Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KULIAH

MFK SESI 4

PROGRAM MANAJEMEN RESIKO FASILITAS DI RSIA CAHAYA BUNDA CIREBON

Rincian Kegiatan dalam Program

I. Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Fisik


1. Melakukan asesmen risiko dengan mengidentifikasi bangunan, ruangan /area, peralatan,
perabotan, dan fasilitas lainnya yang memiliki potensi menimbulkan cidera. Contohnya
seperti benda-benda yang tajam dan rusak, kaca jendela yang pecah, kebocoran air di atap
serta lokasi tidak ada jalan keluar saat terjadi kebakaran.
2. Melakukan pemeriksaan fasilitas berkala dan terdokumentasi agar RS dapat melakukan
perbaikan dan menyediakan anggaran untuk mengadakan pergantian atau upgrading.
3. Melakukan asesmen risiko prokontruksi (PCRA) setiap ada konstruksi, renovasi atau
penghancuran bangunan.
4. Merencanakan dan menyediakan anggaran untuk perbaikan system-sistem penting
bangunan.
5. Merencanakana dan melakukan pencegahan dengan menyediakan fasilitas pendukung yang
aman dengan tujuan mencegah kecelakaan dan cedera, mengurangi bahaya dan risiko.
6. Menciptakan lingkungan yang aman dengan memberikan identitas pada psien, staf , pekerja
kontrak, keluarga dan pengunjung sesuai dengan regulasi RS
7. Melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan atau pengrusakan barang milik
pribadi.
8. Melakukan monitoring daengan pemasangan CCTV dan jadwal ronde security pada daerah
terbatas seperti ruang bayidan kamar operasi serta area berisiko lainnya.
II. Pengelolaan B3
1. Mengindentifikasi dan mngendalikan secra aman B3 dan limbahnya di RS
2. Menginventaris lokasi, jenis, jumlah B3 serta limbahnya disimpan.
3. Membuat regulasi tentang data inventari B3, penanganan dan penyimpanan B3, penggunaan
APD, pemberiaan label B3, pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan atau paparan,
perijinan, pengadaan / pembelian B3
4. Membuat system penyimpanan dan pengelolaan limbah B3 cair dan padat yang benar sesuai
dengan peraturan
5. Melakukan pengawasan untuk penyimpanan, pengamanan dan pengelolaan B3
6. Penyediaan APD sesuai dengan sifat B3
7. Menyediakan Spill Kit untuk mengatasi adanya tumpahan B3
8. Melakukan pelatihan petugas terkait dengan identifikasi limbah yang terdapat pada unit
masing-masing
III. Kesiapan Menghadapi Bencana
1. Mengembangkan dan memelihara program manajemen disaster untuk memnaggapi keadaan
disaster serta bencana alam atau lainnya yang memiliki potensi terjadi di masyarakat.
2. Melakukan self assement dengan menggunakan instrument hospital safety index.
3. Menyiapkan ruang dekontaminasi sesuai dengan peraturan
4. Melakukan simulasi penanganan kedaruratan, wabah dan bencana
5. Menjalin Kerjasama dengan RS lain di sekitar lokasi dna rujukan
IV. Proteksi Kebakaran
1. Melakukan asesmen terus menerus untuk memenuhi regulasi kaeamanan kebakaran
sehingga secara efektif dapat engidentifikasi risiko dan meminimalkan risiko
2. Melakukan asesmen risiko meliputi :
a. Identifikasi bahya kebakaran meliputi sumber api, bahan bakar dan oksigen
b. Identifikasi orang-orang yang mungkin terdampak bahaya lkebakaran
c. Evaliasi cara untuk meminimalisir resiko kebakaran
d. Sarana evakuasi
e. Dapur yang berproduksi dan peralatan masak
f. Londri dan linen
g. System tenaga listrik darurat dan peralatan
h. Gas medis dan komponen system vakum
3. Menyusun program proteksi kebakaran yang memastikan bahwa semua penghuni RS selamat
dan aman
4. Menyimpan system deteksi dini dan alarm kebakaran sesuai dengan peraturan
5. Menguji secara berkala rencana proteksi kebakaran dan asap termasuk semua alat yang
terkait dengan deteksi dini dan pemadaman serta mendokumentasikan hasil ujinya.
6. Menjalankan regulasi RS terikait dengan Kawasan tanpa rokok dan asap rokok.
V. Peralatan Medis
1. Melakukan inventaris peralatan medis yang meliputi peralatan medis yang dimilki oleh RSdan
peralatan medis Kerjasama operasional milik pihak l=ketiga
2. Melakukan pemeriksaan peralatan medis sesuai dengan penggunaan dan ketentuan pabrik
3. Melaksanakan pemeliharaan preventif adan kalibrasi dan dokumentasikan
4. Membuat system untuk memantau dan bertindak bila ada pemberitahuan peralatan medis
yang berbahaya, re-call, laporan insiden, masalah dan kegagalan

Tatalaksana Kegiatan

1. Membuat SPO
2. Sosialisasi Kegiatan MFK
3. Membuat jadwal pelatihan
4. Membuat jadwal monitoring fasilitas
5. Membuat jadwal pemeliharaan, perbaikan dan kalibrasi peralatan
6. Memasang rambu-rambu daerah berisiko dan system deteksi dini
7. Survei identifikasi risiko,

Anda mungkin juga menyukai