Anda di halaman 1dari 381
Slory by Adialamasa / You Are My Destiny Copyright 2021 © Adiatamasa Penyunting : Adiatamasa Desain Sampul : Adiatamasa Tata Letak : Adiatamasa Cetakan Pertama, September 2021 Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. (1) Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (I) huruf I untuk Penggunaan secara komersial dipidana dengan pidana paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.100.000.000,00 (Seratus juta rupiah). (2) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana paling banyak Rp.500.000.000,00(Lima ratus juta rupiah) (8) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan Pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana paling banyak 1.000.000.000,00 (Satu miliar rupiah). (4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah). You Are My Destiny Adiatamasa ~ Valerious Digital Publishing Cintai /sukai sesuatu dengan sederha- 1 na dan sewajarnya. Karena rasa cinta/suka yang berlebihan bisa melukai dirimu sendi- ’ : a ri atau orang lain. aiths— * of); %. Oa ‘or. of’ e' 8 Z - . es ot -— ae 6 CAAPIRR 1 lia berjalan di tengah terikn- ya matahari. Rambutnya semakin kering dan kusam. Wanita itu ber- jalan cepat ke halte bus. Ia duduk dan mengambil botol minuman dari tasnya. Ia meneguknya be- berapa kali untuk menghilangkan dahaga. Ia menoleh ke sekeliling. Wanita itu tidak tahu lagi ha- 7 - Lftslonase rus bagaimana. Beberapa tempat yang ia datangi menolak. Alina butuh pekerjaan tambahan agar hutangnya segera lunas. Alina bangkit, rasanya hari ini sudah cukup. Ja harus pulang dan istirahat. Sebab, malam nanti,ia akan bekerja di kafe. Alina mena- paki jalanan kecil di depan toko- toko. Lalu, seorang pria melintas di hadapannya. Pria itu baru saja keluar dari salah satu toko. “Bapak!”panggil Alina sem- bari memungut benda yang jatuh. Itu adalah ponsel mahal.” Ba- pak, handphonenya jatuh!” Alina mengeraskan suaranya. 8 - You Lo Ile Ltrs Pria itu menoleh dan langsung kembali. Ia tersenyum.” Wah, ter- ima kasih. Saya buru-buru, jadi, tidak sadar kalau handphonenya jatuh.” “Tya, Pak. Ini handphonenya.” “Sekali lagi, terima kasih, ya.” “Tya, Pak.” Pria itu menyimpan ponseln- ya ke dalam saku celana.”Nama kamu siapa?” “Saya Alina, Pak. Kalau begitu saya permisi,ya. Sekali lagi ha- ti-hati.” Entah kenapa Alina ber- balik arah. Padahal, seharusnya ia melangkah lurus saja. Namun, karena sudah salah tingkah kare- 9 . Ytslamase na ketampanan lelaki itu, Alina melakukan tindakan yang aneh. “Alina~” panggil lelaki itu. Langkah Alina terhenti. Ia membalikkan badan.”Saya, Pak?” Fredrick memperhatikan penampilan Alina.” Kamu bekerja di mana?” Alina meringis malu.”Saya se- dang cari kerja, Pak. Sebenarnya, setiap malam saya bekerja sebagai tukang cuci piring di salah satu kafe. Tapi, saya juga ingin men- cari pekerjaan tambahan di siang hari.” Fredrick mengangguk-ang- guk. Pria itu mengeluarkan kartu 10 - You fre Nr Diitirg namanya.”Silakan datang ke kan- tor saya besok.” Alina) menerimanya dengan tangan gemetar.”Saya, Pak?” “Tya. Sebagai bentuk terima kasih. Mungkin ada posisi yang pas untukmu. Jangan lupa datang, ya? Dan jangan terlambat.” Fred- rick tersenyum dan melambaikan tangan. Ia masuk ke mobilnya. Alina membungkukkan badan- nya.” Terima kasih banyak, Pak.” Alina mematung dan menimang kartu namanya. Ia sangat ber- syukur mendapatkan tawaran seperti ini hanya karena sebuah kebaikan kecil. Wanita itu pun 11 - Gietonesn meneruskan perjalanannya ke ru- mah. Ia segera istirahat sebelum bekerja malam hari nanti. Fredrick melajukan kendaraan- nya menuju sebuah rumah besar. Pria itu masuk dan disambut han- gat oleh sang Mama, Arabelle. “Selamat ulang tahun, Ma.” Fredrick memeluk Arabelle. Kemudian menyerahkan hadiah yang baru saja ia belli. Wanita paruh _ baya itu tersenyum penuh arti.” Hadiahmu memang tidak pernah mengece- wakan Mama.” “Aku akan memberikan yang terbaik untuk Mama.” Fredrick 12 - Yo thre Yr Diiting menggenggam tangan Arabelle dan mencium punggung tangan- nya. “Tapi, apakah tahun ini aku bisa meminta hadiah untukku sendi- ri?” Arabelle meletakkan hadiah pemberian Fredrick ke atas meja. “Oh, apa Mama kurang suka?” Arabelle menggeleng cepat.” Ti- dak. Ini sangat bagus. Sudah ku- katakan kalau pilihanmu tidak pernah mengecewakan. Tapi, aku ingin sekali hadiah ulang tahunku kali ini adalah pernikahanmu.” Fredrick tertawa kecil, lalu me- meluk sang Mama.” Menikah?” Arabelle mengangguk, ia meng- 13 - Gftetonesn genggam tangan anak sulungnya itu.”Iya. Menikahlah lalu segera punya anak. Aku tidak mau kita jadi bahan tertawaan orang- orang. Anakku belum ada yang menikah.” “Rosalin bisa menikah terlebih dahulu bukan?” Fredrick mengusap wajahnya. Padahal ia punya adik yang su- dah dewasa. Entah mengapa sang Mama justru mencecarnya untuk segera menikah. Arabelle memukul paha Fred- rick.”Kau anak laki-laki. Ini san- gat penting, Fred. Memangnya kau tidak punya pacar? Selama 14 - You fre [lr Deitrg lebih dari tiga puluh tahun, kau tidak pernah terlihat bersama per- empuan.” “Tentu saja aku punya, Ma. Tapi, aku tidak pernah menun- jukkannya. Sebagai penerus kel- uarga aku harus sangat berha- ti-hati dalam memilih pasangan, kan?” Alasan Fredrick cukup ma- suk akal. Tetapi, sesungguhnya ia memang tidak memiliki kekasih. “Siapa perempuan itu?cepat kenalkan dia denganku, Fred. Ti- dak perlu berlama-lama. Menikah saja. Dia tidak perlu berasal dari keluarga kaya raya. Yang penting dia bisa hamil.” Arabelle sangat antusias. Seakan-akan persiapan 15 - Gftitenesn pernikahan bisa dilakukan satu atau dua hari saja. “Mama~kumohon __ tenang.” Fredrick menangkup wajah Ara- belle dengan memohon. Saat ini ia panik karena sikap Mamanya itu. Ia tidak akan pernah bisa memba- wa wanita mana pun ke hadapan sang Mama. Karena saat ini ia me- mang masih sendiri. Arabelle mendesah kecewa.”- Sudahlah...sepertinya kau tidak bisa mewujudkannya. Jangan ba- has lagi.” Wanita itu menepis tan- gan Fredrick. “Baiklah, Ma. Tunggulah da- lam minggu ini. Aku akan mem- 16 - Yor Lv Vr Gp sting bawanya ke hadapan Mama.” Wajah Arabelle berubah sem- ringah.” Benarkah? Kau berjanji?” “Aku janji, Ma.” Arabelle langsung memeluk anak laki-laki satu-satunya. Rasa bahagia tepat di hari pertamamba- han usia tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ia sangat sen- ang karena Fredrick akan datang membawa calon menantunya. Hari ini, Alina bertekad men- gunjungi Fredrick. Maksudnya, wanita ingin datang untuk men- cari kerja. Mungkin saja ada po- sisi office girl yang kosong. Atau Alina bisa menjadi pengurus ta- 17 - Gftetonnsn man atau tanaman di area per- kantoran. Semoga saja kantor itu memiliki taman. Alina berpakaian serapi mun- gkin. Ia masuk ke gedung besar yang merupakan kantor Fredrick. Ia melapor pada resepsionis, lalu menunggu beberapa saat. Setelah itu ia dipersilakan menuju ruan- gan Fredrick. Jantung Alina ber- debar kencang. Sekretaris Alina mengantarkan wanita itu ke ruan- gan Fredeick. Begitu masuk, Ali- na tersenyum dengan gugup. “Se-selamat pagi, Pak.” Fredrick berdiri dengan gagahn- ya di hadapan Alina. Jantung Ali- 18 - Yo Ave Vv Gp sting na semakin berdebar-debar. “Selamat pagi, Alina. Silakan duduk.” “Terima kasih, Pak.” “Terima kasih kau sudah datang.” “Ah, saya yang berterima kasih, Pak.” Alina mengambil map ber- warna cokelat.”Ini resume saya, Pak.” Fredrick tidak langsung men- gambil resume Alina. Pria itu memerhatikan Alina dengan de- tail.” Usiamu berapa?” “Usia saya dua puluh tiga ta- hun, Pak.” 19 - Gftitenesn Fredrick mengangguk-angguk. Jika diperhatikan, Alina adalah wanita yang cantik. Hanya saja, wanita itu memang terlihat ku- rang terawat.”Jadi, kamu sedang membutuhkan pekerjaan tambah- an, ya?’ “Betul, Pak. Walaupun saya juga bekerja di malam hari, saya akan bekerja semaksimal mun- gkin seandainya Bapak member- ikan saya pekerjaam. Saya tidak akan lalai sedikit pun.” Alina me- natap Fredrick penuh harap. “Kenapa kamu harus bekerja siang dan malam?’ Telapak tangan Alina basah, ia 20 - You Ave Vr Gp sting tersenyum tipis karena merasa ti- dak bisa menjawab. “Jangan sungkan. Ceritakan saja kesulitanmu. Mungkin saja aku akan membantumu.” “Saya punya hutang, sekitar lima belas juta pada teman Ibu saya. Waktu itu Ibu saya sakit, jadi, harus meminjam untuk pero- batannya. Sebenarnya hutangn- ya sudah saya bayar sekitar tiga juta.” Alina tidak ingin mencer- itakan penderitaannya. Tetapi, entah kenapa mulutnya lancar sekali membeberkan apa yang se- benarnya terjadi. “Lalu, bagaimana keadaan Ibu- 21 - Gfestonnsn mu sekarang?” “Sudah tidak ada. Ibu sudah pergi bersama Bapak ke surga. Saya sebatang kara,”ucap Alina tercekat. Fredrick mengembuskan napas berat.” Maafkan saya, Alina. Saya tidak bermaksud membuatmu se- dih.” “Tidak apa-apa, Pak. Saya su- dah ikhlas dengan kepergian mer- eka.” Iya. Semoga kamu kuar menjal- ani kehidupanmu ke depannya. Oh, ya~saya akan memberikan pekerjaan untukmu.” Mata Alina berbinar baha- 22 - You Lfve Vy Gp sting gia.” Benarkah, Pak?” “Ya. Tetapi, saya tidak bisa membahas pekerjaan itu seka- rang. Apakah kau bisa datang ke apartemenku malam nanti?” “Tetapi, saya harus_bekerja, Pak.” Alina tertegun. “Penawaran saya sangat menar- ik, Alina. Kamu bisa langsung melunasi hutang itu.” Alina tertunduk. Ia mulai mera- sa tidak nyaman karena ia harus menemui Fredrick di luar jam kantor. Pikiran kotornya mulai beraksi. “Alina~ah, — baiklah~bertemu di apartemen terlalu tidak baik a wn, * *, oe 8 * ® o e e@ ©, a 2: a = e mire yea. Hens di temp yang layak. Maaf~” - Alina tersipu.”lya, Pak. Maafkan saya. Saya hanya kaget.” Fredrick membetulkan posisi duduknya.” Baiklah, agar kamu ti- dak salah sangka. Aku akan men- gatakannya denganmu. Tolong dengarkan baik-baik.” Alina menatap Fredrick serius. “Alina, sejak pertama kita ber- temu, aku langsung tertarik. Aku sangat menyukaimu. Alina, mau- kah kau menikah denganku?” Tubuh Alina seketika membatu. Ia merasa sedang ada di dunia 24 - You Le Yr Gp sting mimpi. Bagaimana mungkin seo- rang pria kaya raya, pemimpin perusahaan meminta untuk me- nikah dengannya. Wanita itu ter- diam dan terpaku. “Alina~” Fredeick meraih tan- gan Alina dengan lembut.” Apa- kah ini membuatmu terkejut?” Alina mengangguk kuat.”Ya, saya sangat terkejut. Apa Bapak sedang membuat saya tersenyum dengan gurauan seperti ini?” “Apa saya terlihat bergurau?” Alina menggeleng.” Tidak. Tap-tapi, saya sama sekali tidak bisa percaya, Pak. Saya ini wanita yang biasa bahkan miskin.” 25 - Gftistonesn “Apalah arti itu semua. Yang kupikirkan hanyalah perasaan ini. Jangan halangi perasaanku, Ali- na. Menikahlah denganku. Aku akan melunasi hutangmu. Aku akan memberikan rumah mewah lengkap dengan fasilitasnya.” “Sa-saya sama sekali tidak tahu harus menjawab apa, Pak. Semua terjadi begitu cepat.” Fredrick meraih tangan Ali- na dan mengecupnya.” Aku akan menunggu jawabanmu. Jika kau menerima, datanglah ke aparte- menku. Aku akan langsung mem- bawamu ke hadapan Ibuku. Beli- au pasti senang.” 26 - You Lhve Vr Gp sting “Be-beri saya waktu, Pak. Tidak lama. Izinkan saya menenangkan diri terlebih dahulu.” Fredrick melepas tangan Alina. Lalu, ia memberikan alamat apar- temennya.”Silakan datang di luar jam kerja. Aku akan selalu menan- ti, Alina.” Jantung Alina berdebar tiada henti. Selama hidupnya, ini per- tama kali ia menerima perlakuan manis, yang membuat jantungn- ya seperti akan melompat keluar. Setelah urusannya selesai, Ali- na pun pulang. Sepanjang jalan pikirannya tidak bisa tenang. Jan- tungnya terus berdegup kencang. Senang? Tentu saja ia sangat sen- 27 - Gftitennsn ang. Sesampai di rumah, Alina menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Matanya menatap langit-langit, memikirkan Fred- rick. Sampai saat ini, ia masih tidak percaya bisa disukai seorang lela- ki begitu cepat. Tetapi, kesempa- tan ini sangat bagus. Fredrick juga merupakan laki-laki yang menar- ik dan sopan. Alina mengembus- kan napas berat, ia tidak mungkin memanfaatkan situasi ini karena hutang. Kasihan Fredrick, jika ha- rus melunasi hutangnya, semen- tara ia tidak mencintai Fredrick. Tetapi, hutang itu harus segera lu- nas. Tidurnya tidak bisa nyenyak 28 - You Lv Vr Gpstinry memikirkan hutang itu saja. Di- tambah lagi ucapan dari sang penagih yang menyakitkan hati. Terkadang membuat Alina frus- trasi dan ingin bunuh diri. Alina bangkit, lalu menggeleng- kan kepalanya kuat. Sepertinya ia tidak boleh menyia-nyiakan kes- empatan ini. Ia harus menerima Fredrick dan terlepas dari kegeli- sahannya. Wanita itu mengepal- kan tangan dan bertekad kuat. “Baiklah, malam ini juga aku akan datang dan menerima lama- rannya.” Alina memutuskan untuk izin tidak bekerja malam ini. Wanita 29 . Gftistannsn itu mengunjungi apartemen Fred- rick, tentunya dengan penampi- lan yang rapi. Saat tiba di depan pintu, Alina sempat terdiam beberapa saat. Ia mengatur napas, kemudian me- mencet bel. Saat menunggu, jan- tungnya berdegup kencang. Hati kecilnya kembali bertanya apa- kah ia sudah siap dengan semua ini atau belum. Pintu apartemen terbuka. Fred- rick terkejut melihat kedatangan Alina. Lalu, pria itu tersenyum. “Kau datang lebih cepat?” Fred- rick menyambut Alina dengan suka cita. 30 - You Ave Vr Gp sting “Apa aku mengganggu waktu Anda?” Fredrick melihat ke arah da- lam. “Sama sekali tidak. Silakan masuk.” Fredrick mempersilakan Alina bagaikan ratu. Prilakunya sangat manis dan sopan. “Terima kasih.” “Di dalam kamar ada temanku yang sedang numpang istirahat. Tidak apa-apa, kan?” Fredrick menunjuk seorang pria tengah berbaring di ranjang dalam ka- mar. Fredrick segera menutup pintu. “Apa pembicaraan kita tidak mengganggunya?” 31 - Gfistennsn “Tentu saja tidak. Dia akan ter- tidur lelap sekali.” Fredrick ter- kekeh.”Oh, ya, kau mau minum apa?” “Tidak perlu.” Alina menghen- tikan langkah Fredrick.” Maksud- ku terserah Anda saja.” Fredrickmengangguk.” Baiklah. Tunggu sebentar.” Alina mengedarkan pandan- gannya. Apartemen ini sangat rapi. Ia tidak menyangka kalau Fredrick adalah pria yang sangat menjaga kerapian dan kebersihan tempat tinggal. Fredrick kembali dengan minu- man dingin.”Silakan diminum.” 32 - You Ave Vr Gp sting “Terima kasih, Pak.” “Aku senang kau sudah datang. Itu artinya kau sudah punya jawa- ban, bukan?” tatap Fredrick penuh arti. Alina mengangguk malu.”Iya. Aku meminta waktu untuk me- mikirkannya. Tetapi, aku pikir sudah menentukan pilihan. Oleh karena itu aku datang.” Fredrickmengangguk.” Baiklah. Lalu~apa pilihanmu?” “A-aku menerimanya. Meneri- ma lamaran Anda.” Fredrick tersenyum puas. Ia meraih tangan Alina dan meng- genggamnya erat. Setelah itu, me- 33 - Gftistannsn meluk Alina.”Terima kasih, ya. Aku akan membahagiakanmu. Mamaku pasti akan senang men- dengarnya.” Alina mengangguk dalam pe- lukannya.”Terima kasih sudah menjadi malaikatku.” “Oh, iya. Kau harus melunasi hutang itu sekarang bukan? Ayo kita pergi?”ajak Fredrick berse- mangat. “Tidak harus sekarang kok. Kau _ harus istirahat,”kata Alina dengan malu-malu. “Lebih cepat lebih baik. Lagi pula, aku ingin urusanmu selesai dan kita segera menikah.” 34 - You Ave Vr Gp sting “Apa harus secepat itu?” Alina mengedipkan matanya tak per- caya. Fredrick memegang kedua bahu Alina dan menatap wanita itu dalam-dalam. “Iya, Mamaku juga pasti langsung memaksaku cepat menikah denganmu. Jadi, kamu sudah siap, kan menjadi is- triku?” Alina mengangeguk ha- ru.”I-iya.” Keduanya pun berpe- lukan mesra. em ea v 4 CHAPTER 2 Tiga bubasr beviud ian few WV resepsi yang meriah dan megah telah usai. Alina, sebagai pengantin perempuan, sang ratu, tersenyum bahagia. Ia merasa telah menjadi wanita paling be- runtung sedunia. Ja tidak pernah menyangka akan ada di posisi seperti ini. Memiliki suami yang 36 - You Ave Vr Gp sting tampan dan mapan. Lalu, Ibu Mertua dan Adik ipar yang san- gat baik. Alina merasa memiliki keluarga kembali. Alina menjinjing gaunnya menuju kamar bersama Fredrick. Mereka akan menginap di Ho- tel selama kurang lebih tiga hari. Fredrick mengatakan agar mere- ka lebih leluasa menikmati malam pengantin. Kamar pengantin be- gitu indah. Sepertinya Fredrick benar-benar mempersiapkan se- galanya dengan matang. Sesampai di kamar, Alina langsung memeluk suaminya. Namun, Fredrick cepat-cepat me- nepis, bahkan mendorong tubuh 37 - Gfttonnsn wanita itu. Alina terperangah.”- Fred, k-kau kenapa?” “Aku tidak ingin lagi kausen- tuh,”ucapnya dingin. Hati Ali- na teriris mendengarnya. Wanita itu memikirkan kejadian hari ini, apakah ia ada melakukan kesala- han atau tidak. “Kenapa? Apa aku melukaimu hari ini?” Alina bertanya dengan lembut. “Tidak. Tapi, mulai hari ini~ki- ta adalah suami istri secara tertu- lis saja. Aku akan menafkahimu, mencukupi segala kebutuhanmu. Tapi, kau tidak bisa mendapatkan sentuhan dan cintaku.” 38 - You Sve Vr pasting “Adaapa, Fred? Akurasasemua baik-baik saja. Kenapa kau tiba-ti- ba seperti ini? Kalau ada sesuatu yang salah, bisa dibicarakan baik- baik bukan?” Suara Alina berge- tar sambil menghampiri Fredrick. Ia berusaha menenangkan sua- minya itu. “Jangan sentuh aku. Jangan pernah berani menyentuhku!” Su- ara Fredrick meninggi. Hati Alina seperti sedang dipukul keras. Se- lama tiga bulan ini, Fredrick tidak pernah berprilaku kasar padanya. Tetapi, baru malam pertama saja, pria itu sudah menunjukkan tabi- atnya. Sebenarnya apa yang salah dengan semua ini. Hati Alina ber- 39 - Hftistannsn tanya-tanya. “Kau kenapa?” Tangis Alina pun pecah. Sejak tadi ia berusa- ha menahannya. Tapi, sepertinya kali ini tidak bisa. “Aku menikahimu karena ingin memiliki anak saja!”aku Fredrick. “Jadi, kau tidak mencintaiku?” “Tidak. Aku hanya ingin men- gambil manfaat darimu.” Kaki Alina terasa lemas. Hatin- ya hancur lebur seketika. Bibirnya bahkan belum kering mengatakan kalau ia adalah wanita paling be- runtung sedunia. Nyatanya, ia terlalu polos menilai manusia. Hingga akhirnya kini, ia harus 40 - You Em Iw Batery menetapkan ialah wanita paling malang sedunia. “Malam ini, kau tidak mengha- biskan malam pertama denganku, Alina. Tetapi, dengan laki-laki yang kutentukan!”kata Fredrick datar. “Fredrick! Aku bukan wanita murahan yang bisa ditiduri la- ki-laki asing,” pekik Alina dengan hati yang kembali teriris. “Kau itu wanita murahan, Ali- na. Diiming-imingi uang saja, kau langsung menyerahkan diri. Aoa itu tidak bisa disebut murahan?” Fredrick tertawa mengejek.” Kau sudah berhutang padaku. Kau ti- 41 - Gfietonesn dak ada pilihan lain, selain mengi- kuti keinginanku.” “Fredrick~” ucap Alina _lir- ih.”Aku sama sekali tidak men- yangka.” “Pria itu akan datang sebentar lagi. Kau harus melakukan seks dengannya. Dan ingat, jangan menolak. Kau harus hamil den- gannya. Lalu, anak itu akan men- jadi anak kita berdua.” Penjelasan Fredrick tidak masuk di akal Ali- na. Wanita itu menggeleng kuat. “Itu artinya bukan darah dag- ingmu, Fred.” “Tidak masalah. Kau ikuti saja perintahku. Tutup mulutmu atau 42 . You bm Iw Datey kalau kau sampai buka mulut dan mengatakan ini pada Mama, kau akan tanggung akibatnya!”ancam Fredrick. “Aku tidak mau. Kau penipu.” Alina menghampiri Fredrick dan memukul dada pria itu. Fredrick mendorong Alina den- gan keras hingga wanita itu ter- sungkur ke lantai. Alina terisak, menatap Fredrick dengan keben- cian. Alina bangkit, dan berlari ke pintu, ia ingin melarikan diri saja. Fredrick meraih tubuh Alina den- gan mudah, lalu membantingnya ke kasur. “Kau mau melarikan diri?” 43. Gftitonesn Mata Fredrick menyalang seakan ingin menghabisi nyawa Alina. “Aku tidak sudi menjadi is- trimu.” Alina berteriak tak terima. Fredrick memberikan tamparan di pipi Alina. Wanita itu diam se- ketika. Tatapannya berubah men- jadi kosong dan merasa tak ber- daya. “Tolong tahu diri, Alina. Aku sudah melunasi hutangmu. Jadi, sekarang kau harus membalas budi bukan?” Fredrick _ terta- wa.” Tungegu di sini sampai laki-la- ki itu datang. Lakukan apa yang kuperintahkan. Jika kau menolak, aku akan menyuruh banyak pria 44. You bm Iw Bates memperkosamu, lalu membuang- mu ke jalanan. Alina menangis pilu. Ia tidak tahu ke mana harus mengadu. Ia hanya memiliki dirinya sendi- ri dan suaminya. Fredrick mem- buka pintu penghubung kamar. Alina tersentak dan duduk. Ia memerhatikan Fredrick, mungkin saja ada celah untuk melarikan diri. “Mencoba_ kabur?” Fredrick menoleh ke arah Alina.” Aku akan melakukan ancamanku yang ter- akhir. Semoga kau mengingatnya dengan jelas.” Alina langsung terdiam. Wanita 45 - Gftitonesn itu duduk tegak dengan rasa sakit yang luar biasa. Fisik dan hatinya benar-benar sedang diuji. Setelah ini, entah apa yang akan terjadi. Alina hanya bisa pasrah. Rain merapikan rambutnya se- belum ia benar-benar keluar dari toilet umum hotel. Setelah ini ia akan menuju kamar kliennya. Be- ginilah pekerjaannya sehari-hari, menjadi pria bayaran. Kali ini, seperti biasa, uang muka sudah ia terima. Selanjutnya, melak- sanakan tugasnya seperti biasa. Setelah selesai, ia akan pulang dan menerima pekerjaan berikutnya. Rain naik ke lift dan memencet angka 10. Langkahnya tampak 46. You Em Iw Batery begitu meyakinkan. Ia bahkan lebih terlihat seperti seorang CEO muda dibandingkan pria bayaran. Ia tiba di kamar yang dituju. Rain menekan bel. Ia berdiri tegak dan gagah. Ia tidak ingin siapa pun melewatkan pesonanya. Ia tidak mau kliennya merasa tidak puas. Seorang pria dengan jas pen- gantin membuka pintu. Rain hen- ing dalam beberapa saat. Lalu, pria itu melempar senyum.”Se- lamat malam, sata Rain.” “Silakan masuk.” Rain masuk lalu ia merasa bin- gung karena tidak ada wanita di dalam sana. Beberapa detik kemu- 47 - Cftetonnsn dian ia bergidik ngeri. Apakah pria di hadapannya adalah kli- ennya? Sepertinya ini tidak mun- gkin, sebab, Rain hanya melayani wanita saja. “Tstri saya ada di kamar sebe- lah,” kata Fredrick, pria yang saat ini menyewa Rain. Rain tersenyum _lega.” Baik, Pak.” “Silakan masuk melalui pin- tu ini. Aku akan langsung men- guncinya.” Fredrick menyewa ka- mar hotel yang terkoneksi dengan kamar di sebelahnya. Dengan be- gitu, memasukkan Rain ke kamar pengantin bisa berjalan dengan 48. You Em Iw Datery mudah “Baik, Pak.” Fredrick menepuk pundak Rain.”Jalankan tugasmu dengan sangat baik. Buat dia hamil. Sebe- lum menikah, kandungannya su- dah diperiksa dan hasilnya baik.” Laki-laki itu membuka pintu dan mempersilakan Rain masuk. Rain melangkah dengan begitu yakin. Ia tersenyum dengan san- gat hangat sebagai sambutann- ya. Namun, senyumannya sirna saat melihat seorang wanita ten- gah duduk di sisi tempat tidur. Wanita itu tengah menangis. Rain menoleh ke arah pintu, ternyata 49. [fristomese Fredrick sudah menguncinya. Rain melangkah perlahan di ka- mar pengantin tersebut. Hati Rain berdebar kencang, perasaannya mulai tidak enak. Jika ini adalah kamar pengantin, itu artinya mer- eka baru menikah dan ini adalah malam pertama mereka. “H-hai?” Wanita bernama Alina me- noleh. Rain terpana dengan ke- cantikannya yang alami. Rain tahu, dia mengenakan make up, tetapi, wanita itu memang sangat cantik. Alina tersenyum lirih.” Hai.” “Maaf, apa kamu menangis?” 50 - You Ave Vr Gpstiry “Tentu. saja aku sedang menangis. Malam pertama yang kuimpikan bersama — suami, ternyata harus kuhabiskan den- gan pria yang tak kukenal,”jawab Alina dengan suara_bergetar. Pikirannya masih kacau setelah bertengkar dengan Fredrick. Ia sama sekali tidak menyangka kalau malam pertamanya akan seperti ini. Fredrick mengatakan kalau ia tidak akan tidur dengan Alina. Ia hanya ingin anak-anak darinya. Padahal selama ini la- ki-laki itu sangat baik. “Tenangkan dirimu saja dulu. Ini tidak akan buru-buru.” Rain membuka jas dan menggantung- 51 - Gfietonnsn nya dengan tenang. “Ya, terima kasih. Izinkan aku tenang dulu. Baru kita bicara lagi nanti,”balas Alina. “Pertama-tama sebaiknya kamu ganti pakaian dulu. Setelah itu hapus make up dan pergilah mandi air hangat. Itu membantu- mu untuk rileks.” Rain memberi saran. Baru kali ini ia ada di posisi ini. Harus menghadapi pengan- tin baru. Tentunya mereka tidak memiliki pengalaman jika sean- dainya Alina masih virgin. Ini jus- tru membuatnya kesulitan. “Aku tidak bisa~” Alina teri- sak.” Aku tidak bisa melakukan- 52 - You Lv Nr Gp sting nya dengan laki-laki yang tidak kucintai.” “Apa kamu ingin aku memang- gilkan suamimu” Rain takut ini akan membuat wanita itu marah, lalu melem- parnya dengan barang. Belum lagi jika wanita itu berteriak. Ia bisa menjadi tersangka jika Fredrick ti- dak ada di sini. Lalu, pekerjaann- ya akan ketahuan dan terbongkar. Alina meremas gaun putihnya. Air matanya memenuhi pelupuk mata.” Tidak. Dia memaksaku un- tuk tidur denganmu. Tapi, aku ti- dak tahu harus bagaimana. Kena- pa dia seperti itu?” 53 - Gftitennsn “Pasti ada sesuatu yang tidak ingin diketahui olehmu.” Rain sungguh tidak ingin ikut cam- pur dengan masalah keluarga itu. Ia hanya bekerja. Ia hanya akan melakukan pekerjaannya, mener- ima uang,lalu pergi. “Tya~” Alina tahu akan hal itu. Fredrick mengatakannya dengan jelas, kalau lelaki itu tidak bisa mencintainya. Ia menikahi Alina karena terpaksa. Tidak ada pili- han lain. Keadaan membuatnya harus menikah. “Tidak apa-apa jika kamu tidak mau. Aku bisa mengatakannya pada Fredrick.” Rain bangkit dan hendak memanggil Fredrick. 54 - You Lv Vr G)stinry Alina menarik tangan Rain den- gan cepat.”Jangan~” Alina masih ingat tamparan yang dilayangkan Fredrick di pipinya. Masih terasa pedas. “Kenapa? Aku tidak mau mem- persulit keadaan. Aku juga tidak bisa melakukannya jika kamu menangis.” “Bagaimana kalau kita pura-pu- ra melakukannya?”mohon Alina. “Tapi, diaakan marahjika kamu tidak melakukannya. Kamu harus hamil dalam satu atau dua bulan ke depan. Itu yang diinginkan oleh suamimu.” “Aku tahu.” 55 - Cftitanesn “Bagaimana kalau kamu kuberi obar tidur? Lalu, aku melaku- kannya padamu. Dengan begi- tu, kamu tidak perlu merasakan apa-apa.” Rain memberikan pen- awaran. Rain tidak tega melaku- kannya, lebih baik menggunakan minuman alkohol. Tapi, wanita seperti Alina pasti tidak memi- numnya. Hanya obat tidur salah satu jalan terbaik. “ Aku takut, Rain.” Rain mengusap puncak kepala Alina.” Tidak apa-apa. Rileks saja. Aku tidak akan melakukannya se- karang. Tapi, apakah kamu setuju dengan saranku?” 56 - You Ave Vr Gp-stiry Alina mengangguk pelan.” Iya. Tapi, berhati-hatilah. Jangan sam- pai melukaiku.” “Aku akan memperlakukanmu dengan sangat lembut.” “Terima kasih.” “Tenangkan dirimu dulu. Kita masih ada waktu tiga hari, Ali- na. Aku tidak akan memaksamu. Tetapi, kita harus tetap melaku- kannya.” Alina bangkit dengan tubuh yang terasa lemas.” Aku ke toilet dulu. Maaf kalau misalkan aku lama.” “Kamu _ tidak berniat ma- cam-macam, kan, Alina?” Rain 57 - Gftetenesn menatap Alina curiga.”Masa de- panmu masih panjang.” “Tidak. Aku berjanji hanya akan mandi.” “Baiklah.” Rain menyalakan televisi agar Alina bisa tenang di dalam toilet. Pria itu menghela napas berat. Ada rasa iba dengan Alina. Tetapi, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia harus tetap melaku- kannya karena ini adalah peker- jaannya. Alina mengenakan handuk ki- mono. “Kamu nggak kedinginan pa- kai handuk itu? Lembab, kan?” Alina menggeleng. Ia juga tidak 58 - You Ave Vr Gp sting tahu di mana pakaiannya berada. Rain membuka lemari, mungkin ada pakaian yang sudah diatur di sana. Ia menemukan pakaian tidur berbahan satin yang lem- but.” Pakai ini.” Alina menerimanya dan meng- gantinya di dalam toilet. “Istirahat di sini.” Rain me- nepuk sisi tempat tidur yang kosong.” Jangan takut. Anggaplah kita ini seorang teman. Kita nggak akan melakukannya.” Alina naik ke tempat tidur den- gan ragu dan gemetar. Ia masuk ke dalam selimut. Ia merasa nya- man dan tenang. Tetapi, hatinya 59 - Gftitanesn masih sedikit was-was karena pria asing di sebelahnya. Pikirannya kembali melayang pada Fredrick. Apa yang dilakukan suaminya itu saat ini. Apakah Fredrick tidak menyukai wanita atau bagaima- na. Kenapa Fredrick justru me- nikahinya jika pada akhirnya, ia harus tidur dengan lelaki lain. Alina tersentak saat merasakan usapan lembut di kepalanya. Ali- na menatap Rain. “Jangan banyak berpikir. Isti- rahatlah. Kumatikan lampunya supaya kamu bisa tidur. Kita bic- arakan lagi soal ini besok.” Rain menekan saklar dan otomatis be- berapa lampu mati, menyisakan 60 - You Ave Yr Gp sting lampu tidur saja. Perlahan Alina tertidur pulas. Rain berbaring di sebelah wan- ita itu, menatap setiap lekukan wajah dan tubuhnya. Kecantikan Alina sangat alami. Wajah wanita itu jarang atau bahkan tidak per- nah tersentuh make up. Selama ini, Rain tidak pernah berduaan di dalam kamar seperti ini. Ia dan suami klien selalu ada di dalam kamar yang sama. Bahkan, sang suami ikut bercinta. Tugas Rain hanyalah menyemburkan cairan ke dalam rahim sang istri. Nem CHAPTER 3 Kan terbangun pukul dua dini hari. Entah kenapa malam ini tidurnya tidak nyenyak. Ia menoleh ke arah Alina yang ter- tidur. Hati Rain tergerak untuk mengusap pipi wanita itu. Per- lahan, hatinya juga tergerak un- tuk mendekat. Wajahnya sema- 62 - You Lv Vr Gp sting kin dekat pada Alina, kemudian mengecup bibir wanita itu. Satu kecupan terasa kurang, Rain kem- bali mengecupnya. Masih belum cukup. Rain melumat bibir Alina, entah kenapa terasa begitu candu. Mata Alina terbuka sedikit, ia menatap Rain.” Rain~” “Tidurlah. Aku ingin mencium- mu saja.” Rasa kantuk bercampur lelah masih menyelimuti Alina. Wanita itu kembali terpejam. Ia bisa mera- sakan setiap kecupan dan sentu- han Rain. Bahkan ia sadar saat udara dingin menerpa tubuhnya. Rain sudah melucuti pakaiannya. 63 - Gfttonnsn Alina kembali membuka mata saat Rain menyerang dadanya. Wanita itu sama sekali tidak pu- nya pengalaman untuk mem- balas perilaku Rain. Alina hanya tertegun dan mengingat setiap rasanya. Alina terdiam dengan tegang. Sekujur tubuhnya terasa panas dingin. Ia tidak bereaksi apa pun atas tindakan Rain. Napas Alina tertahan ketika milik Rain menggesek miliknya. Wanita itu menggigit bibir men- ahan rasa yang semakin mengge- lenyar. Rain menatap Alina lembut. 64 - You Lfve Vr Gp sting “Aku akan melakukannya seka- rang.” Alina mengangguk. Ia meme- jamkan mata karena malu. Perla- han, ia merasakan tekanan pada pusat diri, lalu semakin lama ia merasakan perih. “A-lina...” Napas Rain tertahan saat miliknya menekan milik Ali- na. Sangat rapat dan sulit. Rain baru tersadar kalau Alina adalah pengantin baru. Artinya, ini ada- lah yang pertama untuk wanita itu. Alina meremas selimut, pikirannya berkecamuk menahan kesakitan pada miliknya dan juga 65 - Gftitonesn hatinya. Jika yang melakukan ini adalah Fredrick, mungkin situa- sinya akan berbeda. Hatinya akan lebih lega dan bahagia. Alina memekik kesakitan dan menangis. Tapi, Rain tetap beru- saha menerobos dinding pertah- anan tersebut. Keringat Rain mu- lai bercucuran. Miliknya dihimpit begitu rapat. Rain mengistirahat- kan miliknya beberapa saat. Lalu, ia menggerakkan perlahan. Alina merasa sangat tidak nyaman. Rain langsung kasihan. Tetapi, semua sudah berjalan. “Sabar sedikit, ya,”bisik Rain yang kemudian melumat bibir Alina. Gairah wanita itu terbakar 66 - You Lv Vr Gp sting dan kelamaan mulai merasa nya- man. Rasa perih itu masih tera- sa, tapi, ia mulai bisa merasakan kenikmatannya. Alina merasa semuanya terjadi begitu cepat. Lalu, Rain terdengar mengerang dan cairannya menyembur, terta- nam di rahim Alina. Rain mengatur napasnya, lalu menarik miliknya dengan hati-ha- ti.”Maaf kalau sakit.” Rain mena- tap wajah Alina yang tampak se- dih. “Ya, sedikit. Ta-tapi, aku tidak apa-apa.” Alina terbata-bata sem- bari mengusap air matanya. “Maaf,”bisik Rain tidak te- 67 - Gfttonnsn ga.” Maafkan aku.” Alina mengangguk.”Semoga saja setelah ini aku langsung ham- il. Lalu, suamiku bisa bersikap baik padaku. Kau sama sekali ti- dak bersalah.” “Tentu saja. Setelah ini, ka- lian akan bahagia.” Rain kembali menyelimuti Alina. Pria itu segera membersihkan diri. Saat kembali, Alina tampak masih membuka mata. “Ada apa, Alina?” “Aku ingin ke toilet.” Alina membungkus tubuhnya dengan selimut. Dengan sigap, Rain membantu 68 - You Ave Nr Gp sting Alina bangkit dari tempat tidur. “Jangan lupa bersihkan dirimu supaya tidur dengan nyaman.” Alina mengangguk pelan. Se- mentara itu, Rain merapikan dan membersihkan tempat tidur. Ia berharap setelah ini Alina bisa ti- dur dengan nyenyak. Rain mere- bahkan diri. Ia merasa begitu tenang dan puas setelah melaku- kan hubungan badan itu. Rain tersenyum penuh arti. Perasaan- nya menggelenyar, ingin melaku- kan lebih dan memberikan kasih sayangnya pada wanita itu. Alina kembali, masih menutupi tubuhn- ya dengan selimut. Rain memban- tunya berbaring. Lalu, memeluk 69 - Afristomese Alina sampai keduanya tertidur. Alina bangun pagi. Badannya terasa pegal-pegal karena aca- ra semalam. Ditambah lagi per- debatan panjang dengan sang suami. Alina mengedarkan pan- dangan. Ja tidak melihat Rain di sekitarnya. Wanita itu segera ban- gkit dan bergegas membersihkan diri. Rain tersenyum memerhati- kan Alina dari balkon. Ia memang sengaja bersembunyi agar wanita itu tidak canggung saat bangun. Setengah jam lamanya Alina mandi. Wanita itu muncul dan terkejut karena Rain sudah ada di sana. 70 - You Lfve Vr Gp sting “Bagaimana sudah segar?” “Tya. Jam berapa ini?” “Sekitar jam sembilan.” “Sudah hampir siang,”jawab Alina panik. “Tidak kok. Ini masih pagi. Aku sudah menyiapkan sarapan. Tapi, mungkin sudah sedikit din- gin.” Rain menunjuk ke arah me- ja.”Makanlah. Aku sudah makan tadi.” Alina menggeleng.” Tidak apa- apa.” Wanita itu langsung duduk dan melahap makan paginya.Bi- asanya ia makan pagi seadanya saja. Kali ini, ia bisa makan enak dan lengkap seperti ini. 71 - Gtotenese Rain menghampiri Alina dan duduk di hadapannya.”Makan yang banyak.” “Apa suamiku udah datang?” tanya Alina dengan ragu. Rain menggeleng.”Dia akan datang lusa, Alina. Dia memberi- kan waktu tiga hari.” “Ti-tiga hari? Memangnya se- malam belum cukup?” Raut wa- jah Alina berubah. “Sekali saja belum tentu ber- hasil. Kita akan mencobanya lagi hari ini atau besok,”jelas Rain dengan wajah merona. Alina kecewa mendengarnya. Ia ingin segera bertemu dengan 72 - You Lfve Vy Gp sting Fredrick. Dengan begitu, hatinya akan tenang. Alina mengunyah dengan lambat, memikirkan apa yang sedang Fredrick lakukan se- karang. Serta di mana suaminya itu berada. “Kau khawatir akan kehad- iranku?”tanya Rain dengan ha- ti-hati. “Sedikit. Aku akan lebih tenang jika sudah melihat Fred.” “Tya. Aku mengerti. Aku tidak akan menyakitimu, memaksa atau apa pun yang membuatmu tidak nyaman.” “Entahlah. Berikan aku wak- tu untuk menyendiri, ya. Jangan 73 - Lfitetenese sentuh aku sampai aku benar-be- nar siap.” Alina berkata dengan suara bergetar. “Maafkan aku.” Hanya _ itu yang bisa Rain katakan. Mun- gkin, setelah ini ia juga tidak akan menyentuh Alina lagi. Wanita itu pasti trauma. Rain akan terima jika nanti harus mengembalikan uangnya. Semoga saja Alina akan langsung hamil. Kontrak mereka pun selesai. Rain tidak menyentuh Alina lagi. Tampaknya Alina juga senang akan hal itu. Setelah ini, ia ber- harap Alina dan Fredrick bisa hidup bahagia bersama buah hati mereka. 74. You Lfve Vr Gp-stinry “Rain, terima kasih sudah mem- bantuku,”kata Alina sebelum mereka benar-benar berpisah. “Tya, Alina. Semoga kalian ber- bahagia. Selamat menempuh hid- up baru,” ucap Rain tulus. Alina tersenyum, manis seka- li, meluluh lantakkan hati Rain saat itu juga. Alina pamit, melam- baikan tangan sebelum menghil- ang bersama mobil Fredrick. Rain masih mematung di tempat, me- megangi dadanya yang berdebar kencang. rad 7 CHAPTER 4 Fe sebuah, rumah besar berga- ya Eropa di Komplek perumah- an elit sedang terjadi kegaduhan. Pasalnya, Nyonya besar sedang kesal pada Leta, balita berusia dua tahun yang tengah bersaman- ya. Leta baru saja menumpahkan air ke badan sang Nyonya besar, 76 - You Lfve Vy Gp stinry yang tak lain adalah Nenekn- ya sendiri. Suara keras melengk- ing Arabelle mengakibatkan Leta menangis karena kaget. Alina, sang Ibu datang tergopoh-gopoh. “Ada apa, Bu?” “Lihat Anakmu_ ini! Dia menumpahkan air ke badanku!”- teriaknya yang semakin membuat Leta menangis.”Cepat diamkan dia.” Alina meraih Leta dan me- meluknya.”Tenang, ya, sayang. Ada Mama di sini.” Alina menat- ap mertuanya kesal, lalu memba- wa Leta menjauh. Leta menatap Ibunya. Sangat 77 - Hfitetenese jelas terlihat kalau Leta tengah ketakutan. Alina tahu, Arabelle tidak suka dengan Leta, karena dia anak perempuan. Tapi, Alina sendiri tidak tahu harus bagaima- na. Anak adalah anugerah yang dititipkan Tuhan. Laki-laki dan perempuan, mereka memiliki kedudukan yang sama. Tetapi, sang mertua menginginkan cucu laki-laki. Anak laki-laki tentun- ya akan bisa meneruskan dar- ah keturunan mereka. Selain itu, mereka akan mewarisi harta kel- uarga dan membawa nama besar keluarga. Perilaku Arabelle terhadap Ali- na dan Leta sangat tidak baik. 78 - Yow pve Vy Gp sting Keduanya kerap mendapat per- lakuan kasar. Tetapi, Alina ti- dak bisa menceritakan lukanya ini kepada sang suami, Fredrick. Sekar tidak bodoh karena tidak memberi tahukan suaminya. Ha- nya saja, Fredrick juga tidak akan peduli dengannya. Pria itu me- nikahi Sekar hanya untuk status saja. Pada kenyataannya, setelah tiga tahun menikah, ia dan Fred- rick tidak pernah bersentuhan. Ini memang nasib Alina, ti- dak dicintai mertua dan sua- mi. Ditambah lagi, anaknya ikut dibenci. Alina tidak bisa terima, ia terus disalahkankarena mela- hirkan bayi perempuan. Ja ingin 79. Afitetenese berteriak bahwa itu juga kesala- han Fredrick yang tidak pernah menyentuhnya. Hingga mereka harus memakai pria lain untuk membuahi Alina. Alina duduk di dekat kolam re- nang untuk menghirup udara be- bas. Ia terus memeluk Leta untuk menenangkan. “Ada apa, sih, Ma. Suara Mama kedengeran sampai kamar.” Itu adalah Rosalin, Adik Fredrick. Alina yang mendengar su- ara Rosalin pun langsung meny- iapkan hatinya. Setelah ini, hat- inya pasti akan patah dan terluka lagi. 80 - You Ave Vr Gpstinry “Anak itu. Menyusahkan sa- ja,” gerutu Arabelle. “Dia itu cucu Mama,” sahut Ro- salin. “Aku tahu. Tapi, dia sudah ku- rang ajar padaku. Ini pasti karena Mamanya saja yang mendidik. Coba saja Fredrick ikut andil. Say- angnya dia juga tidak menging- inkan anak perempuan. Harusn- ya Alina tidak melahirkan anak perempuan. Bikin susah aja.” Ar- abelle menggeram. Jantung Sekar seakan dihan- tam palu besar. Ia menatap anak perempuan bermata biru itu dan tersenyum. Ia mengusapnya den- 81 - Gfietonnsn gan penuh cinta. “Anakku cantik, anakku yang paling berharga. Kamulah satu-satunya milik Mama. Mama sangat bangga bisa melahirkan Leta.” Air mata Alina menetes. Ti- dak ada yang bisa memeluk atau menenangkannya di saat seperti ini. Ia tinggak di rumah besar dan memiliki bamyak fasilitas. Tapi, ia bagaikan patung yang tidak ber- guna di rumah ini. “Mama, kenapa Mama tidak menyarankan supaya Kak Fred- rick menikah lagi saja?” Suara Ro- salin terdengar mempengaruhi Arabelle. 82 - You Ave Nr G)stinry Alina tertegun. Ia tidak merasa sedih jika Fredrick menceraikan dan menikah lagi. Wanita itu jus- tru merasa senang bisa bebas dari penjara ini. Tetapi, Fredrick tidak akan menceraikannya. Karena Alina sudah tahu bagaimana ke- hidupan Fredrick serta banyakn- ya rahasia yang Alina tutupi. “Aku tidak mengerti apa yang dipikirkan oleh Kakakmu. Katan- ya, dia tidak akan menceraikan Alina sampai kapan pun.” wanita paruh baya itu mendengkus.” A- pa hebatnya perempuan itu.” Alina tersenyum.”Tentu saja aku hebat menyimpan rahasia anak kesayanganmu.” Alina be- 83 - Gftistanesn rucap dalam hati. Kemudian, ia menatap Leta.” Lalu, anak ini~ju- ga bukan anak Fredrick.” Setelah satu jam Alina duduk di sana, Leta tertidur dalam pelu- kan. Alina melihat ke dalam. Mer- tua dan Adik iparnya sudah tidak ada. Ia segera membawa Leta ke kamar untuk menidurkan di ran- jang. Kejadian seperti tadi sudah sering dialami. Alina sudah men- ganggapnya angin lalu saja. Ia ha- nya perlu sabar, meskipun entah sampai kapan. Ini karena ia ber- hutang budi pada Fredrick. Pria itu oernah menolongnya dari jer- atan hutang. Lalu, meminta Ali- na membalasnya dengam men- 84 - You Are Vly G)stinry jadi istrinya. Tetapi, Alina tidak menyangka kalau Fredrick tidak menyukai wanita. Ambisi Fredrick untuk men- guasaiperusahaan sangatlah be- sar. Ia akan melakukan apa saja agar menjadi memegang kekua- saan di garis keturunan mereka. Atas dasar itu pula, Fredrick ha- rus mengikuti aturan keluarga. Harus memiliki keturunan, teru- tama anak lelaki. Sayangnya, us- ahanya tidak membuahkan hasil. Anak yang dilahirkan justru per- empuan. Pintu kamar Alina diketuk. Ali- na mempersilakan masuk. Fred- rick muncul dari balik pintu. 85 - Gftitannsn “Alina~” Alina mendongak dan tersenyum.”Hai, kau sudah pulang.” “Ya.” Fredrick duduk di sebe- lah Alina. Wanita itu sepertinya sudah tahu apa yang membawa Fredrick datang padanya. “Ada apa, Rick?” Itu hanya sekadar basa-basi. Alina sudah tahu apa yang ingin dikatakan suaminya itu. Pasti masih ada hubungannya dengan yang dika- takan sang mertua. Fredrick menarik napas pan- jang.” Mari kita program bayi la- ki-laki. Setidaknya itu bisa men- 86 - You Ave Vr Gp sting gurangi penderitaanmu di sini bukan?” Alina tersenyum karena_ te- bakannya memang selalu te- pat.”Ya, jika memang itu yang kau inginkan. Leta juga sudah be- sar. Dia sudah bisa menerima ka- lau punya adik.” “Ya. Aku tidak bisa membiar- kan orang lain menertawakanku karena tidak punya anak laki-la- li.” Entah sudah berapa puluh kalinya Alina mendentar kalimat itu. Rasanya sudah bosan. Sebagai wanita, Alina tersinggung dengan kata-kata Fredrick. Sesungguhn- ya, adik dan ibu Fredrick adalah wanita juga. Hingga akhirnya, 87 - Gftitonnsn rencana program anak kedua ter- cetus juga. “Laki-laki mana lagi yang kau sewa?” Tentu saja mereka harus menyewa pria. Fredrick tidak akan mau melakukannya. “Rain,” ucap Fredrick lantang. Alina terperanjat.”Rain lagi?” Wajah Alina merona. Rainer atau biasa dipanggil Rain adalah pria yang Fredrick bayar untuk mem- buahi Alina beberapa tahun silam. Rainer adalah Ayah biologis Leta. “Sulit mencari pria bermata biru juga, Alina. Aku tidak mungkin mencari lagi. Garis keturunan kami juga sama. Ketika anak itu 88 - You Ave Nr G)stinry lahir. Dia harus mirip secara fisik denganku.” Fredrick menatap Alina serius.”Dan kali ini harus direncanakan dengan matang.” “Baiklah. Aku hanya bisa patuh terhadap perintahmu.” Alina ter- menung. Jadi, setelah ini ia akan tidur lagi bersama Rain. Pria yang sangat ramah dan hangat. “Aku akan menghubungi Rain dan mengatur jadwal. Kalian harus bersama sampai kau din- yatakan hamil.” Fredrick men- jelaskan rencananya.”Kita harus konsultasi ke dokter. Lalu kita bicarakan lagi dengan Rain. Aku akan bilang kalau kita program anak kedua di luar kota sama 89 - Lftelenase Mama.” Alina mengangguk dan tersenyum kecut. Setidaknya pro- gram anak kedua ini membuatnya bebas dari penjara mertua selama beberapa bulan. oa v\ ace @ e ist . 2 te- — oe a a IK a ae we tet ® : wr * a 6 CHAPTER 5 fredrich dan Alinasudahsam- pai di sebuah apartemen. Aparte- men itu nantinya akam menjadi tempat tinggal Alina, Rainer, dan juga Leta. Alina tetap bersikukuh membawa Leta ikut serta. Awal- nya Fredrick tidak setuju. Sebab, kehadiran Leta bisa saja meng- 91 - Gfeetonnsn ganggu proses program anak kedua mereka. Tetapi, Alina tidak bisa hidup tanpa Leta. Hingga ia harus memohon dan meyakinkan Fredrick. Alina yakin, Leta tidak akan mengganggu. “Rain akan sampai sepuluh menit lagi. Kau istirahat saja dulu.” Fredrick duduk di sofa. Pa- kaiannya masih terlihat rapi. San- gat berbeda dengan Alina yang sudah kusut karena mengurusi Leta di perjalanan. Alina melihat sekitar aparte- men.” Aku akan menidurkan Leta dulu di kamar.” Wanita itu tidak butuh respon dari Fredrick. Pria tersebut tidak akan menanggapi 92 - You Lv Vr Gp-stinry atau membalasnya. Alina memasuki kamar_be- sar dan membaringkan Leta. Anak perempuannya itu sudah nyenyak, jadi, Alina tidak perlu menidurkannya lagi. Alina me- natap dirinya di depan cermin. Kemudian memutuskan untuk mencuci muka. Setelah itu, ia me- lihat koper berisi pakaian Leta. Wanita itu segera memindahkan isinya ke lemari. Ia dan Leta akan lama di sini. Meskipun ia harus tinggal bersama pria asing, seti- daknya ia tidak tinggal bersama Arabelle. “Permisi~” Suara seksi itu men- yadarkan lamunan Alina yang su- 98 - Gftistanesn dah hampir selesai merapikan pa- kaian Leta. Gerakan Alina terhenti. Ia me- noleh kaget saat seorang pria as- ing berdiri di ambang pintu. Itu bukan Fredrick.” Si-siapa?” “Rainer.” Jantung Alina berdegup ken- cang. Tubuhnya membeku sem- bari menatap Rain yang ternyata sudah berubah. Kulitnya semakin putih, lalu, wajahnya terlihat se- makin matang dibandingkan tiga tahun lalu. Ia tampak semakin tinggi dan berisi. “Kamu Alina, kan?” tanya Rain dengan ramah. 94. You Lfve Vr Gp sting Alina mengangguk.” Iya. Ternyata~kamu masih ingat sama saya.” Alina bangkit dan memba- wa Rain pergi dari sana.” Kita bic- ara di sofa saja.” “Oh, ya, kenapa?” “Anakku_ tidur.” Alina men- jawab dengan gagap. Jantungnya terus berirama kencang. “Ah~baiklah.”Rain duduk di ruang tengah dengan santai. “Loh, ke mana suamiku?” Ali- na tidak melihat sosok suaminya di sini. “Katanya ada urusan. Dia datang lagi malam nanti.” Rain melihat air muka Alina. 95 - Gftistannsn Alina meremas ujung blousen- ya.” Dia bahkan tidak pamit pada- ku.” “Ada aku di sini, Alina. Jangan khawatir.” Alina mengangguk.” Kamu ma- sih ingat denganku?” Rain tersenyum.” Tentu saja aku ingat. Andalah satu-satunya wan- ita yang melahirkan anak perem- puan.” “Semua klienmu, anaknya la- ki-laki?” Alina terbelalak. Jika benar demikian, kenapa ia justru melahirkan anak perempuan. Ti- dak, bukannya Alina tidak suka anak perempuan. Ja menyayangi 96 - You Ave Vr Gp sting Leta lebih dari apa pun. “Tya. Tapi, dia anak yang cantik. Akusempat melihatnya tadi.” Rain meraih puncak kepala Alina dan mengusapnya pelan.”Kalian in- gin memiliki anak laki-laki bu- kan?” Alina tersenyum tipis. Wajahn- ya sempat merona karena sentu- han Rain.”Ya. Oleh karena itu, saya dikirim ke sini kembali oleh suami saya. Ini aneh, ya.” Rain menggeser posisi dudukn- ya menjadi lebih dekat dengan Alina.” Tidak aneh. Apa pun mas- alahnya, aku tidak akan ikut cam- pur, Alina.Tapi, bagaimana jika 97 - Gftistennsn nantinya anak perempuan lagi?” “Tbunya meminta kami berce- rai saja. Dan~entahlah. Aku tidak tahu bagaimana caranya aku hid- up, jika Fredrick menceraikanku. Kami sudah bekerja sama dengan dokter kandungan untuk pro- gram bayi laki-laki.” Pikiran Ali- na sedang kacau. Jika anaknya perempuan lagi, Fredrick bisa saja menceraikannya. Lalu, ia hidup dengan dua anak yang masih bal- ita seorang diri. Alina sulit mem- bayangkan hidupnya setelah itu. Ia tidak dapat memenuhi kebutu- han anaknya dengan maksimal. “Karena kamu sedang program kehamilan, kamu tidak boleh 98 - You Ave Vr pasting stres. Lupakan masalahmu_ se- jenak. Oke?” Rain menatap Ali- na lembut. Kemudian mengecup keningnya. Alina berdebar. Mungkin, sikap Rain memang seperti itu terhadap semua pelanggannya. Dengan be- gitu, mereka akan merasa nyaman dan proses pembuahan berjalan dengan baik.”Te-terima kasih.” Rain mendekatkan wajahnya pada Alina. Priaituinginmencium bibir Alina. Tetapi, suara tangisan Leta membuyarkan segalanya. Alina langsung berlari ke kamar untuk mengambil Leta. Rain ter- diam beberapa saat. Kemudian, menyusul Alina ke dalam kamar. 99 - Gftistannsn “Apa dia baik-baik saja?” tanya Rain. Alina) menoleh kaget.” A-ah itu~dia menangis karena baru ba- ngun dan aku tidak di sampingn- ya. Sebentar lagi dia akan diam.” Rain terkesima melihat gadis mungil nan cantik. Leta sangat mirip dengannya. Selama ia men- jadi pria bayaran, ia tidak pernah melihat wujud asli sang anak. Tapi, di hadapannya kali ini ada- lah darah dagingnya. Rain ber- jalan perlahan menghampiri Leta yang masih menangis. “Apa aku boleh menggendong- nya?” 100 - Yur Se lw Gating “Ah, aku tidak mau kamu ca- pek.” Rain tidak peduli dengan peno- lakan Alina. Ja meraih tubuh mun- gil itu. Kemudian menggendong- nya. Leta terdiam seketika. Mata bulat dan menggemaskan itu me- natap Rain. Lalu, Leta tersenyum. Rain tertawa lega, lantas ia men- gusap kepala Leta. “Se-sepertinya dia menyu- kaimu.” Alina tampak begitu lega. Biasanya, Leta akan menangis bila digendong oleh orang baru. Tapi, kali ini ia terlihat baik-baik saja. “Tentu saja, karena dia anak- ku.” Rain memeluk Leta. 101 - Lfiislemese Alina mematung mendengar ucapan Rain. Ia tahu, secara biol- ogis, itu adalah anaknya. Tetapi, Leta sendiri menyandang nama belakang keluarga Fredrick. Ia ti- dak menyangka kalau Rain akan mengatakan itu anaknya. “Aku akan main dengan Leta. Kamu~rapikan saja pakaianmu.” Rain melihat koper Alina yang masih belum dibongkar. “Aku akan merapikannya ka- lau Alina sudah tidur malam nan- ti. Berikan saja Leta padaku.” Ali- na merasa tidak enak, kehadiran Leta di sini justru merepotkan Rain. Lagi pula, kalau Fredrick tahu, ia pasti marah besar. 102 - Yu Se lw Gtrg “Dia aman bersamaku, Alina.” Rain menatap Alina dan meyak- inkan wanita itu.” Aku akan men- jaganya dengan sepenuh hati. Bukankah kita akan tinggal ber- sama selama beberapa bulan di sini? Aku juga harus membangun keakraban dengan Leta.” “Baik kalau begitu. Nanti, ka- lau sudah lelah, tolong langsung bilang, ya.” Rain mengangguk dan memba- wa Leta. Dari ambang pintu, Alina sempat mengintip dan memerha- tikan gerak-gerik Rainer. Pria itu sedang main dengan Leta. Alina merasa lega. Mungkin, keduan- ya memiliki ikatan batin. Di- 103 - Lfiislemese tambah lagi, Leta memang tidak pernah merasakan kasih sayang sang Ayah. Fredrick tidak pernah menggendong atau sekadar men- yapanya. Sikap Fredrick terlalu dingin untuk anak kecil seusia Leta. Tetapi, Alina tidak bisa men- yalahkan suaminya itu. Karena Leta memang bukan darah dag- ing Fredrick. Alina meneruskan pekerjaannya dengan tenang. Alina segera mandi. Ia merasa berkeringat begitu selesai mem- bereskan barang-barangnya. Wanita itu mandi dengan tenang karena tidak ada suara tangisan Leta. Saat mandi, Alina memikir- kan Leta. Apakah anaknya itu 104 - Yor Se lw Gating baik-baik saja. Apakah Leta mera- sa nyaman dengan Rain. Alina mempercepat bilasan terakhirn- ya, lalu segera berpakaian. Alina menemui Rain dalam keadaan rambut belum disisir dan wajah polos. Hatinya men- dadak cemas, karena bagaimana pun, Rain tetaplah orang asing. Langkahnya melambat saat meli- hat Leta tertawa. Rain menoleh ke arah Ali- na.” Hai, sudah selesai?” Alina mengangguk. Kemudi- an mengambil alih Leta.”Kamu boleh istirahat. Pasti lelah menja- ga Leta.” 105 - Lfiislemese Tidak sama sekali. Leta hanya bermain dan aku mengawasinya.” Rain tersenyum penuh arti.” Biar- kan dia duduk sendiri, Alina.” Alina menurunkan Leta, ga- dis kecil itu kembali mengam- bil mainannya. Sama sekali tidak seperti Leta yang begitu aktif ka- lau sedang di rumah. Andaikan Leta bisa setenang ini di rumah, mertuanya tidak akan pernah me- marahi Leta. “Apa kamu punya sisir?” tanya Rain “A-ada di kamar.” Rain bangkit dan pergi men- gambil sisir. Kemudian ia kemba- 106 - Yu Se flr Gating li dan duduk di belakang Alina. Alina terdiam sembari melihat apa yang dilakukan lelaki itu. Rain menyisiri rambut basah Alina.” Kenapa kamu tidak mera- pikan rambutmu?” “Ah~itu sudah kebiasaan. Bi- asanya, kalau aku mandi, Leta nangis-nangis didepan pintu. Jadi, buru-buru.” Alina merasa malu karena Rain menganggap dirin- ya sangat berantakan. Bagaimana Rain bisa membuahinya, jika ia seperti ini.” Biasanya memang su- dah seperti ini.” Alina berusaha mengurusi Leta sendiri di rumah. Meskipun, 107 - Lftele nese Fredrick menyediakan baby sitter. Tapi, ia tidak akan menyerahkan anaknya diasuh orang lain. Ter- lebih baby sitter itu lebih memi- hak mertuanya. “Sekarang, Leta tidak menangis. Kamu harus merapikan diri. Jan- gan karena mengurusi rumah tangga, kamu mengabaikan ke- bahagiaan kamu sendiri. Kamu bakalan frustrasi kalau melihat diri kamu berantakan.” “Kebahagiaanku hanyalah me- lihat Leta tumbuh dengan baik.” Alina merasa terharu saat Rain menyentuh rambutnya lembut. Ujung sisir itu bahkan tidak men- genai kulit kepalanya. Gerakan 108 - Yu Se fw Gating Rain benar-benar halus “Kamu sangat menyayangin- ya?” “Lebih dari nyawaku_ sendi- ri. Aku mengandungnya sela- ma sembilan bulan. Leta adalah penyemangat hidupku.” Alina bisa bertahan di tengah-tengah keluarga itu karena Leta. Agar Leta bisa hidup layak dan berke- cukupan. Rain mendapati helaian rambut Alina jatuh ke lantai. Ia mengam- bil dan mengumpulkannya. “Apa mereka sangat mengeri- kan, Alina?” “Siapa?” 109 - Lftele nese “Suamimu.” “Tidak. Mereka baik.” Rain berhenti. Ia tersenyum karena Alina menyembunyikan kekejaman keluarga suaminya. “Rain, apa kamu tidak bisa bersikap biasa?” tanya Alina. “Kenapa aku harus bersikap biasa?” Rain kembali menyisiri rambut Alina. “Maksudku, apa kamu bersikap seperti ini pada semua wanita yang mengandung anakmu?” Rain sudah selesai dengan ram- but Alina.” Aku tidak pernah ber- temu mereka lagi. Mereka sudah 110 - Yu Se lw Gating bahagia bersama suaminya.” Alina membalikkan badann- ya.” Bagaimana kamu tahu mere- ka bahagia?” “ Aku selalu memantau mereka, Alina. Aku senang jika pada akh- irnya kehadiran anak itu mem- buat rumah tangga mereka sema- kin harmonis.” Alina tertunduk sedih. Rain masuk ke kamar untuk mengambil vitamin rambut mili- knya. Ia juga mengambil pelem- bab wajah miliknya, yang juga bisa dipakai oleh wanita. Rain duduk di hadapan Alina dan memole- skan pelembab ke wajah wanita Ad Lftele nese itu.”Wajahmu kering. Selama ini tidak pernah merawat wajah, ya.” Alina menggeleng.” Tidak sem- pat.” “Apakah Leta memang seaktif itu?” Alina menatap Leta yang kini berjalan ke arah Rain. Leta me- meluk lengan Rain sambil terta- wa. Rain membalasnya dengan kecupan di pipi Leta. “Dia sangat menyukaimu,”ce- letuk Alina. “Dia tidak pernah disayang oleh Papanya bukan?” Alina tidak menjawab. Ia 112 - You See lw Gating merasa wajahnya terasa nyaman setelah Rain mengoleskan pelem- bab. Setelah itu, Rain mengole- skan vitamin ke rambutnya.” Ter- ima kasih.” “Kitaakantinggal bersamaa. Jadi, mulai sekarang, kita harus kerja sama mengurus Leta. Setelah dia tidur, baru kita bisa bikin Adekn- ya Leta.” Rain terkekeh sambil berdiri mengembalikan pelembab ke kamar. Sementara hati Alina merasa berdebar kencang. Ia meraih Leta dan memeluknya erat.”Kenapa Papa kamu manis sekali. Semo- ga kamu bisa semanis dan sebaik dia, ya, sayang.” 13 Lftele nese “Papa!” Leta menunjuk ke arah Rain yang berjalan ke arah mere- ka. Malam ini Fredrick hanya datang sebentar. Pria itu menjelas- kan kapan Rain harus membuahi Alina. Rain mengerti, sebab pria itu sudah terbiasa mendapatkan instruksi serupa. Sementara ini, Fredrick akan pergi. Ia akan kem- bali saat urusannya sudah selesai. Alina sudah menidurkan Leta. Tempat tidur khusus diletakkan di dalam kamarnya. Rain mengecek kondisi Leta dan memastikan kondisi kamar itu nyaman. Ia juga memastikan 114 - You Se flr Gating suhu kamar yang pas untuk anak- nya tersebut. “Kamu mau makan apa? Akan kubuatkan.” Alina menawarkan pada Rain. “Jangan, Alina. Aku sudah katakan pada Fred, kamu tidak boleh melakukan apa pun agar kehamilan ini berhasil. Kamu ha- rus memanfaatkan waktu di sini untuk istirahat.” “Oh begitu.” Alina tersenyum malu.”Lalu bagaimana makan malammu?” “Sebentar lagi makan malam kita datang. Tidak perlu risau. Ayo kita ke ruang tengah.” Lang- 115 - Lftele nese kah Rain terhenti setelah hampir berjalan. Ia menoleh kembali pada Alina.” Aku lupa sesuatu.” “ K Pp a?” Rain mengambil lingerie hitam yang telah ia siapkan. Lalu mem- berikannya pada Alina.’Silakan dipakai. Aku tunggu di ruang ten- gah, ya?” Rain tersenyum penuh arti. Wajah Alina merah menerima gaun malam yang seksi itu. Sebe- narnya ia malu. Tetapi, ia harus melakukan ini. Lagi pula, Rain sangat baik dan lembut. Alina segera mengganti pakaiannya. Lingerie itu benar-benar mem- 116 - You Se lw Gating buatnya terlihat seksi. Belahan dadanya sangat rendah hingga menunjukkan dadanya yang be- sar. Lingerie itu memiliki pan- jang sedikit saja di bawah mi- liknya. Terangkat sedikit saja, rambut-rambut halusnta terlihat. Alina) membiarkan rambutnya terurai, Lalu menghampiri Rain. Pria itu terpana melihat Ali- na. Tidak ada kesan Alina yang pendiam dan tidak percaya diri. Wanita itu terlihat sangat sek- si dan menantang. Rain menelan ludahnya.” Duduk di sini, Alina.” Alina mengangguk.” Iya.” 17 Lftele nese “Kamu cantik dan sangat sek- si.” Alina tersipu malu. Ia sedikit menarik ujung lingerienya untuk menutupi bagian intimnya. “Aku tidak begitu ahli dalam urusan ranjang. Kuharap, aku ti- dak merusak semuanya.” Rain tidak bisa berkedip me- natap Alina. Terlebih ia memang sempat tertarik dengan wanita itu. “Aku bisa ajarkan itu. Untuk hamil, kamu tidak perlu lihai di atas ranjang. Tetapi, untuk kepua- sanmu, kamu harus bisa mengua- sai permainan di atas ranjang. “ 118 - Yu Se fw Gating “T-iya.” Rain meraih dagu Alina agar wanita itu menatapnya. Rain merasa tidak sabar ingin men- cumbu wanita di hadapannya. Rain menyentuh pipi Alina, lalu sentuhannya turun ke bagian le- her, berpindah ke pundak untuk menurunkan tali. Rain mengecup pundak Alina lembut. Milik Ali- na langsung berkedut. Gairahnya berdesir merasakan sentuhan le- laki. Alina adalah wanita yang ter- kadang juga menginginkan sen- tuhan suaminya. Tetapi, seumur hidup ia tidak merasakannya ber- sama Fredrick. 119 - Lftele nese Rain mendekatkan wajahnya. Ia memberi kecupan di pipi Ali- na kemudian berpindah pada bi- bir. Kecupan itu berubah menjadi lumatan. Beberapa detik pertama Alina terdiam. Namun, ia mengi- kuti nalurinya sebagai wanita. Hasrat yang bergejolak semakin membawanya dalam kenikmatan bercumbu. Rain menarik Alina ke pangkuannya. Alina merasakan milik Rain mengeras menyentuh miliknya. Keduanya bercumbu sembari berpelukan. Rain menyingkap lin- gerie Alina, mengeluarkan buah dada yang ukurannya cukup be- sar bagi Rain. Bibirnya langsung 120 - Yor fe for Gating berpindah pada puncak dada yang mengeras. Rain menghis- apnya sampai Alina merasakan sekujur tubuhnya bergetar. Rain berhenti mencumbu dada Alina. Ciuman lelaki itu turun pada bagian perut, lalu milik Ali- na. Wanita itu menutup pahanya rapat-rapat. Ia tidak percaya diri jika Rain melihat miliknya. Teta- pi, Rain memberikan tatapan lem- butnya. Hingga Alina menyerah dan membiarkan Rain membuka pahanya. Rain menjulurkan li- dah ke pusat diri Alina dan ber- main-main di sana. ge Lftslamese Alina menengadah. Rasanya sangat tidak nyaman, tapi, Alina merasakan ada kenikmatan yang semakin lama semakin bisa ia ra- sakan. “Rain~sudah~jangan di situ, ah!” Rain menghisap milik Alina hingga wanita itu mengeluarkan desahan yang cukup keras.” Rain, ah~Ah...” Alina meremas rambut Rain. Ia menarik kepala pria itu agar enyah dari miliknya. Rain tersenyum, ia mengusap wajah Alina untuk menenang- kan.”Tenang saja, sayang. Kita sedang pemanasan. Aku sedang mengajarimu apa saja yang bisa kita lakukan pada pasangan.” 122 - You Lhe lr Gating “ A-aku~” “Kamu suka, kan?” “A-aku suka. Tapi, ini semua terasa aneh bagiku. Aku belum pernah merasakan hal itu. Maaf~” Rain menempelkan jari telun- juknya ke bibir Alina.” Tidak ada yang harus dimaafkan. Mari kita bersenang-senang.” Anggukan pelan Alina mengis- yarakan wanita itu telah siap. Rain melepaskan pakaiannya. Wanita itu tertegun melihat ben- tuk tubuh Rain yang sangat ba- gus. Mungkin, sebagai pria yang dibayar, Rain harus menjaga ben- tuk badan untuk memuaskan pe- 1035 Lftslamese langgannya. Rain menindih tu- buh Alina. Miliknya yang sudah menegang mengeluarkan sedikit cairan. Rain menggesekkan mili- knya pada milik Alina. Wanita itu menggelinjang. “Rain!” Alina mengigit bibirnya saat Rain menekan batang keras tersebut. Perlahan, Rain menem- bus milik Alina. “Alina~ah!” Rain merasakan miliknya terhimpit erat. Alina ti- dak pernah disentuh pria mana pun selain dirinya. Terakhir kali itu sudah bertahun-tahun silam. Rasanya seperti baru pertama kali menembus milik Alina. Rain menghunjam lembut, kemudian 124. You Lhe ly Gating menambah sedikit kecepatannya. Namun, pria itu segera berhen- ti karena miliknya terasa ingin menyembur. Rain menatap Alina, mengusap wajah dan rambutnya. Kemudian kembali menghunjam dan mende- sah bersamaan dengan wanita itu. Alina mencengkeram pung- gung Rain pelan. Ia mencium tu- buh Rain yang beraroma mint. Perasaannya menggila saat Rain menghunjamnya semakin cepat. Alina mendesah berkali-kali dan merasakan rahimnya menghan- gat. Rain ambruk di atas tubuh Alina. Mata Alina menatap lan- git-langit dengan kosong. Lalu, 125 - Lftslamese entah kenapa air matanya men- galir. Rain mengatur napasnya. Saat ia mengangkat wajah, ia terkejut dengan air mata yang membanji- ri pipi Alina. Pria itu menyingkir dari tubuh Alina.” Ada apa? Apa aku menyakitimu?” Alina menyeka air mata. Wan- ita itu menggeleng sembari tersenyum lirih.” Aku tidak apa- apa. Perasaan ini~terasa diaduk.” Rain mengusap pipi Ali- na.”"Kamu masih memikirkan Fredrick?” “Ya, semuanya~” “Tidak perlu dipikirkan. Fokus 126 - Yor Lhe Iv Gating saja pada program kehamilan ini. Kekecewaanmu pada Fred tidak akan menghasilakan apa pun. Dia juga tidak akan peduli. Berbaha- gialah. Paling tidak saat kamu berada di sini.” Rain mengecup pundak Alina.”Ayo kita bersih- kan badan.” Alina bangkit. Rain memban- tu wanita itu ke toilet. Sebenarn- ya hari ini belum jadwal untuk melakukan hubungan _ badan. Fredrick meminta Rain dan Ali- na melakukan pendekatan ter- lebih dahulu. Dengan begitu, ada perasaan yang terbentuk di an- tara mereka, hingga menghasil- kan percintaan yang memuaskan. 17 Lftslamese Rain dan Alina membersihkan badan. Alina mengambil pakaian- nya di dalam lemari. Rain mence- gahnya.”Pakai lingerienya lagi, ya.” Alina tertegun.” Ke-kenapa?” “Supaya aku bisa lihat kesek- sian kamu setiap hari, setiap saat, dan~aku terkadang ingin melaku- kannya di mana saja. Nggak harus di atas ranjang.” Penjelasan Rain membuat Alina merona. Rain mengangkat dagu Ali- na.”Kamu tidak perlu malu lagi jika membahas perihal hubungan seks denganku. Itulah yang akan kita lakukan dan bahas setiap 128 - You Hf Yor G ters saat, sampai kontrak kita selesai.” “Tapi, bisakah kita tidak melakukannya di depan Leta? Dia masih kecil.” Meskipun Leta masih kecil. Ingatan anak kecil ti- dak bisa disepelekan. Apa yang dilihat akan terus menempel di ingatannya. “Tentu saja, sayang. Aku bisa menempatkan diri.” Rain menarik tubuh Alina dan mendaratkan kecupan di kening wanita itu. Bel berbunyi. Rain tersenyum.” Makanan sudah datang. Aku yang ambil,ya.” Alina mengangguk, kemudi- an memakai lingerienya kemba- 129 - Lftslamese li. Wanita itu menyentuh bibirn- ya yang tadi berciuman panas dengan Rain. Rasanya begitu menyenangkan. Bercinta juga rasanya luar biasa. Alina masih tidak mengerti mengapa Fredrick tidak mau melakukan dengannya. Alina menggeleng, ia tidak boleh memikirkan lelaki itu lagi. Ia ha- rus menikmati waktunya selama di sini. Lalu bercinta kapan saja dan di mana saja bersama Rain. Alina merapikan tempat tidur, membersihkan cairan yang me- nempel di tempat tidur. Setelah itu, ia menyusul Rain yang sudah menata makanan untuk dinikma- ti bersama. Rain adalah pria yang 130 - Yor Se flr Gating sangat manis. Hidupnya terlihat begitu santai dan tenang. Tetapi, sangat disayangkan, pria itu ha- nyalah seorang lelaki bayaran. “Ayo kita makan?” Rain mena- tap Alina yang termenunung. “Ah, iya maaf.” Alina duduk.”- Jadi, apa kegiatan kamu besok?” Rain menatap Alina penuh arti. Pria itu tersenyum lembut,”ber- cinta, bercinta, dan bercinta.” “Oh, kamu sudah ada jadwal dengan orang lain?”balas Alina dengan polosnya. Rain menggeleng geli.”Tidak. Biasanya aku menerima peker- jaan lain di saat satu pekerjaan su- ot Lftslamese dah selesai. Jadi, selama beberapa mingegu, kita akan bersama terus. Artinya~bercinta hanya dengan kamu.” Alina merinding mendengar- kannya. Demi apa pun, Rain san- gat manis, tapi, tidak terkesan ia adalah pria yang suka menggoda. Wanita mana pun akan langsung nyaman bila berada bersaman- ya.” I-iya...” “Kalau memang cuacanya ba- gus, aku akan ajak Leta jalan-jalan dan main. Di dekat sini kayaknya ada mall, di sana ada wahana per- mainan.” Alina menggeleng tidak setuju. 132 - Yor Shee Ilr Gtrg Meskipun Leta adalah anak kand- ung Rain, pria itu tidak boleh ter- lalu mengurusi Leta.”Kamu ng- gak perlu serepot itu, Rain. Tugas kamu hanya untuk menghami- liku. Aku takut kalau Fred tahu, dia marah. Aku sudah berjanji kalau kehadiran Leta tidak akan mengganggu proses program ke- hamilan ini. Jika itu terjadi, aku bisa dipisahkan dengan Leta. Aku nggak mau itu terjadi.” Rain meraih tangan Alina dan mengusap punggung tangann- ya.”Itu tidak akan terjadi. Kamu pasti hamil anak laki-laki kok.” “Oke.” Alina =menyuapkan makanannya. Setelah ini ia ti- 1335 Lftslamese dak tahu harus melakukan apa. Matanya juga belum terasa men- gantuk. Leta sudah tidur dan sep- ertinya nyenyak sekali. “Malam ini, kamu bisa non- ton televisi kalau belum ngantuk. Aku bakalan temeni kamu sambil ngurus kerjaan aku yang lain,” u- jar Rain. “Kerjaan?” Bicara soal peker- jaan Rain, Alina langsung_ ter- pikirkan wanita lain yang juga akan dibuahi oleh lelaki itu. “Iya. Selain jadi pria bayaran atau pria panggilan aku juga ada kegiatan lain, sebagai dropship- per. Setidaknya jika tidak ada

Anda mungkin juga menyukai