Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTEK KLINIK DIARE AKUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Perjuangan No. 8
Cirebon 0 1 dari 5

Ditetapkan,
Direktur
Tanggal Terbit
PANDUAN PRAKTEK KLINIK
01 Desember 2018
dr. H. Erwin Didi Purnama, MMRS

Pengertian
Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam
dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu.
Menurut Riset kesehatan Dasar 2007, diare merupakan
penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% anak usia 1 – 4
tahun
Anamnesis 1. Lama berlangsungnya diare, frekuensi diare sehari, warna
feses, adakah lendir atau lendir darah dalam feses
2. Adakah muntah, rasa haus, rewel, anak lemah, kesadaran
menurun, kapan buang air kecil terakhir, demam, sesak
nafas, kejang, perut kembung
3. Jumlah cairan yang masuk selama diare
4. Jenis makanan dan minuman yang dimakan/minum selama
diare
5. Apakah mengkonsumsi makanan minuman yang tidak biasa
6. Apakah terdapat penderita diare disekitarnya
7. Bagaimana dengan sumber air minum
Pemeriksaan Fisik 1. Tanda utama :Kesadaran, rasa haus, turgor kulit
2. Tanda – tanda tambahan : ubun-ubun besar cekung atau
tidak, mata cekung atau tidak, ada tidaknya air mata, kering
tidaknya mukosa mulut, bibir dan lidah.
3. Tentukan derajat dehidrasi. Penilaian derajat dehidrasi
berdasarkan keadaan berikut :
3.1. Tanpa dehidrasi ( kehilangan cairan ≤ 5% berat badan )
PANDUAN PRAKTEK KLINIK DIARE AKUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Perjuangan No. 8
Cirebon 0 2 dari 5

yang ditandai dengan :

- Tidak ditemukan tanda utama dan tanda tambahan.


- Keadaan umum baik, sadar
- Tanda vital dalam batas normal
- Akral hangat
3. 2. Dehidrasi ringan sedang ( kehilangan cairan 5-10% berat
badan) ditandai dengan :

- Didapatkan 2 tanda utama ditambah 2 atau lebih tanda


tambahan
- Keadaan umum gelisah atau cengeng
- Akral hangat
3.3. Dehidrasi berat ( kehilangan cairan > 10% berata badan
ditandai dengan :

- Didapatkan 2 tanda utama dan 2 atau lebih tanda


tambahan
- Keadaan umum lemah, letargi, atau koma
- Akral dingin
Kriteria Diagnosis Sesuai Pada Pemeriksaan Fisik dalam menentukan derajat diare

Diagnosis Diare Akut dengan atau tanpa dehidrasi

Diagnosis banding 1. Keracunan makanan


2. Disentri baksiler
3. Disentri amuba

Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan feses lengkap


2. Analisis elektrolit
3. Analisis gas darah bila perlu pada dehidrasi berat dengan
asidosis

Terapi Lintas diare : cairan, seng, nutrisi, antibiotik yang tepat, edukasi
PANDUAN PRAKTEK KLINIK DIARE AKUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Perjuangan No. 8
Cirebon 0 3 dari 5

1. Tanpa dehidari :
- Cairan rehidrasi dengan menggunakan new oralit
diberikan 5-10 ml/kgBB setiap diare atau berdasarkan
usia yaitu umur<1tahun 50-100ml, umur 1-5 tahun 100-
200ml, >5 tahun semaunya.dapat diberikan cairan rumah
tangga sesuai maunya anak, ASI tetap harus diberikan.
- Pasien dapat di rawat di rumah kecuali ada komplikasi
lain (tidak mau minum, muntah terus menerus, diare
profus)
2. Diare ringan – sedang
- Cairan Rehidrasi Oral (CRO) hipoosmolar diberikan
sebanyak 75ml/kgBB dalam 3 jam untuk mengganti
kehilangan cairan yang telah terjadi dan sebanyak 5-
10ml/kgBB setiap diare.
- Rehidrasi perenteral (intravena) diberikan bila anak
muntah setiap diberi minum walaupun telah diberikan
dengan cara sedikit demi sedikit atau melalui pipa
nasogastrik. Cairan yang diberikan adalah ringer laktat
atau KAEN3B atau NaCl dengan jumlah cairan dihitung
perkg berat badan. Status hidrasi diperiksa secara
berkala.
- Berat badan 3-10kg : 200ml/kgBB/hari
- Berat badan 10-15kg : 175ml/kgBB/hari
- Berat badan 15kg> : 135ml/kgBB/hari
3. Dehidrasi Berat :
- Diberikan rehidrasi parenteral dengan ringer laktat atau
PANDUAN PRAKTEK KLINIK DIARE AKUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Perjuangan No. 8
Cirebon 0 4 dari 5

ringer asetat 100ml/kgBB dengan cara pemberian:


a. Umur kurang dari 12 bulan : 30ml/kgBB 1jam
pertama dilanjutkan70ml/kg BB 5 jam berikutnya.
b. Umur diatas 12 bulan : 30ml/kgBB 1/2jam pertama
dilanjutkan70ml/kg BB 2,5 jam berikutnya.
- Masukkan cairan peroral jika pasien sudah dapat minum
dimulai 5ml/kgBB selama proses rehidrasi
- Koreksi jika terjadi gangguan asam basa dan elektrolit:
a. Koreksi hiperkalemi (K ≥ 5mEq/L) dilakukan dengan
pemberian kalsium glukonas 10% 0,5 – 1 ml/kg BB iv
perlahan dalam 5-10 menit.
b. Koreksi hipokalemi (K≤ 3,5 mEq/L) dilakukan menurut
kadar kalium :
 Jika kadar K 2,5 – 3,5 mEq/L diberikan
75mEq/kgBB per oral perhari dibagi dalam 3 dosis.
 Jika kadar K ≤ 2,5mEq/L diberikan secara drip
intravena dengan dosis :
o 3,5 kadar K terukur x BB (kg) x 0,4 +
2mEq/kgBB / 24 jam dalam 4 jam pertama.
o 3,5 kadar K terukur x BB (kg) x 0,4 + 1/6
x2mEq/kgBB dalam 20 jam berikutnya.
- Berikan antibiotik sesuai dengan hasil pemeriksaan
penunjang.
- Berikan antiparasit sesuai dengan hasil pemeriksaan
penunjang
- Berikan antipiretik jika panas
- Seng
PANDUAN PRAKTEK KLINIK DIARE AKUT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


Jl. Perjuangan No. 8
Cirebon 0 5 dari 5

a. Umur dibawah 6 bulan 10mg perhari


b. Umur di atas 6 bulan 20mg perhari
Edukasi 1. Cara pemberian rehidari
2. Nutrisi
3. Sanitasi, kebersihan lingkungan
4. Pengenalan tanda-tanda dehidrasi
Prognosis Ad Vitam : dubia ad bonam / malam
Ad sanationam : dubia ad bonam / malam
Ad Fungsionam : dubia ad bonam / malam
Indikator Medis 1. Tidak ada lagi tanda-tanda dehidrasi
2. Anak bisa makan dan minum
3. Frekuensi buang air sudah normal atau konsistensi feses
lunak
4. Vital sign normal
Kepustakaan 1. IDAI Panduan Pelayanan Medis Anak jilid 1 tahun 2009
2. UKK – GASTROENTEROLOGI – HEPATOLOGI IDAI Buku Ajar
Gastroenterologi Hepatologi Anak jilid 1 tahun 2009

Anda mungkin juga menyukai