Anda di halaman 1dari 4

VERTICAL KAMPONG AS CENTRAL INDUSTRY OF BAKPIA PATHUK

IN PURWODININGRATAN, YOGYAKARTA
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN LOKASI SITE
Kajian tema perancangan yaitu konsep kampung vertikal sebagai solusi dari kepadatan penduduk yang berada
Lokasi site tepatnya berada di RW 08 Kampung Purwodiningratan, Kel. Ngampilan, Kec. Ngampilan, Kota Yogyakarta.
di pusat kota dengan lingkungan yang padat oleh hunian. Setiap tahunnya kebutuhan akan hunian akan
semakin meningkat dan jumlah lahan yang terbatas, lingkungan yang padat juga menyebabkan kurang PETA EKSISTING KAWASAN NGAMPILAN
memadainya fasilitas ruang publik dan akses menuju hunian sangat sempit. Selain itu kawasan
purwodiningratan tepatnya di jl. K. S. Tubun merupakan pusat oleh-oleh yogyakarta yaitu bakpia, sehingga PETA D. I. YOGYAKARTA PETA KOTA YOGYAKARTA
Jl. Kemetira
n Kidul

terdapat industri bakpia besar dan industri bakpia rumah tangga. Terdapat ketimpangan di antara kedua
industri tersebut, penyebabnya yaitu akses ke industri rumah tangga yang sulit dan lokasi yang menyebar di
SLEMAN
rumah-rumah warga. Sehingga kesimpulan penulis mengenai lokasi terpilih diperlukan penyelesaian untuk
hunian yang padat dengan hunian kampung vertikal yang diintegrasikan dengan sentra industri bakpia rumah YOGYAKARTA
KULON
tangga agar dapat bersaing dengan industri bakpia besar. PROGO
BANTUL
Sungai Winongo

Jl. Karel S. Tubun


GUNUNG KIDUL

tujuan dan sasaran


Jl. Letjen Suprapto

SITE
TERPILIH

Jl. Bhayangkara
Ÿ Tujuan
Merancang kampung vertikal sebagai sentra bakpia pathuk di purwodiningratan, yogyakarta.
Jl. KH. Ahmad Dahlan

Ÿ Sasaran N

a. Analisis aktivitas pengguna, kebutuhan, dan program ruang kampung vertikal di kampung purwodiningratan, 0 50 100 200

luas & dimensi site kondisi eksisting site


yogyakarta.
b. Analisis fasilitas kampung vertikal, industri bakpia, dan rumah susun yang terintegrasi.
c. Analisis fasad arsitektur tradisional jawa untuk kampung vertikal dan rumah susun di kampung
purwodiningratan, yogyakarta.

KAJIAN
Ÿ Menurut Yu Sing (2011), kampung vertikal merupakan transformasi dari kampung horizontal tanpa
menghilangkan karakter lokal, kekayaan bentuk, warna, material, volume, garis langit (skyline, potensi
ekonomi, kreativitas warga, dan lain sebagainya. Arsitektur kampung vertikal itu sendiri dipengaruhi oleh batas site
kearifan lokal dan kreativitas warganya. Merencanakan kampung menjadi kampung vertikal merupakan
solusi untuk pertambahan penduduk di masa yang akan datang. Ÿ Utara : Jl. Karel S. Tubun
Ÿ Barat : RW 7 Kampung Purwodiningratan
Ÿ Menurut Deputi Menteri Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Kementerian Koperasi dan UKM RI (2008), Ÿ Timur : RW 8 Kampung Purwdoningratan
OVOP (One Village One Product) merupakan upaya pemerintah untuk meningkat nilai tambah produk Ÿ Selatan : RW 13 Kampung Ngadiwinatan
unggulan suatu daerah agar kesejahteraan masyarakat meningkat dalam wadah koperasi atau UKM.

PRESEDEN
1 Dari kajian preseden Kampung Vertikal Akuarium dapat 2 KAMPUNG VERTIKAL CIHAMPELAS
ditarik beberapa kesimpulan yaitu : Dari kajian preseden Kampung Vertikal Cihampelas dapat
-Lahan yang padat akan permukiman, diubah menjadi hunian ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
vertikal dan sisa lahannya dimanfaatkan untuk plaza (open -5 tipe hunian yang berbeda untuk mengakomodasi luas lahan
space) dan pasar ikan untuk memenuhi kegiatan ekonomi rumah eksisting yang beragam.
warga di sana yang bermata pencaharian nelayan. -Denah yang compact dengan modul 4m x 4m, sehingga dapat
-Tipologi denah kampung akuarium telah mengadopsi menampung semua tipe hunian.
keberagaman rumah eksisting -Penggunaan material bekas untuk fasad bangunan, dimana
-Bentuk fasad dan atap telah mengadopsi keberagaman masyarakat sudah familiar dengan material tersebut, sehingga
fasad rumah eksisting vernakular. diharapkan mudah untuk perawatan.

PROYEK AKHIR SARJANA


SEMESTER GENAP 2017/2018 | “kampung vertikal sebagai sentra industri bakpia
pathuk di purwodiningratan, yogyakarta” | Ir. Suparwoko, MURP, Ph.D
DOSEN PEMBIMBING
| AMALIA KHAIRUNISA
14512057 | 01
DATA LOKASI SITE analisis site

Jumlah Kepala Keluarga 96 KK dengan rincian pada RT 39 – 20 KK, RT 40 – 23 RT, RT 41 – 28 KK, dan RT 42 – 25 zonasi bangunan
KK. Jumlah jiwa yaitu 480 jiwa. Selain berfungsi sebagai hunian, bangunan di wilayah ini juga berfungsi Pemisahan 3 massa bangunan yaitu kampung vertikal, mushola, dan sentra industri bakpia (komersil) agar dapat
sebagai ruang komunal, perdagangan dan jasa dengan jumlah bangunan 6 bangunan komersil dan 1 menjaga privasi penghuni kampung vertikal maupun pengunjung sentra industri bakpia. Sentra industri bakpia
bangunan untuk balai RW. Pada peta wilayah RW 08 Kampung Purwodiningratan, dapat dilihat peta diletakkan dipinggir atau dekat dengan jalan agar terlihat oleh pengunjung. Kampung vertikal diletakkan
persebaran industri rumah tangga bakpia. Selain itu terdapat industri bakpia besar yang berada di pinggir Jl. menjorok ke dalam karena mengikuti bentukan site. Mushola diletakkan di tengah-tengah antara massa bangunan
K. S. Tubun. Terdapat 2 industri bakpia besar yaitu bakpia 25 dan bakpia 75. Industri rumah tangga bakpia di sentra industri dan kampung vertikal, agar bisa digunakan baik untuk pengunjung maupun penghuni (publik).
kampung ini berjumlah 15 dengan berbagai jumlah tenaga kerja, seperti pada tabel berikut : Pemisahan entrance antara sentra industri dan kampung vertikal juga dibedakan.
N a m a U K M /In d u stri J u m la h ENTRANCE
N o.
JL. K. S. TUBUN R u m a h T a n g g a B a k p ia T e n a g a K e rja SENTRA INDUSTRI
1 B a k p ia D io n 6 o ra n g SENTRA BAKPIA
2 B a k p ia A-N
n ur 2 o ra n g INDUSTRI
MUSHOLA KAMPUNG
3 B a k p ia F a d ila 3 o ra n g BAKPIA

JL. NGAPUR
VERTIKAL
4 B a k p ia 7 3 B 3 o ra n g

5 B a k p ia R e tn o 3 o ra n g ENTRANCE
6 B a k p ia S u rya 3 o ra n g KAMPUNG VERTIKAL
7 B a k p ia In d a h 3 o ra n g
KEPALA
8 B a k p ia Y u lia n ie 2 o ra n g
20
KELUARGA
KETUA
RT 39

9 B a k p ia K u rn ia 1 0 o ra n g
KETERANGAN : KEPALA 10 B a k p ia Y o la 5 o ra n g
KEPALA KETUA
WILAYAH RT 39
WILAYAH RT 40 28
KELUARGA
KETUA
RT 41
RW 08
KETUA
RT 42 25
KELUARGA 11 B a k p ia A ji 5 o ra n g
WILAYAH RT 41
WILAYAH RT 42 12 B a k p ia R u ly 2 o ra n g
INDUSTRI BAKPIA BESAR KEPALA

INDUSTRI BAKPIA RUMAHAN


POS RONDA
KETUA
RT 40 23
KELUARGA
13 B a k p ia Y e s sica 5 o ra n g

SUMUR UMUM 14 B a k p ia D e w a 1 5 o ra n g
PUBLIK AREA
BATAS SIYTE (WILAYAH RW 08) 15 B a k p iaS a g ita 2 o ra n g

P E TA W I L AYA H D A N J U M L A H K E P A L A K E L U A R G A D I S E T I A P R T DAFTAR INDUSTRI RUMAH TANGGA


R W 0 8 K A M P U N G P U R W O D I N I N G ATA N BAKPIA DI RW 08
U

regulasi lahan

transformasi desain kampung vertikal

TATA GUNA LAHAN KECAMATAN NGANMPILAN PANDANGAN BEBAS PADA JL. K. S. TUBUN
Pada Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kota
Yogyakarta Tahun 2015-2035 peruntukan lahan di Ngampilan
user & aktivitas U U

yaitu untuk perdagangan dan jasa serta perumahan 1 2


berkepadatan tinggi. Dari Peraturan Walikota Yogyakarta Bentuk site mengikuti batas lahan RW 08 Kampung Bentuk denah kampung vertikal mengikuti bentuk
Nomor 64 Tahun 2012 Tentang Penjabaran Status Kawasan, Purwodiningratan dengan luas 1,2 ha. site yang rigid.
Pemanfaatan Lahan dan Intensitas Pemanfaatan Ruang, Blok
Malioboro memiliki kriteria desain yaitu :
· -Koefisien Dasar Bangunan = 30% - 90%
· -Koefisien Lantai Bangunan = 0,3 – 4,8
-Tinggi Bangunan = 32 meter
-Pandangan Bebas = 45°
· -Garis Sempadan Bangunan = 4 meter

U U

analisis 3
Massa bangunan kampung vertikal dibuat single-
4
Kampung vertikal memiliki jumlah 5 lantai dimana
analisis teori rujukan banked, selain untuk sirkulasi udara (cross lantai 1 fasilitas komersil dan publik, lantai 2-4
ventilation) dan agar setiap ruangan mendapat hunian relokasi warga eksisting, dan lantai 5 hunian
TOLOK UKUR KAMPUNG VERTIKAL
pencahayaan yang baik, yaitu untuk kontrol sosial backlog warga baru. Tinggi antar lantai yaitu 3,6
Variabel Tolok Ukur warga karna adanya koridor terbuka. meter dengan lebar setiap massa bangunan 10
tolok ukur sentra industri bakpia
Kebutuhan Hunian 162 unit meter dan jarak antar massa mengikuti prototipe
Variabel Tolok Ukur
Tipe Hunian 5 tipe hunian Kementerian PU (minimal 6,9 meter) yaitu 8 meter.
Penerapan OVOP -Sumber daya unggulan
Fasilitas Ruang Publik
ditentukan sesuai -1 UMKM utama yang terbesar RAMP
RAMP
- Kantor RW 21m2 TURUN NAIK
a
dengan kriteria wilayah kapasitas produksi a
a
b
- Balai Warga 21m2 f
c
-3 UMKM produk sejenis e
b
c
- Perpustakaan 45m2 d
10 UMKM produk sejenis
- Pos Hansip 4m2 jumlah 3 unit
Barang yang diproduksi mempunyai
Fasilitas Ruang Komersial kearifan lokal
Fasilitas pemerintah untuk U U
Warung Minimal 18m2 jumlah 5 6
mengembangkan UKM
2 unit Terdapat pengurus sentra dalam
bentuk koperasi maupun paguyuba n Penerapan ramp untuk sirkulasi vertikal yang Penerapan ramp membuat elevasi setiap massa
TOLOK UKUR arsitektur jawa Sentra OVOP sesuai dengan RDTR mengakomodasi motor agar dapat mencapai setiap bangunan berbeda. Elevasi massa bangunan
Variabel Tolok Ukur Ketersedian bahan baku di daerah lantai yang nantinya motor dapat terparkir di depan a) 0,0 m, b) 0,6 m, c), 1,2 m, d) 1,8 m, e) 2,4 m, f) 3,0
Bentuk setempat hunian warga, seperti pada kampung biasanya yang kemudian berulang ke lantai berikutnya.
Atap Jawa Kemudahan akses ke lokasi sentra
(horisontal). Ramp terbagi menjadi 2 yaitu ramp naik
dengan transportasi umum
dan ramp turun. Sehingga denah pada kampung
vertikal ini mengikuti ramp.

KONSEP HUNIAN KAMPUNG VERTIKAL


analisis luas bangunan pada site Berdasarkan hasil analisis luas bangunan kampung eksisting dan analisis teori kampung vertikal maka unit hunian
dikelompokkan menjadi 4 tipe yaitu tipe 32, 48, 64, dan 80. Dengan tipe hunian tersebut, maka digunakan modul
RW 08 Kampung Purwodiningratan terdiri dari 4 RT struktur 4m x 4m. Setiap hunian kecuali tipe hunian 32, memiliki area untuk parkir motor yang nantinya digunakan
dengan fungsi lahan untuk hunian serta perdagangan bersama (sharing parkir). Penyusunan atau peletakan unit hunian kampung vertikal acak (bisa dilihat contoh di
dan jasa. Perdagangan dan jasa pada wilayah ini bawah), agar tidak terjadi blok antar unit hunian karena pada kondisi eksisting juga rumah satu dengan sebelahnya
meliputi industri bakpia besar seperti bakpia 25 dan 75. berbeda luas.
Analisis yang dilakukan penulis menghitung luas PARKIR PARKIR
PARKIR MOTOR MOTOR
bangunan dengan menggunakan luasan atap yang luas bangunan & MOTOR
PARKIR
dikurangi dengan luas tritisan (lebar tritisan = 60cm) luas atap rw 08 MOTOR
kampung
dan didapatkan data seperti beritkut :
purwodiningratan

Dari data yang telah dicari, maka tipe hunian 32 tipe hunian 48 tipe hunian 64 tipe hunian 80
didapatkan keberagaman luas bangunan.
Untuk mengakomodasi keberagaman
luas bangunan warga yang nantinya akan
menjadi kampung vertikal, maka PARKIR PARKIR PARKIR PARKIR
dilakukan pengelompokan agar menjadi MOTOR MOTOR MOTOR MOTOR

beberapa tipe seperti pada tabel berikut :

klasifikasi tipe hunian kampung vertikal

Dari pengelompokkan tersebut didapatkan 4 tipe hunian kampung vertikal yaitu tipe 32, 48, 64, dan 80 yang
menyesuaikan dengan luas bangunan eksisting warga. contoh konfigurasi unit hunian

PROYEK AKHIR SARJANA


SEMESTER GENAP 2017/2018 | “kampung vertikal sebagai sentra industri bakpia
pathuk di purwodiningratan, yogyakarta” | Ir. Suparwoko, MURP, Ph.D
DOSEN PEMBIMBING
| AMALIA KHAIRUNISA
14512057 | 02
eksplorasi ruang kampung vertikal 3D RANCANGAN

+21,0M
roof water tank

+17,4m
hunian tipe 32 (1 unit)
LANTAI 4
hunian tipe 80 (1 unit)
+15,0M
HUNIAN TIPE 32 (5 UNIT) +14,4M
+15,6M HUNIAN TIPE 32 (6 UNIT)
HUNIAN TIPE 48 (4 UNIT) INTERIOR UNIT HUNIAN TIPE 64 INTERIOR UNIT HUNIAN TIPE 32
HUNIAN TIPE 32 (5 UNIT)

+15,0M
HUNIAN TIPE 32 (1 UNIT)
HUNIAN TIPE 48 (2 UNIT)
+16,8m +15,6M HUNIAN TIPE 64 (1 UNIT)
HUNIAN TIPE 32 (1 UNIT) HUNIAN TIPE 32 (1 UNIT)
+16,2M HUNIAN TIPE 48 (2 UNIT)
HUNIAN TIPE 80(1 UNIT) HUNIAN TIPE 32 (11 UNIT)

+13,8m
LANTAI 3
hunian tipe 32 (1 unit) +10,8M
hunian tipe 80 (1 unit) HUNIAN TIPE 32 (6 UNIT)
+11,4M HUNIAN TIPE 48 (1 UNIT)
HUNIAN TIPE 32 (3 UNIT) HUNIAN TIPE 64 (1 UNIT)
HUNIAN TIPE 48 (1 UNIT) HUNIAN TIPE 80 (1 UNIT)
+12,0M
HUNIAN TIPE 32 (2 UNIT)
HUNIAN TIPE 80 (1 UNIT)
+11,4M PERSPEKTIF KORIDOR RAMP
HUNIAN TIPE 32 (3 UNIT)
HUNIAN TIPE 48 (1 UNIT)
+12,0M
HUNIAN TIPE 80 (1 UNIT)
+13,2m HUNIAN TIPE 32 (1 UNIT)
HUNIAN TIPE 48 (2 UNIT)
UJI DESAIN
HUNIAN TIPE 32 (1 UNIT) +12,6M
HUNIAN TIPE 64 (1 UNIT) HUNIAN TIPE 32 (6 UNIT)
HUNIAN TIPE 48 (1 UNIT)
UJI DESAIN KAMPUNG VERTIKAL
HUNUAB TipeE 64 (1 UNIT)
+10,2m LANTAI 2 Sesuai
hunian tipe 32 (1 unit) +7,2M
hunian tipe 80 (1 unit) HUNIAN TIPE 32 (6 UNIT) dengan
+7,8M HUNIAN TIPE 48 (1 UNIT) Variabel Tolok Ukur Penerapan di Desain
HUNIAN TIPE 32 (3 UNIT) HUNIAN TIPE 64 (1 UNIT) Tolok
HUNIAN TIPE 48 (1 UNIT) HUNIAN TIPE 80 (1 UNIT)
+8,4M
HUNIAN TIPE 32 (2 UNIT) Ukur
HUNIAN TIPE 80 (1 UNIT)
+7,8M Kebutuhan Hunian 162 unit V 162 unit
HUNIAN TIPE 32 (3 UNIT)
+8,4M
HUNIAN TIPE 48 (1 UNIT) Tipe Hunian 5 tipe hunian V 4 tipe hunian karna 1
HUNIAN TIPE 80 (1 UNIT)
HUNIAN TIPE 32 (1 UNIT)
+9,6m tipe hunian terlalu
+9,0M HUNIAN TIPE 48 (2 UNIT)
HUNIAN TIPE 32 (1 UNIT)
HUNIAN TIPE 32 (6 UNIT)
HUNIAN TIPE 64 (1 UNIT)
HUNIAN TIPE 48 (1 UNIT) kecil luasannya
HUNUAB Tipe 64 (1 UNIT)
LANTAI 1 Fasilitas Ruang Publik
+3,6M
+6,6m HUNIAN TIPE 32 (6 UNIT) - Kantor RW 21m2 V 32m2
perpustakaan HUNIAN TIPE 48 (1 UNIT)
+4,2M HUNIAN TIPE 64 (1 UNIT)
HUNIAN TIPE 32 (3 UNIT)
- Balai Warga 21m2 V 64m2
HUNIAN TIPE 80 (1 UNIT)
HUNIAN TIPE 48 (1 UNIT)
- Perpustakaan 45m2 V 64m2
+4,8M
HUNIAN TIPE 32 (2 UNIT) - Pos Hansip 4m2 untuk 3 unit V 4m2 untuk 3 unit
+4,2M
HUNIAN TIPE 80 (1 UNIT)
HUNIAN TIPE 32 (3 UNIT)
+4,8M HUNIAN TIPE 48 (1 UNIT)
HUNIAN TIPE 32 (2 UNIT) HUNIAN TIPE 80 (1 UNIT)
UJI DESAIN SENTRA INDUSTRI BAKPIA
HUNIAN TIPE 64 (1 UNIT)
+6,0m +5,4M
HUNIAN TIPE 32 (1 UNIT) HUNIAN TIPE 32 (6 UNIT) Tolok Ukur Sesuai Penerapan di Desain
HUNIAN TIPE 80 (1 UNIT) HUNIAN TIPE 48 (1 UNIT)
HUNUAB Tipe 64 (1 UNIT) dengan
+3,0m LANTAI GROUND FLOOR
ruang pompa air Tolok
+O,6M
HUNIAN TIPE 32 (1 UNIT) Ukur
HUNIAN TIPE 48 (2 UNIT) O,0
WARUNG
+1,2M -Sumber daya unggulan V -1 UMKM yaitu Bakpia Dhewa yang
HUNIAN TIPE 32 (2 UNIT)
HUNIAN TIPE 64 (1 UNIT) +0,6M -1 UMKM utama yang terbesar terbesar
WARUNG
kapasitas produksi -Terdapat 3 bakpia yang sejenis
+1,2M
KANTOR RW
BALAI WARGA
-3 UMKM produk sejenis
+2,4m +1,8M
HUNIAN TIPE 32 (1 UNIT) HUNIAN TIPE 32 (3 UNIT) (Cahyani, 2013)
HUNIAN TIPE 80 (1 UNIT) HUNIAN TIPE 48 (1 UNIT)
HUNIAN TIPE 64 (2 UNIT)
10 UMKM produk sejenis (Cahyani, V Terdapat 10 UMKM bakpia
2013)
DENAH SENTRA INDUSTRI BAKPIA Barang yang diproduksi V Bakpia yang diproduksi
mempunyai kearifan lokal (Cahyani, mempunyai sejarah yang
DENAH DENAH atap
SENTRA INDUSTRI BAKPIA SENTRA INDUSTRI BAKPIA SENTRA INDUSTRI BAKPIA 2013) berkembang di site tersebut.
LANTAI 1 LANTAi 2 kampung Fasilitas pemerintah untuk V Pemerintah melakukan 4x
mengembangkan UKM (Cahyani, pertemuan setahun untuk
2013) pengembangan UMKM.
Terdapat pengurus sentra dalam V Terdapat paguyuban di Kampung
RUANG bentuk koperasi maupun Purwodiningratan.
PACKAGING
paguyuban (Cahyani, 2013)
RUANG
PEMANGGANGAN Sentra OVOP sesuai dengan RDTR V Pada RDTR lokasi site merupakan
RUANG (Cahyani, 2013) kawasan industri makanan
PENGGABUNGAN
TOKO
RUANG KULIT & ISI BAKPIA Ketersedian bahan baku di daerah V Terdapat penjual kacang hijau dan
GUDANG PENCUCIAN
PENJUALAN RUANG
PENYIMPANAN
BAKPIA GUDANG PEMBUATAN
setempat (Cahyani, 2013) tepung di sekitar lokasi.
RUANG PENYIMPANAN ADONAN KULIT
Kemudahan akses ke lokasi sen tra V Desain terdapat di pinggir jalan
PENGELOLA RUANG
PEMBUATAN dengan transportasi umum dan terdapat parkir bis dan mobil
ADONAN ISI
(Cahyani, 2013) di depan langsung

PROYEK AKHIR SARJANA


SEMESTER GENAP 2017/2018 | “kampung vertikal sebagai sentra industri bakpia
pathuk di purwodiningratan, yogyakarta” | Ir. Suparwoko, MURP, Ph.D
DOSEN PEMBIMBING
| AMALIA KHAIRUNISA
14512057 | 03
SITUASI denah unit hunian kampung vertikal
ENTRANCE
MUSHOLA KAMPUNG VERTIKAL
KAMPUNG VERTIKAL 4,000 DENAH HUNIAN DENAH HUNIAN
2,000 1,000 1,000 2,000 2,000
TIPE 32 TIPE 64
ENTRANCE

0,600

0,600
SENTRA SENTRA
INDUSTRI

1,400

1,400
BAKPIA TOILET TOILET
+ 0,55 + 0,55
BAKPIA

4,000

4,000
2,000

2,000
DAPUR RUANG
+ 0,60 RUANGMAKAN TAMU
+ 0,60 2,500 1,500 + 0,60 4,000

8,000

8,000
1,000

2,500
4,000

4,000
KAMAR

3,000
TIDUR
BALKON + 0,60 DAPUR

2,000
+ 0,60

1,500
+ 0,60
BALKON
+ 0,60
BAKPIA BAKPIA
75 25
1,200 2,800
2,500 1,500 2,000 2,000 2,000 2,000
BAKPIA 4,000
12,000
75

1,000 1,000 2,000 4,000 4,000


DENAH HUNIAN DENAH HUNIAN

0,600
TIPE 48 TIPE 80

2,000

1,400
TOILET RUANG TOILET
+ 0,55 TAMU + 0,55

4,000

4,000
+ 0,60

2,000

2,000
DAPUR
+ 0,60 DAPUR
4,000 2,500 1,500 + 0,60

1,500
KAMAR TIDUR KAMAR TIDUR

2,500
RUANGMAKAN
UTAMA UTAMA + 0,60
+ 0,60 + 0,60

4,000

4,000
KAMAR TIDUR KAMAR TIDUR KAMAR TIDUR

2,500
ANAK BALKON ANAK ANAK
+ 0,60

1,500
+ 0,60 + 0,60 + 0,60

U 4,000 1,500 2,500 2,500 1,500 2,000 2,000 4,000


8,000
12,000

tampak kampung vertikal

TAMPAK UTARA TAMPAK barat

TAMPAK timur TAMPAK selatan

potongan kampung vertikal


KOLOM PLAT LANTAI
ATAP ATAP 15 CM
50 X 50 CM
RUANG KOLOM RAMP GENTENG RAMP BALOK PLAT LANTAI RUANG ATAP DAK RUANG RUANG
RUANG RUANG
TANGGA 50 X 50 CM NAIK METAL TURUN 25 X 50 CM 15 CM TANGGA RUANG GENTENG RAMP BETON PANEL TANGGA
PANEL PANEL
PANEL METAL NAIK BALOK
25 X 50 CM

potongan a - a’ potongan b - b’

DETIL FASAD KAMPUNG VERTIKAL


detil
detIl A - KUDA-KUDA TRITISAN detil B - SHADING detil C - RAILING
B
0,142

0,200
KAYU
detil
a
1
1,12
BESI
0,950

0,666
0,440

0,750

detil
C
0,142

1,008
0,240

0,127

PROYEK AKHIR SARJANA


SEMESTER GENAP 2017/2018 | “kampung vertikal sebagai sentra industri bakpia
pathuk di purwodiningratan, yogyakarta” | Ir. Suparwoko, MURP, Ph.D
DOSEN PEMBIMBING
| AMALIA KHAIRUNISA
14512057 | 04

Anda mungkin juga menyukai