TENTANG
PENETAPAN PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
Menimbang : a. bahwa untuk mendukung terwujudnya Visi dan Misi Puskesmas Ampana
Barat dalam rangka menghadapi tuntutan akan pelayanan kesehatan yang
berkualitas serta mengutamakan keselamatan pasien, staf, serta pengunjung
antisipasi situasi kondisi yang sangat dinamis baik secara internal maupun
eksternal maka perlu adanya kebijakan Manajemen fasilitas Kesehatan sebagai
pedeoman dalam pelaksanaan pelayanan di Puskesmas Ampana Barat;
b. bahwa sehubungan dengan huruf a diatas, maka perlu ditetapkan Surat
Keputusan Kepala Puskesmas.
MEMUTUSKAN
NURHADIST, SKM
NIP. 19730616 199203 2 002
Lampiran I.
Keputusan Kepala Puskesmas Ampana Barat
Nomor : 800/SK/ADM/058/VIII/PKM.AB
Tentang Program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan
E. PENGAMANAN KEBAKARAN
1. Puskesmas melaksanakan program untuk memastikan bahwa seluruh penghuni di
puskesmas aman dari kebakaran, asap dan kedaruratan lainnya;
2. Puskesmas menjamin penghuni Puskesmas tetap aman sekalipun terjadi kebakaran atau
asap dengan melaksanakan program antara lain :
a. Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko kebakaran, seperti penyimpanan
dan penanganan secara aman bahan mudah terbakar, termasuk gas medik, seperti
oksigen - Bahaya yang terkait dengan setiap pembangunan didalam atau berdekatan
dengan bangunan yang dihuni pasien
b. Jalan keluar yang aman dan tidak terhalang bila terjadi kebakaran
c. Sistem peringatan dini, sistem deteksi dini, seperti, deteksi asap (smoke detector),
alarm kebakaran, dan patroli kebakaran,
d. Mekanisme penghentian/supresi (suppression) seperti selang air, supresan kimia
(chemical suppressants) atau sistem penyeburan (spinkler).
3. Puskesmas secara teratur melakukan uji coba pengamanan kebakaran dan asap, meliputi
setiap peralatan yang terkait untuk deteksi dini dan penghentian (suppression) dan
mendokumentasikan hasilnya;
4. Rencana pengamanan kebakaran Puskesmas mengidentifikasi :
a. Frekuensi pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan sistem perlindungan dan
pengamanan kebakaran, sesuai ketentuan
b. Rencana evakuasi yang aman dari fasilitas bila terjadi kebakaran atau ada asap.
c. Proses untuk melakukan uji coba semua bagian dari rencana, dalam jangka waktu 12
bulan
d. Pendidikan yang perlu bagi staf untuk dapat melindungi secara efektif dan
mengevakuasi pasien bila terjadi kedaruratan dan
e. Partisipasi semua staf dalam uji coba pengamanan kebakaran sekurang-kurangnya
setahun sekali.
5. Seluruh pemeriksaan, uji coba dan pemeriksaan didokumentasikan;
LARANGAN MEROKOK
Puskesmas membuat larangan merokok dengan menggunakan stiker – stiker
disetiap ruangan dan membuat larangan merokok diperaturan Puskesmas;
Puskesmas menyusun dan mengimplenmentasikan kebijakan larangan merokok
terhadap pasien, keluarga, staf dan pengunjung tanpa terkecuali;
Puskesmas secara teratur melakukan monitoring larangan merokok kepada setiap
pasien, keluarga, staf dan pengunjung yang kedapatan merokok disekitar
lingkungan Puskesmas. Lingkungan Puskesmas adalah semua Ruang Unit Kerja
yang ada didalam batas Pagar Puskesmas;
Bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung yang kedapatan merokok akan
diberikan pengarahan dan masukan oleh tim MFK serta membayar denda Rp.
50.000 ;
Puskesmas melindungi kesehatan masyarakat, sudah seharusnya bebas dari asap
rokok karena asap rokok dapat menimbulkan penyakit yang fatal dan penyakit
yang dapat menurunkan kualitas hidup akibat penggunaan rokok;
Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak
atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja
untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber
bahaya.
F. PERALATAN MEDIS
1. Pengadaan Alat Medis
a. Puskesmas merencanakan dan mengimplementasikan program untuk pengadaan alat
medis untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi/layak pakainya peralatan medis
tersebut;
b. Fasilitas yang rusak atau sudah tidak dapat diperbaiki kembali segera dimutasi
kebagian logistik dan dibuat berita acara pergantian barang oleh bagian teknisi medis;
c. Untuk penambahan (pengadaan) alat medis baru disebabkan oleh :
1) Adanya alat baru yang diperlukan pada pelayanan medis
2) Kurangnya fasilitas alat medis yang diperlukan, sehingga mengajukan
penambahan alat medis yang baru kepada Ka TU. Ka TU melakukan koordinasi
dengan unit kerja untuk menentukan spesifikasi alat yang ingin diadakan.
3) Ka TU mengajukan permohonan Puskesmas melalui Adm & Keuangan untuk
pengadaan alat medis yang baru.
d. Untuk penggantian alat yang lama :
1) Pergantian alat medis harus diajukan oleh pengguna kepada Ka TU yang
menyatakan bahwa alat tersebut sudah tidak layak pakai tidak dapat dipergunakan
lagi.
2) Mengajukan permohonan pergantian alat yang lama oleh pengguna kepada Kepala
Puskesmas melalui adm & keuangan.
e. Setiap pergantian dan pengadaan barang yang dilakukan pencatatan ke inventaris alat
masing – masing bagian.
H. PENDIDIKAN STAF
1. Perencanaan
a. Puskesmas Ampana Barat menetapkan Sumber Daya Manusia dengan berbagai
kompetensi.
b. Puskesmas menetapkan pendidikan, keterampilan, pengetahuan dan persyaratan lain
bagi seluruh staf atau dalam menetapkan jumlah staf atau perpaduan staf yang
mendukung Visi, Misi, Tujuan, Tata Nilai – Nilai serta Komitmen Puskesmas Ampana
Barat
2. Orientasi Dan Pendidikan
Seluruh staf, baik klinis maupun non klinis diberikan orientasi tentang Puskesmas. Adapun
orientasi staf tersebut meliputi :
a. Visi, Misi, Komitmen, dan Tata nilai Puskesmas
b. Patien Safety
c. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
d. Keselamatan Kerja
e. Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana dan lain–lain.
NURHADIST, SKM
NIP. 19730616 199203 2 002