UNDESCENDED TESTIS
Undesensus testis (UDT) secara global ditemukan lebih banyak pada bayi
prematur. Prevalensi UDT pada bayi laki-laki prematur di Amerika serikat adalah
30%. Insidensi internasional UDT ditemukan sebanyak 3-4% pada bayi baru lahir,
namun angka UDT menurun seiring usia karena testis dapat menurun secara
spontan mulai usia 3 bulan. UDT ditemukan menetap pada kurang dari 1% pada
usia 1 tahun atau lebih. Riwayat UDT pada ayah atau saudara kandung laki-laki
ditemukan pada 4-6% bayi dengan UDT.
2. Tujuan
Untuk mengidentifikasi kejadian undesensus testis di RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado.
3. Metodologi
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dimana jenis
penelitian ini merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui gambaran atau deskriptif tentang suatu masalah kesehatan,
baik yang berupa faktor resiko maupun faktor efek (Hidayat, 2010).
4. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian retrospektif yang dilakukan, diperoleh 37 kasus
undesensus testis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado selama periode
Januari 2013 – Desember 2015. menunjukkan distribusi penderita
undesensus testis tiap tahunnya. Pada tahun 2013 ditemukan 13 kasus
(35,1%), tahun 2014 ditemukan 13 kasus (35,1%) dan tahun 2015
ditemukan 11 kasus (29,8%) dengan total 37 kasus. menunjukkan
distribusi penderita undesensus testis berdasarkan umur. Kelompok usia 0
– 6 bulan sebanyak 23 penderita (62,1%), 7 – 12 bulan sebanyak 4
penderita (10,8%), 13 –18 bulan sebanyak 0 penderita (0%), 19 –24 bulan
sebanyak 2 penderita (5,4%) dan >24 bulan sebanyak 8 penderita (21,7%).
BAB III
TELAAH KRITIS
Pada kasus An. H dengan diagnosa undesensus testis bilateral palpable sirkumsis.
Pasien sudah pernah melakukan pemeriksaan kromosom dengan hasil 46, X4 LH
0,1, FSH 0,5, testoteron 3,08. Pasien tidak memiliki riwayat alergi. Rencana
tindakan yang akan dilakukan yaitu open orkidopeksi bilateral yaitu suatu
tindakan untuk memindahkan atau menurunkan testis ke skrotum secara
permanen. Gejala pasien sebelum dilakukan operasi yaitu muncul gelembung
dikemaluan saat BAK yang sudah sering terjadi sejak lahir. Dalam prosedur
pasien telah diberikan antibiotik profilaksis. Dalam prosedur yang dilakukan
posisi pasien adalah supine tanpa kemiringan apapun kurang lebih 3 jam.
BAB IV
PENUTUP