1. Pikiran satu pengalaman proses pembelajaran yang merefleksikan ( mencerminkan )
pemikiran Ki Hadjar Dewantara ( KHD )? Jawab: Setelah mempelajari secara mendalam pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya dapat mengetahui bahwa pendidikan menurut KHD adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat. Proses pengalaman proses mengajar saya di SMKN 1 Maluk bisa membimbing siswa untuk mendapatkan beasiswa lanjut ke perguruan tinggi. Walaupun siswa tersebut sudah menjadi Almuni, saya tetap memantau dan membimbing karena merupakan tanggung jawab besar saya baik ke kampus maupun SMKN 1 Maluk. 2. Bagaimana perwujudan ‘ Menuntun ‘ yang saya lihat dalam konteks diri anak dan sosio kultural di daerah saya ? perubahan konkret apa yang dapat saya lakukan untuk mewujudkannya ? Jawab: Dalam setuasi pandemi covid-19 yang sudah lama berlansung, dan secara tidak lansung mempengaruhi anak-anak ketika sudah mulai pembelajaran tatap muka, sehingga anak-anak banyak yang telat masuk dikarenakan selama belajar di rumah ( Daring ) kebiasaan bangun siang. Sehingga Solusi untuk mengatasi permasalan tersebut harus pendekatan ulang dan memberi pemahaman, apabila terulang lagi akan di berikan peringatan dan hukuman berupa mengahafal dan membaca surat pendek Qur’an. 3. Apa relevansi pemikiran KHD “ pendidikan yang berhamba pada anak “ dengan peran saya sebagai pendidik ? Jawab: Tugas guru dalam sebuah pendidikan sudah diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat 1 : guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan menengah. Aspek yang dibangun guru dalam pembelajaran dikelas tidak akan pernah terlepas dari aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan, dan ini akan terus menjadi patokan dalam dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Untuk dapat mencapai komponen tersebut, guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang kondusif untuk siswa, karena esensi dari sebuah pembelajaran adalah bagaimana membuat siswa belajar tentang banyak hal dan bukan saja tentang materi pelajaran, tapi sikap dan keterampilan.