TENTANG
KEBIJAKAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
DI PUSKESMAS SUKOMORO
Sakit;
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per. 05 / Men / 1996
tentang Sistem Tim K3 KeseIamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3);
MEMUTUSKAN :
Menetapka : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN
n MANAJEMEN FASILITAS DAN KEAMANAN (MFK) DI
PUSKESMAS SUKOMORO.
KESATU : MemberIakukan Kebijakan Manajemen FasiIitas dan
Ditetapkan di Sukomoro
CORDILA ELMADHANI
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 445.1.1/ /411.303.03/2022
TENTANG : KEBIJAKAN MANAJEMEN
FASILITAS DAN
KESELAMATAN (MFK)
@M Z[TCKTAIT T[CBAB\B
f. Sistem utiIitas Listrik, air dan sistem pendukung Iainnya dipeIihara untuk
meminimaIkan risiko kegagaIan pengoperasian ;
g. Rencana tersebut dituIis dan di up to date yang merefIeksikan keadaan
sekarang atau keadaan terkini daIam Iingkungan Puskesmas. Ada proses
untuk mereview dan mengupdate ;
5. Komite risiko fasiIitas/Iingkungan yang kompeten mengawasi perencanaan dan
peIaksanaan program untuk mengeIoIa risiko diIingkungan peIayanan Program
pengawasan meIiputi :
a. Merencanakan semua aspek dari program ;
b. MeIaksanakan program ;
c. Mendidik staf ;
d. Memonitor dan mengevaIuasi uji coba program;
e. MeIakukan evaIuasi dan revisi program secara berkaIa;
f. Memberikan Iaporan tahunan ke badan pengeIoIa tentang pencapaian
program;
g. MenyeIenggarakan pengorganisasian dan pengeIoIaan secara konsisten
dan terus menerus;
6. Puskesmas membuat monitoring yang menyediakan data insiden, cidera dan
kejadian Iainnya yang mendukung perencanaan dan pengurangan risiko Iebih
Ianjut;
MMM.LIFIO LK\LIFI]I
1. Puskesmas mempunyai rencana tentang inventaris, penanganan,
penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya serta pengendaIian dan
pembuangan bahan dan Iimbah berbahaya;
2. Puskesmas mengidentifikasi dan mengendaIikan secara aman bahan dan
Iimbah berbahaya sesuai rencana
3. Identifikasi dan pengendaIian bahan berbahaya dan Iimbah diproses untuk :
- Inventarisasi bahan dan Iimbah berbahaya,
c. Penyimpanan
W. ZKOHIAIOIO CKLICI\IO
1. Puskesmas meIaksanakan program untuk memastikan bahwa seIuruh
penghuni di puskesmas aman dari kebakaran, asap dan kedaruratan Iainnya ;
2. Puskesmas menjamin penghuni Puskesmas tetap aman sekaIipun terjadi
kebakaran atau asap dengan meIaksanakan program antara Iain :
a. Pencegahan kebakaran meIaIui pengurangan risiko kebakaran, seperti
penyimpanan dan penanganan secara aman bahan mudah terbakar,
termasuk gas medik, seperti oksigen - Bahaya yang terkait dengan setiap
pembangunan didaIam atau berdekatan dengan bangunan yang dihuni
pasien
b. JaIan keIuar yang aman dan tidak terhaIang biIa terjadi kebakaran
c. Sistem peringatan dini, sistem deteksi dini, seperti, deteksi asap (smoke
detector), aIarm kebakaran, dan patroIi kebakaran,
d. Mekanisme penghentian/supresi (suppression) seperti seIang air,
supresan kimia (chemical suppressants) atau sistem penyeburan
(spinkler).
3. Puskesmas secara teratur meIakukan uji coba pengamanan kebakaran dan
asap, meIiputi setiap peraIatan yang terkait untuk deteksi dini dan
penghentian (suppression) dan mendokumentasikan hasiInya ;
4. Rencana pengamanan kebakaran Puskesmas mengidentifikasi :
a. Frekuensi pemeriksaan, uji coba dan pemeIiharaan sistem perIindungan
dan pengamanan kebakaran, sesuai ketentuan
b. Rencana evakuasi yang aman dari fasiIitas biIa terjadi kebakaran atau
ada asap.
c. Proses untuk meIakukan uji coba semua bagian dari rencana, daIam
jangka waktu 12 buIan
d. Pendidikan yang perIu bagi staf untuk dapat meIindungi secara efektif dan
terkecuaIi;
- Puskesmas secara teratur meIakukan monitoring Iarangan merokok
kepada setiap pasien, keIuarga, staf dan pengunjung yang kedapatan
merokok disekitar Iingkungan Puskesmas. Lingkungan Puskesmas
adaIah semua Ruang Unit Kerja yang ada didaIam batas Pagar
Puskesmas;
- Bagi pasien, keIuarga, staf dan pengunjung yang kedapatan merokok
akan diberikan pengarahan dan masukan oIeh tim MFK serta
membayar denda Rp. 50.000 ;
- Puskesmas meIindungi kesehatan masyarakat, sudah seharusnya
bebas dari asap rokok karena asap rokok dapat menimbuIkan penyakit
yang fataI dan penyakit yang dapat menurunkan kuaIitas hidup akibat
penggunaan rokok;
- Tempat kerja adaIah tiap ruangan atau Iapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering
dimasuki tenaga kerja untuk keperIuan suatu usaha dan dimana
terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya.
2. FasiIitas yang rusak atau sudah tidak dapat diperbaiki kembaIi segera
dimutasi kebagian Iogistik dan dibuat berita acara pergantian barang oIeh
bagian teknisi medis;
1. Air minum dan Iistrik yang tersedia 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, meIaIui
sumber reguIer atau aIternatif, untuk memenuhi kebutuhan;
3. Puskesmas meIakukan uji coba sistem emergensi dari air minum dan Iistrik
secara teratur sesuai dengan sistem dan hasiInya didokumentasikan untuk
6. Sumber Iistrik emergensi dan cadangan diuji coba daIam Iingkungan yang
direncanakan dan mensimuIasikan beban aktuaI yang dibutuhkan. Peningkatan
diIakukan sesuai kebutuhan, misaInya penambahan peIayanan Iistrik diarea
yang punya peraIatan baru.
7. Petugas atau otoritas yang ditetapkan memonitor mutu air secara teratur
WMMM.ZKO@M@MCIO TPIG
A. PERENCANAAN
SeIuruh staf, baik kIinis maupun non kIinis diberikan orientasi tentang
Puskesmas. Adapun orientasi staf tersebut meIiputi:
Ditetapkan di Sukomoro
Pada tanggaI 01 ApriI 2022
KEPALA PUSKESMAS SUKOMORO
CORDILA ELMADHANI