Secara umum, tujuan pengelolaan keuangan perusahaan ada dua. Pertama adalah untuk mendapatkan profit. Tinggi rendahnya profitabilitas perusahaan bergantung dari pengelolaan keuangan. Kedua adalah untuk menghindari kepailitan, menjaga stabilitas dan keamanan, serta mengendalikan risiko. Sayangnya, kedua garis besar tujuan keuangan tersebut seringkali saling bertolak belakang, sebab secara teori semakin tinggi tingkat keuntungna yang akan didapat sebuah perusahaan, maka semakin tinggi pula risiko yang akan diterima dan juga sebaliknya. Tujuan pengelolaan keuangan perusahaan dapat berupa. a. Bertahan hidup b. Menghindari kesulitan keuangan dengan kepailitan. c. Mengalahkan persaingan. d. Memaksimalkan penjualan dan pangsa pasar. e. Meminimalkan biaya. f. Memaksimalkan keuntungan. g. Mempertahankan pertumbuhan keuntungan yang stabil. Sebagai seorang administrator keungan, poin-poin dari beberapa tujuan pengelolaan keuangan tersebut dapat ditentukan sendiri. Semua bergantung pada tujuan yang ingin dicapai oleh tiap organisasi. Setiap tujuan yang telah ditentukan akan memberikan tantangan dan permasalahan masing-masing. Jika tujuannya untuk memaksimalkan penjualan dan pangsa pasar, maka hal yang perlu dilakukan adalah menurunkan harga barang dan mempermudah syarat pembelian barang secara kredit. Demikian pula jika tujuan keuangannya adalah dengan memangkas biaya, maka hal- hal yang akan memberi risiko yang tinggi dapat dihapuskan seperti penelitian dan pengembangan. Tujuan dari manajer keuangan dijabarkan seperti berikut. a. Memaksimalkan laba b. Memaksimalkan kekayaan pemegang saham c. Menjaga kekayaan pihak-pihak yang berkepentingan.