Anda di halaman 1dari 8

Volume 7, Nomor 1, Juni 2019

PERBEDAAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6-12 BULAN


YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN NON ASI EKSKLUSIF
DI BPM CH MALA HUSIN TAHUN 2019

Reni Saswita1, Wike Dian Prastika2


Program Studi DIII Kebidanan STIKES Mitra Adiguna Palembang
Email : rswita@gmail.com

ABSTRAK
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan
atau makanan lain yang berpengaruh pada kualitas kesehatan bayi. Semakin sedikit bayi yang
mendapat ASI eksklusif, maka kualitas kesehatan bayi akan semakin buruk, karena pemberian
susu formula kepada bayi akan meningkatkan risiko terjadinya alergi terutama pada usus halus
bayi. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pertumbuhan bayi yang diberikan ASI eksklusif
dan yang tidak diberi ASI eksklusif, dimana bayi yang mendapat non ASI eksklusif biasanya
mengalami pertumbuhan berat badan yang lebih cepat dibandingkan bayi yang mendapatkan
ASI eksklusif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan berat badan
usia 6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan tidak ASI Eksklusif di BPM Ch Mala Husin
Palembang. Penelitian ini jenis kuantitatif dengan metode Pre Eksperimental dengan
pendekatan desain One Group Posttest dengan sampel bayi usia 6 bulan yang diberi ASI
Eksklusif dan tidak ASI Eksklusif. Hasil yang diperoleh dari analisis univariat didapatkan
sebagian besar bayi dengan berat >7900 gram (41%). Analisis menggunakan uji alternatif
Mann-Whitney didapatkan uji statistik p = 0,000 < α 0,05 hal ini menunjukan bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara berat badan bayi yang diberi ASI eksklusif dan bayi yang tidak
diberi ASI eksklusif, bayi yang diberi ASI eksklusif cenderung mempunyai berat badan normal
dan bayi yang tidak diberi ASI eksklusif cenderung mengalami kegemukan. Pentingnya
memberikan konseling mengenai ASI Eksklusif pada ibu bersalin sehingga bayi memiliki berat
badan normal.
Kata Kunci : ASI Eksklusif, Berat Badan Bayi

ABSTRACT
Exclusive breastfeeding is breastfeeding only for infants up to 6 months of age without additional
fluids or other foods that affect the quality of the baby's health. The fewer babies who get exclu-
sive breastfeeding, the health quality of the baby will get worse, because giving formula milk to
babies will increase the risk of allergies, especially in the baby's small intestine. There is a signif-
icant difference between the growth of exclusively breastfed babies and those who are not given
exclusive breastfeeding, where infants who get non-exclusive breastfeeding usually experience
faster weight growth than babies who get exclusive breastfeeding. The aim of the study was to
determine the differences in the increase in 6-month-old body weight given exclusive breastfeed-
ing and not exclusive breastfeeding at BPM Ch Mala Husin Palembang. This research was a
quantitative type with Pre Experimental method with One Group Posttest design approach with a
sample of 6 months old infants given exclusive breastfeeding and not exclusive breastfeeding.
The results obtained from univariate analysis found that most infants weighed> 7900 grams
(41%). The analysis using the Mann-Whitney alternative test found a statistical test p = 0,000 <α
0,05, indicating that there was a significant difference between the weight of infants who were
exclusively breastfed and infants who were not exclusively breastfed, infants who exclusive
breastfeeding tends to have normal weight and babies who are not given exclusive breastfeed-
ing tend to be overweight. The importance of providing counseling on exclusive breastfeeding for
women giving birth so that the baby has a normal weight.
Keywords: Exclusive breastfeeding, infant weight
11
Volume 7, Nomor 1, Juni 2019

PENDAHULUAN dalam bentuk strategi Nasional pemberian


Air susu ibu yang merupakan makanan bayi dan anak yang disesuaikan
makanan yang terbaik bagi bayi dalam dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33
proses pertumbuhan dan perkembangan Tahun 2012. Tujuan utama Strategi
syaraf dan otaknya, akan dapat Nasional tersebut antara lain adalah
meningkatkan kualitas SDM (Sumber pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Daya Manusia) sejak dini sebagai yang merupakan pemberian ASI dalam
generasi penerus bangsa, mengingat waktu 30 menit sampai 1 jam setelah
pentingnya ASI bagi bayi maka ibu wajib kelahiran, memberikan ASI eksklusif
untuk menyusui bayinya. Bayi harus selama 6 bulan dan meneruskan
memperoleh nutrisi yang cukup untuk pemberian ASI sampai usia 2 tahun yang
pertumbuhan dan perkembangan yang diselingi dengan pemberian makanan
optimal sejak lahir. Oleh karena itu, setiap pendamping (MP) ASI8
bayi berhak mendapat ASI secara Pada Peraturan Pemerintah Nomor
eksklusif selama enam bulan pertama 33 Tahun 2012 setiap warga Negara
kehidupan dan dilanjutkan bersamaan Indonesia dengan kondisi sehat,
dengan pemberian makanan pendamping diwajibkan untuk memberikan ASI
ASI (MP-ASI) sampai usia dua tahun atau eksklusif kepada bayinya sejak dilahirkan
2
lebih selama enam bulan tanpa menambahkan
Pemberian ASI eksklusif dan atau menggantikan dengan makanan
berpengaruh pada kualitas kesehatan dan minuman lain.
bayi. Semakin sedikit jumlah bayi yang Profil Kesehatan Indonesia Tahun
mendapat ASI eksklusif, maka kualitas 2016 menunjukkan bahwa persentase
kesehatan bayi akan semakin buruk, bayi yang telah mendapat ASI eksklusif
karena pemberian susu formula kepada sampai berusia 6 bulan adalah sebesar
bayi akan meningkatkan risiko terjadinya 29,5% (Kemenkes, 2016). Hal ini
alergi terutama pada usus halus bayi. Ini menunjukkan bahwa pelaksanaan
disebabkan oleh kandungan protein dalam pemberian ASI eksklusif masih jauh dari
susu formula yang berasal dari hewan target pemberian ASI eksklusif yakni
lebih sering meningkatkan risiko alergi2 sebesar 100%. Berdasarkan data dari
Untuk mengatasi hal tersebut, WHO Dinas Kesehatan Kota Palembang (2015),
dan UNICEF menetapkan Global Strategy cakupan pemberian ASI Eksklusif sebesar
for Infant and Young Child Feeding yang 72.91%. Cakupan ini masih di bawah
ditindaklanjuti oleh pemerintah Indonesia target pencapaian pemberian ASI

12
Volume 7, Nomor 1, Juni 2019

Eksklusif Indonesia yaitu 80%. bayi yang diberi MP-ASI mayoritas


Beberapa faktor penghambat memiliki berat badan normal sebesar
pemberian ASI eksklusif antara lain 68,09% dan 23,81% mengalami
8
adalah: bayi berusia di bawah 6 bulan kegemukan
sudah diberikan makanan ataupun Berdasarkan data dari Profil
minuman lain yang seharusnya hal Kesehatan Indonesia presentasi bayi 0-5
tersebut diberikan sebagai makanan bulan yang masih mendapat ASI Eksklusif
pendamping air susu ibu (MPASI) pada sebesar 54,0%, sedangkan bayi yang
bayi berusia diatas 6 bulan. Selain itu juga telah mendapat ASI Eksklusif usia enam
dipengaruhi oleh: maraknya promosi susu bulan adalah sebesar 29,5% (Profil
formula di berbagai media dan fasilitas Kesehatan Indonesia, 2016). Sementara
kesehatan, kurangnya pengetahuan ibu itu cakupan pemberian ASI Eksklusif
tentang kandungan nutrisi ASI, kurangnya tahun 2015 sebesar 72.91%, cakupan ini
pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi masih dibawah target pencapaian
bayi berusia 0-6 bulan, adanya pengaruh pemberian ASI Eksklusif Indonesia yaitu
9
adat istiadat 80%. Selain itu masih ditemukan balita
Banyak penelitian yang telah yang mengalami berat badan di bawah
membuktikan kelebihan ASI yang diduga garis merah (BGM), dimana angka
memiliki kandungan gizi dan antibodi yang tertinggi sebanyak 75 kasus (1,05%)3
lengkap. Penelitian oleh Endarwati (2017) Dari uraian diatas, dilakukan
menunjukkan ada hubungan yang penelitian dengan judul “Perbedaan
signifikan antara pemberian ASI Eksklusif Peningkatan Berat Badan Pada Bayi Usia
dengan berat badan bayi usia 6 bulan di 6-12 Bulan yang Diberikan ASI Ekskusif
Sukoharjo. Andriany (2013) dan Non ASI Eksklusif di BPM CH Mala
mengemukakan pemberian ASI secara Husin Tahun 2019”.
teratur hingga maksimal 10 menit untuk
setiap sesi menghasilkan peningkatan METODOLOGI PENELITIAN
berat badan signifikan serta rata-rata Penelitian ini adalah jenis penelitian
menyusui yang lebih tinggi. Sejalan kuantitatif menggunakan rancangan Pre
dengan penelitian Munir (2006) yang Eksperimental dengan pendekatan One
menunjukkan pemberian ASI eksklusif Grup Posttest.
berpengaruh terhadap berat badan bayi, Data primer dalam penelitian ini
dimana bayi yang diberi ASI ekslusif 100% diperoleh dengan melakukan wawancara
memiliki berat badan normal, sedangkan untuk mendapatkan variabel ASI

13
Volume 7, Nomor 1, Juni 2019

Eksklusif. Data sekunder dalam penelitian HASIL PENELITIAN


ini diperoleh dari data di BPM CH Mala 1. Berat Badan Bayi Usia 6 Bulan
Husin Palembang, dengan cara melihat Tabel 1
Distribusi Frekuensi Berat Badan Bayi
KMS dan buku KIA mendapatkan data
Usia 6 Bulan yang Diberi ASI Eksklusif
peningkatan berat badan. dan tidak ASI Eksklusif
Teknik pengumpulan data dilakukan
No Berat Badan Frekuensi Presentas
secara manual, dengan melakukan bayi Usia 6 (f) e (%)
Bulan
pencatatan data dari BPM CH Mala Husin 1. < 7200 13 38
Palembang sebagai sumber data skunder 2. 7200-7900 7 21
3. > 7900 14 41
serta check list yang diisi oleh peneliti Jumlah 34 100
sendiri dengan cara menanyakan secara
langsung setiap ibu yang membawa Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa berat

bayinya saat melakukan imunisasi dan badan bayi dengan berat badan >7900

menggunakan bantuan KMS dan buku lebih banyak dengan jumlah 14 orang

KIA. (41%).

Populasi pada penelitian ini adalah


semua ibu yang datang membawa bayi 2. Kelompok ASI Eksklusif dan Tidak

usia 6-12 bulan di BPM CH Mala Husin ASI Eksklusif

Palembang saat penelitian berlangsung. Tabel 2


Distribusi Frekuensi Kelompok ASI
Sampel penelitian diambil dengan Eksklusif dan tidak ASI Eksklusif
menggunakan teknik purposive sampling
No Kelompok Frekuensi Presentase
yaitu sebagian ibu yang datang membawa (f) (%)
1. ASI Eksklusif 17 50
bayi usia 6-12 bulan ke BPM CH Mala 2. Tidak ASI 17 50
Husin Palembang pada bulan Februari- Eksklusif
Jumlah 34 100
Maret 2019 yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi yaitu berjumlah 34 orang. Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa dari hasil
Analisis penelitian adalah univariat penelitian yang telah dilakukan jumlah
dan bivariat. Pada analisis bivariat kelompok ASI Eksklusif dan Tidak ASI
dilakukan dengan terlebih dahulu Eksklusif sama yaitu 17 orang (50%).
melakukan uji normalitas data
menggunakan uji Shapiro-Wilk, untuk uji
perbedaan menggunakan uji statistik
Independent Samples t test.

14
Volume 7, Nomor 1, Juni 2019

3. Uji Normalitas PEMBAHASAN


Tabel 3 Pemberian ASI secara teratur
Uji Normalitas
hingga maksimal 10 menit untuk setiap
Variabel Shapiro P Status sesi menghasilkan peningkatan berat
-Wilk
Berat Badan 0,007 0,05 Tidak badan signifikan serta rata-rata-rata
Bayi 6 Bulan Normal menyusui yang lebih tinggi (Andriany,
2013).
Berdasarkan Tabel 3 diatas, diketahui
Berdasarkan hasil penelitian tabel
hasil uji normalitas untuk berat badan
1 diketahui frekuensi terbesar berat
bayi 6 bulan mendapat nilai 0,007,
badan bayi 6 bulan adalah >7900 gram
berdasarkan ketentuan pada test
berjumlah 14 orang (41%), dibanding
Shapiro-Wilk bila p <α 0,05, maka
dengan berat badan <7200 gram
distribusi data dinyatakan tidak normal.
berjumlah 13 orang (38%) dan 7 orang
(21%) dengan berat 7200-7900 gram
4. Perbedaan Peningkatan Berat
kemudian pada tabel 4.2 distribusi
Badan Bayi 6 Bulan Yang Diberi
frekuensi kelompok ASI eksklusif dan
ASI Eksklusif dan Tidak ASI
tidak ASI eksklusif sama yaitu 17 orang
Eksklusif
(50%).

Tabel 4 Menurut teori bayi umumnya


Distribusi Perbedaan Peningkatan kehilangan berat badan sebesar 5-
Berat Badan Bayi 6 Bulan Yang Diberi
ASI Eksklusif dan Tidak ASI Eksklusif 10% karena adaptasi lingkungan baru,
setelah itu, bayi akan tumbuh dengan
Variabel N P
cepat. Berat badan bayi menjadi 2 kali
value
Perbedaan ASI lipat dari berat lahirnya pada usia 4-6
Eksklusif dan tidak ASI 34 0,000
bulan, mengalami pertumbuhan sebesar
Eksklusif
50% pada tahun pertama. Pertambahan
Berdasarkan Tabel 4 melalui uji Mann-
berat badan normal bayi usia 6 bulan
Whitney dapat dilihat dengan jumlah
adalah 7200-7900 gram (Candra, 2015).
sampel 34 diperoleh nilai p = 0,000,
Berat lahir menggambarkan
maka dapat disimpulkan bahwa ada
pertumbuhan dan perkembangan janin
perbedaan yang signifikan antara berat
selama di dalam kandungan. WHO
badan bayi 6 bulan yang diberi ASI
menetapkan Bayi Berat Lahir Rendah
eksklusif dan tidak ASI eksklusif di BPM
(BBLR) jika bayi memiliki berat badan lahir
CH Mala Husin Palembang 2019.
kurang dari 2500 gram. Bayi BBLR

15
Volume 7, Nomor 1, Juni 2019

memiliki risiko kesakitan dan kematian pepaya, bubur susu, biskuit dan nasi
pada awal kehidupan yang lebih tinggi tim. Maka gizi yang di berikan berlebih
dibandingkan dengan bayi yang normal. sehingga berat badan tubuh bayi
Laporan WHO tentang BBLR tahun 2000 lebih dari berat badan usianya.
mengungkapkan bahwa bayi yang lahir Hasil penelitian ini sesuai dengan
dengan berat badan 2000-2499 g makan penelitian Tyas (2006), dengan judul
4 kali lebih risiko untuk mengalami “Hubungan Antara Pemberian ASI
Kematian neonatal (28 hari Eksklusif dan ASI Non Eksklusif Dengan
pertama) dibandingkan bayi yang lahir Pertumbuhan Berat Badan Bayi 0-6 bulan
dengan berat badan 2500-2999 g, dan di Desa Giripurwo, Wonogiri”
risiko kematiannya meningkat menjadi 10 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
kali dibandingkan dengan bayi dengan yang signifikan antara pemberian ASI
berat badan lahir 3000-3499 g. Bayi eksklusif dan ASI non eksklusif dengan
dengan berat badan lahir terbaik memiliki pertumbuhan berat badan pada bayi 0-
berat badan lahir sebesar 3000-4000 g. 6 bulan dan pemberian ASI non eksklusif
Keterangan lebih lengkap tentang berat meningkat pertumbuhan berat badan
badan lahir5 tidak baik 15 kali lipat dari pada bayi yang
Tabel 4 melalui uji Mann-Whitney mendapat ASI eksklusif.
didapatkan uji statistik p = 0,000 maka Hasil penelitian ini juga sesuai
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan dengan penelitian Andriyani (2013)
yang signifikan antara berat badan bayi 6 dengan judul “Perbedaan Pertumbuhan
bulan yang diberi ASI eksklusif dan tidak Berat Badan Bayi ASI Eksklusif dan Non
ASI eksklusif di BPM CH Mala Husin ASI Eksklusif” dari hasil penelitian terlihat
Palembang 2019. ada perbedaan berat badan bayi dengan
ASI dalam jumlah cukup merupakan ASI eksklusif dan non ASI eksklusif, bayi
makanan terbaik pada bayi dan dapat non ASI eksklusif mempunyai berat badan
memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 yang lebih rendah selisih dari kedua
bulan pertama, maka berat badan bayi kelompok 1,24 gram.
ideal dan sesuai dengan bertumbuhan Dari penelitian di atas dapat
pada usianya sedangkan tidak ASI disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
Eksklusif adalah memberikan makanan signifikan antara berat badan bayi 6 bulan
tambahan cairan seperti susu formula, yang diberi ASI eksklusif dan tidak
jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa ASI eksklusif di BPM CH Mala Husin,
tambahan makanan padat seperti pisang, Palembang 2019. Karena Pemberian ASI

16
Volume 7, Nomor 1, Juni 2019

eksklusif berpengaruh terhadap berat Wilayah Kerja Puskesmas Peukan


badan bayi, dimana bayi yang diberi ASI Bada Kabupaten Aceh Besa. Vol. IV,
eksklusif 100% memiliki berat badan no.02.
normal, sedangkan bayi yang diberi MP- 2. Depkes RI. 2016. Profil Departemen
ASI mayoritas mengalami kegemukan . Kesehatan RI.
3. Dinkes Kota Palembang. 2015. Profil
SIMPULAN DAN SARAN Dinas Kesehatan Kota Palembang.
Simpulan 4. Kementerian Kesehatan. 2016. Profil
1. Distribusi frekuensi terbesar berat Kesehatan Indonesia Tahun 2016
badan bayi 6 bulan adalah >7900 dalam www.depkes.go.id/.../profil-
gram berjumlah 14 orang (41%), berat kesehatan-indonesia/Profil-
badan < 7200 gram berjumlah 13 Kesehatan-Indonesia-2016.pdf
orang (38%) dan hanya 7 orang diakses tanggal 10 Maret 2018 Pukul
(21%) dengan berat 7200-7900 gram. 14.16 WIB.
2. Distribusi frekuensi kelompok ASI 5. Endarwati, Dewi (2017). Hubungan
eksklusif dan tidak ASI eksklusif sama pemberian ASI Eksklusif dengan
yaitu 17 orang (50%). Berat Badan Bayi usia 6 bulan di
3. Ada perbedaan yang signifikan antara Posyandu Desa Mulur, Sukoharjo.
berat badan bayi 6 bulan yang diberi 6. Kemenkes RI, 2016. Profil Kesehatan
ASI eksklusif dan tidak ASI eksklusif Indonesia 2015. Jakarta

di BPM CH Mala Husin Palembang 7. Maryunani, Anik. 2012. Inisiasi
2019. Menyusui Dini, ASI EKSLUSIF dan
Manajemen Laktasi. Jakarta : Trans
Saran
Info Media.
Diharapkan kepada tenaga 8. Munir, Miftahul. 2006. Pengaruh
kesehatan dapat memberikan konseling Pemberian ASI Ekslusif Terhadap
mengenai ASI Eksklusif kepada ibu Berat Badan Bayi Umur 4-6 Bulan di
bersalin sehingga bayi yang memiliki berat Wilayah Kerja Puskesmas Plumpang
badan normal. Kabupaten Tuban.
9. Suminar, dkk. 2012. Hubungan Pola
DAFTAR PUSTAKA Pemberian ASI Dengan Peningkatan
1. Andriany, Eka, dkk. 2013. Perbedaan Berat Badan Bayi.
Pertumbuhan Berat Badan Bayi ASI 10. Walyani, Siwi, Elisabeth. 2017.
Ekslusif dn Non ASI Ekslusif di Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan

17
Volume 7, Nomor 1, Juni 2019

Menyusui. Yogyakarta : PustakaBaruPres

18

Anda mungkin juga menyukai