Anda di halaman 1dari 1

Sarbanes-Oxley 

Act atau kadang disingkat SOX atau SOA adalah hukum federal Amerika Serikat


yang ditetapkan pada 30 Juli 2002. Undang-undang ini merupakan suatu terobosan dan sebagai reformasi
terbesar di USA khususnya dan dunia pada umumnya bagi penilaian corporate governance sejak
diterbitkannya Securities Acts of 1933 and 1934, diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes (Maryland) dan
Representative Michael Oxley (Ohio) yang disetujui oleh Dewan dengan suara 423-3 dan oleh Senat
dengan suara 99-0 serta disahkan menjadi hukum oleh Presiden George W. Bush. Undang-undang ini
dikeluarkan sebagai respons dari Kongres Amerika Serikat terhadap berbagai skandal pada beberapa
perusahaan besar seperti: Enron, Tyco International, Adelphia, Peregrine Systems, WorldCom (MCI),
AOL TimeWarner, Aura Systems, Citigroup, Computer Associates International, CMS Energy, Global
Crossing, Health South, Quest Communication, Safety-Kleen dan Xerox, yang juga melibatkan beberapa
KAP yang termasuk dalam “the big five” seperti: Arthur Andersen, KPMG dan PWC.

SOA memiliki 5 tujuan utama yaitu:

1. Meningkatkan kepercayaan publik akan pasar modal


2. Menerapkan tata pemerintahan yang baik.
3. Menyediakan akuntabilitas yang lebih baik dengan membuat manajemen dan direksi
bertanggung jawab akan laporan keuangan.
4. Meningkatkan kualitas audit.
5. Menempatkan penekanan yang lebih kuat pada struktur di sekitar dunia usaha untuk
mencegah, mendeteksi, menginvestigasi kecurangan dan perbuatan tidak baik.

Perundang undangan ini didasari karena banyaknya skandal-skandal yang menyebabkan kerugian
bilyunan dolar bagi investor karena runtuhnya harga saham perusahaan-perusahaan yang terpengaruh ini
mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap pasar saham. Semua skandal ini merupakan contoh tragis
bagaimana kecurangan berdampak sangat buruk terhadap pasar, stakeholders dan para pegawai.

Dengan diterbitkannya undang-undang ini, ditambah dengan beberapa aturan lainnya, diharapkan
akan meningkatkan standar akuntabilitas perusahaan, transparansi dalam pelaporan keuangan,
memperkecil kemungkinan bagi perusahaan atau organisasi untuk melakukan dan menyembunyikan
fraud, serta membuat perhatian pada tingkat sangat tinggi terhadap tata kelola perusahaan. Perundang-
undangan ini menetapkan suatu standar baru dan lebih baik bagi semua dewan dan manajemen
perusahaan publik serta kantor akuntan publik.

Anda mungkin juga menyukai