Anda di halaman 1dari 4

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA
A. Leukimia

1. Definisi
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita diemukan banyak
sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak
merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin
meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
Leukimia atau kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang
beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi
maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid.
Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal dan
abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam
darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhihematopoiesis atau
proses pembentukan sel darah normal dan imunitas penderita.
Leukemia adalah suatu penyakit keganasan pada sistem hematopoiesis
yang menyebabkan proliferasi sel darah yang tidak terkendali. Sel-sel
progenitor dapat berkembang pada elemen sel yang normal, karena
peningkatan rasio proliferasi sel dan penurunan rasio apoptosis sel. Hal ini
menyebabkan gangguan dari fungsi sumsum tulang sebagai pembentuk sel
darah yang utama(Kliegman,2007). Salah satu manifestasi klinis dari
leukemia adalah perdarahan.  Komplikasi perdarahan mengakibatkan
mortalitas 10% pada pasien leukemia akut yang terjadi dalam beberapa hari
atau minggu pertama setelah diagnosis.
2. Patofisilologi
Leukemia terjadi dari proses mutasi tunggal dari sel progenitor pada
sistem hematopoiesis yang meneyebabkan sel mampu untuk berproliferasi
secara tidak terkontrol yang dapat menjadi suatu keganasan dan sel prekursor
yang tidak mampu berdiferensiasi pada sistem hematopoiesis(American

1
Cancer Society,2012). Pada leukemia, terjadi keganasan sel darah pada fase
limphoid, mieloid, ataupun pluripoten. Penyebab dari hal ini belum
sepenuhnya diketahui. Namun diduga berhubungan dengan perubahan
susunan dari rantai DNA. Faktor eksternal juga dinilai mempengaruhi seperti
bahan-bahan obat bergugus alkil, radiasi, dan bahan-bahan kimia. Sedangkan
faktor internal, yaitu kromosom yang abnormal dan perubahan dari susunan
DNA(Wu,2010). Perubahan susunan dari kromosom mungkin dapat
mempengaruhi struktur atau pengaturan dari sel-sel onkogen. Leukemia pada
sel limfosit B terjadi translokasi dari kromosom pada gen yang normal
berproliferasi menjadi gen yang aktif untuk berproliferasi. Hal ini
menyebabkan limfoblas memenuhi tubuh dan menyebabkan sumsum tulang
gagal untuk berproduksi dan akhirnya menjadi pansitopenia(Wu,2010).
Seiring sumsum tulang gagal, sel-sel yang abnormal bersirkulasi dalam tubuh
dan masuk ke organ-organ lain, seperti hati, limpa, dan mata. Gangguan pada
sistemik ini menyebabkan perubahan pada kadar hematologi tubuh, terjadi
infeksi oportunistik, iatrogenik karena komplikasi dari kemoterapi(Wu,2010).

B. Epitaksis
1. Definisi
Epitaksis atau sering disebut juga mimisan yaitu satu keadaan pendarahan
dari hidung yang keluar melalui lubang hidung akibat adanya kelainan lokal
pada rongga hidung ataupun karena kelainan yang terjadi ditempat lain dari
tubuh. Epitaksis seringkali merupakan gejala atau manifestasi dari penyakit
lain. Dengan kata lain epitaksis bukan merupakan suatu penyakit.
2. Etiologi
Etiologi epitaksis biasanya tidak diketahui (idopatik). Namun beberapa
penyebab yang jelas diketahui menimbulkan epistaksis seperti trauma,
kelainan anatomi, kelainan pembuluh darah, infeksi lokal, benda asing,
pengaruh udara, tumor dan kelainan darah.

2
C. Anemia
1. Definisi

Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar
hemoglobin atau hematokrit di bawah normal (Brunner & Suddarth, 2000).
Anemia adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin lebih rendah dari
nilai normal (Emma, 1999). Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb
dan atau hitung eritrosit lebih rendah dari harga normal yaitu bila Hb < 14
g/dL dan Ht < 41%, pada pria atau Hb < 12 g/dL dan Ht < 37% pada wanita
(Mansjoer,1999).
D. Trombositopenia
1. Definisi
Penyebab tersering perdarahan pada leukemia adalah trombositopenia.
Trombositopenia adalah istilah untuk jumlah trombosit yang kurang dari nilai
normal tersebut. Perdarahan akibat trombositopenia merupakan komplikasi
paling sering dari leukemia akut. Gaydos et al. (1962) yang pertama kali
melaporkan adanya hubungan antara perdarahan dengan jumlah trombosit
pada leukemia akut. Manifestasi perdarahan akibat trombositopenia dapat
berupa ptekie atau purpura, epistaksis, perdarahan gusi, perdarahan saluran
cerna, menorrhagi hingga perdarahan otak. Berkurangnya jumlah trombosit
pada leukemia akut biasanya merupakan akibat infiltrasi sumsum tulang atau
kemoterapi, selain itu dapat juga disebabkan oleh beberapa faktor lain seperti
koagulasi intravaskuler diseminata, proses imunologis dan hipersplenisme
sekunder terhadap pembesaran limpa. Trombositopenia yang terjadi bervariasi
dan hampir selalu ditemukan pada saat leukemia didiagnosis.

 Penderita leukemia akut yang sedang dalam pengobatan, sering


memerlukan transfusi trombosit berulang kali. Keadaan ini menimbulkan
risiko terjadinya aloimunisasi sehingga terbentuk aloantibodi yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penghancuran trombosit. Trombositopenia dapat
terjadi satu minggu setelah transfusi darah atau produk darah yang

3
mengandung trombosit. Transfusi trombosit cenderung gagal pada pasien
yang membentuk aloantibodi tersebut.
Risiko terjadinya perdarahan hebat berbanding terbalik dengan jumlah
trombosit. Untuk mencegah risiko perdarahan hebat pada pasien
trombositopenia dapat dilakukan dengan transfusi trombosit, tetapi jumlah
trombosit optimal.

E. PENATALAKSANAAN DIET TETP


1. Tujuan Diet :
a. Memenuhi kebutuhan energy dan protein yang meningkat untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
b. Membantu peningkatan kadar Hemoglobin dengan pemberian asupan
protein tinggi.
2. Prisip/syarat Diet :
a. Energi tinggi sesuai kebutuhan
b. Protein tinggi, yaitu 1,5 gram/ Kg BB
c. Lemak cukup 25% dari total energi kebutuhan
d. Karbohidrat sisa dari total energy kebutuhan
e. Makanan dalam bentuk makanan biasa/ makanan mudah cerna.

Anda mungkin juga menyukai