Anda di halaman 1dari 3

ANALISA BUDAYA SESERAHAN PERTUNANGAN

MASYARAKAT FUZHOU DI TIONGKOK DENGAN


MASYARAKAT TIONGHOA KETURUNAN FUZHOU DI
SURABAYA, INDONESIA

Jesslyn Regina Margono1*


1
Universitas Widya Kartika

Abstrak

Masyarakat Tionghoa di Indonesia masih mewariskan berbagai macam adat istiadat dari Tiongkok
secara turun temurun misalnya seperti barang seserahan untuk acara pertunangan. Namun, keberadaan
berbagai macam suku Tionghoa di Indonesia mengakibatkan adanya persamaan dan perbedaan dalam
barang seserahan yang terdapat dalam acara pertunangan. Dalam penelitian kali ini penulis
menggunakan metode wawancara dan kepustakaan untuk menganalisis persamaan dan perbedaan
budaya seserahan pada pertunangan masyarakat Fuzhou di tiongkok dengan masyarakat tionghoa
keturunan fuzhou di surabaya. Dari penelitian yang didapat, ada banyak persamaan dan perbedaan
budaya seserahan pada pertunangan kedua masyarakat.

Kata kunci : masyarakat Fuzhou ; Masyarakat Tionghoa Keturunan Fuzhou Surabaya ; Barang
Seserahan ; Persamaan dan Perbedaan Budaya Seserahan Pertunangan

Abstract

Chinese people in Indonesia still inherit many kind of cultures from China from time to time just like
the gift in engagement party. However, the existence of many different Chinese tribe in Indonesia
create similarities and differences in the gift in engagement party. In this research, the writer use
interview and literature method to analyze the similarities and the differences of the gift in
engagement party of Fuzhou people in China with the Chinese people of Fuzhou descendant in
Surabaya. From the research obtained, there are many similarities and cultural differences in
accordance with the second engagement of the community.

Keywords: Fuzhou people; Chinese people of Fuzhou descendant; engagement gift; similarities and
differences of gift cultures in engagement party.

1. PENDAHULUAN karena diajarkan oleh warga asing tersebut.


Kehidupan manusia sangat kental Salah satu budaya asing yang masuk ke
dengan namanya budaya, banyak hal yang Indonesia adalah budaya Tionghoa yang
dilakukan manusia bisa dikaitkan dengan sangat umum ditemui karena banyaknya
budaya-budaya yang terdapat di masyarakat. keturunan Tionghoa di Indonesia. Budaya
Budaya juga terdapat pada berbagai Tionghoa yang dibawa masuk ke Indonesia
tingkatan mulai dari kebudayaan dalam oleh masyarakat Tiongkok tersebut
melakukan kegiatan mereka sehari-hari, berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat
hingga budaya yang sangat signifikan Tionghoa di Indonesia seperti gaya hidup,
seperti pertunangan atau perkawinan. organisasi sosial, perayaan-perayaan, tradisi,
Indonesia merupakan salah satu negara yang dan lain sebagainya. Seiring berjalannya
memiliki keanekaragaman budaya, tidak waktu, tradisi-tradisi tersebut semakin besar
hanya budaya lokal yang terdapat di dan mulai berasimilasi dengan budaya lokal,
berbagai nusantara, tetapi juga budaya- salah satunya adalah kebudayaan dari tradisi
budaya asing dari luar negri yang juga pertunangan. Tradisi pertunangan yang
masuk ke Indonesia. Hal ini membuat terdapat di Tiongkok bisa saja berbeda di
banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia dikarenakan asimilasi dengan
Indonesia
*)Penulis Korespondensi A-2-1
budaya setempat. keberadaan berbagai mewawancarai, mengumpulkan beberapa
macam suku Tionghoa di Indonesia data/sumber dari berbagai media.
mengakibatkan adanya persamaan dan Data yang penulis kumpulkan pada
perbedaan dalam budaya pertunangan, penelitian kali ini adalah hasil wawancara
terutama dalam hal seserahan yang terdapat beberapa masyarakat Fuzhou di Tiongkok
dalam acara pertunangan.Seminar Nasional n sekitar 10 orang dengan pekerjaan sudah
Rumusan masalah pada penelitian berkeluarga dan umur mereka sekitar 30-45
ini adalah: (1) Bagaimana perbedaan dan tahun dengan masyarakat Tionghoa
persamaan budaya seserahan pada keturunan Fuzhou di Surabaya sekitar 7
pertunangan masyarakat Fuzhou di orang, masing-masing generasi ke-2 dan ke-
Tiongkok dengan masyarakat keturunan 3. Penulis memilih mereka untuk
Fuzhou di Surabaya, Indonesia? (2) Apa diwawancara karena mereka merupakan
makna budaya seserahan pada pertunangan masyarakat keturunan Fuzhou. Data yang
masyarakat Fuzhou di Tiongkok dengan terkumpul akan diteliti dan dirangkum pada
masyarakat Tionghoa keturunan Fuzhou di persamaan dan perbedaan budaya seserahan
Surabaya, Indonesia? pertunangan antara kedua masyarakat.
Menurut Suryadinata & Peacock
sebagaimana dicatat oleh Dawis (2010:83- 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
84) mengemukakan bahwa perkembangan Persamaan barang seserahan pada
mutakhir etnis Tionghoa menunjukkan ada pertunangan masyarakat Fuzhou di
perbedaan dasar sosial dan budaya yang Tiongkok dengan masyarakat Tionghoa
terbentuk oleh fakta sejarah pemisahan totok keturunan Fuzhou di Surabaya. Banyak
dan peranakan pada masa kolonial dan awal prosesi dan persiapan yang harus dilakukan
kemerdekaan. Totok didefinisikan dalam dalam proses pertunangan. Berbagai
relasinya dengan sejarah kelahiran mereka kepercayaan harus dilakukan dalam proses
di negara asal dan tingkat orientasi budaya pertunangan agar kehidupan mereka bisa
serta politiknya terhadap negara leluhur bahagia dan langgeng seperti yang
mereka, sementara peranakan mengacu dipercaya. Barang-barang yang dipercaya
pada kelahiran di luar negara China dan bisa membawa keberuntungan juga
derajat penyesuaian diri dengan konteks dipersiapkan dalam bentuk seserahan pada
lokal, misalnya bahasa, agama, proses pertunangan. Kepercayaan dan
nasionalisme, dan sebagainya (Ibrahim, barang yang dipersiapkan beraneka ragam
2013). Menurut Peter Hawkins (2012) antar satu suku dan suku lainnya. Perbedaan
mengatakan bahwa budaya adalah suatu lingkungan juga berpengaruh terhadap
kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan dan barang yang dipersiapkan.
keyakinan, seni, moral, adat-istiadat serta Terutama pertunangan keturunan Tionghoa
kemampuan dan kebiasaan lain yang yang masih menganut kepercayaan
dimiliki manusia sebagai bagian Tionghoa, namun tinggal di Indonesia yang
masyarakat. mempunyai kepercayaan tersendiri dalam
melakukan suatu hal dan kepercayaannya.
2. METODE PENELITIAN Meskipun terdapat perbedaan lingkungan
Penelitian ini menggunakan metode yang bisa mempengaruhi budaya di
kualitatif. Jenis penelitian kualititatif Tiongkok dan di Surabaya, namun terdapat
merupakan suatu cara yang digunakan untuk beberapa persamaan yang masih dianut
menjawab masalah penelitian yang kedua masyarakat tersebut dalam proses
berkaitan dengan data berupa narasi yang pertunangan. Baik dalam hal seserahan
bersumber dari aktivitas wawancara, maupun kepercayaan yang ada. Beberapa
pengamatan, pengalian dokumen persamaan seserahan, yaitu seserahan
(Wahidmurni, 2017). Peneliti melakukan perhiasan sebagai hantaran. Perhiasan
proses penelitian secara langsung, adalah seserahan wajib yang harus diberikan
*)Penulis Korespondensi A-2-2
dalam proses pertunangan sebagai tanda 4. KESIMPULAN
adanya ikatan dalam hubungan antara calon Berdasarkan keseluruhan penelitian
mempelai pria dan wanita. Salah satu isi ini, budaya pertunangan masih sangat kental
seserahan wajib untuk prosesi pertunangan dengan budaya, baik budaya yang
adalah seuntai kalung, atau sepasang diwariskan turun temurun maupun budaya
perhiasan lengkap seperti kalung, cincin, yang telah berasimilasi dengan budaya
anting, dan gelang. Biasanya dalam prosesi sekitar. Umumnya masyarakat Fuzhou di
pertunangan, orang tua calon mempelai pria Tiongkok masih mempertahankan
akan langsung memasangkan kalung pada budayanya, berbeda dengan masyarakat
pihak calon mempelai wanita, sebagai Tionghoa keturunan Fuzhou di Surabaya
simbol dimana sang mempelai wanita sudah yang telah terpengaruh oleh budaya sekitar.
dipinang secara resmi oleh pihak mempelai Kedua masyarakat ini masih mempercayai
pria. berbagai lambang dan simbol.
Perbedaan barang seserahan pada Melihat beberapa perbedaan ini,
pertunangan masyarakat Fuzhou di masyarakat Fuzhou di Surabaya mulai
Tiongkok dengan masyarakat Tionghoa memiliki budaya yang pudar dari
keturunan Fuzhou di Surabaya. Perbedaan leluhurnya, dikarenakan asimilasi dengan
lingkungan dan budaya tetap bisa lingkungannya. Hal ini bisa membuat
berdampak pada perbedaan pada prosesi budaya seserahan pertunangan semakin
pertunangan dan seserahannya. Terkadang pudar seiiring berjalannya waktu.
hal yang dianggap baik di Tiongkok tidak
bisa diterima dengan baik oleh orang yang Daftar Pustaka
tinggal di Surabaya karena kepercayaan Dawis, A. (2010). Orang Indonesia
yang terdapat di lingkungannya. Beberapa Tionghoa Mencari Identitas. Jakarta:
perbedaan, yaitu satu set sandang/pakaian. Gramedia Pustaka Utama.
Seserahan satu set sandang/pakaian ini Hawkins, P. (2012). Creating a Coaching
termasuk dalam seserahan proses Culture: Developing a Coaching
pertunangan. Masyarakat Tionghoa Strategy for Your Organization.
keturunan Fuzhou di Surabaya memberikan Berkshire: McGraw-Hill Education.
barang tersebut sebagai hantaran karena Ibrahim. (2012). Tionghoa-Indonesia: Dari
bermakna agar segala keperluan sandang Dikotomi ke Mono-Identitas? Ilmu
calon mempelai wanita akan dipenuhi oleh Komunikasi Volume 10 No. 10.
calon mempelai pria. Seserahan Wahidmurni. (2017). Pemaparan Metode
sandang/pakaian ini termasuk salah satu isi Penelitian Kualitatif.
baki seserahan yang paling penting. Calon
mempelai pria harus bisa menunjukkan
bahwa nantinya ia akan mampu memenuhi
segala perlengkapan sandang calon
mempelai wanita. Seserahan
sandang/pakaian ini berisi satu set pakaian
atau dress, lengkap dengan aksesorisnya
seperti ikat pinggang, high heels dan tas
wanita. Berbeda dengan Masyarakat Fuzhou
di Tiongkok, mereka tidak memberikan
seserahan sandang/pakaian sebagai
hantaran. Perbedaan Budaya seserahan dari
kedua masyarakat juga nantinya
berpengaruh pada budaya etnis Tionghoa.

*)Penulis Korespondensi A-2-3

Anda mungkin juga menyukai