Anda di halaman 1dari 2

TUGAS SENI BUDAYA SUNDA

Nama : Saepul
NPM : 8820119076
Semester :5
Mata Kuliah : Seni Budaya Sunda
Dosen : Dra. Hj. Yeni Suryani, M.Pd.

SEJARAH
BUDAYA SUNDA NYALAWENA DI SINDANGBARANG
Nyalawena merupakan ritual cara memanen ikan yang dilaksanakan oleh masyarakat di

Pantai Apra, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur Selatan. Nyalawena berasal dari kata

nyalawean atau salawe. Dalam bahasa Sunda kata ini menunjukkan penyebutan jumlah untuk

angka 25. Hal ini sesuai dengan pelaksanaan nyalawena yang dilaksanakan setiap tanggal 25

dalam perhitungan bulan di kalender Islam. Pada tanggal tersebut masyarakat Sindangbarang

biasanya berbondong-bondong menangkap ikan impun (ikan teri) yang sedang melakukan

migrasi dari laut menuju hulu sungai. Masyarakat juga sering menyebut upacara Nyalawena

dengan istilah “Ngala Impun” yang berarti menangkap ikan kecil atau impun. Sebelum

dilaksanakan penangkapan ikan impun diadakan upacara ritual sebagai wujud penghormatan

terhadap penguasa Laut Kidul yaitu Nyi Roro Kidul dan Si Pacul agar selalu mendapatkan

lindungan dan hasil tangkapan ikan yang berlimpah. Walaupun Nyi Roro Kidul tidak terlihat

dan sifatnya mistis, namun kepercayaan terhadap dirinya sangat melekat dengan kuat. Hal ini

tercermin pada pada saat berlangsungnya upacara Nyalawena. Masyarakat dari berbagai

kalangan turun langsung mengikuti ritual tersebut dengan suka cita. Jaring berbentuk persegi

adalah alat yang digunakan masyarakat untuk menangkap ikan impun, tak lupa jaring itu

diikatkan pada empat potong kayu. Kayu tersebut memiliki panjang satu meter. Setelah tahap

persiapan selesai, masyarakat langsung berburu ikan impun yang ada di pantai. Masyarakat

dilarang melakukan kegiatan yang melanggar seperti tindakan asusila pada pelaksanaan

Nyalawena. Karena menurut ketua adat di daerah tersebut, barang siapa yang melanggar

pantangan tersebut akan megalami kejadian yang tidak diinginkan atau musibah. Oleh karena
itu, masyarakat setempat maupun pendatang (wisatawan) yang berkunjung tidak berani

mengusik pada saat berlangsungnya tradisi tersebut. Alam lingkungan di sekitar pantai pun

sangat dijaga, tidak ada yang berani mengubahnya. Wilayah kekuasaan Nyi Roro Kidul

terhitung sepanjang laut pantai selatan Pulau Jawa.

Anda mungkin juga menyukai