Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN ANTARA JENIS KONTRASEPSI DAN LAMA

PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL


DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN
AKSEPTOR DI BPM MISNI HERAWATI,
AM.Keb PALEMBANG TAHUN 2018

Reni Saswita
Program Studi DIII Kebidanan STIKES Mitra Adiguna
Email : rswita@gmail.com

ABSTRAK

KB hormonal tersebut juga mempunyai banyak efek samping. Seperti amenorea, nyeri
payudara, hematoma, gangguan haid, hipertensi, ance dan penambahan berat badan. Data dari
BPM Misni Herawati palembang tahun 2018 jumlah akseptor KB dari bulan Januari-Februari
berjumlah kontrasepsi suntik 57%, kontasepsi pil 40% dan kontrasepsi implan 0,17%. Tujuan
untuk mengetahui hubungan antara jenis kontrsepsi dan lama pemakaian alat kontrasepsi
hormonal dengan peningkatan berat badan akseptor di BPM Hj Misni Herawati, Am. Keb
Palembang 2018. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua akseptor KB yang datang di BPM Misni
Herawati Palembang. Pada saat dilakukan penelitian dengan jumlah sampel terdapat 102
responden. Hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi responden sebagian besaryang
mengalami peningkatan berat badan sebanyak 57 responden (55,9%), sebagian besar
responden menggunakan KB suntik sebanyak 47 responden (46,6%), sebagian besar lama
pemakaian KB hormonal sebanyak 61 responden (59,8%). Hasil uji statistik didapatkan ada
hubungan antara jenis kontrasepsi dengan peningkatan berat badan di BPM Misni Herawati
Palembang tahun 2018 (p value = 0,012 < 0,05) dan lama pemakaian dengan peningkatan
berat badan di BPM Misni Herawati Palembang tahun 2018 (p value = 0,009< 0,05).
Diharapkan agar petugas kesehatan khususnya di BPM Misni Herawati Palembang agar
petugas dapat meningkatan pelaksanaan penyuluhan dan konseling antara jenis kontrasepsi
serta dampaknya lama pemakaian kontrasepsi hormonal dengan peningkatan berat badan
akseptor.

Kata Kunci : Peningkatan Berat Badan, Jenis Kontrasepsi, Lama Pemakaian


Bahan Bacaan : 14 (2004-2018)

RELATIONSHIP BETWEEN TYPE OF CONTRACEPTY AND OLD USAGE OF HORMONAL


CONTRACEPTIVE EQUIPMENT WITH ACCEPTOR WEIGHT IMPROVEMENT IN 2018
(xv + 42 Pages + 7 Tables + 1 Chart + 7 Attachments)

The hormonal KB also has many side effects. Like amenorrhea, breast pain,
hematoma, menstrual disorders, hypertension, ance and weight gain. Data from BPM Misni
Herawati palembang in 2018 the number of family planning acceptors from January to
February amounted to 57% injection contraception, 40% contraceptive pill and 0.17%
contraceptive implant. Objective to determine the relationship between contraception type
and duration of hormonal contraceptive use with acceptor weight gain in BPM Hj Misni
Herawati, Am. Keb Palembang 2018. This research use analytical method with cross
sectional approach. Population in this research is all KB acceptors who come in BPM Misni
Herawati Palembang. At the time of research with the number of samples there are 102
respondents. The result of the research showed that most of respondent's frequency
distribution was 57 respondents (55,9%), most of them were injecting family planning as
much as 47 respondents (46,6%), most of hormonal use were 61 respondents (59, 8%). The
result of statistical test showed that there was a correlation between contraceptive type and
weight gain in BPM Misni Herawati Palembang 2018 (p value = 0,012 <0,05) and duration of
use with weight gain at BPM Misni Herawati Palembang 2018 (p value = 0,009 < 0.05). It is
expected that health workers especially in BPM Misni Herawati Palembang for officers can
increase the implementation of counseling and counseling between types of contraceptives as
well as the impact of the long use of hormonal contraception with acceptor weight gain.

Keywords: Weight Gain, Contraception Type, Length of Use


Reading Material: 14 (2004-2018)

PENDAHULUAN
Kontrasepsi hormonal merupakan kontrasepsi yang mengandung hormon
estrogen dan atau progesteron yang diberikan pada peserta KB untuk mencegah
terjadinya kehamilan, komponen estrogen dapat memberikan efek pertambahan berat
badan ekibat restensi cairan, sedangkan komponen progestin memberikan efek pada
nafsu makan dan berat badan akan bertambah besar (Jurnal Sriwahyuni 2012).
Penggunaaan alat kontrasepsi hormonal dalam jangka waktu tertentu dapat
menimbulkan berbagai efek samping salah satunya adalah perubahan berat badan.
Namun demikian, berat badan yang bertambah umunya tidak terlalu besar, hal ini
bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama. Sebagian besar
wanita dari pasangan usia subur yang merupakan akseptor pengguna alat kontrasepsi
mengalami peningkatan berat badan (Hartono dalam Maria, 2006).
Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang ada sekarang memungkinkan wanita
atau pasangan untuk memilih kontrasepsi yang paling sesuai untuk keadaan mereka
sendiri. Saat ini yang menjadi pilihan adalah kontrasepsi hormonal (pil, suntikan,
implan) (Manuaba, 2012)
Lama pemakaian alat kontrasepi hormonal berhubungan dengan resiko
kegemukan. Pada pemakaian konrasepsi hormonal lebih dari satu tahun resiko
kegemukan meningkat 1.36 kali dari resiko ini akan mengalami peningkatan setiap
pertambahan tahunnya pada pemakaian lebih dari tujuh tahun resiko kegemukan akan
meningkat 8,3 kali pada pemakai alat kontrasepsi hormonal. Kegemukan ini terjadi
karena adanya penambahan berat badan yang secara terus-menerus (Sugiharti dkk,
2005).
Manfaat besar yang diperoleh dari penggunaan alat kontrasepsi untuk
menekankan pertumbuhan jumlah penduduk juga memberikan efek samping bagi para
penggunaannya. Efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi diantaranya yaitu
nausea, nyeri payudara, hematoma, gangguan haid, hipertensi, ancedan penambahan
berat badan (Harnawatiaj, 2008).
Efek samping utama pemakaian dari KB suntik DMPA adalah kenaikan berat
badan. Sebuah penelitian melaporkan peningkatan berat badan lebih dari 2,3 kilogram
pada tahun pertama pemakaian dan selajutnya meningkat hingga mencapai 7,5 kg
selama enam tahun. Sedangkan pemakaian eyclofem, berat badan menigkat rata-rata 2
hingga 3 kg pada tahun pertama pemakaian dan terus bertambah selama tahun kedua
(Varney, 2007).
Berdasarkan data di BPM Misni Herawati Palembang, jumlah akseptor KB
hormonal pada tahun 2016 kontrasepsi suntik berjumlah 2712 (58%), kontrasepsi pil
berjumlah 1857 (39%) dan kontrasepsi implan berjumlah 50 (0,7%). Dan pada tahun
2017 kontrasepsi suntik berjumlah 2714 (58%), kontrasepsi pil berjumlah 1868 (40%)
dan kontrasepsi implant 40 (0,8%), sedangkan pada tahun 2018 jumlah akseptor KB
hormonal dari bulan januari-februari berjumlah kontrasepsi suntik 500 (57%),
kontrasepsi oral 350 (40%) dan kontrasepsi implant 15 (0,17%), (Profil BPM Misni
Herawati Palembang Tahun 2017).
Berdasarkan dari latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul ”Hubungan Antara Jenis Kontrasepsi Dan Lama Pemakaian Alat
Kontrasepsi Hormonal Dengan Peningkatan Berat Badan Akseptor”.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian di BPM Hj Misni Herawati Palembang tahun 2018
Penelitian ini menggunakan data primer untuk mendapatkan data pengunaan kontrasepsi
hormonal dan melakukan observasi langsung dengan menggunakan timbangan berat badan
pada ibu akseptor KB hormonal yang datang ke BPM Misni Herawati Palembang 2018.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB yang datang di BPM Misni
Herawati Palembang. Sampel penelitian ini adalah sebagian akseptor yang datang pada saat
penelitian di BPM Misni Herawati Pelembang. Teknik pengambilan sampel penelitian
dengan purposive sampling yaitu berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi.
Analisis penelitian adalah univariat dan bivariat. Pada analisis bivariat dilakukan dengan
uji chi square.

HASIL PENELITIAN
1. Peningkatan Berat Badan
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Peningkatann Berat Badan di BPM Misni
Herawati palembang tahun 2018

NO Peningkatan f %
Berat Badan
1 Ya 57 55,9
2 Tidak 45 44,1
Jumlah 102 100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mengalami
kenaikan berat badan yaitu 55,9 %.
2. Kontrasepsi Hormonal

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemakaian Kontrasepsi Hormonal di BPM
Misni Herawati Palembang Tahun 2018

No Pemakaian f %
Kontrasepsi
Hormonal
1 Pil 45 44,1
2 Suntik 47 46,1
3 Implan 10 9,8
Jumlah 102 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
menggunakan kontrasepsi suntik 46,1%, sedangkan kontrasepsi implan hanya 9,8%
responden.
3. Lama Pemakaian
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lama Pemakaian Kontrasepsi Hormonal di
BPM Misni Herawati Palembang Tahun 2018

No Lama f %
Pemakaia
n
1 Lama 61 59,8
2 Baru 41 40,2
Jumlah 102 100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dengan pemakaian
kontrasepsi lama yaitu 59,8%.

4. Pengaruh Pemakaian Kontrasepsi Hormonal Terhadap Peningkatan Berat Badan Akseptor KB


Tabel 4
Pengaruh Pemakaian kontrasepsi Hormonal Terhadap
Peningkatan Berat Badan Akseptor KB di BPM Misni Herawati Palembang Tahun
2018

No Peningkatan Berat Ρ
Badan Total Value
Jenis
Kontrasepsi Ya Tidak N %

N % n % 0,012
1 Pil 18 40 27 60 45 100
2 Suntik 31 66 16 34 47 100
3 Implan 8 80 2 20 10 100
Total 57 45 10
2

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa dari45 responden yang


menggunakan kontrasepsi sebagian besar yang tidak mengalami peningkatan
berat badan yaitu 60%. Dan dari 47 responden penguna kontrasepsi suntik
sebagian besar mengalami peningkatan berat badan yaitu 66,0%. Dan dari 10
responden pengguna kontrasepsi implan sebagian besar mengalami peningkatan
berat badan yaitu 80%.
Dari hasil uji statistik diperoleh p value<α=0,05 yaitu 0,012 yng berarti
bahwa ada pengaruh pengunaan kontrasepsi hormonal, terhadap peningkatan
berat badan akseptor KB di BPM Misni Herawati Palembang tahun 2018.
Tabel 4.5
Pengaruh Lama Pemakaian kontrasepsi Hormonal Terhadap
Peningkatan Berat Badan Akseptor KB di BPM Misni
Herawati Palembang Tahun 2018

No Peningkatan Berat Badan Ρ


Total value
Lama
Pemakaian Ya Tidak N %
N % n %
1 Lama 41 67,2 20 32,8 61 100 0,009
2 Baru 16 39,0 25 61,0 41 100
Total 57 45 102

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa dari 61responden yang dengan
pemakaian kontrasepsi lama sebagian besar mengalami peningkatan berat badan
yaitu 67,2%. Dan dari 41 responden dengan pemakaian kontrasepsi baru sebagian
besar tidak mengalami peningkatan berat badan yaitu 61,0%.
Dari hasil uji statistik diproleh p value< α=0,05 yaitu 0,009 yang berarti
ada pegaruh terhadap lama pemakaian kontrasepsi hormonal, terhadap
peningkatan berat badan akseptor KB di BPM Misni Herawati Palembang tahun
2018.

Anda mungkin juga menyukai