RIL 1:

PILKADA

KETUA
PENGADILAN NEGERI
TUGAS DAN FUNGSI PENGADILAN NEGERI

TUGAS DAN WEWENANG PENGADILAN NEGERI TERCANTUM

DALAM UU NOMOR 2 TAHUN 1986 PASAL TO,YANG BERBUNYI
“PENGADILAN NEGERI BERTUGAS DAN BERWENANG MEMERIKSA,
MEMUTUS DAN MENYELESAIKAN PERKARA PIDANA DAN PERKARA
PERDATA DI TINGKAT PERTAMA.”
DENGAN FUNGSI PENGADILAN NEGERI, DIANTARANYA:
• FUNGSI MENGADILI
• FUNGSI PEMBINAAN
• FUNGSI PENGAWASAN
• FUNGSI NASIHAT
• FUNGSI ADMINISTRATIF
STRATEGI PENGADILAN NEGERI DALAM PILKADA

• DALAM RANGKA PENEGAKAN DEMOKRASI, UPAYA PERLINDUNGAN INTEGRITAS PILKADA

SANGAT PENTING. OLEH KARENANYA, PEMBUAT UNDANG-UNDANG HARUS MENGATUR
BEBERAPA PRAKTIK CURANG ATAU PELANGGARAN PIDANA PILKADA. DALAM
KETERKAITANNYA DENGAN PERATURAN PILKADA, UU TIDAK HANYA MENGATUR PROSES
PILKADA, TETAPI MEREKA JUGA MELARANG PERLAKUAN YANG DAPAT MENGHAMBAT ESENSI
PILKADA YANG BEBAS DAN ADIL.
• PENYUSUNAN PERATURAN PELANGGARAN PILKADA TIDAK HANYA MELINDUNGI PESERTA
PILKADA (PARTAI POLITIK ATAU KANDIDAT), TETAPI JUGA LEMBAGA PELAKSANA DAN
PEMILIH.
• KETENTUAN TENTANG PELANGGARAN PILKADA DITUNJUKAN UNTUK MELINDUNGI PROSES
PILKADA DARI SEGALA BENTUK PELANGGARAN.
• UNTUK MENJAMIN PEMILU YANG BEBAS DAN ADIL, DIPERLUKAN PERLINDUNGAN BAGI PARA
PEMILIH, BAGI PARA PIHAK YANG MENGIKUTI PILKADA, MAUPUN BAGI RAKYAT UMUMNYA
DARI SEGALA KETAKUTAN, INTIMIDASI, PENYUPAN, PENIPUAN, DAN PRAKTIK-PRAKTIK
CURANG LAINNYA YANG AKAN MEMENGARUHI KEMURNIAN HASIL PEMILIHAN.
AKSELERASI NYATA DILAPANGAN YANG DI IMPLEMENTASIKAN

• PENGADILAN NEGERI HARUS MENJADI

LEMBAGA SEADIL-ADILNYA DALAM
MENYELESAIKAN PERMASALAHAN YANG
DITIMBULKAN, KHUSUSNYA PILKADA.
• MEMBANGUN NARASI BERSAMA
• MEMPERTIMBANGKAN UPAYA EXTRA-
ORDINARY YANG DILAKUKAN
PEMERINTAH DAERAH DALAM
MENYIAPKAN PROGRAM DAN KEBIJAKAN
• MEMASTIKAN PROGRAM DAN KEBIJAKAN
TERSEBUT DAPAT BERJALAN
(OPERASIONAL) DI LAPANGAN