Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KINERJA

BADAN USAHA MILIK DESA

(BUMDesa)

LOGO
BUMDESA

31 DESEMBER 2021

Alamat BUMDesa
Jl. .......................... No. ...
Desa...........................Kecamatan.....................
Kabupaten Tulungagung
LOGO BUMDES
KOP SURAT BUMDES

Nomor : … Jan 2022


Lampiran : 1 (satu) set Laporan Keuangan
Hal : Laporan Kinerja Badan Usaha Milik
Desa (BUMDesa) ”.........” Tahun ...
Desa ......... Kecamatan .........
Kabupaten .........

Yth.
1. Kepala Desa ......... selaku Panasihat BUMDesa” ”
2. Ketua Pengawas BUMDesa” ”
di Desa ......... Kecamatan .........
Kabupaten .........

Berdasarkan Peraturan Desa ......... Nomor ......... Tahun ......... Tentang .........
yang merupakan hasil Musyawarah Desa dan kami selaku Manajemen, menyampaikan
Laporan Kinerja tahun ……….. sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
selama tahun ......... yang di dalamnya termasuk Laporan Keuangan berbasis Akrual
(accrual basis) khusus untuk pengakuan pendapatannya dengan Perhitungan Laba
Rugi belum termasuk Beban Penyusutan Aset Tetap.

Adapun susunan penyajian Laporan Kinerja Tahun tersebut dapat kami


gambarkan sebagai berikut:

I. Profil

1 Sekilas tentang ”
. BUMDesa”.........
1 Sejarah Singkat Pembentukan ”
) BUMDesa”.........
2 Unit-Unit Usaha Yang
) Dimiliki
2 Struktur Organisasi BUMDesa ”
. ”.........
1) Struktur Kepengurusan Organisasi Pengelola
2) Nama dan Profil Singkat Pengurus Organisasi Pengelola
3) Uraian Tugas
3. Alamat Kantor dan Unit-Unit Usaha
II. Ikhtisar Kinerja Tahun .........
1. Ikhtisar Kinerja Keuangan
1) Laporan Keuangan Pokok
2) Rasio-Rasio Analisis Laporan Keuangan
2. Ikhtisar Kinerja Operasional
1) Kinerja Operasional per Unit Usaha
2) Kinerja Operasional Rata-Rata Seluruh Unit Usaha
3. Ikhtisar Kinerja Administrasi
1) Pelaksanaan Rapat-Rapat dan Risalah Rapat
(1) Rapat Musyawarah Desa
(2) Rapat Umum Pengawas BUMDesa” ”
2) Ketertiban dan Pelaksanaan Pelaporan
3) PeraturanDesa tentang PembentukanBUMDesa” ”
4) AD/ART BUMDesa” ”

5) Rencana kegiatan BUMDesa (Jangka Panjang dan Jangka Pendek)


6) SOP (Standard Operating Procedures)
III. Hasil-Hasil Kegiatan Per Unit Usaha Tahun.........
1. Unit Usaha.........
2. Unit Usaha.........
3. Unit Usaha.........
Dst.

Manajemen BUMDesa” ”,

........................
Ketua

Tembusan Yth. :
1 Kepala DPMD;
.
2 Camat ;
. …………..
3 Badan Permusyawaratan
. Desa ..........
-2-
BAB I
PROFIL

1. Sekilas tentang BUMDesa ” ”

1) Sejarah Singkat Pembentukan BUMDesa ” ”


Uraikan sejarah singkat tentang pembentukan BUMDesa ”.........” mulai dari jaring
asmara hingga adanya rapat musyawarah desa sampai keputusan rapat yang
dikukuhkan dengan Peraturan Desa ..........

2) Unit-Unit Usaha Yang Dimiliki


Sebutkan dan uraikan secara ringkas gambaran unit-unit usaha yang dimiliki misalnya
jumlah modal yang diberikan dan profil si ngkat pengelola/pengurus masing-masing unit
usaha.

2. Struktur Organisasi BUMDesa ””

1) Struktur Kepengurusan OrganisasiPengelola


Uraikan secara ringkas tentang struktur kepengurusan Organisasi Pengelola
sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 10 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian,
Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa.

2) Nama dan Profil Singkat Pengurus Organisasi Pengelola


Sebutkan dan uraikan secara ringkas nama-nama dan profil singkat para
pengurus Organisasi Pengelola.

3) Uraian Tugas
Sebutkan dan uraikan secara ringkas uraian tugas masing-masing jenjang organisasi
dalam Organisasi Pengelola yang mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun 2015 Tentang
Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa.

3. Alamat Kantor dan Unit-UnitUsaha


Sebutkan alamat kantor dan seluruh unit usaha yang dimiliki oleh BUMDesa ” ”.

-3-
BAB II
IKHTISAR KINERJA TAHUN .........

1. Ikhtisar Kinerja Keuangan

1) Laporan Keuangan Pokok


(1) Neraca
Sajikan Neraca Konsolidasi BUMDesa ”.........” per 31 Desember .........
(2) Laporan LabaRugi
Sajikan Laporan Laba Rugi Konsolidasi untuk tahun berkenaan yang berdasarkan
Basis Akrual (Accrual Basis) khusus untuk pengakuan pendapatannya.
(3) Laporan ArusKas
Sajikan Laporan Arus Kas Konsolidasi untuk tahun yang berkenaan.

2) Rasio-Rasio Analisis LaporanKeuangan

(1) Likuiditas
Sajikan rasio likuiditas yang diambil dari angka Neraca, yaitu Total Aset Lancar
dibagi Kewajiban Jangka Pendek dikalikan 100%.

(2) Solvabilitas
Sajikan rasio solvabilitas yang diambil dari angka Neraca, yaitu Total Aset dibagi
Total Kewajiban dikalikan 100%.

(3) Tingkat Pengembalian Modal/Return on Equity(ROE)


Sajikan rasio ROE yang diambil dari angka Neraca dan Laporan Laba Rugi, yaitu
Laba (Rugi) dibagi Modal dikalikan 100%.

2. Ikhtisar Kinerja Operasional

1) Kinerja Operasional per Unit Usaha


Uraikan secara ringkas kinerja operasional per masing-masing unit usaha yang di
dalamnya juga menyebutkan rasio omzet/penjualan terhadap total modal dikalikan
100%, kapasitas aset terpakai (dalam persen), dan khusus untuk usaha jasa keuangan
(financing) ditambah rasio jumlah pinjaman jatuh tempo yang dilunasi dibagi dengan
total pinjaman jatuh tempo selama periode pelaporan (1 tahun) dikalikan100%.

2) Kinerja Operasional Rata-Rata Seluruh Unit Usaha


Uraikan secara ringkas kinerja operasional rata-rata untuk seluruh unit usaha
yang disajikan pada sub-bab Kinerja Operasional per Unit Usaha diatas.

-4-
3. Ikhtisar Kinerja Administrasi

1) Pelaksanaan Rapat-Rapat dan RisalahRapat

(1) Rapat Musyawarah Desa


Uraikan secara ringkas adanya rapat-rapat Musyawarah Desa dan keberadaan
risalah rapatnya misalnya Rapat Musyawarah Desa tentang pembentukan Badan
Usaha Milik Desa.

(2) Rapat Umum Pengawas BUMDesa ””


Uraikan secara ringkas adanya rapat-rapat umum Pengawas BUM Desa ” ”
dan keberadaan risalah rapatnya misalnya Rapat Umum Pengawas BUMDesa
”.........” berkaitan dengan pembentukan dan pemilihan para pengawas yang terdiri
atas Ketua, Wakil Ketua merangkap Anggota, Sekretaris merangkap Anggota, dan
Anggota, serta Rapat Umum Pengawas BUMDesa ” ” untuk membahas kinerja
BUMDesa ” ”.

2) Ketertiban dan PelaksanaanPelaporan


Uraikan secara singkat tentang pelaporan yang dilakukan di lingkungan BUMDesa ”
” dan tertib pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalamPeraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun
2015 Tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha
Milik Desa.

3) Peraturan Desa tentang Pembentukan BUMDesa ” ”


Uraikan secara singkat tentang adanya Peraturan Desa tentang Pembentukan
BUMDesa ” ” beserta kronologis sampai dengan ditetapkan.

4) AD/ART BUMDesa ””
Uraikan secara singkat tentang keberadaan AD/ART BUMDesa ” ”.

5) Rencana Kegiatan BUMDesa (Jangka Panjang dan JangkaPendek)


Uraikan secara singkat tentang keberadaan rencana kegiatan BUMDesa baik jangka
pendek maupun jangka panjang, Bila belum memiliki rencana ini, nyatakan secara
transparan.

6) SOP (Standard OperatingProcedures)


Uraikan secara singkat tentang keberadaan SOP, Bila belum memiliki SOP, nyatakan
secara transparan.

-5-
BAB III
HASIL-HASIL KEGIATAN PER UNIT USAHA TAHUN .........

1. Unit Usaha .........


Uraikan secara bebas hasil kegiatan yang dapat diperoleh unit usaha dalam sub-bab ini
termasuk kontribusinya terhadap BUMDesa ”.........” secara keseluruhan selama tahun
berkenaan. Uraian dalam sub-bab ini terutama untuk menampung pelaporan yang dilakukan
oleh unit usaha yang bersangkutan.

2. Unit Usaha.........
Uraikan secara bebas hasil kegiatan yang dapat diperoleh unit usaha dalam sub-bab ini
termasuk kontribusinya terhadap BUMDesa ”.........” secara keseluruhan selama tahun
berkenaan. Uraian dalam sub-bab ini terutama untuk menampung pelaporan yang dilakukan
oleh unit usaha yang bersangkutan.

3. Unit Usaha.........
Dst....

-6-
TABEL DATA PROFIL BUMDesa

1 Nama BUMDesa : “isi dengan nama BUMDesa”


2 Desa : “isi dengan nama Desa”
3 Kecamatan : “isi dengan nama Kecamatan”
4 Legalitas : “isi dengan Nomor Peraturan Desa Pembentukan
BUMDesa”
5 Pengurus
a. Penasehat : “isi dengan nama Penasehat”
b. Pengawas : “isi dengan nama pengawas”
c. Ketua : “isi dengan nama ketua”
d. Sekretaris : “isi dengan nama Sekretaris”
e. Bendahara : “isi dengan nama Bendahara”
6 Modal Awal : “isi dengan penyertaan modal awal BUMDesa”
7 Tambahan Penyertaan : “isi dengan “isi dengan tambahan penyertaan
Modal Tahun modal tahun berjalan”
selanjutnya”
Dst.. Dst...
8 Perkembangan Modal : “isi dengan jumlah perkembangan modal BUMDesa
hingga saat ini hingga saat ini”
9 Unit – Unit Usaha : “isi dengan uni-unit usaha BUMDesa”
a. Mandiri (Tidak bermitra dengan pihak lain)
1) Unit Usaha ....
- Jumlah karyawan : “isi dengan jumlah karyawan unit usaha”
- Modal per tahun : “isi dengan “isi dengan modal tahun berjalan”
Tahun
pertama”
“isi dengan “isi dengan modal tahun berjalan”
Tahun
selanjutnya”
Dst.. Dst...
- Perkembangan : “isi dengan “isi dengan perkembangan modal tahun
Modal Tahun berjalan”
pertama”
“isi dengan “isi dengan perkembangan modal tahun
Tahun berjalan”
selanjutnya”
Dst.. Dst...
2) Unit Usaha ....
- Jumlah karyawan : “isi dengan jumlah karyawan unit usaha”
- Modal per tahun : “isi dengan “isi dengan modal tahun berjalan”
Tahun
pertama”
“isi dengan “isi dengan modal tahun berjalan”
Tahun
selanjutnya”
Dst.. Dst...
- Perkembangan : “isi dengan “isi dengan perkembangan modal tahun
Modal Tahun berjalan”
pertama”
“isi dengan “isi dengan perkembangan modal tahun
Tahun berjalan”
selanjutnya”
Dst.. Dst...
3) Unit Usaha ..
Dst...
b. Kemitraan dengan Pihak Ketiga
1) Unit Usaha ....
- Status MoU : Ada/Tidak Ada
- Jumlah karyawan : “isi dengan jumlah karyawan unit usaha”
- Modal per tahun : “isi dengan “isi dengan modal tahun berjalan”
Tahun
pertama”
“isi dengan “isi dengan modal tahun berjalan”
Tahun
selanjutnya”
Dst.. Dst...
- Perkembangan : “isi dengan “isi dengan perkembangan modal tahun
Modal Tahun berjalan”
pertama”
“isi dengan “isi dengan perkembangan modal tahun
Tahun berjalan”
selanjutnya”
Dst.. Dst...
2) Unit Usaha ....
- Status MoU : Ada/Tidak Ada
- Jumlah karyawan : “isi dengan jumlah karyawan unit usaha”
- Modal per tahun : “isi dengan “isi dengan modal tahun berjalan”
Tahun
pertama”
“isi dengan “isi dengan modal tahun berjalan”
Tahun
selanjutnya”
Dst.. Dst...
- Perkembangan : “isi dengan “isi dengan perkembangan modal tahun
Modal Tahun berjalan”
pertama”
“isi dengan “isi dengan perkembangan modal tahun
Tahun berjalan”
selanjutnya”
Dst.. Dst...
3) Unit Usaha ..
Dst...

-7-
LAPORAN KEUANGAN
BADAN USAHA MILIK DESA
(BUMDesa)

LOGO BUMDESA

31 DESEMBER 2021

Alamat BUMDesa
Jl. .......................... No. ...
Desa...........................Kecamatan.....................
Kabupaten Tulungagung
LOGO BUMDES
KOP SURAT BUMDES

Nomor : ..... Jan 2022


Lampiran : 1 (Satu)
Buku
Hal : Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDesa) .........” Tahun 2021 Desa .........

Kecamatan Kabupaten ..........
.........

Yth.
1. Kepala Desa ......... selaku Panasihat BUMDesa” ”
2. Ketua Pengawas BUMDesa” ”
di Desa ......... Kecamatan .........
Kabupaten .........

Berdasarkan Peraturan Desa ......... Nomor ......... Tahun ......... Tentang ......... yang merupakan
hasil Musyawarah Desa dan kami Manajemen Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) ” .........”
Desa ......... Kecamatan......... Kabupaten menyampaikan Laporan Keuangan tahun 20221
sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban selama tahun 2021 yang terdiri atas:

1. NERACA
Neraca Konsolidasi BUM Desa ” .........” per 31 Desember 2021 ditutup dengan jumlah
Aset/Kewajiban dan Ekuitas dalam keseimbangan sebesar Rp..................... yang terdiri atas:
1) Aset Lancar Rp
2) Aset Tidak Lancar Rp
Jumlah Aset Rp
3) Kewajiban Jangka Pendek Rp
4) Kewajiban Jangka Panjang Rp
Jumlah Kewajiban Rp
5) Ekuitas Rp
Jumlah Aset/Kewajiban dan Ekuitas Rp
2. Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi Desa ”........ ” untuk tahun yang berakhir pada tanggal
BUM .
31 Desember 2021 denga memperoleh laba/(rugi) Rp.............. yang
ditutup n sebesar .......
terdiri atas:
1) Rp
Pendapata
n
2) Beban Rp
Jumlah Rp
Laba/(Rugi)

3. Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan Perubahan Ekuitas ” per 31 Desember 2021 menunjukkan
BUMDesa”......... adanya
kenaikan/(penurunan) sehingga ekuitas per 31 Desember 2021 sebesar Rp.....................

4. Laporan Arus Kas


Laporan Arus K BUMDesa ”........ ” untuk tahun yang berakhir pada tanggal
a .
s
31 Desember menunjukka adany kenaikan/ Saldo Kas sebe
2021 n a (penurunan) sar
Rp ................. sehingga Saldo Kas per 31 Desember 2021 menjadi sebesar
.... Rp.....................
Kenaikan/(penurunan) saldo Kas tersebut berasal dari:
1) Aktivitas Operasional Rp
2) Aktivitas Investasi Rp
3) Aktivitas Pendanaan Rp
Jumlah Kenaikan/(Penurunan) Rp
Kas

5. Catatan atas Laporan Keuangan


Secara umum, Catatan atas Laporan Keuangan menguraikan tentang tambahan informasi
yang memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah-jumlah yang disajikan dalam Laporan
Keuangan Pokok dan informasi akun-akun yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam
Laporan Keuangan Pokok. Berkenaan dengan hal tersebut, Catatan atas Laporan Keuangan
BUMDesa ”.........” berisi hal-hal sebagai berikut:

1) Suatu pernyataan manajemen bahwa laporan keuangan telah disusun berdasarkan


standar akuntansi keuangan bagi badan usaha milik desa sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan dalam rangka penyusunan


laporan keuangan.

3) Informasi yang mendukung akun-akun dalam laporan keuangan sesuai dengan urutan
penyajiannya

-2-
4) Pengungkapan lain yang relevan dan bermanfaat untuk memahami laporan keuangan
sehingga tidak menimbulkan bias dalam menginterpretasikannya.

Demikian Laporan Keuangan BUMDesa” ” Tahun 2021 kami sampaikan untuk


dapat dipergunakan dengan semestinya oleh stakeholders yang berkepentingan.

Manajemen BUMDesa” ”,

..................
Ketua

Tembusan Yth. :
1 Kepala DPMD ;
.
2 Cam .........;
at
3 Badan Permusyawaratan
. Desa ..........
-3-
LOGO BUMDES
KOP SURAT BUMDES

BUMDESA ”.........”
NERACA
Per 31 Desember 2021

BUMDESA ”.........”
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2021

BUMDESA ”
”.........
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember
Tanggal 2021

BUMDESA” ”
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Per 31 Desember 2021

-1-
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan menguraikan tentang tambahan informasi yang


memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah-jumlah yang disajikan dalam Laporan
Keuangan Pokok dan informasi akun-akun yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam
Laporan Keuangan Pokok. Berkenaan dengan hal tersebut, Catatan atas Laporan Keuangan
BUMDesa ”. ” berisi hal-hal sebagai berikut:

1. Pernyataan Manajemen
Laporan Keuangan BUMDesa ”.........” untuk tahun 2021 telah disusun berdasarkan standar
akuntansi keuangan bagi badan usaha milik desa sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

2. Ringkasan Kebijakan Akuntansi YangSignifikan


1) Maksud dan Tujuan Penyusunan LaporanKeuangan
Penyusunan Laporan Keuangan dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban
Pelaksana Operasional BUMDesa sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Nomor 4 Tahun 2015 Tentang
Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa atas
pelaksanaan BUMDesa kepada Penasihat yang dalam hal ini secara ex-officio dijabat oleh
Kepala Desa..........
Sedangkan tujuannya adalah sebagaiberikut:
(1) Menyediakan informasi keuangan dan pencapaian kinerja kepada stakeholders yang
berkepentingan atas keberadaan BUMDesa ”.........” dalam rangka pengambilan
keputusan ekonomi;
(2) Menyajikan kepada stakeholders hal-hal yang telah dilakukan dan dicapai oleh
Pelaksana Operasional BUMDesa ”.........” sebagai bentuk pertanggungjawaban
Pelaksana Operasional atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya untuk
dikelola.

2) Landasan Hukum Penyusunan LaporanKeuangan


(1) Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Lembaran
Negara RI Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 2007
Nomor4756);
(2) Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro
(Lembaran Negara RI Tahun 2013 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara RI Tahun
2013 Nomor 5394);

-2-
(3) Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara RITahun
2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor5495);
(4) Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara RI Tahun
2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor5539);
(5) Peraturan Pemerintah RI Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Badan Usaha Milik Desa
(6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa (Berita Negara RI Tahun 2014 Nomor2093);
(7) Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan TransmigrasiRI

Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan


Pembubaran Badan Usaha Milik Desa (Berita Negara RI Tahun 2015 Nomor 296);
(7) Peraturan .....
......... Tentang Pendirian BUMDesa ”;
Desa NomorTahun ....... ” .....
(8) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) BUMDesa ”.
”.........
3) Entitas Pelaporan Keuangan
Entitas pelaporan keuangan adalah BUMDesa ”......... ” dengan alamat kantor di

dan
didirikan berdasarkan Peraturan Desa dengan susunan kepengurusan
organisasi pengelola sebagai berikut:
(1) Penasihat : Kepala ;
Desa.........
(2) Pelaksana Operasional: ... sebagai Ketua;
(3) Pengawas : ... sebagai Ketua.

Unit-unit usaha yang dimiliki adalah sebagai berikut:


(1) Unit Usaha ... yang dikelola oleh...
(2) Unit Usaha ... yang dikelola oleh...
(3) Unit Usaha ... yang dikelola oleh...

Laporan Keuangan BUMDesa” ” merupakan hasil konsolidasi dari laporan


keuangan
semua unit usaha yang dimiliki.

4) Basis Akuntansi Yang Mendasari LaporanKeuangan


Basis akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan adalah menggunakan basis akrual
kecuali dalam penyusunan Laporan Arus Kas adalah basis kas. Dalam basis akrual,
pengakuan sebagai aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban (unsur-unsur
laporan keuangan) dilakukan pada saat memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk
akun-akun yang bersangkutan.
-3-
5) Pengakuan dan Pengukuran Dalam Penyusunan Laporan Keuangan

(1) Pengakuan Dalam Laporan Keuangan


- Aset diakui dalam Neraca jika kemungkinan manfaat ekonominya di masa depan
dapat diperoleh dan memiliki nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Bila
kemungkinan manfaat ekonominya di masa depan tidak dapat diperoleh maka atas
pengeluaran yang bersangkutan langsung diakui sebagai beban dalam Laporan
Laba Rugi.
- Kewajiban diakui dalam Neraca jika kemungkinan pengeluaran sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban
masa kini dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.
- Ekuitas merupakan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua
kewajiban.
- Pengakuan pendapatan merupakan akibat langsung dari pengakuan aset dan
kewajiban. Pendapatan diakui dalam Laporan Laba Rugi jika kenaikan manfaat
ekonomi di masa depan berkaitan dengan peningkatan aset atau penurunan
kewajiban telah terjadi dan dapat diukur secara andal.
- Pengakuan beban juga merupakan akibat langsung dari pengakuan aset dan
kewajiban. Beban diakui dalam Laporan Laba Rugi jika penurunan manfaat ekonomi
di masa depan berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah
terjadi dan dapat diukur secara andal.
(2) Pengukuran Dalam Penyusunan Laporan Keuangan
Dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah biaya
historis atau nilai wajar. Biaya historis adalah jumlah Kas atau setara Kas yang
dibayarkan atau jumlah pembayaran yang dilakukan untuk memperoleh aset pada saat
perolehan sedangkan nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan
suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu kewajiban antara pihak-pihak yang
berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar.

6) Ringkasan Kebijakan Akuntansi Yang Signifikan Akun Laporan Keuangan


- Neraca
Secara garis besar, Neraca dikelompokkan ke dalam Aset Lancar, Aset Tidak
Lancar, Kewajiban Jangka Pendek, Kewajiban Jangka Panjang, dan Ekuitas.
Dikelompokkan sebagai Aset Lancar jika memenuhi syarat sebagai berikut:
⮚ Diperkirakan akan direalisasikan atau dimiliki untuk dijual/digunakan dalam jangka
waktu siklus normal entitas (1 tahun);
⮚ Untuk Kas dan Setara Kas tidak ada pembatasan penggunaannya, jika terdapat
pembatasan misalnya telah ditentukan peruntukannya secara khusus setidaknya
-4-
dalam jangka waktu 12 bulan sejak akhir periode pelaporan (31 Desember) maka
jumlah yang bersangkutan dikelompokkan sebagai Aset Tidak Lancar.
Semua Aset yang bukan Aset Lancar dikelompokkan sebagai Aset Tidak Lancar.

Untuk Kewajiban dikelompokkan berdasarkan jatuh tempo (jangka waktu pembayaran


yang harus dilakukan). Jatuh tempo sampai dengan 12 bulan sejak periode pelaporan
(31 Desember) dikelompokkan sebagai Kewajiban Jangka Pendek, bila lebih dari 12
bulan dikelompokkan sebagai Kewajiban Jangka Panjang.

(1) Kas dan Bank


Kas dan Bank diakui penerimaan atau pengeluarannya pada saat diterima atau
dikeluarkan berdasarkan nilai nominal uang. Untuk Kas dan Bank yang ada
pembatasan penggunaannya maka atas jumlah yang sudah ditentukan
peruntukannya dikelompokkan sebagai Aset Tidak Lancar.
(2) Piutang
Piutang diakui pada saat hak atas Piutang yang bersangkutan diperoleh sebesar
nilai hak yang seharusnya diterima. Untuk perolehan hak atas Piutang yang
pembayarannya lebih dari 12 bulan sejak berakhirnya periode pelaporan (31
Desember) dikelompokkan sebagai Aset Tidak Lancar (Piutang Jangka Panjang).
Di Neraca, Piutang dicatat sebesar jumlah yang dapat direalisasikan dengan bukti
pendukung yang dapat diverifikasi. Jumlah yang tidak dapat direalisasikan dicatat
sebagai beban dengan lawan akun Penyisihan Piutang.

(3) Persediaan
Persediaan dicatat secara periodik menggunakan periodic method sesuai dengan
hasil inventarisasi persediaan per 31 Desember dan dinilai berdasarkan FIFO
(First In First Out) yaitu Persediaan per 31 Desember dinilai sesuai dengan jumlah-
jumlah harga/nilai persediaan yang terakhir dibeli/diproduksi. Bila terdapat
penurunan nilai persediaan, Persediaan di Neraca dicatat sebesar nilai yang dapat
direalisasikan dengan bukti pendukung yang dapat diverifikasi. Jumlah nilai yang
tidak dapat direalisasikan dicatat sebagai beban dengan lawan akun Cadangan
Penurunan Nilai Persediaan yang merupakan lawan akun Persediaan. Bila terjadi
kenaikan kembali nilai persediaan maka akan mengurangi jumlah Cadangan
Penurunan Nilai Persediaan dengan mengakui adanya Pendapatan Lain-Lain.
Kenaikan kembali nilai persediaan maksimal adalah sebesar nilai penurunan yang
pernah terjadi/diakui.

-5-
(4) Properti Investasi
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan bagian dari suatu
bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (baik sebagai lessee melalui sewa
pembiayaan maupun pemilik) untuk menghasilkan pendapatan sewa atau
kenaikan nilai atau kedua-duanya dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang/jasa atau untuk tujuan administratif atau untuk dijual dalam
kegiatan usaha sehari-hari.
Pada saat pengakuan awal, Properti Investasi diukur/dicatat sebesar harga
perolehan. Setelah pengakuan awal, Properti Investasi diukur/dicatat sebesar
harga perolehan dikurangi Akumulasi Penyusutan dan Penurunan Nilai Properti
Investasi yang merupakan akun tersendiri sebagai akun lawan dari Properti
Investasi.
Suatu properti harus dicatat secara tepat pengelompokannya dalam Neraca
sebagai Properti Investasi atau Aset Tetap berdasarkan peruntukannya sesuai
dengan definisi Properti Investasi.

(5) AsetTetap
Aset Tetap adalah aset berwujud yang memenuhi 2 kriteria sebagai berikut:
⮚ Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang/jasaatau
untuk tujuan administratif.
⮚ Diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode usaha normal perusahaan.
Pada saat pengakuan awal, Aset Tetap diukur/dicatat sebesar harga perolehan.
Setelah pengakuan awal, Aset Tetap diukur/dicatat sebesar harga perolehan
dikurangi Akumulasi Penyusutan dan Penurunan Nilai Aset Tetap yang merupakan
akun tersendiri sebagai akun lawan dari AsetTetap.
(6) Kewajiban
Kewajiban baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang merupakan
kewajiban masa kini entitas yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus ke luar dari sumber daya entitas
yang mengandung manfaat ekonomi. Karakteristik esensial dari kewajiban adalah
bahwa entitas mempunyai kewajiban masa kini untuk bertindak atau untuk
melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu. Penyelesaian kewajiban tersebut
biasanya melibatkan pembayaran kas, penyerahan aset selain kas, pemberian
jasa, penggantian kewajiban dengan kewajiban lainnya atau konversi menjadi

-6-
ekuitas, atau dapat pula dihapuskan misalnya kreditur membebaskan atau
membatalkan haknya.
Kewajiban dibedakan menjadi jangka pendek atau jangka panjang berdasarkan
jatuh tempo penyelesaian kewajiban yang bersangkutan. Jangka Pendek bila jatuh
tempo kewajiban tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal Neraca, bila harus
diselesaikan dalam waktu lebih dari 12 bulan sejak tanggal Neraca maka
dikelompokkan sebagai Kewajiban Jangka Panjang.

(7) Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua kewajiban.
Dalam hal ini, ekuitas entitas tidak disubklasifikasikan secara spesifik dalam
Neraca namun hanya dikelompokkan sebagai dana yang dikontribusikan oleh
Pemilik Mayoritas (dalam hal ini adalah Desa) dan Pihak Lain sesuai dengan bukti
yang ada, serta saldo laba atau rugi yang diakui secara langsung dalam Ekuitas.

- Laporan Laba Rugi


Secara garis besar, Laporan Laba Rugi terdiri atas unsur-unsur Penghasilan (income)
dan Beban.
Penghasilan meliputi Pendapatan (revenues) dan Keuntungan (gains) yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
⮚ Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas
entitas, biasanya disebut dengan nama-nama antara lain Penjualan,Imbalan,
Bunga, Dividen, Royalti, atau Sewa.
⮚ Keuntungan mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan
tetapi bukan pendapatan misalnya keuntungan karena adanya Aset Tetap
yang dijual dengan harga di atas nilai bukunya. Ketika keuntungan diakui
dalam Laporan Laba Rugi, biasanya disajikan secara terpisah karena
pengetahuan mengenai pos tersebut berguna untuk tujuan pengambilan
keputusan ekonomi.
Beban mencakup beban dan kerugian yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas,
lebih lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut:
⮚ Beban timbul dari hasil pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa, misalnya
meliputi beban pokok penjualan, upah, atau beban penyusutan. Beban ini
biasanya berbentuk arus ke luar atau berkurangnya aset seperti Kas dan
Setara Kas, Persediaan, atau Aset Tetap.
⮚ Kerugian mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi beban tetapi tidak
termasuk beban dan dapat timbul dari aktivitas entitas yang biasa atau tidak
biasa (extraordinary). Ketika kerugian seperti ini diakui dalam Laporan Laba
-7-
Rugi, biasanya disajikan secara terpisah karena pengetahuan mengenai pos
tersebut berguna untuk tujuan pengambilan keputusan ekonomi.

(1) Penghasilan
Penghasilan meliputi Pendapatan (revenues) dan Keuntungan (gains). Pengakuan
Penghasilan merupakan akibat langsung dari adanya pengakuan Aset dan
Kewajiban. Penghasilan diakui dalam Laporan Laba Rugi jika kenaikan manfaat
ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan Aset atau penurunan
Kewajiban telah terjadi dan dapat diukur secara andal.

(2) Beban
Beban meliputi Beban dan Kerugian. Pengakuan Beban merupakan akibat
langsung dari adanya pengakuan Aset dan Kewajiban. Beban diakui dalam
Laporan Laba Rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan
dengan penurunan Aset atau peningkatan Kewajiban telah terjadi dan dapat diukur
secara andal.

(3) Laba atau Rugi


Laba atau Rugi merupakan selisih aritmatika antara Penghasilan dan Beban. Hal
tersebut bukan merupakan suatu unsur terpisah dari Laporan Keuangan dan
prinsip pengakuan yang terpisah tidak diperlukan.

-8-
7) Penjelasan Akun-Akun Laporan Keuangan
Uraikan penjelasan akun-akun yang disajikan dalam Laporan Keuangan Pokok secara ringkas dan
berkaitan dengan hal-hal yang relevan untuk dapat memahami Laporan Keuangan Pokok (Neraca,
Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas). Penyajian penjelasan
ringkas di sini terutama dimaksudkan agar Pembaca Laporan dapat memahami secara baik dan
benar atas angka-angka akun yang disajikan dalam Laporan Keuangan Pokok (tidak menimbulkan
bias pemahaman dalam rangka pengambilan keputusan bagi stakeholders).

-9-

Anda mungkin juga menyukai