Anda di halaman 1dari 10
ISSN 14122995 Jurcal Satna Volume 13(1j: 48-87, 2013 PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN JENIS PELARUT SENYAWA-SENYAWA ORGANIK BERDASARKAN KAJIAN TERMODINAMIKA KIMIA MELALUI PENDEKATAN PEMODELAN MOLEKUL DAN EKSPERIMEN DI LABORATORIUM. ‘Asep Wahyu Nugraha’, Nurmalist, Muhamad A, Martoprawiro® 2t}uerusan Kinria FMIPA Universitas Negeri Medan, Jin. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221 Diterima 5 Januari 2013, disetujui untuk publikasi 22 Februari 2013 Abstrak, Penclition ini bortujuan untick mempelajer’ tentang metode peneninan jenis pelarut senyatoa-senyawa orgarik berdaserkon kaj lermodinamike kimia melalui pendekatan pemadelan motekut dan eksperimer di nboratorium. Penelitian inf tediv deri eksperimen melaluépergamatc fkanan suap total dan. Rajan simulas? komputer menggunatan program Goussiar dengan motode SCF don DFT. Berdasar hasit penclitien diperlek teberapa esimpulan sebagai berikuts Interaisi diantara smolekul-molekut bonzena — tolueraa mengikut hukuim Raoult, interaksidiavttare mlekul-reoiekul berzena ~ clonol dan esetonitril ~mstano! tidak mengikuti huture Raoult, motel assosiast yang. torjadi dianiara molekul-molokul benzene — etanot adalah [Cob (CHsCHOH) dan campuran — asetonitrd methanol adalah [CH:CACHIOH):} don [CHCNECHOHD, sets energi interakst antar rmolekss mengguraan simulasi Kumputer program Gaussian dengan metode DET dari pasangan pasangan molekid: benzen — toluene sebesar 3.4134}0, Ihenzoma ~ elanolsebvear 11.027 Kffnol , benzena ~ mictonol sebesar 16.541 Aflmo!,asctosstit ~ methanol sebesar 30.456 kHecel, dan asetonitil ~etanol selesar 27.305 ml, dan panjong. skaton antar moleknd menggunulna sinulasi horsputer program Gaussian dengan metode DFT deri pasangen- roangan moiekul: berzewn — toluena sebeser 3.43442 A, bensena — etanol schesar 3.99285 A, tenzena ~ metano! sebesar 2.27763 A, asetonitril ~ methanol sebesar 1.97414 A, dan asctonitril — etanal sebesar 1.99295 A, Kata kunci: ‘eksperinen, pemodelan molekut, rmetode SCF, dam setode DFT Pendahuiuan Secara teoritis proses pelarutan merupakan fnteraksi antara molekul-molekul_ yang, terlibat dalam pembentukan larutan, Data-data yang diharapkan —diperoleh untuk ljadikan. pertimbangan pemilihan pelarut adalzh data- data yang berkaitan dengan interaksi_antar molekul tersebut, Bila dua _macam senyawa muri yang tidak saling berreaksi dicampurkan ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, yaitu terhentuk larnian ideal, larutan reguler, dan Tamutan non ideal. Proses terbentuknys jenis- jenis lorutan tersebut sangat tergantung pada sifatsifat senyawa yang bercampor. Bila kedwa senyawa yang bercampur memiliki.sifat-sifat yang memungkinkan tidak adanya_interaksi ‘antaza satu molekul dengan molekul yang lain atau intersksinya —sangat —kecil, akan. mengakibatkan volume campuran sama dengan penjumlahan deri volume senyawa muminya dan tidak mengakibatkan perubahan entalpi Campuran yang memiliki sifat seperti ini dinamakan sebagai larutan ideal. ‘Tetapi bila kedua senyawa yang bercampur memiliki sifat- sifat yang memungkinkan adanya interaksi b interaksi tarik menarik maupun tolak menolak emnboga Penaiian ‘Universieas Neer! Medan mengekibatkan adanya —perubahanjumlah volume bila kedua senyawa —_tersebut 6 Pongembangan Mecode Penentuan Jeris Pelarut Senyawa-Senyawa Organik Berdasarkan Kajian Termadinamika Kimia Melalui Pendakatan Pamodelan Molekul Dan Eksperimen Di Laboratorium Gicampurkan, Selain itu dalam proses pencampuran menyebabkan perubahan entalpi, entropi, energi bebas, dan adanya perubatian sfungsi-fungst termodinamika ekses, Untuk menentukan —_fungsi-fungsi termodinamika dari campuran non elektrolit sistem biner maupun temer telah banyak dilakukan —pembahasan oleh peneliti-peneliti tecdahulu diantaranya [1] membahas tentang perubahan entalpt Excess pada senyawa propilen karbonat dan alkohol. [2] yang membahas tentang perubahen entalpi molar ekses dan koefisien virial kedua pada senyawa dioksan dengan karbon dioksida atau propane. [3] membahas tentang Pungsi-fungsi termodinamika Ekses CampuranBiner AsetonitrilMetanol pada 298,15 K. [4] _membahas tentang kajian Termodinarnika pada Interaksi antara Senyawa yang bersifat Polar- Non Polar dan Senyawa yang bersifat Non Polar-Non Folar. Selain itu kajian termodinamika dan kimia kuantum telah diteliti oleh beberapa peneliti diantaranya: [5] yang membahas tentang Studi Fermodinamika dan Kimia Kuantum pada konversi Chorismate menjadi Pinapat dan 4 hidroksi benzoat. [6] yang membahas tentang pengaruh mekanika Kuanium terhadap energi bebas pelarutan ion menggunakan metode Komputasi. [7] membahas tentang. sitvulasi Masik dan kuantam pada larutan triptopan. [8] membahas tentang koreksi mekanika kuanturn terhadap sirnulasi molekul dinamis klasik pada air dan es, Berdasar beberapa kajian yang membatas dipertukannya —pengembangan—_metode penentuan jenis pelamt dan permbshasan tentang interaksi antar molekul dari sudut pandang termodinamika dan kimia kuantam, maka akan dilakukan penelitian tentang pengembangan meiode penentuan jenis pelarul senyawa-senyawa organik berdasarkan kajian termodinamika kimia melalui pendekatan pemodelan molekul dan cksperimen di Jaboratorium. jal Saints [ Valorie 137 Nomor YT Maret 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari tentang metode penentuan jens pelarut senyawa-senyawa organik berdasarkan kajiazt termodinamika kimia melalui pendekatan pemodelan molekul dan eksperimen di laboratorium, Secara spesifik tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Menentukan model assosiasi yang terjadi diantara molekul-molekul berzena ~ toluena, benzena ~ etanol, dan asetonitril - metanol dalam pembentukan larutan menggunakan pendekatan eksperimen. 2. Menentukan besamnya energi berdasarkan simulasi Komputer dengan program NWCHEM dari molekul-motekul benzena, toluena, etanol, methanol Klorofonm, carbon tetra klotida, dan asetonitel 3. Menentukan besarnya energi interaksi antar molekutl_menggunakan simulasi komputer program NWCHEM dari pasangan-pasangan molekul: benzena ~ toluens, benzena - etanol, benzena — metanol, asetoniteil — metanol, dan asetonitril-etanol. 4. Menentukan besarnya panjang ikatan antar molekul menggunskan simulasi komputer program NWCHEM dari pasangan-pasangan molekul benzena — toluena, benzena — etanol, benzena — metanof, asetonitril — metanol, dan asetonitril-etanol, 5. Menentukan —besarnya —selisth — energi elektronik menggunakan simulasi komputer program NWCHEM dani pasangan-pasangan molekul: benzena - toluena, benzena ~ etanol benzena — melanol, asetonitril — metanol, dan asetonitril - anol Untuk menentukan| fungsi-fungsi lermodinamika dari campuran non eiektrobit pada sistem bier maupun terner telat dilakukan —_kajian oleh peneliti-peneliti terdatulu diantaranya: [i] membatas tentang perubahan entalpi Excess pada sonyawa propilen. kacbonat dan. alkohol [2] yang, membahas. tentang perubahan entalpi molar ekses dan koefisien virial kedua pada senyawa dioksan dengan karbon dioksida atau propane. 6 ‘Asep Wahyu Nugraha, Nurmalis, Muhamad A. Martoprawiro, (3) membahas tentang —_Fungsi-fungsi ‘Termodinamika Fkses Campuran _Biner Asetonitril-Metanol pada 298,15 K. (4) membahas tentang kajian Termodinamika pada Interaksi antara Senyawa yang bersifat Polar- Non Polar dan Senyawa yang bersifat Non Polar-Non Polar. Selain itu kajian termodinamika dan kimia kuantum telah diteliti oleh beberapa peneliti diantaranya: (5] yang, membahas tentang Studi Termodinanika dan Kimia Ruantumn’ pada Konversi Chorismate menjadi Pirupat dan 4 hidroksi benzoat. [6] yang membahas tentang pengarih mekanika kuantum terhadap energi ‘ebas pelanitan fon menggunakan metode komputasi. [7] membahas tentang simulasi lasik dan kuantum pada larutan triptopan. (8} membehas tentang koreksi mekanika kuantum terhadap simulasi molekul dinemnis klasik pada airdanes. Bila dua macam senyawa mumi yang tidak saling berreaksi dicampurkan ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, yaitu terbentuk faratan ideal, Jarutan regular, dan larutan non ideal. Proses terbentuknya jenisijenis larutan fersebut sangat tergantung pada sifatsifat senyawa yang bercampur. Bila kedua senyawa yang bercampur memiliki sifatsifat_yang memungkinken tidak adanya interaksi antare satu molekul dengan molekul yang lain ata interaksinya sangat kecil, akan imengakibatkan volume campuran sama dengan penjumlahan dari volume senyawa murinya dan tidak mengakibatkan perubahan entalpi. Campuran yang memiliki sifat seperti int dinamakan sebagai laratan ideal. Tetapi bila kedua senyawa yang bercampur memiliki sifet-sifat yang memungkinkan adanya interaksi baik interaks! tarik menarik maupun tolak —menolak mengakibatkan adanya perubahan jumlaly volume bila kedua senyawa —_tersebut dicampurkan. Solan ite dalam proses pencampuran menyebabkan perubahan entalpi, entropl, energi bebas, dan adanya perubahan fungsi-fungsi termodinamika ekses. Saat ini penggunaan program-program aplikass Kinda komputer sebagai instrumen dalam penelitian kimia makin hari makin signifikan keberadaannya, mengingat ada beberapa Keunggulan yang dapat diperoleh ‘melalui penggunaan komputer dengan program ini seperti yang disebutkan diatas. Satu hal yang, sangat penting untuk dipahami adalah hasil- hasil yang diperoleh davi perhitungan dengan program sinlasi komputer hanya berupa nilat prediksi, yang dalam keadaan tertentu dapat ‘menjadi terdeviasi jauh daci keadaan teal dan fakta laboratorkum. Namun dengan pesatnya perkembangan program ini telah memberikan berbagai pendekatan perhitungan terhadap sistem molekuler yang juga semakin berkembang sehingga perhitungannya telah dibuat tersteuktur verta dengan algotitme tertentu yang memungkinkan pembuatan softwarenya, maka nilai prediksi yang diberikan dasi hasil perhitongan menjadi lebih dekat ke fakta eksperimen. Simulasi komputer dalam suatu penelitian berguna untuk mengetahui sifat-sifat elektronis dan optimasi geometris suatu molekul. Hal ini Gilakukan hanya untuk — mempermudah penelitian kimia, karena dalam menentukan sifat-sifat tersebut suatu molekul tidak lagi harus diamati melalti eksperimen di laboratorium. NWChem merupakan progam komputasi Kimia yang didisain untuk bekerja dengan Kinerja tinggi pada system supercomputer parallel, Kemampuan dalam —melakukan perhitungan energy elektronik molekul dan melakukan analisis menggunakan Hartree-Fock self consistent field (SCF) theory, Gaussian density function theory (DFT), and second-order perlurbation theory. Pada semua metoda, optimasi — geometri —digunakan untuk menentukan energy minimum dan keadaan tuansisi. Kemampuan molckul dinamis klasik untuk melakukan simulasi makromolekal dan larutan termasuk Dalam perhitungan Energi senyawa dan interaksiantar molekul dilakukan ji coba terhadap berbagal model perhitungan untuk menentukan model perhitungan yang paling optimal digunakan, Mekanika Kuantum atau 50 Jorval Santa | Volune 13] Nomer 1 [Maret 2013 Pengembangen Metode Penentuan Jenis Pelarue Senyawa-Senyawa Organik Berdasarkan Kajian Tarmedinamikea Kimis Melalui Pendeiatan Pemedelan Molekul Dan Eksperimen Di Laboratorium mekanika gelomibang memberi pengertian semua teori tentang materi yang didasarkan fenomeng alam, Materi terdiri alas molekul dan atom yang, masing-masing tersusun dari partikel yait proton, neutron, dan elektron. Mekanika kuantum —harus—secara penuh tapat rmengutaikan sifat-sifat dasar portikel. Bagi para penelitibidang kimia, ctektron_ merapakan partikel yang sangat penting, karena sifat dati swatu molekul atau seayawa sangat tecgantung pada perilaku elektron yang terlibat dalam pembentukan senyawa tersebut, Mekanike kuantum menurunkan sejumlah persamaan yang mengindikasikan—_kemungkinan Kedudukan dan energi pertikel dalam atom dan molekul. Persamaan ini kompleks dan suit penyelesaiannya, kecuali untuk molckul yang paling seccrhana. Penyusunan persamaan madah dikerjakan pada kasus molckul yang lebih besar dengan menyederhanakan penalatan, Blektron dalam molekul dapat diperkirakan untuk dihubungkan dengan cakupan orbital keseluruhan molekul yang diketahul sebagai teori orbital molekul Simulasi pethitungan besamya —energi molekul menggunakan program komputer biasanya dilakukan dengan menghitung, energi moieku! tenpa memperhitingkan Tingkungannya. Detar keayataannya tidak pemah suatu. motekul berada dalam keadaan fungal tetapi jumlahnya sangat banyak dan dikehling? molekul Iain sebagai pelarat. Untuk meadekatkan Kondisi sirmulasi dengon kondist nyata dilakukan berbagai upaya dianteranya dengan mempertimbangkan pengaruh pelarat Beberapa penelitian simulasi komputer pada saat ini_felah_memperhitungkan keberadzan pelavut dalam menghitung energi molekul Berdasar penelitian yang dilakukan oleh [5] pengaruh solvasi dan polarisasi pelarut disitung, menggunakin Polarizable Continum Model (PCM) dan Consistent Isodensity Polarizable Continum Model (SCEPCM}, Untuk: menggamberkan interaksi antar anion dengan molekul air menggunaken hubungan fhuktuasi Crooks untuk menentukan pengaruh kuaniam pada Stnergy bebas disosias} pada ton F420) dan gaya rate-rata Nar(FhO}e yang dievaluasi menggunakan teorema Jurzinsky [6] Untuk menyelesaikan intersksi antara ion dengan laster air digunakan fungsi partisi kanonikcal yang dikermukakan dalam porsamaan 1. Far dtene a ) [Erfmjoot array © dan oi aah$ [yh oreotehatand] © Untuk menentukan energi bebas _asesiasi digunakan persamaan 4 Fer liljem « Fer oh «| dimana F energy betas asosiasi (6] Dalam mempelajati pengaruh peda struktus, fluktuasi, energetik’ pada interaksi antara riptopan dalam air dengan menggunakan integeal molekul dinamis. Metode yang ddikembarygkan adalat 1 Muatan parsial dan medan gaya 2. Sirnulasi molecular dinamis a Pksitasi energi bebas dan relaksasi dielektrik 4, Pethitungan dengan mengganakan model ontinur makroskopis (7] Pada bagian tain dikemukakan oleh {7) untuk meneniukan kontribusi pelarat pada eksitasi energi bebss SF diberikan dalam persamaan 5. KT Infexp-VikD)s = Whe kT intexpl-oviAT}e eo dimana V-merepskan_kontribusi petarut terhadap energy aktivasi, OV adalah deviast V Jarval Saintia~ Volume 13] Nomoe | Fiver 2613 3 Asep Wahyu Nugraha, Nurmalis Muhamad A. Martoprawire techadap rate-rata, subskrip g menunjukkan ‘ata-rata ensambel pada keadaan dasar, {4 8¥", + 06¥4) © 1 aF et Jika SV mengikuti distribust Gaussian onde yang lebih tinggi O@V®) adalah nol, dan sespon ppelarut selalu linker. [9] mengemukekan beberapapersamaan termodinamika menusut perhitungan mekanika Klasik daa mekanikakuantum — dalam persamaan 7 sampai dengan persamaan 10. Gy Hy #7 ats} 0 a, = 2%, vibrasi;i= 3.2.3 Dkr = BAL, libeasisi= DF 5.6 AnWQrmbsTy@ dan Ar N@ah kT)! adalah panjang gelombang de Brogtie transiasi dan rotasi =n eS a m-e-}} ®) cae 3 19) itynatly-nondeae Salles} Metode Penelitian = Mh, wel (8 Secara goris besar untuk menyelesatkan beberapa tahapan penelitian datas dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu eksperimen di Iaboratorium dan sinulasi komputer. Pksperimen di laboratorium Pengukvran teksnan wap campuran: Alat pengukur tekanan wap dipasang, Wadah sampel dan wadah cairan pengusir udara (B) dbisi dengan campuran, Temperatur penangas air dintur pada temperatur tertenby, Kebocoran alat diperiksa dengan cara yang, telah diterangkan 2 pada bagion sebeluennya, Pengusiran udara dilakukan dengan cara yang telah diterangkan pada bagian sebelumnya, Setelah proseduc 5 dan 6 dilakukan, dilanjutkan dengan pengukuran tekonan uap yang pengamatannya Gilakukan pada selang-selang waklu tertentu sampai tercapai keadann kesetimbangan wap- cair, Temperatur penangas air diotur lagi ke temperatur percobaan lainnya dan setelah kkesetimbangan vap-cair tercapai skal eanometer dicatat. Simulast Komputer pada interaksi antara molekul dalam campuran. Untuk menentukan data-data energi pada molekul dan interaksi_ antaramolekul, mengikuti prosedur scbagai berikut: Membuat data input untuk moleku! yang akan disimutasikan-menggunakan z-matrix untuk menentukan geometri atom dalam smolekul, Mengcopy file berupa data z-matrix ke server yang telah berisi program nwcher, Membuka progeam pada server jika belum ada terminal yang membuke server, Memindahican file dalam server ke tempat yang diinginkan, Untuk menjalankan program nwchem untuk senyawa yang diinginkan, Untuk memastikan bahwa perititungan telah selesai dengan melihat tulisan "Optimization Converged”. Proses penelition ini dapat digambarkan secara skematis pada Gambar 1 vba 30 Ontmas georet Seow | | Seeeroine ‘Meadnar transis Shae | | ee vans | Gambar 1 Skema Studi Komputast. ‘Jornal Suna, [Volume 13] Nomar 1 Maree 2973 Pengembangan Metode Peneriuan Jonis Pelarut Senjawa-Senyawa Organik Berdasarkan Kajian Termodinamile: Kira Melalui Pendekatan Peodelan Molelaul Dan Eksperimen Di Laboratorium Hasil Dan Pembahasan, Hasit Kajian di aboratorium Data-data hasil penelitian di laboratoriam adalal hasil pengukuran tekanan uap campuran benzena - toluena, benzene — etanol, methanot — asetonitril, Pada Gambar 2 dikemukakan data hasi! pengamatan pengukuran tekanan uap total campuran benzene-toluena —_ = EE : ee — —=j\x Gambar 2. Kurva Sistem Benzena—Toluena Berdasor gambar 2 dapat disimpulkan bahivo campuran Benzena-Toluena merupakan laratan ideal Karena mememnhi Hukum Raoult Pada Gambar 3 dikemukakan data hasil pengamatan pengukuran tekanan wap total campursn benzena-etanol ee Ta Sea ive Benzena Eta | ant Gambar 3. Kurva Sistem Biner Benzena-Etanol Berdasarkan kurva sistem biner benzena- etanol merupakan campuran fon ideal dimana terjadi penyimpangan dati Hukum Raoult schingga pengkajian perlu dilanjutkan dengan evsluasi terhadap terjadinya asosiasi pada campuran tersebut, sehingga_pengolahannya perlu. dilanjutkan dengan evaluasi_ techadap jenis kompleks molekuler yang terbentuk, Svaluast jenis kompleks molekuler dan harga K; Dari berbagai _kemungkinan diperolehlah bahwa kompleks yang terbentuk sesuai dengan. persamaan berikat: Ee +B > EsB, Analisa teshadep persamaah ge, Cetty-D Se Bila diperoleh garis paling mendekati lurus maka jenis Kompleks yang terbentuk dapat ditentukan, Berikut dikemukakan grafile hebungan Grs+Sa—D Sw antaca terhadap ,, "pada temperatur oes a8 Se Gambar 4. Gralik Gr tfo 0 terhadap ¢,* oe hubungan —antera Karena terbentuk garis furus maka j kompleks yang terbentuk adalah: E+ 8 > BB Pada Gambar 5 dikemukakan data hasil pengamatan pengukuron tekanan uap total ‘campuran metanol-asetonitel, jaral Sanda | Volume 13) Nemor t | Parec 2615 ‘Asep Wahyu Nugraha, Nurmalis , Muhanad A. Martoprawiro Fraksi mol metanol (X14) Gambar 5. Kurva sistem biner Asetonitril Metanol Seperti pada campuran benzena-etanol, berdasarkan kurva sistem Diner asetonitril- metanol merupakan campuran non ideal dimana terjadi penyimpangan dari Hukum Raoult sehingga pengkajian perl dilanjutkan dengan evaluasi terhadap terjedinya asosiasi pada campuran —tersebut, —_sehingga pengolahannya perky dilanjutkan dengan evaliasi terhadap jenis kompleks molekuler yang terbentuk. Evaluasi jenis kompleks molekular dan harga K; ‘Analise __terhadap kemungkinan terbentulnya Kkompleks campuran AMs dan AM: dilakukan dengan menggunakan sangkapan: Keara*(Kyups Pye = Sate oa ous Aluran (attr & «tS ow terhadap Gwe memberikan garis luras dan garis. tersebut memotong sumbu tegak di atas titik pangkal. Oleh arena itu dapat ditafsirkan bahwa Kemungkinan terbentuknya campuran jenis kompleks 1:4 dan 1:2; AM dan AM: adalah bbenaz, tampilan grafik tersebut dimuat pada gambar 6. Lereng garis lurus _tersebut merupakan harga konstanta asosiasi 1:2; Kowsi pada temperatur yang bersesuaian. sedangkan intecsepya mecupakan harga konstanta asosiasi 1h Kya Akhirnya sampai_pada tahap ini dapat diangkapkanbohwa di dalam larutan yang terbentuk pada pencampuran antara asetonitel] dan metanol terbentuk dua jenis kompleks molekuler; yaitu [CHsCN(CHhOH] dan [CHSCN(CHLOH Gambar 6. Alucan (GxtCuel)¥/ G06 we terhadap ou Hasil Simulasi Komputer terhadap berbagai campuran Berdasar hasil perhitungan_menggunakan metode komputasi teratama _menyangkut perhitungan Bnergi Elektronik dikemukakan pada tabel 1 menggunakan meiode Self Consistent Field (SCF). Ditinjou dari setisth antara besamya energi elektronik campuran dengan besamya energi elektronik senyawa- senyawa yang terlibat dalam campuran tersebut, ba [eral Sinaia | Volume 13] Namar 1 [Maret 2013 Pengembangan Mecode Penentuan [enis Pelarut Senyawa-Senyawa Organik Berdasartan Kalian Termodinamika Kimia Melalui Pendekatan Pemodelan Molekul Dan Eksporimon Di Laboratorium ‘abel 1. Penentuan Energi Elektronik menggunakan metode SCP Besarniya Bnergi Elektronik (Kmol) No | Nama Senyawa Senyawa Senyawa1 | Senyawad | Selisih Campuran 1_| Benzena— Btanol ~1000872.174 | ~605505.850 | -404397.443 | 28.880 2 | Benzena- Metanol -907414.677 | -605905.850_| -3018%.699 | -13.127 3__| Asetonitril-Metanol | -48133.462 | ~a4e211.507 | -a01895.699 | -26.256, | Asetonitril Etanol___| -750596.210 | -346211,507_| 408307443 | -47.259) 3 | Benzena -Toluena cisisaea.32¢_| -605505.850 | -707955.471__ | -21.004 Pada tabel 1 terlihat bahwa selisih Energi elektronik yang paling kecil adalah pada campuran benzena-metancl yait sebesar 13.127 ki/mol. Bila hasil ini dikonfirmasi dengan data laboratorium — menunjukkan bahwa campuran benzena-toluena mecupakan Jarutan ideal dimana interaksinya sangat kecit dibandingkan dengan interaksi_—_pada campuran benzena-etanol. Meskipun kajian interaksi pada campuran benzena-metanol belum dilakukan, tetapi bila dilihat dari sifat senyawanya penyusunnya diprediksi tidak akan berbeda jauh dengan interaksi_ pada campuran benzena-etanol, untuk mengkonfirmasi hasil perhitungan_tersebut maka dilakukan perhitungan ulang tethadap interaksi pada senyawa-senyawa _tersebut menggunakan metode perhitungan Density Functional Theory (DFT). Metode DFT memiliki beberapa kelebihan dibanding metode SCF karena pada metode DFT interaksi antar elektron lebih diperhitungkan sehingga hasil perhitungannya bisa lebih menlekati pengamatan di laboratorium. Pada tabel 2 dikemukakan data hasil perhitungan Energi elektronik menggunakan meiode DFT. Tabel 2. Penentuan Energi Elektronik menggunakan metode DFT Besarniya Ener Elektronik (fmol) No | Nama Senyawa CUE | Semyawat | Senyavea2 | Setin 1 Benzena —Etanol -1016576.125 -609637.599 | -406927.499 11.027 2 [Benzena=Metanol | 910064840 | -609637.509 | 303710707 | -16541 3 AsetonitrlMetanot | 652188557 | -s46142.393 | soarioz707 | -s0as6 4 Asetonitril — Etanol -755397.198, -348442.394__| -406927.499 -27.305 5 Benzena ~ Toluena -1322482.537_ -609637.599 | -712841.525 -3.413 Selain menggunakan data energielekirontk Pada perhitungan Energi elektronik untuk sempredifsi interaksi antar motekul menggunakan metode DFT diperoleh basil bahwa selisih Bnergi elektronik yang. paling keeil adalah pada campuran Benzena-Toluena. Hasil yang diperoleh dari _pechitungan menggunakan metode DFT tersebut bila Gikonfirmasikan dengan data yang, diperoteh di laboratorium menunjukkan kecenderungan yang sesuai digenakan perbandingan jarak aniar molekul yang merupakan jarak diantara atom-atom yang paling dekat diantara kedua molekul tersebut, Pada tabel 3 dikemukakan perbandingan —jarak —antar—-molekul menggunakan metode SCF dan DFT. eT] Moret 2013 ‘Asop Wahyu Nugraha, Nurmalis , Muhamad A. Martoprawiro ‘Tabet 3. Perbandingan jarak antar molekul menggunakan metode SCF dan DFT Jarak antar molekul (A) No | Nama Senyawa Metode SCF_|" Metode DFT 1 | Benzena—Etanol 3.08774 3.99295 2 | Benzena— Metanol 279439 2.27763 3 _ | Asetonitril - Metanol 2.12838 19784 4_[ Asetonitil — Etanol 224071 1.99295 5 | Benzena—Toluena 3.76402 3.43442 Interaksi antat molekul tidak hanya ditinjau asetonitrl = methanol adalah elit [CHsCN(CH:OHp] dan dari selisit. Energi elektronik juga bisa juga (anentctnon * ditinjan dari jarak antar molekul, Berdasar dala jarak antar molekul dapat menentukan 4, Selisih energi interaksi_antar_molekul interaksi antar molekul. Dari beberapa literatur diperoleh bahwa pada _ikatan Hidrogen terjadi pada jarak sekitar 2A, sehingga interaksiantar molekul pada senyawa Benzena - Metanol, Asetonitril ~ Metanol, Asetonitril - Elanol_merupakan ikatan Hidrogen. Sedangkan pada jarak antar molekul sekitar $4 merupakan gaya Van der Walls sehingga interaksi antar molekul pada senyawa Benzena ~ Etanol dan Berzena ~ Toluena merupakan gaya Van der Walls. Tetapi bila dikonfrontir dengan hasil penelitian di aboratorium kemungkinan pada ‘campuran Benzena ~ Btanol merupakan ikatan Hiidrogen. Kesimpulan Berdasar hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1, Hasii pengamatan terhadap _interaksi diantara_molekul-molekul benzena — toluena mengike kum Raoult schingga dapat dikemukakan bahwa — diantara molekulmolekul —tersebut — memiliki interaksi yang sangat kecil 2 Hasil pengamatan terhadap interaksi diantara molekul-molekul benzena ~ etarol dan asctonitril — metanol tidak mengikuti hukum — Raoult sehingga dapat dikemukaken bahwa diantara_molekul- molekul terscbut terjadiinteraksi. 3. Model assosiasi_ yang terjadi diantara molekul-molekul benzena ~ etanol adalah [Ce (CHLCHLOH)] dan campuran menggunakan simulasi komputer program NWCHEM dengen metode DFT dari pasangan-pasangan molekul: benzena — foluena sebesar -3413Ki/mol, benzena - etanol sebesar -11.027 KI/mol , benzena ~ metanol sebesar -16.541 kJ/mol , asetonitril ~ methanol sebesar -30.456 kJ/mol , dan asetonitril - etanol sebesar -27.305 kJ/mol. Panjang ikatan molekul menggunakan simulasi_ komputer program NWCHEM dengan metode DFT dari pasangan-pasangan molekul: benzena toluena sebesar 343442 A, benzena ~ etanol sebesar 3.99295 A, benzena ~ metanol sebesar 2.27763 A, asetonitril - methanol sebesar 1.97414 A, dan asetonitril - etanol sebesar 1.99295 A... antar Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih disampeikan kepada Ditlitabmas Dikti Kemendikbud yang. telah memberikan dana penelitian melalui Penetitian Desentralisasi Hibah Bersaing Tahun 2013. Daftar Pustaka (1) Park $B dkk, 1999, Excessmolar entalphies ‘of (propylene carbonaie+ an alcohol) L Chem. Thermodynamics, 31, 1265-1271 [2] Wormald, C J dkk, 1999, Quadrupole coupling in (Carbon dioxidetdioxane) (2). The Excess molar enthalpy and second vitial cross-coefficient of (dioxane + carbon Tires Since T Volume T3T Nemor TT Paret 2973 Pengembangan Metode Penentuan Jenis Pelarut Senyawa-Senyawa Organik Berdasarkan Kajan. Termodinarnika Kimia Melalui Pendeleacan Pemodelan Molekul Dan Eksperimen Di Laboratorium dioxide or propane) (). Chem. Thermodynamics , 31, 1085-1091 [8] Nugraha AW. 2007, Kajian Fungsi-Fungsi Termodinamika Pada Interaksi Antara Blektrolit, Laparan Penelitian Dosen Muda, FMIPA Unimed, Medan [4] Nugrata, AW dkk, 2003, Kajian ‘Termodinamika pada Interaksi antara Senyawa yang bersifat Polar-Non Polar dan Senyawa yang bersifat Non Polar-Non Polar, Laporan Penelitian Dosen Muda FMIPA Unimed, Medan [5] Tewari B. Yadu, Jiangang Chen, Marcia J Holden, Kendall N. Houk, and Robert N Goldberg, 1998, ‘Thermodynamic and Quantum Chemical Study of the Conversion of Chorismate to (Pyrupate * 4-Hydroxybenzoate),_1 Phys Chem, B Vol 102, No. 43, 8634 - 8639, te] ia (s1 (9 de ja Pena, Lisandro Hernandez. and Gilles H, Pestherbe, 2010, Quantum Bffect on the Free Energy of Tonic Aqueous Clusters Evaluated) = by Nonequilibrium Computational Methods, {Phys Chem, B, Vol 114 No 16, 5404— $411 ‘Simonson Thomas, Chung F, Wong, and Axel T. Brlinger, 1997, Classical and Quantum Simulation of Triptophan: in Solution, L Phys.-Chem..A, Vol 101, No. 10, 1935 ~ 1945 Waheed, Qaiser and Olle Edholm, 2011, Quantum — Corrections to Classical Molecular Dynamics Simulations of Water and Ice, Journal of Chemical Theory and ‘Computation (CTC), 7, 2903 - 2909 Klefas-Stenmett, Martin and Richard H. Henchman, 2008, Classical and Quantum Gibbs Free Energies and Phase Behavior of Water Using Simulation and Cell Theory, Phys. Chem. B, Vol. 112, No. 32, 9769 — 976 Jwnal Sanat T Volume 137 Nomor VT Faret 2015 a7

Anda mungkin juga menyukai