ABSTRAK
Bayi merupakan kelaompok yang sangat rentan terhadap kondisi sakit, karena imunitas bayi masih
rendah. Perawatan bayi yang kurang tepat dapat menimbulkan bayi berisiko sakit. Petugas
kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu ibu muda dan keluarga dalam
optimalisasi perawatan bayi. Pendekatan penelitian berupa partisipatif (kualitatif) dan
Participatory Action Reseacrh (PRA). Tehnik pengumpulan data melalui Focus Group Discussion
(FGD) dan indept interview. Tehnik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling.
Analisis data secara kuantitaf dan kualitatif. Penelitian menunjukkan jenis penyakit tersering pada
bayi adalah ISPA, diare dan febris. Ibu muda dan keluarga sudah memiliki perilaku baik dalam
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan saat bayi sakit, meskipun terdapat keluarga yang
datang terlambat, dan keluarga cenderung tidak melakukan follow up. Cakupan imunisasi sudah
memenuhi target, namun cakupan ASI Ekslusif masih tergolong rendah. Perawatan bayi berupa
memandikan bayi dan perawatan tali pusat cenderung diserahkan pada orang lain. Penyuluhan
kesehatan tentang perawatan bayi sudah dilakukan, hanya untuk topik tumbuh kembang dan
stimulasinya belum pernah diberikan. Petugas kesehatan disarankan memiliki rancangan program
yang lebih efektif dan terstruktur dalam membangun persepsi masyarakat tentang peraatan bayi,
termasuk melakukan pelatihan kader secara berkesinambungan agar kegiatan meja 5 pada
pelayanan Posyandu dapat ditingkatkan.
Kata Kunci: Dukungan, Petugas kesehatan, Competence Baby Care, ibu muda.
ABSTRACT
Infants are extremely vulnerable group to various pain conditions because their immunity system
is still low. The lack of proper baby care can cause the infants to be risky to illness. Health
officials play a very important role in helping early mothers and families in optimizing baby care..
It was applied in the form of participative(qualitative) and Participatory Action Research (PRA).
The data were collectedusing Focus Group Discussion (FGD) and indept interview on health
officials in both public health centers of Sumbersari and Sukorambi Jember. Purposive sampling
was used for the sampling techniques. The data were then analyzed both in quantitative and
qualitative methods.The findings confirmed that the most common diseases undergone by infants
were respiratory infections, such as diarrhea and febrile. Early mothers and families already had
good behaviors in the use of health care facilities when the baby was sick, although there were
some families who came late, and then they tend not to follow it up. Immunization coverage had
already met the target, but the exclusive breastfeeding was still relatively low. Baby care, such as
bathing and cord care, tend to be taken over to another one. Health education about baby care
had already done, but the topicof baby growth and development as well as the stimulation had
never been yet given. Discussion: It is suggested to the health officials to have more effective and
well structured program design in building public perception of baby care, including the training
Analysis of Health Official Support in Optimizing Baby Care Competencies among Early Mothers
Using Family-based Maternal Sensitivity Models
114
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
of cadres on an ongoing basis so that the activities of table 5 on Maternal and Child Health
services can be improved.
Analysis of Health Official Support in Optimizing Baby Care Competencies among Early Mothers
Using Family-based Maternal Sensitivity Models
115
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
Analysis of Health Official Support in Optimizing Baby Care Competencies among Early Mothers
Using Family-based Maternal Sensitivity Models
116
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
sedangkan jumlah responden yang data dimulai pada bulan Maret- Agustus
menjadi subyek penelitian adalah 50 2016. Analisis data yang digunakan
keluarga. Adapun tehnik pengambilan yaitu pada data umum menggunakan
sampel dilakukan secara Purposive analisis deskriptif dan pada data khusus
Sampling. Kurun waktu pengambilan diolah secara kualitatif.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tempat Pemberian Informasi Pada Responden di Wilayah Puskesmas
Sumbersari dan Sukorambi Kabupaten Jember Tahun 2016
Tempat Pemberian Informasi Tempat Pemberian Informasi Pada
Jumlah (%) Jumlah (%)
Pada Responden Sumbersari Responden Sukorambi
Tidak ada 5 20.0 Tidak ada 10 40.0
Petugas kesehatan 9 36.0 Petugas kesehatan 10 40.0
Pelayanan kesehatan 7 28.0 Pelayanan kesehatan 1 4.0
Posyandu 4 16.0 Posyandu 4 16.0
Total 25 100.0 Total 25 100.0
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Riwayat Sakit Pada Bayi Responden di Wilayah Puskesmas Sumbersari
dan Sukorambi Kabupaten Jember Tahun 2016
Riwayat Sakit Pada Bayi Riwayat Sakit Pada Bayi
Jumlah (%) Jumlah (%)
Responden Sumbersari Responden Sukorambi
Pernah 18 72.0 Pernah 22 88.0
Tidak pernah 7 28.0 Tidak pernah 3 12.0
Total 25 100.0 Total 25 100.0
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Riwayat Jenis Sakit Pada Bayi Responden di Wilayah Puskesmas
Sumbersari dan Sukorambi Kabupaten Jember Tahun 2016
Riwayat Jenis Sakit Pada Bayi Riwayat Jenis Sakit Pada Bayi
Jumlah (%) Jumlah (%)
Responden Sumbersari Responden Sukorambi
ISPA 14 56.0 ISPA 15 60.0
Diare 4 16.0 Diare 4 16.0
Febris 0 0 Febris 3 12.0
Tidak sakit 7 28.0 Tidak Sakit 3 12.0
Total 25 100.0 Total 25 100.0
wawancara menyampaikan bahwa
Hasil FGD dengan Petugas Kesehatan selama ini terkait pelayanan untuk
di Puskesmas Sumbersari menekan angka kesakitan dan kematian
Guna mendapatkan informasi bayi dimulai dengan optimalisasi
tentang peran layanan kesehatan kesehatan bagi ibu muda hamil.
terdepan di masyarakat yaitu Puskesmas menjalankan program
Puskesmas, maka peneliti melakukan “rujukan berencana” untuk upaya
indept interview pada petugas kesehatan preventif menurunkan AKI dan AKB,
di Puskesmas Sumbersari. Hasil juga mengupayakan bayi lahir dalam
Analysis of Health Official Support in Optimizing Baby Care Competencies among Early Mothers
Using Family-based Maternal Sensitivity Models
117
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
Analysis of Health Official Support in Optimizing Baby Care Competencies among Early Mothers
Using Family-based Maternal Sensitivity Models
118
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
Analysis of Health Official Support in Optimizing Baby Care Competencies among Early Mothers
Using Family-based Maternal Sensitivity Models
119
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
yankes tersebut untuk berobat. Lanjutan optimal, dan puskesmas tidak selalu
pelayanan pusling akhirnya sampai jemput bola, dan 3) membentuk desa
bertempat di rumah kader dan tokoh tanggap posyandu dengan program
masyarakat.Harapan ke depan pertemuan kader secara rutin, mengajari
Puskesmas berencana program kader cara promkes, pelatihan kader
posyandu, pusling akan dilakukan di sebagai edukator sebaya.
poli MTBS, sehingga masyarakat Harapan untuk meningkatkan
mendapatkan pelayanan seperti di persepsi kesehatan masyarakat: 1)
polindes atau poskesdes. mencetak masyarakat madani yang
Upaya puskesmas dalam peduli dengan lingkungan 2) data angka
meningkatkan persepsi masyarakat kesakitan bayi dan balita yang selama
untuk mengenal bayi sakit: 1) ini masih campur, dengan adanya poli
penyuluhan pada keluarga ibu muda MTBS maka data akan lebih khusus 3)
hamil sampai dengan perawatan BBL Poli MTBS 0-5th, poli dasar > 5 th, poli
(bayi baru lahir), 2) Posyandu: bisa cek lansia ≥ 60 tahun. Hal ini karena
langsung, kalau ada kelainan langsung puskesmas memiliki kerjasama dengan
rujuk ke Puskesmas, 3) kenyataannya ahli gizi dan dokter spesialis
meja 5 belum berfungsi secara optimal, anak.Sehingga data dapat dipisahkan
4) Kendala yang ada: buku KIA tidak antara data pasien umum dengan data
selalu dibaca oleh masyarakat. Hal ini Balita.Selain pelayanan tersebut di atas
terjadi karena Faktornya antara lain: 1) selama ini pada upaya preventif
kader belum optimal kompetensinya, 2) puskesmas melakukan pelayanan
kader kurang tanggap. Harapannya: 1) imunisasi 1kali perbulan. Pada rencana
evaluasi efektifitas posyandu di 5 Desa, pelayanan di poli MTBS nantinya juga
2) ada yang bertugas mencari kendala dapat melayani tumbuh kembang bayi
sehingga cakupan dan fungsinya dan balita.
COMPETENCE FAMILY
BABY CARE SUPPORT
MATERNAL
SENSITIVITY
Analysis of Health Official Support in Optimizing Baby Care Competencies among Early Mothers
Using Family-based Maternal Sensitivity Models
120
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
Analysis of Health Official Support in Optimizing Baby Care Competencies among Early Mothers
Using Family-based Maternal Sensitivity Models
121
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
Analysis of Health Official Support in Optimizing Baby Care Competencies among Early Mothers
Using Family-based Maternal Sensitivity Models
122
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
Analysis of Health Official Support in Optimizing Baby Care Competencies among Early Mothers
Using Family-based Maternal Sensitivity Models
123
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
Analysis of Health Official Support in Optimizing Baby Care Competencies among Early Mothers
Using Family-based Maternal Sensitivity Models
124
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
Hal ini terutama pada masyarakat yang ini dimaksudkan untuk membangun
memiliki status social ekonomi perilaku yang tepat pada ibu muda dan
menengah ke bawah. Kelompok ini keluarga dalam mengambil keputusan
terlalu cepat memberikan MP-ASI pada kondisi bayi sakit.
sebelum bayi berusia 6 bulan. Selain itu
aktifitas perawatan bayi pada tahap awal
DAFTAR PUSTAKA
yaitu memandikan dan perawatan tali
pusat cenderung diserahkan orang lain, Andriani, R. (2011). Studi
baik pada nenek, kakak, kader maupun Fenomenologi Pengalaman Ibu
dukun bayi. muda Dalam Merawat Bayi
Peran petugas kesehatan untuk Prematur di Kecamatan Sukaraja
memberikan penyuluhan kesehatan Kabupaten Sukabumi. Tesis:
tentang perawatan bayi sudah dilakukan Publikasi. http://www.lib.ui.ac.id
Asmuji & Indriyani, D. (2014). Model
saat kegiatan Posyandu, saat ibu muda
edukasi psotnatal melalui
pasca partum pulang dari perawatan dan pendekatan family centered
dengan melibatkan keluarga. Namun maternity care (FCMC). Jurnal
untuk informasi tentang tumbuh Keperawatan. Volume 5 Nomer
kembang dan stimulasi tumbuh 2: 128-141. Versi online / URL:
kembang cenderung belum dilakukan. http://ejournal.umm.ac.id/index.p
hp/keperawatan/article/view/2342
Peran pelayanan posyandu pada meja 5
Balogun.O.O, Dagvadorj. A, Anigo.
belum optimal dijalankan. Hal ini karena K.M, Ota. E, & Sasaki, S. (2015).
kader kesehatan memiliki kompetensi Infant nutritional pschycological
yang bervariasi dan belum optimal phenomena. Matern Child
dalam memberikan penyuluhan. Nutrition. Vol. 11 (4), pp. 433-51.
Melalui penelitian ini DOI: 10.1111/mcn.12180
disarankan petugas kesehatan Beraldi Salgado, D., & Abades Porcel,
hendaknya membuat strategi efektif M. (2014). [Bibliographic study
dalam meningkatkan cakupan tentang of bonding: caring for the
ASI eksklusif, dengan membangun mother-child attachment].
Revista De Enfermeria
persepsi ibu muda dan keluarga sejak
(Barcelona, Spain), 37(1), 18-
antenatal care tentang pentingnya ASI 25.
eksklusif bagi nutrisi bayi 06 bulan.
Bigras, M., & Paquette, D. (2007). [A
Selain itu petugas kesehatan disarankan
person-process-context study of
untuk melakukan penyegaran informasi the quality of interactions
pada para kader terkait perawatan bayi between the teenage mother and
secara kompehensif, sehingga kader her baby]. Ciencia & Saude
memiliki kompetensi optimal dalam Coletiva, 12(5), 1167-1174.
menjalankan aktifitas meja 5 di Bobak, LM., Lowdermilk, D.L., &
pelayanan Posyandu. Petugas kesehatan Jensen, M.D., (2005). (Alih
juga dapat mengoptimalkan kepekaan Bahasa * Wijayarini, M.A).Buku
ibu muda dan keluarga dalam mengenal Ajar Keperawatn
bayi sakit dengan cara memberikan Maternitas.Edisi 4.Jakarta : EGC
penyuluhan kesehatan baik saat Eichner, J. M., & Johnson, B. H. (2012).
kunjungan ke pelayanan kesehatan Patient- and Family-Centered
maupun dengan metode home care. Hal Care and the Pediatrician's Role.
Analysis of Health Official Support in Optimizing Baby Care Competencies among Early Mothers
Using Family-based Maternal Sensitivity Models
125
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
Analysis of Health Official Support in Optimizing Baby Care Competencies among Early Mothers
Using Family-based Maternal Sensitivity Models
126
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 8, Nomor 2, Juli 2017 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
Analysis of Health Official Support in Optimizing Baby Care Competencies among Early Mothers
Using Family-based Maternal Sensitivity Models
127