembangan geopark sebagai
destinasi pariwisata.
SK No 098058 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tr.37 -
Stabilitas Eksternal
Pada tahun 2022, perekonomian global diproyeksikan akan pulih, seiring dengan semakin
terkendalinya pandemi COVID-l9 dan juga membaiknya ekonomi negara mitra dagang
utama Indonesia, termasuk Cina. Hal ini berdampak terhadap perekonomian Indonesia
terutama dari sektor perdagangan dan investasi. Pada sisi perdagangan, terjadi pemulihan
utilisasi sektor industri manufaktur yang akan menyebabkan peningkatan ekspor barang.
Untuk perdagangan jasa, sektor pariwisata diperkirakan akan mengalami peningkatan
didorong oleh mulai pulihnya rasa confidence wisatawan mancanegara untuk melakukan
perjalanan dan dibukanya pembatasan penerbangan internasional secara bertahap, sebagai
dampak dari pelaksanaan program vaksinasi massal dan pengendalian pandemi COVID-19.
Selain itu, pada sisi investasi, investasi langsung dan investasi portofolio akan kembali
masuk ke Indonesia seiring dengan semakin membaiknya pasar keuangan global, pemulihan
ekonomi nasional, dan reformasi regulasi dan kelembagaan.
Tabel2.l2
Neraca Pembayaran Indonesia Tahun 2022 (US$ Mifiar)
Indonesia diperkirakan akan mengalami stabilitas eksternal yang baik pada tahun 2022.
Neraca keseluruhan diproyeksikan mengalami surplus, terutama didorong oleh surplus yang
cukup besar pada neraca transaksi modal dan finansial, yaitu US$32,6-38,6 miliar,
terutama disumbang oleh investasi langsung dan portofolio. Sementara itu, neraca transaksi
berjalan diperkirakan defisit sekitar US$21,2-25,6 miliar, atau sekitar 1,7-2,O persen dari
PDB. Perkembangan neraca pembayaran yang mengalami surplus akan meningkatkan
cadangan devisa 2022 menjadi US$148,6-150,2 miliar, cukup untuk membiayai impor
selama 8,2-8,O bulan.
SK No 098059 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rI.38 -
SK No 098060 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.39 -
badan usaha yang menjalankan peran khusus dan Lembaga Pengelola Investasi (LPI)
sebagai cpasi fiskal; (d) mendorong efektivitas pembiayaan investasi antara lain melalui
pemberdayaan peran BUMN sebagai agen pembangunan dilakukan secara selektif; dan
(e) mendorong pembiayaan yang kreatif dan inovatif melalui antara lain implementasi
skema KPBU.
Berdasarkan penerimaan, belanja, dan pembiayaan tersebut di atas, rincian perkiraan
postur makro fiskal terdapat dalam Tabel 2.13 berikut.
Tabel 2.13
Sasaran Fiskal Tahun 2o.22 (Persen)
Sumber: Kementenan PPN/Bappenas dan Hasil Kesepakatan Panja Asumsi Dasar, Kebilakan Fiskal,
Pendapatan, Defrsrt, dan Pembiayaan dalam Rangka Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun
Anggaran 2022, Juni 2O2l
Keterangan: a) RPJMN 2O2O-2O24; b) Sasaran RKP tahun 2022
Stabilitas Moneter
Kebijakan pengendalian inflasi tahun 2022 diarahkan pada upaya menjaga keterjangkauan
harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta efektivitas komunikasi yang
mendukung proses pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19. Kebijakan pengendalian
inflasi tersebut berfokus pada (1) penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk
komoditas pangan strategis; (2) optimalisasi pasokan pangan melalui kawasan sentra
produksi pangan atau food estate;(3) meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem logistik
nasional untuk mengurangi kesenjangan harga; (4) mendorong dan menguatkan skema
kemitraan petani dan nelayan dengan pelaku usaha ritel modern untuk memotong rantai
pasok dan meningkatkan efisiensi pasar untuk kelancaran distribusi; (5) mempercepat
penyediaan infrastruktur pendukung pertanian dan pengendalian banjir; (6) meningkatkan
akurasi serta kredibilitas data pangan dan pertanian; serta (7) optimalisasi pemanfaatan
Teknologi Informasi (TI) dalam semua aspek (pasokan, distribusi, dan komunikasi kebijakan
inflasi).
Kebijakan nilai tukar rupiah tahun 2022 diarahkan pada bauran kebijakan moneter yang
selaras dengan kebijakan fiskal dan sektor keuangan sehingga dapat menjaga stabilitas
rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan mekanisme pasar. Kebijakan moneter diarahkan
SK No 098061 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.40 -
untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, dengan tetap menjaga tingkat inflasi
dan stabilitas sistem keuangan. Strategi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah
dilakukan dengan melanjutkan bauran kebijakan, sebagai berikut (1) memperkuat tiple
interuentiondi pasar valas; (2) memperkuat strategi operasi moneter; (3) menjaga inflasi pada
tingkat yang rendah dan stabil; (4) menetapkan tingkat suku bunga BITDRR yang optimal;
(5) mendorong akselerasi transmisi kebijakan moneter; serta (6) mendorong percepatan
digitalisasi ekonomi dan keuangan.
Sinergi kebijakan moneter dengan kebdakan fiskal dan sektor keuangan terus dilanjutkan
untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dan memitigasi risiko dari tingginya
ketidakpastian ekonomi global. Koordinasi yang sangat erat antara pemerintah, BI, dan OJK
terus diperkuat untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat COVID-19 sehingga
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga.
Stabilitas Sistem Keuangan
Kondisi sektor keuangan yang mulai menunjukkan perbaikan sejak semester II-2020
diperkirakan akan terus berlanjut. Kemajuan penanganan COVID-l9 termasuk program
vaksinasi yang mulai dilakukan pada awal tahun 2021, serta berbagai stimulus pemulihan
ekonomi yang terus berlanjut, mendukung optimisme dan sentimen positif pada pasar.
Namun demikian, pada tahun 2022, sektor keuangan domestik yang cendemng bersifat
demand-following masih dihadapkan pada kondisi permintaan dari sektor riil yang
kemungkinan belum pulih sepenuhnya, serta kemungkinan pengetatan likuiditas dunia
setelah kebijakan akomodatif dilakukan oleh berbagai negara.
Sebagai upaya mendorong pemulihan perekonomian Indonesia di tengah kemungkinan
pengetatan likuiditas dunia, percepatan pendalaman sektor keuangan guna optimalisasi
pembiayaan terhadap sektor riil tetap dilakukan. Pendalaman sektor keuangan ke depan
akan difokuskan melalui (1) peningkatan literasi dan akses keuangan; (2) pemanfaatan
ekosistem digital pada sektor keuangan; (3) peningkatan kapasitas dan daya saing sektor
keuangan dengan memperkuat permodalan, mendorong konsolidasi pada lembaga
keuangan, dan meningkatkan efisiensi lembaga keuangan; (4) pengembangan berbagai
alternatif sumber pembiayaan jangka panjang; (5) pengembangan sektor keuangan dan
ekonomi syariah; (6) perluasan basis investor ritel; (7) penguatan infrastruktur sektor
keuangan; serta (8) penguatan dan harmonisasi regulasi sektor keuangan.
Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkesinambungan
Tingkat Pengangguran Terbuka
Keberhasilan upaya pemulihan ekonomi melalui penanganan penyebaran COVID-19,
pelaksanaan vaksinasi, keberlanjutan stimulus liskal dan moneter, implementasi reformasi
struktural seperti UU Cipta Rerja menjadi faktor kunci pencapaian target pembangunan ke
depan. Keberhasilan ini diperkirakan dapat menurunkan TPT pada kisaran 5,5-6,3 persen
pada tahun 2022. Penciptaan kesempatan kerja baru ditargetkan mencapai 2,3-2,8 juta
orang yang dapat tercapai melalui upaya penumbuhan investasi padat pekerja, penguatan
konsumsi masyarakat, dan pengembangan UMKM. Upaya strategis lainnya antara lain
(1) peningkatan keahlian tenaga kerja melalui reformasi sistem pendidikan dan pelatihan
vokasi, (2) penguatan sistem informasi pasar kerja yang kredibel sebagai dasar intervensi
kebijakan ketenagakedaan, dan (3) penguatan sistem perlindungan sosial bagi pekerja.
SK No 098062A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IL41 -
Tingkat Kemiskiuan
Tingkat kemiskinan diperkirakan berada pada kisaran 8,5-9,0 persen pada tahun 2022.
Untuk itu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan merata, inflasi yang stabil, penciptaan
lapangan kerja bagi masyarakat miskin dan rentan, iklim investasi yang tedaga, serta
infrastruktur terutama di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan menjadi sasaran yang
harus dicapai.
Selain kondisi ekonomi makro yang membaik, upaya penurunan penduduk miskin dan
rentan baru akibat pandemi COVID-19 di tahun 2020 terus dilakukan melalui strategi dan
arah kebijakan afirmasi untuk percepatan penanggulangan kemiskinan. Dua strategi utama
pemerintah melalui penurunan beban pengeluaran dan peningkatan pendapatan penduduk
miskin dan rentan terus dipertajam.
Dalam rangka pemulihan ekonomi pada tahun 2022, strategi tersebut diterjemahkan dalam
arah kebijakan mencakup (1) integrasi dan digitalisasi bantuan sosial secara nontunai,
antara lain, (a) integrasi Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Indonesia Pintar
(PIP), (b) transformasi subsidi energi (LPG dan listrik) menjadi bansos yang kemudian akan
berintegrasi dengan Program Sembako, (c) penguatan desain pembayaran bantuan sosial
nontunai yang salah satunya untuk meningkatkan akses dan literasi penduduk terhadap
keuangan digital, (d) pengembangan graduasi berkelanjutan untuk seluruh program
bantuan sosial; (2) penguatan fungsi pendampingan dalam melaksanakan program bantuan
sosial serta edukasi penerima manfaat untuk mendorong perubahan perilaku kesehatan,
pendidikan, dan ekonomi; (3) penguatan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) kesehatan
dan ketenagakerjaan yang komprehensif dan terintegrasi; (4) penguatan sistem perlindungan
sosial menjadi lebih adaptif; (5) peningkatan kesejahteraan sosial bagi kelompok rentan,
antara lain anak, penyandang disabilitas, lanjut usia, kelompok tuna sosial, migran
bermasalah dan korban perdagangan orang; (6) penguatan skema pendampingan dan
layanan terpadu serta perluasan data registrasi sosial ekonomi mencakup 7O persen
populasi melalui digitalisasi monografi desa/kelurahan pada tahun 2022; serta
(7) pengembangan kegiatan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan pendapatan
bagi kelompok miskin dan rentan, antara lain melalui akselerasi penguatan ekonomi
keluarga, pendampingan usaha dan peningkatan kualitas produksi usaha kecil dan mikro,
akses permodalan usaha dengan bunga rendah, keperantaraan usaha, kemitraan, dampak
sosial, serta penataan penguasaan dan penggunaan lahan melalui pelaksanaan reforma
agraria dan perhutanan sosial.
Rasio Gini
Pada tahun 2022, terdapat penyesuaian target rasio gini menjadi 0,376-0,378. Kebijakan
untuk menjaga rasio gini agar dapat memenuhi target, terus diarahkan pada kelompok
masyarakat pendapatan menengah-bawah dan masyarakat pendapatan tinggi. Pemerintah
akan menyempurnakan intervensi kebijakan afirmasi kelompok 40 persen terbawah melalui
reformasi sistem perlindungan sosial yang meliputi pengembangan registrasi sosial ekonomi;
peningkatan akurasi penargetan; integrasi dan penyederhanaan program; serta penyaluran
secara digital, cepat, dan responsif kebencanaan. Selanjutnya, penguatan kelembagaan
pelatihan vokasi di seluruh Indonesia dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja
masa depan. Pengembangan UMKM sebagai salah satu penggerak utama ekonomi kelompok
menengah, serta penguatan kebijakan fiskal untuk redistribusi yang merata.
Indeks Pembangunan Manusia
Upaya untuk percepatan pembangunan SDM yang berkualitas dan berdaya saing ditandai
dengan terus meningkatnya IPM hingga mencapai 71,94 (2O2Ol. Peningkatan ini
menunjukkan adanya kemajuan pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan dan
ekonomi. Walaupun meningkat, pembangunan SDM juga terkena imbas dari pandemi
COVID-l9. Rendahnya kenaikan IPM dari tahun 2Ol9 ke tahun 2O2O yaitu 0,02 poin,
menunjukkan bahwa kenaikan komponen kesehatan dan pendidikan dikoreksi oleh
SK No 098063 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-il.42 -
menurunnya pengeluaran per kapita penduduk sebagai dampak dari menurunnya aktivitas
ekonomi selama pandemi. Pemulihan ekonomi pada tahun 2022 akan sangat bergantung
pada penanganan dan pengendalian COVID-19.
Pada tahun 2022,IPM Indonesia ditargetkan mencapai 73,41-73,46, melalui:
(1) Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang difokuskan pada percepatan
penurunan kematian ibu dan bayi, perbaikan gizi masyarakat, penguatan upaya
promotif dan preventif, serta penguatan kapasitas sistem kesehatan di seluruh wilayah;
(21 Peningkatan pemerataan layanan pendidikan berkualitas melalui peningkatan kualitas
pengajaran dan pembelajaran termasuk pembelajaran jarak jauh dan pemanfaatan
teknologi dalam pendidikan, afirmasi akses di semua jenjang pendidikan, percepatan
pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun, dengan perhatian khusus penanganan anak tidak
sekolah dan keberpihakan pada anak dari keluarga kurang mampu; dan
(3) Upaya di bidang ekonomi terutama bantuan sosial dan subsidi kepada masyarakat
kelompok berpenghasilan rendah dan insentif kepada dunia usaha untuk kelompok
yang pendapatannya turun dan pengangguran. Selain itu, UU Cipta Tenaga Kerja dan
Lembaga Pengelola Investasi (LPI) diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi
yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan masyarakat.
Ekonomi Hijau dan Rendah Karbon
Pada tahun 2022, kegiatan perekonomian dan sosial diperkirakan kembali bangkit, dengan
sasaran pertumbuhan sebesar 5,2-5,8 persen, sehingga berbagai aktivitas industri dan
mobilitas penduduk mulai berjalan secara normal. Hal ini kemudian memengaruhi laju
peningkatan emisi GRK yang cukup signifikan pada tahun 2022. Sementara itu, program
dan kegiatan pemerintah pada tahun 2022 diperkirakan mulai memasuki fase pemulihan
dan transisi menuju transformasi ekonomi. Dalam kondisi tersebut, aksi pembangunan
rendah karbon, seperti reforestasi, restorasi gambut, serta pengembangan EBT dan elisiensi
energi perlu terus ditingkatkan untuk mewujudkan transformasi menuju ekonomi hijau
yang lebih ramah lingkungan.
Dalam situasi tersebut, aksi pembangunan rendah karbon diarahkan tidak hanya pada
program dan kegiatan yang dapat memberikan dampak terhadap penurunan emisi GRK
secara signifikan, namun juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program
pemulihan ekonomi. Hal tersebut kemudian dapat menjadi dasar untuk melaksanakan
transisi dari kegiatan perekonomian yang intensif karbon menjadi kegiatan perekonomian
yang lebih ramah lingkungan dan meminimalkan dampak terhadap peningkatan laju emisi
GRK, seperti mempercepat transisi menuju energi terbarukan, revitalisasi perkebunan
rakyat untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi laju deforestasi, serta mendorong
usaha kecil dan menengah yang bergerak dibidang pengelolaan sampah untuk mengurangi
emisi dari limbah padat. Secara bersamaan, berbagai aksi pembangunan rendah karbon
yang memiliki kontribusi signifikan dan berdampak langsung pada penurunan emisi juga
perlu ditingkatkan, utamanya pada sektor lahan dan energi. Dengan fokus tersebut,
diharapkan kineda penurunan emisi GRK pada tahun 2022 dapat mencapai 26,87 persen
terhadap ba,seline. Besaran angka tersebut menunjukkan bahwa persentase penurunan
emisi GRK mulai kembali pada jalurnya, sebagaimana target yang tercantum dalam RPJMN
Tahun 2O2O-2O24.
Nilai Tulrar Petani (NTP)
Nilai Tukar Petani pada tahun 2022 dljaga pada sebesar 103-105. Dengan nilai NTP tersebut,
menunjukkan adanya kestabilan kesejahteraan petani. Kebijakan untuk menjaga NTP pada
nilai 103-105 diarahkan pada kegiatan-kegiatan produktivitas pangan dan pertanian serta
penciptaan nilai tambah pertanian melalui jaminan ketersediaan input pertanian,
pembentukan korporasi petani dan nelayan, food estate (kawasan sentra produksi pangan),
pengembangan sentra produksi pangan berbasis pertanian digital, efisiensi distribusi
SK No 098064A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tr.43 -
pangan melalui penguatan konektivitas produksi fialan usahatani) dan sistem logistik
pangan, percepatan transformasi platform e-commerce pertanian/rantai pasok online, serta
pengolahan primer produksi pangan dan pertanian serta regenerasi petani.
Nilai Tulrar Nelayan (NTN)
Dalam rangka menjaga NTN pada kisaran 104-106 pada tahun 2022, pembangunan sektor
kelautan dan perikanan difokuskan pada (1) peningkatan produksi dan produktivitas
kelautan dan perikanan melalui pemberian bantuan sarana dan prasarana pelaku usaha
perikanan serta digitalisasi usaha kelautan dan perikanan, termasuk inkubasi staft-up
sektor kelautan dan perikanan; (21penguatan rantai pasok hasil perikanan (termasuk rantai
dingin) dan pengembangan pemasarzrn perikanan dalam rangka mendukung sistem logistik
ikan; (3) pengembangan sentra produksi kelautan dan perikanan termasuk pengembangan
kampung-kampung perikanan, serta desa wisata bahari; (4) penguatan kelembagaan pelaku
usaha perikanan, termasuk pembentukan korporasi nelayan; (5) perlindungan bagi pelaku
usaha perikanan; dan (6) pendampingan dan penyuluhan, serta peningkatan padat karya.
Pemerataan Pembangunan
Pada tahun 2022, rata-rata pertumbuhan ekonomi Kawasan Timur Indonesia (KTI)
diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan dengan Kawasan Barat Indonesia (KBI),
sebagaimana terlihat dalam Tabel 2.14. Akselerasi pertumbuhan ekonomi KTI merupakan
kontribusi dari membaiknya kinerja pertambangan, berhasilnya program hilirisasi
pertambangan, mulai beroperasinya Kawasan Industri (KI)/Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
baru, operasionalisasi smelter baru, dan implementasi program Lumbung Ikan Nasional.
Harga komoditas internasional, khususnya baja dan besi yang diproyeksikan meningkat
sehingga berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi KTI.
Pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara pada 2022 mencapai 5,12-6,01 persen, didorong oleh
peningkatan produksi tembaga, peningkatan ekspor konsentrat tembaga sebagai hasil
program hilirisasi, penataan destinasi wisata, beroperasinya KEK Mandalika, serta
pembangunan infrastruktur Bandara Komodo. Sejalan dengan target pertumbuhan tersebut,
tingkat kemiskinan diperkirakan akan menurun hingga 16,75 persen dan tingkat
pengangguran menurun hingga 2,5-3,3 persen.
Ekonomi Wilayah Kalimantan diperkirakan tumbuh 5,22-5,78 persen. Pertumbuhan wilayah
ini didukung oleh keberlanjutnya proyek pengembangan kawasan sentra produksi pangan
(food estate) dan proyek pembangunan infrastruktur pendukung IKN, operasionalisasi
Pelabuhan Kijing dan pengembangan Kawasan Industri yang termasuk dalam Proyek
Strategis Nasional (PSN) di antaranya KI Landak, KI Ketapang, KI Jorong, KI Tanah Kuning,
dan proyek hilirisasi sektor energi termasuk biodiesel. Peningkatan ekspor minyak kelapa
sawit, kayu, dan batu bara diperkirakan juga memberikan kontribusi dalam pertumbuhan
ekonomi Kalimantan. Kegiatan ekonomi ini diperkirakan dapat juga menyumbang pada
penurunan angka kemiskinan hingga di angka 5,15 persen. Keberlanjutan proyek di Wilayah
Kalimantan diperkirakan akan meningkatkan penciptaan lapangan kerja baru di wilayah
tersebut dan mampu menurunkan TPT hingga pada kisaran 4,4-5,O persen.
Pertumbuhan ekonomi di Wilayah Sulawesi pada tahun 2022 diproyeksikan mencapai
6,57-7,55 persen. Selanjutnya, TPT diproyeksikan menurun pada kisaran 4,3-5,1 persen.
Mulai beroperasinya KI/KEK Palu, operasionalisasi smelter baru, dan peningkatan harga
komoditas baja dan besi beserta produk turunannya merupakan faktor yang mendukung
tingkat pertumbuhan ekonomi dan penurunan angka pengangguran. Selain dari aktivitas
kegiatan ekonomi, perbaikan data dan perluasan cakupan registrasi sosial ekonomi untuk
meningkatkan akurasi penargetan program-program perlindungan sosial diharapkan dapat
menurunkan angka kemiskinan menjadi 9,58 persen.
SK No 098065 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tr.44 -
SK No 098066 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.45 -
Tabel2.L4
Sasaran Pembangunan Wilayah Tahun 2022
Sumatera
- Pertumbuhan Ekonomi (7o) 6,0 4,44-5,O4
- Tingkat Kemiskinan (%) 7,06 9,13
- Tingkat Pengangguran (o/ol 3,6 4,9-5,7
Jawa-Bali
- Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,9 5,20-5,92
- Tingkat Kemiskinan (%o) 6,0s 8,45
- Tingkat Pengangguran (o/ol 4,1 6,r4,9
Nusa Tenggera
- Pertumbuhan Ekonomi (%o) 6,1 5,12-6,01
- Tingkat Kemiskinan (%o) 10,69 t6,75
- Tingkat Pengangguran (o/ol 2,1 2,5-3,3
Kalimantan
- Pertumbuhan Ekonomi (%o) 6 6 5,22-5,78
- Tingkat Kemiskinan (%) 2,9r 5, 15
SK No 09806'/ A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-il.46 -
Untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022, maka pertumbuhan
ekonomi di setiap provinsi adalah sebagai berikut:
Gambar 2.23
Pertumbuhan Ekonomi Per Provinsi Tahun 2022
SK No 098068 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tr.47 -
Pengembangan wlayah tahun 2022 dirrahkan untuk nremantctpkan pernulihart kondisi sosial
ekonomi masyurakat, rnernpercepat transformasi dan perlurnbuhan ekonontt wilayah, serta
tetap mendororlg penrclatoan penrbangunant antanuilagah melalui perungkatun peran uilayah
di luar Jauta-Bali dengan tetap ntenjoga prospek pertumbuhan cli Wilayah Jcttuct-Boli.
SK No 098069 A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- IL48 -
Pariwisata Prioritas (DPP) dan Destinasi Pariwisata Pengembangan serta Revitalisasi, dan
kawasan perkotaan. Salah satu persyaratan agar sistem perizinan investasi OSS berjalan
dengan efisien adalah terintegrasinya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) ke dalam format
digital. Oleh karena itu, penuntasan RDTR di kawasan-kawasan strategis menjadi prioritas.
Dalam upaya peningkatan daya saing kawasan strategis, selain penyediaan paket insentif
fiskal bagi pelaku usaha, juga dilakukan percepatan pembangunan infrastruktur pendukung
di sekitar kawasan.
Sementara itu, pengembangan kawasan perkotaan, baik Wilayah Metropolitan (WM), kota
besar, kota sedang, kota kecil, kota baru, Ibu Kota Negara (IKN), maupun kawasan perkotaan
di dalam wilayah kabupaten diarahkan untuk menjadi pusat pertumbuhan dan simpul
pembentukan rantai nilai wilayah, serta pusat pelayanan bagi wilayah sekitarnya.
Pembangunan perkotaan akan difokuskan pada peningkatan efektivitas dan efisiensi
penyelenggaraan pelayanan publik, penguatan kerja sama antara kota-kota utama dan kota-
kota penyangganya, serta penataan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Sejalan dengan pendekatan pertumbuhan, pada tahun 2022, pemerataan pembangunan
antarwilayah akan dilakukan dengan meningkatkan kemudahan akses dan kualitas
pelayanan dasar di bidang pendidikan, kesehatan, dan permukiman. Langkah ini akan
didukung dengan pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi lokal khususnya
di kawasan dan daerah yang relatif tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta diperkuat
dengan kebijakan afirmatif dalam upaya peningkatan konektivitas kawasan ini dengan
pusat-pusat pertumbuhan wilayah. Fokus pemerataan pembangunan pada tahun 2022
adalah percepatan pembangunan daerah tertinggal, kawasan perbatasan, kawasan
perdesaan, kawasan transmigrasi, dan wilayah kepulauan.
Selanjutnya, dengan memperhatikan capaian, tantangan, dan sasaran pengembangan
wilayah sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 2.14, secara khusus strategi pengembangan
wilayah dijabarkan ke dalam tujuh wilayah pembangunan berbasis wilayah pulau atau
keptlauan dengan memperhatikan karakter geogralis, sosial, potensi unggulan dan isu
strategis wilayah, serta skala ekonomi pengembangan wilayah. Ketujuh wilayah
pembangunan tersebut adalah Wilayah Sumatera, Wilayah Jawa-Bali, Wilayah Nusa
Tenggara, Wilayah Kalimantan, Wilayah, Sulawesi, Wilayah Maluku, dan Wilayah Papua.
Perbedaan kondisi alam, sosial budaya, ekonomi, dan infrastruktur di antara ketujuh
wilayah tersebut memerlukan penyesuaian-penyesuaian strategi pertumbuhan, pemerataan,
dan mitigasi bencana untuk masing-masing wilayah. Penyesuaian strategi pengembangan
wilayah di sini terutama memperhitungkan tingkat kesiapan masyarakat dan dunia usaha,
kapasitas pemerintah daerah, dan tingkat diversifikasi ekonomi yang sudah berlangsung.
Sedangkan penyesuaian strategi mitigasi bencana dilakukan dengan mempertimbangkan
risiko bencana alam wilayah seperti ancaman gempa tektonik, tsunami, dan erupsi gunung
berapi, dan menekan risiko bencana akibat perbuatan manusia, seperti banjir, Iongsor, dan
kebakaran lahan, serta mengantisipasi risiko bencana nonalam seperti wabah penyakit
(pandemi).
SK No 098070 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 11.49 -
dan migas. Selama ini sebagian besar dari komoditas-komoditas tersebut diekspor
ke luar wilayah dalam bentuk mentah sehingga terdapat potensi kehilangan nilai tambah
yang cukup besar dari proses pengolahan yang menghasilkan produk turunan.
Pada tahun 2022 terdapat sembilan langkah dalam strategi percepatan pertumbuhan dan
transformasi Wilayah Sumatera. Pertama, mempercepat realisasi investasi dan
beroperasinya secara penuh KI dan KEK melalui optimalisasi paket-paket insentif frskal dan
nonfiskal khususnya di sekitar jaringan infrastruktur Tol Trans Sumatera dan pelabuhan
utama, antara lain KEK Arun Lhokseumawe, KI/KEK Sei Mangkei, KI/KEK Galang Batang
KI Bintan Aerospace, KI Sadai serta KPBPB Batam-Bintan-Karimun dan Sabang. Sementara
itu, terdapat dua KEK yang baru ditetapkan tahun 2O2l dan masih dalam proses persiapan
kelembagaan kawasan yaitu KEK Nongsa dan KEK Batam Aero Technic. Kedua, memacu
pengembangan kawasan pariwisata unggulan khususnya di DPP Danau Toba dan
sekitarnya, dan DPP Bangka Belitung/KEK Tanjung Kelayang, Destinasi Pariwisata
Pengembangan Batam-Bintan, Destinasi Pariwisata Pengembangan Padang-Bukittinggi
berbasis rencana induk pengembangan kawasan pariwisata terpadu. Ketiga, memperkuat
integrasi sistem transportasi wilayah multimoda (tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara)
dengan pengembangan kawasan strategis. Keempat, merevitalisasi usaha-usaha pertanian,
perkebunan, dan perikanan khususnya skala usaha rakyat. Kelima, meningkatkan
kapasitas, jangkauan, dan distribusi pelayanan dasar dan sistem transportasi serta
kelayakhunian kota-kota termasuk WM Medan dan WM Palembang. Keenam, meningkatkan
kemudahan pelayanan perizinan investasi dan memperluas kerja sama dalam upaya
peningkatan daya saing antardaerah antara lain melalui forum kerja sama regional Wilayah
Sumatera dan kerja sama regional antarnegara Indonesia-Malagsia-Thailand GrowthTiangle
(IMT-GT). Ketujuh, meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian
sertipikat hak atas tanah. Kedelapan, meningkatkan kualitas dan ketersediaan SDM untuk
mendukung pengembangan kawasan pertumbuhan melalui pengembangan Balai Latihan
Kerja (BLK), sekolah vokasi, pendidikan tinggi terapan, dan pelatihan tenaga kerja berbasis
kompetensi. Kesembilan, mempercepat proses penyusunan dan penetapan rencana tata
ruang baik Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) maupun RDTR sebagai acuan pemberian
kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang melalui pemberian bimbingan dan bantuan teknis
kepada pemerintah daerah.
Di sisi lain, terdapat tujuh langkah dalam strategi pemerataan intrawilayah Sumatera.
Pertama, memperluas cakupan dan kualitas pelayanan dasar khususnya di bidang
pendidikan dasar dan menengah umum/kejuruan, dan kesehatan yang menjangkau
masyarakat langsung (puskesmas dan klinik). Kedua, meningkatkan penerapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bidang perumahan rak5zat, sosial, Ketenteraman, Ketertiban
Umum, dan Perlindungan Masyarakat (Trantibumlinmas), serta penyediaan perumahan
layak huni di kota-kota kecil. Ketiga, mendorong percepatan pembangunan pada kawasan
3T, transmigrasi dan pedesaan, serta daerah rawan bencana dengan perluasan jaringan
listrik, telekomunikasi, sarana prasarana mitigasi risiko bencana, serta infrastruktur dasar
dan konektivitas (bandara/jalur penerbangan perintis dan jalan lingkar) untuk memperkuat
keterkaitan dengan kota-kota terdekat. Keempat, mempercepat penuntasan jaringan
transportasi pengumpan (feede4 yang menghubungkan kawasan tengah dan barat dengan
jaringan infrastruktur utama Tol Trans Sumatera di pesisir timur. Kelima, meningkatkan
ekonomi lokal melalui pengembangan industri kecil dan menengah berbasis sumber daya
alam dan pariwisata. Keenam, meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah
dan desa (aparatur, kelembagaan, dan keuangan) dalam rangka peningkatan daya saing dan
kemandirian daerah. Ketujuh, mengoptimalkan pelaksanaan Otonomi Khusus Aceh dan
pembangunan alternatif bagi peningkatan kesejahteraan ralqrat dan kemajuan daerah.
Terkait upaya penguatan ketahanan bencana di Wilayah Sumatera, langkah-langkah yang
ditempuh adalah memantapkan sistem dan peralatan deteksi dini khususnya di lokasi-lokasi
yang memiliki risiko terjadinya gempa dan tsunami, erupsi gunung berapi, banjir, longsor,
serta kebakaran lahan dan hutan, yang diikuti dengan pemutakhiran data kebencanaan.
SK No 098071 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.50 -
Pertumbuhan 3,74- 5,1& 5,41- 2,3V 4,26- 5,76- 4,91 4,80 4,55- 4,80-
Ekonomi") 4,64 5,84 5,74 2,70 4,94 6,54 -5,24 -5,30 5,44 5,53
Tingkat t4,46- 7,8U 5,99- 6,4U 6,77- 11,43- 13,80- 7t,82- 3,75- 5,30-
Kemiskinanb) 15,OO 8,20 6,28 6,55 7,to 1r,94 14,20 12,3O 4,55 5,60
Tingkat 5,30- 6,06- 6,O4- 5,41- 4,t2- 3,44- 3,49 3,80 4,Ot- 6,69-
Pengangguran 5,82 6,69 6,78 6,30 4,86 5,14 -3,95 -4,34 5,18 7,t9
Terbukab)
SK No 098072A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.51 -
Kedua, mendorong pengembangan KEK Kendal, KEK Singhasari, KEK Tanjung Lesung,
KI terpadu Batang, KI Subang, Kawasan Perkotaan, DPP Borobudur dan sekitarnya, DPP
Bromo-Tengger-Semeru, Destinasi Pariwisata Pengembangan Ujung Kulon-Halimun-
Bandung-Pangandaran, Destinasi Pariwisata Pengembangan Banyuwangi, serta Revitalisasi
Destinasi Pariwisata Bali. Selain itu, terdapat dua KEK yang baru ditetapkan tahun 2O2l
dan masih dalam proses persiapan kelembagaan kawasan yaitu KEK Lido dan KEK Gresik.
Ketiga, mengendalikan konversi lahan-lahan subur pertanian dan mempertahankan
jaringan irigasi di kawasan-kawasan lumbung beras. Keempat, mendorong operasionalisasi
dan peningkatan investasi dengan memantapkan pasokan energi dan mengoptimalkan
paket-paket insentif fiskal dan nonfiskal sesuai dengan potensi pengembangan kawasan
serta meningkatkan upaya pemulihan ekonomi nasional dari pandemi COVID-19. Kelima,
meningkatkan produktivitas UMKM melalui pembiayaan, pengembangan kewirausahaan,
kemudahan akses pemasaran, peningkatan kualitas SDM, serta pemenuhan tenaga kerja
yang terampil melalui peningkatan kualitas pendidikan kejuruan dan kualitas BLK untuk
kebutuhan industrialisasi berteknologi tinggi, ekonomi kreatif, jasa pariwisata, dan produk
berorientasi ekspor. Keenam, meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui
pemberian sertipikat hak atas tanah. Ketujuh, mempercepat proses penyusunan dan
penetapan rencana tata ruang baik RTRW maupun RDTR sebagai acuan pemberian
kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang melalui pemberian bimbingan maupun bantuan
teknis kepada pemerintah daerah.
Sementara itu, strategi pemerataan pembangunan intrawilayah Jawa-Bali dijabarkan ke
dalam enam langkah. Pertama, mempercepat pembangunan infrastruktur konektivitas di
Pulau Jawa bagian selatan dan Pulau Bali bagian utara dalam mendukung pengembangan
ekowisata dan agroindustri. Kedua, meningkatkan akses dan mutu layanan pendidikan
menengah dan tinggi serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat yang difokuskan
pada perbaikan sarana dan prasarana kesehatan, pemerataan jaminan kesehatan,
pemenuhan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan, dan peningkatan tata kelola
pelayanan kesehatan. Ketiga, meningkatkan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang perumahan ralgrat, kesehatan, dan pekerjaan umum. Keempat, mendorong
pengembangan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional dan Daerah Tertinggal Entas. Kelima,
mengembangkan agroindustri dan ekowisata sebagai sektor unggulan khususnya di Jawa
bagian selatan serta pemberdayaan masyarakat dalam rangka pencapaian ketahanan sosial
ekonomi untuk mengentaskan kemiskinan di perdesaan dan mengurangi kesenjangan
pendapatan di perkotaan. Keenam, meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah
daerah dan desa (aparatur, kelembagaan, dan keuangan) dalam rangka peningkatan daya
saing dan kemandirian daerah termasuk pelaksanaan kebijakan Daerah Keistimewaan
Yoryakarta.
Adapun upaya penguatan ketahanan bencana di Wilayah Jawa-Bali secara spasial akan
difokuskan pada wilayah ujung barat dan pesisir selatan Pulau Jawa untuk mengantisipasi
ancaman bencana gempa tektonik, tsunami, dan tanah longsor. Sementara itu, untuk
kawasan perkotaan dan pesisir pantai utara, penguatan mitigasi bencana difokuskan untuk
mengantisipasi potensi banjir, abrasi garis pantai, dan penurunan muka tanah. Untuk
menunjang penguatan ketahanan bencana di wilayah ini, langkah-langkah yang dilakukan
adalah peningkatan ketersediaan prasarana dan sarana deteksi dini kebencanaan,
pengembangan data kebencanaan, pemantapan kelembagaan di daerah hingga desa,
pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran bencana, revitalisasi
mekanisme kerja sama lintas daerah dan multipihak, serta peningkatan sinergi pembiayaan
penanggulangan bencana.
Sasaran utama pengembangan Wilayah Jawa-Bali pada tahun 2022 adalah (1) pulihnya
pertumbuhan ekonomi witayah; (2) menurunnya kemiskinan dan kesenjangan khususnya di
perdesaan; serta (3) meningkatnya kesempatan kerja khususnya di perkotaan, dengan target
sebagaimana tertuang dalam Tabel 2.18. Sasaran ini ditetapkan dengan mempertimbangkan
adanya pemulihan kondisi sosial ekonomi masyarakat setelah pandemi COVID-19.
SK l.io 098ri73 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tr.52 -
Tabel2.18
Target Pengembangan Wilayah Jawa-Bali Per Provinsi Tahun 2o22 (Persen)
SK No 098074A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IL53 -
SK No 098075 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.54 -
SK irlo 0960 i6 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.55 -
gambut, praktik membuka lahan baru dengan pembakaran, serta kondisi cuaca. Sementara
itu, kota-kota besar di Wilayah Kalimantan juga menghadapi ancaman banjir yang
diakibatkan oleh ekosistem gambut dan rawa yang rusak, perkembangan kawasan
permukiman yang sangat cepat sehingga menghilangkan sebagian besar daerah resapan,
sempadan sungai, dan dataran rendah, serta buruknya sistem drainase perkotaan.
Terkait upaya penguatan sistem ketahanan bencana di Wilayah Kalimantan, langkah-
langkah yang ditempuh antara lain pencegahan dan mitigasi di lokasi-lokasi yang memiliki
risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan melalui penguatan kerja sama, khususnya
dengan perusahaan perkebunan, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bencana
dengan melakukan sosialisasi, serta penguatan revitalisasi kearifan lokal dalam tanggap
bencana. Sedangkan sebagai upaya pencegahan banjir, diperlukan peningkatan rehabilitasi
Daerah Aliran Sungai (DAS) dan lahan kritis serta penataan dan pengendalian pemanfaatan
ruang, khususnya di perkotaan. Langkah berikutnya adalah internalisasi mitigasi bencana
dalam perencanaan proyek-proyek strategis dan peningkatan kapasitas aparat pemerintah
daerah yang diikuti dengan pemutakhiran data kebencanaan. Terakhir, mendorong
penguatan kerl'a sama multipihak dan lintas daerah khususnya dalam sinergi pendanaan
penanggulangan bencana.
Pada tahun 2022, sasaran utama pengembangan Wilayah Kalimantan difokuskan pada
(1) terakselerasinya laju pertumbuhan ekonomi; (2) menurunnya tingkat kemiskinan; serta
(3) meningkatnya lapangan kerja yang berkualitas. Adapun target pengembangan Wilayah
Kalimantan sebagaimana tertuang dalam Tabel 2.2O. Sasaran ini ditetapkan dengan
mempertimbangkan adanya pemulihan kondisi sosial ekonomi masyarakat setelah
terdampak pandemi COVID- 19.
Tabel2.2O
Target Pengembangan Wilayah Kalimantan Per Provinsi Tahun 2o22 (Persenf
Target Tahun 2O22
Indikator Kalimantan Kalimantan Kalimantan Kalimantan Kalimantan
Barat Tengah Selatan Timur Utara
Pertumbuhan Ekonomi") 5,2ffi,O4 5,64-6,54 4,50-5,00 5,30-5,70 5,4M,30
Tingkat Kemiskinanb) 6,25-7,23 4,43-4,80 3,99-4,60 5,32-5,80 6,1H,80
Tingkat Pengangguran 4,t2-4,91 3,76-4,31 3,88-4,55 5,98-6,51 4,2t4,92
Terbukau)
SK No 098077 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rr.56 -
Pada tahun 2022 terdapat enam langkah dalam strategi percepatan pertumbuhan dan
transformasi Wilayah Sulawesi. Pertama, memperkuat pusat-pusat pertumbuhan wilayah
dengan mempercepat realisasi investasi serta optimalisasi peran kawasan industri KEK/KI
Palu dan KEK Bitung, serta kawasan pariwisata unggulan DPP Manado-Likupang/KEK
Likupang, DPP Wakatobi, dan Destinasi Pariwisata Pengembangan Toraja-Makassar-Selayar.
Kedua, meningkatkan pengembangan kawasan perkotaan untuk mendukung
pengembangan sektor industri dan pariwisata, termasuk WM Makassar dan WM Manado.
Pengembangan difokuskan pada transportasi massal, drainase perkotaan, akses energi,
perumahan, ketersediaan air minum yang bersih dan sanitasi yang baik, pengelolaan
persampahan, dan disertai pengendalian pemanfaatan ruang sebagai upaya untuk
mencegah urban spranal. Ketiga, mempercepat pengembangan infrastruktur penghubung
antarwilayah yang meliputi pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan keterkaitan
kawasan strategis dengan kawasan penyangganya, serta infrastruktur laut dan udara yang
dapat menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan di Wilayah Sulawesi dengan wilayah
lainnya. Keempat, memperkuat forum kerja sama regional Wilayah Sulawesi serta
meningkatkan investasi melalui perbaikan pelayanan perizinan untuk meningkatkan daya
saing wilayah. Kelima, meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian
sertipikat hak atas tanah. Keenam, mempercepat proses penyusunan dan penetapan
rencana tata ruang baik RTRW maupun RDTR sebagai acuan pemberian kesesuaian
kegiatan pemanfaatan ruang melalui pemberian bimbingan maupun bantuan teknis kepada
pemerintah daerah.
Di sisi lain, terdapat enam langkah dalam strategi pemerataan intrawilayah Sulawesi.
Pertama, memperluas cakupan dan kualitas pelayanan dasar khususnya di bidang
pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi, perumahan dan pemukiman, serta
pengelolaan sampah dan limbah. Fokus peningkatan bidang pendidikan diselaraskan
dengan kebutuhan input industrialisasi Wilayah Sulawesi yaitu pendidikan menengah,
pendidikan kejuruan/vokasional, dan pendidikan tinggi terapan. Kedua, meningkatkan
pengembangan produk unggulan di desa dan kawasan perdesaan, kawasan transmigrasi,
kawasan perbatasan dan pulau-pulau terluar, serta daerah tertinggal. Ketiga, mempercepat
penyambungan jaringan transportasi pengumpan (feeder) yang menghubungkan kota-kota
kecil dan kawasan perdesaan dengan jaringan transportasi utama Trans Sulawesi. Keempat,
mempercepat penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang perumahan rakyat,
sosial, dan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat
(Trantibumlinmas). Kelima, meningkatkan kapasitas aparatur, keuangan, dan kelembagaan
pemerintah daerah dan desa dalam rangka peningkatan daya saing dan kemandirian daerah.
Keenam, menguatkan upaya pengurangan risiko bencana dan memantapkan pemulihan
kondisi sosial ekonomi akibat dampak bencana di berbagai wilayah di Sulawesi, khususnya
di Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Sulawesi Barat.
Terkait upaya penguatan sistem ketahanan bencana di Wilayah Sulawesi, langkah-langkah
yang ditempuh antara lain pencegahan dan pengurangan risiko melalui mitigasi di lokasi-
lokasi yang memiliki risiko bencana dan perubahan iklim yang sangat tinggi khususnya
gempa bumi, likuefaksi, tsunami, tanah longsor, banjir, dan erupsi gunung berapi. Langkah
berikutnya adalah internalisasi mitigasi bencana dalam perencanaan proyek-proyek
strategis serta peningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah yang disertai dengan
pemutakhiran data kebencanaan. Terakhir, mendorong penguatan kerja sama multipihak
dan lintas daerah khususnya dalam sinergi pendanaan penanggulangan bencana.
Pada tahun 2022, sasaran utama pengembangan Wilayah Sulawesi difokuskan pada
(1) terakselerasinya laju pertumbuhan ekonomi; (2) menurunnya tingkat kemiskinan; serta
(3) meningkatnya lapangan kerja yang berkualitas. Adapun target pengembangan Wilayah
Sulawesi tertuang dalam Tabel 2.21. Sasaran utama pembangunan Wilayah Sulawesi
ditetapkan dengan mempertimbangkan adanya pemulihan kondisi sosial ekonomi
masyarakat setelah terdampak pandemi COVID- 19.
SK No 09E078 A
PRESlDEN
REPUBLIK INDONESIA
- il.57 -
a
Tabel2.2l
Target Pengembangan Wilayah Sulawesi Per Provinsi Tahun 2022 (Persen)
Target Tahun 2022
Indikator Sulawesi Sulawesi Sulawesi Sulawesi Sulawesi
Gorontalo
Utara Tengah Selatan Tenggara Barat
SK No 098079 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.58 -
Di sisi lain, terdapat lima langkah dalam strategi pemerataan intrawilayah Maluku. Pertama,
memperluas cakupan dan kualitas pelayanan dasar secara merata, khususnya di bidang
pendidikan dan kesehatan. Kedua, mempercepat pembangunan daerah tertinggal, kawasan
perbatasan, kawasan transmigrasi, pulau-pulau terluar, dan perdesaan dengan memperkuat
keterkaitannya dengan kota-kota terdekat untuk mendorong kegiatan ekonomi. Ketiga,
mempercepat penyambungan jaringan transportasi yang menghubungkan antarpulau
melalui peningkatan infrastruktur penyeberangan antarpulau. Keempat, mempercepat
penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang perumahan ralgrat, sosial,
Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat (Trantibumlinmas), dan
pekedaan umum. Kelima, meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintahan daerah dan
desa (kelembagaan, aparatur, dan keuangan daerah) guna mendorong peningkatan daya
saing dan kemandirian daerah.
Terkait upaya penguatan sistem ketahanan bencana di Wilayah Maluku, langkah-langkah
yang ditempuh antara lain pencegahan dan pengurangan risiko melalui mitigasi di lokasi-
lokasi yang memiliki risiko bencana dan perubahan iklim yang sangat tinggi seperti gempa
bumi, erupsi gunung berapi, banjir, dan tanah longsor. Selain itu, kondisi geografis Wilayah
Maluku yang merupakan wilayah kepulauan sangat rentan terhadap fluktuasi harga
kebutuhan bahan pokok dan barang-barang lainnya karena tergantung terhadap pasokan
dari luar wilayah, terutama pada saat cuaca ekstrem dan gelombang laut yang tinggi yang
menyebabkan terganggunya pelayaran dan distribusi barang antarpulau. Oleh karena itu,
diperlukan penguatan mitigasi bencana dalam perencanaan proyek-proyek strategis serta
peningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah yang diikuti dengan pemutakhiran data
kebencanaan serta peningkatan kapasitas dalam mengatur pengamanan ketersediaan stok
kebutuhan pokok serta distribusinya saat kondisi cuaca ekstrem. Terakhir, mendorong
penguatan kerja sama multipihak dan lintas daerah khususnya dalam sinergi pendanaan
penanggulangan bencana.
Pada tahun 2022, sasaran utama pengembangan Wilayah Maluku difokuskan pada
(1) terakseterasinya laju pertumbuhan ekonomi; (2) menurunnya tingkat kemiskinan; serta
(3) meningkatnya lapangan kerja yang berkualitas. Adapun target pengembangan Wilayah
Maluku tertuang dalam Tabel 2.22. Sasaran utama pembangunan Wilayah Maluku
ditetapkan dengan mempertimbangkan adanya pemulihan kondisi sosial ekonomi
masyarakat setelah terdampak pandemi COVID- 19.
Tabel2.22
Target Pengembangan Wilayah Mduku Per Provinsi Tahun 2o22 (Persenf
Target Tahun 2022
Indikator
Maluku Maluku Utara
SK No 098080 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.59 -
SK No 098081 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.60 -
SK No 098082 A
trRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.61 -
SK No 098083 A
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- rr.62 -
SK No 098084 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rI.63 -
dan Reformasi Struktural", dengan tujuh prioritas nasional, sepuluh strategi pembangunan
serta dukungan terhadap MP. Memperhatikan hal tersebut, arah kebijakan umum TKDD
Tahun 2022 disusun sebagai berikut:
(1) Melanjutkan kebijakan perbaikan kualitas belanja daerah untuk peningkatan dan
pemerataan kesej ahteraan antardaerah;
(2) Melanjutkan penguatan sinergi perencanaan penganggaran melalui peningkatan
harmonisasi belanja kementerian/lembaga dan TKDD terutama DAK Fisik;
(3) Melanjutkan kebijakan penggunaan Dana Transfer Umum (DTU) untuk peningkatan
kualitas infrastruktur publik daerah, pemulihan ekonomi di daerah, pembangunan SDM
pendidikan, dan adanya penambahan untuk belanja kesehatan prioritas;
(4) Meningkatkan efektivitas penggunaan Dana Transfer Khusus (DTK), penyaluran DAK
Fisik berbasis kontrak untuk menekan idle cash di daerah, dan DAK Nonfisik untuk
mendorong peningkatan capaian output dan outcome serta mendukung perbaikan
kualitas layanan; dan
(5) Memprioritaskan penggunaan Dana Desa untuk pemulihan ekonomi di desa melalui
program perlindungan sosial dan kegiatan penanganan COVID-l9, dan mendukung
sektor prioritas.
(1) Dana Perimbangan
Pertama, Dana Transfer Umum (DTU). Dana Transfer Umum merupakan transfer ke daerah
yang bersifat block grant yang pemanfaatannya sepenuhnya menjadi kewenangan daerah.
DTU terbagi menjadi Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU). Pada tahun
2022, arah kebijakan untuk DBH dan DAU lebih ditujukan untuk perbaikan tata kelola dan
fokus pemanfaatan.
Dana Bagi Hasil (DBH)
Arah kebijakan DBH tahun 2022 adalah sebagai berikut:
(a) alokasi DBH berdasarkan realisasi minimal 3 tahun terakhir yang bertujuan untuk
meminimalkan potensi kurang/lebih bayar;
(b) penyaluran DBH berdasarkan realisasi penerimaan negara dan kinerja daerah dalam
mendukung optimalisasi penerimaan negara dan pemeliharaan lingkungan;
(c) penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau untuk dukungan bidang kesehatan,
kesejahteraan masyarakat, dan penegakan hukum; dan
(d) penggunaan DBH Sumber Daya AIam Dana Reboisasi untuk dukungan bidang
lingkungan hidup dan kehutanan.
Sebagai upaya pemulihan ekonomi sesuai dengan tema RKP Tahun 2022, pemanfaatan DBH
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilakukan dengan mendorong fokus
pemanfaatan DBH pada sektor-sektor yang dapat menciptakan lapangan kerja dan
mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dana Alokasi Umum (DAU)
Arah kebijakan DAU tahun 2022 adalah sebagai berikut:
(a) tetap menerapkan kebijakan Pagu DAU Nasional dalam APBN bersifat dinamis mengikuti
perkembangan PDN Neto dan/atau sesuai kebijakan pemerintah;
(b) melanjutkan perhitungan komponen berdasarkan kebutuhan belanja pegawai Aparatur
Sipil Negara (ASN) Daerah, termasuk gaji ke- 13, Tunjangan Hari Raya (THR), dan formasi
calon ASN Daerah;
SK No 098085 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- il.64 -
(c) menyempurnakan formula DAU dengan melakukan evaluasi terhadap bobot alokasi
dasar, bobot variabel kebutuhan fiskal, dan bobot variabel kapasitas fiskal daerah;
(d) penerapan penyaluran DAU berdasarkan kineq'a laporan pemerintah daerah serta
mempertimbangkan kinerja pemerintah daerah dalam pengelolaan APBD; dan
(e) mendorong penggunaan DAU untuk peningkatan kualitas infrastruktur publik daerah,
perlindungan sosial, pemulihan ekonomi di daerah, pembangunan SDM pendidikan, dan
belanja kesehatan prioritas.
Kedua, Dana Transfer Khusus (DTK). DTK merupakan transfer ke daerah yang bersifat
specific grant, dan ditujukan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang mempakan
urusan daerah dalam mendukung PN. Pada tahun 2022, salah satu strategi yang dilakukan
dalam meningkatkan efektivitas DTK sehingga berdampak langsung adalah penguatan
tematik pada DAK Fisik Penugasan. Penguatan tematik ini mengusung penerapan konsep
Tematik, Holistik, Integratif dan Spasial (THIS) melalui sinkronisasi fokus dan lokus pada
setiap tematik.
Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik.
Arah kebijakan umum DAK Fisik Tahun 2022 adalah sebagai berikut:
(a) mempertajam fokus kegiatan DAK Fisik sehingga berdampak langsung pada
pertumbuhan ekonomi sebagai respons dampak pandemi COMD-19;
(b) melanjutkan penguatan atas upaya pemerataan layanan dan penyediaan infrastruktur
dasar di daerah;
(c) percepatan pencapaian target prioritas nasional melalui DAK Fisik Penugasan berbasis
tematik khususnya pada sektor Pariwisata dan Industri Kecil dan Menengah (IKM), Food
Estate dan Sentra Produksi Pertanian, Perikanan, dan Hewani, serta Konektivitas
Kawasan untuk Pembangunan Inklusif di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua;
(d) mempertajam penentuan lokasi prioritas berbasis sektoral dan regional;
(e) memperkuat sinergi pemanfaatan DAK Fisik dengan kegiatan yang didukung oleh
sumber pendanaan lainnya; dan
(0 peningkatan akuntabilitas pengelolaan DAK Fisik melalui penguatan alokasi berbasis
kinerja dan penguatan kualitas pengawasan.
DAK Fisik terdiri dari jenis DAK Reguler dan DAK Penugasan. DAK Reguler difokuskan pada
pemenuhan pelayanan dasar dalam upaya penyiapan SDM berdaya saing. DAK Reguler
terdiri dari (a) bidang pendidikan; (b) bidang kesehatan termasuk kesehatan reproduksi dan
Keluarga Berencana (KB); serta (c) bidang-bidang yang mendukung infrastruktur dasar, yang
terdiri atas (i) bidang jalan, (ii) bidang air minum, (iii) bidang sanitasi, dan (iv) bidang
perumahan dan permukiman.
DAK Penugasan terdiri atas tiga tematik yang bersifat lintas sektor dalam mendukung
pencapaian sasaran MP tertentu sejalan dengan tema RKP Tahun 2022. Tematik-tematik
tersebut mencakup antara lain:
(a) Tematik Penguatan DPP dan Sentra Industri Kecil Menengah, terdiri atas bidang
(i) pariwisata; (ii) industri kecil menengah; (iii) jalan; (iv) lingkungan hidup;
(v) perdagangan; dan (vi) UMKM;
(b) Tematik Pengembangan Food Estate dan Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pertanian,
Perikanan dan Hewani, terdiri dari bidang (i) pertanian; (ii) kelautan perikanan; (iii)jalan;
(iv) irigasi; (v) kehutanan; dan (vi) perdagangan;
SK No 098086 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.65 -
SK No 098087 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- II.66 -
SK No 098088 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tr.67 -
(d) penguatan asistensi dan supervisi dalam pemanfaatan Dana Otsus yang berdampak
terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama Orang Asli Papua dengan
pelibatan kementerian/lembaga terkait; dan
(e) meningkatkan pengawasan pelaksanaan Dana Otsus dengan melibatkan Aparat
Pengawas dan Masyarakat.
Mengingat arahan penggunaan Dana Otsus akan mempertimbangkan aspek kinerja, maka
pemanfaatannya perlu sejalan dengan koridor percepatan pembangunan Papua sebagai
berikut:
(a) meningkatkan pemanfaatan Dana Otsus Papua untuk: (i) meningkatkan IPM;
(ii) meningkatkan kompetensi Orang Asli Papua di semua bidang pembangunan;
(iiil menurunkan angka kemiskinan; (iv) meningkatkan pertumbuhan ekonomi;
(v) menumbuhkan Sentra Ekonomi Baru di 7 Wilayah Adat; (vi) menurunkan biaya
kemahalan; (vii) terjaganya lingkungan hidup yang berkelanjutan; (viii) terbangunnya
kehidupan sosial yang inklusif, aman, dan damai; serta (ix) meningkatkan pembangunan
infrastruktur dasar, TIK, energi, melalui Dana Tambahan Infrastruktur (DTI) yang
besarannya disepakati antara pemerintah dan DPR-RI atas usulan provinsi;
(b) memperkuat koordinasi, kerja sama, dan kemitraan antara pemerintah provinsi dengan
pemerintah kabupaten f kota, KlL, dan masyarakat dalam penyaluran, pelaporan,
pemantauan, pengendalian, serta evaluasi pemanfaatan dana dan capaian kinerja Dana
Otsus;
(c) memperhatikan kebutuhan dan prioritas pembangunan masing-masing kabupaten/kota
di Papua secara bertahap hingga tercapainya Transformasi Papua yang berkelanjutan;
(d) fokus pembangunan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan Orang Asli Papua
yang melalui: (i) transformasi ekonomi berbasis wilayah adat hulu ke hilir;
(ii) peningkatan SDM unggul, inovatif, berkarakter dan kontekstual Papua;
(iii) peningkatan infrastruktur dasar dan ekonomi; (iv) peningkatan tata kelola
pemerintahan dan keamanan dengan menjunjung tinggi penghormatan terhadap HAM;
(v) peningkatan kualitas lingkungan hidup dan ketahanan bencana.
Dana Keistimewaan DfY
Sesuai dengan UU No. 13 Tahun 2OI2 tentang Keistimewaan DIY, ruang lingkup
penyelenggaraan kewenangan keistimewaan DIY adalah (a) tata cara pengisian jabatan,
kedudukan, tugas, dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur; (b) kelembagaan
Pemerintah DIY; (c) kebudayaan; (d) pertanahan; serta (e) tata ruang.
Arah kebijakan umum Dana Keistimewaan DIY Tahun 2022 adalah sebagai berikut:
(a) meningkatkan kualitas pengelolaan melalui penyusunan grand design dengan capaian
output yang jelas dan terukur serta selaras dengan kebijakan belanja pemerintah dan
pengembangan sistem informasi yang terintegrasi;
(b) memperkuat koordinasi, kerja sama, kemitraan, asistensi, dan supervisi yang
melibatkan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di DIY dan KIL terkait dalam
pemanfaatan Dana Keistimewaan DIY yang berdampak terhadap: (i) penguatan dan
pemberdayaan masyarakat berlandaskan budaya dan adat; (ii) penguatan tata kelola
pemerintahan yang partisipatif, transparan, akuntabel, dan adil dengan mengutamakan
pelayanan prima; serta (iiil pencapaian ketahanan sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan daerah;
(c) meningkatkan pengawasan pelaksanaan Dana Keistimewaan DIY dengan melibatkan
aparat pengawas dan masyarakat dengan tetap memperhatikan pencapaian kinerja
pembangunan;
SK No 098089 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rr.68 -
SK No 098090 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rr.69 -
iii. peningkatan kualitas aparatur desa dalam pengelolaan Dana Desa dan
pengembangan potensi desa.
(b) peningkatan penyediaan kualitas data sumber serta pemantauan dan evaluasi Dana
Desa.
2.4.2.3 Sumber Pendanaan Non-Pemerintah
Sesuai dengan amanat dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2O2O tentang RPJMN 2O2O-2O24,
paradigma baru pendanaan infrastruktur adalah menjadikan APBN/APBD sebagai sumber
daya terakhir (last resourcel. Mengutamakan skema pembiayaan kreatif serta
Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) sebagaimana diatur dalam Perpres Nomor
38 Tahun 2015.
Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha merupakan kerjasama antara pemerintah dengan
badan usaha dalam menyediakan infrastruktur berdasarkan pembagian risiko yang optimal
antara pemerintah dan badan usaha. Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dilakukan
untuk (1) menjembatani kesenjangan pendanaan dan pembiayaan pemerintah melalui
investasi swasta, termasuk prakarsa badan usaha (unsolicitedl pada penyediaan
infrastruktur; dan (2) mendapatkan efisiensi investasi dari badan usaha melalui upaya
optimalisasi pembagian risiko. Dengan skema KPBU ini, pemerintah melalui badan usaha
pelaksana dapat menyediakan infrastruktur dengan tepat waktu (on schedule), tepat
anggaran (on budget), dan tepat layanan (on seruicel.
Pemanfaatan KPBU untuk pembangunan infrastruktur ekonomi akan terus diperluas dan
sudah mulai dikembangkan juga untuk infrastruktur sosial antara lain pendidikan,
kesehatan, dan lain-lain. Saat ini, peraturan pemerintah yang mengatur
kerja sama antarsektor sudah disempurnakan dalam Permen PPN/Kepala Bappenas Nomor
2 Tahun 2O2O. Sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mempertimbangkan tingkat
kesiapan KPBU dan manfaat bagi masyarakat sesuai dengan rencana pembangunan
nasional, maka sesuai dengan Perpres Nomor 38 Tahun 2015 dan Permen PPN/Kepala
Bappenas tersebut di atas, Menteri PPN menetapkan Daftar Rencana KPBU (DRK), yang
terdiri dari daftar proyek KPBU yang siap ditawarkan dan dalam proses penyiapan.
Selain itu, dalam rangka melaksanakan percepatan pelaksanaan proyek-proyek KPBU,
pemerintah telah membentuk suatu wadah koordinasi antar-K/L yang tergabung dalam
Kantor Bersama KPBU yang berperan sebagai koordinator dan fasilitator perencanaan,
penyiapan, transaksi, pelaksanaan, dan pengawasan (monitoing), serta pengevaluasian
proyek-proyek yang akan menggunakan skema KPBU. Selain itu, Kantor Bersama KPBU juga
berfungsi sebagai pusat informasi dan peningkatan kapasitas untuk pemangku kepentingan
KPBU. Fasilitasi yang diberikan oleh anggota Kantor Bersama sesuai dengan kewenangan
masing-masing yang diatur oleh peraturan pemndang-undangan yang berlaku. Kantor
Bersama KPBU juga telah memiliki SOP untuk proses fasilitasi kepala KILID maupun juga
Badan Usaha.
Sebagai dampak adanya penurunan perekonomian global yang disebabkan pandemi
COVID- 19, dalam jangka menengah investasi melalui skema KPBU yang berbasis pengguna
membayar (user pay) diperkirakan akan sulit untuk direalisasikan. Untuk itu, pemerintah
akan mengedepankan proyek KPBU dengan skema pembayaran atas dasar ketersediaan
layanan (auailability pagment) dengan tetap meningkatkan kesiapan proyek-proyek KPBU
secara umum. Dalam upaya mendorong pemanfaatan skema KPBU dalam pelaksanaan
proyek, arah kebijakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah (1) menstandardisasi
proses penyeleksian proyek KPBU (screeningl dengan memperkuat analisis Value for Moneg
dan aspek Analisis Biaya Manfaat Sosial (ABMS) proyek; (2) meningkatkan komitmen
menteri/kepala lembaga/kepala daerah sebagai Penanggung Jawab Proyek Kedasama
(PJPK) dalam melaksanakan proyek KPBU dengan penyediaan anggaran pada tahap
perencanaan, penyiapan, transaksi, dan dukungan kelayakan proyek melalui APBN
dan/atau APBD; dan (3) meningkatkan kualitas perencanaan, penyiapan, transaksi, dan
SK No 098091 A
PRES]DEN
REPUBLIK INDONESIA
- il.70 -
SK No 098092 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- il.7t -
SK No 098093 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
SK No 098094 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.1 -
BAB III
TEMA DAN SASARAN PEMBN{GUNAN
"Tema Rencrlna Kerja Pemerintah IRKP) Tahu* 2O22 iiaral,kon pada pemuliLtan ekanomi
gang d.tdttkung oleh refarrnasi sfrrrktural, Penentuan ,eilt$ Li{lft sasflr{rn dilakukan clengan
rnernperhatikrrn Sersaran RP.,{1fN Tohrtn 2{r2A-2O24- arshan Presiden, hasil euqlurl.si
pembangunan tuhw 2tJ2G, da* kebtiakan pernbongilncn tahun 2AZ1.
serta beberapa isu strategrs.'"
SK No 098095 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.2 -
1 | Pembangunan SDM
Membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi yang didukung dengan kerja sama industri dan talenta
global.
2 | Pembangunan lnfrastruhur
Melanjutkan pembangunan konektivitas kawasan produksi dengan kawasan
distribusi, mempermudah akses ke kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja
baru, dan mempercepat peningkatan nilai tambah perekonomian rak5rat.
SK No 098096 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.3 -
3 | Penyederhanaan Regulasi
Menyederhanakan segala bentuk regulasi dengan pendekatan Omnibus Laut,
terutama menerbitkan dua undang-undang (UU). Pertama, UU Cipta Lapangan Kerja.
Kedua, UU Pemberdayaan UMKM.
4 | Penyederhanaan Birokrasi
Memprioritaskan investasi dalam upaya penciptaan lapangan kerja, memangkas
prosedur dan birokrasi yang panjang, dan menyederhanakan eselonisasi fiabatan
struktural).
\
5 I Transformasi Ekonomi
-/
Melakukan transformasi ekonomi dari ketergantungan pada sumber daya alam
menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah
tinggi bagi kemakmuran bangsa, demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24 yang disusun
berlandaskan RPJPN Tahun 2OO5-2O25, Visi Indonesia 2045, dan Visi Misi Presiden terpilih,
selanjutnya dijabarkan ke dalam tujuh agenda pembangunan yang meliputi (1) Memperkuat
Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan;
(2) Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan;
(3) Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing; (4) Revolusi Mental
dan Pembangunan Kebudayaan; (5) Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung
Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar; (6) Membangun Lingkungan Hidup,
Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim; serta (7) Memperkuat Stabilitas
Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik.
SK No 098097 A
PRES lDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.4 -
SK No 098098 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.5 -
Tema tersebut berfokus pada dua hal yaitu Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural.
Pemulihan Ekonomi dapat diterjemahkan sebagai upaya pemulihan daya beli masyarakat
dan dunia usaha serta diversilikasi ekonomi. Pemulihan daya beli dan usaha yang dilakukan
sejalan dengan penuntasan krisis kesehatan, dilakukan melalui pemberian bantuan untuk
pemulihan dunia usaha, menjaga daya beli rumah tangga, serta percepatan pembangunan
infrastruktur padat karya. Selain itu, dilakukan juga program-program khusus untuk
mendongkrak kembali daya beli masyarakat dan membangkitkan dunia usaha. Pada saat
bersamaan, diversifikasi ekonomi dilakukan melalui program peningkatan nilai tambah,
ketahanan pangan, pembangunan rendah karbon, serta pemerataan infrastruktur dan
kualitas layanan digital.
Gambar 3.1
Kerangka Pikir Tema RKP Tahun 2022
SK No 098099 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.6 -
SK No 098100 A
PRES tDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.7 -
Gambar 3.2
Indikator Sasaran Pembangunan Tahun 2022
Sebagai operasionalisasi dari arah kebijakan, disusun sepuluh strategi pembangunan, yakni
(1) meningkatkan nilai tambah sektor industri, (2) mempercepat pemulihan dan
pertumbuhan sektor pariwisata, (3) meningkatkan ketahanan pangan masyarakat,
(4) meningkatkan peran UMKM terhadap ekonomi nasional, (5) meningkatkan pemerataan
SK No 098101 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.8 -
infrastruktur, (6) meningkatkan pemerataan dan kualitas layanan digital, (7) meningkatkan
capaian penurunan emisi dan intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK), (8) mempercepat
reformasi perlindungan sosial, (9) meningkatkan kualitas dan daya saing SDM, serta (10)
memperkuat sistem kesehatan nasional dan penanganan COVID-19.
Gambar 3.3
Strategi Pembangunan Nasional Tahun 2022
SK No 098i02 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.9 -
Plt 1
HemFrtuel lGtahaflan
Elonoml untuk
P]l7 PGrtumbuhan rrng
Eerkualltls dan
Icrfgtnr $rulta
Elulr.trt nrdr
Bcrtcadrlan I
2
It !t omra
HrFoarlutfll( tUl.fah
ulrtrl iror{urangl
X!6rnlaDgEn
drn flool-mln
Prmrrlrm
6
fimhllm
Urgb{ttHUr!,
rl1'ffii Prioritas ltlasional
rci{rflr l.lro.lrar
drrrm$dtfr
lllm
Rlo 2022 Pil3
llGrlhglfllfir
Sumbtr
oafa llrnrdr
EdoEltlrtd.n
Pit 5 Erderp 3:log
XInpsb.l
ffiifr
Plt 4
ffi
ut*Xr-lknf
l,-:ilrll-lT:-ff,!?J
rhtaryrrxE
rl )
PN 1 | Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan
\ ,t
Sasaran PN 1 adalah sebagai berikut:
(1)Meningkatnya daya dukung dan kualitas sumber daya ekonomi sebagai modalitas bagi
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dengan mendorong peningkatan (a) porsi
energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional, (b) skor pola pangan harapan,
serta (c) penjaminan akurasi pendataan stok sumber daya ikan dan pemanfaatannya;
SK No 098104 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.10 -
(2)Meningkatnya nilai tambah, lapangan kerja, investasi, ekspor, dan daya saing
perekonomian dengan mendorong peningkatan (a) rasio kewirausahaan nasional, (b)
pertumbuhan PDB pertanian, (c) pertumbuhan PDB perikanan, (d) pertumbuhan PDB
industri pengolahan, (e) kontribusi PDB industri pengolahan, (f) nilai devisa pariwisata,
(g) kontribusi PDB pariwisata, (h) penyediaan lapangan kerja, (i) pertumbuhan investasi
(PMTB), fi) pertumbuhan ekspor industri pengolahan, (k) pertumbuhan ekspor riil
barang dan jasa, serta (l) rasio perpajakan terhadap PDB.
Et
lt:/ PN 2 Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Meniamin Pemerataan
l{ |
SK No 098105 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.11 -
.
-::r'
. PN 4 lRevolusi
Mentaldan Pembangunan Kebudayaan
SK No 098103 A
PRESlDEN
REPUBLIK INDONESIA
- ilt.t2 -
"lr\ PN 5 |
Membangun Lingkungan Hidup. Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan lklim
SK No 0981 16 A
PRES lDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rII.13 -
(11) Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu, (12) Transformasi Digital, dan (13) Pembangunan
Fasilitas Pengolahan Limbah 83.
Gambar 3.5
Penekanan (Highlight) Major Project RKP Tahun 2022
SK No 0981 17 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.14 -
SK No 0981 18 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.15 -
SK No 0981 19 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.16 -
SK No 0981l0 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.17 -
SK No098lllA
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESTA
- III.18 -
SK No 0981 12 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rIL19 -
SK No 098113 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.20 -
SK No 098120 A
PRES lDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.21 -
SK No 098121 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.22 -
SK No 09812'2 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.23 -
SK No 098123 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.24 -
SK No 098124 A
trRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.25 -
SK No C98i25 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.26 -
SK No 098126 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.27 -
SK No 098127 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.28 -
SK No 098128 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.29 -
SK No 098129 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.30 -
SK No 098130 A
PRES IDEN
REPUBL]K INDONESIA
- III.31 -
SK No 098131 A
PRES IDEN
REPUBL]K INDONESIA
- III.32 -
SK No 098132 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.33 -
Sl( No 098133 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.34 -
SK No 098134 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.35 -
SK No 098135 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA.
- III.36 -
SK No 098136 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- III.37 -
SK No 098137 A
PRES IDEN
REPUBLIK TNDONESIA,
- III.38 -
SK No 098138 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
SK l.lo 098139 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.1 -
IV. BAB IV
PRIORITAS NASIONAL DAN PENDANAANNYA
Selain itu, dijelaskan pula berbagai strategi dan upaya pemulihan dan peningkatan nilai
tambah ekonomi melalui kegiatan-kegiatan yang terkait pada setiap PN. Pelaksanaan PN
didukung dengan kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, serta alokasi pendanaan yang
difokuskan pada proyek prioritas yang terkait langsung dengan pencapaian sasaran
prioritas.
SK No 098140 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESTA
- rv.2 -
4.1.1.1 Pendahuluan
Secara umum, tantangan pada tahun 2022 diperkirakan masih akan meliputi percepatan
penanganan COMD-19 dengan dukungan program vaksinasi dan penerapan protokol
kesehatan yang menentukan pemulihan aktivitas di dalam negeri dan secara global.
Kondisi perekonomian secara umum juga masih beradaptasi untuk menemukan
keseimbangan baru sebagai respons terhadap pemulihan dunia usaha dan rantai pasok,
peningkatan harga komoditas global, pemulihan konsumsi, serta keterbatasan fiskal dan
moneter. Dunia pascapandemi COVID-l9 juga membawa perubahan dalam bentuk
(1) akselerasi otomasi dan digitalisasi; (21 peningkatan peran big data dan Artiftcial
Intelligence (AI); (3) perubahan Global Value Chain (GVC); (4) peningkatan tren teleuork; dan
(5) pemulihan hijau (Green Recouery).
Tantangan yang dihadapi secara khusus oleh masing-masing sektor, antara lain sektor
pariwisata yang terdampak paling berat oleh pandemi COVID-l9 akan melalui proses
pemulihan yang bertahap, termasuk dalam ha1 pemulihan jam kerja. Tantangannya tidak
saja mencakup kurangnya konsistensi penerapan standar kebersihan, kesehatan,
keamanan dan keberlanjutan lingkungan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat,
namun juga lambatnya reaktivitas pasar pariwisata yang sangat ditentukan oleh keyakinan
konsumen untuk aman berwisata. Pada saat yang sama sebagian besar negara belum siap
untuk membuka perbatasan dan mengelola risiko yang ditimbulkan dari pergerakan
manusia antarwilayah, termasuk pergerakan wisatawan antarnegara. Penanganan
tantangan di sektor pariwisata diharapkan dapat menjadi pengungkit untuk mendorong
pemulihan di sektor-sektor terkait dalam rantai pasoknya, seperti sektor pertanian, industri,
konstruksi, transportasi, perdagangan, keuangan, dan jasa-j asa lainnya.
Sektor industri pengolahan juga menjadi sektor kedua yang mengalami tantangan terbesar
dari pandemi COVID-19. Proses pemulihannya membutuhkan dukungan stimulus fiskal dan
nonfiskal untuk mengembalikan tingkat kapasitas produksi seperti sebelum pandemi, dan
sekaligus memberikan fondasi yang lebih kuat untuk meningkatkan produktivitas di masa
yang akan datang. Pemulihan konsumsi dan daya beli masyarakat juga menjadi tantangan
untuk menggerakkan permintaan terhadap produk-produk industri pengolahan, yang akan
mendorong perbaikan kapasitas finansial perusahaan dan pemulihan jam kerja dari tenaga
kerja di sektor industri pengolahan. Sektor industri pengolahan juga akan mengalami proses
transisi untuk beradaptasi lebih cepat dengan otomatisasi, digitalisasi, dan perluasan
penerapan industri hijau.
Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)juga mengalami dampak yang signifikan
akibat pandemi COVID-19 baik terkait masalah keuangan maupun nonkeuangan. Masalah
keuangan berkutat pada sisi penurunan pendapatan yang cukup besar sehingga
memengaruhi arus kas para pelaku UMKM. Masalah nonkeuangan berupa akses terhadap
bahan baku yang sulit, harga bahan baku yang meningkat, berkurangnya penjualan, dan
SK No 098141A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.3 -
sulitnya distribusi produk. Penyaluran stimulus kepada pelaku UMKM yang tepat sasaran
menjadi sebuah tantangan untuk mendorong pemulihan usaha secara lebih cepat.
Di samping itu, terdapat tantangan pengembangan UMKM lain yang mendesak seperti belum
terintegrasinya kegiatan lintas kementerian/lembaga (K/L) terkait UMKM, nilai tambah
produk UMKM yang masih rendah, kurangnya akses informasi pembiayaan dan pemasaran
kepada pelaku UMKM, serta belum optimalnya layanan pendampingan dan konsultasi
usaha.
Tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian meliputi keterbatasan sistem logistik dan
melemahnya daya beli masyarakat untuk konsumsi pangan karena dampak pandemi
COVID-l9. Pembatasan aktivitas selama pandemi COVID-19 juga memengaruhi distribusi
input produksi dan hasil produksi. Hal ini berdampak pada gangguan rantai pasok pangan
berupa berkurangnya ketersediaan input di petani dan ketersediaan pangan
di masyarakat. Tantangan lainnya meliputi upaya memperkuat sistem distribusi pangan,
menjaga stabilitas harga pangan, dan meningkatkan akses petani ke pasar.
Tantangan yang dihadapi sektor perikanan dalam pemulihan dampak pandemi COVID-19
adalah penurunan daya beli masyarakat, dan pembatasan aktivitas masyarakat di dalam
negeri dan aktivitas perdagangan ke negara-negara tujuan ekspor, serta adanya persyaratan
tambahan dari negara importir yang berdampak pada penurunan permintaan produk
perikanan baik domestik maupun ekspor. Kondisi ini selanjutnya menyebabkan penurunan
harga di tingkat produsen.
Tantangan yang dihadapi sektor energi berkaitan dengan percepatan transisi energi fosil
ke Energi Baru Terbarukan (EBT). Ketersediaan energi di Indonesia saat ini mayoritas
ditopang oleh energi fosil. Di sisi lain, dukungan global dalam penyediaan EBT dan energi
bersih semakin tinggi, seperti ditunjukkan oleh deklarasi beberapa negara terkait target
carbon neutralitg pada tahun 2050. Pengembangan EBT di Indonesia yang berbasis kelapa
sawit juga masih bersinggungan dengan isu konservasi dan keberlanjutan dalam
pendekatan global. Selanjutnya, tantangan pada sektor sumber daya mineral dihadapkan
pada hilirisasi mineral dan batu bara yang belum optimal, lemahnya sistem pengawasan dan
pengendalian pada Pertambangan Tanpa Izin (PETI) dan pertambangan rakyat, rendahnya
kualitas data potensi energi dan sumber daya mineral, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
bidang sumber daya mineral yang belum merata, serta pengelolaan warisan geologi
(geoheitage) yang belum masif.
Di sektor keuangan, tantangan yang dihadapi meliputi dominasi atau ketergantungan pada
sektor perbankan yang masih sangat tinggi, ketahanan dan daya saing sektor keuangan yang
belum optimal, ketimpangan antara inklusi keuangan dengan literasi keuangan, akselerasi
transformasi digital pada sektor keuangan, kurangnya SDM yang kompeten terutama pada
sektor keuangan syariah, serta perlunya peningkatan efisiensi perbankan guna
meningkatkan pertumbuhan penyaluran kredit kepada sektor riil. Di sisi lain, dukungan
sektor keuangan pada pelaksanaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) diharapkan terus
berlanjut.
Tantangan yang dihadapi oleh sektor perdagangan dan investasi meliputi kinerja ekspor
yang dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya pulih.
Tantangan lainnya meliputi masih tingginya biaya memulai ekspor yang menyebabkan
rendahnya minat pelaku usaha untuk ekspor, terbatasnya akses bahan baku, rendahnya
produktivitas dan kemampuan inovasi pelaku ekspor, terbatasnya akses pembiayaan
ekspor, kinerja logistik ekspor dan antarwilayah yang masih kurang efisien, tren penurunan
pendapatan dan pengunjung gerai ritel sebagai dampak dari digitalisasi, tren penurunan
investasi global, serta kualitas investasi di Indonesia yang belum optimal dan merata.
Kontribusi PN Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan
Berkeadilan diarahkan untuk mendorong pemulihan aktivitas produksi, reformasi
struktural, dan peningkatan nilai tambah ekonomi yang mencakup upaya terstruktur untuk
meningkatkan nilai tambah dan produktivitas dengan mengoptimalkan keterkaitan antara
SK No 098142 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rv.4 -
sektor primer, sekunder, dan tersier. Pelaksanaannya difokuskan pada pemulihan dan
peningkatan produktivitas sektor pertanian, industri pengolahan, dan UMKM, serta
pemulihan dan penguatan citra sektor pariwisata yang terdampak COVID- 19. Keempat fokus
tersebut didukung oleh reformasi fiskal, penguatan sistem keuangan, peningkatan kualitas
investasi, peningkatan ekspor dan partisipasi dalam rantai produksi global, perbaikan sistem
logistik, dan pengembangan EBT.
Fokus strategi yang akan dilaksanakan dalam menangani berbagai tantangan tersebut
meliputi (1) peningkatan produktivitas pangan dan pertanian untuk pasokan dalam negeri,
bahan baku industri dan ekspor, penguatan rantai pasok, ekstensifikasi dan digitalisasi,
serta regenerasi melalui pelatihan vokasi petani muda; (2) penguatan produktivitas dan daya
saing industri pengolahan melalui peningkatan kualitas SDM, hilirisasi Sumber Daya Alam
(SDA) melalui peningkatan nilai tambah dan penguatan rantai pasok, pembangunan
kawasan industri destinasi investasi, penerapan industri 4.0 dan digitalisasi, penguatan
produk dalam negeri, dan peningkatan ekspor; (3) pemulihan pasar pariwisata, penguatan
tata kelola destinasi dengan standar infrastruktur, kebersihan dan keberlanjutan,
pengembangan destinasi dan atraksi unggulan yang didukung penciptaan nilai tambah dari
ekonomi kreatif, pengembangan SDM terampil, serta perluasan pasar wisata untuk
persiapan pemulihannya di tahun 2023; serta (4) penguatan UMKM melalui pendidikan dan
pelatihan, pendampingan dan inovasi pembiayaan, pengembangan UMKM champion
berbasis kewilayahan, kemitraan strategis berbasis rantai pasok/nilai dan ekspor, serta
konsolidasi usaha yang didukung ruang produksi bersama dan digitalisasi.
Keempat fokus strategi di atas akan didukung dengan pelaksanaan kebijakan (1) reformasi
fiskal; (2) penguatan sistem keuangan; (3) peningkatan kualitas investasi; (4) perbaikan
sistem logistik; dan (5) percepatan transisi menuju EBT.
4.L.1.2 Sasaran Prioritas Nasional
Pada tahun 2022, sasaran yang akan diwujudkan dalam rangka memperkuat ketahanan
ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan tercantum dalam Tabel 4.1.
Tabel4.1
Sasaran, Indikator, dan Target PN 1
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk
Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan
I Mcninglrtaye deye dukung dan Lualltas sumber deya clonomi scbagei modelites begl
pembengunen ekoaomi yaag berheleaJuten
1.1 Porsi EBT dalam Bauran Energi 9,18r) tt,2 14,5 15,7 -23,O
Nasional (%)
t.2 Skor Pola Pangan Harapan 86,4 86,3 9r,6 92,4 95,2
(nilai)
1.3 Penjaminan akurasi pendataan 11 11 11 11 1l
stok sumber daya ikan dan
pemanfaatan ffumlah Wilayah
Pengelolaan Perikanan (WPP))
2
Mcaiagletnya nltrel tambeh, lepangen Lerje, investesi, eLspor, daa deya saing
pcrcLonomien
SK No 098143 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
_IV.s_
2.8 Penyediaan lapangan kerja per 2,473t -0,30 o,t4- 2,3- 2,7-
tahun fiuta orang) 0,35d) 2,8 3,0
2.1t Pertumbuhan ekspor riil barang -o,92t -7,7 I 1 ,5d) 4,3- 5,8-
dan jasa (%) 6,8d) 6,2
2.t2 Rasio perpajakan terhadap PDB 9,76 8,33.) 8,184) 8,37- 8,41-
(l7.l.llat 1o7'1 8,42e1 8,87.)
Sumber: Dokumen RPJMN Ta-hun 2O2O-2O24; Rencana Strategrs K/L Tahun 2O2O-2O24; RKP 2021; ll Updote
Pemutakhiran dari data Handbook of Energg & Economic Slalislics of Indonesia (HEESI) Kementerial ESDM 2019,
2l Update Pemutakhran Realisasi Data BPS 2019, 3) Update Pemutakhiran Realisasi Data Sakernas BPS 2019, dan
4) TargetAPBN 2021.
Keterangan: a) Indikator usulan baru di level PN; b) Indikator nasional yang sesuai dengan indikator global untuk
Sustainable Deuelopment Goals (SDGs); c) l"aporan Keuangan Pemenntah Pusat (LKPP) Tahun 2020 (Auditedl, dl
Angka proyeksi sementara Kementerian PPN/Bappenas per Mei 2O2l; dan e) Sasaran RKP Tahun 2022.
SK No 098144 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.6 -
Gambar 4.2
Kerangka PN 1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi
untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan
Tabel 4.2
Sasaran, Indikator, dan Target PP dari PN 1
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk
Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan
Target
Baseline Realisasi
No. Sasaran/Indikator
2019 2020 2021 2022 2024
SK No 098145 A
PRESIDEN
REPUBLIK TNDONESIA
-rv.7 -
Target
Baseline Realisasi
No. Sasaran / Indikator
2019 2020 202r 2022 2024
3.1 Nilai Tukar Petani (NTP) 100,9.) 101,653) t02-ro4 103-105 105
(nilai)
3.5 Foo d Ins e anitg E xp eie nce 5,4 5,13) 4,8 4,5 4,O
Scale (FIES) (%)
4.4 Produksi garam futa ton) 2,85 1,37 3,1 3,2 3,4
4.5 Nilai Tukar Nelayan (nilai) 1000 lOO,22c) t02-to4 104-106 t07
SK No 098146 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.8 -
No Sasaran/ Indikator
L,.,,,,,I Realisasi Target
2020
l,o,,l 202L 2022 2024
PP 6. Pcninglatan nilei tambah, lapangea LerJe, dea investasi di seLtor riil, dan industrialisasi
Meninglatnya nilai tambah, l,apangan kerja, dan investasi di selrtor riil, daa industrialisasi
6.3 Nilai tambah ekonomi kreatif 1. 153,42) 1.049,s 1.277,O 1.398,0 1.641,0
(Rp Triliun)
6.4 Jumlah tenaga kerja industri 18,90 t7,48 18,35 20,9 22,50
pengolahan fiuta orang)
SK No 098147 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.g -
Target
Baseline Realisasi
No. Sasaran/ Indikator
20t9 2020 202t 2022 2024
6.9 Nilai realisasi PMA dan 809,63 826,3 858,5 968,4 t.239,9)
PMDN (Rp Triliun)
6.10 Nilai realisasi PMA dan 2r5,94 272,9 268,7 352,5 646,1r
PMDN industri pengolahan
(Rp Triliun)
PP 7. Pcalnglreten ckspor bernihi tembeh ti.ggi dan penguaten Tlnglat Kanduagan Delem
Itlegcrl (TKDNI
Meningletnya ekspor bernilai tambah tinggi dan penguataa Tinghat l(aadungen Dalam Negeri
(TKDN)
7.5 Nilai ekspor hasil perikanan 4,93 5,2oct 6,05 7,13 8,00
(US$ Miliar)b)
7.6 Pertumbuhan ekspor produk -4,7 -5,4 7,8t 8,2-10, 1,) 13,0-13,4,)
industri berteknologi tinggi
(%l"l
SK No 098148 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.10 -
Target
Baseltne Realisasi
No. Sasaran / Indikator
2019 2020 202r 2022 2024
8.6 Imbal hasil (yiel@ surat 7,30 6,99 Menurun Menurun Menurun
berharga negara (%)
8.7 Rasio TKDD yang berbasis 10,38 26,O5 25,94 28,94 34,94
kinerja terhadap TKDD
meningkat (%)
Sumber: Dokumen RPJMN Tahun 2O2O-2O24; Rencana Strategis K/L Tahun 2O2O-2O24; RW 2O2L;
Ll Trauel and Tourism Competttweness Index terbit dua tahun sekali setiap tahun ganjil, 2) Update Pemutakhiran
Realisasi Data Kementerian ESDM/BPS/Badan Ketahanan Pangan/Kementerian KUKM/Bank
Indonesia/Kementenan/Badan Pareloaf 2019, 3l Updote Pemutakhiran data tahunan realisasr BPS 2020,
4) Penyesuaian target dengan capaian realisasi tahun 2020 (Data Kementerian ESDM),5) Target RKP 2021,
6) Hasil Kesepakatan Panja RKP dan Prioritas Anggaran Tahun 2022 dalam rangka pembahasan pembicaraan
pendahuluan RAPBN tahun 2022 dan RKP Tahun 2022,30 Juni 2021 dan sesuar Target Renstra Kementerian
Keuangan 2O2O-2O24, serta 7) Sesuai Arahan Presiden Dalarn Ratas, 20 Juni 2Ol7 tentang Modernisasi Teknologi
Informasi Perpajakan dan Target Renstra Kementerian Keuangan 2O2O-2O24.
Keterangan: a) Indikator nasional yang sesuai dengan indikator global untuk Sustatnable Deuelopment Gools (SDGs);
b) Indikator baru yang diusulkan naik menladi level PP; c) Indikator usulan baru di level PP;
d) Indikator baru ada pada tahun 2O2O ldatabelum rilis; e) Angka reaLsasi tahun 2018; f) Terdapat perubahan pada
tahun dasar; g) Angka realisasi sementara tahun 2020; h) Exerase baru dan Kementerian PPN/Bappenas 2021; i)
Angka proyeksi sementara Kementerian PPN/Bappenas per Mei 2O2l;11 Penyesuaian Target RPJMN berdasarkan
kesepakatan Kementerian PPN/Bappenas dan Badan Koordinasr Penanaman Modal (BKPM);
k) Target RPJMN 2O2O-2O24; dan l) Angka/proyeksi sementara.
Dalam rangka pemulihan dan peningkatan nilai tambah ekonomi, berbagai strategi yang
dapat dilakukan sebagai berikut:
(1) Pada PP Pemenuhan Kebutuhan Energi dengan Mengutamakan Peningkatan EBT,
strategi pemulihan ekonomi yang dilaksanakan mencakup (a) percepatan penambahan
kapasitas EBT melalui optimalisasi implementasi kebijakan fiskal yakni tax lnlidag dan
tax allowance, pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk impor pengadaan
barang dan jasa, pembebasan bea masuk impor untuk barang modal, bantuan
pendanaan pemasangan PLT Surya Atap (roofi.op), perluasan pembangunan PLT Surya
Atap (roofiop) terutama untuk gedung pemerintah, dukungan penurunan risiko pada
SK No 098149 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.11 -
pengembangan proyek; (b) percepatan penyusunan kebijakan harga pembelian dari EBT;
serta (c) penyederhanaan skema perizinan pengusahaan di bidang energi dan sumber
daya mineral sesuai dengan yang diamanatkan oleh UU Nomor 15 Tahun 2O2O tentang
Cipta Kerja dan peraturan pelaksananya. Selanjutnya, strategi peningkatan nilai
tambah ekonomi yang dilaksanakan yaitu peningkatan konversi dan substitusi energi
primer fosil baik dengan menggunakan teknologr yang existing maupun teknologi baru.
(21 Pada PP Peningkatan Kuantitas/Ketahanan Air untuk Mendukung Pertumbuhan
Ekonomi, strategi pemulihan ekonomi yang dilaksanakan mencakup (a) upaya
konservasi sumber daya air dan ekosistemnya; (b) rehabilitasi hutan dan lahan dengan
melibatkan masyarakat yang disinergikan dengan kegiatan prioritas lainnya seperti
perhutanan sosial; (c) perlindungan dan penyelamatan kawasan hutan; (d) percepatan
penyelesaian pembangunan waduk multiguna serta pemanfaatannya; serta
(e) pembangunan dan rehabilitasi sistem irigasi, termasuk pelaksanaan program padat
karya Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI). Selanjutnya,
strategi peningkatan nilai tambah ekonomi yang dilaksanakan mencakup (a) penguatan
pengelolaan hutan berkelanjutan; (b) optimalisasi pemanfaatan hasil hutan dan jasa
lingkungan; (c) penyediaan air untuk pertanian yang mendukung ketahanan pangan;
(d) pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui kegiatan perhutanan sosial;
(e) penyelamatan danau prioritas nasional yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
ketahanan air dan pengembangan ekowisata; serta (f) meningkatkan layanan dan
efisiensi sistem irigasi melalui pembangunan, peningkatan, rehabilitasi serta
modernisasi irigasi, termasuk menyediakan air untuk komoditas pertanian bernilai
tinggi.
(3) Pada PP Peningkatan Ketersediaan, Akses, dan Kualitas Konsumsi Pangan, strategi
pemulihan ekonomi difokuskan pada produksi domestik berkelanjutan dan
ketersediaan untuk mencukupi kebutuhan/permintaan pangan berkualitas dan zunan
melalui (a) penguatan akses petani ke input produksi dan lembaga keuangan;
(b) pengawalan dan pendampingan lapangan (secara ketat); (c) pelatihan vokasional
petani muda; (d) penguatan stimulus pangan melalui bantuan pangan untuk rumah
tangga rawan pangan dan penguatan fungsi rantai pasok dan penyimpanan; serta
(e) penguatan sistem pangan nasional dan regional yang andal dan berkelanjutan.
Selanjutnya, strategi peningkatan nilai tambah ekonomi yang dilaksanakan mencakup
(a) pembentukan korporasi petani dan nelayan; (b) efisiensi distribusi pangan melalui
penguatan konektivitas produksi fialan usaha tani) dan sistem logistik pangan;
(c) percepatan transformasi platform e-commerce pertanian/rantai pasok online;
(d) pengolahan primer produksi pangan dan pertanian; (e) penguatan ke4a sama tiple
ruhrc, (f) pengembangan protein fungsional; (S) pengembangan food estate (kawasan
sentra produksi pangan) berbasis pertanian digital; (h) pengembangan pertanian presisi;
(i) pengembangan pertanian organik dan beras biofortifikasi; fi) pelaksanaan pendekatan
yurisdiksi berkelanjutan; serta (k) pengembangan asuransi pertanian berbasis Area
Yield Index.
(41 Pada PP Peningkatan Pengelolaan Kemaritiman, Perikanan dan Kelautan, strategi
pemulihan ekonomi mencakup (a) peningkatan produksi dan produktivitas kelautan dan
perikanan melalui pemberian bantuan sarana dan prasarana nelayan, pembudidaya,
pengolah dan pemasar, serta petambak garam; (b) penguatan rantai pasok hasil
perikanan (termasuk rantai dingin) dalam rangka mendukung sistem logistik ikan;
(c) pengembangan sentra produksi kelautan dan perikanan melalui pengembangan
klaster kawasan tambak udang dan bandeng, kampung perikanan budidaya, kampung
nelayan maju, dan kampung pengolahan yang difokuskan pada komoditas lokal, serta
desa wisata bahari; (d) penguatan kelembagaan pelaku usaha perikanan, termasuk
pembentukan korporasi nelayan; (e) perlindungan bagi nelayan, pembudidaya ikan, dan
petambak garam; (f) pendampingan dan penyuluhan; serta (g) peningkatan padat karya.
SK No 098150 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rv.l2 -
SK No 098151 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.13 -
SK No 098152 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.14 -
SK No 098153 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.15 -
SK No 098154 A
PRES lDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.16 -
SK No 098155 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.17 -
SK No 098157 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.19 -
(5) Rancangan Peraturan Presiden tentang Peningkatan Daya Saing Jasa Konsultansi
Nasional.
4.1.2 Prioritas Nasional 2, Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan
dan Menjamin Pemerataan
4.1.2.1Pendahuluan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2OO5-2O25 menekankan
terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif
di berbagai wilayah dengan didukung SDM yang berkualitas dan berdaya saing.
Pembangunan nasional yang dilakukan selama ini telah menghasilkan berbagai kemajuan
antara lain meningkatnya pendapatan per kapita (PDB per kapita) dan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM), serta pada saat bersamaan menurunnya tingkat kemiskinan. Berbagai
kemajuan tersebut belum terjadi dengan kecepatan yang seimbang antarwilayah disebabkan
oleh perbedaan keunggulan kompetitif dan keuntungan aglomerasi, serta perbedaan
keunggulan komparatif berupa SDA yang bernilai ekonomi tinggi.
Pengembangan wilayah merupakan salah satu prioritas nasional dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMNI 2O2O-2O24 dengan tujuan utama
mengur€rngi ketimpangan antarwilayah. Ketimpangan tersebut tidak hanya pada dimensi
ekonomi, tetapi juga dalam hal kualitas hidup dan akses pada pelayanan dasar. Sementara
itu, pengembangan wilayah saat ini juga dihadapkan pada tantangan pemulihan pandemi
COVID-19 yang memerlukan adaptasi praktik baru agar mobilitas barang dan penduduk
antarwilayah dapat berlangsung dengan aman. Oleh karena itu, pada tahun 2022 ara}r
kebijakan pengembangan wilayah berfokus pada upaya-upaya (1) mempercepat pemulihan
dampak pandemi COVID-19; (2) melanjutkan transformasi sosial ekonomi untuk
meningkatkan rantai produksi dan rantai nilai daerah; (3) mengoptimalkan keunggulan
kompetitif wilayah; dan (a) meningkatkan pemerataan kualitas hidup antarwilayah.
SK No 098158 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tv.20 -
2
TerJagaaya pcrtumbuhen clronotai dan tingkat hescJehtcraan Erayrralrt dt Kewaean
Baret ladoaesia (KBI)
Dalam rangka mencapai sasaran PN di atas, tentunya pembangunan wilayah didukung oleh
kontribusi dari percepatan pembangunan kawasan yang diprioritaskan serta pemerataan
wilayah lainnya dengan memperhatikan tata rt.ang dan tata kelola pembangunan daerah.
Dengan mempertimbangkan kebijakan pembangunan wilayah RPJMN 2O2O-2O24, serta
dengan memperhatikan arahan Presiden RI, maka pembangunan wilayah pada ta}run 2022
akan tetap mempertimbangkan beberapa indikator ketercapaian pembangunan wilayah
sebagaimana Tabel 4.4, sehingga dapat menjaga kesinambungan pembangunan wilayah
sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2O2O-2O24.
SK No 098159 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tv.2t -
Tabel4.4
Indikator Pembangunan Kewilayahaa
- KI Prioritas dan KI 8 5 7 11 27
Pengembangan ffumlah (kumulatif (kumulatif) (kumulatif) (kumulatif)
KI) nasional)
- Kawasan Perdagangan 2 2 2 2 2
Bebas dan Pelabuhan
Bebas (lumlah KPBPB)
3 Persentase
pengembangan sektor
unggulan per tahunb):
SK No 098160 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tv.22 -
4 Jumlah Wilayah 3 3 3 3 3
Metropolitan (WM) di luar
Jawa yang direncanakan
(wM)
10 Jumlah Peninjauan 0 0 1 1 0
Kembali Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN)yang
diselesaikan (dokumen
Peninjauan Kembali)
SK No 098161 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.23 -
SK l-Jo 09,9162 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tv.24 -
SK No 098163 A
PRES lDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rv.25 -
SK No 098164 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tv.26 -
42 Terbentuk dan 0 0 I 1 1
operasional lembaga Bank
Tanah (lembaga)
-SK No 098165 A
PRES IDEN
REPIIBLIK INDONESIA
- rv.27 -
SK No 098166 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.28 -
Gambar 4.3
Kerangka PN 2 Mengembangkan Wilayah untuk
Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan
Tabel4.5
Sasaran, Indikator dan Target PP pada PN 2 Mengembangkan
Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamia Pemerataan
t.2 IPM Provinsi di Wilayah Sumatera 69,57- 69,69- 70,o2- 70,51- 7t,90-
(nilai min-maks) u) 75,48 75,59 76,44 76,97 78,t9
SK No 098167 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rv.29 -
3.1
Laju pertumbuhan PDRB Wilayah
4,46 -o,72 3,O7
5,t2- 5,10
Nusa Tenggara (%o/tahun) ") 6,01
4.2
IPM Provinsi di Wilayah 67,65- 67,66- 69,01- 69,60- 7t,22-
Kalimantan (nilai min-maks) u) 76,61 76,24 77,53 78,rt 79,25
SK No 098168 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.30 -
5.2
IPM Provinsi di Wilayah Sulawesi 65,73- 66,tt- 67,06- 67,72- 69,4t-
(nilai min-maks)u) 72,99 72,93 73,93 74,48 75,83
6.2
IPM Provinsi di Wilayah Maluku 68,70- 68,49- 70,20- 70,92- 72,25-
(nilai min-maks)u) 69,45 69,49 70,50 71,08 72,33
7.2
IPM Provinsi di Wilayah Papua 60,84- 60,44- 61,38- 62,06- 63,94-
(nilai min-maks) u) 64,70 65,09 65,35 65,92 67,24
SK No 098169 A
PRES IDEN
REPUBLTK INDONESIA
- IV.31 -
SK No 098170 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rv.32 -
dan mengurangi dampak dari ancaman penyebaran penyakit yang muncul di masa
mendatang.
(4) Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi
(a) pemulihan ekonomi desa melalui penguatan BUM Desa dan pengembangan desa
wisata serta penajaman prioritas penggunaan Dana Desa yang difokuskan untuk
kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD);
(b) pengembangan produksi dan pengolahan nilai tambah komoditas unggulan bernilai
ekonomis dengan masa panen pendek dan menengah untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat lokal dan sekitarnya di kawasan transmigrasi, kawasan perbatasan,
kawasan perdesaan, dan daerah tertinggal;
(c) pemanfaatan teknologi informasi untuk menjangkau pasar yang lebih luas pada
kawasan transmigrasi, kawasan perbatasan, kawasan perdesaan, dan daerah
tertinggal dalam kerangka pemulihan ekonomi masyarakat;
(d) penguatan sistem informasi desa sebagai sarana pelaporan dan pengawasan dana
desa, serta keterpaduan data dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS);
(e) penguatan kapasitas sumber daya manusia, kelembagaan, dan kolaborasi para pihak
dalam pemulihan ekonomi masyarakat di kawasan transmigrasi, kawasan
perbatasan, kawasan perdesaan dan daerah tertinggal.
(5) Kelembagaan dan Keuangan Daerah
(a)peningkatan kualitas tata kelola pelayanan dasar di daerah yang lebih efektif dan
efisien;
(b)peningkatan daya saing dan kemandirian daerah melalui pengembangan kerja sama
daerah, pengembangan sumber pembiayaan alternatif serta investasi di daerah;
(c) penataan regulasi daerah dan harmonisasi regulasi pusat-daerah dalam mendukung
kemudahan berusaha dan pemulihan ekonomi di daerah dampak pandemi
COVID-19;
(d)optimalisasi pemanfaatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dalam
pelayanan dan penyelenggaraan pemerintahan guna mendukung transformasi
digital;
(e) penataan hubungan pusat dan daerah yang lebih sinergis melalui penguatan peran
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat (GWPP);
(f) optimalisasi pemanfaatan transfer ke daerah khususnya dana transfer khusus dalam
mendukung penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) dan sentra IKM,
pengembangan food estate dan sentra produksi pangan, serta peningkatan kawasan
untuk pembangunan inklusif di wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua;
(g) peningkatan pendapatan asli daerah melalui peningkatan rasio pajak daerah;
(h) peningkatan akuntabilitas keuangan daerah;
(i) peningkatan kualitas belanja daerah yang berfokus pada layanan dasar serta
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah.
4.1.2.3.L Program Prioritas Pembangunan Wilayah Sumatera
Dalam rangka mewujudkan tercapainya sasaran PP Pembangunan Wilayah Sumatera,
kawasan yang diprioritaskan untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan Wilayah
Sumatera dapat dilihat pada Gambar 4.4.
SK No 098171 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.33 -
Upaya untuk Pembangunan Wilayah Sumatera akan didukung dengan lima KP sebagai
berikut:
(1) Pengembangan Kawasan Strategis yang difokuskan pada KEK Arun Lhokseumawe dan
KPBPB Sabang yang berlokasi di Provinsi Aceh; KI/KEK Sei Mangkei dan DPP Danau
Toba dan sekitarnya yang berlokasi di Provinsi Sumatera Utara; KI Bintan Aerospace,
KI/KEK Galang Batang, Destinasi Pariwisata Pengembangan Batam-Bintan, dan KPBPB
Batam-Bintan-Karimun yang berlokasi di Provinsi Kepulauan Riau; KI Sadai dan DPP
Bangka Belitung/KEK Tanjung Kelayang yang berlokasi di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung; serta Destinasi Pariwisata Pengembangan Padang-Bukittinggi yang berlokasi di
Provinsi Sumatera Barat;
(2) Pengembangan Sektor Unggulan yang difokuskan pada peningkatan produktivitas
kelapa sawit, karet, kopi, kelapa, kakao, lada, pala, dan tebu. Pengembangan sektor
unggulan berupa perikanan tangkap dan perikanan budidaya dilakukan melalui
pengembangan empat Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) yaitu SKPT
Sabang di Provinsi Aceh, SKPT Natuna di Provinsi Kepulauan Riau, dan SKPT Mentawai
di Provinsi Sumatera Barat. Selain itu, terdapat peningkatan diferensiasi produk turunan
pertambangan seperti batu bara, timah, emas, dan migas, dengan tetap memperhatikan
kelestarian lingkungan dan pengembangan energi baru terbarukan;
(3) Pengembangan Kawasan Perkotaan yang difokuskan di 2 wilayah metropolitan (WM
Medan dan WM Palembang), 5 kota besar (Padang, Pekanbaru, Batam, Jambi, Bandar
Lampung), 12 kota sedang (Banda Aceh, Lhokseumawe, Langsa, Pematangsiantar,
Gunungsitoli, Dumai, Bukittinggi, Tanjungpinang, Bengkulu, Lubuklinggau,
Prabumulih, Pangkalpinang), dan 3 kota kecil (Sabang, Sibolga, Solok);
Gambar 4.4
Peta Pembangunan Wilayah Sumatera
SK No 098172 A
FRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.34 -
Bengkulu Seluma
Sumber: Perpres No. 63 Tahun 2O2O dan Kepmendes PDTT No. 79 Tahun 2019
Keterangan: *) Fokus intervensi daerah tertinggal tahurr 2022
SK No 098173 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.35 -
Provinsi Jawa Timur; KEK Tanjung Lesung yang berlokasi di Provinsi Banten; KI Subang
yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat, Destinasi Pariwisata Pengembangan Ujung Kulon-
Halimun-Bandung-Pangandaran yang berlokasi di Provinsi Banten dan Jawa Barat; serta
Revitalisasi Destinasi Pariwisata Bali yang berlokasi di Provinsi Bali. Selain itu, juga
terdapat KEK Singhasari yang berlokasi di Provinsi Jawa Timur yang didukung oleh
sumber pendanaan lainnya;
Gambar 4.5
Peta Pembangunan Wilayah Jawa-Bali
(2) Pengembangan Sektor Unggulan yang difokuskan pada peningkatan produktivitas, pala,
cengkeh, kopi, kelapa, tebu, kakao, garam, perikanan tangkap, dan perikanan budidaya;
(3) Pengembangan Kawasan Perkotaan melalui pengembangan 5 wilayah metropolitan (WM
Jakarta, WM Bandung, WM Semarang, WM Surabaya, dan WM Denpasar); pembangunan
Kota Baru Maja; pembangunan 3 kota besar (Serang, Surakarta, dan Malang); dan
11 kota sedang (Cilegon, Sukabumi, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Magelang, Yograkarta,
Kediri, Batu, Pasuruan, dan Probolinggo);
(4) Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perdesaan y€rng difokuskan pada percepatan
pembangunan 197 desa tertinggal menjadi desa berkembang dan peningkatan 2.893
desa berkembang menjadi desa mandiri; pengembangan 8 KPPN yaitu KPPN Pandeglang,
KPPN Sukabumi, KPPN Magelang, KPPN Kendal, KPPN Pamekasan, KPPN Banyuwangi,
KPPN Buleleng, dan KPPN Klungkung; serta 6 kabupaten daerah tertinggal terentaskan
yang dibina sebagaimana terdapat pada Tabel 4.7; dar.
(5) Kelembagaan dan Keuangan Daerah yang difokuskan pada peningkatan rata-rata
capaian penerapan SPM daerah hingga 85,93 persen (khususnya bidang perumahan
rakyat, kesehatan, dan pekerjaan umum), peningkatan kualitas dan kuantitas SDM ASN
yang selaras dengan sektor unggulan dan arah pembangunan kewilayahan Jawa-Bali,
penguatan GWPP pada fungsi pembinaan dan pengawasan kinerja pemerintah
kabupaten lkota, peningkatan kapasitas keuangan daerah (pendapatan daerah, kualitas
belanja daerah, dan tata kelola keuangan daerah), percepatan sertipikasi tanah,
SK No 098174 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.36 -
SK No 098175 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.37 -
Gambar 4.6
Peta Pembangunan Wilayah Nusa Tenggara
Tabel4.8
Daerah Tertiaggal (DT) dan
Daerah Tertinggal Entas (DTE) di Kepulauan Nusa Tenggara
Nusa Tenggara Timur Sumba Tengah", Sabu Raijua*, Alor*, Nagekeo, Ende, Timor Tengah
Rote Ndao*, Malaka*, Timor Tengah Utara, Manggarai Barat,
Selatan*, Sumba Barat Daya*, Manggarai
Sumba Timur*, Manggarai Timur*,
L,embata*, Kupang, Belu, Sumba
Barat
Sumber: Perpres No. 63 Tahun 2O2O dat Kepmendes PDTT No. 79 Tahun 2019
Keterangan: ") Fokus intervensi daerah tertinggal talrun 2022
SK No 098176 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.38 -
SK No 098177 A
PRES lDEN
FIEPUBLIK INDONESIA
- IV.39 -
(5) Kelembagaan dan Keuangan Daerah yang difokuskan pada peningkatan rata-rata
capaian penerapan SPM daerah hingga 81,80 persen (khususnya bidang perumahan
ralgrat, sosial, dan pendidikan), peningkatan kualitas dan kuantitas SDM ASN yang
selaras dengan sektor unggulan dan arah pembangunan kewilayahan Kalimantan,
penguatan GWPP pada fungsi pembinaan dan pengawasan kinerja pemerintah
kabupaten f kota, peningkatan kapasitas keuangan daerah (pendapatan daerah, kualitas
belanja daerah, dan tata kelola keuangan daerah), percepatan sertipikasi tanah,
penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan, peningkatan pelayanan pertanahan
modern berbasis digital, percepatan penyusunan dan penetapan rencana tata ruang
pusat dan daerah, serta percepatan penyediaan peta dasar skala besar.
Tabel4.9
Daerah Tertinggal Entas (DTE) di Pulau Kalimantan
Kalimantan Barat Bengkayang, Sambas, Kapuas Hulu, Ketapang, Landak, Melawi, Sintang,
Kayong Utara
SK No 098178 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.40 -
Gambar 4.8
Peta Pembangunan Wilayah Sulawesi
SK No 098179 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.41 -
modern berbasis digital, percepatan penyusunan dan penetapan rencana tata ruang
pusat dan daerah, serta percepatan penyediaan peta dasar skala besar.
Tabel 4.1O
Daerah Tertinggal (DT) dan Daerah
Tertinggal Entas (DTE) di hrlau Sulawesi
Sulawesi Tengah Donggala*, Sigi*, Tojo Una-una* Morowali Utara, Banggai Kepulauan,
Buol, Banggai Laut, Parigi Moutong, Toli-
toli
Sumber: Perpres No. 63 Tahun 2O2O dart Kepmendes PDTT No. 79 Tahun 2019
Keterangan: *) Fokus intervensi daerah tertinggal tahun 2022
SK No 098180 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.42 -
Gambar 4.9
Peta Pembangunan Wilayah Maluku
(5) Kelembagaan dan Keuangan Daerah yang difokuskan pada peningkatan rata-rata
capaian penerapan SPM daerah hingga 81,83 persen (khususnya bidang perumahan
rak5lat, sosial, Trantibumlinmas, dan pekerjaan umum), peningkatan kualitas dan
kuantitas SDM ASN yang selaras dengan sektor unggulan dan arah pembangunan
kewilayahan Maluku, penguatan GWPP pada fungsi pembinaan dan pengawasan kinerja
pemerintah kabupaten lkota, peningkatan kapasitas keuangan daerah (pendapatan
daerah, kualitas belanja daerah, dan tata kelola keuangan daerah), percepatan
sertipikasi tanah, peningkatan pelayanan pertanahan modern berbasis digital,
penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan, serta percepatan penyusunan dan
penetapan rencana tata ruang pusat dan daerah.
Tabel 4.11
Daerah Tertinggal (DT) dan Daerah
Tertinggal Entas (DTEI di Kepulauan Maluku
Sumber: Perpres No. 63 Tahun 2O2O dan Kepmendes PDTT No. 79 Tahun 2019
Keterangan: *) Fokus intervensi daerah tertinggal tahun 2022
SK No 098181 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.43 -
Upaya Pembangunan Wilayah Papua akan didukung dengan lima KP sebagai berikut:
(1) Pengembangan Kawasan Strategis melalui pengembangan KI Teluk Bintuni, KEK Sorong,
dan DPP Raja Ampat yang berlokasi di Provinsi Papua Barat; serta Destinasi Pariwisata
Pengembangan Biak-Teluk Cendrawasih yang berlokasi di Provinsi Papua;
(2) Pengembangan Sektor Unggulan yang difokuskan pada sektor perikanan (melalui
pengembangan SKPT Biak Numfor, SKPT Mimika dan SKPT Merauke), serta peningkatan
produktivitas kakao, kopi, pala, sagu, kelapa, buah merah, ubi jalar, dan perikanan
tangkap;
(3) Pengembangan Kawasan Perkotaan yang difokuskan pada pembangun€rn kota baru
(Sorong) dan kota sedang (Jayapura);
(4) Pembangunan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi
yang difokuskan pada pengembangan ekonomi kawasan perbatasan negara di 3 PKSN
yaitu, PKSN Jayapura, PKSN Tanah Merah, dan PKSN Merauke; pemenuhan pelayanan
dasar, infrastruktur dasar, konektivitas wilayah, dan tata kelola di 17 kecamatan lokasi
prioritas perbatasan; revitalisasi 5 kawasan transmigrasi yaitu Kawasan Transmigrasi
Werianggi Werabur, Kawasan Transmigrasi Bomberay-Tomage, Kawasan Transmigrasi
Senggi, Kawasan Transmigrasi Salor dan Kawasan Transmigrasi Muting/Jagebob;
pengembangan 4 KPPN yaitu KPPN Jayapura, KPPN Merauke, KPPN Raja Ampat, dan
KPPN Manokwari; percepatan pembangunan 2.449 kampung tertinggal menjadi
kampung berkembang, dan peningkatan 30 kampung berkembang menjadi kampung
mandiri; 3O kabupaten daerah tertinggal yang dipercepat pembangun€rnnya dengan
SK No 098182 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rv.44 -
fokus intervensi pada 19 kabupaten di tahun 2022, serta 5 kabupaten daerah tertinggal
terentaskan yang dibina sebagaimana terdapat pada Tabel 4.12; dan
(5) Kelembagaan dan Keuangan Daerah yang difokuskan pada peningkatan rata-rata
capaian penerapan SPM daerah hingga 77,78 persen (khususnya bidang sosial,
Trantibumlinmas, dan perumahan ralryat), peningkatan kualitas dan kuantitas SDM
ASN yang selaras dengan sektor unggulan dan arah pembangunan kewilayahan Papua,
penguatan GWPP pada fungsi pembinaan dan pengawasan kinerja pemerintah
kabupaten f kota, peningkatan kapasitas keuangan daerah (pendapatan daerah, kualitas
belanja daerah, dan tata kelola keuangan daerah), percepatan sertipikasi tanah,
peningkatan pelayanan pertanahan modern berbasis digital, penyelesaian sengketa dan
konflik pertanahan, serta percepatan penyusunan dan penetapan rencana tata ruang
pusat dan daerah.
Tabel4.12
Daerah Tertinggal (DT) dan Daerah
Tertinggal Entas (DTE) di hrlau Papua
Sumber: Perpres No. 63 Tahun 2O2O dan Kepmendes PDTT No. 79Tahun2Ol9
Keterangan: *) Fokus intervensi daera-h tertinggal tahun 2022
SK No 098183 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.45 -
VI
SK No 098184 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.46 -
VII
VIII
VIII
SK No 098185 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.47 -
IX
IX
SK No 098186 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.48 -
SK No 098187 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rv.49 -
Pembangunan SDM Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan daga saing SDM,
Aang merupakan salah satu prasgarat dalam upaAa pemuhhan pembanEtnan akibat pandemi
COVID-L9. Pembangunan SDM pada tahun 2022 akan ditekankan pada reformasi sislem
kesehatan nasional, refonnasi sisfem perhndungan sosial, percepatan penuntnan kematiqn
ibu dan stunting, pembangunan Science-Techno Park, serta pendidikan dan pelatihan uokasi
untuk industi 4.0.
4.1.3.1 Pendahuluan
Dengan terus meningkatnya penduduk usia produktif 15-64 tahun (70,72 persen dari total
penduduk), peluang untuk mengoptimalkan bonus demografi semakin besar. Di sisi lain,
jumlah penduduk lanjut usia (60 tahun ke atas) semakin meningkat sehingga memerlukan
perhatian untuk peningkatan pelayanan kesehatan dan perlindungan sosial. Upaya
meningkatkan IPM Indonesia yang telah masuk pada kategori tinggi, yaitu 71,94,
menghadapi tantangan besar dengan adanya pandemi COVID-l9. Jumlah orang miskin dan
rentan miskin meningkat terutama dari kelompok rentan dan pekerja informal, bahkan
kelompok menengah dan pekerja formal. Aktivitas ekonomi yang melambat berdampak pada
29,12 juta penduduk usia kerja, yang berubah statusnya dari bekerja menjadi penganggur
(2,56 juta), bukan angkatan keqa (0,76 juta), sementara tidak bekerja/dirumahkan
(1,77 juta), serta mengalami pengurangan jam keqa (24,03 juta). Tingkat pengangguran
terbuka lulusan SMK meningkat menjadi 13,55 persen dan lulusan SMA menjadi 9,86
persen. Keterbatasan keahlian dan kurangnya spesialisasi yang dimiliki menyebabkan
lulusan SMA (Sekolah Menengah Atas)/SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) ini rentan lebih
dahulu dirasionalisasi oleh pemberi ke{a. Pada jenjang pendidikan tinggi, peningkatan
relevansi dan daya saing lulusan masih menjadi isu penting. Perguruan tinggi juga perlu
didorong menjadi sumber penghasil inovasi, bersamaan dengan institusi litbang (penelitian
dan pengembangan) dan industri. Selain itu, pelayanan kesehatan esensial yang meliputi
pelayanan bagi ibu, anak, gizi, dan kesehatan reproduksi menurun akibat fokus utama
pelayanan kesehatan pada penanganan pandemi. Kemampuan masyarakat dalam
kepesertaan dan kolektabilitas jaminan sosial juga terpengaruh, terutama bagi kelompok
pekerja informal. Pemassalan dan pembinaan olahraga prestasi tidak optimal sehingga
berpengaruh pada daya saing prestasi olahraga di tingkat dunia. Pembatasan sosial selama
masa pandemi juga berpotensi meningkatkan kasus kekerasan pada perempuan dan anak.
SK No 098188 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- N.50 -
Tujuh isu strategis pembangunan SDM pada tahun 2022 adalah (1) pengendalian
pertumbuhan penduduk dan penguatan tata kelola kependudukan, serta pengembangan
statistik hayati; (2) pelaksanaan perlindungan sosial yang lebih akurat, terintegrasi, adaptif,
dan efektif untuk mengurangi dan mencegah kemiskinan; (3) percepatan pemenuhan
pelayanan kesehatan yang berkualitas di seluruh wilayah dengan meningkatkan pelayanan
kesehatan esensial, penguatan keamanan dan ketahanan kesehatan (health seanitg dan
resiliencel, serta upaya promotif dan preventif; (a) peningkatan pemerataan pelayanan
pendidikan berkualitas dengan mempercepat pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun,
meningkatkan penguatan layanan satu tahun prasekolah, penguatan pendidikan tinggi,
penguatan pembelajaran dan pengajaran terutama mempercepat pemanfaatan teknologi
dalam pendidikan, serta meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan;
(5) pewujudan lingkung€rn ramah anak, mempercepat peningkatan kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan, utamanya di bidang ekonomi, politik, dan ketenagakerjaan,
memperkuat sistem layanan terpadu perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan dan
Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), perkawinan anak, bentuk pekerjaan terburuk
bagi anak, serta memperkuat layanan kepemudaan terutama dalam kewirausahaan dan
pencegahan perilaku berisiko pada pemuda; (6) pembukaan akses dan keperantaraan
penduduk miskin dan rentan terhadap aset produktif, sumber daya penguatan usaha, dan
kesempatan kerja; dan (7) peningkatan keahlian tenaga kerja yang sesuai kebutuhan pasar
kerja antara lain melalui reskilling, upskilling, dan pembekalan keahlian digital;
meningkatkan kualitas penyediaan informasi kebutuhan keahlian di pasar kerja;
memastikan adopsi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan penciptaan inovasi berjalan
dari hulu hingga komersialisasi untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional; serta
memastikan pemassalan dan pembinaan olahraga untuk optimalisasi prestasi di tingkat
dunia.
Arah kebiJakan SDM berkualitas dan berdaya saing pada tahun 2o22 adalah sebagai
berikut:
(1) Mengendalikan pettumbuhan pendudul melalui penumnan angka kelahiran total dan
memperkuat penyelenggaraan tata kelola kependudukan dengan strategi 'pada
(a) peningkatan cakupan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, terutama
menjangkau wilayah 3T, kelompok rentan administrasi kependudukan, dan kelompok
khusus, termasuk pemutakhiran data penduduk pascapandemi COVID-19 berdasarkan
hasil Sensus Penduduk (SP) 2O2O; (b) pemanfaatan data kependudukan untuk
pembangunan dan pelayanan publik sebagai bagian dari transformasi digital; dan
(c) penyediaan dan pengembangan statistik hayati yang akurat dan terintegrasi.
(2) Menyempurnalan penyelenggaraan program bantuan dan jaminan sosial bagi
seluruh penduduk yang lebih alurat, terintegrasi, dan adaptif yang difokuskan pada
reformasi sistem perlindungan sosial dengan strategi yang terdiri dari: (a) perluasan
cakupan kepesertaan jaminan sosial khususnya bagi sektor informal untuk mendorong
pemulihan pascapandemi; (b) peningkatan keaktifan serta kapasitas pemerintah daerah
dalam melakukan pemutakhiran dan perluasan data penduduk miskin dan rentan
secara berkala dari tingkat desa/kelurahan untuk meningkatkan ketepatan sasaran
program; (c) penguatan integrasi dan digitalisasi penyaluran program bantuan sosial;
(d) pengembangan mekanisme graduasi program-program bantuan sosial; (e) perluasan
jangkauan bantuan dan rehabilitasi sosial terhadap kelompok rentan, seperti anak,
lanjut usia, penyandang disabilitas, pekerja sektor informal, korban bencana, penduduk
terdampak pandemi COVID-19, korban perdagangan manusia, korban penyalahgunaan
Narkoba, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adlktif lainnya (NAPZA), penderita HIV/AIDS,
dan kelompok rentan lainnya; (f) pengembangan perlindungan sosial yang adaptif
terhadap bencana, termasuk bencana pandemi; (g) pengembangan registrasi sosial
ekonomi melalui digitalisasi monografi desa/kelurahan untuk mendukung pengelolaan
data penduduk dan meningkatkan akurasi sasaran penerima manfaat; (h) transformasi
subsidi energi (LPG 3kg dan listrik) menjadi bantuan sosial agar program lebih efektif,
SK No 098189 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.51 -
tepat sasaran, dan adaptif kebencanaan; dan (i) integrasi dan peningkatan
kesinambungan data, proses pemantauan dan evaluasi, serta pengembangan skema
pembiayaan program perlindungan sosial yang berkesinambungan.
(3) MeningkatLan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, terutama
keberlanjutan reformasi sistem kesehatan nasional, penguatan pelayanan kesehatan ibu
dan anak, Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi, pelayanan gizi, pelayanan
kesehatan usia lanjut, serta pengendalian penyakit didukung dengan upaya promotif dan
preventif serta digitalisasi pelayanan kesehatan. Reformasi sistem kesehatan nasional
akan difokuskan pada (a) penguatan pendidikan dan penempatan tenaga kesehatan;
(b) penguatan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP); (c) peningkatan kapasitas
Rumah Sakit (RS) dan pelayanan kesehatan di Daerah Terpencil, Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK); (d) peningkatan kemandirian farmasi dan alat kesehatan;
(e) penguatan keamanan dan ketahanan kesehatan (health securitg dan resiliencel;
(0 pengendalian penyakit dan imunisasi; (g) peningkatan efektivitas pembiayaan
kesehatan; dan (h) pengembangan teknologi informasi, digitalisasi, dan pemberdayaan
masyarakat termasuk pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Upaya
pengendalian pandemi COVID-19 akan tetap dilakukan dengan melanjutkan vaksinasi
COVID-19. Upaya percepatan penurunan kematian ibu akan difokuskan pada
pengembangan sistem rujukan maternal, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan,
penguatan deteksi dini faktor risiko ibu hamil, pemenuhan sarana, ketersediaan darah
setiap waktu, KB pascasalin, serta revitalisasi akses dan kualitas pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi melalui pengembangan akses ke poskesdes dan Pelayanan KB di
RS (PKBRS) serta Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dan pendampingan bagi
remaja dalam penyiapan kehidupan berkeluarga. Upaya percepatan penurunan stunting
akan dilakukan melalui penajaman intervensi spesifik dan sensitif dengan menjamin
ketersediaan obat dan makanan tambahan, pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan balita, edukasi pola asuhan gizi, peningkatan cakupan imunisasi dasar
lengkap, penguatan tatalaksana gizi buruk, akses air minum dan sanitasi layak, serta
memberikan pendampingan bagi keluarga 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK).
(4) Meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas, dengan strategi
(a) peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran dengan penerapan kurikulum dan
model pembelajaran yang dapat mendorong penguasaan kemampuan berpikir tingkat
tinggi, sistem kualitas penilaian hasil belajar termasuk penilaian pada tataran kelas oleh
pendidik, peningkatan kompetensi pendidik, penguatan keterampilan nonteknis dan
pendidikan karakter, peningkatan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, peningkatan
kualitas kepemimpinan sekolah, serta peningkatan pengasuhan dan peran keluarga
dalam pendidikan, dan kesentosaan siswa (student utell-being) serta kesehatan mental
dalam pendidikan; (b) percepatan pelaksanaan wajib belajar 12 tahun, dengan
meningkatkan pencegahan putus sekolah, strategi pendataan, penjangkauan, dan
sinkronisasi upaya lintas sektor dalam penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS),
pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan yang memperhatikan asesmen kebutuhan
dan afirmasi kewilayahan termasuk pemulihan akibat bencana, (c) peningkatan strategi
lintas sektor untuk penerapan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI),
dan penguatan layanan satu tahun pra-sekolah; dan (d) peningkatan pengelolaan,
penempatan, dan pemenuhan pendidik dan tenaga kependidikan yang merata, dengan
percepatan revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dan penguatan
Pendidikan Profesi Guru (PPG), peningkatan kualifikasi guru dan dosen, penerapan
strategi distribusi dan redistribusi berbasis pemetaan kebutuhan, peningkatan kualitas
sistem penilaian kinerja, dan peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga
kependidikan.
(5) Meningkatkan kualltas anak, pereEpuan, dan pemuda. Peningkatan perlindungan
anak difokuskan pada (a) penguatan layanan penanganan kekerasan bagi anak secara
terpadu, termasuk di ranah daring; (b) optimalisasi upaya pencegahan perkawinan anak
SK No 098190A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.52 -
dan penarikan anak dari pekerjaan terburuk bagi anak dengan melibatkan berbagai
pihak; (c) optimalisasi pengasuhan berbasis hak anak pada lembaga pengasuhan
alternatif; (d) peningkatan koordinasi dalam upaya pemenuhan hak anak yang berada
pada kondisi khusus; dan (e) penciptaan lingkungan ramah anak. Peningkatan
kesetaraan gender, pemberdayaan, dan perlindungan perempuan akan difokuskan pada
(a) penguatan pelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan pelaksanaan
Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) di kementerian/lembaga
dan pemerintah daerah; (b) peningkatan pemberdayaan ekonomi perempuan khususnya
perempuan miskin, korban kekerasan dan bencana, serta perempuan kepala keluarga,
melalui kewirausahaan dan penguatan kapasitas pendamping program pemberdayaan
ekonomi; (c) peningkatan literasi politik perempuan; dan (d) penguatan regulasi,
kelembagaan, sinergi data, dan mekanisme koordinasi pencegahan, penanganan korban,
serta pencatatan dan pelaporan kasus kekerasan dan TPPO. Peningkatan kualitas
pemuda difokuskan pada (a) penguatan koordinasi lintas-sektor pelayanan kepemudaan
terutama sinergi pusat dan daerah; (b) peningkatan partisipasi aktif pemuda terutama
melalui kewirausahaan berbasis inovasi dan teknologi; dan (c) pencegahan perilaku
berisiko pada pemuda, termasuk pencegahan atas bahaya kekerasan, perundungan,
intoleransi, penyalahgunaan NAPZA, minuman keras, penyebaran penyakit HIV/AIDS,
dan penyakit menular seksual.
(6) Mengentaskan kemiskinan. Penguatan akses penduduk miskin dan rentan terhadap
aset produktif dan kesempatan kerja untuk mendukung akselerasi graduasi program,
melalui (a) pendampingan kelompok miskin dan rentan usaha produktif; (b) peningkatan
keperantaraan akses bagi pelaku usaha miskin dan rentan terhadap pasar,
pengembangan kapasitas kewirausahaan dan teknis, sumber permodalan;
(c) peningkatan akses penduduk miskin dan rentan pada aset produktif lainnya,
termasuk lahan; dan (d) peningkatan dukungan yang inklusif bagi kelompok penduduk
miskin dan rentan, termasuk penyandang disabilitas, lansia, korban perdagangan
manusia, korban penyalahgunaan NAPZA, penderita HIV/AIDS, korban bencana
termasuk penduduk terdampak pandemi COVID-19, dan kelompok rentan lain untuk
memperoleh kesempatan berusaha dan mencari pekerjaan.
(7) Meningkatlan produktivitas dan daya saing, melalui (a) reformasi pendidikan dan
pelatihan vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja dan berbasis digital; (b) pengembangan
sistem informasi paszrr kerja yang kredibel dan berkelas dunia; (c) peningkatan kualitas
lulusan perguruan tinggi melalui pengembangan prodi yang adaptif dan desain
kurikulum pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan aktual dan masa depan;
(d) penguatan pembinaan perguruan tinggi swasta dalam rangka peningkatan kualitas
pendidikan tinggi; (e) penguatan kapabilitas riset dan inovasi melalui dukungan sarana
dan prasarana strategis, peningkatan kompetensi dan kualilikasi SDM iptek (dosen,
peneliti, dan perekayasa), serta penguatan kerja sama inovasi Triple-Helix di Science
Techno Park (STP); (0 pemfokusan anggaran penelitian dan pengembangan untuk
flagship Prioritas Riset Nasional2020-2024 serta penanganan pandemi COVID-l9; dan
(g) pembudayaan olahraga melalui sport touism serta pemanfaatan momentum
keikutsertaan pada euent olahraga untuk penguatan pembinaan dan pembibitan talenta
olahraga dalam pencapaian prestasi olahraga di tingkat dunia, di antaranya melalui
Asian Games dan Asian Para Games 2022 di Cina.
SK No 098191 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.53 -
SK No 098192 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.54 -
3.4 Insidensi tub erktlo sis (per 3127) n.a 252 231. 190
100.000 penduduk)
SK No 098193 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.55 -
Sumber: l) Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), 2Ol5;21 Survei Demografr Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017;
3) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), 2Ol9,2O2O;4) Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK),
2O2O;51 Dewan Jaminan Sosia-l NasionaJ,2Ol9,2O2O;61 Surver Status Grzr Balita Indonesia (SSGBI), 2Ol9;71
Globol Tuberanlosis Report, 2O2O; 8\ Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 2018; 9) Programme for Internattonal
fiudent Assessment (PISA), 2018 dilaksarakan tiga tahun sekali yaitu tahun 2018, 2021, dart 2024; 10) BPS,
2Ol9; I 1) Diolah dan Susenas dan Sakernas,2OlS;12) Survei Angkatan Keg'a Nasional (Sakernas), 2Ol9,2O2O;
13) QS World Uniuersitg Ranktngs, 2019, 2O2O-2O21; l4l INSEAD-WIPO Global Innouatton Index Report, 2019,
2020; 15) BPS,2020
Keterangan: n.a.=data tidak tersedia tahunan; a) prognosis
Prioritas
4. 1.3.3 Program
Pencapaian sasaran PN Meningkatkan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing dilakukan
melalui tujuh PP, yaitu (1) pengendalian penduduk dan penguatan tata kelola
kependudukan; (2) penguatan pelaksanaan perlindungan sosiat; (3) peningkatan akses dan
mutu pelayanan kesehatan; (4) peningkatan pemerataan layanan pendidikan berkualitas; (5)
peningkatan kualitas anak, perempuan, dan pemuda; (6) pengentasan kemiskinan; dan (7)
peningkatan produktivitas dan daya saing, seperti pada Gambar 4.11. Sasaran, indikator,
dan target PP pada PN Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing
dapat dilihat pada Tabel 4.14.
SK No 098194 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.56 -
Gambar 4.11
Kerangka PN 3 Meningkatkan Sumber Daya
Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing
Tabel 4.14
Sasaran, Indikator, dan Target PP dari PN 3
Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing
Meningkatnya cakupan pendafteran pcnduduk dan pencatatan sipil dan menguatnya sistem
pcmutaLhiran date kependudukao
SK No 098195 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rv.57 -
1.3 Persentase daerah yang aktif 15,001) 30,001) 60,00 80,00 100,00
melakukan pemutakhiran
data terpadu
penanggulangan kemiskinan
('/")
SK No 098196 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rv.58 -
3.8 Insidensi HIV (per 1.000 o,2410t 0,181r) o,2r 0,19 0,18
penduduk yang tidak
terinfeksi HIV)
SK No 098197 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.59 -
SK No 098198 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.60 -
5.2 Prevalensi anak usia 13-17 Laki-laki: n.a. Menurun Menurun Menurun
tahun yang pernah 61,70
mengalami kekerasan
sepanjang hidupnya (%) Perem-
puan:
62,OOt6)
SK No 098199 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.61 -
PP 6. Pcngcntrs.n Kcnlsklnea
Mempcrluas akses eset produlrtif bagi rumah tangga misLin dan rentan
SK No 098200 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rv.62 -
7.5 Jumlah produk inovasi dari 143221 1 5830) 150 400 600
tenant Perusahaan Pemula
Berbasis Teknologi (PPBT)
yang dibina (produk)
SK No 098201 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.63 -
7.16 Peringkat pada Asian Games 4 (2O1$1zzt n.a. n.a. 12 besar n.a.
7.17 Peringkat pada Asian Para 5 (201$)zet n.a. n.a. 8 besar n.a.
Games
Catatan: a) perhitungan menggunakan data pembilang jumlah peserta pekeqa formal dan informal di BPJS
Ketenagakerjaan dan data penyebut proyeksi total jumlah penduduk bekeda, belum terdapat proyeksi jumlah
pekerja formal dan rnformal; b) hasil perhitungan sementara; c) pemutakhran (data realisasi); d) pemutakhiran
target; n.a.) data tahunan tidak tersedia
Sumber: l) Kemensos, 2019, 2O2O; 2l Kementerian PPN/Bappenas, 2019, 2O2O; 3l Susenas, 2019, 2O2O;
4) Sistem Informasi Administrasr Kependudukan (SIAK) Kemendagri, 2O2O; 5) Dewan Jaminan Sosial Nasional
(DJSN), 2OL9, 2O2O; 6) BPJS Ketenagake{aan, 2019, 2O2O; 7) SDKI, 2017; 8) BPS; 9) Riskesdas, 2Ol8;
10) Kemenkes, 2018, 2019, TW lll 2O2O; ll) Kemkes, Marct 2O2l; 12) BPOM, 2Ol9,2O2O; l3l Programme for
International StudentAssessment (PISA), 2018, dilaksanakan trga tahun sekali yaitu tahun 2018, 2O21, dan2024;
14) Asesmen Kompetensi Srswa Indonesra (AKSI), 2016; 15) Susenas 2Ol9 dan 2020 berdasarkan metode
perhitungan UNESCO Institute for Sfatrstrcs; 16) Survei Nasronal Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR),
2Ol8; l7l Sakernas, 2019,2O2O; 18) Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN), 2016; 19) Susenas,
Modul Sosial Budaya dan Pendidikan, 2Ol8; 2Ol Kementerian ATR/BPN, 2Ol9;
221 Kemenristekdikti, 2Ol7-2O18; 23l, KemenkumHAM, 2018; 24l. Kemenristekdikli, LIPI, BPPT, 2018;
25) KNAPP, 2Ol8;26) Kemenristekdiktr dan LPNK Iptek, 2Ol9;271 l8th Asran Games Jakarta-Palembang 2018
(Indonesia); 28) Indonesia 2018 Asian Para Games; 29) Realisasi pelaksanaan pelatrhan vokasi pada
13 kementerian/lembaga (430.870 orang) dan Program Kartu Prake{a (5,5 juta orang); 30) Kemenristek/BRlN; 31)
Ditjen Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM; 32) Perhitungan Kementerian PPN/Bappenas;
33) SKAP/SRPJMN 2020; 34) LPNK IPTEK, 2O2O;35l, Kemenpora (menunggu konfirmasi BPS)
SK No 098202A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.64 -
SK No 098203 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.65 -
SK No 098204 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.66 -
SK No 098205 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rv.67 -
Reuolusi Mental dan Pembangunan Kebudagaan diarahkan untuk memperkuat karakter dan
sikap mental gang beroientasi pada kemajuan, serta meningkatkan peran kebudagaan
sebagai kekuatan penggerak dan modal dasar pembangunan dalam percepatan pemulihan
ekonomi pascap andemi COVID- I 9.
4.L.4.L Pendahuluan
Khazanah budaya yang melimpah merupakan kekuatan bangsa Indonesia sebagai modal
sosial dan modal budaya untuk bangkit pascapandemi COVID-19. Hal ini tercermin dari
Indeks Pembangunan Kebudayaan (lPK), terutama pada dimensi ketahanan sosial budaya
yang mengukur indikator-indikator berkenaan dengan modal sosial dan modal budaya terus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 dimensi ketahanan sosial budaya sebesar 72,84
dan meningkat menjadi 73,55 pada tahun 2019. Modal sosial dan modal budaya menjadi
landasan utama bagi terwujudnya sikap gotong royong, saling tolong-menolong, kerja sama,
dan kolaborasi antarwarga dalam mengatasi dampak sosial ekonomi akibat pandemi COVID-
19.
Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan pada tahun 2022 masih menghadapi
sejumlah tantangan. Dalam upaya penguatan gerakan revolusi mental dan pembinaan
ideologi Pancasila, menghadapi tantangan antara lain (1) pembumian nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagai katalisator pendorong
pemulihan ekonomi nasional; (2) optimalisasi proses internalisasi nilai-nilai esensial revolusi
mental melalui pendidikan agama dan pendidikan karakter; (3) penyelenggaraan layanan
publik oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki budaya birokrasi bersih, melayani,
dan responsif; (4) pengembangan pola asuh, perubahan pola hubungan antaranggota
keluarga, penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, pendewasaan usia perkawinan
untuk mencegah perkawinan anak, serta penguatan perawatan jangka panjang bagi lansia
untuk memperkuat sistem sosial keluarga dan masyarakat; (5) pembentukan Gugus Tugas
Gerakan Nasional Revolusi Mental di KlL, provinsi, dan kabupaten lkota; dan
(6) peningkatan kontribusi koperasi dalam sektor riil dan rantai pasok, serta peningkatan
citra koperasi sebagai lembaga ekonomi keralgratan.
Upaya pemajuan dan pelestarian kebudayaan juga masih menghadapi tantangan antara
lain (1) pelindungan cagar budaya dan warisan budaya tak benda sebagai khazana}:, budaya
bangsa; (2) pengembangan dan pemanfaatan khazanah budaya bangsa sebagai kekuatan
penggerak dan modal dasar percepatan pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19;
(3) peningkatan kualitas talenta seni budaya berkelas internasional; dan
(4) pendokumentasian arsip pandemi COVID-19 untuk pembelajaran generasi mendatang
dalam memahami dampak pandemi dan langkah penanganannya.
Sementara itu, upaya penguatan moderasi beragama masih menghadapi tantangan sebagai
berikut (1) pengembangan pemahaman dan pengamalan nilai ajaran agama yang saling
menghormati agamalkeyakinan yang lain, inklusif, dan toleran; serta (2) pengembangan dan
pemanfaatan dana sosial keagamaan untuk meningkatkan kesejahteraan umat; dan
(3) peningkatan kualitas layanan keagamaan yang merata bagi semua agama.
Adapun tantangan dalam upaya meningkatlan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas
yaitu peningkatan kemampuan literasi masyarakat dalam memperoleh, mengolah, serta
memanfaatkan informasi dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan
kesejahteraan.
SK No 098206 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rv.68 -
Untuk itu, pada tahun 2022 revolusi mental dan pembangunan kebudayaan diarahkan
sebagai berikut.
(1) Memperkuat pelaksanaan gerakan nasional revolusi mental melalui (a) penguatan
pendidikan karakter yang mendorong tumbuhnya nilai integritas, etos kerja, gotong
royong, dan budi pekerti, serta jiwa nasionalisme dan patriotisme peserta didik, melalui
(i) peningkatan kualitas pendidikan agama, pendidikan kewargaan, pendidikan moral
dan budi pekerti; dan (ii) pengembangan integrasi nilai-nilai karakter unggul dalam
kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler di satuan pendidikan; (b) peningkatan mutu
pelayanan publik melalui pelatihan revolusi mental bagi ASN untuk penguatan budaya
birokrasi yang bersih, melayani, dan responsif; (c) penegakan disiplin ASN melalui
penguatan integritas dan optimalisasi penerapan nilai dasar, kode etik dan kode perilaku
ASN; (d) peningkatan kualitas keluarga sebagai bagian dari sistem sosial yang berperan
penting dalam pembentukan karakter sejak usia dini melalui (i) pengasuhan berbasis
hak anak berdasarkan karakteristik wilayah dan target sasaran; (ii) penyiapan
kehidupan berkeluarga dan kecakapan hidup bagi remaja; dan (iii) pendampingan
perawatan jangka panjang bagi lansia sebagai upaya penguatan fungsi dan nilai
keluarga; (e) penguatan peran Gugus Tugas dan pusat-pusat perubahan revolusi mental
diKlL dan daerah dalam melaksanakan kegiatan atau rencana aksi yang sesuai dengan
nilai-nilai esensial revolusi mental (integritas, etos kerja, gotong royong) dan relevan
dengan kondisi di daerah; dan (f) penguatan gerakan ekonomi kerakyatan melalui
(i) penguatan kelembagaan dan modernisasi koperasi; (ii) pendidikan dan pelatihan
perkoperasian; dan (iii) penciptaan wirausaha baru yang berdaya saing.
(2) Menperkuat pemajuan kebudayaan untuk mengembangkan nilai luhur budaya
bangsa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui (a) pengembangan dan
pemanfaatan cagar budaya dan warisan budaya tak benda, serta revitalisasi jalur
rempah dalam rangka mendukung PEN berbasis kebudayaan; (b) revitalisasi museum,
taman budaya, sanggar, dan kelompok seni budaya sebagai pusat pengembangan talenta
seni budaya, termasuk pemanfaatan gedung pemerintah yang tidak terpakai untuk
kegiatan seni budaya; (c) perluasan bantuan sosial untuk meningkatkan produktivitas
dan kreativitas para seniman, pelaku budaya, dan pekerja kreatif, terutama yang
terdampak COVID-19, untuk melakukan kegiatan kebudayaan; dan (d) pengembangan
media baru berbasis Teknologi Informasi (TI) untuk memperluas wahana ekspresi
budaya.
(3) Mengembangkan moderasi beragama untuk memperkuat kenrkunan dan harmoni
sosial melalui (a) penguatan pemahaman dan pengamalan nilai ajaran agama yang
substantif, serta praktik beragama yang moderat, menghargai agama/keyakinan yang
lain, berkarakter inklusif dan toleran; (b) pelaksanaan dialog internal dan antarumat
beragama, serta bimbingan-penyuluhan praktik peribadatan di musim wabah;
(c) pengembangan dana sosial keagamaan, seperti zakat dan wakaf, untuk usaha
produktif; (d) pemberdayaan ekonomi umat dan pengembangan layanan sertifikasi halal,
termasuk kebijakan afirmasi sertifikasi halal bagi pelaku usaha mikro dan kecil; dan
(e) pembangunan sarana prasarana layanan keagamaan, antara lain balai nikah,
manasik haji, pelayanan haji dan umrah terpadu, dan asrama haji.
(4) Mengembangkan budaya literasi, kreativitas, dan inovasi dalam upaya
meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan, melalui (a) peningkatan kualitas
layanan perpustakaan umum dan perpustakaan desa berbasis inklusi sosial;
(b) pengembangan konten literasi terapan; dan (c) pengembangan pusat-pusat layanan
literasi berbasis digital.
SK No 098207 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.69 -
5.2 Median Usia Kawin Pertama 21,80 20,70 22,OO 22,OO 22,tO
Perempuan (tahun)
(2Ot7l
6.1 Nilai Budaya Literasi (nilai) 59,1 1 60,37at 63,03 65,70 71.,O4
SK No 098208 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tv.70 -
0 a
@
I
I
I
I
I
I
1
I
I #
tl
ll
tl
tl
tl
tl
{r
PRIORITAS NASIONAL 4
REVOLUSI MENTAL DAN PEMBANGUNAN
KEBUDAYAAN
il
SK No 098209 A
PRES IDEN
REPUBLTK INDONESIA
- tv.7t -
Tabel 4.16
Sasaran, Indlkator, dan Target PP dari PN 4
Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
Target
No. Sasaran/Indikator tlI no""un"
2ole
I n""ti"."i
2o2o 2021 2022 2024
| |
PP 1. Revolusi Mental dan Pembiaaan Ideologi Peacesill untuh Mcmpcrkukuh Ketahanan
Budaye Bengse dan Membcntuk Mentalitas Bangsa yang Mqiu, Modern, dan Berkaralter
Terwujudnya Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertlb, Indonesia Maadiri, dan
Indonesia Bersatu
SK No 098210 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- [Y.72 -
Menguatnya pemehaman dan pengamalan nil,ai ajaran agana yang toleran, inklusif, dan
moderat di Lalangan umat beragama
Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, Kemenko PMK, Kemendikbudristek, Kemenag, Perpusnas, BKKBN, BPS,
20r9-202r
Keterangan: a) Berdasarkan angka proyeksi, b) Tahun 2020, Ibadah Haji tidak dilaksanakan akibat pandemi COVID-
19, dan c) Survei hanya dilakukan di Pulau Jawa akibat pardemi COVID-l9.
SK No 09821 I A
PRES IDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- IV.73 -
Gambar 4.13
Dukungan PN 4 Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
terhadap Pelaksanaan Major Project
4.1.5.1 Pendahuluan
Dalam upaya mendukung percepatan pemulihan ekonomi, pembangunan infrastruktur pada
tahun 2022 diarahkan pada (1) pembangunan infrastruktur pelayanan dasar yang meliputi
perumahan yang layak, penyediaan air minum dan sanitasi yang layak dan aman guna
memperkuat kesehatan masyarakat termasuk dalam menghadapi pandemi;
(2) pembangunan infrastruktur konektivitas untuk mendukung sektor pertanian lf,ood
estate), industri dan pariwisata yang menjadi motor penggerak pemulihan serta
pertumbuhan ekonomi; (3) pembangunan infrastruktur perkotaan, termasuk pembangunan
angkutan umum massal perkotaan; (4) pembangunan energi dan ketenagalistrikan,
termasuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT); dan (5) pembangunan
infrastruktur komunikasi dan informasi, sebagai bagian dari transformasi digital.
SK No 098212 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tv.74 -
Terdapat sejumlah isu dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan fokus
pembangunan infrastruktur tersebut. Upaya penyediaan perumahan yang layak dan
terjangkau dihadapkan pada isu masih rendahnya akses terhadap rumah layak huni dengan
akses air minum dan sanitasi layak, sehingga meningkatkan risiko penyebaran penyakit
(termasuk COVID-19) dan menurunkan produktivitas. Belum pulihnya industri perumahan,
baik rumah yang dibangun secara swadaya maupun formal. Dalam penyediaan akses air
minum dan sanitasi yang layak dan aman, terdapat isu masih rendahnya komitmen dan
kapasitas teknis pemerintah daerah maupun operator air minum dan sanitasi dalam
memperluas dan meningkatkan permintaan masyarakat terhadap layanan. Pemanfaatan
infrastruktur air minum dan air limbah domestik yang telah terbangun juga masih rendah.
Isu lain yang masih dihadapi yaitu terbatasnya ketersediaan akses air minum dan sanitasi
pada daerah kepulauan, kawasan perbatasan, serta daerah rawan air dan sanitasi.
Sebaliknya, pada wilayah perkotaan, terjadi ekstraksi air tanah yang tinggi sehingga memicu
kerusakan lingkungan seperti penumnan muka tanah. Pada masa pandemi COVID-19 ini
juga terdapat isu meningkatnya konsumsi barang sekali pakai (disposable) dan konsumsi
air domestik akibat bertambahnya kebutuhan higienitas masyarakat.
Penyelenggaraan keselamatan transportasi serta penyediaan infrastruktur untuk ketahanan
bencana yang merupakan bagian dari pelayanan dasar masih menghadapi sejumlah isu.
Pada moda transportasi jalan, terdapat isu terbatasnya ketersediaan data terpadu sebagai
basis perencanaan keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), masih banyaknya
lokasi rawan kecelakaan (blockspot)termasuk pada lintas jalan utamaljalur logistik, masih
banyaknya pelanggaran kelebihan dimensi dan muatan angkutan jalan, serta masih
lambatnya penanganan bagi korban kecelakaan lalu lintas. Pada moda transportasi laut,
masih kerap terjadi kecelakaan kapal pada jalur utama pelayaran akibat keterbatasan
sarana navigasi. Penyelenggarazrn penyelamatan pada peristiwa kecelakaan dan bencana
dihadapkan pada kendala terbatasnya jumlah dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),
serta terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pencarian dan pertolongan. Di sisi lain,
bahaya bencana di berbagai wilayah Indonesia masih cukup tinggi. Bencana
hidrometeorologi menjadi jenis bencana alam dengan frekuensi yang paling sering terjadi.
Risiko ini akan terus meningkat seiring tingginya arus urbanisasi dan perubahan iklim.
Tantangan akan semakin berat jika peningkatan risiko bencana ini masih diatasi dengan
bisnis proses seperti sekarang (business as usual).
Dalam upaya peningkatan ketersediaan air, beberapa isu yang dihadapi adalah masih
rendahnya efisiensi dalam alokasi dan penggunaan air, tingginya pencemaran di badan air
yang mengakibatkan turunnya kualitas air yang tersedia, dan berkurangnya kemampuan
lahan dalam konservasi airyang menyebabkan turunnya cadangan air saat musim kemarau.
Selain itu, terdapat tantangan kuantitas dan kualitas tampungan air yang menurun karena
keterbatasan sumber daya untuk pemeliharaan. Dalam penyediaan air untuk mendukung
ketahanan pangan, terdapat isu belum efisiennya penggunaan air untuk irigasi, semakin
meningkatnya kompetisi penggunaan air, tingginya alih fungsi lahan sawah menjadi
permukiman, serta tingginya tingkat kerusakan jaringan irigasi akibat terbatasnya kapasitas
pendanaan untuk pemeliharaan infrastruktur irigasi.
Pembangunan infrastruktur konektivitas masih menghadapi beberapa isu dan tantangan
antara lain adalah belum optimalnya konektivitas pada koridor utama angkutan penumpang
dan barang (backbone) yang disebabkan oleh terbatasnya jaringan jalan, pengembangan
transportasi antarmoda yang masih belum terintegrasi, belum terstandarnya pelabuhan-
pelabuhan utama sebagai simpul angkutan barang, belum efisiennya jaringan rute
penerbangan, belum memadainya ketersediaan konektivitas untuk mendukung kawasan
prioritas dan terbatasnya layanan, sarana dan prasarana, serta penyediaan angkutan
keperintisan laut, penyeberangan dan udara di wilayah 3T. Sedangkan dalam pembangunan
infrastruktur perkotaan yang difokuskan pada pengembangan sistem angkutan umum
massal perkotaan, masih menghadapi isu utama yaitu belum mapannya pendekatan
perencanaan mobilitas terpadu, belum adanya kelembagaan pengelolaan transportasi lintas
SK No 098213 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rv.75 -
wilayah dalam kawasan metropolitan, serta belum terbangunnya skema pendanaan yang
dapat menjamin keberlanjutan pembangunan, pengelolaan dan pengoperasian angkutan
umum massal oleh pemerintah daerah.
Dalam pembangunan energi dan ketenagalistrikan, terdapat sejumlah isu yang harus
dihadapi, termasuk kendala yang disebabkan oleh pandemi COVID- 19, di antaranya adalah
terjadinya penurunan konsumsi energi oleh masyarakat, bisnis, dan industri, terlambatnya
pelaksanaan pembangunan proyek-proyek energi dan ketenagalistrikan, adanya
kesenjangan antara pasokan dan pemanfaatan energi dan tenaga listrik, masih rendahnya
dan belum meratanya konsumsi listrik di seluruh wilayah Indonesia, dan belum meratanya
akses serta rendahnya tingkat keandalan. Investasi sektor ketenagalistrikan dan Energi Baru
Terbarukan (EBT)juga mengalami kendala, antara lain karena masih belum ditetapkannya
peraturan terkait yang terbaru, terutama tentang harga listrik EBT yang menyebabkan
banyaknya pengembang mengambil sikap menunggu.
Pembangunan infrastruktur, pemanfaatan dan fasilitas pendukung Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) menghadapi beberapa tantangan, antara lain adalah masih rendahnya
jangkauan dan keandalan akses infrastruktur TIK, belum optimalnya adopsi teknologi digital
dalam sektor strategis (pemerintahan, pendidikan, kesehatan, industri, dan pariwisata serta
sektor lainnya) maupun dalam mendukung pengembangan kota cerdas, terbatasnya
kemampuan SDM dalam mendukung transformasi digital, dan belum optimalnya
penggunaan platform digital karena masih rendahnya literasi digital, belum terintegrasinya
data antar-platform digital, dan belum tedaminnya keamanan data.
Sejumlah arah kebijakan pembangunan infrastruktur pada tahun 2022 telah dirumuskan
untuk menjawab isu-isu yang telah diuraikan serta dalam rangka pencapaian sasaran
pembangunan. Arah kebijakan pembangunan infrastruktur pelayanan dasar untuk
perumahan dan permukiman meliputi (1) Pemulihan industri perumahan, antara lain
melalui subsidi/bantuan perumahan dan relaksasi pembayaran angsuran Kredit Pemilikan
Rumah (KPR), serta melanjutkan perluasan akses masyarakat terhadap perumahan
permukiman layak dan terjangkau; (2) Penanganan perrnukiman kumuh serta penyediaan
perumahan dan permukiman perkotaan yang terpadu; (3) Penyediaan infrastruktur dasar
permukiman termasuk air minum dan sanitasi (air limbah domestik dan pengelolaan
sampah); (4) Penyediaan akses air minum aman yang difokuskan pada rencana pengamanan
dan pengawasan kualitas air minum, serta penyediaan akses sanitasi aman dan pengelolaan
sampah yang berfokus kepada pengembangan sambungan rumah yang terhubung Instalasi
Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD); (5) Pengembangan layanan lumpur tinja dan
pengelolaan sampah khususnya melalui upaya 3R (reduce, reu.se, recgclel untuk mendukung
peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan; (6) Peningkatan ketersediaan akses air
minum jaringan perpipaan yang difokuskan pada optimalisasi kapasitas SPAM yang sudah
terpasang, dan penyediaan akses air minum untuk daerah kepulauan, kawasan perbatasan,
daerah rawan air, dan daerah prioritas nasional lainnya; serta (7) Percepatan penyediaan
akses air minum dan sanitasi aman dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui penguatan kapasitas pemerintah daerah serta penyelenggara air minum dan
sanitasi, baik dari sisi perencanaan, teknis dan strategi pendanaan.
Arah kebijakan untuk penyelenggaraan keselamatan dan keamanan transportasi serta
pencarian dan pertolongan adalah (1) Pelaksanaan 5 (lima) Pilar Rencana Umum Nasional
Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RUNK LLAJ), termasuk penanganan integrasi
data dan sistem informasi, penanganan lokasi rawan kecelakaan (blackspotl melalui
penanganan infrastruktur jalan dan penyediaan perlengkapan fasilitas keselamatan jalan,
penyediaan fasilitas jembatan timbang, serta penerapan regulasi untuk mengatasi kelebihan
dimensi dan muatan angkutan jalan; (2) Peningkatan ketersediaan fasilitas keselamatan dan
keamanan transportasi termasuk sarana bantu navigasi serta fasilitas keselamatan
infrastruktur dan sarana transportasi; dan (3) Peningkatan kuantitas dan kompetensi SDM
serta pemenuhan ketersediaan dan kelayakan sarana dan prasarana di bidang pencarian
dan pertolongan.
SK No 098214 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- [V.76 -
Arah kebijakan untuk pendayagunaan sumber daya air serta ketahanan bencana mencakup
(i) Peningkatan ketersediaan dan keamanan air, melalui pembangunan dan optimalisasi
pemanfaatan infrastruktur penyedia air, peningkatan pengelolaan dan efisiensi pemanfaatan
sumber daya air, peningkatan operasi dan keamanan bendungan eksisting, serta konservasi
dan pengendalian kerusakan dan pencemaran Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk menjaga
sumber air; (2) Peningkatan layanan dan efisiensi sistem irigasi untuk mendukung
ketahanan pangan melalui pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi baru untuk
komoditas padi dan komoditas pertanian bernilai tinggi, rehabilitasi, operasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi eksisting, serta modernisasi irigasi dengan pemantauan
pemakaian air dan peningkatan kelembagaan irigasi; (3) Peningkatan ketahanan bencana
melalui perencanaan terpadu dan penyediaan infrastruktur kebencanaan berbasis
kewilayahan yang diprioritaskan pada daerah pascabencana, wilayah perkotaan, serta
kawasan ekonomi dan strategis, termasuk pusat-pusat pariwisata; serta (4) Dukungan bagi
program pemulihan ekonomi melalui skema padat karya misalnya untuk pembangunan
drainase, rehabilitasi sistem irigasi, termasuk pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan
Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI).
Arah kebijakan pembangunan konektivitas mencakup (1) Pembangunan jalan tol baru, jalan
baru dan pembangunan jalur kereta api pada koridor utama angkutan penumpang dan
logistik, serta pembangunan akses jalan dan kereta api ke simpul transportasi (pelabuhan,
bandara, terminal) dengan memperhatikan aspek kemanfaatan; (2) Penyediaan konektivitas
multimoda mendukung kawasan prioritas (food estate, industri dan pariwisata);
(3) Implementasi Major Project Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu yang meliputi
standardisasi infrastruktur, fasilitas dan kinerja pelabuhan utama simpul angkutan
domestik, integrasi pelabuhan dan kawasan industri serta reformasi tarifjasa pelabuhan; (4)
Peningkatan kapasitas bandara primer dan akvitasi jaringan hub and spoke penerbangan;
(5) Penyediaan infrastruktur dan layanan transportasi di wilayah 3T, termasuk keperintisan,
program tol laut bersubsidi dan jembatan udara; serta (6) Peningkatan infrastruktur
konektivitas milik daerah dalam mendukung prioritas nasional, melalui pengoptimalan
APBD, pemanfaatan skema Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Jalan dan Program Hibah
Jalan Daerah untuk peningkatan, rehabilitasi dan pemeliharaan Jalan daerah serta DAK
Bidang Transportasi Perairan untuk rehabilitasi prasarana pelabuhan dan pengadaan
sarana transportasi perairan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.
Arah kebijakan pembangunan infrastruktur perkotaan difokuskan pada pengembangan
sistem angkutan umum massal di wilayah metropolitan, yang meliputi (1) Peningkatan
jaringan kereta api yang berperan sebagai angkutan komuter di wilayah perkotaan;
(2) Mendorong penyusunan Rencana Mobilitas Perkotaan yang terpadu dan berkelanjutan
(Urban Mobilitg Planl oleh pemerintah daerah sebagai acuan dalam kegiatan pengembangan
sistem angkutan umum massal di wilayah metropolitan; (3) Mendorong pembentukan
kelembagaan pengelola transportasi perkotaan untuk wilayah metropolitan, oleh seluruh
pemerintah daerah yang berada dalam satu wilayah metropolitan tersebut;
(4) Pengembangan skema pendanaan pembangunan sistem angkutan umum massal
perkotaan yang memberikan tanggungjawab kepada pemerintah daerah serta memberikan
nrang bagi dukungan pendanaan pemerintah pusat, dengan tetap menjamin kepemilikan
(ownership) serta keberlanjutan pengelolaan dan pengoperasian oleh pemerintah daerah;
(5) Melanjutkan program dukungan penyelenggaraan angkutan umum massal antara lain
melalui skema Bug the Seruice (BTS) dan Public Seruice Obligation (PSO); serta (6) Mendorong
penguatan infrastruktur TIK dengan teknologi terbaru dalam mendukung pengembangan
kota cerdas.
Arah kebijakan pembangunan energi dan ketenagalistrikan mencakup (1) Memberikan
subsidi dan stimulus tarif listrik untuk meringankan beban kelompok masyarakat tidak
mampu dan rentan; (2) Memfasilitasi dan membangun infrastruktur minyak dan gas bumi
seperti ruas pipa transmisi dan distribusi gas bumi; (3) Membangun infrastruktur
ketenagalistrikan, terutama energi terbarukan dan konservasi energi, termasuk untuk
SK No 098215 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tv.77 -
Tabel 4.17
Sasaran, Indikator, dan Target PN 5
Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi
dan Pelayanan Dasar
SK No 098216 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.78 -
2.1. Waktu tempuh pada jalan 2,30 2,1.6 2,20 2,O9 1,90
lintas utama pulau (Jam/ 100
Km)
SK No 098217 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.79 -
Gambar 4.14
Kerangka PN 5 Memperkuat Infrastruktur untuk
Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Tabel 4.18
Sasaran, Indikator, dan Target PP dari PN 5
Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Elonomi
dan Pelayanan Dasar
1.1 Rasio KPR terhadap PDB (%) 2,90 3,05 3,10 3,30 4,00
(2018)
SK No 098218 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rv.80 -
1.3 Persentase rumah tangga yang 80,751) 82,20 81,99 84,08 872)
menempati hunian dengan
ketahanan bangunan (atap,
lantai, dinding) (%)
t.4 Persentase rumah tangga yang 57,98 6t,t7 _3) 63,20 65,00
memiliki sertifikat hak atas
tanah untuk perumahan (7o)
Mcningkatnya akses masyaralat terhadap air minum daa sanitasi yaag l,ayak dan anan
1.5 Persentase rumah tangga yang 89,27 90,21 92,8r 95,10 100
menempati hunian dengan
akses air minum layak (ohl
SK No 098219 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.81 -
PP 2. IrftmtruLtur Eloaoal
2.2 Panjangjalan tol baru yang l.461al 246 339,8 300 3.000b)
terbangun dan/ atau
beroperasi (Km)
SK No 098220 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.82 -
PP 3. Iatertrultnr Perlo,tr*n
Meniaglatnya l,ayanan infrastruktur perkotaan
Mcningkatnya aLscs dan pasoLan energi dan tcnege ListriL lrang Eerata, andal, dan efisien
4.3 Jumlah Pengguna Listrik (Ribu 75.705 78.663 79.t87 81.2t7 85.2t6
Rumah Tangga-kumulatif)
SK No 098221 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.83 -
PP t. T:rarfqnut Dfdtrl
Meniaglatnya pcmbangunan dan pemanfaatan iafrestruktur TIK, scrta kontribusi sektor
informasi den komunikasi dalam pertumbuhan ekonomi
Sumber: Kementenan PPN/Bappenas 2021, 1) Susenas 2Ol9; 2) RPJMN 2O2O-2O24;3) indikator "persentase
rumah tangga yang memiliki sertifikasi hak atas tanah untuk perumahan" trdak tercantum dalam RKP
Pemutakhiran 2O2l
Keterangan: a) kumulatif 2015-20f 9; b) kumulatif 2O2O-2O24;
Sl( No 098222 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.84 -
Gambar 4.15
Proyek Prioritas Strategis/Major Project PN 5 Memperkuat
Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
SK No 098223 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.85 -
SK No 098224 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.86 -
SK No 098225 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.87 -
SK No 098226 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.88 -
SK No 098227 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.89 -
SK No 098228 A
PRESTDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.90 -
SK No 098229 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.91 -
SK No 098230 A
PFIESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.92 -
SK No 098231 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.93 -
SK No 098232A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- tv.94 -
Pembangunan lingkungan hidup, ketahanan bencana, dan perubahan iklim dalam RKP Tatrun
2022 difokltskan pada peningkatan lualitas kehidupan masgarakat gang lebihtangguh dan
adaptif untuk mendukung pemulihan dan transforma.si dampak COVID-L9 menuju
pembangunan Aang lebih hijau dan berkelanjutan- Tlansformasi pascapandemi COVID-L9
pada pembangunan linglanngan hidup, ketahanan bencana, dan pentba?nn iklim akan
dititikberatkan pada upaga perbaikan ktalitas linglanngan hidup melalui penanganan limbah
Balnn Berbatnga dan Beraann (F.3) dan peningkatan pemantauan lcu,alitas lingkungan secora
otomatis; perbaikan sisfem ketahananbencanagang tanggap terhadap bencanagang bersifat
seketika (sudden onset) maupun perlahan (slout on set); serTa pelaksanaan pembangunan gang
menglnsilkan pertumbuhan ekonomi rendah emisi gas rumah kaca (GRK}
4.1.6.1 Pendahuluan
Pada tahun 2022, isu utama yang masih akan dihadapi dalam PN Membangun Lingkungan
Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim pascapandemi COVID-19,
meliputi: (1) meningkatkan kualitas lingkungan hidup untuk mendukung penguatan
ketahanan kesehatan masyarakat, melalui penanganan limbah 83 medis, serta pengelolaan
limbah E}3 dan sampah lainnya; (2) memperkuat ketahanan bencana dan iklim, baik bencana
yang bersifat sudden onset maupun slow onset: serta (3) mengelola emisi GRK.
Guna mendukung pemulihan dan transformasi ekonomi pascapandemi COVID-19,
kebijakan pembangunan lingkungan hidup, ketahanan bencana, dan perubahan iklim pada
tahun 2022 akan memprioritaskan pada: (1) pengurangan dan penanggulangan beban
pencemaran untuk meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup,
terutama penanganan limbah 83 medis pascapandemi COVID- 19 serta peningkatan kualitas
udara, air, air laut, dan lahan sebagai penyangga sistem kehidupan masyarakat;
(2) penguatan sistem ketahanan bencana dan peringatan dini terhadap multiancaman
bencana, baik yang bersifat seketika (sudden onset disasfers) seperti gempa bumi, tsunami,
likuefaksi, gerakan tanah, banjir bandang, maupun yang bersifat perlahan (slout onset
disasfers), seperti kerusakan lingkungan dan kerusakan akibat perubahan iklim; dan
(3) peningkatan capaian penurunan emisi dan intensitas emisi GRK pada masa pemulihan
aktivitas sosial ekonomi dengan fokus penurunan emisi GRK di sektor lahan, industri, dan
energi.
SK No 098233 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.95 -
Pada saat ini, pemerintah juga tengah menginisiasi konsep ekonomi sirkular untuk dapat
diimplementasikan secara menyeluruh dalam rantai pasok ekonomi sebagai bagian dari
tanggung jawab terhadap komitmen produksi dan konsumsi yang lebih berkelanjutan dan
rendah karbon. Untuk melakukan operasionalisasi program ketahanan iklim, maka disusun
dokumen kebijakan Pembangunan Berketahanan Iklim (PBI) yang menjadi pedoman dalam
perencanaan dan pelaksanaan aksi ketahanan iklim. Dokumen PBI berisi: (1) lokasi prioritas
dan daftar aksi ketahanan iklim; (2) kelembagaan ketahanan iklim; (3) peran lembaga
nonpemerintah untuk mendukung aksi ketahanan iklim; (4) sumber-sumber pendanaan
untuk mendukung aksi ketahanan iklim; dan (5) mekanisme pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan.
Selanjutnya, melanjutkan upaya penguatan sistem ketahanan bencana dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana, perlu dilakukan peningkatan upaya
pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan; pemantapan sistem data kebencanaan terpadu;
sistem peringatan dini terintegrasi; penguatan kelembagaan kolaboratif dan pemberdayaan
masyarakat; serta pengembangan inovasi dan sinergi pembiayaan penanggulangan bencana.
Upaya penguatan sistem ketahanan bencana akan didukung dengan investasi pemulihan
pascabencana, penegakan standar bangunan, integrasi kebijakan pengurangan risiko
bencana, penguatan tata kelola pemanfaatan ruang dan penegakan hukum pada
pelanggaran tata ruang, serta penguatan literasi dan edukasi kepada masyarakat.
4.L.6.2 Sasaran Prioritas Nasional
Pada tahun 2022, sasaran yang akan dicapai dalam membangun lingkungan hidup,
meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim dapat dilihat pada Tabel 4.19.
Tabel 4.19
Sasaran, Indikator, dan Target PN 6
Membanguu Llngkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana,
dan Perubahan Iklim
3 Mcaingketnya capeian penurunen emisi dan iatcnsites emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
terhedep basellne
SK No 098234 A
PRESIDEN
REPUBLTK INDONESIA
- IV.96 -
SK No 098235 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 1V.97 -
Tabel4.2O
Sasaran, Indikator, dan Target PP dari PN 6
Membangun Lingkungaa Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana,
dan Perubahan Iklim
Mcningkatnya kuelitas air, kualites air laut, kuelitas udara, serta huelitas tutupau lahan dan
ekosistem gambut
Meaiagkataya capaian pcnururlaD emisi GRK tcrhadap basellne pada sektor energi, lahan,
limbah, IPPU, serta pesisir dan kelautaa (o/o)
SK No 098236 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.98 -
SK No 098237 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.99 -
SK No 098238 A
PRES IDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- IV.100 -
Pembangunan bidang politik, hukum, pertahonan, dan keamanan diarahkan pada upaAa
pemulihan ekonomi nasional dan reformasi struktural. Pemulihan ekonomi didorong melalui
perbaikan pada sistem huls,tm ekonomi dan pemberantasan korupsi di tengah pandemi, serta
penguatan kerja sama pembangunan internasional untuk pengamanan pasokan uaksin dari
negara produsen utama. Hal ini didukung pengelenggaraan pertahanan dan keamanan di
tengah peningkatan respons pertohanan dai beberapa negara di Asia dan keamanan siber.
Pada bidang pelayanan publik difukuskan pada penguatan kelembagaan, tata kerja, dan
standardisasi pengelenggaraon pelaganan publik. Selain itu, tahapan persiapan pemilu akan
dimulai dengan ueifikasi data Kartu Tanda Penduduk secara online.
4.L.7.1 Pendahuluan
Mengacu pada RPJMN 2O2O-2O24, pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan, dan
Keamanan (Polhukhankam) tahun 2022 akan tetap diarahkan untuk mewujudkan
konsolidasi demokrasi, supremasi hukum dan peningkatan akses terhadap keadilan,
birokrasi yang profesional dan netral, penguatan politik luar negeri dan kerja sama
pembangunan internasional, rasa aman bagi seluruh masyarakat, serta keutuhan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Arah kebijakan tersebut akan difokuskan
untuk mendukung tema RKP Tahun 2022 yaitu Pemulihan Ekonomi dan Reformasi
Struktural. Dalam konteks tersebut, lebih khusus untuk meningkatkan efektivitas dalam
merespons dampak pandemi COVID- 19, tetap diperlukan situasi yang kondusif, antara lain
melalui penegakan hukum dan penciptaan keamanan (laut and order)dalam situasi politik
yang stabil.
Terdapat sejumlah isu strategis pada aspek Polhukhankam yang akan dihadapi pada tahun
2022. Pada bidang politik dan komunikasi, proses tahapan Pemilu 2024 akan dimulai,
sebagai bagian dari siklus penting konsolidasi demokrasi di Indonesia. Merujuk pada
indikator Indeks Demokrasi Indonesia 2O2O, independensi penyelenggara pemilu masih
merupakan tantangan dalam penyelenggaraan pemilu. Selain itu, partai politik perlu terus
meningkatkan kinerjanya. Masalah tingginya biaya politik dan maraknya korupsi perlu terus
ditangani, karena akan berdampak langsung pada keuangan negara, rusaknya tatanan
SK No 098239 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.101 -
sosial, serta hancurnya nilai-nilai luhur bangsa. Selanjutnya di bidang komunikasi, kualitas
konten informasi masih harus terus ditingkatkan. Efektivitas komunikasi publik pemerintah
juga masih kurang terintegrasi dan informasi yang diperoleh masyarakat belum merata dan
berkeadilan, meskipun hampir seluruh ralryat Indonesia sudah memiliki telepon seluler
(ponsel), bahkan 25 persen penduduk memiliki lebih dari satu ponsel, serta sebanyak
73,7 persen telah terkoneksi internet.
Pada bidang politik luar negeri, masih terdapat tantangan dengan semakin banyaknya kasus
menimpa WNI di luar negeri sehingga dibutuhkan strategi serta akselerasi penyelesaian
kasus/sengketa. Pemutakhiran data juga perlu dilakukan mengingat masih adanya gap
antara data jumlah WNI di luar negeri yang tersedia dengan kondisi aktual. Di sisi lain,
sebagai langkah strategis dalam pemulihan ekonomi dalam negeri, kerja sama pembangunan
internasional perlu terus ditingkatkan, termasuk untuk mengamankan pasokan vaksin dari
negara produsen utama. Lebih dari itu, kerja sama pembangunan internasional tetap
menjadi instrumen penting dalam memperkuat multilateralisme serta posisi Indonesia di
tingkat regional dan global melalui Kemitraan Multi-Pihak (KMP).
Pada bidang hukum upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi masih menjadi
tantangan yang ditandai dengan banyaknya kasus korupsi dalam pelaksanaan program
penanganan pandemi COVID- 19. Selain itu, beberapa isu strategis lainnya di bidang hukum
yang masih menjadi fokus perbaikan ke depan di antaranya penguatan penegakan hukum
pidana yang mengedepankan keadilan restoratif, perbaikan ouercrowding pada lembaga
pemasyarakatan yang masih mencapai 94 persen per Mei 2021 , penguatan pelaksanaan
Sistem Peradilan Pidana Terpadu berbasis Teknologi Informasi (SPPT-TI), serta penguatan
integritas dan pengawasan aparat penegak hukum dan hakim. Perbaikan pada sistem
hukum ekonomi juga perlu diperkuat, mengingat Indonesia masih menggunakan rezim
hukum dan kerangka hukum warisan kolonial yang memengaruhi nilai Indeks Ease of Doing
.Busrness Surueg (EoDB).
isu strategis terkait implementasi manajeman ASN
Pada bidang aparatur negara, beberapa
di antaranya adalah perbaikan manajemen data PNS, serta penguatan koordinasi
pelaksanaan manajemen talenta dan sistem merit ASN. Isu strategis pada bidang pelayanan
publik di antaranya adalah terkait dengan penguatan kelembagaan, tata kerja, dan
standardisasi proses penyelenggaraan pelayanan publik secara terpadu dan integratif, baik
elektronik maupun nonelektronik. Dalam konteks kelembagaan, koordinasi pelaksanaan
kebijakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) nasional perlu percepatan.
Terkait pelaksanaan reformasi birokrasi, koordinasi dan percepatan pelaksanaan kebijakan
reformasi birokrasi secara nasional yang berdampak besar dalam tata kelola pemerintahan
yang baik perlu diperkuat.
Pada bidang pertahanan dan keamanan, beberapa isu strategis tahun 2022 di antaranya
adalah, potensi eskalasi ketegangan di kawasan yang ditunjukkan dengan peningkatan
respons pertahanan dari beberapa negara di Asia, peningkatan aspek koordinasi dan
implementasi di ranah keamanan siber, peningkatan pelayanan publik oleh kepolisian
melalui digitalisasi layanan, peningkatan upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika,
perkembangan doktrin radikalisme lintas yurisdiksi, pendanaan kelompok terorisme dengan
strategi yang adaptif, serta tantangan dalam membangun sistem pertahanan, keamanan,
dan tata ruang pertahanan negara di wilayah ibu kota negara.
4.1.7.2 Sasaran Prioritas Nasional
Pada tahun 2022, sasaran yang akan diwujudkan dalam rangka memperkuat stabilitas
Polhukhankam dan transformasi pelayanan publik dapat dilihat pada Tabel 4.21.
SK No 098240 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rv.ro2 -
Tabel4.2l
Sasaran, Indikator, dan Target PN 7
Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik
2.t Indeks Pengaruh dan Peran 95,20 95,O7 96,00 96,30 97,O7
Indonesia di Dunia
Internasionals) (nilai)
SK No 098241 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.103 -
Gambar 4.17
Kerangka PN 7 Memperkuat Stabilitas
Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik
PP l. Koasolidesi Dcmolrrasi
TerwuJudnya Stabilitas Politih yang Kondusif serta Komunilasi Publik yang Efektit
Integratlt dan Partisipatif
SK No 098242A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.104 -
t.4 Jumlah 3 6 3 2 2
Regulasi/ Kebijakan Tata
Kelola Informasi dan
Komunikasi Publik di
Pusat dan Daerah yang
Terintegrasi Sesuai Asas-
Asas Keterbukaan
Informasi Publik
(dokumen)
SK No 098243 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.105 -
SK No 098244 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- rv.106 -
SK No 098245 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.107 -
SK No 098246 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.108 -
SK No 098247 A
PRES IDEN
REPUBLIK TNDONESIA
- rv.109 -
Pendanaan Prioitas Nasional dalam RKP Tahun 2022 diarahkan pada upaAa pemulihan
ekonomi serta reformasi stntktural melalui langkah-langkah konkret yang dituangkan dalam
Major Project tahun 2022.
Pembangunan nasional tahun 2O2O dan 2021 masih dibayangi oleh krisis akibat pandemi
COVID-19. Tahun 2022 diharapkan menjadi tahun kunci Indonesia terlepas dari tekanan
pandemi COVID-19. Tidak hanya pemulihan ekonomi, namun juga transformasi ekonomi
yang didukung oleh reformasi struktural diharapkan dapat terwujud pada tahun 2022.
Untuk mendukung upaya tersebut, alokasi pada Prioritas Nasional Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) Tahun 2022 diarahkan pada program-program pembangunan yang dirinci
dalam 7 (tujuh) Prioritas Nasional pada tabel 4.23.
Prioritas Nasional tersebut dipitih beberapa isu yang menjadi kunci pencapaian saszrran
pembangunan. Hal ini diwujudkan dalam Major Project (MP) atau Proyek Prioritas Stategis.
Major Project ini disusun secara tajam, konkret dan terintegrasi hingga tingkat lokasi dan
instansi pelaksananya. Major Project tidak hanya melibatkan Kf L, namun juga pemerintah
daerah, badan usaha (BUMN/ swasta), dan masyarakat. Major Projecf ini selanjutnya menjadi
fokus rencana dan pendanaan RKP Tahun 2022.
Kondisi ketersediaan anggaran yang terbatas di tahun 2022 rnendorong pemerintah untuk
lebih menajamkan efektivitas dan efisiensi dalam pengalokasian anggaran. Untuk itu
integrasi kebijakan merupakan strategi yang dilakukan khususnya dalam Major Projectyang
bersifat lintas atau kewilayahan untuk mendorong bergeraknya ekonomi seperti
pengembangan Kawasan Pariwisata dan Industri. Hal ini sejalan dengan tema RKP Tahun
2022 "Pernulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural". Di samping itu upaya pemulihan
ekonomi tersebut juga didorong melalui peningkatan peran UMKM. Hal ini ditunjukkan
dengan disusunnya MP baru pada tahun 2022 yaitu Pengelolaan Terpadu UMKM. Peran
UMKM di antaranya akan dilakukan melalui pengembangan sentra-sentra kawasan serta
SK No 098248 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- IV.110 -
pengintegrasian data UMKM. Data ini dibutuhkan agar program pengembangan UMKM
nasional menjadi terpadu dan tajam. Selain itu, langkah pemulihan ekonomi juga didukung
oleh Transformasi Digital antara lain melalui penyediaan akses internet cepat. Sedangkan
untuk pembangunan.infrastruktur lebih diarahkan untuk memastikan tidak ada proyek
yang terbengkalai dan mempertajam dukungan untuk pembangunan kawasan atau pusat
pertumbuhan.
Tabel4.23
Alokasi pada Prioritas Nasional Tahun 2o22
Indikasi
No. Prioritas Nasional Pendanaan
(Rp Triliunf
SK No 098249 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
SK No 098250 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-v.l-
BAB V
KAIDAH PELAKSANAAN
5. 1 Kerangka Kelembagaan
Urgensi Kerangka Kelembagaan (KK) dalam dokumen perencanaan dimaksudkan untuk
(1) mengarahkan penataan organisasi pemerintah sejalan dan mendukung pencapaian dari
7 (tujuh) Prioritas Nasional (PN) serta merespons berbagai perubahan dan permasalahan
yang ada; dan (21mendorong efektivitas kelembagaan melalui ketepatan struktur organisasi,
ketepatan proses (tata laksana) organisasi, serta mengurangi duplikasi tugas dan fungsi
organisasi sehingga pelaksanaan pencapaian PN tidak terkendala oleh kelembagaan yang
tumpang tindih dan/atau berkonflik.
SK No 098251 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-v.2 -
SK No 098252 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-v.3-
dan pelaksanaan Peta Jalan Trapsformasi Ekonomi Indonesia 2022-2045. Penyusunan
peta jalan dimaksud juga meliputi strategi transformasi ekonomi pascapandemi
COVID-l9. Selain itu, kerangka regulasi ini juga turut mendukung MP Industri 4.0
di 6 Subsektor Prioritas, Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), dan Transformasi Digital.
Dalam kaitannya dengan PN lain, kerangka regulasi juga dibutuhkan untuk mendukung
pencapaian PN 3 Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing
serta PN 6 Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan
Perubahan Iklim.
(5) Raucaugan Peraturan Presiden tentang Peningkatan Daya Saing Jasa Konsultansi
Nasional
Kerangka regulasi ini dibutuhkan untuk mendukungPP 2 Meningkatnya Nilai Tambah,
Lapangan Keq'a, Investasi, Ekspor, dan Daya Saing Perekonomian. Kerangka regulasi ini
bertujuan untuk mewujudkan jasa konsultansi nasional yang andal, kompeten, dan
profesional. Serta mendorong penggunaan jasa konsultansi oleh staketnlder dan pelaku
usaha. Selain itu, kerangka regulasi ini juga turut mendukung MP Destinasi Pariwisata
Prioritas, Food Estate (Kawasan Sentra Produksi Pangan), Industri 4.0 di 6 Subsektor
Prioritas, Kawasan Industri Prioritas dan Smelter. Dalam kaitannya dengan PN lain,
kerangka regulasi juga dibutuhkan untuk mendukung pencapaian PN 3 Meningkatkan
Sumber Daya Manusia (SDM) Berkualitas dan Berdaya Saing khususnya terkait
peningkatan kapasitas individu dan perusahaan.
Prioritas Nasional 2 "Mengembangkan Wilayah untuk Meagurangi Kesenjangan dan
Menjamin Pemerataan"
(1) Rancangan Undang-Undang tentang Perkotaan
Kerangka regulasi dibutuhkan untuk mendukung PP Pembangunan Wilayah Sumatera,
Jawa-Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua, serta KP
Pengembangan Kawasan Perkotaan. Kerangka regulasi ini bertujuan sebagai kerangka
pengaturan dalam mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan perkotaan yang
semakin kompleks, serta untuk mewujudkan pembangunan dan pengelolaan perkotaan
Indonesia di masa depan yang berkelanjutan secara lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Selain itu, kerangka regulasi ini turut mendukung pencapaian beberapa MP seperti MP
Pengembangan Wilayah Metropolitan (WM): Palembang, Denpasar, Banjarmasin,
Makassar; MP Pembangunan Kota Baru: Maja, Tanjung Selor, Sofifi, dan Sorong; dan
MP Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Dalam kaitannya dengan PN lain, KR juga
dibutuhkan untuk mendukung pencapaian PN 5 Memperkuat Infrastruktur untuk
Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar, khususnya terkait
Pengaturan Pembangunan Fisik dan Infrastruktur Perkotaan.
l2l Revisi Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2OL7 tentang Penrbahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2OO8 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN)
Kerangka regulasi dibutuhkan untuk mendukung PP Pembangunan Wilayah Sumatera,
Jawa-Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua, serta KP
Pengembangan Kawasan Perkotaan. Revisi peraturan dilakukan sebagai implikasi
pascaterbitnya UU No. 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Keda bahwa muatan tentang
RTRWN perlu disesuaikan terutama dalam mendukung upaya simplifikasi dan
sinkronisasi regulasi pengaturan pemanfaatan ruang tingkat nasional yang mencakup
matra darat dan matra laut. Dalam kaitannya dengan PN lain, KR juga dibutuhkan
untuk mendukung pencapaian PN 7 terkait penataan nrang di kawasan perbatasan
negara yang mendukung keamanan dan pertahanan nasional.
SK No 098253 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-v.4 -
SK No 098254 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-v.5-
39 Tahun 2O2l tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal, dengan fokus
pada kehalalan produk obat, produk biologi dan alat kesehatan yang beredar di
Indonesia. Selain itu, KR ini turut mendukung pencapaian MP Reformasi Sistem
Kesehatan Nasional.
(5) Rancaagan Peraturan Presiden tentang Dokter Layanan Primer
Kerangka regulasi ini dibutuhkan untuk mendukung PP Peningkatan Akses dan Mutu
Pelayanan Kesehatan, serta KP Penguatan Sistem Kesehatan dan Pengawasan Obat dan
Makanan. Kerangka regulasi ini bertujuan untuk mengatasi berbagai permasalahan
kesehatan di Indonesia seperti penyakit infeksi neut emerging dan re-emerging, masih
terdapat penyakit menular yang belum teratasi, dan penyakit tidak menular cenderung
meningkat (tiple burdenl, melalui penguatan pelaksanaan Dokter Layanan Primer dan
penguatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Selain itu, KR ini turut
mendukung pencapaian MP Reformasi Sistem Kesehatan Nasional.
(6) Rancangan Peraturan Presiden tentang Penrbahan Ketiga atas Peraturan Presiden
Nomor 82 Tahun 20la tentang Jaminan Kesehatan
Kerangka regulasi ini dibutuhkan untuk mendukung PP Peningkatan Akses dan Mutu
Pelayanan Kesehatan, serta KP Penguatan Sistem Kesehatan dan Pengawasan Obat dan
Makanan. Kerangka regulasi ini bertujuan untuk memperbaiki sistem dan tata kelola
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui perbaikan sistem utilitas JKN. Selain itu, KR
ini turut mendukung pencapaian MP Reformasi Sistem Kesehatan Nasional.
Prioritas Nasional 5 aMemperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan
Ekonomi dan Pelayanan Dasar"
(1) Revisi Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2OOS tentang Jalan Tol
Kerangka regulasi dibutuhkan untuk mendukung PP Infrastruktur Pelayanan Dasar,
serta KP Konektivitas Jalan. Kerangka regulasi ini bertujuan untuk mendukung
kebijakan dalam rangka percepatan proses penyediaan infrastruktur jalan tol melalui
penyederhanaan proses, penugasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) jalan tol,
pengusahaan jalan tol, pinalti jalan tol, penyesuaian tarif, pengumpulan tol, dan
perubahan spesifikasi teknis. Selain itu, KR ini juga turut mendukung pencapaian MP
Jalan Tol Trans Sumatera Aceh-Lampung.
l2l Raucangan Peraturan Pemerintah tentang Urusan Bidang Penrmahan di Daerah
Kerangka regulasi dibutuhkan untuk mendukung PP Infrastruktur Pelayanan Dasar,
serta KP Penyediaan Akses Perumahan dan Permukiman Layak, Aman dan Terjangkau
di Perkotaan. Kerangka regulasi ini bertujuan untuk meminimalkan gap kebijakan
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta membuka limitasi bagr
pemerintah daerah dalam melakukan penyediaan perumahan untuk Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) yang disebabkan oleh UU No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah.
(3) Rancangan Peraturan Menteri tentang Rencana Aksi Kesel,amatan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Pilar 1
Kerangka regulasi dibutuhkan untuk mendukung PP Infrastruktur Pelayanan Dasar,
serta KP Keselamatan dan Keamanan Transportasi. Kerangka regulasi ini bertujuan
untuk menjadi acuan bagi kementerian/lembaga (pelaksana) dan pemerintah daerah
dalam menerapkan Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (LLAJ). Selain itu, KR ini turut mendukung Proyek Prioritas (ProP)
Pemenuhan Fasilitas Keselamatan dan Keamanan Transportasi dan Search and Rescue
(SAR), ProP Pembinaan dan Pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM) Keselamatan dan
Keamanan Transportasi, Pencarian dan Pertolongan.
SK No 098255 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-v.6-
(4) Rancangan Peraturan Menteri tentang Tata Cara Pen5rusunan Rencana Aksi
Keselamatan Lalu Liutas dan Angkutan Jalan
Kerangka regulasi dibutuhkan untuk mendukung PP Infrastruktur Pelayanan Dasar,
serta KP Keselamatan dan Keamanan Transportasi. Kerangka regulasi ini bertujuan
untuk menjadi acuan dalam penyusunan rencana aksi keselamatan lalu lintas dan
angkutan jalan. Selain itu, KR ini turut mendukung ProP Pemenuhan Fasilitas
Keselamatan dan Keamanan Transportasi dan SAR, ProP Pembinaan dan Pendidikan
SDM Keselamatan dan Keamanan Transportasi, Pencarian dan Pertolongan.
Prioritas Naslonal 6 "Membangun Lingkungan Hidup, Meniagkatkan Ketahanan
Bencana, dan Penrbahaa Iklim"
(U Revisi Peraturan Pemerintah Nomor 22 Talnun 2OO8 tentang Pendanaan dan
Pengelolaan Bantuan Bencana
Kerangka regulasi dibutuhkan untuk mendukung pencapaian PP Peningkatan
Ketahanan Bencana dan Iklim, serta KP Penanggulangan Bencana. Kerangka regulasi
ini bertujuan untuk mendorong partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam
mengawal pendanaan di bidang penanggulangan bencana, khususnya pendanaan yang
bersumber dari masyarakat (croutdfunding). Selain itu, kerangka regulasi ini juga turut
mendukung pencapaian MP Penguatan Sistem Peringatan Dini Bencana. Dalam
kaitannya dengan PN lain, KP ini juga dibutuhkan untuk mendukung pencapaian
Prioritas Nasional 2 Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan
Menjamin Pemerataan, khususnya terkait MP Pemulihan Pascabencana: Kota Palu dan
Sekitarnya, Pulau Lombok dan Sekitarnya, serta Kawasan Pesisir Selat Sunda.
Prioritas Nasional 7 "Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi
Pelayanan Publik'
(1) Rancangan Uudang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomot 37
Tahun 2OO4 Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Kerangka regulasi dibutuhkan untuk mendukung PP Penegakan Hukum Nasional, serta
KP Penataan Regulasi. Kerangka Regulasi ini bertujuan untuk mengakomodasi
perkembangan dalam bidang perekonomian dan perdagangan, serta kebutuhan
masyarakat terhadap perangkat hukum dalam pembiayaan usaha khususnya
penyelesaian utang piutang yang tidak efisien dan berbiaya tinggi, serta menjamin
kepastian hukum dan perlindungan yang adil bagi pelaku usaha untuk mendorong iklim
investasi yang kompetitif dan selaras dengan kebutuhan peningkatan peringkat Ease of
Doing Bzsiness (EoDB) dalam aspek resoluing insoluencg.
l2l Rancangan Undang-undang tentang Hukun Acara Perdata
Kerangka regulasi dibutuhkan untuk mendukung PP Penegakan Hukum Nasional, serta
KP Penataan Regulasi. Kerangka regulasi ini bertujuan untuk menyelesaikan
permasalahan pengaturan hukum acara perdata yang substansinya masih
menimbulkan multitafsir, tidak relevan dengan perkembangan zarr:an. dan mendukung
penyelesaian sengketa di bidang perdata dengan cara yang efektif dan efisien sesuai
dengan asas sederhana, mudah, dan berbiaya ringan guna menjamin kepastian hukum
serta mendukung peningkatan peringkat EoDB dalam aspek enforcing contract.
(3) Rancangan Undang-Undang tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Kerangka regulasi dibutuhkan untuk mendukung PP Penegakan Hukum Nasional, serta
KP Penataan Regulasi. Kerangka Regulasi ini bertujuan untuk memperbarui hukum
pidana nasional guna memenuhi tuntutan perubahan akibat perkembangan kebutuhan
hukum masyarakat dengan menciptakan sistem hukum pidana yang komprehensif,
sesuai dengan perkembangan zamar4 menyelesaikan permasalahan dualisme sistem
hukum pidana, dan menjamin keadilan, kepastian, dan kemanfaatan hukum.
SK No 098256 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-v.7 -
SK No 098257 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
_v.8_
Evaluasi tahap II (capaian hingga triwulan IV) merupakan tahapan pemutakhiran data yang
dilakukan mulai dari (i) pemutakhiran kertas kerja evaluasi oleh para PJ PN, PP, KP, ProP,
MP Kementerian PPN/Bappenas, maupun K/L pelaksana; (ii) pertemuan konfirmasi/
finalisasi data dengan para PJ PN, PP, KP, ProP, MP Kementerian PPN/Bappenas, maupun
K/L pelaksana; (iii) pengolahan data dan penulisan laporan evaluasi RKP tahun (n-1); serta
(iv) hasil pemutakhiran akan digunakan dalam penyusunan naskah RKP tahun (n+1), yaitu
pada Subbab Evaluasi RKP.
SK No 098258 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- V.9 -
Gambar 5.2
Alur Evaluasi RKP Tahap II (capaian hingga triwulan IV)
Aspek Uraian
(2) Sumber Data l. Data capaian sasaran PN, PP, KP, ProP, dan MP dari PJ PN-PP-
KP-ProP-MP (sef assessment pencapaian sasaran PN-PP-KP-ProP-
MP Kementerian PPN/ Bappenas);
2. Data e-Moneu Kementerian PPN/Bappenas; serta
3. Sefassessment dukungan output K/L atau RO.
SK No 098259 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- v.10 -
Aspek Uraian
(2) Sumber Data 1. Data capaian sasaran PN, PP, KP, ProP, dan MP dari PJ PN-PP-
KP-ProP-MP (sef assessment pencapaian sasaran PN-PP-KP-ProP-
MP Kementerian PPN/Bappenas);
2. Data e-Moneu Kementerian PPN/ Bappenas; serta
3. Sefassessment dukungan output K/L atau RO.
SK No 098260 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-v.l1-
Aspek Uraian
SK No 098261 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- V.12 -
Gambar 5.3
Cakupan Pengendalian Pembangunan
SK No 098262A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- V.13 -
Gambar 5.4
Mekanisme Pengendalian RKP
SK No 098263 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- v.14 -
Tabel 5.2
Metode Pengendalian Pelaksanaan Pembangunan
Sel/Assessment atas
Perencanaan Strategis,
Identifikasi Manajemen Earlg Warning Mitigasi
PN/PP/KP/ProP/MP
Pelaksanaan, dan PN/PP/KP/ ProP/MP,
(terpilihf dan Logical Kinerja Utamanya ProP (terpilih)
Framework
PN/PPlKP/ProP/MP
(terpilihI
SK No 098264 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
SK No 098265 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-u.1-
BAB VI
PENUTUP
Rencana Keda Pemerintah (RKP) Tahun 2022 disusun untuk memenuhi amanah Undang-
Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2OO4 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2Ol7 tentang Sinkronisasi Proses
Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional. Kedudukan RKP Tahut 2022
adalah sebagai penjabaran tahun ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2O2O-2O24, yang memuat komitmen pemerintah untuk
memberikan kepastian kebijakan, kerangka pendanaan, kerangka kelembagaan, kerangka
regulasi, serta kerangka evaluasi, dan pengendalian dalam melaksanakan pembangunan
nasional. Berdasarkan prosesnya, penyusunan RKP dilaksanakan melalui pendekatan
politik, teknokratik, partisipatif, atas-bawah (top-downl, dan bawah-atas (bottom-up).
Sementara itu berdasarkan substansinya penyusunan RKP dilaksanakan melalui
pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial (THIS).
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022 mengusung tema "Pemulihan Ekonomi dan
Reformasi Struktural". Tema tersebut disusun dengan mempertimbangkan sasaran RPJMN
Tahun 2O2O-2O24, arahan Presiden, hasil evaluasi kinerja pembangunan tahun 2O2O,
kebijakan pembangunan tahun 2O21 serta berbagai isu strategis yang menjadi perhatian.
Tema RKP Tahun 2022 juga disusun sebagai respons terhadap kondisi Indonesia yang
sedang berada dalam proses pemulihan COVID-19. Dalam perspektif pencapaian Agenda
Pembangunan RPJMN Tahun 2O2O-2O24 dan Visi Indonesia 2045, peran RKP Tahun 2022
sangat strategis sebagai tahun kunci bagi Indonesia untuk lepas dari tekanan COVID- 19 dan
kembali bangkit untuk meneruskan transformasi ekonomi, agar target Indonesia keluar dari
jebakan negara Middle Income Trap (MlTl dapat tercapai.
Untuk mencapai sasaran pembangunan dan tema RKP, dilakukan berbagai penguatan pada
proses penyusunan RKP Tahun 2022. Dalam konteks ini, dimensi penguatan mencakup
penguatan pada tahapan penyusunan, dan penguatan pada substansi RKP. Pada tahapan
penyusunan dilakukan upaya peningkatan sinergi perencanaan pembangunan pusat dan
daerah melalui sinkronisasi berbagai rapat koordinasi dan musyawarah perencana€rn
pembangunan. Di samping itu, juga dilakukan peningkatan integrasi berbagai sumber daya
pembangunan dalam RKP, termasuk dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga
teridentifikasi kontribusi sumber daya dari BUMN terhadap pencapaian sasaran
pembangunan nasional.
Selanjutnya, penguatan pada substansi dilakukan dengan optimalisasi pelaksanaan
evaluasi ex-ante dalam penyusunan dokumen RKP Tahun 2022. Hal ini ditujukan untuk
memastikan koherensi intradokumen dan antardokumen, serta menyempurnakan
arsitektur kinerja RKP yang terdiri dari Prioritas Nasional (PN), Program Prioritas (PP),
Kegiatan Prioritas (KP), Proyek Prioritas Strategis/Major Project (MP), Proyek Prioritas (ProP)
dan Proyek/Rincian Output (RO). Lebih lanjut, untuk menjamin hasil pelaksanaan proyek
dapat bermanfaat bagi masyarakat, dilakukan penerapan mekanisme Cleaing House pada
Proyek Prioritas Strategis/MP yang secara langsung mendukung pencapaian sasaran
pembangunan dan tema RKP Tahun 2022. Upaya tersebut juga dalam rangka menjalankan
No 098266 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- vt.2 -
mandat dari Presiden RI agar hasil dari pelaksanaan proyek tidak hanya sent, namun
deliuered.
Langkah penguatan di atas dilakukan dengan tetap menjaga kesinambungan pembangunan
antara RKP Tahun 2022 dengan RPJMN Tahun 2O2O-2O24. Tujuh agenda pembangunan
RPJMN tetap dipertahankan menjadi tujuh PN sebagai koridor pencapaian tema, arah
kebijakan dan strategi pembangunan RKP Tahun 2022. Tujuh PN dimaksud terdiri dari
(1) Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan;
(2) Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan;
(3) Meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing; (4) Revolusi mental
dan pembangunan kebudayaan; (5) Memperkuat infrastruktur untuk mendukung
pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar; (6) Membangun lingkungan hidup,
meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim; dan (7) Memperkuat stabilitas
polhukhankam dan transformasi pelayanan publik.
Untuk mendukung pelaksanaan PN, RKP Tahun 2022 memuat 45 MP yang diharapkan
memiliki kontribusi signifikan terhadap pencapaian target pembangunan RPJMN maupun
RKP. Dalam pelaksanaannya, jumlah MP selalu mengalami pemutakhiran, pada RPJMN
Tahun 2O2O-2O24 terdapat 41 MP, kemudian bertambah menjadi 43 MP pada RKP Tahun
2021. Dengan mempertimbangkan berbagai dinamika pembangunan, jumlah MP kembali
bertambah pada RKP Tahun 2022 menjadi 45 MP.
Dalam perspektif perencanaan, upaya pencapaian tema RKP Tahun 2022 secara spesifik
dijabarkan ke dalam sepuluh strategi pembangunan tahun 2022 beserta indikator kinerja
yang digunakan untuk merepresentasikan keberhasilan pencapaian tema RKP Tahun 2022.
Sepuluh strategi dimaksud meliputi (1) meningkatkan nilai tambah sektor industri;
(21 mempercepat pemulihan dan pertumbuhan sektor pariwisata; (3) meningkatkan
ketahanan pangan masyarakat; (4) meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) terhadap ekonomi nasional; (5) meningkatkan pemerataan infrastruktur;
(6) meningkatkan pemerataan dan kualitas layanan digital; (7) meningkatkan capaian
penurunan emisi dan intensitas emisi GRK; (8) mempercepat reformasi perlindungan sosial;
(9) meningkatkan kualitas dan daya saing SDM; serta (10) memperkuat sistem kesehatan
nasional dan penanganan COVID-19.
Sebagai wujud operasionalisasi dari sepuluh strategi pembangunan di atas, pada RKP Tahun
2022 menuntut adanya komitmen konkret melalui pelaksanaan beberapa MP yang secara
langsung memiliki relevansi terhadap tema dan mendukung pencapaian strategi
pembangunan. Untuk itu ditetapkan 13 MP yang menjadi penekanan (highlight), yakni
(1) Kawasan Industri Prioritas dan Smelter, (2) Pengelolaan Terpadu UMKM, (3) Akselerasi
Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi, $) Food Estate (Kawasan Sentra
Produksi Pangan), (5) Destinasi Pariwisata Prioritas, (6) Wilayah Adat Papua: Wilayah Adat
Laa Pago dan Wilayah Adat Domberay, (7) Pembangunan Ibu Kota Negara, (8) Reformasi
Sistem Perlindungan Sosial, (9) Reformasi Sistem Kesehatan Nasional, (10) Reformasi
Pendidikan Keterampilan (Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.O1,
(11) Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu, (12) Transformasi Digital, dan (13) Pembangunan
Fasilitas Pengolahan Limbah E}3.
Proses perencanaan MP, seperti disebutkan sebelumnya, diperkuat dengan penerapan
mekanisme Cleaing House. Mekanisme ini menggunakan beberapa instrumen, di antaranya
project executiue summary, cascading dan qtalitg assurance terhadap MP. Tahapan tersebut
dilakukan sebagai upaya memenuhi readiness citeia MP yang dapat menjamin keterpaduan
dan kesiapan pelaksanaan proyek. Dengan demikian, diharapkan manfaat proyek dapat
secara optimal dinikmati oleh masyarakat luas, bukan hanya senf namun deliuered.
Dokumen RKP Tahun 2022 menjadi acuan proses perencanaan, penganggaran, dan
pelaksanaan pembangunan bagi pemerintah pusat dan daerah. Bagi pemerintah pusat, RKP
menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Kementerian/Lembaga (K/L) serta
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) KlL, yang selanjutnya dituangkan dalam Rancangan
SK No 098267 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- vr.3 -
ttd
JOKO WIDODO
Djaman
SK No 09621 t A
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
LAMPIRAN II
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 85 TAHUN 2O2L
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTATI TATIUN 20.22
MATRIKS PEMBANGUNAN
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 20.22
SK No 017419 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.I.1 -
PRIORITAS XASIOIIAI 1 : UE PERXUAT XET,AIIAIIAI{ EKOIfOXI UrrUX PERTUUBUHAX YtIfG BERXUALnAa DAI{ BERXEAITIIAI{
Dukungan
Alokasi
PN / PPlKP/ ProP Sasaran Indikator terhadap Target Instansi Pelaksana
Arahan Presiden {Rp. Jutal
0k
PN 01 - Memperkuat Ketahanan 01 - Menrngkatnya daya 01 - Porsi EBT dalam Bauran Energi 15,7 44.474.152,2
Ekonomi untuk dukung dm kualitas sumber Nasional
Pertumbuhan yang daya ekonomr sebagar
Berkualrtas dan Berkeadrlan modahtas bagl
pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan
SK No 052502C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.1.2 -
Dukungan
Alokasi
PN/ PPl KP/ProP Sasaran Indikator terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
pengolahan
SK No 052503 C
PRE S I OEN
REPUBLIK INDONESTA
- A.I.3 -
Dukungan
PN/ PPl KP/ ProP lndikator Alokasi
Sasaran terhadap Target
(Rp. Juta)
Instensi Pelaksana
Arahan Presiden
PP 01.01 - Pemenuhan O1 - Meningkatnya 01 - Kapasrtas Terpasang Pembangkit 2dan5 13,90 Grga Watt 13s.919,9
Kebutuhan Energr dengan pemenuhan kebutuhan EBT (Kumu.latr0 (Gw)
Mengutamakan Peningkatan energi dengan
Energr Baru Terbarukan mengutmakm peningkatan
(EBT) Energi Baru Terbarukan
(EBT)
KP O1.O1.Ot - Akselerasr 01 - Meningkatnya akselerasi Ol - Kapasitas Terpasang Tambahan 2dan5 I 921,8 Mega Watt 92.522,O
Pengembangan Pembangkrt pengembangan pembangkit Pembangkit EBT
Energi Terbarukan energi terbarukan
PRO-P 01.01.01.O1 - Percepatan 0l - Terlaksananya 0l - Penambahan Kapasitas Terpasang 2dm5 955,9 Mega Watt 92.522,O KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Pembangunan Pembangkrt percepatm pembangunan Tambahan PLTA DAYA MINERAL, KEMENTERIAN DESA,
Energi Terbarukan pembmgkit energl PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
terbarukm DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
KEUANGAN, KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT,
LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL
SK No 052504C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.I.4 -
Dukungan
Alokasi Instansi Pelaksana
PN / PP/ KPl ProP Sasaran lndikator terhadap Target (Rp. Juta)
Arahan Presiden
KP 01.01.02 - Peningkatan 01 - Meningkatnya pasokm 01 - Jumlah Pemanfaatan brcfuel 5 9,6 Juta Kllo Lrter 32.120,O
Pasokan Bahm Ba}car bahan bakar nabati untuk Domestrk
Nabatl
KP O1.01.04 - Peningkatan 01 - Menrngkatnya 01 - Alokasr batu bara untuk 2 177 Juta Ton 4.994,2
Pemenuhan Energi Domestik Pemenuhan Energi Domestrk Kepentingm dalam Negeri (DMO) yang
direncmakan
PRO-P 01.01.04.01 - Pemenuhan 01 - Terlaksananya 0l - Jumlah Laporan Pemenuhan 2 1 l"aporan 4.994,2 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Energi yang Kompetitif bagi Pemenuhan Energi yang Energi yang Kompetitif Bagl Industrr DAYA MINERAL
Industrr Kompetitf
SK No 052505 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.t.5 -
Dukungan
Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P 01.01.O5.O1 - Pengembangan 0l - Terlaksananya 01 - TKDN Sektor EBT dalam rangka 2 55,45 Indeks Skala 2. 150,3 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Industri EBT pengembangan lndustn EBT mendukung kemmdrrian energr 100 DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
nasronal PERINDUSTRIAN
PRO-P 01.02.O1.O1 - Inventaisasi 01 - Terlaksananya 0l - Luas uea dengan lndeks Jasa 5 7 Ekoregron 44.913,5 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Jasa Lingkungan Trnggi inventarisasi jasa lingkungan Lingkungan Tinggr KEHUTANAN
trnggi
SK No 052506 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.I.6 -
Dukungan
Alokasi
PN / PP/ KP/ProP Sasaran Indikator terhadap Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Prcsiden
PRO-P 01.02.0i.O2 - Perlindungan 01 - Terlaksananya 0l - Desa dalam dan sekitar kawasan 5 2 500 Desa 206.755,4 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
dan Pengamanan Kawasan perhndungan dan peng- konseruasi KEHUTANAN
Lindung Nasional secua arnanan kawasan lmdung
Partisipatif nasional secila partlsrpatrf
KP 01 02.O2 - Pengelolaan 01 - Meningkatnya Ol - Luas kawasan hutm produksi 2 34,3 Juta Ha 159.637.5
Hutan Berkelanjutan pengelolaan hutan
berkelanjutan
PRO-P Ol 02 02 01 - Optimahsasi Ol - Terlaksananya 01 - Jumlah unit usaha pemanfaatan 5 30 Juta m3 26.083,8 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Hasil Hutan dan Jasa optrmalisasr hasrl hutan dan hasil hutan dan lasa hngkungan KEHUTANAN
Lingkungan jasa hngkungm
PRO-P O1.O2.O2.O2 - Penguatan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah KPH yang dfasilltasl 5 60 KPH 133.553,7 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Kesatuan Pengelolaan Hutan penguatan Kesatuan penguatannya KEHUTANAN
Pengelolaan Hutan
KP 01.02.03 - Penyediam Air 0l - Memngkatnya 01 - Luas lahan benrrgasi untuk a 45.000 Ha 2.O70.736,9
untuk Pertanian penyedraan air untuk komoditas padl dan nonpadr
pertanian
PRO-P 01.02.03.01 - Pembangunan 01 - Terlaksananya Ol - Luas jaringan ngasi teknis yang 45.OO0 Ha 2.O70.136,9 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
dan Rehabrlitasi Jringan pembangunan dan dibmgun PERUMAHAN RAKYAT
Ingasr rehabrhtasr ;arrngan rrgasi
KP 01.02.04 - Penyediaan Air 01 - Meningkatnya 01 - Jumlah debit arr baku untuk 2 ,,59 6s/detik 418. 152,9
Baku untuk Kawasan penyedraan air baku untuk kebutuhan domcstik, industri, dan
Prioritas kawasan pnontas kawasan unggulan
SK No 052507 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.t.7 -
Dukungan
Alokasi
PN / PP/ KP/ ProP Sasaran Indikator terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO.P 01.02.04.0 1 - Penyedraan 01 - Terlaksananya 01 - Tambahan penyediaan air baku 5 I,50 m3ldetrk 41A.152,9 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
dan Pengmman Arr Baku penyedram dan pengamanan DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
dan Air Tanah air baku dm air tanah PEKERJAAN UMUM DAN PERUMATIAN
RAKYAT
PRO.P Of.02.05.01 - Rehabrlitasi 01 - Terlaksananya O1 - Luas hutan dm lahan yang 5 425.000 Ha r. r30.7 15,5 KEMENTEzuAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Hutan dan Lahan rehabilitasr hutan dan lahan terehabilitasi secara nasronal KEHUTANAN
PRO-P 0 1.02.05.02 - Revrtalisasi/ 01 - Tedaksananya 01 - Perbarkan kuahtas Danau 5 1 5 Danau Prloritas 327.976,7 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Penyelamatan Danau revitahsasr/ penyelamatan Prioritas Nasional KEHUTANAN, KEMENTERIAN AGRARIA
Priorrtas Nasional Danau Prioritas Nasronal DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
KP O1.02.06 - Pengembmgan 0I- Berkembangnya 01 - Jumlah volume tampungan baru 2 16,1 milia mo 10.384.250,5
Waduk Multrguna pemanfaatan waduk untuk memenuhi kebutuhan air
multiguna (kumulatrf)
PRO.P O1.02.06 01 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlai bendungan multiguna 5 13 unit 9.949.250,5 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
dan Rehabrlrtasr Bendungan pembangunan dan yang selesar PERUMAHAN RAKYAT
rehabrlitasi bendungan
SK No 052508 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.I.8 -
Dukungan
Indikator Alokasi
PN / PP/ KP/ ProP Sasaran terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P O1.O2.06.O2 - Optimahsasi Ol - Terlaksananya 01 - Jumlah bendungan yang 5 9 unrt 435.000,0 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
dan Pemanfaatm optimahsasr dan drmanfaatkan sesuai dengan fungsi PERUMAHAN RAKYAT
Tmpungm pemanfaatm tampungan rencananya
PP O1.03 - Peningkatm 01 - Menlngkatnya 0l - Nilar Tuka Petmi (NTP) 5 103- 105 nrlar 9.064.235,7
Ketersediaan, Akses, dan ketersediaan, akses, dan
Kualrtas Konsumsr Pangan kualitas konsumsi pangan
SK No 052509 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.t.9 -
Dukungan
PN/ PP/ KPl ProP Sasaran Indikator terhadap Alokasi
Targct
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
, Arahan Presiden
organik**
PRO-P 01.03.O1.O1 - Penmgkatan 01 - Menrngkatnya kuahtas Ol - Konsumsi daging 5 L4,L 325.090,O KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN
Diversifikasr Konsumsi konsumsi pangm kglkapita/tahun PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN
Pangan KELAUTAN DAN PERIKANAN
SK No 052510 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.I.lO -
Dukungan
Indikator Alokasi
PN/ PPl KP/ProP Sasaran terhadap Target Instansi Pelaksana
I
Arahan Presiden lRp. Juta)
PRO-P 01.03.01.03 - Pengembangan 0l - Terlaksananya 01 - Penehtian dan pengembangan 5 1 VUB 111.250,0 KEMENTERIAN PERTANIAN
Fortifikasi dan Biofortllikasi pengemban gan fortifi kasr brofortifikasr pangan
Pangan dan biofortil-rkasi pangan
PRO-P - Pengembangan
0 1.03.0 1.O4 0l - Terlaksananya 01 - Persentase pangsa pangan organrk 5 ro% 223.450,O KEMENTERIAN PERTANIAN
Pangan Organik pen gembangan pertanran
organik
SK No 052511 C
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.I.11 -
Dukungan
Alokasi
PN/ PPl KP/ProP Sasaran Indikator terhadap Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
I Arahan Presiden
PRO-P 01.03.02.01 - Penrngkatan 01 - Menrngkatnya produksr 01 - Pertumbuhan produktlvitas padi 30k 723.687,5 KEMENTERIAN PERTANIAN
Produksr Padr padr
PRO-P 01.03.02.02 - Penrngkatan 0l - Menrngkatnya produksi 01 - Pertumbuhan produktlvrtas 5 1,2 0/" 170.321,3 KEMENTERIAN PERTANIAN
Produksr Jagung jagung Jagung
PRO-P 01.03.02 03 - Penrngkatan 01 - Menlngkatnya produksr 01 - Pertumbuhan produktlvrtas 5 l,l ok 5.310,0 KEMENTERIAN PERTANIAN
Produksi Kedelar kedelar kedelai
SK No 052512C
o
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.t.t2 -
Dukungan
lndikator Alokasi
PN IPP /KP lProP Sasaran terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pclaksana
, Arahan Presidcn
PRO-P 0f .03.02.04 - Peningkatan 01 - Meningkatnya produksi Ol - Produksr dagrng 5 5,6 Juta ton 1.618 065,8 KEMENTEzuAN PERTAN1AN
Produksi Dagrng daging
PRO-P 01.03.02.05 - Penrngkatan 01 - Meningkatnya produksi O1 - Pertumbuhan produktivitas 5 5,65 0k 444.9rO,O KEMENTERIAN PERTANIAN
Produksr Hortlkultura hortikultura saluran
PRO-P 01.03.02.06 - Peningkatan 01 - Meningkatnya produksr 01 - Pertumbuhan produktivitas ubr 5 7,5 0/o
26.9A2,O KEMENTERIAN PERTANIAN
Produksi Umbi-Umbian umbi-umbian kayu
PRO-P 01.03.03.Of - Asuransi O1 - Terlaksananya asuransi 01 - Luas ilea yang drfasrlitasr 5 1.000.000 ha 252.920,O KEMENTERIAN PERTANIAN
Pertanian pertanran asuransi usaha tani padl
SK No 052513 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.I.13 -
I Dukungan
I
Alokasi
PN/PP/ KP/ ProP Sasaran In di kato r terhadap Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P O1.O3.O3.02 - Pendidrkan 01 - Terlaksananya Ol - Persentase lulusan pendidikan 1 aovo 167.784,6 KEMENTERIAN PERTANIAN
a Pertmran pendidikan pertmian vokasi pertmrm yang mendapatkan
pekerjaan di sektor pertanEn
PRO.P 01.03.03.03 - Pen5ruluhm 01 - Terlaksananya Ol - Persentase SDM pertmian yang I 80 Y" 67 | 763,7 KEMENTERIAN PERTANIAN
dan Pendmpingan Sekolah penyuluhan dan meningkat kapasrtasnya
Lapang pendampingan sekolah
lapang
PRO-P 01.03.03.04 - Korporasl 01 - Berkembangnya 01 - Jumlah korporasi petani yang 5 65 Unrt 322 000,2 KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN
Petani korporasi petani dikembangkan KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH
SK No 052514C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
-A.L14-
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhadap Alokasi
Target Instansi Pelaksana
Arahan Presiden {Rp. Juta)
PRO-P O1.03.04.O1 - Pengelolaan 0l - Terkelolanya sumber Ol - Luasan rehabilitasrjaringan irigasi 5 269 884 ha 443.762,3 KEMENTERIAN PERTANIAN
Sumber Daya Alr Pertanran daya air pertanian
PRO-P 01.03.04.02 - Pengelolam 01 - Terkelolanya sumber 01 - Luas Iahan sawah yang ditetapkm 5 5 920.000 ha t.090.428,2 KEMENTEzuAN PERTANIAN, KEMENTERIAN
Sumber Daya Lahan daya lahan pertanian LP2B tiap tahunnya AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN
Pertanian
PRO-P O1.03.04.03 - Peningkatan 01 - Meningkatnya varietas 01 - Jumlah varietas unggul tanaman 5 35 dan 8 Vtrietas 51.484,0 KEMENTERIAN PERTANIAN
varietas unggul tmman dan unggul tanaman dm hewm dan hewan untuk pmgan ymg dilepas unggul bm dan
hewan untuk pangan yang untuk pangan yang dilepas galur
dilepas
PRO-P 01.03.04.04 - Peningkatan 0I - Penmgkatan sumber O1 - Sumber daya genetika tanman 5 4.250 Aksesi 7.520,O KEMENTERIAN PERTANIAN
sumber daya genetika daya genehka tanaman dan dan hewan sumber pangan yang
tanaman dan hewan sumber hewan sumber pangan yang terlindungi/tersedia
panSan yang terlindungi/ tersedia
terhndungi/ tersedia
KP 01.03.05 - Peningkatan Tata 01 - Menlngkatnya tata Ol - Globalfmd securitg index 5 66,9 Nilai 2.129.207,3
Kelola Sistem Pangan kelola sistem pangan
Nasional nasional
PRO-P 01 03.05.O1 - Stabilisasr 01 - Stabilnya haga pangan 01 - Kefisren Vanan Harga Pangan 5 2 nilai t23.250,O KEMENTERIAN PERTANIAN
Harga Pangan strategis
PRO.P O1.03.05.02 - Penanganan Ol - Menurunnya daerah 01 - Persentase daerah rentan rawan 5 14 yo 83.81 1 ,6 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Rawan Pangan rawan Pangan PanSan DAERAH TERTINGGAL DAN
SK No 052515 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.L15 -
Dukungan
KPl ProP Indikator Alokasi
PN / PP/ Sasaran terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PERTANIAN
PRO-P 0 1.O3.05.03 - Penguatan Ol - Menguatnya cadangan 01 - Cadangan pangan pemerintah 5 to v" 1 .487 .139,7 KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN
Cadmgan Pangm Nasronal pangan nasional DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI,
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
RUANG/BPN, KEMENTER1AN
PERTAHANAN, KEMENTERIAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH
PRO-P 01.03.05.04 - Desarn Ulang 01 - Terlaksananya 0l - Pembahasan desarn ulang 5 10 Pembahasan 35 000,0 KEMENTERIAN PERTANIAN
Kelembagaan Pangan pembahasan desarn ulang kelembagaan pmgan nasional
Nasional kelembagam pangan
nasronal
PP O1.O4 - Peningkatan 01 - Meningkatnya 01 - Konseroasi kawasm kelautan 5 25,1 juta ha t.7 14.419,9
Pengelolaan Kemaritlman, pengelolaan kemarltrman,
Perrkanan dan Kelautan perrkanan, dan kelautan
SK No 052516 C
a
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.I.16 -
Dukungan
PN / PPl KP/ ProP Sasaran In di kato r terhadap Target Alokasi
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P 01 04.01.O1 - Pengelolam 0I - Terlaksananya Ol - Jumlah model percontohan 4 7 WPP 15.600,O KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Wilayah Pengelolaan pengelolaan Wrlayah penguatan tata kelola WPP PERIKANAN
Perikanan (WPP) Pengelolaan Perikanan (WPP)
PRO-P 01.O4.01.O2 - Penataan 0l - Terlaksananya penataan 0I - Jumlah KSN dan KSNT yang 22 RZ 44.800,0 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Ruang Laut dan Rencana ruang laut dan Rencana Memrliki Rencana Zonasi KSN dan KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Zonasi Pesrsrr Zonasi Pesrsir Rencana Zonasr KSNT dan PERIKANAN, BADAN INFORMASI
antaruilayah laut GEOSPASIAL (BIG)
SK No 052517 C
PRES I DE N
REPUBLIK INDONESIA
- A.t.t7 -
Dukungan
Indikator Alokasi
PN / PP/ KPl ProP Sasaran terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P 01.04 01.03 - Pengendalian 0I - Terlaksananya 01 - Jumlah lokasi yang dilakukan 5 34 lokasr 6 8s0,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Pemanfaatan Ruang Iaut pengendalian pemanfaatan pengendahan pemanfmtan rumg laut PERIKANAN
ruang laut di pusat dar daerah
KP 01.O4.O2 - Peningkatm 0l - Menrngkatnya ekosistem 01- Jumlah kawasan konseruasr yang 5 17.500.0O0 Hektar 17.400,0
Ekosistem Kelautan dan kelautm dan pemanfaatm dimanfaatkm secra berkelan;utan
Pemanfaatan Jasa Kelautan lasa kelautan
PRO-P 01.04.02.O1 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 0l - Jumlah kawasan wisata bahari 5 I 2 kawasan 12.600,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Wrsata Baharr dan Jasa pengembangan wisata bahari dan BMKT yang terkelola PERIKANAN
Maritim dan jasa maritim
PRO-P Ol.O4.O2.O2 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah bioteknologr dan 5 I paket 4.800,o KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Manne Bioproduct dan pengembangan ronne biofmakologi yang drkembangkan PERIKANAN
Bloteknologi b ioproduct d.an bioteknologr
KP 01 04.03 - Penlngkatan O1 - Menrngkatnya produksi, 01 - Produksr rkan 5 17,57 juta ton 1.42r.206,8
Produksi, Produlrtivrtas, produktivitas, standardisasi
Stmdrdisasr Mutu dan mutu dan nrlar.tambah
Nilai Tambah Produk produk kelautan dan
Kelautan dan Perikman perikanan
PRO-P 01.04.03.01 - Peningkatan 01 - Menlngkatnya produksr 0l - Produksi ikm tangkap 5 8,88 juta ton r.262.349,1 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Produksi Perikanan perikanan PERIKANAN, KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT,
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
PERDAGANGAN
SK No 052518 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.I.18 -
Dukungan
Alokasi
PN/PP/ KP/ProP Sasaran Indikator terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P 01.04.03.02 - Penrngkatan 01 - Meningkatnya produksi 01 - Jumlah produksi rumput laut 5 I 1,8 juta ton 23.200,O KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Produksi Rumput Laut rumput laut PERIKANAN
PRO.P 01.04.03.03 - Penmgkatan 01 - Meoingkatnya produksi 01 - Jumlah prodqksi garam 5 3,2 juta ton 80.76 r,8 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Produksi Garm garam PERIKANAN, BADAN PENGKA^IIAN DAN
PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT)
PRO-P 01.04.03.04 - Karantrna Ikan 01 - Terlaksananya 01 - Persentase pencegahan impor, 5 90% 54.895,9 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
dan Jamlnan Mutu karantina ikan dan Jaminan ekspor, antararea.;erus ikan yang PERIKANAN
mutu dilarmg, dilindungi, dan dibatasi
KP 01.04.04 - Peningkatan 01 - Meningkatnya fasrhtasr 01 - Jumlah pendanaan pelaku usaha 5 3,6 Rp triliun 72.782,5
Fasrlitasr Usaha, usaha, pembiayaan, dan kelautan dan perikanan skala kecil
Pembiayaan, dan Akses akses perlindungan usaha
Perlindungan Usaha kelaut{ dan perikanan
Kelautan dan Perikanan skala kecil serta akses
Skala Kecil serta Akses terhadap pengelolaan
terhadap Pengelolaan sumber daya
Sumber Daya
PRO-P 01 04.O4.O1 - Peningkatan Ol - Menlngkatnya Ol - Jumlai nelayan dan pembudrdaya 5 126.5O0 orang 27.950,O KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Perhndungan Nelayan dan perhndungm nelayan dan ikan yang terlindungi PERIKANAN
Pembudrdaya Ikm pembudidaya ikan
SK No 052519 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.I.19 -
Dukungan
Alokasi
PN/PP/ KP/ ProP Sasaran Indikator terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P OL.O4.O4.O2 - Penmgkatan 01 - Terlaksananya 01 - Serbfikasi tmah nelayan dan 5 12.50O Bidang 24.707,5 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Akses Pembiayaan Usaha penrngkatan akses lahan budrdaya PERIKANAN
Perikanan pembiayaan usaha
penkanan
PRO-P 01.04.04.03 - Penataan 0l - Terlaksananya penataan 01 - Integrasr srstem perizlnan pusat- 4 34 Provinsi 20 t25,O KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Perizrnan Kelautan dan perzlnan kelautan dan , daerah PERIKANAN
Perikanan penkanan
KP O1.04.05 - Penrngkatan SDM 0l - Meningkatnya SDM dan 01 - Jumlah hasil riset yang 5 l1 Hasrl Rrset 135.780,6
dan Riset Kemarrtiman dan riset kemantiman dan diadopsi/ diterapkan
Kelautan serta Databree kelautan serta databBe
Kelautan dan Penkanan kelautm
PRO.P 01.04.05.01 - Peningkatan 0l - Terlaksananya 01 - Jumlah masyarakat yang disuluh I 410.O0O Orang r07 858,t KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
SDM Kelautm dan peningkatan SDM kelautan PERIKANAN
Perrkanan dan perikanan
PRO-P 0f .04.05.02 - Penguatan 0l - Terlaksananya 01 - Jumlah sarana riset kelautan dan 5 13 unrt 27.922,5 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Inovasr Teknologi dan Rrset penguatan lnovasl teknologr penkanan yang dikembangkan PERIKANAN
Kelautan dan Perikanm dan riset kelautan dan
perikanan
SK No 052520C
PRES IDEN
REPIJtsLIK INDONESIA
- A.1.20 -
I
Dukungan
Alokasi Instansi Pelaksana
PN/ PPl KPl ProP Sasaran Indi kator terhadap Target (Rp. Juta)
Arahan Presiden
I
KP 01.05.01 - Peningkatan O1- Menrngkatnya o1 - Proporsi IMK (Industri Mikro Kecil) ldan5 9,5% 29t.27A,O
Kemitraan Usaha mtara kemitraan usaha antara yang menjahn kemrtram
Usaha Mikro Keci] dm Usaha Mikro Kecil dan
Usaha Menengah Besu Usaha Menengah Besar
PRO.P 01.O5 O1.01 - Pengembangan 01 - Terlaksananya Ol - Jumlah UMKM yang 1dan5 7.990 UMKM 197.597,4 BADAN STANDARISASI NASIONAL (BSN),
Kapasltas Usaha dm pengembangm kapasitas drkembangkan kapasitas usahanya KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Kualitas Produk usaha dm kualitas produk KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
KECIL DAN MENENGAH, KEMENTERIAN
PERDAGANGAN, KEMENTERIAN AGAMA,
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN, KEMENTERIAN PARIWISATA
DAN EKONOMI KREATIF/BADAN
PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF,
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN
PRO-P Of .05.01.O2 - Perluasan Ol - Terlaksananya Ol - Jumlah UMKM yang diperluas ldan5 777 UMKM 45.609,7 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Kemitraan Usaha perluasan kemrtraan usaha cakupan kemitraannya PERIKANAN, KEMENTERIAN KOPERASI
DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH,
KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
(KPPU), BADAN KOORDINASI PENANAMAN
MODAL
SK No 052521 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.t.2t -
Dukungan
Indikator Alokasi
PN / PPl KPl ProP Sasaran terhadap Targct (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P 0f.05.01 03 - Penguatan O1 - Terlaksananya 0l - Jumlah UMKM yang ditingkatkan 1dan5 5OO UMKM 48.070,9 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
Kapasitas Kelembagaan penguatan kapasrtas kapasrtas usahanya KECIL DAN MENENGAH, KEMENTERIAN
untuk Bermrtra kelembagam untuk bermitra KEUANGAN
KP 01.05.02 - Peningkatan 0l - Meningkatnya kapasitas O1 - Rasio kredrt UMKM terhadap tota.l 5 20,9 0/o
t32.320,7
Kapasitas Usaha dan Akses usaha dan akses kredit perbankan
Pembiayaan Bagr Wrrausaha pembiayaan bagi wirausaha
PRO-P 01.05.02.Of - Dukungan 01 - Terlaksananya 0l - Jumlah wirausaha pemula ymg 5 6 9O0 Orang 113.622,l KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Pemberian Modal Awal dukungan pemberian modal mendapat modal usaha EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Usaha awal usaha DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH, KEMENTERIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI
PRO-P OL.O5.O2.O2 - Pendmpingan 0l - Terlaksananya 01 - Jumlah UMKM yang didampingr 5 IO.OOO UMKM 15.198,7 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
UMKM untuk Mengakses pendampingm UMKM untuk mengakses kredit/pembiayaan KECIL DAN MENENCAH
Kredit mengakses kredit
PRO.P 01.05.02.03 - Pengembangan 0l - Terlaksananya 01 - Jumlah UMKM yang 5 850 UMKM 3 500,0 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
Skema Pembiayaan bagi pengembmgm skema drkembangkan skema pembiayaannya KECIL DAN MENENGAH
Wirausaha dan UMKM pembrayaan bagi wrrausaha
dan UMKM
SK No 052522C
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 4.t.22 -
i Dukungan
Alokasi
PN/ PP/ KP/ProP Sasaran Indikator terhadap Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presidcn
KP 01.05.03 - Penrngkatm Ol - Menlngkatnya 01 - Jumlah koperasi modern yang 5 200 Unit 46.4t8,9
Kapasitas, Jalgkauan, dan kapasrtas, jangkauan, dan dikembangkan (Kumulatif)
Inovasi Koperasi rnovasi koperasr
PRO-P 01.O5.03.01 - Peningkatan 01 - Terlaksananya 01 - Jum.lah pengurus dan pengelola IdmS 2.3OO Orang 20.o70,o KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
Kapasitas Pengurus dm penrngkatm kapasitas bagi koperasi ymg drtrngkatkan KECIL DAN MENENGAH
Mana.;er Koperasi koperasi kapasrtasnya
PRO-P 01.05.03.03 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah koperasi yang 5 525 Koperasr 9.697,2 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
Jangkauan dan Cakupan pengembangm jangkauan dikembangkan jangkauan dan KECIL DAN MENENGAH
Usaha dan cakupan usaha kepada cakupan usahanya
koperasr
PRO-P 01.05.03.04 - Pengembangan 0I - Terlaksananya 01 - Jumlah koperasr ymg 5 225 Koperasi 4.65r,7 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
Inovasi Koperasl pengembangan inovasi dikembangkan untuk berinovasi KECIL DAN MENENGAH
kepada koperasi
PRO-P 01 -05.03.02 - Pendampingan O1 - Terlaksananya 01 - Jumlah ormg/masyaralat yang 1dan5 3.OOO Ormg r2.ooo,o KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
Kelompok untuk Membentuk pendampingan kepada drdamprngr membentuk koperasr KECIL DAN MENENGAH
Koperasr masyarakat untuk
membentuk koperasr
KP 01.05.04 - Peningkatm 0l - Meningkatnya 01 - Proporsi nilai tambah IKM 5 19,3 "/o 1.412.832,1
Penciptaan S tart- Up d.an penciptaan s ktrt- up dan terhadap total nrlai tambah industri
Peluang Usaha peluang usaha
SK No 052523C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.t.23 -
Dukungan
PN/ PPl KP/ ProP Sasaran Ind i kato r
Alokasi
te rh ad ap Target Instansi Pelaksana
Arahan Presiden lRp, Juta)
l
PRO-P 01.05 04.01 - Pelatihan 0l - Terlaksananya pelatrhan 01 - Jumlah wrrausaha yang dilatih 1dan5 82.400 Orang 706.404,2 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Kewirausaham kepada wirausaha atau calon KEMENTERIAN PENDIDIKAN
wirausaha KEBUDAYAAN, RISET, DAN iBTUOIOCT,
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN, KEMENTERIAN KOPERASI
DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH,
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA,
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA, KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN
KETENAGAKER.IAAN, BADAN
PELINDUNGAN PEKERJA MIGRAN
TNDONESIA (BP2MI), KEMENTERTAN
PERTANIAN
PRO-P 0l.05.O4.O2 - Inkubasi 01 - Terlaksananya rnkubasi 01 - Jumlah wirausaha yang 1dan5 2OO Orang 80.500,0 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
Usaha kepada wirausaha dirnkubasr KECIL DAN MENENGAH, KEMENTERIAN
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
PRO-P 01.05.04.03 - Penguatan 01 - Terlaksananya layanan 01 - Jumlah UMKM yang mendapat 5 7. I70 UMKM 572.652,1 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Kapasrtas layanan Usaha pengembmgan Usaha layanan usaha KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
kepada UMKM KECIL DAN MENENGAH, KEMENTERIAN
DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
PRO-P 01.05.04.04 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah sentra industri kecil dan 5 30 Sentra IKM I I .34I,0 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Sentra Industri Kecil dan pengembangan sentra menengah (lKM) dr luar Jawa yang (Kumulatif)
Menengah Industri Kecrl dan Menengah beroperasi
PRO.P 0 1.05.O4.O5 - Pembrnaan Ol - Meningkatnya jumlah Ol - Jumlah wirausaha mapan yang ldan5 1OO OranB 4l .934,8 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
Wirausaha Mapan wirausaha mapan terbentuk KECIL DAN MENENGAH, KEMENTERIAN
SK No 052524C
PRES IOEN
REPIJBLIK INDONESIA
- 4.t.24 -
Dukungan
Indikator Alokasi
PN / PPl KPl ProP Sasaran terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PERDAGANGAN, KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN
KP 01.05.05 - Peningkatm Nilar 01 - Menrngkatnya nilal 01 - Kontribusi usaha sosial 5 2,2 v" 19.427,3
Tambah Usaha Sosral tambah usaha sosial
PRO-P 01.05.05.01 - Pembinaan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah lembaga yang membina 5 44 lnmbaga 14.442,3 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
Wirausaha Sosial pembinaan wirausaha sosial wirausaha sosial KECIL DAN MENENGAH
PRO-P 01.05.05.02 - Pembinaan 0l - Meningkatnya jumlah 0l - Jumlah unit usaha ymg dibina ldan5 3O0 Unit 5.385,0 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Usaha Berdampak Sosral usaha yang memlliki KEHUTANAN, KEMENTERIAN DESA,
dan Lingkungan dampak sosial atau dampak PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
Iingkungan DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN
KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH
PP 01.06 - Peningkatan Nilar 01 - Menrngkatnya nilai 01 - Pertumbuhan PDB rndustri 5 5,3-6,1 Yo t3.942.O42,5
Tambah, Lapangan Ker1a, tambah, lapangan kerja, dan pengolahan nonmigas
dan Investasi di Sektor Riil, investasi di sektor riil, dan
dan Industrialisasi rndustnallsasi
SK No 052525C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.t.25 -
Dukungan
r Alokasi
PN/ PP/ KP/ProP Sasaran Indi kator
o*ll'"niljlr", '^'*" (i;.;;i"r Instansi Pelaksana
SK No 052526C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.1.26 -
Dukungan .
PN / PP/ KPl ProP Sasaran Indikator rarset
- Alokesi
rnp l""r Instansi Pelaksana
^*jilniljlr.n
02 - Pertumbuhan PDB Hortikultura 5 5,9 0/o
SK No 052527 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.t.27 -
Dukungan
Indikator Alokasi
PN/ PPl KPl ProP Sasaran terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P 01.06.01.O3 - Pengembangan 0I - Terlaksananya 01 - Penumbuhan PDB industrr 5 6,0-7,O vo 10.730, l KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Industrr Berbasis Kehutanan pengembmgan industn fumitur KEHUTANAN
berbasis kehutanan
PRO-P Ol.06.0l.O4 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Pertumbuhan PDB Perikanan 5 a3t yo 2r5.7AO,7 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Industri Kemaritrman pengembangan industri PERIKANAN, KEMENTERIAN
kemtritiman PERINDUSTRIAN
PRO-P 01.06.01.05 - Pengembangan 0l - Terlaksananya 01 - Pertumbuhan lndustri Kimia, 5 9,8-10,5 % 40 808,8 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Industri Kimia, Farmasi dan pengembangan industrr Farmasi dan Obat Tradisional
Logam kimia, fmasi dan logam
KP 01 06.02 - Penrngkatan Ol - Meningkatnya 01 - Jumlah Kawasm lndustri (KI) 5 11 KI-KEK Industn 1.595 166,7
Industriahsasi Berbasrs rndustnalisasr berbasrs yang difasilitasi
Hilirisasi Sumber Daya hilirisasi sumber daya alm,
Alm, Temasuk Melalui temasuk melalui
Pengembangan Smelter dan pengembangan smelter dan
Kawasan Industri Terutama kawasan industrr terutma
di Luar Jawa di Iuar Jawa
SK No 052528 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.t.28 -
Dukungan
Alokasi
PN / PP/ KP/ ProP Sasaran Indikator terhadap Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
] Arahan Presiden
PRO-P 01.06.02.01 - Pengembangan Ol - Terlaksananya 0l - Pertumbuhan PDB industri logam 5 9,5-11,00/o 1.573.345,8 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Kawasan Industri dan pengembangan kawasan dasar KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Smelter sectra Terintegrasi industri dm smelter secara DAYA MINERAL, KEMENTERIAN AGRARIA
terintegrasl DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN (KPBU), KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PRO.P Ol .06.02.O2 - Pemanfaatm 0l - Terlaksananya 0l - Indeks pasokan mineral untuk 5 77,63 "/" 2t.420,4 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Mrneral dan batu bara untuk pemanfaatan mrneral dan peningkatan nilar tambah dalam negerr KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Peningkatan Nilai Tambah batu bara untuk DAYA MINERAL
peningkatan nilai tambah
KP 01.06.03 - Peningkatan Daya Ol - Meningkatnya daya 0l - Destinasi pariwisata prioritas yang 5 10 destinasi 9.249.734,4
Salng Destinasi dm Industrr sarng destinasi dm industri dlpercepat pengembangannya
Pengolahan Pariwsata, pariusata, termasuk wsata
Termasuk Wrsata Alm, ymg alam, ymg drdukung
Drdukung Penguatan Rantai penguatan rantai pasok
Pasok
SK No 052529 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.t.29 -
Dukungan
PN / PP/ KP/ProP Sasaran Indikator terhadap Target Alokasi
(Rp. Juta) Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P 01 06 03.01 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah destrnasi wisata alam 5 25 destrnasr 57 611,3 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
25 Kawasan Hutan untuk pengembangan 25 kawasan pnontas KEHUTANAN
Mendukung Destinasi hutan untuk mendukung
Panwisata Prioritas destinasi pariwsata prioritas
PRO-P 0f .06.03.O2 - Peningkatan 0l - Terlaksananya 01 - Jumlah destinasr ptriwisata ymg 5 10 destinasi 9.053.475,5 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Aksesibrlitas, Amenitas, dan peningkatan aksesibilitas, ditingkatkan aksesrbrlitasnya, EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA
Atraksi, serta Daya Dukung amerutas, dan atraksi serta amenitas, atraksl, serta daya DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Destinasi Ptriwisata daya dukung destinasi dukungnya DALAM NEGERI, KEMENTERIAN
panwrsata PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK,
KEMENTEzuAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI, BADAN KOORDINASI
PENANAMAN MODAL, KEPOLISIAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
SK No 052530 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.r.30 -
Dukungan
PN/PPlKP/ProP Sasaran Indikator terhadap Target Alokasi
(Rp. Jutal Instansi Pelaksana
Arahan Presidcn
RUANG/BPN, KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT (KPBU),
KEMENTEzuAN PERHUBUNGAN (KPBU),
KEMENTERIAN PARIUSATA DAN
EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
DAN EKONOMI KREATIF (KPBU)
PRO-P 0f .06.03.03 - Penguatan 01 - Terlaksananya 0 I - Jumlah penguatan rantar pasok 5 52.278,4 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Rantai Pasok Industn dan penguatan rantai pasok industrr dan kapasltas masyarakat, destrnasi /provinsi EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Kapasitas Masyarakat, rndustri dan kapasitas termasuk melalui desa wrsata DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
temasuk Melalui Desa masyaralat, termasuk DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
Wlsata melalui desa wisata TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
PRO-P 01.06.03.04 - Pengelolaan 0l - Terlaksananya 0l - Jumlah pengelolam dm stmdar 5 3 destinasi r 16.700,0 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
dan Standar layanan pengelolaan dan standar layanan destrnasr parlwisata EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA
Destinasi Priwisata layanan destinasi piliwisata DAN EKONOMI KREATIF
PRO-P or.06.03.05 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 0l - Jumlah koordinasi pengembangan 5 I kegiatan 9.669,3 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
I6 Destinasi Pariwisata pengembmgm 16 Geopark geopark DAYA MINERAL, BADAN PERENCANAAN
Geopark untuk mendukung Destinasl PEMBANGUNAN NASIONAL / BAPPENAS,
Panwrsata Prioritas KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
RUANG/BPN
KP 01.06.04 - Peningkatan Nilai 0l - Meningkatnya nilai O1 - Pertumbuhan PDB ekonomi 5 3,78 0/o
187.732,O
Tambah dm Daya Saing tmbah dan daya sarng kreatif
Produk dan Usaha Kreatrf produk dan usaha kreatrf
dan Drgtal dan digital
SK No 052531 C
FRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.I.31 -
Dukungan
PN/ PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhadap Alokasi
Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presidcn
PRO-P 01.06.04.01 - Penyediaan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah skema insentif inovasi 4 3 skema 3.340,8 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Insent.if Inovasi dan Penyediaan Insentrf lnovasi dan pengembangan brand EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Pengembangan Brand dan Pengembangan Brand DAN EKONOMI KREATIF
PRO-P 0 1.06.04.02 - Penyediaan 0l - Terlaksananya OI - Jumlah Penyediaan Insentil 5 860 kegratan 8.000,0 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Insentrf Penerapan dan Penyedraan Insentif Penerapan dan Komersialisasr HKI EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Komersialisasi HKI Penerapan dan DAN EKONOMI KREATIF
Komersralisasi HKI
PRO-P 01.06.04.03 - Fasilrtasr 01 - Terlalsananya Fasilrtasi 01 - Jumlah Fasilitasi Rmtai Pasok 5 51 Kerla sama 6 000,0 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Rantai Pasok dan Scale-up Rantai Pasok dan Scale-up dan Scale-ap Karya dan Platform KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Karya dan Platform Kreatif Karya dan Platform Kreatif Kreatif Unggulan EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA
Unggulan Unggulan DAN EKONOMI KREATIF
PRO-P 01.06.04.04 - Peningkatan 01 - Terlaksananya Ol - Jumlah Kerla Sama 5 2 kawasan 53.000,0 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Kerja Sama Pengembangan Peningkatan Keqa Sama Pengembangan Kota Kreatif EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Kota Kreatif Pengembmgm Kota Kreatif DAN EKONOMI KREATIF
PRO-P 0f .06.04.05 - Pengembangan 0l - Terlaksananya 0l - Jumlah 'Start-Up Parks'dan 5 I kerja sama 10.000,0 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
'Start-Up Parks' dan Center Pengembangan Start-Up Center of Exellence yang EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
of Ercellerce Parks' dan Center of drkembangkan DAN EKONOMI KREATIF
Ercellence
PRO-P 01.06.04.06 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 0l - JumlahPengembangan 5 497 kegratan 106.391,2 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Pendampingan dan Inkubasr Pengembangan Pendamprngan dan Inkubasi dr Ruang EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
di Ruang Kreatif Pendampingan dan In-kubasr Kreabf DAN EKONOMI KREATIF
di Ruang Kreatrf
SK No 052532C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.t.32 -
Dukungan
Alokasi
PN/ PPlKP/ProP Sasaran Ind ikato r terhadap Targe t (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P O1.06.04.07 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 0l - Jumlah Kawasm Be Creatiue 5 1 Kegiatan 1 000,0 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Kawasan Be Creatiue Distrct Pengembmgan Kawasan Be Drstnct (BCD) yang drkembangkan EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA
(BCD) Creatiue DlstrictlBCDl DAN EKONOMI KREATIF
KP 01.06.05 - Perbaikan Iklim 01 - Terlaksananya 01 - Kontribusr PMDN terhadap total 5 44,3 Yo 604.017,0
Usaha dan Peningkatan perbaikan iklim usaha dan realisasi PMA dan PMDN
Investasl, termasuk peningkatan rnvestasi,
Reformasr KetenagakerJaan termasuk reformasr
ketenagakerlaan
PRO-P 01.06.05.01 - Kepastian 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah usulan perubahan 5 1 usulan 45.993,8 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
Hukum Berusaha dan kepastia hukum berusaha regulasr/ peraturan yang menghambat rekomendasr KEMENTERIAN PERDAGANGAN, KOMISI
Investasr dan investasi investasr PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU)
PRO-P 0l 06 05.02 - Fasihtasi 01 - Terlaksananya fasilitasi Ol - Jumlah perusahaan yang 5 1 13 perusahaan 264.532,6 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Kemudahan Usaha dan kemudahan usaha dan dfasilitasi penyelesaian masalah KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Investasi investasi penanman modal dr wrlayah l,II,llI EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA
dm lV DAN EKONOMI KREATIF, BADAN
KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
KEMENTERIAN PERDAGANGAN, KOMISI
PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU),
KEMENTERIAN KEUANGAN, KEMENTERIAN
DALAM NEGERI
SK No 052533 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.I.33 -
Dukungan
Alokasi
PN / PPl KPlProP Sasaran In dikat or terhadap Target (Rp. Jutal
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P 01.06.05.03 - Peningkatan 0l - Menrngkatnya JaJnrnan 01 - Perusahaan Besar dan Menengah 5 1.500 Badan 293 490,6 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Iklim Ketenagakerlaan dm perhndungan hak-hak yang Mendapatkan Pemahaman Tata Usaha KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
Hubungan Industrial pekerja dan dialog sosial Cara Pengesahan ePP KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
pada perusahaan PEREKONOMIAN, BADAN PELINDUNGAN
PEKERJA MIGRAN INDONESIA (BP2MI),
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
KP 0I.06.06 - Pengembangan Ol - Terlaksananya 01 - Jumlah sektor industri halal yang 5 3 sektor industri 800,0
Industri Halal pengembangan rndustn halal difasilitasr
PRO-P 01.06.06.01 - Pengembangan 0 I - Terlaksananya 01 - Jumlah Kawasan Industri Tematik 5 3 Kawasm Industn 800,o KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Infrastruktur Industri Halal Pengembangm Infrastruktur ymg difasilrtasi
Industn Halal
PP O1.O7 - Peningkatan Ekspor Ol- Meningkatnya ekspor 01 - Neraca perdagangan 5 17,6-20,4 US$ 839.OO8,0
Bernilai Tambah Tinggi dan bernilai tambah tinggi dan Mitrn
Penguatan Tingkat penguatan Tmgkat
Kandungan Dalam Negeri Kandungan Dalam Negen
(TKDN) (TKDN)
SK No 052534C
PRES I DEN
REPUELIK INDONESIA
- A.t.34 -
Dukungan
Alokasi
PN / PPlKP/ProP Sasaran Indikator terhadap Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
KP O1.07.01 - Peningkatan 01 - Meningkatnya 0I - Pernrmbuhan ekspor pertanian 5 9,0 - 10,o % 199 638,6
Drversifikasi, Nrlai Tambah, diversifikasr, nrlai tambah,
dan Daya Saing Produk dan daya sarng produk
Ekspor dan Jasa ekspor dm.;asa
pengolahan
SK Nc 052535 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.t.35 -
Dukungan
Alokasi
PN/ PPl KP/ProP Sasa ra n Indikator terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P 01.07.01.01 - Peningkatan Ol - Terlaksananya 01 - Jumlah perusahaan yang 5 36 perusahaan 156.670,8 KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN
Drversilikasi Produk Ekspor peningkatm diversifikasi difasilitasi bantum permesinan PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN
dan Jasa produk ekspor dan lasa PERDAGANGAN
PRO-P 01.07.01.02 - Peningkatan Ol - Terlaksananya 0l - Jumlah produk ekspor yang 5 140 produk 42.967,8 KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN
Nilai Tambah Produk Ekspor peningkatan nilai tambah diberikan fasilitasi pengembangan PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN
dan Jasa produk ekspor dan.lasa produk PERDAGANGAN
KP Ol.O7 .O2 - Peningkatan 01 - Meningkatnya akses 0l - Jumlah negara tujuan ekspor 5 221 negara 126.5 15,8
Akses dan Pendalaman dan pendalaman pasar
Pasar Ekspor ekspor
PRO-P 01.O7.O2.O1 - Peningkatan Ol - Terlaksananya 0l - Jumlah kegratan promosl, 5 54 kegiatan 57.386, r KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Pangsa Pasar Produk peningkatm pmgsa pasar pencitram dm mrsi dagang promosr KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Indonesia produk Indonesia PEREKONOMIAN, KEMENTERIAN
KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH, KEMENTERIAN
PERDAGANGAN
PRO-P Ol.O7.O2.O2 - Fasrlitasi 0l - Terlaksananya fasilitasr Ol - Jumlah pelaku usaha yang 5 1.OO9.020 Badan 39.814,6 KEMENTERIAN KEUANGAN, KEMENTERIAN
Ekspor ekspor mendapatkan fasilitasi ekspor Usaha PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN
(pelayanan ekspor-rmpor melalur KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN,
INATRADE, pelayanan SKA, dan KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
fasihtasr pembiayaan perdagangm)
SK No 052536 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.t.36 -
Dukungan
Alokasi
PN / PPl KP/ ProP Sasaran Indikator terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pclaksana
Arahan Presiden
EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA
DAN EKONOMI KREATIF
PRO-P 01.O7.02.03 - Penrngkatan 01 - Terlaksananya Ol - Nrlar ekspor produk rndustri 5 42,88 US$ Mrliar 29.31 5, 1 BADAN STANDARISASI NASIONAL (BSN),
Daya Saing Industri Guna peningkatan daya saing sektor ILMATE KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Mendorong Peningkatan rndustri guna mendorong KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Ekspor peningkatan ekspor PEREKONOMIAN, KEMENTERIAN
PARIWISATA DAN EKONOMI
KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF
PRO-P 01.07.03.01 - Penguatan Ol - Terlaksananya 01- Jumlah pengawasan post border 5 735 berita acara 4 093,9 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Kebijakan Perlindungan penguatan kebilakan KEMENTERIAN PERDAGANGAN
Akses Pasar Dalam Negerr perhndungm akses pasar
dalam negeri
KP Ol 07 04 - Peningkatm Ol - Meningkatnya 0l - Produk tersertrfikasr TKDN > 25% 5 7.130 produk 27 406,2
Kandungan dan Penggunaan kandungan dan penggunaan yang masih berlaku (kumulatif)
Produk Dalm Negeri produk dalm negeri
temasuk Melalui Pengadaan termasuk melalur pengadaan
Pemerintah yang Efektrf pemerintah yang efektif
SK No 052537 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.r.37 -
Dukungan
Indikator Alokasi
PN/ PPl KP/ ProP Sasaran terhadap Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P 01.07.04.01 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah katalog produk dalam 5 4O katalog 27.406,2 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Sistem Katalog pengembmgan srstem negeri KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
katalog DAYA MINERAL, LEMBAGA KEBIJAKAN
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
(LKPP)
PRO.P 01.07.05.01 - Penrngkatan O1 - Terlaksananya 0l - Jumlah perusaham yang 5 7 Badan Usaha 20.250,O KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Investasi llnbound &, peningkatan investasi drfasilitasi kemitraan dalam global
Outboundl Industri GPN (inbounddan outbondl ualue chain
Berbasis HiLirisasi SDA, rndustri GPN berbasrs
Teknologr Trnggi hilirisasi SDA teknologi tinggr
KP 01.07.06 - Peningkatan Cilra 01 - Menrngkatnya citra dan 0l -. Jumlah brandtng Wonderful 5 1 0 destinasr 306.O20,2
dan Drversifikasi Pemasaran diversifikasi pemasaran, Indonesra' brand.ing
Destinasi Puiwisata Prioritas destinasi pariwisata prioritas
dan Destinasr Branding, d.an dan destinasr brandmg, dan
Produk Kreatif produk kreatif
PRO.P O1.07.06.01 - Branding 01 - Terlaksananya brandtng 0l - Jumlah medta branding 5 4 media 175.000,0 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Wonderful Indonesia' Wonderful lndonesia' EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
DAN EKONOMI KREATIF
SK No 052538 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.L38 -
Dukungan
KP/ ProP Ind ikato r
Alokasi
PN / PPl Sasaran terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Prcsiden
PRO-P 01.07.06.02 - Pendalman Ol - Terlaksananya 01 - Jumlah pendalaman pasar 5 3 regional 79.646,3 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Pasa Tradisional dm pendalamm pasar tradisional dm diversifikasi pemasaran pemasilm EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Drversifikasr Pemasaran ke tradisional dan diversifikasi ke pasa bm DAN EKONOMI KREATIF
Pasar Baru pemasaran ke pasar baru
PRO-P 01.07.06.03 - Perluasan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah Pendukungan/Fasihtasr 5 1 Promosr KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Pemasaran Produk Kreatrf, perluasan pemasaran pada Pelaku Ekonomi Kreatrf EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
temasuk Melalui e- produk kreatif, termasuk DAN EKONOMI KREATIF
Comrerce melalui eamrerce
PRO-P O1.O7.06.04 - Perluasm 01 - Terlaksananya 0l - Jumlah diklat manajemen usaha 1dan5 13.000 orang 5l .374,0 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Dlklat Manajemen Usaha perluasan diklat manalemen dm pemasran EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
dan Pemasaran usaha dan pemasaran DAN EKONOMI KREATIF
SK No 052539 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.I.39 -
Dukungan
Alokasi
PN/ PPl KPlProP Sasaran In di kator terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Prcsiden
PRO-P 01.07.07.01 - Peningkatan 01 - Terlaksananya 01 - Jumtah kegiatan peningkatan 5 87 Orang 378,3 KEMENTERIAN PERDAGANGAN
Kapasitas dan Kualitas peningkatan kapasitas dan kapasrtas negosiator
Sumber Daya Manusra kualrtas SDM (negosrator)
(Negosiator) dan dan kelembagaan pemakilan
Kelembagaan Peruakilan RI RI di luar negeri, termasuk
di Luar Negeri temasuk FTA FTA Center
Center
PRO-P 01.O7 07 O2 - Peningkatan O1 - Terlaksananya O1 - Jumlah kesepakatan dan 5 48 dokumen 54.433,7 KEMENTERIAN PERDAGANGAN
Jumlah Kesepakatan dan peningkatm kesepakatan penyelesaian proses ratifikasi kerja
Penyelesaran Proses dan penyelesarm proses sama ekonomi rnternasronal
Ratihkasi Kerja sama ratifikasi kerja sama
Ekonomi lnternasional ekonomi internasional
PRO-P 01 07 07.03 - Promosi 01 - Terlaksananya promosi 01 - Jumlah promosr terintegrasr 9 pamerm ro0 27t,4 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
Terintegrasi tenntegrasr KEMENTERIAN PERDAGANGAN
PP 01.08 - Penguatan Pilr 01 - Menguatnya pilu 01 - Kontribusi sektor..;asa 5 4,53 v" 2.r29.3tO,4
Pertumbuhan dan Daya pertumbuhan dan daya keuangm/PDB
Saing Ekonomi saing ekonomi
SK No 052540C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
- A.I.40 -
Dukungan Alokasi
PN / PP/ KP/ ProP Sasaran Indikator terhadap Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO.P 01 08 01.O1 - Penrngkatan 01 - Terlaksananya 0l - Indeks rnklusr keuangan 5 a5v. 1.959,6 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Inklusr Keuangan, Inovasl peningkatan inktusi EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Sektor Keuangan, dengan keuangm, inovasr sektor DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Menjaga Stabilitas dan keuangan, dengan menjaga KEUANGAN
Integritas Srstem Keuangan stabihtas dan integritas
srstem keuangan
SK No 052541 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.I.41 -
Dukungan
Indikator Alokasi
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P 01.08.01.O2 - Peningkatan 01 - Terlaksananya Ol - Turuuer rasro SBN 5 5,O2 0/" 1.200,0 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pengembangan dan Peningkatm Pengembangan
Pendalaman Pasar Keumgan dan Pendalaman Pasr
Pemerrntah Keuangan Pemerintah
PRO-P 0I.08.02.01 - Penguatan 01 - Jumlah fasihtator 0I - Jumlah fasilitator edukasl 5 160 Orang 7.223,3 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Industri Fintech, e- edukasi perdagangan melalui perdagangan melalur srstem elektronik KEMENTERIAN PERDAGANGAN
Comrce, On-Demand srstem elektronlk yang yang mendapat pelatihan (Faslhtator)
Serurce, dm Intemet Of mendapat pelatihm
Thtngs (Fasilitator)
PRO-P 0I .08.02.02 - Modernisasr 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah perusahaan dengan nrlai 5 45 pemsahaan 121.683,6 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Industri Hrngga 4.0 Sesuar modernisasr mdustri hingga Indonesia Industy 4.0 Readiness Index
Karakteristik Industri 4.0 sesuai karaktenstrk (INDI 4.O) > 3.O
rndustri
KP 01.08.03 - Peningkatan Ol - Meningkatnya Sistem 01 - Skor Logsta Performorce Index 5 3,4 Indeks 500.127,9
Srstem Logistik dan Logistik dan Stabilitas Harga
Stabilitas Harga
SK No 052542C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.t.42 -
Dukungan
PN/ PPl KPl ProP Indikator Alokasi
Sasaran terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P 01.08.O3.O1 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 0l - Jumlah sarana prasarila 5 87 unit 492 36r,9 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Sarana dan Prasarana pembangunan sarana dan pendukung efisiensi distribusi yang KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Pendukung Eirsiensi Sistem prasarana pendukung dibangun PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Ingistik efisiensi sistem logistik PERDAGANGAN
PRO-P 01 08.03 O2 - Pengendalian 01 - Terjaganya rnflasi 01 - Tingkat inflasi pangan bergejolak 5 2,t-4,1 o/o
7.766,O KEMENTERIAN PERDAGANGAN
Inflasr pangan bergejolak
PRO.P 01.08.O4.O1 - Penerapan 0l - Jumlahdestinasi Ol - Jumlah destinasi dengm 5 I I Destinasi 6r 050,0 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Standar Pariwisata dengan penerapm stmdar penerapan standar parlusata EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA
Berkelanjutan panwlsata berkelanlutan berkelanjutan (destrnasi) DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
(destinasi) PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
PRO-P 01.08.04.02 - Penerapan 01 - Perusahaan rndustri 0l - Perusahaan rndustri menengah 5 46 perusahaan 17.774,7 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, BADAN
Industn Hijau menengah besar yang besar yang tersertifikasi Standar STANDARISASI NASIONAL (BSN}
tersertrfikasr Standar Industri Hijau (SIH) berdasukan SIH
Industri Hilau (SIH) yang dltetapkan
berdasarkan SIH yang
drtetapkan
SK No 052543C
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- 4.I.43 -
Dukungan
Indikator Alokasi
PN / PPl KPl ProP Sasaran terhadap Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
KP 01.08.05 - Reformasi Frskal 0l - Terlaksananya 0l - Persentase Realisasi Penerimaan 5 100 v" 643.729,2
Reformasi Fiskal Negara
PRO.P 01.08 O5.Ol - Pembaruan O1 - Terlaksananya 0l - Penyelesaran modul core tax 5 9 Modul 644.952,6 KEMENTERIAN KEUANGAN
Sistem Informasi pembaruan sistem rnformasi sAstem
Administrasi Perpajal<an admrnistrasi perpajakan
yang Andal dm Terintegrasr yang andal dan terintegrasr
PRO-P O1.08.05.04 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Persentase Terlaksanmya 5 I00 % t6.454,9 KEMENTERIAN KEUANGAN
Sistem Pembayaran Pengembangan Sistem Pengembangan Srstem Pembayaran
Pembayaran
PRO-P 01.08.05.05 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Persentase Pembangunan dan 5 100 % 1.O73,2 KEMENTERIAN KEUANGAN
dan Pengembangan Data Pembmgunan dan Pengembangan Data Analgtic
AnalAdc Pengemban gan Dato AnalAtir
SK No 052544C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.1.44 -
Dukungan
PN/ PPl KP/ ProP Indikator Alokasi
Sasaran terhadap Target
(Rp. Jutal
Instansi Pelaksana
Arahan Presiden
PRO-P O1.08.06.01 - Pengembangan 0l - Terlaksananya 01 - Jumlah publikasr/laporan 5 3 Database 13.780,3 BADAN PUSAT STATISTIK, KEMENTERIAN
Statistik Piliwisata dan pengembangan statrstrk statrstik pariwisata dan ekonomr PARIWISATA DAN EKONOMI
Ekonomr Kreatrf pariwisata dan ekonomi kreatrf ymg dikembangkan KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN
kreatrf EKONOMI KREATIF
PRO-P 01.08.06.03 - Pelaksanaan 01 - Terlaksanakannya 01 - Jumlah publikasi/laporu Sensus 5 3 Database 720.777,8 BADAN PUSAT STATISTIK
Sensus Pertanran 2023 dan Sensus Pertanlan 2023 dan Pertanian 2023 dan perbarkan statistlk
Perbarkan Statrstik Pangan perbaikan Statistik Pangm PmSan
Crt.trtr:
11 s.sEi dms pmd.kah THrs, 3ebuah pr.y.k d.pal n.durons btnh ddi I (srq ri6ira. Na.Enali
dp.rlalan aloka.r d di.tnbur lolEi' Prdimi/khup.t€n/I(orl nya. Untuk FroJ.k ymg h@dukurg lint6 PPl(P/ItoP dalaf, I PN, .IoLu hanya di nuncdkan 1 (.ahr) kslti
3l Pri6ita. Naionar Docakup rDoar B.IaDja K/L ds X:PBU, b.lm m.nekup dukuud fteile x. Da.r.h dm Bado u.aha (BUMN/su$ta). Iddtitrkali du mt.gu! etd incto.t d.tr.Mh.r p.r.raM
(x/L, ftdrcr x€ DHan, (PBU &. B.du ueta) 31on t6u3 dil,lukan .mpai d6ge P.EutaLlrirs RKP du APBN.
SK No 052545 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.1 -
PRIORITAS NASIONAL 2 : MENGEMBANGKAN WILAYAH UNTUK MENGURANGI KESENJANGAN DAN MENJAMIN PEMERATAAN
Dukungan
PN/PPlKP/ProP Sasaran Indikator tcrhadap Alokasi
Arahan Target (Rp. Jutal Instansi Pelaksena
Presiden
SK No 052546C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.1.2 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Target (Rp. Jutal
Instansi Pelaksene
Prcsidcn
PP 02.01 - Pembangunan 01 - Ter.laganya 01 - Laju pertumbuhan PDRB Wilayah 5 4,44-5,04 o per 37.805.334,6
Wilayah Sumatera pertumbuhan ekonomi dan Sumatera tahun
tingkat kesejahteraan
masyarakat di Wilayah
Sumatera
Wilayah Sumatera
SK No 052547 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.II.3 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP terhadap Alokasi
Sasaran Indikator Target (Rp. Jutal Instansl Pclaksana
Arahan
Presiden
PRO-P 02.01.0i.01 - Percepatan 01 - Terlaksananya 0l - Rasio pertumbuhan rnvestasi 5 > 1 nilai t 26t.646,6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Peningkatan Investasi KEK Percepatan Peningkatan kawasan (KEK/ KI/ DPP/KPBPB) PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Arun Lhokseumawe Investasi KEK Arun terhadap pertumbuhan investasi PERHUBUNGAN, BADAN KOORDINASI
Lhokseumawe Provinsr Aceh PENANAMAN MODAL
PRO-P 02.O1.Ol.O2 - Fasilitasr 01 - Terlaksmanya Fasilitasi 01 - Rasio pertumbuhan investasi 5 > 1 nilai 31.919,2 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
Reahsasi Investasr dan Reahsasr Investasr dan kawasan (KEK/ KI/ DPP/ KPBPB) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Pembangunan KI/KEK Sei Pembangunan KI/KEK Ser terhadap pertumbuhan investasr KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Mangkei Mangkel Provinsi Sumatera Utara KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
DAYA MINERAI, KEMENTERTAN AGRARIA
DAN TATA RUANG/BPN
SK No 052548C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.II.4 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP terhadep Alokasi
Sasaran Inditrator Target lnstansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jute)
Presiden
PRO-P 02.O1.01.03 - Perbarkan 01 - Terlaksananya Ol - Rasro pertumbuhan investasr 5 > 1 nilai 469.7 t4,O KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Aksesibrlitas, Atraksi dan Perbaikan Aksesibilitas, kawasan (KEK/ KI / DPP/KPBPB) EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Amenitas Destinasi Atraksi dan Amenitas terhadap pertumbuhan investasi DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Pariwisata Pnorrtas Danau Destinasi Pariwsata Prioritas Provrnsr Sumatera Utila PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Toba dan sekltarnya Danau Toba dan sekitarnya RAKYAT, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK,
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA, KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
PRO-P 02.01.01.04 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Rasio pertumbuhan rnvestasi 5 > 1 nilai 757.305,6 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Destinasi Puiwisata Pembangunan Destinasi kawasm (KEK/KIlDPP/KPBPBI KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Pengembangan Padang- Panwisata Pengembangan terhadap pertumbuhan rnvestas.i EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA
Buklttlnggl Padang-Bukrttinggr Provinsi Sumatera Barat DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN
DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI,
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PRO-P 02.01.01.05 - Perbaikan Ol - Terlaksananya 0l - Rasro pertumbuhan lnvestasl 5 > 1 nrlar 2.616.6rA,7 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Aksesibilrtas, Atraksi dm Perbaikm Aksesibilitas, kawasm IKEK I Kl / DPP / KPBPB) EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Amenitas Destrnasi Atraksi dan Amenitas terhadap pertumbuhan investasr DAN EKONOMI KREATIF, BADAN
Pariwisata Prioritas Bangka Destinasl Ptriwlsata Prroritas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
Behtung/KEK Tanjung Bangka Belitung/KEK KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
Kelayang Tanjung Kelayang PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK,
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA, KEMENTERIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
SK No 052549 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESTA
- A.ILS -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Jutal Instansi Pelaksana
Presiden
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PRO-P 02.01.01.06 - Percepatan 01 - Terlaksananya 01 - Rasro pertumbuhan investasi 5 > 1 nilar 434.557,9 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN
Peningkatan Investasr KPBPB percepatan peningkatan kawasan (KEK/ KI/ DPP/ KPBPB) PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN
Batm, Bintm, dm Ktrimun investasi KPBPB Batm, terhadap pertumbuhan investasi BEBAS BATAM (BPKPB BATAM)
Brntan, dan Karimun Provinsi Kepulaum Riau
PRO-P 02.O1.O1.07 - Fasihtasi O1 - Terlaksananya fasilitasr 01 - Rasro pertumbuhan investasi 5 > 1 nilar BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
Reahsasi Investasr dan reaLsasr investasi dan kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Pembangunm Kl/KEK pembangunm KI/KEK terhadap pertumbuhan investasr KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Galang Batang Galang Batang Provinsi Kepulaual Riau DAYA MINERAL, KEMENTERIAN AGRARIA
DAN TATA RUANG/BPN
PRO-P O2.Of 01 08 - Pembangunm OI - Terlaksananya 0 1 - Rasio pertumbuhan investasi 5 > 1 nilai KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Destmasi Parwsata pembmgunan destinasr kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB) EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Pengembangan Batam Bintan pariwisata pengembangan terhadap pertumbuhan investasi DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Batam Bintan Provinsi Kepulauan Riau PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI, KEMENTERTAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN
DAI-AM NEGERI, KEMENTERIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI
PRO-P 02.01.01. iO - Fasilitasi Ol - Terlaksananya 01 - Rasro pertumbuhan investasi 5 > I nilar KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Realisasi Investasi da Percepatm Peningkatm kawasm (KEK/ KI/DPP/KPBPB) KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Pembangunan KI Bintan Investasi KI Brntan Aerospace terhadap pertumbuhan lnvestasl DAYA MINERAL, KEMENTERIAN AGRARIA
Aerospace Provinsi Kepulaum Riau DAN TATA RUANG/BPN
PRO-P 02.01.O1. 1 1 - Fasilitasi O1 - Terlaksmanya 0 I - Rasio pertumbuhan investasi 5 > I nilar KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Realisasi Investasi dm Percepatm Peningkatm kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB) KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Pembangunan KI Sadar Investasi KI Sadai terhadap pertumbuhan investasr DAYA MINERAL, KEMENTERIAN AGRARIA
Provinsi Kepulauan Bmgka Belitung DAN TATA RUANG/BPN
SK No 052550 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.6 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PPlKP/ProP Sasaran IndiLator Target
(Rp. Jutal
Instansl Pclaksana
Arahan
Presiden
PRO-P 02.O1.01 12 - Percepatan 01 - Terlaksananya 0l - Rasio pertumbuhan lnvestasi 5 > 1 nilar 6.624,6 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN
Peningkatan Investasi KPBPB Percepatm Penrngkatm kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB) PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN
Sabang Investasi KPBPB Sabmg terhadap pertumbuhan investasi BEBAS SABANG (BPKPB SABANG)
Provinsi Aceh
SK No 052551 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.rr.7 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhedap
Targct
Alok.si Instansi Pelaksana
Arahan (Rp.Jutal
Presiden
PRO-P 02.O l.O2.Ol - Pengembangan 01 - Terlaksmanya O1 - Persentase peningkatan produksr 5 4-60h KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kopl di pengembmgm komoditas komoditas unggulan per tahun Provinsi
Provinsi Aceh unggulan kopi Aceh - Kopi
PRO-P 02.O1.O2.O2 - Pengembangan O1 - Terlaksananya 01 - Persentase peningkatan produksr 5 5-7o/o 96.536,0 KEMENTERIAN PERTANIAN
Komodrtas Unggulan Kakao pengembangan komodrtas komoditas unggulan per tahun Provrnsi
di Provinsi Aceh unggulan kakao Aceh - Kakao
PRO-P 02.Ol .O2.O4 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 0l - Persentase penrngkatan produksr 5 5-7% KEMENTERIAN PERTANIAN
Komodrtas Unggulan Lada, pengembangar komodttas komoditas unggulan per tahun Provinsi
Pala, Cengkeh di Provinsr unggulan lada, pa1a, cengkeh Aceh - lada, pala, cengkeh
Aceh
PRO.P O2.O1.O2 10 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 0l - Persentase penrngkatan produksi 5 1 - 2o/o 35 100,0 KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Karet di pengembangan komoditas komodltas unggulan per tahun Provinsr
Provinsi Sumatera Utara unggulan karet Sumatera Utila - Karet
SK No 052552C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL8 -
Dukungan
terhadep Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indihator Target Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Presiden
PRO-P 02.01.02. 1 1 - Pengembangan O1 - Terlaksananya 0l - Persentase penlngkatan produksi 5 2 - 40/o 114.883,2 KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kopi di pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provrnsi
Provrnsi Sumatera Utara unggulan kopr Sumatera Utara - Kopi
PRO-P O2.Ol.O2.l7 - Pengembangan 0I - Terlaksananya 01 - Persentase peningkatan produksi 5 | - 2o/o KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kopi di pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provinsl
Provinsi Sumatera Barat unggulan kopi Sumatera Baat - Kopi
PRO-P 02.01.02. 18 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Persentase pemngkatan produksr 5 4 - 6o/o KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Karet di pengembangan komoditas komodrtas unggulan per tahun Provinsl
Provinsl Sumatera Barat unggulan karet Sumatera Barat - Karet
PRO-P O2.OL.02.24 - Pengembangan Ol - Terlaksmanya 01 - Persentase pemngkatan produksr 5 1-2vo KEMENTERIAN PERTANIAN
Komodltas Unggulan Karet di pengembmgan komodrtas komoditas unggulan per tahun Provrnsi
Provinsi Riau unggulan karet Riau - Karet
PRO-P O2.O 1.02.25 - Pengembangan Ol - Terlaksananya 01 - Persentase peningkatan produksi 5 | - 2"/" 50.864,O KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulm Kelapa pengembangan komodrtas komodrtas unggulan per tahun Provinsi
di Provinsi Riau unggulan kelapa Rnu - Kelapa
PRO-P 02.Ol.O2.3l - Pengembangan 0l - Terlaksananya 01 - Persentase peningkatan produksr 5 r-2v" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kaet di pengembangm komoditas komodrtas unggulan per tahun Provinsi
Provrnsi Jambr ungSulan karet Jambr - Karet
PRO-P 02.01.02.33 - Pengembangan 0l - Terlaksananya 01 - Persentase peningkatan produksr 5 3-s% KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kopi di pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provmsi
Provinsi Jambi unggulan kopr Jambi - Kopi
SK No 052553 C
PRE S IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.9 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Presidcn
PRO-P 02.O1.O2.37 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Persentase peningkatan produksr 5 4-6Yo KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Ktret di pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provinsi
Provinsi Sumatera Selatan unggulan karet Sumatera Selatan - Kdet
PRO-P O2.Ol.O2 38 - Pengembangan 01 - Terlaksananya Ol - Persentase peningkatan produksi 5 4-6Yo to7.ao7,3 KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Tebu di pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provinsi
Provinsr Sumatera Selatan unggulan tebu Sumatera Selatan - Tebu
PRO-P 02.O1.02.45 - Pengembangan Ol - Terlaksananya 01 - Persentase penrngkatan produksr 5 4 - 6o/o KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Karet di pengembangan komodrtas komodrtas unggulan per tahun Provinsi
Provinsi Bengkulu unggulan karet Bengkulu - Kret
PRO-P 02.OL.O2.49 - Pengembangan OI - Terlaksananya 01 - Persentase penlngkatan produksr 5 1-2vo KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kopr dr pengembangan komodrtas komoditas unggulan per tahun Provinsi
Provrnsi Lampung unggulan kopr lampung - Kopi
PRO-P 02.0 1.O2.50 - Pengembangan O1 - Terlaksananya 0l - Persentase peningkatan produksi 5 4 - 6"/" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulm Kaet dr pengembangm komoditas komodrtas unggulan per tahun Provinsi
Provinsr Lampung unggulan karet Lampung - Karet
PRO-P 02.01.02.51 - Pengembangan O1 - Terlaksananya 01 - Persentase penrngkatan produksr 5 | - 30k 25 000,0 KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulm Lada di pengembmgm komoditas komodrtas unggulan per tahun Provinsi
Provrnsr Iampung unggulan lada Iampung - lada
PRO-P 02.O1 .O2 53 - Pengembangan O1 - Terlaksananya Ol - Persentase peningkatan produksi 5 | - 3Vo KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Tebu dr pengembangm komoditas komoditas unggulan per tahun Provinsr
Provinsi Irmpung unggulan tebu Iampung - Tebu
SK No 052554C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.l0 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PPlKP/PToP Sasaran Indikator Arehan
Target (Rp. Juta) Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P O2.O1.02.55 - Pengembangan 0l - Terlaksananya 01 - Persentase peningkatan produksi 5 5-7"/. 7.500,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Komoditas Unggulan pengembangm komodrtas komoditas unggulan per tahun Provmsr PERIKANAN
Perikanan Budrdaya dr unggulan perikanan tampung - Perikanan Budidaya
Provrnsi Iampung budidaya
PRO.P 02.O1.O2.56 - Pengembangan O1 - Terlaksananya O1 - Persentase peningkatan produksr 5 5-7Yo KEMENTERIAN PERTANIAN
Komodrtas Unggulan Lada, pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provrnsi
Pala, Cengkeh dr Prounsr unggulan lada, pala, cengkeh Kepulauan Bangka Belitung - lada,
Kepu).auan Bmgka Belitung pala, cengkeh
PRO-P 02.Ol.O2.6l - Pengembangan 01 - Terlaksananya O1 - Persentase penrngkatan produksi 5 I -2v" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulm Pala dr pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provinsi
Provinsi Kepulauan Riau unggulan lada, pala, cengkeh Kepulauan Riau - Pala
PRO.P O2.O1.02.62 - Pengembangan 0l - Terlaksananya 0l - Persentase peningkatan produksr 5 L -2o/o 37.500,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Komoditas Unggulan pengembangan komodrtas komodrtas unggulan per tahun Provrnsi PERIKANAN
Penkman Tangkap di unggulan perikanan tmgkap Kepulauan Riau - Perikanan Tangkap
Provrnsi Kepulauan Riau
SK No 052555 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.11 -
Dukungan
PN/PP/KP/PfoP Indikator terhadep Alokasi
Sasaran Target Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jut.l
Presiden
SK No 052556 C
PRE S IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.il.12 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran Targct Instansi Pclaksana
Arahan (Rp. Jut.)
Prcsidcn
SK No 052557 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.rI.13 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhadap
Targct
Alok.si Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jute)
Prcsiden
PRO-P 02.0l.03.Of - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota 01 - Berkembmgnya kota besar, kota 5 1 Kota 8 919,9 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil sedang, kota kecil sebagai PKN/PKW KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Kota Kecil di Provinsi Aceh sebagai PKN/PKW DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
SK No 052558 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.14 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhadap Alokasi
Arahan
Target
(Rp. Jutal
Instansi Pelaksana
Preslden
PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PRO-P 02.O1.03.02 - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota 0I - Jumlah kota besar, sedang, kecil 5 I Kota 949,5 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedmg, kota kecil yang drkembangkan sebagai PKN/PKW DAYA MINERAL
Kota Kecll dr Provrnsr sebagai PKN/PKW
Bengkulu
PRO-P 02.01.O3.03 - Pengembangan O1 - Berkembangnya kota 01 - Jumlah kota besar, sedang, kecrl 5 1 Kota 949,s KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil yang drkembangkan sebagar PKN/PKW DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
Kota Kecil di Provinsi Jambi sebagar PKN/PKW PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
PRO-P 02.0,l.03.04 - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota 0l - Jumlah kota besa, sedang, kecil 5 1 Kota 95t.7 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil yang drkembangkan sebagar PKN/PKW DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
Kota Kecil di Provinsi sebagai PKN/PKW PEKER.'AAN UMUM DAN PERUMAHAN
Kepulauan Bangka Belitung RAKYAT
PRO-P 02.01.03.05 - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota 01 - Jumlah kota besar, sedang, kecrl 5 2 Kota 1.322,O KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil yang dikembangkan sebagar PKN/PKW DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
Kota Kecil di Provinsi sebagai PKN/PKW PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Kepulauan Rrau RAKYAT
PRO-P 02.O1.03.06 - Pengembangan 0i - Berkembmglya kota 01 - Jumlah kota besar, sedang, kecrl 5 1 Kota 128.570,5 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil yang dikembangkan sebagai PKN/PKW PERUMAHAN RAKYAT (KPBU),
Kota Kecrl dr Provrnsi sebagai PKN/PKW KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBDR
Lmpung DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
SK No 052559 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.15 -
Dukungan
terhadep Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Target (Rp. Jutal Instansi Pclaksana
Arahen
Presiden
PRO-P 02 O1.03.07 - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota 01 - Jumlah kota besar, sedang, kecil 5 2 Kota 949,r KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Kota Bestr, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil yang dikembangkan sebagar PKN/PKW DAYA MINERAI, KEMENTERIAN
Kota Kecil di Prounsr Riau sebagar PKN/PKW PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
PRO-P 02.01.03.08 - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota O1 - Jumlah kota besar, sedang, kecrl 5 3 Kota 65.005,6 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Kota Besa, Kota Sedang, besar, kota sedmg, kota kecil yang dikembangkan sebagai PKN/PKW DAYA MINERAI, KEMENTER1AN
Kota Kecil di Prounsi sebagar PKN/PKW PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN
Sumatera Barat KSTENAGAKEzuAAN, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
PRO-P 02.01.03.09 - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota Ol - Jumlah kota besar, sedang, kecil 5 1 Kota 6 061,1 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecrl yang dikembangkan sebagai PKN/PKW DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
Kota Kecil di Provinsi sebagai PKN/PKW PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Sumatera Selatan RAKYAT
PRO.P 02.O1.O3. 10 - Pengembangan 01 - Berkembmgnya kota Ol - Jumlah kota besar, sedang, kecil 5 3 Kota 958, r KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedmg, kota kecil yang dikembangkan sebagai PKN/PKW DAYA MINERAL
Kota Kecil di Provinsi sebagai PKN/PKW
Sumatera Utara
PRO-P 02.01.03. 1 I - Pengembangan Ol - Berkembangnya Wrlayah 0l - Jumlah WM di luar Jawa yang 5 lWM 627.114,O KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
Wilayah Metropolitan di Metropolitan di luu Jawa direncanakan KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Provinsi Sumatera Utara EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
SK No 052560 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.ILt6 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indiketor Arahan
Targct (Rp. Jutal
Instansi Pelaksa.na
Presiden
PRO-P 02.Ol.O3. 12 - Pengembangan O1 - Terlaksmanya 0I - Jumlah WM di lua Jawa yang 5 lwM 565.580,0 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Wilayah Metropolitan di penyelesaian RTR untuk WM drrencanakan KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Provinsi Sumatera Selatan dr luar Jawa DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
KP 02.01.04 - Pengembangm O1 - Terbangunnya Desa 01 - Rata-Rata Nilai Indeks 5 59 Nila Indeks 29.794.O14,3
Daerah Tertinggal, Kawasan Terpadu, Kawasan Perkembangan Kawasan Transmrgrasr
Perbatasan, Perdesaan, dan Perdesaan, dan Kawasan yang Direvitahsasi di Pulau Sumatera
Transmrgrasi Trmsmigrasi
SK No 052561 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
- A.II.17 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Juta)
Instansi Pclaksana
Presiden
PRO-P O2.OL.O4.O7 - Pembangunm Ol - Terlaksmanya 01 - Peningkatm Rata-Rata Indeks 1dan5 60,78 Nilai Indeks 327.917,7 KEMENTERIAN DAL,CM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provinsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provrnsr KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Aceh Provmsi Aceh DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P 02.01.04.08 - Pembangunm 0J. - Terlaksananya 01 - lndeks Perkembangm Kawasan 1dan5 64,41 Nrlar Indeks 3 1.041,3 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesam Pnorltas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab. Aceh Trmur DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Aceh Timur Perdesaan Prioritas Nasional TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Aceh Timur DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
PRO-P 02.O1-04 O9 - Revrtalisasr 01 - Terlaksananya 0l - Rata-rata Nrlai Indeks 5 57,89 Nilar Indeks 4.720,5 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Trmsmrgrasr Revrtalisasr Kawasan Perkembangan Kawasan Trmsmrgrasr DAERAH TERTINGGAL DAN
Ketapang Nusantara, Samar Transmigrasi Ketapang yang Direvitahsasi dr Provrnsi Aceh TRANSMIGRASI
Krlang, dan Selaut Nusantara, Samar Kilang,
dan Selaut
PRO-P 02.01.O4. 10 - Peningkatan 01 - Meningkatnya 01 - Jumlah kecmatm lokasi prioritas 5 3 Kecamatm KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kesejahteraan dan Tata keselahteraan dan tata kelola perbatasan negara yang drtlngkatkan DAERAH TERTINGGAL DAN
Kelola di Kecamatan Lokasi di kecamatan lokasi priontas keseJahteraan dan tata kelolanya di TRANSMIGRASI
Prioritas di Provinsi Aceh di Provinsi Aceh Provinsi Aceh
SK No 052563C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL18 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/nPlProP Sasaran IndiLator Target (Rp. Juta)
Instanai Pelaksana
Arahan
Presidcn
PRO-P O2.O1.O4.11 - Pusat Kegntan 01 - Berkembangnya Pusat 01 - Rata-rata nilai Indeks Pengelolaan 5 O,48 IPKP 250,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Strategis Nasional (PKSN) Kegiatan Strategis Nasional Kawasan Perbatasan (IPKP) PKSN PERIKANAN
Sabang (PKSN) Sabmg Sabang
PRO-P 02.O L.O4. 12 - Pembangunan 01 - Terlaksmanya O1 - Peningkatan Rata-Rata Indeks ldan5 64,62 Nrlar Indeks 116.100,1 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu di Provinsi Pembaagunan Desa Terpadu Desa Provinsr Sumatera Utara KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Sumatera Uttra Provrnsr Sumatera Utila DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P 02.01.04. 13 - Pembangunm 01 - Terlaksmanya 01 - Indeks Perkembangan Kawasan ldan5 66,72 Nrlar Indeks 2t.897 ,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Prioritas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab Toba Samosir dan DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Toba Samosir dm Perdesaan Prioritas Nasronal Samosrr TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Samosir Toba Samosir dm Samosrr DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
PRO-P O2.O1.O4.14 - Peningkatan 01 - Meningkatnya Ol - Jumlah kecamatan lokasi prioritas 5 2 Kecamatan KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kesejahteraan dan Tata kesejahteraan dan tata kelola perbatasan negara yang ditingkatkan DAERAH TERTINGGAL DAN
Kelola di Kecamatan Lokasi dl kecamatan lokasr pnontas kese.;ahteraan dil tata kelolanya di TRANSMIGRASI
Priontas di Provrnsi di Provinsi Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara
Sumatera Utara
PRO-P 02.O1.04. 15 - Percepatan 01 - Meningkatnya O1 - Persentase Penduduk Miskin dr I 18,5 - 19 % 56.463,2 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Pembangunm Daerah kesejahteraan masyuakat Daerah Tertinggal di Provinsi Sumatera KEMENTERIAN SOSIAL, KEMENTERIAN
Tertinggal di Provinsi pada daerah tertinggal dr Utara DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
Sumatera Utara Provlnsi Sumatera Utara TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O1.O4. 16 - Pembangunan 01 - Terlaksananya O1 - Penrngkatan Rata-Rata Indeks 1dan5 69,14 Nilai Indeks 30.810,7 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu di Provinsi Pembangunm Desa Terpadu Desa Prounsi Sumatera Barat KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Sumatera Bilat Provrnsi Sumatera Barat DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
SK No 052564C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL19 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct (Rp. Jut.l Instansi Pelaksana
Prcsiden
PRO-P O2.O1.O4.17 - Pembangunan 0I - Terlaksananya 0l - Indeks Perkembmgan Kawasan 1dan5 56,75 Nrlar Indeks 12 614,5 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Kawasan Perdesaan Priorrtas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab. Agam RUANG/BPN, KEMENTERIAN PERTANIAN
Nasional Agam Perdesaan Priontas Nasronal KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Agm DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P 02.O1.04. I8 - Revitalisasi 01 - Terlaksananya 0l - Rata-rata Nilai Indeks 5 68,07 NrIa Indeks 838,0 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmigrasr Revitalisasi Kawasan Perkembangan Kawasm Transmrgrasl DAERAH TERTINGGAL DAN
Lunang Silaut Trmsmrgrasi Lunang Srlaut yang Direvitalisasr di Provinsi Sumatera TRANSMIGRASI
Barat
PRO-P 02.01.04 19 - Percepatan Ol - Meningkatnya 0l- Persentase Penduduk Mrskin dr I 11,6 - 12,1 0/o 3.293,3 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Pembangunan Daerah keseJahteraan masyarakat Daerah Tertrnggal dr Provinsr Sumatera KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Tertinggal di Provinsi pada daerah tertinggal di Barat DAERAH TERTINGGAL DAN
Sumatera Barat Provmsi Sumatera Barat TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN SOSIAL,
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN
PRO-P 02.01.04 20 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Peningkatm Rata-Rata Indeks 1dan5 64,90 Nilai lndeks 34 428,3 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provrnsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provrnsr Riau KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Riau Provrnsi Rrau DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O l.O4.2l - Penrngkatan 01 - Menlngkatnya 01 - Jumlah kecamatan lokasi pnorltas 5 7 Kecamatan KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kese.lahteraan dan Tata kesejahteraan dan tata kelola perbatasan negara yang ditingkatkan DAERAH TERTINGGAL DAN
Kelola di Kecamatan Lokasi di kecamatm lokasi prioritas kesejahteram dan tata kelolanya di TRANSMIGRASI
Prioritas dr Provinsr Riau di Provrnsi Rrau Provinsi Rrau
SK No 052565 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.20 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhrdap Alokasi
Arahan
Targct (Rp. Jutaf Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 02.O1.O4.22 - Pusat Kegiatan 01 - Berkembmgnya Pusat 01 - Rata-rata nrlai Indeks Pengelolaan 5 0,53 IPKP 5.500,0 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Strategis Nasronal (PKSN) Kegiatan Strategis Nasronal Kawasan Perbatasan oPKP) PKSN PERUMAHAN RAKYAT
Bengkahs (PKSN) Bengkalis Bengkahs
PRO.P 02.07.04.23 - Pembangunan O1 - Terlaksananya 01 - Penrngkatan Rata-Rata Indeks 1dan5 64,63 Nilar Indeks 32.792,6 KEMENTERIAN DAI-AM NEGERI,
Desa Terpadu di Provr'nsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provinsi Jambi KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Jambi Provinsi Jmbi DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P - Pembangunan
O2.O1 .O4.24 01 - Terlaksananya 01 - Indeks Perkembangan Kawasan 1dan5 58,15 Nilai Indeks 144,9 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Kawasan Perdesaan Prioritas pembmgunan Kawasan Perdesaan Kab. Muaro Jambi RUANG/BPN, KEMENTERIAN PERTANIAN
Nasional Muaro Jambi Perdesam Prrontas Nasional
Muaro Jambr
PRO-P O2.O7.O4.25 - Revrtahsasi 01 - Terlaksananya 01 - Rata-rata Nilai Indeks 5 33,82 Nilar Indeks 44,9 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmigrasi Revitalisasi Kawasan Perkembmgan Kawasan Transmigrasi DAERAH TERTINGGAL DAN
Bathin IIl Ulu Transmrgrasi Bathin lll Ulu yang Direvitalsasr di Provinsi Jambi TRANSMIGRASI
PRO.P O2.O1.O4.26 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Penlngkatan Rata-Rata Indeks 1dan5 61,14 Nilar Indeks ss.633,0 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu di Provrnsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provinsr Sumatera Selatan KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Sumatera Selatan Provinsi Sumatera Selatan DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMICRASI
PRO-P O2.O1.O4.27 - Pembangunan 0l - Terlaksmanya Ol - Indeks Perkembangan Kawasan 1dan5 61,13 Nilai Indeks I 53.342,1 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesam Prioritas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab. Ban)ruasin DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Ban5ruasin Perdesam Prioritas Nasronal TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Banyuasin DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN
SK No 052566C
PRE S IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.l.2r -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Targct (Rp. Jutal
Instansi Pclaksana
Arahan
Presiden
PRO-P 02.0 1.04.28 - Revitahsasr O1 - Terlaksananya 01 - Rata-rata Nrlai Indeks 59,71 Nrlai Indeks 64,4 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Trmsmigrasi Parit Revitalisasr Kawasan Perkembangan Kawasan Transmrgrasr DAERAH TERTINGGAL DAN
Rambutan, Telang, dan Transmigrasi Pant yang Dlrevitahsasi di Provlnsi Sumatera TRANSMIGRASI
Krkim Rambutan, Telang, dan Selatan
Kikim
PRO-P 02.O 1.O4.29 - Percepatan 01 - Meningkatnya 01 - Persentase Penduduk Miskin di I 18 - 18,5 % 3 044,8 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Pembangunan Daerah kesejahteraan masyarakat Daerah Tertinggal di Provinsi Sumatera DAERAH TERTINGGAL DAN
Tertinggal di Provinsi pada daerah tertinggal dr Selatan TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN DALAM
Sumatera Selatan Provinsi Sumatera Selatan NEGERI
PRO-P 02.0f .04.30 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Peningkatan Rata-Rata Indeks ldan5 60,63 Nilai Indeks 31.050,8 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu di Provinsi Pembmgunan Desa Terpadu Desa Provinsi Bengkulu KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Bengkulu Provinsi Bengkulu DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P 02.01.04.3 1 - Pembangunan O1 - Terlaksananya 01 - Indeks Perkembangm Kawasan 1dan5 55,00 Nilai Indeks 398,8 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Kawasan Perdesaan Priorrtas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab. Bengkulu Tengah RUANG/BPN, KEMENTERIAN PERTANIAN,
Nasional Bengkulu Tengah Perdesam Prioritas Nasional KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Bengkulu Tengah DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O1.O4.32 - Revrtalisasr 01 - Terlaksananya 01 - Rata-rata Nilai Indeks 5 71,73 Nilai Indeks 190,7 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Trmsmigrasi Iagita Revitalisasi Kawasan Perkembmgan Kawasan Transmrgrasr DAERAH TERTINGGAL DAN
Transmrgrasi Lagrta yang Direvitalisasi di Provinsi Bengkulu TRANSMIGRASI
SK No 05256i C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.tr.22 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct (Rp. Jutal
lnstansi Peleksana
Prcsiden
PRO-P 02 01.O4 33 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Peningkatan Rata-Rata lndeks ldan5 65,27 Nilai Indeks 53.325,0 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provinsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provinsi lampung KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Lampung Provinsr Lampung DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P 02.01.04.34 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Indeks Perkembangan Kawasan 1dan5 61,21 Nilar Indeks t.219,5 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Prioritas pembmgunm Kawasm Perdesaan Kab. Mesu.lr dan Tulang DAERAH TERTINGGAI DAN
Nasronal Mesuji dan Tulang Perdesaan Pnoritas Nasronal Bawang TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Bawang Mesu..[ dan Tulang Bawang DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN
PRO-P 02.01.O4.35 - Revitalisasi 01 - Terlaksananya 01 - Rata-rata Nilar Indeks 5 55, 17 Nilai Indeks 3.169,4 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmigrasi Rawa Revrtalisasi Kawasan Perkembangm Kawasan Transmrgrasi DAERAH TERTINGGAL DAN
Pitu dan MesuJl Transmrgrasi Rawa htu dan yang Direvitalisasi di Provinsi lampung TRANSMIGRASI
Mesuji
PRO-P 02.01.04.36 - Percepatan 01 - Menrngkatnya 0l- Persentase Penduduk Mrskin dr 1 rs,a - A,3 Yo 2a.765.tt9,2 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Pembangunan Daerah kesejahteraan masyarakat Daerah Tertinggal di Provinsi Lampung DAERAH TERTINGGAL DAN
Tertinggal di Provrnsr pada daerah tertmggal di TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN DALAM
Lampung Provrnsr Lampung NEGERI, KEMENTERIAN SOSIAL
PRO-P O2.O1.04.37 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Peningkatan Rata-Rata Indeks 1dan5 67,15 Nrlar Indeks 10 247,O KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu di Provinsi Pembmgunm Desa Terpadu Desa Provinsi Kepulauan Bangka KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kepulauan Bangka Belitung Provrnsi Kepulauan Bmgka Behtung DAERAH TERTINGGAL DAN
Belitung TRANSMIGRASI
SK No 052568 C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
- A.IL23 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran Target Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Presiden
PRO-P 02.01.O4 38 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 0l - lndeks Perkembangan Kawasan 1dan5 54,65 Nilai Indeks tr.729,4 KEMENTERIAN DESA, PEMBANG UNAN
Kawasan Perdesaal Pnorltas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab. Belrtung, Belitung DAERAH TERTINGGAL DAN
Naslonal Behtung, Behtung Perdesaan Prrorrtas Nasronal Timur, dan Bangka Selatan TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Timur, dm Bmgka Selatan Belitung, Belitung Timur, DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
dan Bangka Selatan PERTANIAN, KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PRO-P 02.OL.O4.39 - Revrtalisasi 01 - Terlaksananya 01 - Rata-rata Nilai Indeks 5 71,23 Nilai Indeks 679,2 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmigrasi Batu Revrtahsasi Kawasan Perkembangan Kawasan Trmsmrgrasr DAERAH TERTINGGAL DAN
Betumpang Transmigrasi Batu yang Direvitahsasi di Provrnsi Bangka TRANSMIGRASI
Betumpang Belitung
PRO-P O2.Ol .O4.4O - Pembangunan 01 - Terlaksmanya 01 - Penmgkatan Rata-Rata Indeks 1dan5 61,43 Nilai Indeks t2.o93,9 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provinsi Pembmgunan Desa Terpadu Desa Provrnsr Kepulauan Riau KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kepulauan Rrau Provrnsi Kepulauan Riau DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O1.O4 41 - Pembangunan 0l - Terlaksananya 0l - Indeks Perkembangan Kawasan ldan5 58,52 Nilar Indeks 9.to4,2 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Pnoritas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab. Bmtan dan Karimun DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Bintan dan Perdesam Pnoritas Nasronal TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Karmun Blntan dan Kanmun DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN, KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PRO-P O2.O1.O4.42 - Peningkatan 01 - Meningkatnya 0l - Jumlah kecamatm lokasr prioritas 5 24 Kecamatan KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kesejahteraan dan Tata kesejahteraan dan tata kelola perbatasan negara ymg ditingkatkan DAERAH TERTINGGAI DAN
Kelola di Kecamatan Lokasi dl kecamatan lokasr prrontas kesejahteraan dan tata kelolanya di TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
Prioritas di Provinsi dr Provinsr Kepulauan Riau Provinsi Kepulauan Riau PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Kepulauan Rrau RAKYAT
PRO-P 02.01.04.43 - Pusat Kegratan 01 - Berkembmgnya Pusat Ol - Rata-rata nrlai Indeks Pengelolaan 5 0,47 IPKP 750,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Strategis Nasronal (PKSN) Kegiatan Strategrs Nasronal Kawasm Perbatasan (IPKP) PKSN Ranar PERIKANAN
Ranai (PKSN) Ranai
SK No 052569 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.1.24 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator tcrhrdap Targct
Alokasi
Instanai Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Presiden
KP 02.Of .O5 - Kelembagaan dan 01 - Meningkatnya Nilai Ol - Nilar Evaluasi Penyelenggaraan 4 3,15 Nila
Keumgan Daerah Evaluasi Penyelenggaraal Pemerintahan Daerah (EPPD)
Pemerintahan Daerah (EPPD)
SK No 052570C
a
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.rr.25 -
Dukungan
Indikator terhadap Alokasi Instansi Pclaksana
PN/PP/KP/ProP Sasaran Targct
Arahan (Rp. Jutal
Prcslden
SK No 052571 C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
- 4.1.26 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target
(Rp. Juta)
Inatansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 02.01.05.04 - Peningkatan 01 - Mempercepat 01 - jumlah perizinan ymg 4 1.724 Dokumen 13.110,7 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasrtas Pemerrntahan kemudahan berusaha dr kewenmgannya sudah drdelegasrkan
Daerah dan Hubungan daerah termasuk reformasi ke PTSP Prrma berbasrs elektronik
Pusat-Daerah di Provinsi pelayanan perizinan yang
Aceh berbasis srstem informasi
di$tal (e-gor)
SK lJo 052572 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.tr.27 -
Dukungan
terhadap Alokasi
Pt{/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct (Rp. Jutal Instansi Pelaksana
Presiden
SK No 052573C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL28 -
Dukungan
IndiLator tcrhadap Alokasi Instansl Pclaksana
PN/PP/KP/ProP Sasaran Targct (Rp. Jutal
Arahan
Presiden
PRO-P O2.01.05.05 - Pengelolaan 01 - Terlaksmanya Ol - Jumlah Sertifikat Hak Atas Tanah 5 139.630 Brdang 42 704,8 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dm Pelayanm Pertanahan di percepatan sertifikasi tanah RUANG/BPN
Provrnsi Aceh
PRO-P 02.01.05 06 - 01 - Tersedranya rencana Ol - Jumlah maten teknis dan 5 5 Materi Teknrs dan | 762,6 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkuahtas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANC/BPN
Ruang di Provinsi Aceh Kab/Kota
PRO-P 02.0 1.05.07 - Peningkatan 01 - Mempercepat 0l - Jumlah perizinan yang 4 2.209 Dokumen 2.7 t7 ,2 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasltas Pemerintahan kemudahan berusaha dr kewenangannya sudah didelegasrkan
Daerah dan Hubungan daerah temasuk reformasi ke PTSP Pnma berbasis elektronik
Pusat-Daerah di Provinsi pelayanm perzinan ymg
Sumatera Utara berbasis sistem infomasi
dlgrtal (e-gor)
SK No 052574C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.il.29 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhsdap Alokasi
Sasaran Tergct Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
SK No 052575 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.II.30 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Jutal
Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 02.01 05.08 - Pengelolaan O1 - Terlaksananya 01 - Jumlah Sertrhkat Hak Atas Tanah 5 2 12. 100 Brdang 70 883,3 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan dr percepatan sertrfikasr tanah RUANG/BPN
Provrnsr Sumatera Utara
PRO-P o2.01.05.09 - 01 - Tersedianya rencana 01 - Jumlah materr teknrs dan 5 10 Materi Teknrs dan 2.664,O KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkualitas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang dl Provrnsr Sumatera Kab/Kota
Utara
PRO-P 02.01.05. 10 - Peningkatan 01 - Mempercepat 01 - Jumlal perizinan yang 4 1.824 Dokumen 2.675,t KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasrtas Pemerrntahan kemudahm berusaha dr kewenangannya sudah drdelegasrkan
Daerah dan Hubungan daerah temasuk reformasi ke PTSP Prima berbasis elektronrk
Pusat-Daerah di Provinsi pelayanan perizinan yang
Sumatera Barat berbasis sistem informasi
drgtal (e-gou)
SK No 052576C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.3l -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Target
(Rp. Jutal
Instansi Pelaksana
Prcsiden
PRO-P 02.O1.05. 1 t - Pengelolaan O). - Terlaksmanya Ol - Jumlah Sertifikat Hak Atas Tanah 5 369.900 Bidang 123.549,3 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan dr percepatan sertilikasi tanah RUANG/BPN
Provinsi Sumatera Barat
SK No 052577 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.I.32 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Prcsiden
PRO-P 02.ot.o5.12 - O1 - Tersedianya rencana Ol - Jumlah materi teknis dan 5 6 Materi Teknrs dan 3.287,3 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkualitas rarlcangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RTRW RUANG/BPN
Ruang di Provinsi Sumatera Kab/Kota
Barat
PRO-P 02 01 05.13 - Penrngkatan 01 - Mempercepat 01 - Jumlah perzinm yang 4 1.606 Dokumen 2 541,,2 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasltas Pemerrntahm kemudahan berusaha dt kewenangannya sudah didelegasrkm
Daerah dm Hubungan daerah temasuk reformasi ke PTSP Prima berbasis elektronik
Pusat-Daerah di Provinsi pelayanm perizrnan ymg
Riau berbasrs sistem rnformasi
digital (e-gou)
SK No 052578C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.rI.33 -
Dukungan
Indikator terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Saseran
Arahan
T.rgct (Rp. Juta)
lnstansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 02.O1.05. 14 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya 0 I - Jumlah Sertifikat Hak Atas Tanah 5 14.510 Bidang 2439t,3 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dm Pelayanan Pertanahan dr percepatm sertrfikasi tanah RUANG/BPN
Provrnsi Riau
SK No 052579 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.34 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran Targct (Rp. Jutal
Instansi Pclaksana
Arahan
Presiden
PRO.P 02.01.05.15 - O1 - Tersedianya rencana 01 - Jumlah maten teknis dan 5 6 Maten Tekms dan 1 839,9 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkualitas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provinsi i Riau Kab/Kota
PRO-P 02.01.05. 16 - Peningkatan 01 - Mempercepat 01 - Jumlah perizinan yang 4 576 Dokumen 2.637,5 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemerintahan kemudahan berusaha di kewenangannya sudah didelegasikan
Daerah dm Hubungan daerah temasuk reformasi ke PTSP Prima berbasis elektronrk
Pusat-Daerah dr Provrnsr pelayanan perizrnan yang
Kepulauan Riau berbasis sistem infomasi
dryltal le-got)
SK No 052580 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.rr.35 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Target Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
PRO-P 02.01.05 17 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya 0I - Jumlah Sertifikat Hak Atas Tanah 5 45.600 Bidang 9.516,9 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan dr percepatan sertrfi kasr tanah RUANG/BPN
Provlnsi Kepulauan Riau
PRO-P o2.o1.05 18 - 01 - Tersedimya rencana 0l - Jumlah materl teknrsdan 5 3 Maten Teknrs dm 1.508,9 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkualitas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provinsi Kepulaum Kab/Kota
Riau
SK No 052581 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.36 -
Dukungan
terhrdap Alokasl
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Targct (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan
Presiden
PRO.P 02.01.05 19 - Penrngkatan 01 - Mempercepat 0l - Jumlah peroinm yang 4 1.086 Dokumen 2 244,4 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemenntahan kemudahan berusaha dr kewenangannya sudah didelegasrkan
Daerah dm Hubungan daerah termasuk reformasi ke PTSP Prima berbasrs elektronik
Pusat-Daerah dr Provrnsi pelayanan perizinan ymg
Jambi berbasis sistem infomasi
digral le-goul
SK No 052582C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.1.37 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Targct
(Rp. Jutal
Instansi Pclaksana
Prcsiden
PRO-P 02.01 05 20 - Pengelolam O1 - Terlaksananya 01 - Jumlah Sertlfikat HaJ< Atas Tmah 5 35.540 Bidang 48 058,5 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahm dr percepatan sertrfikasi tanah RUANG/BPN, KEMENTERIAN DESA,
Provinsi Jambi PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAI
DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PERTANIAN
PRO-P 02.01.05.21 - O1 - Tersedimya rencana Ol - Jumlah materl teknrs dan 5 6 Maten Teknis dan 2.417,6 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkualitas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provrnsr Jmbr Kab/Kota
SK No 052583 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.Ir.38 -
Dukungen
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhrdap Targct Alok.si Instansi Pclaksana
Arahan (Rp. Jutal
Presiden
PRO-P O2.O7.05.22 - Peningkatan 0l - Mempercepat 01 - Jumlah tugas dan wewenang yang 4 2.015 Dokumen 2.366,4 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemerintahan kemudahan berusaha di dilaksanakan oleh Gubernur sebagai
Daerah dm Hubungan daerah termasuk reformasr Wakil Pemenntah Pusat dengan krnerja
Pusat-Daerah di Provinsi pelayanan perizinan yang baik
Sumatera Selatan berbasis slstem informasi
dtgltal (e-goul
SK No 052584C
PRE S I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.rI.39 -
Dukungan
tcrhedap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct (Rp. Jutal
Instansi Pclaksana
Prcsidcn
PRO-P 02.01.05.23 - Pengelolaan 01 - Terlaksmanya Ol - Jumlah Sertifikat Hak Atas Tanah 5 87.960 Brdmg 55 09r,1 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan di percepatan sertifikasl tanah RUANG/BPN
Provinsi Sumatera Selatan
SK 1{o 052585 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.40 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhadep Alokasi
Target Instansi Pclaksana
Arahan (Rp. Juta|
Prcsiden
PRO-P o2.ot.05.24 - 01 - Tersedianya rencana 0l - Jumlahmaterr teknis dan 5 l2 Maten Teknrs dan 5.152,8 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkualitas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang dr Provrnsr Sumatera Kab/Kota
Selatan
PRO-P 02.01.05.25 - Peningkatan 01 - Mempercepat O1 - Jumlah perrzrnar yang 4 872 Dokumen 2.061,7 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemerintahan kemudahan berusaha di kewenangannya sudah didelegasikan
Daerah dm Hubungan daerah temasuk reformasr ke PTSP Prima berbasrs elektronrk
Pusat-Daerah dr Provinsi pelayanan perzrnan yang
Lampung berbasis sistem informasl
digital (e-gou)
SK No 052586 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
- A.II.41 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran IndiLator Targct (Rp. JutaI
Instansi Peleksana
Arahan
Preslden
PRO.P 02.O1.05.26 - Pengelolam OI - Terlaksmanya 01 - Jumlah Sertifikat Hak Atas Tmah 5 151 5O0 Bidang 44 624,3 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelaymm Pertanahan di percepatan sertrfikasi tanah RUANG/BPN
Provlnsi Iampung
SK No 052587 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- 4.il.42 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran Targct Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
PRO-P o2.o1.05.27 - 01 - Tersedranya rencana 01 - Jumlah materr teknrs dan 5 15 Maten Teknrs dan 4.575,8 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaaan Penataan tata ruang yang berkuahtas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang dl Prounsr Lampung Kab/Kota
PRO-P 02.O1.05.28 - Peningkatan 01 - Mempercepat Ol - Jumlah perzrnan yang 4 2.152 Dokumen 2 279,2 KEMENTERIAN DAIAM NEGERI
Kapasitas Pemerintahan kemudahan berusaha di kewenangannya sudah didelegasikan
Daerah dan Hubungan daerah temasuk reformasr ke PTSP Prima berbasis elektronlk
Pusat-Daerah di Provinsi pelayanm perizinan yang
Bengkulu berbasis sistem infomasi
drgttal le-got)
SK No 052588 C
a
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.43 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target
(Rp. Juta)
lnstansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 02.Ol 05.29 - Pengelolam 0l - Terlaksmanya 0 I - Jumlah Sertifikat Hak Atas Tanah 5 59 78O Bidmg 27.342,2 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
dan Pelayanan Pertanahan di percepatm sertifikasr tanah DAERAH TERTINGGAL DAN
Provrnsr Bengkulu TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN
SK Nc 052589 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.I.44 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Jutal lngtansi Pclaksana
Preslden
PRO-P 02.01.0s.30 - 01 - Tersedranya rencana 01 - Jumlah materi teknrs dan 5 6 Materi Teknis dan r.267,2 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkualitas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provinsi Bengkulu Kab/Kota
PRO-P O2.Of .O5.31- Peningkatan 01 - Mempercepat 01 - Jumlah perizinan yang 4 577 Dokumen 2.310,3 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemerintahan kemudahm berusaha di kewenmgannya sudah didelegasrkan
Daerah dan Hubungan daerah temasuk reformasi ke PTSP Prrma berbasrs elektronrk
Pusat-Daerah di Provinsi pelayanan peroinan yang
Kepulauan Bangka Behtung berbasrs srstem rnformasi
dig;tal le-goul
SK No 052590 C
PRES IOEN
REPL]BLIK INDONESIA
- A.II.45 -
Dukungan
terhadap Alokesi
PN/PP/KP/ProP Saseran Indikator Tergct (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan
Presiden
PRO-P 02 01.05.32 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya O 1- Jumlah Sertr{ikat Hak Atas Tanah 5 54 100 bidmg 14.748,8 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan dr percepatan serilfikasr tanah RUANG/BPN
Provrnsr Kepulauan Bangka
Belitung
SK No 052591 C
a
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.46 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadep Alokasi
Sasaran
Arahan
Target
(Rp. Juta)
lnstansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 02.o1.o5 33 - 01 - Tersedranya rencma 01 - Jumlah materl teknls dan 5 3 Materl Teknrs dan 1 905,2 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkualitas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provrnsi Kepulauan Kab/ Kota
Bangka Belrtung
PRO.P 02.01.05.34 - O1 - Tersusunnya Informasr 01 - Cakupan peta RBI skala I:5.000 o 68.275 Kmz 11 000,0 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelenggaraan Informasi Geospasial Dasar Skala
Geospasral dr Provinsi 1:5.000
Sumatera Utara
PRO.P 02.o1.o5.35 - 01 - Tersusunnya Informasi 0I - Cakupan peta RBI skala 1:5.000 ) 38.945 Km, BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelenggaraan Infomasi Geospasral Dasar Skala
Geospasial di Provrnsi l:5.O00
Sumatera Btrat
SK No 052592C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.ll.47 -
Dukungan
terhrdap Alokesi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Tergct (Rp. Juta)
Instansi Pclaksana
Arahan
Presiden
PRO-P 02 01.o5 36 - 01 - Tercapainya jumtah 01 - Jumlah kesepakatan teknis batas 2 619 Desa 17.124,7 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelenggraan Informasi kesepakatan teknrs batas wilayah administrasi desa/kelurahm
Geospasial di Provinst wrlayah adminrstrasr yang drhasrlkan
Sumatera Selatan desa/kelurahan yang
dihasilkan
PRO.P 02.or.o5.37 - 01 - TercapainyaJumlah Ol - Jumlah kesepakatan teknis batas 2 355 Desa BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelen ggaraan lnformasi kesepakatan teknis batas wrlayah administrasi desa/kelurahan
Geospasial dr Provinsi wilafah administrasr yang dihasilkan
Lampung desa/kelurahan yang
drhasilkan
PRO-P 02.o1.05.38 - 01 - Tersusunnya lnformasi 01 - Cakupan peta RBI skala 1:5.000 2 19.921 Km2 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelenggaraan Informasi Geospasral Dasar Skala
Geospasral dr Provinsi 1.5.000
Bengkulu
SK No 052593C
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
- A.IL48 -
Dukungan
tcrhedap Alokasi
PN/PP/KPlProP Saseran Inditator Arahan
Targct (Rp. Jutal
Instansi Pcleksana
Prcsiden
PRO-P 02.01.05.39 - O1 - Tersusunnya Informasr 01 - Cakupan peta RBI skaLa 1:5.OOO 2 47.551 Km2 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelenggaraan Informasr Geospasral Dasu Skala
Geospasral di Provrnsi Jambi 1:5.000
PRO.P 02.01.05.40 - 01 - Tersusunnya lnformasr 01 - Cakupan peta RBI skala 1:5.000 2 15.979 Kmz BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelenggaraan Informasi Geospasral Dasar Skala
Geospasial di Provinsi Kep. 1:5 000
Bangka Belrtung
PRO.P 02.01.05.41 - 01 - Tersusunnya Informasr 01 - Cakupan peta RBI skala l:5.000 ) 55.009 Kmz BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelenggraan Informasi Geospasial Dasar Skala
Geospasial di Prounsr Aceh r '5.000
PRO-P o2.ot.o5 42 - 01 - Tersusunnya Informasr 01 - Cakupan peta RBI skala 1:5.000 ) 6 618 Km2 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelenggaraan lnformasr Geospasial Dasar Skala
Geospasial di Provrnsr Kep. 1:5.000
Rrau
SK Ncr 052594 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL49 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Target (Rp. Juta) lnstansi Pelaksana
Arahan
Presiden
PRO-P o2.o1.o5 43 - 01 - Tersusunnya Informasi O1 - Cakupan peta RBI ska-la 1:5.OOO 2 86.403 Km2 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelenggaraan Infomasr Geospasial Dasr Skala
Geospasial di Provinsi Riau 1:5 OO0
PP 02.02 - Pembangunan 0l - Te{aganya O1 - Lalu pertumbuhan PDRB Wilayah 5 5,20-5,92 oh per t6.259.615,2
Wilayah Jawa-Bali pertumbuhan ekonomi dan Jawa-Balr tahun
tingkat kesejahteraan
masyarakat di Wilayah Jawa-
Bali
Wilayah Jawa-Bali
SK No 052595 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL50 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Saseran Indikator terhadap Targct
Alok.sl Instansi Pelaksana
Arehan (Rp. Juta)
Presiden
PRO-P 02.02.01.01 - Pembangunan 01 - Terlaksananya Ol - Rasio pertumbuhan investasi 5 > I nilai 59 1.653,1 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Destinasr Pmwisata Pembangunan Destlnasr kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB) KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Pengembangan U.1ung Kulon Parrwisata Pengemban gan terhadap pertumbuhan investasi EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Halimun-Bandung- U.1ung Kulon-Hahmun- Provrnsi Jawa Barat DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Pangandaran di Provrnsr Bmdung-Pmgmdaran DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
Jawa Barat TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI,
KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN (KPBU),
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
PRO-P O2.O2.O1.O2 - Percepatan 01 - Terlaksananya 01 - Rasro pertumbuhan rnvestasi 5 > 1 nilai 1.O00,0 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
Peningkatan Investasr KEK Percepatm Peningkatan kawasan (KEK/ Kll DPP/ KPBPB) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Kendal Investasi KEK Kendal terhadap pertumbuhan investasi KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Provinsi Jawa Tengah
PRO-P 02.02.01.03 - Perbaikan 01 - Terlaksananya 0l - Rasro pertumbuhan lnvestasi 5 > 1 nilai r.r56.7r5,1 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Aksesibrlrtas, Atraksl dan Perbaikan Akseslbilitas, kawasan (KEK/KI/ DPP/ KPBPB) KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Amenitas Destlnasi Atraksi dan Amenitas terhadap pertumbuhan rnvestasi EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Pdiwisata Pnorrtas Destinasi Puiwisata Prioritas Provinsi Jawa Tengah DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Borobudur dan Sekitarnya di Borobudur dan Sekitanya PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Provinsi Jawa Tengah RAKYAT. KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
SK No 052596C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.51 -
Dukungan
tcrhadap Aloka6i
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indiketor Targct Instansi Pclaksena
Arahan (Rp. Juta)
Prcsidcn
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK,
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA, KEMENTERIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PARIWISATA DAN EKONOMI
KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF (KPBU)
PRO-P O2.O2.OL.O4 - Terlaksananya 01 - Terlaksananya 01 - Rasio pertumbuhan investasi 5 > 1 nilai 977.599,a KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Perbaikm Aksesrbilitas, Perbaikm Aksesibilitas, kawasm (KEK/KI/ DPP/kawasan yang EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Atraksi dan Amenitas Atraksr dan Amemtas ditetapkm) terhadap pertumbuhan DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Destinasi Ptrlwisata Prioritas Destinasi Pariwisata Priorltas lnvestasi Provrnsi DI Yoryakarta PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
Borobudur dan Sekitarnya di Borobudur dan Sekitarnya TEKNOLOGI, KEMENTERTAN PEKERJAAN
Provrnsr DI Yoryakarta UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT,
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK,
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA, KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
PRO-P 02.02.01.05 - Perbarkm O1 - Perbaikan Aksesibilitas, 0l - Rasro pertumbuhan investasi 5 > I nilai 486.346,3 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Aksesibrlitas, Atraksr dan Atraksr dan Amenitas kawasan (KEK / KIl DPP/ KPBPB) EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Amenitas Destinasr Destinasi Pariwrsata Prloritas terhadap pertumbuhan lnvestasr DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Pariwisata Priorrtas Bromo- Bromo-Tengger-Semeru Provinsi Jawa Timur PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN
Tengger-Semeru PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI, KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT,
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK,
SK No 052597 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.52 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP IndiLator terhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Targct (Rp. Jutaf
lnstansi Pelaksana
Presiden
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA
PRO-P 02.O2 Ol O6 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 0 I - Rasio pertumbuhan lnvestasl 5 > 1 nrlar r 1 105,6 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Destinasi Parrusata Pembangunan Destinasl kawasan (KEK/KIl DPP/ KPBPB) EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWTSATA
Pengembangan Banluwangi Pmwisata Pengembangan terhadap pertumbuhan investasi DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Banyuwangi Provinsl Jawa Timur DALAM NEGERI, KEMENTERIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
PRO-P O2.O2.O1.O7 - Percepatm 0l - Terlaksananya Ol - Rasro pertumbuhan investasi 5 > 1 nilai 149.250,0 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Penrngkatan Investasi KEK Percepatan Penrngkatan kawasm (KEK/KIlDPP/KPBPB) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Tanjung Lesung Investasr KEK Tanlung terhadap pertumbuhan rnvestasi PERUMAHAN RAKYAT, BADAN
ksung Provinsi Banten KOORDINASI PENANAMAN MODAL
PRO-P O2.O2 Ol 08 - Peningkatan 01 - Terlaksananya Ol - Rasro pertumbuhan investasi 5 > I mlar 338 151,0 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
keberlanjutan DPP peningkatan keberlanjutm kawasm (KEK/KrlDPP/KPBPB) EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA
Revrtahsasr Balr DPP Revitalisasr Bah terhadap pertumbuhan rnvestasl DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Provinsi Bah PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
RUANG/BPN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
KEMENTERIAN DESA. PEMBANGUNAN
SK No 052598 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.53 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Target (Rp. Juta) Instansi Pclaksana
Preslden
DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O2.OI.O9 - Pembangunan 01 - Terlaksananya Ol - Rasio pertumbuhan investasi 5 > 1 nilai 2.191,140,0 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Dest.inasi Pariwisata Pembmgunm Destinasr kawasm (KEK/KIlDPP/KPBPB) EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Pengembangan Ujung Kulon- Pmwsata Pengembangm terhadap pertumbuhan investasl DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Hahmun-Bmdung- Ulung Kulon-Halimun- Provlnsi Banten PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN DESA,
Pangmdran di Provinsi Bmdung-Pangandaran PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
Bmten DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
DALAM NEGERI, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT (KPBU)
PRO-P 02.02.01. I I - Fasilitasr 0l - Terlaksmanya 01 - Rasro pertumbuhan investasi 5 > I nrlar KEMENTERIAN PERINDUSTzuAN,
Reahsasr Investasr dan Percepatm Peningkatan kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB) KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Pembangunan KI Subang Investasi KI Subang terhadap pertumbuhan rnvestasr DAYA MINERAI, KEMENTERIAN AGRARIA
Provinsi Jawa Barat DAN TATA RUANG/BPN
PRO-P O2.O2 Ol 12 - Fasilitasi O1 - Terlaksmanya 01 - Rasio pertumbuhan investasi 5 > 1 nilai KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Reahsasi Investasr dm Percepatan Penrngkatan kawasm (KEK/ KI/ DPP/kawasan yang KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Pembangunan KI Batang Investasr KI Batang ditetapkan) terhadap pertumbuhan DAYA MINERAL, KEMENTERIAN AGRARIA
investasi Provinsi Jawa Tengah DAN TATA RUANG/BPN
SK No 052599 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.II.54 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Jutal
Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P O2.O2.O2 01 - Pengembangan 0l - Terlaksananya 01 - Persentase peningkatan produksi 5 3-5vo 5,000,0 KEMENTERIAN PERTANIAN
Komodrtas Unggulan Lada, pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provrnsr
Pala, dan Cengkeh di Provinsi unggulan lada, pala, dan Jawa Barat - Lada, pala, cengkeh
Jawa Barat cengkeh
SK No 052600 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.rr.55 -
Dukungan
Inditator terhedap Alokesi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan
Presiden
PRO-P 02.O2.O2.O2 - Pengembangan O1 - Terlaksananya 01 - Persentase penrngkatan produksi 5 4 - 60/o KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kopt dr pengembangan komodrtas komoditas unggulan per tahun Provinsi
Provinsi Jawa Buat unggulan kopi Jawa Barat - Kopi
PRO-P O2.O2.O2.O3 - Pengembangan O1 - Terlaksananya 01 - Persentase penrngkatan produksr 5 1 - 2o/" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kelapa pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provinsr
di Provinsi Jawa Barat unggulan kelapa Jawa Barat - Kelapa
PRO-P 02.O2.O2.O4 - Pengembangan O1 - Terlaksananya 01 - Persentase penrngkatan produksi 5 4-6Yo KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Tebu di pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provrnsr
Provinsi Jawa Bilat unggulan tebu Jawa Barat - Tebu
PRO-P 02.O2.O2.O7 - Penrngkatan O1 - Terlaksmanya 01 - Persentase penrngkatan produksr 5 t-20h KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Tebu di pengembangan komodrtas komoditas unggulan per tahun Provinsl
Provinsi Jawa Tengah unggulan tebu Jawa Tengah - Tebu
PRO-P 02.O2.O2.Oa - Pengembangan O1 - Terlaksananya 0l - Persentase peningkatan produksi 5 7 -9y" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kopi di pengembmgm komoditas komoditas unggulan per tahun Provmsl
Provinsr Jawa Tengah unggulan kopi Jawa Tengah - Kopl
PRO.P 02.O2.O2.lO - Pengembangan O1 - Terlaksananya O1 - Persentase peningkatan produksi 5 4 - 6Yo KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Tebu di pengembangm komodrtas komoditas unggulan per tahun Provinsr
Provinsl DI Yoryakarta unggulan tebu DI Yoryakarta - Tebu
PRO-P 02.O2.O2.1 | - Peningkatan 01 - Terlaksmanya 01 - Persentase peningkatan produksi 5 | - 2o/o KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Tebu dr pengembangan komodltas komoditas unggulan per tahun Provinsl
Provinsi Jawa Timur unggulan tebu Jawa Timur - Tebu
PRO-P 02.O2.O2.12 - Pengembangan O1 - Terlaksmanya 01 - Persentase peningkatan produksi 5 | - 2o/" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kopi di pengembangan komodltas komodrtas unggulan per tahun Provinsl
Provinsr Jawa Timur unggulan kopi Jawa Timur - Kopi
SK No 052601 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
- A.IL56 -
Dukungan
terhadap Alokasi Instansi Pclaksana
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct (Rp. Jute)
Presidcn
PRO-P 02.O2.O2. 14 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Persentase penrngkatan produksi 5 10 - t2vo 5.880,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Komoditas Unggulan Garam pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provinsi PERIKANAN
di Provinsi Jawa Timur unggulan guam Jawa Timur - Garam
PRO-P O2.O2.02 15 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Persentase penrngkatan produksi 5 1-2Yo KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kopi dr pengembangan komodrtas komoditas unggulan per tahun Provinsi
Provinsi Banten unggulan kopr Banten - Kopi
PRO-P O2.O2.O2. 17 - Pengembangan 0I - Terlaksananya Ol - Persentase peningkatan produksi 5 2 - 4o/o KEMENTERIAN PERTANIAN
komodrtas unggulan kopr di pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provinsi
Provrnsi Bali unggulan kopi Bali - Kopi
PRO-P O2.O2.O2.IA - Pengembangan 01 - Terlaksananya 0l - Persentase pemngkatan produksrl 5 I -2o/" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kelapa pengembangan komoditas komodrtas unggulan per tahun Provmsi
di Provrnsi Bali unggulan kelapa Bali - Kelapa
PRO-P 02.O2.O2. 19 - Pengembangan 0I - Terlaksananya 01 - Persentase penrngkatan produksi 5 1-2v" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulm Kakao pengembangm komoditas komoditas unggulan per tahun Provrnsi
di Provinsr Bali unggulan kakao Bah - Kakao
PRO-P 02.O2.O2.25 - Pengembangan 01 - Terlaksananya Ol - Persentase penlngkatan produkst 5 4-60k 259.500,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Komoditas Unggulan pengembmgan komoditas komoditas unggulan per tahun Provinsi PERIKANAN
Perikanan Budidaya dr unggulan perikanan Jawa Tengah - Perikanan Budrdaya
Provinsi Jawa Tengah budidaya
SK No 052602C
PRES IDEN
REPIJELIK INDONESIA
- A.IL57 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Saseran IndiLator terhadap
Target
Alok.si Instansi Pelaksana
Arahan (Rp.Jutal
Presiden
SK No 052603C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.58 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator tcrhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Target (Rp. Juta) Instansi Pelaksana
Prcslden
SK No 052604C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
- A.IL59 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran
Arehan
Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Presiden
SK No 052605 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.IL60 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct (Rp. Jutel Instansi Pcleksana
Preslden
PRO-P O2.O2.03.O5 - Peningkatan O1 - Meningkatnya kualitas 01 - Jumlah WM dr Jawa yang 5 1WM t.935.O49,4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Kualitas Wilayah WM Jakarta di Jawa drtlngkatkan kualitasnya KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Metropolrtan Jakarta di PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Provrnsi DKI Jakarta KETENAGAKERJAAN, KEMENTERIAN
AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN (KPBU}
PRO-P 02.O2.O3.06 - Penrngkatan 01 - Meningkatnya kualrtas 01 - Jumlah WM dr Jawa yang 5 1WM 222.627,2 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kualrtas Wilayah WM Jakarta di Jawa dltrngkatkan kuaLtasnya PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Metropolitan Jakarta di KETENAGAKERJAAN, KEMENTERIAN
Provrnsi Jawa Barat PERHUBUNGAN
PRO-P 02.O2 03.O7 - Penrngkatan 0l - Meningkatnya kualitas 01 - Jumlah WM di Jawa yang 5 1WM 136.693,9 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Kualitas Wilayah WM di Jawa ditingkatkan kualitasnya KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
Metropolitan di Provinsi Jawa KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Barat PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
PARIWISATA DAN EKONOMI
KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF
PRO-P 02.02 03 08 - Pengembangan 01 - Berkembangnya Kota 01 - Jumlah Kota Besar, Sedang, Kecil 5 2 Kota 474.446,9 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Kota Besar, Kota Sedang, Besar, Kota Sedang, Kota yang d*embangkan sebagai PKN/PKW KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kota Kecil di Provinsr Jawa Kecil sebagai PKN/PKW PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Barat ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN
PRO-P O2.O2 03 09 - Peningkatan 01 - Meningkatnya kua-litas 01 - Jumlah WM di Jawa yang 5 lWM 4.254.213,O KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kualitas Wilayah WM dr Jawa drtingkatkan kuahtasnya PERUMAHAN RAKYAT (KPBUI,
Metropolitan dr Provinsr Jawa KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Tengah PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
SK No 052606 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.61 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhadap
Target
Alok.si Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presidcn
PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN
KETENAGAKERJAAN
PRO-P 02.02.03. 1O - Pengembangan 01 - Berkembangaya kota 0l - Jumlah kota besar, sedang, kecil 5 4 Kota 36.610,8 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil yang dikembangkan sebagai PKN/PKW KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
Kota Kecrl di Provinsr Jawa sebagai PKN/PKW KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Tengah PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAI
PRO-P O2.O2.O3.17 - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota O1 - Jumlah kota besar, sedang, kecil 5 1 Kota 933,0 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Kota Bestr, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil ymg drkembangkan sebagai PKN/PKW DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
Kota Kecrl di Provrnsr DI PERHUBUNGAN
Yoryakarta
PRO-P O2.O2.O3. 12 - Peningkatan 01 - Meningkatnya kualitas Ol - Jumlah WM di Jawa yang 5 lwM t60.772,4 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kualitas Wilayah WM di Jawa ditingkatkan kualitasnya PERUMAHAN RAKYAT (KPBU),
Metropohtan di Provrnsi Jawa KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Timur KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
PRO-P O2.O2.O3.13 - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota Ol - Jumlah kota besar, sedang, kecil 5 5 Kota 933,0 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil yang drkembangkan sebagai PKN/PKW PERUMAHAN RAKYAT (KPBU},
Kota Kecrl di Provrnsr Jawa sebagar PKN/PKW KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Timur DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
PRO-P 02.02.03. 1 5 - Pembangunan 01 - Terbangunnya kota baru Ol - Jumlah kota baru yang dibangun 5 1 Kota 380, l KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kota Baru di Provinsi Banten PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
PARIWISATA DAN EKONOMI
SK No 052607 C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
- A.il.62 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Saseran Indikator Target (Rp. Jutal
Instansi Pelaksana
Arahan
Prcslden
KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF
PRO-P 02.02.O3.16 - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota 01 - Jumla-h kota besar, sedang, kecrl 5 2 Kota 36.584,8 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecrl yang d*embangkan sebagai PKN/PKW PERUMAHAN RAKYAT (KPBUI,
Kota Kecil di Provinsi Banten sebagai PKN/PKW KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
PRO-P O2.O2.O3.17 - Penmgkatan 01 - Memngkatnya kualitas 01 - Jumlah WM di Jawa yang 5 1WM 42.953,2 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kua-litas Wilayah WM Jakdta di Jawa dltingkatkm kualitasnya PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Metropolitan Jakarta di PERHUBUNGAN
Provinsi Banten
PRO.P 02.02.03. 18 - Pengembangan 01 - Berkembangnya wilayah 0l - JumlahWM di.luar Jawa yang 5 lwM 210.256,4 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Wilayah Metropolitan di metropolitan dr luar Jawa drkembangkan PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Provinsi Bali KE"TENAGAKERJAAN, KEM ENTERIAN
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
DAN EKONOMI KREATIF
KP 02.O2.O4 - Pengembangan 0I - Terbmgunnya Desa 01 - Penrngkatan Rata-Rata lndeks 1dan5 69,76 Nilar Indeks 433.274,9
Daerah Tertinggal, Kawasan Terpadu dan Kawasan Desa Pulau Jawa-Balr
Perbatasan, Perdesaan, dan Perdesaan
Trmsmigrasi
SK No 052608 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.63 -
Dukungan
tcrhadep Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran IndiLator Targct Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Presiden
PRO.P O2.O2.O4.O4 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Penrngkatan Rata-Rata Indeks I 71,31 Nilar Indeks 112.03s,O KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provinsr Pembangunan Desa Terpadu Desa Provrnsr Jawa Barat KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Jawa Barat Provmsi Jawa Barat DAERAH TERTINGGAI DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P 02.O2.O4.O5 - Pembangunan 01 - Terlaksananya Ol - Penrngkatan Rata-Rata Indeks ldan5 68,75 Nila Indeks 151.840,7 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu di Provinsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provinsi Jawa Tengah KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Jawa Tengah Provinsi Jawa Tengalr DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O2.O4.06 - Pembangunan 01 - Terlaksananya Ol - Penrngkatan Rata-Rata Indeks I 74,83 Nilai Indeks rt.229,7 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provmsi DI Pembangunan Desa Terpadu Desa Provinsi DI Yoryakrta KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Yoryakarta Provinsi DI Yoryakarta DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O2.O4.O7 - Pembangunm 01 - Terlaksmanya Ol - Peningkatan Rata-Rata Indeks 1dan5 68,49 Ni]a lndeks r 65.645,3 KEMENTERIAN DAIAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provinsi Pembangunm Desa Terpadu Desa Prounsr Jawa Trmur KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Jawa Trmur Provrnsr Jawa Trmur DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O2.O4.OA - Pembangunm 0I - Terlaksananya Ol - Peningkatan Rata-Rata lndeks ldan5 66,57 Nilar Indeks 2a 202,4 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu di Provinsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provinsi Banten KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Banten Provinsi Banten DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
SK No 052609 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.IL64 -
Dukungan
tcrhedap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran IndiLator Targct (Rp. Juta)
Instansi Peleksana
Arahan
Prcsiden
PRO.P O2.O2.O4.O9 - Pembangunm Ol - Terlaksananya O1 - Terlaksmanya Pembangunan Desa 1dan5 72,52 Nilar Indeks I 1.549,8 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu di Provinsi Bah Pembangunan Desa Terpadu Terpadu Provinsr BaIr KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Provrnsi Balr DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O2.O4. lO- Pembangunan O1 - Terlaksananya 0l - Indeks Perkembangan Kawasan 1dan5 55,25 Nilar Indeks t7 459,5 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesam Pnorrtas pembangunan Kawasm Perdesaan Kab Sukabumi DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Sukabumr Perdesaan Priorltas Nasronal TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Sukabumi DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN
PRO-P O2.O2.O4.ll - Pembangunan O1 - Terlaksananya 01 - Indeks Perkembangan Kawasan 1dan5 64,55 Nilar Indeks 16 609,5 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Priorrtas pembmgunm Kawasm Perdesaan Kab. Magelmg dan Kendal DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasronal Magelang dan Perdesam Prioritas Nasronal TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KELAUTAN
Kendal Magelang dan Kendal DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN AGRARIA
DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN, KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PRO.P - Pembangunan
O2.O2.O4. 12 01 - Terlaksananya 0l - Indeks Perkembangan Kawasan 1dan5 83,00 Ni.lar Indeks 3 01r,2 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Priorrtas pembangunan Kawasm Perdesaan Kab. Pamekasan dan DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Pamekasm dan Perdesaal Prioritas Nasional Banyuwangr TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Bmyuwangi Pamekasan dm Banyuwalgi DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN
PRO-P 02.O2.O4.13 - Pembangunan 0I - Terlaksmanya 01 - Indeks Perkembangan Kawasan 1dan5 74,85 Nilar Indeks 59.518,5 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Kawasan Perdesaan Prioritas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab. Pandeglang RUANG/ BPN, KEMENTERIAN PERTANIAN,
Nasional Pandeglang Perdesam Prrorrtas Nasional KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Pandeglmg PERUMAHAN RAKYAT
PRO-P 02.O2.O4. 14 - Pembangunan O1 - Terlaksananya 01 - Indeks Perkembangan Kawasan ldan5 69,36 Nilai Indeks 5.871,6 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesam Pnorrtas pembmgunan Kawasan Perdesaan Kab. Buleleng dan DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Buleleng dan Perdesaan Pnoritas Nasional Klungkung TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Klungkung Buleleng dan Klungkung DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN
SK No 052610 C
PRE S I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.65 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran IndiLator terhadep
Target Alok.sl Instansi Pelaksane
Arahan (Rp. Juta!
Prcslden
PRO.P O2.O2.O4 15 - Pemulihan O1 - Pelayanan publik yang 0l - Persentase pelayanan publik yang 2 90 vo 250.301 ,5 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN
Pasca Bencana Daerah berhasil dipulihkm dipulihkan BENCANA (BNPB), KEMENTERTAN
Terdmpak dr Kawasan KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
Pesisir Selat Sunda MENENGAH, KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT,
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN SOSIAL
KP O2-O2.OS - Kelembagaan dan 01 - Memngkatnya 01 - Luas cakupan bidmg tanah 5 1.683.409 Hektar t.760 t44,8
Keuangan Daerah pengelolaan pertanahan dan bersertipikat yang terdigitasl dan
terselenggarakannya memiliki georeferensi yang baik
penataan ruang
SK No 052611 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.66 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator tcrh.dap Target
Alokasi
Instansi Pcleksana
Arahan (Rp. Jutal
Presiden
SK No 052612C
PRE S IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
- A.il.67 -
Dukungan
terhadep Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct
(Rp. Juta)
lnstansi Pelaksana
Presiden
SK No 052613C
PRES I DEN
REPUELIK INDONESIA
- A.rI.68 -
Dukungen
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Tergct (Rp. Jutal
Instansi Pcleksana
Presiden
PRO-P 02.02.05.05 - Penmgkatan 01 - Mempercepat 0l - Jumlah perizinan yang 4 294 Dokumen 63.464,4 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasrtas Pemenntahan kemudahm berusaha dr kewenangannya sudah didelegasikan
Daerah dan Hubungan daerah temasuk reformasi ke PTSP Prima berbasis elektronrk
Pusat-Daerah di Provinsi DKI pelayanm per izrnan y ang
Jakarta berbasrs srstem infomasi
digital (e-gou)
SK No 052614C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.69 -
Dukungan
terhadrp Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Juta)
Instarsi Pclaksana
Prcsidcn
PRO.P O2.O2.OS 06 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya 0 I - Jumlah Sertrfikat Hak Atas Tanah 5 213 Bidang 669 950,8 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahm dr percepatm sertifikasi tanah RUANG/BPN, KEMENTERIAN KOPERASI
Provrnsi DKI Jakilta DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH,
KEMENTERIAN PERTANIAN
PRO-P 02.O2.O5.O7 - Penmgkatan Ol - Mempercepat 01 - Jumlah peroinan yang 4 2.492 Dokumen 2.819,5 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemerrntahan kemudahan berusaha dt kewenangannya sudah didelegasikan
Daerah dan Hubungan daerah temasuk reformasi ke PTSP Pnma berbasis elektronik
Pusat-Daerah dr Provrnsi pelayanm perizrnan ymg
Jawa Barat berbasis srstem rnfomasi
digital (e-gou)
SK No 052615 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.70 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator tcrh.dap Target
Alokasi
Inatansi Pclaksena
Arahan (Rp. Jutel
Prcsiden
SK No 052616C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL71 -
Dukungen
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indiketor Arahan
Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Prcslden
PRO-P 02.02.05.08 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya 0 I - Jumlah Sertlfikat Hak Atas Tanah 5 962.96O Bidang 336.381,3 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayman Pertanahan di percepatan sertifikasi tanah RUANG/BPN, KEMENTERIAN PERTANIAN
Provinsi Jawa Barat
PRO-P o2.o2.o5.o9 - O1 - Tersedianya rencana 01 - Jumlah maten teknrs dan 5 12 Materi Teknis dan 4.522,O KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata rumg yang berkuahtas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANC/BPN
Ruang di Provrnsr Jawa Barat Kab/Kota
SK No 052617 C
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
- 4.il.72 -
Dukungen
tcrhedap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target
(Rp. Juta)
lnstansi Pclaksana
Prcsiden
PRO-P 02.o2.o5 10 - O1 - Tercapainya..;umlah 01 - Jumlah kesepakatan teknis batas 2 802 Desa 66.444,4 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelengguaan Infomasi kesepakatan teknis batas wilayah admrmstrasi desa/ kelurahan
Geospasial dr Prounsr Jawa wlayah administrasr yang dihasilkan
Barat desa/kelurahan yang
dihasilkan
PRO-P 02.O2.O5 11 - Penrngkatan 01 - Mempercepat 01 - Jumlah perrzinan yang 4 1.596 Dokumen 2 274,1 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemerrntahan kemudahan berusaha di kewenangmnya sudah didelegasikan
Daerah dan Hubungan daerah temasuk reformasi ke PTSP Pnma berbasis elektronik
Pusat-Daerah dr Provrnsi pelayanan perzinan ymg
Jawa Tengah berbasis srstem infomasi
dt$tal le-goul
SK No 052618 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.73 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP IndiLator terhadap Alokasi
Sasaran Targct (Rp. Juta)
Instansi Pclaksana
Arahan
Preslden
PRO-P 02.O2.O5.12 - Pengelolaan 0I - Terlaksananya 01 - Jumlah Sertihkat Hak Atas Tanah 5 790.400 Bidang 282 849,6 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan di percepatan sertlfikasl tanah RUANG/BPN, KEMENTERIAN DESA,
Provinsi Jawa Tengah PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PERTANIAN
PRO-P 02.02.0s 13 - 01 - Tersedianya rencana 01 - Jumlah materi teknis dan 5 18 Maten Teknrs dm 3.209,5 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelen ggaraan Penataan tata ruang yang berkualitas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provinsi Jawa Kab/ Kota
Tengah
SK No A52619 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.I.74 -
Dukungan
terhedap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Target
(Rp. Juta)
Instansi Pclaksana
Arahan
Presidcn
PRO-P o2.o2.o5.14 - Ol - Tercapainya jumlah 01 - Jumlah kesepakatan teknis batas 2 836 Desa BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelenggaraan Informasr kesepakatan teknis batas wilayah admrnrstrasi desa/ kelurahan
Geospasial di Provinsi Jawa wlayah admrnrstrasr yang dihasrlkan
Tengah desa/kelurahan yang
drhasilkan
PRO-P O2.O2.OS 15 - Penrngkatan 01 - Mempercepat Ol - Jumlah perizinan yang 4 604 Dokumen 2.809,3 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemerintahan kemudahan berusaha di kewenangannya sudah drdelegasrkan
Daera-h dm Hubungan daerah termasuk reformasi ke PrSP Prima berbasrs elektronrk
Pusat-Daerah dr Provinsi D.l. pelayanan perzrnan yang
Yosrakarta berbasrs srstem infomasi
digital (e-gou)
SK No 052620 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL75 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Target
(Rp. Jutaf
lnatansi Pelaksana
Preslden
PRO-P O2.O2.OS 16 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya Ol - Jumlah Sertrfikat Hak Atas Tanah 5 4.400 Bidmg 6 t82,O KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan di percepatan sertifikasi tanah RUANG/BPN
Provrnsi D l. Yo$/akarta
SK No 052621 C
PRESIOEN
REPUELIK INDONESIA
- A.1.76 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct (Rp. Jutal lnstansi Pelaksana
Prcsiden
PRO-P 02 02.05.17 - 0i - Tersedianya rencana 01 - Jumlah maten teknls dan 5 5 Materi Teknrs dan 2.O30,6 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelengguaan Penataan tata ruang yang berkuahtas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provinsi D.I. Kab/Kota
Yoryakarta
PRO-P 02.02.05. 18 - Penmgkatan 0I - Mempercepat Ol - Jumlah perizinm yang 4 2.872 Dokumen 2.473,7 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemerintahm kemudahan berusaha dr kewenangannya sudah drdelegasrkm
Daerah dan Hubungan daerah termasuk reformasi ke PTSP Pnma berbasrs elektronrk
Pusat-Daerah di Provinsi pelayanan perizinan yang
Jawa Trmur berbasrs slstem informasi
digttal (e-got)
SK No 052622 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.rr.77 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhadap Alokesi
Arahan
Targct (Rp. Juta) Instansi Pelaksana
Prcsld€n
SK No 052623 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.rI.78 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Target
(Rp. Jutal
Instansi Pelaksana
Arahan
Prcsidcn
PRO-P O2.O2.O5.19 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya 0 I - Jumlah Sertifikat Hak Atas Tanah 5 593 75O Brdang 269 583,3 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahm di percepatan sertrfikasl tanah RUANG/BPN, KEMENTERIAN DESA,
Provrnsl Jawa Trmur PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PERTANIAN, KEMENTERIAN KEI.AUTAN
DAN PERIKANAN
PRO-P 02 02.05.20 - 01 - Tersedianya rencana 0I - Jumlah materi teknrs dan 5 6 Materi Teknis dm 2.t99,O KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata rumg yang berkuahtas rmcmgan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provrnsr Jawa Kab/Kota
Timur
SK No 052624C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.il.79 -
Dukungan
PN/PPlKP/ProP Sasaran Indikator terhedap Alokasi
Target Instanai Pelaksana
Arahan (Rp. Jut.l
Presiden
PRO-P o2.o2.o5 21 - O1 - Tercapainyalumlah 01 - Jumlah kesepakatan teknrs batas 1 I Ol9 Desa BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelengguaan lnformasi kesepakatan teknis batas wilayah administrasi desa/kelurahan
Geospasial dr Provrnsr Jawa wrlayah administrasi yang drhasrlkan
Timur desa/kelurahan yang
dihasitkan
PRO-P 02 O2.O5 22 - Peningkatan 01- Mempercepat 01 - Jumlah perrzlnan yang 4 869 Dokumen 2 r18,2 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasrtas Pemerintahan kemudahan berusaha di kewenangannya sudah drdelegasikan
Daerah dm Hubugan daerah temasuk reformasi ke PTSP Pnma berbasis elektronik
Pusat-Daerah di Provinsi pelayanan perizrnan yang
Banten berbasis sistem rnformasi
digital (e-goul
SK No 052625 C
PRES I OEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.rL80 -
Dukungan
tcrhedap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sesaran Indikator Targct (Rp. Juta)
Instensi Pelaksana
Arehan
Presiden
PRO.P o2.o2.o5.24 - O1 - Tersedranya rencana Ol - Jumlah maten teknrs dan 5 5 Maten Teknis dm 1 465,9 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkualitas rmcangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provinsi Banten Kab/Kota
SK No 052626C
PRES I DEN
REPUELIK INDONESIA
- A.II.81 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indihator terh.dap Target
Alokasi
Instansi Pclaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
PRO.P 02.o2.o5.25 - 01 - Tercapainyalumlah 01 - Jumlah kesepakatan teknis batas 2 369 Desa BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelenggaraan Infomasi kesepakatan teknis batas wilayah administrasi desa/kelurahan
Geospasial di Provinsi Banten wilayah administrasr yang dihasilkan a
desa/kelurahan yang
dihasrlkan
PRO.P 02.02.05.26 - Peningkatan 01 - Mempercepat O1 -Jumlah perzinan yang 4 786 Dokumen 2.571,9 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
kapasitas pemerrntahan kemudahan berusaha dr kewenangannya sudah drdelegasrkm
Daerah dm Hubungan daerah termasuk reformasi ke PTSP Pnma berbasrs elektromk
Pusat-Daerah dr Provinsi Bah pelayanan perzinan yang
berbasis sistem infomasi
digital (e-gov)
SK No 052627 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.rI.82 -
Dukungen
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Targct (Rp. Juta)
Inatanai Pelaksana
Arahan
Presidcn
PRO-P 02.02.05 27 - PengeloLaan Ol - Terlaksananya 0I - Jumlah Serhfikat Hal< Atas Tmah 5 56.O60 Bidang 21.70a,A KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan di percepatan sertrhkasi tanah RUANG/ BPN, KEMENTERIAN PERTANIAN,
Provinsi Bah KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN
SK No 052628 C
PRE S IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.83 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Targct (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan
Presiden
PRO.P o2.o2.o5.28 - 01 - Tersedranya rencana 0l - Jumlah materi teknis dan 5 7 Maten Teknis dan 3 a27,3 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelen ggaraan Penatam tata ruang ymg berkualitas rmmgan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang dl Provrnsi Bali Kab/Kota
PRO-P 02.o2.o5.29 - 01 - Tersusunnya Informasi 0l - Cakupan peta RBI skala l:5.000 2 3.176 Kmz BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelenggraan lnformasi Geospasial Dasar Skala
Geospasial di Prounsr DI 1:5.000
Yoryakarta
PRO-P 02.02.05.30 - 01 - Tersusunnya Informasr 01 - Cakupan peta RBI skala 1:5.000 ) 4 761 Km2 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelenggaraan Informasi Geospasial Dasar Skala
Geospasial di Provinsi BaIi I :5.000
SK No 052629 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.84 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran IndiLator Targct (Rp. Juta)
lnstansi Pelaksana
Arehan
Presiden
PRO-P 02.02.05.31 - 01 - Tersedrmya rencana 01 - Jumlah materl teknis dan 5 I Materi Teknis dan 524,7 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkualitas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provrnsi DKI Kab/Kota
Jakarta
PRO-P o2.o2.o5.32 - O1 - Tersusunnya Informasi 01 - Cakupan peta RBI skala l:5.O0O 2 11 km2 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelenggaraan Informasr Geospasral Dasar Skala
Geospasial dr Provrnsr DKI 1:5.OO0
Jakarta
PP 02.03 - Pembangunan 01 - Meningkatnya Ol - Laju pertumbuhan PDRB Wilayah 5 5,12-6,01 % per 17.506. 1 54,1
Wilayah Nusa Tenggara pertumbuhan ekonomi dan Nusa Tenggara tahun
tingkat kesejahteraan
masyarakat dr Wilayah Nusa
Tenggara
SK No 052630C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL85 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP terhadap Alokasi
Sasaran Indikator Targct Instansi Pclaksane
Atahan (Rp. Jutel
Presiden
KP 02.03.01 - Pengembangan 01 - Berkembangnya 01 - Rasro pertumbuhan rnvestasl 5 > 1 Nilar 347 518,7
Kawasan Strategis Kawasan Strategrs kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB)
terhadap wrlayah
PRO-P 02.03.01.Of - Perbaikan 01 - Terlaksananya 01 - Rasro pertumbuhan investasi 5 > 1 nilar 300.068,7 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Aksesrbrlrtas, Atraksi dm Perbaikan Aksesrbrlitas, kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB) EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Amenltas Destinasr Atraksi dan Amenitas terhadap pertumbuhan rnvestasr DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Pariwisata Prioritas Lombok- Destinasi Pariwisata Prioritas Provrnsr Nusa Tenggara Barat PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Mandalika/KEK Mandalika Lombok-Mandalika/ KEK RAKYAT, BADAN KOORDINASI
Mandalika PENANAMAN MODAL, KEMENTERIAN
AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN,
KEMENTERIAN PEMB ERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK,
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA, KEMENTERIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI, KEMENTERIAN HUKUM DAN
HAK ASASI MANUSIA RI (KPBU),
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
SK No 052631 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.II.86 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP terhadap Alokasi
Sasaran Indihator Targct (Rp. Juta)
Instansi Pclakgana
Arahan
Preslden
PRO.P 02.03.01 02 - Perbaikan 01 - Terlaksmanya 01 - Rasio pertumbuhan rnvestasr 5 > 1 nilar 47.450,O KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Aksesibilitas, Atraksi dan Perbarkan Aksesibilitas, kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB) EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Amenitas Destinasi Atraksi dan Amenitas terhadap pertumbuhan investasr DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Panwisata Pnontas labuan Destinasi Pariwisata Prioritas Provinsi Nusa Tenggara Timur PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
Ba.1o Labuan Ba.;o PERLINDUNGAN ANAK, BADAN
KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA, KEMENTERIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN (KPBU), KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
SK No 052632C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.87 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhadap Alokasi
Target Inatansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Presldcn
SK No 052633C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL88 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indihator Arahan
Targct (Rp. Jutal
Instansi Pelaksana
Prcsiden
PRO-P 02.03.02. 10 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Persentase peningkatan produksi 5 | - 3o/" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kelapa pengembangan komodrtas komoditas unggulan per tahun Provrnsr
di Provinsi Nusa Tenggua unggulan kelapa NTT - Kelapa
Timur
PRO-P 02.03.03.02 - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota 01 - Jumlah kota besar, sedang, kecrl 5 i Kota 31.735,5 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kota Besil, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil yang dikembangkan sebagar PKN/PKW PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Kota Kecrl di Prounsr Nusa sebagai PKN/PKW PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN ENERGI
Tenggara Timur DAN SUMBER DAYA MINERAL
PRO.P 02.03.03.03 - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota 01 - Jumlah kota besar, sedang, kecrl 5 1 Kota 5.610,5 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedmg, kota kecil ymg dikembangkan sebagar PKN/PKW EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Kota Kecrl di Prounsr Nusa sebagai PKN/PKW DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Tenggara Barat ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KP O2.O3.O4 - Pengembangan 01 - Terbangunnya Desa 01 - Peningkatan Rata-Rata lndeks ldan5 57,50 Nilai Indeks t7.o32.A57,O
Daerah Tertinggal, Kawasan Terpadu, Kawasan Desa Wilayah Nusa Tenggara
Perbatasan, Perdesaan, dan Perdesaan, dan Kawasan
Transmigrasi Transmlgrasl
SK No 052634C
PRES I DEN
REPUELIK INDONESIA
- A.II.89 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct (Rp. Jutal
Instansi Pclaksana
Presiden
PRO.P 02 03 O4.O2 - Penrngkatan Ol - Menrngkatnya 0I - Jumlah keematan lokasi pnontas 5 l8 Kecamatm 84 916,8 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kesejahteraan dan Tata kese.lahteraan dan tata kelola perbatasan negara yang ditingkatkan DAERAH TERTINGGAL DAN
Kelola di Kecamatan Lokasi di kecmatm lokasi prioritas keseJahteram dan tata kelolanya di TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
Prioritas di Provinsi Nusa dr Provrnsi Nusa Tenggara Provrnsi Nusa Tenggara Timur PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Tenggara Trmur Trmur RAKYAT
SK No 052635 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.90 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhrdap Alokasi
Sasaran Target (Rp. Jutal
Instan6i Pclaksana
Arahan
Presiden
PRO-P 02.03.04. 1 1- Percepatu 01 - Meningkatnya Ol - Persentase Penduduk Miskrn dr I 25,t - 25,6v" 15.974.500,8 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Pembangunm Daerah kesejahteraan masyarakat Daerah Tertinggal di Provmsi Nusa DAERAH TERTINGGAL DAN
Tertinggal di Prounsi Nusa pada daerah tertrnggal dr Tenggara Barat TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN DALAM
Tenggara Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat NEGERI, KEMENTERIAN SOSIAL
PRO-P O2.O304 12 - Percepatan 01 - Meningkatnya 0l - Persentase Penduduk Miskin di 1 24,9 - 25,4 0/"
818 132,4 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Pembangunan Daerah keselahtermn masyarakat Daerah Terbnggal dr Provrnsi Nusa KEMENTERIAN SOSIAL, KEMENTERIAN
Tertinggal di Provinsi Nusa pada daerah tertinggal dr Tenggara Trmur PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Tenggara Timur Provinsi Nusa Tenggara RAKYAT, KEMENTERIAN KEL,AUTAN DAN
Timur PERIKANAN, KEMENTERIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O3.O4.14 - Pusat Kegratan 01 - Berkembangnya Pusat Ol - Rata-rata nilai Indeks Pengelolaan 5 0,44 IPKP 42.28t,4 KEMENTERIAN PERDAGANGAN,
Strategls Nasional (PKSN) Kegiatan Strategrs Nasional Kawasan Perbatasan (IPKP) PKSN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Atambua (PKSN) Atambua Atambua KEMENTERIAN PERTANIAN
PRO-P 02.O3.O4.15 - Pusat Kegratan Ol - Berkembangnya Pusat Ol - Rata-rata rulai Indeks Pengelolaan 5 O,52 IPKP 40 385,6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Strategis Nasional {PKSN) Kegiatan Strategis Nasional Kawasan Perbatasan (IPKP) PKSN PERUMAHAN RAKYAT
Kefmenanu (PKSN) Kefamenanu Kefamenanu
PRO-P O2.O3.O4.16 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Peningkatm Rata-Rata Indeks ldan5 54,25 Nrlai Indeks 480,0 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provrnsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provinsi Nusa Tenggara Timur KEMENTERTAN DESA, PEMBANGUNAN
Nusa Tenggara Tmur Provinsi Nusa Tenggara DAERAH TERTINGGAL DAN
Trmur TRANSMIGRASI
SK No 052636C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.91 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Jutaf
Instansi Pelaksana
Prcsid€n
PRO-P O2.O3.O4. 17 - Pembangunan 01 - Terlaksananya Ol - Penlngkatan Rata-Rata Indeks 1dan5 68,49 Nilai Indeks 24.436,9 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provinsi Pembangunm Desa Terpadu Desa Provrnsr Nusa Tenggara Bmat KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Nusa Tenggara Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P 02.03.04. l8 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Indeks Perkembangan Kawasan 1dan5 63,44 Nrlar Indeks 24.a57,4 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasah Perdesaan Prioritas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab. Sumbawa, lnmbok DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Sumbawa, Lombok Perdesaan Pnoritas Naslonal Timur, Lombok Tengah, dan Dompu TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KELAUTAN
Timur, Lombok Tengah, dan Sumbawa, Lombok Timur, DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN
Dompu Ilmbok Tengah, dan Dompu PERTANIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN
TATA RUANG/ BPN, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
PRO-P 02.03.04. 19 - Pembangunan 01 - Terlaksananya Ol - lndeks Perkembmgm Kawasan 1dan5 51,2 Nilai Indeks 8.249,4 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Pnoritas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab Manggarar Barat, DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Manggarar Barat, Perdesaan Pnontas Naslonal Ngada, dan Sumba Timur TRANSMIGRASI, KEME}.ITERIAN KELAUTAN
Ngada, dan Sumba Timur Mmgguai Barat, Ngada, dm DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN AGRARIA
Sumba Timur DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN
PRO-P 02.O3.O4.2O - Pemulihan 01 - Pelayanan publik yang Ol - Persentase pelayanan publik yang 2 90 v" 854,9 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN
Pasca Bencma Daerah berhasil dipuhhkan dipulihkan BENCANA (BNPB), KEMENTERI,AN
Terdmpak dr Pulau tombok KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
dan Sekitamya MENENGAH, KEMENTERIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
SOSIAL
PRO.P O2.O304.21 - Revrtalisasi 01 - Terlaksananya 01 - Rata-rata Nrlai Indeks 5 57,57 Nilar lndeks 606,0 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Trarrsmrgrasi Revitahsasi Kawasan Perkembmgan Kawasan Trmsmigrasi DAERAH TERTINGGAL DAN
Tambora dan Iabangka Transmigrasi Tambora dan yang Direvitahsasi di Provinsi Nusa TRANSMIGRASI
Labangka Tenggara Barat
SK No 052637 C
PRES IDEN
i REPUBLIK INDONESIA
- AJr.92 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arehan
Target (Rp. Jutal Instansi Pclaksana
Prcsiden
PRO-P 02.O3.O4.22 - Revitalisasi 01 - Terlaksananya 01 - Rata-rata Nilai Indeks 5 44,08 Nilar Indeks 12 755,4 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmigrasi Revitalisasi Kawasan Perkembmgm Kawasan Trmsmrgrasr DAERAH TERTINGGAL DAN
Kobalima Timur, Ponu, dan TrmsmiBrasi Kobalima yang Direvitalisasi di Provrnsi Nusa TRANSMIGRASI
Melolo Trmur, Ponu, dan Melolo Tenggara Tmur
SK No 052638 C
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
- A.IL93 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Inditator Arahan
Targ.t (Rp. Jutal Instansi Pclaksana
Preslden
SK No 052639 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.94 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Target (Rp. Juta,
Instansi Pelaksana
Prcsiden
PRO-P 02.03.05 1 1 - Peningkatan 01 - Mempercepat Ol - Jumlah peroinm yang 4 695 Dokumen 2 91t ,l KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas iPemerintahan kemudahan berusaha di kewenangannya sudah didelegasikan
Daerah dm Hubungan daerah termasuk reformasi ke PTSP Prima berbasis elektronik
Pusat-Daerah dr Provrnsi pe'layanm perizrnan ymg
Nusa Tenggara Timur berbasis sistem infomasi
digttal le-got)
SK No 052640C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.95 -
Dukungan
terhadap Alokasi
Pt{/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Target InEtansi Pclaksana
Arahan (Rp. Jute)
Prcslden
PRO-P 02.03.05. 12 - Peningkatan 0l - Mempercepat 0l - Jumlah perizinm yang 4 648 Dokumen 2.363,4 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemerintahan kemudahm berusaha dr kewenmgannya sudah didelegaskm
Daerah dan Hubungan daerah temasuk reformasi ke PTSP Prima berbasis elektronik
Pusat-Daerah di Provinsi pelayanan perDinan yang
Nusa Tenggara Barat berbasrs srstem informasr
digttal le-got)
SK No 05264t C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.rI.96 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaren Indikator Arahan
Targct (Rp. Juta)
InBtansi Pelaksana
Ptesiden
SK No 052642C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.tI.97 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhadap Alokasi
Arahan
Target
(Rp. Jutal
lnstansi Pelaksana
Presiden
PRO-P O2.03.O5 13 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah Sertlfikat Hak Atas Tanah 5 69.82O Brdang 48 051,0 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dm Pelayanan Pertanahan di percepatan sertrfikasi tanah RUANG/BPN
Provinsr Nusa Tenggara
Timur
PRO-P 02.03.05. 14 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah Sertihkat Hak Atas Tanah 5 90.130 Bidang 27 569,3 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan dr percepatan sertifikasr tanah RUANG/BPN
Provinsi Nusa Tenggua Barat
PRO-P 02.03.05. 15 - 01 - Tersusunnya rencana 0l - Jumlah materi teknis dan 5 14 Materi Teknis dan 3 307,3 KEMENTERIAN AGRARTA DAN TATA
Penyelengguaan Penataan tata ruang yang berkua-litas rancmgan peraturm daerah RDTR Ranperkada RUANG/BPN
Ruang dl Provrnsi Nusa Kab/ Kota
Tenggara Timur
SK No 052643C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.98 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator tcrhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Target (Rp. Juta) lnstansi Pelaksana
Prcsiden
PRO-P 02.03.0s.16 - 01 - Tersusunnya rencana 01 - Jumlah materi teknis dan 5 9 Maten Teknrs dan 2 269,7 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penatam tata ruang yang berkualitas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RUANG/BPN
Ruang di Provrnsr Nusa Kab/Kota
Tenggara Barat
PRO-P o2.03.o5 18 - 01 - Tersusunnya Informasi Ol - Jumlah luasan data geospasial 2 1.429 Kmz BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelenggaraan Informasi Geospasial Dasar Skala dasu skala 1.5.00O ymg dial<uisisi
Geospasral di Provinsi Nusa 1:5.000
Tenggara Barat
SK No 052644C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.Ir.99 -
Dukungan
tcrhedap Alokesi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct (Rp. Juta)
Instanai Pelsksana
Prcsidcn
PP 02.04 - Pembangunan 01 - Meningkatnya 01 - Laju pertumbuhan PDRB Wilayah 5 5,22-5,78"/, per 2.t95.629,7
Wilayah Kalimantan pertumbuhan ekonomr dan Kalimantan tahun
tingkat keseJahteraan
masyarakat di Wilayah
Ka-hmantan
SK No 052645C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.l00 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator tcrhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Target (Rp. Juta) Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P O2.O4.Ol O1 - Fasilitasi 01 - Terfasrlitasinya Realisasr 01 - Rasio pertumbuhan investasi 5 > I mlai 22.OOO,O KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Reahsasi Investasi dan Investasi dan Pembangunan kawasan (KEK/ Kt/ DPP/ KPBPB) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Pembangunan KI Ketapang KI Ketapang terhadap pertumbuhan investasi KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Provinsi Kalimantan Barat DAYA MINERAL, KEMENTERIAN AGRARIA
DAN TATA RUANG/BPN
PRO-P 02.04.0f O2 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Rasio pertumbuhan investasl 5 > 1 nilar KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Destrnasi Pariwsata Pembmgunan Destinasr kawasan (KEK/ KI/ DPP/ KPBPB) EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Pengembangan Sambas- Priwisata Pengemban gan terhadap pertumbuhan investasl DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Singkawang Sambas-Singkawang Provinsl Kahmmtm Bdat DALAM NEGERI
PRO.P 02.O4.01.03 - Fasllitasl 01 - Terfasilitasinya Realisasi 01 - Rasio pertumbuhan investasi 5 > 1 nilar KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Reahsasr Investasi dan Investasi dm Pembangunm kawasan (KEK/ KI/ DPP/ KPBPB) KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Pembangunan KI Surya KI Surya Bomeo terhadap pertumbuhan lnvestasl DAYA MINERAL, KEMENTERIAN AGRARIA
Borneo Provinsi Kalimantan Tengah DAN TATA RUANG/BPN
PRO-P O2.O4.OL.O4 - Pembangunm 01 - Terlaksmanya 01 - Rasro pertumbuhan lnvestasl 5 > 1 nilai KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Destinasl Panwisata Pembangunan Destinasr kawasan (KEK/ KI / DPP/ KPBPB) EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Pengembangan Derawan- Panwsata Pengembangan terhadap pertumbuhan rnvestasi DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Berau Derawan-Berau Provinsi PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN
DALAM NEGERI, KEMENTERIAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
PRO-P 02.04.01.05 - Percepatan 01 - Terlaksananya 01 - Rasio pertumbuhan investasi 5 > 1 nilai 3.000,0 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Peningkatan Investasr KEK Percepatan Penlngkatan kawasan (KEK/ Kl/ DPP/ KPBPB) KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Maloy Batuta Trans Investasi KEK Maloy Batuta terhadap pertumbuhan lnvestasi KEHUTANAN (KPBU)
Kalimantan Trans Kalrmantan Provrnsi Aceh
SK No 052646C
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
- A.II.101 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Targct (Rp. Jutal
Instansi Pclaksane
Presiden
SK No 052647 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL102 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Target
(Rp. Jutal
Instansi Peleksana
Arahan
Presiden
PRO-P 02.O4.O2. 10 - Pengembangan O1 - Terlaksananya 01 - Persentase peningkatan produksi 5 1-2'h KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulm Kopr di pengembangm komoditas komoditas unggulan per tahun Provrnsr
Provinsr Kahmantm Tengah unggulan kopi Kalimantan Tengah - Kopi
PRO-P O2.O4.O2.15 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Persentase penrngkatan produksr 5 4 - 6o/o KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Karet di pengembangan komodrtas komoditas unggulan per tahun Provinsl
Provinsi Kalimantan Selatan unggulan karet Kalimantan Selatan - Karet
PRO-P O2.O4.O2.19 - Pengembangan 01 - Terlaksananya Ol - Persentase penrngkatan produksi 5 | -2o/" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Lada, pengembangan komodrtas komodrtas unggulan per tahun Provinsi
Pala, dan Cengkeh dr Provinsi unggulan lada, pala, dan Kalimantan Timur - Lada, pala,
Kahmantan Timur cengkeh cengkeh
PRO-P 02 O4.O2 23 - Pengembangan 01 - Terlaksananya Ol - Persentase penrngkatan produksi 5 | - 2o/o KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kopi di pengembangan komoditas komodrtas unggulan per tahun Provinsl
Provinsi Kalimantan Utara unggulan kopi Ka.limantan Utara - Kopi
PRO-P O2.O4.O2.25 - Pengembangan 01 - Terlaksananya Ol - Persentase peningkatan produksr 5 I -2o/" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Lada, pengembangan komoditas komodrtas unggulan per tahun Provrnsr
Pala, dan Cengkeh dl Provinsi unggulan lada, pala, dan Kalimantan Utara - Lada, pala, cengkeh
Ka-limantan Utara cengkeh
SK No 052648C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.103 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Target
(Rp. Juta)
Inatansi Pelakeana
Presiden
SK IJo 052649 C
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
- A..1I.104 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhrdap Alokasl
Arahan
Targct
(Rp. Jutal Instansi Pelaksana
Prcsiden
O5 - Terbangunnya lbu Kota 01 - Luas area pembangunan Ibu Kota 5 5.600 Hektar
Negra Negara
PRO-P O2.O4.O3.O2 - Pembangunan 01 - Terbangunnya kota baru 01 - Jumlah kota baru yang dibangun 5 I Kota 99.505,0 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kota Baru dr Provinsi PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Kalimmtan Utila ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PRO-P O2.O4.O3 O3 - Pengembangan 0l - Terlaksananya 01 - Jumlah WM di Iuar Jawa yang 5 IWM 236.311,6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Wilayah Metropolitan di penyelesaian RTR untuk WM drrencanakan PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Provinsr Ka.hmantan Selatan di luar Jawa PARIWISATA DAN EKONOMI
KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
SK No 052650 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.105 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhadap Alokasi
Targct Instansi Pclaksana
Arahan (Rp. Jutal
Prcsiden
PRO-P O2.O4.O3.O4- Pembangunm O1 - Terbangunnya Ibu Kota 0I - Luas uea pembmgunan Ibu Kota 5 5.600 Hektil s1o.799,2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Ibu Kota Negra Negara Negara KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN, KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT,
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA, KEMENTERIAN AGRARIA DAN
TATA RUANG/BPN, BADAN KEPEGAWAIAN
NEGARA, KEMENTERIAN
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
PRO-P 02.04.03.05 - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota 01 - Jumlah kota besar, sedang, kecil 5 2 Kota 1.735,5 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedmg, kota kecil yang drkembangkan sebagai PKN/PKW PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Kota Kecil di Provinsi sebagar PKN/PKW ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAI
Kallmantan Barat
PRO-P 02.04.03.06 - Pengembangan 01 - Berkembmgnya kota O1 - Jumlah kota besar, sedang, kecil 5 1 Kota 5.539,7 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedmg, kota kecil yang d*embangkan sebagar PKN/PKW PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Kota Kecil di Provinsi sebagai PKN/PKW ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Kahmantan Tengah
PRO-P O2.O4.O3.O7 - Pengembangan 0l - Berkembangnya kota 01 - Jumlah kota besar, sedang, kecil 5 2 Kota 374.697.9 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
Kota Besil, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil yang dikembangkan sebagai PKN/PKW KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Kota Kecil di Provrnsi sebagar PKN/PKW KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kalimmtan Timur PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
PARIWISATA DAN EKONOMI
KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
SK No 052651 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.106 -
Dukungan
terhedap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
T.rgct (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Prcsiden
PRO-P 02.04.03.08 - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota 01 - Jumlah kota besar, sedang, kectl 5 I Kota 1.500,o KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedmg, kota kecil ymg dikembangkan sebagai PKN/PKW PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Kota Kecil dr Provrnsr sebagai PKN/PKW ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
Kahmantan Utara KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN
KP O2.O4 04 - Pengembmgm 01 - Terbmgunnya Desa 04 - Rata-Rata Nilar lndeks 5 54,64 Nilai Indeks 70 r.819,3
Daerah Tertinggal, Kawasm Terpadu, Kawasan Perkembangan Kawasan Trmsmrgrasi
Perbatasan, Perdesaan, dan Perdesaan, dan Kawasan yang Direvitahsasr di Pulau Kahmantan
Transmigrasi Transmigrasi
PRO-P O2.O4 04 O6 - Pembangunan 0I - Terlaksananya Ol - Peningkatan Rata-Rata lndeks 1dan5 56,38 Nrlar Indeks 80,0 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu di Provinsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provrnsi Kahmantan Barat KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kalimmtan Barat Provinsi Kalimantan Barat
SK No 052652C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.107 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran IndiLator Target Instansi Pelaksana
Arehan (Rp. Juta)
Presiden
DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O4.O4.O7 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 0l - Indeks Perkembmgm Kawasan ldan5 58,92 Ni]ai Indeks 40 086,8 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesam Pnontas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab. Kubu Raya, DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Kubu Raya, Perdesaan Pnorrtas Nasronal Mempawah, Bengkayang, dan Sambas TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Mempawah, Bengkaymg, Kubu Raya, Mempawah, DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
dan Sambas Bengkayang, dan Sambas PERTANIAN, KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PRO-P 02.04.04.08 - Revrtahsasr 01 - Terlaksananya Ol - Rata-rata Nrlar Indeks 5 60,34 Nilai Indeks 5.655,8 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmigrasi Rasau Revitahsasr Kawasan Perkembangan Kawasan Transmlgrasl DAERAH TERTINGGAL DAN
Jaya, Gerbang Mas Perkasa, Transmigrasi Rasau Jaya, yang Direvitalisasi di Provinsi TRANSMIGRASI
dan Subah Gerbmg Mas Perkasa, dan Kalimantan Barat
Subah
PRO-P O2.O4.O4.O9 - Penmgkatan 01 - Meningkatnya Ol - Jumlah kecamatil lokasi pnontas 5 4 Kecamatan r35. r65,3 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kese.;ahteraan dan Tata kese.;ahtermn dan tata kelola perbatasan negara yang ditingkatkan DAERAH TERTINGGAL DAN
Kelola di Kecamatan Lokasi di kecamatan lokasr pnoritas kesejahteraan dan tata kelolanya dr TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
Prioritas di Provrnsr di Provnsi Kalimantan Bnat Provinsi Kalimantan Barat PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Kahmantan Barat RAKYAT
PRO-P O2.O4.O4.1O - Pusat Ke$atan 01 - Berkembangnya Pusat Ol - Rata-rata nilai lndeks Pengelolam 5 0,47 IPKP 1r0.893,4 BADAN NASIONAL PENGELOLA
Strategis Nasional (PKSN) Kegiatan Strategis Nasiona.l Kawasm Perbatasan (IPKP) PKSN Pa-loh PERBATASAN (BNPP), KEMENTERIAN
Paloh Aruk (PKSN) Paloh Aruk Aruk PERDAGANGAN, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, KEMENTERIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
PRO-P 02.O4.O4.11 - Pusat Kegiatan O1 - Berkembmgnya Pusat 0l - Rata-rata nilai Indeks Pengelolaan 5 0,36 IPKP 62.700,O KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Strategis Nasional (PKSN) Kegiatan Strategis Nasiona.l Kawasan Perbatasan (IPKP) PKSN Jagoi PERUMAT1AN RAKYAT, KEMENTERIAN
Jagoi Babang (PKSN) Jagoi Babang Babang
SK No 052653C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.108 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indihator Targct (Rp. Juta)
Instansi Pclaksana
Arahan
Prcsid€n
DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O4.O4.12 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Peningkatm Rata-Rata lndeks 1dan5 59,92 Nilai Indeks 30.677,7 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provrnsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provrnsi Kalimantan Tengah KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kahmantan Tengah Provinsi Kalimantan Tengah DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P 02.O4.O4. 13 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - lndeks Perkembangan Kawasan 1dan5 59,60 Nilai Indeks 27.O44,1 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Prioritas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab. Kotawarrngin Barat DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Kotawaringin Barat Perdesaan Prioritas Nasional TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Kotawaringin Bilat DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN
PRO-P 02.O4.O4.14 - Revrtahsasi 01 - Terlaksananya O1 - Rata-rata Nilar lndeks 5 26,50 Nrlai Indeks 21.282,5 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Trmsmigrasi Revitalisasr Kawasan Perkembmgm Kawasm Transmrgrasi DAERAH TERTINGGAL DAN
Belantikan Raya, serta Transmrgrasi Belantrkan yang Drrevitahsasr di Provinsi TRANSMIGRASI
Kawasan Transmigrasi Raya, serta Kawasan Kalmantan Tengah
Lamunti-Dadahup dan Transmigrasi Lamuntr-
Pulang Prsau ymg Dadalup dm Pulang Pisau
Mendukung Pengembangan yang Mendukung
Food Estate sesuai Direktif Pengembangan Food Estate
Presrden dalm Rangka sesuai Direktif Presiden
Penguatan Ketahanan dalam Rmgka Penguatm
Pangan Nasional Ketahanan Pmgan Nasronal
SK No 052654C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.II.109 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Tergct
(Rp. Jutal
Instansi Pelaksana
Prcsiden
PRO-P 02.O4.O4. I 5 - Pembangunan 01 - Terlaksananya O1 - Peningkatan Rata-Rata Indeks 1dan5 63,32 Nrlai Indeks 37.977,7 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu di Provinsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provlnsi Kalimantan Selatan KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kalimantan Selatm Provinsi Kahmantan Selatan DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O4.O4.16 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 0 I - Indeks Perkembangan Kawasan ldan5 66,9O Nilar Indeks 1942,4 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Prioritas pembangunan Kawasil Perdesaan Kab. Barito Kuala dan DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Barito Kuala dan Perdesaan Pnontas Nasional BanJar TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Banjar Barito Kuala dan Banlar DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN
PRO-P O2.O4.O4.17 - Revrtalisasi 0I - Terlaksmanya 0l - Rata-rata Nilai Indeks 5 68,06 Nilar Indeks 705,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmigrasi Revitahsasr Kawasan Perkembangan Kawasan Transmigrasi DAERAH TERTINGGAL DAN
Cahaya Baru Transmigrasi Cahaya Baru yang Direvitahsasi di Kalimantan TRANSMIGRASI
Selatan
PRO-P O2.O4.O4 l8 - Pembangunan 01 - Terlaksananya Ol - Penrngkatan Rata-Rata Indeks ldans 62,02 Nrlar Indeks 78.524,9 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu di Provinsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provinsi Kalimantan Timur KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kahmantan Timur Provinsi Kalimantan Timur DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O4.O4.19 - Pembangunan O1 - Terlaksananya Ol - Indeks Perkembangan Kawasan ldan5 58,92 Nila Indeks 2 922,6 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Pnontas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab. Berau dan Kutal Tlmur DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Berau dan Kutai Perdesaan Priorrtas Nasional TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Timur Berau dan Kutai Trmur DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN
PRO-P O2.O4.O4.2O - Revitalisasi O1 - Terlaksananya 0l - Rata-rata Nilar lndeks 5 55,60 Nilai Indeks 10.653.2 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmigrasi Revitalisasi Kawasan Perkembangm Kawasan Transmigrasi DAERAH TERTINGGAL DAN
Kerang dan Maloy Kaliorang Trmsmrgrasr Kerang dan yang Direvitahsasr di Provinsr TRANSMIGRASI
Maloy Kahorang Kalimantan Trmur
SK No 052655 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL110 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target
(Rp. Jutal
Instansi Pchksana
Preslden
PRO-P O2.O+.O4.21 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Penlngkatan Rata-Rata Indeks 1dan5 49,11 Nrlar Indeks 120,O KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provinsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provinsi Kalmantan Utila KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kallmantan Utara Provinsi Kahmantan Utara DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O4.O4.22 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Indeks Perkembangan Kawasan ldan5 52,75 Nilai Indeks 1.803,9 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Pnoritas pembmgunan Kawasm Perdesaan Kab. Bulungan dan DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Bulungan dan Perdesaan Pnontas Nasronal Nunukan TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Nunukan Bulungan dan Nunukan DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN
PRO.P O2.O4.O4.23 - Revitalisasi 01 - Terlaksananya 01 - Rata-rata Nilai Indeks 5 52,50 Nilar Indeks 6.250,4 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmigrasr Sahm Revrtalisasi Kawasan Perkembangm Kawasan Trmsmigrasi DAERAH TERTINGGAL DAN
Batu dan Sermenggaris Transmrgrasi Salim Batu dan yang Direutahsasi dr Provrnsr TRANSMIGRASI
Seimenggaris Kalimantan Utaa
PRO-P O2.O4.O4.24 - Peningkatan 01 - Menrngkatnya 01 - Jumlah kecamatan lokasi pnoritas 5 5 Kecamatan 9.942,3 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
KeseJahteraan dan Tata kesejahteraan dan tata kelola perbatasan negara yang ditingkatkan DAERAH TERTINGGAL DAN
Kelola di Kecamatan hkasi dr kecmatm lokasr prrontas kese.;ahteram dm tata kelolanya di TRANSMIGRASI
Prioritas di Provrnsi dr Provrnsi Kahmantan Utara Provlnsi Kahmantan Uttra
Kalimantan Utara
PRO-P O2.O4.O4.25 - hlsat Kegiatan 01 - Berkembmgnya Pusat 01 - Rata-rata nilai lndeks Pengelolaan 5 O,4O IPKP 73.973,9 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Strategrs Nasronal (PKSN) Keglatan Strategls Nasional Kawasan Perbatasan (IPKP) PKSN PERIKANAN, KEMENTERIAN
Nunukan (PKSN) Nunukan Nunukan PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI
PRO-P 02.O4.O4 26 - Pusat Kegiatan 01 - Berkembangnya Pusat 01 - Rata-rata nilai lndeks Pengelolaan 5 O,4O IPKP a3 417,2 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Strategis Nasronal (PKSN) Kegiatan Strategis Nasional Kawasan Perbatasan (IPKP) PKSN Iong PERUMAHAN RAKYAT
lnng Midang (PKSN) Irng Midang Midang
SK No )52656C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL111 -
Dukungan
terhedap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indil€tor Arahan
Targct (Rp. Jutaf
lnstansi Pclaksana
Prcslden
PRO-P 02.O4.O4.27 - Pusat Kegiatan 01 - Berkembangnya Pusat 01 - Rata-rata nilai Indeks Pengelolaan 5 O,4O IPKP KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Strategis Nasional (PKSN) KegEtan Strategls Nasional Kawasan Perbatasan (IPKP) PKSN Tou PERUMAHAN RAKYAT
Tou Lumbis (PKSN) Tou Lumbis Lumbis
PRO-P O2.O4.O4.28 - Pusat Kegatan 01 - Berkembmgnya Pusat 0l- Rata-rata nilai lndeks Pengelolaan 0,63 IPKP 80.000,o KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Strategis Nasronal (PKSN) Kegiatan Strategis Nasronal Kawasan Perbatasan (IPKP) PKSN Inng KEMENTERIAN PEKER.'AAN UMUM DAN
Long Nawang (PKSN) Long Nawang Nawang PERUMAHAN RAKYAT
PRO-P 02.O4.O4 .29 - Peningkatan 01 - Meningkatnya 01 - Jumlah kecamatan lokasi priontas 5 1 Kecamatan KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kese.lahteraan dan Tata keselahteraan dan tata kelola perbatasan negara yang ditingkatkan DAERAH TERTINGGAL DAN
Kelola di Kecamatan Lokasi di kecmatan [okasi prioritas kesejahteraan dan tata kelolanya di TRANSMICRASI
Prioritas di Provinsi di Provinsi Kalimantan Trmur Provinsi Kalimantan Timur
Kalimantan Timur
KP 02.04.05 - Kelembagaan dan 01 - Meningkatnya Nrlar 01 - Nilar Evaluasi Penyelenggaraan 4 3,2 Nilai 238 72r,3
Keuangan Daerah Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD)
Pemerintahan Dacrah (EPPD)
SK No 052657 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL 112 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Target (Rp. Juta) Instansi Pelaksana
Presiden
SK No 052658 C
FRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.tI.113 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasgran Indihator Arahan
Targct (Rp. Juta) Instansi Pclaksana
Preslden
SK No 052659 C
a
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.II.114 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct (Rp. Juta)
InBtansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 02.04 05.04 - Penrngkatan 01 - Mempercepat 01 - Jumlah perzinan yang 4 I 177 Dokumen 2 684,1 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemerintahan kemudahan berusaha di kewenangannya sudah drdelegasrkan
Daerah dan Hubungan daerah termasuk reformasr ke PTSP Prima berbasis elektronik
Pusat-Daerah dr Provrnsr pelayanan perizinan yang
Kalimantan Barat berbasis sistem rnformasi
digrtal (e-gov)
0/"
04 - Menrngkatnya 01 - Persentase daerah yang 4 24
persentase daerah dengan mempunyar nilar indeks inovasl trnggr
nrlar rndeks inovasi tinggi
SK No 052660C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.II.115 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran lndikator Arahen
Target (Rp. Juta) Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 02.04.05 O5 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya O1 - Jumlah Sertilikat Hak Atas Tanah 17.320 Bidang 39 252,6 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan di percepatan sertrhkasi tanah RUANG/BPN
Provinsi Kalimantan Barat
PRO-P 02.o4.o5.06 - 01 - Tersedranya rencana 01 - Jumlah materr teknis dan 5 l3 Maten Teknis dan 2.649,7 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkuahtas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provinsi Kab/Kota
Kahmantan Barat
SK No 052661 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.11.116 -
Dukungan
tcrhadep Alokasi
PN/PP/I(P/ProP Sasaren Indikator Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan
Prcsiden
PRO-P 02 04.O5.O7 - Peningkatan 01 - Mempercepat 01 - Jumlah penzinan yang 4 1.O19 Dokumen 2.542,8 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasrtas Pemerrntahan kemudahan berusaha dr kewenangannya sudah didelegasikan
Daerah dan Hubungan daerah termasuk reformasi ke PTSP Prima berbasis elektronrk
Pusat-Daerah dr Provinsi pelayanan perzinan yang
Kalmantan Tengah berbasrs srstem informasi
digital (e-gou)
SK No 052662C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL117 -
Dukungan
terhedap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksene
Presiden
PRO-P 02.04.05.08 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah Sertilikat Hak Atas Tanah 5 2O.560 Bidang 30 928,6 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan dr percepatan sertrlikasr tanah RUANG/BPN
Provinsi Kalimantan Tengah
PRO-P 02.04.05.09 - 01 - Tersedianya rencana 01 - Jumlah materr teknis dan 5 9 Materi Teknis dan 3 636,5 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkualitas rmcmgan peraturan daerah RDTR Rmperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provrnsr Kab/Kota
Kalimantan Tengah
SK No 052663C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.tI.118 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP IndiLator terhadap Alokasi
Sasaran Terget Inatansi Peleksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
PRO-P 02.04.05. 10 - Peningkatan 01 - Mempercepat 0l - Jumlah perolnan yang + 1 005 Dokumen 3.356,6 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemerlntahan kemudahan berusaha di kewenangannya sudah didelegasrkan
Daerah dan Hubungan daerah termasuk reformasi ke PTSP Prima berbasis elektronik
Pusat-Daerah di Provinsi pelayanan perizinan yang
Kalimantan Selatan berbasis sistem informasi
digitd le-gor)
SK No 052664C
PRE S IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.1t9 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP Sasaran Indikator terhedap Alokasi
Arahan
Tergct (Rp. Juta) Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 02.04.05 11 - Pengelolaan 01 - Terlaksmanya 01 - Jumlah Sertlfikat Hak Atas Tanah 5 44.900 Bidang so 022,6 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan di percepatan sertifikasr tanah RUANG/BPN
Provinsr Ka-limantan Selatan
PRO-P o2.o4.o5 12 - 01 - Tersedlanya rencana O1 - Jumlah maten teknrs dan 5 8 Materr Teknis dan 3.014,8 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penatam tata ruang yang berkualitas rmcmgan peraturm daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang dr Provrnsr Kab/Kota
Kalimantan Selatan
SK No 052665C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL 120 -
Dukungan
PN/PPlKPlProP Sasaran Inditator terhadap Alokasl
Arahan
Tergct
(Rp. Juta)
Instansi Pehksana
Presiden
PRO.P 02.O4.O5. 13 - Penrngkatan 01 - Mempercepat 01 - Jumlah perizrnan yang 4 71 Dokumen 2.466,4 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemerintahan kemudahan berusalra di kewenangannya sudah didelegasikan
Daerah dan Hubungan daerah temasuk reformasi ke PTSP Pnma berbasis elektronik
Pusat-Daerah dr Provinsi pelayanan perzinan yang
Kalimantan Trmur berbasis sistem infomasi
dtgrtal le-goul
SK No 052666C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.l21 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Saseran
Arahan
Targct
(Rp. Jutal Inrtansi Pelaksana
Presldcn
PRO.P 02.04.05. 14 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya O1 - Jumlah Sertifikat Hak Atas Tanah 47.900 Brdang 91 . 149,3 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelaymm Pertanahm di percepatan sertifikasi tanah RUANG/BPN
Provrnsr Kalimantan Trmur
PRO-P 02.04.05.15 - 01 - Tersedranya rencana 0l - Jumlah materl teknis dan 5 1O Materi Teknrs dan 2.244,O KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkualitas rmcmgan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provrnsr Kab/Kota
Kalimantan Timur
SK No 052667 C
PRESIDEN
REPIJBLIK INOONESIA
- 4.il.t22 -
Dukungan
PN/PP/XPlProP Sasaran Indikator terh.drp Target
Alokasi
Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Prcsidcn
PRO-P 02.O4.O5. 16 - Peningkatan Ol - Mempercepat 01 - Jumlah perizinm ymg 4 286 Dokumen 2.624,5 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasrtas Pemenntahan kemudahan berusaha di kewenangannya sudah drdelegasrkan
Daerah dan Hubungan daerah termasuk reformasi ke PTSP Pnma berbasis elektronik
Pusat-Daerah di Provinsi pelayanan perzinan yang
Kahmantan Utara berbasrs srstem infomasr
dr$tal (e-goul
SK No 052668C
PRES IOEN
FIEPUELIK INDONESIA
- 4.II.123 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Terget (Rp. Jutal
lnatansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 02.04.o5.18 - 01 - Tersedimya rencana 0l - Jumlah materi teknisdan 5 4 Maten Tekn.is dan 2.ro8,4 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata rumg yang berkuahtas rancangan peraturan daerah RDTR Rmperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provinsi Kab/ Kota
Kalimantan Utara
SK No 052669C
PRES IDEN
REPUETIK INDONESIA
- A.I.t24 -
Dukungan
tcrhedap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran IndiLator Arahan
Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 02.o4.o5. 19 - O1 - Tersusunnya Informasr 01 - Jumlah luasan data geospasral 2 146.364 Kmz BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG}
Penyelenggaraan I nformasi Geospasnl Dasar Skala dasar skala 1.5.00O yang diakuisisi
Geospasial di Provrnsr 1:5.O00
Kahmantan Barat
PRO-P o2.o4.o5 20 - 01 - Tersusunnya lnformasl 01 - Cakupan peta RBI skala 1:5.000 2 408 Kmz BADAN TNFORMAST GEOSPASIAL (BrG)
Penyelenggaraan I nformasr Geospasial Dasar Skala
Geospasial di Provinsi 1:5.O00
Kahmantan Tengah
PRO-P 02.o4.o5.21 - 01 - Tersusunnya Informasi Ol - Cakupan peta RBI skala l:5.000 2 4 Kn2 BADAN INFORMASI GEOSPASTAL (BIG)
Penyelen ggaraan Informasr Geospasial Dasar Skala
Geospasral di Provinsi r5000
Kalimantan Selatan
PRO-P o2.o4.05.22 - 01 - Tersusunnya Informasi Ol - Cakupan peta RBI skala l:5.00O 2 1.393 Km, BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelen ggaraan Informasr Geospasial Dasar Skala
Geospasial di Provinsi 1:5.OOO
Kalimantan Timur
SK No 052670C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.125 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP tcrhedap Alokasi
Sasaran Indikator Arahan
T.rgct (Rp. Jutal lnstansi Pelaksana
Presiden
PRO-P o2.o4.05.23 - 01 - Tersusunnya Inlormasr O1 - Jumlah luasan data geospasial 2 67.360 Km2 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)
Penyelenggaraan Informasr Geospasial Dasar Skala dasar skala 1:5.000 yang drakursrsr
Geospasial di Provrnsr 1:5.OO0
Kalimantan Utila
PP 02.O5 - Pembmgunan 0l - Meningkatnya 01 - laju pertumbuhan PDRB Wilayah 5 6,57-7,55 %o per 16.306. r6r,O
Wilayah Sulawesr pertumbuhan ekonomr dan Sulawesr tahun
tingkat kesejahteraan
masyarakat di Wilayah
Sulawesi
SK No 052671 C
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
- 4.il.126 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator tcrhadap Alokasi
Arahan
Tergct (Rp. Juta) Instansi Pelaksana
Prcsiden
PRO-P 02.05 01 O1 - Percepatan O1 - Terlaksananya 0 1 - Rasropertumbuhan investasi 5 > 1 nilar BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Peningkatan Investasi KEK Percepatan Peningkatan kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB)
Bitung Investasi KEK Bitung terhadap pertumbuhan investasi
Provinsr Sulawesr Utara
PRO-P 02.05.01.O2 - Percepatan O1 - Terlaksananya 01 - Rasio pertumbuhan investasr 5 > 1 nilar 25 000,0 KEMENTERIAN PAzuWISATA DAN
Operasionalisasi KEK Percepatm Operasronalisasi kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB) EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Likupang/ Destinasi KEK Lrkupang/Destinasr terhadap pertumbuhan investasr DAN EKONOMI KREATIF, BADAN
Pariwsata Prroritas Manado- Pmwisata Prroritas Manado- Provrnsr Sulawesi Utara KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
Likupang Llkupmg KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK,
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA, KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
SK No 052672C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.l.r27 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PPlXP/ProP Sasaran IndiLator Targct Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Preslden
PRO.P 02.05.01 03 - Fasilitasi 01 - Terlaksananya Fasrlitasr 01 - Rasro pertumbuhan investasi 5 > 1 nilai 100 000,0 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
Realisasi Investasi dan Reahsasr lnvestasr dan kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB) KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Pembangunan KI/KEK Palu Pembangunan KI/KEK Palu terhadap pertumbuhan lnvestasi KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Provinsi Sulawesi Tengah KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
DAYA MINERAL, KEMENTERIAN AGRARIA
DAN TATA RUANG/BPN
PRO-P 02.O5.O1.04 - Pembangunan Ol - Terlaksananya 0 I - Rasro pertumbuhan lnvestasr 5 > I nilai 95 572,5 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Destinasr Panwisata Pembangunan Destinasl kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB) KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Pengembangan Toraja- Panwisata Pengembangan terhadap pertumbuhan rnvestasr EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA
Makassar-Selayar Tora;a- Makassar- Selayil Provinsi Sulawesi Selatan DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI, KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN
DALAM NEGERI
PRO-P 02.05.0f .05 - Perbaikan 0 I - Terlaksananya 01 - Rasro pertumbuhan investasl 5 > 1 nilai 227.426,6 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Aksesrbrlrtas, Atraksi, dm Perbaikm Aksesibilitas, kawasm (KEK/KIlDPP/KPBPB) EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA
Amenrtas Destinasl Atraksr dan Amenrtas terhadap pertumbuhan lnvestasl DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Pariwisata Pnoritas Wakatobi Destinasr Pariwisata Prioritas Provinsi Sulawesi Tenggara PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Wakatobi RAKYAT, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK,
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESTA, KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
SK No 052673C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL 128 -
Dukungan
terhadap AlokaBi
PN/PP/KPlProP Sasaran Indil(etor Target lnstansi Pclaksana
Arahan (Rp. Juta)
Prcsiden
SK No 052674C
PRES IDEN
REPUBLIK INDON ESIA
- A.|.t29 -
Dukungan
terhadep Alokasi
PN/PP/KPlProP Sasaran Indikator Arahan
T.rgct (Rp. Juta)
Instansi Pclaksana
Presiden
PRO-P 02.05.02.01 - Pengembangan Ol - Terlaksananya Ol - Persentase penrngkatan produksr 5 t-20/o KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kelapa pengembmgm komodrtas komoditas unggulan per tahun Provinsi
di Provrnsi Sulawesr Utara unggulan kelapa Sulawesi Utara - Kelapa
PRO.P 02.O5.O2.O2 - Pengembangan O I - Terlaksananya Ol - Persentase penrngkatan produksr 5 5-7o/o KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Lada, pengembangm komodrtas komoditas unggulan per tahun Provinsi
Pala, dan Cengkeh di Provrnsi unggulan lada, pala, dm Sulawesi Utila - Lada, pala, cengkeh
Sulawesr Utara cengkeh
PRO.P 02.05.02.03 - Pengembangan 01 - Terlaksananya Ol - Persentase penrngkatan produksr 5 r-3% KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggutan Kopi di pengembangan komoditas komodrtas unggulan per tahun Provrnsi
Provrnsi Sulawesr Utara unggulan kopl Sulawesi Utra - Kopi
PRO-P O2.O5.O2 04 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 0l - Persentase peningkatan produksi 5 4 - 60/o KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulm Kakao pengembangan komoditas komodltas unggulan per tahun Provrnsr
di Prounsr Sulawesi Utua unggulan kakao Sulawesi Utila - Kakao
PRO-P 02.05.02.05 - Pengembangan 0l - Terlaksananya 0l - Persentase peningkatan produksr 5 | - 2o/o KEMENTERIAN PERTANIAN
Komodrtas Unggulm Kakao pengembangan komodrtas komoditas unggulan per tahun Provinsi
dr Provinsi Sulawesi Tengah unggulan kakao Sulawesi Tengah - Kakao
PRO-P 02.O5.O2 06 - Pengembangan 0l - Terlaksananya 0l - Persentase peningkatan produksi 5 l-3Yo KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Lada, pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provmsr
Pala, dan Cengkeh dr Provinsi unggulan lada, pala, dan Sulawesr Tengah - Lada, pala, cengkeh
Sulawesr Tengah cengkeh
PRO-P 02.O5.O2.O7 - Pengembangan 01 - Terlaksmanya Ol - Persentase peningkatan produksi 5 | - 2o/o KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kopi di pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provinsi
Provrnsi Sulawesi Tengah unggulan kopi Sulawesi Tengah - Kopr
SK No 052675 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.130 -
Dukungan
PN/PP/xPlProP Sasaran IndiLator tcrh.dap Tergct
Alokasi
Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Preslden
PRO.P 02.05 02.08 - Pengembangan 0I - Terlaksananya Ol - Persentase peningkatan produksi 5 1, - 2yo KEMENTERIAN PERTANIAN
Komodrtas Unggulan Kelapa pengembangm komoditas komoditas unggulan per tahun Provinsi
di Provrnsi Sulawesl Tengah unggulan kelapa Sulawesi Tengah - Kelapa
PRO-P 02.O5.O2.O9 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Persentase peningkatan produksr 5 1-20k KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kakao pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provinsi
di Provinsi Sulawesi Selatan unggulan kakao Sulawesi Selatan - Kakao
PRO-P O2.O5.O2 l0 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Persentase pemngkatan produksr 5 r-2v, KEMENTERIAN PERTANIAN
Komodrtas Unggulan Kopr di pengembangan komodltas komoditas unggulan per tahun Provinsi
Provinsi Sulawesi Selatan unggulan kopi Sulawesr Selatan - Kopi
PRO-P O2.O5.O2. 1 I - Pengembangan Ol - Terlaksmanya 01 - Persentase penrngkatan produksr 5 4 - 6o/" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komodrtas Unggulm Lada, pengembangan komodrtas komoditas unggulan per tahun Provinsr
Pala, dan Cengkeh dr Provinsr unggulan lada, pala, dan Sulawesi Selatan - Lada, pala, cengkeh
Sulawesi Selatan cengkeh
PRO-P 02.O5.O2.12 - Pengembangan 01 - Terlaksananya Ol - Persentase penlngkatan produksi 5 t-2vo KEMENTERIAN PERTANIAN
Komodltas Unggulan Kelapa pengembangan komodrtas komoditas unggulan per tahun Provrnsr
di Provrnsi Sulawesi Selatan unggulan kelapa Sulawesi Selatan - Kelapa
PRO.P 02.O5.O2. 14 - Pengembangan 01 - Terlaksmanya 01 - Persentase peningkatan produksi 5 | -2v" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kakao pengembangm komoditas komodrtas unggulan per tahun Provrnsi
di Provinsi Sulawesr Tenggara unggulan kakao Sulawesi Tenggara - Kakao
PRO-P 02.05.02. 15 - Pengembangan 0l - Terlaksananya O1 - Persentase penrngkatan produksi 5 5-70/o 15.000,0 KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulm Lada, pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provinsi
Pala, dan Cengkeh di Provinsi unggulan lada, pala, dm Sulawesr Tenggara - Lada, pala,
Sulawesi Tenggara cengkeh cengkeh
SK No 052676C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.13l -
Dukungan
PN/PPlKP/ProP Sasaran Inditator terhadap Alokasi
Target Instansi Pelaksana
Arehan (Rp. Jutal
Presldcn
PRO-P 02.O5.O2. 16 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 0l - Persentase peningkatan produksi 5 | - 2"/, KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Kopr di Provrnsr pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provrnsi
Sulawesi Tenggara unggulan kopi Sulawesi Tenggua - Kopi
PRO.P 02.O5.O2. L7 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 0l - Persentase penrngkatan produksr 5 1-2% KEMENTERIAN PERTANIAN
Komodrtas Unggulan Kelapa pengembangan komoditas komodrtas unggulan per tahun Provrnsi
di Provinsi Sulawesr Tenggra unggulan kelapa Sulawesi Tenggara - Kelapa
PRO-P O2.OS 02 19 - Pengembangan 01 - Terlalsananya 01 - Persentase peningkatan produksi 5 | - 2Yo KEMENTERIAN PERTANIAN
Komodltas Unggulan Kelapa pengembangan komodrtas komoditas unggulan per tahun Provinsi
di Provrnsi Gorontalo unggulan kelapa Gorontalo - Kelapa
PRO-P 02.O5.O2.21 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Persentase penrnBkatan produksr 5 4 - 60/" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Pala dr pengembangan komoditas komodrtas unggulan per tahun Provinsl
Provrnsi Gorontalo unggulan lada, pala, dan Gorontalo - Pala, lada, cengkeh
cengkeh
PRO-P O2.O5.O2 22 - Pengembangan OI - Terlaksmanya 01 - Persentase penrngkatan produksr 5 8 - lOo/o KEMENTERIAN PERTANIAN
Komodrtas Unggulan Kopi di pengembangm komodrtas komodrtas unggulan per tahun Provrnsi
Provinsr Sulawesr Barat unggulan kopr Sulawesr Barat - Kopr
PRO-P 02.O5.O2.23 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 0l - Persentase peningkatan produksi 5 1-20h KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kakao pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provrnsr
di Provrnsr Sulawesr Brat unggulan kakao Sulawesr Barat - Kakao
PRO-P O2.O5.O2 28 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 0l - Persentase peningkatan produksr 5 1 - 2Yo KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Komoditas Unggulm pengembangan komoditas komodrtas unggulan per tahun Provinsi PERIKANAN
Perikman Tangkap dr unggulan perikanan tangkap Sulawesi Tengah - Perikanan Tangkap
Provinsr Sulawesl Tengah
SK No 052677 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL 132 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP Inditator terhadap
T{rgct Alok.6i Instansi Pelaksana
Sasaran
Arahan (Rp. Jutal
Presiden
PRO-P 02.05.02.30 - Pengembangan 01 - Terlaksananya Ol - Persentase peningkatan produksl 5 4 - 6"/o KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Komodrtas Unggulan pengembangan komodrtas komoditas unggulan per tahun Provrnsr PERIKANAN
Perikman Tmgkap di unggulan perikanan tangkap Sulawesr Selatan - Penkanan Tangkap
Provinsi Sulawesr Selatan
PRO-P O2.O5.O2 32 - Pengembangan 01 - Terlaksananya Ol - Persentase penrngkatan produksl 5 4 - 6Yo 28.000,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Komoditas Unggulan pengembmgan komodltas komodltas unggulan per tahun Provrnsr PERIKANAN
Perikanan Budrdaya dr unggulan penkanan Sulawesi Selatan - Penkanan Budidaya
Provinsi Sulawesi Selatan budrdaya
PRO-P 02.05.02.33 - Pengembangan 0I - Terlaksananya 0I - Persentase peningkatan produksr 5 5-7o/o KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Komodrtas Unggulan pengembangan komodrtas komodrtas unggulan per tahun Provinsi PERIKANAN
Perrkanan Tangkap dr unggulan perikanan tmgkap Sulawesr Tenggara - Perikanan Tangkap
Provinsi Sulawesi Tenggara
PRO-P 02.05.02.35 - Pengembangan 01 - Terlaksananya Ol - Persentase peningkatan produksi 5 5-7Vo KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Komodrtas Unggulan pengembangan komodrtas komoditas unggulan per tahun Provrnsr PERIKANAN
Penkanan Tangkap dr unggulan perikanan tangkap Gorontalo - Penkanan tangkap
Provrnsi Gorontalo
SK No 052678C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.tr.133 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Inditator terhadap Alokasi
Saseran Targct Instansi Pclaksana
Arahan (Rp. Juta)
Prcsid€n
SK No 052679 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.II.134 -
Dukungan
PN/PP/XPlProP Sasaran Indikator tcrh.dap Target
Alokasi
Instanai Pclaksana
Arahan (Rp. Juta)
Prcsidcn
PRO-P 02.05.03.03 - Pengembangan O1 - Terlaksananya Ol - Jumlah WM di luar Jawa yang 5 l Wilayah 48.585,1 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Wi.layah Metropolitan dr penyelesaian RTR untuk WM direncarakan Metropolitan PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Provinsi Sulawesr Utara di luar Jawa ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
02 - Berkembangnya wilayah O1 - Jumlah WM dr luar Jawa yang 1 Wrlayah
metropolitan di lur Jawa direncanakan Metropolitan
PRO-P 02.05 03 04 - Pengembangan Ol - Berkembangnya kota 01 - Jumlah kota besar, sedang, kecil 5 1 Kota 777.453,4 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil yang dikembangkan sebagar PKN/PKW DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
Kota Kecll dr Provinsi sebagar PKN/PKW PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN
Sulawesi Tengah PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
PRO-P 02.05.03.05 - Pengembangan Ol - Berkembangnya wrlayah 01 - Jumlah WM dr luar Jawa yang 5 l Wrlayah 764 945,9 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
Wilayah Metropolitan di metropolitil di luar Jawa drkembangkan Metropolitan KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Provrnsi Sulawesi Selatan PERUMATIAN RAKYAT, KEMENTERIAN
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN, KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN (KPBU), KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
PRO-P 02.O5.03.06 - Pengembangan 01 - Berkembmgnya kota 0l - Jumlah kota besar, sedang, kecrl 5 2 Kota 8.445,8 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil yang dikembangkan sebagai PKN/PKW DAYA MINERAI, KEMENTERIAN
Kota Kecrl di Provrnsr sebagar PKN/PKW PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Sulawesi Selatan RAKYAT, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PRO.P 02.05.03.07 - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota 01 - Jumlah kota bestr, sedang, kecil 5 I Kota 863, I KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
Kota Bestr, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil yang dikembangkan sebagar PKN/PKW KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kota Kecrl di Provrnsi sebagai PKN/PKW PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Sulawesi Tenggara ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
SK No 052680 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.135 -
Dukungan
tcrhadap Alokesi
PN/PP/KPlProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Juta)
Instansi Peleksana
Presiden
PRO.P 02 05.03 08 - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota 01 - Jumlah kota besar, sedang, kecil 5 1 Kota t.7 t6,4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil yang dikembangkan sebagai PKN/PKW KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kota Kecil di Provinsi sebagar PKN/PKW PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Gorontalo ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PRO.P 02.O5.O3.O9 - Pengembangan 01 - Berkembangnya kota 01 - Jumlah kota bestr, sedang, kecrl 5 1 Kota 164.253,3 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil yang drkembangkan sebagai PKN/PKW PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Kota Kecrl dr Provrnsi sebagai PKN/PKW ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Sulawesi Barat
KP 02.05.04 - Pengembangm O2 - Berkembangnya Pusat 01 - Jumlah Daerah Tertrnggal 5 N/A (Sesuar PP 13.442.352,7
Daerah Tertrnggal, Kawasan Kegiatan Strategis Nasronal 7412014, evaluasl
Perbatasan, Perdesaan, dan (PKSN), Lokasr Pnontas penetapan daerah
Transmigrasi Perbatasan, dm Daerah tertmggal dilakukan
Tertrnggal 5 tahun sekah pada
akhir RPJMN,
sehingga jumlah
daerah tertinggal
2022 belum dapat
ditentukan)
Kabupaten
SK No 052681 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.136 -
Dukungan
Indihator tcrh.dap Targct
Alokasi lnetansi Pclaksana
PN/PP/KPlProP Sesaran Arahan (Rp. Jutaf
Prcsidcn
PRO.P 02.05.04 02 - Penrngkatan 01 - Memngkatnya 0l - Jumlah kecmatm lokasi prrontas 5 1 1 Kecamatan 33 632,6 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kesejahteraan dan Tata kesejahteraan dan tata kelola perbatasan negara yang ditingkatkan DAERAH TERTINGGAL DAN
Kelola di Kecamatan Lokasi di kecmatan lokasi prioritas kesejahteraan dan tata kelolanya di TRANSMIGRASI
Pnoritas di Provinsi Sulawesr dr Provinsr Sulawesl Utara Provinsi Sulawesi Utua
Utara
PRO-P 02.O5.04.O8 - Pembangunan O1 - Terlaksananya O1 - Penrngkatan Rata-Rata Indeks 1dan5 65,35 Nilai Indeks 40,0 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu di Provinsi Pembangunm Desa Terpadu Desa Provinsi Sulawesi Utaa KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Sulawesi Utara Provrnsi Sulawesi Utara DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P 02.05.04.09 - Pembangunan 01 - Terlaksananya Ol - Indeks Perkembangan Kawasan 1dan5 62,93 Nilai Indeks 2.51O,2 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Prroritas pembangunm Kawasan Perdesaan Kab. Mrnahasa Utara DAERAH TERTINGGAI DAN
Nasional Mrnahasa Uttra Perdesaan Prioritas Nasronal TRANSMICRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Minahasa Utara DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN
PRO.P 02.05.04.10 - Pusat Kegratan Ol - Berkembangnya Pusat 01 - Rata-rata nilai lndeks Pengelolam 5 0,48 IPKP 2 700,0 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Strategis Nasronal (PKSN) Kegiatan Strategis Nasional Kawasan Perbatasan (IPKP) PKSN
Tahuna (PKSN) Tahuna Tahuna
SK No 052682C
FRE S IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A..il.137 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran IndiLator tcrhadap Aloka6l
Arahan
Tergct (Rp. Juta) Instansi Pelaksena
Presiden
PRO.P 02.05.04.11 - Pusat Kegiatan Ol - Berkembangnya Pusat 01 - Rata-rata rulat Indeks Pengelolaan 5 0,44 IPKP 750,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Strategls Nasional (PKSN) Kegiatan Strategrs Nasronal Kawasan Perbatasan 0PKP) PKSN PERIKANAN
Melonguane (PKSN) Melonguane Melonguane
PRO-P 02.O5.O4.72 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Peningkatan Rata-Rata lndeks ldan5 60,13 Nilai Indeks 39.520,2 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu di Provinsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provinsi Sulawesi Tengah KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Sulawesr Tengah Provinsr Sulawesr Tengah DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P 02.05.04. 13 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 0l - Indeks Perkembangan Kawasan 1dan5 52,4 Nila lndeks 5.084,2 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Pnontas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab. Morowali, Buol, dan DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Morowali, Buol, dan Perdesaan Prioritas Nasional Poso TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Poso Morowah, Buol, dan Poso DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN
PRO-P 02.05.04 14 - Revitalsasr 0l - Terlaksananya Ol - Rata-rata Nrlai Indeks 5 54,70 Nrlai Indeks 7.383,s KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmrgrasr Revitalisasi Kawasan Perkembangan Kawasan Transmigrasi DAERAH TERTINGGAL DAN
Palolo, Bungku, Air Terang, Transmigrasi Palolo, Bungku, ymg Direvltahsasi di Provinsi Sulawesi TRANSMIGRASI
Tampolore, Padauloyo, dan Arr Terang, Tampolore, Tengah
Baharr Tomrni Raya Padauloyo, dm Bahari
Tomrni Raya
PRO.P 02.05.04. 15 - Percepatan 01 - Meningkatnya 01 - Persentase Penduduk Mrskin dr I 15,0- 15,5% 12.510.346,3 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Pembangunan Daerah kesejahteraan masyarakat Daerah Tertinggal di Provinsi Sulawesi DAERAH TERTINGGAL DAN
Tertinggal di Provrnsi pada daerah tertlnggal di Tengah TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN DALAM
Sulawesi Tengah Provinsi Sulawesi Tengah NEGERI, KEMENTERIAN SOSIAL
SK No 052683 C
a
PRES I DEN
REPUELIK INDONESIA
- A.II.138 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Inditator terhadap Target Alokasi Instansi Peleksana
Arahan (Rp. Juta)
Prcsiden
PRO-P O2.O5.O4 16 - Pemulihan Ol - Pelayanan publ* yang 0l - Persentase pelayman publik yang 2 90 v" 994.627,A BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN
Pasca Bencana Daerah berhasrl dipulihkan drpulihkan BENCANA (BNPB), KEMENTERIAN
Terdampak di Kota Palu dan PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN KOPERASI
Sekrtarnya DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH,
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, KEMENTERIAN SOSIAL
PRO-P 02.05.04.f 7 - Pembangunm 01 - Terlaksananya Ol - Peningkatm Rata-Rata Indeks I 65,82 Nrla Indeks 54.972,3 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provinsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provinsr Sulawesi Selatan KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Sulawesi Selatan Provlnsi Sulawesi Selatan DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P 02.05.04. f8 - Pembangunm 01 - Terlaksananya 0l - lndeks Perkembangan Kawasan 1dan5 55,13 Nilai Indeks 19 851,5 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Priorrtas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab. Bam, Pinrang, Lum DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasronal Barru, Pinrang, Perdesaan Prioritas Nasional Timur, dan Bone TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Lum Timur, dan Bone Barru, Pinrang, Lum Timur, DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
dan Bone KELAUTAN DAN PERIKANAN,
KEMENTERIAN PERTANIAN,
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
PRO-P 02.05.04. 19 - Revrtalisasr 01 - Terlaksmanya Ol - Rata-rata Nilai Indeks 5 53,75 Nilai Indeks 12.50 r,4 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmigrasi Revitalisasi Kawasan Perkembangan Kawasan Transmigrasi DAERAH TERTINGGAL DAN
Grlrreng, Masamba, dan Trmsmigrasi Grlrreng, yang Direvitalisasi di Provinsi Sulawesi TRANSMIGRASI
Mahalona Masamba, dan Mahalona Selatan
SK No 052684C
PRE S I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.139 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KPlProP Sasaran IndiLator Targct In6tansi Pclaksana
Arahan (Rp. Juta)
Preslden
PRO-P O2.O5.O4.2O - Pembangunan 01 - Terlaksananya 0l - Peningkatan Rata-Rata Indeks idan5 61,38 Nilai Indeks 43.a39,7 KEMENTERIAN DAIAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provinsi Pembmgunm Desa Terpadu Desa Provinsr Sulawesi Tenggra KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Sulawesr Tenggara Provinsi Sulawesi Tenggara DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O5.O4.21 - Pembangunan 0l - Terlaksananya Ol - Indeks Perkembangan Kawasan 1dan5 48,54 Nila Indeks 17.046,4 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Prioritas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab. Konawe Selatan, DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Konawe Selatan, Perdesaan Prioritas Nasional Wakatobi, dan Muna TRANSMIGRASI, KEM ENTERIAN AGRARIA
Wakatobr, dan Muna Konawe Selatan, Wakatobr, DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
dan Muna PERTANIAN, KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PRO-P 02.O5.O4.22 - Revitalisasr O1 - Terlaksananya 0l - Rata-rata Nilar lndeks 5 53,93 Nrlar Indeks 28.5 13, I KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmigrasi Revitalisasr Kawasan Perkembangan Kawasan Transmigrasi DAERAH TERTINGGAL DAN
Tinanggea, Mutiara, dan Transmigrasi Tinanggea, yang Direvrtahsasr di Provrnsi Sulawesr TRANSMIGRASI
Asrnua/Routa Mutiara, dan Asinua/Routa Tenggara
PRO.P 02.05.04 23 - Pembangunm 01 - Terlaksananya 0l - Penrngkatm Rata-Rata lndeks ldan5 66,61 Nila Indeks 15.700,8 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provinsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provrnsi Gorontalo KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Gorontalo Provrnsi Gorontalo DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O5.O4.24 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 0l - Indeks Perkembangan Kawasan ldan5 64,65 Nilar Indeks 8 984,3 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Priorrtas pembangunm Kawasan Perdesaan Kab. Gorontalo, Boalemo, DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasronal Gorontalo, Boalemo, Perdesam Prioritas Nasrona-l dan Gorontalo Utara TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
dan Gorontalo Utara Gorontalo, Boalemo, dan DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
Gorontalo Utara PERTANIAN
PRO-P 02.O5.O4.25 - Revitalisasr O1 - Terlaksananya 01 - Rata-rata nilai Indeks 5 61,28 Nrlar Indeks ro.6s2,2 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmigrasi Revitahsasi Kawasan Perkembmgan Kawasan Transmigrasi DAERAH TERTINGGAL DAN
Sumalata, Paguyaman Transmigrasi Sumalata, yang Drrevitallsasr di Provinsi Gorontalo TRANSMIGRASI
Pmtai, Pawonsari, dan Paguyaman Pmtai,
Pulubala Pawonsarr, dm Pulubala
SK No 052685 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL140 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indihator terhadap Alokesi
Target Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Prcsidcn
PRO-P O2.O5.O4.26 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Peningkatan Rata-Rata Indeks I 61,21 Nilai lndeks 14 656,4 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provrnsr Pembangunan Desa Terpadu Desa Provrnsr KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Sulawesr Barat Provrnsi Sulawesi Barat DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O5.O4.27 - Pembangunan 0 I - Terlaksananya 0l - lndeks Perkembmgm Kawasan 1dan5 47,42 Nilai lndeks 3.360,6 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Pnoritas pembmgunan Kawasan Perdesaan Ka6. Mamuju dan Mamu.;u DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Mmuju dan Perdesaan Pnoritas Nasional Tengah TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Mamuju Tengah Mmuju dan Mamulu Tengah DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN
PRO-P 02.OS 04 28 - Revitalisasr 01 - Terlaksananya 0l - Rata-rata Nilai lndeks 5 66,94 Nilar Indeks | 1.679,O KEMENTERIAN DDSA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmrgrasi Revitalisasi Kawasan Perkembangan Kawasan Transmigrasi DAERAH TERTINGGAL DAN
Tobadak dan Sarudu Baras Trmsmigrasr Tobadak dan ymg Direvltallsasi di Provinsi Sulawesr TRANSMIGRASI
Sarudu Baras Barat
PRO-P 02.05.04 29 - Peningkatan 01 - Memngkatnya 01 - Jumlah kecamatan lokasi prroritas 5 3 Kecamatan KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kesejahteraan dan Tata kesejahteraan dan tata kelola perbatasan negara yang ditingkatkan DAERAH TERTINGGAL DAN
Ke.lola dr Kecmatan Lokasi dr kecmatan lokasr prioritas kese..;ahteraan dm tata kelolanya dr TRANSMIGRASI
Prioritas dr Provinsi SulawesL dr Provrnsi Sulawesi Tengah Provinsr Sulawesi Tengah
Tengah
PRO.P 02.O5.04.30 - Peningkatan 01 - Meningkatnya O1 - Jumlah kecamatm lokasi priontas 5 I Kecmatan KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
KeseJahteraan dan Tata keseJahteraan dan tata kelola perbatasan negara yang drtrngkatkan DAERAH TERTINGGAL DAN
Kelola di Kecamatan Lokasl di kecamatan lokasi priorrtas kesejahteraan dan tata kelolanya di TRANSMIGRASI
Prioritas di Provinsi di Provinsi Gorontalo Provinsr Gorontalo
Gorontalo
KP 02.05.05 - Kelembagam dan Ol - Memngkatnya Nilar 0l- Nrlar Evaluasi Penyelenggaraan 4 3,17 Nilai 206 145,9
Keuangan Daerah Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD)
Pemerintahan Daerah (EPPD)
SK No 052686 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.141 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran IndiLator terh.dap Alokaei
Target lnatansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jut.l
Prcsidcn
SK No 052687 C
PRE S IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.il.t42 -
Dukungan
PN/PP/XP/ProP Sasaran Indil<ator tcrh.dap Tergct Alokasi
Arahan (Rp. Jute) Instansi Pelaksana
Prcsiden
SK No 052688 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.143 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP Sasaran IndiLator tcrhadap Alokasi
Arahan
Targct
(Rp. Jutal
lnstansi Pelaksena
Presiden
PRO-P 02.05 05.05 - Penlngkatan 0l - Mempercepat 0l - Jumlah perizlnan yang 4 1.004 Dokumen 2.736,2 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemerrntahan kemudahan berusaha di kewenangannya sudah drdelegasikan
Daerah dan Hubungan daerah temasuk reformasr ke PTSP Prima berbasis elektronik
Pusat-Daerah di Provrnsi pelayanan perizrnan yang
Sulawesr Utara berbasrs srstem informasi
dryttal le-gor)
SK No 052689 C
PRES IOEN
REPTJBLIK INDONESIA
- A.l.t44 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP Sasaran Indltator terhedap Alokesi
Tergct (Rp. Juta) Instanai Pelaksana
Arahan
Presiden
PRO-P 02.05.05.06 - Pengelolaan Ol - Terlaksananya 0l - Jumlah Serbfikat Hak Atas Tanah 5 34 a00 Bidmg 43.973,7 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan dr percepatan sertifikasi tanah RUANG/BPN, KEMENTERIAN DESA,
Provinsr Sulawesi Utara PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PERTANIAN
SK No 052690C
PRE S IOEN
REPUELIK INDONESIA
- A.II.145 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP Sasaran Indikator terhadap Alokasi
Targct InstanBi Pclaksana
Arehan (Rp. Jute|
Prcslden
PRO-P 02.05.05.07 - 01 - Tersedianya rencma Ol - Jumlah maten teknrs dan 5 3 Materi Teknrs dan 1.412,7 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelengguaan Penataan tata ruang yang berkualitas rmcmgan peraturan daerah RDTR Rmperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provrnsi Sulawesr Kab/Kota
Utara
PRO-P 02.O5.05.O9 - Penmgkatan 01 - Mempercepat O1 - Jumlah perizinan yang 4 1.542 Dokumen 2 515,0 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemerintahm kemudahan berusaha dr kewenangannya sudah didelegasrkan
Daerah dan Hubungan daerah temasuk reformasi ke PTSP Prima berbasis elektromk
Pusat-Daerah dr Provinsi pelayanan perzlnan yang
Sulawesl Tengah berbasis sistem rnformasi
dry,tal {e-goul
SK No 052691 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.II.146 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP Indil(ator terhadap Alokasi
Sasaran Target Inatansi Pelaksena
Arahan (Rp. Jutal
Presiden
PRO-P 02 05.05 1O - Pengelolaan 01 - Terlaksananya 0l - Jumlah Sertifikat Hak Atas Tmah 5 41.4OO Bidang 2r.046,9 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahm dr percepatan sertifikasr tanah RUANG/BPN
Provrnsi Sulawesl Tengah
SK No 052692C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.il.147 -
Dukungan
PNlPPll<PlProP Sasaran Indikator terhadap Alokasi
Terget Instensi Pelaksana
Arahen (Rp. Jutal
Preslden
PRO-P 02.05.05.1 1 - O1 - Tersedlanya rencana 01 - Jumlah materl teknis dan 5 4 Maten Teknrs dan 2.129,4 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkuahtas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provinsr Sulawesi Kab/ Kota
Tengah
SK No 052693C
PRE S IDEN
REPIJBLIK INDONESTA
- A.II.148 -
Dukungan
PN/PPlKPlProP Sasaran IndiLetor terh.dap Alokasi
Arahan Tergct (Rp. Juta) Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P O2.05.O5 13 - Pengelolaan Ol - Terlaksananya 01 - Jumlah Sertifikat Hak Atas Tanah 5 202.900 Bidang 65 171,9 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan di percepatan sertifikasi tanah RUANG/BPN
Provinsi Sulawesr Selatan
SK No 052694C
PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.IL149 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran IndiLator terh.dap Alokasi
Terget lnstansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Prcaidcn
PRO-P 02 05.05.14 - O1 - Tersedianya rencana 01 - Jumlah materl teknis dan 5 19 Materi Teknrs dan 3.618,7 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelengguaan Penataan tata ruang yang berkualitas rmcmgan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provinsi Sulawesi Kab/Kota
Selatan
PRO-P 02.05.05. 16 - Peningkatan 01 - Mempercepat 01 - Jumlah perizinan yang 4 680 Dokumen 2.423,4 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemerintahan kemudahan berusaha dr kewenmgmnya sudah dldelegas*an
Daerah dan Hubungan daerah termasuk reformasi ke PTSP Prima berbasis elektronrk
Pusat-Daerah di Provinsi pelayanm perizinan ymg
Sulawesi Tenggara berbasrs srstem rnformasr
digital (e-gou)
SK No 052695C
PRE S IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.150 -
Dukungan
PN/PPlKPlProP Sasaran Indikator terhadap Alokasi
Target Inatansi Pclaksana
Arahan (Rp. Juta)
Preslden
SK No 052696C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
- A.II.151 -
Dukungan
PNIPPII{PIPtoP Sasafan Indilrator terhedap
Terget
Alok.6l Inatansi Pelaksane
Arahan (Rp. Jutal
Presiden
PRO-P 02.05.05. 17 - Pengelolaan 01 - Terlaksmanya 01 - Jumlah Seftifikat Hak Atas Tmah 5 56. l9O Brdang 24 576,6 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dm Pelayanan Pertanahan di percepatan sertifrkasi tanah RUANG/BPN, KEMENTERIAN DESA,
Provinsi Sulawesr Tenggara PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PERTANIAN
PRO-P 02.05.05.18 - 01 - Tersedianya rencana Ol - Jumlah materi teknrs dan 5 3 Materr Teknrs dan 1.418,4 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelengguaan Penataan tata rumg yang berkualitas ralcangan peraturm daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provinsi Sulawesr Kab/Kota
Tenggara
SK No 052697 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.152 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP Sasaran Indikator terhrdap Targct Alokesi
Arahan (Rp. Jut.) Instansi Pelaksana
Prcslden
PRO.P 02.05.05.20 - Peningkatan 01 - Mempercepat 0l - Jumlah perizinan yang 4 431 Dokumen 2.571,O KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemenntahan kemudahan berusaha di kewenangannya sudah didelegasikan
Daerah dan Hubungan daerah temasuk refomasi ke PTSP Pnma berbasis elektronik
Pusat-Daerah dr Provrnsi pelayanan perzrnan yang
Gorontalo berbasis sistem infomasi
digtal (e-gou)
SK No 052698C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL 153 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator tcrhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Target
(Rp. Jutal
Instansi Pelaksana
Presiden
PRO.P 02.05.05.2 1 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya 01- Jumlah Sertifikat Hak Atas Tanah 5 53.700 Brdang 9.636,2 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan dr percepatan sertrfrkasi tanah RUANG/BPN
Provrnsr Gorontalo
PRO.P o2.o5.o5 22 - OI - Tersedianya rencana Ol - Jumlah materr teknrs dan 5 3 Materi Teknis dan 2.60r,2 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggraan Penatam tata ruang yang berkuahtas rmcangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANC/BPN
Ruang di Provinsi Gorontalo Kab/Kota
SK No 052699 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.l54 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran
Arehan
Target
(Rp. Juta)
Instansi Pclaksana
Prcslden
PRO-P 02.05.05.23 - Peningkatan 01 - Mempercepat 0I - Jumlah pemnm yang 4 491 Dokumen 2.453,5 KEMENTERIAN DAI-AM NEGERI
Kapasrtas Pemerrntahan kemudahan berusaha di kewenangannya sudah drdelegaslkan
Daerah dan Hubungan daerah termasuk reformasi ke PTSP Pnma berbasis elektronik
Pusat-Daerah dr Provinsi pelayanan perizinan ymg
Sulawesr Barat berbasrs srstem rnformasi
digltd (e-gou)
SK No 052700C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.155 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhadap Alokasi
Arahan
Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Presidcn
PRO.P O2.05.O5 24 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya 0l - Jumlah Sertifikat Hak Atas Tanah 5 32.8O0 Brdang 13 195,6 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dm Pelayanan Pertanahan dr percepatan sertifrkasr tanah RUANG/BPN
Provinsr Sulawesr Barat
PRO-P 02.os.05.25 - 0I - Tersedranya rencana Ol - Jumlah maten teknrs dan 5 3 Maten Teknrs dan t.346,9 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkuaLtas rancangan peraturan daerah RDTR Ranperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provrnsi Sulawesr Kab/Kota
Buat
SK No 052701 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL 156 -
Dukungan
terhadap Alokasi Inatansi Pelaksana
PN/PPlKP/ProP Sasaran Indil(ator Target (Rp. Jute|
Arahan
Presiden
PP O2.O6 - Pembangunan O1 - Meningkatnya Of - Laju pertumbuhan PDRB Wilayah 5 6,67 - 7,37 ok per 427 984,9
Wilayah Maluku pertumbuhan ekonomi dan Maluku tahun
tmgkat kesejahteraan
masyarakat dr Wilayah
Maluku
KP 02.06.01 - Pengembangan 0l - Berkembangnya 01 - Raslo pertumbuhan rnvestasl 5 > 1 Nrlar 270 764,7
Kawasan Strategis Kawasan Strategis kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB)
terhadap wilayah
SK No 052702C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL 157 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP Sasaran Indikator terhadap Alokasi
Target (Rp. Jutel Instansi Pelaksana
Arahan
Presiden
PRO.P 02.06.0I.01 - Perbaikan 01 - Terlaksananya 01 - Rasio pertumbuhan investasi 5 > I nitai 221.139,l KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Aksesrbrlrtas, Atraksr, dm Perbaikm Akse sibihtas, kawasan (KEK/KIl DPP/ KPBPB) EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Amenitas Destinasl Atraksr dan funenltas terhadap pertumbuhan lnvestasl DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Pariwisata Pnorltas Destinasl Pariwisata Prioritas Provlnsi Maluku Utara PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Morotal/KEK Morotai Morotar/KEK Morotai RAKYAT, BADAN KOORDINASI
PENANAMAN MODAL, KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK, KEPOLISIAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PRO-P 02.06.Ol.O2 - Fasilitasi 0I - Terlaksmanya Fasilitasi 01 - Rasio pertumbuhan rnvestasi 5 > I nilai 49 625,7 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
realisasr rnvestasi dan Reahsasi Investasi dan kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
pembangunan KI Teluk Weda Pembangunan KI Teluk Weda terhadap pertumbuhan rnvestasi KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Provinsi Ma]uku Uttra DAYA MINERAL, KEMENTERIAN AGRARIA
DAN TATA RUANG/BPN
SK No 052703C
PRES I OEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.158 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP Sasaran Indiketor terhadep Alokaei
Targct Instansi Pclaksanc
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
PRO-P 02.06.O2.O1- Pengembangan 0I - Terlaksananya 01 - Persentase penlngkatan produksr 4-60k KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Lada, pengembangan komodrtas komodltas unggulan per tahun Provrnsi
Pala, dm Cengkeh di Provinsi unggulan lada, pala, dan Maluku - Lada, pala, cengkeh
Maluku cengkeh
PRO-P 02.06.02.02 - Pengembangan 01 - Terlaksmanya 0l - Persentase peningkatan produksi 5 4-6% KEMENTERIAN PERTANIAN
Komodrtas Unggulan Kelapa pengembangan komoditas komodrtas unggulan per tahun Provrnsi
di Provinsr Maluku unggulan kelapa Maluku - Kelapa
PRO-P 02.06.02 03 - Pengembangan O1 - Terlaksananya 01 - Persentase penlngkatan produksr 5 4- 6o/o KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kelapa pengembangan komoditas komodrtas unggulan per tahun Provinsi
di Provinsi Maluku Utua unggulan kelapa Maluku Utara - Kelapa
PRO.P 02.06.02.04 - Pengembangan 01 - Terlaksmanya 0l - Persentase penrngkatan produksi q L -2o/" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Lada, pengembmgan komodrtas komodrtas unggulan per tahun Provrnsr
Pala, dan Cengkeh di Provinsi unggulan lada, pala, dan Maluku Utara - Lada, pala, cengkeh
Maluku Utara cengkeh
PRO-P 02.06.02 05 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Persentase pemngkatan produksi 5 | - 2o/o KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Komodltas Unggulan pengembangan komoditas komoditas unggulan per tahun Provrnsi PERIKANAN
Perikman Tangkap di unggulan perikanan tmgkap Maluku - Perikanan Tmgkap
Provmsi Maluku
SK No 052704C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.159 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP tcrhedap Alokasi
Sasaran Indi}ator Arahan
Targct
(Rp. Jutal Instansi Pelaksane
Prcsiden
PRO-P 02.06.O2.O7 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 0l - Persentase peningkatan produksi 5 | - 20h KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Komoditas Unggulan pengembmgan komoditas komoditas unggulan per tahun Provrnsi PERIKANAN
Perikanan Tangkap dr unggulan perikanan tmgkap Maluku Utara - Perikanan Tangkap
Provlnsi Maluku Utara
PRO-P 02.06.03 O1 - Pengembangan 0l - Berkembangnya kota 0l - Jumlah kota besar, sedang, kecil 5 2 kota 96.535,7 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedmg, kota kecil yang drkembangkan sebagar PKN/PKW KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kota Kecil di Provinsi Maluku sebagar PKN/PKW PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
SK No 052705C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.160 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indihator terhadap
Target Alok.si Instansi Pclaksana
Arahan (Rp. Juta)
Prcsiden
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PRO-P 02.06.O3.O2 - Pengembangan 01 - Berkembangnya Kota Ol - Jumlah Kota Besar, Sedang, Kecil 5 1 Kota 51.351,4 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kota Besar, Kota Sedang, Besu, Kota Sedang, Kota yang drkembangkan sebagai PKN/PKW PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Kota Kecrl di Provinsi Maluku Kecil sebagai PKN/PKW ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
Utara KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
PRO-P 02.06.03.03 - Pembangunan O1 -Terbmgunnya Kota O1 - Jumlah Kota Bm yilg dlbangun 5 1 Kota 87 000,0 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Kota Baru dr Provinsi Maluku Baru PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Utara ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
KP 02.06.04 - Pengembmgan 01 - Terbmgunnya Desa 01 - Peningkatan Rata-Rata lndeks 1dan5 52,82 Nilai Indeks 287.294,3
Daerah Tertrnggal, Kawasan Terpadu, Kawasan Desa Wilayah Maluku
Perbatasan, Perdesaan, dan Perdesaan, dan Kawasan
Trmsmigrasi Transmrgrasi
SK No 052706C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.tI.16l -
Dukungan
PN/PPlKPlProP Sasaran Indihator terhadep ALokasi
Target Instansi Pclaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
PRO-P 02.06.04.O2 - Penrngkatan 0l - Meningkatnya Ol - Jumlah kecamatan lokasi pnontas 5 1 I Kecamatan 26.941,9 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kesejahteraan dan Tata kese;ahteraan dan tata kelola perbatasan negara yang ditingkatkan DAERAH TERTINGGAL DAN
Kelola dr Kecamatan Lokasi dr kecamatan lokasi pnontas kese.;ahteraan dan tata kelolanya di TRANSMIGRASI
Prioritas dr Provrnsi Maluku dr Provinsr Maluku Provinsi Maluku
PRO-P 02.06.04 1l - Percepatan 01 - Meningkatnya 01 - Persentase Penduduk Miskin di 1 21,9 - 22,4 0/o
4 450,0 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Pembangunan Daerah kese.;ahteraan masyarakat Daerah Tertinggal dr Provrnsr Maluku DAERAH TERTINGGAL DAN
Tertinggal di Provinsr Maluku pada daerah tertinggal di TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN SOSIAL,
Provinsi Maluku KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN, KEMENTERIAN DALAM
NEGERI
SK No 052707 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.il.162 -
Dukungan
PN/PP/rPlProP Sasaran IndiLator terhedap
Target
Alok.sl Instansi Pelaksana
Arahan (Rp.Jutal
Preslden
PRO-P 02.06.04. \2 - Percepatan O1 - Meningkatnya 0l- Persentase Penduduk Miskrn dr I 6,A - 7,3 Vo I.800,0 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Pembangunm Daerah kesejahteraan masyarakat Daerah Tertinggal dr Provrnsi Maluku DAERAH TERTINGGAL DAN
Tertinggal dr Provrnsr Maluku pada daerah tertrnggal di Utara TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN SOSIAL,
Utara Provinsi Maluku Utara KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PRO-P 02.06.O4.14 - Pusat Keglatan 01 - Berkembangnya Pusat 01 - Rata-rata nrlai Indeks Pengelolaan 5 0,47 IPKP 750,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Strategis Nasional (PKSN) Kegiatan Strategis Nasional Kawasan Perbatasan 0PKP) PKSN PERIKANAN
Saumlakr (PKSN) Saumlakr Saumlaki
PRO-P 02.06 04.15 - Pusat Kegiatan 0l - Berkembangnya Pusat Ol - Rata-rata nilai Indeks Pengelolaan 5 O,5O IPKP 750,O KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Strategrs Nasronal (PKSN) Kegiatan Strategis Nasronal Kawasan Perbatasan UPKP) PKSN PERIKANAN
Daruba (PKSN) Daruba Dmba
PRO-P 02.06.04 16 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Peningkatan Rata-Rata Indeks 1dan5 53,92 Nilar Indeks 2r8 122,3 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provrnsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provtnsi Maluku KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Maluku Provinsi Maluku DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KELAUTAN
DAN PERIKANAN
PRO-P 02.06.04.17 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 0l - Peningkatan Rata-Rata lndeks I 55,67 Nilai Indeks 23 507,4 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provrnsr Pembangunan Desa Terpadu Desa Provinsr Maluku Utara KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Maluku Utara Provrnsr Maluku Utua
SK No 052708 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.163 -
Dukungan
PI{/PP/KP/ProP Sasaran IndiLator terhedap Alokasi
Targct Inatansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Prcsiden
DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P 02.06.04.18 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Indeks Perkembmgan Kawasan ldan5 54,62 Nilai Indeks 2.369,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Pnoritas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab. Maluku Tengah DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasronal Maluliu Tengah Perdesaan Prioritas Nasional TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Maluku Tengah DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN
PRO-P 02.06.04 19 - Pembangunan O1 - Terlaksananya Ol - Indeks Perkembangan Kawasan 1dan5 60,04 Nilai Indeks 1.014,8 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Prioritas pembmgunan Kawasm Perdesaan Kab. Morotai DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasiona[ Morotai Perdesam Pnontas Naslonal TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KELAUTAN
Morota DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN
PERTANIAN, KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PRO-P 02 06.O4 20 - Revrtahsasi 01 - Terlaksananya 01 - Rata-rata Nrlai Indeks 5 42,61 Nilai Indeks 45,5 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmrgrasr Revitahsasi Kawasan Perkembangan Kawasan Transmrgrasr DAERAH TERTINGGAL DAN
Kobisonta Transmigrasi Kobisonta ymg Drevitalisasi di Provinsi Maluku TRANSMIGRASI
PRO-P 02.06.04.2L - Revitalisasi Ol - Terlaksananya 0l - Rata-rata Nilai Indeks 5 30,48 Nilai Indeks t.547,5 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmigrasi Pulau Revitalisasi Kawasan Perkembangan Kawasan Trmsmigrasr DAERAH TERTINGGAL DAN
Mangoli dan Pulau Morotar Transmrgrasr Pulau Mangoh yang Direvitalsasr dr Provrnsi Maluku TRANSMIGRASI
dm Pulau Morotai Utara
PRO-P 02.06.04.22 - Peningkatan 01 - Meningkatnya 01 - Jumlah kecamatan lokasi prioritas 5 5 Kecamatan 6.000,0 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kesejahteraan dan Tata kesejahteraan dan tata kelola perbatasan negua yang ditingkatkan DAERAH TERTINGGAL DAN
Kelola di Kecamatan Lokasi di kecamatan lokasr prioritas kesejahteraan dan tata kelolanya di TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
Prioritas di Provrnsr Maluku di Provinsi Maluku Utaa Provinsi Maluku Utara PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Utara RAKYAT
SK No 052709 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.164 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP Indil(ator tcrhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Target (Rp. Jutal Instansi Pelaksana
Prcsiden
KP 02.06.05 - Kelembagaan dan 01 - Meningkatnya Nrlar 01 - Nilai Evaluasr Penyelengguaan 4 2,95 Nilai 35.034,8
Keuangm Daerah Eva.luasi Penyelengguaan Pemerintahm Daerah (EPPD)
Pemerintahan Daerah (EPPD)
SK No 052710 C
:l
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.tI.165 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Inditator terhadap Alokasi
Targct lnstansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jute)
Preslden
SK No 052711 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.II.166 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator tcrhedap Alokasi
Targct Inatanai Pclaksana
Arahan (Rp. Jutal
Prcsidcn
PRO-P 02.06.05 1l - Peningkatan 01 - Mempercepat Ol - Jumlah perizinm yang 4 391 Dokumen 2.742,6 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemerrntahan kemudahan berusaha di kewenangannya sudah didelegasrkm
Daerah dan Hubungan daerah temasuk reformasr ke PISP Pnma berbasis elektronik
Pusat-Daerah dr Provrnsr pelayanan perDinan yang
Maluku berbasrs srstem infomasr
di$tal le-gou\
SK No 052712 C
PRES IOEN
REPUBLIK INOONESIA
- A.rI.167 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran IndiLator terhadap Alokasi
Arahan Targct Instansi Pelaksana
(Rp. Jutel
Prcslden
PRO-P 02.06.05 12 - Penmgkatan O1 - Mempercepat Ol - Jumlah perzinan yang 4 1 041 Dokumen 2.644,4 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasltas Pemerlntahan kemudahan berusaha dr kewenangannya sudah didelegasikan
Daerah dan Hubungan daerah termasuk reformasi ke PTSP Prima berbasis elektronik
Pusat-Daerah dr Provrnsi pelayanan perzrnan yang
Maluku Utara berbasis sistem informasi
digital le-goul
SK No A52713 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.168 -
Dukungan
PN/PPlBPlProP Sasaran Indikator terhadap Alokasi
Target lnstanBi Pelaksana
Arehan (Rp. Jut.l
Presldcn
PRO-P 02.06.05. 13 - Pengelolaan 01 - Terlaksmanya Ol - Jumlah Sertifikat Hak Atas Tanah 5 I 1.360 Bidang t2.369,6 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan di percepatm sertifikasi tanah RUANG/BPN
Provinsi Maluku
SK No 052714C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.169 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Saseran Indikator terhadap
Targct Alok.sl InatEnsi Pclaksana
Arahan (Rp. Jutal
Prcsiden
PRO-P 02.06.05. 14 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah Sertifikat Haft Atas Tanah 5 19.950 Bidang 11.977 ,5 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan dr percepatan sertifikasr tanah RUANG/BPN
Provinsi Maluku Utara
PRO-P 02.06.05.15 - 01 - Tersusunnya rencana O1 - Jumlah materi teknis dan 5 9 Materi Teknis dan 2.565,8 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata rumg yang berkualitas rmcmgan peraturan daerah RDTR Ranperkada RUANG/BPN
Ruang di Provrnsr Maluku Kab/Kota
SK No 052715 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.170 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP Sasaran Indihator terhadap Alokasi
Targct Instansi Pelaksena
Arahan (Rp. Jutal
Prcslden
PRO-P 02.06.05.16 - 01 - Tersusunnya rencma Ol - Jumlah materi teknis dan 5 10 Maten Teknrs dm 2.734,9 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelenggaraan Penataan tata ruang yang berkua.htas rancmgan peraturan daerah RDTR Rmperkada RDTR RUANG/BPN
Ruang di Provinsi Maluku Kab/Kota
Utara
PP O2.O7 - Pembangunan 01 - Meningkatnya 01 - LaJu pertumbuhan PDRB Wilayah 5 5,92-6,48 o/o per 3.775.567,O
Wi.layah Papua pertumbuhan ekonomi dan Papua tahun
tingkat kesejahteram
masyarakat dr Wilayah Papua
Wilayah Papua
SK No 052716C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.II.171 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Inditator terhadap Alokasi
Arahan Tergct lnstansi Pelaksane
lRp. Jute)
Prcsiden
KP O2.O7.O1- Pengembangan O1- Berkembangnya 01 - Rasio pertumbuhan investasi 5 > 1 Nilar 828.898, I
Kawasan Strate$s Kawasan Strategis kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB)
terhadap wilayah
PRO-P O2.O7.O1.O2 - Perbaikan Ol - Terlaksananya Ol - Rasio pertumbuhan rnvestasi 5 > 1 nilai 724.4A9,O KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
Aksesrbrlrtas, Atraksi dm Perbaikan Aksesibilitas, kawasm (KEK/ KI/DPP/KPBPB) EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
Amenitas Destinasl Atraksr dan Amenltas terhadap pertumbuhan rnvestasr DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
Pariusata Prioritas Raja Destinasr Pariwrsata Prioritas Provinsi Papua Barat PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
Ampat Raja Ampat PERLINDUNGAN ANAK, BADAN
KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
SK No 052717 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.il.172 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhrdap Alokcsi
Target InBtansi Pclaksana
Arahan (Rp. Jutal
Presiden
INDONESIA, KEMENTERIAN AGRARIA DAN
TATA RUANG/ BPN, KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
PRO-P 02.07 01.03 - Percepatan O1 - Terlaksananya 01 - Rasio pertumbuhan rnvestasi 5 > I nilai 30.000,0 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Penlngkatan InYestasr KEK Percepatan Peningkatan kawasan (KEK/ KI/ DPP/KPBPB) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Sorong Investasi KEK Sorong terhadap pertumbuhan rnvestasi PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Provinsr Papua Bilat DALAM NEGERI
PRO-P 02.O7 .Ol.O4 - Fasrlitasi 01 - Terlaksananya 01 - Rasio pertumbuhan investasr 5 > 1 nrlar 72.734,1 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Realisasi Investasi dan Percepatan Penlngkatan kawasan (KEK/ KI/ DPP/ KPBPB) KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Pembangunan Kl Teluk Investasi KI Teluk Brntunr terhadap pertumbuhan rnvestasi DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
Bintuni Provinsl Papua Barat PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN AGRARIA
DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
(KPBU)
SK No 052718C
PRES IOEN
REPLJBLIK INDONESIA
- A.IL 173 -
Dukungan
PN/PPlKPlProP Sasaran Inditator tcrhadap Alokesi
Targct Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Presiden
PRO-P O2.O7.O2 01 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 0l - Persentase penlngkatan produksi 5 1 -2o/o KEMENTERIAN PERTANIAN
Komodrtas Unggulan Kakao pengembangan komodrtas komodrtas unggulan per tahun Provinsr
di Provinsi Papua ungguJan kakao Papua - Kakao
PRO-P O2.O7.O2.O2 - Pengembangan OI - Terlaksananya 01 - Persentase penrngkatan produksl 5 5-7Yo KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Kopi di pengembangan komodrtas komoditas unggulan per tahun Provinsi
Provrnsi Papua unggulan kopr Papua - Kopi
PRO-P O2.O7.02.06 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Persentase peningkatan produksi 5 1 - 2o/" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komoditas Unggulan Lada, pengembmgm komoditas komoditas unggulan per tahun Provinsi
Pala, dan Cengkeh di Provrnsr unggulan lada, pala, dan Papua Btrat - Lada, pala, cengkeh
Papua Barat cengkeh
PRO.P O2.O7.O2.O7 - Pengembangan O1 - Terlaksmanya 01 - Persentase peningkatan produksr 5 | -2o/" KEMENTERIAN PERTANIAN
Komodrtas Unggulan Kakao pengembangan komodrtas komodltas unggulan per tahun Provinsi
di Provinsi Papua Barat unggulan kakao Papua Barat - Kakao
SK No 052719 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.lr.t74 -
Dukungan
PN/PPlI(P/ProP Sasaran Indltator terhrdap Alokasi
Targct Ingtansi Pelaksana
Arehan (Rp. Jutal
Preslden
PRO-P O2.O7.O2 10 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 0l - Persentase peningkatan produksr 5 4-6Yo KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Komoditas Unggulan pengembangan komodrtas komoditas unggulan per tahun Provinsi PERIKANAN
Perikanan Tangkap di unggulan perikanan tmgkap Papua Barat - Perikanan Tangkap
Provinsi Papua Barat
PRO-P O2.O7.O2. 12 - Transformasi O1 - Meningkatnya 01 - Jumlah populasr ternak sapr 5 N/A Ekor 34.948,2 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Ekonomi Berbasrs Wilayah pengembangan komoditas KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Adat dari Hulu ke Hilir unggulan dr Provrnsr Papua PERIKANAN, KEMENTERIAN PERTANIAN,
dan Papua Barat KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PARIWISATA DAN EKONOMI
KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
KETENAGAKER.IAAN
SK No A52720C
PRES I OEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL 175 -
Dukungan
PN/PPlfiP/ProP slasaran IndiLator terhadap Alokasi
Arahan
Terget (Rp. Juta) Instansi Pelaksina
Preslden
SK No 052721 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.176 -
Dukung.n
terhadep Alokasi
PN/PP/KPlProP Srseran Indikator Arahan
Target (Rp. Juta)
Instensi Peleksana
Prcsiden
SK No 052722C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.tr.t77 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP IndiLator terhadap Alokasi
Sasaran Terget Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Prcslden
SK No 052723C
PRES I OEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL178 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP Sasaran Indikator tcrhadap Alokasi
Arahan
Tergct (Rp. Jutal lnstansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 02 07.03.01 - Pengembangan O1 - Berkembangnya kota 01 - Jumlah kota besa, sedang, kecrl 5 I Kota 1.775,4 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Kota Besar, Kota Sedang, besar, kota sedang, kota kecil yang drkembangkan sebagar PKN/PKW DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
Kota Kecil di Provinsi Papua sebagai PKN/PKW PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAI{AN
RAKYAT
PRO.P O2.O7.O3.O2 - Pembangunan O1 - Terbangunnya kota baru 01 - Jumlah kota baru yang dibangun 5 1 Kota 22 A66,4 KEM ENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
kota baru dr Provinsi Papua KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Barat KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
KP O2.O7.O4 - Pengembangan O1 - Terbangunnya Desa 04 - Rata-Rata Nilai Indeks 5 36,28 Nilai Indeks 2.427.693,7
Daerah Tertinggal, Kawasm Terpadu, Kawasm Perkembangan Kawasan Trmsmigrasi
Perbatasan, Perdesaan, darr Perdesan, dan Kawasan yang Direvrtahsasi di Pulau Papua
Transmigrasi Transmigrasi
SK No 052724C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.rr.t7g -
Dukungan
tcrhadep Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Terget (Rp. Juta)
Inetansi Pclaksana
Presiden
PRO-P O2.O7.O4 0l - SDM Unggul, 01 - Menlngkatnya alses dan 01 - Jumlah sekolah berpola asrama 1 3 unit 400_008,7 KEMENTERIAN KESEHATAN,
lnovatif, Berkarakter dan kualitas pelayanan yang beroperasr KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Kontekstual Papua Pendidikan di Provinsi Papua KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
dm Papua Barat KEMENTERIAN SOSIAL, KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
SK No 052725 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL 180 -
Dukungan
PN/PPlXP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Target
(Rp. Jutal
Inatansi Pelaksana
Prcslden
SK No 052726C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.11.181 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator tcrh.dap Target
Alokasi
Instansi Pclaksana
Arahan (Rp. Jutal
Prcsiden
PRO-P O2.O7.O4.O2 - Penngkatan 0l - Meningkatnya Ol - Jumlah kecmatan lokasi prrontas 5 15 Kecamatm 121.143,s KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Keselahteraan dan Tata kesejahteraan dan tata kelola perbatasan negara yang ditrngkatkan DAERAH TERTINGGAL DAN
Kelola di Kecamatan Lokasi dr kecamatan lokasi prioritas keseJahteraan dan tata kelolanya dr TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KELAUTAN
Prioritas dr Provrnsr Papua di Provinsi Papua Provinsr Papua DAN PERIKANAN
PRO-P O2.O7.O4.O4 - Pembangunan 01 - Terlaksananya Ol - Peningkatm Rata-Rata Indeks ldan5 37,02 Nilar Indeks 360,0 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu dr Provrnsi Pembangunan Desa Terpadu Desa Provrnsr Papua KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Papua Provmsi Papua DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
PRO-P 02.O7 .O4.O7 - Infrastruktur 01 - Menrngkatnya O 1 - Pan;ang lalan yang ditingkatkan 2 76,5 Km 1.909.571,9 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Dasr dan Ekonomi konektivitas di Provrnsi KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Papua dil Papua Barat PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI
SK Nc 052727 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL182 -
Dukungan
tGrhadap Alokasi
PN/PPlKPlProP Sasaran Indikator Arahan
Terget (Rp. Jute)
Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 02.O7.O4.Og - Kualitas 0I - Meningkatnya lndeks Ol - lndeks Kualitas fur 1 55,3 IKA 162.51r,9 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN
Lingkungan Hidup dan Kualitas Lrngkungan Hidup BENCANA (BNPB), KEMENTERIAN
Ketahman Bencma KELAUTAN DAN PERIKANAN,
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN
SK No 052728C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
- A.II.183 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Saaaran IndiLator terhedap Alokasi
Targct Instenai Peleksana
Arahan (Rp. Jutal
Presiden
PRO.P 02 07 04 26 - Pembangunan 01 - Terlaksananya Ol - tndeks Perkembangan Kawasan ldan5 43,25 Nilai Indeks 56 511,5 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Pnorltas pembangunan Kawasm Perdesaan Kab. Jayapura dan Merauke DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Jayapura dan Perdesam Prioritas Nasional TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Merauke Jayapura dan Merauke DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN, KEMENTERIAN ENERGI DAN
SUMBER DAYA MINERAL
PRO-P O2.O7.04.27 - Revitalisasi 01 - Terlaksmanya 01 - Rata-rata Nrlai Indeks 5 38,85 Nila lndeks 2. 158,8 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmigrasi Revrtahsasi Kawasan Perkembmgan Kawasm Transmigrasi DAERAH TERTINGGAL DAN
Senggi, Salor, dan Mutlng Transmigrasr Senggi, Salor, yang Drrevitahsasi di Provinsi Papua TRANSMIGRASI
dan Muting
SK No 052729 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.184 -
Dukungen
tcrhadap Alokasi Instansi Pclaksana
PN/PP/KPlProP Sasaran IndiLetor Arahan
Target (Rp. Juta)
Presiden
PRO-P O2.O7 04.3O - Pusat Kegratan 01 - Berkembmgnya Pusat 01 - Rata-rata nrlai lndeks Pengelolaan 5 0,61 IPKP 800,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Strategls Nasronal (PKSN) Kegatan Strategis Nasronal Kawasan Perbatasan (IPKP) PKSN PERIKANAN, KEMENTERIAN DESA,
Merauke (PKSN) Merauke Merauke PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI
PRO-P O2.O7.O4 31 - Pusat Kegiatan 01 - Berkembangnya Pusat 0l- Rata-rata nilai Indeks Pengelolaan 5 0,53 IPKP 98.100,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Strategis Nasronal (PKSN) Kegiatan Strategis Nasronal Kawasm Perbatasan (IPKP) PKSN DAERAH TERTINGGAI DAN
Tanah Merah (PKSN) Tanah Merah Tanah Merah TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
PRO-P O2.O7.04.33 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 0l - Indeks Perkembangm Kawasan 1dan5 36,45 Nrlar Indeks 701,4 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Perdesaan Pnoritas pembangunan Kawasan Perdesaan Kab. Raja Ampat dan DAERAH TERTINGGAL DAN
Nasional Raja Ampat dm Perdesaan Pnontas Nasional Manokwui TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN AGRARIA
Manokwm Raja Ampat dan Manokwari DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN
PERTANIAN, KEMENTERIAN ENERGI DAN
SUMBER DAYA MINERAL
PRO-P O2.O7.O4 34 - Revitalisasr 01 - Terlaksananya 01 - Rata-rata Nilai Indeks 5 32,44 Nilai Indeks 5 570,0 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Kawasan Transmrgrasr Revitalisasi Kawasan Perkembangm Kawasan Transmtgrast DAERAH TERTINGGAL DAN
Werianggi Werabur dan Transmigrasi Werianggi yang Direvitalisasi di Provinsi Papua TRANSMIGRASI
Bomberay - Tomage Werabur dan Bomberay - Barat
Tomage
PRO-P O2.O7 .04.36 - Pembangunan 01 - Terlaksananya Ol - Penrngkatan Rata-Rata Indeks ldan5 41,2 1 Nila Indeks 31.3r6,0 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Desa Terpadu di Provrnsr Pembangunan Desa Terpadu Desa Provinsi Papua Barat KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Papua Buat Provinsi Papua Buat DAERAH TERTINGGAI DAN
TRANSMIGRASI
SK No 052730C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.185 -
Dukungrn
terhadap Alokasi
PN/PPll<PlProP Sasaran Indikator Target (Rp. Juta) Instansi Pelaksana
Arahan
Prcsiden
PRO.P 02.O7.O4 37 - Peningkatan 01 - Menlngkatnya Ol - Jumlah kecamatan lokasi priontas 5 2 Kecamatm r00,0 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Keselahteraan dan Tata kesejahteraan dan tata kelola perbatasan negara ymg ditlngkatkan DAERAH TERTINGGAL DAN
Kelola di Kecamatan Lokasr di kecmatm lokasi priorrtas kesejahteraan dan tata kelolmya di TRANSMIGRASI
Prioritas dr Provrnsi Papua di Provrnsi Papua Barat Provinsr Papua Barat
Barat
KP O2.O7.O5 - Kelembagaan dan O1 -Meningkatnya Nilai Ol - Nilai Evaluasr Penyelenggaraan 4 2,5 Nilai 59.385,2
Keuangan Daerah Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD)
Pemerintahan Daerah (EPPD)
SK No 052731 C
PRES I DEN
REPUELIK INDONESIA
- A.II.186 -
Dukungan
tcrhadap Alok.si Instansi Pelaksana
PN/PP/KP/ProP Saseran Indikator Arahan
Targct (Rp. Juta)
Presiden
SK No 052'732 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.l87 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KPlProP Sasaran Inditator Arahan
Target (Rp. Jutal InstenBi Pclaksana
Prcsid€n
PRO-P O2.O7.O5.O4 - Peningkatan 01 - Mempercepat O1 - Jumlah perzlnan yang 4 65O Dokumen 4.320,6 KEMENTERIAN DAI,AM NEGERI
Kapasrtas Pemerintahan kemudahan berusaha dr kewenangannya sudah drdelegasrkan
Daerah dan Hubungan daerah temasuk reformasi ke PTSP Prima berbasis elektronik
Pusat-Daerah di Provinsi pelayanan perizinan yang
Papua Btrat berbasrs sistem rnformasi
drgrtal
le-goul
SK No 052733C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.188 -
Dukungan
terhadep Alokasi
PN/PP/fiP/ProP Sasaran Inditator Arahan Tergct (Rp. Jutal Instansl Pelaksana
Presiden
PRO-P 02.07.05.05 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya 0 I - Jumlah Sertifikat Hak Atas Tanah 5 3.6O0 Bidang 3.318,2 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan di percepatan sertifikasi tanah RUANG/BPN
Provrnsi Papua Barat
SK No 052734C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.tI.189 -
Dukungen
terhadap Alokesi
PN/PPlKPlProP Sasarrn Inditator Arahan
Targct (Rp. Jutal
Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P o2.o7 05 06 - 01 - Tersusunnya rencma Ol - Jumlah materi teknis dan 5 8 Materi Teknis dm 3.900,8 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelen ggraan Penataan tata ruang yang berkuahtas rancmgan peraturan daerah RDTR Rmperkada RUANG/BPN
Ruang di Provrnsr Papua Kab/Kota
Barat
SK No 052735 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.tI.190 -
Dukungan
PN/PP/KPlPToP Indikator terhadap Alokasi
Saearan
Arahan
Tergct (Rp. Juta)
Instensi Pelaksana
Prcsiden
PRO-P O2.O7.O5.O7 - Peningkatan O1 - Mempercepat 01 - Jumlah pezinm yang 4 447 Dokumen 3.O56,O KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Pemenntahan kemudahan berusaha dr kewenangannya sudah drdelegasrkan
Daerah dan Hubungan daerah temasuk reformasi ke PTSP Pnma berbasis elektronik
Pusat-Daerah di Provinsr pelayanm perizinan ymg
Papua berbasis srstem informasi
drgrtal (e-gou)
SK No 052736C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IL191 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator tcrhrdep Alokasi
Arahan
Targct (Rp. Juta) lnatensi Pelaksena
Prcsidcn
PRO-P 02.07.05 O8 - Pengelolaan O1 - Terlaksananya 01 - Jumlah Sertrhkat Hak Atas Tanah 5 12 130 Bidang 28 A72,7 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
dan Pelayanan Pertanahan dt percepatan sertifikasi tanah RUANG/BPN
Provrnsr Papua
PRO.P 02.07.05.09 - 01 - Tersusunnya rencana 01 - Jumlah materi teknis dan 5 14 Materi Teknis dan 4 230,6 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Penyelen ggaraan Penataan tata ruang yang berkualitas rmcmgan peraturan daerah RDTR Rmperkada RUANG/BPN
Ruang di Provinsi Papua Kab/Kota
SK No 052737 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.II.192 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PPlKPlProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Jutal lnBtansi Pelaksana
Prcsiden
PRO-P 02.07 OS 10 - Tata Kelola 01 - Meningkatnya afimasr 0l - Jumlah SDM ASN Orang Ash 1 11.686,3 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Pemerintahan, dan ASN melalui Manajemen Papua dr K/L RUANG/BPN, LEMBAGA ADMINISTRASI
Keamanan dengan Tetap Talenta ASN di Prounsr 250 Ormg NEGARA, KEMENTERI.AN
Menghomati HAM Papua dm Papua Barat PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI,
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Crtrt.n:
1) s..uai d.narn Fd.Lah THls, &bu.h proy.r d,par m.ndukury lehih dd r {etu} Pnontu Naronal;
dd di.h1tr.i br@i PrMmi/rsbupar.r/rota n q. Untuk pr.yek ,zns mmdutuns linh. PPlKPlPrcP ds13m I PN, dokai hlnyr d nulnl}o I (!,tu) ksti;
Truf.r rE Ddah, KPBU d.n Badu Ur.ID) .Lan tau. dilakukan emp6 d@Ao P.nuburiro RKP dan A?BN.
SK No 052738C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.1 -
PRIORITAS NASIONAL 3 : MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PPlKP/ProP Saseran Indihator Arahan
Target (Rp. Jute)
Instansi Pelaksana
Presidcn
01 - Terkendahnya
03 - Meningkatkan Sumber pertumbuhan penduduk dan Ol - Angka Kelahrran Total lTotal 2,21 per wanita usia
PN Daya Manusia Berkuahtas subur usia l5-49 237 152.046,2
menguatnya tata kelola Fertlhtv Rate/TFRI
dan Berdaya Sarng tahun
kependudukan
02 - Meningkatnya
O I - Proporsi penduduk yang tercakup
perlindungan sosral bagr 87,OO o/o
dalam program jaminm sosial
seluruh penduduk
03 - Terpenuhinya layanan
2O5 per 100.0O0
dasar brdang kesehatan dm 01 - Angka KematEn Ibu (AKI)
pendidrkm kelahiran hidup
SK No 052739 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.2 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Inditator tcrhedap Alokasi
Arahan
Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Prcsiden
SK No 052740C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.3 -
Dukungen
terhedap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Terget (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan
Presiden
0/"
05 - Proporsi pekerja ymg beke4a pada 41,92
brdang keahlian menengah dan trnggi
SK No 05274r C
PRES IOEN
REPUELIK INOONESIA
- A.III.4 -
Dukungen
tcrhadap Alokasi Instansi Pelaksana
PN/PP/KP/ProP Sasran Indikator Arahan
Target (Rp. Juta)
Presiden
0/o
02 - Persentase provinsi/ 1 60
kabupaten/kota ymg memanfaatkm
sistem perencanaan, penganggaran dan
monitonng evaltasi unit terpadu dalam
proses penJrusunan program-progrm
penanggulangan kemrskinan
PRO-P 03.Of .01.01 - Perluasan OI - Terlaksananya 0l - Jumlah inovasi daerah untuk 1 I.542 rnovasi 5.763,6 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Jmgkaum layanan perluasm jmgkaum layanan meningkatkm kualitas layman pubhk MAHKAMAH AGUNG
Admrnistrasl Kependudukan administrasi kependudukan dan Reformasr Birokrasi di bidmg
administrasi kependudukan dm
pen€tatan sipil
SK No 052742C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.5 -
Dukungen
tcrhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct (Rp. Juta) Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 03.01.01.02 - Percepatan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah daerah dr wlayah 3T yang 1 5O daerah 2 000,0 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kepemrhkan Dokumen percepatan kepemilikan mendapatkan peningkatan layanan
Pendaftrm Penduduk dan dokumen pendaftaran Pendafttran Pendudukan dm
Pencatatan Siprl bagr penduduk dan pencatatan Pencatatan Sipil yang mudah dan
Kelompok Khusus sipil bagi kelompok khusus inovatif
KP 03.01.02 - Integrasi Sistem 01 - Menguatnya Integrasi 0l - Jumlah Sistem lnformasr I 1 srstem 75.495,9
Administrasr Kependudukm Sistem Admrnistrasr Administrasi Kependudukan (SIAKI
Kependudukan yang dikembangkan dan diintegrasikan
PRO-P 03.O1.02.01 - Penguatan 01 - Menguatnya integrasi 01 - Jumlah lembaga pengguna yang 1 3.0O0 lembaga 4 013,6 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Integrasi Data Admrnrstrasi data admrnrstrasi menandatangani kerja sama pengguna
Kependudukan kependudukan pemanfaatan data kependudukan
nasronal untuk pelayanan publik
SK No 052743 C
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
- A.III.6 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Jutal
Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 03.01.02.02 - 01 - Terlaksananya 01 -' Jumlah database kependudukan I 1 database 71.482,3 KEMENTERIAN DALAM NEGERI, BADAN
Pengembangan Data dan pengembangan data dan yang update PUSAT STATISTIK, BADAN
Informasr Kependudukan informasr kependudukan KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
(Statistrk Hayati) yang (statistik hayati) yang akurat, BERENCANA NASIONAL (BKKBN)
Akurat, kngkap dan Tepat lengkap dan tepat waktu
Waktu
SK No 052744C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.7 -
Dukungan
tcrhadep Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Target Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Presiden
PRO-P 03.or.o3.0r - 01 - Terlaksananya dan Ol - Jumlah Kabupaten/ Kota yang I 514 Kabupaten/Kota 2.620.265,5 KEMENTERIAN SOSIAL, KEMENTERTAN
Penyelenggaraan Srstem rujukan bagi penduduk mengembangkm SLRT DALAM NEGERI, KEMENTERIAN DESA,
Layanan dan Rujukan miskrn dan rentan (Kabupaten/ Kota) PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
Terpadu DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
KECIL DAN MENENGAH, BADAN NASIONAL
PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB)
PRO-P 03.01.03.02 - Penguatan 01 - Terlaksananya 0l - Jumlah SDM Keselahteraan Sosral 1 22.OOO Orang 1.817 069,8 KEMENTERIAN SOSIAL, KEMENTERIAN
Pendamprngan Masyarakat penguatan kapasitas dan yang meningkat kapasrtas dan DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
kapabilitas kelembagaan kemampuannya (orang) TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, BADAN
pendamping pembangunan KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
BERENCANA NASIONAL (BKKBN),
KEMENTERIAN DAIAM NEGERI
SK No 052745 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.8 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Presidcn
KP 03 01.04 - Pemaduan dan 01 - Meningkatnya 0l - Indeks Kepedulian Terhadap Isu I 52,6v. 2l 5. I 15,0
Sinkronisasi Keb{akan pemaduan dan sinkronrsasi Kependudukan
Pengendahan Penduduk kebijakan pengendalian
penduduk
PRO-P 03.01.04.01 - Sinergitas 01 - Meningkatnya slnergitas 0 I - Persentase Pemerrntah Daerah 1 60 "/o 1.247,O BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
Kebr.lakm Pengendahan kebijakan pengendalian yang mempergunakm Grand Design BERENCANA NASIONAL (BKKBN)
Penduduk dalam penduduk dalam Pembangunan Kependudukan (GDPK)
Mewujudkm Penduduk mewujudkan penduduk sebagar salah satu dasar perencanaan
Tumbuh Seimbmg tumbuh seimbang pembangunan daerah
PRO-P 03.01.04.02 - Penguatan 01 - Menguatnya kapasrtas 0 I - Persentase Pemerrntah Daerah 4 6O o/" 1.831,0 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
Kapasrtas dan Kapabrlrtas dan kapabilitas kelembagaan yang memiliki kebijakan pembangunan BERENCANA NASIONAL (BKKBN)
Kelembagaan Kependudukan kependudukan bemawasan kependudukan
PRO.P 03.01.04.03 - Pemmfaatm 01 - Meningkatnya 01 - Indeks Kualitas Data dm 4 63,41 indeks 2rt.997,O BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
Data dan Informasi pemanfmtan data dan Informasi Progrm Bmgga Kencma BERENCANA NASIONAL (BKKBN)
Kependudukan informasi kependudukan
SK No 052746C
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
- A.III.9 -
Dukungen
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Targct
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Prcsidcn
KP 03.02.0I - Srstem Jaminan 01 - Temjudnya sistem Ol - Jumlah kajran penguatan dm I 5 dokumen 46.493.900,0
Sosral Nasronal Jamlnan sosral nasional harmonisasi peraturan perundangan
terkait jaminan sosial
PRO-P 03.02.01.01 - 01 - Terlaksananya Ol - Jumlah strategi sosialisasi, 1 1 dokumen 46.487.400,O KEMENTERIAN KESEHATAN,
Pengembangan Program pengembangan proSram advokasi, dan edukasi publik terpadu KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
Jamrnan Sosral .laminan sosral sistem jaminan sosial nasional KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN
SK No 052747 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.III.lO -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahrn Targct (Rp. Jutal Instansi Pelaksana
Preslden
PRO-P O3.O2.O1 O2 - Penguatan O1 -Jumlah agen profesional 0l - Jumlah agen profesronal penggerak i 1.00O ormg 6 500,0 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Kelembagaan Penyelenggara penggerak jamrnan sosral Jamlnan sosial (Agenalis) PEMBANGUNAN MANUSIA DAN
Sistem Jaminan Sosial (Agenalis) KEBUDAYAAN
Nasronal
KP O3.O2.O2 - Bantuan Sosral Ol - Meningkatnya kualitas Ol - Akurasr penyaluran bantuan sosial 1 50 o/" 96.704.436,2
dan Subsidr Tepat Sasaran penyelenggaraan bantum
sosral dan subsrdl tepat
sasarill bagl masyarakat
miskin dan rentan
SK No 052748C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.11 -
Dukungen
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Targct (Rp. Juta) lnstanai Pelaksana
Presiden
PRO-P 03.02.o2.0r - 01 - Terselenggaranya O1 - Jumlah keluarga miskin dan 4 10.000.000 KPM 96.704.436,2 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Penyelenggaraan Bantuan Bantuan dan Subsrdr Tepat rentan yang memperoleh bantuan DAYA MINERAL, KEMENTERIAN SOSIAL,
dan Subsidi Tepat Sasarm Sasaran sosial tepat sasaran KEMENTERIAN PENDIDIKAN
KEBUDAYAAN, RISET, DAN iBXNOI,OCI,
KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN
KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH
KP 03.02.03 - Perlindungan 01 - Meningkatnya kualitas 01 - Penduduk yang memperoleh 1 578.500 jiwa 9.748.755,2
Sosial Adaptif penyelenggaraan sistem bantuan sosial bencana dan layanan
perlindungan sosial ymg pencegahan dan kesiapsiagam
adaptif bencana
PRO.P 03.02.Q3.O1 - Pelaksmaan O1 - Terlaksananya Ol - Jumlah penduduk korban bencana I 25O.000 1wa 9.748.755,2 KEMENTERIAN SOSIAL, BADAN NASIONAL
Perlindungan Sosial ymg perlindungan sosial bagi yang memperoleh bmtuan PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB),
Adaptrf penduduk korban bencma perhndungm sosral bencma alm KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN, KEMENTERIAN KOPERASI
SK No 052749 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.12 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator tcrhrdap Alokasi
Arahan
Terget
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Prcsiden
DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH,
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
KP 03.o2.o4 KeseJahteraan 01 - Meningkatnya kualitas 01 - Persentase lanjut usra yang I 2t,7 0/" 775.266,4
Sosial kesejahteraan sosral memperoleh bantuan keseJahteraan
penduduk rentan sosial
SK No 052750C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.13 -
Dukungen
terhedap Alokesi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Targct Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Presiden
PRO.P O3.O2.O4.O2 - Penguatan Ol - Terlaksananya 0l - Jumlah lmjutusia yang 1 60 OOO Jiwa L2t.64t,9 KEMENTERIAN SOSIAL, BADAN
Kelembagmn dan penguatan kelembagaan dm memperoleh layanan kesejahteraan KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
Pemberdayaan pemberdayaan sosral BERENCANA NASIONAL (BKKBN),
Kelanjutusraan (Lansia Aktif kelanjutusraan KEMENTERIAN KESEHATAN
dm Produktrf)
02 - Jumlah lembaga kesejahteraan 1 2O0 kmbaga
sosral lanjut usia yang memperoleh
penguatan kapasitas
PRO-P 03.02.04.03 - Pelaksanaan 0I - Terlaksananya Ol - Jumlah lansra yang memperoleh 1 59,5 Yo 20.000,0 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
Perawatan Jangka Panjang Perawatan Jangka Panjang layalan berbasrs komunitas [rwa) BERENCANA NASIONAL (BKKBN),
Berbasis Komunitas yang berbasis komunitas yang KEMENTERIAN SOSIAL
Terintegrasi lLong-Ter m Carel terintegrasi llnng Tem Carel
PRO-P 03.02.04.04 - Penguate 01 - Terlaksananya 01- Jumlah korban penyalahgunaan 1 367.50O jiwa 292.618,3 KEMENTERTAN SOSIAL
Pelayanan Sosial Kelompok penguatan kelembagaan dan napza yang memperoleh layanan
Rentan Lainnya pemberdayaan bagi korban kesejahteraan sosral
penyalahgunaan napza
SK No 05275r C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.14 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Presiden
SK No 052752C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.15 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP Sesaran Indikator tcrhadap Alokasi
Arahan Targct Instensi Pcleksana
(Rp. Juta)
Presiden
PP 03 03 - Peningkatan Akses 01 - Menrngkatnya pelayanan 01 - Angka Kematian Neonatal (AKN) I 11,6 per 1 0OO 24.295.757,4
dan Mutu Pelayanan kesehatan menuju cakupan kelahiran hrdup
Kesehatan kesehatan semesta, melalul
penrngkatm kapasitas sistem
kesehatm di seluruh wilayah
SK No 052753C
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
- A.III.16 -
Dukungen
PN/PP/KP/ProP tcrhadap Alokasi
Sasaran IndiLator Targct lnstansi Pclaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
SK No 052754C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.17 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP IndiLator terhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Target
(Rp. Jutaf
Instansi Pclaksana
Presiden
SK No 052755 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.18 -
Dukungen
tcrhedap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Inditator Arahan
Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Presiden
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN, BADAN PENGAWAS OBAT
DAN MAKANAN, BADAN KEPENDUDUKAN
DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
(BKKBN), BADAN TENAGA NUKLIR
NASIONAL (BATAN), KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI, BADAN NASIONAL
PENGELOLA PERBATASAN (BNPP),
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
SOSIAL, KEMENTERIAN PERTANIAN
SK No 052756C
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
- A.III.19 -
Duhungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran Target Instansi Pclaksana
Arehan (Rp. Juta)
Presiden
PRO-P 03.03.03.01 - Pengendalial Ol - Terkendalinya penyakit 01 - Persentase ODHA bm drtemukan I 85 Vo 14.535.998, r BADAN PENGKA*IIAN DAN PENERAPAN
Penyakit Menula menular yang memular pengobatm ARV TEKNOLOGI (BPPT), KEMENTERIAN
KESEHATAN, LEMBAGA ILMU
PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI)
cakupm penemuan
O2 - Persentase I 90 o/o
SK No 052757 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.20 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Inditator Arahan
Target
(Rp. Juta)
InstanBi Pelaksana
Prcsidcn
PRO-P 03.03 03.O2 - Pengendalan Ol - Terkendalinya penyakrt 01 - Jumlah kabupaten/kota yg 1 308 kabupaten/kota 142 001,3 KEMENTERIAN KESEHATAN, BADAN
Penyakit Tidak Menulu tidak menular melakukan pelayanan terpadu (Pmdu) PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
PfM di > 807o puskesmas
PRO-P O3.O3.04.O2 - Penguatan 01 - Terlaksananya Ol - Persentase kabupaten/kota yang 1 40 kabupaten/kota 252 a49,6 KEMENTERIAN KESEHATAN
Promosr Gemas Penguatan Promosi Germas menerapkan kebijakan Gemas
SK No 052758C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.21 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhedep Alokasi
Targct In3tansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutaf
Presiden
KP O3.O3.O5 - Penguatan Sistem 01 - Menguatnya Sistem OI - Persentase puskesmas tanpa 1 O o/" 7.474.061,2
Kesehatan dan Pengawasm Kesehatan dan Pengawasm dokter
Obat dan Makanan Obat dan Makanan
SK No 052759 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.TII.22 -
Dukungan
tcrhedep Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct (Rp. Juta)
Inatansi Pelaksana
Presiden
PRO-P O3.O3.05.01- Penguatan Ol - Terlaksananya Ol - Persentase RS milik pemerintah I 90 vo 5.618 136,3 KEMENTERIAN KESEHATAN, KEPOLISIAN
Pelayanan Kesehatan Dasar Penguatan Pelayman daerah yang memenuhi sarana NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
dan Rujukan Kesehatan Dasar dan prasarana dan alat (SPA) sesuai KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
Rujukan standar INFORMATIKA, KEMENTERIAN ENERGI
DAN SUMBER DAYA MINERAL,
KEMENTERIAN PERTANIAN,
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
KEMENTERIAN PERTAHANAN
PRO.P 03.03.05.02 - Pemenuhan 0 I - Terlaksananya 01 - Persentase puskesmas tanpa 1 O o/" 551.402,3 KEMENTERIAN KESEHATAN,
dan Peningkatan Kompetensi Pemenuhan dan Peningkatan dokter KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Tenaga Kesehatan Kompetensi Tenaga KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kesehatan
SK No 052760C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.23 -
I)ukungrn
PN/PP/KP/ProP Indikator tcrhadap Alokasi
Sasaran Target lnstansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Presidcn
PRO-P 03.03.05 03 - Pemenuhan 01 - Terlaksmanya O1 - Persentase puskesmas dengm 1 92 Yo 304.465,2 KEMENTERIAN KESEHATAN, BADAN
dan Penrngkatan Daya Saing Pemenuhan dan Penrngkatan ketersediaan obat esensral PENGKAJIAN DAN PENERAPAN
Sedraan Farmasi dan Alat Daya Saing Sediam Farmasr TEKNOLOGI (BPPI}, LEMBAGA ILMU
Kesehatm dan A.[at Kesehatan PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI)
SK No 052761 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.ilt.24 -
Dukungen
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Saaaran Indikator Arahan
Target (Rp. Juta) Instansi Pelaksana
Presidcn
PP 03.04 - Penrngkatan 01 - Meningkatnya 01 - Rasro Angka Prtisipasr Kasar 1 0,81 Rasro 36.440.297,a
Pemerataan tayanan pemerataan layanan (APK) 20 persen temrskin dan 20
Pendidrkan Berkualitas pendldrkan berkualrtas persen terkaya : SMA/SMK/MA
SederaJat
SK No 052762C
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
- A.III.25 -
Dukungen
PN/PP/HP/ProP Inditator tcrhadap Alokasi
Sasaran Target Inatenai Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
SMP/MTs/ sederaJat
SK No 052763 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.It.26 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator tcrhrdap Targct Alokasi
Instansi Peleksana
Arahan (Rp. Juta)
Prcsidcn
PRO-P O3.04.O1 0l - Penerapan O1 - Terlaksananya Ol - Jumlah model kurrkulum yang 1 9 Model Kurikulum 242.400,r KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Kurikulum dan Pola penerapan kurikulum dan dikembangkan untuk peningkatan KEBUDAYAAN, RISE"T, DAN TEKNOLOGI
Pembelajaran Inovatrf pola pembela.;uan lnovatlf mutu pendidrkan KEMENTERIAN AGAMA
PRO-P 03.04.01.02- Peningkatan 01 - Meningkatnya 01 - Jumlah Guru dan Tenaga 1 57.889 orang 692.0 10, l KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Kompetensi Pendidik kompetensi pendidik Kependrdikan yang menglkuti KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
penrngkatan kompetensi KEMENTERIAN AGAMA
PRO-P 03.04.01 03 - Penguatan 01 - Menguatnya kualitas 0I - Persentase satuan pendidikan I 60 o/" 313.597,8 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Kualitas Penrlaran penilaan pendidrkan ymg melaksanakan AKM KEBUDAYAAN, RISE*T, DAN TEKNOLOGI,
Pendidikan KEMENTERIAN AGAMA
PRO-P 03.O4.01.O4 - Pemmfaatan 0l - Temjudnya 01 - Persentase pemmfaatan dan 1 7,25 vo 195.549,0 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO
Teknologi Infomasi dan pemmfaatan teknologi pembelajaran berbasis TIK REPUBLIK INDONESIA, TELEVISI
Komunikasi informasi dan komunikasi di REPUBLIK INDONESIA, KEMENTERIAN
satuan pendidikan AGAMA, KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISE'T, DAN TEKNOLOGI
PRO-P 03.O4.O1 O5 - Integrasr 01 - Temjudnya rntegrasl 01 - Persentase perangkat/model 1 100 % 85.043,0 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
So/tskrll dalam Pembelajaran so/tskill dalam pembelajran pembelajaran yang berkualitas yang KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
digunakan satuan pendidikan dalam
proses pembela1uan
KP 03.O4.O2 - Afimasr Akses 01 - Teruujudnya 01 - Angka Ptrtisipasi Kasar (APK) 1 108,37 0/" 18.770.479,l
dan Percepatan Wajib Belalar pemerataan akses dan Wajrb SD/ MI/ SDLB/ Sedera.lat
12 Tahun Bela.lu 12 Tahun
SK No 052764C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IIL.27 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indiketor Arahan
Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Preeiden
PRO-P 03.O4.O2.01 - Sarma dan Ol - Temludnya sarma dan O1 -Jumlah lembaga/satum I 25.087 kmbaga 7.924.Or4,7 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Prasarana Pendrdrkan prasarana pendidikan pendidikan yang ditrngkatkan kualrtas KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
sarana prasarananya KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERTAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
PRO-P O3.O4.O2.O2- Bmtuan 01 - Terlaksananya bantuan 01 - Persentase penerima bantuan 1 IOO o/o
9.492.449,O KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN
Pendidikan bagi Anak pendidikan bagi anak kurang pembiayaan pendidikan yang tepat PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
Kurang Mampu, Daerah mampu, daerah afirmasi, dan sasaran TEKNOLOGI
Afirmasi, dan Berbakat berbakat
PRO-P O3.O4.02.03 - Penanganan O1 - Terlaksalanya 01 - Jumlah kabupaten/kota dengan 1 411 Kabupaten/Kota 125.388,3 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
AnaI{ Tidak Sekolah penmgman mak tidak APK SD/MI/ SDLB sekurang-kurmgnya KEBUDAYAAN, RISE"T, DAN TEKNOLOGI,
sekolah 100p/" KEMENTERIAN AGAMA
SK No 052765 C
PRES IDEN
REPIJELIK INDONESIA
- A.III.28 -
Dukungen
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator tcrhadap Alokasi
Targct Instansi Pelcksana
Arahan (Rp. Juta)
Presidcn
PRO-P O3.O4.O2.O4 - Penguatm 01 - Terlaksananya Ol - Jumlah kab/kota dengan APK 1 206 Kabupaten/Kota 428.223,1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Pelayanan I Tahun penguatan pelayanan 1 PAUD dr atas 5070 KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
Prasekolah tahun prasekolah KEMENTERIAN AGAMA
standar pendrdrk
PRO-P 03.04.03.01 - Pendidikan 01 - Terlaksananya Ol - Persentase guru dan tenaga 1 91,41 0/o
7 r0.365,3 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Profesi Guru dan pendidikm profesi guru dan kependidikan bersertifi kat pendidik KEBUDAYAAN, RISST, DAN TEKNOLOGI,
Penrngkatan Kualifi kasi peningkatan kualifikasi KEMENTERIAN AGAMA
Pendidik pendidrk
PRO-P 03.04.03.02 - Pemenuhan O1 - Terlaksananya 01 - Jumlah satuan PAUD yang 1 2.266 Satuan 483.660,7 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
dan Distribusr Tenaga pemenuhan dan distribusi memenuhi standar jumlah dan kualitas Pendidikan KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
Pendidik Berbasis Kebutuhil tenaga pendidik berbasis pendidik dm tenaga kependidikan KEMENTERIAN AGAMA
kebutuhan
SK No 052766C
PRES IDEN
REPLIBLIK INDONESIA
- A.II[.29 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Juta) Instansi Pelaksana
Prcsidcn
PRO-P 03.04.o3.03 - Penrngkatan 01 - Terlaksananya 01 - Persentase guru dan tenaga I 42,60 0/o
14.058.661,4 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Kesejahteran Pendidik peningkatan kesejahteraan kependidikan meningkat kinerjanya KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOI,OGI,
Berbasis Kinerja pendidik berbasis kinerja KEMENTERIAN AGAMA
KP 03.04.04 - PenJaminan Mutu 01 - Terwujudnya mutu 01 - Persentase satuan pendrdrkan 1 81,t9 0/" 1.091.250,9
Pendidikan pendrdikm berakredrtasr minimal B (SD/Ml)
PRO-P 03.04.O4.0f - Penguatan 0I - Terlaksananya 01 - Jumlah satuan pendidikm yang I 66.914 Satuan 146.901,9 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Kapasrtas dan Akselerasi penguatan kapasrtas dan diakreditasi sesuar SNP Pendidikan KEBUDAYAAN, RISEI, DAN TEKNOLOGI,
Akredltasi akselerasi akreditasr KEMENTERIAN AGAMA
SK No 052767 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.III.30 -
Dukungen
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaren Targct (Rp. Jutal
Instensi Pclaksana
Arahan
Preslden
PRO.P 03.04 04 O2 - Perluasan 01 - Terwujudnya perluasan Ol - Jumlah SNP yang dikembangkan 1 8 Dokumen 944.349,O KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Budaya Mutu Pendidikan budaya mutu pendidikan untuk penyusunm kebijakan KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
penrngkatan mutu pendrdikan KEMENTERIAN AGAMA
KP 03.04 05 - Peningkatan Tata 01 - Meningkatnya tata 0l - Persentase kab/kota memenuhr 1 7OO o/o
157.280,3
Kelola Pendidikan kelola pendidikan SPM pendidikan
PRO-P 03.04.05.01 - Penguatan O1 - Terlaksananya O1 - Jumlah provrnsi memenuhi SPM 1 34 Provinsi 35.600,O KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN
Tata Kelola Pemenuhm SPM penguatan tata kelola Pendidikan DALAM NEGERI
Pendidikan pemenuhan SPM pendidikan
PRO-P 03.04.05.02 - Penguatan Ol - Menguatnya strategl 01 - Menguatnya strategl pembiayam 1 243 l*mbaga 65.120,0 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Strategr Pembrayaan dan pembiayaan dan efektrYitas dan efektivrtas pemanfaatan anggaran KEBUDAYAAN, RISEI, DAN TEKNOLOGI
Efektivltas Pemanfaatan pemanfaatan mggaran pendidikan
Anggdan Pendidikan pendidikan
PRO-P 03.04.05.03 - Pemngkatan 01 - Meningkatnya 0I - Persentase kab/kota yang memiliki I 95,4 v" 24.602,4 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Sinkronisasi Data Pokok sinkronrsasr data pokok data pokok pendidikan dasar dan KEBUDAYAAN, RISEI, DAN TEKNOLOGI
Pendidrkan pendrdrkan menengah akurat, terbarukan dan KEMENTERIAN AGAMA
berkelanlutan
SK No 052768C
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
- A.III.31 -
Dukungen
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhadap Alokasi
Targct Instansi Pclaksana
Arahan (Rp. Jutal
Pre3lden
SK No 052769 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.32 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Seseran Indikator tcrhadap Alokasi
Target Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Prcsiden
KP 03.05.01 - Pemenuhan Hak 01 - Terpenuhinya Hak dan O1 - lndeks Perlindungan Khusus Anak I 77,77 lndeks 31.753,8
dm Perlindungan Anak Perlindungan Ana-k (IPKA)
PRO-P 03.05.01.01 - Penjaminan 01 - Terjaminnya pemenuhan 01 - Persentase balita yang 1 3,55 % 9.160,0 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
Pemenuhan Hak Anak secara hak anak secara universal mendapatkan pengasuhan tidak layak PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK,
Universal KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA RI, KEMENTERIAN DALAM
NEGERI
PRO.P 03.05.01.O2 - Perlindungan 01 - Terlaksananya Ol - Persentase anak berusia 10-17 1 5,O2v" 22 593,A KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
Anak dari Tindal Kekerasan, perlindungan anak dari tahun yang bekerla PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK,
Eksplortasr, Penelantarm, trndak kekerasan, MAHKAMAH AGUNG, KEMENTERIAN
dan Perlakuan Salah larnnya eksploitasi, penelantaran, HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI,
dm perlakum salah lainnya KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
SK No 052770 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.33 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran IndiLator Target Instansi Pclaksana
Arehan (Rp. Juta)
Presiden
KP 03.05.02 - Peningkatan O1 - Meningkatnya Ol - Tingkat Partisipasi Angkatan Ke{a 1 53,76 "/, 3t.22a,5
Kesetaraan Gender, Kesettraan Gender, (TPAK) Perempum
Pemberdayam dm Pemberdayaan dan
Perlindungan Perempuan Perhndungan Perempuan
PRO.P 03.05.02.01 - Penguatan O1 - Terlaksmanya 01 - Indeks PUG Nasional I 71,O3 Indeks 12.350,0 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
Kapasitas Kelembagaan PUG Penguatan Kapasitas PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK,
Kelembagam PUG KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PRO.P 03.05.02.02- Perlindungan O1 - Tem.ludnya O1 - Persentase perempuan korban 1 85% r 8.878,5 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
Perempuan, termasuk Perhndungm perempuan, kekerasan dan TPPO yang mendapat PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK,
Peker.la Migrm dari termasuk peker;a migran dari layman komprehensrf KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kekerasan dan Tmdak kekerasan dan tindak pidana
Pidana Perdagangan orang perdagangan orang
KP 03.05.03 - Kualitas Pemuda 01 - Terwujudnya pemuda Ol - Persentase pemuda (16-30 tahun) I 8L,97 Yo r9.989,8
yang berkrakter dan yang meng*uti kegiatan sosial
berdaya saing kemasyarakatan dalam 3 bulan
terakhir
PRO-P 03.05.03.01 - Penguatm 0l - Terwujudnya penguatan Ol - Persentase provinsr yang 1 50 "/o 7.639,8 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Kapasitas Kelembagam dan kapasitas kelembagaan dan melakukan penyusunan RAD KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Koordinasi Lrntas Sektor koordinasi lintas sektor kepemudaan
taymm Kepemudaan layanan kepemudam
SK No 052771 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
- A.III.34 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator terhadap
Target
Alok.si Instansi Pclaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
PRO-P 03.O5.03.O2 - Pencegahan 01 - Terhndungrnya pemuda Ol - Angka kesakitan pemuda I 7,24 Nilai 520,0 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Perrlaku Beresiko dan perilaku berisiko
PRO-P -
O3.O5.O3 03 Partisipasi O1 - Meningkatnya 01 - Persentase pemuda (16-30 tahun) 1 Meningkat Nilai I 1.830.0 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Aktif Sosral dan Polrtik parhslpasi sosial dan politrk yang mengrkuti keBiatan organisasi
Pemuda pemuda dalam 3 bulan terakhir
PP O3.O6- Pengentasan Ol - Memperluas akses aset 01 - Persentase rumah tangga miskin 1 40 yo 730.357,3
Kemiskman produktif bagi rumah tangga dm rentan yang mengakses pendanaan
miskrn dan rentan usaha (persen)
KP 03.06.01- Akselerasi 0I - Terakselerasinya 0l- Keluarga mrskrn dan rentan yang 1 O,l l "/o 23,955,8
Penguatan Ekonomr Keluilga penguatan ekonomr keluarga memperoleh modal usaha ultra mikro
miskin ('/.1
PRO-P 03.06 O1 01 - Fasilrtasi O1 -Terfasilitasinya Modal 0l - Jumlah kelurga miskrn dan I 3.328.071 KK 23 955,8 KEMENTERIAN KEUANGAN
Modal Usaha Usaha Bagi Keluarga Miskin rentan yang memperoleh modal usaha
dm Rentan ultra mikro (KK)
SK No 052772C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.35 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator tcrhadap
Target
Alokasi lnstansi Pclaksena
Arahan (Rp. Juta)
Presidcn
PRO-P 03.06.02 01 - Fasrlttast 01 - Meningkatnya lembaga 01 - Jumlah BUMDes yang 1 500 Badan Usaha 33 775,0 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
Keperantaram Usaha ymg memperoleh fasilitasr dikembangkan DAERAH TERTINGCAL DAN
Produktif kepermtaraan usaha TRANSMIGRASI
PRO-P 03.06.02.02 - Penguatan 01 - Menguatnya 01 - Jumlah kelompok ymg 1 200 Kelompok 4.422,A KEMENTERIAN SOSIAL
Pemberdayaan Berdampak pemberdayaan berdampak memperoleh layanan kesejahteraan
Sosial sosial sosial dari dunia usaha (kelompok)
PRO-P 03.06.02.03 - Penyuluhm 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah KTH Mandm (unit) 1 300 Kelompok 7.246,4 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
dm/atau Pendampingan Penyrrluhan dan/atau KEHUTANAN
bagi Kelompok Masyarakat Pendampingan bagi
Lingkungan Hrdup dan kelompok masyilakat
Kehutanan lingkungan hrdup dan
kehutanan
SK No 052773 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.36 -
Dukungan
PN/PP/HP/ProP Sasaran IndiLator terhsdap Alokasi
Target Instan6i Pelaksana
Arahan (Rp. Jute)
Presiden
KP 03.06.03 - Reforma Agraria 0l - Terlaksananya Reforma 01 - Penurunan Indeks Gini 5 0,O025 Indeks 53 1.594,5
Agraria Ketimpangan Pemilikm Tmah
PRO-P 03.06.03.01 - Penataan O1 - Terlaksananya penataan Ol - Luas sumber TORA (termasuk 5 626.400 Hektar 138. 124,5 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Penguasaan dan Pemilikan penguasaan dan pemilikan pelepasm kawasan hutan) (Ha) KEHUTANAN, KEMENTERIAN AG RARIA
TORA (temasuk Pelepasan TORA (termasuk pelepasan DAN TATA RUANG/BPN
Kawasan Hutan) kawasan hutan)
PRO-P 03.06.03.02 - Penrngkatan 01 - Terlaksananya Lega-lisasi 01 - Jumlah bidang tanah yang 5 423.421 Bidang 177.529,4 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Kualitas Data Pertanahan atas TORA dan diredistnbusr dan dilegalisasi (Bidang) RUANG/BPN
dan Legalisasi atas Tora Meningkatnya Kualitas Data
Pertmahm
PRO-P 03.06.03.03 - Pemberdayaan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah masyarakat ymg 5 129.600 Kepala 215.940,6 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Masyarakat dalam Pemberdayaan masyarakat menerima bantuan pemberdayaan Keluarga RUANG/BPN
Penggunaan, Pemanfaatan, dalam penggunaan, dalam kermgka reforma agraria (KK)
dm Produksi atas TORA pemmfaatan, dm produksr
atas TORA
KP 03.06.04 - Perhutanm 01 - Temludnya kawasan 0l - Luas Distnbusi Akses Kelola dan 1 r.684.968,r2 Ha 129.322,7
Sosial hutan yang dikelola oleh Manfaat Kawasan Hutan yang
masyarakat Berkeadilan dan Berkelanjutm bagi
Masyarakat (Ha)
SK No 052774C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.III.37 -
Dukungan
PN/PPlKP/ProP Sasaran Indikator terhadap Alokasi
Arahan Target Instansi Peleksana
(Rp. Juta)
Presiden
PRO-P 03.06.04.0f - Pengelolmn 0I - Terkelolanya kawasan 01 - Luas Kawasan hutan ymg dikelola 1 1.684.968,12 Ha r29 322,7 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Kawasan Hutan oleh hutan oleh masyarakat oleh masyarakat (Ha) KEHUTANAN
Masyarakat
PP 03.07 - Pemngkatan 01 - Meningkatnya Ol - Jumlah lulusan pelatihan vokasr 1 2,4 Juta orang 72.744.634,O
Produktrvitas dan Daya Sarng produktivitas dan daya saing Uuta orangl
SK No 052775 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.38 -
Dukungen
tcrhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Juta)
Instanai Pelaksana
Presiden
SK No 052176C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.39 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Inditator tcrhadap Alokasi
Sasaran
Arehan
T.rget (Rp. Jutaf
Instansi Pclaksana
Presiden
KP 03.07.O1 - Pendidikan dan O1 - Terlaksmanya 01 - Lulusan pendidikan vokasi 1 1.890.345 Orang 9 058 944,8
Pelatlhm Vokasi Berbasis pendidikm dm pelatihan bersertifikat kompetensi
Kerja sama Industn vokasr berbasis kerja sama
industri
SK No 052777 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.40 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator tcrhadap Alokasi
Arahan
Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P O3.O7.01.O1 - Peningkatan O1 - Meningkatnya peran dm 0l - Jumlah SMK yang melibatkan I 84O Sekolah 2.4O2.122,4 KDMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
Peran dan Kerja sama keda sama industri dalam praktisi profesional industri dalam KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
Industri dalam Pendrdrkan pendidikan dan pelatrhan proses pembelajaran KEMENTERIAN PARIWISATA DAN
dm Pelatrhan Vokasi vokasi EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA
DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI, KEMENTERIAN ENERGI DAN
SUMBER DAYA MINERAI, KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
PRO-P 03.07.01.O2 - Reformasi 01 - Terlaksananya refomasr O1 - Jumlah SMK yang mendapatkan I 28O SMK 5.621.589,6 KEMENTERIAN PERTANIAN,
Penyelengguaan Pendidikan da-lam penyelenggaraan fasilitasi pengembangan sarana KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
dan Pelatihan Vokasi pendidikan dan pelatrhan prasarma KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
vokasi KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN, KEMENTERIAN KELAUTAN
DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN
PARIWISATA DAN EKONOMI
KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN
PERDAGANGAN, KEMENTERIAN ENERGI
DAN SUMBER DAYA MINERAL,
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
SK No 052778C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.41 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Inditator Arahan
Targct (Rp. Juta) lnstansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 03.07.0I.O3 - Peningkatan 01 - Meningkatnya kualitas Ol - Jumlah guru dm kepala sekolah 1 7.800 Orang 331.906,0 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Kualitas Pendidrk Vokasi pendidik vokasr SMK yang memperoleh program KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
sertihkasi kompetensi dari industri KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
PRO.P 03.07.01.O4 - Penguatan 01 - Menguatnya tata kelola 01 - Jumlah SMK yang memperoleh 1 65 Sekolah 47.259,5 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Tata Kelola Pendidikan dan pendidikan dan pelatihan pembinaan untuk memperoleh status KEBUDAYAAN, RISE"I, DAN TEKNOLOGI,
Pelatihan vokasi vokasi BLUD KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PRO-P 03.07.01.O5 - Penguatff 01 - Menguatnya sistem O1 - Jumlah tenaga kerla yang I 1.890.345 Orang 256.067,4 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Sistem Sertifikasi Kompetensi sertifikasi kompetensi mendapatkan sertilikat kompetensr KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
KEMENTERIAN PERTANIAN,
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN,
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
DAYA MINERAL, KEMENTERTAN
KESEHATAN, KEMENTERIAN
KE"IENAGAKERJAAN, KEMENTERIAN
SK No 052779 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IJ[.42 -
Dukungan
terhedap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target
(Rp. Jutal Instansi Pcl.ksana
Presiden
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN, KEMENTERIAN PARIWISATA
DAN EKONOMI KREATIF/BADAN
PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
KP O3.O7.O2 - Penguatan 01 - MenBuatnya pendidikan Ol - Jumlah publikasr ilmrah di jurnal I 24.536 artikel 17.423,4
Pendidrkan Tinggi tinggi berkualitas intemasional
Berkualitas
PRO.P 03.O7.O2.01 - Perguruan 01 - Tem.ludnya perguruan 0I - Jumlah kekayaan rntelektual (KI) I 1.392 Kr t6.720,O BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
Tinggr sebaga Produsen tinggi sebagil produsen rptek ymg drdaftarkan dari hasil litbang (BRIN)
Iptek Inovasr dan Pusat inovasi dan pusat perguruan tlnggl
Keunggulan keunggulm
PRO-P 03.07.02.03 - Penrngkatan 01 - Meningkatnya kualrtas 01 - Jumlah lulusan yang bekerja 1 242.OOQ Orang 703,8 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Kualitas Lulusan PT lulusm PT dalm.langka waktu 1 tahun KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
KEMENTERIAN KEUANGAN
KP 03.07.03 - Peningkatan 01 - Meningkatnya 01 - Jumlah paten granted (domestrk) 5 900 Paten 2.423.744,6
Kapabilitas Iptek dan Kapabilitas Iptek dm
Penciptaan Inovasi Penciptam Inovasi
PRO-P 03.07.03.01 - Pemmfaatan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah hasrl rnovasi Flagship PRN I 2 produk r.210 976,6 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
Iptek dm Pencrptm Inovasi Pemmfmtan lptek dm (BATAN), LEMBAGA PENERBANGAN DAN
di Bidmg-brdang Fokus Penciptaan Inovasi dr Brdang ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN), BADAN
Rencana Induk Riset bidan8 Fokus Rencana Induk- PENGKTq*IIAN DAN PENERAPAN
Nasiona.l 2017-2045 untuk Riset Nasional 2017 -2045 TEKNOLOGI (BPPI), LEMBAGA ILMU
Pembangunan yang untuk Pembangunan yang PENGE-TAHUAN INDONESIA (LIPI), BADAN
Berkelanjutan Berkelanjutan PENGAWAS TENAGA NUKLIR (BAPETEN),
SK No 052780 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.43 -
Dukungan
terhadap Alokasi Instansi Pelaksana
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indlkator Arahan
Target (Rp. Juta)
Prcsiden
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
(BRIN)
PRO-P 03.07.03.02 - 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah SDM lptek yang 1 850 orang 952.727,8 LEMBAGA PENERBANGAN DAN
Pengembangan Research Pengembmgan Research ditingkatkan kualifikasinya ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN), BADAN
Powr-Horee Porer-House TENAGA NUKLIR NASIONAL (BATAN),
LEMBAGA ILMU PENGEIAHUAN
INDONESIA (LIPI), BADAN RISET DAN
INOVASI NASIONAL (BRIN)
PRO-P 03.07.03.03 - Penciptaan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah STP yang ditingkatkan I 4lembaga 260.O44,2 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
Ekosrstem Inovasl Penciptaan Ekosistem Inovasi kualitasnya (BATAN), LEMBAGA'ILMU PENGETAHUAN
INDONESIA (LIPI), BADAN RISET DAN
INOVASI NASIONAL (BRIN), KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN
KP 03.O7.O4 - Prestasr Olahraga 01 - Meningkatnya prestasi 0l - Jumlah perolehan medali emas 1 8 Medali emas 1.244.516,9
olahraga Indonesra di trngkat Asian Games
internasional
PRO-P 03.07.04.Of - Penguata 0l - Terlaksmanya 0I - Kebijakan ymg drsusun dan 1 1 NSPK 2.353,5 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
dan Penataan Regulasi penguatan dan penataan drmmfaatkm dalam rangka penguatan
Keolahragaan regulasi keolahragaan Sport Big Data dan Sport Science
SK No 052781 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IJ[.44 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator T.rget (Rp. Juta)
Instansi Pclaksana
Arahan
Ptesiden
PRO-P o3.o7.o4 02 - 01 - Terlaksananya 01 - Persentase penduduk usia l0 I 36,39 0/" 55.Os0,1 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Pengembangan Budaya Pengembangan budaya tahun ke atas yang berolahraga dalam
Olahraga olahraga di masyarakat seminggu terakhir
PRO-P O3.O7.O4.03 - Penatam 01 - Terlaksananya penataan 01 - Persentase olahragawan andalan 1 ro% t .t 12.624,9 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Sistem Pemblnaan Olahraga sistem pembinaan olahraga nasional pada cabang olahraga Olimpik
Berbasis Cabang Olahraga berbasrs cabang olahraga yang merupakan alumnl PPLP
Olimpiade/Paraltmpiade dan Olimprade, Paralimpiade dan
Potensi Daerah potensi daerah
SK No 052782C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.45 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Targct (Rp. Jutal
Instansi Pclaksana
Presidcn
05 - Persentase Sekolah 1 25 Yo
Khusus/Keberbakatan olahraga yang
telah terstandardisasi dan fokus
membina cabang olahraga prioritas
sesuai desain manajemen talenta
nasionai bidang olahraga
PRO-P 03.07.04.04 - Penataan O1 -Terlaksmanya penatam 01 - Organisasr keolahragan berbasis I 22 l*mbaga 12.577,t KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Kelembagaan Olahraga kelembagmn olahraga Ohmprk yang memenuhi standar
minimal keolahragaan
PRO.P 03.07.04.05 - Peningkatan 01 - Terlaksananya 01 - Tenaga keolahragaan 1 1 50 Orang t4.924,1 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Ketersediaan Tenaga peningkatan ketersediaan Olimpik/Paralimpik yang bersertifikat
Keolahragam Berstandtr tenaga keolahragaan internasional
Internasional berstmdar internasronal
SK No 052783C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.III.46 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator terhadap Alokasi
Sesaren Target Instensi Pelaksana
Arahan lRp. Jutel
Prcsiden
PRO-P 03.07 04.06- Peningkatan O1 - Peningkatan Sarana dan 0l - Jumlah prasilma olahraga 1 4 Unit 46 654,2 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Sarana dan Prasarana Prasarana Olahraga berbasis cabang olahraga Olimprade
Olahraga Berstandtr Berstandar Internasional dan Pualimprade rmah difabel yang
Internasional dibangun, dlrehabilitasi dan/atau
drrenovasi
PRO-P 03.o7.o4.o7 - 01 - Terlaksananya 0I - Kajian yang disusun dalam rangka 1 I Dokumen s33,O KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Pengembangan Peran Dunia pengembmgan perm dunia pengembangan peran dunra usaha
Usaha dalam Pendampingan usaha dalam pendamprngan dalam pendamprngan dan pembiayaan
dan Pembiayaan dan pembiayaan keolahragaan
Keolahragaan keoLahragaan
Crtrtrn:
1) Saua ddtg p.rdckat n TH|S, $bu.h pr.y€k d.pat mdduluru letih &ri 1 l..tu) Plcft4 N@i@di
dm dislriburi lok!.i Prdinri/ ktupat.n/r$h n r. UnNk proltl yma m.ndnkus lilb PPlXP/?roP dsl,r I PN, alokgi h.ny. di murEr:lkan r l&tq k ri;
Tre.fd K. Da€mh, XPBU &r BEds UsBn.l 3kd t.ru. d .kuhn .@!ai d6ean P.mutalhiM RxP dan APBN,
SK No 052784C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.lv.1 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PPlKP/ProP Sase,ran Inditator Arahan
Target (Rp. Jut.) lnstansi Peleksana
Presiden
PN 04 - Revolusr Mental dan 01 - Menguatnya revolusi Ol - Indeks Caparan Revolusi Mental 71,96 nilai 4.452.546,1
Pembangunan Kebudayaan mental dan pembinaan
ideologi Pancasila untuk
memantapkan ketahanan
budaya
SK No 052785 C
PRESIDEN
REPUELIK INOONESIA
- A.IV.2 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaran Targct (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan
Prcsidcn
PP 04.01 - Revolusr Mental dan 01 - Teruujudnya Indonesia O1 - Nitar Dimensi Gerakm lndonesra 1 79,22 nrl.ai 402.622,8
Pembinaan Ideologr Melayari, Indonesia Bersih, Melayani
Pancasila untuk Indonesia Tertrb, Indonesra
Memperkukuh Ketahanan Mandiri, dan lndonesia
Budaya Bangsa dan Bersatu
Membentuk Mentahtas
Bangsa yang Maju, Modern,
dan Berkarakter
SK No 052786C
PRES IDEN
REPIJtsLIK INDONESIA
- A.IV.3 -
Dukungan
PN/PPlKP/ProP Sastran Indikator tcrhedap Alokasi
Arahan
Target (Rp. Juta)
Instansi Pclaksena
Presiden
KP 04.01 01 - Revolusi Mental O1 - Menguatnya nrlai 01 - Persentase satuan pendidikan 1 35% 64.603,s
dalam Sistem Pendidikan integritas, etos kerJa, gotong yang memihkr hngkungan kondusrf
untuk Memperkuat Nilai royong, dan budi pekertr dalam pembangunan karakter
lntegritas, Etos Kerja,
Gotong Royong, dan Budi
Pekerti
PRO-P 04.01.01.01 - 01 - Berkembargnya budaya 01 - Jumlah satuan pendidikan yang 1 7.719 satum 15.944,1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Pengembangan Budaya belalar dan lingkungan mendapatkan pembinaan pendidrkan pendidikm KEBUDAYAAN, RISE"I, DAN TEKNOLOGI
Belalar dan Lingkungan sekolah ymg menyenangkan kuakter
Sekolah ymg dan bebas dari kekerasm
Menyenangkan dan Bebas
dari Kekerasan (Bullging
Free School Enuironmenq
PRO.P 04.01.Of .02 - Penguatan Ol - Menguatnya pendrdil<m 01 - Persentase guru pendrdikan agama I 100 % 13.636,9 KEMENTERIAN AGAMA
Pendidikan Agama, Nilai agama, nilai tolerasi dr sekolah keagamaan dan sekolah
Toleransi Beragama, dan beragama, dan budi pekertr umum yang dibina dm ditingkatkan
Budi Pekerti dalam Slstem dalam srstem pendidikan kualitasnya
Pendidrkm
PRO.P 04.0I.O1.03 - Penrngkatm O1 - Meningkatnya 0l - Jumlah pemuda kader yang I 3.232 orang 35 022,5 KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERTAN
Kepeloporan dan kepemimprnan, kepeloporan difasilitasi dalam pengembangan PEMUDA DAN OLAHRAGA, KEMEI{TERIAN
Kesukrelawanan Pemuda, dm kesukarelawanan kepemimpman, kepeloporan dan PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
serta Pengembangm pemuda dan berkembangnya kesukarelawanan dm kepramukam TEKNOLOGI
Pendidikan Kepramukaan pendldlkan kepramukaan
SK No 052787 C
PFIES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IV.4 -
Dukungan
tcrhadep Alokasi
PN/PPlKP/ProP Sasaran Indikator Target Instansi Pclaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presidcn
KP 04.01.02 - Revolusr Mental 01 - Menguatnya budaya 01 - Persentase rumah tangga yang 4 Menrngkat %o 23.264,6
dalam Tata Kelola brrokrasr yang bersrh, menyatakan bahwa pelayanan pubhk di
Pemerintahm untuk melayanr, dan responsif wilayah tempat tinggalnya telah
Penguatan Budaya Birokrasr drlakukan secara cepat dm trdak
yang Bersih, Melayanr, dm bertele-tele
Responsif
PRO.P 04.01.02.01 - Peningkatan O1 - Terlaksananya 01 - Jumlah Instansi yang 150 mstansi 22.068,6 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,
Budaya Kerja Pelayanan peningkatm budaya kerja Melaksanakan Forum Konsultasi Publik KEMENTERIAN AGAMA
Publik yang Ramah, Cepat, pelayanan publik yang (IP) dalam rmgka pemngkatan kua.litas
Efektif, Efisien, dan ramah, cepat, efektlf, efisien, kerja pelayanan publik
Terpercaya dan terpercaya
PRO-P 04.Ol.O2.O2 - Penerapan O1 - Terlaksananya 01 - Jumlah laporm tindaklanjut 25 laporan i 200,0 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN
Disiplin, Remrd dan penerapan disiplin, reunrd permasalahan kepegawaian dr bidang APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
Punish rent dalam Birokrasi dan punrshment dalam kode etik, disiplin, pemberhentim dan BIROKRASI
birokrasi pensiun PNS
SK No 052788 C
PFIES tDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.IV.5 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Jutal
Instansi Pclaksana
Prcsiden
KP O4-01.03 - Revolusr Mental O1 - Menguatnya sistem 0l - Indeks pengasuhan keluarga yang 1 76,72 indeks 169 390,4
dalam Sistem Sosial unfuk sosial untuk memperkuat memrliki remaja
Memperkuat Ketahanan, ketahanan, kualitas dm
Kualrtas dan Peran Keluarga peran keluarga dan
dan Masyaakat da.lam masyarakat dalam
Pembentukan Karakter pembentukan karakter
PRO-P O4.0 I.03.02 - Peningkatan O1 - Terlaksmanya 01 - Persentase Keluarga Balita dan 1 50,5 % 3s.265,0 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
Ketahanan Keluarga Peningkatm ketahanan Anak yang Ikut BKB BERENCANA NASIONAL (BKKBNI
Berdasarkan Siklus Hrdup keluarga berdasukan srklus
dengan Memperhatikan hidup dengan
Kesinambungan memperhatlkan
Antargenerasi, Sebagar kesrnambungan
Upaya Penguatan Fungsi antargenerasi, sebagai upaya
dan Nilai Keluarga penguatan fungsi dan nilai
keluarga
PRO.P O4.01.03.03 - Pemjudan O1 - Temludnya lingkungan 01 - Persentase daerah yang Indeks 1 8 Indeks 5.354,1 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
Lingkungan yang Kondusif yang kondusif melalui Pembangunan Partrsipasr PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
melalui Penguatan penguatan masytrakat, Masyarakatnya (IPPM) (berkategon)
Masyarakat, Kelembagaan, kelembagaan, regulasi, Baik
Regulasi, Penyediaan Sarana penyediaan sarana dan
dan Prasuana, serta prasarana, serta partisipasi
Partrsipasi Dunia Usaha dunra usaha
SK No 052789 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IV.6 -
Dukungan
PN/PP/KPlProP Indikator terhadap Alokasi
Sasaren
Arahan
Target (Rp. Juta) lnstansi Pelaksana
Preslden
KP 04.O1 04 - Penguatan Pusat- 01 - Temjudnya penguatan 0l - Jumlah pusat perubahan dm 1 92 lnmbaga 32.620,O
Pusat Perubahan Gerakan pusat-pusat perubahan dan Gugus Tugas Gerakan Nasional
Revolusi Mental Gugus Tugas Gerakan Revolusi Mental yang memperoleh
Nasional Revolusi Mental penguatan
PRO-P O4.01.O4.O1 - Pemantapan 0I - Temjudnya penguatan 01 - Jumlah Gugus Tugas Gerakm I 67 Lembaga 19.531,9 KEMENTERIAN DAIAM NEGERI,
Pelaksanaan Lima Program Gugus Tugas GNRM dalam Nasional Revolusr Mental yang KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Gerakan Nasional Revolusi rangka pemantapan memperoleh penguatan POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN,
Mental untuk Memjudkan pelaksanaan lima program KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Indonesra Melayani, GNRM untuk mewujudkan PEMBANGUNAN MANUSIA DAN
Indonesia Bersih, Indonesia Indonesra Melayani, KEBUDAYAAN
Tertib, lndonesra Mandiri, Indonesia Bersih, Indonesia
dan Indonesra Bersatu Tertib, lndonesia Mandrrr,
dan Indonesia Bersatu
PRO-P 04.O1 .O4.O2 - Penguatan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah pusat perubahan di 1 25 kmbaga 13.088,1 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Pusat-Pusat Perubahan penguatan pusat-pusat tingkat daerah yang memperoleh PEMBANGUNAN MANUSIA DAN
Gerakan Revolusi Mental di perubahan di tingkat daerah penguatan KEBUDAYAAN
Daerah
KP O4.01.05 - Pembangunan 0i - Meningkatnya kualltas 01 - Jumlah koperasi modern yang 5 200 Unit (Kumulatif) 42.526,O
dan Pembudayaan Sistem koperasr dan kewirausahaan dikembangkan
Ekonomi Kerakyatan
Berlandaskan Pancasila
PRO-P 04.O1.05.01 - Membangun 01 - Terlaksana Pembinaan 01 - Jumlah koperasi yang menerlma 5 50O koperasi 12.000,0 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
Budaya Ekonomr Nasronal kepada koperasr pembinaan KECIL DAN MENENGAH
dengan Platfom Koperasi
dalam Kegiatan Usaha
Produktif
SK No 052790 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IV.7 -
Dukungan
Indikator tcrhadep Alokasi
PN/PP/KPlProP Seseren
Arahan
Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Prcsidcn
PRO-P O4.0 1.05.02 - Penrngkatan 01 - Terlaksananya 0I - Jumlahmasyarakat yang 5 28.000 orang 2.023,r KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA
Etos Kerja dm pemasyarakatan menerima sosialisasi kewirausahaan KECIL DAN MENENGAH
Kewirausahaan kewrausahaan
Berlandaskan Semangat
Gotong Royong
PRO-P 04.01.05.03 - Penumbuhan 01 - Terlaksananya edukasr 0l - Jumlah konsumen yang diedukasi 5 6.50O ormg 24.502,9 KEMENTERIAN PERDAGAN GAN
Budaya Konsumen Cerdas cinta produk dalam negeri cinta produk dalam negeri
dan Clnta Produk Dalam
Negen
PRO-P 04.01.06.01 - Pembinaan 01 - Menguatnya pembinaan 01 - Persentase capaian proyek pada I IOO o/o
38.886,6 KEMENTERIAN DALAM NEGERI, DEWAN
Ideologi Pancasila, ideologi Pancasila, proyek priorltas pembinam rdeologi KETATIANAN NASIONAL, LEMBAGA
Penguatan Pendrdikan pendidikan kewargaan, nrlai- Pancasila, penguatan pendidikan KETAHANAN NASIONAL, BADAN
Kewargaan, Nilai-Nilai nilai kebangsaan dan bela kewargaan, nrlai-nrlai kebangsaan dan PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA,
Kebangsaan dan Bela negara bela negara KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERI.AN
Negara KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM
DAN KEAMANAN
SK No 052791 C
PRES IDEN
REF'UELIK INDONESIA
- A.tv.8 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Indikator tcrhadap Alokasi
Sasaran
Arahan
Target
(Rp. Jutal
Instansi Pelaksana
Prcsidcn
PRO-P 04.0 1.06.02 - Peningkatan 01 - Tem.;udnya 01 - Persentase caparan proyek pada 1 too yo 26.147,4 BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA
Peran dan Fungsr Badan peningkatm perm dm proyek prioritas peningkatan perm dan
Pembinaan Ideologi fungsi Badan Pembinaan fungsr BPIP
Pancasrla (BPIP) Ideologi Pancasrla (BPIP)
PRO-P 04.01.06.03 - Hamonrsasi 01 - Temjudnya 01 - Jumlah rekomendasi rancangan 1 3 Dokumen 3 209,4 BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA
dan Evaluasi Peraturan harmonrsasi dan eva,luasi produk hukum yang bertentangan
Perundang-UndanBm yang peraturm perundang- dengm nilai-nilai Pancasila
Bertentangan dengan undangan ymg bertentmgan
ldeologr Pancasrla. dengan rdeologr Pancasila
PRO-P 04.0 1.06.04 - Membersrhkm 01 - Temjudnya Ol - Jumlah rekomendasi hasil evaluasi 1 3 Dokumen 1.970,4 BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA
Unsur-Unsur ymg pembersrhan unsur-unsur pendrdik dan tenaga kependidikan,
Mengancam Ideologr Negua yang mengancam ideologl penyelenggara negara dan ASN, ormas,
negara organrsasi asing, serta media yang
tenndikasr menentmg rdeologi negaa
PP 04.02 - Meningkatkan 01 - Terbangunnya ekosistem Ol - Nilar Dlmensi Wrisan Budaya 1 52,1 1 nilar 39r.972,7
Pemajuan dan Pelestrian kebudayaan untuk
Kebudayaan untuk mendukung pemajuan
Memperkuat Karakter dan kebudayaan
Memperteguh Jati Diri
Bmgsa, Meningkatkm
Kesejahteraan Rakyat, dan
Memengaruhi Arah
Perkembangan Peradaban
Dunra
SK No 052792C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IV.9 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KPlProP Sasaran Inditator Arahan
Target (Rp. Juta)
Instansi Pclaksana
Presldcn
KP 04.O2.Ol - Revitahsasi dan 0l - Temjudnya Revitahsasr 01 - Persentase benda, bmgunan, 1 30 "/o 106.153,8
Aktualisasl Nilai Budaya dm dm aktuahsasi nilai budaya struktur, situs, dan kawasm cagu
Kemfan Lokal dan kearrfan lokal budaya yang telah drtetapkan terhadap
total reglstrasl
02 - Persentase wansan budaya 1 30 o/o
PRO-P 04.02.01.O1 - Pehndungan, 01 - TeMuJudnya O1 - Jumlah satuan pendrdikan yang 1 lO0 satuan 53.975, I KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Pengembangan, dan Pelindungan, pengembangan, menyelenggarakan muatan lokal rulai pendidikan KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pemmfaatan Nilar Budaya, dan pemmfaatan nila budaya dan objek pemalum
Tradrsi, Sejarah dan budaya, tradisi, selarah dan kebudayaan
Keanfan Lokal kearifan lokal
PRO-P 04.O2.Ol.O2 - Peningkatan 01 - Temludnya 01 - Persentase lembaga kebudayaan 1 60 "/. 3t.624,5 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Akses dan Kualitas Peningkatm akses dm pemenntah memperoleh layanan KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pelayanan Museum dan kualitas pelayanan museum pembinaan museum dan taman budaya
Arsip dan arsip
PRO.P 04.02.0 1.O3 - Pelestafl an, O1 - Temjudnya Ol - Persentase peningkatan 1 1.9,79 0/o
20.554,2 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK
Pengembangan dan Pelestanan, pengembangan pelestanan bahan pustaka dan naskah INDONESIA, ARSIP NASIONAL REPUBLIK
Pemanfaatm Manuskrip dan dan pemmfaatan mmuskrip kuno INDONESIA
Arsip Sebagai Sumber Nilar dan arsrp sebagai sumber
Budaya, Sejarah, dan nrlai budaya, sejarah, dan
Memorr Kolektif Bangsa memon kolektif bangsa
KP O4.O2.O2 - Pengembmgan 01 - Temjudnya 01 - Persentase penduduk yang pernah I o,3t vo 186 365,4
dan Pemanfaatm Kekayaan Pengembangm dan terlibat sebagai pelaku/pendukung
Budaya untuk Memperkuat Pemanfaatan Kekayaan pertunjukkan seni yang menjadikan
Karakter Bangsa dan Budaya untuk memperkuat keterhbatan sebagai sumber
KeseJahteraan Rakyat kuakter bangsa dan penghasilan
kese.;ahteraan rakyat
SK NJo 052793 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IV.10 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi Instansi Pelaksena
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Juta)
Prcsiden
PRO-P o4.o2.o2.ot - 0l - Tem.;udnya 01 - Jumlah Kar5ra Perfilman dan 1 22;udul 95.427,O KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Pengembmgan Produk Seni, Pengembangan produk senr, Musik Indonesra KEBUDAYAAN, RISSI, DAN TEKNOLOGI
Budaya, dan Film budaya, dan hlm
PRO-P 04.o2.o2.o2 - 01 - Temjudnya 01 - Jumlah festlal skala rnternasronal I 9 festival 3.869,I KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Penyelenggaraan Festival Penyelenggaraan festlval (Mega Euents) dengan pengunjung KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Budaya dan Membangun budaya dan membangun mlnrmal 50.000 orang dan 15% di
Opera Berkelas opera berkelas internaslonal antaranya pengunjung internasional
lnternasional yang dilaksanakm
PRO.P 04.O2.O2.O3 - Pengelolaan 0I - Tem.ludnya 01 - Persentase kabupaten/kota yang I 50 Yo 85 269,4 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Cagar Budaya untuk pengelolaan cagar budaya memrliki Trm Ahli Cagar Budaya dan KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Meningkatkan untuk meningkatkan Tim Ahli Warisan Budaya Takbenda
Kese;ahteram Rakyat keseJahteraan ralq/at
PRO-P o4.o2.o2.o4 - 01 - Teroujudnya 01 - Jumlah komunrtas masyarakat I 3 komumtas 1.800,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Pengembangan Budaya pengembangan budaya hukum adat, tradisional dan lokal di PERIKANAN
Bahari dan Sumber Daya bahari dm sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yang
Maritim mantim terfasilitasl dalam rangka penguatan
dan perlindungannya
KP 04.02.03 - Pelindungan Hak 01 - Tem.ludnya 01 - Persentase rumah tangga yang 1 22,58v" 25.250,O
Kebudayaan dan Ekspresi pengembangan budaya menghadrri atau menyelenggarakan
Budaya untuk Memperkuat bahan dan sumber daya upacara adat
Kebudayaan yang Inklusrf maritim Terwujudnya
pelindungan Hak
Kebudaymn dan Ekspresr
Budaya untuk memperkuat
kebudayaan yang inklusif
SK No 052794C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IV.11 -
Dukungan
terhadep Alokasi
PN/PP/XP/ProP Saaaran Indikator Arahan
Targct (Rp. Juta)
Instansi Pclaksana
Presiden
PRO-P 04.02.03.01- O1 - Temludnya 01 - Wrlayah Adat yang Dikembangkan I 7 wilayah adat 12.000,0 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Pengembangan Wilayah Adat pengembangan wilayah adat Menjadi Rumg Interaksi Pemajum KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
sebagai Pusat Pelestmm sebagai pusat pelestarian Kebudayaan KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA
Budaya dan Lingkungan budaya dan hngkungan RUANG/BPN
Hidup hidup
PRO-P O4.O2.O3.O2 - Pemberdayam O1 - Temjudnya 0l - Jumlah Penguatan Icmbaga I 35 lembaga t2.250,O KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Masyarakat Adat dan pemberdayam masyarakat Kepercayaan dan Lembaga Adat KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Komunrtas Budaya adat dan komunitas budaya
PRO-P 04.02.03.03 - Pelindungan 01 - Temjudnya Ol - Persentase database KI Komunal I 100 % 1.000,0 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
Kekayaan Budaya Komunal pelindungm kekayaan ymg tenntegrasr pada Aplikasr MANUSIA RI
dan Hak Crpta budaya komunal dan hak
cipta
KP O4.O2.O4 - Pengembangm Ol - Terlaksalanya Ol - Jumlah SDM dan Lembaga I 2.49O orang 35.445,2
Drplomasi Budaya untuk pengembmgm diplomasi Kebudayam Yang Diapresiasi
Memperkuat Pengaruh budaya untuk memperkuat
Indonesia dalam pengaruh Indonesra dalm
Perkembmgan Peradaban perkembmgan peradaban
Dunia dunra
PRO-P 04.o2.o4.ot - 01 - Pengembangan 01 - Jumlah SDM dan lrmbaga 1 2.490 orang 35.445,2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Pengembmgan Diplomasr drplomasi budaya melalur Kebudayaan Yang Diapresiasr KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Budaya melalur pengembangan Bahasa
Pengembangan Bahasa lndonesra sebagar bahasa
lndonesia sebagai Bahasa internasional, muhibah seni
lnternasional, Muhibah Senr budaya, dan kuhner
Budaya, dan Kuliner nusantara
Nusantara
SK No 052795 C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
- A.tv.r2 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KPlProP Sasaran Indikator Target (Rp. Juta)
Instansi Pclaksana
Arahan
Prcsiden
PRO-P 04 02 O4.O2 - Penguatan 01 - Menrngkatnya 01 - Jumlah SDM dm Lembaga I 2.490 orang KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Pusat Studi dan Rumah Prtisipasi Indonesia dalam Kebudayam Ymg Diapresiasi KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Budaya IndonesE di Luil Forum Internasional Bidang
Negeri Kebudayaan
PRO.P 04.02.O5.01 - Pengelolaan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah layanan pengelolaan dana 1 1 layanan KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Dana Pemalian Kebudayaan pengelolam dma pemahan peruahan kebudayaan KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
kebudaymn
PRO-P O4.O2.O5.O2 - Penrngkatan 01 - Temujudnya 0 1 - Jumlah SDM kebudayaan yang 1 1.450 orang 31 497,1 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Kualrtas Sumber Daya peningkatan kualitas Sumber ditingkatkan kompetensrnya KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Mmusia Kebudayaan Daya Manusra kebudayaan
PRO.P 04.02.05.03 - Peningkatan O1 -Terlaksmanya 01 - Jumlah Fasrlitasr pemerrntah I 60 kegratan KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Sarana dan Prasarana peningkatan sarana dan brdang kebudayaan KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kebudayaan prasarana kebudayaan
PRO-P o4.o2.o5.o4 - O1 - Terlaksananya 0l - Jumlah layanan data dan statrstlk 1 I layanan KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Pengembmgan Srstem pengembangan sistem kebudayaan KEBUDAYAAN, RISE"T, DAN TEKNOLOGI
Pendataan Kebudayaan pendatm kebudayam
Terpadu terpadu
PRO-P 04.02.05.05 - 0I - Terlaksananya Ol - Jumlah layman umum, kerja I I Iayanm 7.261,2 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Pengembmgm Kerja Sama pengembangan kerja sama sama dan kehumasan bidang KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
dan Kemitram dalam dan kemitraan dalam kebudayaan
Pemajuan I(&udayam pemajuan kebudayaan
SK No 052i96C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IV.13 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KPlProP Saseran IndiLator Arahan
Targct (Rp. Jutal
lnstansi Pclaksana
Presiden
PP O4.03 - Memperkuat 01 - Menguatnya Ol - Indeks Kepuasan layanm Ibadah I 85,97 nrlar 3.247.470.7
Moderasi Beragma untuk pemahman dan pengamalan Haji
Mengukuhkan Tolermsr, nrlai alaran agama yang
Kerukunan dan Harmoni toleran, inklusif, dan moderat
Sosia.l di kalmgan umat beragama
PRO-P 04.03.01.01 - 01 - Temludnya 01 - Rasro penyuluh agama dengan 1 1:5 nilar 804.4t4,4 TELEVISI REPUBLIK INDONESIA,
Pengembangan Penyiaran pen gembangan penyiaran kelompok sasaran yang mendapatkan KEMENTERIAN AGAMA
Agama untuk Perdamaian agama untuk perdamaran brmbingan agama
dan Kemaslahatan Umat dan kemaslahatil umat
PRO-P 04.03.01.02 - Penguatan 01 - Menguatnya Penguatan 01 - Persentase siswa 1 76,75 v" 25t.699,3 KEMENTERIAN AGAMA
Sistem Pendrdrkm yang sistem pendrdrkan yang madrasah/ sekolah pendidikm
Berperspektif Moderat berperspektif moderat keagamaan yang memperoleh nilai
Mencakup Pengembangan mencakup pengembangan karakter minimal Bak (%)
KunJ<ulum, Materi dan kurikulum, materi dan
Proses Pengajarm, proses pengajaran,
Pendidikm Guru dan pendidrkan guru dan tenaga
Tenaga Kependidikan, dm kependidikan, dan
Rekrutmen Guru rekrutmen guru
SK No 052797 C
7r:
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IV.14 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP Sasaran Inditator terhadap Alokasi
Arahan
Targct
(Rp. Jutal Instansi Pelaksena
Presiden
PRO-P O4.O3.O1.O3 - Penguatan Ol - Menguatnya Penguatan 0l - Persentase penrngkatan peserta I 3,5v" 2.000,o KEMENTERIAN AGAMA
Peran Pesantren dalm peran pesantren dalam pendrdrkan diniyah takmiliyah,
Mengembangkan Moderasi mengembangkan moderasr pendrdrkan Al-Qur'an dan pesmtren
Beragama melalui beragama melalui dalam mengembangkan moderasr
Peningkatan Pemahamm peningkatan pemahaman beragama l%ul
dan Pengamalm Ajum dm.pengamalan alran
Agama untuk Kemaslahatan agama untuk kemaslahatan
PRO-P 04.03.O1.04 - Pengelolaan 01 - Temjudnya Ol - Persentase rumah rbadah yang I roo yo 116.711,3 KEMENTERIAN AGAMA
Rumah lbadah sebagai Pengelolaan rumah ibadah rmah (%)
Pusat Sylar Agama yang sebagar pusat syiar agama
Toleran yang toleran
PRO-P 04.03.O1.05 - Pemanfaatan 01 - Terlaksmanya 01 - Jumlah Aktor-aktor Kerukunan I 5.886 orang 6.000,0 KEMENTERIAN AGAMA
Ruang Publik untuk Pemmfmtan rumg publik Umat Beragma (orang)
Pertukaran Ide dan Gagasan untuk pertukarm ide dm
di Kalangan Pelajar, gagasan di kalangan pelajar,
Mahasrswa, dan Pemuda mahasiswa, dan pemuda
Lrntas Budaya, Lintas lintas budaya, lintas agama,
Agama, dan Lmtas Suku dan hntas suku
Bangsa
PRO.P 04.03.02.01 - Pelindungan 01 - Temjudnya 0l - Persentasejumlah kasus 1 IOO Yo 31.498,1 KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN
Umat Beragama untuk Pelindungan umat beragma pelmggaran hak beragama yang KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM
Menjamin Hak-Hak Sipil dan untuk menlamrn hak-hak ditindaklanjuti (%) DAN KEAMANAN
Beragama sipil dan beragama
SK No 052798C
PRES IOEN
REPUtsLIK INDONESIA
- A.IV.15 -
Dukungan
PN/PP/XP/ProP Sasaran Indikator tcrhadap Alokasi
Target Instansi Pclaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
PRO-P O4.O3.02.O2 - Penguatan 01 - Temjudnya Penguatan 0l - Persentase lembaga agama, 1 75 Vo 174.O32,2 KEMENTERIAN AGAMA
Peran kmbaga Agama, peran lembaga agama, organisasi sosial keagmaan, tokoh
Organisasi Sosral orgmisas.i sosral keagamaan, agama, tokoh masydakat ymg
Keagamaan, Tokoh Agma, tokoh agama, tokoh difasilitasr (%)
Tokoh Masyarakat, ASN, masyarakat, ASN, TNI, dan
TNI, dan Polri sebagai Polri sebagai perekat
Perekat Persatuan dm persatuan dan kesatuan
Kesatuan Bangsa bangsa
PRO-P 04.03.02.O3 - Penguatan 01 - Temjudnya Penguatan 0 I - Persentase FKUB yang aktif dalam I IOO Yo 86.325,6 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Forum Kerukunan Umat Forum Kerukunan Umat membrna kerukunan umat beragama KEMENTERIAN AGAMA
Beragama (FKUB) untuk Beragama (FKUB) untuk l%l
Membangun Sohdarrtas membangun solidaritas
Sosial, Toleransi, dan sosral, toleransr, dan gotong
Gotong Royong royong
PRO.P 04.03.03.01 - Penghargaan 0l - Temjudnya 01 - Budaya keagamaan yang drbina 1 1.257 kegratan 4 980,3 KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN
atas Ekspresi Budaya Penghargaan atas ekspresr dan drkembangkan PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
Berbasis Nilai-Nilai Agama budaya berbasis nilai-nilai TEKNOLOGI
agma
SK No 052799 C
PRE S IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IV.i6 -
Dukungan
terhadap Alokesi
PN/PP/KPlProP Sasaran Indikator Targct (Rp. Jutal
Instansi Pelaksrna
Archan
Prcsidcn
PRO-P 04.03.03.03 - Pelestarian 01 - Teruujudnya Pelestarran 01 - Persentase euent keagamaan dan 1 100 % 53.703,0 KEMENTERIAN AGAMA
Srtus Keagamaan dan situs keagamaan dan budaya yang menumbuh kembangkan
Pemanfaatan Perayaan pemanfaatan perayaan s.ikap toleran (han besar keagamaan)
Keagamaan dan Budaya keagman dan budaya yang difasilitasi (%)
untuk Memperkuat untuk memperkuat toleransi
Toleransi
50 o/" 1.618.435,7
KP 04.03.04 - Peningkatan 01 - Terwu;udnya 01 - Persentase layanan keagamam 1
PRO-P 04.O3.O4.O2 - Peningkatan 01 - Temjudnya pelayanan Ol - Persentase keluarga yang I 50% t9 762,0 KEMENTERIAN AGAMA
Pelayanm Bimbingan bimbingan perkawinan dan menerima layanm dan bimbingan
Perkawinan dan Keluarga keluarga perkawnan
PRO-P 04.03.04.03 - Penguatan 01 - Tem..;udnya Penguatan 01 - Persentase produk yang I 63 %o 77 017,4 KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN
Penyelen ggaraan Jaminan Penyelen ggaraan Jamrnan teregrstrasi dan tersertlfi kasl halal KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
Produk Halal Produk Halal berdasukm pemohonm MENENGAH
PRO-P 04.03.04.04 - Peningkatm 01 - Teruujudnya 01 - Persentase lemaah haji ymg 1 85,25 0/o
74a.167,3 KEMENTERIAN KESEHATAN
Kualitas Penyelenggaraan Peningkatan Kuahtas mendapatkan pelayanan halr sesuai KEMENTERIAN AGAMA
Haji dan Umrah Penyelenggaram HaJl dan standr
Umrah
SK No 052800 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IV.17 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Inditator Arahan
T..tgct (Rp. Juta)
lnstansi Pclaksana
Prcsiden
o/" 47.921,6
PRO-P 04.03.05 02 - 01 - Teroujudnya 01 - Persentase partisipasl umat Islam 1 12 KEMENTERIAN AGAMA
Pengembangan Pen gembangan Kelembagaan dalam pangsa pasar keuangan syarrah
Kelembagaan Ekonomi Umat Ekonomi Umat
PRO.P 04.03.05.03 - Pengelolam Ol - Temludnya 0l - Persentase realisasi pelaksanaan I 94 o/" KEMENTERIAN AGAMA
Dana Haji secara Pengelolaan Dana Halr secara dana operasional haji
Profesronal, Transpran, dan profeslonal, transparan, dan
Akuntabel akuntabel
PP O4.O4 - Penrngkatm Budaya 01 - Meningkatnya akses dan Ol - Indeks Pembangunan Lrterasr I 13,0O nilar 410. 120,0
Literasi, Inovasr dan kualitas rnfrastruktur literasr Masyarakat
Kreativitas Bagl untuk mewujudkan
Temjudnya Masyarakat masyarakat berpengetahum,
Berpengetahuan, dan movatri dan kreatrf
Berkarakter
SK No 052801 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.IV.18 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi lnatansi Pelaksana
PN/PPlKPlPToP Sasaran IndiLator Target (Rp. Juta)
Arahan
Prcsiden
0/o
03 - Persentase penrngkatan 21,24
perpustakam sesuai stmdar
PRO-P 04.04.or.01 - 01 - Tem.;udnya 0l - Jumlah orang yang mengikuti 20.161 orang 77.947,O PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK
Pengembangan Budaya Pengembangan budaya kegiatan pengembangan budaya lrterasr INDONESIA, KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Kegemaran Membaca kegemaran membaca KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PRO.P 04.04.o1.02 - 01 - Temjudnya 0l - Jumlah SDM Perbukuan yang 1 30O orang 83.869,9 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK
Pengembmgan Sistem Pengembangan sistem tersertifikasr INDONESIA, KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Perbukuan dan Penguatan perbukuan dan penguatan KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Konten Literasi konten literasi
PRO-P 04.04.01.03 - Penrngkatm 0l - Temjudnya 01 - Jumlah perpustakam berbasrs I 1.O48 perpustakam 140.647,4 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK
Akses dan Kualitas Peningkatan al<ses dan inklusr sosral INDONESIA, KEMENTERIAN SOSIAL
Perpustakaan Berbasis kualitas perpustakaan
Inklusi Sosial berbasis rnklusi sosial
SK No 052802 C
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IV.19 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/PP/KPlProP Sasaran IndiLetor Target Instansi Pclaksana
Arahan (Rp. Juta)
Prcsidcn
PRO.P 04.O4.O2.Ol - Peningkatan 01 - Temjudnya 0l - Jumlah Kosakata Bahasa 1 165.O14 kosakata KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Fungsi Bahasa lndonesn Penlngkatan fungsi Bahasa Indonesia KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
menjadr Bahasa Indonesra menjadi bahasa
Internasional internasional
PRO-P o4.o4.o2.o2 - 01 - Terwjudnya 0 I - Jumlah Kosakata Bahasa I 165.014 kosakata 50.869,3 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Pengembmgm Pendidikan pengembangan pendidikan Indonesra KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Sastra di Satuan Pendrdrkan sastra di satuan pendrdrkan
dan Komunitas dan komunitas
PRO-P O4.O4.O2 03 - Revrtalsasi 01 - Terlindunginya bahasa 01 - Jumlah penutur muda yang 1 66.O0O orang 9.360,6 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Bahasa dan Aksara Daerah dan sastra daerah yang kntrs terlibat dalam pelindungan bahasa dan KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
sebagai Khazmah Budaya dan terancam punah sastra daerah krits dan terancam
Bmgsa punah
PRO-P 04.04.03.01 - Penrngkatm 01 - Temludnya 01 - Produk Inovasi yang Dihasrlkan 20 produk 3.000,0 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
Budaya Riset dan peningkatan budaya riset Partislpan dalam Kompetrsi/ INDONESIA (LIPI)
Ekperimentasi Ilmiah Sejak dan ekperimentasi ilmiah Pembinaan Inovasi IImiah Remaja
Usia Dinr sejak usra dtnr
SK No 052803 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.IV.20 -
Dukungan
Indikator tcrhade.p Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Target Instansi Pclaksana
Arahan (Rp. Juta)
Prcsiden
PRO-P o4.o4.o3.o2 - 01 - Termjudnya budaya 01 - Layanm Literasl Iptek Berbasrs 1 layanan 2.000,0 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
Pengembalgm Budaya produksi dan kreativitas Terbrtan dan MuJtimedia yang INDONESIA (LIPI)
Produksi dan Kreativitas berbasrs inovasr Terdrsemrnasr kepada Stakeholder
Berbasrs Inovasr
PRO-P o4.o4.o4.01 - 01 - Temjudnya Ol - Jumlah perpustakaan yang I 50O perpustakaan 17.425,6 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK
Pengembangan Mitra Pengembangan mitra tergabung dalam jejaring nasional INDONESIA
Perpustakaan lLtbrary perpustakaan (library perpustakaan
Supporte) suppottei
PRO-P 04.o4.o4.o2 - 01 - Temludnya O1 - Jumlah Pojok Baca Digital di 1 10O lokasi 25.000,0 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK
Pengembangan Inovasi Pengembmgm inovasr sosial Daerah INDONESTA
Sosial yang Didukung dari yang drdukung dm
Pendanaan Filantropi pendanaan filmtropi
C.trtur3
1) sarE ddam pend.lob THIS, !.bu.h pr.Fk dap.t nmdu*ung l.bih ddi l letu) P.iorta. Na6ional;
2l
dan di.tibui lola.i P:ein.Vr[bupat.n/rob iya UDnd. pr.ycl JEs @duLus lile PPlKP/t roP &lam r PN, .lo&ei hanyB di nundlkan I (r.tu) tqli;
3)
Ton 16 IG D.6ah, XIPBU du Bad.n U.and alr.n t ruo dJ.LulGn empai d6go P.mut *hrd RXP d.n r\PBN.
SK No 052804 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.V.1 -
PRIORITAA IfASIOtrAI 5 : UEXPERI<UAT NEIABTRT,XTI,R I,ITTI,I( XEITDI,KIMG PEITCE BAIIGAJT EXOIfOUI DAJT PELAYAI|AIf DASAR
Dukungan
PN/ PPl KP/ ProP Sasaran Indikator
te rha dap Alokasi
Target Instansr Pelaksana
Arahan (Rp Jutal
Prcsiden
SK No 052805 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.V.2 -
Dukungan
terhadap Alokasi Instansi Pelaksana
PN/ PP/ KP/ ProP Sa sa ran Indikator Target (Rp. Juta)
Arahan
Pre srd e n
PP 05.O1 - Infrastruktur 01 - Meningkatnya akses 0l - Rasio KPR terhadap PDB 2 3,3 Yo 3t.7t2.244,6
Pelayanan Dasar masyarakat terhadap
perumahan dan pemukrman
layak, man dan terjmgkau
SK No 052806 C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
- A.V.3 -
Dukungan
tcrhadap Atoknsi
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Indikator Target Instansr Pelaksana
Arahan {Rp. Juta)
Presiden
aman
SK No 052807 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.4 -
Dukungan
PN/ PP/KP/ ProP
tcrhadap Alokasi
Sasaran Itrdrkato r Target Instansl Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
SK Nc 052808 C
PRE S IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.s -
Dukungan
tcrhadap Alokasi lnstansi Pelaksana
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran I ndikato r Ta rge t (Rp. Juta)
Arahan
Presiden
PRO.P O5.01.01.01 - Penrngkatan 01 - Terlaksananya 0 I - Jumlah Hunian Baru tayak yang 2 4.423 Vnit r.555 787,7 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Fasilitasi Penyediaan Hunian Peningkatan Fasilitasr Terbmgun Melalur Fasilitasi PERUMAHAN RAKYAT
Baru Penyediaan Hunian Baru Pemerintah
PRO-P 05.O1.01.O2 - Penrngkatan 01 - Terlaksananya Ol -Jumlah Rumah Tangga c 200.042 Rumah 23.508,4 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Fasilitasi Pembiayaan Peningkatan Fasilitasi Berpendapatan Rendah yang Menerima Tangga PERUMAHAN RAKYAT
Peruma}tan Pembmyaan Perumahan Bantuan/ Subsidi Pembiayaan
Perumahan Berupa Bantuan Uang
Muka dan Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Penrmahan (FLPP)
SK No 052809 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.V.6 -
Dukungan
PN/ PP/KP/ ProP Indrkator tc rhad a p Alokasi
Sasaran Target Instarrsi Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
PRO-P 05.01.O1 03 - Pengembangan O1 - Terlaksananya 01 - Jumlah Rumah Tangga yang c lol.O00 rumah 2.0s7.000,0 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Fasilitasi Penrngkatan Pengembangan Fasilrtasr Mendapatkan Bantuan Peningkatan tangga PERUMAHAN RAKYAT
Kualrtas Rumah Penrngkatm Kualitas Rumah Kualitas
PRO-P 05.01.01.04 - Penyedraan Ol - Terlaksananya 01 - Jumlah Rumah yang Dilayani 2 2O.500 Unit 169.500,0 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Prasarana, Suana dan Penyediaan Prasarana, Bantuan PSU Pada Perumahm, PERUMAHAN RAKYAT
Utilitas Perumahan dan Sarana dm Utilitas Temasuk PSU Kawasm Skala Besar
Pemukiman Perumahan dan Pemukimm
PRO-P 05.01.01.05 - Fasilitasi O1 - Terlaksmanya Fasrlitasi 01 - Jumlah Kabupaten/Kota ymg 2 48 Kabupaten/Kota 82 608,5 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Peningkatan Standar Penrngkatan Standar Menerbitkan Ijin Mendirikan Bangunan PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
dm
Keandalan Bangunan Keandalan Bangunan dan (lMB) dan Sert.ifftat Laik Fungsr (SLF) DALAM NEGERI
Kemman Bemukrm (IMB Keamanan Bermukrm (IMB
dan SLF) dan SLF)
PRO-P 05.01.01.06 - Fasrlitasi O1 - Terlaksananya Fasilitasi Ol - Jumlah Luasan Permukiman 2 696 Hektar 9 1 5. r26,0 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Penanganan Permukrman Penanganan Permukiman Kumuh yang Dltangani Secara Terpadu PERUMAHAN RAKYAT
Kumuh Kumuh
KP 05.01.02 - Penyedraan Akses O1 - Tersedianya akses air 0l - Jumlah rumah tangga dengan 2 t7.248.765 4.538.507,1
Air Mmum dan Sanrtasi minum dan sanitasi layak akses ar mrnum laringan perpipaan Sambungan Rumah
Layak dan Aman dan aman
SK No 052810 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.7 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/ PP/KP/ ProP Sa sara n Indikator Target Instansi Pelaksana
Arahan {Rp. Juta)
Pre s ide n
SK No 052811 C
PRE S IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.8 -
Dukungan
Indikator te rha dap Alokasr
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran
Arahan
TarBet
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Presrden
PRO-P 05.O1.02.0 1 - Pengembangan Ol - Terlaksananya 01 - Jumlah pengembangan kapasltas 2 2.030 Literldetik 3 911 588,5 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Sistem Penyelenggaraan Air pengembangan sistem SPAM regional PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
Minum dan Sanitasi layak penyelenggaraan air mrnum PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
dan Aman dan smitasr layak dan aman RAKYAT (KPBU)
(NRW) PDAM
SK No 052812C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.9 -
Dukungan
tcrhadap Alokasr
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Ind ikator Target
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
A ra han
Presid e n
Cost Recouery
SK No 052813 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.l0 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indr kator Target Instarrsr Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presrden
PRO.P O5.O1.02.03 - Pengaturan O 1 - Terlaksananya Ol - Jumlah provrnsi yang terfasilitasi 2 34 Provlnsl 500,o KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Penyelenggaraan Arr Minum pengaturan penyelenggaran pen)napan pengaturan bidang sanitasi KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
dan Sanltasi Layak dan ar mmum dan sanitasr layak PERUMAHAN RAKYAT
Aman dan aman
PRO.P O5.O1.02.04 - Pengawasan 01 - Terlaksananya Ol - Jumlah kabupaten/kota dengm 2 102 Kab/kota 8.295,3 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Kualitas Arr Mrnum dan pengawasan kualitas air penyelenggara SPAM yang memiliki KEHUTANAN, KEMENTERIAN KESEHATAN
Sanitasi mmum dm sanltasl dokumen Rencana Pengmanan Air
Minum (RPAM)
SK No 052814C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.V.11 -
Dukungan
PN/ PP/ KP/ ProP Indikator tcrhadap Alokasi
Sasaran Target Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Preside n
KP O5.Ol 03 - Pengelolaan Air 01 - Terkelolanya arr tanah 01 - Jumlah debit air baku untuk 2 88,87 m3/detrk 7.673.497,5
Tanah dan Air Baku dan air baku berkelanjutan kebutuhan domestrk, tndustn, dan
Berkelanjutan kawasan unggulan
PRO-P 05.01.03 0l - Penyediaan 01 - Terlaksananya Ol - Tambahan debit air baku 2 I,5 m3/det | 672.297,5 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
dan Pengamanan Air Baku penyediaan dan pengamanan PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
dan Air Tanah air baku dm arr tanah ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PRO-P 05.Of .03.02 - Penatam O1 - Terlaksmanya penataan 0I - Jumlah dokumen kebijakan PSDA 2 34 Rekomendasr r.200,0 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Regulasi serta Perkuatan regulasi serta perkuatan terpadu pada wrlayah sungai Kebijakm
Kelembagaan SDA kelembagaan SDA kewenmgm pusat yang drsusun
dm/atau drperbaharui
KP 05.01.O4 - Keselamatan dan 01 - Terlaksananya 01 - Rasro keladian kecelakaan I 1,O9 Nilai 1.444.625,6
Keamanan Transportasi pemenuhan fasilrtas pelayaran laut per 10.000 pelayaran
keselamatan dan keamanan
transportasi & SAR
SK No 052815 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.12 -
Dukungan
tcrhadap Alokasr
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Ind l kator Arahan Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 05.01.04.Of - Pemenuhan 01 - Terciptanya keselamata Ol - Jumlah peralatan SAR yang 2 121 Unit 1.634.583,6 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN, BADAN
Fasilitas Keselamatan dan dan keamanan transportasl disediakan SAR NASIONAL
Keamanan Transportasi dan
SAR
PRO-P 05.01.04.02 - Pembinaan dan 01 - Terlaksananya 0l - Jumlah SDM pencanan dan I 5.000 Ormg 2ro.o4t,9 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Pendidrkan SDM pembinaan dm pendidrkan pertolongan yang berkompeten KEMENTERIAN PERHUBUNGAN, BADAN
Keselamatan dan Keamanm SDM keselamatan dan SAR NASIONAL
Trmsportasi, Pencarian dan keamman trmsportasi,
Pertolongan pencarian dan pertolongan
SK No 052816 C
PRES IDdN
REPLJELIK INDONESIA
- 4.V.13 -
Dukungan
PN/ PP/KP/ ProP
tcrhadap Alokasr
Sasaran I ndr kato r Target Instansi Pelaksana
Arahan {Rp. Juta)
Presrde n
PRO-P O5.Ol.O5.0l - Pengembangan 0l - Terlaksananya O1 - Jumlah wrlayah sungai yang 2 8 wilayah sungar 1.200,o KEMENTERIAN DAIAM NEGERI
Kebijakan Wilayah untuk pengembangan kebijakan menetapkan peta risiko dan rencana
Ketahanan Bencana dan wilayah untuk ketahanm induk penrngkatan ketahanan wilayah
Penguatan Infrastruktur Vltal bencana dan penguatan dan infrastruktur vital terhadap
Tahan Bencana infrastruktur vital tahan bencana hidrometeorologi dan
bencana hidrogeologi
PRO-P 05.01.05.02 - Pembangunm 01 - Terlaksananya Ol - Jumlah wilayah sungai dengan 2 20 wilayah sungai 5.370.126,O KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
dm Rehabilitasi pembangunan dan pembargunm dm peningkatan PERUMAHAN RAKYAT
Infrastruktur Ketahanan rehabrlitasi infrastruktur infrastrukt ur pencegahm bmjir
Bencana ketahanan bencana
SK No 052817 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.14 -
Dukungan
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Indikator tcrhadap Alokasi
Target Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
PRO-P 05.01.05.03 - Penyedimn 01 - Terlaksmanya Ol - Jumtah kabupaten/kota dengm 2 8 kabupaten/kota 1.636,9 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Sistem Terpadu Peringatan penyedimn sistem terpadu pemasangan alat pemantauan DAYA MINERAL
Dinr dan Tanggap Darurat penngatm dini dan tanggap penurunan tanah dan kegiatan
Bencana darurat bencana pemantauan penurunan tanah
SK No 052818 C
PRES IDEN
REPTJBLIK INDONESIA
- A.V.15 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran hrdrkator Target lnstansi Pelaksana
Arahan {Rp. Juta)
Pre si de n
PRO-P 05.01.05.04 - Restorasi dan 01 - Terlaksananya restorasi 01 - Jumlah danau/srtu yang 2 i0 unit 1351.233,8 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Konsenasi lnfrastruliitur dan konseruasi infrastruktur direstorasr dan drkonseroasi PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
A]ami alami LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
KP 05.01.06 - Waduk 01 - Terbangunnya waduk 01 - Jumlah volume tampungan baru 2 16,1 mihar m3 12.127.887,3
Multipurpose dan multipurpose dan untuk memenuhr kebutuhan arr
Modernisasi Ingasi modernisasi irigasi
PRO-P O5.01.06.02 - Pembangunm 01 - Terlaksananya O1 - Jumlah bendungan multiguna 2 13 unit 10.050 548,7 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
dan Rehabilitasi Bendungan pembmgunm dan yang selesai dibangun PERUMAHAN RAKYAT
rehabrlrtasr bendungan
PRO-P 05.O1.06.03 - Optimalisasi O1 - Terlaksananya 0I - Jumlah bendungan yang 2 9 unit r.o27 45t,t KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
dan Pemanfaatan optimalisasi dan drmmfaatkan sesuai fungsi rencananya PERUMAHAN RAKYAT
Tmpungan pemmfaatan tampungan
SK No 052819 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.16 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN / PP/KP/ ProP Sasaran Indikator Arahan
Ta rge t (Rp. Juta)
Instansr Pelaksana
Presiden
PRO.P O5.OI 06.05 - Pembangunm 01 - Terlaksananya 01 - Luas jmngm rigasi teknis yang c 45.O0O hektr r.049.887,5 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
dan Rehabrhtasr Jaringan pembangunan dan drbangun PERUMAHAN RAKYAT
Irigasr rehabilrtasi lanngan rrlgasl
SK No 052820 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.17 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/ PP/KP/ ProP Sasaran Indikator
Arahan Ta rge t (Rp Juta) Instarrsi Pelaksana
Presrden
KP 05.02 01 - Konektivitas Jalan O1 - Temludnya 01 - Jumlah lokasr.;alan tol baru yang 2 3 lokasr 2r r41 812,6
konektivitas Jalan terbangun dan/atau drsrapkan
PRO.P 05.02.01.01 - Pembangunan 01 - Terlaksananya O I - Jumlah lokasi jalan lintas utama , 32 lokasi 6.465.240,9 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Jalan Strategis pembmgunan jalan strategis pulau dltangani PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAIryAT (KPBU}
PRO-P 05.02.01.02 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah lokasi.lalan tol yang 2 3 lokasr 6.540.525,O KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Jalan To.l pembangunan jalan tol ditangmi PERUMAHAN RAKYAT (KPBUI
SK No 052821 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.V.18 -
Dukungan
tc rhad a p Alokasi Instansi Pelaksana
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Indikator Target (Rp. Juta)
Arahan
Presiden
PRO-P 05.02.O1.O3 - Pembangunan O1 - Terlaksananya 01 - Jumlah lokasi jalan dan jembatan 2 9 lokasi t.474.430,2 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Jalan Mendukung Kawasan pembangunan jalan mendukung kawasm pnoritas (Kl, PERUMAHAN RAKYAT
Pnoritas (KI, KEK, dan KSPN) mendukung kawasan KEK, dan KSPN) yang drtangam
pnontas (KI, KEK, dan KSPN)
PRO-P O5.O2.0I 04 - Pembangunm 01 - Terlaksananya Ol - Jumlah lokasr lalan dan jembatm 2 I lokasr 100,0 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Jalan Akses Simpul pembangunan jalan akses akses srmpul transportasi (pelabuhan, PERUMAHAN RAKYAT
Trmsportasi (Pelabuhan, srmpul transportasr bandara, termrnal) yang dibmgun
Bandara, Termrnal) (pelabuhan, bmdara,
terminal) yang dibangun
PRO-P 05.02.0 1.05 - Presenasi O1 - Terlaksananya 0 1 - Jumlah lokasi lalan nasional yang 2 92 lokasr 5.964 277,7 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Jalan Nasional {termasuk preseruasr..;alan nasional di preseroasi (termasuk PERUMAHAN RAKYAT
Penin gkatan / Pelebaran) (temasuk penin gkatan / pelebaran)
peningkatan/ pelebaran)
PRO.P 05.02.0I.06 - Pembangunan 01 - Terlaksananya O1 - Jumlah lokasi jalan daerah yang 2 6 lokasi 297.23A,7 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
dan Pemehharaan Jalan pembangunm dm dibangun dan ditrngkatkan PERUMAHAN RAKYAT
Daerah pemeliharaan lalan daerah
KP 05.02.02 - Konektivitas Ol - Temjudnya 01 - Pan3ang jalur kereta api yang 2 178,8 (berlanlut) Km 2.713.853,5
Kereta Apr konektivitas kereta api dibmgun (termasuk jalur gmda dan
reaktivasr)
PRO.P 05.02.O2.Of - Pembangunm 01 - Terlaksananya 0I - Jumlah kegiatan pembmgunan 2 9 lokasi 1.486.564,3 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Jalur Kereta Apl Antarkota pembangunan jalur kereta prasarana kereta api
api antarkota
SK No 052822 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.19 -
Dukungan
PN/ PP/ KP/ ProP rkator tcrhadap Alokasr
Sasaran Ind Target Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Preside n
PRO.P O5.O2.O2.O2 - Peningkatan, 01 - Terlaksananya 01 - Panlmg Jalur Kereta Api yang 2 238 (berlanjut) Km 1.032.427,9 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Pemehharaan, Perawatan peningkatan, pemeliharaan, ditingkatkan
dan Pengoperasian Jringan perawatan dan
Prasarana Kereta Api pengoperasian jaringan
prasarana kereta apr
PRO-P O5.O2 02 04- Penyedraan 01 - Terlaksananya Ol - Jumlah layanan subsrdi 2 8 Layanan r94.861,3 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PSO dan Subsrdr penyediaan PSO dan Subsrdi perkeretaapran yang tersedia
SK No 052823C
PRES IDEN
REPLJBLIK INDONESIA
- A.V.20 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Indl kato r Target lnstansr Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Pre side n
PRO-P 05.02.O3.01 - Pengembangan Ol - Terlaksananya 01 - Jumlah pelabuhan yang dibmgun 2 2 tokasi t 062 071,9 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN (KPBU),
Pelabuhan Utma (Hub) Pembangunan dan dan dikembangkan KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Pengembangan Pelabuhan
Laut Utama
PRO-P O5.O2.O3 O2 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 0I - Jumlah pelabuhan yang dibangun 2 21 lokasr 4o7.929,4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
dan Pengembangan Pembangunan dan dm dikembangkan KEMENTERIAN PERHUBUNGAN (KPBU)
Pelabuhan Iaut Pengembangan Pelabuhan
laut
PRO-P 05.02.03.03 - Pelabuhan 01 - Pelabuhan Mendukung 01 - Jumlah Pelabuhan Pendukung 2 6 lokasi 280.000,0 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Mendukung Kawasan Kawasm Strategis Prioritas Kawasan Strategis Pnontas Nasional
Strate$s Pnontas Nasronal Nasional
PRO-P 05.02.o3.o4 - 01 - Terlaksananya Ol - Jumlah layanan angkutan tol laut 2 30 rute 1.29r.542,5 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Penyelenggaraan Layman Penyelengguam layanan tetap dan teratur
Subsrdr Tol laut dan Perintis subsidr Tol Laut dm penntis
Angkutan Laut angkutan laut
PRO-P 05.02.03.05 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah teknologi informasi 2 I unit 23.896,s KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Teknologi Infomasr pengembangan teknologr pelayaran yang dikemban gkan
Pelayaran informasi pelayuan
KP O5.O2.04 - Konektrvrtas OI - Temjudnya 01 - Jumlah rute Jembatan udara (rute) 2 39 Rute 2 915.31i,9
Udara konektrvrtas udara
SK No 052824 C
PRESIDEN
REPIJBLIK INDONESIA
- A.V.2t -
Dukungan
tc r ha dap Alokasi
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Indrkator Target Instansl Pelaksana
Arahan {Rp Juta)
Presiden
PRO.P 05.02 04 01 - Jembatan Ol - Terlaksananya 01 - Jumlah bandra pendukung 2 3 lnkasr 2ro 72s,4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Udara pengembangan bandar udara jembatan udara yang dikembangkan
pendukung jembatan udara
PRO-P O5.O2.O4.O2 - Pembangunm O1 - Terlaksananya 01 - Jumlah bandra ymg 2 1O lnkasi t.264 946,9 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN,
Bandaa Baru pembangunan bandara baru drkembangkan KEMENTERIAN PERHUBUNGAN (KPBU)
PRO-P O5.O2.O4.03 - Pengembangan 0 I - Terlaksananya 01 - Jumlah bandara hub primer yang 2 l9 lnkasr 885.639,6 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Bmdua Hub Primer pengembangm bmdara hub direhabilitasi / drkembmgkm
primer
PRO-P 05.02.O4.05 - Layanan 01 - Terlaksananya Layanan 01 - Jumlah layanan angkutan udara 2 212 layanan 550.000,0 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Subsidi angkutan udara Angkutan Udara Perintis penntls penumpang
SK No 052825C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.22 -
Dukungan
tc rha da p Alokasi
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Ind rkato r TarBet Instansi Pelaksana
A rahan (Rp. Juta)
Presiden
PRO.P 05.02.05.01 - Pembangunan 01 - Terlaksmanya 01 - Jumlah pelabuhan penyeberangan, 2 25 (berlanjut) Lokasi 638.951,7 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Pelabuhan Penyeberangan pembangunan pelabuhan danau dan sungar pada lalur logistrk
Baru penyeberangan baru yang drbangun
PRO.P 05.02.05.03 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah terminal antarnegara yang 2 4 (berlanjutl t kasi 109.416,0 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Termrnal Penumpang dan pembangunan terminal diban gun / drtingkatkan
Barang Antarnegara penumpang dan barang
antarnegara
PRO-P 05.02.05.04 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 0l - Jumlah kapal penyeberangan 2 4 (berlanjut) Unit 70.575,5 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Kapa-l Penyeberangan Perintls pembangunan kapal permtis yang dibangun
Baru penyeberangan perintis baru
PRO-P O5.O2 05.05 - Penyedraan 01 - Terlaksananya O1 - Jumlah trayek perintis angkutan 2 315 Layanan 614.404,4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
layanan Perrntrs Angkutan Penyediaan layanm perintis penyeberangan yang dilayani
Darat untuk Penumpang dan angkutan darat untuk
Barang penumpang dan barang
SK No 052826 C
PRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
- 4.Y.23 -
Dukungan
PN/ PP/KP/ ProP Ind i kato r
tc rha dap Alokasi
Sasaran
Arahan
Target (Rp. Juta) lnstansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 05.o2.05.06 - O1 - Terlaksmanya 01 - Jumlah terminal penumpang Trpe 2 12 Lokasr 353.637,3 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Penrngkatan/ Revitahsasl pen lngkatan/ revlta]lsasl A yang ditingkatkan/drrevrtalisasr
Termrnal Penumpang Tipe A termmal penumpang Tipe A
PRO.P 05.02.0s.02 - 01 - Terlaksananya Ol - Pelabuhan Angkutan Sungar c 13 (berlanlut) Lokasi 137.497,O KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Pembangunm / Pengembanga Pembmgunan/ Pengembanga Danau yang Drbmgun/ Dikembangkan
n Pelabuhan Angkutan n Pelabuhan Angkutan
Sungar Dmau Sungai Danau
PP 05.03 - Infrastruktur 01 - Meningkatnya layanan O1 - Jumlah kota yang dibangun 2 5 (berlanjut) Lokasi 3.OOt.776,6
Perkotaan infrastru[<tur perkotaan perlintasan tidak sebidang kereta apt/
Jlyouer I underpass (kumulati{Eota)
KP 05.O3.O1 - Transportasl O1 -Teruuludnya layanan 0l - Jumlah angkutan massal berbasrs 2 4 kota 2.908.313, I
Perkotam angkutan umum massal rel ymg dibmgun (kota)
perkotaan
SK lt'o 052827 C
PRE S IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 4.V.24 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indikator
Arahan
Ta rge t (Rp. Juta)
Instansr Pelaksana
Presiden
PRO-P 05.03.01.01 - Pengembangan 0i - Terorrjudnya layanan 01 - Jumlah kota yang 2 6 Kota 1.783.015,6 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Slstem Angkutan Umum angkutan umum massal dr 6 dibangun/drkembangkan angkutan
Massal Perkotaan di 6 (enam) kota metropolitan massal berbasis rel
Wilayah Metropohtan
(Jakarta, Surabaya, Medan,
Bandung, Makassar,
Semrang)
PRO-P 05 03 0l 02 - Pembangunan OI - Tem;udnya 01 - Jumlah kawasan ahh moda yang 2 13 lpkasr 64 187,6 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Fasilitas Alih Moda yang pembangunan fasrlitas alih terintegrasl dengan pusat kegratan
Terintegrasi dengan Pusat moda yang terintegrasi perekonomian, permukimm dan
Kegiatan Perekonomran, dengm pusat kegiatan fasilitas umum pada srmpul-simpul
Permukiman dan Fasrlitas perekonomian, permukiman transportasr yang terbangun
Umum pada Simpul-simpul dan fasilitas umum pada
Trmsportasi simpul-simpul transportasi
SK No 052828 C
PRES I DEN
REPUELIK INDONESIA
- A.V.25 -
Dukungan
PN/PP/KP/ProP tcrhadap Atokasi
Sasara n Indikator Arahan Target lnstansr Pelaksana
(Rp. Juta)
Presiden
PRO-P 05 03.01.O3 - Pengembangan Ol - Temjudnya Iayanan 0l - Jumlal perkotam lainnya yang 2 1 Kota 109.829,5 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Sistem Angkutm Umum angkutan umum massal dr dikembangkan srstem mgkutan umum
Massal dr Perkotam Besar perkotaan besar lainnya massal berbasis rel yang dibangun
Larnnya
PRO.P 05.03.01.O5 - Pembangunan 01 - Terlaksananya O1 - Jumlah.lalan perkotaan yang o 2 Iakasi 274.513,6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Jalm Perkotaan pembangunm jalan ditangani (temasuk jalan lingkr) PERUMAHAN RAKYAT
perkotaan
PRO-P 05.03.01.06 - Penyedraan 01 - Terselengguaaya 01 - Subsidi angkutan umum massal , 19 L,ayanm 676.766,7 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Subsidi Angkutan Umum penyediaan subsidi angkutan perkotaan
Massal Perkotaan umum massal perkotam
KP 05.03.02 - lnfrastruktur dan O1 - Terbangunnya 01 - Persentase rumah tangga terlayani 2 21% (Kumulatifl 25,950,0
Ekosrstem TIK Perkotaan mfrastruktur dan ekosrstem jaringm intemet akses tetap pitaleba
TIK perkotaan terhadap total rumah tangga
PRO.P 05 03.02 O1 - Pengembangan 0l - Terlaksmanya Ol - Jumlah rumah tangga terlayanr 2 14.0O0.000 Rumah 25 950,0 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
TIK Perkotaan pengembangan TIK laringan internet akses tetap pitalebar tangga (kumulatif) INFORMATIKA
perkotaan
SK No 052829 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.26 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/ PP/KP/ ProP Sasaran Indikator Arahan
Target
(RP. Juta)
Instansr Pelaksana
Preside n
PRO.P 05.03.03.01 - Penyediaan O1 - Terlaksananya 01 - Jumlah PDAM dengan layanan 2 7 BUMD Air Mrnum KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
dan Penyelenggilaan Air penyediaan dan Znna Air Minum Prima (ZAMP) PERUMAHAN RAKYAT
Mrnum dan Sanrtasi yang penyelenggaraan air mrnum
Andal dan Tenntegrasr dan sanitasi yang andal dan
terintegrasi
PRO.P 05.03.04.O1 - Fasilitasi Ol - Terlaksmanya Fasilitasr 01 - Jumlah kawasan di permukiman 2 3 Kawasan 67 513,5 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Penanganan Permukiman Penmgman Permukrmm kumuh perkotmn yang ditangani PERUMAHAN RAKYAT
Kumuh Perkotaan Kumuh Perkotam melalui peremajaan kota
PP 05.04 - Energi dan 01 - Meningkatnya akses dan Ol - Jumlah Produksi Tenaga Listrik 2 382.696,10 GWh r.709.110,4
Ketenagahstrikan pasokan energl dan tenaga
Listrik yang merata, andal,
dan efisien
SK No 052830 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.27 -
Dukungan
tcrhadap Alokasr
PN/ PP/ KP/ProP Sasaran Ind i kato r Target Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
P re srde n
PRO-P 05.04.OI.01 - Perbaikan 01 - Terlaksananya 01 - Kapasrtas Terpasang EBT 2 r921,8 MW 46.269,s KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Efrsiensi dan Emisr Energi Perbaikan Efisiensi dan Tambahan DAYA MINERAL
dm Ketenagalistrikan Emisi Energi dan
Ketenagalistrikan
KP 05 04.02 - Akses dan 01 - Meningkatnya akses dan 01 - Penambahan Pelanggan Baru 2 2.030 Rrbu 1 650.943,5
Keterjangkauan Energi dan keterJangkauan energi dm Pelanggan
Ketenagalistrikan ketenagalistrikm
SK No 052831 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.28 -
Dukungan
tc rha d ap Alokasi lnstansi Pelaksana
PN/ PP/KP/ ProP Sasaran Indikator Arahan
Ta rge t (Rp. Juta)
Presiden
PRO-P O5.O4.O2.O I - Perluasan 01 - Terlaksananya 01 - Pembangunan Janngan Gas Kota - 2 1O.00O Sambungan 100.000,0 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Jaringan Gas Kota Perluasan Jaringan Gas Kota APBN Rumah (SR) DAYA MINERAL
PRO-P o5.O4.O2.o2 - Perluasan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah Penmbahan Sistem 2 50.657/3.6 r 5 1.550.943,5 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Akses dm Keterjangkauan perluasm akses dm Distribusr kms/MVA DAYA MINERAL
Energi dan Ketenagalstrikan keterjangkauan energl dan
ketenagahstrikan
PRO-P 05.04.O3.Of - Peningkatan Ol - Terlaksananya 01 - Jumlah Rekomendasi Keprospekm 2 4 Rekomendasi 1 i.360,3 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Kealdalan Infrastruktur peningkatal keandalm Migas Kebr.;akan DAYA MINERAL
Energi dan Ketenagahstrikan infrastrulltur energt
SK No 052832C
PRE S IOEN
REPIJBLIK INDONESIA
- A.V.29 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Indikator Arahan
Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 05.04.03.02 - Pembangunan 01 - Terlaksananya Ol - Jumlah peningkatan Infrastruktur 2 1.176 Ribu BOPD 537, I KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Kilang Minyak Bumi Pembmgunm Krlang Minyak Kilmg Minyak Bumi (kumulatif) DAYA MINERAL
Bumr
PP 05.05 - Transformasr Digital O1 - Meningkatnya 0 I - Persentase rata-rata pertumbuhan 1, 2, dan 5 8,80% 20.278 665,0
pembangunan dan sektor TIK (%)
pemanfaatan rnfrastruktur
TIK, serta kontribusr sektor
rnformasi dan komunikasi
dalam pertumbuhan ekonomr
SK No 052833 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.30 -
Dukungan
PN/PP/KP/ ProP Indikator tcrhadap Alokasi
Sasaran Target Instansi Pclaksana
Arahan (Rp. Juta)
Pre srden
penyraran TV drgtal
PRO-P o5.o5.01.01 - Pengembangan 01 - Terlaksananya O1 - Jumlah desa dr wilayah 3T yang 2 8.226 Desa 13.943.450,3 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
Infrastruktur Pitalebar pengembmgan infrastruktur mendapatkan akses seluler 4G (kumulatf) INFORMATIKA
prtalebar
PRO-P 05.05.0 1.O2 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah transmitter digltal yang a 15 tokasi Satuan 551.790,6 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
Infrastruktur Penyaran pengembangan infrastruktur terbmgun Transmisi INFORMATIKA, TELEVISI REPUBLIK
penfaran INDONESIA, LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK
RADIO REPUBLIK INDONESIA
SK No 052834C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.31 -
Dukungan
tc rha dap Alokasi Instansi Pelaksana
PN / PP/ KP/ ProP Sasaran Indlkator Target (Rp. Juta)
Arahan
Presiden
KP 05.05.02 - Pemanfaatan 0l - TemJudnya O1 - Persentase kontrrbusi sektor TIK 5 4,5-5,7 y" r.356.410,9
Infrastruktur TIK pemanfaatan infrastruktur terhadap PDB
TIK
SK No 052835 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.32 -
Dukungan
te rhad ap Alokasi
PN/ PP/KP/ ProP Sasaran Indikator Target
(Rp. Juta)
Instansr Pelaksana
Araha n
Presiden
PRO-P 05.05.02.O2 - Pemanfaatan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah staratp akttf yang 5 90 Start up 424.143,1 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
TIK Laymm Masyarakat dm pemanfaatan TIK laymm terbentuk INFORMATIKA, KEMENTERIAN KOPERASI
Dunra Usaha masyarakat dan dunia usaha DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH,
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI, TELEVISI REPUBLIK
INDONESIA, KEMENTERIAN AGAMA,
PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK
INDONESIA, KEMENTERIAN PARIWISATA
DAN EKONOMI KREATIF/BADAN
PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF,
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN, KEMENTERIAN
PERDACANGAN, KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN
KP O5.05.O3 - Fasilitas 01 - Tersedranya fasilitas 01 - Jumlah peserta pelatihm digtal 1 50.000 Peserta 2.630.719,4
Pendukung Transformasi pendukung trmsfomasi skrll untuk menuju ekonomi digital
Digtal digital
PRO-P O5.O5.O3 O1 - Pengelolaan O1 -Terlaksmanya 0l - Jumtah konten negatf yang ldm5 175.000 konten 1 118 854,7 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
Informasi secara Aman dan pengelolmn infomasi secara diblokir negatif INFORMATIKA, BADAN SIBER DAN SANDI
Terintegrasi amm dm terintegrasi NEGARA, BADAN INTELIJEN NEGARA,
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA, KEMENTERIAN PERTAHANAN
SK No 052836 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.V.33 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/ KP/ ProP Sasaran Indikator Target Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presrden
PRO-P 05.05.03 02 - Pengembangan 01 - Terlaksananya 0l - Jumlahmasyarakat yang 1 5.O00.0O0 Ormg 1.309.682,6 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
Literasi dan Keahlian TIK pengembangan literasi dan mendapatkan literasi di bidmg digital INFORMATIKA, BADAN SIBER DAN SANDI
keahlian TIK NEGARA, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN, KEMENTERIAN PARIWISATA
DAN EKONOMI KREATIF/BADAN
PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF,
KEMENTERIAN PERDAGANGAN,
KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN,
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
PRO-P 05.05.03.03 - Pengembangan 0 I - Terlaksananya Ol - Persentase pengembangan 1 50% 202.182,1 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
dan Fasrlrtasr lndustrr TIK pengembangan dan fasihtasi laboratonum BBPPT sebagar pusat TIK INFORMATIKA
industri TIK
CrtrtrE:
1) S..ud d.rgd p.n&katd THIS, *buan poytk dapat E ndukung Lhih d&i r {.atu} Pridita! Na.ilml,
dan di.tribur lo*sr Prdn.i/x.bupar.n/ Kota nlN. Untuk pr.t* yEng mmdutug lintar PP/KPlProP .t ]lm r PN, alold.l hlnld di nunorlo l teru) k ti;
Trs.f.r X. Derah, (PBU d.n Bado u*ha) .}!n td. dn.ku16n .mpai denstu knubkhl|E RKP d.n aPBl{.
SK No 052837 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VI.I -
PRIORITAS IIASTOIfAL 5 : XEXBA!|GI,I| LNGXUI{GAI{ EIDIIP, XEIIIITGKATKAJf XETAIIIIIAI{ BEI{C,AIIA, DAT PERI,BIIIAIT IXII!,
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN /PP IKP /ProP Sasaran Indikator Ta rgc t lnstansi Pclaksan:r
Arahan {Rp. Juta)
Prcsidcn
PN 06 - Membangun 01 - Meningkatnya Indeks Ol - lndeks Kualitas Lingkungan Hrdup 69,22 nrlat 7.355.748,7
Lingkungan Hidup, Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
Meningkatkan Ketahanan
Bencana, dan Perubahan
Iklim
emisi GRK
PP 06 01 - Peningkatan 01 - Meningkatnya kualitas 0l - Indeks Kualrtas Air (lKA) 5 55,30 nilai 2.453.622,5
Kualrtas Lingkungan Hrdup air, kua.litas air laut, kualitas
udara, serta kualitas tutupan
lahan dan ekosistem gambut
SK No 052838 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.Vt.2 -
Dukungan
tc rhadap Alokasr
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Indikator Targct Instansi Pclaksana
Arahan {Rp. Jutal
Presiden
KP 06.01 Ol - Pencegahan OI - Menurunnya potensi Ol - Jumlah lokasr pemantaum 5 1.141 Irkasr 1.424.349,8
Pencemaran dan Kerusakan keladnn pencemaran dan kualitas [ingkungan
Sumber Daya A-[am dan kerusakan SDA dm LH
Lingkungan Hrdup
SK No 052839 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VI.3 -
Dukungan
tc rh ad ap A lokasi Instansi Pelaksana
PN / PP/KPl ProP Sasaran Indikator Target
Arahan {Rp. Juta)
Presiden
PRO-P 06.0I.01.01 - Pemantauan 01 - Tersedimya data 01 - Jumlah penambahan alat 5 175 unit 432 770,O KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Kualrtas Udara, Air, dan Air kualitas air, air laut, dan pemantauan kualitas air sungar dan KEHUTANAN, BADAN METEOROLOGI,
Laut udara danau secara otomatrs KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
PRO-P 06.0f .01.02 - Pemantauan O1 - Pemantauan Kmerja Ol - Jumlah badan usaha yang 5 3.OOO Badan Usaha 11.600,0 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Krnerja Pengelolaan Pengelolaan Lrngkungan terpantau memenuhi baku mutu emrsl KEHUTANAN
Lrngkungan pada Usaha pada Usaha dan/atau
dan/atau Kegiatan Kegiatan
SK No 052840 C
PRE S IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VI.4 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Indi kator Target Instansi Pelaksana
Arahan {Rp. Juta)
Presiden
PRO-P 06.01.O1.03 - Penyediaan 0l - Tersedimya rnfomasi 0l - Persentase informasi meteorologr 5 SAyo 444.778,O BADAN MBTEOROLOGI, KLIMATOLOGI
Informasi Cuaca dm Iklim cuaca dan iklim yang berkualrtas DAN GEOFISIKA
PRO-P 06.01.O1.O4 - Pencegahan 01 - Menurunnya angka 01 - Jumlah desa yang dicegah dari 5 1.200 desa 40 1.748,8 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Kebakaran Lahan dan kejadian kebakuan lahan kebakaran hutan dan lahan KEHUTANAN, BADAN PENGKAJIAN DAN
Hutan dan hutan PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPI}
SK No 052841 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VI.5 -
Dukungan
tcrhadap Alokasr
PN/ PP/ KP/ ProP Sasa ran Ind i kato r Target Instansr Pelaksana
Arahan {Rp. Juta)
Pre srde n
PRO-P 06.01.01.05 - Penrngkatan Ol - Meningkatnya 01 - Jumlah lembaga/komunrtas serta I 840 unit 9.260,O KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Kesadaran dan Kapasitas kesaduan dan kapasitas Generasi Peduli dan Berbudaya KEHUTANAN
Pemerintah, Swasta dan pemermtah, swasta dm Lrngkungan Hrdup
Masyarakat terhadap masyarakat terhadap
Lrngkungan Hidup tingkungan hidup
02 - Jumlah produk ramah lingkungm 5 15 Produk
yang teregrster dan masuk dalam
pengadaan barang dan.lasa pemerintah
PRO-P 06.0 1.Ol.06 - Pencegahan Ol - Terlaksananya 01 - Luas hutan dengan Indeks Jasa 5 65 juta hektar 67 808,8 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Kehilmgan pencegahan kehilangan Lingkungan tinggi KEHUTANAN, KEMENTERIAN KELAUTAN
Keanekaragamm Hayatr dan keanekaragaman hayati dan DAN PERIKANAN, LEMBAGA ILMU
Kerusakan Ekosrstem kerusakan ekosrstem PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI),
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
DAYA MINERAL
SK No 052842C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VI.6 -
Dukungan
PN/PP/KPl ProP Sasaran Indrkator tcrhadap Alokasi
Target Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
PRO.P 06.01.01.07 - Penyednan O1 - Tersedranya data dan 01 - Luas kawasan yug drrnventarrsasi 70 Juta hektar 12.344,2 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Data dan Informasr rnformasi keanekaragaman dan diverifikasi dengan nilai KEHUTANAN, LEMBAGA ILMU
Keanekaragamm Hayatr dan hayati dan ekosistem keanekaragaman hayatl tinggl secara PENGE-TAHUAN INDONESIA (LIPI),
Ekosistem partlslpatlf dl luar Kawasar Konseryasl KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
PERTANIAN
KP 06.01.02 - Penanggulangan 01 - Menrngkatnya respons 0l - Jumlah sampah yang terkelola 5 68,5 Juta Ton 366.323,3
Pencemaran dan Kerusakan cepat dalam mengurangi secara nasronal
Sumber Daya Alam dm intensitas kerusakan SDA
Lrngkungan Hrdup dan LH
PRO-P 06.01.02.01 - Penangman 01 - Tertanganrnya 01 - Jumlah lokasi pengendalian 5 62 lokasr 44.253,7 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Pencemaran dan Kerusakan pencemaran dan kerusakan pencemaran pesrsrr dan laut dari KEHUTANAN, KEMENTERIAN KELAUTAN
Lingkungan lingkungan tumpahan mmyak dan sumber DAN PERIKANAN
pencemar lainnya
SK No 052843 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.VI.7 -
Dukungan
tc rh ad ap Alokasi
PN/ PP/ KP/ ProP Sasa ra n Indrkator Targe t Instansi Pelaksana
Arahan {Rp Juta)
Prcsiden
PRO-P 06.0 1.02.02 - Pengelolaan 01 - Terkelolanya trmbulm 01 - Jumlah pengurangan timbulan 5 17,99 Juta ton 48.O41,7 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Smpah Rumah Tangga dan sampah rumah tangga dan smpah secara nasional KEHUTANAN, BADAN PENGKAJIAN DAN
Sampah Plastik sampah plastik melalui PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT)
pengurangan dan
penanganan timbulan
sampah
PRO-P 06.01.02.03 - Pengurmgm 01 - Meningkatnya kualrtas 01 - Persentase penghapusm merkuri 5 20 v" 32.O22,6 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
dan Penghapusan Merkuri lingkungan melalui d.n breeline tahun 2019 sebanyak 50 KEHUTANAN, BADAN PENGKA.IIAN DAN
pengurangan dan ton di 180 kab/kota di 30 provinsi PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT)
penghapusan penggunaan
merkuri
PRO-P 06.01.02.O4 - Pembangunan Ol - Meningkatnyalumlah 0l - Jumlah fasilitas pengolahan 5 I unit 242.OOs,4 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Fasrlitas Pengolahan Lrmbah fasilitas pengolahan hmbah limbah 83 secara terpadu yang KEHUTANAN, KEMENTERIAN
E}3 Medrs dan Limbah 83 83 dan hmbah medis terbangun PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN
Terpadu LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
(KPBU), KEMENTERIAN KESEHATAN
SK No 052844C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VI.8 -
Dukungan
tc rh adap Alokasi
PN/ PP/ KPl ProP Sasaran Indrkator Targc t Instatrsr Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Pre side n
KP 06.01.03 - Pemulihan 01 - Menrngkatnya upaya 0I - Luas lahan gambut terdegradasi 5 325.0O0 hektar 409.959,3
Pencemaran dan Kerusakan pemulihan pencemaran dan yang dipuhhkan dm difasilitasi
Sumber Daya Alam dan kerusakan sumber daya alam restorasr gambut
Lrngkungan Hrdup dan hngkungan hidup
PRO.P 06.01.03.O1 - Restorasi dan Ol - Terlaksananya restorasi 01 - Luas ekoslstem gmbut yang 5 30O.000 hektar 22.OOO,O KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Pemuhhan tahan Gambut dan pemulihan lahan gambut terkoordinasr dan difasilitasi restorasr KEHUTANAN
gambut pada 7 provinsi rawal
kebakaran hutan
PRO-P 06.01.03 O2 - Pemuhhan 01 - Terlaksananya 01 - Luas lahan bekas tambang yang 5 7.140 Hektar 85.566,3 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Lahan Bekas Tambang dm pemuhhan lahan bekas drpulihkan dan direklamasi secara DAYA MINERAL, KEMENTERIAN
Lahm Terkontaminasi tambang dan lahan nasional LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Lrmbah E}3 terkontaminasi hmbah E}3
t
SK No 052845C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VI.9 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Indikator Arahan
Target Instansi Pelaksana
{Rp Juta)
Presrden
PRO-P 06.01.03.03 - Pemuthan 0 I - Terlaksananya 0I - Jumlah kawasan pesrsir dan pulau 5 22 lokasi 8.000,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
Kerusakan Lrngkungan pemulihan kerusakan - pulau kecil rusak yang dipulihkan PERIKANAN, KEMENTERIAN LINGKUNGAN
Pesisrr dan Laut lingkungan pesisrr dan Iaut HIDUP DAN KEHUTANAN
PRO-P 06.01.03 04 - Pemulihan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah luas kawasan konseroasi 5 1,8 juta hektar 61.825,8 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Habitat Spesres Terancam pemulihan habitat spesies yang ditangani permasalahannya KEHUTANAN, LEMBAGA ILMU
Punah terancm punah PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI)
PRO-P 06.0i.03.05 - Peningkatan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah luas kawasan yang 5 39,7 juta hektar 232.567,2 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Populasr Spesres Tumbuhan peningkatm populasi spesies diverifikasr sebagai Perlindungan KEHUTANAN, LEMBAGA ILMU
dan Satwa Liar Terancam tumbuhan dan satwa hu Keanekaragaman Spesres dan Genetik PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI)
Punah terancam punah TSL
SK No 052846C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
- A.VL 10 -
Dukungan
tcrhadap Target
Alokasr
Instansr Pelaksana
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Indrkator (Rp Juta)
Arahan
Presiden
PRO-P 06.01.04 01 - Penguatan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah Kajran Lingkungan Hrdup 5 30 ka.lran 12.458,6 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Regulasr dan Kelembagaan penguatan regulasi dan Strategis (KLHS) yang terualidasi KEHUTANAN
Bidang Sumber Daya Alam kelembagaan brdang sumber kelayakannya dan terjamin kualitasnya
dan Lrngkungan Hidup di daya alam dan lingkungan berbasis dokumen daya dukung daya
Pusat dan Daerah hidup di pusat dan daerah tampung
PRO-P 06.01.04.02 - Penguatan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah usaha dan /atau kegratan 5 1.700 Badan Usaha 132.274,O KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Sistem Per2inan, penguatan sistem perzinan, yang diawasi ketaatannya terhadap Zin KEHUTANAN, KEMENTERIAN KELAUTAN
Pengawasan, dan pengawasan, dan lingkungan dan peraturan perundang- DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN AGRARIA
Pengamanm Pengelolaan pengamanan pengelolaan undangan terkait brdang LHK DAN TATA RUANG/BPN
Sumber Daya Alam dm sumber daya alam dan
Lrngkungan Hidup lingkungan hrdup
kab/kota
O2 - Jumlah provrnsl dan 5 10O provinsi/kab/
ymg mmpu menerapkan sistem izin kota
lmgkungm yang berfokus pada
penurunan beban pencemar
lingkungan hidup dengan berbasis
srstem rnfomasr dalam rangka
mendukung Pelayanm Penzrnan
Berusaha Tenntegrasi Secara
Elektronik/OSS
SK No 052847 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.VI.11 -
Dukungan
tcrhadap Alokasr
PN/ PP/ XP/ ProP Sasaran Indrkator
Arahan
Targe t (Rp. Juta)
lnstansi Pelaksana
Pre sid e n
PRO-P 06.01.04.03 - Penguatan 0t - Terlaksmanya 01 - Jumlah kasus pidma LHK ymg 5 315 perkua r 08.253,4 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Mekanisme hdana, Perdata, penguatan mekmisme terselesaikan sampai dengan KEHUTANAN, MAHKAMAH AGUNG,
dan Mediasi dalam Proses pidana, perdata, dan mediasr P2 1 /berkas perkara dinyatakan KE.IAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
Penegakan Hukum Bidang dalam proses penegakan lengkap
Sumber Daya Alam dan hukum bidang sumber daya
Lrngkungan Hrdup alam dan hngkungan hidup
02 - Jumlah sengketa hngkungan 5 1 I 2 perkara
hidup yang diselesarkan melalui
pengadilm dm di lur pengadilan
SK No 052848 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.Yt.t2 -
Duku ngan
tcrhadap Alokasi
PN/ PP/KPl ProP Sasaran Indikator Ta rget (Rp Juta) Instansr Pclaksana
Arahan
Pre siden
PRO-P 06.02 01.01 - Penguatan 01 - Terlaksananya 0 1 - Jumlah layanan data dan 4 5 layanan s 13.304,6 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Data, Infomasi, dan Literasi penguatan data, informasr, informasr bencana yang akurat DAYA MINERAL, BADAN METEOROLOGI,
Bencana dm lrterasi bencana KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA, BADAN
PENGKAJIAN DAN PENERAPAN
TEKNOLOGI (BP[/T), BADAN NASIONAL
PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB),
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN
KESEHATAN
PRO-P 06.02.0L.O2 - Penguatan Ol - Menrngkatnya kualitas O1 - Jumlah penJrusunan ka.;ian untuk 4 14 KaJEn 4.000,0 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN
Sistem, Regulasi, dan Tata Srstem, Regulasi, dan Tata regulasi dan tata kelola bencana BENCANA (BNPB)
Kelola Bencana Kelola Bencana yang saling
bersrnergi
SK No 052849 C
PRESIDEN
REPIJBLIK INDONESIA
- A.VI.13 -
Dukungan
tc rhadap Alokasr
PN /PP/KP/ ProP Sasa ra n Ind i kato r Target Instansi Pelaksana
Arahan {Rp. Juta)
Presiden
PRO-P 06.02.01.03 - Penrngkatan 01 - Meningkatnya kualitas 01 - Jumlah kab/kota yang memrliki J 25O Kab/Kota t47.O78,2 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN
Suana Prasarma strana prasarana standar minimal peralatan dan logistik BENCANA (BNPB), KEMENTERIAN
Kebencmaan kebencanaan kebencanaan PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
SK Nlo 052850 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VI.14 -
Dukungan
tc rh adap Alokasi
PN/ PP/ KPlProP Sasaran lndrkator Targe t lnstansr Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
PRO.P 06.02.01.07 - Penguatan 01 - Menguatnya sistem 01 - Jumlah Srstem Mitrgasl 2 1 srstem 1.101.456,8 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Slstem Mitigasi mitlgasi multiancaman Multrancmm Bencana (MHEWS) DAYA MINERAL, BADAN METEOROLOGI,
Multlancaman Bencana bencana terpadu Terpadu KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA, BADAN
Terpadu INFORMASI GEOSPASIAL (BIG}, BADAN
NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
(BNPB), LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK
RADIO REPUBLIK INDONESIA, LEMBAGA
ILMU PENGE*TAHUAN INDONESIA (LIPD,
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SK Nc 052851 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VI.15 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi Instansi Pelaksana
PN / PP/ KP/ ProP Sasaran Indikator Araha rr
Target (Rp Juta)
Presiden
PRO-P 06.O2.O2.O L - Perlindungan 01 - Meningkatnya 01 - Jumlah kawasan pesisir dan pulau 5 12 kawasm 73.696,7 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Kerentanan Pesisir dan ketahanan sektor kelautan - pulau kecil yang meningkat KEHUTANAN, KEMENTERIAN KELAUTAN
Sektor Kelautan dan pesisrr terhadap dampak ketangguhannya terhadap bencana dan DAN PERIKANAN, BADAN METEOROLOGI,
yang ditimbulkan oleh dampak perubahan iklim KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA,
perubahan iklim KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI, BADAN PENGK,{]IAN DAN
PENERAPA}I TEKNOLOGI (BPPT)
PRO-P 06.02.02.O2 - Perlindungan Ol - Meningkatnya 01 - Tmbahan debit air baku di 2 4 m3/detik I .147.565,5 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Ketahanan Air pada Wilayah ketahanan sektor air kawasan Rawan Air KEHUTANAN
Berisiko Iklim terhadap dmpak ymg
ditimbutkan oleh perubahan
ikhm
SK No 052852C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VI.16 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/ PP/KP/ ProP Sasaran Indikator Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan
Presiden
PRO-P 06.O2.O2.O3 - Perhndungan OI - Meningkatnya 0 1 - Jumlah unit bangunan konseruasr 2 200 unrt 71.960,0 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI
Ketahanan Pangan terhadap ketahanan sektor pertanlan air dan lingkungan hrdup untuk DAN GEOFISIKA, KEMENTERIAN
Perubahan Ikhm terhadap dampak yang penambahan areal pertanian PERTANIAN
ditimbulkan oleh perubahan
iklim
02 - Jumlah penyuluh pertanian dan 5 1.450 orang
petani yang meningkat pemahaman
rklim melalui sekolah lapang iklim
PRO-P 06.02.02.04 - Perlindungan 0l - Meningkatnya 01 - Jumlah kab/kota yang 1 280 Kab/Kota 119 653,3 KEMENTERIAN KESEHATAN
Kesehatan Masyarakat dan ketahanan sektor kesehatm menyelenggarakan Kabupaten/kota
Lingkungan dari Dampak terhadap dmpak yilg sehat (KKS)
Perubahan Ikhm ditrmbulkan oleh perubahm
ikhm
PP 06.03 - Pembmgunan 0I - Meningkatnya capaian 01 - Penurunan emisi GRK terhadap 5 r0,58 % t.297.454,2
Rendah Karbon penurunan emisi GRK breehne pada sektor energi
terhadap basehne pad,a
sektor energi, lahan, limbah,
IPPU, serta pesrsir dm
kelautan
SK No 052853 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.Yt.77 -
Dukungan
tcrhadap Alokasr
PN/ PP/ KP/ ProP Sasa ra n Indikator Ta rget Instansr Pclaksana
Arahan (Rp Juta)
Presiden
PRO-P 06.03.01.O1 - Pengelolam 01 - Menrngkatnya 01 - Kapasitas tmbahan terpasang 2 1.921,8 MW 71.559,0 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Energr Baru Terbarukan pembangunan pembangkit pembangkrt EBT DAYA MINERAL
dan penggunaan Energi Baru
Terbarukan
SK No 052854 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VI.18 -
Dukungan
tcrhadap Alokasr
Instansr Pelaksana
PN/ PP/ KP/ ProP Sasa ra n Indikator Ta rget (Rp. Juta)
Arahan
Presiden
PRO-P 06.03.01.02 - Efisrensr dan 01 - Meningkatnya efisrensi 01 - Jumlah peralatan yang drsusun 5 1 Peralatan 6.295,A KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER
Konseroasi Energi dan konseruasi energi SKEM-nya DAYA MINERAL
KP 06.03.02 - Pemulihan Lahan 01 - Meningkatnya 01 - Luas lahan gambut terdegradasr 5 325.000 Hektr t.ot3.297 ,6
Berkelanjutan keberlanjutan pemulihan ymg dipulihkan dan drfasilitasr
lahan restorasi gambut
PRO-P 06.03.02.02 - Rehabilitasi 01 - Meningkatnya upaya 0 1 - Luas tutupan hutan yang 5 433.000 hektar 22.474,4 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Hutm lahm dm rehabilitasi hutan lahm dan ditingkatkan secara nasiona.l KEHUTANAN
Reforestasi reforestasr
PRO-P 06.03.02.03 - Pengurmgm Ol - Berkurangnya laju 01 - Penurunan laju deforestasi 5 380.0O0 haltahun 2ro.325,2 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Laju Deforestasi deforestasi KEHUTANAN
PRO-P 06.03.02.04 - Peningkatm 01 - Terlaksmanya optimasi 01 - Jumlah optimasi lahm pertmian 5 1O0.00O hektu 780.498,0 KEMENTERIAN PERTANIAN
Produktrvrtas dan Efi srensi lahan pertanian
Pertanlan
KP 06.03.03 - Pengelolaan 01 - Menrngkatnya 01 - Jumlah sampah yang terkelola 5 68,5 juta ton 196.201,8
Limbah pengelolam limbah secra nasional
SK No 052855 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VI.19 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/ PP/XPl ProP Sasaran Indikator
Arahan
Targe t (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Presiden
PRO.P 06 03.03.01 - Pengelolaan O1 - Meningkatnya 01 - Jumlah pengurangan timbulan 5 17,99 Juta ton 196.20 i ,8 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
Smpah Rumah Tangga pengelolaan sampah rumah smpa}t secara nasional PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN
tangga LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Crtrtu,:
l) s..u.i d€rym Fnd.k'b rHlS, ..buah prDrrk &pa! m€ndlkun8 l.hih ddi I (siu) Pridits Na.ion.l;
dln di3rnbu$ loh.i PrwinEvlGbup.tn/xe ny4 Untuk prcy.k y s n.r ukun8 ,inb' PPlle/IhP dalam I m, al(rkad lEnya di muncullh I (r.tu] kllii
Tr.rdd lG Drarh, I(PBU dan Bde Uun4 ,r(m rau. dil,i iru RxP dan AIBN.
SK No 052856 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VII.1 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/ PPl KPl ProP Sasaran Ind i kato r Target lnstansi Pelaksana
Arahan {Rp. Juta)
Presiden
PN 07 - Memperkuat Stabilttas 01 - Temjudnya demokrasi Ol - Indeks Demokrasr lndonesra 77,72 Nilar 38.945 643,6
Polhukhankam dan yang terkonsolidasr,
Transformasr Pelayanan terpeliharanya kebebasan,
Publik menguatnya kapasrtas
lembagalembaga demokrasr
dan terJaganya kesetaraan
warga negara secara optimal
SK No 052857 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VII.2 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/PP/ KP/ ProP Sasaran Indikato r Target (Rp. Jutal
Instansi Pelaksana
Arahan
Presiden
PP 07.01 - Konsolidasi 01 - Temjudnya stabilitas 01 - Skor IDI Variabel Kapasrtas 5 75,4O Skor t.749.149,8
Demokrasi pohtik yang kondusif serta kmbaga Demokrasi
komunikasr publik yang
efektif, integratrf, dan
partisipatrf
KP 07.01.01 - Penguatan 01 - Terwujudnya stabilitas 01 - Kaderisasi oleh partai politik 4 74,6 Skor 1.016.885,O
Kapasitas Lembaga pohtik ymg kondusif melalui peserta pemilu
Demokrasi penguatan kapasitas lembaga
demokrasi
PRO-P O7.0f .01.0f - Penguatan Ol - Termjudnya penguatan 01 - Jumlah satker yang difasilitasi 4 549 Satker 443.209,7 BADAN PENGAWAS PEMILITIAN UMUM,
Penyelenggara Pemilu penyelenSgara pemrlu dalam penguatan penyelenggra pemrlu KOMISI PEMILIHAN UMUM
SK No 052858 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VII.3 -
Dukungan
te rh adap ALokasi
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran I ndi kato r Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan
Pre side n
PRO-P 07.Ol.Ol 02 - Penguatan 0l - Menguatnya peraturan Ol - Jumlah rekomendasr kebijakan 3 2 Rekomendasr 1. r 00,0 KEMENTERIAN DAIAM NEGERI
Peraturan Perundangan perundangan brdang polrtik bidang pohtlk dalam negeri Kebijakm
Bidang Pohtik
PRO.P 07.O1.01.O3 - Peningkatan 01 - Meningkatnya bmtuan 01 - Jumlah putar polrtik yang I 9l:mbaga t26 376,4 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Bantuan KeuanBan Partar keuangan partai pohtik mendapat bmtuan keuangan
Polihk
PRO-P O7.01.01.04 - Penguatan 01 - Menguatnya demokrasi 01 - Jumlah pengurus parpol yang I I 00 Orang 4.494,9 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Demokrasi Internal, internal, trmsparansr, dm mendapat pendrdikan politik dan KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
Transparansi, dan akuntabilitas partar polrtik penguatan rdeologi Pancasila POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN
Akuntabllltas Partar Politik
PRO.P 07,O1.01.O5 - Penguatan 0l - Menguatnya demokrasi Ol - Jumlah fasihtasr penguatm t l5 Daerah 1 700,0 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Demokrasi di Daerah di daerah demokrasi di daerah (Prov/Kab/Kota)
KP 07 .O1.O2 - Penguatan O1 - Temujudnya stabilitas 01 - Terbebas dari ucman 4 93,85 Skor 4.550,0
Kesetaraan dm Kebebasan politik yang kondusif melalur dan/penggunaan kekerasan ymg
penguatan kesetaraan dan menghambat kebebasan berkeyakinan
kebebasan
PRO-P 07.Ol.O2 Ol - Pendidrkan 01 - Terselenggrmya 01 - Terbebas dari hambatm/gangguan 4 Skor 2.400,o KEMENTERIAN DAIAM NEGERI,
Politrk dan Pendidikan pendrdrkan pohtlk dan dalam penggunaan hak pihh dalam KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN
Pemilih pendidikan pemilih ymg pemilu PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
tepat sasaran dan
berkelanjutan
SK No 052859 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VII.4 -
Dukungan
te rha dap Alokasi Instansi Pelaksana
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Indl kator Target
Arahan (Rp. Jutal
Presiden
PRO.P 07.Ol.O2.O2 - Penrngkatan 01 - Terselenggranya 01 - Netralitas penyelenggara pemilu 4 Skor 1.500,0 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
Kualitas Penyelengguaan penguatan pengawasan
Kepemrluan netralrtas ASN
PRO-P 07.O7.O2.O3 - Peningkatan 01 - Meningkatnya kapasrtas 0l - Jumlah pengurus onnas yang t 250 Kelompok 650,0 KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kapasitas Orgamsasi organisasr kemasyarakatm mengikuti fasilitasi pemngkatan Masyarakat
Kemasyarakatan kapasitas
PRO-P 07.01.03.01 - Penguatan Tata 01 - Terlaksananya 0l - Tata kelola rnformasi dan 3 2 Dokumen 27.436,1 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
Kelola Informasi dan penguatan tata kelola komunikasi publik di pusat dm daerah INFORMATIKA
Komunrkasr Publik dr Pusat lnformasr dan komuntkasi yang tenntegrasl sesuai asas-asas
dan Daerah publik di pusat dan daerah keterbukaan rnformasi publik
Konten dan Akses Informasi akses infomasi publik secara masyrakat dr wilayah 3T terhadap INFORMATIKA
Publik secara Merata dan merata dan berkeadilan infomasi publik
Berkeadilan terutma di terutama di wilayah 3T
Wilayah 3T
SK No 052860 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VII.5 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Ind ikator Target Instansi Pelaksana
Arahan {Rp Juta) I
Presiden
PRO-P 07 O1.03.03 - Penrngkatan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah SDM brdang komunrkasi 1 50.0O0 Ormg 506.595,7 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
Kualitas SDM Bidang peningkatan kualttas SDM dan informatika yarlg kompeten dan INFORMATIKA
Komunikasi dan Informatika bidang komunikasr dan profesional
informatika
PRO-P 07.01.03.04 - Peningkatan o1 - Terlaksananya Ol - Jumlah masyarakat yang I 2.500 Orang 2.554,6 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
Literasi TIK Masyarakat penrngkatal literasi TIK mendapat pengeoalan TIK INFORMATIKA
masyarakat
PRO.P 07.0 1.03.06 - Penguatan 01 - Terlaksananya 01 - Indeks Kemerdekam Pers 1 76 Nilai 23.106,7 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
Peran kmbaga Pers dan penguatan peran lembaga INFORMATIKA
Jurnalis pers dan jurnalis
PRO-P 07.0f .03.07 - Peningkatan 01 - Terlaksananya 0l - Jumlah lembaga penyiuan yang I 58 kmbaga 24.553,9 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN
Kualitas tembaga Penyiaran peningkatan kualitas berkualitas Penyiaran INFORMATIKA
lembaga penyraran
PP 07.O2 - Optrmahsasi 0I - Menrngkatnya efektivitas Ol - Jmlah forum yang dipimprn oleh 5 13 Forum 357.468,8
Kebijakan Luar Negeri drplomasi dan pemanfaatan Indonesia pada tingkat regional dan
kerja sama pembmgunan multilateral
internasional
SK No 052861 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VII.6 -
Dukungan
PN/PP/KPi ProP Indikator t e rha dap Alokasi
Sasaran Ta rg,e t Instansr Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
PRO.P 07.O2.Ol Ol - Peningkatan O1 - Terlaksananya 01 - Persentase kemajuan hukum dan 2 IOO Yo 17.633,7 KEMENTERIAN LUAR NEGERI, BADAN
dan Intensrfikasi Efektivrtas penyelesaran perbatasm dan perjanjian internasional di bidang INFORMASI GEOSPASIAL (BIG),
Penyelesaian Perbatasan dan percepatan pemetaan batas perundrngan penegasan batas darat, KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Percepatan Pemetaan Batas negara peningkatan kerja sama perbatasan
Negara dm peningkatm ker.1a sma kelautan
yang drselesakm
PRO-P 07.O2.Ol.O2 - Penguatan OI - Terlaksmanya 01 - Persentase kasus khusus yang 1 57,20 v, 243.137,7 KEMENTERIAN LUAR NEGERI, BADAN
Perlindungan WNI dm BHI di penguatan perlindungan WNI drselesaikan PELINDUNGAN PEKER.IA MIGRAN
Tingkat Bilateral, Regional, dan BHI di tingkat bilateral, INDONESIA (BP2MI), KEMENTERTAN
Multilateral regronal, multilateral KSTENAGAKERJAAN
KP 07.O2.O2 - Penguatan Kerja 01 - Terlaksmanya 01 - Jumlah program/ kegratm Kerja 5 115 53.005,4
Sama Pembangunan penguatan kerja sama Sama Selatan-Selatan Tnangular Program / Kegiatan
Internasional pembangunan internasional
SK No 052862C
PRE S IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VII.7 -
Dukungan
te rhada p Alokasi
PN/PP/ KP/ ProP Sasaran Ind ikator Target Instansr Pelaksana
Arahan (Rp. Jutal
Presiden
PRO-P 07.O2.O2.O1 - Penrngkatan 01 - Terlaksmanya 01 - Jumlah pendanaan kegiatan kerla 5 154 Rp Miliar 50.305,4 KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Penggunaan Sumber-Sumber peningkatan penggunaan sama pembangunan internasional KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
dan Mekanisme Pendanaan sumber-sumber dan termasuk KSST SEKRETARIAT NEGARA, KEMENTERIAN
Baru Kerja Sama mekamsme pendmam bm KELAUTAN DAN PERIKANAN
Pembangunan Internasional keda sama pembmgunan
rnternastonal
PRO-P 07.O2 02 02 - Penciptaan 01 - Terciptanya lingkungm 0l - Tingkat parllsipasi aktor 5 2,65-2,74 0/n
2.700,o BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Lrngkungan yang yang mendukun g lenab ling nonpemerintah dalam kegntan kerla NASIONAL / BAPPENAS
Mendukung lEnabhng enu trc n me nll penin gkatan sama pembangunan internasional
Dnutr onre nt1 Peningkatan keterlibatan swasta dalam
Keterhbatan Swasta dalam keqa sama pembangunan
Ke{a Sama Pembangunan internasional
Internasional
KP 07.O2.O3 - Penlngkatan Crtra 01 - Meningkatnya citra 01 - Persentase pemberitaan positf 5 86 o/" 1.545,0
Positif di Dunia Internasional positif di dunia internasional media massa internasional terhadap
kebr.;akan hubungan lutr negen RI
PRO-P 07.02.03.01 - PenJrusunan 01 - Tersusunnya kebrjakan 01 - Persentase dukungan konstituen 5 98% 1 545,0 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO
Kebijakm Diplomasi Publik diplomasr publik dan internasional terhadap promosi aset- REPUBLIK INDONESIA
dm Ttrrunannya turunmnya aset diplomasi publik lndonesia
PRO.P 07.O2 04.O1 - Peningkatan 01 - Meningkatnya 0l - Jumlah rekomendasi dan prakarsa 5 270 40.091,9 KEMENTERIAN LUAR NEGERI
Inisiatif/ Posrsr Indonesra imsiatrf/posrsr Indonesia yang drsampaikan dalam forum kerla Rekomendasr/ Prakar
yan8 Drterrma ymg diterima sma multilateral SA
SK No 052863 C
PRE S IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VII.8 -
Dukungan
te rh adap Alokasi
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Indikator Targe t (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan
Presiden
PRO-P 07 02.O4.O2 - Optimalsasi 01 - Terlaksmanya 01 - PenngkatJumlah pasukan 5 10 Penngkat 2.055,1 KEMENTERIAN LUAR NEGERI
Kontribusr lndonesia dalam optimalisasr kontribusi perdmaian (PKO) yang dikirim
Ja.;aran l0 Besar Negara Indonesia dalam jalaran 10 Pemerintah lndonesia
Kontrrbutor MPP PBB besar negara kontributor
MPP PBB
PP 07.03 - Penegakan Hukum 01 - Meningkatnya 0l - Indeks Perilaku Anti Korupsi (nilar) 4 4.06 Nilai 395.304,4
Nasional penegakan dan pelayanan
hukum serta akses terhadap
keadilan
KP 07.03.01 - Penataan Regulasi 01 - Terlaksananya penataan 01 - Persentase Judrcial reuiew yang 3 10, 15 o/o dan 9,05 % 5.186,0
regulasr drkabulkan MK dan MA
PRO.P 07.03.01.01 - Pembentukan 01 - Terbentuknya lembaga 01 - Persentase peraturan perundang- J 0,15 Nrlar 1.000,0 MAHKAMAH KONSTITUSI RI
Lembaga Pengelola Regulasi pengelola regulasi undangan yang diharmonisasi
PRO-P 07.03.01.02 - Pembaruan 01- Terlaksalanya 01 - Jumlah pengundangan rancangan 3 IUU 4.186,0 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
Substansi Hukum pembaruan substansr hukum undang-undang.;angka menengah MANUSIA RI
KP 07.O3.O2 - Perbaikan Sistem 0 I - Terlaksananya 0l - Peringkat EoDB Indonesia untuk 5 100 Peringkat 134.737.7
Hukum Prdana dan Perdata perbaikm sistem hukum aspek e nforcin g co ntr acts
prdana dan perdata
SK No 052864C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VII.9 -
Dukungan
terhadap Alokasr
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Indikator Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan
Presiden
PRO-P 07.03.02 03 - Dukungan Tl 01 - Temjudnya dukungan 01 - Jumlah wilayah kerja lnstansi 5 2 12 Wrlayah Kerla 30.062,4 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
di Bidang Hukum dan TI dr bidang hukum dan penegak hukum yang MANUSIA RI, KEMENTERIAN
Peradilan peradilan mengrmplementasikan SPPT TI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM
DAN KEAMANAN, MAHKAMAH AGUNG,
BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN),
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK),
KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
PRO-P 07.O3.O2.O4 - Peningkatan 01 - Terla-ksananya 01 - Indeks Integrttas Hakim I 7,36 Nilar 19.300,0 KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA
Integritas dan Pengawasan peningkatan integntas dan
Hakim pengawasan hakim
KP 07.03 03 - Penguatan Sistem 0l - Temjudnya penguatan 0l - Survei penilaian integrltas 5 72 Nilai 62.782,5
Anti Korupsi srstem anti korupsi
PRO-P 07.03.03.01 - Penguatan 01 - Terlaksananya O1 - Persentase capaian aksi Stranas 5 IOO Yo 43.345,3 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)
Implementasi Strategi penguatan implementasl PK
Nasional Pencegahan Korupsr Strategi Nasional Pencegahan
Korupsr
SK No 052865 C
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VII.10 -
Dukungan
tcrhadap Alokasr
PN/ PP/ KP/ProP Sasaran Indlkator Target Instansr Pelaksana
Arahan (Rp Juta)
Presiden
PRO-P 07.03.03.02 - Optrmalsasi 01 - Terlaksananya O1 - Jumlah Aparat Penegak Hukum 1 160 Orang 19.437,3 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)
Mekanisme Pemuhhan dan optimalisasr mekanrsme yang mengikuti Diklat Pemulihan Aset KE.IAKSAAN REPUBLIK INDONESIA,
Pengelolaan Aset pemulihan dan pengelolaan PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS
aset TRANSAKSI KEUANGAN (PPATK),
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA RI
PRO-P 07.O3.O4.01 - Penguatan Ol - Terlaksananya 0l - Aspek Bantuan Hukum pada 5 7 l-8O o/o
t64.230,2 MAHKAMAH AGUNG, KEMENTERIAN
Layanan Keadrlm penguatan layanan keadrlan Indeks Akses terhadap Keadilan HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI,
(persen) KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA,
KE]AKSAAN REPUBLIK INDONESIA,
LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN
KORBAN
PP O7.O4 - Reformasi Birokrasi 01 - Menrngkatnya kualitas 01 - Indeks Reformasi Birokrasi Rata 4 84,22 Nilai 276.779,7
dan Tata Kelola pelaksanaan refomasi Rata Nasronal (K/L)
birokrasr instansi pemenntah
SK No 052866 C
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VII.11 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Indikator Target (Rp. Jutal
Instansi Pelaksana
Arahan
Presrden
PRO-P 07.04.01.01 - Manajemen 01 - Terbangunnya 01 - Jumlah instansi yang menerapkan 4 1O Instansi 16.200,0 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,
Talenta Nasronal ASN manajemen talenta nasional manaJemen talenta ASN Pemerintah KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN
ASN (K/L/Provmsi/Kab/ Kota) APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI, LEMBAGA ADMINISTRASI
NEGARA
PRO-P 07.O4.O1.O2 - Penrngkatan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah Instansl Pemerintah 4 162 Instansi 18.000,0 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN
Penerapan Sistem Merit ASN peningkatan penerapan dengan Indeks Sistem Merit kategori Pemerintah APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
sistem merit ASN Baik ke Atas (IP) BIROKRASI, BADAN KEPEGAWAIAN
NEGARA
SK No 052867 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VII.12 -
Dukungan
Ind ikator
terhadap Alokasi
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Target Instansr Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
KP 07.O4.O2 - Transformasr O1 - Terwujudnya 0l - Instansi pemerintah dengan 4 150 per 587 lnstansi 30.591,2
Pelayanm Publik transformasr pelayanan tingkat kepatuhan pelayanan publik Pemerintah
publik kategorr bark (rnstansi)
PRO-P 07.O4.O2.O1 - Pelayanan O1 - Terlaksananya Ol - Tersedranya portal pelayanan 4 1 Sistem Informasi 2.500,0 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN
Publk Berbasrs Elektronik pelayanan pubhk berbasls pubLk pemerintah pusat dan daerah APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
(E- Serubes) yang Terintegrasi elektronik (e-serurces) yang (portal pelayanan pubhk) BIROKRASI
terintegrasr
PRO-P 07.O4.O2.O2 - Penguatan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah laporan/ pengaduan 4 5.830 Laporan 24.847,2 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,
Pengawasan Masyarakat atas penguatan pengawasan masyarakat terhadap penyelenggara KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN
Kinerja Pelayanan Publik masyarakat atas kinerJa pelayanan publik yang diselesaikan APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
pelayanan publik BIROKRASI
PRO-P 07.O4.O2.O3 - Penguatan 01 - Terlaksananya 0l - Jumlah unit pelayanan pubhk 4 500 Unit Pelayanan 2.250,O LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,
Ekosistem Inovasi penguatan ekosistem rnovasi (UPP) yang mereplikasr rnovasr Pubhk KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI
PRO.P 07.O4.O2.O4 - Penguatan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah Mal Pelayanan Publik 4 9 Mal Pelayanan 1.000,o KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN
Pelayanan Terpadu penguatan pelayanan Publik APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
terpadu BIROKRASI
SK No 052868 C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
- A.VII.13 -
Dukungan
te rha da p Alokasi
PN / PP/ KP/ ProP Sasaran Indr kato r Target lnstansi Pelaksana
Arahan {Rp. Juta)
Presiden
PRO-P O7.O4.O3.Ol - Penataan 01 - Terlaksmanya penatam 01 - Jumlah instmsi yang ditata 4 21 Instansi r.000,0 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN
Kelembagaan kelembagam kelembagamnya Pemerintah APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI
PRO-P 07.O4.O3.O2 - Penerapan 01 - Memngkatnya nrlai 01 - Nrlai indeks domarn tata kelola 4 2,1 Nilai Indeks 54.252,1 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN
SPBE Tenntegrasr indeks domarn tata kelola SPBE Nasional APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
SPBE Nasiona.l BIROKRASI, BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL / BAPPENAS,
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
BARANG /JASA PEMERINTAH (LKPP),
ARSIP NASIONAI REPUBLIK INDONESIA
SK No 052869 C
PRE S I OEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VII.14 -
Dukungan
Indikator tc rha dap
Target Alokasi
PN / PP/ KP/ ProP Sasaran
(Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan
Presiden
PRO-P 07.O4.O4.O7 - Penguatan 01 - Meningkatnya kualitas 01 - Jumlah rekomendasr kebilakan 4 9 Rekomendasi 5. 100,0 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
Pengelolaan Reformasi kebijakan Reformasi Reformasi Birokrasr Nasronal Kebrlakan BARANG/JASA PEMERINTAH (LKPP),
Birokrasi Birokrasr Nasrona-l KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI
PRO-P 07.O4.O4.O2 - Penguatan 01 - Meningkatnya sistcm 01 - Jumlah rekomendasi hasrl 4 135 Rekomendasi r44.636,4 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN
Sistem Akuntabrlitas Krner.;a akuntabrlrtas kinerja pengawasan krner..;a pembangunan PEMBANGUNAN (BPKP)
Pembangunan pembangunan
PP 07.05 - Menlaga Stabilitas 01 - Terjagmya stabilitas 01 - Indeks Kekuatan Militer 2 O,24 Nilai 36. r66.940,9
Keamanan Nasronal pertahanan dan keamanan
SK No 052870 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VII.I5 -
Dukungan
tc rhadap Alokasi
PN/ PP/ KPl ProP Sasaran Indikator Arahan
Target Instansr Pelaksana
{Rp. Juta)
Pre sid e n
KP 07 O5.01 - Penguatan 01 - Menguatnya keamanan 01 - Indeks Rrsrko Teronsme (Pelaku) 4 38,OO Nrlar 999.981,3
Keamanan Dalam Negerr dalam negeri
PRO.P 07.05.01.01 - Peningkatan 01 - Meningkatnya Ol - C\earane rate terorisme 5 77 Yo 625.903,6 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN
Deradikalisasi dan deradikalisasi dan TERORISME (BNPI), BADAN INTELIJEN
Penanganan Teronsme penanganan terorisme NEGARA, KEMENTERIAN SOSIAL,
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESTA
SK No 052871 C
PRES IDEN
REPUELIK INDONESIA
- A.VII.16 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/ PP/ KPlProP Sasaran Indikator Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan
Presiden
PRO-P 07.O5.O1 02 - Pengamanan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah objek vital dan target 5 2.179 Objek Vrtal 20.000,0 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
Objek Vrtal dan Target pengamanan obJek vltal dan rentan yang mendapat pengamanan dan Target Rentan INDONESIA
Rentan target rentan
PRO-P 07.05 01 O3 - Penguatan 01 - Terlaksananya OI - Jumlah pos pamtas, posal, pos pol 2 56 M2 322 849,3 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
Pertahanan dan Keamanan di penguatan pertahanan dan subsektor dan PLBN yang dibangun INDONESIA, BADAN NASIONAL
Perbatasan dan Pulau keamanan di perbatasan dan PENGELOLA PERBATASAN (BNPP).
Terluu pulau terluar KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA RI, KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT,
KEMENTERIAN PERTAHANAN
PRO.P 07.05.01.04 - Penanganan 01 - Tertanganinya konflik Ol - Tertanggulanginya potensi konflik 5 23 Kasus 30.067,0 KEMENTERIAN DALAM NEGERI,
Konflik secara Humanis secara humanis sosial di tingkat kabupaten KEMENTERIAN SOSIAL, KEPOLISIAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SK No 052872C
PRE S IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VII.17 -
Dukungan
t c rhadap Alokasi
PN/ PP/ KP/ ProP Sasaran Indikator
Arahan
Targe t (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Presiden
PRO-P 07.05 01.05 - Keselamatan 01 - Teroujudnya 01 - Jumlah korban bencana yang 4 l2O O0O Orang t.16t,4 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
dan Relntegrasl dr Wilayah keselamatan dan reintegrasl diselamatkan INDONESIA
Rawan dan Bencila di wilayah rawan dan
bencana
pertahanan
PRO-P 07.05 02.0r Pengadaan 01 - Terlaksananya 0 I - Jenis alutsista yang diadakan 4 23 Jenrs 12.647.179,8 KEMENTERIAN PERTAHANAN
Alutslsta pengadaan alutsista
PRO-P 07.OS O2.O2 - Pemeliharam 01 - Terlaksananya Ol - Jenis alutsista yang dihmat 4 2O Jems 4.t44.22t,5 KEMENTERIAN PERTAHANAN
dan Perawatan Alutsista pemeliharaan dan perawatan
alutsrsta
PRO-P 07 05.02.03 - Pembangunan 01 - Terlaksananya Ol - Jumlah sarpras pertahanan yang 2 5 Jenis 746 629,2 KEMENTERIAN PERTAHANAN
Sarana-Prasarana pembangunan sarana- dibangun
Pertahanan prasarana pertahanan
PRO-P 07.O5.O2.O4 - Peningkatan O1 - Temjudnya 01 - Jumlah sarpras profesionahsme 2 25 Jenis 4.863.344,5 KEMENTERIAN PERTAHANAN
Profesionalisme dan profesronalisme dan dan kesejahteraan prajurlt yang
Kesejahteraan Prajurit kese.;ahteraan prajurit yang dibmgun
meningkat
SK No 052873 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.VII.18 -
Dukungan
terhadap Alokasi
PN/PP/ KP/ ProP Sasaran Ind i kato r Target (Rp. Juta)
Instansi Pelaksana
Arahan
Presiden
PRO-P 07.O5.O2 05 - Pembangunan 01 - Terlaksananya 01 - Jumlah sistem siber pertahanan 4 1 Srstem 34.720,O KEMENTERIAN PERTAHANAN
Pertahanan Siber pembangunm pertahanil ymg dibangun
srber
PRO-P 07 05 02 06 - Pembangunan 01 -Jenrs alpalhankm 01 - Jenis alpalhankam industri 5 5 Jenrs 3.147 693,6 KEMENTERIAN PERTAHANAN
dan Pengembangan Industri industri pertahanan yang pertahanan yang diadakan
Pertahanan diadakan
KP 07.05.03 - Penguatan 01 - Tem.ludnya penguatan 01 - Angka pelanggaran hukum dan 4 246 Jumlah 1 .t 17 .466,7
Keamanan laut keamanan laut gangguan keamanan di laut
PRO-P 07.05.03 02 - Penguatan 01 - Terlaksananya operasi Ol - Persentase cakupan WPP NRI yang 4 65 "/o 1. 1 16.546, 1 BADAN KEAMANAN LAUT, KEMENTERIAN
Kapasltas Operasi Keamanan keamanan laut yang kuat dipantau dari kegiatan illegal frshing KELAUTAN DAN PERIKANAN,
Laut KEMENTERIAN PERTAHANAN
PRO.P 07.05.03.03 - Peningkatan O1 - Temludnya Ol - Clearance rate tindak pidana laut 4 80 o/o
920,6 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
Penyelesaian Kasus penyelesaian kasus INDONESIA
Keamanan Laut keamman laut yang
menlngkat
KP O7.05.O4 - Penguatan 01 - Temjudnya penguatan Ol - Angka prevalensi penyalahguna 1 t,46 v" 4.246.460,6
Keamanan dan Ketertibm keannman dan ketertiban narkotika
Masyaakat masyarakat
SK No 052874C
PRES IDEN
REPIJBLIK INDONESIA
- A.VII.19 -
Du ku ngan
tcrhadap Alokasi
PN/PP/KP/ProP Sasaran Indrkator Target Instansr Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presrden
PRO-P 07 05.O4.O2 - Peningkatan 01 - Meningkatnya Ol - Indeks Ketahanan Diri Remala I 52 Nilai 72.705,8 BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN),
Pencegahan Penyalahgunaan pencegahan penyalahgunaan KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
dan Rehabrlrtasi dan rehabilitasi
Penya.lahguna Nukotika penyalahguna nrkotika
SK No 052875 C
PRESIDEN
REPUBLIK INDON ESIA
- A.VII.20 -
Dukungan
tcrhadap Alokasi
PN/ PP/KP/ ProP Sasaran Indrkator Target Instansi Pelaksana
Arahan (Rp. Juta)
Presrde n
PRO-P 07.05.04.03 - Penanganan 01 - Tertanganinya kasus O! - Clearance rate tindak pidana TPPO 4 a4 0/o
t2.999,6 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
Kasus TPPO, serta Kejahatan TPPO, serta kejahatan serta kejahatan terhadap perempuan, INDONESIA
terhadap Perempuan, Anak, terhadap perempuan, anak, anak, dan kelompok rentan
dan Kelompok Rentan dan kelompok rentan lainnya
Larnnya
PRO-P 07.05.04.O4 - Penmgkatan O1 - Terlaksananya Ol - Indeks Kepuasan Layanm 4 8,3 Nrlai 41.533,3 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
Layanan Kepohsian yang penrngkatan layanan Kepolisian INDONESIA
Presrsi sebagar Kelanjutan kepolisran yang Presisi
Promoter sebagai kelanlutan promoter
PRO-P 07.05.04.05 - Pengadaan 01 - Terlaksmanya 01 - Jumlah almatsus dan alpalkam 2 6 Pal<et 3.308.288,1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
Almatsus dan A.lpalkam pengadam almatsus dan Kepolisran INDONESIA
Dukungan Iayanan alpalkam dukungan layanan
Kepolisran kepolisian
PRO-P 07.05.04.06 - Peningkatan O1 - Menlngkatnya 01 - Jumlah personel yang tersertrfikasi 1 9.517 Personel 649.965,6 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
Profesi.onalisme, dan profesionahsme, dan diklat profesional INDONESTA
Kesejahteraan Anggota Polri kesejahteraan anggota Polri
SK No 052876C
PRES IDEN
REPUBLIK INOONESIA
- A.VII.2I -
Dukungan
tcrhadap Alokasi Instansi Pelaksana
PN/ PP/ KP/ProP Sasaran Indrkator Target
Arahan (Rp. Juta)
Presiden
pengaduan masyuakat
KP 07.05.05 - Penguatan 01 - Temjudnya ketahanan 01 - Skor GlobalCgber SecuitA Index ldan2 0,826 Nilar 171 .243,4
Keamanan dan Ketahanan dm kemanan siber ymg
Srber kuat
PRO-P 07.05.05.01 - Pembangunan Ol - Terlaksmanya 01 - Skor Pilar Techrucal pada Global 2 0,171 Nilar 14.290,6 BADAN INTELIJEN NEGARA, BADAN
dan Penguatan Tim Cepat pembangunan tim cepat CA b ers ecuritA Inde x (GCll SIBER DAN SANDI NEGARA
Tanggap Keamanan Siber tangBap keamanm siber
yang kuat
PRO-P 07.O5.05.O2 - Penguatan 01 - Terlaksananya Ol - Skor Pilar Organbationalpad.a 4 0,133 Nilai t24.178,4 BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA,
lnfrastruktur, SDM, dan pembangunan infrastruktur, Globd Cgbersecurity Index (GCll BADAN INTELIJEN NEGARA, KEPOLISIAN
Regulasi Keamman Siber SDM, dm regulasr kemanm NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
siber yang kuat KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
PRO-P 07.05.05.03 - Penyelesaran 01 - Terlaksananya O1 - Clearane rate trndak pidana srber 5 63 v, 16.83 1,6 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
Kejahatan Srber penyelesaian kejahatan INDONESIA, KEJAKSAAN REPUBLIK
brdang siber INDONESIA
SK No 052877 C
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- A.Vil.22 -
Dukuagan
terhadrp Alokrrl Instansi Pelaksana
PII/PP/KP/ProP Srrerao. Iadlkrtor Arrlu Terget (Rp. Jutal
Prerlden
I PRO.P 07.05.05.04 - Pencegahan 0r udnya 0l - Skor P{lar Caperaaon pada Global 5 0,139 Nilar l5 943,1 I
BADAN INTELIJEN I
l____ I
Cetrtea:
l) s.tue d.nltn Fd.k d.Ft @trdututrs Lbih.t.E I lEtu) PtEir.. N.@t,
r.n THIS, &hu.h prorrk
2l
d., d'.Abud br&i Fredailrqbup.bn/ xd ,y.. untut pmy.t,u! 6.ndukun! Lrtl..PPlKPlPtoP d.l.d I PN, .lol.r h!ny. di nun.ulkr r {elul L.l';
3)
Tr.r.f.r Kc D..En, xfau d.n B.du Urh.l rk n lm. dilkuk r s6p.! d.^!.. F.muEkhlm RKP du APBN
PRESIDEN REPUBUK INDONESIA,
ttd.
Salinan sesuai dengan aslinya JoKo wtDoDo
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
LIK INDONESIA
undangan dan Administrasi
kum,
Djaman
SK No 017416C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN III
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 85 TAHUN 2O2L
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 20/22
SK No 096208 A
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
- B.1 -
Penguatan Jaminan Usaha Serta 350 Korporasi Petani dan Nelayan 967.842,7
Pembangunan Kota Baru: Maja, Tanjung Selor, Sofifi, dan Sorong 1.o28.251,4
Wilayah Adat Papua: Wilayah Adat Laa Pago dan Wilayah Adat 1.583.432,3
Domberay
SK No 098270 A
PRES IDEN
REPUBL]K INDONESIA
-8.2-
Akses Sanitasi (air limbah domestik) Layak dan Aman (90 persen 1.955.293,4
Rumah Tangga)
SK No 098271 A
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-B.3-
Keterengen:
l) Sesuai dengan pendekatan THIS, sebuah proyek dapat mendukung lebih dari I (satu) Major
Project;
2l Pada beberapa Major hoject dilaksanakan melalui dukungan pendanaan dari
BUMN/Swasta/Daerah, sehingga belanja K/L hanya sebagai fasilitator. Contoh: KA Kecepatan
Tinggi Pulau Jawa (Jakarta-Semarang dan Jakarta-Bandung), Jaringan Pelabuhan Utama
Terpadu, Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak, Jalan Tol Trans Sumatera Aceh-
Lampung, termasuk Major Project terkait pengembangan kewilayahan;
3) Rincian proyek dalam Major Project masih terus akan dilakukan penajaman dan pendalaman
kesiapan pelaksanaan. Beberapa proyek yang masih terpusat (alokasi dan lokusnya) akan
terus dipertajam alokasi dan distribusi lokasi Provinsi/Kabupaten/Kota nya;
4l Major Project mencakup rincian Belan,;a KIL dan KPBU, belum mencakup dukungan Transfer
ke Daerah dan Badan Usaha (BUMN/Swasta). Identifikasi dan integrasi antar instansi dan
sumber pendanaan (K/L, Transfer ke Daerah, KPBU dan Badan Usaha) akan terus dilakukan
sampai dengan Pemutakhiran RKP dan APBN.
ttd
JOKO WIDODO
*
'anna Djaman
!Kl
SK No 096213 A