Anda di halaman 1dari 114

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA

KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN ALAT UKUR RASIO


KEUANGAN PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA (PERSERO)
PALEMBANG

SKRIPSI

Nama : Nazlah Khairiah

Nim : 222012307

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2016
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA
KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN ALAT UKUR RASIO
KEUANGAN PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA (PERSERO)
PALEMBANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi SaUh Satu Persyaratan


Memperoleh Geiar Sarjana Ekonomi

Nama : Nazlah Khairiah

Nim : 222012307

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2016
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nazlah Khairiah

NIM : 222012307

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Progiaiu Studi: Akuntansi

Menyatakan bafawa skripsi ini telafa ditulis dengan sungguh-sunggufa dan tidak ada

bagian yang merupakan pei^iplakan karya orang lain.

.^>abila dikemudian hari teibukti bahwa pemyataan ini tidak benar, maka saya

sanggiq) meoerima sanksi ^lapun sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Palembang, April 2016

Nazlah Khairiah
NIM: 222012307

in
Fakultas Ckooomi dan Bbnis
Universitas Muhammadiyah
Palembang

TANPA PENGESAHAN SKRIPSI

Judul : Anafisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kmerja


Kcnangan Dengan Pendekatan Alat Ukur Rasio
Keuangan Pada PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO)
Palembang

Nama Nazlah Khairiah


NIM 222012307
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Akuntansi
Mata Kuliah Pokok Akuntansi Manajemen

Ditcrima dan Disahkan


Pada Tanggal AprH 2016
Pembimbing,

Rosalina4;ha£alL S.E. Ak. M.Si


NIDN: 022Sil5S02/1021961

Mengetahui,
Dekan
rogram Studi Akuntansi

115802/1021961

Iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

W *SJruig yu\g hebat itu adalah mereka yaqg mampu berdiri t^ak walau

telah dipukul hinsga bertekuk lutut, yang mampu tenenyom saat

jepertinya mereka tidak mampu tertawa lagi, dan mereka yang lebih

memilih inemaafkan saat seharusnya mereka mampu membalas*.

TP ''Hatiku tetia^g karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak

akan pemah mei^jadi takdixku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak

akan pemah melewatkanku*. (Umar Bin Khattab)

(Nazlah Khairiah)

Dengan pcnuh nua syukur atas segala Kahmat dan

berkah yang diberikan Allah SWT, Skripsi ini ku

persembahkan kepada:

TP Ayah dan Ibuku temyang


TP Kedua Adikku Tercinla

9 Pembimbing Skripsiku

TP Scseorang yang sangat berarti dalam hidufdni,

kelak akan menjadi pendampingku (inshaallah)

TP Sahabat-sahabat ku tersayang

IP Almamater

V
PRAKATA

Assalamu^alaikum Warahmatullabi Wabarokatuh

Fuji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan

hidayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam

tercurah pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, para sahabat dan

pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Dalam skripsi ini penulis melakukan penelitian dengan judul "Analisis

Laporan Keuangan Dan Fenilaian Kinerja Keuangan Dengan Pendekatan Alat

Ukur Rasio Keuangan Pada PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO) Palembang" untuk

menmperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang.

Analisis rasio keuangan terdiri dari Rasio Likuiditas , Rasio Solvabilitas,

Rasio Profitabilitas dan Rasio Aktivitas. Untuk menilai kinerja perusahaan

diperlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering digunakan adalah rasio

atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang

lainnya. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan potensial

sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan.

PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO) Palembang adalah perusahaan yang

didirikan sebagai pelopor produsen pupuk urea di Indonesia. Perusahaan ini telah

mempunyai perhitungan rasio keuangan. Oleh karena itu, penulis melakukan

penelitian untuk mengetahui bagaimanakah penilaian kineija keuangan di ukur

vi
dengan alat ukur rasio keuangan. Adapun penulisan laporan ditulis secara

berurutan, bab pendahuluan, bab kajian pustaka, bab metode penelitian, bab hasil

dan pembahasan dan bab simpulan dan penutup.

Ucapan terimakasih sebagai penghargaan setinggi-tingginya penulis

sampaikan kepada kedua orang tua hebat , Ayahku (Khaidir EfFendi) dan Ibuku

tersayang (Nurlena) yang telah mendidik, mendoakan, membiayai, menemani dan

selalu memberikan semangat yang tiada hentinya serta kasih sayang yang begitu

mahal harganya kepada penulis, karena penulisan skripsi ini tidak akan pemah

terjadi dan terselesaikan tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari kedua orang

tuaku.

Penulis juga mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Ibu

Rosalina Ghazali, S.E,.AK.,M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, arahan, semangat, dan saran-saran dengan ikhlas dan

penuh kesabaran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Selain itu

disampaikan Juga terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mengizinkan,

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan tak lupa juga penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesamya kepada :

1. Bapak Abid Djazuli, S.E., MM selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Palembang.

2. Bapak Drs. Fauzi Ridwan, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Palembang.

vH
3. Ibu Rosalina Ghazali, S.E.,Ak, M.Si selaku ketua Program Studi Akuntansi

dan Ibu Welly, S.E., M.Si selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Palembang.

4. Ibu Rosalina Ghazali S.E.AK., M.Si selaku Pembimbing Skripsi yang telah

mengarahkan serta memberi saran yang berguna dalam membantu

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf pengajar Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang.

6. Pimpinan, staf dan karyawan pada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang, terima

kasih atas bantuan dan kerja samanya dalam proses penulisan skripsi ini.

7. Kedua orang tuaku. Ayah (Khaidir Effendi) dan Ibu (Nurlena) yang telah

memberikan semangat yang luar biasa kepadaku, dan selalu mengajarkan

aku artinya kuat dalam hidup, yang tak pemah lelah memberikan nasehat

dan tak pemah ngeluh bekerja untuk aku dan kedua adikku.

8. Kedua adikku Nadyah Khairiah, M. Nur ihsani dan Nenekku tersayang

yang tak pemah henti memberikan ku semangat agar bisa menyelesaikan

skripsi ini. Serta keluarga besar ku yang sangat aku sayangi yang selalu

memberikanku semangat dan terimakasih atas do'a serta bantuannya baik

secara spiritual maupun material.

9. Seseorang yang berarti dalam hidupku (Irwansyah) yang selalu sabar

dalam memberikan masukan dan saran dalam menyelesaikan skripsi, yang

memberikan dukungan, motivasi hingga menyelesaikan skripsi ini.


10. Sahabat-sahabatku Suci Rahmadona, Ferrawati, Krisdayanti, Mugia

Pangestu, Agnes Silvita, Sarah Fadilah, Sindy Lise Silvia, Wulan Aprida,

Elvyra Syukriani, Dwi Putri Romadhoni, Sansan Ula Pratiwi, Rizki Mona

Syawlia, Ruana Permata, terima kasih untuk dukungannya selama proses

menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat terbaikku Nur Halimah yang telah memberikan bantuan sehingga

aku bisa menyelesaikan skripsi ini dan Novyra Malintan, terimakasih atas

dukungan yang telah diberikan.

12. Sahabat-sahabat KKN Posko 302 Desa Tanjung Lubuk (Rizka Trianasari,

Tri Jayawati, Wilda Citra Dwipa) terimakasih atas do'a dan motivasinya.

13. Teman-teman seperjuangan FEB-UMP 2012.

14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Akhirul kalam dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini, semoga amal ibadah yang dilakukan mendapat balasan dari-Nya amin.

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Palembang, Maret 2016

Penulis

(Nazlah Khairiah)

ix
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN JUDUL DALAM ii

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN PRAKATA vi

HALAMAN DAFTAR ISI x

HALAMAN DAFTAR TABEL xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN xv

ABSTRAK xvi

ABSTRACT xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 11

C. Tujuan Penelitian 11

D. Manfaat Penelitian 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Sebelumnya 13

B. Landasan Teori 15

1. Laporan Keuangan 15

X
a. Pengertian Laporan Keuangan 15

b. Komponen Laporan Keuangan 17

c. Tujuan Laporan Keuangan 18

2. Analisis Laporan Keuangan 20

3. Tujuan Analisis Laporan Keuangan 21

4. Metode Dan Teknik Analisis Laporan Keuangan 23

5. Pengertian Rasio Keuangan 25

6. Jenis Analisis Rasio Keuangan 26

a. Rasio Likuiditas 26

b. Rasio Profitabilitas 27

c. Rasio Aktivitas 28

d. Rasio Solvabilitas 29

7. Kinerja Keuangan 31

a. Pengertian Kinerja Keuangan 31

b. Pengukuran Kinerja Keuangan 31

c. Manfaat Pengukuran Kinerja 33

d. Tujuan Pengukuran Kinerja 35

e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kineija 36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian 38

B. Lokasi Penelitian 39

C. Operasionalisasi Variabel 39

xi
D. Data Yang Diperlukan 40

E. Teknik Pengumpulan Data 40

F. Analisis Data Dan Teknik Analisis 42

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 44

1. Gambaran Umum PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang .. 44

2. Visi, dan Misi 48

3. Struktur Organisasi 48

4. Tugas Dan Wewenang 49

B. Pembahasan Hasil Penelitian 64

1. Analisis Rasio Likuiditas (Likuidity Ratio) 66

2. Analisis Rasio Profitabilitas (Proditability Ratio) 71

3. Analisis Rasio Aktivitas 75

4. Rasio Solvabilitas (Solvability Ratio) 77

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN 83

B. SARAN 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xli
DAFTAR TABEL

Halaman

label I . l Laporan Posisi Keuangan PT. Pusri 7

label 1.2 Laporan Laba Rugi PT. Pusri 9

label II. 1 Persamaan Dan Perbedaan Penelitian 14

label 11.2 Standar Rata-Rata Industri 29

label III.l Operasionalisasi Variabel 37

label IV. 1 Perhitungan Rasio Lancar 65

label 1V.2 Perhitungan Rasio Cepat 66

Tabel IV.3 Perhitungan Kas Rasio 67

label IV.4 Perhitungan Net Profit Margin 69

Tabel 1V.5 Perhitungan Return On Investment 70

Tabel 1V.6 Perhitungan Return On Equity 71

Tabel 1V.7 Fixed Assets Turn Over 73

Tabel 1V.8 Perputaran Total Assets 74

Tabel IV.9 Perhitungan Rasio Hutang 75

Tabel IV. 10 Rasio Hutang Terhadap Ekuitas 77

Tabel IV. 11 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan 78

xiii
DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

Gambar IV.I Struktur Organisasi 46

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Laporan Keuangan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Perbaikan Skripsi

Lampiran 3 : Surat Keterangan Selesai Penelitian

Lampiran 4 : Sertifikat KKN

Lampiran 5 : Sertifikat Membaca dan Menghafal Al-Qur'an (Surat

Lampiran 6 : Sertifikat TOEFL

Lampiran 7 : Sertifikat Enumerator Bank Indonesia

Lampiran 8 : Kartu Aktivitas Bimbingan Skripsi

Lampiran 9 : Jadwal Penelitian

Lampiran 10 : Biodata Penulis

XV
ABSTRAK

Nazlah Khairiah/2221012307/2016/Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan


Dengan Pendekatan Alat Ukur Rasio Keuangan Pada PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO)
Palembang/Akuntansi Manajemen
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah laporan keuangan untuk menilai
kinerja keuangan dengan pendekatan rasio keuangan pada PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO)
Palembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penilaian kinerja keuangan dengan pendekatan
rasio keuangan PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO) Palembang. Jenis penelitian dalam penelitian
ini adalah deskriptif. Data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Tehnik analisis data yang
digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah dengan menggunakan rasio
likuiditas, rasio profitabilitas, raiso aktivitas, dan rasio solvablitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio likuiditas perusahaan dalam keadaan cukup baik. Pada
rasio profitabilitas kineija keuangan perusahaan dalam keadaan kurang baik hal ini disebabkan
karena adanya peningkatan beban pokok penjualan dan aset tetap perusahaan. Pada rasio aktivitas
kinerja keuangan perusahaan dalam keadaan kurang baik hal ini dikarenakan peningkatan
penjualan perusahaan kurang memenuhi standar dari penetapan atau penggunaan asset pada
periode tertentu. Pada rasio solvabilitas kinerja keuangan perusahaan juga dalam keadaan kurang
baik hal ini disebabkan kama adanya kenaikan hutang jangka panjang perusahaan dan kenaikan
total ekuitas.

Kata Kunci : Analisis Laporan Keuangan, Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan

xvi
ABSTRACT

Nazlah Khairiah/2221012307/2016/The Analysis of Financial Report to Assets Financial


Performence by using Financial Ratio Measuring Instrument Appoarch at PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang/Management Accounting

The problem of this study was "how was the financial report to assets financial performence by
using financial ratio measuring instrument appoarch at PT Pupuk Sriwidjaja Palembang? ". The
objective of this study was to determine the financial performence assetsment by using financial
rastio measuring instrument appoarch at PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. This study was
descriptive research. The data used in this study secondary data. The techniques for collecting the
data were interview and documentatiton. Analysis data methods used in this study were qualitative
and quantitative analysis. Technique for analyzing the data the was used to assets the company
financial performence was by using liquidty ratio, profitability ratio, activity ratio, and solvency
ratio.

The results of the study found that compare liquidity ratio was good enough. For performence
profitability ratio, financial compare was not in a good condition. It was caused by the increasing
of cost sale and company's fixed assets. Fat activity ratio, financial company performence was not
in a good condition. It was caused by the increasing of the company's sale which did not reach the
standart of fixed ur used assets in the certain periods. For solvency ratio performence, financial
company was also not in a good condition. It was caused by the increasing long term debt and
total equity of the company

Keywords: Financial Report Analysis, Financial Ratios, Financial Performance

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Laba

merupakan hasil yang menguntungkan atas usaha yang dilakukan perusahaan

pada suatu periode tertentu. Dengan laba ini dapat digunakan perusahaan untuk

tambahan pembiayaan dalam menjalankan usahanya, dan yang terpenting adalah

sebagai alat untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Setiap perusahaan

dalam menjalankan usahanya bertujuan untuk mendapatkan keuntimgan sebesar-

besamya. Hal tersebut dapat terwujud apabila semua unsur dalam perusahaan

bersinergi dengan baik. Baik itu berupa sumber daya modal maupun sumber daya

manusianya. Kinerja yang baik dari sumber daya manusia yang mengelola sumber

daya modal perusahaan sangat penting. Seiring dengan meningkatnya

pertumbuhan ekonomi di Indonesia, semakin banyak pula persaingan yang terjadi

dalam dunia bisnis. Banyak pesaing-pesaing mulai dari tingkat nasional sampai

tingkat multinasional. Persaingan ini membuat para pengusaha memperkuat

perusahaannya dari segi keuangan perusahaan. Namun hampir semua perusahaan

mengalami masalah yang sama yaitu bagaimana mengalokasikan sumber daya

yang dimiliki guna mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba maksimal

untuk mempertahankan eksitensi perusahaan.

Analisis laporan keuangan suatu perusahaan pada dasamya untuk

mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat

1
2

kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio

keuangan, analisis kelemahan dan kekuasaan di bidang finansial akan sangat

membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa

datang. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan

gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh

suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan

untuk menilai kineija keuangan. Informasi mengenai kinerja keuangan suatu

peusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur,

pemerintah, perbankan, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang

berkepentingan (PSAK 1 REVISI 2013)

Laporan keuangan dapat dianalisa dengan alat perhitungan berupa rasio-

rasio keuangan. Salah satu metode analisis adalah dengan menggunakan analisis

rasio yaitu dengan menganalisa hubungan antara unsur-unsur dalam laporan

keuangan. Sehingga angka dari hasil analisis rasio laporan keuangan dapat

menunjukkan aktivitas perusahaan dalam keadaan menguntungkan atau tidak.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) laporan keuangan adalah bagian

dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan

laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai

cara seperti misalnya: sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan

dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

laporan keuangan (PSAK 1 REVISI 2013).

Analisis rasio keuangan bersifat menyeluruh karena mencakup tingkat

efesiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya dan dapat mengukur tingkat


3

keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Analisis rasio keuangan ini mencakup

rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas dan rasio aktivitas. Rasio

likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka

pendek tepat pada waktunya, rasio profitabilitas perusahaan menyangkut

kemampuan perusahaan menghasilkan laba atau keuntungan rasio solvabilitas

merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka

pendek dan panjang tepat pada waktunya, sedangkan rasio aktivitas merupakan

rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam

menggunakan aktiva yang dimilikinya. Keempat rasio ini memiliki hubungan

yang erat dengan kinerja suatu perusahaan (Kasmir,2010: 110).

Perusahaan yang dikatakan sehat bukan hanya mampu membayar

kewajiban jangka pendek tetapi juga mampu menghasilkan laba atau keuntungan

bahkan mampu memenuhi seluruh kewajiban jangka panjangnya tepat ada

waktunya. Ada perusahaan yang likuiditas dan profitabilitasnya baik tetapi

solvabilitasnya tidak baik ataupun sebaliknya. Untuk menilai kinerja perusahaan

dapat dilihat dari laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen

perusahaan. Dalam neraca dapat dilihat apakah jumlah aset, liabilitas dan ekuitas

perusahaan bertambah atau berkurang semua tergambar didalamnya. Untuk

melihat apakah operasi perusahaan selama periode tertentu mengalami kerugian

atau tidak dapat dilihat dalam laporan laba rugi. Laporan keuangan dapat dianalisa

dengan alat perhitungan berupa rasio-rasio keuangan. Salah satu metode analisis

adalah dengan menggunakan analisis rasio yaitu dengan menganalisa hubungan

antara unsur-unsur dalam laporan keuangan. Angka dari hasil analisis rasio
5

Perkembangan finansial suatu perusahaan, perlu mengadakan analisa

atau interprestasi terhadap dana finansial dari perusahaan bersangkutan, dimana

data finansial itu tercermin didalam laporan keuangan. Ukuran yang sering

digimakan dalam analisa laporan keuangan adalah rasio keuangan. Dermawan dan

Djahotman dalam Kasmir (2010: 36) "Analisis Rasio (Ratio Analisys) merupakan

salah satu analisis paling popular dan banyak digunakan karena sangat sederhana

yang menggunakan operasi aritmatika, namun interpretasinya sangat kompleks.

Analisis dan interpretasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan

yang lebih baik tentang kineija perusahaan dibandingkan analisis yang hanya

didasarkan atas dua keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio. Analisis

laporan keuangan akan lebih tajam apabila angka-angka keuangan dibandingkan

dengan standar tertentu. Standar tertentu dapat berupa, standar internal yang

diterapkan oleh manajemen, perbandingan historis atau membandingkan angka-

angka keuangan dengan angka-angka masa sebelumnya, perbandingan dengan

perusahaan atau industri sejenis.

Penilaian kinerja keuangan akan dilakukan menggunakan alat analisis

berupa rasio keuangan. Analisis rasio keuangan terdiri dari Rasio Likuiditas ,

Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Aktivitas. Untuk menilai kinerja

perusahaan diperlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering digunakan

adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu

dengan yang lainnya. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai

perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa

depan. Kinerja keuangan merupakan hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh
6

manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya mengelola aset perusahaan

secEira efektif selama periode tertentu. Kinerja keuangan sangat dibutuhkan oleh

perusahaan untuk mengetahui dan mengevaluasi sampai dimana tingkat

keberhasilan perusahaan berdasarkan aktivitas keuangan yang telah dilaksanakan

(Rudianto,2013: 189)

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat

sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-

aturan pelaksanaan keuangan secara lebih baikdan benar. Seperti dengan membuat

suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standar ketentuan dalam SAK

(Standar Akuntansi Keuangan) atau GAAP (General Acepted Accounting

Principle), dan lainnya (Irham Fahmi, 2014: 2). Oleh karena itu untuk menilai

kinerja perusahaan perlu melibatkan analisis dampak keuangan kumulatif dan

ekonomi dari keputusan yang dibuat dan mempertimbangkannya dengan

menggunakan ukuran komparatif. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah

satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi

kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO) Palembang adalah perusahaan yang

didirikan sebagai pelopor produsen pupuk urea di Indonesia pada tanggal 24

desember 1959 di Palembang Sumatera Selatan dengan nama PT. Pupuk

Sriwidjaja (PERSERO). PUSRI memulai operasional usaha dengan tujuan utama

untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di

bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di industri pupuk dan


7

kimia lainnya. Saat ini empat perusahaan kegiatan operasi utama yaitu

memprodusi pupuk urea, amonia dan produk sampingannya maupun utilitas yaitu

pabrik IB, I I , III dan IV. PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO) Palembang

sepenuhnya menyadari bahwa adanya penurunan laba dari tahun 2012 sampai

tahun 2014 dikarenakan adanya pembuatan pabrik baru dan membuat produksi

barang semakin sedikit sehingga mempengaruhi penurunan penjualan.

Sebagaimana uraian sebelumnya dikatakan bahwa rasio keuangan apabila

digunakan bersama laporan keuangan lainnya akan membantu pihak ekstemal

menganalisis keadaan keuangan perusahaan, maka untuk mendukung analisis

yang berkaitan dengan rasio keuangan, berikut disajikan laporan keuangan PT.

Pusri sebagai berikut:

Tabel I.l
Laporan Posisi Keuangan PT. Pusri
Tahun 2012-2014
(Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun
Keterangan
2012 2013 2014
Aset Lancar 5.285.493 5.867.972 5.845.005
Aset Tidak Lancar 1.675.816 3.479.697 8.429.393
Total Aset 6.961.309 9.347.669 14.274.398
Liabilitas Jangka Pendek 901.491 1.707.936 3.293.368
Liabilitas Jangka Panjang 795.014 2.084.973 5.353.403
Ekuitas 5.264.804 5.554.760 5.627.627
Total Liabilitas dan Ekuitas 6.961.309 9.347.669 14.274.398
Sumber: Data Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel I . l tersebut diatas, aset lancar PT. Pusri pada

tahun 2013 naik sebesar Rp 5.867.972 juta dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp

5.285.493 juta. Pada tahun 2014 aset lancar turun menjadi Rp 5.845.005 juta.

Berdasarkan data diatas, dapat dikatakan bahwa aset lancar mengalami fluktuasi.
8

Dari data di atas aset tidak lancar perusahaan mengalami kenaikan pada tahun

2013 sebesar Rp 3.479.697 juta dibandingkan pada tahun 2012 sebesar

Rpl.675.816 juta. Pada tahun 2014 aset tidak lancar mengalami kenaikan yang

cukup signifikan sebesar Rp 8.429.393 juta. Dapat dikatakan bahwa aset tidak

lancar PT. Pusri mengalami kenaikan dari tahun ke tahun mulai dari tahun 2012

sampai dengan tahun 2014. Hal ini memperlihatkan aktivitas perusahaan yang

kondusif dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Total aset mengalami peningkatan dari tahun ke tahun mulai dari tahun

2012 sampai dengan tahun 2014, kontribusi terbesar dari peningkatan total aset

perusahaan berasal dari aset lancar perusahaan dimana pada tahun 2013 total aset

perusahaan meningkat sebesar Rp 9.347.669 juta dibandingkan dengan tahun

2012 yang hanya sebesar Rp 6.961.309 juta, dan sampai tahun 2014 total aset

memperlihatkan trend perkembangan yang positif tiap tahunnya. Sementara itu,

jumlah kewajiban dan ekuitas pun memperlihatkan peningkatan dari tahun

ketahun mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menampilkan laporan laba rugi

perusahaan sebagaimana dibutuhkan dalam menganalisis rasio keuangan

perusahaan. Berikut data yang berhasil diperoleh mengenai jumlah penurunan

laba perusahaan:
9

Tabel 1.2
Laporan Laba Rugi PT. Pusri
Tahun 2012-2014
(Dalam Jutaan Rupiahl
TAHUN
DESKRIPSI DESCRIPTION
2014 2013 2012
Penjualan 8.468.082 7.325.617 5.932.023 Net Sales
bersih
Beban Pokok 6.913.599 5.733.935 3.868.910 Cost of Good Sold
Penjualan
Laba Kotor 1.572.483 1.591.682 2.055.022 Gross Profit
Beban Usaha 725.896 673.685 683.449 Operating
Expense
Laba Usaha 846.587 901.754 1.362.391 Operating Profit
Pendapatan 33.453 179.567 213.263 Other Income
(Beban) Lain- (Expense)-Net
lain bersih
Laba Sebelum 880.040 1.081.321 1.612.925 Profit (Loss)
pajak Before Tax
Beban Pajak 179.002 198.538 317.181 Tax Expense
Laba Tahun 701.038 882.783 1.295.744 Profit (Loss) For
Berjalan The Year
Kerugian (185.273) (69.459) (55.696) Comprehensive
Komprehensif Loss
Laba 515.765 813.324 1.351.441 Comprehensive
Komprehensif Profit (Loss)

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, PUSRI berhasil

membukukan laba tahun berjalan tahun 2014 sebesar Rp701.038 juta, menurun

Rpl81.745 juta atau 20,59% dibanding tahun 2013 sebesar Rp882.783 juta. Pada

tahun 2013 laba tahun berjalan sebesar Rp882.783 menurun Rp412.961 juta atau

31,87% dibandingkan tahun 2012 sebesar RpL295.744 juta. Dampak dari

penurunan laba tahun berjalan dan kerugian komprehensif lain, maka jumlah laba

komprehensif tahun berjalan juga mengalami penurunan sebesar Rp297.559 juta


10

atau 36,59 % dari sebesar Rp813.324 juta pada tahun 2013 menjadi sebesar

Rp515.765 juta pada tahun 2014. Laba komprehensif tahun berjalan juga

mengalami penurunan sebesar Rp538.117 juta atau 66,16% dari sebesar

Rpl.351.441 juta pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp813.324 juta pada tahun

2013.

Pada tahun 2014, penjualan bersih terealisasi sebesar Rp8.468.082 juta,

meningkat RpL160.465 juta atau 15,84% dibanding pada tahun 2013 sebesar

Rp7.325.617 juta. Pada tahun 2012, penjualan bersih terealisasi Rp5.923.932 juta,

meningkat Rpl.392.685 Juta atau 23,51% dibanding tahun 2013 sebesar

Rp7.325.617 juta. Faktor penyebab peningkatan tersebut adalah kenaikan

pendapatan subsidi yang terjadi karena naiknya HPP untuk pupuk bersubsidi

akibat kenaikan harga gas dan pelemahan nilai tukar Rupiah thd USD. Selain itu,

peningkatan penjualan amonia tahun 2014 dibanding tahun 2013.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

yang beijudul "Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan

Dengan Pendekatan Alat Ukur Rasio Keuangan Pada PT. Pupuk Sriwidjaja

(PERSERO) Palembang".

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumus masalah

sebagai berikut. Bagaimanakah laporan keuangan dalam menilai kinerja keuangan

dengan pendekatan rasio keuangan pada PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO)

Palembang?.
11

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui penilaian kinerja keuangan dengan pendekatan rasio

keuangan PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO) Palembang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi beberapa pihak

diantaranya yaitu:

a. Bagi Peneliti

Memberikan tambahan ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis

mengenai penilaian kinerja keuangan dengan pendekatan alat ukur pada PT.

Pupuk Sriwidjaja (PERSERO) Palembang.

b. Bagi PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO)

Memberikan masukan kepada perusahaan tentang pentingnya alat ukur rasio

keuangan sehingga mampu menilai kinerja keuangan perusahaan dengan

baik.

c. Bagi Almamater

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

untuk acuan penelitian sejenis berikutnya, khususnya dalam bidang akuntansi

manajemen.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya oleh Nana Rubianti (2013) tentang Analisa Rasio

Keuangan Untuk Menilai Kineija Perusahaan Pada PT. Admiral Lines Cabang

Tanjung Pinang. Rumusan masalah dalam penelitian ini tentang apakah kinerja

perusahaan PT. Admiral Lines tahun 2009-2012 sudah baik jika diukur dengan

analisis rasio keuangan dibandingkan dengan rasio industri. Tujuan penelitian ini

untuk mengetahui kinerja perusahaan dilihat dari alat ukur rasio keuangan. Jenis

data yang diperlukan adalah data primer. Penelitian ini menggunakan dua jenis

variabel. Variabel yang pertama merupakan variabel independen yaitu rasio

keuangan. Variabel yang kedua merupakan variabel dependen yaitu kinerja

perusahaan. Dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

metode wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kualitatif dan data kuantitatif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara

keseluruhan kinerja perusahaan masih tergolong baik, tetapi perlu peningkatan.

Penelitian selanjutnya yang kedua dilakukan oleh Satriyo Budiwibowo

(2013) tentang Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Perusahaan

Pada PT. Astalia Millena Educatindo Cabang Madiun. Rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu bagaimana kinerja keuangan PT. Astalia Millena Educatindo

Cabang Madiun dilihat dari tingkat likuiditas, bagaimana kineija keuangan PT.

Astalia Millena Educatindo Cabang Madiun dilihat dari tingkat solvabilitas.

12
13

bagaimana kineija keuangan PT. Astalia Millena Educatindo Cabang Madiun

dilihat dari tingkat profitabilitas, bagaimana kinerja keuangan PT. Astalia Millena

Educatindo Cabang Madiun dilihat dari tingkat aktivitas. Tujuan penelitian ini

untuk mengetahui sejauh mana tingkat perkembangan kinerja keuangan PT.

Astalia Millena Educatindo Cabang Madiun berdasarkan analisis rasio keuangan.

Jenis Data yang diperlukan adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan tiga

Operasional Variabel yaitu, analisis keuangan, rasio keuangan dan kinerja

perusahaan. Dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pengumpulan data dokumentasi. Analisis data yang digunakan penelitian

ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Dan teknik analisis data rasio

likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio aktivitas. Hasil penelitian ini adalah bahwa

kinerja keuangan PT. Astalia Millena Educatindo Cabang Madiun ditinjau dari

likuiditas pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan.

Kinerja keuangan pada PT. Astalia Millena Educatindo Cabang Madiun ditinjau

dari rasio profitabilitas pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 cenderung

mengalami peningkatan. Kinerja keuangan pada PT. Astalia Millena Educatindo

Cabang Madiun ditinjau dari rasio solvabilitas pada tahun 2010 sampai dengan

tahun 2012 mengalami peningkatan. Kinerja keuangan pada PT. Astalia Millena

Educatindo Cabang Madiun ditinjau dari rasio aktivitas pada tahun 2010 sampai

dengan tahun 2012 berfluktuasi.


14

Tabel II.l
Persamaan Dan Perbedaan Penelitian

N Penelitian, Tahun Persamaan Perbedaan


O Penelitan, dan Judul
Penelitian
1 Nina Rubianti (2013) Terletak pada tujuan Perbedaan penelitian
Analisa Rasio Keuangan penelitian dan ini adalah terletak pada
Untuk Menilai Kineija analisis data yang vaiabel kedua tidak
Penisahaan Pada PT. digunakan. Dan meneliti kineija
Admiral Lines Cabang sama sama keuangan melainkan
Tanjungpinang. menggunakan kineija perusahaan dan
variabel rasio berbeda objek
keuangan. penelitian.

2 Satriyo Budiwibowo Terletak pada tujuan Perbedaan penelitian


(2013) Analisis Rasio penelitian dan sama ini adalah terletak pada
Keuangan Sebagai Alat sama menggunakan tempat penelitian dan
Ukur Kinerja Perusahaan variabel kinerja tahun penelitian.
Pada PT. Astalia Millena keuangan.
Educatindo Cabang
Madiim

Sumber: Penulis, 2016

B. Landasan Teori

1. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada perusahaan adalah hasil akhir dari

kegiatan akuntansi (siklus akuntansi) yang mencerminkan kondisi

keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai

pihak, baik yang di dalam maupun pihak yang ada di luar perusahaan.

Dengan melihat hubungan antara beberapa bagian dalam suatu laporan


15

keuangan , bisa dilihat pengaruh suatu variabel terhadap variabel

lainnya dalam laporan keuangan (Rudianto,2013: 190).

Laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui

kinerja perusahaan dalam suatu periode. Maksud dari laporan keuangan

adalah menggambarkan pos-pos keuangan peruahaan yang diperoleh

dalam suatu periode. Dalam praktiknya ada beberapa macam laporan

keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal,

laporan catatan atas laporan keuangan, laporan arus kas. Dan masing

masing laporan memiliki komponen keuangan tersendiri dan tujuan dan

maksud tersendiri (Kasmir,2010: 66).

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan,

penggabungan, dan pengikhtisaran semua transaksi yang dilakukan

perusahaan dengan seluruh pihak terkait dengan kegiatan usahanya dan

peristiwa penting yang terjadi di perusahaan. Laporan keuangan itu

meliputi dua hal pokok, yaitu : Laporan posisi keuangan dan laporan

laba-rugi. Laporan posisi keuangan mencerminkan nilai aset, liabilitas

dan ekuitas sendiri pada saat tertentu. Laporan laba-rugi mencerminkan

hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu, biasanya

meliputi periode satu tahun.


16

b. Komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari

beberapa jenis, tergantung dari maksud dan tujuan pembuatan laporan

tersebut. Masing-masing laporan keuangan memiliki arti sendiri dalam

melihat kondisi keuangan perusahaan baik secara bagian, maupun

secara keseluruhan. Namun dalam praktiknya perusahaan dituntut untuk

menyusun beberapa jenis laporan yang sesuai dengan standar yang telah

ditentukan, terutama untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk

kepentingan pihak lain.

Komponen laporan keuangan secara umum ada lima macam

yaitu (Buku lAI, 2012:6):

1) Neraca

Menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas suatu entitas pada suatu

tanggal tertentu akhir periode pelaporan.

2) Laporan Laba Rugi

Menyajikan penghasilan dan beban entitas untuk suatu periode.

3) Laporan Perubahan Ekuitas

Menyajikan laba atau rugi entitas untuk suatu periode, pos

pendapatan dan beban yang diakui secara langsimg dalam ekuitas

untuk periode tersebut, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi

dan koreksi kesalahann yang diakui dalam periode tersebut, dan

(tergantung pada format laporan perubahan ekuitas yang dipilih


17

oleh entitas) jumlah investasi oleh, dan dividend distribusi Iain ke

pemilik ekuitas selama periode tersebut.

4) Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba

Menyajikan laba atau rugi entitas dan perubahan saldo laba untuk

suatu periode pelaporan.

5) Laporan Arus Kas

Menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas

entitas, yang menimjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi

selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan

pendanaan.

6) Catatan Atas Laporan Keuangan

Berisi informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan

penjelasan secara naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam

laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi

kreteria pengakuan dalam pelapora.

c. Tujuan Laporan Keuangan

Seperti diketahui bahwa setiap laporan keuangan yang dibuat

sudah pasti memiliki tujuan tertentu. Praktiknya terdapat beberapa

tujuan yang hendak dicapai, terutama bagi pemilik usaha dan

manajemen perusahaan. Tujuan laporan keuangan disusun guna


19

2) Laporan keuangan menunjukkan hasil pertanggung jawaban

manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada

mereka,

3) Laporan keuangan menyajikan informasi yaitu aset, liabilitas, ekuitas,

pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi

dari dan distribusi kepada pemilik dalam k^asitasnya sebagai pemilik

dan arus kas.

Jadi dapat dibuat kesimpulan bahwa tujuan laporan keuangan

adalah memberikan informasi berguna untuk pengambilan suatu

keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga bertujuan untuk

melaporkan aktivitas dan kinerja perusahaan yang berpengaruh

terhadap semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan baik

internal maupun ekstemal.

2. Analisis Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan adalah meneliti hubungan yang ada di

antara unsur-unsur dalam laporan keuangan, dan membandingkan unsur-

unsur pada laporan keuangan tahun berjalan dengan unsur-unsur yang

sama tahun yang lalu atau angka perbandingan lain serta menjelaskan

penyebab perubahannya. Analisis laporan keuangan (financial statement

analysis) dilakukan agar informasi yang ada dalam laporan keuangan

menjadi lebih bermakna bagi keperluan pemakai laporan keuangan untuk

membuat keputusan ekonomi (Rudianto:2013: 190).


20

Dalam melakukan analisis laporan keuangan perlu dikatakan secara

cermat dengan menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat,

sehingga hasil yang diharapkan benar benar tepat pula. Analisis laporan

keuangan yang dilakukan untuk beberapa periode adalah menganalisis

antara pos-pos yang ada dalam suatu laporan. Atau dapat pula dilakukan

antara satu laporan dengan laporan yang lainnya. Hal ini dilakukan agar

lebih tepat untuk menilai kemajuan atau kinerja manajemen dari periode

ke periode selanjutnya (Kasmir, 2010: 91-92).

Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan

merupakan suatu kegiatan membedah dan menguraikan pos-pos laporan

keuangan untuk mencari suatu hubungan antara unsur-unsur dalam laporan

keuangan agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai

keadaan keuangan dan hail usaha perusahaan hingga informasi tersebut

dapat digunakan dalam pembuatan suatu keputusan bisnis dan investasi.

3. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan menjadi alat yang penting untuk memperoleh

informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang

telah dicapai oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah

satu informasi yang cukup penting dalam pengambilan suatu keputusan

ekonomi. Laporan keuangan menyajikan mengenai apa yang telah terjadi,

sementara itu pengguna juga membutuhkan informasi yang


21

memungkinkan mereka untuk dapat memproyeksi apa yang akan terjadi di

masa yang akan datang.

Tujuan analisis laporan keuangan secara umum adalah

(Kasmir,2010: 92)

a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode

tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah

dicapai untuk beberapa periode.

b. Untuk mengetahui kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan

perusahaan.

c. Untuk mengetahui kekuatan yang dimiliki.

d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu

dilakukan kedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan

saat ini.

e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu

penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

f. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis

tentang hasil yang mereka capai.

4. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan

Untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai

informasi dalam laporan keuangan, maka dalam suatu analisis laporan

keuangan dengan menggunakan suatu metode dan teknik agar dicapai

tujuan yang dibutuhkan.


22

Metode analisis laporan keuangan secara umum ada dua metode

yang digunakan (Rudianto,2013: 190) yaitu :

a. Analisis Horizontal

Analisis Horizontal adalah metode analisis laporan keuangan yang

membandingkan suatu pos laporan keuangan dengan pos yang sama

dari laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya milik perusahaan yang

sama. Dalam metode ini, terkadang analisis dilakukan dengan melihat

kenaikan atau penurunan pos-pos yang sama dalam laporan keuangan

komparatif tersebut.

b. Analisis Vertikal

Dalam analisis vertikal ini pos-pos laporan keuangan dibandingkan

dengan pos lainnya dari laporan keuangan tahun yang sama. Itu berarti

suatu pos dalam laporan keuangan dibandingkan dengan pos lain dalam

tahun yang sama dari perusahaan yang sama. Dengan metode ini juga

dimungkinkan untuk membandingkan pos-pos tertentu dalam laporan

keuangan maupun laporan keuangan secara keseluruhan milik sutu

perusahaan dengan perusahaan lainnya. Dengan demikian, kinerja

perusahaan dibandingkan dengan kinerja perusahaan lain dalam industri

yang sama ditahun yang sama.

Terdapat berbagai teknik untuk menilai kinerja keuangan suatu

perusahaan, di mana masing-masing perusahaan memiliki manfaat yang

berbeda dan spesifik dengan kegunaan tertentu. Beberapa teknik yang


23

dapat digunakan untuk menilai dan menganalisis laporan keuangan

antara lain (Rudianto,2013: 191):

a) Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

Perbandingan antara laporan keuangan yang satu dengan yang lain

dapat dilakukan secara horizontal ataupun secara vetikal.

Perbandingan secara horizontal adalah metode perbandingan antara

laporan keuangan satu perusahaan dan perusahaan lain dalam tahun

yang sama. Perbandingan tersebut hams dilakukan antara perusahaan

sejenis (apple to apple) dalam tahun yang sama. Perbandingan

secara vertikal adalah perbandingan antara laporan keuangan suatu

pemsahaan di tahun tahim yang berbeda.

b) Analisis Tren

Ini adalah metode untuk melihat tendensi atau kecenderungan

kinerja suatu perusahaan dari tahun ke tahun, apakah kecenderungan

menurun atau meningkat.

c) Analisis Proporsi per Jenis Akun

Ini adalah metode analisis untuk melihat pembahan proporsi antara

satu akun lain atau dengan keseluruhan akun

d) Analisis Break Event Point

Ini adalah metode analisis untuk mengetahui tingkat penjualan

minimal yang hams dicapai perusahaan agar tidak mengalami

kemgian.

e) Analisis Rasio Keuangan


24

Ini adalah metode analisis untuk mengetahui perbandingan antara

satu akun tertentu dan akim lain dalam laporan keuangan suatu

perusahaan serta hubungan di antara akun-akun tersebut. Analisis

laporan keuangan dengan menggunakan metode analisis rasio dibagi

atas empat kategori, yaitu profitability ratio, liquidity ratio, leverage

ratio dan activity ratio

5. Pengertian Rasio Keuangan

Sofyan (2011: 297) rasio keuangan adalah angka yang diperoleh

dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lain-

nya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti).

Misalnya antara Utang dan Modal, antara Kas dan Total Aset, antara

Harga Pokok Produksi dengan total penjualan, dan sebagainya

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan

merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.

Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen

dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara

laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa

angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode (Kasmir, 2010:

93)
25

6. Jenis Analisis Rasio Keuangan

Jenis-jenis rasio keuangan (Buku lAI, 2013: 228-231):

a. Analisis Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemapuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat

pada waktunya. Menentukan tingkat likuiditas perusahaan

dipergunakan rasio likuiditas (Buku lAI, 2013: 228), yaitu :

1) Rasio Lancar {Current Ratio)

Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau

hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara

keseluruhan dengan aset lancar yang dimilikinya, yaitu dengan

perbandingan antara jumlah aset lancar dengan hutang lancar.

Aset Lancar
Current Ratio = 7; x 1 Kali
utang Lancar

2) Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar

utang lancar (utang jangka pendek) yang harus segera dipenuhi

dengan aset lancar yang tersedia dalam perusahaan tanpa

memperhitungkan nilai persediaan (inventory).

Aset Lancar — Persediaan


Quick Ratio = ; x 1 kali
Utang Lancar
26

3) Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia imtuk membayar

hutang.

Kas
Cash Ratio = xlOO%
Utang Lancar

b. Analisis Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas adalah ukuran penilaian kinerja perusahaan

yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan

yang di ambil manajemen perusahaan. Pengukuran rasio profitabilitas

terdiri dari: ( Buku lAI, 2013: 231)

1) Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Margin laba bersih (net profit margin) adalah ukuran persentase

dari seti^ hasil penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan

pengeluaran, termasuk bunga dan pajak. Rasio ini berguna untuk

mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dengan melihat besamya laba bersih setelah pajak.

Laba Setelah Pajak


Net Profit Margin = X 100%
Penjualan
28

1) Fixed Assets Turn Over

Rjisio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

berapa yang kali dana yang ditanamkan dalam aset tetap berputar

dalam satu periode.

Penjualan
FATO = -—r-r— x 1 kali
Total Aset Tetap

2) Perputaran Total Aset {Total Assets Turn Over)

Total assets turn over merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur perputaran semua aset yang dimiliki perusahaan dan

mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap

rupiah aset.

Penjualan
TATO = = — — X 1 kali
Total Aset

Analisis Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan utang.

Artinya seberapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan

dibandingkan dengan asetnya. Pengukuran rasio solvabilitas terdiri

dari: (Buku lAl, 2013:230)

1) Rasio Total Aset Terhadap Utang (Debt To Total Assets Ratio)

Rasio ini yaitu rasio yang menghitung berapa bagian dari

keseluruhan dana yang dibiayai dengan utang.


29

Total Hutang
DTAR = ——— X 100%
Total Aset

2) Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt To Equity Ratio)

Rasio ini digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas sehingga

rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan

pinjaman (kreditur) dengan pemilik perusahaan.

Total Hutang
DTER = — — - X 100%
Modal

Tabel II.2
Standar Rarta-rata Industri

No Rasio Keuangan Standar Rata-rata


Industri
1 Rasio Likuiditas
a. Current Ratio 2 Kali
b. Quick Ratio 1,5 Kali
c. Cash Ratio 0,5%
2 Rasio Profitabilitas
a. Net Profit Margin 20%
b. Return On Investment 30%
c. Retun On Equity 40%
3 Rasio Aktivitas
a. Fixed Assets Turn Over 5 Kali
b. Total Assets Turn Over 2 Kali
4 Rasio Solvabilitas
a. Debt To Assets Ratio 35%
b. Debt To Equity Ratio 90%
Sumber: Kasmir, 2014:128-175.
30

7. Kinerja Keuangan

a. Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah untuk menilai kondisi keuangan dan

prestasi perusahaan, analisis memerlukan beberapa tolak ukur yang

digunakan adalah ratio dan indeks, yang menghubungkan dua data

keuangan antara satu degngan yang lain (Agnes Sawir, 2005:6)

Kinerja keuangan merupakan hasil atau prestasi yang telah

dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya

mengelola aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu.

Kinerja keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk

mengetahui dan mengevaluasi sampai di mana tingkat keberhasilan

perusahaan berdasarkan aktivitas keuangan yang telah dilaksanakan.

Dalam proses penilaian kinerja manajemen perusahaan, salah satu

kriteria penting yang digunakan adalah ukuran kinerja keuangan

perusahaan. Untuk dapat melakukan penilaian hasil kerja manajemen

perusahaan dl bidang keuangan, digunakan berbagai informasi

keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi yang di lakukan

perusahaan (Rudianto,2013: 189).

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

kmerja keuangan dapat dikatakan gambaran keuangan pada suatu

periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun

penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator-indikator

kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas.


31

b. Pengukuran Kinerja Keuangan

Hanif (2009: 160) Pegukuran kinerja merupakan salah satu

aspek penting dalam proses pengendalian manajemen. Hasil

pencapaian perusahaan harus diukur agar diketahui sampai dimana

target-target perusahaan telah diwujudkan. Ketepatan pengukuran

sangat tergantung pada dasar pengukuran yang ditetapkan. Dasar

pengukuran ditetapkan dari faktor-faktor yang dianggap sebagai kunci

akses pelaksanaan strategi.

Mulyadi (2007: 337) Pengukuran kinerja adalah keberhasilan

personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategi

yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

pengukuran kinerja sangat dibutuhkan oleh pihak perusahaan karena

untuk mengetahui sejauh mana rencana yang dibuat dengan yang

sudah berjalan.

c. Manfaat Pengukuran Kinerja

Rivai (2009: 55) manfaat sistem pengukuran kinerja yang baik

adalah sebagai berikut:

1) Manfaat bagi karyawan yang dinilai antara lain:

a) Meningkatkan motifasi

b) Meningkatkan kepuasan pelanggan

c) Adanya kejelasan standar hasil yang diharapkan


32

d) Adanya kesempatan berkomunikasi ke atas

e) Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi

2) Manfaat bagi penilai:

a) Meningkatkan kepuasan kerja

b) Untuk mengukur dan mengidentifikasi kecenderungan kinerja

karyawan

c) Meningkatkan kepuasan kerja baik dari para manajer ataupun

karyawan

d) Sebagai sarana meningkatkan motivasi karyawan

e) Bisa mengidentifikai kesempatan untuk rotasi karyawan

3) Manfaat bagi perusahaan

a) Memperbaiki seluruh simpul unit-imit yang ada dalam

pemsahaan

b) Meningkatkan kualitas komunikasi

c) Meningkatkan motifasi karyawan secara keseluruhan

d) Meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang

dilakukan pandangan secara luas menyangkut tugas ynag

dilakukan untuk masing-masing karyawan.

Rudianto (2013: 188) penilaian kinerja digunakan oleh

manajemen untuk berbagai manfaat yang saling terkait, yaitu :

1) Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisen melalui

pemotivasian karyawan secara maksimal.


33

2) Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan

karyawan seperti promosi, transfer, dan pemberhentian.

3) Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan

karyawan serta untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi

program pelatihan karyawan.

4) Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana

atasan mereka menilai kinerjanya.

5) Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

manfaat adanya pengukuran kinerja maka perusahaan dapat

mengetahui apakah rencana kerja yang telah dibuat sudah berjalan

dengan efektif, serta dapat dilihat dari kepuasan pelanggan.

d. Tujuan Pengukuran Kinerja

Rudianto (2013: 187), tujuan utama pengukuran kinerja adalah

imtuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan

mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelmnya, agar

membuahkan tindakan serta hasil yang diinginkan. Standar perilaku

dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang

dituangkan dalam anggaran.

Batasan tentang pengukuran kinerja adalah seb^ai usaha

formal yang dilakukan oleh organisasi imtuk mengevaluasi hasil

kegiatan yang telah dilaksanakan secara periodik berdasarkan sasaran.


34

standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan pokok

dari pengukuran kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam

mencapai sasaran organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telah

ditet^kan sebelumnya agar menghasilkan tindakan yang diinginkan

(Mulyadi, 2007: 227).

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan

dengan adanya tujuan pengukura kinerja maka perusahaan dapat

merencanakan hasil yang akan dicapai sesuai dengan apa yang yang

telah diinginkan agar dapat berjalan dengan efektif dari segi keuangan

maupun non keuangan.

e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Ahmad (2008: 33) bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan adalah faktor ekstemal dan faktor internal. Faktor ektemal

yang baik hams memiliki kemampuan dan kerja keras yang tinggi

serta dipengaruhi oleh pemimpinan yang baik. Sedangkan faktor

internal kinerja yang buruk dipengaruhi oleh kemampuan yang

rendah, upaya bekerjanya sedikit serta pemimpinan yang tidak simpati

dan rekan-rekan kerja yang kurang produktif.

Mahmudi (2010: 20) ada lima faktor yang mempengaruhi

kinerja karyawan yaitu:

1) Faktor personal individu.


35

Faktor personal individu meliputi : pengetahuan, keterampilan

(skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen

yang dimiliki setiap individu.

2) Faktor kepemimpinan

Faktor kepemimpinan meliputi : kualitas dalam memberikan

dorongan, semangat, arahan dan lingkimgan yang diberikan

manajer dan team leader.

3) Faktor tim

Faktor tim meliputi : kualitas dukungan dan semangat yang

diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap

sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim.

4) Faktor sistem

Faktor sistem meliputi : sistem kerja, fasilitas kerja atau

infrastuktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi.

5) Faktor kontekstual (situasionai)

Faktor kontekstual (situasionai) meliputi: tekanan dan perubahan

lingkimgan ekstemal dan internal.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan bukan faktor

internal dan ekstemal saja, namun faktor individu, faktor

kepemimpinan, faktor tim, faktor sistem dan faktor kontektual.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sugiyono (2012: 11) jenis penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya

dibagi menjadi tiga macam :

1. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa

membuat suatu perbandingan atau menghubungkan dengan variabel

lainnya.

2. Penelitian Komperatif

Penelitian komperatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan

yang variablenya masih sama dengan penelitian mandiri tetapi yang

untuk lebih dari satu dalam waktu yang berbeda.

3. Penelitian Asosiatif

Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif yaitu untuk mengetahui penilaian rasio keuangan

terhadap kinerja keuangan.

36
37

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO) yang

beralamat di Jl. Mayor Zen, Palembang 30118. Telp. 62-(711)-712222,

712111 Fax. 62-(711)-712100, 712020. Website: www.pusri.co.id Email:

info(S),pusri.co.id

C. Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

Tabel III.l
Operasionalisasi Variabel

No Variabel Definisi Variabel Indikator


1 Laporan Laporan keuangan merupakan hasil a. Laporan Posisi
Keuangan akhir dariringkasanproses akuntansi Keuangan
yang meliputi transaksi keuangan yang b. Laporan L/R
terjadi selama tahun buku yang Komprehensif
bersangkutan dan diolah sedemikian
rupa sehingga dapat memberikan
informasi atas keadaan financial
perusahaan yang dapat bermanfaat bagi
pibak-pihak yang berkepentingan.
2 Kinerja Kinerja keuangan merupakan hasil atau a. Rasio
Keuangan prestasi yang telah dicapai oleh Likuiditas
manajemen perusahaan dalam b. Rasio
menjalankan fungsinya mengelola aset Profitabilitas
pemsahaan secara efektif selama c. Rasio
periode tertentu. Aktivitas
d. Rasio
Solvabilitas
Sumber: Penulis, 2016
38

D. Data Yang Diperlukan

Sugiyono (2009: 137) data penelitian pada dasamya dapat dikelompokkan

menjadi:

1. Data Primer

Data Primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumbemya (tidak melalui perantara)

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung

melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh orang yang lain).

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder yaitu data yang bempa ringkasan laporan keuangan dan

laporan laba mgi pemsahaan, gambaran umum perusahaan, visi dan misi,

serta tugas dan wewenang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2009: 402-425) teknik pengumpulan data meliputi:

1. Kuesioner

Kuesioner adalah daflar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain

bersedia memberikan respon (responden) sesuai denagn permintaan

pengguna.
39

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh informasi langsung dari sumbemya. Wawancara ini

digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam

serta jumlah responden sedikit.

3. Pengamatan (Observation)

Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek peneliti

untuk melihat dari kegiatan yang dilakukan apabila objek penelitian

bersifat perilaku dan tindakan manusiawi, fenomena alam (kejadian-

kejadian yang ada di alam sekitar) proes kerja dan penggunaan responden

kecil.

4. Tes (Test)

Tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan

atau latiban yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan,

intelagensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.

5. Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan,

laporan kegiatan, foto-foto, film dokumentar, data yang relevan dengan

penelitian.
41

keuangan dan laporan laba rugi pada perusahaan PT. Pupuk

Sriwidjaja Palembang periode 2012-2014. Data kualitatif yaitu

berupa kalimat yang dijelaskan.

Teknik Analisis

Sugiyono (2012: 23) menjelaskan bahwa deskripsi adalah statistik

yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan

atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya

tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

general isasi.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa

Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas dan Rasio

Solvabilitas.
BAB IV

HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

Lahir dari sebuah restrukturisasi, PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

bertekad menjadi Perusahaan yang kuat dan tumbuh dalam industry pupuk

di tingkat Nasional maupun Regional. PT. Pupuk Sriwidjaja didirikan pada

tanggal 24 Desember 1959 di Palembang, Sumatera Selatan. PT. Pusri

merupakan pabrik urea pertama di Indonesia. Bermula dengan satu unit

pabrik berkapasitas 100 ribu ton urea per tahun, perusahaan mengalami

perkembangan pesat sepanjang tahun 1972 hingga 1994 dengan

dibangunnya beberapa pabrik baru sehingga meningkatkan kapasitas

terpasang menjadi 2,26 juta ton urea per tahun. Mengiringi pembangunan

pabrik-pabrik baru dan bersamaan dengan munculnya sejumlah pabrik

pupuk lain di Indonesia, PT. Pusri mulai mengubah orientasi produksi ke

orientasi pasar. Dengan bantuan pinjaman Bank Dunia, PT. Pusri

membangun jaringan distribusi dan pemasaran berikut sarana dan

prasarana pendukungnya hingga menjangkau segenap pelosok Nusantara.

Sejak tahun 1979 pemerintah menugaskan PT. Pusri untuk melaksanakan

distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi ke seluruh wilayah Indonesia

hingga dibebaskannya tata niaga pupuk, serta saat ini pemerintah

memutuskan dibentuknya rayonisasi wilayah pemasaran dan distiribusi

42
43

pupuk bersubsidi mulai tahun 2003. Di samping membangun kompetensi

di bidang distribusi dan pemasaran, perusahaan juga memberikan

perhatian khusus kepada pembinanaan SDM dalam proses alih teknologi

untuk menangani pemeliharaan dan pembangunan pabrik pupuk secara

swakelola. Sebagai cikal bakal industri pupuk nasional, PT. Pusri

merupakan pemasok tenaga-tenaga ahli perpupukan yang handal bagi

perusahaan-perusahaan pupuk Indonesia yang didirikan kemudian. Banyak

tenaga ahli PT. Pusri yang dipercaya memberikan bantuan konsultasi

dalam berbagai masalah di pabrik-pabrik pupuk di dalam negeri maupun

mancanegara. PT. Pusri juga mengembangkan usaha-usaha bemilai

tambah tinggi, yaitu jiisa-jasa teknologi yang terkait dengan bisnis ini.

Misalnya, teknologi proses produksi ACES 21 yang dikenal efisien dan

hemat energi hasil riset dan pengembangan PT. Pusri bekerjasama dengan

Toyo Engineering Corporation (TEC) dari Jepang. ACES 21 merupakan

sebuah inovasi produsen pupuk yang memiliki technical know-how dalam

pengelolaan dan pemeliharaan pabrik pupuk secara efisien. Kombinasi

keunggulan di bidang produksi, distribusi dan pemasaran, SDM dan

teknologi menjadikan PT. Pusri sebagai pemain terdepan dalam industri

pupuk nasional.
44

Sekilas Profil dalam Waktu

a. Pusri didirikan pada tanggal 24 Desember 1959 di Palembang, dengan

kegiatan usaha memproduksi pupuk urea.

b. Pada tahun 1963 beroperasi pabrik pupuk urea pertama yaitu : "PUSRI-I"

dengan kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton per tahun.

c. Tahun 1974 dibangun pabrik pupuk Urea kedua yaitu "PUSRI-ll" dengan

kapasitas terpasang sebesar 380.000 ton pertahun (sejak tahun 1992

kapasitasya ditingkatkan / optimasi menjadi 570.000 ton/tahun).

d. Tahun 1976 dibangun pabrik pupuk Urea ketiga, yaitu "PUSRI-III"

dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton pertahim.

e. Tahun 1977 dibangun pabrik pupuk Urea keempat, yaitu "PUSRI-IV"

dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton pertahun.

f. Tahun 1979, pemerintah menetapkan PT. Pusri sebagai perusahaan yang

beitanggung jawab dalam pengadaan dan penyaluran seluruh jenis pupuk

bersubsidi, baik yang berskala dari produksi dalam negeri maupun import

untuk memenuhi kebutuhan program intensifikasi pertanian (Bimas dan

Inmas).

g. Tahun 1990 dibangun pabrik pupuk Urea, yaitu "Pusri-IB" dengan

kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton pertahun sebagai pengganti pabrik

Pusri-I yang dihentikan operasinya karena usia teknis dan sudah tidak

efisien lagi. Pabrik baru ini mulai berproduksi pada tahun 1994,

merupakan pabrik pertama yang dikeijakan sebagian besar oleh ahli-ahli


45

bangsa Indonesia, yang dibangun dengan konsep hemat energi dan

menggunakan sistem kendali komputer ^^Distributed Control System'\

h. Tahun 1997 dibentuk Holding BUMN Pupuk di Indonesia dan PT. Pusri

ditunjuk oleh pemerintah sebagai induk perusahaan.

i. Tanggal 1 Desember 1998, pemerintah mengahapus subsidi dan tata niaga

seluruh jenis pupuk, baik pupuk yang diproduksi dalam negeri maupun

pupuk import.

j. Pada tahun 2001 tata niaga pupuk kembali diatur oleh Pemerintah melalui

Kepmen Perindag RI No.93/MPP/Kep/3/2001, tanggal 14 Maret 2001,

dimana unit niaga Pusri dan atau produsen melaksanakan penjualan pupuk

di lini III (kabupaten) sedangkan dari kabupaten sampai ke tangan petani

dilaksanakan oleh distributor (BUMN,Swasta,Koperasi).

k. Pada tahun 2003 keluar Kepmen Perindag No.70/MPP/2003 tanggal 11

Februari 2003 tentang tata niaga pupuk yang bersifat rayonisasi dan berarti

PT. Pusri tidak lagi bertanggimg jawab untuk pengadaan dan penyediaan

pupuk secara nasional tetapi dalam beberapa rayon.

1. Pada tahun 2011, PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang lahir dari suatu proses

mekaisme spin-off atau pemisahan tidak mumi sebagai anak perusahaan

PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO) yang kemudian berganti nama menjadi

PT. Pupuk Indonesia (PERSERO) atau disebut juga Pupuk Indonesia

Hiding Company (PIHC).


46

Visi, dan Misi

Visi: Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional

Misi : Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis secara

efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan.

Stuktur Organisasi

Gambar IV.l
Struktur Organisasi Penisahaan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ H ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ ^ H ^^n^Hi^^^a ^

MANAGIB MANAOnt
nHOAWMAH •ANCBHO IAN GUN
A AIAEKAIASAAH nOMA OMAHWAN
KlUkNOAN

MAHAan
•INGAOAAN
HANMM • A U N G A JAiA
mtQurnktm
MAHAMI HANAOd MAHAOR KNMHKAN
tOOItTIA n M A U M H AfHNC HATimAl A •iLAIMAN
A NUGUDANOAH

" >:n LS.ul [J MAHAQHrtOOUM


MANMHI CINUU HAN AG I •tAUKUUHA
AtJHASAUN MHA LWOKUNOAM
tUONW

HAHAOn MMMIlAAIHOn
PEHGANTOHOAH •fHOWBANGAN IIMIHA
k kHOKUIAU USAKAAnKNOlOGI AACHUANIO NANDANF
. ..MAmxtiftm^.:
MANAM*
GUIANA A UMUM

KIMLA
LAAOUIOXUA
t«0[N ; .•• . ^Q^^m ^^^^^^9 i^ri.i.''iiji'i.is.'fe^

HAN AG!
INSHKSI T i l
MAN AG HI
ADMAGA A U M H A M L
'GJi 'iJDi -.OiAIAA

WANAOf*
MIKANKAL
TBO' "(OA HJIU

SISIIH K l t l L A H A T A N
A KEAMAKAN H A U L
MAHAOil
PUUNOMtLAN
1OM.G "A* JH JN

Sumber: PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang,20I6


47

Tugas Dan Wewenang

a. Supervisor Impor Dan Ekspor

1) Membantu untuk mendapatkan pupuk impor dengan harga yang

kompetitif dengan spesifikasi yang sesuai sedapat mungkin langsimg

dari sumbemya atau produsennya dan menginformasikan harga

perolehan kepada PPD.

2) Mengolah dokumen-dokumen perijinan (PEP di Bea Cukai,

Certificate of origin di Dunia perindustrian & Perdagangan), L/C dsb

yang diperlukan agar kegiatan impor dan ekspor dapat berjalan

lancar.

3) Menyiapkan pelaksanaan kegiatan ekspor pupuk urea dengan

memperhatikan kecukupan kebutuhan dalam negeri.

b. Manager Pengendalian Dan Pelayanan Pelanggan

1) Melakukan pengawasan terhadap pengolahan Sistem Informasi

Niaga Pusri untuk berbagi kebutuhan berupa data persediaan,

penjualan dll.

2) Menyiapkan bahan laporan kinerja Divisi penjualan PSO/Non PSO

secara bulanan/tahunan.

3) Melaksanakan kegiatan survei kepuasan pelanggan secara tahunan

sertariset-risetpasar lainnya sesuai kebutuhan.


48

4) Mengolah memberitaan tentang permasalahan pupuk dalam rangka

membuat opinion terhadap pemberitaan bekerj a sama dengan

Departemen Penjualan Produk Bersubsidi.

5) Merencanakan pengendalian dan pengawasan terhadap penjualan

pupuk urea baik subsidi maupun non subsidi.

Staf Manager Pengendalian Dan Pelayanan Pelanggan

Memberikan saran, masukan kepada Manager Pengendalian Dan

Pelayanan dengan cara melakukan analisis/evaluasi yang

komprehensif/akurat terhadap suatu persoalan yang diberikan atau

inisiatif sendiri, agar dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh Manager

Pegendalian Pemasaran dalam mengambil keputusan dan atau

melaksanakan tugas operasional sehari hari.

Supervisor Analisis & Pelaporan Pemasaran

1) Mengevaluasi pencapaian realisasi penjual pupuk dan non pupuk

bersama Departemen Penjualan.

2) Mengembangkan sistem & prosedur pengadaan, distribusi,

pergudangan, pemasaran.

3) Melakukan analisa biaya distribusi dan keuntungan atas penjualan

pupuk dan non pupuk.

4) Bersama unit kerja terkait melakukan analisa pengembangan

pemasaran melalui analisa pasar, market intelegensi, dan Iain-lain.


49

5) Membuat laporan aktivitas kegiatan Divisi Pemasaran secara berkala

bekerja sama dengan Departemen Penjualan dan unit terkait lainnya.

6) Mengolah Sistem Informasi Niaga Pusri untuk berbagai kebutuhan

untuk berbagai kebutuhan antara lain berupa data mengenai

pengadaan, persediaan, penjualan dan biaya-biaya agar informasi

niaga selalu tersedia bagi yang membutuhkan.

e. Supervisor Riset & Pengendalian Pemasaran

1) Membantu untuk mendapatkan pupuk impor dengan harga yang

kompetitif dengan spesifikasi yang sesuai sedapat mungkin langsung

dari sumbemya/produsennya dan menginformasikan harga perolehan

kepada PPD.

2) Mengelola dokumen-dokumen perijinan (PEP di bea cukai,

certificate of origin di Dinas Penidustrian & Perdagangan), L/C dsb

yang diperlukan agar kegiatan impor dan ekspor dapat berjalan

lancar.

3) Menyiapkan pelaksanaan kegiatan ekspor pupuk urea dengan

memperhatikan kecukupan kebutuhan dalam negeri.

4) Menyiapkan pelaksanaan kegiatan penjualan amoniak (baik untuk

pasar dalam negeri maupun ekspor) berkoordinasi dengan unit kerja

terkait.
51

g. Staf General Manager Keuangan

Memberikan saran, masukan kepada General Manager Keuangan

dengan cara melakukan analisa/evaluasi yang komprehensif/akurat

terhadap suatu persoalan yang diberikan atau inisiatif sendiri, agar dapat

dijadikan bahan pertimbangan oleh General Manager Keuangan dalam

mengambil keputusan dan atau melaksanakan tugas operasiona sehari-

hari.

h. Staf Manager Keuangan

Memberikan saran, masukan kepada Manager keuangan dengan

cara melakuka analisa/evaluasi yang komprehensif/akurat terhadap suatu

persoalan yang diberikan atau inisiatif, agar dapat dijadikan bahan

pertimbangan oleh manager keuangan dalam mengambil keputusan dan

atau melaksanakan tugas operasional sehari-hari.

i. Supervisor Pengelolaan Dana Dan Analisa Keuangan & Investasi

Terselenggaranya pengolahan dana perusahaan baik dalam valuta

asing maupun rupiah meliputi penerimaan dan pengeluaran uang

perusahaan dengan tertib sesuai prosedur, terjaminnya likuiditas melalui

perencanaan pengawasan, analisa dana, cashflow,fasilitas standy by loan

perusahaan pengembangan/penampilan dan dalam rangka mendapatkan

other income perusahaan yang optimal dengan memperhatikan keamanan

sinergi dan hubungan bisnis.


52

j. Supervisor Kassa & Bank Dan Asuransi

Terselenggaranya pengelolahan dana perusahaan baik dan valuta

asing maupun rupiah meliputi penerimaan, penyimpanan dan

pengeluaran uang perusahaan dengan tertib sesuai prosedur, dan

menyelenggarakan asuransi untuk melindimgi asset perusahaan dari

kerugian yang lebih besar, sesuai ketentuan yan berlaku secara efektif

dan efisien.

k. Supervisor Pajak Dan Penagihan

1) Melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan meliputi pemungutan,

pemotongan, penyetoran dan pelaporan PPh 21,23,25,26. PPh

Badan, PPN dan pajak lainnya sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

2) Melaksanakan perhitungan rampung PPh 21 karyawan, pembetulan

SPT masa PPN dan PPh.

3) Mengarsipkan dokumen perpajakan dan asuransi asset dengan POB

kearsipan.

4) Mengawasi penerapan ketentuan perpajakan baik unit kerja daerah

maupun kantor pusat.

5) Melakukan penyuluhan pajak, petunjuk pelaksanaan perpajakan dan

ketentuan perpajakan yang baru.


53

6) Melakukan evaluasi transaksi perusahaan yang belum diatur secara

tegas aspek perpajakan dengan melakukan konsultasi kepada Drijen

Pajak.

7) Menyiapkan rencana pembayaran pajak, biaya-biaya yang dapat

dilakukan penghematan pajak dan melakukan rekonsiliasi antara

SPT masa dengan pencatatan akuntansi untuk menghindari potensial

kerugian akibat sanksi perpajakan.

8) Melakukan evaluasi terhadap temuan pemeriksa pajak dan tindak

lanjutnya, menyiapkan data-data dan ketentuan perpajakan untuk

penyelesaian sangketa pajak dari proses keberatan Drijen Pajak,

Pengendalian Pajak dan Peninjauan kembali ke MA.

9) Menyiapkan angsuran PPh pasal 25 tahun berjalan sesuai RKAP.

10) Melakukan evaluasi atas biaya-biaya dalam kaitnya untuk

penyusutan Laporan Keuangan Fiskal.

11) Memonitor pelaksanaan rekoniliasi perpajakan dengan unit kerja

Akuntansi.

12) Melakukan evaluasi atas SPOP dan surat pemberitahuan pajak

terhutang (SPPT) PBB sebelum diterbitkan ketetapan.

Manager Akutansi

1) Merencanakan dan mengelola kegiatan akuntansi dan pelaporan arus

keuangan dari hasil kegiatan usaha perusahaan guna membuat


54

laporan keuangan dan laporan hasil kegiatan usaha perusahaan

khususnya bagi direksi dan komisaris perusahaan.

2) Merencanakan, mengelola dan menggendalikan keuangan

perusahaan melalui kegiatan verifikasi pembayaran agar terlaksana

pembayaran secara tepat waktu/target dan sesuai ketentuan

perusahaan.

3) Mengelola sistem dan pengadministrasi aktiva tetap.

4) Merencanakan membuat kebijakan & konfirmasi pertanggung

jawaban fisik aktiva tetap kepada seluruh penanggung jawab fisik

aktiva tetap.

5) Mengelola pengadministrasian kegiatan proyek-proyek.

6) Merencanakan dan mengawasi penyiapan tanggapan atas temuan

auditor intern maupun auditor ekstem.

7) Merencanakan dan memeriksa penyusunan Annual Report.

8) Mengelola sistem informasi akuntansi perusahaan.

m. Staf Manager Akuntansi

1) Membantu Manager Akuntansi dalam pengkoordinasian kegiatan

unit kerja Akuntansi dengan unit kerja terkait terutama pekeijaan

nonperasional atau non rutin.

2) Mengajukan rencana peningkatan kemampuan skill SDM dan

pelaksanaan intemalnya bersama unit kerja terkait.


55

3) Memonitor, mengevaluasi dan menyiapkan laporan piutang macet

khususnya piutang usaha kepada pihak ke 3 di PPD, UUP dan

perwakilan.

4) Menyusun, mengevaluasi anggaran rutin dan anggaran investasi

departemen akuntansi

5) Bekoordinasi dengan supervisor-supervisor, staf senior di

lingkungan unit kerja direktorat keuangan dalam menyiapkan data

dan informasi yang uptodate yang sewaktu-waktu akan diperlukan

oleh pihak ke 3 seperti BPS, Danareksa, Bank Indonesia,

Pemerintahan Daerah dan Pusat, Forum hearing DPR. Dll atau pihak

intenal antara lain unit kerja, manajemen resiko.

n. Staf Pengembangan Sistem Akuntansi

Melaksanakan kegiatan penyempumaan/pengembangan kegiatan

dan pedoman akuntansi (chart of account dan accouting manual), sub

sistem akuntansi dan prosedur kerja serta sistem akuntansi manajemen,

termasuk penyampaiannya kepada korporasi untuk penyeragaman

kebijakan akuntansi.

o. Supervisor Akunatnsi Perediaan &Aktiva Tetap

1) Melaksanakan dan memonitor persediaan barang jadi di pusat

produksi dan kantor pusat, paltong dan pemasaran serta akuntansi

spareparts secara akurat, tepat waktu, efisien dan dapat di


56

pertanggungjawabkan baik secara accountability maupun secara

auditability.

2) Melakukan dan mengawasi kegiatan pengumpulan dan pengelohan

data/informasi keuangan dengan memanfaatkan paket sistem

informasi IFS maintenance, IFS Logistic, sistem informasi niaga

untuk menyusun laporan posisi persediaan pupuk & spare part,

posisi hutang piutang atas pinjam meminjam spare part kepada

produsen pupuk, posisi piutang gas alam kepada pemerintah.

3) Memonitor dan mencatat akuntansi aktiva tetap dan aktiva Iain-lain

baik secara fisik maupun administrasi secara akurat, tepat waktu,

efisien dan dapat di pertanggungjwabakan.

4) Melaksanakan pengadministrasian dan pencatatan akimtansi proyek-

proyek internal dan ekstemal, TA (Turn Arround) dan Docking

Kapal

p. Supervisor Akuntansi Biaya

1) Memonitor kegiatan akuntansi biaya produksi, dan pemasaran kantor

pusat secara akurat , tepat waktu, efisien dan dapat

dipertanggungjawabkan baik secara accountability maupun secara

audibility.

2) Melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengumpulan dan

pengolahan data / informasi keuangan dengan memanfaatkan paket


57

sistem infromasi IFS maintenance, IFS Logistic sistem informasi

niaga untuk penyusunan laporan biaya PT Pusri.

3) Menyiapkan laporan biaya produksi, harga pokok dan Iain-Iain

sebagai pendukung laporan keuangan.

q. Supervisor Laporan Keuangan

1) Melakukan evaluasi catatan akuntansi atas perkiraan neraca dan

perkiraan rugi laba serta mengarahkann tindak lanjut atas hasil

rekonsiliasi perkiraan-perkiraan neraca.

2) Melaksanakan kegiatan akutansi umum dan monitoring seluruh

account neraca kecuali persediaan secara akurat, tepat waktu, efisien

dan dipertanggungjawabkan baik secara accountability dan secara

audibility.

3) Menyiapkan laporan keuangan unit usaha bulanan dan tahunan

(audit report) dan laporan keuangan konsolidasi tahunan sesuai SAK

secara accountability dan secara auditability.

4) Melaksanakan dan memonitor kegiatan akuntansi keuangan dalam

kaitannya dengan proses penyusunan laporan keuangan secara

akurat, tepat waktu, efisien dan dapat di pertanggungjawabkan

secara accountability dan secara auditability.

5) Melaksanakan kegiatan upload data jumal dari seluruh PPD, UUP

perwakilan pusri seluruh Indonesia untuk laporan keuangan bulanan.


58

6) Melaksanakan evaluasi kewajaran seluruh saldo perkiraan pada

General Ledger (GL) untuk disampaikan kepada seluruh

penanggungjawa perkiraan.

r. Supervisor Akuntansi Hutang & Piutang

1) Melaksanakan dan memonitor kegiatan akuntansi hutang piutang

usaha, non usaha dan proyek secara akurat, tepat waktu, efisien dan

dapat dipertanggung jawabkan baik secara accountability dan secara

auditability.

2) Melaksanakan rekonsiliasi catatan akuntansi atas saldo hutang

piutang anggota holding, hutang pihak ke 3, hutang piutang

karyawan, hutang piutang pajak (PPN masukan/keluaran, PPH

Badan, PBB).

s. Supervisor Verifikasi

1) Melakukan proses verifikasi pembayaran tagihan berdasarkan

ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan ketentuan

pemerintah serta peraturan perpajakan dengan mengadakan

pengecekan dan keabsahan dokumen pebayaran tagihan.

2) Menyiapkan informasi hutang karyawan yang belum

dipertanggungjawbakan kepada dinas akuntansi umum dan

melakukan pengecekan saldo hutang per sub ledger serta


59

melaksanakan kooordinasi dengan unit kerja terkait dalam hal proses

pembayaran.

3) Menyimpan data dan menjelaskan kepada auditor atas permasalahan

yang berkaitan dengan i>embayaran dalam rangka kegiatan

pemeriksaan tutup buku akhir bulan.

4) Melaksanakan kegiatan verifikasi pembayaran yang berkaitan

dengan kegiatan kantor pusat dan pusat produksi serta unit

pemasaran secara akurat, tepat waktu, efisien dan dapat

dipertanggungjawabkan baik secara accountability & auditability.

5) Melaksanakan kegiatan verifikasi pembayaran yang meliputi

pembebanan pajak terhadap tagihan dan pemberian account code

secara tepat waktu.

t. Manager Anggaran

1) Menyiapkan RKAP bersama unit kerja terkait dan menyiapkan

penyusunan anggaran yang akan diajukan dalam RUPS dan

menginformasikan anggaran yang disetujui RUPS kesemua unit

kerja masing-masing.

2) Menganalisa laporan kegiatan usaha perusahaan untuk

kepentingan/laporan ke direksi komisaris dan pemegang saham.

3) Mengolah laporan realisasi anggaran per tanggungjawaban biaya.


60

4) Mengendalikan pelaksanaan anggaran perusahaan, analisa variance

anggaran dan membuat proyeksi keuangan ke depan (jangka pendek

dan jangka penjang).

u. Staf Manager Anggaran

Memberikan saran, masukan kepada manager anggaran dengan

cara melakukan analisis atau evaluasi yang komprehensif/akurat terhadap

suatu persoalan yang diberikan atau inisiatif sendiri, agar dapat dijadikan

bahan pertimbangan oleh Manager Anggaran dalam mengambil

keputusan atau melaksanakan tugas operasional sehari-hari.

V. Supervisor Penyusunan Anggaran

1) Menyiapkan penyusunan anggaran perusahaan dengan cara

berkoordinasi dengan setiap unit kerja atas aktivitas-aktivitas dan

pembiayaan yang diperlukan agar anggaran biaya perusahaan untuk

kebutuhan operasional dapat dipertimbangkan secara akurat dan

dapat ditentukan skala prioritasnya.

2) Mengarahkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan re-evaluasi, re-

alokasi maupun pembatalan anggaran yang telah dikonfirmasi.

3) Menyiapkan laporan realisasi dan evaluasi.

4) Melaksanakan pembahasan penyimpanan pelaksanaan anggaran dan

rencana pelaksanaan anggaran periode bulan berikutnya bersama

unit kerja terkait.


61

5) Mengeavaluasi dan meningkatkan sistem dan prosedur pengawasan

anggaran melalui KPI unit kerja agar sesuai dengan rancangan

strategi yang diterapkan perusahaan.

Supervisor Pengawasan Anggaran

1) Melaksanakan pengawasan anggaran perusahaan melalui konfirmasi,

evaluasi/analisis, rapat-rapat koordinasi agar anggaran biaya

perusahaan terkendali dengan baik.

2) Menyiapkan laporan analisis variance anggaran sesuai format

laporan keuangan/akuntansi (neraca,laba/rugi dan Iain-lain), laporan

posisi proyek perkembangan serta laporan posisi invetasi rutin atau

barang modal.

3) Melakukan evaluasi terhadap usulan kenaikan tarif dan mengikuti

proses tender sesuai POB pengadaan barang atau jasa.

Staf Pelaporan Manajemen

1) Menyiapkan laporan kinerja PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

dengan cara menyiapkan analisis laporan terhadap data operasional

perusahaan dan siap disajikan secara bulanan, triwulan, semesteran

dan tahunan agar laporan manajemen khusunya bagi direksi dan

komisaris perusahaan dapat disajikan secara akurat dan tepat waktu.

2) Menyiapkan laporan kinerja tahunan dengan cara melakukan analisis

yang komprehensif dan data yang accountable terhadap seluruh


62

aktivitas perusahaan agar laporan dapat disajikan untuk kepentingan

pemegang saham.

3) Megawasi/pengendalian kegiatan dan keuangan pada anak-anak

perusahaan sendiri/yayasan dan dapensri, termasuk mengelola

risalah RUPS dan kinerjanya serta laporan perkembangannya

(trend).

B. Pembahasan Hasil Penelitian

"Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan

Dengan Pendekatan Alat Ukur Rasio Keuangan Pada PT. Pupuk

Sriwidjaja (PERSERO) Palembang".

Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pelaksanaan suatu

kegiatan, program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan strategi (strategy

planning). Kinerja perusahaan juga merupakan hasil dari banyak keputusan

individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Oleh karena itu

untuk menilai kinerja perusahaan perlu melibatkan analisis dampak keuangan

kumulatif dan ekonomi dari keputusan yang dibuat dan

mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif.

Pengukuran kinerja adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu

manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial

dan alat ukur nonfinansial. Pengukuran kinerja adalah suatu sistem yang

bertujuan imtuk membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi


63

melalui alat ukur finansial dan alat ukur nonfinansial. Rasio keuangan

merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan

keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Rasio

keuangan terdiri dari empat rasio yaitu rasio likuiditas, rasio profitabilitas,

raiso aktivitas dan rasio solvabilitas.

Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang

lengkap biasanya meliputi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi

komprehensif , laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan

dalam berbagai cara seperti misalnya: sebagai laporan arus kas, atau laporan

arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan

bagian integral dari laporan keuangan

Peneliti menganalisis laporan keuangan PT. Pupuk Sriwidjaja

(PERSERO) Palembang untuk mengetahui kinerja perusahaan tersebut.

Laporan keuangan yang diteiliti adalah laporan keuangan yang disusun pada

tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Analisis yang dilakukan untuk

mengetahui kinerja perusahaan adalah dengan rasio keuangan yaitu rasio

likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio solvabilitas. Laporan

keuangan PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO) Palembang tahun 2012 sampai

dengan 2014 meliputi:

1. Laporan Posisi Keuangan Perusahaan tahun 2012 sampai dengan tahun

2014 dapat dilihat di lampiran.

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Perusahaan tahun 2012 sampai

dengan 2014 dapat dilihat pada lampiran.


65

Tabel IV.l
Perhitungan Rasio Lancar
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Aset Lancar Utang Lancar Rasio Lancar
2012 Rp 5.285.493 Rp 901.491 5,863 Kali
2013 Rp 5.867.972 Rp 1.707.936 3,436 Kali
2014 Rp 5.845.005 Rp 3.293.368 1,775 Kali
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016

Berdasarkan tabel r v . l dapat diketahui rasio lancar perusahaan

tahun 2012 adalah jumlah tertinggi sebesar 5,863 kali. Semakin besar rasio

ini, semakin baik kinerja keuangan perusahaan.

Rasio lancar perusahaan di tahim 2013 yaitu 3,436 kali mengalami

penurunan sebesar 41,40% bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu

5,863 kali. Penurunan ini disebabkan karena persentase kenaikan aset

lancar sebesar 11,02% , lebih kecil dari pada persentase kenaikan hutang

lancar yang sebesar 89,46%. Kenaikan aset lancar ini terutama disebabkan

karena kenaikan jumlah persediaan sebesar Rp 1.030.119, sedangkan

kenaikan hutang lancar terutama disebabkan karena adanya kenaikan pada

hutang lancar lainnya (pihak ketiga) sebesar Rp 138.287.

Rasio lancar perusahaan di tahun 2014 yaitu 1,775 kali mengalami

penurunan 48,34% bila dibandingkan dengan tahun 2013yaitu 3,436 kali.

Penurunan ini disebabkan karena persentase penurunan aset lancar 0,39%

lebih kecil dibandingkan persentase hutang lancar mengalami kenaikan

sebesar 92,83%. Penurunan aset lancar ini terutama disebabkan karena

penurunan yang terjadi pada persediaan sebesar Rp 856.664, sedangkan

kenaikan hutang lancar terutama disebabkan karena adanya kenaikan pada

hutang usaha (pihak ketiga) sebesar Rp 365.138


66

Jadi terlihat bahwa rasio lancar di tahun 2012 paling tinggi

dibandingkan dengan tahun 2013 dan tahun 2014. Pada tahun 2014 rasio

ini masih di bawah standar industry yaitu 2 kali, yang menandakan kineija

keuangan perusahaan cukup baik.

b. Rasio Cepat {Quick Ratio) dengan rumus :

Aset Lancar — Persediaan


Quick Ratio = ; x 1 Kali
Utang Lancar

Tabel IV.2
Perhitungan Rasio Cepat

Tahun Aset Lancar Persediaan Utang Lancar Rasio Cepat


2012 Rp 5.285.493 Rp 1.016.601 Rp 901.491 4,735 Kali
2013 Rp 5.867.972 Rp 1.030.119 Rp 1.707.936 2,833 Kali
2014 Rp 5.845.005 Rp 856.664 Rp 3.293.368 1,515 Kali
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2016

Berdasarkan tabel rv.2 dapat diketahui rasio cepat perusahaan

tahun 2012 adalah jumlah tertinggi sebesar 4,735 kali. Semakin besar rasio

ini, semakin baik kinerja keuangan perusahaan.

Rasio cepat perusahaan di tahun 2013 yaitu 2,833 kali mengalami

penurunan sebesar 40,18% bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu

4,735 kali penurunan ini disebabkan karena persentase penurunan aset

lancar tanpa persediaan sebesar 13,33%, lebih kecil daripada kenaikan

hutang lancar yang sebesar 89,46%. Penurunan aset lancar ini terutama

disebabkan karena penurunan jumlah piutang usaha, kas dan uang muka

sebesar Rp 3.006.887, sedangkan penurunan hutang lancar terutama

disebabkan karena adanya penurunan pada hutang lancar lainnya (pihak

ketiga) sebesar Rpl38.287.


67

Rasio perusahaan di tahun 2014 yaitu 1,515 kali mengalami

penurunan sebesar 46,53% bila dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu

2,833 kali. Penurunan ini disebabkan karena persentase penurunan aset

lancar tanpa persediaan sebesar 3,11%, lebih kecil dari pada persentase

hutang lancar yaitu sebesar 92,83%. Penurunan aset lancar ini terutama

disebabkan karena penurunan jumlah piutang usaha, kas dan uang muka

sebesar Rp 967.802 , sedangkan penurunan hutang lancar terutama

disebabkan karena adanya penurunan pada hutang lancar lainnya (pihak

ketiga) sebesar Rp 365.138.

Jadi terlihat bahwa rasio cepat mengalami penurunan pada tahun

2012 sampai dengan tahun 2014. Kinerja keuangan perusahaan masih

dikategorikan cukup baik karena di tahun 2012 dan 2013 di atas standar

industry tetapi pada tahun 2014 mengalami penurunan dan nilainya sama

seperti standar industry,

c. Rasio Kas {Cash Ratio) dengan rumus :

Kas
Cash Ratio = X 100%
Utang Lancar

Tabel I V J
Perhitungan Kas Rasio

Tahun Kas Hutang Lancar Rasio kas


2012 Rp 3.405.149 Rp 901.491 3,8 %
2013 Rp 2.217.715 Rp 1.707.936 1,3%
2014 Rp 564.505 Rp 3.293.368 0,2%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016
68

Berdasarkan tabel IV.3 dapat diketahui rasio kas perusahaan

tahun 2012 adalah jumlah tertinggi sebesar 3,8%. Semakin besar rasio

ini, semakin baik kinerja keuangan perusahaan.

Rasio kas perusahaan ditahun 2013 yaitu 1,3% mengalami

penurunan sebesar 65,62% bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu

3,8%. Penurunan ini disebabkan karena persentase penurunan kas sebesar

34,87%, lebih kecil dari pada persentase kenaikan hutang lancar sebesar

89,46%. Penurunan ini disebabkan penurunan kas sebesar Rp 1.187.473,

dan kenaikan hutang lancar terutama disebabkan karena adanya

penurunan pada hutang lancar lainnya (pihak ketiga) sebesar Rp 138.287.

Rasio kas perusahaan di tahun 2014 mengalami penurunan

sebesar 86,79% dibandingkan tahun 2013. Penurunan kas dengan

persentase 74,55% lebih kecil dengan kenaikan hutang lancar sebesar

92,83%. Penurunan ini disebabkan penurunan kas sebesar Rp 1.653.210,

dan kenaikan hutang lancar terutama disebabkan karena adanya

penurunan hutang lancar lainnya (pihak ketiga)sebesar Rp 365.138.

Jadi terlihat bahwa rasio kas perusahaan mengalami penurunan

setiap tahunnya. Kinerja keuangan perusahaan cukup baik krena dibawah

standar industri.
69

2. Analisis Rasio Profitabilitas {Profitability Ratio)

Rasio Profitabilitas adalah ukuran penilaian kinerja perusahaan

yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang

di ambil manajemen perusahaan (Buku lAI, 2013: 231)

a. Net Profit Margin dengan rumus :

Laba Setelah Pajak


Net Profit Margin = —-.—; x 100%
Penjualan

Tabel IV.4
Perhitungan Net Profit Margin
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Laba Setelah Pajak Penjualan Npm
2012 Rp 1.295.744 Rp 5.923.932 21,87%
2013 Rp 882.783 Rp 7.325.617 12,05%
2014 Rp 701.038 Rp 8.486.082 8,26%
Sumber : Hasil Pengolahan Data,2016

Berdasarkan tabel IV.4 dapat dilihat bahwa rasio net profit

margin mengalami penurunan setiap tahunnya. Semakin tinggi rasio ini

semakin baik kinerja perusahaan.

Rasio net profit margin di tahun 2013 yaitu 12,05% mengalami

penurunan yang drastis sebesar 44,91% bila dibandingkan dengan tahun

2012 yaitu 21,08%. Penurunan ini disebabkan karena pesentase penurunan

laba setelah pajak sebesar 31,87%, lebih besar dari pada persentase

kenaikan penjualan yaitu 23,66%.

Rasio net profit margin di tahun 2014 yaitu 8,26% mengalami

penurunan yang cukup drastis sebesar 31,44% bila dibandingkan dengan

tahun 2013 yaitu 12,05%. Penurunan ini disebabkan karena persentase


70

penurunan laba setelah pajaJc sebesar 20,59%, lebig besar dari pada

kenaikan penjualan yaitu 15,84%.

Jadi terlihat bahwa rasio net profit margin di tahun 2012 sampai

2014 mengalami penurunan yang cukup drastis. Rasio ini masih di bawah

standar industry yaitu 20%, yang menandakan kinerja keuangan

perusahaan kurang baik.

b. Return on Invesment (ROI) dengan rumus :

Laba Bersih
ROI = — — — X 100%
Total Aset
Tabel IV.5
Perhitungan Rasio ROI
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Laba Bersih Total Aset ROI
2012 Rp 1.351.441 Rp 6.961.309 19,4%
2013 Rp 813.324 Rp 9.347.669 8,7%
2014 Rp 515.765 Rp 14.274.398 3,6%
Sumber: Hasi Pengolahan Data, 2016

Berdasarkan tabel rv.5 dapat dilihat bahwa Rasio Return on

investment perusahaan pada tahun 2012 sampai tahun 2014 mengalami

penurunan yang drastis. Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan

suatu perusahaan.

Rasio perusahaan pada tahun 2013 yaitu 8,7% mengalami

penurunan sebesar 55,18% bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu

sebesar 19,4%. Penurunan ini disebabkan karena persentase penurunan

laba bersih sebesar 39,8%, lebih besar dari pada persentase kenaikan total

aset yaitu sebesar 34,3%. Penurunan laba bersih ini terutama disebabkan

karena kenaikan jumlah beban pokok penjualan sebesar Rp 5.733.935,


71

sedangkan kenaikan total aset disebabkan karena adanya kenaikan jumlah

aset tetap dan piutang subsidi dari pemerintah republik Indonesia sebesar

Rp4.567.106.

Rasio perusahaan pada tahun 2014 yaitu 3,6% mengalami

penurunan sebesar 58,47% bila dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu

8,7%. Penurunan ini disebabkan karena persentase penurunan laba bersih

sebesar 36,6% lebih kecil dari pada persentase kenaikan total aset sebesar

52,7%. Penurunan laba bersih ini terutama disebabkan karena kenaikan

jumlah beban pokok penjualan sebesar Rp 6.913.599, sedangkan kenaikan

total aset disebabkan karena adanya kenaikan jumlah aset tetap dan

piutang subsidi dari pemerintah republik indonesia sebesar Rp 11,594.966.

Jadi terlihat bahwa rasio return on investment mengalami

penurunan tiap tahunnya. Kinerja keuangan perusahaan masih kurang baik

karena dibawah standar rata-rata industri yaitu 30%.

c. Return on Equity (ROE) dengan rumus :

Laba Bersih
ROE = - — — — — X 100%
Tota Ekuitas

Tabel IV.6
Perhitungan Return on Equity

Tahun Laba Bersih Total ekuitas ROE


2012 Rp 1.351.441 Rp 5.264.804 25,7%
2013 Rp 813.324 Rp 5.554.760 14,6%
2014 Rp 515.765 Rp 5.627.627 9,2%
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016

Berdasarkan tabel IV.6 dapat dilihat bahwa Rasio return on

equity pada. tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 mencerminkan bahwa
72

penurunan rasio tersebut cukup drastis. Semakin tinggi rasio ini semakin

baik pula kinerja keuangan perusahaan.

Rasio return on equity tahun 2013 yaitu 14,6% mengalami

penurunan yang drastis sebesar 42,9% bila dibandingkan dengan tahun

2012 yaitu 25,7%. Penurunan ini disebabkan karena persentase penurunan

laba bersih sebesar 39,8%, lebih besar dari pada kenaikan total ekuitas

yaitu 5,5%. Penurunan laba bersih ini terutama disebabkan karena adanya

kenaikan jumlah beban pokok penjualan sebesar Rp 5.733.935, sedangkan

kenaikan total ekuitas terutama disebabkan karena adanya kenaikan modal

saham dan saldo laba (ditentukan penggunanya) sebesar Rp 5.056.605.

Rasio return on equity tahun 2014 yaitu 9,2% mengalami

penurunan sebesar 37,4% bila dibandingkan dengan tahun 2013 14,6%.

Penurunan ini disebabkan karena persentase penurunan laba bersih sebesar

36,6% , lebih besar dari pada persentase kenaikan total ekuitas sebesar

1,3%. Penurunan laba bersih ini terutama disebabkan karena adanya

kenaikan jumlah beban pokok penjualan sebesar Rp 6.913.599, sedangkan

kenaikan total ekuitas terutama disebabkan karena adanya kenaikan modal

saham dan saldo laba (ditentukan penggunanya) sebesar Rp 5.810.118.

Jadi dilihat dari rasio return on equity di tahun 2012 paling tinggi

dibandingkan dengan tahun 2013 dan 2014. Rasio ini maish dibawah

standar industy yaitu 40% yang menandakan kinerja keuangan perusahaan

kurang baik.
73

3. Analisis Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah ukuran penilaian kinerja perusahaan yang

dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas

perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilikinya (Buku lAI, 2013:

227)

a. Fixed Assets Turn Over dengan rumus :

Penjualan
FATO = X 1 kali
Total Aset Tetap

Tabel IV.7
Fixed Assets Turn Over

Tahun Penjualan Total aset tetap Rasio


2012 Rp 5.923.932 Rp 1.174.109 5,04 Kali
2013 Rp 7.325.617 Rp 3.116.600 2,35 Kali
2014 Rp 8.486.082 Rp 8.014.948 1,05 Kali
Sumber: Hasi Pengolahan Data, 2016

Berdasarkan tabel rv.7 dapat diketahui rasio FATO perusahaan

tahun 2012 adalah jumlah tertinggi sebesar 5,04 kali. Semakin besar rasio

ini, semakin baik kinerja keuangan perusahaan.

Rasio FATO tahun 2013 yaitu 2,35 kali mengalami penurunan

sebesar 53,41% dibandingkan tahun 2012 yaitu 5,04 kali. Penurunan ini

disebabkan karena persentase kenaikan penjualan sebesar 23,66% lebih

kecil dibandingkan persentase kenaikan total aset tetap sebesar 165,44%.

Kenaikan penjualan sebesar Rp 1.401.685 dan kenaikan total aset tetap

sebesar Rpl.942.491.

Rasio FATO tahun 2014 yaitu 1,05 kali mengalami penurunan

sebesar 54,95% dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar 2,35 kali.
74

Penurunan ini disebabkan karena persentase kenaikan penjualan sebesar

15,84% sedangkan kenaikan total aset tet^ sebesar 157,16%. Kenaikan

penjualan sebesar Rp 1.160.465 dan kenaikan total aset tetap sebesar Rp

4.898.348.

Jadi dilihat dari rasio FATO mengalami penurunan setiap

tahunnya. Kinerja keuangan perusahaan masih kurang baik, karena masih

di bawah standar industry sebesar 5 kali.

b. Perputaran total assets (Total Assets Turn Over) dengan rumus:

Penjualan
TATO = =—7-;— X 1 kali
Total Aset

Tabel IV.8
Perputaran Total Assets
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Penjualan Total Aset Rasio
2012 Rp 5.923.932 Rp 6.961.309 0,85 kali
2013 Rp 7.325.617 Rp 9.347.669 0,78 kali
2014 Rp 8.486.082 Rp 14.274.398 0,59 kali
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016

Berdasarkan tabel rV.8 dapat diketahui rasio TATO perusahaan

tahun 2012 adalah jumlah tertinggi sebesar 0,85 kali. Semakin besar rasio

ini, semakin baik kinerja keuangan perusahaan.

Rasio TATO tahun 2013 yaitu 0,78 kali mengalami penurunan

sebesar 7,9% bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu 0,85 kali.

Penurunan ini disebabkan persentase kenaikan penjualan sebesar 23,6%

lebih kecil dibandingkan dengan persentase kenaikan total aset sebesar

34,3%. Peningkatan penjualan sebesar Rp 1.401.685, dan kenaikan total

aset disebabkan kenaikan pada aset tetap sebesar Rp 3.116.600.


75

Rasio TATO tahun 2014 yaitu 0,59 kali mengalami penurunan

sebesar 24,1% bila dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 0,78 kali.

Penurunan ini disebabkan persentase kenaikan penjualan sebesar 15,8%

lebih kecil dibandingkan dengan persentase kenaikan total aset sebesar

52,7%. Peningkatan penjualan sebesar Rp 1.160.465, dan kenaikan total

aset disebabkan kenaikan pada aset tetap sebesar Rp 8.014.948.

Jadi dilihat dari rasio TATO mengalami penurunan setiap

tahunnya. Kinerja keuangan perusahaan masih kurang baik karena masih

di bawah standar rata-rata industri sebesar 2 kali.

4. Analisis Rasio Solvabilitas {Solvability Ratio)

Solvabilitas ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya seberapa

besar beban utang yang ditanggung perusahatin dibandingkan dengan

asetnya (Buku lAI, 2013: 230)

a. Rasio Utang Terhadap Total Aset (Debt to Asets Ratio) dengan rumus:

Total Hutang
DTAR = — — — X 100%
Total Aset
Tabel IV.9
Perhitungan Rasio Hutang
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Total Kewajiban Total Aset Rasio Hutang
2012 Rp 1.696.505 Rp 6.961.309 24,4%
2013 Rp 3.792.909 Rp 9.347.669 40,6%
2014 Rp 8.646.771 Rp 14.274.398 60,6%
Sumber : Hasil Pegolahan Data,2016
76

Berdasarkan tabel rv.9 dapat dilihat bahwa Rasio Hutang

terhadap Total Aset perusahaan pada tahun 2012 yang mencerminkan

bahwa pembiayaan perusahaan untuk memperoleh seluruh aset yang ada

telah dibiayai oleh hutang sebesar 24,4% dengan standar rata-rata industry

35%. Semakin rendah rasio ini, maka semakin baik kinerja keuangan

perusahaan.

Rasio Hutang Terhadap Total Aset tahun 2013 yaitu 40,6%

mengalami kenaikan sebesar 66,6% dibandingkan dengan tahun 2012

yaitu 24,4%. Kenaikan ini disebabkan karena persentase kenaikan total

hutang sebesar 123,57% lebih besar dari pada kenaikan total aset sebesar

34,28%. Kenaikan total hutang ini disebabkan karena adanya kenaikan

hutang jangka panjang sebesar Rp 2.084.973, sedangkan kenaikan total

aset disebabkan karena kenaikan aset tetap sebesar Rp 3.116.600.

Rasio Hutang Terhadap Total Aset tahun 2014 yaitu 60,6%

mengalami kenaikan sebesar 49,3% bila dibandingkan dengan tahun 2013

yaitu 40,6%. Kenaikan ini disebabkan karena persentase kenaikan toted

hutang sebesar 127,97% lebih besar dibandingkan dengan persentase total

aset sebesar 52,7%. Kenaikan total hutang ini disebabkan karena adanya

kenaikan hutang jangka panjang sebesar Rp 5.353.403, sedangkan

kenaikan total aset disebabkan karena kenaikan aset tetap sebesar Rp

8.014.948.

Jadi dilihat dari Rasio Hutang Terhadap Total Aset kinerja

keuangan perusahaan pada tahun 2012 sampai tahun 2014 masih kurang
77

baik karena terjadi peningkatan setiap tahunnya, dan melebihi standar

industry.

b. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio) dengan rumus:

Total Hutang
DTER = „ , . X 100%
Modal
Tabel IV.IO
Rasio Hutang Terhadap Ekuitas
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun Total Hutang Modal Rasio Modal
2012 Rp 1.696.505 Rp 3.904.782 43,4 %
2013 Rp 3.792.909 Rp 3.904.782 97,1 %
2014 Rp 8.646.771 Rp 4.228.086 204,5 %
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016

Berdasarkan tabel IV.IO dapat diketahui rasio DTER perusahaan

tahun 2012 sebesar 43,4% dengan standar industri 90% adalah jumlah

terendah maka kineija perusahaan kurang baik dilihat pada tahim 2013 dan

tahun 2014. Semakin kecil rasio ini, semakin baik kinerja keuangan

perusahaan.

Rasio DTER tahun 2013 yaitu 97,1% mengalami kenaikan

123,57% bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 43,4%.

Kenaikan ini disebabkan karena persentase kenaikan total hutang sebesar

123,57% lebih besar dibandingkan dengan ekuitas yang persentase nya

adalah 0%. Kenaikan total hutang ini disebabkan karena kenaikan pada

hutang jangka panjang sebesar Rp 2.084.973.

Rasio DTER tahun 2014 yaitu 204,5% mengalami kenaikan yang

sangat drastis sebesar 110,54% bila dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu

97,1%. Kenaikan ini disebabkan karena persentase kenaikan total hutang


78

sebesar 110,53% lebih besar dibandingkan kenaikan persentase ekuitas

yaitu sebesar 8,28%. Kenaikan total hutang ini disebabkan karena

kenaikan hutang jangka panjang sebesar Rp 5.353.403, dan kenaikan

ekuitas sebesar Rp 323.304.

Jadi dilihat dari rasio DTER kinerja keuangan perusahaan masih

kurang baik. Persentase pada tahun 2013 dan 2014 lebih tinggi dari standar

industry 90%.

Setelah dilakukan analisis rasio untuk menilai kinerja keuangan

perusahaan pada PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO) Palembang, dapat

dilihat pada tabel di bawah.

Tabel I V . l l
Hasil Perhitungan Rasio Keuangan

N Rasio Tahun Tahun Tahun Standar Kinerja


O 2012 2013 2014 Industri
1 Rasio Likuiditas
a. Current ratio 5,863 3,436 1,775 2 Kali Cukup Baik
b. Quick Ratio 4,375 2,833 1,515 1,5 Kali Cukup Baik
c. Cash Ratio 3,8 1,3 0,2 1 0,5% Cukup Baik
2 Rasio Profitabilitas
a. Net Profit Margin 21,8 12,05 8,26 20% Kurang Baik
b. Return On 19,4 8,7 3,6 30% Kurang Baik
Investment
c. Return On Equity 25,7 14,6 9,2 40% Kurang Baik
3 Rasio Aktivitas
a. Fixed Assets Turn 5,04 2,35 1,05 5 Kali Kurang Baik
Over
b. Total Assets Turn 0,85 0,78 0,59 2 Kali Kurang Baik
Over
4 Rasio Solvabilitas
a. Debt To Assets 24,4 40,6 60,6 35% Kurang Baik
Ratio
b. Debt To Equity 43,4 97,1 204,5 90% Kurang Baik
Ratio
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2016
79

Berdasarkan tabel hasil perhitungan rasio di atas, dapat diketahui

bahwa PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO) Palembang mempunyai kinerja

kurang baik dilihat dari perhitungan rasio yang membandingkan elemen

elemen di laporan laba rugi dan menilai kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan yaitu (net profit margin, return on investment, dan

return on equity) hal ini disebabkan karena adanya peningkatan beban

pokok penjualan dan aset tetap perusahaan.

Berdasarkan rasio yang membandingkan elemen elemen di

laporan keuangan laba rugi yaitu (fixed assets turn over dan total asset

turn over) kinerja keuangan perusahaan adalah kurang baik. Hal ini

dikarenakan peningkatan penjualan perusahaan kurang memenuhi standar

dari penetapan atau penggunaan asset pada periode tertentu.

Berdasarkan rasio yang membandingkan elemen-elemen di neraca

yaitu (debt to asset ratio dan debt to equity ratio) kinerja keuangan

perusahaan dalam kondisi yang kurang baik. Hal ini disebabkan kama

adanya kenaikan hutang jangka panjang perusahaan dan kenaikan total

ekuitas.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nana (2013) yang menyatakan kinerja keuangan

perusahaan dikategorikan dalam kondisi baik, tetapi perlu adanya

peningkatan, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai pengukuran kinerja

menggunakan rasio aktivitas. Nilai dari pengukuran rasio aktivitas

menunjukkan peningkatan yang semakin membaik tetapi perputaran


80

piutang menjadi lebih lama dari rata-rata industri, sedangkan penelitian

sekarang menyatakan bahwa kmerja keuangan perusahaan kurang baik, hal

tersebut ditunjukkan dengan pengukuran menggunakan rasio aktivitas.

Hasil penelitian ini juga tidak sama dengan penelitian yang

dilakukan oleh Satriyo Budiwibowo (2013) yang menyatakan bahwa

kinerja keuangan PT. Astalia Millena Educatindo Cabang Madiun ditinjau

dari likuiditas pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 mengalami

peningkatan. Kinerja keuangan pada PT. Astalia Millena Educatindo

Cabang Madiun ditinjau dari rasio profitabilitas pada tahun 2010 sampai

dengan tahun 2012 cenderung mengalami peningkatan. Kinerja keuangan

pada PT. Astalia Millena Educatindo Cabang Madiun ditinjau dari rasio

solvabilitas pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 mengalami

peningkatan. Kinerja keuangan pada PT. Astalia Millena Educatindo

Cabang Madiun ditinjau dari rasio aktivitas pada tahun 2010 sampai

dengan tahun 2012 berfluktuasi.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Untuk kinerja dan posisi keuangan perusahaan dilihat dari periode

2012 sampai dengan 2014 berdasarkan alat ukur rasio keuangan.

Rasio likuiditas dilihat dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014

dapat dikatakan kondisi keuangan PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO)

Palembang dalam keadaan cukup baik, karena perusahaan mampu dalam

memenuhi kewajiban (utang) jangka pendeknya. Rasio profitabilitas dilihat

dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 secara umum kondisi keuangan

perusahaan dalam keadaan kurang baik, yang menandakan bahwa perusahaan

dalam hal ini kurang mampu menghasilkan keuntungan pada tingkat

penjualan, dan aset. Rasio aktivitas dilihat dari tahun 2012 sampai dengan

tahun 2014 secara umum dalam keadaan kurang baik, dalam hal ini

menunjukkan PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO) Palembang kurang mampu

memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Rasio

solvabilitas dilihat dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 secara umum

dalam keadaan kurang baik, yang menandakan bahwa PT. Pupuk Sriwidjaja

(PERSERO) Palembang kurang mampu mengukur sejauh mana aset

perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya besar beban utang yang

ditanggung perusahaan dibandingkan dengan asetnya.

81
82

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas peneliti

mempunyai saran imtuk PT. Pupuk Sriwidjaja (PERSERO) Palembang

sebagai berikut:

1. Dalam rasio profitabilitas sebaiknya pihak perusahaan lebih meningktkan

penjualan agar laba perusahaan memngkat lebih besar dibandingkan total

aset nya karena itu untuk rasio profitabilitas perusahaan harus

meningkatkan penjualan agar laba perusahaan meningkat pada tahun

berikutnya.

2. Sebaiknya dalam rasio aktivitas perusahaan dapat menggunakan sumber

sumber dana nya agar lebih efektifittis dan efisien dalam penggunaannya.

3. Dan dalam rasio solvabilitas sebaiknya perusahaan dapat mengurangi

pembelian aset secara utang agar rasio solvabilitas utuk tahun berikutnya

dalam keadaan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Agnes, Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan


Perusahaan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Ahmad S. Ruki. 2008. Sistem Kinerja Mananajamen. PT. Gramedia Pustaka


Utama. Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia (lAI). 2013. Pemyataan Standar Akuntansi


Keuangan. Jakarta

Irham Fahmi. 2014. Analisis Kinerja Keuangan. Afabeta. Bandung

Ismail, Hanif & Darsono, Prowironegoro. 2009. Sistem pengendalian


Manajemen. Mitra Wacana Media. Jakarta

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Kencana Prenada Media


Group. Jakarta.

Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Ke-7. PT. Rajagraflndo


Persadaa, Jakarta.

Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen. Salemba


Empat. Jakarta.

Nana Rubianti. 2013. Analisa Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja


Penisahaan Pada PT. Admiral Lines Cahang Tanjungpinang.
Universitas maritim Raja Ali Haji.

Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumher Daya Manusia Untuk Perusahaan


Dari Teori ke Praktik Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen. Erlangga. Jakarta.

Satriyo Budiwibowo. 2013. Analisis Rasio Keuangan Sehagai Alat Ukur


Kinerja Perusahaan Pada PT. Astralia Millenia Educatindo Cahang
Madiun. IKIP PGRI Madiun. Surabaya. Volume 2, Nomor 1, April
2013

Sofyan Syafri Harahap. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT.
Rajagraflndo Persada. Jakarta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.


Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kulitatif. Alfabeta. Bandung.

Tim Penyusun lAI Sumsel. 2012. Pengantar Akuntansi 1. Ikatan Akuntan


Indonesia Wilayah Sumatera Selatan. Palembang.

Tim Penyusun l A l Sumsel. 2013. Pengantar Akuntansi 2, Ikatan Akimtan


Indonesia Wilayah Sumatera Selatan. Palembang.
PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

U m p l r a n 1/1 Sc/Mduto

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS O F nNANCMLPOS/rXW


31 D E S E M B E R 2014 DAN 2013 DAN 1 JANUARI 2013 31 D £ C B M B E R 2 0 f 4 AND20f3 AND f J A M M R y 3 0 f 3
(DinyataKan dalam jutaan Rupiah, (Bcpressed tn mSHons of Rupiah.
kacuaii dinyatakan lain) unless otherMse ^alacf)

31 Daaamber/ 31 Deaamhart 1 January


CatMMW Oaeembar OacamlMr January
Mzm HOA 2&1£
ASET ASSETS

ASETLANCAR CURRENT ASSETS


Kas dan salara has M t T4ff 1 Ana A An
3,405.148 Caah and cash aquivaletts
PhJtang usaha 5 Z.217,715 Trado raoaivabtas
- Pihak berelasl 0 94,075 30,687 73.296 Reialad pafSas-
- Pihak katiQa 6 31.186 213.090 54,096 Third pama-
PhJtang subskll dari Subskfy raoah/ablaa from the
Parnsrinlah Republik 1ndor>esla 7a 3.580.018 1.450.506 415.080 Govammant of Irxioneaia
PhJtang sutjskli yang belum dHagti 7b 27.504 Untaiad aubakfy recervaWas
PersecHaan 8 856.664 1.030,110 1.018,601 Inventofiaa
Pajak dSiayar dimuka 17a 200.319 192,202 82,052 Prepaid taxaa
Uang muka dan betxn dRwyar
dhmAa 9 258,306 545.395 450,866 AOvancoa and prepayments
Asflt keuanganlancar lainnya Other current rir}arKlal asaet
- Pihak baralasi 10 131.234 172.200 108,717 Raleted partlea •
-Plhtfc ketiga 10 16.666 19.256 Thid parbes-
ii,m
Jumlah aaM lancar lllLtZ2 . i T i a 118 Totar current aasata

ASET TIDAK LANCAR NON-CURREWr ASSETS


Aset keuangan tidak lancar OtfMTfwr) curmnf flnancM
lainnya 11 14,500 4.000
Properti Investasi 12 8.802 4,883 4,009 hiveatment pmpertiea
Fiopeity. plant and
Aset tetap 13 8.014.948 3.116.600 040.101 equ^menta
Aset pNak tangguhan 179 212,377 184.2S5 176,905 Deferred tax aaaaia
AsetWrvlahi 14 161.706 174.149 166.275 O/Mtf-ataaU

Jumlah asaltklak lancar TetN JNMi currsM I

JUW-AH ASET 14.274. M « Q a4T M a ^ TOTAL ASSETS

- DMptwikanMe (Hhai cawan 4) •As metered (refer b Hole 4}

Catalan ataa taporan kauangan merupakan bagMn Tba aocwnpanjring norat Ibrm an intigral part
yang tidak tHpNahkan dari laporan kauanoan oTfAasa fnanOaf NaramanO
PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

Lampiran 1/2 Sehaduta

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OFFINANCUU. POSITION


31 DESEMBER 2014 DAN 2013 DAN 1 JANUARI 2013 31 DECEMBER 2014 AND 2013 AND 1 JANUARY 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, ^xpiBssed in mUHons of Rijpiatt,
kecuali dinyatakan lain) unless othenusB stated)

31 Daaambart 31 Omambarl 1 January


Catatan/ Dacambar Daeantbar Januafy
mk 2&1£

LIABIUTAS UABiUTES

UABIUTAS JANGKA PENDEK SHORT TERM UABIUOES


Pinjaman bank jangka pendek 15 1.266,120 S/xyf term bank loans
Utang usaha TraOa payables
- Pihak berelati 16 393.279 393,757 305.760 Related parties-
- Pihak ketiga 16 135.3n 124,016 62.100 Third parties-
Utang pajak 17b 43,048 48.967 82,640 Taxes payable
Akmal 16 89,968 68.599 56.112 Accruals
Uabllitas imbalan kerja S/rorr-fsrm employea
jangka pendek 20 219.724 208.322 273A20 benefits liabilities
Bagian lancw atas pinjaman 15 Cunent maturtty of long-
jangka panjang: taim tionowings:
- Utang bank 16.780 Bankloan'
Uabllitas keuangan jangka pendek Ottter stxirt term Rnandal
lainnya Uabmoes
- Pihak beretasi 10 763,934 725,908 50.819 Related partias -
- Pihak ketiga 19 365.138 138.287 70.632 Third parties-

Jumlah ItaAUHM jangka pendek 3.293.3U 1.707.936 901.492 Total abort term liateNttea

UAWUTAS JANGKA PANJANG LONG TERM UABItmeS


Provlaionfor
Provisi imbMan pasce kerja 20 643,798 518.661 485,051 ampktyee benefits
Pinjaman jangka panjang - setelah
dikurangi tugian yang jatuh tempo Long-term bonowing
dalam satu tMiun: net off current maturates:
-Utang bank 15 4.121.877 1,411,480 310.115 Bankloan-
Utang retensi Retention payables
- Pihak berelasl 21 426.790 140.192 Related parties •
• Pihak ketiga 21 121,072 11.795 Thkd parties-
UabUitas lain - lain 39 857 2.948 325.431 Ottierliabmes

Jumlah itatdHtas jangka panjang A353.403 2.084.973 i.mwT Total long term HablHties

Total llabllHaa 8.S46.771 3.792.909 2.022,089 Total aNrtmea

EKUITAS EQuny
Modal saham Share capital
Modal dasar -15.000.000 Authortsed - 15.000.000
saham biasa - nilai nominal ordinary shares at par
R p l 000.000 (nlUri penuh) value of Rpl.000. OOO ffuK
per saham; citempatkan dan amount) per share, issued and
disetCK penUi - 4.228.086 saham futypted 4.228,086 shams
(2013:3.904.782 saham) 22 4,228.086 3.904,782 3.004,782 f2073.'3,904,7e2 shares)
Uang muka setoran modal 22 323.304 Advance for capital
Tamt>ahan modal (ksetor 23 {404,688) (404.866) Addblonal paid In capitel
Difference in value
of restructuring transection
oferttkies under
SeHslh nilai transaksi restrnkturfsasi
(404,668) common control
entitas sepengendak 23
Pendapatan tompFehertsif lain (440.057) (263,784) (194.325) Othor comprehensive income
Saldo laba Raiainad earnings
- Ditentukan penggunaannya 1,582.032 1.151.823 413,249 ApproprMetf-
- Behjm ditentukan penggunaannya fl*3-3Q3 1.256.264 unappropriated-

Jumlah ekuitaa 5,«7,W7 &664.7M 4.g7&302 Total atprtty

TOTAL LiABIUTIES
TOTAL UABIUTAS DAN EKUITAS AND EQUITY
- Disajikan kambsll (tbat catstan 4) •As/eatetetl(relerloNote4)

Catatan ataa taporan kauanoan merupakan iMgian TTie occomoanylne rxda*ftvman


yang tUak tarptaohkan dari laporan kauanoan of these tnandal stalemenls
PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANQ
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSTflON
Per 31 Deumber 2012 dan 2 0 l i Mrta Aa of December 31.2012 and 2011, and
1 Januwi 2011/31 Desember 20-M Jmjvy 1. 2011/December31. 2010
(Datani Rupiah Panub) (InFtARupiNt)

ACET MOaaaiateWa 11 DaaaaM 19111 IJaaaeiaill ASSETX


Oaeanbarn.aei] DacMir31.2911 31 Daaa«bar29t«
JtoawrLMII
Pat—tarn IW
IN
to to
ASCTLAHCM
KmtmSseaKm l«6,i4s,nnrK3 1474,701031566 1.071634.068479 amEVTAwn
33.34 Cart) and Cash EqiiwiMi
PUmgUuha 3A.3JI.5.33,34 Tnda Aacamblat
PMc Bmlaii - SataWidkunnal 3.iri32 naWaif T M K - AW cT j«9M«aca « y
71291701439 21937 2M.inil _
panyialhei panututan nla pUwg tnpaamanr neb ncaMtiac
P M Katga - SataW dfeurev TMil PeflM - M or atonra br
penyeihan panunnan nie piuteig 54.096 STlGa 4.141794433 tnpMmanl pr tada racatoUM
PUangSulwd Id. im. 6,33.34
la. 7
415,090.447.149
1.016.601.1S&634
194409JS14TS
751.491451299
-_ StAta^RacaMb
ImwttanH
PeatObayarDlkUta lo, tla. 3S 91061 .gsaw 45,981331496 _ ft^Mb raxu
UanghUa e 11.919,997.182 19369,741006
- debancat
Aapab&eantat
BabmOtMyaraUuka 9 9.829J70J82 9490977,139
PandafMn Yng I M HeuB Dkarima 14917»1,313 74610312S8 AccnadRaMM
Aaal Kaungw Lancar Lainnya 3J11(L3134 CMhv Cumd R W K W Anb
Ptu* B M B - S a M dtennoi 3J,32 Ratdad Padbc • Wr or alMMca kr
panylaihan peruutan nlM 191711931.091 275481391523 rnparmanr
PMi KaOga - SoMdluMgl TDMtoriM - NaT cdalMwica kv
peiyiUhaK panurunan nle 11797,371690 11711301495 knpamwrr
TcMAMtlanar 1291491331724 4J244012S152S 1470434469.178 ToWCiarM AnM

MCTTIMKLAMCM NOkH^iRflEirrASSEn
kPMtUai Ttnade unbk Dkui Id. 11,3134 4,001001002 1099401001 bMtwdAwbtbkvSab
Pitvarl Invaitae - SaWah «kia«9l 3J, li.12.39 ImwtnanfPnnrfr-Mrer
dunulaai panyuaulan 4JOia0147D 1127.641396 acajrebaidfllk—etobff
Aaet Tate) - S a M duangl 34IL1139 Tted Aaato - W itf accunubbd
atamiaai panyusutan 1,174,101323^76 399451901070 obpMcadbn
AaatTetBamiaud 3Ji, 14 14,441621,645 ttovUsAaaab
Baban Dlangouhkan 16 306,469.873,676 571434471204 381971,157,150 •atoTBdCAargec
AaalPMiTangvitan ia. Ms 34.141122-lis 50414499485 40,311460 Oabned Tax Aasal
AMtLMvMn IS. 39 137.737.107.240 40427,751496 OtfiarAtMti
ToWAaalTideiLMr 1171911017.943 1,064.75747742! 2«a0!0.461219 roWAbrHMwdAM
TOTAL AKT
"'^•*^«*' ronLAicm

Cdtatan tertampir merupakan bagian tidak lerpiuhkan dari Tba accampanyaig noNsforman Magraf pari
LjpofV) Kauangan secara keseluruhan 0/Aesa fmancial Stsfomenfs
PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG
LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMBITS OF FtNANOAL POSITION
(LBnJutan) (Continued)
Per 31 D e w n t o 2012 dan 2011, serta As Of December 31, 2012 and 2011. and
U v H u r i 2011/31 Desember 2010 Jmjary 1. 201 l/DecenAerBI. 2010
(Dalam Rupiah Penuh) (fnFdt Rupiah)

IMMJTMDMBUrM MIX tl wi; t 1911 LMMUmaAADEOtfTV


n.ttii tt.atti »
t,a»ff
tf.lM

UAHUTM JANOKA rasa WORTTBRifUUinES


UtnoUHto 34,3^,17.33.34 TndsPsfUbt
P M B M M 3J.32 30S.7Se.SM.S22 2S1681.101M3 leaitePmmt
61101044477 44,141217,18! TMPatM
UlmoPeM IcIU ai64ea9T,3K 29403.021.239 41482490 TtmPavUb
BMnAtaub 34.10.33.34 32e631.«3e7U 361123473411 Accrwd£«pMC«
PwtdvMnOIMmaQUuIn 1177,601 1790,451333 (AtMrnad RmnnuM
UiMltii Kauvgw J « 4 i a PanM OawSfttrt Tmn Firwida LMmet
L*ny« 34.20,33,34
PtukBmlMi 30,32 45,191611336 46.401576.989 RsMstf Pvtisc
PMKMgi 71251413.363 51190443464 TMFMlK
ToW LikMra J « ( A > PMdak 901.490,861363 C1621996477 414B12S0 7oWSrw(7wmlMMM

UABSJTAS JANOM PAHJANQ LOWS TEM UABt/TlES


PiwW JtrtM PHCS K«la 3022 159,461527.147 151,0^,021,686 ftpwiMfcfEffiptiyw BSMOS
PmdnMn DienoouMan 1127.221366 4.967,114.110 DsWred (ncorno
LMAlMJnokaPnlma 34.23.33,34 Long ram IMWss
[SaWbi Dhwwipl B r a n yvg M A
TsnvodMnSMTawi) (Na a ThB Cifwa MawtiM).'

311115473,375 BMUWK
I M M M Mgka P m m LMnyi 323303301T3S 291971,157.150 261971.157.150 OOmtLsagTmiMtmit
ToW IMAM Mgks Psrpr« 796,014,334.645 444,907,291967 291971.157.150 7aa lone rami LMMM

TaWLMMM 149t4t54t449i 14714364991834 auQJiMao Tua

BUTAI fourrv
U D M sawn • NU NonM Rp t .OOaOOO CspMISkick-PvVakjsalRp 1.000.000
pirSaien FVSrwe
Uo<W DM-15400.000 sawn AiamradcapW- llOM.OOOSrwK
Pv 31 Dntnlw 2012 (M 2011. (M aOacamParH. X12iniX11.»nt
40.000 sawntor31 PMrMr 2010 40.000 S/WM a OtcanMrJr, 2010
Itoda DHweMM dat OMW PonA- Mud and Ftoy PM C w i a a
3404.782 sawn 3904.701001000 3904,782490400 11000,0004l» 39M7a2SrwM
TaidWwi Uoda Bshon AdkMvWC«AarMrM
DMwkMSMwya 1461710400400 AU8awi£cMkted
SaMi WM rrmaw RartiAUMa OAMnca in V U » a RuPucbne
EfltMSeMngendai 7rwicictt)oaEnaMlindBr
(404,661081506) (404,668,061506] Common C o M
SadaLjta Raanad EanAgG
OianUan Psnggukamya 413241339.722 AppmpnMd
BWffn DIWAAin PpngoiAieinys 1461,441741153 1.117,613341722 1611024(9 IMppmpmad
TotaOojiM 1284404423366 4.617,727.213216 1.071640497,197 raaEguir
TOTAL UMtlTAS DM EKOTM 1N14M4181167 sjamisvoi 1499494411397 I D U L u i a i n E i AMD f o u r r

Catatw tertampa mefi^akan broian tidak t i n i i ^ ^ The accornpanyng rntosforman Megra/part


Laporan Keuarigan M(»ra keaehauhan o/tfMse FinancM/SMamanfo

2
PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANQ

Lwnpfran 2 Schedule

LAPORAN LABA RUOl KOMPREHEN8F S T A T E M E N T S O F C O M P R E H E N S n C INCOME


31 DESEMBER 2014 DAN 2013 31 DECBUBER 2014 AMD 3013
{Dinyatakan dalam jutaan Rupiati, (Expressed in mNons ofRiAMh,
kecuali dinyatakan l » n ) unless dherMise stteed)

Catatan/
-Bam 2fili. 2013*

Penjualan beraih 2S &,4aQ.oe2 7,325,617 Naceele*

Baban pokok ponjualan 28 /6.913.599) (S.733.935) CostorpoodbsoAf

Laba bnito 1.572.483 1.591.682 Gross proAt

Beban umum General and


dan administrasi 2S (697.557) (661,312) adminisO-atrve experise
Beban penjualan 27 (28,336) (12,373) Sellirtg expenses
Pendapatan Iain-tain 28 148,734 205,567 Other income
Beban lam-tain 30 (115.281) 142,249) Other expenses

Laba sebelum pajak pengheslian 880,040 1,061,321 PnlH before Income tax

Beban pejak penohaellan 17c (179.002) <i9e.53a) Income tax expense

U b a tahun beijalan 701.038 882,783 Profit for the year

Ksruoian tomprahenatf labi Other GomptebanmNe hem


Kerugian aktuana setelah pajak (185.273) Actuarial toss, net of tax

Jumlah laba komprahenelf Total comprehensive Income


tahun befjaten U f i ^ for the year

(Mm * At I M N M ( M i r to No* «

Ctltoin M M Mfmn kauangan aMnyMkan bagian


ywg Hdak larpMaMun ilart Iworm k w M n ^
PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG PT PUPUK SRmOJAJA PALEMBANG
LAPORAN LABA RUOl KOMPREHENSIF STATEMENTS OF COMPREHENSiVE INCOME
Untuk Tahun-tahvm yang Beraktur For the Years Erxled
31 Desember 2012 dan 2011 Decftmtier 31. 2012 and 2011
(Dalam Rupiah Penuh) (in Futt Rupiah)

CaMml 3012 2011


hotm Rp Rp
PENJUALAN BBtSW 3Ji,27 5,923432/323.773 6.741,893.688.631 MET SALES

B O A N POKOK PENJUALAN 3Jt.28 3468409467.909 4436,091,900,922 COST OF GOODS SOLD

4 ttU AM m MA GROSS Pffonr


1 jMaiim,rar,r w
Baban Urnun din Atkninatrni 3.k.30 (631483418,436) (658.002,033.666) GamraiandAdmMsMws Exporuos
(26 4 rC, 793,066} Seflho Expanses
PendifiNan LainMn 34,31 284499496,600 221,527,432.057 OOwrlncoms
nrtMnLiin4Nn 34.31 (80417470.260) (54,415,493442) OtfwExpansM

LABA ttSELtJM PAJAK PEN0HA8AAN 141242S^7M 1.3tt.840.tW.flO INCOME BEFORE TAX

BQAN PAJAK PEHQHA8LAH 3.0,18.d (317,181,114.091) (270458,451,165) NC0UE7AX EXPENSES

LA8A TAHUN BBUALAN 14«.74112S4n 1,1174IM4a429 HCOMEFORTNEVEAR

PENDAPATAN KOMPBEHBtSF LABI OTHB? COAf>RENENSfVE OAW


KauKungan AUuarW ataa AduarM Gain on Mined
PTDgramMMbNPaatl 22 74462.160.635 Benalls/^ajyam
BNian P ^ Penghaslwi Terfcal (18,565.540.159) RaMed /nconw Tax Expaneas

PENDAPATAN K0NPREHEN8F UUH OTHER COMPRSOISfVE WCOUE


TAHUN BBUALAN SETELAH PAJAK 684M4Nr<n FOR THE VEAR APTBT TAX

LABA (RUOO KONPRBIENSF COMPRSmSfVE iNCOHE (LOSS)


TAHUN BERJALAN 1431440,748,153 1,117462,448425 FOR THE YEAR

LABA PER SAHAH 3 « » 531435 2M434 EARNWOS PER SHARE

Catatan tertampir menipakan bagian tidak terpisahkan dan Tib accompanying notes km an integml part
Laporan Keuangan sacars kesekpuhan o7 these Financial Statamanls

3
PT PUPUK SRflMDJAJA PALEMBANG

Lampiran 3 Schedule

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 31 DECBABER 2014 AMD 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah (Expressed in millions of Rupiah
Itecuali dinyatakan lain) Unless othervdse stated)

feMMW
MbuMuriMul Kwuglm
akkmild
OMkranM Jn MlM
Dan dtonor pMuhl
rtrnWiMMtaB laii InWBrWitftf—T*^ IMltMlpMnlBfRr
TMMMnmedW Dlmnlii>ii» BMumttMMuiMii JunMatuM
dMorbUMonrt oF anMlM umMr |i»iuji|iiiiiiiiiiml
..wmwnmatf Aocramimw
M O O K R t MNUMt m i 1.M7M l*M,m) 411J4I 1X88,744 18,188 1.144, M l a«UM:CM(l77JUMMm'MfI
Dimprt t»tl p«n)«|lin kanMI
mm i3»a3ii
MLOOPBIIMNUHUMir _iJgUa BAIMKeAMATfJAMUMVtOtr
IMTll OMSD
DMdM (157,170) (117,170)
T*nOMn tnoow dMtBT 123,104 (404,SW| 404,861 313.104 AMmaiMptta Konrti
CMkngvi umum 738,174 (718,174)
JumWilMaksmpralwntriMun I I D 783 in,tNi malm inom* Or A* yMC
fl13.324 TMamtn
M O O 11 o e w M K R M i r *""TliT Mt 111 —aum .^JSi^ aALAMUAt OF J7 O g C M F I I Mir
DMtHl (443,888) (442,888) OMriwIdi
CMngmiunim 430M8 (430X08) OMia/iMmM
ToiMimi n«(W<>Mtar U3,1M (323J04) AddU0nMm474> (aRW
JumWi IRB loivntHmlf Mun I (181.2731 iMw tMomf IbrIM >Mr
MDOr De«EMBeWM14 iaani UBUV) la&m -. uuu
eMUHCixfirMoecsmeRMM
9(i«l*rli>MiM4)

C i M a n M u laporan katwngan tMtwnpIr manipakwi tMglMi yang t k M larplMhkw) dari Uytoran kauangan The accompanymg notes blh»1inarKib3talan»rasfOnnKi Integra
l e c a r a kasaluruhan
PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir For Urn Yem Ended
31 Desemtwr 2012 dan 2011 OecemberSI, 2012 and 2011
(Dalam Rupiah Penuh) (In Fun Rupiah)

SaMNHTiwaWfi 8ildolJM«dWM(IEanynfl
DtanMkM BMwRDMMpkvi RaakiilMriual DNHAuUn DUum DttMhikM
dnDMor EMtmSwMiwtoAl PangunawflrX PMgunaannyir row
PWHlN AdNoMlCwW OMhnac* A I W M pr AwnerMM UMpprDprMM
(•amdmtf
ke-iiy
ftiiyPBW tbtnrtemM TraMKllM •TEIMHM
lMrCMMMCaa*B(

& 5 E _ -5L
S A U » P S t ) 1 DESEMBER a n in.ifl2jn) ian*hM7AK BAUNCE AS OF OECOBER 31,1M8

Tsnibaian MOMI Okenvalkan dw DMot 3,394,782.000.000 (1,060,710.000,000) 2834,072000,000 AMOonsr JttuM am Pad t) CtVxH

Setisih Ntai Tfansaksl RwtukiiiittMl £Mtr«ncain V A » o r n a t t i c 8 f * V


Ennae Sepeogsnlall TTantacttmorEnWNUndir
a (404,668,062506) (4O4,66B,O62S0Q Common ConM

LMM KompiahensH Tahim BMjaian - 1.117482.448.525 1.117.682,448,525 CompreAenaw 'ncome For T7is Vaar

SALDO FBI 31 D E 8 » I B E R a i l 3,9Hrttt,1MOJI0(l BALANCE AS OF DECEMBER 31, mi

Olvfcten - (670,833.006,000} (670,833,006,000) OMtenlS

PwtnmNpPngnmana
Dona KwrAraan dar Bina LkiglumQan [33,531,000,000} (33,531.000.000) Conmuniy Oaietopmed Fund

Cadargan Umum - 413,249.339,722 (413,249,339.722) GarMmTRKBrve

LNia KoRvrehensH Tahim ewfalwi - 1,351,440.746,153 1,351.440,746153 CompmhandM mcoma For The Year

SMJX) PER 31 DESEMBER ai2 3/H)4,ni,000/)00 J*gtM8j«g06j ^is^^Ta _i^^^w^ ~~i^jo4,(a3jw BMMKEAS OF DECEMBER 31,1012

LAHlOk''
Catalan tertampir merupakan bagianfidakterpisahkan dari The accompanying noles form an integral part
L ^ a n Keuangan secara keseluruhan of tttesa Financid Statements
PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANQ

Lampinn 4 Schedule

LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 31 DECEMBER 2014 AND 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, (Expressed in rmllions Rupiah,
kecuali dinyatakan lain) unless Qfhervfise stated)

2014 2013

C a s h ffowa from oparatfrio acthrflfsa


Penerimaan dari peiariggan 5,571,207 5,810.145 Cash receipts from customers
Penerimaan dari subsidi 1,142,216 937.942 Subsidy receipts
Pembayaran kepada pemasok (6,102,660) (5.632.153) Cash paid to suppliers
Pembayaran kepada karyawan (880.313) (8^5,880) Cash paid to employees
Lainnya 1W.579 999.9^9 Other
Kas yang dihasilkan dari operasi (75,977) 816,697 Cash providad from operations

Penerimaan bunga 78.512 157.367 interest receipts


remDBycuan psjoK pengnasnon rozu.Aopi /AAX 04A1 Income tax paid

A n n kaa bersih yang


(digunakan untuk) diperoleh Net caah flow (used ln)/provkled
dart aktivitas operasi (617.7301 300.116 from operating activities

Ann Kas oan sKOvnaa invesiasr CmshOowhom InvestingaclMtiem


Penjualan aset tetap 10,310 18.337 Proceed from sale ofPPE
Perolehan aset teitaip (3.996.4661 (2.159.3301 Acquisition of fixed assets

Arus kas bersih yang dtguiwkan Net cmh flow used In


untuk akOvitsa InvsstasI (3.986.1561 (2.140.W31 Imresdng medvlths

Arus kss dart aktlvttaa


pandanaan Cash flow from financing aciMdaa
Penerimaan utang tnnk 4.834,718 1,168,230 Proceed from bank loans
Pembayaran utang bank (1,449.564) Payment to bank loans
Pembayaran divtden kas (442.8981 (557.1701 Cash dividend pwd

Afua kas baralh yang dlparolah Netcmahltow


dart aktlvttaa pandanaan zmjs^ 911.W provided frtrm financing actMdaa

Pamirunan tnralh Dacraaaa In caah and


kaa dan setara kaa (1,661,630) (1,220,817) cash arpihralents

Efak parubihan nllal ERact on axelianga rata


kura pada kaa dan setara kaa Utt - aian on caah and cash equfvahnts

Kaa dan setara kaa Caah and caah aqutvatanta at


pada awal tahun UlLZU - beginning of tha year

Kaa dan aatara kaa Caah and caah equtvaianta at


pada akhir tahun HlfiOfi . 2.217.715 and of tha yaar

Caah and cash aqutvatanta


Kas dan aatara kaa lardiri dari: comprise the faltowing:

-Kas 582 420 Cashonhand-


-Bank 302.754 284,225 Cash in bank-
- Deposito berjangka 291.199 1.933.070 Time deposit -

564.805 2.217.715

CaiatM M M Uporan kouanoMi nwrupokan bagian Tha acoompanying noMa torn an wOtgnl fAiafRma^i^
yang tklMc torpluhkan darilaporan kauangan
PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG
LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS
Unhjk Tahun-tahun yang Berakhir For the Years Ended
31 Desember 2012 d v i 2011 December 31. 2012 and 2011
(Dalarn Rupiah Penuh) (In FuB Rupiah)

2012 2011
_5E_
ARUS KAS DARI AKTMTAS OPStAa CASH FLOWS FROM OPERATING ACTTVrrfS
Penerimaan dan Pdanggan 5.248,973,423.737 &, 088.374,157,058 Cssli Roceeod from Customers
Penertmawi dan Sttiald 901,797,206.008 2.576964,858.588 Sitosldy Recept
Penerimaan Bunga 178.923.094.920 146,074,290.879 Racwvsdo/l/dBresf
Penerimaan Lain-lain 107,952,952.202 142,453.469,622 OtharRsceiptt
Penerimaan Kas dari Operasi 6,517.846,679465 6951,866,776,125 Cteb GanaraiadftomOperatfoos

Peniwyaan Kepada Pemasok (3,945,420,674,159) (4,236093,276165) Psymanis lb Sippkart


Pembayaran Kepada Kayawan (863,906,364,302) (885,017,465,000) PaymsrKs to EmpJoyaas
Pembayaran Pajak pengbasdan (736667,386.116) (767,195,666000) Payment erftocomeTax
Pembayaran Kas untuk AtlMtat Oparaal (5,547,994,444,667) (5,880,306407,165) ftymarrfstorOperating AOMbas
Arus K » Hem OlpMQWi <ltfi Net CMb Flows Providad by
Aktivitas Operasi 969,652,235,198 6061.560.366960 Operating AdMes

ARUS KAS DARI AKTIVrTAS BWESTASt CASH aoHS FRoar WVESTMG ACTTVTTIES
Perolehan Aset Tetap (644,603,925.867) (76206902,948) Acgustoon erf Fixed Assets
Arus Kaa Nelo DlgunBsn untuk fMCss/iFkMS Usadto
AUMtaa Immtaal (644,603,925,867) (75,206902.948) /nesting AdMbes
ARUS KAS DAR] AKTtVTTAS PBIDANAAN CASH FLOMIS FRtW FMANCfNG ACnVTTIES
Penerimaat Utang Bank 300,755,447,977 FToceed Iron) Sank Loans
Pembayaran PKBL (33.531,000,000) PaymwrftoWtSL
Pembayaran DMden (670,833.006000) PaymentstoOMdend
Pembayaran Divtden M s Laba PaynwrfttoDMend on Eomingt
PT PupiA tndonesis (Pereero) PT Pt<x* Indonesia (Persaro)
(dh PT Pupi* Sriwdiaja (Persero)) - (126096616000) ftvmsriy PT Pupuk SnWditea (Pwseto))
Pembayaran PKBl atas laba Payment to PKBL on Earnings
PT Pupi* Indonesia (Persero) PT Pi^tdi inobnesis fPersoo)
(dh PT PupiA SriMdsia (Persero)] (6689,606210) (tormeny PT Pvpt* Snw^Eya (Persem))
Pembeysan Plniaman ke Pemerinlab - 092.323,993.215) Payments to Gnwiment Loans
Pembayaran Pooling 01 Ftrtd atas PaymentloFtoolingOfFdidon
PT Pupuk lrtdQneBia(Peraero) PT PtfKA 'ndonesla (Peisero)
(kmeilyPT npiA SriMi|Bfa (Peneio)}
(lUi PT Pupi* SiiatdHa (Persero)) (54.967,194.410)
NelCasliFkm
Arus Kas Nelo
UeadinRnmdngAdiviies
Digunakar) unUi AktMtae Partdanaan (394,608,558,023) (582.279,411,835)
KENAIKAN Nilo KAS NET JNCREASE lU CASH AND
[)AN SETARA KAS (69,560,248.892) L404.074.964,177 CASHEQCrVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EOAVALENTSAT


AWAL TAHUN 3,474,700,032.555 1,070.634,066378 mESEOMNWG OF THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQdlVALEMTS AT


AKHR TAHUN 3,4061467«6S»3 3,476 7P9.D324» THE Em OF THE YEAR

Kas dan SMire Kaatardlrldari: Casti aod Cash Egutnfams corutat of


Kas 352,500.000 524,500,000 Cosh on Hand
Bank 88,141,283.863 50.640,532.555 CaslitoBank
Oeposlo Bsrtangfca 6318,655,000,000 6423.544.000,000 TvneOaposrf
ToM ToM

Catalan terlainpir rrwupakan bagian tklalt terpisahkan dari The accompenying notesforman htagrdperi
Laporan Kauangan secara keseluruhan of these Financial Stafemenls

5
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
INSTITUSIPERGURUAN TINGGI :027/SK/IAN-PT/Akrtd/PT/l/2OU (1)
AKREDITAKI PROGRAM STUDI MANAJEMEN (SI) :044/$K/tAN-PT/AkraG/S/l/10i4 (•)
ARKtui I A>i STUD! AKUNTANSI ($1) :044/SK/RAN-PT/Ak-Xlll/Sl/il/2011 (•)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN { U l :OOS/IAIim/Ak-](/Dpt-lll/VI/20tO (I)
Website: fe.umpalemb»ng.ec.l(l EmeH: febumplggumpelefnbin^acid
Alamat: Jalan Jenderal Ahmad Ybni 13 Ulu Pakmbanc 30263 Talp. (0711) 511433 FaxImHe (0711) 518018

L E M B A R PERSETUJUAN PERBAIKAN SKRIPSI

Hari/Tanggal : Sabtu, 19Maret2016

Waktu : 13.00 s/d 18.00 WIB

Nama : Nazlah Khairiah

NIM : 222012307

Program Studi : Akuntansi

Bidang Studi : Akuntansi Manajemen

Judul Skripsi : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA


KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN ALAT UKUR RASIO
KEUANGAN PADA PT. PUPUK SRIWIDJAJA (PERSERO)
PALEMBANG

T E L A H D I P E R B A I K I DAN DISETUJUI O L E H T I M PENGUJI DAN


PEMBIMBING SKRIPSI DAN DIPERKENANKAN
UNTUK MENGIKUTI WISUDA

TANGGAL TANDA
NO NAMA DOSEN JABATAN
PERSETUJUAN TANGAN
1 Rosalina GhaTali, SE.Ak.M.Si Pembimbing

2 Rosalina Ghazali, SE.Ak.M.Si Ketua Poiguji

3 Muhammad Fahmi, S.E., M.Si Penguji 1


2^ / 5 /k? U .
4 Welly, S.E., M.Si Penguji2
a 8/3 Ac (€

Palembang, Maret 2016

.NIDN/>^N;i;0228115802/1021960

I5LAMIBUNG6UL
]
PUSRI
PUPUK SRIWIDJAJA
H PALEMBANG

SURAT KETERANGAN
Nomor: 024/WB400.KP/2016

Menerangkan bahwa yang tersebut di bawah Ini:

NAMA NAZLAH KHAIRIAH


NIM 222012307

JURUSAN : AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

Telah selesai melaksanakan Penelitian


tanggal 19 November 2015 - 05 Januari 2016

di

Departemen Akuntansi
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

Palembang, 16 Januari 2016

Departemen Pendidikan & Pelatihan

Manager

Kantor Pusat www.pusri.co.id


Jalan Mayor Zen, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Palembang 30118 - Indonesia is a subsidiary of
Telp. (0711) 712111 / 712222 PT PUPUK INDONESIA (Persero)
Faks. (0711) 712100
MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
m STATUS TERAKREDITASI

Mo. 030/H-4/LPKKN/UMP/IX/2015

mm Lembaga Pengelola Kuliah Kerja Nyata (LPKKN) Universitas Muhammadiyah Palembang menerangkan
bahwa:
NAZLAH KHAIRIAH
Nama
Nomor Pokok Mahasiswa 222012307
Fakultas EKONOMI
Tempat Tgl. Lahir . P A L E M B A N G , 18-02-1995
telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata Tematik Posdaya Angkatan ke-9 yang dilaksanakan dan tanggal
23 Juli sampai dengan 3 September 2015 bertempat di:
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

504/J-10/FEB-UMP/SHA/IX/2016

^fi\^fi\M
DIBERIKAN KEPADA:
NAMA NAZI-AH KHAIRIAH
NIM 222012307
P R O G R A M STUDI Akuntansi

Yang dinyatakan HAFAL / TAHFIDZ (26) Surat Juz Amma


di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang

Palembang, 15 September 2015


an. Dekan
/akilDekanlV
LNIVIX(SITAS Mill lAHHAKITAH f .ilXHE^kNe

JdMn JenafTdi AIHIIHII ^HIII U LJiii r^icnibdnu 3€2e3


Tcln. (f)711) Fax. (ti711) .31207
email. i e i n i » a u H i > 4 i n a 5 d u m p ^ H l i i 4 ; . i <;.!<]

TEST OF ENGLISH ABILITY SCORE RECORD

Name Nazlah Khairiah

Place/Date of Birth Palembang, February I8lh 1995


"Itest Times Taken
Tfest Date Fobruaiy 4th 2016

Scaled l^qore

Listening Comprehension : 43
Struaure Grammar - : 40
Reading Comprehension : 39
OVERALL SCORE : 406
i^1^%iK. February, lllh 2016
fi Head tj Language Instituie
@ BANK INDONESIA

SERTIFIKAT
Diberikan kepada:

!Naz(afi KfiairiaH

atas peran sertanya sebagai: ^TlUtflBtCLtOT

d a l a m Svirvei K o n s u m e n d i P a l e m b a n g Periode O k t o b e r s.d, Desember 2 0 1 5


NAMA M A H A S I S W A :Nazlah Khairiah PEMBIMBING

NIM 22 2012 307 KETUA Rosalina Ghazali, S.E. Ak, M.Si


P R O G R A M STUDI :Akuntansi ANGGOTA

J U D U L SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANC AN


DENGAN PENDEKATAN ALAT UKUR RASIO KEUANGAN PADA PT. PUPUK
' ^ SRIWIDJAJA (PERSERO) PALEMBANG

TGL/BL/TH PARAF P E M B I M B I N G
NO. MATER! YANC KETERANGAN
KONSULTASI KETUA ANGGOTA

1 7
L>/^ (,
o
Z

/ / tt ^i>/^ 7 « (t
'-''HO > 2>- 1|
4
5
6
7
8
9
10
11 f3>A|G ^
A ^ ^
12
13 r /
14
15
16

CALATAN : D i k e l t i a r k a n di : l^aleinbani

Mahasiswa diberikan waktii tnenych aikan skripsi.


6 bulan icrhitiin^ sejak langual diter; kiin

. Ak, M.Si
Jadwal Penelitian
Tabel
Jadwal Penelitian

Keteranga Novemb Desember Januari Februari Maret April


n er
TT2 34|l 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Survei
Pendahul
uan
Laporan
Survei
Pendahul
uan
Proposal

Seminar
Proposal
Revisi
Seminar
Pengambi
Ian Data
Pengelola
n Data
Analisis
Hasil
Penelitian
Penggand
aan
Penelitian
Ujian
Kompreh
ensif
Perbaikan
Skripsi
BIODATA PENULIS

Nama Nazlah Khairiah


NIM 22 2012 307
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Tempat/ Tanaggal Lahir Palembang, 18 Februari 1995
Jenis Kelamin Perempuan
Alamat Jl. Sersan Sani Komp Patal Blok F-7 Rt:l 1 Rw:03
Palembang
No. HP : 081273837426
E-mail : khairiahnazlahl89(g;gmail.com
Ayah : Khaidir Effendi
Ibu : Nurlena
: Jl. Sersan Sani Komp Patal Blok F-7 Rt:ll Rw:03
Alamat Orang Tua Palembang

Riwayat Pendidikan Sekolah Tahun


NO
1 SDN 189 Palembang 2000-2006
2 SMPN 26 Palembang 2006-2009
3 SMAN 3 Palembang 2009-2012

Palembang, Maret 2016


Penulis,

(Nazlah Khairiah)

Anda mungkin juga menyukai