DOI: https://doi.org/10.33701/jurnaltatapamong.v3i2.1919
P-ISSN: 2715-0631
E-ISSN: 2723-2891
Available Online at: http://ejournal.ipdn.ac.id/jurnaltatapamong
Program Studi Praktik Perpolisian Tata Pamong
Fakultas Hukum Tata Pemerintahan
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
ABSTRAK
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui apa saja kendala atau hambatan yang terjadi dalam
pelaksanaan pembinaan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat di Kecamatan Purwakarta
Kabupaten Purwakarta. Metode penelitian yang dilakukan melalui metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Informan penelitian hanya satu orang yaitu Kepala Bidang Perlindungan
Masyarakat dan masyarakat sekitar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pembinaan penerapan
protokol kesehatan kepada masyarakat di Kecamatan Purwakarta pada pelaksanaanya masih belum
optimal. Terdapat beberapa kendala atau hambatan dalam pelaksanaan yaitu seperti terbatasnya
personil dari Satpol PP yang bertugas di Kecamatan Purwakarta dan masih ada masyarakat yang
belum sadar akan pentingnya protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Hal ini
mengakibatkan jumlah kasus Covid-19 terus meningkat.
ABSTRACT
This article aims to find out what are the obstacles or resistances that occur in the development the
implementation of health protocols to the people in the Purwakarta sub-district, Purwarta. The
research method was used only one informant, namely the Head of The Public Protection Division
and other people. The results showed that the development implementation of health protocols to the
people in Kecamatan Purwakarta had not been carried out optimally. There are several obstacles
or resistances in the implementation, such as the limited of personnel from Satpol PP on duty in the
Purwakarta sub-district and there are still people who are not aware of the importance of health
protocols to prevent the transmission of Covid-19. This has resulted in the number of Covid-19 cases
continuing to increase.
Keywords : Development, Health Protocol, Satpol PP
Copyright (c) 2021 Restu Ragyl Hariyanto, Ajisaka Bagas Satyanagara, Alfonsa Agustina Eka Cahyani
| 112
Jurnal Tatapamong 3 (2), September 2021: 111-125
oleh Satpol PP dan beberapa aparat yang kepada masyarakat juga disertakan dalam
tergabung dalam Operasi PPKM darurat, rangkaian operasi tersebut.
masih banyak ditemukan masyakarat yang
Hambatan yang dialami selama
tidak menerapkan protokol kesehatan.
Satpol PP melaksanakan tugas, yaitu
Operasi PPKM darurat yang digelar oleh
jumlah personil yang tidak berimbang
Satpol PP di Desa Citalangt, Kecamatan
dengan jumlah masyarakat dan desa serta
Purwakarta. Sedikitnya ada 50 pelanggar
kesadaran masyarakat yang masih rendah.
yang operasi gabungan, 47 pelanggar
Satpol PP Kabupaten Purwakarta hanya
diberikan sanksi sosial dan 3 lainnya
memiliki 216 personil yaitu terdiri dari
diberikan teguran lisan.
120 yang berstatus non-PNS dan 96 yang
Dalam penerapannya, protokol berstatus PNS (“LAKIP 2020 - PPID
kesehatan harus berhubungan dengan Kabupaten Purwakarta” n.d.) sedangkan
beberapa pihak termasuk pemerintah purwakarta memiliki 17 kecamatan, 192
melalui Satuan Polisi Pamong Praja dalam desa dan kelurahan. Ketimpangan tersebut
pembinaan kepada masyarakat menyebabkan efektivitas dalam
dilaksanakan salah satunya dengan pembinaan sangat kurang dan tidak bisa
pembinaan penerapan protokol kesehatan koomprehensif.
pada masyarakat. Menurut Poerwadarmita
Selain jumlah personil, faktor
pembinaan adalah suatu usaha, tindakan
eksternal masyarakat seperti karakter dan
dan kegiatan yang dilakukan secara
pekerjaan. Faktor eskternal tersebut
berdaya guna berhasil guna untuk
menjadi sebuah hambatan ketika belum
memperoleh hasil yang lebih baik
ada solusi pasti antara personi dan
(“Gudang Ilmu Pengetahuan n.d.).
masyarakat. Pedagang kaki lima yang
Pembinaan yang dilakukan oleh membuka dagangannya lebih dari waktu
Satpol PP Purwakarta dilaksanakan yang ditentukan atau bahkan
melalui operasi masker yang dilaksanakan menyebabkan kerumunan dengan alas an
setiap hari. Operasi masker menyasar untuk mencari nafkah di masa ekonomi
kecamatan hingga desa yang memiliki sulit pandemic ini. Di sisi lain petugas
risiko tinggi penyeberan COVID-19 dan berusaha untuk memberi pembinaan dan
beberapa wilayah zona merah lainnya. pengertian mengenai protokol kesehatan.
Selain itu, pembagian masker dan
Mengenai hambatan tersebut,
pemberian edukasi dan pemahaman
maka diperlukan pembinaan yang lebih
| 113
Jurnal Tatapamong 3 (2), September 2021: 111-125
| 114
Jurnal Tatapamong 3 (2), September 2021: 111-125
buku, naska, catatan, rekaman sejarah, primer yaitu data yang diambil melalui
dokumen-dokumen, dan informs lainnya wawancara dengan narasumber yang telah
yang terdapat di perpustakaan. Kajian ini ditentukan, sedangkan sumber data
dilakukan untuk menghindari terjadinya sekunder yang dimaksud ialah website.
peniruan, pengulangan, plagiat, termasuk
Penelitian ini merupakan
swaplagiat. Menurut Ratna, dasar
penelitian deskriptif yang menguraikan
pertimbangan alasan disusunnya kajian
hasil wawancara dan studi dokumentasi.
pustaka dalam suatu rancangan penelitian
Burhan Bungin menjelaskan langsah-
(Prastowo, 2015) didasari oleh kenyataan
langkah yang digunakan dalam Teknik
bahwa setiap objek kultural merupakan
analisis (Bungin, 2005), yaitu
gejala multidimensi yang dapat dianalisis
pengumpulan data (data collection),
secara berbeda-beda lebih dari satu kali ,
reduksi data (data reduction), display
meskipun oleh orang yang berbeda..
data, serta verifikasi dan penegasan
Peneliti dapat memahami secara kesimpulan (conclusion drawing and
pasti lebih dulu tentang dari sumber yang verification).
dimana informasi ilmiah itu diektahui
Analisis data dilakukan antara
sebelum melakukan telaah bahan pustaka.
display dan penarikan kesimpulan. Setelah
Sumber yang biasa digunakan seperti;
itu data yang telah dianalisis akan
buku-buku teks, jurnal ilmiah, referensi
diuraikan atau dijabarkan dalam bentuk
statistik, hasil-hasil penelitian (skripsi,
kata-kata yang mendeskripsikan fakta di
tesis, disertasi), dan internet, serta sumber
lapangan, dan hal ini digunakan untuk
lainnya yang relevan. Metode
pemaknaan yang nantinya akan menjawab
pengumpulan data yang kami gunakan
pertanyaan penelitian yang kemudian
adalah mengambil dari sumber data.
menghasilkan intisarinya.
Sumber data yang dimaksud adalah subjek
dari mana data dapat diperoleh. Dokumen
HASIL DAN PEMBAHASAN
atau catatan akan menjadi sumber data
jika penulis menggunakan dokumentasi, Pada bagian ini akan diuraikan
Arikunto 2006: 61). Sumber data memiliki Kecamatan Purwakarta yang meliputi
dua jenis yaitu, sumber data primer dan perencanaan, bimbingan, pengawasan dan
| 115
Jurnal Tatapamong 3 (2), September 2021: 111-125
| 116
Jurnal Tatapamong 3 (2), September 2021: 111-125
| 117
Jurnal Tatapamong 3 (2), September 2021: 111-125
B. Bimbingan Tabel 3.
Sejak kita lahir sampai sekarang Bimbingan fisik terhadap pelanggar
ini kita perlu yang namanya bimbingan. No Bentuk Bimbingan yang
Suatu bantuan atau petunjuk dari pelanggaran diberikan
penerapan itu berhasil tidak sah jika tidak setiap pelangaran akan diberikan sanksi,
ada yang namanya suatu kegiatan yang salah satunya bimbingan fisik dengan
membuat para pelanggar itu jera. Dengan memerhatikan kondisi yang ada.
| 118
Jurnal Tatapamong 3 (2), September 2021: 111-125
melalui media massa juga dilakukan terjadinya hal yang tidak diinginnkan
seperti penyelewengan dan
| 119
Jurnal Tatapamong 3 (2), September 2021: 111-125
| 120
Jurnal Tatapamong 3 (2), September 2021: 111-125
| 121
Jurnal Tatapamong 3 (2), September 2021: 111-125
ada petugas saja, namun ketika tidak penghasilan perhari. (Giyono 2021)
| 122
Jurnal Tatapamong 3 (2), September 2021: 111-125
| 123
Jurnal Tatapamong 3 (2), September 2021: 111-125
| 124
Jurnal Tatapamong 3 (2), September 2021: 111-125
| 125