Instalasi Rawat Intensif atau unit perawatan intensif adalah suatu unit perawatan di Rumah
Sakit yang khusus mengelola pasien dalam kondisi kritis atau sakit berat, cedera dengan
penyulit yang mengancam jiwa, yang membutuhkan tenaga terlatih dengan didukung oleh
peralatan khusus. Pemantauan dilakukan ketat dan berkelanjutan pada keluhan atau gejala
pasien, tanda-tanda vital, saturasi oksigen, keseimbangan cairan tubuh dan lain-lain.
Bilamana terdapat masalah dari pemantauan ini maka akan segera dilakukan penatalaksanaan
dan evaluasi. Perawatan dilakukan secara menyeluruh dalam artian semua kebutuhan dasar
pasien diatur dan dibantu sedemikian rupa untuk mendukung penyembuhan.
Untuk memberikan pelayanan yang bermutu pada pasien rawat intensif, dibutuhkan
kerjasama antara profesi dokter, perawat, apoteker, radiografer, analis kesehatan, ahli gizi,
fisioterapis dan staf pendukung medis di Rumah Sakit.
Dalam memberikan pelayanan pada pasien kritis, peran perawat cukup besar untuk mengelola
pasien dan bersinergi dengan profesi lain untuk menghasilkan pelayanan yang berkualitas
dengan tingkat kepedulian dalam merawat pasien dengan komunikasi yang efektif.
UPT. RSUD dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang memiliki fasilitas perawatan intensif yang
dikhususkan bagi pasien yang memerlukan perawatan dan observasi intensif dan
komprehensif. ICU memiliki tenaga perawat yang terlatih khusus standar ICU dan dilengkapi
dengan peralatan, pemantauan, dan dukungan khusus standar ICU.
Terdapat ruang khusus ICU VIP diperuntukkan bagi pasien yang berasal dari ruang VIP atau
pasien yang menghendaki perawatan diruang ICU VIP.
20 Rekomendasi Produk Cream
Pemutih Wajah yang Aman (Updated
2021)
Tidak bisa dimungkiri kalau kini krim pemutih wajah semakin banyak dicari para
perempuan untuk mendapatkan kulit wajah yang lebih cerah. Walaupun kulit putih
bukan ukuran cantiknya seseorang, kamu juga harus berhati-hati dalam memilih
produk yang tepat dan aman.
Ini rekomendasi cream pemutih wajah yang aman untuk kamu gunakan
Sebelum membeli, kamu harus memerhatikan kandungan cream pemutih wajah yang akan
kamu pilih. Hindari yang mengandung bahan berbahaya
seperti mercury atau hydroquinone yang terlalu tinggi. Produk krim pemutih wajah di bawah
ini umumnya mengandung bahan yang aman seperti niacinamide, alpha arbutine, licorice,
vitamin C atau bahan pemutih alami dan aman lainnya. Jadi agar kamu tidak bingung dan
tidak salah pilih, cek langsung rekomendasi produk cream pemutih wajah yang aman berikut
ini.
1. ERHA TruWhite Activator Day Cream SPF25/PA++, krim pencerah wajah
sekaligus aktif menyamarkan noda hitam
(Foto: ERHA)
Tidak hanya itu, kandungan SPF25/PA++ didalamnya juga dapat melindungi kulit
dari sinar UV. Krim pencerah wajah yang satu ini sangat cocok untuk digunakan
pada siang hari, terlebih jika kamu memiliki jenis kulit normal cenderung kering.
Selain berperan aktif sebagai tabir surya dan pencerah wajah, krim Erha ini efektif
berperan sebagai exfoliating agent yang dapat mengangkat sel kulit mati serta
membantu proses stimulasi pertumbuhan sel kulit baru.
Rekomendasi Produk Skincare dari ERHA TruWhite Activator Day Cream SPF25
PA++
BELI SEKARANG
2. Placentor Corrective Cream, dengan bahan alami dan organik dari tumbuhan
(Foto: Placentor)
Produk dari Placentor Vegetal, brand asal Perancis yang sudah eksis sejak 1959 ini,
bisa jadi pilihan terbaik bagimu untuk mencerahkan wajah karena kandungannya
yang aman dan natural. Semua produk Placentor menggunakan bahan plant
based (berasal dari tumbuhan) dan organik. Bahkan semua produk Placentor juga
sudah dermatologist tested sehingga makin terjamin keamanannya.
Kandungan lainnya, fruit acid yang berfungsi menghaluskan dan membersihkan
kulit, serta mencegah kulit kering dengan membuatnya lebih lembap. Placentor
Vegetal Corrective Cream juga memiliki kandungan plasenta tanaman yang
membantu proses regenerasi sel kulit, sehingga kulit tetap kenyal, mulus, dan
sehat.
PLACENTOR - Corrective Cream 30ml - Krim Untuk Mengatasi Noda Pada Kulit Wajah
Rp568.000
PLACENTOR - Purifying Mask 150ml - Masker Wajah Untuk Menghaluskan Kulit Wajah
Rp322.200
PLACENTOR - Cleansing Gel 150ml - Gel pembersih wajah untuk kulit sensitif
Rp298.000
1
BELI SEKARANG
3. Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Serum Cream, membuat kulit
putih menjadi lebih merona
Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Cream, produk krim pemutih wajah yang
aman. (Foto: Garnier)
Garnier Sakura White mempunyai krim pemutih wajah yang sudah diinovasi dan
mempunyai dua pilihan, yaitu pagi serta malam hari. Untuk krim pemutih di pagi hari,
terdapat kandungan ekstrak alami sakura sekaligus pore smoothing serum.
Kandungan ini tidak hanya dapat membuat kulit menjadi putih merona, tetapi juga
sekaligus membuat tekstur kulit menjadi lebih halus.
Ada pula formula talc touch yang mampu membuat kulit tetap lembap dan tidak
membuat tampilan wajah menjadi mengilap. Lalu, ada pula kandungan SPF21/PA++
+ yang dapat melindungi kulit dari sinar UV. Krim pemutih untuk siang hari ini cocok
untuk pemilik jenis kulit normal cenderung kering.
Beli Produk Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Serum Cream di Sini
4. Olay White Radiance Intensive Whitening Cream, krim pemutih aman yang dapat
menyamarkan noda hitam
Olay White Radiance Intensive Whitening Cream, produk krim pemutih wajah yang aman.
(Foto: Olay)
Kisaran harga: Rp100 ribu
Cream pemutih kulit wajah lainnya yang diklaim aman adalah Olay White Radiance
Intensive Whitening Cream. Teksturnya tergolong cukup ringan dan tidak lengket.
Tidak hanya dapat membuat kulit tampak menjadi lebih putih dan cerah, kulit jadi
lebih terawat karena adanya kandungan vitamin B3. Kandungan ini dapat
menyamarkan bintik dan noda hitam di wajah.
Krim untuk siang hari ini juga diformulasikan dengan SPF 24 untuk melindungi kulit
dari paparan sinar UV. Ditambah adanya vitamin yang dapat menutrisi, bersinar, dan
menjaga kulit menjadi cerah lebih lama.
BELI SEKARANG
5. ElsheSkin Brightening Cream, mencerahkan dan meratakan warna kulit
ElsheSkin Brightening Cream, produk krim pemutih wajah yang aman. (Foto: Elshe Skin)
Krim pemutih wajah dari produk lokal yang satu ini tidak ada salahnya untuk kamu
coba. Mempunyai kandungan yang berasal dari tujuh bahan aktif dari whitening
agent. Selain itu, ada pula kandungan alpha arbutin, retinol, serta niacinamide yang
bermanfaat untuk menyamarkan noda hitam dan menjadikan kulit cerah menjadi
lebih merata.
Tidak hanya mencerahkan, produk ini juga dapat mencegah datangnya penuaan
dini. Cocok untuk semua jenis kulit, namun pemilik jenis kulit berjerawat sebaiknya
menghindari terlebih dahulu produk pemutih wajah.
Baca juga: 5 Produk Skincare Jerawat yang Cocok di Kulit Berminyak dari
Elsheskin
6. L’Oreal Paris White Perfect Laser Day, mencerahkan dengan menghambat
produksi melanin
L’Oreal Paris White Perfect Laser Day, produk krim pemutih wajah yang aman. (Foto:
Loreal Paris)
Pilihan lain untuk produk krim pemutih adalah L’Oreal Paris White Perfect Laser
Day. Selain mengandung SPF 19, ada pula kandungan pro-vanish yang diklaim
dapat mencerahkan kulit wajah secara intensif.
Hal ini dikarenakan kandungan tersebut dapat menghambat produksi melanin. Lalu,
ada pula kandungan vitamin C yang tidak hanya mencerahkan, tetapi juga membuat
kulit jadi lebih halus.
(Foto: ERHA)
Tidak hanya itu, kandungan SPF25/PA++ didalamnya juga dapat melindungi kulit
dari sinar UV. Krim pencerah wajah yang satu ini sangat cocok untuk digunakan
pada siang hari, terlebih jika kamu memiliki jenis kulit normal cenderung kering.
Selain berperan aktif sebagai tabir surya dan pencerah wajah, krim Erha ini efektif
berperan sebagai exfoliating agent yang dapat mengangkat sel kulit mati serta
membantu proses stimulasi pertumbuhan sel kulit baru.
Rekomendasi Produk Skincare dari ERHA TruWhite Activator Day Cream SPF25
PA++
BELI SEKARANG
2. Placentor Corrective Cream, dengan bahan alami dan organik dari tumbuhan
(Foto: Placentor)
Produk dari Placentor Vegetal, brand asal Perancis yang sudah eksis sejak 1959 ini,
bisa jadi pilihan terbaik bagimu untuk mencerahkan wajah karena kandungannya
yang aman dan natural. Semua produk Placentor menggunakan bahan plant
based (berasal dari tumbuhan) dan organik. Bahkan semua produk Placentor juga
sudah dermatologist tested sehingga makin terjamin keamanannya.
Kandungan lainnya, fruit acid yang berfungsi menghaluskan dan membersihkan
kulit, serta mencegah kulit kering dengan membuatnya lebih lembap. Placentor
Vegetal Corrective Cream juga memiliki kandungan plasenta tanaman yang
membantu proses regenerasi sel kulit, sehingga kulit tetap kenyal, mulus, dan
sehat.
PLACENTOR - Corrective Cream 30ml - Krim Untuk Mengatasi Noda Pada Kulit Wajah
Rp568.000
PLACENTOR - Purifying Mask 150ml - Masker Wajah Untuk Menghaluskan Kulit Wajah
Rp322.200
PLACENTOR - Cleansing Gel 150ml - Gel pembersih wajah untuk kulit sensitif
Rp298.000
1
BELI SEKARANG
3. Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Serum Cream, membuat kulit
putih menjadi lebih merona
Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Cream, produk krim pemutih wajah yang
aman. (Foto: Garnier)
Garnier Sakura White mempunyai krim pemutih wajah yang sudah diinovasi dan
mempunyai dua pilihan, yaitu pagi serta malam hari. Untuk krim pemutih di pagi hari,
terdapat kandungan ekstrak alami sakura sekaligus pore smoothing serum.
Kandungan ini tidak hanya dapat membuat kulit menjadi putih merona, tetapi juga
sekaligus membuat tekstur kulit menjadi lebih halus.
Ada pula formula talc touch yang mampu membuat kulit tetap lembap dan tidak
membuat tampilan wajah menjadi mengilap. Lalu, ada pula kandungan SPF21/PA++
+ yang dapat melindungi kulit dari sinar UV. Krim pemutih untuk siang hari ini cocok
untuk pemilik jenis kulit normal cenderung kering.
Beli Produk Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Serum Cream di Sini
4. Olay White Radiance Intensive Whitening Cream, krim pemutih aman yang dapat
menyamarkan noda hitam
Olay White Radiance Intensive Whitening Cream, produk krim pemutih wajah yang aman.
(Foto: Olay)
Kisaran harga: Rp100 ribu
Cream pemutih kulit wajah lainnya yang diklaim aman adalah Olay White Radiance
Intensive Whitening Cream. Teksturnya tergolong cukup ringan dan tidak lengket.
Tidak hanya dapat membuat kulit tampak menjadi lebih putih dan cerah, kulit jadi
lebih terawat karena adanya kandungan vitamin B3. Kandungan ini dapat
menyamarkan bintik dan noda hitam di wajah.
Krim untuk siang hari ini juga diformulasikan dengan SPF 24 untuk melindungi kulit
dari paparan sinar UV. Ditambah adanya vitamin yang dapat menutrisi, bersinar, dan
menjaga kulit menjadi cerah lebih lama.
BELI SEKARANG
5. ElsheSkin Brightening Cream, mencerahkan dan meratakan warna kulit
ElsheSkin Brightening Cream, produk krim pemutih wajah yang aman. (Foto: Elshe Skin)
Krim pemutih wajah dari produk lokal yang satu ini tidak ada salahnya untuk kamu
coba. Mempunyai kandungan yang berasal dari tujuh bahan aktif dari whitening
agent. Selain itu, ada pula kandungan alpha arbutin, retinol, serta niacinamide yang
bermanfaat untuk menyamarkan noda hitam dan menjadikan kulit cerah menjadi
lebih merata.
Tidak hanya mencerahkan, produk ini juga dapat mencegah datangnya penuaan
dini. Cocok untuk semua jenis kulit, namun pemilik jenis kulit berjerawat sebaiknya
menghindari terlebih dahulu produk pemutih wajah.
Baca juga: 5 Produk Skincare Jerawat yang Cocok di Kulit Berminyak dari
Elsheskin
6. L’Oreal Paris White Perfect Laser Day, mencerahkan dengan menghambat
produksi melanin
L’Oreal Paris White Perfect Laser Day, produk krim pemutih wajah yang aman. (Foto:
Loreal Paris)
Pilihan lain untuk produk krim pemutih adalah L’Oreal Paris White Perfect Laser
Day. Selain mengandung SPF 19, ada pula kandungan pro-vanish yang diklaim
dapat mencerahkan kulit wajah secara intensif.
Hal ini dikarenakan kandungan tersebut dapat menghambat produksi melanin. Lalu,
ada pula kandungan vitamin C yang tidak hanya mencerahkan, tetapi juga membuat
kulit jadi lebih halus.
Hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi adalah kondisi ketika area kulit tertentu menjadi lebih
gelap daripada warna kulit di sekitarnya. Kondisi ini umumnya tidak
menimbulkan rasa sakit atau gatal, tetapi dapat mengganggu
penampilan.
Hiperpigmentasi dapat muncul dengan warna hitam, coklat, atau abu-abu. Kondisi ini
dapat terjadi pada salah satu bagian tubuh atau meluas ke beberapa bagian tubuh.
Meski demikian, hiperpigmentasi dapat diatasi dengan beberapa pengobatan,
seperti penggunaan obat oles dan terapi laser.
Penyebab Hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi terjadi ketika sel kulit memproduksi terlalu banyak melanin, yaitu zat
yang memberikan warna pada kulit. Melanin yang diproduksi secara berlebihan
dapat menggumpal dan membentuk bercak yang berwarna lebih gelap pada kulit.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan produksi melanin berlebihan, yaitu:
Gejala Hiperpigmentasi
Gejala utama hiperpigmentasi adalah munculnya bercak berwarna gelap di kulit.
Bercak ini dapat berukuran kecil atau besar dan dapat meluas ke seluruh bagian
tubuh.
Selain munculnya bercak, hiperpigmentasi tidak menimbulkan gejala lain, seperti
rasa sakit atau gatal. Meski begitu, hiperpigmentasi dapat membuat penderitanya
merasa tidak percaya diri akibat kemunculan bercak yang mengganggu penampilan.
Berdasarkan area munculnya bercak, hiperpigmentasi dapat terbagi ke dalam dua
jenis, yaitu:
Kemerahan
Rasa panas ketika disentuh
Sakit dan gatal
Kesemutan
Darah atau nanah di area bercak
Diagnosis Hiperpigmentasi
Untuk mendiagnosis hiperpigmentasi, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai
kemunculan noda gelap di kulit pasien, termasuk kapan bercak tersebut muncul.
Dokter juga akan menanyakan kondisi kesehatan dan obat-obatan yang dikonsumsi
pasien.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada kulit pasien dengan
melihat dan meraba area gelap yang muncul.
Untuk memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang,
seperti:
Pengobatan Hiperpigmentasi
Pengobatan hiperpigmentasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Meski
demikian, hiperpigmentasi umumnya dapat diatasi dengan beberapa pengobatan
berikut:
Komplikasi Hiperpigmentasi
Umumnya, hiperpigmentasi tidak menimbulkan komplikasi apa pun. Akan tetapi, jika
kondisi ini makin memburuk dan terjadi di beberapa bagian tubuh, penderitanya
dapat merasa kurang percaya diri, stres, bahkan mungkin sampai depresi.
Selain itu, pengobatan hiperpigmentasi juga dapat menimbulkan beberapa
komplikasi, seperti reaksi alergi dan iritasi kulit.
Pencegahan Hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi sulit untuk dicegah. Akan tetapi, ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menjaga kulit dari paparan sinar matahari, yaitu:
Diskusi Terkait
Melasma dan hiperpigmentasi sama-sama menimbulkan noda hitam. Jadi, apa bedanya? Cek
perbedaan melasma dan hiperpigmentasi di sini.
Memiliki kulit mulus, bersih, dan tanpa noda bisa jadi salah satu dambaan Anda. Namun,
tidak sedikit orang yang kesulitan meraih keinginan tersebut. Salah satunya akibat muncul
noda dan flek hitam di kulit wajah dan tubuh.
Ada banyak jenis noda dan flek di wajah dan tubuh. Dua yang cukup sering dialami adalah
hiperpigmentasi dan melasma. Apa dan bagaimana perbedaan keduanya?
Melasma dan Hiperpigmentasi, Apa Perbedaannya?
Supaya lebih jelas dan tidak tertukar lagi, berikut penjelasan perbedaan melasma dan
hiperpigmentasi:
Melasma
Dikutip dari Healthline, melasma adalah masalah kulit yang ditandai dengan bercak gelap
dan perubahan warna pada kulit. Area yang banyak terpapar sinar matahari—seperti wajah,
dagu, dahi, hidung, leher, dan bibir—biasanya sering mengalami melasma.
Kondisi ini juga disebut pregnancy mask karena kerap terjadi pada wanita hamil. Namun,
noda akan pudar dengan sendirinya setelah persalinan. Kondisi ini bisa muncul akibat adanya
perubahan besar pada sistem hormon.
Hal ini juga yang diungkap dr. Sepriani Timurtini Limbong. “Melasma biasanya akan
berhubungan dengan hormon. Misalnya kehamilan, atau jika seseorang sedang menggunakan
KB hormon,” ujarnya.
Sementara itu, hiperpigmentasi adalah istilah luas yang mengacu pada kondisi kulit berubah
warna atau menggelap karena berbagai faktor. Hal tersebut terjadi saat tubuh menghasilkan
melanin—pigmen pemberi warna kulit—dalam jumlah berlebihan.
Bercak dan noda gelap tersebut dapat muncul di area tubuh tertentu, tapi tak menutup
kemungkinan di seluruh bagian tubuh.
Hiperpigmentasi biasanya muncul pada beberapa bagian wajah atau tubuh yang sebelumnya
sudah memiliki bekas peradangan. Hal ini berbeda dengan melasma yang bisa muncul di
mana saja ketika perubahan hormon terjadi.
Penggunaan tabir surya, krim pencerah, dan perawatan laser mungkin menjadi perawatan
yang paling cocok untuk mengatasi melasma.
Tidak hanya itu, pemberian tretinoin, steroid, dan hidroquinon juga bisa dilakukan untuk
mengatasi permasalahan melasma. Namun, hal ini perlu disesuaikan dengan penyebab
melasma.
Oleh karena itu, dr. Sepriani menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit
sebelum memberikan pengobatan sendiri di rumah.
Untuk hiperpigmentasi, Anda bisa menggunakan tabir surya sebelum bepergian ke luar
rumah. Anda bisa menggunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi. Penggunaan
tabir surya ini sangat penting guna melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Selain itu, pakailah produk berbahan aloe vera untuk meredakan peradangan. Anda bisa
mengoleskan gel lidah buaya secara rutin setiap habis mandi dan diamkan selama beberapa
menit sampai menyerap di kulit.
Ingin cara yang lebih cepat? Coba konsultasikan pada dokter kulit untuk penangannya.
Biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan terapi laser sebagai solusinya.
Selain digunakan untuk merawat kesehatan gigi dan mulut, pasta gigi juga sering digunakan untuk
menghilangkan komedo. Namun, apakah cara ini benar-benar efektif?
Beberapa faktor dapat membuat pori-pori wajah tampak lebih besar, atau lebih terlihat. Cari tahu penyebab
pori-pori besar di sini!
Tak jarang yang mengeluhkan jerawat di dagu. Supaya cepat hilang, simak cara mengatasi jerawat di dagu.
Struktur Kulit
Ada 3 lapisan yang membentuk kulit. Lapisan pertama dan terluar dikenal
dengan nama epidermis. Lapisan ini terdiri dari sel keratinosit sel melanosit
yang memproduksi melanin, serta sel Langerhans, sel yang merupakan sistem
imun kulit.
Sel keratinosit memiliki tugas besar menghasilkan protein keratin. Protein ini
adalah komponen utama epidermis yang terus tumbuh menggantikan sel-sel
kulit mati dan terkelupas. Sementara itu melanosit berfungsi untuk
menghasilkan pigmen kulit. Sel Langerhans berfungsi untuk memberi
peringatan imun tubuh saat kulit diserang kuman / virus atau faktor-faktor
eksternal yang menyebabkan peradangan di kulit.
Lapisan kedua kulit disebut lapisan dermis. Lapisan inilah yang memiliki jaringan
kolagen dan elastin, serta menjaga kekencangan, kemulusan, dan kehalusan
kulit. Lapisan dermis disusun dari pembuluh darah yang berfungsi untuk nutrisi
sel kulit serta ikut mengatur suhu tubuh, folikel rambut, dan kelenjar seperti
kelenjar keringat dankelenjar minyak. Selain itu terdapat juga beberapa sel yang
berfungsi sebagai indera peraba (tekanan, nyeri, atau perubahan suhu).
Lapisan ketiga kulit disebut dengan subcutis. Lapisan ini mencakup lapisan
lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk perlindungan akan trauma, serta
cadangan energi bagi tubuh.
Jika jumlah melanin dalam tubuh terlalu banyak, warna kulit akan semakin gelap.
Sebaliknya, jika tubuh memiliki sedikit melanin, warna kulit akan terlihat lebih pucat.
Tak hanya warna kulit, melanin juga berperan dalam memberi warna gelap pada
rambut dan mata.
1. Melasma
Melasma ditandai dengan munculnya bercak hitam di bagian tubuh yang sering
terpapar sinar matahari, seperti kulit wajah, leher, dan tangan. Kondisi ini diketahui
lebih umum terjadi pada wanita, meski bukannya tidak mungkin pria juga
mengalaminya.
Jika terjadi pada wanita hamil, melasma disebut juga chloasma. Kondisi ini dapat
hilang dengan sendirinya setelah masa kehamilan selesai atau bisa juga diobati
dengan krim kulit.
Apabila menderita melasma, Anda disarankan untuk tidak terlalu sering atau terlalu
lama terpapar sinar matahari. Lindungi kulit dengan mengoleskan tabir surya SPF 30
atau lebih sebelum beraktivitas di luar ruangan. Jangan ragu untuk berobat ke dokter
spesialis kulit jika kondisi ini tidak membaik.
2. Vitiligo
Vitiligo merupakan salah satu penyakit autoimun yang menyerang sel penghasil
pigmen. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya melanin di area kulit tertentu,
seperti lengan, wajah, dan bagian lipatan tubuh.
Vitiligo biasanya ditandai dengan munculnya bercak putih pada kulit. Selain itu,
kondisi kelainan pigmen ini juga disertai dengan munculnya uban di rambut, bulu
mata, alis, atau jenggot sebelum usia 35 tahun
Kondisi ini terkadang juga menyebabkan berubah atau hilangnya warna pada retina
dan jaringan yang melapisi bagian dalam mulut dan hidung.
3. Albinisme
Albinisme merupakan kelainan genetik yang menyebabkan tidak berfungsinya sel
melanosit. Adanya kelainan genetik tersebut membuat kulit, rambut, atau mata pada
penderita albinisme menjadi tidak berwarna karena tidak memiliki melanin. Tak
jarang kondisi ini juga menimbulkan masalah pada penglihatan.
Belum ada pengobatan yang dapat mengatasi albinisme. Meski demikian, ada
beberapa hal yang dapat dilakukan penderitanya agar kondisi yang dialami tidak
memburuk, seperti menggunakan tabir surya setiap saat.
Hal ini penting dilakukan karena kulit penderita albinisme lebih berisiko rusak akibat
paparan sinar matahari atau bahkan menderita kanker kulit.
4. Hiperpigmentasi pascainflamasi
Kondisi ini ditandai dengan berubahnya warna kulit menjadi lebih gelap atau lebih
terang setelah mengalami peradangan atau iritasi.
Hiperpigmentasi pascainflamasi dapat dipicu oleh infeksi kulit, luka bakar, atau
paparan zat iritatif yang merusak kulit. Meski demikian, kondisi ini biasanya akan
membaik dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan.
Selain mengganggu tampilan kulit, kelainan pigmen tertentu dapat bersifat serius
dan membutuhkan penanganan langsung oleh dokter.
Oleh karena itu, bila Anda melihat adanya bercak hitam atau putih yang muncul
secara tiba-tiba dan bertambah luas dengan cepat, bentuknya tidak teratur, atau
bahkan mengeluarkan darah, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan
penanganan yang tepat.
Terakhir diperbarui: 24 September 2021
Melasma
Melasma adalah bercak-bercak yang berwarna kecokelatan atau lebih
gelap dibandingkan warna kulit. Melasma umumnya muncul di kulit
wajah dan lebih sering dialami oleh wanita, terutama ibu hamil.
Melasma atau chloasma biasanya muncul di kulit wajah, terutama bagian pipi, dahi,
dan dagu. Meski jarang terjadi, penyakit kulit ini bisa timbul di lengan atau leher.
Melasma merupakan kondisi yang tidak berbahaya dan bisa memudar dengan
sendirinya atau dengan pengobatan dari dokter.
Penyebab Melasma
Melasma terjadi karena kulit membentuk melanin lebih banyak pada area
tertentu. Kelebihan melanin ini menghasilkan bercak-bercak kecokelatan atau lebih
gelap dibandingkan warna kulit.
Pembentukan melanin berlebih bisa terjadi karena faktor-faktor, seperti:
Genetik
Paparan sinar matahari
Hormonal, terutama ketika hamil, menggunakan kontrasepsi hormonal, atau
menjalani terapi hormonal
Penyakit tiroid
Stres
Penggunaan produk perawatan kulit dan kosmetik yang mengandung
pewangi
Paparan sinar ultraviolet dari alat untuk menggelapkan kulit (tanning bed)
Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti
obat antikejang, diethylstilbestrol untuk kanker prostat, antibiotik, obat
antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan retinoid
Gejala Melasma
Melasma ditandai dengan bercak-bercak berwarna kecokelatan yang muncul di dahi,
pipi, hidung, dan dagu. Meski jarang terjadi, bercak tersebut juga bisa muncul di
leher, lengan, atau punggung tangan.
Selain bercak-bercak kecokelatan di kulit, melasma tidak menimbulkan keluhan lain,
seperti sensasi terbakar, nyeri, atau gatal. Meski demikian, melasma bisa
mengganggu penampilan dan menimbulkan rasa tidak percaya diri.
Diagnosis Melasma
Untuk mendiagnosis melasma, dokter akan melakukan tanya jawab seputar gejala
dan riwayat kesehatan pasien. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien
sedang hamil atau menggunakan kontrasepsi hormonal. Setelah itu, dokter akan
melakukan pemeriksaan pada kulit untuk melihat bercak-bercak yang timbul.
Pasien juga akan disarankan untuk menjalani pemeriksaan tiroid. Jika pasien
dicurigai menderita penyakit lain, dokter akan melakukan pemeriksaan biopsi kulit.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel kulit pasien untuk diteliti di
laboratorium.
Pengobatan Melasma
Melasma yang terjadi akibat perubahan hormon saat hamil bisa hilang setelah
melahirkan. Sementara itu, melasma yang disebabkan oleh konsumsi obat-obatan
tertentu bisa sembuh setelah penderitanya berhenti minum obat tersebut.
Bila melasma dirasa mengganggu penampilan, penderita dapat menggunakan
kosmetik untuk menyamarkan flek hitam. Jika cara tersebut kurang efektif, dokter
dapat memberikan tindakan pengobatan meliputi:
Tabir surya
Paparan sinar matahari dalam jangka panjang bisa membuat melasma makin parah
atau menimbulkan bercak-bercak baru. Untuk menangani kondisi ini, dokter akan
menyarankan pasien untuk rutin mengoleskan tabir surya yang mengandung SPF 30
atau lebih.
Obat-obatan oles
Dokter bisa meresepkan obat oles yang mengandung hydroquinone, tretinoin,
kortikosteroid, atau vitamin C. Obat tersebut berfungsi untuk menyamarkan bercak-
bercak kecokelatan di kulit akibat melasma.
Chemical peeling
Jika melasma sulit dihilangkan dengan rutin mengoleskan tabir surya atau obat-
obatan, dokter dapat menyarankan pasien untuk menjalani chemical peeling.
Metode ini dilakukan dengan mengoleskan bahan kimia ke permukaan kulit yang
terkena melasma.
Terapi laser
Terapi laser bisa dilakukan untuk menyamarkan bercak-bercak kecokelatan dengan
cara merangsang pembentukan sel-sel kulit baru. Terapi ini dapat dilakukan bila
melasma tidak berhasil diobati dengan perawatan lain, termasuk chemical peeling.
Komplikasi Melasma
Melasma yang tidak ditangani bisa mengganggu penampilan sehingga penderitanya
akan kurang percaya diri. Meski demikian, penanganan melasma dengan obat oles
juga berisiko menimbulkan reaksi alergi dan dermatitis.
Sementara itu, terapi laser untuk mengatasi melasma bisa menimbulkan komplikasi
berupa hiperpigmentasi atau bekas luka.
Pencegahan Melasma
Pada sebagian besar kasus, melasma sulit dicegah, terutama yang disebabkan oleh
genetik dan kehamilan. Namun, Anda disarankan untuk menjaga kesehatan kulit
guna mengurangi risiko terjadinya melasma. Beberapa upaya yang bisa dilakukan
adalah:
Melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang terik dengan mengenakan
pakaian lengan panjang, topi, kacamata hitam, dan mengoleskan tabir surya
dengan SPF 30 atau lebih
Memilih produk perawatan kulit yang bertekstur lembut dan tanpa pewangi
Menghindari perawatan kulit dengan tanning bed
Mengonsumsi makanan yang baik untuk kesehatan kulit dan
makanan sumber vitamin D, seperti ikan laut, jamur, susu, dan telur
Berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait penggunaan kontrasepsi
hormonal
Halodoc, Jakarta – Freckle adalah bintik-bintik cokelat kecil yang muncul di kulit. Bintik-
bintik ini biasanya muncul di area yang terkena paparan sinar matahari. Kondisi ini tidak
berbahaya dan hanya disebabkan karena produksi melanin yang berlebihan. Melanin adalah
pigmen yang bertugas memberi warna kulit dan rambut.
Kamu mungkin tidak mengetahui banyak soal kondisi kulit yang satu ini. Pasalnya, orang
Indonesia memang jarang yang memiliki freckle. Kalau kamu perhatikan, freckle ini identik
dengan orang-orang keturunan Eropa. Mengapa demikian? Orang Eropa umumnya memiliki
warna kulit terang. Nah, semakin terang warna kulit, semakin sedikit proteksi untuk bertahan
di bawah paparan sinar matahari.
Baca juga: 4 Masalah Kesehatan Kulit yang Dianggap Sepele tapi Berbahaya
Freckle mungkin menjadi lebih gelap dan lebih jelas setelah terpapar sinar matahari dan
menjadi lebih terang saat tidak ada sinar matahari. Bentuknya pun bisa beragam, yakni datar
maupun melingkar. Ukurannya biasanya sebesar kepala paku logam.
3. Tidak berbahaya
Kondisi kulit yang satu ini tidak berbahaya dan jarang berkembang menjadi kanker kulit.
Kanker kulit biasanya tidak hanya berkembang di bagian kulit yang terbuka saja tetapi juga di
bagian kulit yang tertutup. Sementara freckle, hanya muncul di area-area yang terbuka
sehingga terpapar oleh sinar matahari. Bintik-bintik berwarna atau berpigmen yang tampak
tidak normal atau menimbulkan gejala sebaiknya harus diperiksa oleh dokter kulit.
Jika kamu mengalami masalah kulit yang tidak biasa, segera periksakan diri ke dokter.
Supaya lebih mudah dan praktis, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Jangan
tunda memeriksakan diri ke dokter supaya kondisi yang kamu alami cepat ditangani.
4. Bisa Diwariskan
Keturunan atau lebih tepatnya warna kulit merupakan faktor yang sangat penting dalam
pembentukan freckle. Kecenderungan memiliki freckle umumnya diwarisi oleh individu
dengan kulit putih dan berambut pirang atau merah. Individu berpigmen sangat gelap tidak
mungkin mengembangkan freckle.
“Freckle adalah bintik-bintik cokelat yang identik dengan orang berkulit terang. Bintik ini
timbul jelas saat ada paparan sinar matahari. Kondisi kulit ini tidak berbahaya dan
disebabkan karena peningkatan produksi melanin.”
Halodoc, Jakarta – Freckle adalah bintik-bintik cokelat kecil yang muncul di kulit. Bintik-
bintik ini biasanya muncul di area yang terkena paparan sinar matahari. Kondisi ini tidak
berbahaya dan hanya disebabkan karena produksi melanin yang berlebihan. Melanin adalah
pigmen yang bertugas memberi warna kulit dan rambut.
Kamu mungkin tidak mengetahui banyak soal kondisi kulit yang satu ini. Pasalnya, orang
Indonesia memang jarang yang memiliki freckle. Kalau kamu perhatikan, freckle ini identik
dengan orang-orang keturunan Eropa. Mengapa demikian? Orang Eropa umumnya memiliki
warna kulit terang. Nah, semakin terang warna kulit, semakin sedikit proteksi untuk bertahan
di bawah paparan sinar matahari.
Baca juga: 4 Masalah Kesehatan Kulit yang Dianggap Sepele tapi Berbahaya
Kalau kamu penasaran dengan kondisi kulit yang satu ini, yuk simak sejumlah fakta
tentang freckle yang perlu kamu ketahui:
Bintik-bintik freckle umumnya muncul dengan warna cokelat atau cokelat muda saat kulit
yang terpapar sinar matahari. Sebagian besar freckle umumnya memiliki warna yang seragam
tetapi dapat sedikit berbeda warnanya, mungkin sedikit kemerahan, kuning, bahkan hitam.
Namun, pada dasarnya, freckle berwarna sedikit lebih gelap daripada kulit di sekitarnya.
Freckle mungkin menjadi lebih gelap dan lebih jelas setelah terpapar sinar matahari dan
menjadi lebih terang saat tidak ada sinar matahari. Bentuknya pun bisa beragam, yakni datar
maupun melingkar. Ukurannya biasanya sebesar kepala paku logam.
Freckle timbul ketika ada peningkatan jumlah pigmen gelap yang disebut melanin, dan
peningkatan jumlah total sel penghasil pigmen yang disebut melanosit. Kondisi ini sangat
umum pada orang dengan rambut merah dan kulit yang cerah. Biasanya, kondisi ini dialami
pada anak-anak yang berusia 1-2 tahun. Bintik-bintik kemudian dapat berkembang pada kulit
yang terpapar sinar matahari setelah berulang kali terpapar sinar matahari.
3. Tidak berbahaya
Kondisi kulit yang satu ini tidak berbahaya dan jarang berkembang menjadi kanker kulit.
Kanker kulit biasanya tidak hanya berkembang di bagian kulit yang terbuka saja tetapi juga di
bagian kulit yang tertutup. Sementara freckle, hanya muncul di area-area yang terbuka
sehingga terpapar oleh sinar matahari. Bintik-bintik berwarna atau berpigmen yang tampak
tidak normal atau menimbulkan gejala sebaiknya harus diperiksa oleh dokter kulit.
Jika kamu mengalami masalah kulit yang tidak biasa, segera periksakan diri ke dokter.
Supaya lebih mudah dan praktis, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Jangan
tunda memeriksakan diri ke dokter supaya kondisi yang kamu alami cepat ditangani.
Keturunan atau lebih tepatnya warna kulit merupakan faktor yang sangat penting dalam
pembentukan freckle. Kecenderungan memiliki freckle umumnya diwarisi oleh individu
dengan kulit putih dan berambut pirang atau merah. Individu berpigmen sangat gelap tidak
mungkin mengembangkan freckle.
Lentigo
Penyebab Lentigo
Penyebab lentigo bisa beragam, tergantung pada jenis lentigo itu sendiri. Berikut ini
adalah beberapa jenis lentigo:
1. Lentigo simplex
Lentigo simplex muncul sejak lahir atau pada masa kanak-kanak dan dapat hilang
seiring waktu. Belum diketahui apa yang menyebabkan lentigo simplex, tetapi pada
beberapa kasus, lentigo jenis ini muncul pada anak yang menggunakan salep
tacrolimus.
2. Solar lentigo
Solar lentigo terjadi ketika radiasi sinar ultraviolet menyebabkan sel pigmen kulit
(melanosit) menjadi terlalu aktif. Kondisi ini mempercepat produksi melanin, yaitu
pigmen yang membuat warna kulit menjadi lebih gelap.
Solar lentigo muncul di area kulit yang paling sering terpapar sinar matahari, seperti
wajah, tangan, bahu, dan lengan.
3. Ink spot lentigo
Lentigo jenis ini terjadi ketika kulit mengalami luka bakar akibat paparan sinar
matahari yang terik. Ink spot lentigo umumnya muncul pada orang yang memiliki
kulit putih atau cerah.
4. Radiation lentigo
Radiation lentigo disebabkan oleh paparan radioterapi, seperti pada pengobatan
kanker.
5. PUVA lentigo
PUVA lentigo muncul setelah terapi psoralen dan ultraviolet A (PUVA), yaitu terapi
untuk mengatasi psoriasis dan eksim.
6. Sun bed lentigo
Sun bed lentigo muncul akibat paparan sinar ultraviolet dari tanning bed (alat untuk
menggelapkan kulit).
Sindrom Noonan
Sindrom Cowden
Sindrom Peutz-Jeghers
Sindrom Bannayan-Riley-Ruvalcaba
Sindrom xeroderma pigmentosum
Gejala Lentigo
Seperti yang telah dijelaskan di atas, lentigo ditandai dengan bintik-bintik berwarna
hitam atau cokelat di kulit. Bintik ini berdiameter 5–20 mm dan bisa muncul secara
berkelompok. Ciri lainnya adalah bintik ini tidak menimbulkan rasa gatal atau sakit di
kulit.
Lentigo dapat muncul di bagian tubuh mana saja, tetapi lebih sering timbul di bagian
tubuh yang sering terpapar sinar matahari.
Diagnosis Lentigo
Dokter akan mendiagnosis lentigo melalui tanya jawab mengenai gejala yang
dialami pasien dan riwayat kesehatannya. Setelah itu, dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik pada bintik-bintik di kulit pasien.
Untuk memastikan bahwa bintik tersebut bukanlah tanda kanker kulit, dokter akan
melakukan pengambilan sampel jaringan (biopsi) dari bintik di kulit pasien untuk
kemudian diperiksa di laboratorium.
Pengobatan Lentigo
Lentigo umumnya tidak berbahaya. Meski demikian, penderita lentigo dapat
menjalani pengobatan dengan mencerahkan atau menghilangkan bintik untuk
alasan estetika.
Beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan untuk menghilangkan lentigo
adalah:
Komplikasi Lentigo
Lentigo yang dibiarkan tidak terobati tidak menimbulkan komplikasi. Namun, pada
sebagian penderita, kondisi ini dapat menurunkan rasa percaya diri. Sementara
pada lentigo yang disebabkan oleh kelainan bawaan, kondisi ini dapat berkembang
seiring dengan tingkat keparahan kelainan tersebut.
Pencegahan Lentigo
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kemunculan lentigo atau
kambuhnya lentigo setelah pengobatan, yaitu:
Gunakan pakaian yang menutupi tubuh dan topi yang lebar, untuk melindungi wajah
dari sinar matahari ketika akan beraktivitas di luar ruangan.
Hindari paparan sinar matahari antara jam 10 pagi dan 2 siang.
Gunakan tabir surya (sunblock) dengan kandungan SPF minimal 30.
Terakhir diperbarui: 9 Agustus 2022
Ditinjau oleh: dr. Pittara
Referensi
Penyakit Addison
Ditinjau oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim
Penyakit Addison adalah gangguan endokrin yang jarang terjadi dengan angka kejadian
sebanyak 1 dari 100.000 orang dan menyerang laki-laki dan perempuan dengan porsi
seimbang. Penyakit ini terjadi saat kelenjar adrenal tidak memproduksi hormon kortisol yang
cukup banyak. Inilah mengapa penyakit Addison juga sering disebut insufisiensi adrenal atau
hiperkortisolisme.
Hormon kortisol normalnya diproduksi oleh kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal.
Tugas kortisol yang paling penting adalah membantu tubuh menanggapi stres berikut ini:
Mengingat perannya yang sangat penting bagi tubuh, hormon kortisol yang diproduksi
harusnya seimbang dan tepat. Jika keseimbangan ini terganggu, stabilitas tubuh pun
terganggu dan dapat mengancam jiwa.
Insufisiensi adrenal terjadi ketika setidaknya 90 persen dari korteks adrenal telah
dihancurkan. Akibatnya, baik produksi glukokortikoid maupun mineralokortikoid menjadi
kurang.
Pada beberapa kasus, hanya kelenjar adrenal yang terpengaruh, seperti pada insufisiensi
adrenal idiopatik. Walau begitu, kadang-kadang kelenjar lain juga terpengaruh seperti pada
sindrom defisiensi polyendocrine.
Sindrom defisiensi poliendokrin diklasifikasikan menjadi dua bentuk terpisah yang disebut
sebagai tipe I dan tipe II. Tipe I terjadi pada anak-anak, insufisiensi adrenal dapat disertai
oleh kelenjar paratiroid yang kurang aktif, perkembangan seksual yang lambat, anemia
pernisiosa, infeksi candida kronis, hepatitis aktif kronis, dan dalam kasus yang sangat jarang,
rambut rontok.
Tipe II sering disebut Sindrom Schmidts, biasanya menimpa orang dewasa muda. Fitur tipe II
dapat termasuk kelenjar tiroid yang kurang aktif, perkembangan seksual yang lambat, dan
diabetes mellitus. Sekitar 10 persen pasien dengan tipe II memiliki vitiligo, atau kehilangan
pigmen pada area kulit.
Tuberkulosis (TB) menyumbang sekitar 20 persen kasus insufisiensi adrenal primer di negara
maju. Ketika insufisiensi adrenal pertama kali diidentifikasi oleh Dr. Thomas Addison pada
tahun 1849, TB ini ia temukan pada otopsi pada 70 hingga 90 persen kasus. Karena
pengobatan untuk TB membaik, insufisiensi adrenal karena TB pada kelenjar adrenalin telah
sangat menurun.
Penyebab kurang umum insufisiensi adrenal primer adalah infeksi kronis, terutama infeksi
jamur, sel kanker menyebar dari bagian lain tubuh ke kelenjar adrena, amyloidosis, dan
operasi pengangkatan kelenjar adrenal.
Normalnya, CRH menginstruksikan kelenjar pituitari untuk melepaskan ACTH, maka jika
kadar CRH menurun, hipofisis tidak mendapat rangsangan guna melepaskan ACTH,
sehingga kelenjar adrenal kemudian gagal mengeluarkan tingkat kortisol yang cukup.
Penyebab lain dari insufisiensi adrenal sekunder adalah operasi pengangkatan tumor jinak
atau kelenjar kanker hipofisis (penyakit Cushing). Dalam hal ini, sumber ACTH tiba-tiba
dihapus dan terapi penggantian hormon harus diberikan sampai ACTH dan produksi kortisol
kembali ke tingkat normal.
Meskipun jarang, insufisiensi adrenal dapat terjadi ketika kelenjar pituitari mengecil
ukurannya atau berhenti memproduksi ACTH. Ini bisa terjadi akibat tumor atau infeksi di
daerah tersebut, hilangnya aliran darah ke hipofisis, radiasi untuk pengobatan tumor hipofisis,
atau operasi pengangkatan bagian-bagian hipotalamus atau kelenjar pituitari selama bedah
saraf di daerah-daerah ini.
Tidak hanya itu, gejala-gejala lain yang dapat ditemukan pada pengidap penyakit Addison,
antara lain:
1. Tes Darah
Mengukur kadar natrium, kalium, kortisol, dan ACTH dalam darah. Hasil dari tes ini akan
membantu dokter memutuskan apakah gejala yang ada disebabkan oleh insufisiensi. Tes
darah juga dapat dilakukan untuk mengukur antibodi yang terkait dengan penyakit Addison
autoimun.
4. Tes Pencitraan
Dokter sering kali meminta pemeriksaan tomografi terkomputerisasi (CT) perut untuk
memeriksa ukuran kelenjar adrenal pengidap atau kelainan lain yang dapat menyebabkan
insufisiensi adrenal. Dokter mungkin juga menyarankan pemindaian MRI kelenjar pituitari
pada kecurigaan insufisiensi adrenal sekunder.
Pengidap yang menerima terapi penggantian aldosteron biasanya disarankan oleh dokter
untuk meningkatkan asupan garam. Ini karena pengidap dengan insufisiensi adrenal sekunder
biasanya mempertahankan produksi aldosteron, maka tidak diperlukan terapi penggantian
aldosteron. Dosis masing-masing obat ini disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan masing-
masing pasien.
Selama krisis Addisonian, tekanan darah rendah, gula darah rendah, dan tingkat natrium yang
tinggi dapat mengancam nyawa. Terapi standar meliputi suntikan intravena hidrokortison,
cairan garam dan dekstrosa (gula). Perawatan ini biasanya menghasilkan perbaikan yang
cepat.
Ketika pengidap dapat menerima cairan dan obat melalui mulut, jumlah hidrokortison harus
diturunkan sampai dosis pemeliharaan tercapai. Jika pengidap juga mengalami kekurangan
aldosteron, terapi rumatan juga harus meliputi dosis oral.
Bagi yang sudah mengidap penyakit Addison, mengurangi stres dan terlibat dalam kegiatan
santai dapat mencegah gejala berat dan komplikasi.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika cara penanganan dan pencegahan di atas tidak berhasil, kamu bisa langsung
memeriksakan diri ke dokter yang kamu butuhkan di rumah sakit. Buatlah janji pemeriksaan
di rumah sakit terdekat agar kondisi ini bisa semakin membaik. Kamu
bisa download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2019. Addison’s Disease.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Addison’s Disease.
Healthline. Diakses pada 2019. Addisonian Crisis (Acute Adrenal Crisis).
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Adrenal Insufficiency (Addison’s Disease).
Diperbarui pada 22 Juni 2022.
Berikut ini adalah artikel tentang penjelasan apa itu pengertian, arti dan definisi
melanoderma berdasarkan dari sumber yang sudah Kami rangkum.
Daftar isi:
Pengertian Melanoderma
Melanoderma adalah bercak-bercak hitam atau kecokelatankecokelatan yang dapat
simbul secara tiba-tiba di muka/wajah.
Benar sekali, seperti yang sudah Kami jelaskan sedikit terkait pengertiannya di atas,
ini merupakan bercak-bercak hitam atau kecokelatankecokelatan yang dapat simbul
secara tiba-tiba di muka/wajah.
Ini semua juga sesuai berdasarkan daripada penyimpulan Kami yang mengacu pada
sumber dari Situs Wikipedia.
Definisi Melanoderma
Agar lebih memahami mengenai pengertian dan makna dari kata tersebut di atas,
maka kita juga harus mengetahui apa definisi dari melanoderma.
Tentu saja, untuk lebih mengetahuinya kita pastinya harus merujuk pembahasannya
dari sumber terpercaya, baik itu menurut dictionary atau kamus istilah kesehatan
serta keperawatan ataupun secara langsung menurut para pakar dan ahli di bidang
ini.
Ya, perlu kalian ketahui bahwa definisi sendiri merupakan suatu limit (batasan) atau
arti.
Ini juga dapat dimaknai dengan sebuah frasa, kata ataupun sebuah kalimat yang
menggambarkan dan memberitahukan tentang sebuah penerangan, makna, atau ciri
utama dari sesuatu, baik itu benda, proses, atau aktivitas maupun seseorang.
Kesimpulan
Bagaimana sudah cukup jelas bukan? Baiklah, jadi berdasarkan pembahasan dan
penjelasan daripada artikel di atas, dapat kita simpulkan bahwa melanoderma adalah
bercak-bercak hitam atau kecokelatankecokelatan yang dapat simbul secara tiba-
tiba di muka/wajah..
Kamus adalah daftar alfabet kata dan artinya, itu membantu Anda sebagai
pengguna untuk mencari pengertian, arti dan definisi untuk mendapatkan
pemahaman dari kata yang lebih baik, pemahaman bahasa atau bidang yang lebih
baik secara keseluruhannya.
Dalam bidang kesehatan, kamus istilah kesehatan paling sering digunakan untuk
memeriksa ejaan pengguna, dan terkadang untuk menemukan makna kata, sinonim,
dan antonim.
Penutup
Demikianlah apa yang dapat Kami sampaikan dalam postingan artikel kali ini,
dimana Kami membahas mengenai.
Semoga apa yang telah Kami bagikan disini dapat bermanfaat bagi para pengunjung
dan pembaca situs Depkes terutama dalam belajar terkait bidang kedokteran,
keperawatan dan kebidanan.
Baca juga postingan atau artikel Kami yang membahas tentang macam-macam
istilah, akronim atau jargon dalam bidang kesehatan, kedokteran, keperawatan serta
kebidanan lainnya.
Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai faktor. Seperti Oxyhemoglobin yang
berwarna merah, Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan, melanin yang
berwarna coklat, Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, dan juga
Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-abuan.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warna kulit
adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor-
faktor ras, individu, dan lingkungan.
Melanin, selain memberi warna pada kulit, juga berfungsi melindungi kulit dari paparan
sinar matahari yang dapat merusak struktur kulit dan membuat kulit menjadi gelap.
Melanin sangat berguna melindungi kulit terhadap sinar ultra violet.
Sebagian orang dapat memproduksi melanin lebih banyak dari yang lain. Setiap orang
memiliki jumlah sel yang sama yang membuat melanin. Akan tetapi tidak semua orang
mampu menghasilkan melanin dalam jumlah yang sama dengan yang lainnya.
Semakin banyak melanin yang diproduksi oleh kulit, semakin gelap kulit kita. Berapa
banyak melanin yang dihasilkan oleh tubuh bergantung pada gen yang didapatkan dari
orang tua.
Ketika kita berada di bawah sinar matahari, tubuh akan memproduksi lebih banyak
melanin. Hal ini karena ia mencoba melindungi kulit dari sinar matahari yang merusak
dengan cara membelokkan atau menyerapnya.
Akan tetapi, melanin tidak cukup kuat untuk melindungi kita sepenuhnya, terutama jika kita
memiliki kulit yang pucat. Pada saat kita melihat kulit kita menjadi lebih gelap atau terbakar,
sebenarnya kulit tersebut sudah rusak. Oleh karenanya, kita harus selalu melindungi kulit
kita dari sinar matahari dengan menutupinya dan menggunakan tabir surya. (aad.org/Jef)
Baca Juga: Ingin Jadi Anak Kos yang Sehat? Hindari Paham ini!
Perubahan Warna Kulit
Pertanda Anemia?
dr. Dina Kusumawardhani, 21 Sep 2016
Perubahan warna kulit menjadi lebih pucat sering kali dianggap sebagai gejala
anemia. Namun benarkah anggapan ini?
Anemia atau kurang darah bisa disebabkan oleh banyak hal. Penyebab tersering
dari penyakit ini adalah faktor diet atau makanan yang dapat menyebabkan
kurangnya kadar zat besi dalam darah. Ini karena kurangnya zat besi dalam
darah menyebabkan turunnya kadar hemoglobin yang berfungsi membawa
oksigen ke seluruh tubuh. Jika hal ini terjadi, maka anemia defisiensi zat besi
tidak lagi terhindarkan.
Kadar hemoglobin normal pada orang dewasa adalah >12 g/dl. Gejala anemia
bervariasi, tergantung dari penyebabnya dan derajat penyakit yang terjadi.
Namun secara umum, gejalanya berupa:
Mudah lelah
Sulit berkonsentrasi
Sering sakit kepala
Pucat
Sulit tidur
Denyut jantung cepat dan sesak napas
Artikel Lainnya : Penyebab dan Mengatasi Badan Lemas Saat Menstruasi
Oleh karena anemia dapat menyebabkan pucatnya kulit, namun gejala ini
tidaklah spesifik. Kulit pucat biasanya baru muncul pada kasus anemia berat.
Sedangkan anemia ringan sulit dibedakan hanya dari pemeriksaan warna kulit
(pemeriksaan fisik).
Perlu diketahui, warna kulit ditentukan oleh banyak hal. Misalnya, jumlah sel
darah merah yang melalui kulit, ketebalan kulit, dan jumlah melanin yang ada
pada kulit. Penyebab lain kulit pucat, di antaranya:
Share on twitter
Share on linkedin
Namun berbeda ketika rambut beruban ini muncul di usia lebih dini. Dapat
dipastikan ada faktor penyebab sehingga rambut beruban muncul lebih lebih cepat
pada usia 20 atau sebelum 30 tahun.
Dokter ahli kulit kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Dr. Afif
Nurul Hidayati Sp.KK, FINSDV menjelaskan, wajarnya rambut beruban muncul
pada dekade keempat usia seseorang. Munculnya uban pada orang kulit putih rata-
rata memasuki usia pertengahan 30-an, orang Asia di akhir 30-an, sementara
Afrika pertengahan 40-an.
Warna hitam pada rambut merupakan hasil dari proses pembentukan melanin yang
diproduksi oleh melanosit. Jika produksi melanin ini terganggu atau menurun
kadarnya, maka yang terjadi adalah terganggunya proses transfer melanin dari
folikel rambut ke batang rambut. Kondisi ini yang kemudian mengakibatkan
terjadinya uban maupun kerontokkan pada rambut. Selain akibat proses alami,
penurunan atau kerusakan melanin juga disebabkan karena kerusakan oksidatif
akibat tingginya kadar oksidan di dalam tubuh.
Selain faktor oksidan, seseorang dengan penyakit tertentu juga dapat memicu
terjadinya rambut beruban lebih cepat. Seperti penyakit keradangan, penyakit
autoimun, mengalami gangguan saraf, penyakit kardiovaskuler seperti jantung,
anemia, infeksi HIV, serta menderita beberapa sindrom langka seperti progeria dan
pangeria (sindrom Werner).
Kehilangan atau kekurangan protein jangka panjang juga menjadi faktor pencetus.
Namun pada umumnya, kondisi rambut akan membaik setelah kesehatan berlahan
membaik. Termasuk diantaranya adalah para pelaku diet yang kekurangan zat gizi
tertentu seperti vitamin, mineral, tembaga, besi, dan zink dalam asupan menu diet
setiap harinya.
“Selama tidak mengalami faktor pencetus seperti yang disebutkan di atas, maka
rambut beruban masih dianggap aman. Namun jika disebabkan karena kondisi
tertentu, maka perlu dicari penyebabnya dan ditangani dengan tepat,” ungkapnya.
Agar rambut beruban tidak muncul lebih dini dari usia sewajarnya, sebaiknya
melakukan langkah-langkah prefentif sebagai cara paling efektif dilakukan. Seperti
senantiasa menerapkan pola hidup sehat, pola makan yang sehat dan seimbang,
menghindari stres berlebihan, serta meminimalisir faktor oksidan. (*)