Anda di halaman 1dari 1

Bacaan Alkitab (Filipi 2:1-2)

Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada
kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini:
hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan.

Ada suatu kata insipiratif menurut Anthony Liccione, katanya: Setiap orang butuh rumah,
namun keluarga yang anggotanya saling menyayangi dan mendukung satu sama lainlah yang
membangun rumah itu.

Dalam konteks teks Filipi 2:1-2, dalam bacaan ini Paulus menginginkan kesatuan gereja di
Jemaat Filipi. Dalam konteks jemaat pada saat itu, sebetulnya gereja Filipi adalah gereja yang
bagus / baik. Ini terlihat dari banyaknya pujian yang Paulus berikan kepada mereka. Tetapi,
bagaimanapun juga, ini bukan gereja yang sempurna. Dalam gereja ini ternyata ada
perpecahan dan bisa teratasi dan Paulus sendiri bersukacita kalau gereja Filipi bisa bersatu.

Dalam konteks sekarang ini kita dapat melihat bahwa ada banyak sekali keluarga-keluarga
yang mempunyai berbagai masalah, entah itu dikarenakan iri hati satu sama lain, saling gosip,
saling menjatuhkan, dan lain sebagainya yang dapat menghancurkan suatu persekutuan
keluarga. Tetapi ada juga keluarga-keluarga yang hidup dalam suatu persekutuan cinta kasih,
sehati sepikir dan satu tujuan, hal seperti inilah yang patut kita contohi dan patut kita
realisasikan dalam hubungan saudara-bersaudara agar terciptanya damai sejahtera. Saling
mengasihi berarti mengasihi sesama tanpa batas. Saling mengasihi berarti mengasihi seperti
yang diteladankan Tuhan Yesus. Saling mengasihi berarti mengasihi sesama seperti kita
mengasihi diri sendiri. Saling mengasihi bermakna mengasihi sesama tanpa pamrih, tanpa
pilih kasih bahkan siap berkorban, seperti yang dilakukan Tuhan Yesus bagi umat-Nya. Itulah
kasih sempurna yang harus kita lakukan dalam kehidupan keluarga, saudara-bersaudara.
Kasih tidak munafik, bukan pencitraan, tidak mendendam, tapi terus setia dan mengasihi. Jadi
saling mengasihi bukanlah menunggu dikasihi baru kita mengasihi. Tapi, tetap mengasihi
meskipun tidak dikasihi. Itulah teladan dan perintah Tuhan Yesus. Biasanya dalam hidup
berkeluarga, saudara-bersaudara, kebanyakan dari kita karena iri hati kepada saudara kita,
kita malah menjatuhkan dia dengan berbagai gosip, kita menjelekkan kekurangan saudara
kita, kita menunjukan sikap pilih kasih kepada saudara-saudara kita. Ini adalah perilaku salah
yang berlu untuk dibenahi. Mari, dalam kehidupan dan hubungan saudara satu sama yang
lainnya, kita harus saling menyayangi dan mendukung satu sama lain, agar kita dapat
membangun relasi yang baik antar hidup saudara-bersaudara, adik dan kakak, bukan saling
menjatuhkan. Sebagai keluarga Kristen, hendaklah kita terus mewujudkan kasih Allah dalam
hidup kita dengan terus saling mengasihi sesama tanpa batas. Kita harus hidup seperti Paulus
yang selalu ingin menunjukan kesatuan dalam hubungan bersaudara. Hiduplah di dalam
kasih, maka kita dan keluarga akan diberkati Tuhan Yesus selamanya. Amin!

Anda mungkin juga menyukai