Anda di halaman 1dari 4

PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNAIR SURABAYA

LAPORAN KEGIATAN
MINI LOKAKARYA KESEHATAN
DI RW III KELURAHAN GUNUNG ANYAR

1. Pendahuluan
Praktek klinik keperawatan komunitas dengan sasaran individu, keluarga, kelompok
dan masyarakar ditujukan untuk meningkatkan derajad kesehatan masyarakat. Untuk
mencapai sasaran tersebut diperlukan kerjasama antara mahasiswa dengan kelompok
kerja kesehatan Rw III Kelurahan Gunung Anyar. Kerjasama tersebut sangat
dibutuhkan mulai saat perencanaan sampai pada tahap akhir yaitu evaluasi . Untuk
menggalang kerjasama dengan kelompok kerja kesehatan RW III Kelurahan Gunung
Anyar, maka dipandang perlu diadakan musyawarah dalam menentukan masalah
kesehatan dan keperawatan serta menyusun rencana kegiatan.

2. Tujuan
Tujuan Umum
Bersama masyarakat menentukan masalah kesehatan/keperawatan dan menyusun
rencana penyelesaian masalah.

Tujuan Khusus
 Bersama masyarakat menyepakati hasil pengkajian data dari mahasiswa.
 Bersama masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan/keperawatan.
 Menentukan prioritas masalah sesuai dengan beratnya masalah dan potensi
masyarakat.
 Menentukan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi
masalah.

3.Pelaksanaan Kegiatan
 Kegiatan mini lokakarya diadakan pada Hari Jum’at, tanggal 31 Januari 2002
bertempat di Balai RW III Kelurahan Gunung Anyar.
 Acara dimulai pukul; 20.00 wib, diawali dengan pembukaan oleh pembawa
acara (Nurul Khamariah dan Ibu RW) kemudian dilanjutkan dengan
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNAIR SURABAYA

sambutan dari wakil PSIK (Kastubi) dan sambutan dari Kepala RW III
Kelurahan Gunung Anyar.
 Penyajian data dipresentasikan oleh Ketua Kelompok Kerja Kesehatan RW
III Kelurahan Gunung Anyar yaitu Ibu Suprihatin. Dari hasil penyajian data
dapat disimpulkan:
- Warga RW III kelurahan Gunung Anyar penduduk laki dan
perempuan 50% : 50%.
- Sebagian besar warga dalam usia produktif 18-49 th sebanyak 42%.
- Warga sebagian besar bekerja pada pabrik 47,5%
- Pendidikan warga RW III sebagian besar adalah SD 25,8%, SMP
23,6% dan SMA 24,5%.
- Penggunaan air bersih: sebagian besar warga menggunakan air sumur
dan PDAM 68,92% dan untuk air minum hampir semua warga
menggunakan air yang telah dimasak 94% dan sisanya 6%
menggunakan air mineral.
- Pembuangan limbah: sebagian besar warga buang air besar
menggunakan leher angsa namun masih ada yang buang air besar di
sungai 3%. Dalam pengelolaan sampah warga menggunakan jasa
petugas 89%, dibakar 10% dan dibuang ke sungai 1%. Pembuangan
limbah rumah tangga 56% dalam keadaan tertutup dan 42% masih
terbuka.
- Keadaad rumah warga; pencahayaan, kebersihan dan ventilasi
sebagian besar baik namun masih ada 10% kurang.
- Keadaan gizi balita sebagian dalam kondisi gizi baik namun masih
ditemukan gizi kurang yaitu 6 orang balita. Hampir semua balita
99,9% diimunisasi lengkap.
- Kelompok khusus terdiri dari: balita 8,02%, PUS 18,21%, ibu hamil
1,51% dan lanjut usia 3,62%.
- Dari kelompok usia subur sebagian besar menggunakan alat
kontrasepsi Pil 24%, suntik 24% dan tidak KB 29%. Sebagian besar
ibu hamil belum mengetahui tentang kebutuhan gizi dan bahaya-
bahaya pad ibu hamil.
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNAIR SURABAYA

- Dari kejadian penyakit kronis didapatkan: hipertensi 15 orang,


penyakit kulit 6 orang, DM 3 orang, TBC 2 orang, asthma 2 orang dan
kusta 1 orang.
- Dari hasil observasi mahasiswa didapatkan peranan kader posyandu
belum optimal terutama dalam registrasi dan penyuluhan. Kader yang
aktif hanya 50% dari jumlah yang ada.
Dari hasil data tersebut mahasiswa merumuskan masalah kesehatan yaitu:
1. Kesehatan lingkungan.
2. Masalah gizi ibu hamil
3. Masalah gizi balita
4. masalah kesehatan lanjut usia.
Berdasarkan masalah kesehatan tersebut, maka dapat dirumuskan diagnosa
keperawatan yang disajikan oleh Dhiana Styorini antara lain:
1. Resiko terjadinya gangguan kesehatan: ISPA, DBD, Diare, Penyakit Kulit
(Dermatitis) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan warga tentang
kebersihan lingkungan, belum optimalnya fungsi kader dalam memotivasi
warga untuk meningkatkan kesehatan lingkungan.

2. Resiko terjadinya kekurangan gizi pada ibu hamil berhubungan dengan


kurangnya pengetahuan tentang kesehatan ibu hamil, kurangnya motivasi
untuk mematuhi gizi ibu hamil.

3. Resiko terjadinya peningkatkan balita yang kekurangan gizi/KKP


berhubungan dengan kurangnya pengetahuan warga tentang pentingnya
kebutuhan kalori dan protein bagi anak balita, kurangnya efektifnya
penyuluhan gizi balita dan kurangnya jumlah kader dalam kegiatan posynadu.

4. Resiko terjadinya penurunan status kesehatan lanjut usia berhubungan


dengan kurangnya pengetahuan warga tentang perawatan lanjut usia, belum
adanya wadah pembinaan bagi para lanjut usia.

Setelah perumusan diagnosa keperawatan, acara dilanjutkan dengan diskusi untuk


PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNAIR SURABAYA

menyusun rencana kegiatan. Diskusi dipimpin oleh I Made Sukarja, adapun hasil
diskusi dengan masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Penyuluhan kesehatan akan dilakukan pada minggu kedua untuk RT 02 dan
03, sedangkan pada minggu ketiga untuk RT 01 dan 04.
2. Dalam meningkatkan peranan kader, warga sepakat untuk diadakan
penyegaran kader yaitu pada minggu kedua.
3. Upaya perawatan para lansia, warga menyetujui untuk dibentuk kelompok
usia lanjut.
4. Upaya pencegahan penyakit akan dilakukan kerja bakti pada Hari Minggu
tanggal 10 Februari 2002 pukul 06.30 wib dan pengobatan masal.
5. Mengadakan Lomba Balita Sehat yaitu pada minggu ketiga.

Acara ditutup pukul 22.00 wib oleh pembawa acara.

Anda mungkin juga menyukai