Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Wisata bahari lamongan atau yang disingkat WBL. Dan wisata WBL ini tempat wisata
bahari yang terletak di kecamatan paciran, kabupaten lamongan, jawa timur. Tempat wisata
WBL ini dibuka sejak 14 november 2004 wisata bahari lamongan dikelola oleh PT bumi
lamongan sejati, sebuah perusahaan patungan pemkab lamongan dengan PT bunga wangsa
sejati. Wisata bahari lamongan dibangun dilokasi yang dahulu dikenal dengan nama pantai
tanjung kodok. Objek wisata ini berada dijalur pantai utara surabaya tuban, serta berada
didekat sejumlah objek wisata andalan jawa timur.Sejarah sebelum berdirinya WBL, daerah
ini dulunya dikenal sebagai dengan nama tanjung kodok, pembaerian tanjung kodok ini
dikarenakan memang ada bongkahan batu karang yang cukup besar di tepi pantai yang mirip
dengan hewan kodok atau katak yang sedang menghadap ke laut jika dlihat dari kejahuan
sekilas mirip dengan kodok. Karena mulai dikenalnaya tanjung kodok ini membuat
pemerintah daerah setempat pada tahun 2004 mengembangkan objek wisata ini dan
mendirikan wisata bahari lamoangan atau WBL pada area seluas 11 hektar di sekitar tanjung
kodok.Adapun beberapa wahana unggulan tempat wisata ini anatara lain istana bawah laut,
gua insectarium, space shuttle, anjungan wali songo, texas city, paus dangdut, tembak ikan,
rumah kaca, serta istana bajak laut. Buka setiap hari mulai jam 08:30 sapai 16:30. Akan
tetapi ada pergeseran struktural wisata masyarakat sekitar wisata bahari lamongan, kondisi
ekonomi masyarakat kecamatan paciran yang mengalami stagnasi dimana mayoritas
pekerjaan sebagai nelayan dan kini lapangan pekerjaan berkembang disektor lain. Banyak
lapangan pekerjaan yang bisa dilakukan setelah adanya objek wisata bahari lamongan.
Lapangan pekerjaan setelah adanya wisata bahari lamongan lapanagan perekerjaan baru yang
dapat dilakukan yakni membuka warung makan, membuka lahan parkir untuk wisatawan,
membuka toko oleh-oleh khas daerah dan berkerja sebagai karyawan objek wisata. Lapangan
pekerjaan menjadi melimpah setelah adanya wisata WBL dikecamatan paciran. Banyak
masayarakat yang mendapat pekerjaan dan mengambil keuntungan yang ada karena objek
wisata baru dilingkungan mereka. Jaringan sosial bisnis besar mengenai pembukaan objek
wisata disuatu derah tersebut melibatkan kelompok masayarakat setempat untuk membangun
jaringan yang menguntungkan kedua belah pihak.
1.2 Rumusan Masalah
1.Bagai mana sejarah wisata bahari lamongan atau yang disebut WBL sehingga menjadi
wisata favorit di jawa timur?
2.bagaimana pergeseran struktur masyarakat sekitar WBL ?
3.mengapa wisatawan tertarik mengunjungi WBL?
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui sejarah wisata bahari lamongan atau yang disebut WBL sehingga
menjadi wisata favorit di jawa timur
2.Untuk mengetahui pergeseran struktur masyarakat sekitar WBL
3.Untuk mengetahui mengapa wisatawan tertarik mengunjungi WBL
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Berdirinya Wisata Bahari Lamongan

Sebelum menjadi tempat wisata yang sebesar dan sebagus sekarang, wisata
Bahari Lamongan dulunya bernama Pantai Tanjung Kodok nama itu diambil dari batu
karang besar yang menyerupai kodok di tempat tersebut. Dalam legendanya, pada zaman
dahulu ada seorang pria nelayan Lamongan yang menjalin cinta dengan gadis putri
seorang pembesar yang disegani di Pulau Bawean, Gresik. Hubungan beda status sosial
ini tak direstui oleh orang tua si gadis. Namun, dua sejoli ini dengan sembunyi-sembunyi
tetap menjalin hubungan, hingga si gadis hamil. Sang ayah gadis pun murka hingga
mengutuk putrinya menjadi seekor kodok. Suatu malam di bawah cahaya bulan purnama,
sang pemuda yang dengan setia menunggu kekasihnya di pantai didatangi seekor kodok.
Sang kodok itu tiba-tiba berubah kembali menjadi manusia dan ternyata dia adalah si
gadis yang pernah dikutuk ayahnya. Kandungannya telah cukup usia untuk dilahirkan.
Namun, yang lahir bukanlah bayi manusia, melainkan seekor kodok. Karena malu dan
kecewa, seperti kerasukan roh jahat, pria itu berusaha mencekik leher kekasihnya. Tiba-
tiba bayi kodok meloncat dan menggigit leher ayahnya. Sedangkan si ibu berlari menjauh
untuk bersembunyi. Dari kedua mata si bayi kodok, keluarlah sinar yang begitu kuat ke
arah sang ayah. Tubuh pria itu lalu mengecil dan berubah menjadi kodok. Tak lama
setelah meminta maaf kepada kekasih dan anaknya, kodok itu pun mati dan mengeras
menjadi batu. Bukan hanya itu. Batu berbentuk kodok itu melekat kuat di pantai serta tak
bisa diangkat oleh kekasih dan anaknya. Beberapa saat kemudian, ibu dan anak itu pun
meninggal dan mengalami nasib yang sama dengan sang ayah.Batu yang melegenda itu
masih dipertahankan meskipun kawasan tersebut sudah diubah total. Hanya saja, batu
kodok itu sekarang sudah jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan puluhan tahun lalu.
Tidak tertutup kemungkinan, batu tersebut akan lenyap diterpa ombak laut utara.

Perlu ada upaya dari pihak pengelola untuk melindungi batu yang sudah menjadi
penanda sejarah tersebut agar tidak lumat menjadi serpihan, lalu menghilang. WBL
disebut juga Jatim Park II (Jatim Park I berada di Malang) dibuka pada 14 November
2004. Objek wisata ini berdiri di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Berada di jalur pantai utara Surabaya-Tuban.

2.2 Pergeseran struktur masyarakat WBL.

Dampak atau akibat yang ditimbulkan pasca didirikannya wisata bahari


lamongan (WBL) dalam bidang budaya ialah perubahan perilaku masyarakat yang
dulunya sebelum adanya WBL masyarakatnya memegang teguh kebudayaan setelah
adanya WBL mulai berubah secara drastis. Busana anak-anak muda di sekitar WBL
sudah berubah secara signifikan, sekarang banyak anak muda yang berpakaian ketat
karena ingin mengikuti trend zaman. Adanya interaksi antara pelancong dengan warga
sekitar mengakibatkan terjadinya pertukaran kebudayaan yang mana mendorong
terjadinya perubahan sosial budaya masyarakat Paciran, kabupaten Lamongan.

Pembangunan wisataa bahari lamongan memberikaan dampak yang postif dan


negative bagi masyarakat sekitar tempat wisata (Maros & Juniar, 2016). Dampak
negativenya adalah adanya perubahan penampilan anak muda akibat interaksi antara
pelancong yang datang ke WBL dengan masyarakat sekitar yang mengakibatkan
pertukaran kebudayaan seperti yang dijelaskan di atas. Dampak posistifnya adalah
memberi lapangan pekerjaan pada masyarakat sekitar yang pada akhirnya dapat
membantu perekonomian masyarakat sekitar. Hal ini terbukti dengan banyaknya anak
muda yang bekerja di WBL.

Untuk memghindari dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan WBL maka


para tokoh agama juga ikut berkontribusi demi mencegah terjadinya dampak negative.
Bentuk penyimpangan dalam masyarakat berusaha untuk dihindari dan dihilangkan. Para
tokoh agama di paciran juga memantau langsung keadaan WBL dan hotel tersebut.
Apabila ada sesuatu yang dianggap menyimpang maka akan seger ditindak lanjuti.
Dengan begini adanya suatu pergeseran yang mana dahulu tokoh agama hanya sebagai
tokoh yang mengajarkan agama islam dan membimbing masyarakat untuk kejalan yang
diridhoi Allah SWT bergeser menjadi pengawas serta pengontrol masyarakat Paciran dari
perilaku menyimpang semenjak dididirikanya WBL.
Dapat disimpulan bahwa pasca dibangunnya wisata bahari lamongan terjadi
pergeseran nilai dalam masyarakat yang meliputi pergeseran nilai moral yang meliputi
perubahan perilaku dan cara berpakaian masyarakat. yang kedua adalah pergeseran
material yang meliputi gaya hidup masyarakat dan perubahan ekonomi atau materi yang
masyarakat. Dan ketiga adalah pergeseran keagamaan antara lain sholat berjamaah,
mengikuti pengajian dll.

a. Perubahan tata ruang

Sebelumnya Lokasi Wisata Bahari Lamongan ini adalah lokasi wisata Pantai
Tanjung Kodok. Namun pengolahan objek wisata Pantai Tanjung Kodok tidak berjalan
bagus. Pengelolahan yang buruk membuat objek wisata jadi terbengkalai dan beralih
fungsi, penyalahgunaan fungsi dari objek wisata (Prasiska, 2020). Lokasi Wisata Bahari
Lamongan ini sangat luas sehingga memerlukan lahan kosong dan bercocok tanam milik
warga setempat untuk perkembangannya.

Pembangunan Wisata Bahari Lamongan membuat masyarakat sekitar mengalami


perubahan mata pencaharian. Wilayah pesisir seperti Paciran mayoritas penduduknya
berprofesi sebagai nelayan. Ketika dibangunnya wisata bahari lamongan mata
pencaharian penduduk berubah yang semulanya para kaum laki-laki berprofesi sebagai
nelayan dan kaum perempuan menjual hasil laut kepasar sekarang membuka usaha
warung makan, membuka lahan tempat parkir, membuka toko, dan bekerja sebagai
karyawan objek wisata.

b. Pergeseran pola interaksi

Keikutsertaan masyarakat dalam pertemuan kerjasama yang dilaksanakan pihak


Wisata Bahari Lamongan memberi keuntungan sendiri bagi beberapa orang. Keuntungan
yang didapat dapat memperbaiki kesejahteraan keluarga bagi masyarakat setempat.
Setelah pembebasan lahan untuk perkembangan objek wisata banyak perubahan dalam
keluarga masyarakat sekitar. Pemikiran orang tua yang semakin luas tentang pendidikan
yang tinggi itu penting. Banyak orang tua yang dapat membiayai anak mereka dalam
bidang pendidikan.
Lapangan pekerjaan jadi melimpah setelah adanya objek pariwisata di Kecamatan
Paciran tersebut. Banyak masyarakat yang mendapat pekerjaan karena itu. Mangambil
keuntungan yang ada karena objek wisata baru dilingkungan mereka. Berbagai pekerjaan
dapat dikerjakan seperti membuka warung makan, menjual cindera mata, menjual oleh-
oleh khas daerah, menjadi karyawan Wisata Bahari Lamongan dan pekerjaan lainnya.

Beragam macam pilihan lapangan pekerjaan baru yang dapat menjadi pilihan
penduduk setelah dibagunnya Wisata Bahari Lamongan. Penduduk Desa Paciran,
perempuan maupun laki-laki memanfaatkan peluang kerja tersebut. Berkerja ataupun
membuka usaha dilakukan mereka untuk kelangsungan hidup. Perbedaan terlihat dulu,
dimana perempuan tidak dapat menjalani profesi nelayan. Pekerjaan perempuan di Desa
Paciran saat itu yang memiliki ladang dapat melakukan bercocok tanam, selain itu
berdagang menjual ikan hasil tangkapan. Namun, sekarang terlihat bahwa tidak
membedakan gender untuk mendapatkan pekerjaan. Laki-laki ataupun perempuan sama-
sama dapat mencari pekerjaan atau membuka peluang usaha di Wisata Bahari Lamongan.

c. Modal sosial

Sama halnya dengan konsep awal membangun sebuah usaha individu maupun
kerjasama dengan dua orang maupun lebih. Kegiatan tersebut memerlukan sebuah bentuk
kepercayaan satu sama lain. Kepercayaan dapat membantu mendoromg agar
diperkuatnya sebuah tujuan yang akan dicapai. Dalam modal sosial ini kepercayaan
adalah salah satu konsep dimana sangat dibutuhkan dalam mendapat tujuan dalam
keinginan atau suatu projek. Menjadi sebuah strategi tersendiribagi pihak Wisata Bahari
Lamongan mengenai konsep kepercayaan kali ini.

Ditemukan pada hasil wawancara salah satu informan dimana lapangan pekerjaan
yang dapat dilakukan sesuai kemampuan dan aturan yang ada. Dalam hal ini perkerjaan
yang dimaksudkan yakni sebagai pegawai yang bekerja dalam kantor yang mengurus
fungsional dari objek Wisata Bahari Lamongan.

Bisnis besar mengenai pembukaan objek wisata disuatu daerah ini melibatkan
kelompok masyarakat setempat untuk membangun jaringan yang menguntungkan kedua
belah pihak. Memfasilitasi aliran informasi bagi kelompok pada pihak wisata atau
sebaliknya untuk mendapatkan sebuah keuntungan dalam projek.

d. Struktur dalam masyarakat

Masyarakat Kecamatan Paciran dan sekitarnya mengalami pergeseran struktur


dimana banyak profesi baru yang dapat dikerjaan oleh masyarakat disana. Berbagai
macam pekerjaan yang dapat dilakukan masyarakat setempat muncul seiring
terbangunnya sebuah objek wisata yakni Wisata Bahari Lamongan. Tanpa membedakan
gender setiap masyarakat Kecamatan Paciran bebas memilih pekerjaan yang dapat
dikerjakan dengan tujuan yang sama yaitu menambah penghasilan demi kesejahteraan
keluarga masing-masing. Kesempatan kerja yang lebih luas dari sebelumnya yang
membedakan gender karena profesi nelayan masyarakat pesisir. Kemajuan cara pandang
masyarakat semakin berkembang. Pembebasan lahan milik masyarakat membuat
beberapa orang tua untuk membuat anaknya memiliki pendidikan yang lebih. Dan saat ini
banyak masyarakat usia muda disana memiliki jenjang pendidikan yang lebih maju dari
orang tua mereka. Kesadaran pendidikan ini karena syarat dari lapangan pekerjaan di
Wisata Bahari Lamongan bagian fungsional objek wisata. Pengambilan keputusan dalam
keluarg seiring perubahan lingkungan menjadikan ibu ikut andil dalam sebuah keputusan
didalam keluarga, sebelumnya karena perempuan disana tidak ikut serta dalam pencarian
nafkah jadi pengambilan keputusan ada sepenuhnya dikepala keluarga atau disebut ayah.
Pengambilan keputusan biasanya dalam mendidik anak.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Sebelum menjadi tempat wisata yang sebesar dan sebagus sekarang, wisata Bahari
Lamongan dulunya bernama Pantai Tanjung Kodok nama itu diambil dari batu
karang besar yang menyerupai kodok di tempat tersebut.
2. Terdapat pergeseran struktur dalam masyarakat yang terlihat setelah adanya
pembangunan Wisata Bahari Lamongan, yakni sebagai berikut.
a. Perubahan tata ruang : Pembangunan Wisata Bahari Lamongan membuat
masyarakat sekitar mengalami perubahan mata pencaharian
b. Pergeseran pola interaksi
c. Modal social : modal social yang dimaksud adalah kepercayaan yang diberikan
oleh pihak WBL bahwa warga sekitar boleh bekerja sebagai pegawai yang
bekerja dalam kantor yang mengurus fungsional dari objek Wisata Bahari
Lamongan.
d. Struktur dalam masyarakat : asyarakat Kecamatan Paciran dan sekitarnya
mengalami pergeseran struktur dimana banyak profesi baru yang dapat dikerjaan
oleh masyarakat disana. Berbagai macam pekerjaan yang dapat dilakukan
masyarakat setempat muncul seiring terbangunnya sebuah objek wisata yakni
Wisata Bahari Lamongan.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Maros, H., & Juniar, S. (2016). Masyarakat Dan Perubahan Sosial: Studi Tentang Pergeseran
Nilai Di Desa Paciran Kabupaten Lamongan Pasca Pembangunan Hotel Tanjung Kodok
Beach Resort (Tkbr) Dan Wisata Bahari Lamongan (Wbl). 1–23.

Prasiska, D. (2020). Pergeseran Struktur Masyarakat Sekitar Wisata Bahari Lamongan.


Paradigma. Https://Jurnal.Unesa.Ac.Id/Index.Php/Paradigma/Article/View/35960

Wisata Cak.(2018).Wisata Bahari Lamongan (WBL) – sejarah, wahana dan tiket masuk.
https://wisatacak.web.id/wisata-bahari-lamongan-wbl-sejarah-wahana-dan-tiket-masuk/

Prasiska Dwiki.(2020).Pergeseran Struktur Masyarakat Sekitar Wisata Bahari


Lamongan.Paradigma 9 (1)

Anda mungkin juga menyukai