Anda di halaman 1dari 2

Nama : YULI NUR FAUZIAH

NPM : 41153040210021
KELAS : KERJASAMA SATPOL PP KBB
PRODI : D3 KEPOLISIAN
MATA KULIAH MANAJEMEN PENGAMANAN
TUGAS RANGKUMAN 1 DAN 2

1. Pendahuluan
Sebuah negara setidaknya mensyaratkan empat hal, vaitu rakyat (penduduk),
wilayah, kedaulatan, dan pengakuan dari negara lain. Keempat faktor ini harus
dipahami dan bersifat saling terkait dan tidak dapat saling dinegasikan (penyangkalan,
peniadaan). Ancaman terhadap kedaulatan berarti pula ancaman terhadap hak dasar
warganegara dan keutuhan wilayah. Sebaliknya pun demikian, ancaman terhadap hak
dasar warganegara merupakan pula ancaman terhadap kedaulatan dan keutuhan
wilayah. Secara umum, berdasarkan pendekatan sumber ancaman, maka ancaman
dapat dibagi ke dalam tiga tipe, yaitu ancaman internal, ancaman eksternal dan
ancaman internal-eksternal. Ancaman internal adalah ancaman yang berasal dari
dalam negara, seperti pemberontakan dan konflik komunal. Sementara ancaman
eksternal adalah ancaman yang berasal dari luar negara, yang seringkali diidentikkan
dengan ancaman dari negara lain atau negara musuh Sementara ancaman internal-
eksternal merupakan ancaman yang tidak dapat dipastikan secara tepat sumbernya,
seperti serangan terorisme global. Ketiga ranah ancaman tersebut tidak berdiri
terpisah satu dengan yang lainnya melainkan saling terkait membentuk jaring-jaring
ancaman.
2. Kemanan nasional
Keamanan nasional dapat didefinisikan dalam dua perspektif, yakni: pertama,
cakupan keamanan nasional terdiri atas pertahanan luar (external defense), keamanan
dalam negeri (internal security), ketertiban umum (public order) serta penanganan
bencana alam (disaster relief). Kedua, melihat dari sudut pandang obyek, yakni
keselamatan negara, keselamatan masyarakat, dan keselamatan individu. Secara garis
besar, keamanan nasional akan mencakup empat ruang lingkup, yaitu keamanan
individu, keamanan masyarakat, keamanan negara, dan pertahanan negara. Dalam
usaha penyelenggaraan pertahanan dan keamanan negara paling tidak harus mengkait
pada empat fungsi untuk kepentingan keamanan yang bersifat nasional, yaitu untuk
kepentingan: 1) kedaulatan bangsa (survival of the nation); 2) pertahanan (national
defence); 3) tegaknya hukum dan ketertiban (law envorcement); dan 4) perlindungan
masyarakat (civil protection).
3. Konsep kemanan
Polri telah meletakkan Tribrata dan Catur Prasetya sebagai jabaran dari
falsafah Pancasila dalam mengemban tugas, peran dan tanggungjawabnya.Tribrata
(Polisi Indonesia) sebagai falsafah jati diri dan Catur Prasetya (Bhayangkara
Indonesia) sebagai falsafah pedoman/komitmen sebagai aparatur negara. secara
subtansi bahwa Polri adalah aparatur negara diamanahkan untuk melindungi,
mengayomi dan melayani setiap manusia sebagai bagian masyarakat dan negara,
sehingga setiap warganegara diperlakukan bukan sebagai musuh negara, namun harus
dilayani dan dilindungi agar bermanfaat untuk kepentingan seluruh masyarakat,
bangsa dan negara Indonesia. peran Polri disusun dalam suatu susunan sistem
kepolisian RI dalam rangka sistem ketatanegaraan Indonesia. Pertama, anggota Polri
berasal dari rakyat Indonesia. Oleh karenanya, memiliki beban moral yang harus
diemban yang semakin mengukuhkan tugas dan perannya di tengah masyarakat.
Kedua, sebagai alat negara, dibekali dengan tribrata, catur prasetya diakomodir dalam
falsafah pendidikan "mahir, terpuji, dan patuh hukum". Ketiga, UU Nomor 2 Tahun
2002 merupakan pedoman dan landasan bagi Polri sesuai dengan peran yang
diamanahkan oleh negara baik dalam bidang pembinaan maupun operasional.

Anda mungkin juga menyukai