Mar’atus Sa'adah_200521100022
Nor Khofifah_200521100033
Sejarah DPR RI dimulai sejak dibentuknya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
oleh Presiden pada tanggal 29 Agustus 1945 (12 hari setelah Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia) di Gedung Kesenian, Pasar Baru Jakarta. Tanggal peresmian KNIP (29
Agustus 1945) dijadikan sebagai Tanggal dan hari lahir DPR RI. Dalam Sidang KNIP yang
pertama telah menyusun.
Adanya hak-hak dan kewajiban yang ada di dalam anggota DPR seharusnya dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat. Namun belakangan ini anggota
DPR mengajukan sebuah harga untuk gorden rumah dinas bagi anggota DPR yang nilainya
sangat fantastis.
Dalam penjelasannya salah satu anggota DPR memberitahu jika perusahaan yang
mendaftar untuk mengikuti tender ini ada 49 perusahaan tetapi ada tiga perusahaan yang
melakukan penawaran. Di tanggal 14 Maret 2022 ada 16 pertanyaan yang ditujukan untuk
calon penyedia barang dan jasa selanjutnya 3 perusahaan yang melakukan penawaran untuk
ikut tender pengadaan gorden rumah yaitu PT Sultan sukses Mandiri yang menawarkan harga
37 miliar selanjutnya PT panderman jaya yang menawarkan harga 42 miliar dan yang ketiga
PT bertiga mitra solusi yang menawarkan harga 43,5 miliar di tahapan evaluasi administrasi
ini ada dua surat yang memenuhi syarat yang sesuai dengan dokumen lelang yang ditetapkan
yaitu PT Sultan sukses Mandiri Dan PT bertiga mitra solusi yang telah dinyatakan lulus dan
PT panderman jaya dinyatakan tidak lulus.
Dalam tender gorden rumah dinas DPR ini dimenangkan oleh perusahaan IT dengan
menawarkan harga 43,5 miliar atau apabila dihitung mencapai harga 80 sampai 90 juta di
setiap rumahnya namun ada beberapa yang menganggap hal ini wajar dan banyak juga yang
menganggap jika harga itu terlalu mahal.
Menurut pedagang gorden yang berjualan di tanah Abang menyebutkan jika harga setiap
rumah dikenai biaya 90 juta masih terbilang cukup besar karena gorden yang standar yang
biasa ia jual hanya mencapai 30 juta ia menilai anggaran yang ditentukan oleh pemenang
tender sangat besar dengan harga 30 juta saja di setiap rumah sudah menggunakan bahan
dengan kualitas impor yang menyebutkan jika menggunakan bahan-bahan standar digunakan
juga impor semua tidak ada yang lokal dan ia menyebutkan jika standar barang impor dari
Turki China dibandrol harga setiap meter hanya 100.000 lebih dan jika diperkirakan ukuran
jendelanya minimalis yang paling besar sekitar 30 juta untuk semua. Tetapi gorden tidak bisa
memastikan dengan nominal yang ditentukan jadi harus memilih bahan terlebih dahulu
kualitas nya ada bermacam-macam jadi setiap rumah nanti akan dilihat lebar dan tingginya
juga jika satu rumah bahannya sudah terbilang bagus sebenarnya hanya perlu 30 juta sudah
terbilang bagus.
Banyak masyarakat yang menolak tender tersebut karena nilai yang diterapkan terbilang
cukup besar pada forum masyarakat peduli parlemen Indonesia mengkritik kinerja fungsi
anggaran DPR pada tahun ini, karena anggota DPR RI dianggap tidak peka pada kesulitan
rakyat pada saat ini karena anggaran yang disediakan untuk mengganti gorden rumah jabatan
itu cukup atau sangat besar apalagi pada kondisi perekonomian di negara Indonesia pasca
pandemi covid-19 masih sangat buruk dengan membuang anggaran pengadaan gorden yang
hanya ditujukan untuk keindahan rumah DPR dengan tidak melihat kondisi rakyat yang ada
di bawah.