Anda di halaman 1dari 3

Nama: Yasmin Nurzahrah

NPM: 2120601092

Mata Kuliah dan Kelas: HI K3

1. Peristiwa di Bulan November


a. Siapa saja subjek hukum internasional yang tampak dalam kutipan di atas?
Lengkapi dengan penjelasan
Jawab: terdapat dua jenis subjek hukum internasional pada kutipan di atas, yaitu
organisasi internasional dan negara. Subjek hukum organisasi internasional adalah
World Trade Organization (WTO) sementara subjek hukum berupa negara adalah:
1) Swiss, 2) Jerman, 3) Indonesia, dan 4) Singapura. WTO termasuk ke dalam
organisasi internasional karena terbentuk berdasarkan perjanjian multilateral
antara negara-negara pada Perundingan Uruguay (1986-1994), selain itu WTO
merupakan pengganti GATT, yaitu organisasi perdagangan sebelumnya yang
telah disepakati pembentukannya melalui perjanjian multirateral di Jenewa, Swiss
pada 1947. WTO merupakan subjek hukum internasional yang terbatas pada
bidang perdagangan. Negara menjadi subjek hukum internasional karena ia
merupakan penyandang hak dan kewajiban.
b. Apakah perjanjian yang dirumuskan merupakan perjanjian internasional?
Lengkapi dengan penjelasan
Jawab: perjanjian tersebut merupakan perjanjian internasional multilateral (WTO,
Swiss, dan Jerman) karena melibatkan tiga negara atau lebih, sementara untuk
perjanjian ekstradisi antara Singapura dan Indonesia termasuk ke dalam perjanjian
Internasional bilateral yaitu perjanjian yang dilakukan oleh dua negara.
c. Apakah artikel di atas memuat sumber hukum? Lengkapi dengan penjelasan
Jawab: sumber hukum yang digunakan adalah perjanjian internasional karena
perjanjian tersebut dilakukan oleh negara-negara yang besangkutan dan diatur
oleh hukum internasional.

2. Kudeta Myanmar dan Delegasi Uni Eropa bertemu Presiden Taiwan


a. Bentuk pengakuan apa sajakah yang tampak dalam artikel tersebut? Lengkapi
dengan penjelasan
Jawab: dalam kasus kudeta Myanmar pengakuan yang diberikan adalah
pengakuan pemerintahan. Terdapat dua sisi pemerintahan yang berkonflik yaitu
pemerintahan militer dan pemerintahan sipil, menteri luar negeri Selandia Baru
memberikan pengakuan pada pemerintah sipil dan tidak mengakui pemerintahan
militer, sedangkan dalam artikel delegasi EU bertemu presiden Taiwan;
pengakuan yang diberikan adalah pengakuan negara, hal ini terlihat jelas dari EU
yang ingin mengintesifkan hubungan politik antara EU-Taiwan dan mengubah
nama kantor perwakilan di Taiwan menjadi Kantor Uni Eropa di Taiwan, serta
membuat perjanjian investasi bilateral.
b. Apakah tindakan negara memberikan sanksi kepada petinggi militer yang de facto
memimpin Myanmar dapat sebagai pemberian pengakuan? Lengkapi dengan
penjelasan
Jawab: hal tersebut dapat dikategorikan sebagai pengakuan terhadap pemberontak,
pemberontak dianggap sebagai subjek hukum internasional untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya agar bisa dituntut di pengadilan.
Pengakuan ini diberikan kepada sekelompok pemberontak (petinggi militer
Myanmar) yang melakukan pemberontakan terhadap pemerintahnya
(pemerintahan sipil Aung San Suu, Presiden Win Myint, dan beberapa pimpinan
partai penguasa) sendiri pada suatu negara (Myanmar).
3. Kasus Kebakaran Hutan di Indonesia
a. Apakah tindakan Singapura (pada paragraf terakhir) merupakan bagian dari
pelaksanaan hak negara? Lengkapi dengan penjelasan
Jawab: UU yang diloloskan oleh Singapura untuk mendenda perusahaan-
perusahaan milik negaranya tidak termasuk sebagai pelaksanaan hak negara,
sebab negara hanya berhak untuk membuat yuridiksi terhadap wilayah, orang, dan
benda yang berada dalam wilayahnya, sementara perusahaan tersebut berada di
wilayah Indonesia.
b. Malaysia dan singapura selalu mendesak indonesia untuk mengambil tindakan
tegas atas kebakaran huan yang menimbulkan asap lintas negara tersebut. Apakah
mengambil tindakan tegas merupakan kewajiban Indonesia? Lengkapi dengan
penjelasan
Jawab: hal tersebut termasuk kedalam kewajiban negara untuk menjaga
wilayahnya agar tidak membahayakan perdamaian dan keamanan internasional.
Protes yang dilakukan Malaysia dan Singapura akibat kiriman kabut asap dapat
memicu pertikaian diplomatik dengan Indonesia, maka dari itu Indonesia memiliki
kewajiban untuk bertanggung jawab (karena kabutnya berasal dari Indonesia)
dalam cara menandatangani dan meratifikasi kesepakatan ASEAN mengenai
Polusi Asap Batas Lintas untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

Anda mungkin juga menyukai