Anda di halaman 1dari 12

Teori pelaksanaan.

Abdullah Syukur. 1987. Kumpulan Makalah “Study Implementasi Latar Belakang


Konsep Pendekatan dan Relevansinya Dalam Pembangunan”, Persadi, Ujung
Pandang. Hlm 40

Faktor-faktor yang dapat menunjang program pelaksanaan adalah sebagai

berikut:

a. Komunikasi, merupakan suatu program yang dapat dilaksanakan dengan

baik apabila jelas bagi para pelaksana. Hal ini menyangkut proses

penyampaian informasi, kejelasan informasi dan konsistensi informasi

yang disampaikan;

b. Resouces (sumber daya), dalam hal ini meliputi empat komponen yaitu

terpenuhinya jumlah staf dan kualitas mutu, informasi yang diperlukan

guna pengambilan keputusan atau kewenangan yang cukup guna

melaksanakan tugas sebagai tanggung jawab dan fasilitas yang dibutuhkan

dalam pelaksanaan;

c. Disposisi, sikap dan komitmen dari pada pelaksanaan terhadap program

khususnya dari mereka yang menjadi implementasi program khususnya

dari mereka yang menjadi implementer program;

d. Struktur Birokrasi, yaitu SOP (Standar Operating Procedures), yang

mengatur tata aliran dalam pelaksanaan program. Jika hal ini tidak sulit

dalam mencapai hasil yang memuaskan, karena penyelesaian khusus tanpa

pola yang baku.


teori efektivitas

Adapun kriteria untuk mengukur efektivitas suatu organisasi ada tiga

pendekatan yang dapat digunakan, seperti yang dikemukakan oleh Martani dan

Lubis (1987:55), yakni:

1. Pendekatan Sumber (resource approach) yakni mengukur efektivitas

dari input. Pendekatan mengutamakan adanya keberhasilan organisasi

untuk memperoleh sumber daya, baik fisik maupun nonfisik yang

sesuai dengan kebutuhan organisasi.

2. Pendekatan proses (process approach) adalah untuk melihat sejauh

mana efektivitas pelaksanaan program dari semua kegiatan proses

internal atau mekanisme organisasi.

3. Pendekatan sasaran (goals approach) dimana pusat perhatian pada

output, mengukur keberhasilan organisasi untuk mencapai hasil

(output) yang sesuai dengan rencana.

Teori efektivitas

Steers. M. Richard, 1985,Efektivitas Organisasi, Jakarta, Erlangga, Hlm. 46

Ada empat faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja, seperti yang

dikemukakan oleh Richard M. Steers dalam bukunya yang berjudul Efektivitas

Organisasi, yaitu:

1) Karakteristik Organisasi

Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi organisasi


yang dapat mempengaruhi segi-segi tertentu dari efektivitas dengan

berbagai cara. Yang dimaksud struktur adalah hubungan yang relatif

tepat sifatnya, seperti dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan

susunan sumber daya manusia, struktur meliputi bagaimana cara

organisasi menyusun orang-orangnya dalam menyelesaikan pekerjaan,

sedangkan yang dimaksud teknologi adalah mekanisme suatu

organisasi untuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran

(output).

2) Karakteristik Lingkungan

Aspek lingkungan luar dan lingkungan dalam juga telah dinyatakan

mempunyai pengaruh terhadap efektivitas kerja. Kedua aspek tersebut

sedikit berbeda, namun saling berhubungan. Lingkungan luar yaitu

semua kekuatan yang timbul di luar batas-batas organisasi dan

mempengaruhi keputusan serta tindakan di dalam organisasi. Pengaruh

faktor semacam ini terhadap dinamika organisasi pada umumnya

dianggap meliputi derajat kestabilan yang relatif dari lingkungan,

derajat kompleksitas lingkungan dan derajat ketidak pastian

lingkungan.Sedangkan lingkungan dalam yang pada umumnya

disebut iklim organisasi, meliputi macam-macam atribut lingkungan

kerja yang mempunyai hubungan dengan segi-segi tertentu dari

efektivitas, khususnya atribut-atribut yang diukur pada tingkat

individual. Keberhasilan hubungan organisasi dengan lingkungan

tampaknya amat tergantung pada tingkat variabel kunci yaitu tingkat


keterdugaan keadaan lingkungan, ketepatan persepsi atas keadaan

lingkungan dan tingkat rasionalisme organisasi. Ketiga faktor ini

mempengaruhi ketepatan tanggapan organisasi terhadap perubahan

lingkungan.

3) Karakteristik Pekerja

Pada kenyataannya para anggota organisasi merupakan faktor

pengaruh yang paling penting karena perilaku merekalah yang dalam

jangka panjang akan memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan

organisasi. Pekerja merupakan sumber daya yang langsung

berhubungan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di

dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja sangat berpengaruh

terhadap pencapaian tujuan organisasi. Pekerja merupakan modal

utama di dalam organisasi yang akan berpengaruh besar terhadap

efektivitas, karena walaupun teknologi yang digunakan merupakan

teknologi yang canggih dan didukung oleh adanya struktur yang baik,

namun tanpa adanya pekerja maka semua itu tidak ada gunanya.

4) Kebijaksanaan dan Praktek Manajemen

Secara umum, para pemimpin memainkan peranan sentral dalam

keberhasilan suatu organisasi melalui perencanaan, koordinasi dan

memperlancar kegiatan yang ditunjukan kearah sasaran. Kewajiban

mereka para pemimpin untuk menjamin bahwa struktur organisasi

konsisten dengan dan menguntungkan untuk teknologi dan lingkungan

yang ada. Sudah menjadi tanggung jawab dari para pemimpin untuk
menetapkan suatu sistem imbalan yang pantas sehingga para pekerja

dapat memuaskan kebutuhan dan tujuan pribadinya sambil mengejar

tujuan dan sasaran organisasi. Peranan pemimpin ini mungkin

merupakan fungsi yang paling penting. Dengan makin rumitnya proses

teknologi dan makin rumit dan kejamnya keadaan lingkungan, peranan

manajemen dalam mengkoordinasi orang dan proses demi

keberhasilan organisasi tidak hanya bertambah sulit, tapi juga menjadi

semakin penting artinya.

konsep akuntabilitas

Ledvina V. Carino mengatakan akuntabilitas merupakan suatu

evolusi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang petugas baik

masih berada pada jalur otoritasnya atau sudah berada diluar tanggung

jawabnya (Tim Asistensi pelaporan AKIP, LAN, 2000: 37). (metode & Man)

Teori penerapan

(Wahab, 1990:45). Adapun unsur-unsur penerapan meliputi :

1. Adanya program yang dilaksanakan

2. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran

dan diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut.

3. Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang

bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun

pengawasan dari proses penerapan tersebut


teori kemampuan

Stephen P. Robbins & Timonthy A. Judge

(2009: 57-61) menyatakan bahwa kemampuan keseluruhan seorang

individu pada dasarnya terdiri atas dua kelompok faktor, yaitu :

a. Kemampuan Intelektual (Intelectual Ability), merupakan kemampuan

yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental (berfikir,

menalar dan memecahkan masalah).

b. Kemampuan Fisik (Physical Ability), merupakan kemampuan

melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, ketrampilan,

kekuatan, dan karakteristik serupa.

Teori sosial budaya

Menurut Enda (2010), sosial adalah cara tentang bagaimana para individu saling
berhubungan. Sedangkan menurut Daryanto (1998), sosial merupakan sesuatu yang
menyangkut aspek hidup masyarakat.

Adapun unsur-unsur dari budaya adalah :

a. Sistem religi

Terdiri dari sistem kepercayaan kesusastraan suci, sistem upacara keagamaan,

kelompok keagamaan, ilmu gaib, serta sistem nilai dan pandangan hidup.

Universitas Sumatera Utara

b. Sistem dan organisasi masyarakat

Terdiri dari sistem kekerabatan, sistem kesatuan hidup setempat, asosiasi dan

perkumpulan-perkumpilan dan sistem kenegaraan.


c. Sistem pengetahuan

Terdiri dari pengetahuan tentang sekitar alam, pengetahuan tentang alam

flora, pengetahuan tentang zat-zat bahan mentah, pengetahuan tentang tubuh

manusia, dan pengetahuan tentang ruang, waktu dan bilangan.

d. Bahasa

Terdiri dari bahasa lisan dan tulisan.

e. Kesenian

Terdiri dari seni patung, seni relief, seni lukis/gambar, seni rias, seni vocal,

seni instrumenseni kesusastraan dan seni drama.

f. Mata pencaharian

Terdiri dari berburu dan meramu, perikanan, bercocok tanam di lading,

bercocok tanam menetap, peternakan, perdagangan.

g. Teknologi dan peralatan

Terdiri dari alat-alat produktif, alat-alat distribusi dan transport, wadah-wadah

atau tempat untuk menaruh, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan,

tempat berlindung dan perumahan dan senjata.

Konsep efektivitas

Menurut Ravianto dalam Masruri (2014), pengertian efektifitas adalah seberapa


baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran
sesuai dengan yang diharapkan. (metode & man)
Konsep pengawasan

Robbin (dalam Sugandha, 1999 : 150) menyatakan pengawasan itu merupakan


suatu proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorang
manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi. (laksh giat & SDM)

Siagian (1990:107) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pengawasan


adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi
untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya (ren & laks)

Konsep pengelolaan

Purwanto, 2009 pengelolaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai


sasaran tertentu dengan menggunakan oragng-orang sebagai pelaksanaanya.
(metode & SDM)

Konsep sinergitas

Adanya interaksi antar ketiga stakeholders selain itu juga diperlukan adanya
sinergi antar ketiga pemangku kepentingan tersebut. Najiyati dan Rahmat (2011),
mengartikan sinergi sebagai kombinasi atau paduan unsur atau bagian yang dapat
menghasilkan keluaran lebih baik dan lebih besar. Jadi sinergi dapat dipahami sebagai
operasi gabungan atau perpaduan unsur untuk menghasilkan output yang lebih baik.
Sinergitas dapat terbangun melalui dua cara yaitu
a. Komunikasi Sofyandi dan Garniwa (2007), pengertian komunikasi dapat
dibedakan atas dua bagian, yaitu:
1) Pengertian komunikasi yang berorientasi pada sumber menyatakan bahwa,
komunikasi adalah kegiatan dengan mana seseorang (sumber) secara
sungguh-sungguh memindahkan stimuli guna mendapatkan tanggapan.
2) Pengertian komunikasi yang berorientasi pada penerima memandang bahwa,
komunikasi sebagai semua kegiatan di mana seseorang (penerima)
menanggapi stimulus atau rangsangan.
b. Koordinasi Disamping adanya komunikasi dalam menciptakan sinergitas juga
memerlukan koordinasi. Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya
koordinasi seperti yang dinyatakan oleh Hasan bahwasannya dalam komunikasi
dibutuhkan koordinasi (2005, h.18). Silalahi (2011, h.217), “koordinasi adalah
integrasi dari kegiatan-kegiatan individual dan unit-unit ke dalam satu usaha
bersama yaitu bekerja kearah tujuan bersama”. Moekijat (1994, h.39)
menyebutkan ada 9 (sembilan) syarat untuk mewujudkan koordinasi yang efektif,
yaitu
1) Hubungan langsung
Bahwa koordinasi dapat lebih mudah dicapai melalui hubungan pribadi
langsung.
2) Kesempatan awal
Koordinasi dapat dicapai lebih mudah dalam tingkat-tingkat awal
perencanaan dan pembuatan kebijaksanaan.
3) Kontinuitas
Koordinasi merupakan suatu proses yang kontinu dan harus berlangsung
pada semua waktu mulai dari tahap perencanaan.
4) Dinamisme
Koordinasi harus secara terus-menerus diubah mengingat perubahan
lingkungan baik intern maupun ekstern.
5) Tujuan yang jelas
Tujuan yang jelas itu penting untuk memperoleh koordinasi yang efektif.
6) Organisasi yang sederhana
Struktur organisasi yang sederhana memudahkan koordinasi yang efektif.
7) Perumusan wewenang dan tanggung jawab yang jelas
Wewenang yang jelas tidak hanya mengurangi pertentangan di antara
pegawai-pegawai yang berlainan, tetapi juga membantu mereka dalam
pekerjaan dengan kesatuan tujuan.
8) Komunikasi yang efektif
Komunikasi yang efektif merupakan salah satu persyaratan untuk koordinasi
yang baik.
9) Kepemimpinan supervisi yang efektif
Kepemimpinan yang efektif menjamin koordinasi kegiatan orang-orang, baik
pada tingkat perencanaan maupun pada tingkat pelaksanaan.

UNSUR ORGANISASI
Seperti halnya dalam organ tubuh manusia, dalam struktur organisasi pun
terdapat elemen yang perlu dianalisis. Stoner dan Wengkell dalam buku
Siswanto (2005:90) mengemukakan adanya empat elemen yang berguna
untuk menganalisis struktur organisasi sebagai berikut :
A. Spesialisasi aktivitas (Specialization of activities) Spesialisasi aktivitas
mengacu pada spesialisasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja
dalam organisasi (pembagian kerja) dan pengaturan-pengaturan tugas-
tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementasi). Didalam
sebuah organisasi pembagian tugas pekerjaan adalah keharusan mutlak,
tanpa itu kemungkinan terjadinya tumpang tindih sangat besar.
Pembagian tugas pekerjaan pada akhirnya akan menghasilkan
departemen departemen terkecil dalam organisasi (departementalisasi)
merupakan dasar yang digunakan untuk mengelompokkan sejumlah
pekerjaan menjadi satu kelompok.
B. Standarisasi aktivitas (Standardization of activities) Standardisasi kegiatan
merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin
kelayakdugaan (predictability) aktivitasnya. Menstandarisasi berarti
menjadikan kegiatan pekerjaan seragam dan taat azas. Universitas
Sumatera Utara
C. Koordinasi aktivitas (Coordination of activities) Koordinasi aktivitas yaitu
proses dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas dan fungsi-fungsi sub
organisasi dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi, untuk
menciptakan keserasian gerak langkah unit-unit yang ada dalam
pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
D. Sentralisasi dan Desentralisasi pengambilan keputusan (Centralization
and Decentralization of decision making) Sentralisasi dan desentralisasi
pengambilan keputusan mengacu pada lokasi otoritas pengambilan
keputusan. Dalam struktur organisasi yang di sentralisasi, keputusan
diambil pada tingkat tinggi oleh manajer puncak, atau bahkan oleh
seorang saja. Dalam struktur yang didesentralisasikan, gaya pengambilan
keputusan dibagi diantara para bawahan pada hirarki manajemen
menengah dan bawah.

FAKTOR ORGANISASI

Ernie (2006: 159), ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi struktur organisasi antara
lain:

A. Strategi Organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh
karena itu, jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian
tujuan maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan strategi
organisasi. Maka, jika terjadi perubahan pada strategi organisasi akan
berdampak pula pada perubahan struktur organisasi.
B. skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya
adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja.
Organisasi yang berskala besar artinya organisasi tersebut barangkali memiliki
berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas,
dengan demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak sedikit. Tapi walaupun
tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan berskala besar jika tenaga kerja yang
ada berjumlah ribuan seperti pabrik-pabrik garmen penghasil produk-produk
konveksi. Organisasi yang berskala besar karena ruang lingkup aktivitasnya
yang luas maka memerlukan pendelegasian wewenang dan pekerjaan sehingga
dalam mendesain struktur organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai
faktor yang terkait dengan aktifitas yang luas tersebut. Sedangkan organisasi
berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang sedikit karena pangsa
pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah penjualan atau produksi yang juga
sedikit. Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur organisasi
yang lebih sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian wewenang
dan pekerjaan.
C. Teknologi Universitas
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara bagaimana
suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait dengan
penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.
D. Lingkungan Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk
menyesuaikan diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh
organisasi juga termasuk dalam penentuan struktur organisasinya. Lingkungan
yang dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur
organisasi dengan tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah. Sebaliknya,
lingkungan yang cenderung statis tidak akan terlalu banyak mengubah struktur
organisasi.

KONSEP PENGARUH

Louis Gottschalk mendefinisikan pengaruh sebagai suatu efek yang tegardan


membentuk terhadap pikiran dan prilaku manusia baik sendiri-sendiri maupun
kolektif.

Anda mungkin juga menyukai