Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dewi Maduretno

Nim : 2011102411104
Kleas : A1
Prodi : S1 Keperawatan
MKDU : Islam dan Ipteks

RESUME MATERI AKAL DAN WAHYU DALAM ISLAM

PENDAHULUAN
Akal dan wahyu adalah suatu yang sangat urgen untuk manusia, dialah yang memberikan perbedaan manusia
untuk mencapai derajat ketaqwaan kepada sang Kholiq, akal pun harus dibina dengan ilmu-ilmu sehingga
menghasilkan budi pekerti yang sangat mulia yang menjadi dasar sumber kehidupan dan juga tujuan dari baginda
Rasulullah SAW.
Semua aliran juga berpegang kepada wahyu , dalam hal ini yang terdapat pada aliran tersebut adalah hanya
perbedaan dalam interpretasi. Mengenai teks ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits, perbedaan dalam interpretasi
inilah, sebenarnya yang menimbulkan aliran-aliran yang berlainan itu tentang akal dan wahyu. Hal ini tak ubahnya
sebagai hal yang terdapat dalam bidang hukum Islam atau fiqih.

Di dalam al-Qur’an, Islam dinyatakan sebagai satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah SWT. Wahyu Allah
sebagai sumber pokok ajaran agama Islam. Sedangkan makhluk yang paling sempurna adalah manusia yang
dianugerahi akal dengan memakai kesan-kesan yang diperoleh panca indera sebagai bahan pemikiran untuk
sampai kepada kesimpulan-kesimpulan. Pengetahuan yang dibawa wahyu diyakini bersifat absolut dan mutlak
benar, sedang pengetahuan yang diperoleh melalui akal bersifat relatif, mungkin benar dan mungkin salah.

Oleh karena itu, timbullah permasalahan-permasalahan dari adanya aliran-aliran ilmu kalam yang berlainan sifat
ini. Untuk memecahkan masalah tersebut, dalam makalah ini kami akan mencoba membahasnya.

RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian dari akal?
B. Apa pengertian dari wahyu?
C. Bagaimana kemampuan akal dan fungsi wahyu menurut aliran-aliran ilmu kalam?

PEMBAHASAN
A. Akal
Kata akal berasal dari bahasa Arab ( ‫ )العق ُل‬yang berarti faham dan mengerti. Abu Huzail mengatakan bahwa “akal
merupakan daya untuk memperoleh pengetahuan, dan juga daya yang membuat seseorang dapat membedakan
antara dirinya dan benda lain, dan juga antara benda yang satu dari yang lain”. Lebih jauh lagi menurut kaum
teolog akal juga mempunyai daya untuk membedakan antara kebaikan dan kejahatan.[1] Pengertian lain dari akal
adalah daya pikir (untuk memahami sesuatu), kemampuan melihat cara memahami lingkungan, atau merupakan
kata lain dari pikiran dan ingatan.[2]

B. Wahyu
Wahyu secara etimologi berasal dari kata kerja bahasa Arab ‫( َو َحى‬waḥā) yang berarti memberi wangsit,
mengungkap, atau memberi inspirasi.Dalam syariat Islam, wahyu adalah qalam atau pengetahuan dari Allah, yang
diturunkan kepada seluruh makhluk-Nya dengan perantara malaikat ataupun secara langsung. Kata "wahyu"
adalah kata benda, dan bentuk kata kerjanya adalah awha-yuhi, arti kata wahyu adalah pemberitahuan secara
tersembunyi dan cepat.
Selanjutnya dijelaskan lebih dalam bahwa pengertian makna wahyu meluas menjadi beberapa makna,
diantaranya adalah sebagai:
Perintah.
Isyarat, seperti yang terjadi pada kisah Zakaria.
Ilham secara kodrati dan insting
Ustad Muhammad Abduh mendefinisikan wahyu di dalam Risalah at-Tauhid adalah pengetahuan yang didapat
oleh seseorang dari dalam dirinya dengan disertai keyakinan bahwa pengetahuan itu datang dari Allah melalui
perantara ataupun tidak.
Wahyu juga dapat diartikan sebagai pengkabaran dari alam metafiska turun kepada manusia dengan keterangan-
keterangan Tuhan dan kewajiban-kewajiban manusia terhadap-Nya.

Anda mungkin juga menyukai