Anda di halaman 1dari 1

NAMA : MERI KRISTINA ZEGA

PRODI : PAK SEMESTER 5

ETIKA PERTEMUAN 7

Keteladanan Dari Seorang Hamba Tuhan Yang Saya Kenal Dan Yang Menginspirasi Hidup
Saya.

Saya kenal seorang hamba Tuhan yang sangat luar biasa yang banyak mengispirasi dan
memberikan teladan dan contoh bagi saya. Hamba Tuhan ini baru saya kenal 2 tahun lebih dan
sudah sangat mengubah hidup saya walaupun saya kadang susah dan berat mengikuti, tapi
dengan teladan yang ia berikan saya mulai terbiasa walaupun masih belum se ekstrim beliau.
Singkat cerita semenjak mengenal beliau pertumbuhan pengetahuan tentang kebenaran firman
Tuhan yang saya terima bisa mengubah kebiasaan yang sudah terpola sejak dulu. Kebenaran
firman Tuhan yang mampu membuat saya terus berfikir dan mencari agar saya lebih dekat dan
mengenal Tuhan. Saya tidak bilang saya sudah benar, tapi dengan pemahaman yang saya
dapatkan dari beliau bisa saya tularkan dan bisa mengubah hidup saya dari yang tidak tau apa-
apa serta yang hidupnya sembarangan. Sekarang melakukan sesuatu pasti saya pastikan dulu,
apakah ini tidak menyinggung perasaan orang lain apalagi Tuhan. Dulu saya tidak pernah
memikirkan perasaan orang lain bukan berarti saya harus menyenangkan hati mereka, tapi
setidaknya saya tidak menyakiti hati dan perasaan mereka dengan kata dan perilaku saya. Dari
hal kecil pasti saya pastikan.

Dalam membaca Alkitab, berdoa, saya juga mulai mengerti bahwa itu bukan kewajiban
tapi suatu kebutuhan yang tidak bisa ditunda. Mencari Tuhan itu butuh seluruh waktu, tenaga,
pikiran, hati dan semua yang ada pada kita harus kita pertaruhkan dan kita serahkan. Itu semua
saya dapat ketika saya mengenal beliau, dan itu luar biasa. Luar biasa bukan karena apa yang ia
berikan kepada saya tapi, apa yang ia tularkan dan ia berikan sebagai contoh dan teladan. Dalam
diri beliau banyak saya dapat hal baru dan arti hidup yang sesungguhnya. Kata-kata yang sangat
membangun dan yang sangat membuat saya ingat bahwa hidup kita hanya untuk melayani Tuhan
adalah “Jangan sampai kita mati dengan sia-sia dan penuh penyesalan karena belum menjalani
hidup yang sebenarnya”.

Sekian Cerita Saya, Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai