Teori BBLR
Teori BBLR
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
Berat badan lahir adalah berat badan bayi yang ditimbang dalam
berdasarkan berat lahirnya, yakni: berat bayi lahir rendah (berat lahir
<2500 gram), berat bayi lahir sedang (berat lahir antara 2500-3999
gram), dan berat badan lebih (berat lahir >4000 gram). Sementara itu,
b. Bayi cukup bulan, bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi antara
37-42 minggu.
c. Bayi lebih bulan, bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi > 42
9
minggu.
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan
15
berat kurang dari 2500 gram, tanpa memandang usia kehamilan. Sejak
BBLR. Hal ini dikarenakan tidak semua bayi yang berat kurang dari
11
1
3. Klasifikasi BBLR
neonatus, kategori berat badan lahir yang baru telah ditemukan untuk
15
badan lahir rendah adalah :
1) Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat
1) Prematuritas murni
Bayi lahir dengan masa gestasi kurang dari 37 minggu dan berat
2) Dismatur
15
untuk masa kehamilannya.
1
a. Berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang dari 45
i. Kulit tipis dan transparan, lanugo (bulu halus) banyak, terutama pada
15
persalinan dengan prematur dan BBLR.
1
a. Faktor ibu
status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil
dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang
sakit, dan tidak ada gangguan gizi pada masa pra hamil maupun
saat hamil, ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan lebih sehat
tinggi, terlebih lagi bila ibu menderita anemia. Ada beberapa cara
adalah sekitar 10-12 kg. Pada ibu hamil kurang gizi kenaikan
16
BB hanya 7-8 kg berakibat melahirkan BBLR. Menurut
12
berat badan yang tidak berisiko selama hamil.
1
berarti status gizi ibu hamil normal dan LiLa yang kurang dari
17
memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.
lingkar lengan atas (LiLa) ibu dengan berat badan lahir rendah
11
ibu yang memiliki LiLa tidak berisiko (>23,5 cm).
6
anemia. Seorang wanita hamil dikatakan anemia apabila
19
plasenta, tali pusat dan pertumbuhan fetus. Selain itu,
tersedia cukup zat besi pada masa ini, maka hal tersebut
20
kandungan.
kematian janin.
2014 Ibu hamil dengan status anemia (Hb <11 g%) juga
11
dibandingkan ibu hamil tidak anemia (>11 gr%).
2) Usia Ibu
1
organ. Salah satu efek dari proses degeneratif terutama pada ibu
ibu ke janin.
nutrisi dari ibu ke janin. Selain itu, pada usia ini uterus melemah
22
dengan BBLR.
3) Jarak Kehamilan
23
badan janin. Jarak kehamilan dan persalinan yang terlalu dekat
6
dapat menyebabkan BBLR. Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun
kurang dari 2 tahun, kesehatan fisik dan rahim ibu masih butuh
Bahaya yang dapat terjadi yaitu bayi berat lahir rendah <2500
15
gram.
Haralkar, ibu dengan jarak kehamilan <2 tahun antara sekarang dan
22
BBLR. Penelitian Ulfatun Nazifah dan Yovsyah, 2012
4) Paritas
minggu)
viabilitas.
aman, paritas 2-3 aman untuk hamil dan bersalin dan paritas lebih
6
reproduksi. Paritas yang tinggi akan berdampak pada timbulnya
kehamilan dan kelahiran prematur atau BBLR. Selain itu, ibu yang
yang signifikan pada ibu dengan primipara atau paritas satu yaitu
13
2,39 kali lebih berisiko melahirkan bayi dengan BBLR. Penelitian
26
berisiko 3,016 kali melahirkan BBLR. dan pada penelitian Wahyu
bayi BBLR 19 (65,5%), pada paritas 2-3 didapatkan hasil ibu yang
27
melahirkan BBLR lebih tinggi 24 (36,9%).
5) Hipertensi
2
20
ibu ke janin terganggu, sehingga menyebabkan BBLR. Menurut
22
kali lebih berisiko melahirkan bayi dengan BBLR.
6
usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Penyebab utama dari
9
masa akhir kehamilan. Menurut penelitian Moise K.K et all, 2015
7) Kelainan Uterus
18
menyebabkan BBLR.
b. Faktor Kehamilan
bernafas sewaktu dalam posisi duduk. Oleh karena itu, ibu hamil
6
dengan hidramnion dapat menyebabkan bayi lahir dengan BBLR.
2) Kehamilan Ganda
2
Dari kedua faktor tersebut mungkin jantung salah satu janin lebih
3) Perdarahan Antepartum
kebutuhan oksigen dan nutrisi janin tidak terpenuhi. Oleh sebab itu,
18
janin yang dilahirkan akan mengalami berat badan rendah.
2
4) Pre-eklamsia / eklamsia
29
menyebabkan keterbatasan pertumbuhan intrauterin. Berdasarkan
selama kehamilannya.
pembukaan < 4 cm (fase laten). Hal ini dapat terjadi pada akhir
minggu. KPD yang memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari
c. Faktor Janin
1) Kelainan Kongenital
30
retardasi pertumbuhan sehingga berat lahirnya rendah. Kelainan
31
anemia hemolitik, dan purpura trombositopenik.
2) Infeksi
pada janin. Oleh karena itu, janin dari ibu yang mengalami infeksi
6
dalam kehamilannya dapat lahir dengan berat badan rendah.
d. Faktor Kebiasaan
1) Pekerjaan
gizi untuk janin tidak tercukupi dengan baik, sehingga berat badan
32
bayi yang akan dilahirkan kecil. Menurut penelitian Raj Sharma,
33
kali melahirkan bayi dengan BBLR.
2) Merokok
6
terhambat.
32
ekonomi yang rendah mempengaruhi diet ibu.
ASI eksklusif yang kurang dan pendamping ASI yang tidak cukup.
Oleh karena itu bayi BBLR cenderung besar menjadi balita dengan
apabila itu wanita maka jelas wanita tersebut akan mempunyai risiko
15
melahirkan bayi BBLR lagi dan terus berlangsung hingga hari ini.
b. Hipotermi
3
lebih luas dibandingkan dengan bayi yang memiliki berat badan lahir
c. Asfiksia
yang belum sempurna, otot pernafasan yang masih lemah dan tulang
15
iga yang mudah melengkung atau pliable thorax.
d. Kematian
lebih besar jika dibandingkan dengan bayi yang berat badan lahirnya
a. Pengertian
7
darah merah kurang dari normal. Menurut WHO, anemia dalam
pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin <10,5 gram/dl pada
8
trimester II. Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan karena
10
mendukung perubahan-perubahan fisiologis selama hamil.
b. Gejala
berikut:
3
1) Ibu menjadi tidak fit atau keluhan 5L (lesu, lemah, letih, lelah,
lalai).
normal.
4) Pucat.
16
5) Secara klinik dapat dilihat tubuh yang malnutrisi.
hemocue.
d. Penyebab
infeksi mamae.
6
inteligensia rendah.
kehamilan. Selain itu ditemukan bahwa jumlah cadangan zat besi pada
anemia pada ibu hamil, adapun beberapa cara yang dapat dilakukan
fatal, baik pada ibu maupun janinnya. Risiko yang terjadi antara lain
anemia.
anemia.
B. Kerangka Teori
Faktor Ibu
a. Kadar
Hemoglobin ibu
b. Usia Ibu
c. Jarak Kehamilan
d. Paritas
e. Hipertensi Gangguan aliran darah
f. Riwayat kelahiran uteroplasenta
prematur
g. Kelainan uterus
Faktor Kebiasaan
C. Kerangka Konsep
Usia Ibu
1. Berisiko
2. Tidak berisiko
Jarak kehamilan
1. Berisiko
2. Tidak berisiko
Paritas
1. Berisiko
2. Tidak berisiko
Keterangan :
D. Hipotesis
1. Anemia pada ibu hamil berpengaruh terhadap Kejadian Berat Bayi Lahir
Rendah.
Rendah.
Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian Berat Bayi Lahir Rendah
adalah anemia pada ibu hamil.