Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PORTOFOLIO

MATEMATIKA WAJIB

DISUSUN OLEH :
NAMA PESERTA DIDIK : Niki Adam
KELAS : XII IPA 3

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI BANGKA BELITUNG


SMA NEGERI 1 TANJUNGPANDAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
1. PORTOFOLIO 1

Kompetensi Dasar : 3.1. Mendeskripsikan jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis, dan
titik ke bidang).
4.1. Menentukan jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis, dan titik ke
bidang).
Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi bangun ruang ini, diharapkan siswa dapat
mendeskripsikan jarak antar titik dalam ruang, menjelaskan prosedur menentukan jarak titik ke
titik, dan menentuksn jarak titik ke titik dalam ruang bidang datar.

NO. MASALAH PENYELESAIAN

1. Tiga paku ditancapkan pada papan sehingga 10 cm B


menjadi titik sudut segitiga siku-siku (lihat Alas : AC
Gambar a), Seutas tali diikatkan pada dua
8 cm
paku yang ditancapkan (lihat Gambar b), C Tinggi : BC
Misal paku-paku tersebut digambarkan
sebagai titik A, B, dan C seperti Gambar c
dengan AC = 6 cm, BC = 8 cm, dan AB =
A 6 cm C
10 cm.

sehingga :
8 cm C
Alas : BA
10 cm 6 cm
Tinggi : CC’
C’
A
Melalui eksperimen kecil, tentukan panjang
tali minimal yang meng- hubungkan paku C
(titik C) dengan tali yang terpasang pada
paku A dan paku B (ruas garis AB). Apa Luas ABC = BCA
syarat yang harus dipenuhi agar 1 1 '
. AC. BC = . AB . CC
mendapatkan panjang tali minimal? Beri 2 2
alasan untuk jawaban Anda. 1 1
. 6 . 8 = . 10. CC '
2 2
CC’ = 4,8 cm

Syarat memproyeksikan C C’
adalah C tegak lurus dengan garis AB
2. Diberikan kubus ABCD.EFGH sebagai
berikut. Jika panjang rusuk kubus adalah Dengan teorema
berapakah jarak titik A ke diagonal bidang phytagoras, diperoleh :
EB ? AI = √ AB 2 – BI2

EB =√ AE 2 + AB2
= √ 22 + 22
A B =
√ 4+ 4
= √ 8=2 √ 2
1 1
BI = BE. . 2 √ 2 =
2 2
√2

AI = √ AB 2 – BI2
= √ 22 - ( √ 2)2
= √ 2cm

Jadi, jarak A ke diagonal bidang EB adalah

√ 2cm
3. Diberikan segitiga siku-siku ABC seperti
berikut. Misal AB=c, BC= a, AC = b dan 1 1
Luas ABC = BC. AC = ab
CD = d. Garis CD merupakan garis tinggi. L 2 2
Bagaimana menentu kan d, apabila a, b, dan 1 1
= AB. CD ¿ cd
c diketahui? 2 2

Luas ABC = Luas ABC


1 1 L
ab = cd
2 2
ab=cd

Jarak titik ke garis adalah ruas garis yang


tegak lurus / terpendek dari sebuah titik
terhadap sebuah garis.
Cara menentukannya :
1) Segitiga ACD sama kaki
Segitiga ACD sama
1
AC=AD kaki, sehingga BC =
2
CD. Dengan teorema
phytagoras diperoleh
1
AB2 = AD2 ( . CD²)
2
atau AB2 = AD² - BD²
2) Segitiga siku-siku di A AB² = AD² - BC²
atau

Gunakan rumus
luas segitiga ACD
1
= CD. AB atau
2
1
= AC. AB
2
sehingga diperoleh
1
= CD. AB
2
1
= AC.AD
2
ab
d=
c
3) Segitiga ACD Sembarang
x + y = AB → y = AB - y
Rumus yang dipakai :
AB² = AD² - y²
AB² = AC2 – x2
2. PORTOFOLIO 2

Kompetensi Dasar : 3.2 Menentukan dan meganalisis ukuran pemusatan dan penyebaran data
yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram.
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian data hasil
pengukuran dan pencacahan dalam tabel distribusi frekuensi dan
histogram.
Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi statistika ini, diharapkan siswa dapat
menyajikan data dengan menggunakan berbagai diagram, tabel distribusi frekuensi, dan
thistogram serta dapat menggunakannnya ubtuk menyelesaikan masalah terkait statistika.

STATISTIKA

1. Mean/Rata-rata
Rataan hitung atau mean dari suatu data didefinisikan sebagai jumlah semua nilai datum
dibagi dengan banyaknya datum yang diamati. Banyaknya datum yang diamati Misalnya
diberikan data x1, x2, x3, … , xn maka rataan hitung data tersebut dapat dinyatakan sebagai :

Dengan  x menyatakan satuan hitung yang bisa disebut dengan rataan atau mean.

2. Modus
Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang frekuensinya
paling besar. Data yang belum dikelompokkan bisa memiliki satu modus, dua modus, atau
mungkin tidak mempunyai modus. Data yang memiliki satu modus disebut monomodus,
sedangkan data yang memiliki dua modus disebut bimodus. Penyusunan data menurut
urutannya memang menolong sekali dalam menentukan modus.
Rumus modus data kelompok :
3. Median
Median (Me) dari sekumpulan data (bilangan) adalah bilangan yang terletak ditengah-
tengah setelah sekumpulan data (bilangan) tersebut diurutkan.
Median Data Tunggal Median dari data tunggal ditentukan sebagai berikut:
1
- Untuk banyak data n = genap, maka mediannya adalah nilai datum ke ¿n+1)
2

n
- Untuk banyak data n = ganjil, maka mediannya adalah rataan dari nilai datum ke dan nilai
2
n
datum ke + 1 atau dapat ditulis:
2

4. Kuartil
Kuartil median membagi kelompok data berurutan menjadi dua bagian yang sama,
sedangkan kuartil membagi kelompok data berurutan menjadi empat bagian yang sama.
Dengan menggunakan garis bilangan kita dapat menggambarkan pembagiannya sebagai
berikut:

Ket : Q1 disebut kuartil bawah (kuartil pertama) Q2 disebut kuartil tengah ( kuartil kedua )
atau median Q3 disebut kuartil atas (kuartil ketiga)
1) Kuartil dari Data Tunggal
Contoh:
 Tentukan kuartil bawah Q1, kuartil tengah Q2 dan kuartil atas Q3 untuk tiap data berikut
ini:
a. 6, 2, 3, 8, 9, 19,
b. 2, 3, 4, 14, 8, 11, 19, 20
Penyelesaian:
a. Nilai data setelah diurutkan:

Jadi, Q1 = 3, Q2 = 8, Q3 = 11
b. Nilai data setelah diurutkan: 2, 3, 4, 8, 11, 14, 19, 20 Jadi,
3+4
Q1 = = 3,5
2
8+11
Q2 = = 9,5
2
14+9
Q3 = = 16,5
2

2) Kuartil dari Data Kelompok


 Untuk menghitung kuartil dari data yang telah dikelompokkan dipergunakan rumus
sebagai berikut:

Ket :
Qi = Kuartil ke – i
n = banyaknya datum
LQi = tepi bawah kelas Qi , dengan kelas Qi ialah interval kelas dimana Qi akan terletak.
FkQi = jumlah frekuensi ( frekuensi kumulatif ) sebelum kelas Qi
f Qi = frekuensi kelas yang memuat Qi
p = panjang kelas Seperti halnya median, sebelum menggunakan rumus, tentukan dahulu kelas
i
yang memuat Qi, yaitu kelas yang memuat data ke ( n).
4
Contoh :
1. Perhatikan tabel dibawah ini, kemudian tentukan :
a. Q1
b. Q2
c. Q3

1 1
a. n = ( 40) = 10, kelas Q1 adalah 66 – 72, sehingga diperoleh L1 = 65,5, fk = 6, f = 5, dan
4 4
p = 7.
1
n – f kQ 1 p
Jadi, kuartil bawahnya (Qi) adalah Q1 = LQ1 + 4
fQ 1
2 1 1
b. n = n= (40) = 20, 2 1 2 1 4 2 n  n   kelas Q2 adalah 73 – 79, sehingga diperoleh:
4 2 2
L2 = 72,5, fk = 11, f = 15, dan p = 7. Jadi, kuartil tengahnya (Q2) adalah:

3 3
c. n= ( 40 )=30 , kelas Q3 adalah 80 – 86 sehingga diperoleh
4 4

5. Desil
Untuk desil, data keseluruhan dibagi menjadi 10 bagian yang sama. Untuk menghitung
desil di gunakan rumus:
a) Desil untuk data tunggal

Ket :
D = Desil ke-i
n = banyaknya datum
 Contoh :
1. Diketahui sebuah data sebagai berikut: 6, 8, 3, 4, 9, 2, 12, 10, 14, 15.
Tentukanlah : a. desil ke-3
b. desil ke-6
c. desil ke-8
Penyelesaian :
Urutan data sebagai berikut: 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15
a. Desil ke – 3
i( n+1)
Letak Di =
10
3(10+1)
Letak D3 = = 3,3
10
D3 = X3 + 0,3 ( X4 – X3 ) = 4 + 0,3 (6 – 4) = 4,6
b. Desil ke-6
i(n1)
Letak Di =
10
6(10+1)
Letak D6 =  6,6
10
D6 = X6 + 0,6 ( X7 – X6 ) = 9 + 0,6 ( 10 – 9 ) = 9,6
c. Desil ke-8
8(10+1)
D8 = = 8,8
10
D8 = X8 + 0,8 (X9 – X8) = 12 + 0,8 (14 – 12) = 13,6

b) Desil untuk Data Berkelompok


Untuk menghitung Desil dari data tunggal, maka kita menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:
Di = desil ke – i
n = banyaknya datum
Li = tepi bawah kelas Di
fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas Di
f = frekuensi kelas Di
p = panjang kelas

Contoh :
1. Tentukan Desil ke – 3 dari tabel berikut ini :

Pembahasan :
Jadi, desil ke-3 adalah 63,5

6. Persentil
Kuartil membagi data menjadi 4 buah bagian sama banyak sehingga terdapat 3 buah
nilai kuartil. Pada desil, data dibagi menjadi 10 sama banyak sehingga ada 9 buah nilai desil.
Sedangkan pada persentil, data dibagi menjadi 100 sama banyak, sehingga terdapat 99 buah
nilai persentil.
Persentil sebenarnya diambil dari kata persen, per seratus. Sehingga, pengertian dari
persentil ialah pembagian data terurut menjadi 100 buah bagian sama banyak. Dari 100 buah
bagian yang dibagi sama banyak tersebut, dibatasi oleh 99 buah nilai persentil. Contohnya :

Rumus Persentil :

Keterangan :

 i = bilangan bulat yang kurang dari 100 (1, 2, 3, …, 99).


 n = banyak data.
Rumus Persentil Data Kelompok
Keterangan :

 i = bilangan bulat yang


kurang dari 100 (1, 2, 3,
… ,99).
 Tb = tepi bawah kelas
persentil.
 n = jumlah seluruh
frekuensi.
 fk = jumlah frekuensi
sebelum kelas persentil.
 fi= frekuensi kelas
persentil.
 p = panjang kelas
interval.

7. Simpangan Rata-rata
Simpangan rata-rata adalah rata-rata jarak antara nilai-nilai data menuju rata-ratanya.
Simpangan rata-rata termasuk ke dalam ukuran penyebaran data seperti halnya varian dan
standar deviasi. Kegunaannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh nilai data menyimpang
dari rata-ratanya.

SR =
∑ F i│ Xi−X │
∑F
8. Ragam
Ragam adalah nilai statistik yang sering kali dipakai dalam menentukan kedekatan
sebaran data yang ada di dalam sampel dan seberapa dekat titik data individu dengan mean atau
rata-rata nilai dari sampel itu sendiri. Ragam biasanya diajarkan pada ilmu statistik untuk
mengukur tingkat kesamaan atau kedekatan dalam suatu kelompok.

 = Ragam

 = nilai x ke-i

 = nilai rata-rata data

 = jumlah data

9. Simpangan baku

simpangan baku atau deviasi standar adalah ukuran sebaran statistik yang paling lazim.


Singkatnya, ia mengukur bagaimana nilai-nilai data tersebar. Bisa juga didefinisikan sebagai, rata-
rata jarak penyimpangan titik-titik data diukur dari nilai rata-rata data tersebut.
 = Standar deviasi

 = frekuensi kelompok

 = nilai tengah x ke-i

 = nilai rata-rata data

 = jumlah data

1. Soal Data Tunggal


5, 7, 8, 9, 11, 11, 12, 13, 1

 Mean :
∑ ( Fi . Xi) = 1.5+1.7+1.8+1.9+2.11+1.12+1. 13+1.14 = 90 = 10
∑F 9 9
 Modus : 11
 Median : 11
 Kuartil :
1 1
 Letak Q1 = ( n + 1) = ( 9 + 1) = 2,5
4 4
7+8
Q1 = = 7,5
2
1 1
 Letak Q2 = ( n + 1) = ( 9 + 1) = 5
2 2
Q2 = 11
3 3
 Letak Q3 = ( n + 1) = ( 9 + 1) + 7,5
4 4
12+13
Q3 = = 12,5
2

 Simpangan rata-rata =
∑ F i│ Xi−X │
∑F
=
│5−10│+│ 7−10 │+│8−10 │+ │9−10 │+2 │11−10│+│ 12−10 │+ │13−10│+│ 14−10 │
9
5+3+2+1+2+2+3+ 4 22
= =
9 9
 Ragam : ∑ Fi ¿ ¿ ¿

Nilai Fi ( Xi− X ¿ ¿ 2 Fi ¿
5 1 (5−10¿ ¿ 2= 25 25
7 1 (7−10 ¿ ¿2 = 9 9
8 1 (8−10 ¿ ¿2= 4 4
9 1 (9−10 ¿ ¿2 = 1 1
11 2 (11−10 ¿ ¿2 = 1 1
12 1 (12−10 ¿ ¿2 = 4 4
13 1 (13−10¿ ¿ 2 = 9 9
14 1 (14−10 ¿ ¿2 = 16 16
Jumlah : 9 Jumlah : 70
70
Ragam =
9
 Simpangan baku : √ ragam
:

70 1 √ 70
9
=
3

2. Soal data frekuensi


Panjang F
35-39 1
40-44 4
45-49 12
50-54 23
55-59 7
60-64 3

 Mean :
∑ ( Fi . Xi) = 2550 = 51
∑F 50
d1 23−12
 Modus : Tb + .c = 49,5 + .5 = 51,53
d 1+ d 2 ( 23−12 ) +( 23−7)
 Median : 51,24
 Kuartil :
1
 Letak Q1 = 50 = 12,5
4
Q1 = 12
12,5−5
44,5 + . 5 = 47,625
12
1
 Letak Q2 = . 50 = 25
2
Q2 = 23
25−17
49,5 + .5 = 51,24
23
3
 Letak Q3 = .50 = 37,5
4
Q3 = 23
37,5−17
49,5 + .5 = 53,95
23

 Simpangan rata-rata:
∑ F i│ Xi−X │
∑F

Panjang F │Xi - X │ F│Xi - X │


35-39 1 14 14
40-44 4 9 36
45-49 12 4 48
50-54 23 1 23
55-59 7 6 42
60-64 3 11 33
Jumlah : 50 Jumlah : 196

196
SR = = 3,92
50

 Ragam: : ∑ Fi ¿ ¿ ¿

Panjang F ( Xi− X ¿ ¿ 2 Fi ¿

35-39 1 196 194


40-44 4 81 324
45-49 12 16 192
50-54 23 1 23
55-59 7 36 252
60-64 3 121 363
Jumlah : 50 Jumlah : 1350
1350
Ragam = = 27
50
 Simpangan baku: √ ragam = √ 27 = 3 √ 3

 Desil :
Panjang F fk
35-39 1 1
40-44 4 5
45-49 12 17
50-54 23 40
55-59 7 47
60-64 3 50
Jumlah : 50

¿ 2∗50
Desil D2 = 10 = = 10, kelas D2 adalah 45-49, L2 = 44,5;fk =5, f =12, p = 5. Maka
10
diperoleh:
10−5
D2 = 44,5+ 5 = 44,5 + 2,08 = 46,58
12

 Persentil

( )
i
n−fk
Pi = Tb + 100
p
fi

( )
50
50−5
P50 = 44,5 + 100 5 = 44,5 + 9,375 = 53,875
12

HISTOGRAM DATA BERKELOMPOK

Frekuensi
Panjang

OGIVE

Judul Sumbu

Nilai

POLIGON

Anda mungkin juga menyukai