Anda di halaman 1dari 2

ANTROPOLOGI KEPENDUDUKAN

Nama : Erino Nainggolan


NIM : 3202422014
Kelas : D REG’2020
Dosen : Daniel H.P Simanjuntak, S.Sos,.M.Si

Identifikasi masalah pada jurnal : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Laju


Pertumbuhan dan Implementasi Kebijakan Penduduk di Provinsi Bali.
Masih tingginya laju pertumbuhan penduduk mengakibatkan masalah kependudukan menjadi
masalah besar yang harus segera ditangani; jika tidak akan terjadi “Population Bomb” ( Paul R.
Ehrlich,1968). Faktor-faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk setelah diadakan
analisis dengan pendekatan penelitian diskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan analisis statistik
dan teori kebijakan publik dari Edward III; dimana obyek penelitian di seluruh Kabupaten/Kota
di Provinsi Bali. Laju pertumbuhan penduduk ditentukan oleh perubahan dinamika
kependudukan seperti kelahiran, kematian, dan migrasi di Provinsi Bali. Laju pertumbuhan
penduduk jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat pertumbuhan penduduk nasional. Meskipun
bonus demografi yang diperoleh, dimana Total Fertility Rate (TFR) telah mengalami penurunan
dari 2,5 menjadi 2,3 per wanita, akan tetapi Mortality Rate masih di atas satu persen dan tingkat
migrasi di daerah Sarbagita sangat tinggi bahkan mencapai 4 persen lebih. Upaya
penanggulangan kependudukan melalui Keluarga Berencana masih stagnan, sebagai akibat
lemahnya Implementasi kebijakan pemerintah.
Teori:
Teori pada masalah tersebut yaitu Teori Kebijakan
Tokoh: Edward III
Asumsi:
Teori-teori migrasi awal didasarkan pada tenaga kerja surplus, tingkat pertumbuhan yang bersifat
tetap dan penciptaan lapangan kerja serta berbagai teori ini melihat migrasi keluar merupakan
suatu trauma sosial. Sedangkan teori baru menyadari bahwa migrasi bila didorong oleh kekuatan
ekonomi merupakan suatu proses yang positif dan selektif.
Konsep:
Metode:
Metode yang digunakan pada penelitian deskriptif; dengan obyek penelitian

Identifikasi masalah pada jurnal : PERAN PENDIDIKAN DI MASA KEPENDUDUKAN JEPANG (1942-1945)
TERHADAP PERUBAHAN BUDAYA DI JAWA BARAT

Perubahan budaya di Jawa Barat pada masa kependudukan Jepang dalam dunia Pendidikan. Tujuan
penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih jelas peran pendidikan pada masa pendudukan
Jepang terhadap perubahan budaya. Dalam penulisan artikel ini menggunakan metode penelitian
Historis dengan teknik kepustakaan dan dokumen pengumpulan data dilakukan di perpustakaan, serta
sumber-sumber Jurnal yang terpecaya yang diambil dari internet. Hasil penelitian ini didapat sesuai
dengan 7 unsur budaya yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat yaitu, sistem religi, sistem organisasi,
sistem pengetahuan, sistem teknologi dan peralatan, bahasa, dan kesenian. Masa pendudukan Jepang
selama tiga setengah tahun merupakan masa yang menentukan salah satu periode yang sangat
menentukan bagi bangsa Indonesia. Kebijakan yang paling mempengaruhi budaya yang pemerintah
jepang keluarkan dan pendidikan sangat berperan dalam pelaksanaanya khususnya diwilayah Jawa
Barat, yang pertama kebijakan Language Planning, bangsa Indonesia diwajibkan menggunakan bahasa
Indonesia atau bahasa Jepang. Bangsa Indonesia dilatih dan didik untuk memegang jabatan dan
mengatur organisasi pemerintahan, yang akhirnya merubah bahasa nasional yang sebelumnya
menggunakan bahasa Belanda. Kebijakan selanjutnya adalah dihapuskannya sistem stratifikasi sosial
yang ada didalam masyarakat Indonesia, baik golongan antar golongan maupun status sosial, kebijakan
tersebut juga mempengaruhi budaya bangsa Indonesia, yang sudah ada sejak masa Hindu-Budha.

Teori:

Anda mungkin juga menyukai