10/Sep/2021
22
Lex Crimen Vol. X/No. 10/Sep/2021
Pasal 873 Ayat (1) Kitab Undang-Undang hukum yang terkait dengan topik penelitian,
Hukum Perdata. yaitu literatur dan kamus hukum.
Harta warisan dapat menjadi masalah besar
yang berlanjut pada sengketa antarkeluarga jika PEMBAHASAN
pembagiannya dirasa tidak adil oleh ahli waris. A. Faktor-Faktor/Alternatif Apa Saja Yang
Pembagian harta warisan yang tepat dan sesuai Mendukung Para Pihak Dalam
dengan aturan hukum yang berlaku dapat Penyelesaian Sengketa Warisan.
meminimalisir munculnya masalah tersebut Penyelesaian kasus perdata bagi pihak yang
juga menghindarkan kemungkinan adanya bersengketa, biasanya melalui dua jalur yang
sengketa antarkeluarga tentang warisan secara menjadi penawaran bagi kedua belah pihak,
perdata. Berdasarkan latar belakang di atas, yaitu: 7
maka penulis tertarik ingin mengangkat judul 1. Jalur litigasi
tentang “tinjauan perdata penyelesaian Pelaksanaan gugatan secara umum
sengketa warisan dalam studi kasus yang disebut litigasi. Gugatan adalah suatu
terjadi di kab. Minahasa prov. Sulawesi utara tindakan sipil yang dibawa ke pengadilan
(desa kaweng).” hukum, dimana penggugat sebagai pihak
yang mengklaim telah mengalami
B. Rumusan Masalah kerugian akibat dari tindakan terdakwa,
1. Faktor-Faktor/alternatif apa saja yang menuntut upaya hukum atau keadilan.
mendukung para pihak dalam Penggugat yang berhasil, maka penilaian
Penyelesaian sengketa? akan diberikan dalam mendukungnya
2. Bagaimana penyelesaian sengketa termasuk berbagai perintah pengadilan
tentang warisan ditinjau dari asas yang mungkin dikeluarkan untuk
hubungan darah dan asas hubungan menegakkan hak. Orang yang memiliki
perkawinan menurut Pasal 832 Ayat (1) kecenderungan untuk menempuh jalur
dan Pasal 852 a Kitab Undang-Undang litigasi daripada mencari solusi non
Hukum Perdata? yudisial disebut sadar hukum. Hukum
positif di Indonesia masih membuka
C. Metode Penelitian ruang bagi para pihak untuk memilih
Jenis penelitian yang digunakan dalam dasar hukum dalam penyelesaian
skripsi ini adalah penelitian dengan pendekatan pembagian harta warisan yang nantinya
yuridis normatif. Pendekatan yuridis normatif, memberikan konsekuensi terhadap
yaitu penelitian hukum dengan cara meneliti pengadilan mempunyai kewenangan
bahan kepustakaan (library research). mengadili sengketa tersebut. Pilihan
Penelitian dilakukan dengan menelusuri hukum di sini maksudnya, sengketa
peraturan-peraturan dan literatur-literatur tersebut dapat diajukan ke pengadilan
yang berkaitan dengan permasalahan yang negeri bila tunduk pada hukum adat atau
diteliti.6 Bahan hukum primer merupakan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
bahan hukum yang mempunyai otoritas. 2. Jalur non litigasi
Bahan-bahan hukum primer terdiri dari Jalur non litigasi merupakan
peraturan perundang-undangan dan putusan- penyelesaian masalah hukum di luar
putusan hakim. Bahan hukum primer yang pengadilan dan dikenal dengan
digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini, penyelesaian sengketa alternatif.
yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Penyelesaian perkara di luar pengadilan
dan hukum waris. Bahan hukum sekunder, ini diakui dalam peraturan perundangan
yaitu semua publikasi tentang hukum yang di Indonesia. Penjelasan Pasal 3 Undan-
bukan merupakan dokumen-dokumen resmi. Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang
Bahan hukum sekunder yang digunakan oleh Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman
penulis dalam skripsi ini adalah buku-buku teks menyebutkan, bahwa:
23
Lex Crimen Vol. X/No. 10/Sep/2021
24
Lex Crimen Vol. X/No. 10/Sep/2021
25
Lex Crimen Vol. X/No. 10/Sep/2021
kawin dan si suami atau istri yang hidup “Anak-anak atau sekalian keturunan
terlama, semua menurut peraturan tertera mereka, biar dilahirkan dari lain-lain
di bawah ini. perkawinan sekali pun, mewaris dari
Dalam hal, bilamana baik keluarga sedarah, kedua orang tua, kakek, nenek, atau
maupun si yang hidup terlama di antara semua keluarga sedarah mereka
suami istri, tidak ada, maka segala harta selanjutnya dalam garis lurus ke atas,
peninggalan si yang meninggal, menjadi dengan tiada perbedaan antara laki atau
milik negara, yang mana berwajib akan perempuan dan tiada perbedaan
melunasi segala utangnya, sekadar harga berdasarkan kelahiran lebih dahulu.
harta peninggalan mencukupi untuk itu.” Mereka mewaris kepala demi kepala, jika
dengan si meninggal mereka bertalian
Ahli waris yang mewaris berdasarkan keluarga dalam derajat kesatu dan
ketentuan undang-undang (ab-intestato) masing-masing mempunyai hak karena
memperoleh warisan atas dasar alas hak diri sendiri; mereka mewaris pancang
umum, yaitu harta warisan diperoleh karena demi pancang, jika sekalian mereka atau
adanya peristiwa hukum seperti meninggalnya sekadar sebagian mereka bertindak
seseorang. Ketentuan-ketentuan umum dalam sebagai pengganti.”
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dengan Mengenai hak suami atau istri yang
demikian berlaku bagi mereka, antara lain: 13 ditinggalkan, mendapat bagian sebesar
a. Pasal 830 Kitab Undang-Undang Hukum seorang anak yang sah dari pewaris (vide
Perdata tentang Asas Kematian. Pasal 852 (a) Kitab Undang-Undang
b. Pasal 831 Kitab Undang-Undang Hukum Hukum Perdata). Suami atau istri pisah
Perdata tentang Commorientes. ranjang masih dapat saling mewaris,
c. Pasal 832 Kitab Undang-Undang Hukum kecuali yang sudah bercerai. Hal ini
Perdata tentang Penggolongan Ahli karena hak warisnya sudah terhalang
Waris. perceraian tadi. Pewaris yang tidak
d. Pasal 834 Kitab Undang-Undang Hukum meninggalkan keturunan maupun suami
Perdata tentang Hereditatis Petitio atau istrinya tetapi meninggalkan ayah,
e. Pasal 1048 Kitab Undang-Undang Hukum ibu serta saudara-saudaranya dalam garis
Perdata tentang ahli waris tidak hanya menyamping, maka harta akan jatuh
berhak atas harta warisan tetapi juga kepada saudara-saudara, ayah atau
mempunyai kewajiban membayar utang- ibunya tersebut (vide Pasal 854 Kitab
utang pewaris. Undang-Undang Hukum Perdata).14
f. Pasal 1066 Kitab Undang-Undang Hukum b. Mewaris karena penggantian tempat (bij
Perdata tentang Ciri Khas Hukum Waris. plaatsvervulling)
g. Pasal 874 Kitab Undang-Undang Hukum Ahli waris yang merupakan keturunan,
Perdata tentang pembagian harta keluarga sedarah dari pewaris dan
warisan yang akan dilaksanakan terlebih muncul sebagai pengganti tempat orang
dahulu atas dasar surat wasiat. lain, yang seandainya tidak mati lebih
Pewarisan ab intestato mengenal dua cara dahulu dari pewaris, sedianya akan
mewaris, yaitu: mewaris. Contohnya, seorang ayah
a. Mewaris karena haknya atau meninggal dunia mempunyai anak yang
kedudukannya sendiri (uit eigen hoofde) sudah lebih dahulu meninggal dunia,
Ahli waris yang terpanggil untuk mewaris tetapi dari anak tersebut terdapat cucu-
karena kedudukannya sendiri cucunya (cucu-cucu dari pewaris).
berdasarkan hubungan darah antara ia Cucu-cucu dari pewaris tersebut
dengan pewaris. Hal ini telah disebutkan mendapatkan hak sebesar orang tuanya
dalam Pasal 852 Kitab Undang-Undang seandainya masih hidup, namun apabila
Hukum Perdata yang berbunyi: semua anak-anak dari pewaris sudah
meninggal dunia dan yang tinggal adalah
26
Lex Crimen Vol. X/No. 10/Sep/2021
B. Saran
15Ibid.
1. Penyelesaian sengketa warisan sebaiknya
16 Sjarif, S. A. dan Elmiyah, N. 2010. Hukum Kewarisan diawali terlebih dulu dengan cara damai
Perdata Barat Pewarisan Menurut Undang-Undang. atau kekeluargaan, mengingat hubungan
Cetakan ke-3. Jakarta: Kencana. Hlm. 24.
27
Lex Crimen Vol. X/No. 10/Sep/2021
28
Lex Crimen Vol. X/No. 10/Sep/2021
B. Peraturan Perundang-Undangan:
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
C. Internet:
CNN Indonesia. 2020. Kasus Warisan Di NTB
Berujung Saling Lapor Ibu Dan Anak.
https://www.cnnindonesia.com/nasion
al/20200702103654-12-519917/kasus-
warisan-di-ntb-berujung-saling-lapor-
ibu-dan-anak
Dzulfaroh, A, N. 2020. Selain Gugatan Hak
Waris Anak Pendiri Sinar Mas, Ini Kasus
Sengketa Harta Konglomerat Indonesia.
https://www.kompas.com/tren/read/2
020/07/14/185808765/selain-gugatan-
hak-waris-anak-pendiri-sinar-mas-ini-
kasus-sengketa-harta?page=all
Prawiro, M. 2019. Pengertian Keluarga: Ciri-Ciri,
Fungsi, dan Macam-Macam Keluarga.
https://www.maxmanroe.com/vid/sosi
al/pengertian-keluarga.html
Kamil, J. D. Waspada Sengketa Harta Warisan
Dalam Keluarga.
https://realestat.id/berita-
29