Anda di halaman 1dari 3

Cuci Tangan Pakai Sabun, Perilaku Sederhana

Berdampak Luar Biasa

Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan cara mudah dan tidak perlu
biaya mahal. Karena itu, membiasakan CTPS sama dengan mengajarkan anak-anak
dan seluruh keluarga hidup sehat sejak dini. Dengan demikian, pola hidup bersih
dan sehat (PHBS) tertanam kuat pada diri pribadi anak-anak dan anggota keluarga
lainnya. “Sebaiknya kita berjuang menyelamatkan hidup anak-anak agar terhindar
dari berbagai penyakit menular dengan mengajak teman-teman dan masyarakat di
sekitar untuk ikut membiasakan CTPS yang sederhana, mudah dan dapat dilakukan
di mana saja sekaligus menjadikannya sebagai perilaku hidup yang harus diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari”, kata Menkes, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih,
MPH, Dr.PH dalam sambutan yang dibacakan Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P
(K), MARS, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan pada puncak peringatan  Hari CTPS Sedunia di halaman
Gedung Sate, Bandung, 15 Oktober 2010.

Acara dihadiri Gubernur Propinsi Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan demo CTPS
oleh sekitar 3000 siswa dari 33 SD di Bandung.

Peringatan Hari CTPS Sedunia tahun 2010 mengusung tema global ”More
Than Just a Day (Lebih Dari Sekedar Satu Hari)”, sedangkan Indonesia memilih sub
tema: Cuci Tangan Pakai Sabun, Perilaku Sederhana Berdampak Luar Biasa
dengan mengedepankan pentingnya melibatkan anak-anak pada kelompok usia
sekolah. Menurut Menkes, CTPS merupakan perilaku sehat yang terbukti secara
ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare, ISPA, flu burung
serta penyakit kulit lainnya. Dengan merebaknya virus H5N1 pada manusia
pertengahan tahun 2005 di Indonesia, CTPS perlu dibudayakan sebagai upaya
untuk mencegah penyebaran penyakit tidak meluas.

Menkes mengingatkan masyarakat maupun tenaga profesional yang


melakukan aktivitas di sekitar peternakan termasuk di pasar dan wilayah perbatasan
laut, darat,  udara dan pintu masuk seperti bandara dan pos perbatasan
membiasakan CTPS setelah beraktivitas karena merupakan kelompok yang memiliki
risiko tinggi untuk terjangkit H5N1.Menkes berharap semua pihak secara lintas
sektor, legislatif, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi dan badan-badan
internasional terkait dan para mitra dengan semangat kemitraan bergandengan
tangan menyelenggarakan pembangunan kesehatan, untuk mewujudkan
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.

Sejak tahun 2008, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan


perlunya peningkatan praktek higiene dan hanitasi di seluruh dunia dan sejak itu,
Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia  diperingati  secara global  setiap tanggal 15
Oktober.

Melalui Hari CTPS ini diharapkan peran semua pemangku kepentingan untuk:
menyelenggarakan kegiatan CTPS secara serentak pada tanggal 15 Oktober setiap
tahun; menyelenggarakan kegiatan lanjutan dalam rangka sosialisasi dan kampanye
CTPS melalui berbagai kegiatan nyata di masyarakat; dan menyediakan sarana
CTPS yang disertai dengan kampanye perilaku higienis  lainnya di masyarakat,
sekolah, dan tempat umum seperti bandara, pelabuhan, terminal, stasiun, tempat
wisata, dan pasar.

HCTPS adalah kampenye global yang dicanangkan oleh PBB pada


Pertemuan Tahunan Air Sedunia (Annual World Water Week), 17-23 Agustus, 2008
di Stockholm, Swedia.Gerakan mencuci tangan pakai sabun sedunia diharapkan
dapat meningkatkan perilaku hidup sehat, mencegah timbulnya penyakit, sekaligus
menurunkan tingkat kematian pada balita dan anak-anak.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kedua tangan kita adalah salah satu jalur
utama masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh. Sebab, tangan adalah anggota
tubuh yang paling sering berhubungan langsung dengan mulut dan hidung.
Penyakit-penyakit yang umumnya timbul karena tangan yang berkuman, antara lain:
diare, kolera, ISPA, cacingan, flu, dan Hepatitis A.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan bahwa penyebab
terbesar meninggalnya balita dan anak-anak Indonesia adalah penyakit diare dan
ISPA. Menanggapi data ini, para ahli kesehatan menyatakan, perilaku kecil yang
tampak sepele, seperti mencuci tangan dengan sabun, bisa berdampak besar 
mengurangi angka kematian yang terkait dengan penyakit diare, hingga hampir 50
persen.

Cuci tangan pakai sabun penting dilakukan, khususnya:

1.    Sebelum menyiapkan makanan dan sebelum makan,


2.    Sebelum menyuapi anak,
3.    Sesudah buang air besar dan kecil,
4.    Setelah menceboki bayi,
5.    Setelah bersin, batuk, membuang ingus, setelah pulang dari bepergian, dan
6.    Sehabis bermain/memberi makan/memegang hewan peliharaan.

Sementara cara yang tepat untuk cuci tangan sebagai berikut:

1. Cuci tangan dengan air yang mengalir dan gunakan sabun. Tak perlu harus
sabun  khusus antibakteri, namun lebih disarankan sabun yang berbentuk cairan.
2. Gosok tangan setidaknya selama 15-20 detik.
3. Bersihkan bagian pergelangan tangan, punggung tangan, sela-sela jari, dan kuku.
4. Basuh tangan sampai bersih dengan air yang mengalir.
5. Keringkan dengan handuk bersih atau alat pengering lain
6. Gunakan tisu/handuk sebagai penghalang ketika mematikan keran air

Anda mungkin juga menyukai