Anda di halaman 1dari 12

KUNCI JAWABAN

MODUL
SEJARAH INDONESIA KELAS X
SEMESTER GASAL
2018/2019
ULANGAN HARIAN 1
A. SOAL PILIHAN GANDA
1. B 6. C 11. B
2. D 7. E 12. D
3. B 8. D 13. A
4. A 9. B 14. C
5. A 10. E 15. E

B. SOAL URAIAN
16. Kata sejarah diambil dari syajaratun (bahasa Arab) yang berarti pohon, dalam bahasa
arab sendiri sejarah disebut tarikh. Dalam bahasa Inggris history yang berasal dari
Yunani historia yang berarti inkuiri (inquiry), wawancara (interview), sedangkan
dalam bahasa Jerman disebut geschichte yang berarti masa lampau
17. sebagai tempat terjadinya kejadian sejarah tersebut. Ibarat sejarah merupakan sebuah
pertunjukan dan manusia sebagai aktornya, ruang berperan sebagai penggungnya.
Tanpa panggung sebuah pertunjukan tidak akan terlaksana. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ruang merupakan batasan tempat dimana sebuah kejadian sejarah
terjadi.
18. Setiap peristiwa hanya sekali terjadi dan tak akan pernah terulang kembali. 
19. Contoh penulisan sejarah lokal :
a. Banjir di Jakarta tahun 2007,
b. Pemberontakan petani di Banten tahun 1988, 
c. Mogok buruh gula di Klaten tahun 1925, 
d. Upacara tabut di Bengkulu, 
e. Kehidupan Keraton Surakarta tahun 1908-1926
f. Dll (dapat diisi dengan karya lain)
20. Contoh pemikiran berdasarkan monokausalitas :
berakhirnya kekuasaan Soekarno sebagai presidan. Padahal sebelumnya Soekarno
pernah mengangkat dirinya sebagai presiden seumur hidup. Maka menurut teori
monokausalitas, akhir masa pemerintahan Soekarno disebabkan oleh peristiwa '65,
dimana kala itu ada pemberontakan PKI yang muncul di Jakarta dan lalu meluas ke
hampir seluruh wilayah nusantara. Menurut teori ini, peristiwa '65 ini yang dianggap
sebagai satu-satunya indikator berakhirnya kekuasaan Soekarno sebagai presiden.
(dapat diisi dengan contoh jawaban lain sesuai dengan ketentuan monokausalitas)
ULANGAN HARIAN 2
A. SOAL PILIHAN GANDA
1. E 6. D 11. B
2. A 7. B 12. D
3. E 8. A 13. C
4. C 9. C 14. A
5. B 10. A 15. E

B. SOAL URAIAN
16. Peninggalan zaman mesolithikum (batu madya)
a. Abis sous roche (Goa yang jadi tempat tinggal para manusia purba)
b. Kjokkenmoddinger (sampah dapur)
c. Kebudayaan tulang dari sampung (sampung bone culture)
d. Kebudayaan bacson-hoabinh
e. Pebble Sumatra (kapak genggam sumatra)
f. Hachecourt (kapak pendek)
g. Pipisan (batu batu penggiling) beserta dengan landasannya.
17. Pola kehidupan sosial masyarakat masa berburu dan mengumpulkan makanan
a. Mereka masih hidup mengembara. Tempat tinggal sementara di gua-gua. Ada
pula kelompok yang tinggal di daerah pantai
b. Mencari makanan berupa binatang buruan dan tumbuh-tumbuhan liar di tepi
sungai atau danau. Mereka mencari kerang sebagai makanannya.
c. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil untuk memudahkan pergerakan
dalam mengikuti binatang buruan atau mengumpulkan makanan.
d. Dalam kelompok-kelompok tersebut terdapat pembagian tugas kerja, laki-laki
pada umumnya melakukan perburuan. Sementara itu, para wanita
mengumpulkan bahan makanan seperti buah-buahan dan merawat anak. Mereka
yang memilih dan meramu makanan yang akan di makan.
e. Hubungan antar anggota sangat erat, mereka bekerjasama untuk memenuhi
kebutuhan hidup serta mempertahankan kelompok dari serangan kelompok lain
ataupun dari binatang buas.
f. Populasi pertumbuhan penduduk sangat kecil karena situasi yang berat, dengan
peralatan yang masih sangat primitif membuat mereka tidak dapat selamat dari
berbagai bahaya.
18. Pola kehidupan budaya masa bercocok tanam
a. Mereka sudah menetap, dan tinggal di rumah-rumah, membentuk
perkampungan dan hidup sebagai petani;
b. Mereka telah mengenal musim sehingga dapat dipastikan mereka telah
menguasai ilmu perbintangan (ilmu falak);
c. Mereka telah menggunakan alat-alat kehidupan yang halus seperti kapak
persegi, dan kapak lonjong, selain itu juga menggunakan kapak perunggu,
nekara, gerabah serta benda-benda megalitik;
d. Alat-alat yang dibuat dari batu, seperti kapak batu halus dengan beragai
ukuran kapak batu dengan ukuran kecil yang indah digunakan sebagai mas
kawin, alat penukar, atau alat upacara;
e. Kapak-kapak dari logam berupa perunggu memunculkan budaya megalitik
berupa menhir, dolmen, punden berundak, pandhusa, dll;
f. Alat-alat yang dibuat dari tanah liat sangat berhubungan erat dengan adanya
proses kimia, yaitu proses pencampuran tanah liat, penjemuran, dan teknik-
teknik pembakarannya. Gerabah sudah dibuat dengan warna-warni dan dengan
hiasan yang beraneka ragam. Seperti hiasan dari anyaman kain yang
menunjukkan bahwa nenek moyang kita sudah mengenal tulisan.
19. Fungsi alat alat megalithikum
a. Menhir
Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara
menghormati roh nenek moyang,
b. Punden Berundak-undak
Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan
fungsinya sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah
meninggal.
c. Dolmen
Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan
saji-sajian untuk pemujaan.
d. arkofagus
Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu.
e. Peti kubur
Peti kubur adalah peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar.
f. Arca batu
Arca/patung-patung dari batu yang berbentuk binatang atau manusia. Fungsinya
sebagai sarana upacara religi dan karya seni
g. Waruga
Waruga adalah peti kubur peninggalan budaya Minahasa pada zaman
megalitikum.
20. Dalam kehidupan kelompok masyarakat yang sudah menetap diperlukan adanya
aturan-aturan dalam masyarakat. Pada masyarakat dari desa-desa kuno di Indonesia
telah memiliki aturan kehidupan yang demokratis. Hal ini dapat ditunjukkan dalam
musyawarah dan mufakat memilih seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang
dipilih itu diharapkan dapat melindungi masyarakat dari gangguan masyarakat luar
maupun roh jahat dan dapat mengatur masyarakat dengan baik. Bila seorang
pemimpin meninggal, makamnya dipuja oleh penduduk daerah itu.
ULANGAN HARIAN 3
A. SOAL PILIHAN GANDA
1. A 6. C 11. A
2. C 7. D 12. B
3. E 8. B 13. A
4. D 9. E 14. D
5. B 10. D 15. B

B. SOAL URAIAN
16.

17. Ciri hasil kebudayaan pacitan adalah Alat batu itu masih kasar, dan bentuk ujungnya
agak runcing, tergantung kegunaannya. Alat batu ini sering disebut dengan kapak 
genggam atau  kapak  perimbas.  Kapak ini digunakan untuk  menusuk  binatang
atau  menggali  tanah  saat  mencari umbi-umbian. Di samping  kapak  perimbas,  di
Pacitan  juga ditemukan alat  batu  yang  disebut  dengan chopper  sebagai alat
penetak. Di Pacitan juga ditemukan alat-alat  serpih.
18. Pada teknik bivalve ini digunakan dua cetakan yang dapat dirapatkan. Cetakan
tersebut diberi lubang pada bagian atasnya, kemudian dari tulang tersebut dituangkan
logam cair. Bila perunggu sudah dingin, maka cetakan dibuka. Bila membuat benda
berongga, maka digunakan tanah liat sebagai intinya yang akan membentuk rongga
setelah tanah liat itu dibuang. Cetakan dengan teknik bivalve ini dapat dipergunakan
berkali-kali.
19. Contoh peninggalan kebudayaan Dongson
a. Nekara
b. Mokko
c. Arca perunggu
d. Bejana perunggui
e. Manik manik
20. Teknik purba yang masih dipakai sampai sekarang diantaranya adalah teknik
pengecoran logam dan teraserimg persawahan.
(bisa diisi contoh lain yang relevan)
ULANGAN HARIAN 4
A. SOAL PILIHAN GANDA
1. A 6. E 11. C
2. B 7. B 12. E
3. E 8. D 13. D
4. B 9. A 14. A
5. C 10. D 15. B

B. SOAL URAIAN
16. Ciri-ciri Meganthropus
a. Raham yang tegap dengan geraham yang besar
b. Tulang pipi tebal
c. Kening yang menjorok ke depan dengan tonjolan belakang kepala yang tajam
d. Kelum memiliki tulang dagu
e. Otot-otot tengkuk kuat 
17. Manusia purba yang ditemukan di lapisan plestocene
a. Lapisan plestocene atas
Homo soloensis
b. Lapisan plestocene tengah
Pitecanthropus erectus
c. Lapisan plestocene bawah
 Megantropus paleojavanicus
 Pitecanthropus mojokertensis
 Pitecantropus robustus
18. Pithecanthropus adalah manusia purba yang pertama kalinya mengenal api sehingga
terjadi perubahan pola memperoleh makanan yang semula mengandalkan makanan
dari alam menjadi pola berburu dan menangkap ikan.
Peralatan yang telah ditemukan pada tahun 1935 oleh Von Koenigswalg di daerah
Pacitan tepatnya di daerah Punung adalah kapak genggam atau chopper (alat
penetak) dan kapak perimbas
19. Homo Wajakensis memiliki ciri-ciri, berikut:
a. Memiliki volume otak sekitar 1630 cc
b. Memiliki tulang tengkorak, rahang atas, dan rahang bawah, serta tulang paha
dan tulang kering.
c. Mukanya datar dan lebar.
d. Rahangnya tergolong padat dan memiliki gigi yang besar.
e. Tinggi tubuhnya sekitar 173 cm.
20. Ciri homo floresiensis :
a. Badan dan kepala memiliki ukuran yang kecil
b. Memiliki ukuran otak yang sangat kecil
c. Memiliki volume otak 380cc
d. Memiliki rahang yang menonjol atau berdahi sempit
e. Memiliki masa tubuh yang telah diperkirakan sekitar 25kg (55lb)
f. Tinggi badan diperkirakan sekitar 1,06 m (3 ft 6 in)
LATIHAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL

A. SOAL PILIHAN GANDA


1. A 11. A 21. A 31. A 41. C
2. B 12. B 22. B 32. A 42. D
3. A 13. C 23. C 33. A 43. E
4. B 14. D 24. D 34. B 44. A
5. D 15. C 25. E 35. E 45. B
6. A 16. E 26. E 36. D 46. C
7. E 17. E 27. D 37. C 47. D
8. E 18. D 28. D 38. B 48. E
9. D 19. C 29. C 39. A 49. D
10. E 20. B 30. B 40. B 50. C

B. SOAL URAIAN
51. Dalam sebuah kejadian sejarah waktu sangat penting karena berhubungan dengan
urutan sebuak kejadian atau kronologi. Apabila waktu tidak diperhatikan urutan
sebuah kejadian bisa saja menjadi rancu. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
waktu merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dengan manusia dan ruang
dalam sebuah kejadian sejarah.
52. Istilah pra aksara lebih tepat digunakan untuk menyebut periode sebelum manusia
mengenal tulisan. Sebaliknya istilah pra sejarah kurang tepat digunakan karena pada
poeriode tersebut telah ada manusia, sedangkan manusia adalah salah satu unsur
sejarah.
53. Contoh contoh peninggalan megalithikum
a. Menhir
Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara
menghormati roh nenek moyang,
b. Punden Berundak-undak
Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan
fungsinya sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah
meninggal.
c. Dolmen
Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan
saji-sajian untuk pemujaan.
d. arkofagus
Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu.
e. Peti kubur
Peti kubur adalah peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar.
f. Arca batu
Arca/patung-patung dari batu yang berbentuk binatang atau manusia. Fungsinya
sebagai sarana upacara religi dan karya seni
g. Waruga
Waruga adalah peti kubur peninggalan budaya Minahasa pada zaman
megalitikum.
54. Karya sastra terkenal zaman Majapahit
a. Kitab Sotasoma, karangan Empu Tantular. Isinya tentang riwayat Sotasoma,
seorang anak raja yang menjadi pendeta Buddha. Ia bersedia mengorbankan
dirinya untuk kepentingan semua makhluk yang ada dalam kesulitan. Oleh
karena itu, banyak orang yang tertolong olehnya. Di dalam Kitab ini terdapat
ungkapan yang berbunyi; "Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma
Mangrawa", yang kemudian dipakai sebagai motto Negara kita.
b. Kitab Arjunawijaya, karangan Empu Tantular. Isinya tentang raksasa yang
berhasil dikalahkan oleh Arjuna Sasrabahu.
c. Kitab Kunjarakarna, tidak diketahui pengarangnya. Isinya menceritakan tentang
raksasa Kunjarakarna yang ingin menjadi manusia. Ia menghadap Wairocana
dan diizinkan melihat neraka. Oleh karena taat kepada agama Buddha, akhirnya
apa yang diinginkannya terkabul.
d. Kitab Parthayajna, juga tidak diketahui pengarangnya. Isinya tentang keadaan
Pandawa setelah kalah main dadu, yang akhirnya mereka mengembara di hutan.
e. Kitab Pararaton, isinya sebagian besar cerita mitos atau dongeng tentang raja-
raja Singasari dan Majapahit. Selain itu, juga diceritakan tentang Jayanegara,
pemberontakan Ranggalawe dan Sora, serta peristiwa Bubat.
f. Kitab Sudayana, isinya tentang Peristiwa Bubat, yaitu rencana perkawinan yang
kemudian berubah menjadi pertempuran antara Pajajaran dan Majapahit di
bawah pimpinan Gajah Mada. Dalam pertempuran itu raja Sunda (Sri Baduga
Maharaja) dengan para pembesarnya terbunuh, sedangkan Dyah Pitaloka sendiri
kemudian bunuh diri. Kitab ini ditulis dalam bentuk kidung. 
g. Kitab Sorandakan, ditulis dalam bentuk kidung, menceritakan tentang
pemberontakan Sora terhadap Raja Jayanegara di Lumajang. 
h. Kitab Ranggalawe, ditulis dalam bentuk kidung dan menceritakan tentang
pemberontakan Ranggalawe dari Tuban terhadap Jayanegara.
i. Kitab Panjiwijayakrama, ditulis dalam bentuk kidung dan isinya riwayat Raden
Wijaya sampai menjadi raja Majapahit. 
j. Kitab Usana Jawa, tentang penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Aryadamar.
k. Tantu Panggelaran, tentang pemindahan gunung Mahameru ke Pulau Jawa oleh
Dewa Brahma, Wisnu, dan Siwa. Runtuhan gunung Mahameru sepanjang pulau
Jawa menjadi gunung-gunung di Jawa.
l. Kitab Calon Arang, isinya tentang seorang tukang tenung yang bernama Calon
Arang yang hidup pada masa pemerintahan Airlangga. Ia mempunyai anak yang
sangat cantik, tetapi tidak ada yang berani meminangnya. Calon Arang dengan
sendirinya merasa terhina dan menyebarkan penyakit di seluruh negeri. Atas
perintah Airlangga ia dapat dibunuh oleh Empu Bharada. 
55. Raja raja Singasari

Anda mungkin juga menyukai