Anda di halaman 1dari 1

Latar Belakang: Sistem Unit Dose Dispensing (UDD) yaitu sistem distribusi obat dengan

cara pemberian sediaan farmasi kepada pasien terutama di rawat inap dalam bentuk dosis
tunggal, diserahkan untuk sekali pemakaian selama pengobatan. Sistem distribusi ini juga
diterapkan dalam pelayanan farmasi rawat inap di Jogja Internasional Hospital (JIH).
Dikatakan Naswir (2000) dalam penerapan sistem UDD dipengaruhi banyak faktor, dari segi
input, proses maupun outputnya, yang hasil identifikasinya dapat memperbaiki sistem UDD
agar berjalan optimal. Penilaian mutu pelayanan kepada pasien dalam bentuk kepuasan
konsumen (pasien) dapat menggunakan Survey Servqual, dimana survey ini memiliki 2
bagian yaitu persepsi dan harapan pasien. Tiga dimensi mutu yang digunakan dalam
penelitian ini: responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), dan emphaty (empati).
Harapannya hasil identifikasi ini dapat membantu memperbaiki kualitas pelayanan
kefarmasian dalam penerapan sistem UDD. Tujuan Penelitian: Untuk menilai dampak
penerapan sistem Unit Dose Dispensing (UDD) terhadap kepuasan pasien rawat inap di
Jogja International Hospital (JIH). Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian
analitik retrospektif dan prospektif dengan rancangan studi kasus. Analisis data dilakukan
secara kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian adalah pasien, petugas farmasi dan
perawat. Hasil Penelitian: Penilaian penerapan UDD di JIH secara umum sudah berjalan
baik, meskipun dari sisi input, proses dan output masing-masing ada bagian penting yang
perlu dibenahi. Semua pasien pun menilai sama (tidak signifikan) terhadap penerapan UDD
ini (P=0,242>0,05). Tetapi untuk kepuasan pasien masih terdapat kesenjangan
(P=0,000<0,05) antara persepsi dan harapan, walaupun dari hasil uji skala Likert diperoleh
nilai 70-90% berarti pasien cukup puas terhadap penerapan UDD di JIH. Skor gap tertinggi
dari masing-masing dimensi mutu dianalisa untuk memperbaiki dan mengoptimalkan
pelayanan, yaitu: pelayanan pemberian obat dengan segera dan tepat, disertai dengan
informasi obat yang diberikan oleh petugas farmasi; rasa aman yang lebih tinggi dirasakan
pasien terhadap obat-obatan yang langsung diberikan oleh petugas farmasi; dan perhatian
yang baik oleh petugas farmasi dalam memberikan pelayanan selama perawatan.
Kesimpulan: Secara umum penerapan UDD pada apotek rawat inap JIH sudah berjalan
baik, tetapi masih adanya gap yang signifikan pada tiap dimensi mutu dari hasil analisis
kepuasan pasien. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pasien yaitu dengan
memberikan informasi obat yang lengkap dan detail, waktu pengiriman obat lebih awal dari
biasanya dan mengunjungi pasien di hari pertama dirawat.

Anda mungkin juga menyukai