Anda di halaman 1dari 9

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA

  
PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT
PKBM ‘NABILA’

ANGGARAN DASAR

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN


PASAL 1

(1)   Lembaga ini bernama pusat kegiatan belajar masyarakat ’NABILA’ (selanjutnya dalam
Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan PKBM NABILA) dan berkedudukan di Dusun II
Bulu Minyak Desa Poldung Kecamatan Aek Natas Kabupaten Labuhanbatu Utara Propinsi
Sumatera Utara.
(2)   Lembaga ini dapat membuka kantor cabang atau kantor perwakilan di tempat lain, di
wilayah Negara Republik Indonesia berdasarkan keputusan Rapat Pendiri.

MAKSUD DAN TUJUAN


Pasal 2
PKBM dalam kegiatan bertujuan untuk mengabdi dengan niat yang tulus dalam rangka
peningkatan kegiatan pembangunan dalam Pendidikan, Pelatihan dan Pemberdayaan/Pembinaan
Pemuda serta penanaman nilai-nilai luhur bangsa terhadap anak usia dini.

KEGIATAN
Pasal 3
Untuk mencapai maksud dan tujuan pada pasal 2, PKBM menjalankan kegiatan di bidang
pendidikan dan kepemudaan yaitu berupa memberikan pelatihan, pendidikan keterampilan,
pendidikan kesetaraan dan berbagai pendidikan/pelatiihan/keterampilan serta pendidikan untuk
anak usia dini dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan peningkatan taraf
hidup masyarakat

KEKAYAAN
Pasal 4
(1)   Harta kekayaan PKBM yang telah dipisahkan dari harta kekayaan pribadi pendiri yaitu
dalam barang senilai Rp. 5.000.000,00 ( lima juta rupiah )
(2)   Selain kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, kekayaan PKBM dapat
diperoleh dari:
a.      Sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat.
b.      Wakaf
c.       Hibah.
d.      Hibah wasiat dan
e.      Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar PKBM dan atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(3)   Semua kekayaan Lembaga harus dipergunakan untuk mencapai maksud dan
tujuan  kegiatan Lembaga.

ORGAN LEMBAGA
Pasal 5
PKBM mempunyai organ yang terdiri dari:
a.      Pendiri
b.      Pembina
c.       Pengurus

PENDIRI
Pasal 6
Pendiri adalah organ lembaga yang terdiri dari individu-individu yang mendirikan PKBM  

TUGAS DAN WEWENANG PENDIRI


Pasal 7
(1)   Pendiri berwenang untuk dan atas nama pendiri.
(2)   Kewenangan Pendiri meliputi
a. Membuat Kpeutusan mengenai Anggaran Dasar.
b. Memilih anggota Pembina dan Pengurus PKBM untuk periode pertama
c. Membuka cabang lembaga di Wilayah Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan rapat pendiri
d. Pengesahan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran lembaga
e. Pengesahan laporan tahunan
f. Penunjukan likuidator dalam hal lembaga dibubarkan.

RAPAT PENDIRI
Pasal 8
(1)        Rapat pendiri diadakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, paling lambat
dalam 5 (lima) bulan setelah akhir tahun buku sebagai rapat tahunan. Sebagaimana yang
dimaksud dalam pasal 9. Pendiri dapat juga mengadakan rapat setiap waktu bila dianggap perlu
atas permintaan tertulis dari seseorang atau lebih satu anggota Pengurus.
(2)        Panggilan Rapat Pendiri dilakukan oleh Pendiri secara langsung, atau melalui surat
dengan mendapat tanda teriama, paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diadakan dengan
tidak memperhitungkaran tanggal panggulan dan tanggal rapat.
(3)        Panggilan rapat itu harus mencantumkan hari, tanggal, tempat dan acara rapat.
(4)        Rapat pendiri diadakan di tempat kedudukan Lembaga atau di tempat kegiatan lembaga
atau di tempat lain dalam wilayah hukum Republik Indonesia.
(5)        Dalam hal semua anggota Pendiri hadir, panggilan tersebut tidak disyaratkan dan Rapat
Pendiri dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang syah dan
mengikat.
(6)        Rapat Pendiri dipimpin oleh seseorang yang dipilih dan dari anggota Pendiri yang hadir.
(7)        Seseorang anggota Pendiri hanya dapat diwakilik oleh anggota pendiri lainnya dalam
rapat pembina berdsarkan surat kuasa.
(8)        Keputusan Rapat pendiri diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
(9)        Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, aka
keputusan diambul berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) jumlah suara yang sah.
(10)    Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama, maka usul ditolak.
(11)    Tata Cara suara  diadakan sebagai berikut:
a.      Setiap anggoata pendiri berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)
suara untuk setiap angggota pendiri yang diwakilinya.
b.      Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa
tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara
terbuka dan ditandatangani, kecuali ketua rapat menentukan lain dan tidak ada
keberatan dari yang hadir.
c.       Suara yang abstain dan suar yang tidak sah tidak dihitung dalam menentukan
jumlah suara yang dikeluarkan.
(12)    Setiap rapat Pendiri dibuat berita acara rapa yang ditandatangani oleh seluruh anggota
pendiri
(13)    Pendiri dapat mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan rapat pendiri, dengan
ketentuan semua anggota Pendiri telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota pendiri
memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani
persetujuan tersebut.
(14)    Keputusan yang diambil sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (13) mempunyai
kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Pendiri.
(15)    Dalam hal hanya ada 1 (satu) orang Pendiri, maka dia dapat mengambil keputusan yang
sah dan mengikat.

RAPAT TAHUNAN
Pasal 9
(1)   Pendiri wajib mnyelenggarakan rapat tahunan setiap tahun palinglambat 5 (lima) bulan
setelah tahun buku lembaga ditutup.
(2)   Dalam hal rapat tahunan, Pendiri melakukan:
a.      Evaluasi tentang kekayaan, hak dan kewajiban lembaga tahun yang lampau sebagai
dasar pertimbangan bagi perkiraan mengenai perkembangan lembaga untuk tahun
yang akan datang.
b.      Pengesahan laporan tahunan yang diajukan pengurus.
c.       Penetapan kebijakan umum lembaga
d.      Pengesahan program kerja dan rancangan Angaran Tahunan Lembaga.
(3)   Pengesahah laporan tahunan pendiri dalam rapat tahunan berarti memberikan pelunasan dan
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada para anggota pengurus
atau kepengurusan yang telah dijalnkan selama satu tahun yang lalu, sejauh tindakan tersebut
tercermin dalam laporan tahunan.
PEMBINA
Pasal 10
Pembina adalah organ lembaga yang berfungsi dalam pembinaan lembaga

TUGAS DAN WEWENANG PEMBINA


Pasal 11
(1)   Pembina berwenang bertindak untuk dan atas nama Pembina
(2)   Kewenangan Pembina meliputi:
a.      Memberikan nasehat kepada lembaga dalam penyenggaraan kegiatan lembaga.
b.      Menerima laporan kegiatan lembaga paling kurang sekali dalam setahun

PENGURUS
Pasal 12
(1)   Pengurus adalah organ lembaga yang melaksanakan kepengurusan lembaga, terdiri dari:
a.      Seorang Ketua
b.      Seorang Wakil Ketua
c.       Seorang Sekretaris
d.      Seorang Bendahara
e.      Beberapa orang anggota.
(2)   Yang diangkat sebagai anggota pengurus adalah orang perorangan yang mampu melakukan
perbuatan hukum dan tidak dinyakan bersalah dalam melakukan pengurusan lembaga yang
menyebabkan kerugian bagi lembaga, masyarakat atau negara berdasarkan putusan pengadilan
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut berkekuatan hukum
tetap.
(3)   Pengurus diangkat oleh Pendiri melalui rapat Pendiri untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan
dapat diangkat kembalil.
(4)   Pengurus dapat menerima gaji,mupah atau honorarium apabila pengurus lembaga:
a.      Bukan Pembina lembaga dan tidak terafiliasi dengan Pembina
b.      Melaksanakan kepengurusan lembaga secara penuh dan langsung.
(5)   Dalam hal jabatan pengurus kosong, maka dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh)
hari sejak terjadinya kekosongan, Pendiri harus menyelenggarakan rapat untuk mengisi
kekosongan itu.
(6)   Dalam hal semua jabatan pengurus kosong, maka dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga
puluh) hari sejak terjadinya kekosongan, Pendiri harus mengadakan rapat untuk mengangkat
pengurus baru dan untuk sementara lembaga diurus oleh Pembina.
(7)   Pengurus berhak mengundurkan diri dari jabatannya memberitahukan secara tertulis
mengenai maksudnya tersebut kepada Pendiri paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal
pengunduran dirinya.
(8)   Dalam hal terdapat penggantian Pengurus lembaga maka dalam jangka waktu paling lambat
30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal dilakukan pergantian pengurus lembaga, pendirian
wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada instansi terkait.
(9)   Pengurus tidak dapat merangkap sebagai Pembina.

Pasal 13
Jabatan anggota berakhir, apabila:
(1)   Meninggal dunia.
(2)   Mengundurkan Diri
(3)   Bersalah melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang diancam
dengan hukuman 56 (lima) tahun.
(4)   Diberitahukan berdasarkan keputusan rapat Pendiri.

TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS


Pasal 14
(1)   Pengurus bertanggung jawab penuh atas kepengurusan lembaga untuk kepentingan
lembaga.
(2)   Pengurus wajib menyusun program kerja dan rancangan anggaran tahunan lembaga untuk
disyahkan Pembina.
(3)   Pengurus wajib memberikan penjelasan tentang hal yang dipertanyakan oleh Pembina.
(4)   Setiap anggota pengurus wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(5)   Pengurus berhak mewakili lembaga di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal
dan dalam kegiatan dengan pembatasn terhadap hal-hal sebagai berikut:
a.      Meminjam atau meminjamkan uang atas nama lembaga tidak termasuk mengambil
uang lembaga di bank.
b.      Mendirikan sesuatu usaha baru atau melakukan penyetoran dalam berbagai bentuk
usaha baik di dalam maupun di luar negeri.
c.       Memberi atau menerima pengalihan atas harta tetap.
d.      Membeli atau dengan cara lain mendapatkan/memperoleh harta tetap atas nama
lembaga.
e.      Menjual atau dengan cara lain melepaskan kekayaan lembaga serta
mengagunkan/membebani kekayaan lemabaga.
f.       Mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi dengan lembaga,
Pembina, Pengurus atau dengan sesorang yang bekerja pada lembaga, yang
perjanjian tersebut bermanfaat bagi tercapainya maksud dan tujuan lembaga.
(6)   Perbuatan pengurus sebagaimana diatur dalam ayat (5) huruf a, b, c, d, e dan f harus
mendapat persetujuan Pendiri.

Pasal 15
Pengurus tidak berwenang mewakili lembag dalam hal:
(1)   Mengikat lembaga dengan penjamin utang.
(2)   Membebani kekayaan lembaga untuk kepentingan pihak lain.
(3)   Mengadakan perjanjian dengan organisasi terafilisasi dengan Lembaga, Pembina dan
Pengurus atasu seseorang yang bekerja pada lembaga yang perjanjian tersebut tidak
ada hubungannya bagi tercapainya maksud dan tujuan lembaga.

Pasal 16
(1)   Ketua berwenang bertindak untuk dan atas nama Pengurus mewakili lembaga.
(2)   Dalam hal ketua tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tersebut
tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka sesorang wakil Ketua berwenang bertindak
untuk dan atas nama Pengurus serta mewakili Lembaga.
(3)   Bendahara Umum bertugas mengelola keuangan lembaga dalam hal hanya ada seorang
Bendaha maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Bendahara Umum berlaku
juga baginya.
(4)   Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota pengurus ditetapkan oelh Pendiri melalui
Rapat Pendiri.
(5)   Pengurus untuk perbuatan tertentu berhak mengangkat seorang atau lebih wakil atau
kuasanya berdasarkan surat kuasa.

PELAKSANAAN KEGIATAN
Pasal 17
(1)   Pengurus berwenang mengangkat dan memberhentikan pelaksana kegiatan lembaga
berdasarkan rapat pengurus.
(2)   Yang dapat diangkat sebagai pelaksana kegaiatan adalah orang perorangan yang mampu
melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan paiilt atau dipidana karena melakukan
tindakan yang merugikan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal putusan
tersebut berkuekuatan hukum tetap.
(3)   Pelaksana kgaiatan lembaga diangkat oleh pengurus untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan
atau berdasarkan rentang waktu pelaksanaan program yang diisetujui oleh pengurus dan dapat
diangkat kembali dengan tidak mengurangi keputusan rapat pengurus untuk memberhentikan
sewaktu-waktu.
(4)   Pelaksana kegiatan lembaga bertanggung jawab kepada pengurus.
(5)   Pelaksana kegiaatan lembaga menerima gaji, upah atau honorarium yang jumlahnya
ditentukan berdasarkan keputusan rapat pengurus.

Pasal 18
(1)   Dalam hal terjadi perkara di pengadilan antara lembaga dengan anggoata pengurus atau
apabila kepentinagn pribadi seorang anggota pengurus bertentangan dengan lembaga maka
anggota pengurus yang bersangkutan tidak berwenang bertindak untuk dan atas nama pengurus
serta mewakili lembaga, maka anggota pengurus lainnya bertindak untuk dan atas nama
pengurus serta mewakili lembaga.
(2)   Dalam hal lembaga mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh
pengurus maka lembaga diwakili oleh Pendiri.

RAPAT PENGURUS
Pasal 19
(1)   Rapat pengurus dapat diadakan setiap waktu bila dipandang perlu atas permintaan tertulis
dari satu atau lebih Pengurus, Pendiri atau pembina
(2)   Panggilan raapt harus dilakukan oleh pengurus yang berhak mewakiili pengurus.
(3)   Panggilan rapat pengurus disampaikan kepada setuap anggota pengurus secara langsung
atau melalui surat dengan menandatangaui tanda terima paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum
rapat  diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
(4)   Rapat pengurus itu harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat dan acara rapat.
(5)   Rapat pengurus diadakan di tempat kedudukan lembaga atau di tempat kegiatan lembaga.
(6)   Rapat pengurus dapat diadakan di tempat lain dalam wilayah Republik Indonesia dengan
persetujuan Pembina

Pasal 20
(1)   Rapat pengurus dipimpin oleh Ketua
(2)   Dalam hal ketua tidak hadir atau berhalangan maka rapat pengurus dipimpin oleh seorang
wakil ketua
(3)   Satu orang pengurus hanya dapat diwakili oleh pengurus lainnya dalam rapat pengurus
berdasarkan surat kuasa.
(4)   Rapat sah dan berhak mengambil keputusan apabila:
a.      Dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) jumlah pengurus
b.      Dala hal kourum sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf a tidak tercapai, maka
dapat diadakan pemanggilan rapat pengurus kedua.
c.       Pemanggilan sebagaimana dimaksud ayat (4) huruf b harus dilakukan paling lama
7 (tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan dengan tidak memperhitungkan
tanggal panggilan dan tanggal rapat.
d.      Rapat pengurus kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling
lambat 21 (dua puluh saru) hari terhitng sejak rapat pengurus pertama.
e.      Rapat pengurus kedua sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila
dihadiri ½ (satu per dua) jumlah pengurus.

KEPUTUSAN RAPAT PENGURUS


Pasal 21
(1)   Keputusan rapat pengurus harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
(2)   Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka
keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) jumlah suara yang sah.
(3)   Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama banyaknya maka usul ditolak.
(4)   Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda
tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara terbuka, kecuali
ketua rapat menentukan lain dan tidak ada keberatan dari yang hadir.
(5)   Suara abstain dan suaya yang tidak sah dihitung  dalam menentukan suara yang dikeluarkan.
(6)   Setiap rapat pengurus dibuat berita acara rapat yang ditandatangani oleh semua anggota
Pengurus yang hadir.
(7)   Pengurus dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan rapat.
(8)   Pengurus, dengan ketentuan semua anggota pengurus telah diberitahu secara tertulis dan
semua anggota pengurus memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis
serta menandatangani persetujuan tersebut.
(9)   Keputusan mengenai yang diambil sebagaiamana dimaksud dalam ayat (7) mempunyai
kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam rapat pengurus.

RAPAT GABUNGAN
Pasal 22
(1)   Rapat gabungan adalah rapat yang diadakan oleh Pengurus dan Pendiri untuk mengangkat
Pembina apabila lembaga tidak lagi mempunyai Pembina
(2)   Rapat gabungan diadakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak lembaga tidak
lagi mempunyai pembina.
(3)   Panggilan rapat gabungan dilakukan oleh pengurus.
(4)   Panggilan rapat gabungan harus disampaikan kepada setiap pengurus dan Pendiri secara
langsung atau melalui surat dengan mendapat tanda terima paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum
rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat.
(5)   Panggilan rapat gabungan harus mencantumkan ranggal, waktu, tempat dan acara rapat.
(6)   Rapat gabungan diadakan di tempat kedududkan lembaga atau di tempat kegiatan lembaga.
(7)   Rapat gabungan dipimpin oleh Ketua
(8)   Dalam hal ketua tidak ada atau berhlangana , maka  rapat gabungan dipimpin oleh Wakil
Ketua
(9)   Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua tidak ada atau berhalangan hadir, maka rapat gabungan
dipimpin oleh salah satu orang Pendiri yang dipilih oleh dandari pengus dan pendiri yang hadir.

Pasal 23
(1)   Satu orang pengurus hanya dapat diwakili oleh pengurus lainnya dalam rapat gabungan
berdsarkan surat kuasa.
(2)   Satu orang Pendiri hanya dapat diwakili oleh pendiri lainnya dalam rapat gabungan
berdasarkan surat kuasa.
(3)   Setiap pengurus atau pendiri yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1
(satu) suara untuk setiap pengurus atau pendiri yang diwakilinya.
(4)   Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda
tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara terbuka, kecuali
ketua rapat menentukan lain dan tidak ada keberatan dari yang hadir.
(5)   Suara yang abstain dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan dan dianggap tidak
ada.

KOURUM DAN PUTUSAN RAPAT GABUNGAN


Pasal 24
(1)   Rapat gabungan adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila
dihadiri paling sedikit 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Pendiri, Pengurus dan Perwakilan
Pembina.
(2)   Dalam hal kourum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a tidak tercapai, maka dapat
diadakan pemanggilan rapat gabungan kedua.
(3)   Pemanggilan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b harus dilakukan paling lambat 7
(tujuh) hari sebelum rapat diselenggarakan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan
dan tanggal rapat.
(4)   Rapat gabungan kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat bila
dihadiri paling sedikit ½ (satu per dua) dari jumlah anggota pendiri.
(5)   Keputusan rapat gabungan sebagaimana tersebut diatas ditetapkan berdsarkan musyawarah
untuk mufakat.
(6)   Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil
dengan pemungutan suara berdsarkan jumlah suara setuju paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian
dari jumlah suara yang sah dikeluarkan dalam rapat.
(7)   Setiap rapat gabungan dibuat berita acara rapat yang pengesahannya ditandatangani oleh
semua anggota pengurus dan pendiri yang hadir.
(8)   Berita acara rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (7) menjadi bukti yaang sah terhadap
lembaga dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat.
(9)   Anggota pengurus dan anggota pendiri dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa
mengadakan rapat gabuangan dengan ketentuan semua pengurus dan semua pendiri talah
diberitahu secara tertulis dan semua pengurus serta pendiri memberikan persetujuan mengenai
usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani usul tersebut.

TAHUN BUKU
Pasal 25
(1)   Tahun buku lembaga dimulai dari tanggal 12 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga
puluh satu) Desember
(2)   Pada akhir4 Desember tiap tahun, buku lembaga ditutup.
(3)   Untuk pertama kalinya tahun buku lembaga dimualai pada akta pendirian lembaga dan
ditutup tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember 2022 (dua ribu dua puluh dua )

STRUKTUR LEMBAGA
Pasal 26
Untuk pertama kalinya struktur lembaga ditetapkan dengan Anggaran Dasar. Struktur Lembaga
PKBM’NABILA’ untuk pertama kali sebagai berikut:
a. Pendiri
Saipullah
        

b.      Pembina
-          Kepala Dinas Pendidikan Kab. Labuhanbatu Utara
-          Foum Komunikasi PKBM Sumatera Utara
-          Foum Komunikasi PKBM Kabupaten Labuhanbatu Utara
        

c.       Pengurus
-          Ketua : Murniaty, S. Pd.                                        
-          Sekretaris : Heri Azwardin, S.Pd.                                  
-          Bendahara : Khairul Azhar                                
-          Anggota : Nurhasyanah Hasibuan         

                                                     

Penunjukan dan pengangkatan tersebut diatas telah diterima dengan baik dan tanpa syarat oleh
mereka yang ditunjuk dan diangkat tersebut dan akan disyahkan kembali dalam rapat tahuanan
pertama Pendiri yang wajib diadakan dalam waktu paling lama 12 (dua belas) bulan terhitung
sejak tanggal pengesahan akta pendirian dan anggaran dasar PKBM ini oleh pejabat yang
membidangi satuan pendidikan, sedangkan untuk kelengkapan organ-organ lain dalam PKBM
ini dan unsur-unsur dalam organ-organ tersebut wajib telah dibentuk dalam waktu 24 (dua puluh
empat) bulan terhitung sejak tanggal pengesahan akta pendirian dan anggara Dasar PKBM ini
oleh Pejabat yang mebidangi satuan pendidikan dengan ketentuan dan tata cara sebagaimana
diatur dalam anggaran dasar ini dan Undang-Undang tentang Badan Hukum Pendirian.

PERATURAN PENUTUP
Pasal 27
(1)   Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan atau Keputusan Rapat Anggota Pendiri
(2)   Anggaran Dasar ini ditandatangani oleh Anggota Pendiri dan mulai berlaku sejak tanggal
ditantangani tersebut.

Ditetapkan di  : POLDUNG


Pada Tangal     : 21 AGUSTUS 2022

 
Pendiri PKBM NABILA

SAIPULLAH

Anda mungkin juga menyukai