Anda di halaman 1dari 52
LATIHAN SOAL AKM LITERASI SMP MTS. Hijau Kampungku di Tengah Kota: Aku dan Belimbing Wuluh “Aku tadi menawarkan bibit pohon belimbing kepada beberapa tetangga. Kalau ‘mereka ikut menanam pohon, jalan kampung ini akan menjadi lebih tecuh. Tidak seperti sekarang, ada bagian yang teduh, ada bagian yang panas,” keluhku. “Ada yang beralasan, air sedang susah didapat. Ada yang berkata, ‘Nanti, ya, tunggu ‘musim hujan datang lagi’ Aku kecewa, Yah.” “Hmm... Mereka tidak ingin menggunakan ait terlalu banyak. Saat ini, memang sebaiknya kita hemat air,” kata Ayah. Tentu sala, aku semakin merengut. Kalau air tetap sukar didapat, tidak ada orang yang mau menanam pohon belimbing wuluh itu. “Tapi, jangan khawatir. Masalah air untuk menyiram tanaman sebentar lagi akan terbantu oleh proyek Pak RT,” kata Ayah. “Kampung kita akan punya Pandora L.” “Pandora L? Apa itu, Yan?” Gambar 4 Maket Pandora L (Pendaur Ulang Air Limbah) “Ini maket dari pengolahan limbah yang baru saja selesai dibangun di kampung kita. Bangunan ini ade di dalam tanah dan berguna untuk mengolah limbah rumah tangga aja, seperti air cucian,” kata Ayah. Ar hasil pengolahan dari Pandora L digunakan untuk kegiatan menyiram tanaman dan mencuci kendaraan. Pemasangan Pandora L terletak di Kampung Genteng Candirejo di tenga kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. (Diadaptasi dari Hijau Kampungku ai Tengah Kota: Aku dan Belimbing Wuluh karya Tyas KW) Di bawan ini adalah hal-nal yang menjadi topik pembicaraan antara tokoh Aku dan Ayah, kecual... Ac kekurangan air di musim kemarau Be alat untuk mengolah air co pengadaan biaya untuk pemasangan pandora Oc penanaman belimbing wuluh Kunci Jawaban/ Pembahasan c Persahabatan Itu Indah. Dialog Drama Dina: Win, besok pagi kan libur sekolah... kamu ada waktu nggak untuk nemenin aku ke rumah tanteku? Winda : Besok? Aku belum tahu ya ... emangnya kamu ada perlu apa ke rumah tante kamu? Dina: Aku disuruh ibuku nganterin barang titipan tanteku. Winda : Emangnya barang apa? Dina: Aku belum tahu. Entah apa barangnya. Gimana, kamu besok bisa apa nggak? Winda sebenamya ada acara sendiri, namun dia suiit menoiak permintaan Dina. Winda_ : Ya sudah deh, besok aku anterin kamu. Jam berapa besok? Aku ke rumah kamu atau kamu yang ke rumahku? Dina: Terserah kemu deh, jam & atau jam 9 gitu ... kalau kamu mau mending kamu aja yang ke rumah aku. Winda : Ya sudah, besok jam 08.30 aku ke rumah kamu, terus kita langsung ke rumah tante kamu. Keesokan harinya Winda dan Dina berangkat menuju rumah tante si Dina yang jaraknya sekitar 20 km dari rumah Dina. Pas di tengah-fengah jalan, motor yang dikendarai Dina bannya bocor, dan tidak ada tempat penambalan ban di sekitar situ Dhussss... bunyi ban motor Dina Dina: Aduh ... gimana nih, bannya bocor? Kayaknya pecah nih ban! Winda : Gimana ya ... nggak ada bengkel tambal ban lagi di i Mereka bedua pun mendorong motor tersebut sambil Keringat membasahi tubuh mereka. Setelah hampir 30 menit mendorong motor, tiba-tiba ada sebuah mobil box yang menghampin' mereka. Pengendara mobil box itu menawarkan jasa Pengangkutan motor hingga ke bengkel tedekat kepada Dina. Sopir mobil box : Kenapa Non? Bannya bocor ya? Dina: lya. Bisa minta tolong angkutin motor aku sampal bengkel nggak? ‘Sopir mobil box : Bisa saja, tapi kasih ongkos 100 ribu ya? Dina: Kok mahal amat, Bang? 50 ribu ya? Sopir mobil box itu: menolak, alhasil Dina dan Winda harus meneruskan mendorong motor mereka ‘Sopir mobil box : Murah amat, Non! ... Ya sudah kalau nggak mau. Setelan mendorong motor selama 45 menit, ta-tba ada salah seorang sahabat Winda, yaitu Astrid yang kebetulan lewat di jalan itu. Astrid bersama adiknya bernama Hesti. Astrid : Stop.. stop, Hes...! Hesti_ : Kenapa Kak? Ada apa? Astrid : tu kayaknya Winda deh... Win... Win...! Winda : Eh. itu Astrid. Astrid: Motor kamu bocor bannya? Kasihan sekali... kamu mau ke mana nih? Winda : Nih, aku mau nganterin Dina ke rumah tantenya. Nggak tahu nih, bengkel kayaknya masih jauh... aku udah capek banget dorong motor dari tedi. Astrid berusaha memberi pertolongan kepada sahabatnya itu, namun dia juga tidak bisa berbuat banyak karena di sekitar itu memang cukup sepi. Astrid: Aduh ... gimana ya ... ok, gini aja ... kalian kan sudah capek banget nih. ‘Sekarang bier aku yang dorong motor kamu, terus kamu bawa motor aku sambil ngikutin dari belakang. Winda : Emang kamu nggak kecapean entar? Berato dorong moter ini..! Astrid : Ya tentu saja kau bakal capek, makanya kita gantian gitu.. Motor tersebut didorong olen mereka berempat secara bergantian hingga aknirnya mereka tiba di salah satu bengkel tambal ban. ‘Sumber : mamicos.com/info/contoh-naskah-drama-singkat/ Di mana sajakah latar tempat terjadinya peristiwa di dalam drama tersebut? Suatu tempat. © Jalan. © Bengkel motor © Rumah tante © Rumah Dina Kunci Jawaban/ Pembahasan ‘Suatu tempat, Jalan dan Bengkel motor 3. Uraian Perempuan-perempuan perkasa Perempuan-perempuan yang membawa bakul ci pagi buta, dari manekah mereka Ke stasiun Kereta mereka datang dari bukit-bukit desa sebelum peluit kereta pagi terjaga.. Sebelum hari bermula delam pesta kerja.. Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta, ke manakah mereka Diatas roda-roda baja mereka berkendara. ‘Mereka berfomba dengan surya menuju gerbang kota.. ‘Merebut hidup di pasar-pasar kota. Perempuan-perempuan perkasa yang membawa bakul di pagi buta, siapakah mereka ‘Mereka ielan ibu-ibu berhati baja, peremouan-perempuan perkasa, akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota. ‘Mereka cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa. (Hartoyo Ancangjaya, 1963) (Giunduh dari https:/indonesianiteraryworks. blogspot.com/2016/09/poetry- erempuan-perempuan-perkasa html) Siapakah perempuan-perempuan perkasa yang dimeksud oleh pengarang pada p i tersebut? Kunci Jawaban/ Pembahasan Perempuan-perempuan desa yang berdagang di kola Perempuan-perempuan perkasa Perempuan-perempuan yang membawa bakul ¢i pagi buta, dari manakah mereka.. ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa sebelum peluit kereta pagi terjaga. Sebelum hari bermula dalam pesta kerja. Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta, ke manakah mereka. Di atas roda-rode baja mereka berkendara. ‘Mereke berlomba dengan surya menuju gerbang kota. ‘Merebut hidup di pasar-pasar kota. Perempuan-perempuan perkasa yang membawa bakul di pagi buta, ‘siapakah mereka.. ‘Mereka ialah ibu-ibu berhati baja, peremouan-perempuen perkasa. akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota.. ‘Mereka cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa. (Hartoyo Andangjaya, 1963.) (Glunduh dari httos:/indonesiani r 0/201 ‘perempuan-perempuan-perkasa html) Untuk apa perempuan-perempuan itu ~membawa bakul ke — kereta? ‘eosin | Kunci Jawaban/ Pombahasan Untuk membawa barang dagangan ke kota Hijau Kampungku di Tengah Kota: Aku dan Belimbing Wuluh “Aku tadi menawarkan bibit pohon belimbing kepada beberapa tetangga. Kalau ‘mereka ikut menanam pohon, jalan kampung ini akan menjadi lebih teduh. Tidak seperti sekarang, ada bagian yang teduh, ada bagian yang panas,” keluhku, "Ada yang beralasan, air sedang susah didapat. Ada yang berkata, ‘Nant, ya, tunggu ‘musim hujan datang lagi’ Aku kecewa, Yah.” “Hmm... Mereka tidak ingin menggunakan air tertalu banyak. Seat ini, memang sebaiknya kita hemat air,” kata Ayah. Tentu saja, aku semakin merengut. Kalau air tetap sukar didapat, tidak ada orang yang mau menanam pohon belimbing wuluh itu. “Tapi, jangan khawatir. Maselah air untuk menyiram tanaman sebentar lagi akan terbantu oleh proyek Pak RT,” kata Ayah. “Kampung kita akan punya Pandora L.” “Pandora L? Apa itu, Yah?" Gambar 4 Maket Pandora L (Pendaur Ulang ir Limbah) “Ini maket dari pengolahan limbah yang baru saja selesai dibangun di kampung kita. Bangunan ini ade di dalam tanah dan berguna untuk mengolah limbah rumah tangga saja, seperti air cucian,” kata Ayah, Air hasil pengolahan dari Pandora L digunakan untuk kegiatan menyiram tenaman dan mencuci kendaraan. Pemasangan Pandora L terletak di Kampung Genteng Candirejo di tengah kota Surabaya, bu kota Provinsi Jawa Timur. (Diadaptesi dari Hijau Kampunghu di Tengah Kota: Aku dan Belimbing Wuluh karya Tyas KW) Dari wacana di atas, bisa disimpulkan bahwa perbincangan antara tokoh Aku dan ‘Ayah terjadi pada musim apa? epusdenaden Kunci Jawaban/ Pembahasan Musim kemarau Hijau Kampungku di Tengah Kot ‘Aku dan Belimbing Wuluh “Aku tadi menawarkan bibit pohon belimbing kepada beberapa tetangga. Kalau ‘mereka ikut menanam pohon, jalan kampung ini akan menjadi lebih teduh. Tidak seperti sekarang, ada bagian yang teduh, ada bagian yang panas,” keluhku. “Ada yang beralasan, air sedang susah didapat. Ada yang berkata, ‘Nant, ya, tunggu ‘musim hujan datang lagi Aku kecewa, Yah.” “Hmm... Mereka tidak ingin menggunaken air terlalu banyak. Seat ini, memang sebaiknya kita hemat air.” kata Ayah. Tentu saja, aku semakin merengut. Kalau air tetap sukar didapat, tidak ada orang yang mau menanam pohon belimbing wuluh itu. “Tapi, jangan khawat. Masalah air untuk menyiram tanaman sebentar lagi akan terbantu oleh proyek Pak RT,” kata Ayah. “Kampung kita akan punya Pandora L.” “Pandora L? Apa itu, Yah?” Gambar 4 Maket Pandora L (Pendaur Ulang Air Limbah) “Ini maket dari pengolahan limbah yang baru saja selesai dibangun di kampung kita Bangunan ini ada di dalam tanah dan berguna untuk mengolah limbah rumah tangga saja, seperti air cucian,” kata Ayah, Air hasil pengolahan dari Pandora L digunakan untuk kegiatan menyiram tanaman dan mencuci kendaraan. Pemasangan Pandora L terletak di Kampung Genteng Candirejo di tengah kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. (Diadaptesi dari Hijau Kampungku di Tengah Kota: Aku dan Belimbing Wuluh karya Tyas KW) Jixa proyek Pak RT telah dilaksanakan, apakah para tetangga akan setuju untuk menanam pohon belimbing wuluh? AC Tidak, warga akan tetap saja malas menanam dan merawat pohon belimbing waluh Bc Ya, karena Kampung Genteng Candirejo telah berhasil mencontohkan cara pengelolaan air limbah. CC Tidak, karena warga tidak ingin menggunakan air terlalu banyak saat musim kemarau. Dc Ya, karena kekhawatiran kurangnya air di musim kemarau akan terpecahkan dengan dipasangnya Pandora. Kunci Jawaban/ Pembahasan D Hijau Kampungku di Tengah Kota: Aku dan Belimbing Wuluh “Aku tadi menawarkan bibit pohon belimbing kepada beberapa tetangga. Kalau ‘mereka ikut menanam pohon, jalan kampung ini akan menjadi lebih teduh. Tidak seperti sekarang, ada bagian yang teduh, ada bagian yang panas,” keluhku. “Ada yang beralasan, air sedang susan didapat. Ada yang berkata, ‘Nant, ya, tunggu ‘musim hujan datang lagi Aku kecewa, Yah.” “Hmm... Mereka tidak ingin menggunaken air terlalu banyak. Seat ini, memang sebaiknya kita hemat air,” kata Ayah, Tentu saja, aku semakin merengut. Kalau air tetap sukar didapat, dak ada orang yang mau menanam pohon beimbing wuluh itu. “Tapi, jangan khawatr. Maselah air untuk menyiram tanamen sebentar lagi akan terbantu oleh proyek Pak RT,” kata Ayah. “Kampung kita akan punya Pandora L.” “Pandora L? Apa itu, Yah?” ae | “Ini maket dari pengolahan limbah yang baru saja selesai dibangun di kampung kita. Bangunan ini ade di dalam tanah dan berguna untuk mengolah limbah rumah tangga ‘saja, seperti air cucian,” kata Ayah ‘Air hasil pengolahan dari Pandora L digunakan untuk kegiatan menyiram tanaman dan mencuci kendaraan. Pemasangan Pandora L terletak di Kampung Genteng ‘Candirejo di tengah kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. (Diadaptasi dari Hijau Kampungku di Tengah Kota: Aku dan Belimbing Wuluh karya ‘Tyas KW) Bandingkan sikap tokoh Aku dan Ayah terhadap situasi yang ada pada cerita tersebut! Sikap Tokoh — Ayah Tokoh Aku Aku dan Ayah Peduli terhadap lingkungan di tempat tinggal © © © mereka Memiliki de untuk mengatasi masalah yang o |6 © dinadapi Mengajak orang-orang di sekitar untuk melakukan © © © gerakan perbaiken Kecewa karena para tetangga enggan diajak © © © menanam pohon Optimistis bahwa Pandora akan merjadi solusi © © © kurangnya air di musim kemarau vn | Kunci Jawaban/ Pembahasan Peduli terhadap lingkungan di tempat tinggal mereka (Aku dan Ayah); Memiliki ide untuk mengatasi masalah yang dihadapi (Ayah); Mengajak orang-orang di sekitar untuk melakukan gerakan perbaikan (Aku); Kecewa karena para tetangga enggan digjak menanam pohon (Aku); Optimistis bahwa Pandora akan menjadi solusi kurangnya air di musim kemarau (Ayah) WEKWEK karya Iwan Simatupang ADEGAN | SEKELOMPOK BEBEK MEMASUKI PANGGUNG Petruk: Sejauh mata memandang, sawah Iuas terbentang, tapi tidak sebidang tanah pun millikku. Padi aku yang tanam, juga aku yang ketam. Tapi tidak segenggam milikku, Bebek tiga puluh ekor, semuanya tukang bertelor. Tapi tidak juga sebutir adalah milikku. Badan hanya sebatang, hampir-hampir telanjang. Hanya itu saja vmillkku. ADEGAN II BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG Bagong: Aku orang berada, apa-apa ada. Sawah berhektar-hektar, pohon berakar- akar, rumah berkamar-kamar, itulah nyatanya. Kambing berekor-ekor, bebek bertelor-telor, perut buncit ada, mata melotot ada, pelayan ada, pokoknya serba ada. ADEGAN II GARENG DAN EMPAT KAWANNYA MEMASUKI PANGGUNG Gareng : Badannya langsing, matanya juling, otaknya bening. Itu saya! Tipu menipu, adu mengadu, ijazah palsy, itu saya! Gugat menggugat. sikat menyiket, lidah bersilat, itu saya! Profesiku pokrol bambu, siapa yang tidak tahu, itu saya! ADEGAN IV ‘Semar: Saya jadi lurah sejak awal sejarah, sudah lama kepingin berhenti tapi tak ada yang mau mengganti. Sudah bosan, jemu, capek, lelah, Otot kendor, mata kabur, mau mundur dengan teratur, mau ngaso di atas kasur. ‘Saya kembung bukan karena busung, mata berair bukan karena banjir, tapi karena ‘menjadi tong sampah. Serobotan tanah, pak lurah. Curi air sawah, pak lurah. Beras susah, pak lurah. Semua masalah, pak lurah, tapi kalau rejeki melimpah, pak lurah...tak usah...payah. ADEGANV BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG Bagong: Zaman ini zaman edan, tidek ikut edan tidek kebagian. Di terminal calo berkuasa, dia tentukan penumpang naik apa. Di dunia fim broker merajalela, dia tentukan sutradara bikin apa. Di sini, itu si Petruk sialan, datang merangkak meminta pekerjaan. Aku suruh menggembala bebek tiga puluh ekor, tiap minggu harus antar lima puluh ekor. Malan dia tentukan berapa tarus setor. Sungguh-sungguh kurang telor. Sekali aku datang mengontrol, bebeknya hilang dua ekor. Waktu ditanya, dia menjawab “dimakan burung kondor’. Di sini tak ada burung kondor. Dia datang meloiong minta tolong, sudah ditolong, ee ... dia mencuri. Orang sepemt ini narus dipukull, sayangnya aku tak berani. Lagipula aku tidak mau ‘mengotori tanganku dengan menyentuh tubuhnya yang kotor dan bau. ‘Apa yang dituduhkan Bagong kepada Petruk hingga Bagong akan melaporkannya ke Semar? Kamu dapat memilih jawaban lebih dari satu. o © Petruk menghilangkan dua ekor bebek Bagong ce Bagong menuduh Petruk mencuri dan tak tahu diri © Petruk tidak terampil dalam mengolah tanah Bagong © Petruk menyia-nyiakan pekerjaan yang telah ia dapatkan opus deneban Kunci Jawaban/ Pembahasan Pilihan 2 dan 3 Legenda Danau Lipan Negeri Muara Kaman diperintah oleh seorang ratu yang bemama Ratu Aji Bidara Putin. Sudah banyak raja, pangeran, dan bangsawan yang ingin mempersuntingnya, namun selalu ditolak. ‘Suatu hari, sebuah kapal besar dari negeri Tiongkok berlabuh di Muara Kaman. Kapal itu milik seorang pangeran kaya di Tiongkok. Tujuan kedatangannya adalah ‘meminang Ratu Aji Bidara Putih ‘Sang Pangeran membawa banyak cendera mata mewah dari emas. Semua itu untuk Ratu Aji Bidara Putih. Sambil memberikan cendera mata, mereka ‘menyampaikan pinangan kepada Ratu Aji Bidara Putin. Kall ini, sang Ratu tidak langsung menolak. Namun, ia meminta waktu untuk berpikr Kemudian, para utusan kembali ke kapal. Setelh para utusan pergi, ia memanggil Punggawa kepercayaannya. “Paman, nanti malam selidikilah pangeran itu,” perintah sang Ratu. Malamnya, Si Punggawa melaksanakan perintan Sang Ratu. la menaiki kapal. Dengan waspada, ia menghindari pera penjaga. Sampai akhimya, ia berhasil menemukan bilik Sang Pangeran. Biik itu masih terang, tanda Sang Pangeran belum tidur. Si Punggawa mengintip ke dalam. Saat itu, Sang Pangeran sedang berbincang dengan salah seorang prajuritnya. Rupanya, Sang Pangeran hendak menaklukkan Muara Kaman dengan pura-pura menikahi Sang Ratu. Mendengar berita mengejutkan itu, Si Punggawa bergegas pergi untuk secepatnya memberi tahu junjungannya. “Kau jangan mengada-ada, Paman," tegur Ratu setelah mendengar laporan Si Punggawa. "Saya tidak mengada-ada! Pembicaraan mereka sangat jelas,” jawab si Punggawa. "Pangeran itu bemiat buruk.” Paginya, utusan Sang Pangeran kembali datang untuk meminta jawaban. Sang Ratu segera menolak mentah-mentah lamaran tersebut. Sang Pengeran amat murka, ia segera memerintahkan prajuritnya untuk menyerang Muara Kaman Para prajurit Muara Kaman terdesak. Para prajurit sang Pangeran pun makin dekat dengan istana. Sang Ratu mencoba untuk tetap tenang. Setelahnya, ia ‘mengucapkan doa sambil mengunyah sih. Kemudian, kunyahan itu dilemparkan ke arena pertempuran. Tiba-tiba, sirih itu berubah menjadi lipan-lipan raksasa yang amat banyak. Lipan- lipan itu menyerang para prajurit Sang Pangeran. Para prajurit itu menjadi ketakutan dan berlarian ke kapal. Tetapi lipan-lipan itu tidak berhenti menyerbu. Lipan-lipan itu membalikkan kapal hingga tenggelam. Kini, tempat bekas tenggelamnya kapal itu oleh penduduk Muara Kaman disebut Danau Lipan. jang Pangeran? Ratu ingin tahu seberapa kaya Sang Pangeran Be Ratu ingin mengirim pesan kepada Sang Pangeran Cc Ratu ingin mengetahui kebiasaan Sang Pengeran De Ratu ingin tahu niat Pangeran meminangnya Ec Ratu ingin tahu jumlah pasukan Pangeran, Jawaban/ Pombahasan Bacalah puisi berikut! Lilin Kecil dalam Sinar Kegelapan ‘Seperti lin kecil ini, kau mampu terangi gelapku ‘Sinarmu memang tak banyak, tapi itu sangat berarti Tatkala malam datang membawa kegelapan, Hadirmu bagai sang malaikat dengan cahaya-cahaya penuh kasih Menepis lara, mendamaikan hati, dan menyejukkan cinta Nalarku membahana lagi setiap kali mengarikanmu Langkahmu laksana embusan angin datang dan pergi Meruntuhkan daun cemara yang hidup damai di tangkainya Perlahan sinermu redup Dan pergi meninggalkanku dalam gelap Dengan mata, tapi tak kuasa melihatmu ‘Sepasang telingaku pun tak mampu mendengar biskmu Kini rinduku berujung pada bias-bias bayangmu Dengan senyuman dan sedikit tawa menambah luka Seribu sinar pun takkan mampu menggantikanmu Sejuta kenanganmu kini menyiksa kesendirianku Dalam gelap, kucoba melangkan sendiri kecitku, Kurindu akan sinar kedamaienmu Yayan Hidayat, Banjarmasin, 03 02 2011 Mengapa penulis menganggap bahwa lilin kecil itu sangat berarti? AC Sinar lilin itu tidak banyak BC Litin itu membawa harapan Cc Kehadiran lilin itu dapat meruntuhkan cemara De Langkab lilin itu laksana embusan angin EC Lilin itu dapat menerangi dalam kegelapan Kunci Jawaban/ Pembahasan E WEKWEK karya Iwan Simatupang ADEGAN | SEKELOMPOK BEBEK MEMASUKI PANGGUNG Petruk: Sejauh mata memandang, sawah luas terbentang, tapi tidak sebidang tanah pun milikku. Padi aku yang tanam, juga aku yang ketam. Tapi tidak segenggam milikku. Bebek tiga puluh ekor, semuanya tukang bertelor. Tapi tidak juga sebutir adalah milikku, Badan hanya sebatang, hampir-hampir telanjang. Hanya itu saja milikku, ADEGAN II BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG Bagong: Aku orang berada, apa-apa ada. Sawah berhektar-hektar, pohon berakar- akar, rumah berkamar-kamar, itulah nyatanya. Kambing berekor-ekor, bebek bertelor-telor, perut buncit aca, mata melotot ada, pelayan ada, pokoknya serba ada. ADEGAN Il GARENG DAN EMPAT KAWANNYA MEMASUKI PANGGUNG Gareng : Badannya langsing, matanya juling, otaknya bening. Itu saya! Tipu menipu, adu mengadu, ijazah palsu, itu saya! Gugat menggugat, sikat menyikat, lidah bersilat, itu saya! Profesiku pokrol bambu, siapa yang tidak tahu, itu saya! ADEGAN IV ‘Semar: Saya jadi lurah sejak awal sejarah, sudah lama kepingin berhenti tapi tak ada yang mau mengganfi. Sudah bosan, jemu, capek, lelah. Otot kendor, mata kabur, mau mundur dengan teratur, mau ngaso di atas kastr. ‘Saya kembung bukan karena busung, mata berair bukan karena banjir, tapi Karena ‘menjadi tong sampah. Serobotan tanah, pak lurah. Curi air sawah, pak lurah. Beras susah, pek lurah. Semua masalah, pak lurah, tapi kalau rejeki melimpah, pak lurah...tak usah...payah. ADEGANV BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG Bagong: Zaman ini zaman edan, tidak ikut edan tidak kebagian. Di terminal calo berkuasa, dia tentukan penumpang naik apa. Di dunia fim broker merejalela, dia tentukan sutradara bikin apa. i sini, itu si Petruk sialan, datang merangkak meminta pekerjaan. Aku suruh menggembala bebek tiga puluh ekor, tiap minggu harus antar Jima puluh ekor. Malan dia tentukan berapa harus setor. Sungguh-sungguh kurang telor. Sekali aku datang mengonirol, bebeknya hilang dua ekor. Waktu ditanya, dia menjawab “dimakan burung kondor”. Di sini tak ada burung kondor. Dia datang meloiong minta tolong, sudah ditolong, ee... dia mencuri. Orang seperti ini harus dipukuli, sayangnya aku tak berani. Lagipula aku tidak mau ‘mengoton! tanganku dengan menyentuh tubuhnya yang kotor dan bau. Mengapa Semar ingin berhenti dari pekerjaannya? ‘AC Matanya sudah mulai kabur Bc | sudah menemukan pekerjaan pengganti Cc la merasa lelah dengan pekerjaannya De Ia tidak mendapatkan rezeki yang melimpah Ec Terlalu banyak permasalahan yang harus dihadapi Kunci Jawaban/ Pembahasan c Hujan Beras ‘Subun-subuh, Mak Onah sudan mempersiapkan perbekalan. la membawa nasi bungkus daun jati, berlauk kering tempe, sambal, dan lalap daun singkong. Sebotol plastik air put matang. Kata Yu Jiah, kecamatan puluhan kilo dari dusun mereka. Pulang pergi naik truk membutuhkan waktu sekitar lima jam. Belum lagi antre di kantor pos. Jadi mereka harus membawa bekal, daripada jajan yang akan ‘mengeluarkan ueng tambahan. “Mak, apa tidak lebih baik kalau Neneng yang berangkat?” Neneng member usul Selain kasihan pada Mak, ia juga sebenarnya ingin pergi ke kecamatan. Terakhir ke kecamatan saat kelas empat SD, lima tahun silam. Kala itu diajak guru melinat karnaval Agustusan. Pasti kecamatan sekarang lebih ramai, Banyak bangunan megah. Jalanan bagus. Punya alun-alun luas yang menggelar tontonan, ombak banyu atau komidi putar. “Tak perlu. Hari ini Juragan Madun panen singkong. Kamu bisa ikutan buruh.” Mak ‘Onah memutuskan. “Tapi, Mak ....” Neneng masih berkeras. Siapa tahu Mak Onah berubah pikiran “Kalau tak harus pergi ke Kecamatan, Mak juga bisa ikutan buruh panen singkong. Kita dapat dua bagian, lumayan. Singkong bisa kita simpan, kita makan kalau tak punya beras.” “Iya, Mak.” Neneng menurut, tak ingin membantah nenek, yang sudah dianggapnya iby. Bahkan ia memanggiinya dengan Mak. “Sudah, Mak sebentar lagi pergi. Ingat-ingat pesan Mak. Kau urus adikadikmu. Kau siapkan buku-buku dan bantu pe-ernya, Adik-adikmu pintar, semoga bisa terus sekolah. Semoga hidupnya lebih baik daripada Mak.” “lya, Mak, Neneng ngerti” Pada cermin tua di kamar reotnya, Mak Onah dandan, mengenakan jarit dan kebayanya yang paling bagus. Mak Onah tampak semringah. Kemarin ia sudah ‘mengambil jatah beras raskin sepulun kilo yang bisa untuk jatah mekan selama sebulan. Kali ini ia akan mendapat sejumlah uang lumayan banyak. Rencana sebagian untuk membayar utang, sisanya disimpan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk beli buku cucu. Untuk jajan sngu cucu ‘Selama naik mobil bak terbuka, Mak Onah tersenyum bungah seraya melantunkan doa. Pada sebuah berita televisi lokal tertayang berita tentang kecelakaen kendaraan yang membawa penduduk miskin hendak mengambil uang di kantor pos Kecamatan. Colt ditabrak truk fuso pembawa beras. Semua penumpang, termasuk beberapa jompo yang terjepit di antara puluhan orang, tewas tertimbun hujan beras! "** Mengapa mereka harus membawa bekal? AC Kantor kecamatan jauh dari rumah mereka. Bc Mereka tidak perly keluar uang untuk jajan. CC Mereka akan pergi menggunakan truk Dc Mereka harus antre lama di kantor pos. Ec Mereka akan pergi selama lima jam. Kunci Jawaban/ Pembahasan B Ramin Tak Kunjung Pulang Ramin nyaris menjert, tangannya tertumbuk dahan hanyut saat buru-buru sembunyi di dalam pelukan aker, untung ia segera melihat dahan itu. Hampir ia mengira dahan itu adalah mulut buaya yang siap menelan lengannya. Teringat lagi ia pada Aco, sejak semusim lalu ia ikut Dadan karena hasil cengkehnya tak bagus, sementara tengkulaknya minta selaly dibayar. Aco tertangkap petugas saat adu mulut di warung nasi lemak lantaran ia mengumpat pada preman yang ‘menutupi jalan. Har itu memang perpaduan nasib sial jatuh di hadapan Aco. Umpatannya didengar preman, adu mulut terjaci, dan petugas sedang lewat. Apes. Aco lalu dibawa petugas. digiring bagai ternak ke tengah lapangan. dipukuli dengan bengis saat ‘meneoba kabur, ditanyai macam-macam, didenda hingga ia tak sanggup bayar, diambil hasil kerjanya satu musim, dideportasi, pulang ke rumah dengan tangan hampa, ditunggu tengkulak pula. Bah! Hilang sudah satu kebun cengkeh dicundung sial. Gara-gara Aco juga, petugas kin memburu Ramin dan Dadan. Ternyata Dadan ‘memang sudah cicari-cari petugas karena beberapa kali memasukkan tenaga kerja tanpa izin. Ramin memang tak berpikir panjang saat berangkat kerja dengan Dadan, yang penting ia bisa membawa pulang uang untuk menikahkan anaknya, buat pengobatan sakit gula ayahnya, dan sisanya bisa ia belikan mesin cuci yang saban hari diminta istrinya. Ramin tak mau nasib nahas Aco terjadi pada dinnya. Wajah semringah anak gadisnya sudah terbayang girang menyambutnya dengen ransel penuh uang, Bunyi langkah mendekat. pelan, Ramin membeku, sekuat-kuatnya menahan napas. Baginya lebih baik tak bernapas darioada tertangkap petugas-petugas berwajah garang itu. Bisik-bisik makin kencang. Ramin memutar otak. Kalau mereka melihat rumput-rumput rebah itu, atau kalau ada satu dua orang cukup jitu tebakannya, ‘mungkin mereka bisa yakin kalau pelarian yang mereka kejar bersembunyi di antara akar pohon. (Karya: Lina PW, Kompas, 8 Desemper 2019) Mengapa Ramin siar-kejar oleh petugas? Ac Ramin adalah teman Aco Be Ramin tak membayar denda CC Ramin menjadi tenaga kerja ilegal Dc Ramin mencuti di perkebunan cengkeh EC Teman-teman Ramin membuat kesalahan besar Kunci Jawaban/ Pembahasan c Bacalah pulsi berikut! Lilin Kecil dalam Sinar Kegelapan Sepetti lin kecil ini, kau mampu terangi gelapku ‘Sinarmu memang tak banyak, tapi ity sangat berarti Tatkala malam datang membawa kegelepan, Hadirmu bagai sang malaikat dengan cahaya-cahaya penuh kasih Menepis lara, mendamaikan hati, dan menyejukkan cinta Nalarku membahana lagi setiap kali mengarikanmu Langkahmu laksana embusan angin datang dan pergi Meruntuhkan daun cemara yang hidup damai di tangkainya Perlahan sinarmu redup Dan pergi meninggalkanku dalam gelap Dengan mata, tapi tak kuasa melihatmu ‘Sepasang telingeku pun tak mampu mendengar bisikmu Kini rinduku berujung pada bias-bias bayangmu Dengan senyuman dan sedikit tawa menambah luka Seribu sinar pun takkan mampu menggantikanmu ‘Sejuta kenanganmu kini menyiksa kesendirianku Dalam gelap, kucoba melangkah sendiri Lilin kecilku, Kurindu akan sinar kedamaienmu ‘Yayan Hidayat, Banjarmasin, 03 02 2011 Kalimat atau baris-baris di dalam puisi dapat meninggalkan pengalaman indrawi bagi pembacanya. Pengalaman indraw/ ini disebut dengan imaji. Tentukan imaji yang ditimbulkan melalui baris-baris puisi berikut ini! Kalimat Penglinatan Perasaan Pendengaran Menepis lara, mendamaikan hati dan c ¢ c menyejukkan cinta ‘Sepasang telingeku pun tak mampu © ° © ‘mendengar bisikmu c ° c Dengan mata, tap! tak kuasa melinatmu HapusJanaban Kunci Jawaban/ Pombahasan pilhan 1: perasaan | pilihan 2: pendengeran | pilihan 3: penglihatan Ramin Tak Kunjung Pulang Ramin nyaris menjert, tangannya tertumbuk dahan hanyut saat buru-buru sembunyi di dalam pelukan akar, untung ia segera metihat dahan itu. Hampir ia mengira dahan itu adalah mulut buaya yang siap menelan lengannya. Teringat lagi ia pada Aco, sejak semusim lalu ia ikut Dadan karena hasil cengkehnya tak bagus, sementara tengkulaknya minta selalu dibayar. Aco tertangkap petugas saat adu mulut di warung nasi lemak lantaran ia mengumpat pada preman yang ‘menutupi jalan. Hari itu memang perpaduan nasib sial jatuh di hadapan Aco. Umpatannya didengar preman, adu mulut terjaci, dan petugas sedang lewat. Apes. Aco lalu dibawa petugas, digiring bagai ternak ke tengah lapangan, dipukuli dengan bengis saat ‘mencoba kabur, ditanyai macam-macam, didenda hingga ia tak sanggup bayar, diambil hasil kerjanya satu musim, dideportasi, pulang ke rumah dengan tangan hampa, ditunggu tengkulak pula. Bah! Hilang sudah satu kedun cengkeh dirundung sial. Gara-gara Aco juga, petugas kini memburu Ramin dan Dadan. Ternyata Dadan memang sudah cicari-cari petugas karena beberapa kali memasukkan tenaga kerja tanpa izin. Ramin memang tak berpikir panjang saat berangkat kerja dengan Dadan, yang penting ia bisa membawa pulang uang untuk menikahkan anaknya, buat pengobatan sakit gula ayahnya, dan sisanya bisa la belikan mesin cucl yang saban Ramin tak mau nasib nahas Aco terjadi pada dinnya. Wajah semringah anak gadisnya sudah terbayang girang menyembutnya dengan ransel penuh uang, Bunyi langkah mendekat, pelan, Ramin membeku, sekuat-kuatnya menahan napas. Baginya lebih baik tak bernapas darioada tertangkap petugas-petugas berwajah garang itu. Bisik-bisik makin kencang, Ramin memutar otak. Kalau mereka melihat rumput-rumput rebah itu, atau kalau ada satu dua orang cukup jtu tebakannya, ‘mungkin mereka bisa yakin kalau pelarian yang mereka kejar bersembunyi di antara akar pohon. (Karya: Lina PW, Kompas, 8 Desember 2019) Tuliskan satu bukti dari cerita yang menunjukkan bahwa latar cerita ini terjadi di luar negeri! -— a Kunci Jawaban/ Pembahasan ada kata dideportasi, kata ini bermakna pengusiran orang ke luar negeri atau identik dengan pemulangan paksa orang yang tinggal ci luar negeri ke negaranya WEKWEK arya Iwan Simatupang ADEGAN | SEKELOMPOK BEBEK MEMASUKI PANGGUNG Petruk: Sejauh mata memandang, sawah luas terbentang, tapi tidak sebidang tanah pun milikku, Padi aku yang tanam, juga aku yang ketam. Tapi tidak segenggam milikku. Bebek tiga puluh ekor, semuanya tukang bertelor. Tapi tidak juga sebutir adalah milikku, Badan hanya sebatang, hampir-hampir telanjang. Hanya itu saja milikku, ADEGAN II BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUK! PANGGUNG Bagong: Aku orang berada, apa-apa ada. Sawah berhektar-hektar, pohon berakar- akar, rumah berkamer-kamar, itulah nyatanya. Kambing berekor-ekor, bebek bertelor-telor, perut buncit ada, mata melotot ada. pelayan ada. pokoknya serba ada. ADEGAN Il GARENG DAN EMPAT KAWANNYA MEMASUKI PANGGUNG Gareng : Badannya langsing, matanya juling, otaknya bening. Itu saya! Tipu menipu, adu mengadu, ijazah palsu, itu saya! Gugat mengguget, sikat menyikat, lidah bersilat, itu saya! Profesiku pokrol bambu, siapa yang tidak tahu, itu saya! ADEGAN IV ‘Semar: Saya jadi lurah sejak awal sejarah, sudah lama kepingin bethenti tapi tak ada yang mau mengganti. Sudah bosan, jemu, capek, lelah. Otot kendor, mata kabur, mau mundur dengan teratur, mau ngaso di atas kasur. ‘Saya kembung bukan karena busung, mata berair bukan karena banjir, tapi karena menjadi tong sampah. Serobotan tanah, pak lurah. Curi air sawah, pak lurah. Beras susah, pak lurah. Semua masalah, pak lurah, tapi kalau rejeki melimpah, pak lurah...tak usah...payah. ADEGANV BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG Bagong: Zaman ini zaman edan, tidak ikut edan tidak kebagian. Di terminal calo berkuasa, dia tentukan penumpang naik apa. Di dunia fim broker merajalela, dia tentukan sutradara bikin apa , itu si Petruk sialan, datang merangkak meminta pekerjaan. Aku suruh menggembala bebek tiga puluh ekor, tiap minggu harus antar lima puluh ekor. Malah dia tentukan berapa harus setor. Sungguh-sungguh Kurang telor. Sekali aku datang mengontrol, bebeknya hilang dua ekor. Waktu ditanya, dia menjawab “dimakan burung kondor’. Di sini tak ada burung kondor. Dia datang meloiong minta tolong, sudah ditolong, ee ... dia mencuri. Orang seperti ini harus dipukull, sayangnya aku tak berani. Lagipula aku tidak mau ‘mengotori tanganku dengan menyentuh tubuhnya yang kotor dan bau. Bagaimana karakter Bagong digambarkan dalam drama ini? Tunjukkan bagian dari teks yang menunjukkan karakter tersebut! -— epusdenaden Kunci Jawaban/ Pembahasan Bagong adalah orang yang kaya, terbukti dari Kalimat "Aku orang berada, apa-apa ada. Sawah berhektar-hektar, pohon berakar-akar, rumah berkamar-kamar, itulah nyatanya. Kambing berekor-ekor, bebek bertelor-telor, perut buncit ada, mata melotot ada, pelayan ada, pokoknya serba ada." Hujan Beras ‘Subuh-subuh, Mak Onah sudah mempersiapkan perbekalan. la membawa nasi bungkus daun jati berlauk kering tempe, sambal, dan lalap daun singkong. Sebotol plastik air putlh matang. Kata Yu Jiah, kecamatan puluhan kilo dari dusun mereka. Pulang pergi naik truk membutuhkan waktu sekitar lima jam, Belum lagi antre di kantor pos. Jadi mereka harus membawa bekal, daripada jjan yang akan ‘mengeluarkan uang tambahan “Mak, apa tidak lebih baik kalau Neneng yang berangka!?” Neneng memberi usul Selain kasihan pada Mak, ia juge sebenarnya ingin pergi ke kecamatan. Terakhir ke kecamatan saat Kelas empat SD, lima tahun slam. Kala itu diajak guru metinat kamaval Agustusan. Pasti kecamatan sekarang lebih ramai. Banyak bangunan ‘megah. Jalanan bagus. Punya alun-alun luas yang menggelar tontonan, ombak banyu atau komidi putar “Tak peru. Hari ini Juragan Madun panen singkong. Kamu bisa ikutan buruh.” Mak ‘Onah memutuskan. “Tapi, Mak ....” Neneng masih berkeras. Siapa tahu Mak Onah berubah pikiran “Kalau tak harus pergi ke kecamatan, Mak juga bisa ikutan buruh panen singkong. Kita dapat dua bagian, lumayan. Singkong bisa kita simpan, kita mekan kalau tak punya beras.” “Iya, Mak” Neneng menurut, tak ingin membantah nenek, yang sudah dianggapnya iby. Bahkan ia memanggiinya dengan Mak. “Sudah, Mak sebentar lagi pergi. Ingat-ingat pesan Mak. Kau urus adikadikmu. Kau siapkan buku-buku dan bantu pe-ernya. Adik-adikmu pintar, semoga bisa terus sekolah. Semoga hidupnya lebih baik daripada Mak” “lya, Mak, Neneng ngerti” Pada cermin tua di kamar reotnya, Mak Onah dandan, mengenakan jarit dan kebayanya yang paling bagus. Mak Onan tampak semringan. Kemarin ia sudah ‘mengambil jatah beras raskin sepuluh kilo yang bisa untuk jatah mekan selama sebulan. Kali ini ia akan mendapat sejumlah uang lumayan banyak. Rencana sebagian untuk membayar utang, sisanya disimpan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk beli buku cucu. Untuk jajan sangu cucu ‘Selama naik mobil bak terbuka, Mak Onah tersenyum bungah seraya melantunkan doa. Pada sebuah berita televisi lokal tertayang berita tentang kecelekaen kendaraan yang membawa penduduk miskin hendak mengamtil uang di kantor pos kecamatan. Colt ditabrak truk fuso pembawa beras. Semua penumpang, termasuk beberapa jompo yang terjepit d antara puluhan orang, tewas tertimbun hujan eras!“ Kalimat manakah yang menunjukkan bahwa Neneng sedikit memaksa untuk ‘menggantikan Mak Onah pergi ke kecamatan? -— ==] Kunci Jawaban/ Pembahasan “Tapi, Mak ...." Neneng masih berkeras. Siapa tahu Mak Onah berubah pikiran Legenda Danau Lipan Negeri Muara Kaman diperintah olen seorang ratu yang bemama Ratu Aji Bidara Putih. Sudah banyak raja, pangeran, dan bangsawan yang ingin mempersuntingnya, namun selalu ditolak. ‘Suatu hari, sebuah kapal besar dari negeri Tiongkok berlabuh di Muara Kaman. Kapal itu milik seorang pangeran kaya di Tiongkok. Tujuan kedatangannya adalah meminang Ratu Aji Bidara Putin. ‘Sang Pangeran membawa banyak cendera mata mewah dari emas. Semua itu untuk Ratu Aji Bidara Putih. Sambil memberikan cendera mata, mereka menyampaikan pinangan kepada Ratu Aji Bidara Putin. Kali ini, sang Ratu tidak langsung menolak. Namun, ia meminta waktu untuk berpikir. Kemudian, para utusan kembali ke kapal. Setelzh para utusan pergi, ia memanggil punggawa kepercayaannya. “Paman, nanti malam selidikilah pangeran itu,” perintah sang Ratu Malamnya, Si Punggawa melaksanakan perintah Sang Ratu. la menaiki kapal. Dengan waspada, ia menghindari pera penjaga. Sampai akhimya, ia berhasil menemukan bilik Sang Pangeran. Bilk itu masih terang, tanda Sang Pangeran belum tidur. Si Punggawa mengintip ke dalam. Saat itu, Sang Pangeran sedang berbincang dengan salah seorang prajuritnya. Rupanya, Sang Pangeran hendak menaklukkan Muara Kaman dengan pura-pura menikahi Sang Ratu. Mendengar berita mengejutkan itu, Si Punggawa bergegas pergi untuk secepatnya member! tanu junjungannya. "Kau jangan mengada-ada, Paman," tegur Ratu setelah mendengar laporan Si Punggawa “Saya tidak mengade-ada! Pembicaraan mereka sangat jelas,” jawab si Punggawa "Pangeran itu bemiat buruk.” Paginya, utusan Sang Pangeran kembali datang untuk meminta jawaban. Sang Ratu segera menolak mentah-mentah lamaran tersebut. Sang Pangeran amat murka. ia ‘segera memerintahkan prajuritnya untuk menyerang Muara Kaman Para prajurit Muara Kaman terdesak. Para prajurit sang Pangeran pun makin dekat dengan istana. Sang Ratu mencoba untuk tetap tenang. Setelahnya. ia ‘mengucapkan doa sambil mengunyah sirih. Kemudian, kunyahan itu dilemparkan ke aiena pertempuran Tiba-tiba, sirih itu berubah menjadi linan-lipan raksasa yang amat banyak. Lipan- lipan itu menyerang para prajurit Sang Pangeran. Para prajurit itu menjadi ketakutan dan berlarian ke kapal. Tetapi lipan-lipan itu tidak berhenti menyerbu. Lipan-lipan itu membalikkan kapal hingga tenggelam. Kini, tempat bekas tenggelamnya kapal itu oleh penduduk Muara Kaman disebut Danau Lipan. ‘Mengapa Ratu Aji Bidara Putih menolak pinangan sang Pangeran? -— Kunci Jawaban/ Pembahasan karena Sang Pangeran hendak menakiukkan Muara Kaman dengan pura-pura menikahi Sang Ratu. 18. Uraian Ramin Tak Kunjung Pulang Ramin nyaris menjert, tangannya tertumbuk dahan hanyut saat buru-buru sembunyi di dalam pelukan aker, untung ia segera meiihat dahan tu. Hampir ia mengira mulut buaya yang siap menelan lengannya. Teringat lagi ia pada Aco, sejak semusim lalu ia ikut Dadan karena hasil cengkehnya tak bagus, sementara tengkulaknya minta selalu dibayar. Aco tertangkap petugas saat adu mulut di warung nasi lemak lantaran ia mengumpat pada preman yang ‘menutupi jalan. Hari itu memang perpaduan nasib sial jatuh di hadapan Aco. Umpatannya didengar preman, adu mulut terjaci, dan petugas sedang lewat. Apes. Aco lalu dibawa petugas, digiring bagai ternak ke tengah lapangan, dipukuli dengan bengis saat ‘mencoba kabur, ditanyai macam-macam, didenda hingga ia tak sanggup bayar, diambil hasil kerjanya satu musim, dideportasi, pulang ke rumah dengan tangan hampa, ditunggu tengkulak pula. Bah! Hilang sudah satu kedun cengkeh dirundung sial Gara-gara Aco juga petugas kini memburu Ramin dan Dadan. Ternyata Dadan memang sudah dicari-cari petugas karena beberapa kali memasukkan tenaga kerja tanpa izin. Ramin memang tak berpikir panjang saat berangkat kerja dengan Dadan, yang penting ia bisa membawa pulang uang untuk menikahkan anaknya, buat pengobatan sakit gula ayahnya, dan sisanya bisa ia belikan mesin cuci yang saban hari diminta istrinya, Ramin tak mau nasib nahas Aco terjadi pada dirinya. Wajah sumringah anak gadisnya sudah terbayang girang menyambutnya dengan ransel penuh uang Bunyi langkah mendekat, pelan, Ramin membeku, sekuat-kuatnya menahan napas. Baginya lebih baik tak bernapas darigada tertangkap petugas-petugas berwajah garang itu. Bisik-bisik makin kencang. Ramin memutar otak. Kalau mereka melihat rumput-rumput rebab itu, atau kalau ada satu dua orang cubup jtu tebakannya, ‘mungkin mereka bisa yakin kalau pelarian yang mereka kejar bersembunyi di antara akar pohon. (Karya: Lina PW, Kompas, 8 Desember 2019) Dalam konteks cerita tersebut, apa yang dimaksud dengan kalimat Ramin membeku? rome epusJenaben Kunci Jawaban/ Pembahasan Ramin tidak bergerak sama sekali WEKWEK karya Iwan Simatupang ADEGAN I SEKELOMPOK BEBEK MEMASUKI PANGGUNG Petruk: Sejauh mata memandang, sawah luas terbentang, tapi tidak sebidang tanah pun milikku, Padi aku yang tanam, juga aku yang ketam. Tapi tidak segenggam mmilikku. Bebek tiga puluh ekor, semuanya tukang bertelor. Tapi tidak juga sebutir adalah miikku. Badan hanya sebatang, hampir-hampir telanjang. Hanya itu saja milikku, ADEGAN II BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG Bagong: Aku orang berada, apa-apa ada. Sawah berhektar-hektar. pohon berakar- akar, rumah berkamar-kamar, itulah nyatanya. Kambing berekor-ekor, bebek bertelor-telor, perut buncit ada, mata melotot ada, pelayan ada, pokoknya serba ada. ADEGAN III GARENG DAN EMPAT KAWANNYA MEMASUKI PANGGUNG Gareng : Badannya langsing, metanya juling, otaknya bening, Itu saya! Tipu menipu, adu mengadu, ijazah palsu, itu saya! Gugat mengguget, sikat menyikat, lidah bersilat, itu saya! Profesiku pokrol bambu, siapa yang tidak tahu, itu saya! ADEGAN IV ‘Semar: Saya jadi lurah sejak awal sejarah, sudah lama kepingin berhenti tapi tak ada yang mau mengganti. Sudah bosan, jemu, capek, lelah. Otot kendor, mata kabur, mau mundur dengan teratur, mau ngaso di atas kasur. ‘Saya kembung bukan karena busung. mata berair bukan karena banjir. tapi karena ‘menjadi tong sampah. Serobotan tanah, pak lurah. Curi air sawah, pak lurah, Beras susah, pak lurah. Semua masalah, pak lurah, tapi kalau rejeki melimpah, pak lurah...tak usah... payah. ADEGANV BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG Bagong: Zaman ini zaman edan, tidak ikut edan tidak kebagian. Di terminal calo berkuasa, dia tentukan penumpang naik apa. Di dunia fim broker merajalela, dia tentukan sutradara bikin apa. Di sini itu si Petruk sialan, datang merangkak meminta pekerjaan. Aku suruh menggembala bebek tiga puluh ekor, tiap minggu harus antar lima puluh ekor. Malah dia tentukan berepa harus setor. Sungguh-sungguh kurang telor. Sekali aku datang mengontrol. bebeknya hilang dua ekor. Waktu ditanya, dia menjawab “dimakan burung kondor’. Di sini tak ada burung kondor. Dia datang meloiong minta tolong, sudah ditolong, ee ... dia mencuri. Orang seperti ini harus dipukuli, sayangnya aku tak bereni. Lagipula aku tidak mau gan menyentuh tubuhnya yang kotor dan bau, Pada teks drama Wekwek tersebut, Dagaimana para pemain dapat membedakan antara bagian perintah-perintah dengan bagian dialog? -— trie | Kunci Jawaban/ Pembahasan bagian perintah citulis dengan huruf kapital semua, sedangkan bagaan dialog dimulai setelah tanda titik dua dan tidak semua ditulis dengan huruf kapital POU Legenda Danau Lipan Negeri Muara Kaman diperintah oleti seorang ratu yang bemmama Ratu Aji Bidara Putin. Sudah banyak raja, pangeran, dan bangsawan yang ingin mempersuntingnya, namun selalu ditolak. ‘Suatu hari, sebuah kapal besar dari negeri Tiongkok berlabuh di Muara Kaman Kapal ity milik seorang pangeran kaya di Tiongkok. Tujuan kedatangannya adalah meminang Ratu Aji Bidara Putin ‘Sang Pangeran membawa banyak cendera mata mewah dari emas. Semua itu untuk Ratu Aji Bidara Putih. Sambil memberkan cendera mata, mereka menyampaikan pinangan kepada Ratu Aji Bidara Putin. Kali ini, sang Ratu tidak langsung menolak. Namun, ia meminta waktu untuk berpikir. Kemudian, para utusan kembali ke kapal. Setelah para utusan pergi, ia memanggil punggawa kepercayaannya. “Paman, nanti malam selidikiah pangeran itu,” perintah sang Ratu. Malamnya, Si Punggawa melaksanakan perintah Sang Ratu. la menaiki kapal. Dengan waspada, ia menghindari para penjaga. Sampai akhimya, ia berhasil menemukan bilik Sang Pangeran. Bilk itu masih terang, tanda Sang Pangeran belum tidur. Si Punggawa mengintip ke dalam. Saat itu, Sang Pangeran sedang berbincang dengan salah seorang prajuritnya. Rupanya, Sang Pangeran hendak menaklukkan Muara Kaman dengan pura-pura menikahi Sang Ratu. Mendengar berita mengejutkan itu, Si Punggawa bergegas pergi untuk secepatnya memberi tahu junjungannya. “kau Jangan mengada-ada, Paman,” tegur Ratu setelan mendengar laporan Si Punggawa "Saya tidak mengada-ada! Pembicaraan mereka sangat jelas,” jawab si Punggawa. "Pangeran itu bemiat buruk." Paginya, utusan Sang Pangeran kembali datang untuk meminta jawaban. Sang Ratu ‘segera menolak mentah-mentah lamaran tersebut. Sang Pangeran amat murka, ia segera memerintahkan prajuritnya untuk menyerang Muara Kaman Para prajurit Muara Kaman terdesak. Para prajurit sang Pangeran pun makin dekat dengan istana, Sang Ratu mencoba untuk tetap tenang. Setelahnya, ia ‘mengucapkan doa sambil mengunyah sirih. Kemudian, kunyahan itu dilemparkan ke arena pertempuran. Tiba-tiba, sirih itu berubah menjadi lipan-lipan raksasa yang amat banyak. Lipan- lipan itu menyerang para prajurit Sang Pangeran. Para prajurit itu menjadi ketakutan dan berlarian ke kapal. Tetapi lipan-lipan itu tidak berhenti menyerbu. Lipar-lipan itu ‘membalikkan kapal hingga tenggelam. Kini, tempat bekas tenggelamnya kapal itu oleh penduduk Muara Kaman disebut Danau Lipan. Menurut pendapatmu, apakah ilustrasi cerita ini sesuai dengan isi ceritanya? Jelaskan alasanmu! -— iam] Kunci Jawaban/ Pembahasan ‘Sesuai, karena di dalam cerita disebutken ada lipan yang menyerang rombongan, Jalu rombongan naik ke atas perahu. Hal itu tergambar di dalam ilustrasi 21. Pilinan Ganda Ramin Tak Kunjung Pulang Ramin nyaris menjert, tangannya tertumbuk dahan hanyut saat buru-buru sembunyi di dalam pelukan aker, untung ia segera melihat dahan itu. Hampir ia mengira dahan itu adalah mulut buaya yang siap menelan lengannya. Teringat lagi ia pada Aco, sejak semusim lalu ia ikut Dadan karena hasil cengkehnya tak bagus, sementara tengkulaknya minta selalu dibayar. Aco tertangkap petugas saat adu mulut di warung nasi lemak lantaran ia mengumpat pada preman yang ‘menutupi jalan. Hari itu memang perpaduan nasib sial jatuh di hadapan Aco. Umpatannya didengar preman, adu mulut terjaci, dan petugas sedang lewat. Apes. Aco lalu dibawa petugas, digiring bagai ternak ke tengah lapangan, dipukuli dengan bengis saat ‘mencoba kabur, ditanyal macam-macam, didenda hingga ia tak sanggup bayat, diambil hasil kerjanya satu musim, dideportasi, pulang ke rumah dengan tangan hampa, ditunggu tengkulak pula. Bah! Hilang sudah satu kedun cengkeh dirundung sial. Gara-gara Aco juga, petugas kin! memburu Ramin dan Dadan. Ternyata Dadan memang sudah dicari-cari petugas karena beberapa kali memasukkan tonaga kerja tanpa izin. Ramin memang tak berpikir panjang saat berangkat keria dengan Dadan, yang penting ia bisa membawa pulang uang untuk menikahkan anaknya, buat pengobatan sakit gula ayahnya, dan sisanya bisa ia belikan mesin cuci yang saban hari diminta istrinya. Ramin tak mau nasib nahas Aco terjadi pada dirinya. Wajah semringah anak gadisnya sudah terbayang girang menyambutnya dengan ransel penuh uang, Bunyi langkah mendekat, pelan, Ramin membeku, sekuat-kuatnya menahan napas. Baginya lebih baik tak bernapas daripada tertangkap petugas-petugas berwajah garang itu. Bisik-bisik makin kencang. Ramin memutar otak. Kalau mereka melihat rumput-rumput rebab itu, atau kalau ada satu dua orang cukup jtu tebakannya, ‘mungkin mereka bisa yakin kalau pelarian yang mereka kejar bersembunyi di antara akar pohon. (Karya: Lina PW, Kompas, 8 Desember 2019) Dari konteks cerita tersebut, kejadian apa yang paling minimal harus ditambahkan penulis untuk melengkapi cerita tersebut? AC Pengenalan sitvasi cerita BC Penyelesaian konflik ©C _Peningkatan masalah De Munculnya konflik Ec Puncak konflik Kunci Jawaban/ Pombahasan B Bacalah puisi berikut! Lin Kecil dalam Sinar Kegelapan ‘Seperti lin kecil ini, kau mampu terangi gelepku Sinarmu memang tak banyak, tapi itu sangat berarti Tatkala malam datang membawa kegelapan, Hadirmu bagai sang malaikat dengan cahaya-cahaya penuh kasih Menepis lara, mendamaikan hati, dan menyejukkan cinta Nalarku membahana lagi setiap kali mengarikanmu Langkahmu laksana embusan angin datang dan pergi Meruntuhkan daun cemara yang hidup damai di tangkainya Perlanan sinarmu redup Dan pergi meninggalkanku dalam gelap Dengan mata, tapi tak kuasa melihatmu ‘Sepasang telingaku pun tak mampu mendengar bisikmu Kini rinduku berujung pada bias-bias bayangmu Dengan senyumen dan sedikit twa menambah luka Seribu sinar pun takkan mampu menggantikanmu Sejuta kenanganmu kini menyiksa kesendirianku Dalam gelap, kucoba melangkah sendiri Lin kecitku, Kurindu akan sinar kedamaienmu Yayan Hidayat, Banjarmasin, 03 02 2011 ‘Setelah membaca puts! inl, Emir merasa bahwa puis! ini cocok dengan suasana hhatinya karena baru saja ia kehilangan kucing kesayangannya. ‘Setujukah kamu dengan pendapat Emir tersebut? Jelaskan jawabanmu. Kunci Jawaban/ Pembahasan Setuju. Karena puisi tersebut bercerita tentang kehilangan. Situasi tersebut sesuai dengan kondisi Emir. 23. Uraian Legenda Danau Lipan Negeri Muara Kaman diperintah oleh seorang ratu yang bemama Ratu Aji Bidara Putin. Sudan banyak raja, pangeran, dan bangsawan yang ingin mempersuntingnya, namun selalu ditolak. ‘Suatu hati, sebuah kapal besar dari negeri Tiongkok berlabuh di Muara Kaman. Kapal itu milik seorang pangeran kaya di Tiongkok. Tujuan kedatangannya adalah ‘meminang Ratu Aji Bidara Putih ‘Sang Pangeran membawa banyak cendera mata mewah dari emas. Semua itu untuk Ratu Aji Bidara Putih. Sambil memberikan cendera mata, mereka ‘menyampaikan pinangan kepada Retu Aji Bidara Putin. Kali ini, sang Ratu tidak langsung menolak. Namun, ia meminta waktu untuk berpikir. Kemudian, para utusan kembali ke kapal. Setelah para utusan pergi, ia memanggil punggawa kepercayaannya “Paman, nanti malam selidikiah pangeran itu,” perintah sang Ratu Malamnya, Si Punggawa melaksanakan perintah Sang Ratu. la menaiki kapal. Dengan waspada, la menghindari para penjaga. Sampal akhimya, la berhasil menemukan bilik Sang Pangeran. Bik itu masih terang, tanda Sang Pangeran belum tidur. Si Punggawa mengintip ke dalam. Saat itu, Sang Pangeran sedang berbincang dengan salah seorang prajuritnya. Rupanya, Sang Pangeran hendak menaklukkan Muara Kaman dengan pura-pure menikahi Sang Ratu. Mendengar berita mengejutkan itu, Si Punggawa bergegas pergi untuk secepatnya member tahu junjungannya. "Kau jangan mengada-ada, Paman," tegur Ratu setelah mendengar laporan Si Punggawa, “Saya tidak mengade-ada! Pembicaraan mereka sangal jelas,” jawab si Punggawa “Pangeran itu bemiat buruk." Paginya, utusan Sang Pangeran kembali datang untuk meminta jawaban. Sang Ratu segera menolak mentah-mentah lamaran tersebut. Sang Pangeran amat murka, ia segera memerintahkan prajuritnya untuk menyerang Muara Kaman Para prajurit Muara Kaman terdesak. Para prajurit sang Pangeran pun makin dekat dengan istana. Sang Ratu mencoba untuk tetap tenang, Setelahnya, ia ‘mengucapkan doa sambil mengunyah sirih. Kemudian, kunyahan itu dilemparkan ke arena pertempuran. Tiba-tiba, sirih itu berubah menjadi lipan-lipan raksasa yang amat banyak. Lipan- lipan itu menyerang para praiurit Sang Pangeran. Para prajurit itu menjadi ketakutan dan berlarian ke kapal. Tetapi lipan-lpan itu tidak berhenti menyerbu. Lipan-lipan itu ‘membalikkan kapal hingga tenggelam. Kini, tempat bekas tenggelamnya kapal itu oleh penduduk Muara Kaman disebut Danau Lipan. Bagaimana pendapatmu tentang Ratu Aji Bidara Putri yang menyuruh punggawanya ‘mengintip pangeran yang berada di kapalnya? -— | Kunci Jawaban/ Pembahasan Jawaban ada dua variasi: Perintah sang ratu tidaklah sopan karena memasuki tempat orang lain tanpa izin. Perintah sang ratu sangat tepat karena itu bentuk kehati-hatian untuk menyelamatkan kerajaan Hujan Beras ‘Subuh-subuh, Mak Onah sudah mempersiapkan perbekalan. la membawa nasi bungkus daun jati, berlauk kering tempe, sambal, dan lalap daun singkong. Sebotol piastik air puth matang. Kata Yu Jiah, kecamaten puluhan kilo dari dusun mereka Pulang pergi naik truk membutuhkan waktu sekitar ima jam. Belum lagi antre di kantor pos. Jadi mereka harus membawa bekal, daripada jajan yang akan ‘mengeluarkan uang tambahan. “Mak, apa tidak lebih baik kalau Neneng yang berangkat?” Neneng memberi usul. Solain kasihan pada Mak, ia juga sebenarnya ingin pergi ke kecamatan. Terakhir ko kecamatan saat Kelas empat SD, lima tahun silam. Kala itu diajak guru melihat karmaval Agustusan. Pasti kecamatan sekarang lebih ramai, Banyak bangunan ‘megah. Jalanan bagus. Punya alun-alun luas yang menggelar tontonan, ombak banyu atau Komidi putar. “Tak perlu. Hari ini Juragan Madun panen singkong. Kamu bisa ikutan buruh.” Mak Onah memutuskan. “Tapi, Mak ....” Neneng masih berkeras. Siapa tahu Mak Onah berubah pikiran, “Kalau tak harus pergi ke kecamatan, Mak juga bisa ikutan buruh panen singkong. Kita dapat dua bagian, lumayan. Singkong bisa kita simpan, kita mekan kalau tak punya beras.” “lya, Mak.” Neneng menurut, tak ingin membantah nenek, yang sudah dianggapnya ibu. Bahkan ia memanggiinya dengan Mak. “Sudah, Mak sebentar lagi pergi. Ingat-ingat pesan Mak. Kau urus adik-adikmu. Kau siapkan buku-buku dan bantu pe-ernya. Adik-adikmu pintar, semoga bisa terus sekolah. Semoga hidupnya lebih baik daripada Mak” “Iya, Mak, Neneng ngert.” Pada cermin tua di kamar reotnya, Mak Onah dandan, mengenakan jarit dan kebayanya yang paling bagus. Mak Onah tampak semringah. Kemarin ia sudah ‘mengambil jatah beras raskin sepuluh kilo yang bisa untuk jatah mekan selama sebulan. Kali ini ia akan mendapat sejumiah uang lumayan banyak. Rencana sebagian untuk membayar utang, sisanya disimpan untuk memenuhi Kebutuhan sehari-hari. Untuk beli buku cucu. Untuk jajan eangu cucu. ‘Selama naik mobil bak terbuka, Mak Onah tersenyum bungah seraya melantunkan doa. Pada sebuah berita televisi lokal tertayang berita tentang kecelskasn kendaraan yang membawa penduduk miskin hendak mengambil uang di kantor pos kecamatan. Colt ditabrak truk fuso pembawa beras. Semua penumpang, termasuk beberapa jompo yang terjepit di antara puluhan orang, tewas tertimbun hujan beras! ** Setelah membaca cerita tersebut, seorang pembaca berkomentar bahwa Mak Onah. juga pasti tewas tertimbun beras. Menurutmu, apakah pernyataan pembaca tersebut dapat dipercaya? Jelaskan Jawabanmu! -— nae] Kunci Jawaban/ Pembahasan Iya. Karena di daiam cerita disebutkan bahwa semua penumpang tewas. Kalimat itu menunjukkan bahwa tidak ada penumpang yang selamat, termasuk Mak Onan Kompetensi yang diukur Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra a! | Pishi di Tengah Badai Pishi adaiah seekor ikan pari yang hidup di Samudra Hindia. Pishi dan teman- temannya sangat bahagia hidup di Samudra Hindia, bersama 600 jenis makhluk laut lainnya. Pishi dan teman-temannya sedang bermain ketika kapal nelayan datang. Semua ‘kan berpencar menyelamatkan dir, Pishi jadi sendinian. Kemudian terjadi badal besar. Lautan menjadi gelap sehingga Pishi kehilangan arah. Ombak besar membawa Pishi ke bawah kapal nelayan. Pishi membentur kapal, perutnya terluka. Pishi harus segera mengobati lukanya. Pishi berenang mendekati pantai. Di sana ada rumah sakit alam. Pishi tidak bisa berenang dengan cepat karena tubuhnya yang besar. Berat tubuh Pishi 900 kilogram dan panjangnya 10 meter. Setelah jauh berenang, Pishi sangat senang melihat lampu mercusuar. ty tandanya Pishi sudah sampai di rumah sakit alam. Ikan-ikan kecil langsung mendekati Pishi Mereka membersihkan luka di perut Pishi. Beberapa hari kemudian, luka Pshi pun sembuh. Pishi sangat berterima kasih kepada ikan-ikan kecil yang merawatnya, Ikan-ikan kecil itu memakan parasit dan jaringan kul mati di tubuh ikan pati Hubungan antara Pishi dan ikan-ikan kecil adalah hubungan yang saling ‘menguntungkan. Tubuh ikan pari menjadi bersih, ikan-ikan kecil pun menjadi kenyang. ‘Siapakah Pishi dan di mana ia tinggal? ac Pishi adalah seekor kan paus yang hidup i Samucra Hindia, Be Pishi adalah seekor kan paus yang hidup di Samudra Atlantik. ce Pishi adalah seekor ikan pari yang hidup di Samudra Hindia. do Pishi adalah seekor kan pari yang hidup di Samudra Atlantk. Kunci Jawaban/ Pembahasan c Harus Bisa ‘Aldo masuk sekolah sepak bola Mitra Naga. Dia rajin berlatih karena ingin menjadi pemain penyerang. Aldo selalu bersemangat setiap lathan. Dia berlatin menggiring bola, berlari kencang, dan merebut bola. Aldo paling jago merebut bola divandingkan teman-temannya. ‘Sayangnya, saat pertandingan, pelatih menunjuk Aldo menjadi pemain belakang, Aldo sangat kecewa. ‘Saat pertandingan berlangsung, Aldo terus menendang bola hingga ke depan gawang. Aldo melewati terman satu timnya yang berjaga di depan. Aldo tidek ‘mengikuti arahan pelatih yang meminta Aldo mengoper bola. Akibatnya, saat pemain lawan menerobos, tidak ada yang menjaga bagian belakang. Tim lawan berhasil menciptakan gol. Teman-teman kesal pada Aldo. Pelatin menyuruh Aldo ‘menjaga posnya. Babak kedua beriangsung. Aldo menjaga posnya, di bagian belakang. Bola dioper dari satu pemain ke pemain lainnya, hingga mendarat di kaki Aldo. Teman satu tim ‘Aldo yang berjaga di pos depan dinalangi tim lawan. Alco ingin menggiring bola ke arah gawang lawan, tetapi dia pemain belakang Pelatin kebingungan. Dia lalu berteriak menyurun Aldo untuk terus menggiring bola ke depan, ‘Aido terus beriari menggiring bola. Dia melewati tim lawan yang berusaha merebut bola. Aldo melakukan tendangan kencang hingga bola meluncur ke gawang lawan. ‘Aido menciptakan satu gol, jadi pertandingan berakhir seri. Sekarang Aldo mengerti, permainan sepak bola adalah permainan tim. Semua posisi penting. Mereka harus. bekerja sama untuk menciptakan gol. Apa yang membuat Aldo kecewa? AC Aldo tidak memiliki skill (keterampitan) sebagai penyerang. Bc Sekolah sepak bola Aldo tidak membutuhkan pemain penyerang. ce la sudah rajin berlatih, namun seringkali tidak dipilih untuk bertanding oleh pelatih DC Aldo ingin menjadi pemain penyerang, namun pelatih menjadikannya pemain belakang. Kunci Jawaban/ Pembahasan D Harus Bise Aldo masuk sekolah sepak bola Mitra Naga. Dia rajin beriatih karena ingin menjadi pemain penyerang. Aldo selalu bersemangat setiap latinan. Dia berlath menggiring bola, berlari kencang, dan merebut bola. Aldo paling jago merebut bola dibandingkan teman-temannya ‘Sayangnya, saat pertandingan, pelatih menunjuk Aldo menjadi perain belakang, Aldo sangat kecewa. ‘Saat pertandingan berlangsung, Aldo terus menendang bola hingga ke depan gawang. Aldo melewati teman satu timnya yang berjaga di depan. Aldo tidak ‘mengikuti arahan pelatih yang meminta Aldo mengoper bola. Akibatnya, saat pemain lawan menerobos, tidak ada yang menjaga bagian belakang. Tim lawan berhasil menciptekan gol. Teman-teman kesal pada Aldo. Pelatin menyuruh Aldo ‘menjaga posnya. Babak kedua beriangsung. Aldo menjaga posnya, di bagian belakang. Bola dioper dari satu pemain ke pemain lainnya, hingga mendarat di kaki Aldo. Teman satu tim ‘Aldo yang berjaga di pos depan dihatangi tim lawan. Aldo ingin menggiring bola ke arah gawang lawan, tetapi dia pemain belakang Pelatin kebingungan. Dia lalu berteriak menyurun Aldo untuk terus menggiring bola ke depan. ‘Aido terus berlari menggiring bola. Dia melewati tim lawan yang berusaha merebut bola. Aldo melakukan tendangan kencang hingga bola meluncur ke gawang lawan. Ado menciptakan satu gol, jadi pertandingan berakhir seri. Sekarang Aldo mengerti, permainan sepak bola adalah permainan tim. Semua posisi penting. Mereka harus bekerja sama untuk menciptakan gol. ‘Siapa saja tokoh dalam cerita "Harus Bisa"? pus Jewaban Kunci Jawaban/ Pembahasan Aido, pelatih Di perkotaan, anak-anak dapat mudah bersekolah hingga jenjang pendidikan tinggi Namun, tidak demikian bagi anak-anak yang berade di pedesaan. ‘Simak tiga cuplikan berlkut dari Buku Laskar Pelangi Katya Andrea Hirata. Teks 1: “Har itu adalah hari yang agak penting: hari pertama masuk SD. Di ujung bangku- bangku panjang tadi ada sebuah pintu terbuka. Kosen pintu itu miring karena selurun bangunan sekolan sudah doyong seolah akan roboh.” (Hirata, 2008, hal. 1) Teks 2: “Aku cemas... Karena beban perasaan ayahku menjalar ke sekujur tubuhku...AKU tahu beliau sedang gugup dan aku maklum bahwa tak mudah bagi seorang pria berusia empet puluh tujun tahun, seorang buruh tambang yang beranak banyak dan bergaji kecil, untuk menyerahkan anak laki-lakinya ke sekolah. Lebin mudah ‘menyerahkannya pada tauke pasar pagi untuk jadi tukang parut atau pada juragan pantai untuk menjadi kuli Kopra agar dapat membantu ekonomi keluarga.” (Hirata, 2008, hal. 2) Toks 3: “Keluarga Lintang berasel dari Tanjung Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut Menvju ke sana harus melewati empat kawasan pohon nipah, tempat berawa-rawa yang dianggap seram. ... Selain itu di sana juga tak jarang buaya sebesar pangkal pohon sagu melintasi jalan. Kampung pesisir itu secara geografis dapat dikatakan sebagai wilayah paling timur di Sumatra, daerah minus nun jauh masuk ke pedalaman Pulau Belitong.” (Hirata, 2008, hal. 11) Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Jakarta : Bentang Pustaka. Dalam cerita, tokon menggambarkan sekolan yang dimasukinya sebagai sekolan yang tidak layak. Pilihlah gambaran sekolah yang sesusi dengan teks. AC Jendela-jendela sekolah yang mulai rapuh karena rayap. BC Bangunan sekolah yang akan roboh. Ce Lapangan sekolah yang berdebu. DC Bangku-bangku di sekolah yang sudah doyong Kunci Jawaban/ Pembahasan B Di perkotaan, anak-anak dapat mudah bersekolah hingga jenjang pendidikan tinggi Namun, tidak demikian bagi anak-anak yang berada di pedesaan. ‘Simak tiga cuplikan berlkut dari Buku Laskar Pelangi arya Andrea Hirata. Teks 1 “Har itu adalah hari yang agak penting: hari pertama masuk SD. Di ujung bangku- bangku panjang tadi ada sebuah pintu terbuka. Kosen pintu itu miring karena selurun bangunan sekolah sudah doyong seolah akan roboh.” (Hirata, 2008, hal. 1) Teks 2: “Aku cemas.... Karena beban perasaan ayahku merjalar ke sekujur tubuhku... AKU tahu beliau sedang gugup dan aku maklum bahwa tak mudah bagi seorang pria berusia empet puluh tujun tahun, seorang buruh tambang yang beranak banyak dan bergaii Kecil, untuk menyerahkan anak laki-lakinya ke sekolah. Lebin mudah menyerahkannya pada tauke pasar pagi untuk jadi tukang parut atau pada juragan pantai untuk menjadi kuli kopra agar dapat membantu ekonomi keluarga.” (Hirata, 2008, hal. 2) Teks 3: “Keluarga Lintang berasal dari Tanjung Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut Menuju ke sana harus melewati empat kawasan pohon nipah, tempat berawa-rawa yang dianggap seram.... Selain itu di sana juga tak jarang buaya sebesar pangkal pohon sagu melintas’ jalan. Kampung pesisir itu secara geografis dapat dikatakan sebagai wilayah paling timur di Sumatra, daerah minus nun jauh masuk ke pedalaman Pulau Belitong.” (Hirata, 2008, hal. 11) Hirata, Andrea. 2008, Laskar Pelangi. Jakarta : Bentang Pustaka. Lintang berasal dari mana? -— =a] Kunci Jawaban/ Pembahasan Tanjung Kalumpang Di perkotaan, anak-anak dapat mudah bersekolah hingga jenjang pendidikan tinggi Namun, tidak demikian bagi anak-anak yang berada di pedesaan. ‘Simak tiga cuplikan berikut dari Buku Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Teks 1 “Har itu adalah hari yang agak penting: hari pertama masuk SD. Di ujung bangku- bangku panjang tadi ada sebuah pintu terbuka. Kosen pintu itu miring karena selurun bangunan sekolan sudah doyong seolah akan roboh.” (Hirata, 2008, hal. 1) Teks 2: “Aku cemas.... karena beban perasaan ayahku merjalar ke sekujur tubuhku... Aku tahu beliau sedang gugup dan aku maklum bahwa tak mudah bagi seorang pria berusia empet puluh tujuh tahun, seorang buruh tambang yang beranak banyak dan bergaii kecil, untuk menyerahkan anak laki-lakinya ke sekolah. Lebin mudah ‘menyerahkannya pada tauke pasar pagi untuk jadi tukang parut atau pada juragan pantai untuk menjadi kuli kopra agar dapat membantu ekonomi keluarga.” (irata, 2008, hal. 2) Teks 3: “Keluarga Lintang berasal dari Tanjung Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut. Menuju ke sana harus melewati empat kawasan pohon nipah, tempat berawa-rawa yang dianggap seram.... Selain itu di sana juga tak jarang buaya sebesar pangkal pohon sagu melintasi jalan. Kampung pesisir itu secara geografis dapat dikatakan sebagai wilayah paling timur di Sumatra, daerah minus nun jauh masuk ke pedalamen Pulau Beiitong.” (Hirata, 2008, nal. 11) Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Jakarta : Bentang Pustaka. Bagaimana cara menuju tempat tinggal Lintang? Hapusanaban Kunci Jawaban/ Pombahasan harus melewati empat kawasan pohon nipah, tempat berawa-rawa yang dianggap seram Di perkotaan, anak-anak dapat mudah bersekolah hingga jenjang pendidikan tinggi Namun, tidak demikian bagi anak-anak yang berada di pedesaan. ‘Simak tiga cuplikan berikut dari Buku Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Teks 1: “Hari itu adalah hari yang agak penting: hari pertama masuk SD. Di ujung bangku- bangku panjang tadi ada sebuah pintu terbuka. Kosen pintu itu miring karena seluruh bangunan sekolah sudah doyong seolah akan roboh.” (Hirata, 2008, hal. 1) Teks 2: “Aku cemas.... karena beban perasaan ayahku merjalar ke sekujur tubuhku... Aku tahu beliau sedang qugup dan aku maklum bahwa tak mudah bagi seorang pria berusia empat puluh tujuh tahun, seorang buruh tambang yang beranak banyak dan bergaji Kecil, untuk menyerahkan anak laki-lakinya ke sekolah. Lebin mudah ‘menyerahkannya pada tauke pasar pagi untuk jadi tukang parut atau pada juragan antai untuk menjadi kuli kopra agar dapat membantu ekonomi keluarga.” (Hirata, 2008, hal. 2) Teks 3: “Keluarga Lintang berasal deri Tanjung Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut. Menuju ke sana harus melewati empat kawasan pohon nipah, tempat berawa-rawa yang dianggap seram.... Selain itu di sana juga tak jarang buaya sebesar pangkal ohon sagu melintas' jalan. Kampung pesisir itu secara geografis dapat dikatakan sebagai wilayah paling timur di Sumatra, daerah minus nun jauh masuk ke pedalaman Pulau Belitong.” (Hirata, 2008, hal. 11) Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Jakarta : Bentang Pustaka. Bagaimana gambaran ayah tokoh "Aku"? © Pria berusia 47 tahun. © Pia itu ingin menjadi juragan pantal Pekerjzannya adalah burun tambang, Dia tinggal di Desa Tanjung Kelompang. Kunci Jawaban/ Pembahasan Adan C Di perkotaan, anak-anak dapat mudah bersekolah hingga jenjang pendidikan tinggi Namun, tidak demikian bagi anak-anak yang berada di pedesagn. ‘Simak tiga cuplikan berikut dari Buku Laskar Pelangi karya Andrea Hirata Teks 1: “Hari itu adalah hari yang agak penting: hari pertama masuk SD. Di ujung bangku- bangku panjang tadi ada sebuah pintu terbuka. Kosen pintu itu miring karena seluruh bangunan sekolah sudah doyong seolah akan roboh.” (Hirata, 2008, hal. 1) Teks 2: “Aku cemas... karena beban perasaan ayahku menjalar ke sekujur tubuhku...AKU tahu beliau sedang gugup dan aku maklum bahwa tak mudah bagi seorang pria berusia empat puluh tujuh tahun, seorang buruh tambang yang beranak banyak dan bergaji kecil, untuk menyerahkan anak laki-lakinya ke sekolah. Lebin mudah menyerahkannya pada tauke pasar pagi untuk jadi tukang parut atau pada juragan pantai untuk merjadi kuli kopra agar dapat membantu ekonomi keluarga.” (Hirata, 2008, hal. 2) Teks 3: “Keluarga Lintang berasal deri Tanjung Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut. Menuju ke sana harus melevati empat kawasan pohon nipah, tempat berawa-rawa yang dianggap seram.... Selain itu di sana juga tak jarang buaya sebesar pangkal pohon sagu melintasi jalan. Kampung pesisir itu secara geogratis dapat dikatakan sebagai wilayah paling timur di Sumatra, daerah minus nun jauh masuk ke pedalamen Pulau Belitong.” (Hirata, 2008, hal. 11) Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Jakarta - Bentang Pustaka Perhatikan pernyataan berikut iil Kik kolom Benar untuk pernyataan yang sesuai dan klik kolom Salah untuk pernyataan yang tidak sesuai Pemyataan Benar Salah ‘Ayah tokoh "Aku" merasa senang karena anaknya c c ‘masuk Sekolah "Aku" tinggal sekampung dengan Lintang « « Jalan menuju tempat tinggal Lintang melewati rute yang sulit dan cukup berbahaya. opus anaban Kunci Jawaban/ Pembahasan ‘Salah, Benar, Salah, Benar ‘Simak cuplikan dari Buku Laskar Pelangi, yang ditulis oleh Andrea Hirata. .»- Dapat dikatakan tak jarang Lintang mempertaruhkan nyawa demi menempuh pendidikan, namun tak sehari pun ia pemah bolos. Delapan puluh kilometer pulang pergi ditempuhnya dengan sepeda setiap hari. Tak pernan mengeluh. Jika kegiatan sekolah berlangsung sampai sore, ia akan tiba malam hari di rumahnya. Sering aku ‘merasa ngeri membayangkan perjalanannya Kesulitan itu belum termasuk jalan yang tergenang air, ban sepeda yang bocor, dan musim hujan berkepanjangan dengan petir yang menyambar-nyambar. Suatu hari rentai sepedanya putus dan tak bisa disambung lagi karena sudah terlalu pendek sebab terialu sering putus, tapi ia tak menyerah. Dituntunnya sepeda itu puluhan kilometer, dan sampai di sekolah kami sudah bersiap-siap akan pulang. Saat itu adalah pelajaran seni suara dan dia begitu bahagia karena masih sempat menyanyikan lagu Padamu Negeri di depan kelas. Kami termenung mendengarkan ia bemyanyi dengan sepenuh jiwa. tak tampak kelelahan di matanya yang berbinar jenaka. Setelah itu ia pulang dengan menuntun sepedanya lagi sejauh empat puluh kiometer. Pada musim hujan lebat yang bisa mengubah jalan menjadi sungai, menggenangi daratan dengan air setinggi dada, membuat guruh dan halilintar membabat pohon kelapa hingga tumbang bergelimpangan terbelah dua, pada musim panas yang begitu terik hingga alam memuai ingin meledak, pada musim badai yang membuat hasil aut nihil hingga berbulan-bulan semua orang tak punya uang Sepeser pun, pada musim buaya berkembang biak sehingga mereka menjadi semakin ganas, pada musim angin barat puting beliung, pada musim demam, pada musim ‘sampar sehari pun Lintang tak pernah bolos. Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Jakarta: PT Bentang Pustaka. Klik kolom Benar untuk pernyataan yang sesuai dan klik kolom Salah untuk pernyataan yang tidak sesuai. Jawaban Benar Salah Setiap hari, Lintang selalu hadir di sekolah. c c Ketika rantai sepedanya putus, Lintang kembali ke c c rumah. Lintang selalu hadir tepat waktu di sekolah. c c Jarak dari rumah Lintang ke sekolah adalah 40 km. c c Hapa Janaben Kunci Jawaban/ Pembahasan Benar, Salah, Salah, Benar ‘Simak cuplikan dari Buku Laskar Pelangi, yang ditulis oleh Andrea Hirata. .»- Dapat dikatakan tak jarang Lintang mempertaruhkan nyawa demi menempuh pendidikan, namun tak sehari pun ia penah bolos. Delapan puluh kilometer pulang pergi ditempuhnya dengan sepeda setiap hari. Tak pernah mengeluh. vika kegiatan sekolah berlangsung sampai sore, ia akan tiba malam hari di rumahnya. Sering aku ‘merasa ngeri membayangkan perjalanannya Kesulitan itu belum termasuk jalan yang tergenang air, ban sepeda yang bocor, den musim hujan berkepanjangan dengan petir yang menyambar-nyambar. Suatu hari rantai sepedanya putus dan tak bisa disambung lagi karena sudah terlalu pendek sebab terialu sering putus, tapi ia tak menyerah. Dituntunnya sepeda itu puluhan kiometer, dan sampai di sekolah kami sudah bersiap-siap akan pulang, Saat itu adalah pelajaran seni suara dan dia begitu bahagia karena masih sempat menyanyikan lagu Padamu Negeri di depan kelas. Kami termenung mendengarkan ia bemyanyi dengan sepenuh jiwa, tak tampak kelelahan di matanya yang berbinar Jenaka. Setelan itu ia pulang dengan menuntun sepedanya lagi sejaun empat puluh kiometer Pada musim hujan lebat yang bisa mengubah jalan menjadi sungai, menggenangi daratan dengan air setinggi dada, membuat guruh dan halilintar membabat pohon kelapa hingga tumbang bergelimpangan terbelah dua, pada musim panas yang begitu terik hingga alam memuai ingin meledak, pada musim badai yang membuat hasil Jaut nihil hingga berbulan-bulan semua orang tak punya uang Sepeser pun. pada musim buaya berkembang biak sehingga mereka menjadi semakin ganas, pada musim angin barat puting beliung, pada musim demam, pada musim ‘sampar seheri pun Lintang tak pernah bolos. Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Jakarta: PT Bentang Pustaka Kesulitan apa saja yang dialami Lintang saat pergi ke sekolah? Kunci Jawaban/ Pembahasan Jarak yang jauh, jalan yang tergenang air, ban sepeda yang bocor, dan musim hujan berkepanjangan dengan petir yang menyambar-nyambar. Pishidi Tengah Badai Pishi adalah seekor ikan pari yang hidup di Samudra Hindia. Pishi dan teman- temannya sangat bahagia hidup di Samudra Hindia, bersama 500 jenis makhluk laut lainnya, Pishi dan teman-temannya sedang bermain ketika kapal nelayan datang. Semua ikan berpencar menyelamatkan diri. Pishi jadi sendirian. Kemudian terjadi badal besar. Lautan menjadi gelap sehingga Pishi kehilangan arah. Ombak besar ‘membawa Pishi ke bawah kapal nelayan. Pishi membentur kapal, perutnya terluka Pishi harus segera mengobati lukanya. Pishi berenang mendekati pantai. Di sana ada rumah sekit alam. Pishi tidak bisa berenang dengan cepat karena tubuhnya yang besar. Berat tubuh Pishi 900 kilogram dan panjangnya 10 meter. Setelah jauh berenang, Pishi sangat senang melihat lampu mercusuar. Itu tandanya Pishi sudah sampai di rumah sakit alam. Ikan-ikan kecil langsung mendekati Pishi. Mereka membersinkan luka di perut Pishi. Beberapa hari kemudian, luka Pishi pun sembuh. Pishi sangat berterima kasin kepada ikan-ikan kecil yang merawatnya. Ikan-ikan kecil itu memakan parasit dan jaringan kult mati di tubuh ikan pari Hubungan antara Pishi dan ikan-kan kecil adalah hubungan yang saling ‘menguntungkan. Tubuh ikan pari menjadi bersin, ikan-Ikan kecil pun menjadi kenyang. Pilihiah setiap kalimat yang menyatakan latar tempat dalam wacana tersebut. Pishi harus segera mengobati lukanya, © Ombak besar membawa Pishi ke bawah kapal nelayan. c Pishi tidak bisa berenang dengan cepat karena tubuhnya berat. © Pishi dan teman-temannya sangat bahagia hidup di Samudra Hindia. pus Sanaban Kun Jawaban/ Pembahasan pian 2 dan pilihan 4 Rumah untuk Lek Tini Suatu hari penduduk kampung di Gunungkidul dikagetken dengan musibah kebakaran yang menimpa rumah yang ditinggali oleh keluarga Lek Tini. Tanpa pikir panjang, Lek Tini yang terkejut atas peristiwa itu berupaya lari keluar rumah sambil minta tolong diikuti anggota keluarganya. Kakinya terasa berat untuk digerakkan, tetapi tetap terus berupaya sebisanya. Bahkan, hanya diserat saja hingga akhimya ‘mencapai pohon asem depan rumah. Badannya menggigi' duduk tersimpuh lemas tak berdaya sambil memandangi rumahnya dilalap si Jago Merah tanpa herti. Terbayang olehnya, diri dan keluarganya akan tidur tanpa atap. Masyarakat yang mengetahui peristiwa itu langsung datang dan menyingsingkan lengan baju. Ada yang menyelamatkan benda-benda ci rumah yang terbakar, memadamkan api dan ada yang menggalang dana. Dalam waktu singkat terkumpul berbagai sumbangan untuk keluarga Lek Ti Tidak berhenti sampai di sity saja. Masyarakat bersama pemerintah desa ‘menunjukkan kepedulian yang tinggi tethadap koran kebakaran. Mereka berharap Lek Tini secepatnya mendapat tempat tinggal yang layak dan dapat beraktivitas seperti semula. Dengan penuh semangat, mereka bergotong royong membangun rumah sementara untuk keluarga Lek Tini. Lebih dari 50 orang berpartsipasi dalam pembangunan rumah yang dimulai sejak pagi hari. Itu sebabnya, pada sore hari, rumah sementara ini telah selesai dibangun dan siap untuk ditinggali oleh keluarga Lek Tini Kiik pada beberapa pilinan jawaban yang benar! ‘Apa faktor pendukung rumah sementara Lek Tini sudah dapat dihuni hanya dalam waktu 12 jam? © Penduduk peduli terhadap semua warga korban kebakaran. © _ Penduduk bergotong-royong dengan berbagi tugas. © Masyarakat bersama pemerintah desa menggalang dana. © Rumah yang terbakar hanya rumah Lek Tini. Banyak orang kaya yang bersedia menjadi donatur tetap. vspaionn | Rumah untuk Lek Tint Suatu hari penduduk kampung di Gunungkidul dikagetkan dengan musibah kebakaran yang menimpa rumah yang ditinggali oleh keluarga Lek Tini. Tanpa pikir Panjang, Lek Tin’ yang terkejut atas peristiwa itu berupaya lari keluar rumah sambil minta tolong diikuti anggota keluarganya. Kakinya terasa berat untuk digerakkan, tetapi tetap terus berupaya sebisanya. Bahkan, hanya diserat saja hingga akhimya ‘mencapai pohon asem depan rumah. Badannya menggig duduk tersimpuh lemas tak berdaya sambil memandangi rumahnya dilalap si Jago Merah tanpa henti. ‘Terbayang olehnya, diri dan keluarganya akan tidur tanpa atap. Masyarakat yang mengetahui peristiwa itu langsung datang dan menyingsingkan lengan baju. Ada yang menyelamatkan benda-benda

Anda mungkin juga menyukai