Anda di halaman 1dari 6

Cerpen

Selimir angin menerpa menerbangkan dedaunan kering yang rontok di tepi


pedestrian sekitar Ibukota. Di sebelah kiri dekat pemberhentian halte bis terdapat
gang kecil yang merupakan jalan tikus menuju sebuah perkampungan. Di
perkampungan tersebut banyak berdiri rumah-rumah semi permanen yang
sederhana. Kemudian di ujung gang tersebut terdapat sebuah rumah yang sangat
mencolok karena bangunannya yang usang dan hampir roboh. Rumah usang
tersebut ditinggali Naila dan keluarganya.

Naila Delivia Putri, adalah anak sulung dari keluarga penghuni rumah yang hampir
roboh tadi. Saat ini ia duduk di bangku kelas 12 SMPN 125 Jakarta. Sekolah tersebut
bisa dibilang sekolah yang cukup ternama di sana. Beruntungnya, Naila bisa
memasuki sekolah itu karena sistem penerimaan siswa baru ketika itu berdasarkan
domisili. Jarak dari rumah ke sekolah tidak lebih dari 500meter, yang memungkinkan
Naila bisa masuk menjadi salah satu siswa di sana.

“Nai, bangun udah jam berapa ini?” adalah kata-kata yang hampir setiap pagi
dilontarkan oleh Ibunya. ”Iya bu nanti, sebetar lagi” menjadi kalimat yang sangat
menggambarkan kepribadian Naila. Rasanya seperti tidak ada kalimat lain untuk
menjawab panggilan dari ibunya. Selain itu, Naila bukan anak yang rajin yang selalu
datang pagi-pagi untuk belajar di sekolah, melainkan untuk menyalin tugas yang
belum ia kerjakan di rumah. “Del, hari ini PPKn ada PR ga?” ucap Naila sambil
menghembuskan nafas panjang dan meletakkan tasnya diatas meja. Efek dari
lelahnya berjalan kaki bagi Naila, meskipun hanya berjarak kurang dari 500 meter
dari rumah. “Kebiasaan deh, bukannya ngerjain di rumah. Ada nih PR halaman 234
tapi kali ini gw ga mau kasih contekan ya” balas Delila. “Yaelah pelit banget, yaudah
lah gw gausah , capengerjain aja sekalian. Itulah yang mereka lakukan Ketika ada
tugas yang di berikan oleh guru tapi belum di kerjakan, mereka akan datang pagi
untuk mencari jawaban dari yang lain.

Kehidupan Naila kini hanya melakukan hal semestinya seorang siswa yaitu belajar
tetapi dia tidak melakukan tugas nya untuk menjadi anak bangsa yang meningkatkan
bakat yang iya punya, bahkan iya sendiri tidak tahu apa bakat dalam diri nya, dia
terlalu santai untuk menyikapi permasalahan hidup nya ,tanpa dia berfikir hal apa
yang akan terajadi di kemudian hari.

Hari demi hari sudah berlalu kini Naila sudah berada di masa masa ingin lulus atau
lebih tepat nya hanya tinggal 4 bulan lagi menuju jenjang yang lebih tinggi. Namun
sepertinya sikap belajar Naila tidak ada yang berubah,dia tetap menjadi Naila yang
hanya mengikuti alurnya.

“Delila, apakah kamu mengerti apa yang di ajarkan oleh guru itu’’ ucap Naila Ketika
jam pelajaran berlangsung.
“ seperti nya tidak, apakah kamu mengerti Nai’’ balasan Delila terhadap Naila

“hahaha sama seperti mu juga, eh 5 menit lagi waktu jam pulang ya, aku ingin cepat
selesai karna aku akan pergi Bersama kaka ku’’ ucap Naila sembari melihat jam yang
ada di atas papan tulis itu.

“iya tinggal lima menit lagi, dan aku juga ingin cepat pulang’’ balas Delila sembari
menata barang-barang nya kedalam tas yang iya miliki.

Jam sudah berada di pukul 02.30 dalam artian menunjukan waktu jam pulang SMPN
125 Jakarta, kini siswa siswi berhambur-hamburan menuju gerbang sekolah dan
menunggu jemputannya masing-masing, sama hal nya dengan Naila yang segera
menghampiri abangnya yang berama Reno Fahrozi karna iya sudah datang
menjemput Naila.

“ kamu lama’’ ucap ka reno seraya menghidupkan mesin sepeda motor yang iya
bawa

“ hehehe maaf kak’’ balas Naila yang sudah duduk manis di jok belakang sepada
motor kak Reno

Sejuk itulah yang di rasakan oleh Naila Ketika berada di sepeda motor dengan tujuan
ke sebuah tempat kafe yang berada di daerah jakarta barat, Naila hanya ikut
menemani kakak nya bertemu dengan teman kampus nya.

Setelah sampai di tempat tunjuan yang mereka ingin kan itu, kedua nya turun lalu
langsung menemui teman Reno yang sudah sampai telebih dahulu.

“ kak, aku ke toilet dulu ya’’ izin Naila Ketika sudah duduk di tempat yang di pesan

“ yaudah sana” balas Reno seraya bejabat tangan dengan temanya itu

Tiba-tiba saat Naila sedang berjalan menuju toilet terlihat ibu paruh baya sedang
terburu-buru menuju keluar dan kebetulan naila dan ibu itu berdampingan berjalan
berlawan arah sehinga tidak sengaja terjadi insiden tersenggol yan menyebabkan
hanpone Naila jatuh dan pecah elsidi nya.

“ya ampun nak maafin ibu ya, ibu sedang buru-buru sehingga tidak berhati-hati’’
ucap ibu paruh baya yang tidak tau identitas nama nya siapa

“ eh, iya bu tidak apa apa “ balas Naila sambil mengambil hanpone nya yang
tergeletak di lantai dengan posisi kaca hp itu berhadapa dengan lantai

“ yaampun nak maaf sekali lagi ya,ibu tadi tidak melihat kamu” ucap sang ibu karna
melihat hanpone yang Naila ambil tadi

Karna memang ibu itu tadi sedang buru-buru tanpa pikir Panjang iya meminta maaf
dan memberikan uang ganti rugi terhadap Naila sekitar 7juta-10 juta. Sebuah
keajaiban dan keberkahan yang tuhan berikan kepada Naila pada hari itu, iya kira
hari itu akan sial tapi malah sebaliknya, Naila sungguh tidak menyangka akan
mendapatkan uang itu karna sebelumnya dia tidak pernah memengang uang dalam
jumlah sebesar itu.selepas itu Naila mengucap rasa syukur dan tidak lupa
mengucapkan rasa terimakasih ke ibu itu tapi sepertinya ibu itu memang sedang ada
masalah yang buat dia harus buru-buru.

Waktu cepat berlalu kini sudah waktunya Naila dan Reno pulang kerumah karana
hari semakin petang. sampai saat mereka berdua telah tiba kerumah dengan
selamat, Naila sama sakali belum bilang apa-apa kepada Reno, dia binggung harus
dari mana dia cerita dan harus memulai denga napa dia biacara , kejadian itu terlalu
mendadak dan membuat Naila terdiam tidak berkutik. Namun sampai kapan pun
Naila harus memberi tahu keluarganya setidak nya kakaknya harus tahu kejadian
itu,Naila harus buang jauh-Jauh perasaan takutnya.

“ kak tadi saat aku pergi ke toilet kaffe, tidak sengaja ibu-ibu nyenggol aku dan gak
sengaja pula hp aku jatoh dan rusak, ibu nya tadi buru-buru karna ada masalah trus
dia ngasih uang 10juta ke aku kata dia uang cas nya hanya ada segitu, eh sebenarnya
aku mau nolak tapi dia nya sudah pergi dahulu” ucap naila dengan sedikit takut dan
cemas sambil memperlihatkan hanpone nya yang rusak itu

“ yaudah sudah kamu terimakan uang itu yasudah apa lagi yang dipermasalahi’’balas
ka Reno dengan tenang

“ kan dia mana tahu merek hp kamu apa makanya iya ngasih segitu, gapapa terima
saja jika emng kamu yang meminta uang dengan jumlah segitu baru itu yang jadi
masalah’’ balas kak Reno menenangkan adiknya yang terlihat sedikit ketakutan

Akhirnya permasalahan itu pun selesai dan sekarang Naila tidak perlu khawatir lagi
dengan uang itu, lalu apa yang akan Naila lalukan dengan uang itu apakah dia akan
membelikan hp baru untuk dia atau mau dia gunnakan untuk yang lain.

Weekend ini Naila berencana akan pergi membeli hanpone karna dia masih
membutuhkan itu untuk berkomuikasi dan sekarang ini Naila akan pergi ke toko
hanpone itu sendirian, dia memang sendirian perginya tanpa di antar ,bukan berarti
keluaga nya tidak tau tentang masalah itu, memang kebetulan dia ada urusan yang
mengharuskan pergi sendiri.

Saat ini Naila sudah berada di tempat yang dia tuju yaitu rumah sakit, ya Naila
memang sudah dari lama ingin pergi ke rumah sakit lebih tepatnya ke spikologi,
selama ini Naila hanya menyimpan sendiri tidak ada orang lain tau bahkan
keluarganya sendiri, Naila tidak gila melainkan dia hanya butuh di salurkan
permasalahan yang iya alami,dia butuh penanganan lebih dari doctor. Kini Naila
sudah sampai di sebuah ruangan yang tertulis ruang kejiwaan, Naila sudah mendaftar
dan mengisi formular data diri karna memang dia baru pertama kalinya ke sini,Naila
hanya perlu duduk sambil menunggu nama nya di panggil ke ruangan itu.

‘Hallo kamu Naila yaa” ucap seorang ahli jiwa Ketika Naila memasuki ruangan itu

“ eh hallo dok,iya saya Naila ”balas Naila gugup Ketika di tatap oleh doctor cantik itu,
doctor canti itu adalah Adelia Cantika

“silahkan duduk’’ ucap doctor Cantika sambil mempersilahkan Naila duduk di bangku
yang sudah di persediakan

( note : information berasal dari google )


“ Apa yang sendari kamu alami kamu diagnosis memiliki gangguan suasana hati
( mood disorder), gangguaj afektif yang membuat penderitanya merasa sedih terus
menerus atau perasaan terlalu bahagia yang berlebihan. Perpidahan emosional atau
fluktuasi daru perasaan Bahagia menjadi sedih secara ekstrem juga termasuk
gangguan ini yang biasa di kenal sebagai dengan Bipolar Disorder. Bipolar adalah
Suatu gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati mulai dari posisi
terendah depresif/tertekan ke tinggi/manik, Episode manik dapat mencakup gejala
seperti energi tinggi, jam tidur yang kurang dan sering bekhayal. Episode depresi
dapat meliputi gejala seperti energi rendah, motivasi rendah , dan kehilangan minat
dalam aktivitas sehari-hari.episode mood terjadi selama beberapa hari hingga
berbulan-bulan sekaligus dan mungkin juga terkait dengan pikiran untuk bunuh
diri.’’ Ucanp doctor menjelaskan apa yang terjadi terhadap Naila dari Analisa doctor ,
dari keluhan Naila dan data data yang Naila tulis.

“ lalu saya harus apa dok’’ balas Naila dengan pelan karna dia tidak tahu apa yang dia
lalukan Ketika mendengar penjelasan dari doctor Cantika

“ kamu bisa konseling,perubahan gaya hidup jangan lupa tidur yang cukup,
mengonsumsi makanan bergizi seimbang, penuhi kebutuhan cairan tubuh, jalin
hubungan yang sehat dan positif, serta terapi obat , saya akan menuliskan resep obat
nanti kamu ambil di aptotik ’’ balas doctor dengan menjelaskan apa yang harus
pasiennya lakukan

“baik dok tapi sepertinya ini pertama dan terakhir kali nya saya ke sini, saya bisa ada
di sini sudah bersyukur,dan juga saya tidak memiliki uang untuk konsultasi Kembali,
kemarin saya mendapatkan uang dari orang tidak di kenal dia bertanggung jawab
karna hanpone saya rusak’’ balas Naila dengan putus asa dia tidak tau harus
berekspresi seperti apa

Selepas dari rumah sakit itu Naila pergi mengambil obat yang di saran tadi,dan
sekarang Naila sedang menuju toko hanpone , dia mebeli hanpone yang harga dua
juta dan sisanya dia akan gunakan untuk bersedekah dan untuk kebutuhan lainya.

Waktu terus berganti dari pagi sampai ke pagi lagi, kini sudah waktunya di satu
minggu sebelum ujian kelulusan,kedihupan Naila jalan semestinya dia melakukan
kewajiban sebagai siswa dan kewajiban sebagai seorang anak, tidak ada yang
berubah ,Cuma ada sedikit kegelisahan dalam diri nya tentang kehidupan nya yang
sekarang,Naila terlau santai dalam belajar bahkan sampai sekarang materi yang dia
paham dan kuasai hanya sedikit ini lah akibatnya dari menyelepelekan materi yang di
ajarkan , sudah sampainya di titik hari tapi dia gak paham karna selama ini dia fikir
masih bisa dia kejar dan masih bisa minta bantuan dari temannya.
Naila sudah maksimal dalam belajar kebut seminggu tapi apakah bisa, Naila hanya
manuasia biasa ,kadang lupa dan memiliki rasa capek untuk istirahat, dia bukan anak
jenius yang sekali baca sudah bisa, ternlebih dalam matematika ,ipa tidak mudah
hanya dengan membaca materi tapi harus hafal dan juga paham sama materinya.

Seminggu sudah berlalu melewati hari ujian Nasional, Naila berusaha semaksimal
mungkin untuk mengerjakan soal itu dengan benar kita hanya perlu menunggu hasil
akhirnya, setidaknya Naila sudah berusaha .

“ bagaimana ujan tadi, apakah kalian bisa’’ tanya Naila kepada Delila, Arvin, sasa
Ketika sedang kumpul di kantni selepas keluar dari ruang ujian terakhir

“ bisa Cuma tadi ada yang susah ‘’ balas Arvin dan di angukin semuanya

“ semoga hasil yang memuaskan ‘’ ucap Kembali Arvin sembari menatap teman nya

“ semoga” balas semuanya

Graduation day identic dengan kebahagian ,sedih , bangga, terharu karna sudah
berada di titik puncak tinggal memilih kemana yang akan di tuju selanjutnya,tapi
tidak dengan Naila entah apa yang harus di ekspresikan oleh dia, detik tadi SMP 125
Jakarta mengungumkan siapa siswa siswi yan mendapatkan Nilai tertinggi dan sudah
juga di beri tahu nilai-nilai yang di peroleh secara detail oleh wali kelas masing-
masing, kini sekarang Naila mengetahui berapa nilai yang dia peroleh, Naila
bersyukur dia mendapatkan nilai 340,26 tapi di berpikir apakah dia masih bisa masuk
SMA Negri sedagkan untuk masuk sekarang lewat jalur nem , nem Naila tidak terlalu
besar dan pasti di duar sana lebih banyak yang kebih tinggi, lalu apakah Naila dapet
di terima, di tidak mempunya jalu lain selain nem, prestasi dia tidak punya, lalu harus
lewat jalur apa sedangkan dia bukan orang yang punya , dia hanya anak seorang buru
harian belum tentu ayah nya akan dapat pekerjaan, Naila sungguh menyesal
mengapa dia tidak belajar serius Bahasa ingris saat masih SD padahal itulah
kesempatan dia memulai memahami pelajaran itu, mengapa dia selalu merasa tidak
peduli denga napa yang akan teradi, dia tidak tau jika akhirnya akan sesakit ini, jika
dia paham dan mau berusaha ini semua tidak akan terjadi dia pasti akan
membanggakan kedua orang tuanya,Naila harus nya mengerti dia bukan orang
punya dan akan biasa biasa saja jika memang harus masuk swasta, lalu bagai mana
dengan orang tidak punya dari mana uang itu untuk bayar spp bayar buku, dan masih
banyak lain.

Kini semua sudah teradi dan tidak bisa di ulang Kembali, hanya tinggal sisa
penyesalan .

Saat ini Naila bisa hanya pasrah melihat teman-temannya mendaftar sekolah dan
masuk daftar siswa siswa SMA favorit, Naila tentu ingin sekali melanjutkan sekolah
tapi dia paham dengan ekonomi keluarga nya tidak mungkin dia memaksakan
keinginan melanjutkan sekolah, dan semua orang tua pasti mengingikan hal yang
terbaik dan berusaha memenuhi kebutuhan anak yang terbaik, mereka sedih tentu
mereka sedih tapi mau bagaimana lagi sudah terjadi mau marah tetapi tidak berguna
dan sekarang mereka hanya berusaha ikhlas apa yang telah di berikan Tuhan dan
yakin pasti ada jalan untuk masalah yang mereka hadapi.
Memang nyata nya Tuhan ,tuhan tidak akan memberika masalah kepada hambanya
jika memang hambanya tidak mampu, semua nya Kembali bagaimana mengatasi
nya,putus asa bukan lah jawaban adri masalah , ikhalas menerima keadaan ,percaya
akan adanya ke ajaiban, mau berubah dan berjuang Kembali untuk memutar
Kembali garis takdir.

Hari itu di mana ibu ibu yang pernah terjadi insiden dengan Naila dan yang
memberikan uang ,dia datang kerumah Naila dengan bermaksud untuk menggkat
Naila menadi anak mereka dengan tujuan membiayai sekolah sampai lulus,kalian
ingat doctor Cantika ternyata Adelia Cantika adalah anak dari ibu ibu ituyang benama
Tyas Dewi Santika, ibu Tyas pernah bercerita tentang insiden itu ke keluarganya dan
kebetulan Adelia Cantika juga memiliki pasien dengan sama apa yang di ceritakan
oleh ibunya, dari situ lah mereka menginginkan membantu Naila dengan membiayai
sekolah dengan penuh tanpa imbalan apa apa , membantu membiayai perawatan
Kesehatan mental Naila sampe sembuh , dan menjadi anak angkat untuk selama
lamanya tetapi tidak memisahkan Naila dengan keluarga kandungnya.

Haryoto sebagai kepala keluarga dan juga sebagai ayah Naila menyutujui maksud
baik dari Tyas Dewi Santika dan suaminya dengan diskusi dengan keluarganya dan di
setujui oleh semua nya tanpa ada paksaan dari siapapun,mereka yakin ini lah jalan
terbaik untuk semua nya.

Naila akan ikut mereka dan tinggal di sana untuk semetara dan memulai hal
baru ,berjuang demi keluarganya dan juga keluarga barunya,sekarang tujuan Naila
hanya ingin membanggakan mereka semua.

Dari cerita di atas kita sebagai anak bangsa harus terus semangat untuk
memperjuangkan kesuksesan diri kita, jangan kalian sia-siakan kesempatan
belajar,cari pengalam hidup yang banyak, harus bisa bergaul dan peduli lingkungan
sekitar,dan jangan menganggap pelajaran adalah hal sepele, beterimakasih lah ke
guru dengan ke suksesan yang kalian miliki , dan mari bangunkan semangat dalam
diri kita sendiri, aku, kamu dan kita adalah anak yang hebat.

Tamat

Anda mungkin juga menyukai