MATEMATIKA WAJIB
DISUSUN OLEH :
NAMA PESERTA DIDIK : Niki Adam
KELAS : XII IPA 3
Kompetensi Dasar : 3.1. Mendeskripsikan jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis, dan
titik ke bidang).
4.1. Menentukan jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis, dan titik ke
bidang).
Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi bangun ruang ini, diharapkan siswa dapat
mendeskripsikan jarak antar titik dalam ruang, menjelaskan prosedur menentukan jarak titik ke
titik, dan menentuksn jarak titik ke titik dalam ruang bidang datar.
sehingga :
8 cm C
Alas : BA
10 cm 6 cm
Tinggi : CC’
C’
A
Melalui eksperimen kecil, tentukan panjang
tali minimal yang meng- hubungkan paku C
(titik C) dengan tali yang terpasang pada
paku A dan paku B (ruas garis AB). Apa Luas ABC = BCA
syarat yang harus dipenuhi agar 1 1 '
. AC. BC = . AB . CC
mendapatkan panjang tali minimal? Beri 2 2
alasan untuk jawaban Anda. 1 1
. 6 . 8 = . 10. CC '
2 2
CC’ = 4,8 cm
Syarat memproyeksikan C C’
adalah C tegak lurus dengan garis AB
2. Diberikan kubus ABCD.EFGH sebagai
berikut. Jika panjang rusuk kubus adalah Dengan teorema
berapakah jarak titik A ke diagonal bidang phytagoras, diperoleh :
EB ? AI = √ AB 2 – BI2
EB =√ AE 2 + AB2
= √ 22 + 22
A B =
√ 4+ 4
= √ 8=2 √ 2
1 1
BI = BE. . 2 √ 2 =
2 2
√2
AI = √ AB 2 – BI2
= √ 22 - ( √ 2)2
= √ 2cm
√ 2cm
3. Diberikan segitiga siku-siku ABC seperti
berikut. Misal AB=c, BC= a, AC = b dan 1 1
Luas ABC = BC. AC = ab
CD = d. Garis CD merupakan garis tinggi. L 2 2
Bagaimana menentu kan d, apabila a, b, dan 1 1
= AB. CD ¿ cd
c diketahui? 2 2
Gunakan rumus
luas segitiga ACD
1
= CD. AB atau
2
1
= AC. AB
2
sehingga diperoleh
1
= CD. AB
2
1
= AC.AD
2
ab
d=
c
3) Segitiga ACD Sembarang
x + y = AB → y = AB - y
Rumus yang dipakai :
AB² = AD² - y²
AB² = AC2 – x2
2. PORTOFOLIO 2
Kompetensi Dasar : 3.2 Menentukan dan meganalisis ukuran pemusatan dan penyebaran data
yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram.
4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penyajian data hasil
pengukuran dan pencacahan dalam tabel distribusi frekuensi dan
histogram.
Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi statistika ini, diharapkan siswa dapat
menyajikan data dengan menggunakan berbagai diagram, tabel distribusi frekuensi, dan
thistogram serta dapat menggunakannnya ubtuk menyelesaikan masalah terkait statistika.
STATISTIKA
1. Mean/Rata-rata
Rataan hitung atau mean dari suatu data didefinisikan sebagai jumlah semua nilai datum
dibagi dengan banyaknya datum yang diamati. Banyaknya datum yang diamati Misalnya
diberikan data x1, x2, x3, … , xn maka rataan hitung data tersebut dapat dinyatakan sebagai :
Dengan x menyatakan satuan hitung yang bisa disebut dengan rataan atau mean.
2. Modus
Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang frekuensinya
paling besar. Data yang belum dikelompokkan bisa memiliki satu modus, dua modus, atau
mungkin tidak mempunyai modus. Data yang memiliki satu modus disebut monomodus,
sedangkan data yang memiliki dua modus disebut bimodus. Penyusunan data menurut
urutannya memang menolong sekali dalam menentukan modus.
Rumus modus data kelompok :
3. Median
Median (Me) dari sekumpulan data (bilangan) adalah bilangan yang terletak ditengah-
tengah setelah sekumpulan data (bilangan) tersebut diurutkan.
Median Data Tunggal Median dari data tunggal ditentukan sebagai berikut:
1
- Untuk banyak data n = genap, maka mediannya adalah nilai datum ke ¿n+1)
2
n
- Untuk banyak data n = ganjil, maka mediannya adalah rataan dari nilai datum ke dan nilai
2
n
datum ke + 1 atau dapat ditulis:
2
4. Kuartil
Kuartil median membagi kelompok data berurutan menjadi dua bagian yang sama,
sedangkan kuartil membagi kelompok data berurutan menjadi empat bagian yang sama.
Dengan menggunakan garis bilangan kita dapat menggambarkan pembagiannya sebagai
berikut:
Ket : Q1 disebut kuartil bawah (kuartil pertama) Q2 disebut kuartil tengah ( kuartil kedua )
atau median Q3 disebut kuartil atas (kuartil ketiga)
1) Kuartil dari Data Tunggal
Contoh:
Tentukan kuartil bawah Q1, kuartil tengah Q2 dan kuartil atas Q3 untuk tiap data berikut
ini:
a. 6, 2, 3, 8, 9, 19,
b. 2, 3, 4, 14, 8, 11, 19, 20
Penyelesaian:
a. Nilai data setelah diurutkan:
Jadi, Q1 = 3, Q2 = 8, Q3 = 11
b. Nilai data setelah diurutkan: 2, 3, 4, 8, 11, 14, 19, 20 Jadi,
3+4
Q1 = = 3,5
2
8+11
Q2 = = 9,5
2
14+9
Q3 = = 16,5
2
Ket :
Qi = Kuartil ke – i
n = banyaknya datum
LQi = tepi bawah kelas Qi , dengan kelas Qi ialah interval kelas dimana Qi akan terletak.
FkQi = jumlah frekuensi ( frekuensi kumulatif ) sebelum kelas Qi
f Qi = frekuensi kelas yang memuat Qi
p = panjang kelas Seperti halnya median, sebelum menggunakan rumus, tentukan dahulu kelas
i
yang memuat Qi, yaitu kelas yang memuat data ke ( n).
4
Contoh :
1. Perhatikan tabel dibawah ini, kemudian tentukan :
a. Q1
b. Q2
c. Q3
1 1
a. n = ( 40) = 10, kelas Q1 adalah 66 – 72, sehingga diperoleh L1 = 65,5, fk = 6, f = 5, dan
4 4
p = 7.
1
n – f kQ 1 p
Jadi, kuartil bawahnya (Qi) adalah Q1 = LQ1 + 4
fQ 1
2 1 1
b. n = n= (40) = 20, 2 1 2 1 4 2 n n kelas Q2 adalah 73 – 79, sehingga diperoleh:
4 2 2
L2 = 72,5, fk = 11, f = 15, dan p = 7. Jadi, kuartil tengahnya (Q2) adalah:
3 3
c. n= ( 40 )=30 , kelas Q3 adalah 80 – 86 sehingga diperoleh
4 4
5. Desil
Untuk desil, data keseluruhan dibagi menjadi 10 bagian yang sama. Untuk menghitung
desil di gunakan rumus:
a) Desil untuk data tunggal
Ket :
D = Desil ke-i
n = banyaknya datum
Contoh :
1. Diketahui sebuah data sebagai berikut: 6, 8, 3, 4, 9, 2, 12, 10, 14, 15.
Tentukanlah : a. desil ke-3
b. desil ke-6
c. desil ke-8
Penyelesaian :
Urutan data sebagai berikut: 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15
a. Desil ke – 3
i( n+1)
Letak Di =
10
3(10+1)
Letak D3 = = 3,3
10
D3 = X3 + 0,3 ( X4 – X3 ) = 4 + 0,3 (6 – 4) = 4,6
b. Desil ke-6
i(n1)
Letak Di =
10
6(10+1)
Letak D6 = 6,6
10
D6 = X6 + 0,6 ( X7 – X6 ) = 9 + 0,6 ( 10 – 9 ) = 9,6
c. Desil ke-8
8(10+1)
D8 = = 8,8
10
D8 = X8 + 0,8 (X9 – X8) = 12 + 0,8 (14 – 12) = 13,6
Keterangan:
Di = desil ke – i
n = banyaknya datum
Li = tepi bawah kelas Di
fk = frekuensi kumulatif sebelum kelas Di
f = frekuensi kelas Di
p = panjang kelas
Contoh :
1. Tentukan Desil ke – 3 dari tabel berikut ini :
Pembahasan :
Jadi, desil ke-3 adalah 63,5
6. Persentil
Kuartil membagi data menjadi 4 buah bagian sama banyak sehingga terdapat 3 buah
nilai kuartil. Pada desil, data dibagi menjadi 10 sama banyak sehingga ada 9 buah nilai desil.
Sedangkan pada persentil, data dibagi menjadi 100 sama banyak, sehingga terdapat 99 buah
nilai persentil.
Persentil sebenarnya diambil dari kata persen, per seratus. Sehingga, pengertian dari
persentil ialah pembagian data terurut menjadi 100 buah bagian sama banyak. Dari 100 buah
bagian yang dibagi sama banyak tersebut, dibatasi oleh 99 buah nilai persentil. Contohnya :
Rumus Persentil :
Keterangan :
7. Simpangan Rata-rata
Simpangan rata-rata adalah rata-rata jarak antara nilai-nilai data menuju rata-ratanya.
Simpangan rata-rata termasuk ke dalam ukuran penyebaran data seperti halnya varian dan
standar deviasi. Kegunaannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh nilai data menyimpang
dari rata-ratanya.
SR =
∑ F i│ Xi−X │
∑F
8. Ragam
Ragam adalah nilai statistik yang sering kali dipakai dalam menentukan kedekatan
sebaran data yang ada di dalam sampel dan seberapa dekat titik data individu dengan mean atau
rata-rata nilai dari sampel itu sendiri. Ragam biasanya diajarkan pada ilmu statistik untuk
mengukur tingkat kesamaan atau kedekatan dalam suatu kelompok.
= Ragam
= nilai x ke-i
= jumlah data
9. Simpangan baku
= frekuensi kelompok
= jumlah data
Mean :
∑ ( Fi . Xi) = 1.5+1.7+1.8+1.9+2.11+1.12+1. 13+1.14 = 90 = 10
∑F 9 9
Modus : 11
Median : 11
Kuartil :
1 1
Letak Q1 = ( n + 1) = ( 9 + 1) = 2,5
4 4
7+8
Q1 = = 7,5
2
1 1
Letak Q2 = ( n + 1) = ( 9 + 1) = 5
2 2
Q2 = 11
3 3
Letak Q3 = ( n + 1) = ( 9 + 1) + 7,5
4 4
12+13
Q3 = = 12,5
2
Simpangan rata-rata =
∑ F i│ Xi−X │
∑F
=
│5−10│+│ 7−10 │+│8−10 │+ │9−10 │+2 │11−10│+│ 12−10 │+ │13−10│+│ 14−10 │
9
5+3+2+1+2+2+3+ 4 22
= =
9 9
Ragam : ∑ Fi ¿ ¿ ¿
Nilai Fi ( Xi− X ¿ ¿ 2 Fi ¿
5 1 (5−10¿ ¿ 2= 25 25
7 1 (7−10 ¿ ¿2 = 9 9
8 1 (8−10 ¿ ¿2= 4 4
9 1 (9−10 ¿ ¿2 = 1 1
11 2 (11−10 ¿ ¿2 = 1 1
12 1 (12−10 ¿ ¿2 = 4 4
13 1 (13−10¿ ¿ 2 = 9 9
14 1 (14−10 ¿ ¿2 = 16 16
Jumlah : 9 Jumlah : 70
70
Ragam =
9
Simpangan baku : √ ragam
:
√
70 1 √ 70
9
=
3
Mean :
∑ ( Fi . Xi) = 2550 = 51
∑F 50
d1 23−12
Modus : Tb + .c = 49,5 + .5 = 51,53
d 1+ d 2 ( 23−12 ) +( 23−7)
Median : 51,24
Kuartil :
1
Letak Q1 = 50 = 12,5
4
Q1 = 12
12,5−5
44,5 + . 5 = 47,625
12
1
Letak Q2 = . 50 = 25
2
Q2 = 23
25−17
49,5 + .5 = 51,24
23
3
Letak Q3 = .50 = 37,5
4
Q3 = 23
37,5−17
49,5 + .5 = 53,95
23
Simpangan rata-rata:
∑ F i│ Xi−X │
∑F
196
SR = = 3,92
50
Ragam: : ∑ Fi ¿ ¿ ¿
Panjang F ( Xi− X ¿ ¿ 2 Fi ¿
Desil :
Panjang F fk
35-39 1 1
40-44 4 5
45-49 12 17
50-54 23 40
55-59 7 47
60-64 3 50
Jumlah : 50
¿ 2∗50
Desil D2 = 10 = = 10, kelas D2 adalah 45-49, L2 = 44,5;fk =5, f =12, p = 5. Maka
10
diperoleh:
10−5
D2 = 44,5+ 5 = 44,5 + 2,08 = 46,58
12
Persentil
( )
i
n−fk
Pi = Tb + 100
p
fi
( )
50
50−5
P50 = 44,5 + 100 5 = 44,5 + 9,375 = 53,875
12
Frekuensi
Panjang
OGIVE
Judul Sumbu
Nilai
POLIGON