Anda di halaman 1dari 2

Para hadirin yang dirahmati Allah SWT

Hari ini kita sudah sama-sama tahu bahwa hidup sekarang berbeda dengan kehidupan di zaman
dulu. Kalau dulu ceritanya, orang mau nonton tv saja susahnya minta ampun, sekarang tv malah
dapat kita tonton di kamar mandi. Ia kan? Yang bilang ia berarti pengalaman. Allahumma sholli
ala Muhammad.

Sekarang sudah eranya revolusi industri khususnya industri teknologi. Santri Millennial sekarang
bila kangen pada kekasihnya sudah tidak seperti dulu. Kalau ceritanya santri dulu bila kangen
kepada kekasihnya, dia nulis surat, kertasnya warna ping, tulisannya warna ungu, “Dik sudah
lama kita tidak jumpa, karena jarak antara engkau dan aku terlampau jarak dan waktu, aku di
desa engkau di kota. Tapi yakinlah kalau kau tetap satu-satunya wanita yang mampu mengisi
relung hatiku.

Dik, cobalah tatapkan wajahmu ke langit, begitu banyak bintang-gemintang yang sinar cahanya
begitu indah, tapi itu semua tidak ada artinya bila dibanding satu sinar rembulan yang menerangi
malam kita berdua. Dan kaulah rembulan itu.” Itu kata-kata santri zaman dulu bila rindu kepada
kekasihnya. Kemudian dikirim lewat Pak Pos yang harus menunggu balasan berminggu, itupun
kalau dibalas. Jadi rindu zaman dulu itu berat.

Beda dengan santri zaman sekarang. Ketika sudah rindu tinggal selfie kirim lewat watsapp beri
tanda emoji “emah.. emah…emah”, selesai. Kata-katanya pun beda, “dik, bapakmu sipir penjara
ya, pantesan kamu memenjarakan aku di hatimu”. Allahumma Sholli ala Muhammad.

Hadirin yang dirahmati Allah

Kalau santri dulu ditanya tentang cita-cita, “kamu cita-tanya jadi apa, dijawab, PNS, Polisi,
Tentara, dan sebagainya”. Kalau santri zaman sekarang sudah beda, bila ditanya tentang cita-cita,
“cita-citamu ingin jadi apa, dijawab, youtubers, editing, programer dan sejenisnya”. Kok beda ya
karena jamannya sudah beda. Orang dulu tidak mengenal Ojol sekarang sudah biasa kemana-
kemana naik ojek online. Makanya kita sebagai generasi millennial jangan ketinggalan untuk
segera belajar apa yang dibutuhkan orang sekarang. Dan ini sesui dengan apa yang diterangkan
dalam kitab taklimulmutaalim:

‫ ثم ما يحتاج إليه فى‬،‫ لطالب العلم أن يختار من كل علم أحسنه وما يحتاج إليه فى أمر دينه فى الحال‬T‫وينبغى‬
‫المآل‬
Bagi pelajar, dalam masalah ilmu hendaklah belajar sesuatu yang dianggap paling baik serta
dibutuhkan dalam kehidupan agamanya hari ini, kemudian pelajari juga tentang apa-apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang.Allahumma sholli ala Muhammad
Makanya tak jarang kita jumpai di internet, tentang kata-kata rayuan cinta tapi menggunakan
ilmu tajwid, contohnya:

“Bila cinta ibarat Ilmu al-Qur’an, maka keabadian cintaku padamu tak akan lekang oleh waktu
dan tak kan bergeser sedikit pun oleh perubahan zaman, layaknya otentikasi dan keabadian isi al-
Qur’an.”

“Kau dan aku layaknya Idgham Mutajanisain, perjumpaan dua huruf yang sama makhroj-nya
namun berbeda bentuknya.”

“Sesudah kau terima cintaku, hatiku rasanya seperti Qolqolah Kubro bergetar dengan dahsyat.”

“Dan harapan akhir setelah lama kita bersama, semoga cinta kita seperti Iqlab terus menyatu
seakan tak ada nun yang memisahkan .”. Itu contoh saja, jadi kalian buat sendirilah banyak di
media sosial dan website.

Allahumma Sholli ala Muhammad

Terakhir, saya punya pantun:

Orang dahulu hidup di goa

Sementara Biawak hidup dalam rawa

Ikuti perintah orang tua

Setiap selesai sholat jangan lupa doakan mereka

Semoga apa yang kami tuliskan ini bermanfaat bagi siapa saja yang membaca. Kalau ada yang
salah tolong jangan dicerca silahkan komentari di bawah saja. Akhiron

‫وهللا الموفق الى اقوام الطريق ثم السالم عليكم ورحمة‬

Anda mungkin juga menyukai