Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Pasca Dharma Pengabdian Masyarakat No.

2 (1) (2021) 34-38

JURNAL PASCA DHARMA PENGABDIAN


MASYARAKAT
Journal homepage : http://ejournal.upi.edu/index.php/PDPM/

Menumbuhkan Geliat Literasi Digital Pada Remaja Di Kecamatan


Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang
1)
Amanda Puspanditaning Sejati, 2)Iwa Lukmana, 3)Deddy Suryana, 4)Amir
1)
Keperawatan
2)
Bahasa dan Sastra Inggris
3)
Pendidikan Bahasa Inggris
4)
Pendidikan Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia
*Email: amanda.puspanditaning@upi.edu

Submited: 5 Oct 2020 - Revision: 14 Nov 2021 - Accepted: 12 April 2021 - Avalible Onlin: 30 May 2021

ABSTRAK
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilatarbelakangi oleh dua hal yaitu perlunya
penguasaan literasi digital dan minimnya kemampuan remaja dalam memilah informasi digital.
Oleh karena itu, program PkM bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada remaja
mengenai kemampuan literasi digital. Metode yang digunakan ialah pelatihan dan
pendampingan. Khalayak sasaran yang dilibatkan ialah remaja yang merupakan siswa sekolah
menengah di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Beberapa hasil yang dapat
disimpulkan dari pelaksanaan program PkM ini ialah khalayak sasaran dapat memahami hal-hal
berupa pentingnya penguasaan kemampuan literasi digital, ciri-ciri situs kredibel, cara
mengidentifikasi hoaks, dan cara aman bermedia sosial. Secara tidak langsung, kesimpulan
tersebut menunjukkan bahwa kemampuan literasi digital khalayak sasaran dapat dikatakan
meningkat.

Kata Kunci: literasi digital, remaja, sekolah menengah.

ABSTRACT
This Community Service Program (PkM) is motivated by two issues, that is the need to master
digital literacy and the lack of ability of the adolescence in sorting digital information. Therefore,
this PKM program was developed to provide understanding to teenagers on digital literacy skills.
The method employed was training and mentoring. The target audience involved were middle
school teenagers in North Sumedang District of Sumedang Regency. The results revealed that the
target audience was able to comprehend the matters related to the importance of mastering
digital literacy skills, credible site characteristics, how to identify hoaxes, and safe ways of using
social media. Implicitly, these conclusions show that the target audience's digital literacy skills are
arguably increasing.

Keyword: digital literacy, adolescence, secondary school.


Amanda Puspanditaning Sejati, Iwa Lukmana, Deddy Suryana, Amir
Menumbuhkan Geliat Literasi Digital Pada Remaja Di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

1. PENDAHULUAN teknologi digital ialah kemampuan literasi


Kemunculan teknologi digital seolah multimodalitas karena konten digital saat ini
menjadi penanda terciptanya pendikotomian didominasi oleh konten yang direalisasikan
generasi yang terdiri atas generasi yang lahir dengan menggunakan multimodal (Rennie, &
sebelum munculnya teknologi digital (digital Thomas, 2008).
immigrant), dan generasi yang sejak lahir Kemampuan literasi digital diduga dapat
tumbuh berdampingan dengan teknologi menjembatani remaja untuk mendapatkan
digital (digital native) (Brown, 2011). Selain itu, manfaat teknologi digital karena individu yang
kemunculan teknologi digital dapat membawa memiliki kemampuan ini cenderung dapat
dampak positif dan negatif dalam konteks menghalau diri dari informasi yang
kehidupan sosial. Dampak positif teknologi dimanipulasi dan informasi yang berpotensi
digital dapat terlihat dari beberapa manfaatnya sebagai hoaks. Pada konteks ini, kemampuan
di antaranya pembelajaran menjadi lebih literasi digital merujuk pada beberapa
realisis jika disajikan dengan menggunakan kemampuan yaitu mampu menemukan,
media pembelajaran yang bersifat digital dan menganalisis, menilai, dan menghasilkan
multimodal (Casey & Bruce, 2011), dan informasi digital (Johnson et al, 2012, dalam
kehadiran teknologi digital dapat Mishra, Wilder, & Mishra, 2017). Dengan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan demikian, remaja yang meimiliki kemampuan
(Kuek & Hakkennes, 2019). Sedangkan, dampak literasi digital cenderung dapat memilih
negatif teknologi digital di antaranya peluang informasi yang dibutuhkan, serta dapat
untuk memanipulasi informasi cenderung mengeliminasi informasi yang tidak
terbuka (Yanti, 2016), perilaku bullying melalui menguntungkan. Hal ini akan memberi
media sosial (Jordana & Suwarto, 2017), dan keuntungan tersendiri bagi remaja apabila
merebaknya informasi yang bersifat hoaks kemampuan penguasaan teknologi dan literasi
(Kurnia & Astuti, 2017). digitalnya digunakan dalam konteks
Apabila dilihat dari paparan pengaruhnya, pembelajaran. Hal serupa terkonfirmasi melalui
remaja merupakan kelompok yang rentan penelitian yang mengungkap manfaat
terkena dampak negatif teknologi digital kemampuan literasi digital dalam
karena kemampuan memfilter informasinya meningkatkan kualitas penulisan karya ilmiah
relatif lemah (Gui & Argentin, 2011). Kelompok (Nurjanah, Rusmana, & Yanto, 2017).
remaja pada konteks saat ini termasuk ke Berdasarkan hasil studi pendahuluan,
dalam generasi digital native. Pada umumnya manfaat teknologi digital dalam pembelajaran
generasi ini memiliki kemampuan menangkap belum dirasakan secara maksimal oleh remaja
informasi secara cepat, serta dapat melakukan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi Kesimpulan tersebut tergambarkan melalui
digital secara bersamaan (Teo, 2013 dalam Kizil, hasil survey tim pelaksana bahwa sebagian
2017). Namun, remaja tidak cukup hanya besar remaja yang bersekolah tingkat
dengan memiliki kedua kemampuan tersebut menengah di lokasi tersebut belum
karena mereka dapat terpapar dengan memanfaatkan telepon pintarnya untuk
informasi yang dimanipulasi. Oleh karena itu, mendukung proses pembelajaran, serta
remaja dinilai perlu memiliki kemampuan mereka belum mampu mengidentifikasi konten
literasi digital agar dapat memanfaatkan digital yang berpotensi sebagai hoaks. Hal
teknologi digital secara maksimal. Sumber lain tersebut mengindikasikan adanya
menyebutkan kemampuan tambahan yang permasalahan terkait penguasaan literasi
dipelukan untuk beradaptasi dengan era digital pada responden terkait. Oleh karena itu,

JURNAL PASCA DHARMA PENGABDIAN MASYARAKAT - No. 2 Vol. 1 2021 | 35


Amanda Puspanditaning Sejati, Iwa Lukmana, Deddy Suryana, Amir
Menumbuhkan Geliat Literasi Digital Pada Remaja Di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) pelatihan dilaksanakan di lingkungan sekolah


ini ditujukan untuk mengedukasi remaja tingkat menengah di Kecamatan Sumedang
mengenai kemampuan literasi digital. Target Utara, Kabupaten Sumedang. Pemilihan
program PkM ini yaitu khalayak sasaran dapat metode ini ditujukan untuk memudahkan siswa
memaanfaatkan teknologi digital untuk karena pelatihan dilakukan pada hari aktif
mendukung proses pembelajaran, dan pembelajaran. Selain itu, metode
khalayak sasaran dapat mengidentifikasi pendampingan dilakukan baik secara langsung
konten digital yang berpotensi sebagai hoaks. melalui pertemuan di kelas maupun secara
Berdasarkan pemaparan di atas, program tidak langsung melalui media sosial. Pemilihan
PkM ini yaitu mengusung beberapa metode pendampingan langsung ditujukan
permasalahan terkait kemampuan literasi untuk mengkondisikan bimbingan secara
digital pada siswa sekolah tingkat menengah berkelompok, dan bimbingan melalui media
(SMP dan SMA) di Kabupaten Sumedang yaitu sosial yang ditujukan untuk melihat progres
belum mampu mengidentifikasi konten digital individu.
yang berpotensi sebagai hoaks, belum mampu Khalayak sasaran yang terlibat ialas siswa
menentukan informasi yang kredibel sesuai dari dua sekolah menengah di Kecamatan
dengan yang dibutuhkan, dan belum Sumedang Utara yaitu SMK Pemuda 2
memanfaatkan teknologi digital secara Sumedang dan SMA 2 Sumedang. Rentang usia
maksimal dalam proses pembelajaran. Program khalayak sasaran ialah 15-18 tahun yang
PkM ini diharapkan dapat membantu khalayak merupakan siswa siswa X, XII, dan XII.
sasaran dalam menumbuhkan kemampuan Pelatihan dilaksanakan sebanyak satu sesi
literasi digitalnya, sehingga mereka dapat dengan durasi 3x60 menit melalui Zoom.
memanfaatkan teknologi digital baik untuk Rangkaian kegiatan pelatihan yang dilakukan
kepentingan pembelajaran maupun kehidupan terdiri atas pemberian materi dan praktek.
sosial. Materi-materi pelatihan yang disajikan yaitu
cara mengidentifikasi hoaks, karakteristik situs
kredibel, dan cara aman bermedia sosial. Di
2. METODE
samping itu, kegiatan pendampingan dilakukan
PkM ini dilaksanakan di Kecamatan
untuk meninjau pemahaman khalayak sasaran
Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Latar
tentang literasi digital dan
belakang pemilihan tersebut sebagai lokasi
pengimplementasiannya kemampuan yang
program PkM ialah wilayah tersebut memiliki
diperoleh melalui pelatihan. Pendampingan
jumlah sekolah terbanyak di Kabupaten
dilakukan dengan cara menyampaikan materi
Sumedang yakni sebanyak 76 sekolah
terkait literasi digital secara berkala yang
(https://referensi.data.kemdikbud.go.id),
diunggah di media sosial, dan mendatangi
sehingga pelatihan yang diberikan diharapkan
sekolah terkait pengimplementasiannya di
dapat memberikan efek yang luas. Selain itu,
bidang akademik.
berdasarkan studi pendahuluan, remaja
bersekolah di Kabupaten sumedang belum
sepenuhnya mengetahui karakteristik konten 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
digital yang berpotensi sebagai hoaks, dan Program Pengabdian kepada Masyarakat
belum mengetahui karakteristik infromasi yang ini memiliki beberapa target yang diharapkan
kredibel. dapat tercapai. Beberapa target tersebut yaitu
Program PkM ini dilaksanakan dengan (a) meningkatkannya kemamuan literasi digital
menggunakan metode pelatihan dan khalayak sasaran dalam hal mengidentifikasi
pendampingan. Penggunaan metode Metode konten digital yang berpotensi sebagai hoaks,

JURNAL PASCA DHARMA PENGABDIAN MASYARAKAT - No. 2 Vol. 1 2021 | 36


Amanda Puspanditaning Sejati, Iwa Lukmana, Deddy Suryana, Amir
Menumbuhkan Geliat Literasi Digital Pada Remaja Di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

(b) meningkatnya kemampuan khalayak 4. SIMPULAN


sasaran untuk menentukan informasi yang Upaya yang ditempuh tim pelaksana dalam
kredibel sesuai dengan yang dibutuhkan, dan mengatasi permasalahan yang muncul di
(c) mengikatnya pemahaman khalayak sasaran lapangan ialah dengan cara memberikan
untuk memanfaatkan teknologi digital secara pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan
maksimal dalam proses pembelajaran. kemampuan literasi digital remaja di
Ketercapaian masing-masing target akan di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten
paparkan di bawah ini. Sumedang. Penguasaan kompetensi tersebut
diharapkan dapat memberikan dampak positif
Target (a) telah sepenuhnya tercapai. Hal
bagi peserta pelatihan dalam hal memilah
tersebut dapat terlihat dari hasil evaluasi
informasi yang berguna baik bagi keperluan
bahwa khalayak sasaran telah mampu
pembelajaran, maupun hal lainnya.
mengidentifikasi konten digital yang berpotensi
Secara umum, kegiatan PkM ini dapat
sebagai hoaks. Ketercapaian target ini dapat
dikatakan berhasil meskipun menghadapi
terlihat dari respons khalayak sasaran yang
beberapa kendala. Beberapa saran diajukan
menunjukkan beberapa hal yaitu memahami
bagi pelaksaan kegiatan serupa agar dapat
ciri-ciri hoaks dan konsekuensi hukumnya, tidak
meminimalisir kendala yang dihadapi dan agar
akan menyebarkan hoaks, serta menjadi peduli
kegiatan dapat berlangsung lebih efektif. Saran-
terhadap jejak digital; dah hasil angket tentang
saran tersebut di antaranya pelatihan dilakukan
pemahaman mengenai hoaks yang cenderung
setelah siswa melaksanakan ujian, sehingga
tinggi yakni 93.6.
dapat meningkatkan motivasi dan konsentrasi
Target (b) telah sepenuhnya tercapai. siswa dalam memahami materi; jumlah peserta
Ketercapaian target ini dapat terlihat dari agar diperbanyak, sehingga peluang transfer
respon khalayak sasaran yang menunjukkan ilmu dapat diperluas; pelaksanaan pelatihan
kemampuannya untuk mengidentifikasi secara lintas sector, sehingga masyarakat
informasi yang kredibel dengan cara umum dapat terpapar dengan informasi
mengaplikasikan langkah-langkah mengenai literasi digital.
mengidentifikasi hoaks, dan mengetahui situs Beberapa rekomendasi juga ditujukan baik
pencari fakta; dan hasil angket tentang kepada pihak pelaksana, mitra, maupun
pemahaman mengenai situs kredibel hoaks peserta. Rekomendasi bagi pelaksana yakni
cenderung tinggi yakni 86.39. terkait dengan anggaran. Realisasi anggaran
Target (c) juga telah tercapai. Ketercapaian yang tepat waktu dapat meningkatkan
target ini dapat diketahui melalui respons ketercapaian target secara lebih cepat.
khalayak sasaran yang menunjukkan Rekomendasi bagi mitra yakni terkait
kemampuannya dalam mengenali ciri-ciri situs penyediaan waktu pelatihan. Rekomendasi bagi
kredibel dan cara mengidentifikasinya. Dalam peserta yakni terkait konsistensi belajar. Ketiga
konteks ini, khalayak sasaran mampu hal tersebut dapat mendukung keberhasilan
menentukan informasi digital yang sesuai pelatihan.
dengan kebutuhan dan pembelajaran. Hal ini
tercermin melalui hasil angket tentang 5. DAFTAR PUSTAKA
pemahaman mengenai pentingnya memilah Akbar, M. F., & Anggaraeni, F. D. (2017).
informasi cenderung tinggi yakni 98.75. Teknologi dalam pendidikan: Literasi digital
dan selfdirected learning pada mahasiswa
skripsi. Jurnal Indigenous, 2(1), 28-38.

JURNAL PASCA DHARMA PENGABDIAN MASYARAKAT - No. 2 Vol. 1 2021 | 37


Amanda Puspanditaning Sejati, Iwa Lukmana, Deddy Suryana, Amir
Menumbuhkan Geliat Literasi Digital Pada Remaja Di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

Brown, T. (2011). Are you a digital native or a Buletin Pos dan Telekomunikasi, 14(2), 79-
digital immigrant? Being client centred in 94.
the digital era. Official Journal of The College https://referensi.data.kemdikbud.go.id
of Occupational Therapists, 74(7), 313.
Casey, L., & Bruce, B. C. (2011). The Practice
Profile of Inquiry: Connecting digital literacy
and pedagogy. E-Learning and Digital
Media, 8(1), 76-85.
Gui, M., & Argentin, G. (2011). Digital skills of
internet natives: Different forms of digital
literacy in a random sample of northern
Italian high school students. New Media &
Society, 13(6), 963-980.
Jordana, T. A., & Suwarto, D. H. (2017).
Pemetaan program literasi digital di
Universitas Negeri Yogyakarta. Informasi
Kajian Ilmu Komunikasi, 47(2), 167-180.
Kızıl, A. S. (2017). EFL Learners in the Digital Age:
An Investigation into Personal and
Educational Digital Engagement. RELC
Journal, 48(3), 373-388.
Kuek, A., & Hakkennes, S. (2019). Healthcare
staff digital literacy levels and their
attitudes towards information systems.
Health Informatics Journal, 1-21.
Kurnia, N., & Astuti, S. I. (2017). Peta gerakan
literasi digital di Indonesia: Studi tentang
pelaku, ragam kegiatan, kelompok sasaran
dan mitra. INFORMASI Kajian Ilmu
Komunikasi, 47(2), 149-166.
Mishra, K. E., Wilder, K., & Mishra, A. K. (2017).
Digital literacy in the marketing curriculum:
Are female college students prepared for
digital jobs? Industry and Higher Education,
31(3), 204-211.
Nurjanah, E., Rusmana, A., & Yanto, A. (2017).
Hubungan literasi digital dengan kualitas
penggunaan e-resources. Lentera Pustaka,
3(2), 117-140.
Rennie, E., & Thomas, J. (2008). Inside the house
of SYN: Digital literacy and youth media.
Media International Australia, 128, 95-103.
Yanti, M. (2016). Determinan literasi digital
mahasiswa: kasus Universitas Sriwijaya.

JURNAL PASCA DHARMA PENGABDIAN MASYARAKAT - No. 2 Vol. 1 2021 | 38

Anda mungkin juga menyukai