Anda di halaman 1dari 74

Instalasi Perawatan Intensif

Instalasi Rawat Intensif atau unit perawatan intensif adalah suatu unit perawatan di Rumah
Sakit yang khusus mengelola pasien dalam kondisi kritis atau sakit berat, cedera dengan
penyulit yang mengancam jiwa, yang membutuhkan tenaga terlatih dengan didukung oleh
peralatan khusus. Pemantauan dilakukan ketat dan berkelanjutan pada keluhan atau gejala
pasien, tanda-tanda vital, saturasi oksigen, keseimbangan cairan tubuh dan lain-lain.
Bilamana terdapat masalah dari pemantauan ini maka akan segera dilakukan penatalaksanaan
dan evaluasi. Perawatan dilakukan secara menyeluruh dalam artian semua kebutuhan dasar
pasien diatur dan dibantu sedemikian rupa untuk mendukung penyembuhan.

Untuk memberikan pelayanan yang bermutu pada pasien rawat intensif, dibutuhkan
kerjasama antara profesi dokter, perawat, apoteker, radiografer, analis kesehatan, ahli gizi,
fisioterapis dan staf pendukung medis di Rumah Sakit.

Dalam memberikan pelayanan pada pasien kritis, peran perawat cukup besar untuk mengelola
pasien dan bersinergi dengan profesi lain untuk menghasilkan pelayanan yang berkualitas
dengan tingkat kepedulian dalam merawat pasien dengan komunikasi yang efektif.
UPT. RSUD dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang memiliki fasilitas perawatan intensif yang
dikhususkan bagi pasien yang memerlukan perawatan dan observasi intensif dan
komprehensif. ICU memiliki tenaga perawat yang terlatih khusus standar ICU dan dilengkapi
dengan peralatan, pemantauan, dan dukungan khusus standar ICU.
Terdapat ruang khusus ICU VIP diperuntukkan bagi pasien yang berasal dari ruang VIP atau
pasien yang menghendaki perawatan diruang ICU VIP.
20 Rekomendasi Produk Cream
Pemutih Wajah yang Aman (Updated
2021)
Tidak bisa dimungkiri kalau kini krim pemutih wajah semakin banyak dicari para
perempuan untuk mendapatkan kulit wajah yang lebih cerah. Walaupun kulit putih
bukan ukuran cantiknya seseorang, kamu juga harus berhati-hati dalam memilih
produk yang tepat dan aman.

Ini rekomendasi cream pemutih wajah yang aman untuk kamu gunakan
Sebelum membeli, kamu harus memerhatikan kandungan cream pemutih wajah yang akan
kamu pilih. Hindari yang mengandung bahan berbahaya
seperti mercury atau hydroquinone yang terlalu tinggi. Produk krim pemutih wajah di bawah
ini umumnya mengandung bahan yang aman seperti niacinamide, alpha arbutine, licorice,
vitamin C atau bahan pemutih alami dan aman lainnya. Jadi agar kamu tidak bingung dan
tidak salah pilih, cek langsung rekomendasi produk cream pemutih wajah yang aman berikut
ini. 
1. ERHA TruWhite Activator Day Cream SPF25/PA++, krim pencerah wajah
sekaligus aktif menyamarkan noda hitam

 
(Foto: ERHA)

Harga: Rp. 198.500

TruWhite Activator Day Cream merupakan krim pencerah wajah terbaik dari


ERHA, diperkaya dengan kandungan Active Whitening System dan Niacinamide
yang efektif menjaga kelembapan kulit, menyamarkan noda hitam, serta
mencerahkan kulit wajah sepanjang hari. Pelembap wajah ini aman digunakan untuk
ibu hamil dan menyusui. 

Tidak hanya itu, kandungan SPF25/PA++ didalamnya juga dapat melindungi kulit
dari sinar UV. Krim pencerah wajah yang satu ini sangat cocok untuk digunakan
pada siang hari, terlebih jika kamu memiliki jenis kulit normal cenderung kering.
Selain berperan aktif sebagai tabir surya dan pencerah wajah, krim Erha ini efektif
berperan sebagai exfoliating agent yang dapat mengangkat sel kulit mati serta
membantu proses stimulasi pertumbuhan sel kulit baru. 
 

Teksturnya yang cukup creamy namun tidak lengket di wajah, membuat krim


pencerah wajah satu ini nyaman digunakan setiap hari. Untuk hasil yang lebih
maksimal, kamu juga dapat mengombinasikannya dengan produk TruWhite Series
lainnya. Kombinasi pemakaian Truwhite Activator Day Cream dan Night Cream akan
memberikan 24 Hrs Re-brightening System.

Rekomendasi Produk Skincare dari ERHA TruWhite Activator Day Cream SPF25
PA++

Erha Truwhite Activator Day Cream - krim siang whitening


5%
Rp237.000Rp225.500
 2
Erha Truwhite Activator Day Cream (krim siang whitening)
5%
Rp236.500Rp224.500

BELI SEKARANG

 
2. Placentor Corrective Cream, dengan bahan alami dan organik dari tumbuhan

 
(Foto: Placentor)

Produk dari Placentor Vegetal, brand asal Perancis yang sudah eksis sejak 1959 ini,
bisa jadi pilihan terbaik bagimu untuk mencerahkan wajah karena kandungannya
yang aman dan natural. Semua produk Placentor menggunakan bahan plant
based (berasal dari tumbuhan) dan organik. Bahkan semua produk Placentor juga
sudah dermatologist tested sehingga makin terjamin keamanannya. 

Natural skincare yang satu ini mengandalkan kandungan liquorice yang berfungsi


sebagai penghambat sintesis melanin, pigmen yang bisa menyebabkan warna kulit
menggelap. Selain itu, ada juga kandungan vitamin C sebagai antioksidan kuat yang
mampu meratakan warna kulit, mencegah munculnya noda hitam atau flek dan
pastinya membuat kulit tampak lebih cerah alami.

 
Kandungan lainnya, fruit acid yang berfungsi menghaluskan dan membersihkan
kulit, serta mencegah kulit kering dengan membuatnya lebih lembap. Placentor
Vegetal Corrective Cream juga memiliki kandungan plasenta tanaman yang
membantu proses regenerasi sel kulit, sehingga kulit tetap kenyal, mulus, dan
sehat. 

Rekomendasi Produk Skincare dari Placentor

PLACENTOR - Corrective Cream 30ml - Krim Untuk Mengatasi Noda Pada Kulit Wajah
Rp568.000
PLACENTOR - Purifying Mask 150ml - Masker Wajah Untuk Menghaluskan Kulit Wajah
Rp322.200

PLACENTOR - Cleansing Gel 150ml - Gel pembersih wajah untuk kulit sensitif
Rp298.000
 1
BELI SEKARANG
 
3. Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Serum Cream, membuat kulit
putih menjadi lebih merona

 
Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Cream, produk krim pemutih wajah yang
aman. (Foto: Garnier)

Kisaran harga: Rp45 ribu

 
Garnier Sakura White mempunyai krim pemutih wajah yang sudah diinovasi dan
mempunyai dua pilihan, yaitu pagi serta malam hari. Untuk krim pemutih di pagi hari,
terdapat kandungan ekstrak alami sakura sekaligus pore smoothing serum.
Kandungan ini tidak hanya dapat membuat kulit menjadi putih merona, tetapi juga
sekaligus membuat tekstur kulit menjadi lebih halus.

Ada pula formula talc touch yang mampu membuat kulit tetap lembap dan tidak
membuat tampilan wajah menjadi mengilap. Lalu, ada pula kandungan SPF21/PA++
+ yang dapat melindungi kulit dari sinar UV. Krim pemutih untuk siang hari ini cocok
untuk pemilik jenis kulit normal cenderung kering.

Beli Produk Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Serum Cream di Sini

Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Serum Cream SPF21


Rp47.900
 1
GARNIER SAKURA WHITE SPF 21 PINKISH RADIANCE WHITENING SERUM CREAM
Rp53.000
 1

Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Serum Cream SPF21


Rp45.000
BELI SEKARANG

Baca juga: Tidak Hanya Mencerahkan, Ini 5 Rekomendasi Night Cream Garnier


yang Bisa Dicoba

4. Olay White Radiance Intensive Whitening Cream, krim pemutih aman yang dapat
menyamarkan noda hitam

 
Olay White Radiance Intensive Whitening Cream, produk krim pemutih wajah yang aman.
(Foto: Olay)
Kisaran harga: Rp100 ribu

Cream pemutih kulit wajah lainnya yang diklaim aman adalah Olay White Radiance
Intensive Whitening Cream. Teksturnya tergolong cukup ringan dan tidak lengket.
Tidak hanya dapat membuat kulit tampak menjadi lebih putih dan cerah, kulit jadi
lebih terawat karena adanya kandungan vitamin B3. Kandungan ini dapat
menyamarkan bintik dan noda hitam di wajah.

Krim untuk siang hari ini juga diformulasikan dengan SPF 24 untuk melindungi kulit
dari paparan sinar UV. Ditambah adanya vitamin yang dapat menutrisi, bersinar, dan
menjaga kulit menjadi cerah lebih lama.

Baca juga: Produk Kojiesan untuk Mencerahkan Kulit

Beli Produk Olay White Radiance Intensive Whitening Cream di Sini

Olay White Radiance Krim Pagi SPF24 50gr


Rp127.415
 53
Olay White Radiance Intensive Whitening Cream SPF 24 Sunblock 30ml
Rp39.500
 1
Olay White Radiance Intensive whitening day Cream 50gr da
Rp162.900

BELI SEKARANG

 
5. ElsheSkin Brightening Cream, mencerahkan dan meratakan warna kulit

 
ElsheSkin Brightening Cream, produk krim pemutih wajah yang aman. (Foto: Elshe Skin)

Kisaran harga: Rp85 ribu

Krim pemutih wajah dari produk lokal yang satu ini tidak ada salahnya untuk kamu
coba. Mempunyai kandungan yang berasal dari tujuh bahan aktif dari whitening
agent. Selain itu, ada pula kandungan alpha arbutin, retinol, serta niacinamide yang
bermanfaat untuk menyamarkan noda hitam dan menjadikan kulit cerah menjadi
lebih merata.

Tidak hanya mencerahkan, produk ini juga dapat mencegah datangnya penuaan
dini. Cocok untuk semua jenis kulit, namun pemilik jenis kulit berjerawat sebaiknya
menghindari terlebih dahulu produk pemutih wajah.

Beli Produk ElsheSkin Brightening Cream di Sini

ElsheSkin Brightening Cream - Krim Pencerah Wajah - Elshe Skin


Rp85.000
 7
ElsheSkin Brightening Cream
Rp92.000
 6

ELSHESKIN Brightening Cream 15gr


Rp73.000
BELI SEKARANG

Baca juga: 5 Produk Skincare Jerawat yang Cocok di Kulit Berminyak dari
Elsheskin
 
6. L’Oreal Paris White Perfect Laser Day, mencerahkan dengan menghambat
produksi melanin

 
L’Oreal Paris White Perfect Laser Day, produk krim pemutih wajah yang aman. (Foto:
Loreal Paris)

Kisaran harga: Rp250 ribu

 
Pilihan lain untuk produk krim pemutih adalah L’Oreal Paris White Perfect Laser
Day. Selain mengandung SPF 19, ada pula kandungan pro-vanish yang diklaim
dapat mencerahkan kulit wajah secara intensif.

Hal ini dikarenakan kandungan tersebut dapat menghambat produksi melanin. Lalu,
ada pula kandungan vitamin C yang tidak hanya mencerahkan, tetapi juga membuat
kulit jadi lebih halus.

1. ERHA TruWhite Activator Day Cream SPF25/PA++, krim pencerah wajah


sekaligus aktif menyamarkan noda hitam

 
(Foto: ERHA)

Harga: Rp. 198.500

TruWhite Activator Day Cream merupakan krim pencerah wajah terbaik dari


ERHA, diperkaya dengan kandungan Active Whitening System dan Niacinamide
yang efektif menjaga kelembapan kulit, menyamarkan noda hitam, serta
mencerahkan kulit wajah sepanjang hari. Pelembap wajah ini aman digunakan untuk
ibu hamil dan menyusui. 

 
Tidak hanya itu, kandungan SPF25/PA++ didalamnya juga dapat melindungi kulit
dari sinar UV. Krim pencerah wajah yang satu ini sangat cocok untuk digunakan
pada siang hari, terlebih jika kamu memiliki jenis kulit normal cenderung kering.
Selain berperan aktif sebagai tabir surya dan pencerah wajah, krim Erha ini efektif
berperan sebagai exfoliating agent yang dapat mengangkat sel kulit mati serta
membantu proses stimulasi pertumbuhan sel kulit baru. 

Teksturnya yang cukup creamy namun tidak lengket di wajah, membuat krim


pencerah wajah satu ini nyaman digunakan setiap hari. Untuk hasil yang lebih
maksimal, kamu juga dapat mengombinasikannya dengan produk TruWhite Series
lainnya. Kombinasi pemakaian Truwhite Activator Day Cream dan Night Cream akan
memberikan 24 Hrs Re-brightening System.

Rekomendasi Produk Skincare dari ERHA TruWhite Activator Day Cream SPF25
PA++

Erha Truwhite Activator Day Cream - krim siang whitening


5%
Rp237.000Rp225.500
 2
Erha Truwhite Activator Day Cream (krim siang whitening)
5%
Rp236.500Rp224.500

BELI SEKARANG

 
2. Placentor Corrective Cream, dengan bahan alami dan organik dari tumbuhan

 
(Foto: Placentor)

Produk dari Placentor Vegetal, brand asal Perancis yang sudah eksis sejak 1959 ini,
bisa jadi pilihan terbaik bagimu untuk mencerahkan wajah karena kandungannya
yang aman dan natural. Semua produk Placentor menggunakan bahan plant
based (berasal dari tumbuhan) dan organik. Bahkan semua produk Placentor juga
sudah dermatologist tested sehingga makin terjamin keamanannya. 

Natural skincare yang satu ini mengandalkan kandungan liquorice yang berfungsi


sebagai penghambat sintesis melanin, pigmen yang bisa menyebabkan warna kulit
menggelap. Selain itu, ada juga kandungan vitamin C sebagai antioksidan kuat yang
mampu meratakan warna kulit, mencegah munculnya noda hitam atau flek dan
pastinya membuat kulit tampak lebih cerah alami.

 
Kandungan lainnya, fruit acid yang berfungsi menghaluskan dan membersihkan
kulit, serta mencegah kulit kering dengan membuatnya lebih lembap. Placentor
Vegetal Corrective Cream juga memiliki kandungan plasenta tanaman yang
membantu proses regenerasi sel kulit, sehingga kulit tetap kenyal, mulus, dan
sehat. 

Rekomendasi Produk Skincare dari Placentor

PLACENTOR - Corrective Cream 30ml - Krim Untuk Mengatasi Noda Pada Kulit Wajah
Rp568.000
PLACENTOR - Purifying Mask 150ml - Masker Wajah Untuk Menghaluskan Kulit Wajah
Rp322.200

PLACENTOR - Cleansing Gel 150ml - Gel pembersih wajah untuk kulit sensitif
Rp298.000
 1
BELI SEKARANG
 
3. Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Serum Cream, membuat kulit
putih menjadi lebih merona

 
Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Cream, produk krim pemutih wajah yang
aman. (Foto: Garnier)

Kisaran harga: Rp45 ribu

 
Garnier Sakura White mempunyai krim pemutih wajah yang sudah diinovasi dan
mempunyai dua pilihan, yaitu pagi serta malam hari. Untuk krim pemutih di pagi hari,
terdapat kandungan ekstrak alami sakura sekaligus pore smoothing serum.
Kandungan ini tidak hanya dapat membuat kulit menjadi putih merona, tetapi juga
sekaligus membuat tekstur kulit menjadi lebih halus.

Ada pula formula talc touch yang mampu membuat kulit tetap lembap dan tidak
membuat tampilan wajah menjadi mengilap. Lalu, ada pula kandungan SPF21/PA++
+ yang dapat melindungi kulit dari sinar UV. Krim pemutih untuk siang hari ini cocok
untuk pemilik jenis kulit normal cenderung kering.

Beli Produk Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Serum Cream di Sini

Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Serum Cream SPF21


Rp47.900
 1
GARNIER SAKURA WHITE SPF 21 PINKISH RADIANCE WHITENING SERUM CREAM
Rp53.000
 1

Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Serum Cream SPF21


Rp45.000
BELI SEKARANG

Baca juga: Tidak Hanya Mencerahkan, Ini 5 Rekomendasi Night Cream Garnier


yang Bisa Dicoba

4. Olay White Radiance Intensive Whitening Cream, krim pemutih aman yang dapat
menyamarkan noda hitam

 
Olay White Radiance Intensive Whitening Cream, produk krim pemutih wajah yang aman.
(Foto: Olay)
Kisaran harga: Rp100 ribu

Cream pemutih kulit wajah lainnya yang diklaim aman adalah Olay White Radiance
Intensive Whitening Cream. Teksturnya tergolong cukup ringan dan tidak lengket.
Tidak hanya dapat membuat kulit tampak menjadi lebih putih dan cerah, kulit jadi
lebih terawat karena adanya kandungan vitamin B3. Kandungan ini dapat
menyamarkan bintik dan noda hitam di wajah.

Krim untuk siang hari ini juga diformulasikan dengan SPF 24 untuk melindungi kulit
dari paparan sinar UV. Ditambah adanya vitamin yang dapat menutrisi, bersinar, dan
menjaga kulit menjadi cerah lebih lama.

Baca juga: Produk Kojiesan untuk Mencerahkan Kulit

Beli Produk Olay White Radiance Intensive Whitening Cream di Sini

Olay White Radiance Krim Pagi SPF24 50gr


Rp127.415
 53
Olay White Radiance Intensive Whitening Cream SPF 24 Sunblock 30ml
Rp39.500
 1
Olay White Radiance Intensive whitening day Cream 50gr da
Rp162.900

BELI SEKARANG

 
5. ElsheSkin Brightening Cream, mencerahkan dan meratakan warna kulit

 
ElsheSkin Brightening Cream, produk krim pemutih wajah yang aman. (Foto: Elshe Skin)

Kisaran harga: Rp85 ribu

Krim pemutih wajah dari produk lokal yang satu ini tidak ada salahnya untuk kamu
coba. Mempunyai kandungan yang berasal dari tujuh bahan aktif dari whitening
agent. Selain itu, ada pula kandungan alpha arbutin, retinol, serta niacinamide yang
bermanfaat untuk menyamarkan noda hitam dan menjadikan kulit cerah menjadi
lebih merata.

Tidak hanya mencerahkan, produk ini juga dapat mencegah datangnya penuaan
dini. Cocok untuk semua jenis kulit, namun pemilik jenis kulit berjerawat sebaiknya
menghindari terlebih dahulu produk pemutih wajah.

Beli Produk ElsheSkin Brightening Cream di Sini

ElsheSkin Brightening Cream - Krim Pencerah Wajah - Elshe Skin


Rp85.000
 7
ElsheSkin Brightening Cream
Rp92.000
 6

ELSHESKIN Brightening Cream 15gr


Rp73.000
BELI SEKARANG

Baca juga: 5 Produk Skincare Jerawat yang Cocok di Kulit Berminyak dari
Elsheskin
 
6. L’Oreal Paris White Perfect Laser Day, mencerahkan dengan menghambat
produksi melanin

 
L’Oreal Paris White Perfect Laser Day, produk krim pemutih wajah yang aman. (Foto:
Loreal Paris)

Kisaran harga: Rp250 ribu

 
Pilihan lain untuk produk krim pemutih adalah L’Oreal Paris White Perfect Laser
Day. Selain mengandung SPF 19, ada pula kandungan pro-vanish yang diklaim
dapat mencerahkan kulit wajah secara intensif.

Hal ini dikarenakan kandungan tersebut dapat menghambat produksi melanin. Lalu,
ada pula kandungan vitamin C yang tidak hanya mencerahkan, tetapi juga membuat
kulit jadi lebih halus.

Hiperpigmentasi
   
Hiperpigmentasi adalah kondisi ketika area kulit tertentu menjadi lebih
gelap daripada warna kulit di sekitarnya. Kondisi ini umumnya tidak
menimbulkan rasa sakit atau gatal, tetapi dapat mengganggu
penampilan.
Hiperpigmentasi dapat muncul dengan warna hitam, coklat, atau abu-abu. Kondisi ini
dapat terjadi pada salah satu bagian tubuh atau meluas ke beberapa bagian tubuh.
Meski demikian, hiperpigmentasi dapat diatasi dengan beberapa pengobatan,
seperti penggunaan obat oles dan terapi laser.

Penyebab Hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi terjadi ketika sel kulit memproduksi terlalu banyak melanin, yaitu zat
yang memberikan warna pada kulit. Melanin yang diproduksi secara berlebihan
dapat menggumpal dan membentuk bercak yang berwarna lebih gelap pada kulit.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan produksi melanin berlebihan, yaitu:

 Paparan sinar matahari


 Peradangan pada kulit
 Genetik
 Proses penuaan
 Cedera pada kulit, seperti jerawat atau luka bakar
 Perubahan hormon, misalnya saat hamil atau dalam masa pubertas
 Konsumsi pil KB
 Penggunaan obat-obatan yang dapat meningkatkan sensitivitas kulit terhadap
sinar matahari, seperti antibiotik, antihistamin, dan antihipertensi
 Kekurangan vitamin tertentu, seperti vitamin B12
 Gangguan pada kelenjar adrenal, seperti penyakit Addison
 Penyakit tiroid

Berdasarkan penyebabnya, hiperpigmentasi dapat dibagi ke dalam beberapa jenis.


Beberapa jenis yang paling umum terjadi adalah:

 Melasma, terjadi akibat paparan sinar matahari dan kehamilan


 Lentigo, terjadi akibat paparan sinar matahari dan penyakit bawaan, seperti
sindrom Peutz-Jeghers
 Drug-induced hyperpigmentation, terjadi akibat efek samping obat-obatan
atau bahan kimia tertentu
 Post-inflammatory hyperpigmentation, terjadi akibat cedera pada kulit, seperti
luka bakar, peradangan, atau reaksi alergi

Gejala Hiperpigmentasi
Gejala utama hiperpigmentasi adalah munculnya bercak berwarna gelap di kulit.
Bercak ini dapat berukuran kecil atau besar dan dapat meluas ke seluruh bagian
tubuh.
Selain munculnya bercak, hiperpigmentasi tidak menimbulkan gejala lain, seperti
rasa sakit atau gatal. Meski begitu, hiperpigmentasi dapat membuat penderitanya
merasa tidak percaya diri akibat kemunculan bercak yang mengganggu penampilan.
Berdasarkan area munculnya bercak, hiperpigmentasi dapat terbagi ke dalam dua
jenis, yaitu:

 Hiperpigmentasi focal (focal hyperpigmentation), yaitu hiperpigmentasi yang


terjadi hanya pada satu area kulit. Hipermentasi ini umumnya terjadi karena
paparan sinar matahari, cedera, dan kelainan bawaan.
 Hiperpigmentasi luas (diffuse hyperpigmentation), yaitu hiperpigmentasi yang
terjadi pada beberapa area kulit. Jenis ini umumnya terjadi akibat efek
samping penggunaan obat-obatan.
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda melihat adanya bercak gelap di kulit.
Anda juga perlu segera ke dokter jika bercak gelap tersebut disertai dengan
beberapa gejala berikut:

 Kemerahan
 Rasa panas ketika disentuh
 Sakit dan gatal
 Kesemutan
 Darah atau nanah di area bercak

Diagnosis Hiperpigmentasi
Untuk mendiagnosis hiperpigmentasi, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai
kemunculan noda gelap di kulit pasien, termasuk kapan bercak tersebut muncul.
Dokter juga akan menanyakan kondisi kesehatan dan obat-obatan yang dikonsumsi
pasien.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada kulit pasien dengan
melihat dan meraba area gelap yang muncul.
Untuk memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang,
seperti:

 Wood’s lamp, untuk mendeteksi bakteri atau jamur yang menyebabkan


masalah pada kulit
 Tes darah, untuk memeriksa kadar vitamin, hormon, zat besi, serta fungsi
tiroid
 Biopsi kulit, untuk mendeteksi adanya kelainan pada sel kulit

Pengobatan Hiperpigmentasi
Pengobatan hiperpigmentasi tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Meski
demikian, hiperpigmentasi umumnya dapat diatasi dengan beberapa pengobatan
berikut:

 Obat oles hydroquinone, untuk mencerahkan kulit


 Obat oles retinoid, untuk menyamarkan bercak gelap pada kulit
 Chemical peeling, untuk mengangkat lapisan terluar kulit yang akan
digantikan dengan lapisan kulit yang baru
 Terapi laser, untuk merangsang pembetukan sel kulit baru sehingga bercak
gelap di kulit tersamarkan

Perlu diketahui, obat oles yang mengandung hyroquinone tidak bisa digunakan


dalam jangka panjang, karena dapat mengakibatkan penggelapan kulit (ochronosis).
Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini.
Selain metode pengobatan di atas, dokter juga akan menganjurkan pasien
untuk menggunakan tabir surya (sunscreen) yang mengandung SPF 30 atau lebih.
Pemakaian tabir surya ini harus dilakukan secara rutin, terutama jika akan
beraktivitas di luar ruangan.

Komplikasi Hiperpigmentasi
Umumnya, hiperpigmentasi tidak menimbulkan komplikasi apa pun. Akan tetapi, jika
kondisi ini makin memburuk dan terjadi di beberapa bagian tubuh, penderitanya
dapat merasa kurang percaya diri, stres, bahkan mungkin sampai depresi.
Selain itu, pengobatan hiperpigmentasi juga dapat menimbulkan beberapa
komplikasi, seperti reaksi alergi dan iritasi kulit.

Pencegahan Hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi sulit untuk dicegah. Akan tetapi, ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menjaga kulit dari paparan sinar matahari, yaitu:

 Menggunakan tabir surya (sunscreen) dengan minimal SPF 30


 Mengenakan pakaian tertutup dan topi ketika beraktivitas di luar ruangan
pada siang hari
 Menghindari beraktivitas di bawah terik matahari terlalu lama
 Berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat-
obatan yang dapat meningkatkan sensitivitas pada sinar matahari, seperti
antibiotik dan antijamur

Terakhir diperbarui: 15 Juni 2022


Ditinjau oleh: dr. Pittara
Referensi

Diskusi Terkait

Melasma dan Hiperpigmentasi, Apa


Bedanya?
Tamara Anastasia, 25 Apr 2021

Melasma dan hiperpigmentasi sama-sama menimbulkan noda hitam. Jadi, apa bedanya? Cek
perbedaan melasma dan hiperpigmentasi di sini.
Memiliki kulit mulus, bersih, dan tanpa noda bisa jadi salah satu dambaan Anda. Namun,
tidak sedikit orang yang kesulitan meraih keinginan tersebut. Salah satunya akibat muncul
noda dan flek hitam di kulit wajah dan tubuh. 

Ada banyak jenis noda dan flek di wajah dan tubuh. Dua yang cukup sering dialami adalah
hiperpigmentasi dan melasma. Apa dan bagaimana perbedaan keduanya? 
Melasma dan Hiperpigmentasi, Apa Perbedaannya?
Supaya lebih jelas dan tidak tertukar lagi, berikut penjelasan perbedaan melasma dan
hiperpigmentasi:

 Melasma 

Dikutip dari Healthline, melasma adalah masalah kulit yang ditandai dengan bercak gelap
dan perubahan warna pada kulit. Area yang banyak terpapar sinar matahari—seperti wajah,
dagu, dahi, hidung, leher, dan bibir—biasanya sering mengalami melasma. 
Kondisi ini juga disebut pregnancy mask karena kerap terjadi pada wanita hamil.  Namun,
noda akan pudar dengan sendirinya setelah persalinan. Kondisi ini bisa muncul akibat adanya
perubahan besar pada sistem hormon.
Hal ini juga yang diungkap dr. Sepriani Timurtini Limbong. “Melasma biasanya akan
berhubungan dengan hormon. Misalnya kehamilan, atau jika seseorang sedang menggunakan
KB hormon,” ujarnya.

Menurut American Academy of Dermatology, 90 persen penderita melasma adalah wanita.


Selain itu, sama seperti hiperpigmentasi, melasma dapat diperburuk oleh paparan sinar
matahari.

Artikel lainnya: Kenali Gejala Melasma pada Wajah


 Hiperpigmentasi 

Sementara itu, hiperpigmentasi adalah istilah luas yang mengacu pada kondisi kulit berubah
warna atau menggelap karena berbagai faktor. Hal tersebut terjadi saat tubuh menghasilkan
melanin—pigmen pemberi warna kulit—dalam jumlah berlebihan.

Bercak dan noda gelap tersebut dapat muncul di area tubuh tertentu, tapi tak menutup
kemungkinan di seluruh bagian tubuh.

Kalau melasma dipicu oleh hormon, penyebab hiperpigmentasi sangatlah beragam. 

“Penyebab hiperpigmentasi lebih bermacam-macam. Hanya saja, hiperpigmentasi lebih


sering diakibatkan karena adanya peradangan, seperti bekas luka atau bekas jerawat,” ujar dr.
Sepriani. 
Selain itu, kondisi ini bisa disebabkan oleh jaringan parut, bintik-bintik yang meluas, paparan
sinar matahari, atau perubahan warna yang disebabkan oleh kondisi seperti eksim dan
psoriasis.

Hiperpigmentasi biasanya muncul pada beberapa bagian wajah atau tubuh yang sebelumnya
sudah memiliki bekas peradangan. Hal ini berbeda dengan melasma yang bisa muncul di
mana saja ketika perubahan hormon terjadi.

Artikel lainnya: Hilangkan Bercak Cokelat di Wajah dengan Cara Ini


Penanganan Melasma dan Hiperpigmentasi
Pengobatan melasma atau hiperpigmentasi sebenarnya tidak jauh berbeda. Namun,
pengobatan untuk melasma mungkin akan lebih sulit. Penyebabnya, melasma terjadi akibat
adanya perubahan hormon yang sulit bereaksi pada obat-obat yang dijual bebas.

Penggunaan tabir surya, krim pencerah, dan perawatan laser mungkin menjadi perawatan
yang paling cocok untuk mengatasi melasma. 

Tidak hanya itu, pemberian tretinoin, steroid, dan hidroquinon juga bisa dilakukan untuk
mengatasi permasalahan melasma. Namun, hal ini perlu disesuaikan dengan penyebab
melasma. 

Oleh karena itu, dr. Sepriani menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit
sebelum memberikan pengobatan sendiri di rumah. 

Untuk hiperpigmentasi, Anda bisa menggunakan tabir surya sebelum bepergian ke luar
rumah. Anda bisa menggunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi. Penggunaan
tabir surya ini sangat penting guna melindungi kulit dari paparan sinar matahari. 

Selain itu, pakailah produk berbahan aloe vera untuk meredakan peradangan. Anda bisa
mengoleskan gel lidah buaya secara rutin setiap habis mandi dan diamkan selama beberapa
menit sampai menyerap di kulit.
Ingin cara yang lebih cepat? Coba konsultasikan pada dokter kulit untuk penangannya.
Biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan terapi laser sebagai solusinya. 

Dapatkan informasi lainnya seputar masalah kulit lainnya dengan


mengunduh aplikasi Klikdokter.
[HNS/JKT]
Artikel Terkait
Lihat Semua

Menghilangkan Komedo di Wajah dengan Pasta Gigi, Apakah Efektif?

Kulit05 Sep 2022

Selain digunakan untuk merawat kesehatan gigi dan mulut, pasta gigi juga sering digunakan untuk
menghilangkan komedo. Namun, apakah cara ini benar-benar efektif?

Deretan Penyebab Pori-Pori Besar

Kulit05 Sep 2022

Beberapa faktor dapat membuat pori-pori wajah tampak lebih besar, atau lebih terlihat. Cari tahu penyebab
pori-pori besar di sini!

Cara Efektif Menghilangkan Jerawat di Dagu

Kulit05 Sep 2022

Tak jarang yang mengeluhkan jerawat di dagu. Supaya cepat hilang, simak cara mengatasi jerawat di dagu.
Struktur Kulit
Ada 3 lapisan yang membentuk kulit. Lapisan pertama dan terluar dikenal
dengan nama epidermis. Lapisan ini terdiri dari sel keratinosit sel melanosit
yang memproduksi melanin, serta sel Langerhans, sel yang merupakan sistem
imun kulit.

Sel keratinosit memiliki tugas besar menghasilkan protein keratin. Protein ini
adalah komponen utama epidermis yang terus tumbuh menggantikan sel-sel
kulit mati dan terkelupas. Sementara itu melanosit berfungsi untuk
menghasilkan pigmen kulit. Sel Langerhans berfungsi untuk memberi
peringatan imun tubuh saat kulit diserang kuman / virus atau faktor-faktor
eksternal yang menyebabkan peradangan di kulit.

Lapisan kedua kulit disebut lapisan dermis. Lapisan inilah yang memiliki jaringan
kolagen dan elastin, serta menjaga kekencangan, kemulusan, dan kehalusan
kulit. Lapisan dermis disusun dari pembuluh darah yang berfungsi untuk nutrisi
sel kulit serta ikut mengatur suhu tubuh, folikel rambut, dan kelenjar seperti
kelenjar keringat dankelenjar minyak. Selain itu terdapat juga beberapa sel yang
berfungsi sebagai indera peraba (tekanan, nyeri, atau perubahan suhu).

Lapisan ketiga kulit disebut dengan subcutis. Lapisan ini mencakup lapisan
lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk perlindungan akan trauma, serta
cadangan energi bagi tubuh.

Cara Menjaga Kesehatan Kulit


Walaupun lapisan epidermis merupakan lapisan kulit yang paling tipis, tapi
tampaknya merupakan organ tubuh yang cukup kuat. Sayangnya karena terlihat
kuat, orang sering lupa untuk menjaga kesehatan kulit, padahal sebenarnya
merawat kulit merupakan hal yang paling sederhana dan perlu dilakukan setiap
hari.

1. Selalu jaga kebersihan kulit. Mandi dengan menggunakan sabun


merupakan salah satu cara baik dalam menjaga kebersihan kulit. Bila kulit
Anda sensitif atau memiliki alergi, pilih produk yang hypo allergenic dan
bebas pewangi.
2. Gunakan pelembab untuk dapat menjaga fungsi barier kulit agar tetap
baik, dan melembabkan kulit.
3. Lindungi kulit dari bahaya sinar UVA dan UVB matahari. Selalu oleskan
sunscreen minimal 30 menit sebelum beraktivitas di bawah sinar
matahari. Usahakan untuk memilih produk sunscreen minimal SPF 30 dan
PA +++.
4. Cegah kulit dehidrasi dengan mengonsumsi makanan sehat, kaya serat
serta banyak minum air.
5. Alkohol dan rokok merupakan musuh besar kulit. Segera hentikan
kebiasaan buruk ini untuk menjaga kesehatan kulit.

Kelainan Pigmen Sebabkan Kulit Berubah Warna


   
Jumlah pigmen atau melanin pada kulit menentukan warna kulit seseorang.
Pada beberapa kondisi, produksi melanin bisa terganggu sehingga membuat
warna kulit berubah. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal, dan
salah satunya adalah kelainan pigmen.
Warna kulit manusia sangatlah beragam. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh
faktor genetik dan kondisi lingkungan yang memengaruhi pigmen atau jumlah
melanin dalam tubuh.

Jika jumlah melanin dalam tubuh terlalu banyak, warna kulit akan semakin gelap.
Sebaliknya, jika tubuh memiliki sedikit melanin, warna kulit akan terlihat lebih pucat.
Tak hanya warna kulit, melanin juga berperan dalam memberi warna gelap pada
rambut dan mata.

Beragam Jenis Kelainan Pigmen


Melanin dihasilkan oleh sel-sel yang disebut melanosit pada lapisan epidermis kulit.
Namun, sel-sel tersebut dapat mengalami kerusakan, baik akibat paparan sinar
matahari, efek samping pengobatan, atau kondisi medis tertentu.
Ketika melanosit rusak, produksi melanin bisa terganggu dan dapat memengaruhi
warna kulit. Kondisi ini disebut juga kelainan pigmentasi.
Kelainan pigmentasi terdiri dari berbagai jenis. Ada yang hanya memengaruhi
sebagian kecil area kulit, tetapi ada juga gangguan pigmentasi yang menyerang
seluruh tubuh.
Berikut ini adalah beberapa kelainan pigmen yang umum terjadi:

1. Melasma
Melasma ditandai dengan munculnya bercak hitam di bagian tubuh yang sering
terpapar sinar matahari, seperti kulit wajah, leher, dan tangan. Kondisi ini diketahui
lebih umum terjadi pada wanita, meski bukannya tidak mungkin pria juga
mengalaminya.
Jika terjadi pada wanita hamil, melasma disebut juga chloasma. Kondisi ini dapat
hilang dengan sendirinya setelah masa kehamilan selesai atau bisa juga diobati
dengan krim kulit.
Apabila menderita melasma, Anda disarankan untuk tidak terlalu sering atau terlalu
lama terpapar sinar matahari. Lindungi kulit dengan mengoleskan tabir surya SPF 30
atau lebih sebelum beraktivitas di luar ruangan. Jangan ragu untuk berobat ke dokter
spesialis kulit jika kondisi ini tidak membaik.

2. Vitiligo
Vitiligo merupakan salah satu penyakit autoimun yang menyerang sel penghasil
pigmen. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya melanin di area kulit tertentu,
seperti lengan, wajah, dan bagian lipatan tubuh.
Vitiligo biasanya ditandai dengan munculnya bercak putih pada kulit. Selain itu,
kondisi kelainan pigmen ini juga disertai dengan munculnya uban di rambut, bulu
mata, alis, atau jenggot sebelum usia 35 tahun
Kondisi ini terkadang juga menyebabkan berubah atau hilangnya warna pada retina
dan jaringan yang melapisi bagian dalam mulut dan hidung.

3. Albinisme
Albinisme merupakan kelainan genetik yang menyebabkan tidak berfungsinya sel
melanosit. Adanya kelainan genetik tersebut membuat kulit, rambut, atau mata pada
penderita albinisme menjadi tidak berwarna karena tidak memiliki melanin. Tak
jarang kondisi ini juga menimbulkan masalah pada penglihatan.
Belum ada pengobatan yang dapat mengatasi albinisme. Meski demikian, ada
beberapa hal yang dapat dilakukan penderitanya agar kondisi yang dialami tidak
memburuk, seperti menggunakan tabir surya setiap saat.
Hal ini penting dilakukan karena kulit penderita albinisme lebih berisiko rusak akibat
paparan sinar matahari atau bahkan menderita kanker kulit.

4. Hiperpigmentasi pascainflamasi
Kondisi ini ditandai dengan berubahnya warna kulit menjadi lebih gelap atau lebih
terang setelah mengalami peradangan atau iritasi.
Hiperpigmentasi pascainflamasi dapat dipicu oleh infeksi kulit, luka bakar, atau
paparan zat iritatif yang merusak kulit. Meski demikian, kondisi ini biasanya akan
membaik dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan.
Selain mengganggu tampilan kulit, kelainan pigmen tertentu dapat bersifat serius
dan membutuhkan penanganan langsung oleh dokter.
Oleh karena itu, bila Anda melihat adanya bercak hitam atau putih yang muncul
secara tiba-tiba dan bertambah luas dengan cepat, bentuknya tidak teratur, atau
bahkan mengeluarkan darah, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan
penanganan yang tepat.
Terakhir diperbarui: 24 September 2021

Melasma
   
Melasma adalah bercak-bercak yang berwarna kecokelatan atau lebih
gelap dibandingkan warna kulit. Melasma umumnya muncul di kulit
wajah dan lebih sering dialami oleh wanita, terutama ibu hamil.
Melasma atau chloasma biasanya muncul di kulit wajah, terutama bagian pipi, dahi,
dan dagu. Meski jarang terjadi, penyakit kulit ini bisa timbul di lengan atau leher.
Melasma merupakan kondisi yang tidak berbahaya dan bisa memudar dengan
sendirinya atau dengan pengobatan dari dokter.

Penyebab Melasma
Melasma terjadi karena kulit membentuk melanin lebih banyak pada area
tertentu. Kelebihan melanin ini menghasilkan bercak-bercak kecokelatan atau lebih
gelap dibandingkan warna kulit.
Pembentukan melanin berlebih bisa terjadi karena faktor-faktor, seperti:

 Genetik
 Paparan sinar matahari
 Hormonal, terutama ketika hamil, menggunakan kontrasepsi hormonal, atau
menjalani terapi hormonal
 Penyakit tiroid
 Stres
 Penggunaan produk perawatan kulit dan kosmetik yang mengandung
pewangi
 Paparan sinar ultraviolet dari alat untuk menggelapkan kulit (tanning bed)
 Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti
obat antikejang, diethylstilbestrol untuk kanker prostat, antibiotik, obat
antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan retinoid

Gejala Melasma
Melasma ditandai dengan bercak-bercak berwarna kecokelatan yang muncul di dahi,
pipi, hidung, dan dagu. Meski jarang terjadi, bercak tersebut juga bisa muncul di
leher, lengan, atau punggung tangan.
Selain bercak-bercak kecokelatan di kulit, melasma tidak menimbulkan keluhan lain,
seperti sensasi terbakar, nyeri, atau gatal. Meski demikian, melasma bisa
mengganggu penampilan dan menimbulkan rasa tidak percaya diri.

Kapan harus ke dokter


Lakukan pemeriksaan ke dokter jika melasma yang diderita membuat Anda tidak
percaya diri. Anda juga perlu segera ke dokter jika memiliki bercak-bercak hitam
yang membesar dengan cepat atau menimbulkan rasa nyeri.
Pemeriksaan perlu segera dilakukan untuk mengetahui penyebab keluhan Anda,
karena gejala penyakit kulit lainnya bisa menyerupai tanda-tanda melasma.

Diagnosis Melasma
Untuk mendiagnosis melasma, dokter akan melakukan tanya jawab seputar gejala
dan riwayat kesehatan pasien. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien
sedang hamil atau menggunakan kontrasepsi hormonal. Setelah itu, dokter akan
melakukan pemeriksaan pada kulit untuk melihat bercak-bercak yang timbul.
Pasien juga akan disarankan untuk menjalani pemeriksaan tiroid. Jika pasien
dicurigai menderita penyakit lain, dokter akan melakukan pemeriksaan biopsi kulit.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel kulit pasien untuk diteliti di
laboratorium.

Pengobatan Melasma
Melasma yang terjadi akibat perubahan hormon saat hamil bisa hilang setelah
melahirkan. Sementara itu, melasma yang disebabkan oleh konsumsi obat-obatan
tertentu bisa sembuh setelah penderitanya berhenti minum obat tersebut.
Bila melasma dirasa mengganggu penampilan, penderita dapat menggunakan
kosmetik untuk menyamarkan flek hitam. Jika cara tersebut kurang efektif, dokter
dapat memberikan tindakan pengobatan meliputi:

Tabir surya
Paparan sinar matahari dalam jangka panjang bisa membuat melasma makin parah
atau menimbulkan bercak-bercak baru. Untuk menangani kondisi ini, dokter akan
menyarankan pasien untuk rutin mengoleskan tabir surya yang mengandung SPF 30
atau lebih.

Obat-obatan oles
Dokter bisa meresepkan obat oles yang mengandung hydroquinone, tretinoin,
kortikosteroid, atau vitamin C. Obat tersebut berfungsi untuk menyamarkan bercak-
bercak kecokelatan di kulit akibat melasma.

Chemical peeling
Jika melasma sulit dihilangkan dengan rutin mengoleskan tabir surya atau obat-
obatan, dokter dapat menyarankan pasien untuk menjalani chemical peeling.
Metode ini dilakukan dengan mengoleskan bahan kimia ke permukaan kulit yang
terkena melasma.
Terapi laser
Terapi laser bisa dilakukan untuk menyamarkan bercak-bercak kecokelatan dengan
cara merangsang pembentukan sel-sel kulit baru. Terapi ini dapat dilakukan bila
melasma tidak berhasil diobati dengan perawatan lain, termasuk chemical peeling.

Komplikasi Melasma
Melasma yang tidak ditangani bisa mengganggu penampilan sehingga penderitanya
akan kurang percaya diri. Meski demikian, penanganan melasma dengan obat oles
juga berisiko menimbulkan reaksi alergi dan dermatitis.
Sementara itu, terapi laser untuk mengatasi melasma bisa menimbulkan komplikasi
berupa hiperpigmentasi atau bekas luka.

Pencegahan Melasma
Pada sebagian besar kasus, melasma sulit dicegah, terutama yang disebabkan oleh
genetik dan kehamilan. Namun, Anda disarankan untuk menjaga kesehatan kulit
guna mengurangi risiko terjadinya melasma. Beberapa upaya yang bisa dilakukan
adalah:

 Melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang terik dengan mengenakan
pakaian lengan panjang, topi, kacamata hitam, dan mengoleskan tabir surya
dengan SPF 30 atau lebih
 Memilih produk perawatan kulit yang bertekstur lembut dan tanpa pewangi
 Menghindari perawatan kulit dengan tanning bed
 Mengonsumsi makanan yang baik untuk kesehatan kulit dan
makanan sumber vitamin D, seperti ikan laut, jamur, susu, dan telur
 Berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait penggunaan kontrasepsi
hormonal

Terakhir diperbarui: 15 Juni 2022

5 Fakta tentang Freckle yang


Menarik untuk Diketahui
Ditinjau oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim : 29 Oktober 2021
“Freckle adalah bintik-bintik cokelat yang identik dengan orang berkulit terang. Bintik ini
timbul jelas saat ada paparan sinar matahari. Kondisi kulit ini tidak berbahaya dan
disebabkan karena peningkatan produksi melanin.”

Halodoc, Jakarta – Freckle adalah bintik-bintik cokelat kecil yang muncul di kulit. Bintik-
bintik ini biasanya muncul di area yang terkena paparan sinar matahari. Kondisi ini tidak
berbahaya dan hanya disebabkan karena produksi melanin yang berlebihan. Melanin adalah
pigmen yang bertugas memberi warna kulit dan rambut. 

Kamu mungkin tidak mengetahui banyak soal kondisi kulit yang satu ini. Pasalnya, orang
Indonesia memang jarang yang memiliki freckle. Kalau kamu perhatikan, freckle ini identik
dengan orang-orang keturunan Eropa. Mengapa demikian? Orang Eropa umumnya memiliki
warna kulit terang. Nah, semakin terang warna kulit, semakin sedikit proteksi untuk bertahan
di bawah paparan sinar matahari. 

Baca juga: 4 Masalah Kesehatan Kulit yang Dianggap Sepele tapi Berbahaya

Fakta Menarik tentang Freckle


Kalau kamu penasaran dengan kondisi kulit yang satu ini, yuk simak sejumlah fakta
tentang freckle yang perlu kamu ketahui:

1. Ada berbagai warna dan bentuk


Bintik-bintik freckle umumnya muncul dengan warna cokelat atau cokelat muda saat kulit
yang terpapar sinar matahari. Sebagian besar freckle umumnya memiliki warna yang seragam
tetapi dapat sedikit berbeda warnanya, mungkin sedikit kemerahan, kuning, bahkan hitam.
Namun, pada dasarnya, freckle berwarna sedikit lebih gelap daripada kulit di sekitarnya. 

Freckle mungkin menjadi lebih gelap dan lebih jelas setelah terpapar sinar matahari dan
menjadi lebih terang saat tidak ada sinar matahari. Bentuknya pun bisa beragam, yakni datar
maupun melingkar. Ukurannya biasanya sebesar kepala paku logam. 

2. Dipicu oleh peningkatan melanin


Freckle timbul ketika ada peningkatan jumlah pigmen gelap yang disebut melanin, dan
peningkatan jumlah total sel penghasil pigmen yang disebut melanosit. Kondisi ini sangat
umum pada orang dengan rambut merah dan kulit yang cerah. Biasanya, kondisi ini dialami
pada anak-anak yang berusia 1-2 tahun. Bintik-bintik kemudian dapat berkembang pada kulit
yang terpapar sinar matahari setelah berulang kali terpapar sinar matahari.

3. Tidak berbahaya
Kondisi kulit yang satu ini tidak berbahaya dan jarang berkembang menjadi kanker kulit.
Kanker kulit biasanya tidak hanya berkembang di bagian kulit yang terbuka saja tetapi juga di
bagian kulit yang tertutup. Sementara freckle, hanya muncul di area-area yang terbuka
sehingga terpapar oleh sinar matahari. Bintik-bintik berwarna atau berpigmen yang tampak
tidak normal atau menimbulkan gejala sebaiknya harus diperiksa oleh dokter kulit.

Jika kamu mengalami masalah kulit yang tidak biasa, segera periksakan diri ke dokter.
Supaya lebih mudah dan praktis, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Jangan
tunda memeriksakan diri ke dokter supaya kondisi yang kamu alami cepat ditangani. 

Baca juga: 4 Gejala Kanker Kulit yang Sering Tidak Disadari

4. Bisa Diwariskan
Keturunan atau lebih tepatnya warna kulit merupakan faktor yang sangat penting dalam
pembentukan freckle. Kecenderungan memiliki freckle umumnya diwarisi oleh individu
dengan kulit putih dan berambut pirang atau merah. Individu berpigmen sangat gelap tidak
mungkin mengembangkan freckle.

5. Punya dua jenis


Freckle terbagi menjadi dua jenis, yaitu ephelides (ephelis)
dan lentigines (lentigo). Ephelides adalah kata Yunani dan istilah medis untuk bintik. Istilah
ini mengacu pada bintik-bintik datar berukuran sekitar 1-2 milimeter yang berwarna cokelat,
sedikit kemerahan, atau coklat muda dan biasanya muncul selama bulan-bulan cerah. Jenis ini
paling sering ditemukan pada orang-orang dengan kulit terang dan bersifat turun-temurun
(genetik).  Orang dengan rambut kemerahan dan mata hijau lebih rentan terhadap
jenis freckle ini. 

Sementara, lentigines berasal dari kata Latin  dan merupakan istilah medis untuk


jenis freckle berpigmen yang lebih besar. Jenis ini paling sering muncul di area kulit yang
terbakar sinar matahari dan kerusakan akibat sinar matahari sebelumnya. Lentigo biasanya
berwarna lebih gelap dari bintik biasa dan biasanya tidak memudar di musim dingin. 
Baca juga: Ini 4 Vitamin yang Harus Dikonsumsi untuk Kulit Sehat

Meskipun freckle bukan kondisi yang berbahaya, kamu tetap perlu mengonsumsi vitamin


untuk menjaga kesehatan kulit. Cek kebutuhan vitamin di toko kesehatan Halodoc. Segera
penuhi kebutuhan vitamin guna mencegah masalah pada kulit.
Yuk, download  aplikasi Halodoc sekarang juga!

5 Fakta tentang Freckle yang


Menarik untuk Diketahui
Ditinjau oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim : 29 Oktober 2021

“Freckle adalah bintik-bintik cokelat yang identik dengan orang berkulit terang. Bintik ini
timbul jelas saat ada paparan sinar matahari. Kondisi kulit ini tidak berbahaya dan
disebabkan karena peningkatan produksi melanin.”
Halodoc, Jakarta – Freckle adalah bintik-bintik cokelat kecil yang muncul di kulit. Bintik-
bintik ini biasanya muncul di area yang terkena paparan sinar matahari. Kondisi ini tidak
berbahaya dan hanya disebabkan karena produksi melanin yang berlebihan. Melanin adalah
pigmen yang bertugas memberi warna kulit dan rambut. 

Kamu mungkin tidak mengetahui banyak soal kondisi kulit yang satu ini. Pasalnya, orang
Indonesia memang jarang yang memiliki freckle. Kalau kamu perhatikan, freckle ini identik
dengan orang-orang keturunan Eropa. Mengapa demikian? Orang Eropa umumnya memiliki
warna kulit terang. Nah, semakin terang warna kulit, semakin sedikit proteksi untuk bertahan
di bawah paparan sinar matahari. 

Baca juga: 4 Masalah Kesehatan Kulit yang Dianggap Sepele tapi Berbahaya

Fakta Menarik tentang Freckle

Kalau kamu penasaran dengan kondisi kulit yang satu ini, yuk simak sejumlah fakta
tentang freckle yang perlu kamu ketahui:

1. Ada berbagai warna dan bentuk

Bintik-bintik freckle umumnya muncul dengan warna cokelat atau cokelat muda saat kulit
yang terpapar sinar matahari. Sebagian besar freckle umumnya memiliki warna yang seragam
tetapi dapat sedikit berbeda warnanya, mungkin sedikit kemerahan, kuning, bahkan hitam.
Namun, pada dasarnya, freckle berwarna sedikit lebih gelap daripada kulit di sekitarnya. 

Freckle mungkin menjadi lebih gelap dan lebih jelas setelah terpapar sinar matahari dan
menjadi lebih terang saat tidak ada sinar matahari. Bentuknya pun bisa beragam, yakni datar
maupun melingkar. Ukurannya biasanya sebesar kepala paku logam. 

2. Dipicu oleh peningkatan melanin

Freckle timbul ketika ada peningkatan jumlah pigmen gelap yang disebut melanin, dan
peningkatan jumlah total sel penghasil pigmen yang disebut melanosit. Kondisi ini sangat
umum pada orang dengan rambut merah dan kulit yang cerah. Biasanya, kondisi ini dialami
pada anak-anak yang berusia 1-2 tahun. Bintik-bintik kemudian dapat berkembang pada kulit
yang terpapar sinar matahari setelah berulang kali terpapar sinar matahari.

3. Tidak berbahaya

Kondisi kulit yang satu ini tidak berbahaya dan jarang berkembang menjadi kanker kulit.
Kanker kulit biasanya tidak hanya berkembang di bagian kulit yang terbuka saja tetapi juga di
bagian kulit yang tertutup. Sementara freckle, hanya muncul di area-area yang terbuka
sehingga terpapar oleh sinar matahari. Bintik-bintik berwarna atau berpigmen yang tampak
tidak normal atau menimbulkan gejala sebaiknya harus diperiksa oleh dokter kulit.

Jika kamu mengalami masalah kulit yang tidak biasa, segera periksakan diri ke dokter.
Supaya lebih mudah dan praktis, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Jangan
tunda memeriksakan diri ke dokter supaya kondisi yang kamu alami cepat ditangani. 

Baca juga: 4 Gejala Kanker Kulit yang Sering Tidak Disadari


4. Bisa Diwariskan

Keturunan atau lebih tepatnya warna kulit merupakan faktor yang sangat penting dalam
pembentukan freckle. Kecenderungan memiliki freckle umumnya diwarisi oleh individu
dengan kulit putih dan berambut pirang atau merah. Individu berpigmen sangat gelap tidak
mungkin mengembangkan freckle.

5. Punya dua jenis

Freckle terbagi menjadi dua jenis, yaitu ephelides (ephelis)


dan lentigines (lentigo). Ephelides adalah kata Yunani dan istilah medis untuk bintik. Istilah
ini mengacu pada bintik-bintik datar berukuran sekitar 1-2 milimeter yang berwarna cokelat,
sedikit kemerahan, atau coklat muda dan biasanya muncul selama bulan-bulan cerah. Jenis ini
paling sering ditemukan pada orang-orang dengan kulit terang dan bersifat turun-temurun
(genetik).  Orang dengan rambut kemerahan dan mata hijau lebih rentan terhadap
jenis freckle ini. 

Sementara, lentigines berasal dari kata Latin  dan merupakan istilah medis untuk


jenis freckle berpigmen yang lebih besar. Jenis ini paling sering muncul di area kulit yang
terbakar sinar matahari dan kerusakan akibat sinar matahari sebelumnya. Lentigo biasanya
berwarna lebih gelap dari bintik biasa dan biasanya tidak memudar di musim dingin. 

Baca juga: Ini 4 Vitamin yang Harus Dikonsumsi untuk Kulit Sehat

Meskipun freckle bukan kondisi yang berbahaya, kamu tetap perlu mengonsumsi vitamin


untuk menjaga kesehatan kulit. Cek kebutuhan vitamin di toko kesehatan Halodoc. Segera
penuhi kebutuhan vitamin guna mencegah masalah pada kulit.
Yuk, download  aplikasi Halodoc sekarang juga!

Lentigo
   

Lentigo adalah bintik hitam atau cokelat yang muncul di permukaan


kulit. Lentigo biasanya muncul di area yang sering terpapar sinar
matahari, seperti wajah, lengan, dan leher. Selain karena paparan sinar
matahari, lentigo juga dapat muncul akibat kelainan bawaan, seperti
sindrom Peutz-Jeghers.
Lentigo memiliki bentuk yang tidak beraturan dengan diameter sekitar 5–20 mm.
Bintik lentigo dapat berkembang secara perlahan dalam beberapa tahun, tetapi
dapat juga muncul secara tiba-tiba.
Lentigo umumnya terjadi pada orang dewasa usia 50 tahun ke atas. Meski demikian,
anak-anak juga dapat mengalami lentigo, terutama bila sering terpapar sinar
matahari.

Penyebab Lentigo
Penyebab lentigo bisa beragam, tergantung pada jenis lentigo itu sendiri. Berikut ini
adalah beberapa jenis lentigo:

1. Lentigo simplex
Lentigo simplex muncul sejak lahir atau pada masa kanak-kanak dan dapat hilang
seiring waktu. Belum diketahui apa yang menyebabkan lentigo simplex, tetapi pada
beberapa kasus, lentigo jenis ini muncul pada anak yang menggunakan salep
tacrolimus.

2. Solar lentigo
Solar lentigo terjadi ketika radiasi sinar ultraviolet menyebabkan sel pigmen kulit
(melanosit) menjadi terlalu aktif. Kondisi ini mempercepat produksi melanin, yaitu
pigmen yang membuat warna kulit menjadi lebih gelap.
Solar lentigo muncul di area kulit yang paling sering terpapar sinar matahari, seperti
wajah, tangan, bahu, dan lengan.
3. Ink spot lentigo
Lentigo jenis ini terjadi ketika kulit mengalami luka bakar akibat paparan sinar
matahari yang terik. Ink spot lentigo umumnya muncul pada orang yang memiliki
kulit putih atau cerah.

4. Radiation lentigo
Radiation lentigo disebabkan oleh paparan radioterapi, seperti pada pengobatan
kanker.

5. PUVA lentigo
PUVA lentigo muncul setelah terapi psoralen dan ultraviolet A (PUVA), yaitu terapi
untuk mengatasi psoriasis dan eksim.

6. Sun bed lentigo
Sun bed lentigo muncul akibat paparan sinar ultraviolet dari tanning bed (alat untuk
menggelapkan kulit).

7. Lentigo akibat kelainan bawaan


Beberapa kelainan bawaan yang dapat menyebabkan lentigo adalah:

 Sindrom Noonan
 Sindrom Cowden
 Sindrom Peutz-Jeghers
 Sindrom Bannayan-Riley-Ruvalcaba
 Sindrom xeroderma pigmentosum

Gejala Lentigo
Seperti yang telah dijelaskan di atas, lentigo ditandai dengan bintik-bintik berwarna
hitam atau cokelat di kulit. Bintik ini berdiameter 5–20 mm dan bisa muncul secara
berkelompok. Ciri lainnya adalah bintik ini tidak menimbulkan rasa gatal atau sakit di
kulit.
Lentigo dapat muncul di bagian tubuh mana saja, tetapi lebih sering timbul di bagian
tubuh yang sering terpapar sinar matahari.

Kapan harus ke dokter


Lentigo biasanya tidak berbahaya dan tidak membutuhkan penanganan medis.
Namun, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter jika muncul perubahan
pada bintik-bintik yang dapat menandakan kanker kulit melanoma, seperti:

 Warnanya makin gelap


 Bentuknya menjadi tidak beraturan
 Kombinasi warnanya tidak biasa
 Ukurannya membesar dengan cepat
 Muncul ruam, gatal atau berdarah

Diagnosis Lentigo
Dokter akan mendiagnosis lentigo melalui tanya jawab mengenai gejala yang
dialami pasien dan riwayat kesehatannya. Setelah itu, dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik pada bintik-bintik di kulit pasien.
Untuk memastikan bahwa bintik tersebut bukanlah tanda kanker kulit, dokter akan
melakukan pengambilan sampel jaringan (biopsi) dari bintik di kulit pasien untuk
kemudian diperiksa di laboratorium.

Pengobatan Lentigo
Lentigo umumnya tidak berbahaya. Meski demikian, penderita lentigo dapat
menjalani pengobatan dengan mencerahkan atau menghilangkan bintik untuk
alasan estetika.
Beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan untuk menghilangkan lentigo
adalah:

 Mengoleskan krim pencerah kulit yang mengandung hydroquinone atau tretinoin,


untuk memudarkan lentigo secara bertahap
 Mengoleskan nitrogen cair (krioterapi) ke area lentigo, untuk menghancurkan
kelebihan pigmen
 Menghancurkan sel-sel penghasil melanin (melanosit) dengan menggunakan laser
atau intense pulse light therapy (IPL)
 Mengikis lapisan kulit terluar menggunakan cairan kimia yang bersifat asam
(chemical peel), agar terbentuk lapisan kulit yang baru
 Mengikis lapisan kulit terluar dengan menggunakan alat khusus (dermabrasi)
 Membersihkan lapisan kulit terluar dengan menggunakan kristal kecil
(mikrodermabrasi)

Komplikasi Lentigo
Lentigo yang dibiarkan tidak terobati tidak menimbulkan komplikasi. Namun, pada
sebagian penderita, kondisi ini dapat menurunkan rasa percaya diri. Sementara
pada lentigo yang disebabkan oleh kelainan bawaan, kondisi ini dapat berkembang
seiring dengan tingkat keparahan kelainan tersebut.

Pencegahan Lentigo
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kemunculan lentigo atau
kambuhnya lentigo setelah pengobatan, yaitu:

 Gunakan pakaian yang menutupi tubuh dan topi yang lebar, untuk melindungi wajah
dari sinar matahari ketika akan beraktivitas di luar ruangan.
 Hindari paparan sinar matahari antara jam 10 pagi dan 2 siang.
 Gunakan tabir surya (sunblock) dengan kandungan SPF minimal 30.
Terakhir diperbarui: 9 Agustus 2022
Ditinjau oleh: dr. Pittara

Referensi

Penyakit Addison
Ditinjau oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim

Penyakit Addison adalah gangguan endokrin yang jarang terjadi dengan angka kejadian
sebanyak 1 dari 100.000 orang dan menyerang laki-laki dan perempuan dengan porsi
seimbang. Penyakit ini terjadi saat kelenjar adrenal tidak memproduksi hormon kortisol yang
cukup banyak. Inilah mengapa penyakit Addison juga sering disebut insufisiensi adrenal atau
hiperkortisolisme.

Hormon kortisol normalnya diproduksi oleh kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal.
Tugas kortisol yang paling penting adalah membantu tubuh menanggapi stres berikut ini:

 Membantu mempertahankan tekanan darah dan fungsi kardiovaskular lainnya.


 Membantu meredakan respons radang dari sistem daya tahan tubuh.
 Membantu menyeimbangkan efek insulin dalam memecah gula menjadi energi.
 Membantu metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.

Mengingat perannya yang sangat penting bagi tubuh, hormon kortisol yang diproduksi
harusnya seimbang dan tepat. Jika keseimbangan ini terganggu, stabilitas tubuh pun
terganggu dan dapat mengancam jiwa.
  

Penyebab Penyakit Addison


Kegagalan untuk menghasilkan tingkat kortisol yang memadai atau insufisiensi adrenal dapat
terjadi karena berbagai alasan. Penyebab pun biasanya terjadi karena gangguan kelenjar
adrenal itu sendiri (insufisiensi adrenal primer) atau kurangnya sekresi ACTH
(adrenokortikotropik) oleh kelenjar pituitari (insufisiensi adrenal sekunder).

1. Insufisiensi Adrenal Primer


Sebagian besar kasus penyakit Addison disebabkan oleh penghancuran korteks adrenal,
lapisan luar kelenjar adrenal oleh sistem kekebalan tubuh sendiri (autoimun). Kerusakan ini
terjadi secara bertahap. 

Sekitar 70 persen kasus penyakit Addison yang dilaporkan disebabkan oleh gangguan


autoimun, dengan ciri sistem kekebalan membuat antibodi yang menyerang jaringan atau
organ tubuh sendiri dan secara perlahan menghancurkannya.

Insufisiensi adrenal terjadi ketika setidaknya 90 persen dari korteks adrenal telah
dihancurkan. Akibatnya, baik produksi glukokortikoid maupun mineralokortikoid menjadi
kurang.

Pada beberapa kasus, hanya kelenjar adrenal yang terpengaruh, seperti pada insufisiensi
adrenal idiopatik. Walau begitu, kadang-kadang kelenjar lain juga terpengaruh seperti pada
sindrom defisiensi polyendocrine.

Sindrom defisiensi poliendokrin diklasifikasikan menjadi dua bentuk terpisah yang disebut
sebagai tipe I dan tipe II. Tipe I terjadi pada anak-anak, insufisiensi adrenal dapat disertai
oleh kelenjar paratiroid yang kurang aktif, perkembangan seksual yang lambat, anemia
pernisiosa, infeksi candida kronis, hepatitis aktif kronis, dan dalam kasus yang sangat jarang,
rambut rontok. 

Tipe II sering disebut Sindrom Schmidts, biasanya menimpa orang dewasa muda. Fitur tipe II
dapat termasuk kelenjar tiroid yang kurang aktif, perkembangan seksual yang lambat, dan
diabetes mellitus. Sekitar 10 persen pasien dengan tipe II memiliki vitiligo, atau kehilangan
pigmen pada area kulit.

Tuberkulosis (TB) menyumbang sekitar 20 persen kasus insufisiensi adrenal primer di negara
maju. Ketika insufisiensi adrenal pertama kali diidentifikasi oleh Dr. Thomas Addison pada
tahun 1849, TB ini ia temukan pada otopsi pada 70 hingga 90 persen kasus. Karena
pengobatan untuk TB membaik, insufisiensi adrenal karena TB pada kelenjar adrenalin telah
sangat menurun.

Penyebab kurang umum insufisiensi adrenal primer adalah infeksi kronis, terutama infeksi
jamur, sel kanker menyebar dari bagian lain tubuh ke kelenjar adrena, amyloidosis, dan
operasi pengangkatan kelenjar adrenal.

2. Insufisiensi Adrenal Sekunder


Bentuk penyakit Addison dapat berawal dari kurangnya ACTH, yang menyebabkan
penurunan produksi kelenjar adrenal dan kortisol, tetapi tidak memengaruhi aldosteron. Salah
satu bentuk sementara ketidakcukupan adrenal sekunder bisa terjadi saat seseorang yang telah
menerima hormon glukokortikoid seperti prednison untuk waktu dan lama tiba-tiba berhenti.

Hormon glukokortikoid, yang kerap digunakan dalam mengobati inflamasi, seperti


rheumatoid arthritis, asma, atau kolitis ulserativa, memblokir pelepasan corticotropin-
releasing hormone (CRH) dan ACTH.

Normalnya, CRH menginstruksikan kelenjar pituitari untuk melepaskan ACTH, maka jika
kadar CRH menurun, hipofisis tidak mendapat rangsangan guna melepaskan ACTH,
sehingga kelenjar adrenal kemudian gagal mengeluarkan tingkat kortisol yang cukup.

Penyebab lain dari insufisiensi adrenal sekunder adalah operasi pengangkatan tumor jinak
atau kelenjar kanker hipofisis (penyakit Cushing). Dalam hal ini, sumber ACTH tiba-tiba
dihapus dan terapi penggantian hormon harus diberikan sampai ACTH dan produksi kortisol
kembali ke tingkat normal. 

Meskipun jarang, insufisiensi adrenal dapat terjadi ketika kelenjar pituitari mengecil
ukurannya atau berhenti memproduksi ACTH. Ini bisa terjadi akibat tumor atau infeksi di
daerah tersebut, hilangnya aliran darah ke hipofisis, radiasi untuk pengobatan tumor hipofisis,
atau operasi pengangkatan bagian-bagian hipotalamus atau kelenjar pituitari selama bedah
saraf di daerah-daerah ini.

Faktor Risiko Penyakit Addison


Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang alami krisis Addison,
antara lain:

 Pernah mengidap penyakit Addison.


 Pernah melakukan operasi kelenjar adrenal.
 Adanya kerusakan pada kelenjar hipofisis.
 Tidak mengonsumsi obat untuk penyakit Addison secara rutin.
 Alami dehidrasi berat.
 Alami trauma fisik atau stres yang berat.

Gejala Penyakit Addison


Gejala penyakit Addison biasanya akan muncul secara bertahap dan berkembang dalam
kurun beberapa bulan. Karakteristik dari penyakit ini adalah rasa lemas (fatigue) yang
berkepanjangan dan memburuk, kelemahan otot, turunnya nafsu makan, dan turunnya berat
badan. 

Tidak hanya itu, gejala-gejala lain yang dapat ditemukan pada pengidap penyakit Addison,
antara lain:

 Warna kulit menggelap (hiperpigmentasi).


 Tekanan darah rendah, dapat menyebabkan pingsan.
 Keinginan untuk makan garam.
 Kadar gula darah rendah.
 Mual, muntah, dan diare.
 Nyeri perut.
 Nyeri sendi dan otot.
 Iritabilitas.
 Depresi.
 Rambut rontok.
 Disfungsi seksual pada wanita.

Diagnosis Penyakit Addison


Dokter akan menanyakan terlebih dahulu tentang riwayat kesehatan serta tanda-tanda dan
gejala pengidap. Jika dokter curiga akan penyakit Addison, dokter mungkin akan meminta
beberapa tes berikut:

1. Tes Darah
Mengukur kadar natrium, kalium, kortisol, dan ACTH dalam darah. Hasil dari tes ini akan
membantu dokter memutuskan apakah gejala yang ada disebabkan oleh insufisiensi. Tes
darah juga dapat dilakukan untuk mengukur antibodi yang terkait dengan penyakit Addison
autoimun.

2. Tes Stimulasi ACTH


Tes ini akan melibatkan pengukuran kadar kortisol dalam darah sebelum dan sesudah injeksi
ACTH sintetis. ACTH memberi sinyal ke kelenjar adrenal untuk menghasilkan kortisol. Jika
kelenjar adrenal rusak, tes stimulasi ACTH menunjukkan bahwa keluaran kortisol sebagai
respons terhadap ACTH sintetis terbatas atau tidak ada.

3. Tes Hiperglikemia yang Diinduksi Insulin


Terkadang, dokter menyarankan tes ini jika penyakit pituitari adalah penyebab yang mungkin
insufisiensi adrenal (insufisiensi adrenal sekunder). Tes ini juga melibatkan pemeriksaan gula
darah dan kortisol pada berbagai interval setelah suntikan insulin. Pada kondisi normal, kadar
glukosa turun dan kadar kortisol meningkat.

4. Tes Pencitraan
Dokter sering kali meminta pemeriksaan tomografi terkomputerisasi (CT) perut untuk
memeriksa ukuran kelenjar adrenal pengidap atau kelainan lain yang dapat menyebabkan
insufisiensi adrenal. Dokter mungkin juga menyarankan pemindaian MRI kelenjar pituitari
pada kecurigaan insufisiensi adrenal sekunder.
 

Pengobatan Penyakit Addison


Pengobatan penyakit Addison akan melibatkan penggantian hormon-hormon yang tidak bisa
diproduksi oleh kelenjar adrenal. Kortisol dapat diganti secara oral dengan tablet
hidrokortison, glukokortikoid sintetis. Jika ditemukan juga ada kekurangan kadar aldosteron,
dapat diganti dengan dosis oral dari mineralokortikoid.

Pengidap yang menerima terapi penggantian aldosteron biasanya disarankan oleh dokter
untuk meningkatkan asupan garam. Ini karena pengidap dengan insufisiensi adrenal sekunder
biasanya mempertahankan produksi aldosteron, maka tidak diperlukan terapi penggantian
aldosteron. Dosis masing-masing obat ini disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan masing-
masing pasien.

Selama krisis Addisonian, tekanan darah rendah, gula darah rendah, dan tingkat natrium yang
tinggi dapat mengancam nyawa. Terapi standar meliputi suntikan intravena hidrokortison,
cairan garam dan dekstrosa (gula). Perawatan ini biasanya menghasilkan perbaikan yang
cepat. 

Ketika pengidap dapat menerima cairan dan obat melalui mulut, jumlah hidrokortison harus
diturunkan sampai dosis pemeliharaan tercapai. Jika pengidap juga mengalami kekurangan
aldosteron, terapi rumatan juga harus meliputi dosis oral.

Komplikasi Penyakit Addison


Komplikasi yang mungkin terjadi akibat penyakit ini adalah kondisi yang memburuk secara
tiba-tiba. Kondisi ini dikenal dengan insufisiensi adrenal akut. Komplikasi yang tidak diatasi
dengan baik dapat menyebabkan pengidapnya mengalami kejang dan koma.

Pencegahan Penyakit Addison


Pencegahan penyakit Addison lebih terfokus pada meredakan gejala dan mencegah krisis
Addisonian yang dipicu di lingkungan dengan tingkat stres tinggi. Mencegah gangguan ini
pada dasarnya dilakukan dengan cara mengobati kondisi yang mendasarinya dan membatasi
faktor risiko, contohnya dengan cara:

 Mengobati infeksi jamur.


 Mengontrol diabetes.
 Identifikasi gejala kanker untuk mencegah penyebaran sel ke kelenjar adrenal dan
aliran darah.
 Mengobati infeksi bakteri seperti tuberkulosis

Bagi yang sudah mengidap penyakit Addison, mengurangi stres dan terlibat dalam kegiatan
santai dapat mencegah gejala berat dan komplikasi.

 
Kapan Harus ke Dokter?
Jika cara penanganan dan pencegahan di atas tidak berhasil, kamu bisa langsung
memeriksakan diri ke dokter yang kamu butuhkan di rumah sakit. Buatlah janji pemeriksaan
di rumah sakit terdekat agar kondisi ini bisa semakin membaik. Kamu
bisa download  aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Referensi:
NHS Choices UK. Diakses pada 2019. Addison’s Disease.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Addison’s Disease.
Healthline. Diakses pada 2019. Addisonian Crisis (Acute Adrenal Crisis).

John Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Adrenal Insufficiency (Addison’s Disease).
Diperbarui pada 22 Juni 2022.

Melanoderma Adalah: Pengertian, Arti dan


Definisinya
SuyudPosted on30 June 2019Artikel

Berikut ini adalah artikel tentang penjelasan apa itu pengertian, arti dan definisi
melanoderma berdasarkan dari sumber yang sudah Kami rangkum.

Langsung saja, mari kita simak ulasannya di bawah ini.

Daftar isi:

Pengertian Melanoderma
Melanoderma adalah bercak-bercak hitam atau kecokelatankecokelatan yang dapat
simbul secara tiba-tiba di muka/wajah.

Apa itu Melanoderma?


Jadi, apa sebenarnya arti dan maksud dari kata ini?

Benar sekali, seperti yang sudah Kami jelaskan sedikit terkait pengertiannya di atas,
ini merupakan bercak-bercak hitam atau kecokelatankecokelatan yang dapat simbul
secara tiba-tiba di muka/wajah.

Ini semua juga sesuai berdasarkan daripada penyimpulan Kami yang mengacu pada
sumber dari Situs Wikipedia.

Definisi Melanoderma
Agar lebih memahami mengenai pengertian dan makna dari kata tersebut di atas,
maka kita juga harus mengetahui apa definisi dari melanoderma.

Tentu saja, untuk lebih mengetahuinya kita pastinya harus merujuk pembahasannya
dari sumber terpercaya, baik itu menurut dictionary atau kamus istilah kesehatan
serta keperawatan ataupun secara langsung menurut para pakar dan ahli di bidang
ini.

Ya, perlu kalian ketahui bahwa definisi sendiri merupakan suatu limit (batasan) atau
arti.
Ini juga dapat dimaknai dengan sebuah frasa, kata ataupun sebuah kalimat yang
menggambarkan dan memberitahukan tentang sebuah penerangan, makna, atau ciri
utama dari sesuatu, baik itu benda, proses, atau aktivitas maupun seseorang.

Kesimpulan
Bagaimana sudah cukup jelas bukan? Baiklah, jadi berdasarkan pembahasan dan
penjelasan daripada artikel di atas, dapat kita simpulkan bahwa melanoderma adalah
bercak-bercak hitam atau kecokelatankecokelatan yang dapat simbul secara tiba-
tiba di muka/wajah..

Kamus adalah daftar alfabet kata dan artinya, itu membantu Anda sebagai
pengguna untuk mencari pengertian, arti dan definisi untuk mendapatkan
pemahaman dari kata yang lebih baik, pemahaman bahasa atau bidang yang lebih
baik secara keseluruhannya.

Dalam bidang kesehatan, kamus istilah kesehatan paling sering digunakan untuk
memeriksa ejaan pengguna, dan terkadang untuk menemukan makna kata, sinonim,
dan antonim.

Penutup
Demikianlah apa yang dapat Kami sampaikan dalam postingan artikel kali ini,
dimana Kami membahas mengenai.

Semoga apa yang telah Kami bagikan disini dapat bermanfaat bagi para pengunjung
dan pembaca situs Depkes terutama dalam belajar terkait bidang kedokteran,
keperawatan dan kebidanan.

Baca juga postingan atau artikel Kami yang membahas tentang macam-macam
istilah, akronim atau jargon dalam bidang kesehatan, kedokteran, keperawatan serta
kebidanan lainnya.

Jangan lupa like, share dan subscribe blog Depkes.org untuk artikel yang


mengedukasi lainnya.

Sekian dari Kami, salam dan terima kasih.

Mengapa Warna Kulit Kita Berbeda dengan


yang Lain?
MedikaStar.com
Warna kulit setiap individu memang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Ada
yang berkulit hitam, kuning langsat, sawo matang, putih, dan sebagainya. Ini tentunya
membuat kita bertanya-tanya; mengapa warna kulit kita berbeda dengan yang lain?

Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai faktor. Seperti Oxyhemoglobin yang
berwarna merah, Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan, melanin yang
berwarna coklat, Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, dan juga
Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-abuan.

Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warna kulit
adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor-
faktor ras, individu, dan lingkungan.

Melanin, selain memberi warna pada kulit, juga berfungsi melindungi kulit dari paparan
sinar matahari yang dapat merusak struktur kulit dan membuat kulit menjadi gelap.
Melanin sangat berguna melindungi kulit terhadap sinar ultra violet.

Berikut beberapa fakta mengenai melanin:

 Sebagian orang dapat memproduksi melanin lebih banyak dari yang lain. Setiap orang
memiliki jumlah sel yang sama yang membuat melanin. Akan tetapi tidak semua orang
mampu menghasilkan melanin dalam jumlah yang sama dengan yang lainnya.
 Semakin banyak melanin yang diproduksi oleh kulit, semakin gelap kulit kita. Berapa
banyak melanin yang dihasilkan oleh tubuh bergantung pada gen yang didapatkan dari
orang tua.
 Ketika kita berada di bawah sinar matahari, tubuh akan memproduksi lebih banyak
melanin. Hal ini karena ia mencoba melindungi kulit dari sinar matahari yang merusak
dengan cara membelokkan atau menyerapnya.

Akan tetapi, melanin tidak cukup kuat untuk melindungi kita sepenuhnya, terutama jika kita
memiliki kulit yang pucat. Pada saat kita melihat kulit kita menjadi lebih gelap atau terbakar,
sebenarnya kulit tersebut sudah rusak. Oleh karenanya, kita harus selalu melindungi kulit
kita dari sinar matahari dengan menutupinya dan menggunakan tabir surya. (aad.org/Jef)

Baca Juga: Ingin Jadi Anak Kos yang Sehat? Hindari Paham ini!
Perubahan Warna Kulit
Pertanda Anemia?
dr. Dina Kusumawardhani, 21 Sep 2016

Perubahan warna kulit menjadi lebih pucat sering kali dianggap sebagai gejala
anemia. Namun benarkah anggapan ini?

Anemia atau kurang darah bisa disebabkan oleh banyak hal. Penyebab tersering
dari penyakit ini adalah faktor diet atau makanan yang dapat menyebabkan
kurangnya kadar zat besi dalam darah. Ini karena kurangnya zat besi dalam
darah menyebabkan turunnya kadar hemoglobin yang berfungsi membawa
oksigen ke seluruh tubuh. Jika hal ini terjadi, maka anemia defisiensi zat besi
tidak lagi terhindarkan.
Kadar hemoglobin normal pada orang dewasa adalah >12 g/dl. Gejala anemia
bervariasi, tergantung dari penyebabnya dan derajat penyakit yang terjadi.
Namun secara umum, gejalanya berupa:

 Mudah lelah
 Sulit berkonsentrasi
 Sering sakit kepala
 Pucat
 Sulit tidur
 Denyut jantung cepat dan sesak napas
Artikel Lainnya : Penyebab dan Mengatasi Badan Lemas Saat Menstruasi
Oleh karena anemia dapat menyebabkan pucatnya kulit, namun gejala ini
tidaklah spesifik. Kulit pucat biasanya baru muncul pada kasus anemia berat.
Sedangkan anemia ringan sulit dibedakan hanya dari pemeriksaan warna kulit
(pemeriksaan fisik).

Perlu diketahui, warna kulit ditentukan oleh banyak hal. Misalnya, jumlah sel
darah merah yang melalui kulit, ketebalan kulit, dan jumlah melanin yang ada
pada kulit. Penyebab lain kulit pucat, di antaranya:

 Warna kulit dasar yang memang pucat karena kurangnya melanin


 Kurangnya paparan terhadap sinar matahari
 Terpapar udara dingin
 Shock (rendahnya tekanan darah)
 Rendahya kadar gula darah
 Sumbatan pembuluh darah arteri kaki (pucat di area kaki)
Menegakkan diagnosis penyakit dengan melihat warna kulit cukup sulit,
terutama pada mereka yang memiliki kulit gelap. Pemeriksaan fisik paling umum
untuk mendeteksi anemia adalah dengan melihat konjungtiva di mata. Bila
bagian konjungtiva mata pucat, maka kemungkinan besar orang tersebut
menderita anemia. Untuk membuktikannya baru kemudian dilakukan
pemeriksaan laboratorium. Oleh karena itu, bila Anda atau kerabat memiliki
kulit yang pucat secara tiba-tiba, disertai dengan keluhan jantung berdebar-
debar, lemas, tekanan darah rendah, nyeri, sebaiknya segera periksakan ke
dokter.

Belum Tua Kok Sudah


Beruban? Apa
penyebabnya?
 UNAIR News
 February 1, 2017
 3:45 pm
 No Comments
Share on facebook
 
Share on google
 

Share on twitter
 

Share on linkedin

Ilustrasi Uban hariansehat

UNAIR NEWS – Umur yang semakin bertambah kerap ditandai dengan


munculnya rambut beruban. Kondisi ini wajar, mengingat, rambut  beruban adalah
bentuk manifestasi dari proses penuaan yang tidak dapat dihindari. Namun
bagaimana jika rambut beruban ini muncul di usia yang belum sebegitu tua? Wajar
kah?
Pada dasarnya, rambut beruban atau dalam istilah kedokteran disebut canities
adalah proses alami terjadinya penuaan yang berlangsung secara bertahap tanpa
memandang jenis kelamin atau ras. Sehingga hampir dapat dipastikan, seiring
bertambahnya umur seseorang, akan bermuncullan rambut beruban.

Namun berbeda ketika rambut beruban ini muncul di usia lebih dini. Dapat
dipastikan ada faktor penyebab sehingga rambut beruban muncul lebih lebih cepat
pada usia 20 atau sebelum 30 tahun.
Dokter ahli kulit kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Dr. Afif
Nurul Hidayati Sp.KK, FINSDV menjelaskan, wajarnya rambut beruban muncul
pada dekade keempat usia seseorang. Munculnya uban pada orang kulit putih rata-
rata memasuki usia pertengahan 30-an, orang Asia di akhir 30-an, sementara
Afrika pertengahan 40-an.

Warna hitam pada rambut merupakan hasil dari proses pembentukan melanin yang
diproduksi oleh melanosit. Jika  produksi melanin ini terganggu atau menurun
kadarnya, maka yang terjadi adalah  terganggunya proses transfer melanin dari
folikel rambut ke batang rambut. Kondisi ini yang kemudian mengakibatkan
terjadinya uban maupun kerontokkan pada rambut. Selain akibat proses alami,
penurunan atau kerusakan melanin juga disebabkan karena kerusakan oksidatif
akibat tingginya kadar oksidan di dalam tubuh.

Penyebab beruban lebih dini


Afif mengungkapkan, dari sejumlah penelitian dibuktikan bahwa orang yang
beruban di umur yang lebih dini, memiliki  kadar oksidan yang lebih tinggi dan
kadar antioksidan lebih rendah di dalam tubuhnya. Oksidan yang bersifat merusak
melanosit ini bisa berasal dari paparan polusi, sinar matahari ultra violet, stres
psikologis, stres emosional, toksin, dan asap rokok.

Selain faktor oksidan, seseorang dengan penyakit tertentu juga dapat memicu
terjadinya rambut beruban lebih cepat. Seperti penyakit keradangan, penyakit
autoimun, mengalami gangguan saraf, penyakit kardiovaskuler seperti jantung,
anemia, infeksi HIV, serta menderita beberapa sindrom langka seperti progeria dan
pangeria (sindrom Werner).

Kehilangan atau kekurangan protein jangka panjang juga menjadi faktor pencetus.
Namun pada umumnya, kondisi rambut akan membaik setelah kesehatan berlahan
membaik. Termasuk diantaranya adalah para pelaku diet yang kekurangan zat gizi
tertentu seperti  vitamin, mineral, tembaga, besi, dan zink dalam asupan menu diet
setiap harinya.

“Selama tidak mengalami faktor pencetus seperti yang disebutkan di atas, maka
rambut beruban masih dianggap aman. Namun jika disebabkan karena kondisi
tertentu, maka perlu dicari penyebabnya dan ditangani dengan tepat,” ungkapnya.

Agar rambut beruban tidak muncul lebih dini dari usia sewajarnya, sebaiknya
melakukan langkah-langkah prefentif sebagai cara paling efektif dilakukan. Seperti
senantiasa menerapkan pola hidup sehat, pola makan yang sehat dan seimbang,
menghindari stres berlebihan, serta meminimalisir faktor oksidan. (*)

Penulis : Sefya Hayu


Editor    : Binti Q. Masruroh

Anda mungkin juga menyukai